Auditing

advertisement
AUDITING INTERNASIONAL
Yudhi Herliansyah
1
Auditing

merupakan suatu proses sistematis untuk
memperoleh dan mengevaluasi bukti
secara objektif mengenai pernyataanpernyataan tentang kegiatan dan kejadian
ekonomi, dengan tujuan untuk
menetapkan tingkat kesesuaian antara
pernyataan tersebut dengan kriteria yang
telah ditetapkan, serta penyampaian hasilhasilnya kepada pemakai yang
berkepentingan.
Yudhi Herliansyah
2
3 hal penting auditing (Wallace, 1980)
1. Sebagai suatu mekanisme pengawasan.
 2. Sebagai penghasil informasi untuk
keputusan investor.
 3. Sebagai penjamin agar terlindungi dari
informasi yang menyimpang.

Yudhi Herliansyah
3
Audit independen menurut
AICPA (1989)digambarkan sbb:

Suatu audit memungkinkan kreditor, bankir investor,
dan pihak-pihak lain untuk meggunakan laporan
keuangan dengan penuh keyakinan. Walaupun audit
tidak menjamin ketepatan laporan keuangan, audit
memberikan kepastian yang layak kepada para pemakai
bahwa laporan keuangan entitas yang dimaksud
menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang meterial
posisi keuangan, hasil-hasil operasi, dan arus kas sesuai
dengan GAAP. Suatu audit mempertinggi keyakinan
pemakai bahwa laporan keuangan tidak mengandung
salah saji yang material karena auditor adalah seorang
independen, ahli yang objektif, yang paham mengenai
bisnis dan kewajiban pelaporan keuangan dari entitas
yang bersangkutan.
Yudhi Herliansyah
4
Dalam proses audit, auditor
melakukan penilaian:
Apakah semua transaksi dan akun-akun telah dicatat
dan dilaporkan dalam laporan keuangan.
 Apakah semua aktiva dan kewajiban dan transaksitransaksi yang disajikan dalam laporan keuangan benar
ada dalam laporan keuangan dan terjadi dalam periode
laporan keuangan.
 Apakah semua aktiva yang disajikan dalam laporan
keuangan benar-benar dimiliki oleh perusahaan dan
semua hutang adalah hutang entitas pada tanggal
neraca.
 Apakah elemen dalam laporan keuangan (aktiva,
kewajiban, pendapatan, beban, arus kas dll) telah dinilai,
diklasifikasi, dijelaskan dan diungkapkan sesuai standar.

Yudhi Herliansyah
5
LINGKUNGAN AUDIT
INTERNASIONAL.
Isu penting dalam harmonisasi audit
internasional antara lain:
 Aspek prosedural; misalnya, laporan audit
bentuk panjang di Eropa Daratan vs Laporan
bentuk pendek dan teknik kertas kerja yang
kompleks dinegara-negara berbahasa Inggris)
 Kualifikasi Auditor, misalnya di Jerman
mensyaratkan auditor minimal berpendidikan
Master, atau di Inggris yang tidak memberikan
persyaratan untuk auditor.

Yudhi Herliansyah
6

Isu lainnya:








Prinsip-prinsip dasar Auditing, diatur dalam IAG No.3
yaitu:
1. Integritas, Objektivitas, dan Independensi.
2. Kerahasiaan.
3. Keahlian dan Kompetensi.
4. Pekerjaan yang dilakukan pihak lain
5. Dokumentasi.
6. Perencanaan.
7. Bukti audit.
Yudhi Herliansyah
7




Laporan Auditor, diatur dalam IAG No.13, namun
hal ini tdak dapat sepenuhnya dipatuhi. Laporan
audit berbeda, hasil survey menunjukkan
perbedaan tersebut al:
-Alamat yang dituju dalam laporan audit
tidak disebutkan.
-Prinsip-prinsip akuntansi laporan keuangan
yang diuji tidak ditentukan.
-Indeksasi laporan keuangan jarang
dilakukan.
Yudhi Herliansyah
8

Profesional Independen, dibebearapa
negara auditor sering pula sebagai
Dewan Komisaris. Selain itu banyak
auditor yang juga menerima jasa-jasa
keuangan lain.
Yudhi Herliansyah
9
LINGKUNGAN AUDITING DI JERMAN,
JEPANG DAN BELANDA.





1. JERMAN.
Profesi akuntasi dijerman berciri:
Standar pendidikan yang tinggi untuk dapat diterima,
kendala peraturan yang sangat komplex.
Chamber of publik accountants mengeluarkan aturan
etika yang meneliti keluhan mengenai tingkah laku yang
tidak profesional.
Aturan etika yang dikeluarkan berkenaan dengan topik –
topik seperti indenpedensi, status istimewa, dari klien
dan periklanan dan pengumpulan klien.
Yudhi Herliansyah
10
1985 GERMAN COMPREHENSIVE ACCOUNTING ACT
 Mewajibkan audit tahunan bagi perusahaan swasta
maupun perusahaan publik.
 Perusahaan perusahaan kecil lihat bebas dari kewajiban
ini, namun banyak perusahaan swasta berukuran
menengah menjadi subjek audit tahunan, yang memicu
kelas auditor statutori.
 Meskipun demikian, jerman masih kekurangan auditor
independen dan auditor statutori yang diperlukan untuk
melakukan semua audit yang memenuhi hukum dan
pada tahun 1991 hanya sedikit perusahaan swasta yang
telah mentaati 1985 act.
Yudhi Herliansyah
11
2. JEPANG.




Sulit untuk menarik lulusan universitas yang bagus
kedalam profesi akuntan.
Kesulitan berhubungan dengan fakta bahwa profesi
akuntan dijepang memiliki berbagai peran.
Segala yang tampak serba beragam, Ada hukum yang
berlaku bagi semua perusahaan jepang dan pada saat
yang sama berlaku SEC bagi peusahaan yang saham nya
diperdagangkan kepada publik.
Korporasi – korporasi jepang yang sebagian keperluan
modal jangka panjangnya dibiayai dari jepang biasanya
mengikuti standar pelaporan dan auditng inggris –
amerika.
Yudhi Herliansyah
12

Standar – standar auditing dewasa ini
meniru standar amerika. Dalam dewan
dan komite internasional ,jepang
menyetujui saja konsensus yang timbul
dari pada mengejar titik pandang sendiri.
Yudhi Herliansyah
13
BELANDA
-Dutch institute telah mengeluarkan pedoman
dan interpretasi dari code of conduct.
 -Mengumumkan standar audit sebagai tuntunan
umum bagi angota – angotanya,
 -Menerbitkan sekitar 20 laporan studi mengenai
beberapa topik dan mempublikasikan seri
berbahasa ingris yang penting bagi profesi.

Yudhi Herliansyah
14



-1974 ACT mengenai accountans – administrasi (AA)
telah menciptakan segmen profesi akuntan tingkat
kedua di belanda, yang menawarkan jasa berikut:
1. Merancang dan memelihara catatan – catatan
akuntasi, mengulas cara pemeliharaan catatan – catatan
tersebut, dan menyiapkan laporan keuangan.
2. Menganalisa dan menginterpretasikan dalam laporan
– laporan penjelasan data – data yang diambil dari
catatan- catatan perusahaan dan memberikan informasi
dan nasehat berkaitan dengan data – data.
Yudhi Herliansyah
15
LAPORAN AUDITOR.



Bahasa laporan auditor berbeda secara signifikan dari
suatu negara dengan negara lain.
Ada yg hanya berupa laporan sederhana mengenai
ketaatan terhadap kewajiban – kewajiban hukum
Ada yg merupakan suatu prosa yang cukup panjang
mengenai standar – standar dan prosedur yang dipakai ;
lingkup audit ; proses yang digunakan hinga dikeluarkan
pendapat audit; kesesuaian dengan standar akuntansi
yang terkait ; konsistensi dari standar akuntansi,
auditing ,dan pelaporan yang dipakai; pembebasan
manejemen
Yudhi Herliansyah
16
INTERNATIONAL STANDARD OF
AUDITING (ISA)

IFAC (INTERNATIONAL FEDERATION OF
ACCOUNTANT).
 Mewajibkan
semua membernya patuh pada
IFRS dan ISA.
 Membentuk IAASB (International Auditing
and Assurance Standards Board) yaitu badan
pembuat standar auditing dan assurance.
Yudhi Herliansyah
17
IAASB
Menerbitkan 3 kategori standar:
1.
Standar audit dan review informasi keuangan historis,
standar ini terbagi 2 standar yaitu:
ISA (International std on auditings)
2.
ISRE (Int Std on Review engagement)
Utk membantu penerapan kmd diterbitkan IAPs (Int Auditing
Practice statement) sbg pedoman penerapan std audit, dan
IREPs (Int Review engagement practice statement) untuk
interpretasi.
1.
2.
Standar utk penugasan assurance selain audit atau
review lap keu historis. Utk ini dterbitkan standar :
-ISAEs yaitu pedoman interpretasi dan bantuan praktis
dalam menerapkan std assurance.
Yudhi Herliansyah
18

3. Standar untuk jasa lainnya. Utk itu
IAASB menerbitkan ISRS (International
std on related service) untuk penerapan
penugasan kompilasi, pengolahan
informasi, dan jasa penugasan lain.
Sedangkan pedoman interpretasi std tsb
diterbitkan IRSPs (Int related service
practice statement)>
Yudhi Herliansyah
19
Yudhi Herliansyah
20
Download