PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PELAKSANAAN PROGRAM BANTUAN STIMULAN PERUMAHAN SWADAYA DI KELURAHAN TEMBELING TANJUNG KABUPATEN BINTAN NASKAH PUBLIKASI Oleh NOVA NOVIANTI NIM : 120563201057 PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG 2016 ABSTRAK Dalam proses pembangunan, masyarakat semestinya terlibat dalam setiap proses mulai dari identifikasi kebutuhan, perencanaan, pelaksanaan sampai monitoring evaluasi secara menerus sebagai satu kesatuan dalam melaksanakan partisipasi. Partisipasi masyarakat merupakan modal utama dalam upaya mencapai sasaran program pemerintah diseluruh wilayah Republik Indonesia. Keberhasilan dalam pencapaian sasaran pelaksanaan program pembangunan bukan semata-mata didasarkan pada kemampuan aparatur pemerintah, tetapi juga berkaitan dengan upaya mewujudkan kemampuan dan keinginan masyarakat untuk berpartisipasi dalam pelaksanaan program pembangunan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana partisipasi masyarakat Kelurahan Tembeling Tanjung dalam pelaksanaan Program BSPS serta faktor – faktor yang mempengaruhi tingkat partisipasi masyarakatnya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif dengan menggunakan teknik pengumpulan data secara wawancara, observasi dan dokumentasi, untuk menganalisa partisipasi masyarakat Kelurahan Tembeling Tanjung dalam pelaksanaan pembangunan. Penelitian ini menganalisa partisipasi dalam perncanaan, partisipasi dalam pelaksanaan, dan partisipasi dalam pemanfaatan hasil. Ada pun kesimpulan dari penelitian ini ialah masih rendahnya partisipasi masyarakat atau kesadaran masyarakat untuk berperan aktif dalam pembangunan, hal ini menyebabkan terhambatnya program-program pemerintah yang mengedepankan partisipasi masyarakat itu sendiri. Kata kunci : Partisipasi, Pembangunan, Masyarakat. ABSTRACT In the development process, the community should be involved in every process from identification of needs, planning, implementation, monitoring and evaluation continuously as one unit in carrying out the participation. Community participation is the main capital in an effort to achieve the goals of government programs throughout the territory of the Republic of Indonesia. Success in achieving the goals of the development program is not based solely on the ability of government officials, but also with regard to efforts to achieve the ability and desire of citizens to participate in the implementation of development programs. This study aims to determine how the village community participation in the implementation of the Program Tanjung Tembeling BSPS and the factors - factors that affect the level of community participation. This study used a qualitative method with descriptive approach using data collection techniques of interview, observation and documentation, to analyze the Village community participation in the implementation of development Tanjung Tembeling. This study analyzes the participation in the planning, participation in the implementation of, and participation in the utilization of the results. There is also the conclusion of this study is still low community participation or awareness of society to actively participate in development, this led to delays in government programs that promote the participation of the community itself. Keywords: Participation, Development, Community. 1. PENDAHULUAN berpartisipasi A. Latar Belakang program Pada hakekatnya tujuan suatu Negara pembangunan dalam pelaksanaan pembangunan. Adanya partisipasi masyarakat akan mampu mengimbangi keterbatasan biaya dilaksanakan untuk mensejahterakan dan kemampuan pemerintah dalam masyarakat, halnya pencapaian pelaksanaan program dengan Negara Indonesia. Dalam pembangunan tersebut. Salah satu Pembukaan Undang-Undang Dasar program pembangunan pemerintah 1945 adalah demikian dinyatakan Pembangunan Indonesia bahwa tujuan Nasional adalah Bangsa melindungi perumahan, banyaknya masyarakat yang tidak memiliki rumah layak huni membuat segenap bangsa dan seluruh tumpah pemerintah mencari jalan keluar dari darah masalah tersebut. Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, Undang- ikut Undang Nomor 1 Tahun 2011 dunia. tentang Perumahan dan Kawasan Untuk mewujudkan tujuan tersebut Permukiman yang merupakan hasil dilaksanakan pembangunan revisi UU No. 4 Tahun 1992 tentang pembangunan Perumahan melaksanakan nasional, serta Berdasarkan ketertiban yaitu dan Permukiman manusia Indonesia seutuhnya dan menegaskan bahwa rumah adalah pembangunan salah satu kebutuhan dasar manusia masyarakat seluruhnya. dalam Partisipasi rangka peningkatan dan masyarakat pemerataan kesejahteraan rakyat. merupakan modal utama dalam Salah satu langkah penting dalam upaya mencapai sasaran program upaya pemenuhan kebutuhan rumah pemerintah bagi diseluruh wilayah masyarakat adalah Republik Indonesia. Keberhasilan pengembangan dan pembangunan dalam perumahan pencapaian sasaran dan kawasan pelaksanaan program pembangunan permukiman, yang pada prinsipnya bukan semata-mata didasarkan pada bertujuan untuk menyiapkan lokasi kemampuan aparatur pemerintah, bagi tetapi juga berkaitan dengan upaya sejahtera yang dilengkapi dengan mewujudkan prasarana dan utilitas yang memadai keinginan kemampuan masyarakat dan untuk pembangunan dan terjangkau. perumahan Pemerintah Indonesia pemerintah, diharapkan masyarakat melalui Menteri Negara Perumahan secara Rakyat yang pada Tahun 2014 membantu berganti nama menjadi Kementerian warga miskin, baik dalam bentuk Pekerjaan Umum dan Perumahan material bangunan, dana, tenaga dan Rakyat membuat suatu program lain sebagainya. Dengan kata lain, yang pada pembangunan rumah swadaya juga program turut membangun budaya gotong Perumahan royong di masyarakat agar kembali Swadaya (BSPS) bagi Masyarakat kuat. Tujuan dibuatnya program Berpenghasilan (MBR) BSPS adalah untuk memberdayakan yang diatur oleh Peraturan Menteri MBR agar mampu membangun atau Negara Perumahan Rakyat No.14 meningkatkan kualitas rumah secara Tahun yang swadaya sehingga dapat menghuni dimaksud dengan bantuan stimulan rumah yang layak dalam lingkungan perumahan swadaya adalah fasilitasi yang sehat dan aman. berorientasi pembangunan Bantuan yaitu Stimulan 2011. Rendah Ada pun bersama-sama bisa memperbaiki turut rumah pemerintah berupa sejumlah dana Bintan adalah salah satu yang diberikan kepada masyarakat kabupaten di Kepulauan Riau. Pada berpenghasilan rendah. Sedangkan tahun perumahan swadaya adalah rumah memperoleh atau perumahan yang dibangun atas untuk prakarsa dan upaya masyarakat, baik sebanyak 265 unit yang terdiri dari 1 secara sendiri atau berkelompok, Kelurahan yang Kelurahan meliputi perbaikan, pemugaran/perluasan ini Kabupaten bantuan Bintan rehabilitasi rumah tidak layak huni dan 4 Desa, Tembeling yaitu Tanjung atau sebanyak 79 unit, Desa Tembeling pembangunan rumah baru beserta sebanyak 40 unit, Desa Bintan Buyu lingkungan. sebanyak 36 unit, Desa Penaga Program ini pada dasarnya sebanyak 77 unit dan Desa Pengujan merupakan stimulan atau pendorong sebanyak 33 unit. Bantuan tersebut bagi dari warga miskin agar bisa Kementerian Perumahan memperbaiki rumahnya yang rusak, Rakyat melalui Program Bantuan baik rusak ringan maupun rusak Stimulan berat sehingga menjadi layak huni. (BSPS). Dengan bantuan dan stimulan dari Perumahan Swadaya Seperti yang tertuang dalam Peraturan Menteri yang bisa selesai tetapi hasil tidak Perumahan begitu memuaskan dan masyarakat Rakyat Republik Indonesia Nomor memilih membuat rumah secara 06 Tahun 2013 pasal 42 ayat (2) individu tanpa bantuan kelompok, berkaitan dengan ini pelaksanaan pembangunan pedoman oleh menyebabkan penyelesaian program. Kelompok Penerima Bantuan (KPB) menyatakan harus keterlambatan Berdasarkan uraian diatas, melaksanakan penulis tertarik untuk melakukan kegiatan pembangunan rumah atau penelitian dengan judul “Partisipasi peningkatan kualitas rumah dengan Masyarakat progres Pembangunan paling sedikit 30 % sebagaimana yang dimaksud dalam Tembeling pasal 39 ayat (5) paling lambat 45 Bintan?” hari kalendar sejak penarikan dana Dalam pelaksanaan di Kelurahan Tanjung Kabupaten B. Perumusan Masalah BSPS tahap 1 sebagaimana yang Berdasarkan permasalahan dimaksud dalam pasal 39 ayat (4). yang ada, maka dari itu penulis Penyelesaian pembangunan rumah merumuskan masalahnya sebagai atau peningkatan kualitas rumah berikut: “Bagaimana partisipasi dengan proses 100 % paling lambat masyarakat Tembeling Tanjung 60 hari sejak penarikan dana BSPS terhadap pelaksanaan Program tahap Pembangunan Bantuan Stimulan II sebagai mana yang dimaksud dalam pasal 42 ayat (5). Di dalam program ini Perumahan Swadaya (BSPS) dan apa – faktor masyarakat juga di tuntut untuk mempengaruhi membentuk partisipasinya?” Kelompok Penerima Bantuan (KPB) dengan anggota 7 – 11 orang dengan mempermudah pembangunan tujuan pelaksanaan rumah atau pun rehabilitas rumah secara bergotong royong. Namun pada pelaksanaan dilapangan masyarakat membutuhkan waktu yang lebih lama untuk menyelesaikannya, ada faktor yang tingkat C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1) Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang hendak penulis teliti tersebut seperti yang telah diuraikan di atas, maka tujuan penelitian yang akan dilakukan yaitu : Untuk mengetahui bagaimana partisipasi masyarakat Kelurahan Tembeling Tanjung Kabupaten Bintan dalam pelaksanaan program BSPS serta faktor – faktor yang yang berorientasi pada kelangsungan hidup manusia, dalam sangat mensyaratkan keterlibatan Secara Akademis, penelitian langsung masyarakat yang akan dilakukan ini penerima dapat dijadikan suatu bahan pembangunan studi perbandingan pembangunan). Karena hanya selanjutnya dan akan dengan partisipasi masyarakat sumbangsih penerima program, maka hasil 2) Kegunaan Penelitian menjadi pemikiran ilmiah melangkapi yang dalam kajian-kajian mengarah pengembangan pengetahuan, pada program (partisipasi pembangunan akan sesuai dengan aspirasi dan kebutuhan pada masyarakat itu sendiri. Dengan ilmu adanya kesesuaian maka hasil khususnya menyangkut b. 1. Partisipasi Pembangunan pelaksanaannya mempengaruhi partisipasinya. a. II. KERANGKA TEORI masalah pembangunan akan memberikan manfaat perencanaan pembangunan. optimal Secara Praktis, hasil dari kebutuhan penelitian karenanya salah satu indikator yang akan bagi yang masyarakat. dilakukan ini yaitu dapat keberhasilan menjadi adala suatu bahan masukan bagi Pemerintah Kelurahan Tembeling pemenuhan Oleh pembangunan adanya partisipasi masyarakat penerima program. Kasnawi dan Ramli, Tanjung dalam melakukan (2007:36) menyebutkan bahwa: usaha dalam meningkatkan ”salah satu metode yang telah partisipasi dikenal masyarakat di dalam berbagai bidang, khususnya pembangunan pada adalah pembangunan Kelurahan di Tembeling Tanjung Kabupaten Bintan. masyarakat teori teori masyarakat partisipasi ”Berdasarkan pengertian diatas menjelaskan bahwa, keberhasilan pembangunan Kelurahan dan hendaklah bersifat emansipatif Tembeling Tanjung dapat juga artinya masyarakat harus memiliki dilihat dari adanya partisipasi kesadaran bahwa pembangunan itu masyarakat untuk ikut serta adalah dalam masyarakat pencapaian program dari, oleh dan untuk untuk kesejahteraan pembangunan yang di buat oleh masyarakat Kelurahan Tembeling pemerintah untuk menciptakan Tanjung. kesejahteraan bagi masyarakat. Partisipasi sebagai suatu layanan dasar dan bagian integral dari local government, partisipasi publik merupakan alat bagi good government. “Pengertian dalam partisipasi pembangunan bukanlah semata - mata partisipasi pelaksanaan dalam program, rencana, dan kebijakan pembangunan, tetapi juga partisipasi emansipatif. sedapat penentuan yang Artinya mungkin alokasi sumber-sumber ekonomi semakin mengacu pada motto pembangunan dari, oleh, dan untuk rakyat”. (2007:52). Berdasarkan pengertian 2. Masyarakat Masyarakat dalam istilah bahasa Inggris adalah society yang berasal darikata latin socius yang berarti (kawan). Istilah lain masyarakat berasal dari kata bahasa Arab Syaraka yang berarti (ikut serta dan berpartisipasi). Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang saling bergaul, dalam istilah lmiah adalah saling berinteraksi. Suatu kesatuan manusia dapat mempunyai prasarana melalui warga-warganya dapat saling berinteraksi. Definisi lain, masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat kontinyu, dan yang terikat oleh suatu rasa identitas bersama. Kontinuitas merupakan kesatuan masyarakat yang memiliki keempat ciri yaitu: diatas, dapat dipahami bahwa masyarakat Kelurahan Tembeling Tanjung harus berpartisipasi dalam pembangunan 1) Interaksi antar wargawarganya, 2) Adat istiadat, 3) Kontinuitas waktu, 4) Rasa identitas kuat yang mengikat semua warga (Koentjaraningrat, 2002: 115118). Berdasarkan kutipan diatas masyarakat merupakan sekumpulan orang yang tinggal disuatu wilayah dan saling bekerja sama dalam mencapai suatu tujuan yakni untuk saling berhubungan dan mengikuti aturan - aturan atau norma norma yang masyarakat ada dalam itu sendiri. Kehidupan masyarakat memiliki tingkat sosial yang berbeda maupun latar belakang ekonomi yang tidak sama. Masyarakat dapat hidup bila memiliki kemampuan untuk berdampingan dengan orang lain dimana mereka tinggal dan pemerintahan diatur oleh yang adil bagi seluruh rakyatnya. 3. Pembangunan Pembangunan adalah suatu upaya terkoordinasi untuk menciptakan alternatif yang lebih banyak secara sah kepada setiap warga negara untuk memenuhi dan mencapai aspirasinya yang paling manusiawi, perlunya suatu kegiatan perncanaan agar terciptanya alternatif yang lebih banyak secara sah, hal ini dapat di artikan bahwa pembangunan hendaknya beriorentasi keberagaman dalam pada seluruh aspek kehidupan dalam seluruh aspek kehidupan, adapun mekanismenya terciptanya menuntut kelembagaan dan hukum yang terpercaya (credible) yang mampu berperan secara efisien, transparan dan adil. Begitu pula dengan Suharyanto mengartikan pembangunan sebagai proses perubahan dari suatu kondisi tertentu ke kondisi lebih baik. “Pembangunan dapat diartikan juga sebagai suatu upaya terkoordinasi untuk menciptakan alternatif yang lebih banyak secara sah kepada setiap warga negara untuk memenuhi dan mencapai aspirasinya yang paling manusiawi (Nugroho dan Rochmin Dahuri, 2004)”. Pembangunan sosial dan kelembagaan merupakan agendaagenda dalam wilayah mencakup dua tujuan penting, yakni (i) mengembangkan mekanisme kelembagaan yang ada sehingga berfungsi lebih aktif menfasilitasi kepentingan seluruh stakeholder, dan (ii) menbangun kelembagaan bagi berfungsinya suatusistem kelembagaan yang lebih terintergrasi untuk mendukung pembangunan wilayah. Sebagai hasilnya, diharapkan 2. Lokasi Penelitian terbagun Penelitian ini mengambil kelembagaan yang terintergrasi lokasi di Kelurahan Tembeling dalam aspek sosial, ekonomi, dan Tanjung lingkungan, Alasan pemilihan lokasi ini : proses mementingkan maupun tujuan a. Kabupaten Karena Bintan. Kelurahan pembangunan dan beriorentasi Tembeling kepada kesejahteraan masyarakat merupakan kelurahan yang (net social benefit) secara spesial mendapat bantuan program maupun temporal. BSPS “Istilah pembangunan bisa saja diartikan berbeda oleh satu orang dengan orang lain, daerah yang satu dengan daerah yang lainnya, Negara satu dengan Negara yang lainnya. Namun secara umum ada suatu kesepakatan bahwa pembangunan merupakan proses untuk melakukan perubahan (Riyadi dan Deddy Supriyadi Bratakusumah, 2005)”. Tanjung lebih banyak jumlahnya dari Desa yang lain. b. Untuk mengetahui sejauh mana partisipasi masyarakat terhadap pembangunan dan faktorfaktor apa yang mempengaruhi tingkat partisipasi masyarakat di Kelurahan Tembeling Tanjung. III. Metode Penelitian 3. Penelitian ini mengambil 1. Jenis Penelitian Jenis digunakan penelitian adalah yang penelitian Dekskriptif Kualitatif, dimana metode yang digunakan adalah penelitian untuk yang memahami Lokasi Penelitian lokasi di Kelurahan Tembeling Tanjung Kabupaten Bintan. Alasan pemilihan lokasi ini : a. Karena Kelurahan bermaksud Tembeling Tanjung fenomena merupakan kelurahan tentang apa yang dialami oleh yang mendapat bantuan subjek penelitian yaitu perilaku, program persepsi, motivasi, tindakan, dll. banyak jumlahnya dari BSPS Desa yang lain. lebih b. Untuk mengetahui sejauh masalah, dan dokumentasi mana yang berhubungan dengan partisipasi masyarakat terhadap partisipasi masyarakat pembangunan dan faktor- dalam faktor pembangunan di Kelurahan apa yang mempengaruhi tingkat partisipasi masyarakat di Kelurahan 5. Informan Penelitian Untuk memperoleh data berguna untuk kepentingan penelitian ini, maka diperlukan 4. Sumber dan Jenis Data Dalam Tembeling Tanjung. Tembeling Tanjung. pelaksanaan penelitian ini informan. Pemilihan informan data - data yang diambil dapat dalam penelitian ini dengan digolongkan cara purposive sampling. Sesuai menjadi dua bagian yaitu data primer dan dengan data sekunder : sampling a) Data Primer maksud atau tujuan tertentu, Data namanya purposive diambil dengan Primer yang mana menganggap bahwa diperoleh secara langsung subjek penelitian yang diambil dari responden dilapangan tersebut melalui wawancara yang yang diperlukan bagi penelitian bertujuan yang akan dilakukan ini. untuk mendapatkan jawaban yang berhubungan masalah masyarakat memiliki Selain itu informasi pemilihan dengan informan dalam penelitian yang partisipasi akan dilakukan ini disesuaikan dalam dengan tujuan, dan pelaksanaan program BSPS permasalahan penelitian tentang di Kelurahan Tembeling partisipasi masyarakat dalam Tanjung. pelaksanaan Program BSPS di b) Data Sekunder Kelurahan Tembeling Tanjung, Data Sekunder dengan demikian ada pun yang merupakan data pendukung menjadi yang diperoleh dari buku- penelitian ini adalah satu orang buku literatur yang ada Koordinator, hubungannya Fasilitator dan seluruh Ketua dengan informan satu dalam orang KPB di Kelurahan Tembeling Tanjung yang berjumlah c) Dokumentasi 8 Berupa foto atau gambar – gambar dan data- orang. data seperti hasil penelitian 6. Teknik dan Alat terdahulu, monografi, data Pengumpulan Data statistik a) Observasi penulis yang melakukan dengan permasalahan yang penelitian, diambil dimana di jelaskan bahwa melihat langsung kegiatan - di Kelurahan Tembeling Tanjung Kabupaten Bintan. b) Wawancara di lakukan dengan responden yaitu Koordinator program Penerima Tanjung. Kelompok BSPS Kelurahan di Tembeling ini merupakan teknik pengumpulan data yang digunakan dengan cara tanya jawab kepada informan secara mendalam yang tujuannya adalah memperoleh informasi dan bukannya Kelurahan Tembeling Tanjung. IV. HASIL PEMBAHASAN a. Analisa partisipasi masyarakat pada tahap perencanaan pembangunan Berdasarkan Wawancara ketua di secara kegiatan yang berlangsung dan untuk dilapangan dan berkaitan cara melakukan observasi objek diambil mendukung hasil temuan pengumpulan data dengan penulis yang diperoleh dari penelitian Pada penelitian ini pada setempat memperoleh pendapat atau tanggapan. hasil wawancara peneliti melihat pada tahap perencanaan ini masyarakat terlihat antusias meski masih ada masyarakat yang hanya sekedar datang ataupun lebih buruk sekedar tahu dari rumah, hadir tanpa memberikan gagasan saat ide atau diskusi perencanaan, tetapi sebagian dari mereka sudah mau hadir dan berkontribusi juga menyadari bahwa perencanaan itu bagian yang penting. Memang ada masyarakat yang memilih ikut saja apa hasil rembuk tanpa datang dan memberikan mememilih mengerjakan sendiri pendapat. Tetapi itu sudah lebih atau membayar orang lain untuk baik dari pada mereka yang mengerjakan hanya menunggu hasil dirumah. Pembangunan Disini masyarakat berkelompok atau gotong royong lebih bisa dan berani berbicara secara bergantian dinilai akan untuk mengemukakan aspirasi memakan banyak waktu, maka berupa para seharusnya kebutuhan-kebutuhan rumah KPB mereka. dengan akhirnya sistem memilih menyangkut pelaksanaan supaya untuk melakukan swadaya secara tidak terjadi hal-hal yang akan mandiri mereka keluhkan nanti, karena ini memperkerjakan tukang ataupun dilaksanakan untuk kesejahteraan bangun sendiri. mereka. dengan c. Partisipasi masyarakat dalam b. Analisa partisipasi masyarakat dalam yaitu tahap pemanfaatan hasil Dengan adanya program pelaksanaan Bantuan program BSPS Stimulan Perumahan wawancara Swadaya (BSPS) di Kelurahan peneliti menemukan telah terjadi Tembeling Tanjung Kabupaten beberapa Bintan, masyarakat merasakan Berdasarkan hasil kejanggalan atau ketidaksesuian antara pedoman ada 2 manfaat pelaksanaan dari program langsung dan tidak langsung. pemerintah ini dengan di lapangan, pelaksanaannya memang pada masyarakat sangat Manfaat yaitu secara secara diwujudkan langsung dengan adanya dasarnya bangunan rumah yang layak huni merasa dan sehat. Sedangkan manfaat terbantu dengan adanya program secara bantuan rumah ini tetapi disisi masyarakat lain masyarakat kesehariannya hidup nyaman di lingkungan juga sibuk mencari nafkah untuk yang sehat,bersih dan aman. makan anak dan istri mereka Manfaat masing-masing adanya program bantuan BSPS sehingga sehari-hari, masyarakat yang ini tidak langsung dapat yaitu merasakan yang lainya dengan juga diharapkan bisa seharusnya mengerjakan program menumbuhkan sikap kepedulian, ini berkelompok menjadi lebih mempererat persaudaraan dan semangat gotong-royong yang secara tidak langsung - Sosialisasi dan telah rangsangan merangsang masyarakat untuk masyarakat. ikut serta dalam setiap kegiatan pembangunan di - Kemampuan Kelurahan Tembeling Tanjung Kabupaten b. Faktor Penghambat Partisipasi Masyarakat d. Faktor Pendorong dan Faktor - keterbatasan - Tingkat Terdapat hal-hal yang Bantuan pendidikan masyarakat yang masih mendorong dan menghambat partisipasi masyarakat dalam swadaya masyarakat. Partisipasi Masyarakat program swadaya masyarakat. Bintan untuk kedepannya. Penghambat kepada rendah. - Faktor Stimulan biaya yang kurang mencukupi. Perumahan Swadaya (BSPS) di - Faktor usia masyarakat. Kelurahan Tembeling Tanjung - Keahlian Kabupaten Bintan yaitu sebagai berikut : a. Faktor Pendorong - Kesempatan dan kemudahan yang diberikan kepada masyarakat untuk memperoleh informasi. - Kesempatan yang diberikan kepada masyarakat untuk merencanakan dan sendiri kebutuhan-kebutuhan sebelum program. tidak dimiliki masyarakat V. PENUTUP Partisipasi Masyarakat mengatur yang pelaksanaan Partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan program BSPS belum bisa dikatakan baik karena masih terdapat ketidaksesuaian antara pedoman pelaksanaan dan yang dilaksanakan dilapangan. Sebelum melaksanakan program BSPS, masyarakat khususnya para penerima bantuan perlu mendapatkan pelatihan baik teori maupun ketrampilan pembangunan praktek dalam sehingga bidang hal dalam pelaksanaannya masyarakat tidak perlu membayar tukang batu untuk pengerjaan pembangunan rumah, perlu adanya program pinjaman dana dari kebijakan pemerintah sebagai khusus demi terlaksananya program BSPS, agar masyarakat penerima bantuan tidak menjual harta benda mereka seperti tanah, hewan peliharaan/ternak, kayu dan lainlain, perlu adanya dukungan atau motivasi sosial dari masyarakat sekitar untuk berpartisipasi dalam kegiatan pengawasan dan pelestarian hasil dari program BSPS akhir agar tercipta lingkungan hidup yang aman dan nyaman. DAFTAR PUSTAKA Adisasmita, Rahardjo, 2006, Pembangunan Pedesaan dan Perkotaan, Graha Ilmu. Yogyakarta: Budiman, Arief, 2000, Teori Pembangunan Dunia Ketiga. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama Hikmah, Harry. 2001, Strategi Pemberdayaan Masyarakat, Yogyakarta: Liberty. Kuncoro. Mudrajad, 2004, Otonomi dan Pembangunan Daerah, Perencanaan, Strategi, dan Peluang, Jakarta: Erlangga. Reformasi Kasnawi, Mujibur Rahman K, 2007, Menggugat Partisipasi Publik dalam Pemerintah Daerah ( Sebuah Kajian Administrasi Publik dengan Pendekatan Berfikir Sistem), Malang: Bayu Media Publishing. Nugroho, Iwan. Dan Dahuri, Rokhmin, 2004, Pembangunan Wilayah, Jakarta: LP3ES. Sugiyono, 2000, Metode Penelitian Administrasi, Bandung: Alfabeta. Salam, Dharma Setyawan, 2007, Manajemen Pemerintahan Indonesia, Jakarta: Djambatan. Sunarto, Kamanto, 2000, Pengantar Sosiologi, Jakarta: FE UI. Supriatna Tjahya, 2000, Strategi Pembangunan dan Kemiskinan, Jakarta: Rineka Cipta. Usman, Sunyoto, 2008, Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat, Yogyakarta; Pustaka Pelajar. Dokumen-Dokumen Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Republik Indonesia nomor 06 tahun 2013 tentang pedoman pelaksanaan pembangunan program BSPS Monografi Kelurahan Tembeling Tanjung