HUBUNGAN INTELIGENSI DAN BAKAT http://wangmuba.com/2009

advertisement
HUBUNGAN INTELIGENSI DAN BAKAT
http://wangmuba.com/2009/03/04/hubungan-intelegensi-dan-bakat/
Inteligensi merupakan suatu konsep mengenai kemampuan umum individu dalam menyesuaikan
diri dengan lingkungannya. Dalam kemampuan yang umum ini, terdapat kemampuankemampuan yang amat spesifik. Kemampuan-kemampuan yang spesifik ini memberikan pada
individu suatu kondisi yang memungkinkan tercapainya pengetahuan, kecakapan, atau
ketrampilan tertentu setelah melalui suatu latihan. Inilah yang disebut Bakat atau Aptitude.
Karena suatu tes inteligensi tidak dirancang untuk menyingkap kemampuan-kemampuan khusus
ini, maka bakat tidak dapat segera diketahui lewat tes inteligensi.
Keberbakatan dan Anak Berbakat Renzulli, dkk.(1981) dari hasil-hasil penelitiannya menarik
kesimpulan bahwa yang menentukan keberbakatan seseorang adalah pada hakekatnya tiga
kelompok (cluster) ciri-ciri, yaitu : kemampuan di atas rata-rata, kreativitas, pengikatan diri
(tangung jawab terhadap tugas). Seseorang yang berbakat adalah seseorang yang memiliki ketiga
ciri tersebut. Masing-masing ciri mempunyai peran yang sama-sama menentukan. Seseorang
dapat dikatakan mempunyai bakat intelegtual, apabila ia mempunyai intelegensi tinggi atau
kemampuan di atas rata-rata dalam bidang intelektual yang antara lain mempunyai daya abstraksi,
kemampuan penalaran, dan kemampuan memecahkan masalah). Akan tetapi, kecerdasan yang
cukup tinggi belum menjamin keberbakatan seseorang. Kreatifitas sebagai kemampuan untuk
menciptakan sesuatu yang baru, sebagai kemampuan untuk memberikan gagasan-gagasan baru
yang dapat diterapkan dalam pemecahan masalah atau sebagai kemampuan untuk melihat
hubungan-hubungan baru antara unsur-unsur yang sudah ada sebelumnya, adalah sama
pentingnya. Demikian juga berlaku bagi pengikatan diri terhadap tugas yang mendorong
seseorang untuk tekun dan ulet meskipun mengalami macam-macam rintangan dan hambatan,
melakukan dan menyelesaikan tugas yang telah menjadi tanggung jawabnya, karena ia telah
mengikatnya diri terhadap tugas tersebut atas kehendaknya sendiri.
Adapun yang dimaksud dengan anak berbakat adalah mereka yang karena memiliki kemampuankemampuan yang unggul dan mampu memberikan prestasi yang tinggi. Anak-anak ini
membutuhkan program pendidikan yang berdeferensiasi atau pelayanan yang di luar jangkauan
program sekolah biasa, agar dapat mewujudkan bakat-bakat mereka secara optimal, baik bagi
pengembangan diri maupun untuk dapat memberikan sumbangan yang bermakna bagi kemajuan
masyarakat dan negara. Bakat-bakat tersebut baik sebagai potensi maupun yang sudah terwujud
meliputi :kemampuan intelektual umum, kemampuan berpikir kreatif-produktif, kemampuan
dalam salah satu bidang seni, kemampuan psikomotor, kemampuan psikososial seperti bakat
kepemimpinan. Keberbakatan itu meliputi bermacam-macam bidang, namun biasanya seseorang
mempunyai bakat istimewa dalam salah satu bidang saja. Dan tidak pada semua bidang.
Misalnya : Si A menonjol dalam matematika, tetapi tidak dalam bidang seni. Si B menunjukkan
kemapuan memimpin, tetapi prestasi akademiknya tidak terlalu menonjol. Hal ini kadang-kadang
dilupakan oleh pendidik. Mereka menganggap bahwa seseorang telah diidentifikasi sebagai
berbakat harus menonjol dalam semua bidang. Selanjutnya perumusan tersebut menekankan
bahwa anak berbakat mampu memberikan prestasi yang tinggi. Mampu belum tentu terwujud.
Contoh Ada anak-anak yang sudah dapat mewujudkan bakat mereka yang unggul, tetapi ada pula
yang belum. Bakat memerlukan pendidikan dalam latihan agar dapat terampil dalam prestasi
yang unggul.
Inteligensi dan Kreativitas
Kreativitas merupakan salah satu ciri dari perilaku yang inteligen karena kreativitas juga
merupakan manifestasi dari suatu proses kognitif. Meskipun demikian, hubungan antara
kreativitas dan inteligensi tidak selalu menunjukkan bukti-bukti yang memuaskan. Walau ada
anggapan bahwa kreativitas mempunyai hubungan yang bersifat kurva linear dengan inteligensi,
tapi bukti-bukti yang diperoleh dari berbagai penelitian tidak mendukung hal itu. Skor IQ yang
rendah memang diikuti oleh tingkat kreativitas yang rendah pula. Namun semakin tinggi skor IQ,
tidak selalu diikuti tingkat kreativitas yang tinggi pula. Sampai pada skor IQ tertentu, masih
terdapat korelasi yang cukup berarti. Tetapi lebih tinggi lagi, ternyata tidak ditemukan adanya
hubungan antara IQ dengan tingkat kreativitas.
Download