Bahan komsel 05 – 10 Desember 2016 THE PERFECT LIFE Pada tahun depan gereja kita memiliki tema yang sangat luar biasa “ Journey to Perfection “ perjalanan menuju kesempurnaan, dan kali ini kita akan membahas tentang kata kesempurnaan yang berasal dari akar kata sempurna yang dalam KBBI ( Kamus Besar Bahasa Indonesia ) berarti utuh, lengkap atau tidak bercacat dan bercela. Dan untuk mencapai kesempurnaan bukanlah sesuatu yang mudah tapi juga bukan sesuatu hal yang mustahil, untuk itu mari kita belajar untuk menjadi sempurna karena kesempurnaan yang Tuhan inginkan adalah sama seperti Kristus yang sempurna yang tidak tercemar oleh ketidak kudusan. 1. Hidup kudus Kudus berarti dipisahkan, jadi hidup yang Kudus adalah hidup yang dipisahkan dari sesuatu yang najis. Ketika kita berbuat dosa dan it uterus kita lakukan dan pada akhirnya akan merusak diri kita sendiri, seperti dosa mencuri, membunuh atau memfitnah, sebenarnya kita sedang mencemarkan bibir dan hati kita sendiri, tapi dosa percabulan akan membuat orang lainpun jatuh dalam dosa untuk itulah kita harus menjaga idup kita kudus sehingga bisa berdampak bukan hanya bagi diri sendiri tetapi akan menjaga orang-orang disekitar kita untuk terus hidup dalam kekudusan. Mari kita buka kitab 1 Tesalonka 4 : 3, 6-7, ada 2 bagian yang dilukiskan dalam ayat-ayat tersebut ternyata yang Tuhan tuntut dari setiap anak-anak Tuhan pertama-tama agar kita sendiri menjauhi pencemaran dan percabulan, kedua kitapun wajib menjaga agar saudara-saudara kitapun tidak tercemar. Mari kita mulai dari diri sendiri biasakan untuk hidup kudus, tidak tercemar bahkan ketika kita berani melangkah untuk mengambil satu keputusan untuk hidup kudus maka bukan sesuatu yang mustahil hidup kita bisa menjadi sempurna. 2. Perubahan gaya hidup Jika kita lihat kehidupan bermasyarakat di jaman sekarang ini sangat mengerikan, Amerika dan sebagian besar Negara-negara di Eropa bukan saja sex bebas yang menyebar dan seperti sudah menjadi hal yang biasa, yang kemudian diperparah dengan dilegalkannya LGBT ( Lesby, Gay, Biseksual, Transgender ) padahal kita tahu negara-negara tersebut adalah negara-negara yang notabene mayoritas beragama Kristen. Lalu apa yang harus kita lakukan dalam menghadapinya? Jawabannya adalah kita harus punya gaya hidup yang berbeda, karena itulah yang Tuhan mau agar hidup kita berbeda atau tidak sama dengan orang-orang dunia, kita baca kitab 1 Samuel 8:4-5,7, kita lihat bahwa bangsa Israel ingin sama seperti bangsa-bangsa yang tidak mengenal Tuhan, benarlah yang dikatakan nabi Samuel bahwa sebenarnya bangsa Israel sedang menolak Tuhan. ketika kita mulai membuka diri dan mencoba berkompromi dengan dosa sebenar-benarnya kitapun sedang menolak dipimpin Tuhan, ingat bahwa kekudusan tidak pernah bisa dicampurkan dengan kenajisan apapun alasannya. Jika kita mundur dan melihat satu tokoh yang bernama Abraham, kita lihat apa yang Tuhan katakan pada Abram sebelum namanya menjadi Abraham, kita baca kitab Kejadian 17:1, ketika Abram mulai menerima panggilan Tuhan yang dituntut pertama-tama adalah agar Abram hidup tidak bercela dan agar hidupnya tidak bercela, Abram harus mempunyai gaya hidup yang berbeda ditengah orang-orang di jamannya. Dan ketika Abram terus berjalan untuk hidup berkenan maka Abram menjadi Abraham yaitu menerima janji Allah menjadi bapa segala bangsa yang keturunannya banyaknya akan seperti bintang dilangit dan pasir dilaut. Itulah yang Tuhan mau agar setiap kita menerima janji – janji-Nya, untuk itu milikilah gaya hidup yang berbeda dari kebanyakan orang dunia yang tidak mengenal Tuhan. Conclusion Dalam perjalanan menuju kesempurnaan banyak hal yang akan kita lalui, banyak proses dalam perjalanan tersebut, untuk itu yang pertama kita harus hidup kudus sebagai sesuatu hal yang mutlak harus dilakukan, yang kedua perubahan gaya hidup yaitu tidak berkompromi dengan perbuatan-perbuatan duniawi yang membuat hidup kita menjauh dari rencana Tuhan. mari saudara kita bersamasama saling menjaga, saling mengingatkan, saling menguatkan agar hidup kita berkenan dihadapan Tuhan sehingga janji-janji Tuhan akan tergenapi dalam hidup kita. Sharing 1. Sudahkah hari-hari ini saudara memisahkan antara yang kudus dengan yang najis? 2. Apakah gaya hidup saudara sekarang ini berbeda atau sama saja dengan orang-orang yang tidak kenal Tuhan?