Penyusunan Kontrak Pertemuan 1

advertisement
Penyusunan Kontrak Dagang
(Bagian 1)
Dhoni Yusra



Perancangan Kontrak (Contract Drafting)
tidak sama dengan Hukum Perjanjian
(Law of Contract)
Perancangan Kontrak memerlukan
ketrampilan
Berbagai teori hukum dari cabang ilmu
hukum apapun mempunyai peran penting
untuk proses Perancangan Kontrak (tidak
hanya hukum perjanjian)



Kontrak merupakan kesepakatan antara
subyek hukum perdata
Kontrak merupakan kesepakatan yang
berisi hak dan kewajiban (prestasi)
Kontrak harus memperhatikan hukum
yang berlaku




Kontrak merupakan terjemahan bahasa
sehari-hari dalam bentuk dokumen dan
kalimat hukum
Kontrak memiliki keberpihakan
Kontrak dapat dipilah-pilah menjadi
bagian-bagian (anatomi)
Kontrak sangat bergantung pada nature of
the industry
I. PENGERTIAN
Apa itu Kontrak?



Kontrak adalah Perjanjian
Dalam kenyataan tidak dibedakan istilah
kontrak atau perjanjian, walaupun dalam
teori sering dibedakan
Kontrak merupakan kesepakatan antara
dua atau lebih pihak yang berisi prestasi:
hak dan kewajiban
Apakah Perjanjian harus bersifat
Komersial?




Perjanjian tidak harus bersifat komersial
Perjanjian nikah, misalnya, adalah perjanjian
yang tidak bersifat komersial
Perjanjian yang bersifat komersial sering disebut
sebagai kontrak bisnis
Karakteristik dari kontrak bisnis adalah:


Ada sesuatu yang dapat dinilai dengan uang
Jumlahnya harus substansial
Istilah Kontrak Bisnis



Istilah kontrak bisnis, sering disebut kontrak
bisnis internasional; adapula kontrak bisnis yang
berdimensi publik, namun ini semua sama
kontrak adalah kontrak
Disebut kontrak bisnis internasional karena ada
unsur atau elemen asingnya (apa
kewarganegaraan, tempat dilaksanakan prestasi,
dll.)
Disebut kontrak bisnis yang berdimesi publik
karena salah satu pihak adalah pemerintah
Apa yang Dapat Diperjanjikan oleh
Para Pihak? (1)



Pada dasarnya para pihak dapat memperjanjikan
apa saja yang dikehendaki
Prinsip diatas dikenal sebagai “kebebasan
berkontrak” yang diatur dalam Pasal 1338 Kitab
Undang-undang Hukum Perdata
Bunyi Pasal 1338 adalah sebagai berikut:

“Semua persetujuan yang dibuat secara sah berlaku
sebagai undang-undang bagi mereka yang
membuatnya” (terjemahan: Subekti&Tjitrosudibio)
Apa yang Dapat Diperjanjikan oleh
Para Pihak? (2)


Hanya saja prinsip Kebebasan Berkontrak
ada batasannya
Batasan dari Kebebasan Berkontrak diatur
dalam Pasal 1339 dimana disebutkan
bahwa batasannya adalah:



Kepatutan;
Kebiasaan; dan
Undang-undang/Hukum
Apa yang Dapat Diperjanjikan oleh
Para Pihak? (3)


Pasal 1339 KUHPer dengan demikian
dapat menentukan sah tidaknya perjanjian
Disamping Pasal 1339 KUHPer yang juga
ikut menentukan sah tidaknya perjanjian
adalah Pasal 1320 KUHPer
Apa yang Dapat Diperjanjikan oleh
Para Pihak? (4)

Pasal 1320 KUHPer menyebutkan untuk
sahnya persetujuan diperlukan 4 syarat:




Kesepakatan
Kecakapan untuk membuat suatu perikatan
Suatu hal tertentu
Suatu sebab yang halal
Apakah Kontrak Harus Dalam
Bentuk Tertulis? (1)



Kontrak atau perjanjian tidak harus dalam
bentuk tertulis
Bentuk lisan atau tertulis dari sebuah
kontrak lebih untuk keperluan pembuktian
Kontrak dalam bentuk lisan mempunyai
kekuatan pembuktian yang lemah
Apakah Kontrak Harus Dalam
Bentuk Tertulis? (2)

Kontrak dalam bentuk tertulis dapat dibedakan
antara:




Dibawah tangan
Didaftarkan ke notaris
Dilegalisir tandatangan para pihak oleh notaris
Dibuat dihadapan notaris (akta notariil)

(catatan: untuk kontrak yang dibuat dihadapan notaris bisa
karena diharuskan oleh peraturan perundang-undangan)
Apakah Kontrak Harus Dalam
Bentuk Tertulis? (3)


Dengan demikian tertulis tidaknya sebuah
kontrak tidak menentukan sah tidaknya
kontrak
Tertulis tidaknya kontrak berkaitan
dengan lemah kuatnya pembuktian
sebuah kontrak
Bagaimana dengan Materai? (1)



Apakah materai menentukan sah tidaknya
Perjanjian? Ataukan menentukan lemah kuatnya
pembuktian?
Materai adalah hutang para pembuat perjanjian
kepada negara
Materai merupakan kewajiban pembuat
perbuatan hukum tertulis kepada negara
Bagaimana dengan Materai? (2)



Ketentuan tentang Materai diatur dalam UU No.
13 Tahun 1985 tentang Bea Materai
Dalam Pasal 1 disebutkan “Dengan nama Bea
Materai dikenakan pajak atas dokumen yang
disebut dalam Undang-undang ini”
Selanjutnya Pasal 2 ayat (1) disebutkan

“Dikenakan Bea Materai atas dokumen yang
berbentuk: (a) Surat Perjanjian dan surat-surat
lainnya yang dibuat dengan tujuan untuk digunakan
sebagai alat pembuktian mengenai perbuatan,
kenyataan atau keadaan yang bersifat perdata”
Siapa yang Menentukan Isi
Kontrak Bisnis? (1)



Yang menentukan isi dari kontrak bisnis
adalah pemakai
Perancang kontrak (contract drafter)
hanya membuatkan
Perancang kontrak dapat dianalogikan
dengan penjahit: ia yang membuat tetapi
bukan yang memakai
Siapa yang Menentukan Isi
Kontrak Bisnis? (2)


Perancang kontrak menterjemahkan
keinginan klien dalam bentuk kalimat
hukum
Selain itu Perancang juga membuat
klausula yang melindungi klien
Download