1 REKSA DANA NARADA KAPITAL INDONESIA Monthly Review — Oktober 2015 Global Economic Review Pertumbuhan ekonomi AS pada 3Q’15 mengalami perlambatan ke level 1,5% QoQ atau lebih buruk dari sebelumnya 3,9% QoQ. Tingkat Inflasi inti AS pada September naik menjadi sebesar 1,9% YoY dari sebelumnya 1,8% YoY. Neraca perdagangan AS bulan Agustus mengalami pelebaran defisit menjadi US$-48,33 miliar dari sebelumnya US$-41,81 miliar. Ekspor turun hampir 2% ke level terendah sejak Oktober 2012. Data Manufacturing PMI Final AS Oktober’15 mengalami kenaikan menjadi 54,1 dari sebelumnya 53,1. Sementara itu, ISM Manufacturing PMI AS Oktober’15 turun tipis menjadi 50,1 dari sebelumnya 50,2, sedangkan ISM Manufacturing Employment AS Oktober’15 turun menjadi 47,6 dari sebelumnya 50,5. Hasil pertemuan The Federal Reserved (The Fed) mengumumkan bahwa suku bunga AS tidak mengalami perubahan atau tetap berada di level 0,25% namun, membuka peluang kenaikan suku bunga AS pada Desember’15. ECB (European Central Bank) mempertahankan suku bunga acuannya di level 0,05%. Data Manufacturing PMI Final Zona Euro Oktober’15 mengalami kenaikan menjadi 52,3 dari sebelumnya 52 dan Inflasi inti Zona Euro Oktober’15 mengalami kenaikan menjadi 1% (YoY) dari sebelumnya 0,9%. PDB China berada stagnan di level 1.8% QoQ pada 3Q15 atau 6,9% YoY dari sebelumnya 7% akibat menurunnya output industri, serta menurunnya investasi property dan konstruksi di sektor ekspor. PBoC kembali memangkas suku bunga acuan menjadi 4,35% atau sebesar 25bps dan suku bunga simpanan 1,5%. Neraca Perdagangan China pada September’15 mengalami surplus US$60.34 miliar dari sebelumnya US$60.24 miliar. Data Import dan Eksport China pada September’15 mengalami penurunan masing-masing -20,4% YoY dan -3,7% YoY. Tingkat Inflasi China pada September’15 mengalami penurunan menjadi 1,6% dari sebelumnya 2,0% (YoY). Data Non Manufacturing PMI China Oktober’15 turun menjadi 53,1 dari sebelumnya 53,4, sementara data Manufacturing PMI China bulan Oktober’15 mengalami kenaikan menjadi 48,3 dari sebelumnya 47,2. Bank Sentral India memangkas suku bunga acuan menjadi 6,75% dari sebelumnya 7,25%. Rekening Pembelian Unit Penyertaan, atas nama REKSA DANA NARADA SAHAM INDONESIA : Deutsche Bank AG, Cab. Jakarta , No. Rek. 0087767009 BCA, Cab. SCBD Sudirman-Jakarta No. Rek. 0063276666 Bank Mandiri, Cab. BEI-Jakarta No. Rek. 1040004431768 Indonesia Equity Market JCI YTD Foreign Net Buy/Sell (bn Rp) EIDO Government Bond Yield (%) Indonesia IDR 5yr Indonesia IDR 10yr US Treasury 10yr Macroeconomic Data BI Rate (%) CPI (YoY%) CPI (MoM%) GDP (YoY%) Reserves Assets (USD bn) Market Indices DJIA (USA) S&P 500 (USA) FTSE 100 (UK) CAC (France) DAX (Germany) Nikkei 225 (Japan) Hang Seng (HK) SHCI (Shanghai) Strait Times (Singapore) BSE SENSEX (India) BSET (Thailand) PSE (Phillippine) Commodities Tin 3m (USD/MT) Gold (USD/t.oz) CPO (RMS/ton) Crude Oil WTI (USD/bbl) Soybean Oil Corn Wheat Others USD/IDR Reksa Dana Narada Saham Indonesia (Rp/unit) Close 4,455 -14.77 808 20 Close 8.62 8.80 2.00 Period Okt'15 Okt'15 Okt'15 2Q'15 Sep'15 Close 17,664 2,079 6,361 4,898 10,850 19,083 22,640 3,383 2,998 26,657 1,395 7,134 Last 14,995 1,142 2,370 47 28 382 522 Close 13,668 1,011.92 % Chg (MoM) 5.47 11.94 % Chg (MoM) (0.94) (0.89) 0.00 Last 7.50 6.25 (0.08) 4.67 101.70 % Chg (MoM) 8.47 8.30 4.93 9.94 12.32 9.75 8.61 10.79 7.42 1.92 3.41 3.49 % Chg (MoM) (3.41) 2.43 (0.21) 3.53 4.41 (1.26) 1.78 % Chg (MoM) 7.07 7.01 Source : Diolah dari berbagai sumber PT NARADA KAPITAL INDONESIA Plasa Asia Lt. 17, Jl. Jend. Sudirman Kav. 59, Jakarta 12190 Tel : +62 21 51400023 Fax : +62 21 51400026 Email : [email protected] www.naradakapital.com Analisa dan informasi ini ditulis, diproduksi dan didistribusikan oleh PT Narada Kapital Indonesia. Semua informasi didapat dari data-data yang tersedia untuk publik dan dari berbagai sumber. PT Narada Kapital Indonesia tidak bertanggung jawab atas kelengkapan data-data dari informasi tersebut. 2 REKSA DANA NARADA KAPITAL INDONESIA Monthly Review — Oktober 2015 Domestic Economic Review Inflasi pada bulan Oktober’15 tercatat sebesar 6,25% (YoY) menurun dari bulan sebelumnya sebesar 6,83% (YoY), dan kembali mengalami deflasi sebesar 0,08% MoM pada bulan Oktober’15. Neraca Perdagangan Indonesia pada September’15 kembali mengalami surplus sebesar US$1,02 miliar dari sebelumnya US$340 juta. Bank Indonesia kembali mempertahankan suku bunga acuan di level 7,5% Cadangan Devisa hingga September kembali mengalami penurunan menjadi US$101,7 miliar dari sebelumnya US$105,3 miliar dan Foreign Direct Investment (FDI) 3Q15 mengalami penurunan tipis menjadi 18.1% dari sebelumnya 18.2%. Pemerintah Indonesia pada bulan Oktober telah mengeluarkan Paket Kebijakan Ekonomi hingga jilid V yang mencakup, penurunan harga BBM, Listrik dan Gas, perluasan wirausaha penerima KUR, penyederhanaan izin pertanahan dalam kegiatan penanaman modal, insentif pajak revaluasi asset, penghapusan pajak berganda, kebijakan relaksi aturan perbankan syariah, persoalan upah buruh, kredit usaha rakyat (KUR), Lembaga pembiayaan ekspor. Selain itu, pemerintah sedang mempersiapkan Paket Kebijakan Jilid VI diperkirakan isinya tentang perombakan ekosistem pengadaan belanja barang dan jasa pemerintah. Industry Review Volume penjualan mobil pada bulan September’15 turun tipis menjadi 102,968 unit (MoM) dari sebelumnya 103,440 unit serta volume penjualan semen pada bulan September’15 naik menjadi 2,491,643 ton (MoM) dari sebelumnya 2,300,118 ton. Market Review Pada bulan Oktober, IHSG menguat sebesar 5,48% ke level 4,455.18 dengan seluruh sektor menguat. Sektor aneka industri +10,14% sebagai sektor yang mengalami penguatan terbesar dan sektor perdagangan +0,87% sebagai sektor yang mengalami penguatan terendah. Investor asing membukukan akumulasi penjualan bersih di seluruh pasar dari Jan-Okt’15 sebesar Rp 17,58 triliun. Pada bulan Okt’15 Indonesia mengalami deflasi sebesar 0,08% MoM, deflasi dipicu oleh turunnya beberapa indeks pengeluaran, yakni kelompok bahan makanan. Neraca perdagangan bulan Sept’15 kembali surplus sebesar USD1,02 miliar, sedangkan cadangan devisa mengalami penurunan menjadi USD101,7 hingga Sept’15. Selain itu, pemerintah Indonesia telah mengeluarkan sebanyak 5 Paket kebijakan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan Bank Indonesia masih tetap mempertahankan tingkat suku bunga di level 7,5%. Dari eksternal, perlambatan ekonomi China pada 3Q’15 yang hanya tumbuh sebesar 6,9% YoY menjadi fokus para pelaku pasar. The Fed kembali menunda kenaikan suku bunga, namun peluang kenaikan suku bunga di Desember’15 masih dapat terjadi. Analisa dan informasi ini ditulis, diproduksi dan didistribusikan oleh PT Narada Kapital Indonesia. Semua informasi didapat dari data-data yang tersedia untuk publik dan dari berbagai sumber. PT Narada Kapital Indonesia tidak bertanggung jawab atas kelengkapan data-data dari informasi tersebut.