5. KOMUNIKASI DALAM KONSELING

advertisement
Komunikasi Dalam Konseling
PENGERTIAN KOMUNIKASI
• Komunikasi adalah pertukaran verbal dari
pemikiran atau gagasan (Hoben, 1954)
• Komunikasi adalah proses yang melaluinya
kita dapat memahami orang lain dan pada
gilirannya berusaha untuk dapat dipahami
orang lain. Proses itu dinamis, berubah dan
berganti secara konstan dalam merespon
setiap situasi (Anderson, 1953)
MACAM KOMUNIKASI
1. Komunikasi Tatap Muka
2. Komunikasi Interpersonal
3. Komunikasi Kelompok
• Komunikasi kelompok kecil
• Komunikasi kelompok besar
KOMUNIKASI NON VERBAL DALAM
KONSELING
• Kinestik, yaitu studi yang mempelajari gerakangerakan anggota tubuh.
• Proksemik, yaitu studi yang mempelajari posisi
tubuh dan jarak tubuh (ruang antar tubuh) yang
biasanya terjadi ketika seseorang melakukan
komunikasi interpersonal.
• Paralinguistik, yaitu studi penggunaan suara dan
vokalisasi.
• Artifaktual, yaitu merujuk pada segala macam
penampilan dari potongan tubuh, kosmetik yang
dipakai seperti baju, tas, pangkat, dan atributatribut lainnya.
Tanda Perilaku Non Verbal Dalam Konseling
• Senyuman, untuk menyatakan sikap menerima,
misalnya pada saat menyambut kedatangan konseli.
• Cara duduk, yaitu untuk menyatakan sikap rileks dan
sikap mau memperhatikan, misalnya membungkuk
ke depan, duduk agak bersandar
• Anggukan kepala, untuk menyatakan penerimaan,
pengertian, juga menyertai kata-kata yang bertujuan
menguatkan dan mendukung.
• Gerak-gerik lengan dan tangan, untuk memperkuat
apa yang diungkapkan secara verbal.
Lanjutan …..
• Berdiam diri, untuk memberikan kesempatan kepada
konseli berbicara secara leluasa, mengatur pikirannya
atau menenangkan diri. Bila konseli diam, konselor
bisa berdiam diri sebentar.
• Mimik (ekspresi wajah, roman muka, air muka, raut
muka), yaitu untuk menunjang, mendukung dan
menyertai reaksi-reaksi verbal. Misalnya
mengerutkan kening, mengangkat alis, senyum
• Kontak mata, untuk menunjang atau mendukung
tanggapan verbal atau menyatakan sikap dasar. Cara
menatap muka klien harus wajar. Kontak mata juga
berfungsi sebagai sarana pengamatan terhadap
perasaan yang dialami.
Lanjutan ….
• Nada suara. Variasi nada suara dan kecepatan
bicara untuk menyesuaikan diri dengan ungkapan
perasaan konseli. Misalnya konselor berbicara
lebih lemah lembut, lambat, lebih cepat, nada
suara lebih tinggi atau lebih rendah.
• Sentuhan, untuk menunjang tanggapan verbal
dan menyatakan sikap dasar. Kontak fisik antara
konselor dan klien secara potensial bisa
membahayakan!!. Disarankan konselor
mengendalikan diri dalam menggunakan
sentuhan sebagai tanda perhatian dan
keprihatinan.
Fungsi Perilaku Non Verbal
• Mengulangi perilaku verbal. Misal: menganggukan kepala
untuk “Ya”, atau menggelengkan kepala untuk “Tidak”
• Memperteguh, menekankan atau melengkapi perilaku
verbal. Misal:melambaikan tangan sambil mengucapkan
“Selamat jalan”, “Sampai jumpa lagi” atau “Bye, bye”. Atau
gerakan tangan dengan telapak tangan mengarah ke depan
sebagai pengganti kata tidak
• Meregulasi perilaku verbal. Misal:mhs mengenakan jaket,
atau membereskan buku atau melihat jam tangan ketika
jam kuliah, atau ketika menjelang kuliah berakhir, sebagai
tanda keinginan mhs agar kuliah segera usai.
• Membantah atau bertentangan dengan perilaku verbal.
Misal: suami mengatakan,”Bagus!Bagus!” ketika
mengomentari gaun yang baru dibeli istrinya sambil terus
membaca surat kabar atau menonton TV.
PRINSIP KOMUNIKASI INTERPERSONAL
1. Komunikasi interpersonal bersifat relasional
 Afek, perasaan yang saling dirasakan oleh
partisipan
 Kontrol, tingkat dominasi seseorang terhadap
yang lain, ada dua sifat:
 Komplementer -> seseorang membiarkan
yang lain menentukan siapa yang
mempunyai pengaruh lebih besar
 Simetris -> seseorang tidak sepakat pada
siapa yang berada dalam kontrol
Lanjutan ….
2. Komunikasi interpersonal mengandung maksud
Contoh, ketika Busro berjalan mendahului Alwi di
jalan, kebutuhan sosialnya harus dipenuhi dengan
mengatakan, “Hai Alwi, apa kabar?”. Maksud Busro
akan tercapai jika Alwi memberikan respon.
3. Komunikasi interpersonal bisa dipelajari
Misal: keluarga yg berbicara dalam bahasa Inggris,
anakpun belajar berkomunikasi dalam bahasa
Inggris; keluarga yg percaya bahwa menatap mata
orang secara langsung ketika berbicara adalah
tindakan yang tidak sopan, anakpun akan belajar
untuk menundukkan pandangan saat berbicara.
4. Komunikasi interpersonal berlangsung terus
menerus.
FAKTOR PENGHAMBAT KOMUNIKASI
1. Masalah Motivasional
• M’p’tahankan diri dari kemungkinan terlihat
inadekuat, mis. diam karena takut t’lihat konyol
• Takut akan kemungkinan dipengaruhi orang
lain, so t’dapat banyak omissions (tdk m’beri
informasi) & inaccuracies (informasi tidak tepat)
• Konselor & klien berespon thd pikiran mereka
sendiri
• B’usaha m’evaluasi motif2 dari pihak yg lain,
shg krn tdk m’dengarkan, yg tjd adalah
kehilangan sebagian informasi, & komunikasi
defensif dari pihak lain
2. Halangan Psikologis
Mengakibatkan kegagalan memori.
Kemungkinan yg terjadi:
- Lupa  tdk ada informasi, yg diingat & dilupakan
b’sifat selektif
- Distorsi dari informasi  ketidakmampuan
psikologis utk m’produksi informasi krn ada
kekuatan2 emosional yg m’halangi
3. Kesulitan dalam Bahasa
• Sulit menemukan kata2 yg tepat utk m’gambarkan
sesuatu, lalu apakah lawan bicara memiliki
pemahaman kata yg sama
• Perbedaan jumlah perbendaharaan kata yg dimiliki
4. Communication Anxiety
Mrp kecemasan yg diasosiasikan dgn komunikasi
data pribadi
Timbul karena:
• Cemas moral judgment dari konselor  takut
dikritik atau dinilai buruk konselor
• Merasa bahwa informasi yg diberikan dapat m’beri
kekuasan bagi orang lain utk m’celakai dirinya
• Karena konselor orang yg khusus, cemas kalau
konselor tahu ttg horrible truth klien yg klien
sendiri tdk tahu
• Cemas karena pertanyaan2 konselor m’datangkan
pikiran2 yg selama ini dihindari
Download