BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem Terdapat dua kelompok pendekatan di dalam mendefinisikan sistem yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemennya. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur, menurut Jog [5] mendefinisikan sistem sebagai berikut : “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu”. Sedangkan pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau komponennya, menurut Jog[5] mendefinisikan sistem sebagai berikut : “Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu”. 2.1.1 Karakterisitik Sistem Adapun karakteristik atau sifat suatu sistem yaitu : 1. Komponen-komponen (Components). Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama untuk membentuk suatu kesatuan. 2. Basis Sistem (Boundary) 7 Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lain atau dengan lingkungan luarnya. 3. Lingkungan Luar Sistem (Environments) Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. 4. Penghubung (Interface) Penghubunga merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lain. 5. Masukan (Input) Masukan adalah energi yang dimasukan ke dalam sistem. 6. Keluaran (Output) Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. 7. Pengolahan (Process) Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolahan yang akan merubah masukan menjadi keluaran. 8. Sasaran (Objective) atau Tujuan (Goal) Suatu sistem pasti mempunyai sasaran atau tujuan. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. 8 2.1.2 Analisis Sistem Inti dari analisis sistem adalah berusaha memandang keseluruhan persoalan dalam konteks meneliti secara sistematis sasaran sistem dan kriteria untuk efektivitas sistem. Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian komponen-komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahannya, kesempatankesempatan dan hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikan. Kegiatan analisis sistem ini diantaranya adalah : 1. Identify, yaitu mengidentifikasikan masalah. 2. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada. 3. Analyze, yaitu menganalisis sistem. 4. Report, yaitu membuat laporan hasil analisis. 2.2 Konsep Dasar Informasi Menurut Dav [2] informasi didefinisikan sebagai berikut : “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang berarti bagi penerima dan bermanfaat dalam mengambil keputusan saat ini atau mendatang”. Sumber dari informasi adalah data. “Data adalah kenyataan atau fakta yang menggambarkan suatu kejadian yang kita hadapi, data merupakan bentuk yang belum dapat memberikan manfaat bagi penerimanya, sehingga perlu diproses untuk menghasilkan informasi”. 9 2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi Informasi diperoleh dari sistem informasi (information systems) atau disebut juga processing systems atau information processing systems atau informationgenerating systems. Sistem Informasi didefinisikan oleh Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis dalam Jog [5] sebagai berikut : “Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transasksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”. Kualitas dari suatu informasi tergantung dari : 1. Akurat Berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan yang biasanya terjadi dan selain itu harus jelas maksud dan tujuannya sehingga output / keluaran bisa dipertanggung jawabkan. 2. Tepat Waktu Berarti informasi yang datang pada si pemakai tidak boleh terlambat karena informasi yang terlambat tidak akan mempunyai nilai lagi di dalam mengambil suatu keputusan. 3. Relevan Berarti informasi tersebut mempunyai manfaat dan informasi yang diterima si pemakai dengan yang lainnya bisa berbeda-beda. 10 2.3.1 Alat-alat Pemodelan Sistem Informasi Alat-alat pemodelan sistem informasi dibutuhkan dalam proses perancangan sistem. Alat-alat pemodelan sistem informasi terdiri dari tiga pemodelan yaitu : 1. Diagram Alir Dokumen / Flowmap Merupakan suatu diagram yang menggambarkan sistem yang didalamnya terdapat subsistem-subsistem. Didalam subsistem-subsistem tersebut terdapat dokumen-dokumen yang mengalir yang menghubungkan antara subsistemsubsistem yang ada di sistem tersebut. Simbol-simbol yang ada didalm flowmap, terdapat pada Gambar 2.1 di bawah ini : 11 Simbol Keterangan Dokumen Proses Komputerisasi Penyimpanan Aliran data Manual GAMBAR 2.1 SIMBOL FLOW MAP [ Sumber : Jogiyanto.HM: ”Analisis Dan Desain Sistem Informasi” Th 1999 hal:645] 2. Diagram Konteks / Context Diagram Menurut Jog [6] definisi konteks diagram adalah suatu aliran data tingkat tinggi yang menggambarkan seluruh jaringan dan masukan keluaran (input / output) sebuah sistem yang maksudnya adalah untuk menggambarkan sistem yang 12 sedang berjalan, mengidentifikasikan awal dan akhir data yang masuk dan keluar sistem. 3. Diagram Arus Data / Data Flow Diagram Menurut Jog [5] Merupakan diagram yang dipresentasikan dengan lambanglambang tertentu. Dan suatu sistem yang menunjukkan proses, aliran data, entitas dan aliran data yang terdapat pada sistem tersebut. Simbol-simbol yang ada di dalam Data Flow Diagram (DFD), diantaranya: Keterangan Simbol File/arsip data Sumber/entitas Prosedur/proses Aliran data GAMBAR 2.2. DATA FLOW DIAGRAM (DFD) [Sumber : Jogiyanto.HM:”Analisi Dan Desain Sistem Informasi” Th 1999 hal:700] 13 2.3.2 Perancangan Basis Data Perancangan basis data dibutuhkan agar didapat sistem yang lengkap dan efisien, melalui beberapa tahap yaitu : a. Entity Relation Diagram (ERD) Menurut Fat [3] merupakan komponen-komponen dari himpunan entitas dan himpunan relasi yang masing-masing dilengkapi dengan kunci relasi, yang berguna untuk menghubungkan entitas dengan relasi. Keterangan Simbol Menjelaskan adanya suatu relasi antar entity Menjelaskan entity yang terlibat didalamnya Entitas Menjelaskan nama dari suatu relasi antar entity Nama relasi GAMBAR 2.3 ENTITY RELATIONSHIP DIAGRAM (ERD) [Sumber : Fathansyah,Ir:”Basis Data” th 1999 hal:70] b. Relasi Tabel Relasi tabel menunjukan adanya hubungan diantara sejumlah entitas yang berasal dari himpunan entitas yang berbeda. Dalam tabel relasi terdapat kardinalitas, 14 kardinalitas relasi menunjukan jumlah maksimum entitas yang dapat berelasi dengan entitas pada himpunan entitas yang lain. Kardinalitas yang terjadi dapat berupa : Satu ke Satu (One to One) Banyak ke Satu (Many to One) Banyak ke Banyak (Many to Many). c. Normalisasi Untuk memberikan panduan yang sangat membantu bagi pengembang dalam menciptakan suatu tabel yang kurang efisien, maka diciptakanlah suatu teknik untuk mengurangi ketidak-efisienan tabel dengan menggunakan teknik normalisasi. Normalisasi merupakan suatu proses pengelompokan data elemen menjadi tabel-tabel yang menunjukkan entity dan relasinya. Adapun tujuan dari normalisasi tersebut adalah : 1) Meminimumkan duplikasi data 2) Menyediakan fleksibilitas yang diperlukan untuk kebutuhan fungsional yang berbeda. 3) Memungkinkan suatu model untuk digambarkan dalam perancangan database. Bentuk-bentuk Normalisasi Adapun bentuk-bentuk normalisasi diantaranya adalah : 1. Bentuk Tidak Normal (Unnormalized Form) Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak ada keharusan mengikuti suatu format tertentu, dapat saja data tidak lengkap atau terduplikasi. Data dikumpilkan apa adanya sesuai dengan keadaan. 15 1. Bentuk Normal Kesatu Bentuk normal kesatu mempunyai cirri yaitu setiap data dibentuk dalam flat file (file datar/rata), data dibentuk dalam suatu record demi record dan nilai dari field berupa “atomic value”, yang artinya data tersebut terpecah-pecah. Tidak ada set atribut yang berulang atau atribut bernilai ganda (Multivalue). Tiap field hanya satu pengertian, bukan merupakan kumpulan kata yang mempunyai arti mendua, hanya satu arti saja dan juga bukanlah pecahan kata-kata sehingga artinya lain. 3. Bentuk Normal Kedua Bentuk normal kedua mempunyai syarat yaitu bentuk data telah memenuhi kriteria untuk bentuk normal kesatu. Atribut bukan kunci haruslah bergantung secara fungsi pada kunci utama atau primary key. Sehingga membentuk normal kedua haruslah suadah ditentukan kunci field. Kunci field haruslah unik dan dapat mewakili atribut lain yang menjadi anggotanya. 4. Bentuk Normal Ketiga Untuk menjadi bentuk normal ketiga maka relasi haruslah dalam bentuk normal kedua dan semua atribut bukan primer tidak punya hubungan yang transitif. Dengan kata lain, setiap atribut bukan kunci haruslah bergantung hanya pada primary keydan pada primary key secara menyeluruh. 5. Boyce-Codd Normal Form (BCNF) Boyce-Codd Normal Form mempunyai paksaan yang lebih kuat dari bentuk normal ketiga. Untuk menjadi BCNF, relasi harus dalam bentuk normal kesatu dan setiap atribut harus bergantung pada fungsi atribut superkey. 16 d. Kamus Data Merupakan katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu informasi, kamus data dibuat berdasarkan arus data dari Data Flow Diagram (DFD). 2.4 Perancangan Database Merancang database merupakan suatu hal yang sangat penting. Kesulitan utama dalam merancang database adalah bagaimana merancang sehingga database dapat memuaskan keperluan saat ini dan masa mendatang. Perancangan basis data merupakan langkah untuk menentukan basis data yang diharapkan dapat mewakili seluruh kebutuhan pengguna. 2.4.1 Pengertian Database Dalam buku konsep dan perancangan database, Kris [7] mendefinisikan database sebagai berikut : “Database adalah kumpulan file-file yang mempunyai kaitan antara satu file dengan file yang lain sehingga membentuk satu bangunan data untuk menginformasikan satu perusahaan, instansi dalam batasan tertentu”. Basis Data didefinisikan dalam sejumlah sudut pandang seperti : 1. Himpunan kelompok data yang saling berhubungan yang diorganisasi sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat dan mudah. 17 2. Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (redudansi) yang tidak perlu, untuk memenuhi berbagai kebutuhan. 3. Kumpulan file / tabel / arsip yang saling berhubungan yang disimpan dalam media penyimpanan elektronik. 2.5 Pengertian Produksi Produksi yaitu hasil, penghasilan atau barang yang akan dihasilkan. Suatu produk akan dihasilkan bila diproduksi dulu atau diolah dulu. Disetiap perusahaan akan memproduksi suatu barang yang diharapkan akan mendapat keuntungan bagi perusahaan itu sendiri. 2.5.1 Proses Produksi Suatu organisasi yang bergerak dibidang apapun harus dan pasti memiliki bagian yang sangat penting yaitu Bagian Produksi. Bagian Produksi merupakan bagian yang menghasilkan atau menyediakan produk organisasi. Produk yang dihasilkan atau disediakan oleh organisasi dapat berupa barang dan jasa. Proses produksi merupakan suatu lingkungan yang mendasari sistem manajemen produksi dan persediaan. Menurut Fog [4] :” Production and Inventory Management can be defined as the design, operation and control system for the manufacture and distribution of products”. 18 Dalam menetapkan suatu proses produksinya, suatu perusahaan harus mempunyai strategi yang baik agar perusahaannya dapat bersaing dengan perusahaan-perusahaan lain. Strategi-strategi tersebut adalah sebagai berikut : 1. Make Finished to Stock (Make to Stock ) Strategi ini sederhana, dapat dikatakan memproduksi produk dengan cepat, harga yang efisien, produk yang standar. Dalam hal ini, konsumen tidak memberikan toleransi terhadap keterlambatan penerimaan produk. Manajemen dibutuhkan untuk mempertahankan persediaan barang jadi, jadi perusahaan harus mempunyai persediaan barang yang cukup. 2. Assemble Finished Products to Order (Assemble to Order) Startegi ini menerapkan keanekaragaman konfigurasi yang besar tapi dengan tetap menjaga kualitas dan harga bersaing, biasanya produk akhir dari stratgei ini adalah komponen subassembly. Komponen-komponen yang dihasilkan ini dapat dirakit dengan cepat sehingga dapat menghasilkan variasi produk yang beraneka ragam. 3. Custom Design and Make Finished Products to Order (Make or Engineer to Order) Strategi ini memiliki kemampuan untuk mendapatkan produk terspesialisasi. Produk akhir biasanya merupakan kombinasi dari komponen standar dan komponen lain yang dirancang khusus untuk pelanggan sehingga lead time dapat berjalan panjang sesuai produk yang dibutuhkan. 19 2.5.2 Proses Produksi Teh pada PT. Perkebunan Nusantara VIII Pada Proses Produksi teh terdapat beberapa langkah pengolahan diantaranya : 1. Pelayuan Yaitu pucuk segar dilayukan pada withering trought selama 14 – 18 jam untuk menurunkan kandungan air, sehingga pucuk menjadi lemas (layu fisik) dan memberi kesempatan terjadinya perubahan senyawa-senyawa kimia yang dikandung didalam pucuk teh (layu kimia). 2. Penggilingan Menggulung pucuk layu, mengeluarkan cairan sel dan memotong sampai ukuran tertentu dengan menggunakan mesin open top roller (OTR), mesin ayakan, press cup rooler (PCR), Rotor Vane untuk sistem pengolahan orthodok dan mesin CTC (Crushing, Tearing, Curling) untuk pengolahan CTC. 3. Oksidasi Enzimatis Tujuan untuk memberi kesempatan terjadinya reaksi oksidasi enzimatis, antar unsur-unsur kimia yang terkandung dalam cairan sel daun dengan O2, yang dihentikan pada suatu keadaan tertentu, sehingga dihasilkan mutu teh yang optimal. 4. Pengeringan Untuk mengeringkan teh dan menghentikan proses oksidasi enzimatis pada saat komposisi zat-zat pendukung kualitas mencapai keadaan optimal dengan menggunakan mesin pengering (TSD, FBD, VFBD). 5. Sortasi 20 Memisahkan partikel teh berdasarkan ukuran, berat jenis, dan kandungan tulang atau serat, untuk memperoleh partikel teh yang seragam sesuai dengan standar yang ditentukan dengan memakai mesin-mesin Midleton, Vibrex, Indiana Sortir, Winnower, Druck Rool. 2.6 Istilah-istilah yang sering digunakan di internet Menurut Tar [10] Ada beberapa istilah yang sering digunakan apabila kita bekerja dengan internet diantaranya adalah : a. www (world wide web) merupakan kumpulan server di seluruh dunia yang berfungsi menyediakan data dan informasi yang dapat digunakan bersama. Berbagai informasi dapat ditemukan pada www seperti olahraga, referensi dan lain-lain. b. Web situs (situs web) merupakan tempat penyimpanan data dan informasi berdasar topik tertentu. c. Web pages (halaman web) merupakan halaman khusus dari situs tertentu. d. Home page, merupakan sampul halaman yang berisi daftar isi atau menu dari situs web. e. Browser merupakan program aplikasi yang digunakan untuk memudahkan anda melakukan navigasi berbagai data dan informasi pada www. 21 2.7 Pemrograman Web Banyak diantara pengguna internet mempunyai homepage di internet baik itu yang menggunakan server ISP (Internet Service Provider) maupun web server gratis, atau menggunakan fasilitas pendidikan. Namun sebagian besar homepage yang dibuat adalah statis. Sebelum pembahasan lebih lanjut, penyusun akan menjelaskan perbedaan situs dan homepage. Situs adalah kumpulan halaman-halaman web di internet yang bersisi informasi. Sedangkan homepage adalah halaman yang kita lihat pertama kali kita membuka situs tertentu. Halaman-halaman web dinamis tidak mungkin kita buat hanya dengan menggunakan tag-tag HTML. Untuk membuat situs yang dinamis diperlukan kemampuan pemrograman web. Ciri-ciri situs yang dinamis adalah bisa berinteraksi dengan pengunjung situs, bisa menampilkan informasi-informasi yang berasal dari database, dan halaman web bisa berubah secara otomatis . Berdasarkan tempat dijalankannya perintah-perintah program dalam halaman web, pemrograman web dapat dilakukan menjadi 2 yaitu: 1. Server – side programming 2. Client – side programming Pada Server – side programming perintah-perintah program dijalankan di web server, sedangkan Client – side programming menjalankan perintah pada client dalam hal browser. 22 2.8 Tinjauan PHP Menurut Kad [6] Secara khusus, PHP dirancang untuk membentuk web dinamis. Artinya, ia dapat membentuk suatu tampilan berdasarkan permintaan terkini. Misalnya, anda bisa menampilkan isi database ke halaman web. Pada prinsipnya, PHP mempunyai fungsi yang sama dengan skrip-skrip seperti ASP (Active Server Page), Cold Fusion, ataupun Perl. Kelahiran PHP bermula saat Rasmus Lerdorf membuat sejumlah skrip Perl yang dapat mengamati siapa saja yang melihat-lihat daftar riwayat hidupnya, yakni pada tahun 1994. Skrip-skrip ini selanjutnya dikemas menjadi tool yang disebut “Personal Home Page”. Paket inilah yang menjadi cikal-bakal PHP. Pada tahun 1995, Rasmus menciptakan PHP/FI Versi 2, pada versi inilah pemrogram dapat menempelkan kode terstruktur didalam tag HTML. Yang menarik, kode PHP juga bisa berkomunikasi dengan database dan melakukan perhitungan-perhitungan yang kompleks sambil jalan. 2.8.1 Skrip PHP Skrip PHP berkedudukan sebagai tag dalam bahasa HTML. Sebagaimana diketahui, HTML (HyperText Markup Language) adalah bahasa standar untuk membuat halaman-halaman web. Sebagai contoh, berikut adalah kode HTML (disimpan dengan ekstensi.htm atau . html): 23 <html> <head> <title>Latihan Pertama</title> <? Echo”Belajar PHP”; ?> </head> </html> Kode PHP menyerupai kode bahasa C, walaupun tidak sepenuhnya sama. Jika anda telah mengerti C, memprogram PHP akan terasa mudah. 2.8.2 Konsep Kerja PHP Model kerja PHP prinsipnya serupa dengan kode HTML yaitu dengan diawali dengan permintaan suatu halaman web oleh browser. Berdasarkan URL (Uniform Resource Locator) atau dikenal dengan sebutan alamat Internet, browser mendapatkan alamat dari web server, mengidentifikasi halaman yang dikehendaki, dan menyampaikan segala informasi yang dibutuhkan oleh web server, ketika berkas PHP yang diminta didapatkan oleh webserver, isinya segera dikirim ke mesin PHP 24 dan mesin inilah yang memproses dan memberikan hasilnya (berupa kode HTML) ke web server. Selanjutnya, web server menyampaikan ke klien. Gambar 2.4 Skema PHP [Sumber : Kadir Abdul,”Dasar Pemrograman Web Dinamis Menggunakan PHP” Andi. Yogyakarta] 2.9 Pengertian MySQL Menurut Sid [9] MySQL merupakan software sistem manajemen database (Database Management System - DBMS ) yang sangat populer dikalangan web, terutama dilingkungan linux dengan menggunakan script PHP dan Perl. MySQL merupakan database yang digunakan untuk membangun aplikasi web yang menggunakan database sebagai sumber dan pengolahan datanya. Perangkat lunak MySQL sendiri bisa di-download http://www.mysql.com . 25 dari http://www.mysql.org atau 2.10 Metodologi Pendekatan Pengembangan Sistem Metode yang digunakan menurut Pres [8] adalah pendekatan terstruktur yaitu dengan menggunakan paradigma Clasic Life Cycle (CLC) atau biasa kita sebut Water Fall (air terjun). Menggunakan model dengan merancang sistem dimulai dengan melakukan analisis, desain, coding dan testing yang didahului dengan mengidentifikasi kebutuhan sistem. Dapat dilihat pada gambar 2.5 berikut : Sistem requirement Analisis Design Coding Testing Maintenance GAMBAR 2.5 Clasic Life Cycle(Water Fall) [Pressman,R.S:”Software Enginering”, 3th edition 1992 hal:24-26] Dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Engineering Sistem (rekayasa sistem) adalah menentukan kebutuhankebutuhan dari semua elemen sistem dan mengalokasikan suatu subset kedalam pembentukan sistem yang akan dibuat. 2. Analysis (analisis) adalah tahapan pengumpulan kebutuhan untuk membentuk domain informasi dari sistem yang sedang berjalan. 26 3. Design (perancangan) adalah proses mengubah kebutuhan-kebutuhan menjadi bentuk karakteristik yang dimulai dengan penulisan program, design tadi harus diubah menjadi bentuk yang dimengerti sistem. 4. Coding (pengkodean) adalah tahap penerjemahan desain kedalam bahasa pemrograman yang sesuai dengan kebutuhan. Perancangan dan pembangunan aplikasi ini menggunakan bahasa pemrograman PHP dan Database MySQL. 5. Testing (pengujian) adalah tahap pengujian perangkat lunak yang dikembangkan, untuk mencover kesalahan-kesalahan dan menjamin bahwa masukan sesuai dengan hasil yang dibutuhkan. 6. Maintenance (pemeliharaan) merupakan tahap perawatan sistem yang telah dikembangkan seperti perawatan perangkat lunak, perawatan perangkat keras dan media lain yang berhubungan dengan komputer. Pada tahap ini pula harus dijaga performance perangkat lunak agar berjalan dengan baik. Tahap-tahap yang dikerjakan dalam sistem informasi Produksi Teh di PT. Perkebunan Nusantara VIII Bandung meliputi tahap Engineering Sistem, Analysis, Desain, dan Coding sedangkan Testing dan Maintenance hanya dikerjakan oleh perusahaan / instansi yang terkait dimana data tersebut diambil. 27