Pengantar Ilmu Hubungan International

advertisement
Pengantar Ilmu Hubungan International
sejarah perkembangan hubungan internasional sudah ada sejak lama. Pentingnya
hubungan antar negara dapat dirasakan pada awal perang dunia I. Perang dunia I
pada tahun 1914-1918 yang mengakibatkan banyak korban yang berjatuhan,
menimbulkan dampak tersendiri bagi masyarakatnya. Terjadinya perang pada masa
itu membuat negara-negara dunia untuk selalu dapat menjalin kerjasama dan
menjaga perdamaian. Menurut para pengajar Ilmu Politik di Universitas yang ada di
Amerika, komponen dari hubungan internasional meliputi teori hubungan
internasional orang Amerika dan analisis perbandingan kebijakan luar negeri,
hukum internasional, organisasasi internasional, perbandingan sistem politik,
hubungan antar regional, strategi pembelajaran, perkembangan internasional,
perjanjian damai, penyelesaian konflik (yang menyangkut dengan kontrol senjata
dan pelucutan senjata).
Sebelum Perang Dunia I, pembahasan hubungan internasional dimasukan dalam
Fakultas sejarah, hukum dan filsafat. Dalam catatan sejarah bahwa teori diplomasi
dan teori strategi ditafsirkan oleh para ahli negara dan ahli filsafat sebagai sifat
alamiah manusia, perang dan keadilan.
Sementara itu para ilmuan sejak lama mempelajari fenomena sosial seperti hukum
yang mengatur hubungan antar bangsa, hakekat kekuasaan, negara dan
kedaulatan, masalah pengelolaan hubungan kekuasaan, dan pengembangan
lembaga-lembaga Internasional. Dari berbagai studi ini muncullah pada abad 20
suatu bidang studi yang terorganisasi dan dimasukkan dalam kurikulum beberapa
universitas di Amerika Serikat, yaitu bidang studi Hubungan Internasional. Dan
terutama sesudah Perang Dunia I, studi dan pengajaran hubungan internasional
memperolah pengakuan sebagai bidang studi yang berdiri sendiri di Amerika
Serikat dan Eropa. Munculnya keinginan memasukkan studi Hubungan Internasional
dalam kurikulum yang berdiri sendiri karena ingin memahami sebab-sebab
terjadinya konflik, akibat yang ditimbulkan dan untuk membentuk keadaan dunia
yang lebih aman dan damai.
Banyak terjadi perdebatan sejak hubungan internasional menjadi subjek akademik
pada Perang Dunia I. Salah satunya adalah antara Liberalisme Utopia dan Realisme.
Era Liberalisme Utopia tidak bertahan lama karena perkembangan kebijakan Nazi
Jerman dan Imprealisme Jepang tahun 1930 yang mempunyai pengaruh yang besar
terhadap perkembangan perdamaian dunia. Idealnya dibentuk Undang-undang
yang legal untuk menjaga perdamaian akan tetapi rasionalnya peraturan dunia
tidak berjalan dengan baik yang mengakibatkan jatuhnya Negara-negara Asia dan
Eropa.
Setelah Perang Dunia II berakhir muncul generasi baru dengan paradigma Realis
yang mendominasi teorisasi hubungan internasional selama kurang lebih dua
dasawarsa, merupakan wujud dari upaya mengembangkan pendekatan teoritis
yang sekaligus bisa menjelaskan prilaku negara dalam hubungan internasional yang
dapat memberikan kerangka dasar bagi para negarawan dalam membuat
keputusan. Pemikiran realis ini muncul dan berkembang tahun 1950-an dengan tujuan
untuk menciptakan kesamaan dan perdamaian dunia serta menghilangkan
sisa-sisa pemikiran idealis yang dikenal Teori Diplomasi Wilsonian.
Perdebatan yang kedua terjadi antara pendekatan Tradisional dan
Behaviouralisme. Masalah konsep karakteristik kekuasaan dengan teori
fundamental para tradisonalis, diantaranya adalah kepentingan nasional,
keseimbangan kekuasaan dan kepentingan dunia. Keduanya memperdebatkan
dalam memberikan keseimbangan kekuasaan. Orang-orang tradisional biasanya
mengkategorikan hubungan internasional menjadi bagian dari ilmu politik dan
philosofis tetapi bagian itu dipisahkan satu sama lain. Para tradisionalis
menganggap hubungan internasional seperti pelajaran yang dekat dengan
kehidupan anarkis. Diantaranya kekuatan politik yang tidak mengakui supremasi
hukum internasional dan keamanan dari ancaman luar. Para ahli ilmu pengetahuan
biasanya mengembangkan hubungan internsional menjadi lebih luas dan kompleks
dengan batasan ilmu politik serta disiplin ilmu yang lain.
Para ahli ilmu pengetahuan meragukan “teori” sebab mereka mempertimbangkan
ketidakjelasan termasuk mamfaat yang diberikan oleh keterangan-keterangan
politik internasional atau telah disesuaikan dengan penelitian para ahli. Kesimpulan
dan saran diambil dari tidak terstrukturnya proses dari dalam yang tidak dapat
diterima oleh para ahli, mereka memperdebatkan tawaran tradisionalisme dengan
jalan kebijaksanaan.
Bentuk penyelidikan teori perkembangan kelompok dapat disatukan dalam
kumpulan deskriptif dan prediksi dalil-dalil politik behavior internasional adalah
penemuan dari J. David Singer dan Melvin Small, yang punya sasaran dalam
statistik hubungan seperti faktor penyebab timbulnya perang dan persekutuan
kebijakan di Eropa dari 1815 sampai 1945. Menurut David Singer bahwa lebih
penting janji dari pada perbuatan dan proses analisis harus lebih dari pada
substansi pembuktian. Itu berarti konstribusi seorang pemimpin dengan metode
Revolusi sangat diperlukan dalam hubungan internasional yang sudah dimulai sejak
1950.
Pada tahun 1960 dan 1970 intensitas perdebatan antara teori Tradisionalis dan
behavior mulai surut. Keduanya punya gagasan untuk mundur dari permasalahan
politik yang tidak bisa menjadi ilmu pengetahuan atau ilmu politik tanpa
kualisifikasi dan kebebasan nilai yang sangat tidak berguna. Pada tahun 1980
observasi membuat hubungan internasional berlanjut menjadi hubungan negara
dalam masa transisi yang meliputi persaingan untuk menciptakan perdamaian
internasional. Teori ini juga berusaha keras mengembangkan kerja sama dalam
dunia internasional dengan keadaan saling tergantung antara para aktor-aktor
tersebut.
Perkembangan Teori Hubungan Internasional
Menurut J David Singer bahwa teori hubungan internasional adalah sebuah badan
tetap penyamarataan deskriptif, prediksi dan penjelasan kekuasaan. Kelebihan
antara orang tradisional dengan definisi para ilmuan sangat banyak. Keduanya
mengakui penyamarataan yang diambil secara suara logis, dan punya kemampuan
untuk melukiskan, menjelaskan dan memprediksi. Dia percaya bahwa sesuai
kaedah pemikirannya dan kebijakan para ahli mungkin akan beruntung dari teori.
Tetapi peribahasa memberikan petunjuk bukanlah bagian dari teori.
Unit Analisis dan Level Analisis Politik Internasioanal
Unit analisa yaitu bagian yang hendak kita deskripsikan, jelaskan dan ramalkan
bisa disebut sebagai (variable dependent) dan unit eksplamasi yaitu bagian yang
dampaknya terhadap unit analisa bisa disebut sebagai (variable independent)
Dalam hubungan internasional ada satu bagian yang bisa dibandingkan antara
keadilan negara. Bagaimanapun dalam istilah penambahan unit analisis ada satu
istilah yang kita sebut dengan actor. Aktor adalah unit dengan tindakan sengaja
yang kita sebut dengan sumber daya manusia. Aktor politik dapat berupa individu
(Presiden dan Raja), kelompok organisasi (Serikat kerja dan Partai Politik), Negara
(AS dan Uni Soviet), kawasan Regional (Uni Eropa, Asean) dan semua yang berjalan
dalam skala dunia seperti, organisasi persatuan Nasional. Semua aktor termasuk
kedalam unit (tindakan unit), tetapi tidak semua unit bisa dijadikan sebagai aktor
Level analisis menunjukan fokus perhatiannya dengan penelitian langsung
mengenai pokok bahasan dan dapat dilihat secara keseluruhan (level makro).
Sebagai contoh dalam proses partisipasi, semua komponen yang terlibat dalam
proses analisis disebut sebagai level mikro. Level analisis yang sering digunakan
dalam hubungan internasional adalah level individu, level negara dan bangsa, level
sistem baik regional maupun internasional. Level mikro, ada tuntutan untuk setia
kepada pimpinan nasional (individu)..
Masalah yang dihadapi teori hubungan internasional adalah wawasan pengambilan
level, perbedaan aktor dan unit analisis. Sebagai contoh, keinginan untuk mengenal
faktor-faktor dari Presiden John F Kennedy membuat keputusan untuk
mengkarantina Kuba tahun 1962 saat terjadi krisis senjata. Dilihat dari level
mikroanalisis, penelitian akan menguji kepribadian Presiden Kennedy dan keadaan
sekitarnya (jika seperti itu pemeriksaaan akan dilakukan dengan mudah). Level
nasional, akan ada satu faktor kemunduran dan informasi waktu, persaingan para
birokrat dan kumpulan kaum elit serta pengaruh yang kuat dari Presiden yang
mempengaruhi gambaran kelompok lain. Level internasional, suatu analisis akan
ada hubungan antar pelaku utama yaitu Amerika Serikat dan Uni Soviet, untuk
setiap orang, lingkungan sekitar dan untuk Kuba.
Kegunaan Teori dalam Hubungan Internasional
Teori adalah pembantu dalam menyelesaikan fenomena politik internasioanal, teori
tidak digunakan sebagai pemandu praktis dalam operasi kedutaan asing dalam
keseharian atau dalam hal pertahanan kementrian. Teori juga digunakan dalam hal
kemungkinan untuk menyelesaikan masalah keamanan suatu Negara. Jika kita lihat
campuran yang bagus antara keberanian teoritis dan pengalaman lapangan, kita
fokuskan pada kebijakan tugas-tugas para ahli. Adanya kebijakan para ahli antara
orang yang berpengalaman yang meneliti apakah hubungan internasional itu dan
sejauh mana jangkauannya. Untuk masa yang akan datang, para ahli melakukan
percobaan untuk menyambung teori dan praktek hubungan internasional yang
belum jelas. Salah satu masalah adalah kebijakan moral bahwa kebenaran itu tidak
mutlak. Dalam percobaan dan proses pencerdasan manusia, mereka bukan hanya
karena “perintah atasan (pemerintah)” tetapi juga karena beban moral yang harus
dikerjakan.
Batas-batas Pembentukan Teori dalam hubungan Internasional
Para ahli dari Timur mengatakan bahwa hubungan internasional memiliki masalah
yang serius, sesuatu yang tidak bisa terlepas dari bagian kondisi manusia. Yang
meliputi kepribadian, kekhasan data dan sifat yang sangat mempengaruhi dalam
proses memperoleh ilmu pengetahuan serta kesulitan dalam membuat rumusan
dengan teliti.
Keterlibatan personal dalam teori hubungan internasional dan ilmu-ilmu sosial
lainnya tidak selalu menyenangkan hubungan antara perorangan dengan objek
penelitian. Pendekatan subjek dari perspektif budaya, kesetiaan warga negara,
keanggotaan politik, pengamalan pendidikan, keluarga dan teman. Semua
perspektif ini menimbulkan tekanan, saling menguatkan dan melawan orang lain
serta menggabungkan efek dari teori penyelidikan.
Karakteristik data
Teori yang penting dalam hubungan internasional dalam kategori ini adalah
mengetahui penting dan tidaknya data yang didapatkan. Teori dalam hubungan
internasional harus sesuai dengan kejelasan fakta dan investigasi yang dilakukan
sehingga menghasilkan teori dan data yang jelas.
Proses pengakuratan pengetahuan
Hal yang penting dalam hal ini adalah mencocokkan contoh yang digunakan
dengan hipotesa yang ada. Jika yang dilakukan oleh para pelajar Ilmu Pengetahuan
Alam yang selalu bekerja dengan melakukan percobaan, melihat fenomena
menyesuaikan dengan teori yang ada sebelumnya kemudian memberikan
kesimpulan ataupun teori yang baru. Namun pada teori hubungan internasional
menentukan teori melalui tujuan pembentukan teori itu sebenarnya.
Download