hubungan agama dan negara

advertisement
Modul ke:
HUBUNGAN AGAMA DAN NEGARA
Disampaikan pada perkuliahan Kewarganegaraan kelas
PKK
Fakultas
Ekonomi &
Bisnis
Program Studi
Manajemen
www.mercubuana.ac.id
H. U. Adil, SS., SHI.,, MH.
HUBUNGAN AGAMA DAN NEGARA
Dr.
H.Sy
ahrial
• PENGERTIAN AGAMA:
y Kata Agama berasal dari bahasa Sansekerta dari
kata a berarti tidak dan gama berarti kacau. Kedua
kata itu jika dihubungkan berarti sesuatu yang
tidak kacau. Jadi fungsi agama dalam pengertian
ini memelihara integritas dari seorang atau
sekelompok orang agar hubungannya dengan
Tuhan, sesamanya, dan alam sekitarnya tidak
kacau
2
AGAMA MENURUT PAKAR
•
Secara fenomenologis, agama Islam dapat dipandang sebagai Corpus
syari’at yang diwajibkan oleh Tuhan yang harus dipatuhinya, karena melalui
syari’at itu hubungan manusia dengan Allah menjadi utuh. Cara pandang ini
3
membuat agama berkonotasi kata benda
sebab agama dipandang sebagai
himpunan doktrin.
•
Komaruddin Hidayat seperti yang dikutip oleh muhammad Wahyuni Nifis
(Andito ed, 1998:47) lebih memandang agama sebagai kata kerja, yaitu
sebagai sikap keberagamaan atau kesolehan hidup berdasarkan nilai-nilai
ke Tuhanan.
PENGERTIAN NEGARA
Negara adalah organisasi yang didalamnya ada rakyat,
wilayah yang permanen, dan pemerintah yang
berdaulat. Dalam arti luas, 4negara merupakan kesatuan
sosial (masyarakat) yang diatur secara konstitusional
untuk mewujudkan kepentingan bersama. Jadi, negara
adalah suatu wilayah yang didiami oleh penduduk
secara tetap dan punya sistem pemerintahan.
Secara terminologi Negara diartikan dengan organisasi
tertinggi di antara satu kelompok masyarakat yang
mempunyai pemerintahan yang berdaulat.
ASAL MULA TERJADINYA NEGARA
•
•
•
•
•
•
•
•
. Penduduk (occupatie)
Hal ini terjadi ketika suatu wilayah yang tidak bertuan dan belum dikuasai, kemudian diduduki
dan dikuasai. Misalnya Liberia yang diduduki budak – budak Negara yang dimerdekakan tahun
1847.
b. Peleburan (fusi)
Hal ini terjadi ketika Negara – Negara kecil yang mendiami suatu wilayah mengadakan
perjanjian untuk saling melebur atau bersatu menjadi Negara yang baru. Misalnya
terbentuknya federasi Jerman tahun 1871.
c. Penyerahan (Cessie)
Hal ini terjadi ketika suatu wilayah diserahkan kepada Negara lain berdasarkan sutau
perjanjian tertentu.
d. Penaikan (Acessie)
Hal ini terjadi ketika suatu wilayah terbentuk akibat penaikan lumpur sungai atau dari dasar
laut (delta). Kemudian di wilayah tersebut dihuni oleh sekelompok orang sehingga
terbentuklah Negara. Misalnya wilayah Negara Mesir yang berbentuk dari delta sungai Nil.
5
HUBUNGAN AGAMA DAN NEGARA MENURUT PAHAM
TEOKRASI
Dr.
H.Sy
ahrial
• Negara menyatu dengan agama. Karena
pemerintahan menurut paham ini di jalankan
berdasarkan firman-firman tuhan segala kata
kehidupan dalam masyarakat bangsa, Negara
di lakukan atas titah Tuhan.
6
HUBUNGAN AGAMA DAN NEGARA
MENURUT PAHAM SUKULER
• Norma hukum ditentukan atas kesepakatan
manusia dan tidak berdasarkan agama
atau firman-firman Tuhan. Meskipun mungkin
norma-norma tersebut bertentangan dengan
norma-norma agama.
•
7
HUBUNGAN AGAMA DENGAN
KEHIDUPAN MANUSIA
Kehidupan manusia adalah dunia manusia itu
sendiri yang kemudian menghasilkan masyarakat
Negara. Sedangkan Agama dipandang sebagai
realisasi fantastis makhluk manusia, agama
merupakan keluhan makhluk tertindas.
8
AGAMA DAN NEGARA
•
Di Indonesia, akar antagonisme hubungan politik antara Islam dan negara
tak dapat dilepaskan dari konteks kecenderungan pemahaman keagamaan
yang berbeda. Awal hubungan yang antagonistik ini dapat ditelusuri dari
masa pergerakan kebangsaan ketika elit politik nasional terlibat dalam
perdebatan tentang kedudukan Islam di alam Indonesia merdeka. Upaya
untuk menciptakan sebuah sintesis yangmemungkinkan antara Islam dan
negara terus bergulir hingga periode kemerdekaan dan pasca-revolusi.
Kendatipun ada upaya-upaya untuk mencarikan jalan keluar dari
ketegangan ini pada awal tahun 1970-an, kecenderungan legalistik,
formalistik dan simbolistik itu masih berkembang pada sebagian aktivis
Islam pada dua dasawarsa pertama pemerintahan Orde Baru
9
AGAMA DAN NEGARA: HUB AKOMODATIF
• Maksud hubungan akomodatif adalah sifat hubungan dimana
negara dan agama satu sama lain saling mengisi bahkan ada
kecenderungan memiliki kesamaan untuk mengurangi konflik(
M. imam Aziz et.al.,1993: 105). Pemerintah menyadari bahwa
umat islam merupakan kekuatan politik yang potensial,
sehingga Negara mengakomodasi islam. Jika islam
ditempatkan sebagai out-side Negara maka konflik akan sulit
dihindari yang akhirnya akan mempengaruhi NKRI.
10
Terima Kasih
H.U. Adil, SS., SHI., MH.
Download