Modul Pendidikan Agama Islam [TM2]

advertisement
MODUL PERKULIAHAN
Mengenal Islam
Modul Standar untuk
digunakan dalam Perkuliahan
di Universitas Mercu Buana
Fakultas
Program Studi
Tatap Muka
01
Ilmu Komunikasi
Kode MK
Disusun Oleh
MK43011
Norma Restu Kusumawati
Abstract
Kompetensi
Membahas gambaran secara
umum dari Komunikasi
Antarbudaya, mulai dari
pengertian Perbedaan antar
budaya
Setelah memperoleh materi ini
mahasiswa diharapkan dapat
memahami dan menjelaskan
kembali tentang Perbedaan
dalam Kebudayaan
SUMBER AJARAN ISLAM
A. Alqur’an
1. Pengertian Al-Qur’an
Secara etimologi Alquran berasal dari kata qara’a, yaqra’u, qiraa’atan, atau
qur’anan yang berarti mengumpulkan (al-jam’u) dan menghimpun (al-dlammu).
Secara harfiyah, Quran artinya “bacaan” (qoroa, yaqrou, quranan), sebagaimana
firman Allah dalam Q.S. 75:17-18.
Sesungguhnya atas tanggungan kamilah mengumpulkannya (di dadamu) dan
(membuatmu
pandai)
membacanya
(17)
apabila
Kami
telah
selesai
membacakannya Maka ikutilah bacaannya itu (18) (Al-Qiyamah, 75: 17-18)
Sedangkan secara terminologi (syariat), Alquran adalah Kalam Allah ta’ala yang
diturunkan kepada Rasul dan penutup para Nabi-Nya, Muhammad shallallaahu ‘alaihi
wasallam, diawali dengan surat al-Fatihah dan diakhiri dengan surat an-Naas. Dan
menurut para ulama klasik, Alquran adalah Kalamulllah yang diturunkan pada rasulullah
dengan bahasa arab, merupakan mukjizat dan diriwayatkan secara mutawatir serta
membacanya adalah ibadah.
Al-Quran membenarkan Kitab-Kitab sebelumnya dan menjelaskan
hukum-hukum yang telah ditetapkan sebelumnya.
Tidaklah mungkin Al Quran ini dibuat oleh selain Allah; akan tetapi (Al Quran
itu) membenarkan Kitab-Kitab yang sebelumnya dan menjelaskan hukum-hukum
yang telah ditetapkannya,1 tidak ada keraguan di dalamnya, (diturunkan) dari
Tuhan semesta alam (Yunus, 10:37)
Al-Quran tersusun dalam 114 surat dengan 6.236 ayat, 74.437 kalimat, dan
325.345 huruf. Al-Quran diturunkan Allah dalam dua periode:
1
Maksudnya Al Quran itu menjelaskan secara terperinci hukum-hukum yang telah
disebutkan dalam Al Quran itu
‘13
2
Nama Mata Kuliah dari Modul
Dicky Andika
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
a. Periode Makkah, yakni selama 12 tahun 13 hari. Ayat-ayatnya disebut Ayat Makiyah.
Ayat pertama turun adalah Q.S. Al-’Alaq:1-5, ketika Nabi Muhammad berkhalwat di Gua
Hira tanggal 17 Ramadhan atau 6 Agustus 610 M yang dikenal sebagai “Malam Qadar”
(Lailatul Qadr).Ayat-ayat yang turun di Makkah disebut “Ayat-Ayat Makiyah” dengan ciri
khas: 1. ayatnya pendek-pendek 2. ditujukan kepada umat manusia (diawali kalimat “Ya
Ayuhan Naas”, Wahai Manusia), dan 3. berisi hal-hal yang berhubungan dengan tauhid,
keimanan, ancaman dan pahala, serta sejarah bangsa-bangsa terdahulu.
b. Periode Madinah, ayat-ayatnya disebut Ayat Madaniyah. Di Madinah pula ayat
terakhir turun, yakni Q.S. 5:3, ketika Nabi Saw tengah menunaikan ibadah haji Wada di
Arafah (9 Dzulhijjah 10 H/Maret 632 M). Ayat-ayat yang turun di Madinah disebut “AyatAyat Madaniyah”, dengan ciri khas: 1. umumnya panjang-panjang, 2.ditujukan kepada
kaum beriman (diawali dengan “Ya Ayuhal Ladzina Amanu”, Wahai Orang-Orang
Beriman), dan 3. berisi ajaran tentang hukum-hukum, kemasyarakatan, kenegaraan,
perang, hukum internasional, serta hukum antar-agama dan lain-lain.
Al-Quran dalam wujud sekarang merupakan kodifikasi atau pembukuan
yang dilakukan para sahabat. Pertama kali dilakukan oleh shabat Zaid bin Tsabit
pada masa Khalifah Abu Bakar, lalu pada masa Khalifah Utsman bin Affan
dibentuk panitia ad hoc penyusunan mushaf Al-Quran yang diketuai Zaid.
Karenanya, mushaf Al-Quran yang sekarang disebut pula Mushhaf Utsmany.
Al-Quran yang merupakan sumber utama ajaran Islam ini benar-benar
merupakan kebenaran sejati sebagai pedoman hidup (way of life) manusia.
Melalui Al-Quranlah Allah SWT menyatakan kehendak-Nya. Mengikuti tuntunan
dan tuntutan Al-Quran berarti mengikuti kehendak-Nya. Itulah sebabnya Allah
sendiri yang menjamin keaslian Al-Quran sejak pertamakali diturunkan.
Makanya, hingga kini apa yang ada dalam Al-Quran, itu pula yang diterima dan
dicatat para sahabat Nabi Saw. Hingga kini isinya masih dalam teks asli, tanpa
sedikit pun perubahan, baik dalam jumlah surat, ayat, bahkan huruf. Tidak
tercampur di dalamnya ucapan Nabi Muhammad Saw atau perkataan para sahabat.
Allah berfirman:
‘13
3
Nama Mata Kuliah dari Modul
Dicky Andika
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan Sesungguhnya Kami
benar-benar memeliharanya2(Al-Hijr, 15:9)
Salah satu indikasi keaslian al-Quran adalah tidak adanya “Quran tandingan”
karena manusia yang paling cerdas sekaligus paling membenci al-Quran pun tidak
akan sanggup membuatnya. Allah SWT sendiri menantangnya.
Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al Quran yang Kami wahyukan
kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah3 satu surat (saja) yang semisal Al
Quran itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang
yang benar (23) Maka jika kamu tidak dapat membuat(nya) - dan pasti kamu
tidak akan dapat membuat(nya), peliharalah dirimu dari neraka yang bahan
bakarnya manusia dan batu, yang disediakan bagi orang-orang kafir (24) (AlBaqarah, 2: 23-24)
Katakanlah: "Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang
serupa Al Quran ini, niscaya mereka tidak akan dapat membuat yang serupa
dengan Dia, Sekalipun sebagian mereka menjadi pembantu bagi sebagian yang
lain” (Al-Isra, 17: 88)
2. Pokok-pokok kandungan dalam Alquran antara lain:
a. Tauhid, yaitu kepercayaan ke-esaan Allah SWT dan semua kepercayaan yang
berhubungan dengan-Nya
b. Ibadah, yaitu semua bentuk perbuatan sebagai manifestasi dari kepercayaan
ajaran tauhid
c. Janji dan ancaman, yaitu janji pahala bagi orang yang percaya dan mau
mengamalkan isi Alquran dan ancaman siksa bagi orang yang mengingkari
2
Ayat ini memberikan jaminan tentang kesucian dan kemurnian Al Quran selama-
lamanya.
3
Ayat ini merupakan tantangan bagi mereka yang meragukan tentang kebenaran Al
Quran itu tidak dapat ditiru walaupun dengan mengerahkan semua ahli sastera dan bahasa karena
ia merupakan mukjizat Nabi Muhammad s.a.w.
‘13
4
Nama Mata Kuliah dari Modul
Dicky Andika
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
d. Kisah umat terdahulu, seperti para Nabi dan Rasul dalam menyiaran syariat
Allah SWT maupun kisah orang-orang saleh ataupun kisah orang yang
mengingkari kebenaran Alquran agar dapat dijadikan pembelajaran.
3. Al-Quran mengandung tiga komponen dasar hukum, sebagai berikut:
a. Hukum I’tiqadiah, yakni hukum yang mengatur hubungan rohaniah manusia
dengan Allah SWT dan hal-hal yang berkaitan dengan akidah/keimanan. Hukum
ini tercermin dalam Rukun Iman. Ilmu yang mempelajarinya disebut Ilmu Tauhid,
Ilmu Ushuluddin, atau Ilmu Kalam.
b. Hukum Amaliah, yakni hukum yang mengatur secara lahiriah hubungan manusia
dengan Allah SWT, antara manusia dengan sesama manusia, serta manusia
dengan lingkungan sekitar. Hukum amaliah ini tercermin dalam Rukun Islam dan
disebut hukum syara/syariat. Adapun ilmu yang mempelajarinya disebut Ilmu
Fikih.
c. Hukum Khuluqiah, yakni hukum yang berkaitan dengan perilaku normal manusia
dalam kehidupan, baik sebagai makhluk individual atau makhluk sosial. Hukum
ini tercermin dalam konsep Ihsan. Adapun ilmu yang mempelajarinya disebut
Ilmu Akhlaq atau Tasawuf.
4. Sedangkan khusus hukum syara dapat dibagi menjadi dua kelompok, yakni:
a. Hukum ibadah, yaitu hukum yang mengatur hubungan manusia dengan Allah
SWT, misalnya salat, puasa, zakat, dan haji
b. Hukum muamalat, yaitu hukum yang mengatur manusia dengan sesama
manusia dan alam sekitarnya. Termasuk ke dalam hukum muamalat adalah
sebagai berikut:
 Munakahat (hukum pernikahan).
 faraidh (hukum waris).
 jinayat (pidana).
 Al-Ahwal al-Syakhshiyyah (hukum perdata)
 hudud (hukuman).
 Hukum jual-beli
 Hukum tata Negara/kepemerintahan
 Murafa’at (hukum acara).
‘13
5
Nama Mata Kuliah dari Modul
Dicky Andika
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
 dll
B. Al-Sunnah
As-Sunnah disebut juga Al-Hadits. Secara harfiyah (etimologis), Sunnah
berarti adat-istiadat (traditions). Secara maknawi (terminologis), Sunnah adalah
segala perkataan, perbuatan, dan penetapan Nabi Muhammad Saw. Penetapan
(taqrir) adalah persetujuan atau diamnya Nabi Saw terhadap perkataan dan
perilaku sahabat.
Kedudukan As-Sunnah sebagai sumber hukum Islam dijelaskan Al-Quran
dan sabda Nabi Muhammad Saw.
Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka
menjadikan kamu hakim terhadap perkara yang mereka perselisihkan, kemudian
mereka tidak merasa dalam hati mereka sesuatu keberatan terhadap putusan
yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya (Al-Nisa, 4: 65)
Apa yang diberikan Rasul kepadamu, Maka terimalah. dan apa yang dilarangnya
bagimu, Maka tinggalkanlah. dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah
Amat keras hukumannya (Al-Hasyr, 59: 7)
ِ ‫تَرْك‬
َِّ ‫ضلُّوا ما َتََ َّسكْتم ِبِِما كِتاب‬
ِ
‫اَّلل َو ُسنَّةَ نَبِيِ ِه‬
ُ َ
َ َ َ ُْ
َ َ‫ت في ُك ْم أ َْمَريْ ِن لَ ْن ت‬
“Kutinggalkan untuk kaliam dua perkara. Kalian tidak akan tersesat selamalamanya, selama kalian berpegang kepada keduanya, yakni Kitabullah (Quran)
dan Sunnah Rasul-Nya”.
Sunnah merupakan “juru tafsir” sekaligus “juklak” (petunjuk pelaksanaan)
Al-Quran. Sebagai contoh, Al-Quran menegaskan tentang kewajiban shalat dan
berbicara tentang ruku’ dan sujud. Sunnah atau Hadits Rasulullah-lah yang
memberikan contoh langsung bagaimana shalat itu dijalankan, mulai takbiratul
ihram (bacaan “Allahu Akbar” sebagai pembuka shalat), doa iftitah, bacaan AlFatihah, gerakan ruku, sujud, hingga bacaan tahiyat dan salam.
Ketika Nabi Muhammad Saw masih hidup, ia melarang para sahabatnya
menuliskan apa yang dikatakannya. Kebijakan itu dilakukan agar ucapan-
‘13
6
Nama Mata Kuliah dari Modul
Dicky Andika
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
ucapannya tidak bercampur-baur dengan wahyu (Al-Quran). Karenanya, seluruh
Hadits waktu itu hanya berada dalam ingatan atau hapalan para sahabat.
Kodifikasi Hadits Rasulullah dilakukan pada masa Khalifah Umar bin
Abdul Aziz (100 H/718 M), lalu disempurnakan sistematikanya pada masa
Khalifah Al-Mansur (136 H/174 M). Para ulama waktu itu mulai menyusun kitab
Hadits, di antaranya Imam Malik di Madinah dengan kitabnya Al-Mutwatht, Imam
Syafi’i menulis Ikhtilaful Hadits.
Berikutnya muncul Imam Ahmad dengan Musnad-nya yang berisi 40.000
Hadits. Ulama Hadits terkenal yang diakui kebenarannya hingga kini adalah Imam
Bukhari (194 H/256 M) dengan kitabnya Shahih al-Bukhari dan Imam Muslim
(206 H/261 M) dengan kitabnya Shahih Muslim. Kedua kitab Hadits itu menjadi
rujukan utama umat Islam hingga kini. Imam Bukhari berhasil mengumpulkan
sebanyak
600.000
hadits
yang
kemudian
diseleksinya.
Imam
Muslim
mengumpulkan 300.000 hadits yang kemudian diseleksinya.
Ulama Hadits lainnya yang terkenal adalah Imam Nasa’i yang
menuangkan koleksi haditsnya dalam Kitab Nasa’i, Imam Tirmidzi dalam Shahih
Tirmidzi, Imam Abu Daud dalam Sunan Abu Daud, Imam Ibnu Majah dalam
Kitab Ibnu Majah, Imam Baihaqi dalam Sunan Baihaqi dan Syu’bul Imam, dan
Imam Daruquthni dalam Sunan Daruquthni.
C. Sumber-Sumber Ajaran Islam Sekunder
1. Ijma’, yaitu menurut bahasa artinya sepakat, setuju, atau sependapat. Sedangkan
menurut istilah adalah kebulatan pendapat ahli ijtihad umat Nabi Muhammad
SAW sesudah beliau wafat pada suatu masa, tentang hukum suatu perkara
dengan cara musyawarah. Hasil dari Ijma’ adalah fatwa, yaitu keputusan bersama
para ulama dan ahli agama yang berwenang untuk diikuti seluruh umat.
2. Qiyas, yaitu berarti mengukur sesuatu dengan yang lain dan menyamakannya.
Dengan kata lain Qiyas dapat diartikan pula sebagai suatu upaya untuk
membandingkan suatu perkara dengan perkara lain yang mempunyai pokok
masalah atau sebab akibat yang sama. Contohnya adalah pada surat Al isra ayat
23 dikatakan bahwa perkataan ‘ah’, ‘cis’, atau ‘hus’ kepada orang tua tidak
‘13
7
Nama Mata Kuliah dari Modul
Dicky Andika
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
diperbolehkan karena dianggap meremehkan atau menghina, apalagi sampai
memukul karena sama-sama menyakiti hati orang tua.
3. Istihsan, yaitu suatu proses perpindahan dari suatu Qiyas kepada Qiyas lainnya
yang lebih kuat atau mengganti argumen dengan fakta yang dapat diterima untuk
mencegah kemudharatan atau dapat diartikan pula menetapkan hukum suatu
perkara yang menurut logika dapat dibenarkan. Contohnya, menurut aturan
syarak, kita dilarang mengadakan jual beli yang barangnya belum ada saat terjadi
akad. Akan tetapi menurut Istihsan, syarak memberikan rukhsah (kemudahan
atau keringanan) bahwa jual beli diperbolehkan dengan system pembayaran di
awal, sedangkan barangnya dikirim kemudian.
4. Mashalat Murshalah, yaitu menurut bahasa berarti kesejahteraan umum. Adapun
menurut istilah adalah perkara-perkara yang perlu dilakukan demi kemaslahatan
manusia. Contohnya, dalam Al Quran maupun Hadist tidak terdapat dalil yang
memerintahkan untuk membukukan ayat-ayat Al Quran. Akan tetapi, hal ini
dilakukan oleh umat Islam demi kemaslahatan umat.
5. Sadd al-Dzari’ah, yaitu menurut bahasa berarti menutup jalan, sedangkan
menurut istilah adalah tindakan memutuskan suatu yang mubah menjadi makruh
atau haram demi kepentingan umat. Contohnya adalah adanya larangan
meminum minuman keras walaupun hanya seteguk, padahal minum seteguk tidak
memabukan. Larangan seperti ini untuk menjaga agar jangan sampai orang
tersebut minum banyak hingga mabuk bahkan menjadi kebiasaan.
6. Istishhab, yaitu melanjutkan berlakunya hukum yang telah ada dan telah
ditetapkan di masa lalu hingga ada dalil yang mengubah kedudukan hukum
tersebut. Contohnya, seseorang yang ragu-ragu apakah ia sudah berwudhu atau
belum. Di saat seperti ini, ia harus berpegang atau yakin kepada keadaan sebelum
berwudhu sehingga ia harus berwudhu kembali karena shalat tidak sah bila tidak
berwudhu.
7. ‘Urf, yaitu berupa perbuatan yang dilakukan terus-menerus (adat), baik berupa
perkataan maupun perbuatan. Contohnya adalah dalam hal jual beli. Si pembeli
menyerahkan uang sebagai pembayaran atas barang yang telah diambilnya tanpa
mengadakan ijab kabul karena harga telah dimaklumi bersama antara penjual dan
pembeli.
‘13
8
Nama Mata Kuliah dari Modul
Dicky Andika
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
‘13
9
Nama Mata Kuliah dari Modul
Dicky Andika
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Download