TEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN IPS Dr. Salamah, M. Pd PENGERTIAN BELAJAR HILGRAD DAN BOWER Belajar adalah memperoleh pengetahuan atau menguasai pengetahuan melalui pengalaman, mengingat, menguasai pengalaman dan mendapatkan informasi atau menemukan. HILGRAD PENGERTIAN BELAJAR CRONBACH Belajar yang terbaik adalah melalui pengalaman. SPEARS learning is to observe, to read, to imitate, to try something themselves, to listen, to follow direction. PENGERTIAN BELAJAR Dengan demikian belajar dapat disimpulkan merupakan sebuah kegiatan untuk mencapai kepandaian atau ilmu. TEORI PEMBELAJARAN DISIPLIN MENTAL ANDRAGOGIK KULTURAL BEHAVIORISME TEORI PEMBELAJARAN KOGNITIVISME HUMANISTIK TEORI DISIPLIN MENTAL Berkembang sebelum abad 20 dan sampai sekarang masih diterapkan dalam pembelajaran modern 1 Teori ini tidak dilandasi eksperimen, tetapi2hanya berdasarkan pada filosofi atau spekulatif 3 adalah pengembangan dari kekuatan, Belajar kemampuan dan potensi-potensi individu 4 Dikenal dengan sebutan disiplin formal TEORI DISIPLIN MENTAL Menekankan pada latihan mental, yang diberikan dalam bentuk studi 1 4 Belajar di tekankan pada masalah penguatan atau2pendisiplinan kecakapan berfikir otak , yang kemudian menghasilkan perilaku kecerdasan 3 Gagasan utama disiplin mental adalah pada otak atau pikiran, yang dianggap sebagai benda nonfisik, terbaring tidak aktif hingga ia dilatih TEORI DISIPLIN MENTAL PROSES (Latihan secara terus menerus) KECERDASAN PENDAPAT PLATO Pandangan filsafatnya yaitu tentang idealisme yang melukiskan pikiran dan jiwa yang bersifat dasar bagi segala sesuatu yang ada. Idealisme hanyalah ide murni yang ada di dalam fikiran, karena pengetahuan orang berasal dari idea yang ada sejak kelahirannya. Belajar dilukiskan sebagai pengembangan olah fikiran yang bersifat keturunan. Kepercayaa ini kemudian dikenal sebagai konsep “disiplin mental”. PENDAPAT J.J. ROESSEAU Menggangap anak memiliki potensipotensi yang masih terpendam, melalui belajar, anak harus diberi kesempatan mengembangkan atau mengaktualkan potensi-potensi tersebut. Sesungguhnya anak memiliki kekuatan sendiri untuk mencari, mencoba, menemukan dan mengembangkan dirinya sendiri TEORI DISIPLIN MENTAL TEORI DISIPLIN MENTAL KELEMAHAN KELEBIHAN Siswa dapat menguasai materi pembelajaran secara bertahap dan terus menerus Apabila teori belajar disiplin mental dilaksanakan secara dominan tanpa memperhitungan unsur psikologi, pikiran siswa menjadi terbebani dan tidak mampu mengikuti pembelajaran secara maksimal. TOKOH-TOKOH TEORI DISIPLIN MENTAL Aristoteles Plato Johan Friedrick Herbart J.J. Roesseau Christian Wolff TEORI BEHAVIORISME 1 Salah satu pendekatan untuk memahami perilaku individu dan memandang manusia sebagai produk lingkungan. 2 Lebih dikenal dengan nama teori belajar, karena seluruh perilaku manusia adalah hasil belajar 3 Belajar adalah perubahan dalam tingkah laku sebagai akibat dari interaksi antara stimulus dan respon. 4 Perilaku berubah sesuai dengan konsekuensikonsekuensi langsung dari perilaku individu KONSEKUENSI PERUBAHAN PERILAKU MENYENANGKAN Penguat (Reinforcer) Memperkuat konsekuensi perilaku. Akan meningkatkan frekuensi seseorang untuk melakukan hal yang serupa. TIDAK MENYENANGKAN Hukuman (Punisher) Melemahkan konsekuensi perilaku. Akan menurunkan frekuensi seseorang untuk melakukan hal yang serupa. Penguat dan hukuman yang diberikan bermaksud untuk merubah perilaku. Penguat dan hukuman sebaiknya yang dilakukan segera mungkin akan lebih baik, karena akan memberi pengaruh positif terhadap perilaku selanjutnya. CIRI-CIRI TEORI BEHAVIORISME Mengutamakan unsur-unsur atau bagian-bagian kecil. Menekankan peranan lingkungan. Mementingkan pembentukkan reaksi atau respon. Menekankan pentingnya latihan. Bersifat mekanistis. KELEBIHAN TEORI BEHAVIORISME Membiasakan guru bersikap jeli dan peka pada situasi dan kondisi belajar. Cocok untuk memperoleh kemampuan yang menbutuhkan praktek dan pembiasaan. Guru tidak banyak memberikan ceramah sehingga murid dibiasakan belajar mandiri. Cocok diterapkan untuk melatih anak-anak yang masih membutuhkan dominansi peran orang dewasa KELEBIHAN TEORI BEHAVIORISME Mampu membentuk suatu perilaku yang diinginkan mendapatkan penguatan positif dan perilaku yang kurang sesuai mendapat penghargaan negatif, yang didasari pada perilaku yang tampak. Dengan melalui pengulangan dan pelatihan yang kontinue dapat mengoptimalkan bakat dan kecerdasan siswa yang sudah terbentuk sebelumnya. Bahan pelajaran yang disusun secara hierarkis dari yang sederhana sampai pada yang kompleks dengan tujuan pembelajaran dibagi dalam bagianbagian kecil yang ditandai dengan pencapaian suatu ketrampilan tertentu mampu menghasilkan sustu perilaku yang konsisten terhadap bidang tertentu. KEKURANGAN TEORI BEHAVIORISME Sebuah konsekuensi bagi guru, untuk menyusun bahan pelajaran dalam bentuk yang sudah siap. Tidak setiap mata pelajaran bisa menggunakan metode ini. Penerapan teori behavioristik yang salah dalam suatu situasi pembelajaran juga mengakibatkan terjadinya proses pembelajaran yang sangat tidak menyenangkan bagi siswa. Murid berperan sebagai pendengar dalam proses pembelajaran dan menghafalkan apa yang didengar dan dipandang sebagai cara belajar yang efektif. KEKURANGAN TEORI BEHAVIORISME Penggunaan hukuman yang sangat dihindari oleh para tokoh behavioristik justru dianggap metode yang paling efektif untuk menertibkan siswa. Murid dipandang pasif, perlu motivasi dari luar dan sangat dipengaruhi oleh penguatan yang diberikan guru. Penerapan teori behavioristik yang salah dalam suatu kondisi pembelajaran juga mengakibatkan terjadinya proses pembelajaran yang sangat tidak menyenangkan bagi siswa. TOKOH-TOKOH E.L. Thorndike Thomas Watson TEORI BEHAVIORISME B.F. Skinner Albert Bandura Ivan Pavlov Edwin Guthrie TEORI KOGNITIVISME 1 Belajar merupakan perubahan persepsi dan pemahaman. lebih mementingkan proses belajar dari pada hasil belajar itu sendiri 2 3 Asumsi dasar teori ini adalah bahwa setiap orang telah mempunyai pengalaman dan pengetahuan di dalam dirinya. Proses belajar akan berjalan dengan baik bila materi pelajaran yang baru beradaptasi (bersinambung) secara “klop” dengan struktur kognitif yang sudah dimiliki oleh siswa. CIRI-CIRI TEORI KOGNITIVISME Mementingkan apa yang ada dalam diri manusia. Mementingkan keseluruhan daripada bagianbagian. Mementingkan peranan kognitif. Mementingkan kondisi waktu sekarang. Mengutamakan pengertian dan pemahaman. PENDAPAT JEAN PIAGET Proses belajar harus disesuaikan dengan tahap perkembangan kognitif yang dilalui siswa. Proses belajar yang dialami seorang anak berbeda pada tahap satu debfab tahap lainnya yang secara umum semakin tinggi tingkat kognitif seseorang maka semakin teratur dan juga semakin abstrak cara berpikirnya PENDAPAT BRUNNER Proses belajar akan berjalan dengan baik dan kreatif jika guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan suatu aturan termasuk konsep, teori, ide, definisi dan sebagainya melalui contoh-contoh yang menggambarkan atau mewakili aturan yang menjadi sumbernya (free discovery learning). KELEBIHAN DAN KEKURANGAN TEORI KOGNITIVISME TEORI KOGNITIVISME KELEMAHAN: KELEBIHAN: Siswa lebih kreatif dan mandiri. Membantu siswa memahami bahan belajar secara lebih mudah. Teori ini tidak menyeluruh untuk semua tingkat pendidikan. Sulit di praktikkan khususnya di tingkat lanjut. Beberapa prinsip seperti intelegensi sulit dipahami dan pemahamannya masih belum tuntas. TOKOH-TOKOH TEORI KOGNITIVISME Jean Piaget Brunner Ausubel Gestalt TEORI HUMANISTIK 1 Suatu teori dalam pembelajaran yang mengedepankan bagaimana memanusiakan manusia dan peserta didik mampu mengembangkan potensi dirinya. 2 Poses belajar dikatakan berhasil jika siswa dapat memahami lingkungan dan dirinya sendiri. 3 Memahami perilaku belajar dari sudut pandang pelakunya. PRINSIP TEORI HUMANISTIK Manusia mempunyai belajar alami. Belajar signifikan terjadi apabila materi pelajaran dirasakan siswa mempuyai relevansi dengan maksud tertentu. Belajar yang menyangkut perubahan di dalam persepsi mengenai dirinya. Tugas belajar yang mengancam diri akan lebih mudah dirasakan bila ancaman itu kecil. Bila ancaman itu rendah terdapat pangalaman siswa dalam memperoleh cara. PRINSIP TEORI HUMANISTIK Belajar yang bermakna diperoleh jika siswa melakukannya. Belajar lancar jika siswa dilibatkan dalam proses belajar. Belajar yang melibatkan siswa seutuhnya dapat memberi hasil yang mendalam. Kepercayaan pada diri siswa ditumbuhkan dengan membiasakan untuk mawas diri. Belajar sosial adalah belajar mengenai proses belajar. PENDAPAT ATHUR W COMBS Memberikan lukisan persepsi diri dan dunia seseorang seperti dua lingkaran (besar dan kecil) yang bertitik pusat pada satu lingkaran kecil dan lingkaran besar. PENDAPAT CARL ROGERS Yang terpenting dalam proses pembelajaran adalah pentingnya guru memper prinsip pendidikan dan pembelajaran serta jumlah. TOKOH TEORI HUMANISTIK Athur W Combs Abraham Maslow Carl Rogers TEORI KULTURAL Pendidikan dan kebudayaan memiliki keterkaitan yang sangat erat. . Pendidikan tidak dapat dilepaskan dari kebudayaan dan hanya dapat terlaksana dalam suatu komunitas masyarakat. Kebudayaan merupakan suatu proses pemanusiaan. Didalam kehidupan berbudaya terjadi perubahan perkembangan dan motifasi. Intelegensi manusia berasal dari masyarakat. TEORI KULTURAL TEORI KULTURAL TEORI KULTURAL KELEBIHAN Lingkungan yang baik akan memberi pengaruh dan hasil yang baik pula KEKURANGAN Lingkungan yang kurang mendukung akan berpengaruh dan memberi hasil yang kurang baik pula TOKOH TEORI KULTURAL Edward Burnett Tylor TEORI ANDRAGOGI Proses pembelajaran untuk orang dewasa. Yang terpenting dalam proses interaksi belajar adalah kegiatan belajar mandiri yang bertumpu kepada warga belajar itu sendiri, bukan merupakan kegiatan seorang guru mengajar sesuatu ( Learner Centered Training /Teaghing ). Proses untuk melibatkan peserta didik dewasa ke dalam suatu struktur pengalaman belajar. TEORI ANDRAGOGI 4 POKOK ASUMSI TEORI MALCOLM KNOWLES Konsep Diri Peranan Pengalaman Kesiapan Belajar Orientasi Belajar 4 POKOK ASUMSI TEORI MALCOLM KNOWLES Konsep Diri Asumsinya bahwa kesungguhan dan kematangan diri seseorang bergerak dari ketergantungan total (realita pada bayi) menuju ke arah pengembangan diri sehingga mampu untuk mengarahkan dirinya sendiri dan mandiri. Peranan Pengalaman Asumsinya adalah bahwa sesuai dengan perjalanan waktu seorang individu tumbuh dan berkembang menuju ke arah kematangan. Kesiapan Belajar Asumsinya bahwa setiap individu semakin menjadi matang sesuai dengan perjalanan waktu, maka kesiapan belajar bukan ditentukan oleh kebutuhan atau paksaan akademik ataupun biologisnya, tetapi lebih banyak ditentukan oleh tuntutan perkembangan dan perubahan tugas dan peranan sosialnya. Orientasi Belajar Asumsinya yaitu bahwa pada anak orientasi belajarnya seolah-olah sudah ditentukan dan dikondisikan untuk memiliki orientasi yang berpusat pada materi pembelajaran (Subject Matter Centered Orientation). Sedangkan pada orang dewasa mempunyai kecenderungan memiliki orientasi belajar yang berpusat pada pemecahan permasalahan yang dihadapi (Problem Centered Orientation). TOKOH TEORI ANDRAGOGI Malcolm Knowles SUMBER Drs. H. Baharuddin, M.PdI, dan Esa Nur Wahyuni, M.Pd, T2010, Teori Belajar dan Pembelajaran, Jakarta, Ar-Ruzz Media. Prof. Dr. Saidjiharjo, Modul Pengembangan IPS Terpadu. Teori Belajar, http://ertyefriantij.blogspot.com/2011/02/teori-belajar.html Bambang S. dan Lukman, Teori Belajar Andragogi, www.oocities.org/teknologipembelajaran/andragogi.html Supri Hartanto, 4 November 2010, Implementasi Teori Belajar Disiplin Mental Dalam Pembelajaran Ips, http://makalahmu.wordpress.com/2010/11/04/implementasi-teori-belajardisiplin-mental-dalam-pembelajaran-ips/ Teori–Teori Belajar, http://andi1988.wordpress.com/2009/01/28/teori-teori- belajar-2/Januari 28, 2009, 7:40 am Filed under: Uncategorized