PES CAPRAE Ciri umum : Memiliki batang akar yang dalam atau akar melintang yang dapat menyebar dengan cepat bila situasi memungkinkan Mudah beradaptasi pada lingkungan yang tidak bersahabat termasuk tingkat toleransi terhadap kadar garam yang tinggi, tiupan angin yang kencang, dan kekeringan. 1. Ipomea pes-caprae Klasifikasi Kingdom : : Plantae (Plants ) Superdivision : Spermatophyta (Seed plants) Division : Magnoliophyta (Flowering plants) Class : Magnoliopsida (Dicotyledons) Subclass : Asteridae Order : Solanales Family : Convolvulaceae (Morning-glory family ) Genus : Ipomoea . – morning-glory Species : Ipomoea pes-caprae Ciri-ciri : Kadang-kadang tumbuh membelit Batangnya mengandung getah putih Daun meruncing ke satu sisi Memiliki bunga berwara ungu sampai ungu kemerahan Nama lokalnya tapak kuda, katang-katang, morning glory Manfaat Sebagai spesies perintis, menstabilkan bukit pasir Digunakan untuk tonik, diuretik dan pencahar. Rebusan akar digunakan untuk mengurangi iritasi akibat infeksi kandung kemih. Di Filipina, Australia, India rebusan daunnya dipakai dalam mengobati rematik. 2. Spinifex littoreus Klasifikasi : Kingdom : Plantae – Plants Superdivision : Spermatophyta – Seed plants Division : Magnoliophyta – Flowering plants Class : Liliopsida – Monocotyledons Subclass : Commelinidae Order : Cyperales Family : Poaceae – Grass family Genus : Spinifex . Spesies : Spinifex littoreus Ciri-ciri : Tingggi dapat mencapai 90 cm Daun kaku dan berduri Terdapat male and female inflorescence Nama lokalnya rumput angin Manfaat Berguna sebagai pengikat pasir pada bukit pasir di pantai yang tidak stabil Ekstraknya digunakan sebagai anti-inflammatory dan analgesik. 3. Calotropis gigantea Klasifikasi : Kingdom : Plantae – Plants Superdivision : Spermatophyta – Seed plants Division : Magnoliophyta – Flowering plants Class : Magnoliopsida – Dicotyledons Subclass : Asteridae Order : Gentianales Family : Asclepiadaceae – Milkweed family Genus : Calotropis . – calotropis Species : Calotropis gigantea . Ciri-ciri : Batang bulat, tebal, ranting muda berambut tebal berwarna putih. Helaian daun berbentuk bulat telur atau bulat panjang, ujung tumpul, pangkal berbentuk jantung, tepi rata, pertulangan menyirip, panjangnya 8-30 cm, lebar 4-15 cm, berwarna hijau muda. Tangkai bunga berambut rapat, mahkota bunga berbentuk kemudi kapal, berwarna lila, kadang-kadang putih. Bijinya kecil, lonjong, pipih, berwarna cokelat, berambut pendek dan tebal, umbai rambut serupa sutera panjang. Manfaat : - Kulit akar digunakan untuk pengobatan : demam, perut terasa penuh, kaki pegal dan lemas, gigitan ular beracun, borok kronis, dan penyakit kulit lainnya. - Daun digunakan untuk pengobatan : kudis, luka, borok, sariawan, gatal pada cacar air (varicella), campak (measles), demam, dan batuk. - Bunga digunakan untuk pengobatan: radang, lambung (gastritis), batuk, sesak napas, influenza, sifilis sekunder, kencing nanah (gonorrhoea), dan kusta (lepra). - Getah digunakan untuk pengobatan: bisul, eksim, pembesaran kelenjar getah bening, luka pada sifilis, luka di kaki, sakit gigi, dan mencabut duri yang menusuk kulit. Akar mengandung saponin, sapogenin, kalotropin, kalotoksin, uskarin, kalaktin, gigantin, dan harsa. Daun mengandung saponin, flavonoida, polifenol, tanin, dan kalsium oksalat. Batang mengandung tanin, saponin, dan kalsium oksalat. Getah mengandung racun jantung yang menyerupai digitalis. 4. Crotalaria retusa Kingdom : Plantae – Plants Superdivision : Spermatophyta – Seed plants Division : Magnoliophyta – Flowering plants Class : Magnoliopsida – Dicotyledons Subclass : Rosidae Order : Fabales Family : Fabaceae – Pea family Genus : Crotalaria – rattlebox Species : Crotalaria retusa Crotalaria retusa (L) atau orok-orok sering dianggap sebagai tanaman pengganggu atau gulma karena mudah tumbuh secara liar termasuk pada lahan yang sedang digarap. Petani memanfaatkan tanaman tersebut sebagai pakan ternak atau sebagai pagar halaman; padahal dapat pula dimanfaat sebagai pupuk hijau. Sebagai pupuk, Crotalaria dapat menambah ketersediaan hara nitrogen tanah yang pada akhirnya bertujuan untuk meningkatkan produksi tanaman yang dibudidayakan. Keunggulan tanaman tersebut adalah mampu memfiksasi N bebas dari udara dengan bakteri penambat N sehingga kadar N yang terkandung didalam tanah relatif menjadi tinggi. Crotalaria mempunyai kandungan N yang tinggi yaitu 3,01% N (Rachman, 2002) dan bagian tanaman ini cukup lunak (sukulen) sehingga cocok digunakan sebagai pupuk hijau. Selain penghasil unsur nitrogen, Crotalaria juga penghasil biomassa (Isroi, 2010).