Ni 40th International Chemistry Olympiad Soal Teori 17 Juli 2008 Budapest, Hungary 40th International Chemistry Olympiad Soal Teori Instruksi Tuliskan nama dan kode anda pada setiap halaman. Anda memiliki 5 jam untuk mengerjakan soal. Mulailah hanya ketika diberikan perintah START. Gunakanlah hanya pena dan kalkulator yang disediakan. Semua hasil harus dituliskan dalam kotak yang tersedia. Semua yang dituliskan selain dalam kotak tersebut tidak akan dinilai. Gunakan bagian belakang kertas jika perlu untuk corat-coret. Tuliskan perhitungan yang relevan di dalam kotak yang tersedia jika diperlukan. Jika anda hanya menuliskan hasil akhir yang benar untuk soal yang rumit, maka anda tidak akan mendapatkan nilai. Ketika anda selesai menjawab semua soal ujian, anda harus menyimpan berkas ujian di dalam amplop yang tersedia. Jangan merekatkan amplop tersebut. Anda harus segera menghentikan pekerjaan anda ketika perintah STOP diberikan. Jika anda menunda perintah ini hingga 3 menit, maka ujian anda akan dibatalkan (gugur). Jangan meninggalkan kursi anda sebelum diizinkan oleh pengawas. Lembar ujian ini terdiri atas 26 halaman. Versi Bahasa Inggris yang resmi untuk ujian ini dapat diminta hanya apabila diperlukan untuk klarifikasi. Official Indonesian version 2 40th International Chemistry Olympiad Soal Teori Tetapan dan Rumus NA = 6,022x1023 mol– 1 Persamaan gas Ideal: pV = nRT Tetapan Gas: R = 8,314 J K–1 mol–1 Energi Gibbs: G = H – TS Tetapan Faraday: F = 96485 C mol–1 o r Go RT ln K nFEcell Tetapan Planck: h = 6,626x10–34 J s Persamaan Nernst: E Eo Kecepatan cahaya: c = 3,000x108 m s–1 Energi foton: E Tetapan Avogadro: RT cox ln zF cred hc I Skala nol derajat Hukum Lambert273,15 K A log 0 cl Celsius: Beer: I Pada perhitungan tetapan kesetimbangan, semua konsentrasi dianggap sebagai konsentrasi standard, yaitu 1 M. Anggap semua gas bersifat ideal dalam semua soal ujian. Tabel Periodik dengan massa atom relatif 1 18 1 2 H He 1.008 2 13 14 15 16 17 4.003 3 4 5 6 7 8 9 10 Li Be B C N O F Ne 6.94 9.01 10.81 12.01 14.01 16.00 19.00 20.18 11 12 Na Mg 13 14 15 16 17 18 Al Si P S Cl Ar 39.95 22.99 24.30 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 26.98 28.09 30.97 32.06 35.45 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 Ti V Cr Mn Fe Co Ni Cu Zn As Se Br Kr 50.94 52.00 54.94 55.85 58.93 58.69 63.55 65.38 69.72 72.64 74.92 78.96 79.90 83.80 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 Tc Ru Rh Pd Ag Cd In Sn Sb Te I Xe K 39.10 Ca Sc 40.08 44.96 47.87 37 38 39 40 Rb Sr Y Zr 85.47 87.62 88.91 91.22 55 56 Cs Ba 132.91 137.33 87 88 Fr Ra - - 5771 89103 Nb Mo Ga Ge 92.91 95.96 - 72 73 74 75 101.07 102.91 106.42 107.87 112.41 114.82 118.71 121.76 127.60 126.90 131.29 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 Hf Ta W Re Os Ir Pt Au Hg Tl Pb Bi Po At Rn - - - 69 70 178.49 180.95 183.84 186.21 190.23 192.22 195.08 196.97 200.59 204.38 207.2 208.98 104 105 106 107 108 109 110 111 Rf Db Sg Bh Hs Mt Ds Rg - - - - - - - - 60 61 62 63 57 58 59 La Ce Pr Nd Pm Sm Eu 138.91 140.12 140.91 144.24 - 89 90 91 92 93 Ac Th Pa U Np - 232.04 231.04 238.03 Official Indonesian version - 64 65 66 67 68 Gd Tb Dy Ho Er Tm Yb 71 Lu 150.36 151.96 157.25 158.93 162.50 164.93 167.26 168.93 173.05 174.97 94 95 96 97 Pu Am Cm Bk - - - - 98 Cf - 102 103 Es Fm Md No 99 Lr - 100 - 101 - - - 3 Soal 1 6% dari nilai total 1a 1b 1c 1d Soal 1 4 2 8 8 22 Label pada suatu botol yang berisi larutan asam encer rusak, hanya konsentrasi asam saja yang terbaca. Pengukuran konsentrasi ion hidrogen dengan pH meter menunjukkan nilai konsentrasi sama dengan yang tertera pada label. a) Tuliskan rumus kimia empat asam yang mungkin ada dalam larutan tersebut jika setelah pengenceran sepuluh kali, terjadi perubahan pH sebesar 1 unit. b) Mungkinkah larutan tersebut adalah asam sulfat encer? Asam sulfat: pKa2 = 1,99 Ya Tidak Jika Ya, hitunglah pH nya (atau coba perkirakan) dan tunjukkan pekerjaan anda. pH: 40th International Chemistry Olympiad c) Soal Praktikum Mungkinkah larutan tersebut adalah asam asetat? Asam asetat: pKa = 4,76 Ya Tidak Jika Ya, hitunglah pH nya (atau perkirakanlah) dan tunjukkan pekerjaan anda. pH: Official Indonesian version 5 40th International Chemistry Olympiad d) Soal Praktikum Mungkinkah larutan tersebut mengandung EDTA (ethylene diamino tetraacetic acid)? Anda dapat menggunakan pendekatan yang masuk akal. EDTA: pKa1 = 1,70 Ya pKa2 = 2,60 pKa3 = 6,30 pKa4 = 10,60 Tidak Jika Ya, hitunglah konsentrasinya. cEDTA: Official Indonesian version 6 40th International Chemistry Olympiad Soal 2 Soal Praktikum 7% dari nilai total Soal 2 18 Tentukan struktur senyawa A-H (stereokimianya tidak diperlukan), berdasarkan informasi yang diberikan pada skema reaksi berikut: A radical Pd C B + 5 H2 ( C10H18 ) oxidation (C10H18O) ZnCl2 H2O D 1. O3 450°C 2. Zn/H+ Pd/C, 350°C H H2O, 8 H 1. Pd/H2 G 2. NaBH4 F Na2CO3, H2O E Petunjuk: A adalah senyawa hidrokarbon aromatik yang sudah sangat lazim dikenal. Larutan C dalam heksana bereaksi dengan logam natrium (akan terbentuk gas yang dapat teramati), tetapi C tidak bereaksi dengan asam kromat. Spektroskopi 13C NMR menunjukkan bahwa senyawa D dan E hanya memiliki dua jenis gugus CH2. Ketika larutan E dipanaskan dengan natrium karbonat, suatu senyawa-antara (intermediet) yang tak stabil akan terbentuk pertama kali, kemudian senyawa tersebut mengalami proses dehidrasi dan menghasilkan senyawa F. A B C D H G F E Official Indonesian version 7 40th International Chemistry Olympiad Soal Praktikum Soal 3 6% dari nilai total 3a 3b 3c Soal 3 4 8 2 14 Vinpocetine (Cavinton®, Calan®), adalah salah satu jenis obat-obatan asli Hungaria yang paling laku dijual. Pembuatan obat ini menggunakan prekursor alami, yaitu (+)-vincamine (C21H26 N2O3), yang diisolasi dari tanaman anggur, vinca minor. Transformasi (+)vincamine menjadi vinpocetine melalui dua tahap sebagai berikut: H N HO H3CO2C N cat. conc. H2SO4 CH2Cl2 1. NaOH 2. C2H5Br A C2H5OH B (Vinpocetine) C2H5 Vincamine 1 Semua senyawa (A - F) merupakan senyawa enansiomer murni. Komposisi elementer senyawa A adalah: C 74,97%, H 7,19%, N 8,33%, O 9,55%. B memiliki 3 stereoisomer yang lain. a) Usulkan struktur senyawa-antara (intermediet) A dan vinpocetine (B). A B Studi metabolisme obat-obatan selalu menghasilkan suatu bagian penting dalam dokumentasinya. Ada empat senyawa metabolit utama yang masing-masing dapat terbentuk dari senyawa vinpocetine (B): senyawa C dan D terbentuk dari reaksi hidrolisis atau reaksi hidrasi, sedangkan senyawa E dan F merupakan produk dari reaksi oksidasi. Official Indonesian version 8 40th International Chemistry Olympiad Soal Praktikum Petunjuk: Urutan keasaman senyawa metabolit, mulai dari yang paling asam, adalah sebagai berikut: C >> E >> D. Senyawa F tidak memiliki hidrogen yang bersifat asam. Senyawa C dan E masing-masing memiliki 3 stereoisomer yang lain, sedangkan senyawa D dan F masing-masing memiliki 7 stereoisomer yang lain. Senyawa F adalah senyawa zwitterion pentasiklik, dan memiliki data analisis unsur yang sama dengan senyawa E: C 72,11%, H 7,15%, N 7,64%, O 13,10%. Pembentukan senyawa E dari B mengikuti jalur reaksi elektrofilik. Pembentukan senyawa D dari B bersifat regio- dan stereoselektif. b) Usulkan satu struktur yang mungkin untuk tiap senyawa metabolit C, D, E dan F! C D E F c) Gambarkan hanya satu struktur resonansi senyawa B, yang menjelaskan pembentukan senyawa D secara regioselektif, yang tidak memberikan alternatif untuk pembentukan regioisomer lainnya. Official Indonesian version 9 40th International Chemistry Olympiad Soal 4 Soal Praktikum 6% dari nilai total 4a 4b 4c 4d 4e Soal 4 6 2 6 8 6 28 Rute transformasi utama senyawa oksiran (epoksida) adalah reaksi pembukaan cincin. Reaksi ini dapat berlangsung melalui berbagai cara. Dengan katalisis asam, reaksi pembukaan cincin berlangsung melalui spesi kation (mirip ion karbenium). Untuk senyawa oksiran tersubstitusi, arah pembukaan cincin (posisi terjadinya pemutusan ikatan C–O) bergantung pada kestabilan senyawa intermediet ion karbenium. Semakin stabil intermediet ion karbeniumnya, maka proses pemutusan ikatan pada posisi tersebut semakin mudah terjadi. Ion karbenium yang terbuka (dengan struktur yang planar) hanya terbentuk apabila strukturnya tersier, benzilik atau alilik. Dengan katalisis basa, pemutusan ikatan C–O lebih banyak terjadi pada ikatan yang kurang tersubstitusi atau strukturnya tidak ruah. Perhatikan stereokimia setiap senyawa dalam semua soal. Untuk menggambarkan stereokimia, gunakanlah hanya lambang ikatan berikut: , bukan lambang yang lain. a) Gambarkan struktur reaktan dan produk utamanya, jika 2,2-dimetil-oksiran (1,2epoksi-2-metilpropana) bereaksi dengan metanol pada suhu rendah, dikatalisis oleh: (i) asam sulfat; atau (ii) NaOCH3. 2,2-dimetiloksiran b) H+ NaOCH3 CH3OH CH3OH Gambarkan struktur produk utama ketika terjadi pembukaan cincin epoksida pada senyawa turunan leukotriena berikut oleh adanya serangan spesi tiolat (RS–). O COOCH 3 H3C H3C CH3 1. RS2. H+ Aluminosilikat berpori yang bersifat asam dapat mengkatalisis reaksi transformasi alkil oksiran. Selain reaksi pembukaan cincin, reaksi pembentukan dimer siklik merupakan jalur reaksi utama yang produk utamanya adalah senyawa turunan 1,4-dioksan (senyawa cincin lingkar-enam jenuh dengan dua oksigen pada posisi 1,4). Official Indonesian version 10 40th International Chemistry Olympiad c) Gambarkan semua struktur senyawa turunan 1,4-dioksan yang dapat terbentuk jika reaktannya adalah (S)-2-metiloksiran atau (S)-1,2-epoksipropana. Gambarkan pula struktur reaktannya. (S)-2-metiloksiran d) Soal Praktikum produk Gambarkan semua struktur senyawa 1,4-dioksan tersubstitusi yang dapat terbentuk jika reaktannya adalah (R)-1,2-epoksi-2-metilbutana atau (R)-2-etil-2-metiloksiran. Gambarkan pula struktur reaktannya. (R)-1,2-epoksi-2-metilbutana: Produk: e) Gambarkan semua struktur 1,4-dioksan tersubstitusi yang terbentuk jika reaktannya adalah senyawa rasemat 1,2-epoksi-2-metilbutana atau 2-etil-2-metiloksiran. Official Indonesian version 11 40th International Chemistry Olympiad Soal 5 Soal Praktikum 7% dari nilai total 5a 5b Soal 5 67 33 100 Zat A dan B adalah padatan kristal berwarna putih. Kedua zat tersebut sangat larut dalam air dan dapat dipanaskan hingga 200 °C tanpa mengalami perubahan, tetapi keduanya terdekomposisi pada suhu yang lebih tinggi. Jika sebanyak 20,00 g A dilarutkan dalam air (larutannya sedikit basa, pH ≈ 8,5-9), kemudian larutan ini ditambahkan ke dalam larutan 11,52 g B dalam air (larutan ini sedikit asam, pH ≈ 4,5-5), maka terbentuklah endapan putih C. Setelah proses penyaringan, pencucian dan pengeringan diperoleh C sebanyak 20,35 g. Filtrat dari proses penyaringan tadi bersifat netral dan akan menghasilkan warna coklat ketika direaksikan dengan larutan KI yang diasamkan. Ketika filtrat dipanaskan, akan menguap tanpa menghasilkan residu. Padatan putih D dapat dibuat dengan cara memanaskan A tanpa ada udara. Reaksi eksoterm antara D dengan air menghasilkan larutan tak berwarna. Larutan ini, jika dibiarkan di dalam wadah terbuka di udara, maka perlahan-lahan akan terbentuk endapan putih E dan air. Jika padatan D dibiarkan terbuka di udara pada suhu kamar, lama kelamaan juga akan berubah menjadi E. Tetapi, pembakaran D di udara pada 500 °C menghasilkan zat yang berbeda, yaitu padatan F berwarna putih. Padatan F ini sukar larut dalam air dan memiliki massa hanya 85,8% dari massa E yang terbentuk dari sejumlah D yang sama. Senyawa F menghasilkan warna coklat ketika direaksikan dengan larutan KI dalam suasana asam. Senyawa E dapat diubah kembali menjadi D melalui pemanasan di atas 1400 °C. Reaksi B dan D dalam air membentuk endapan C disertai dengan produk berbau khas. a) b) Tuliskan rumus kimia zat A - F A B C D E F Tuliskan persamaan reaksi setara untuk semua reaksi yang disebutkan dalam teks di atas. (persamaan reaksi dekomposisi termal B tidak diperlukan.) Persamaan reaksi: Official Indonesian version 12 40th International Chemistry Olympiad Official Indonesian version Soal Praktikum 13 40th International Chemistry Olympiad Soal 6 Soal Praktikum 7% dari nilai total 6a 6b 6c 6d 6e 6f 6g Soal 6 3 5 3 6 6 12 10 45 Suatu endapan padat berwarna kehijauan dapat diamati ketika gas klor dimasukkan dalam air mendekati titik bekunya. Dengan cara yang sama, gas metana atau gas mulia juga dapat menghasilkan endapan. Material tersebut sangat menarik karena molekul besar yang dikenal dengan nama methane-hydrates ada di alam (Jumlahnya sebanding dengan deposit gas alam lainnya). Semua endapan memiliki struktur yang saling berkaitan. Tepat di atas titik bekunya, molekul air membentuk struktur berikatan hidrogen. Molekul-molekul gas dapat menstabilkan kerangka struktur ini dengan cara mengisi rongga-rongga yang cukup besar membentuk clathrates. Kristal clathrates klor dan metana memiliki struktur yang sama. Karakteristik utama kedua kristal tersebut adalah bentuk dodecahedra yang terdiri dari 20 molekul air. Dodecahedra ini dianggap sebagai bola, dan bola–bola ini membentuk satu sel unit dengan susunan kubus berpusat badan. Pada setiap muka kubus tersebut terdapat tambahan molekul air yang menghubungkan dodecahedra-dodecahedra tersebut. Jadi pada setiap muka kubus terdapat tambahan dua molekul air. Panjang rusuk kubus tersebut adalah 1,182 nm. Pada struktur kubus berpusat badan tersebut ada dua tipe rongga: A adalah rongga internal (di bagian dalam) dodecahedra, yang berukuran lebih kecil dari pada rongga B (eksternal). Rongga eksternal B terletak di antara bola-bola dodecahedra. Pada satu sel unit terdapat 6 rongga B. a) Berapa banyak A dalam satu sel unit kubus berpusat badan tersebut ? b) Berapa banyak molekul air yang menyusun satu sel unit kubus tersebut? c) Jika semua rongga masing-masing terisi satu molekul gas, Berapa rasio/perbandingan jumlah air terhadap jumlah molekul gas tersebut? d) Methane-hydrate yang terbentuk pada temperatur 0-10 °C memiliki struktur seperti pada c). Berapa kerapatan clathrate tersebut? Official Indonesian version 14 40th International Chemistry Olympiad Soal Praktikum Kerapatan: e) Kerapatan chlorine-hydrate adalah 1,26 g/cm3. Berapa rasio/perbandingan jumlah air terhadap molekul gas klor dalam Kristal? Rasio: Rongga mana yang dapat diisi oleh gas klor pada Kristal chlorine-hydrate yang sempurna? Beri tanda pada jawaban berikut: Sebagian A Sebagian B Semua A Semua B Radius kovalen merefleksikan radius atom ketika berikatan secara kovalen. Radius van der Waals atau non-ikatan menggambarkan ukuran atom ketika tidak berikatan secara kovalen. Molekul dimodelkan sebagai Bola Keras. Atom Radius kovalen (pm) Radius van der Waals (pm) H 37 120 C 77 185 O 73 140 Cl 99 180 Official Indonesian version 15 40th International Chemistry Olympiad f) Soal Praktikum Berdasarkan model dan data radius kovalen serta van der Waals di atas, perkirakan batas atas dan bawah radius rata-rata kedua rongga. Tunjukkan alasan anda. < r (A) < < r(B) Perhatikan proses-proses berikut: g) H2O(l) → H2O(s) (1) x CH4(g) + H2O (l) → xCH4.1H2O (clathrate) (2) Tanda apakah yang paling tepat untuk besaran molar energetika berikut yang sesuai dengan arah reaksi tertulis di atas pada 4 °C? Tandai dengan – , 0 atau +. Tanda ΔGm(1) ΔGm(2) ΔHm(1) ΔHm(2) ΔSm(1) ΔSm(2) ΔSm(2) – ΔSm(1) ΔHm(2) – ΔHm(1) Official Indonesian version 16 40th International Chemistry Olympiad Soal 7 Soal Praktikum 8% dari nilai total 7a 7b 7c 7d 7e 7f 7g 7h Soal 7 2 1 4 2 8 5 8 12 42 Ion ditionat (S2O62) adalah ion anorganik yang agak inert. Ion ini dapat dibuat dengan cara mengalirkan gas belerang-dioksida terus menerus ke dalam air dingin sambil dimasukkan mangan dioksida sedikit demi sedikit. Pada keadaan ini terbentuk ion ditionat dan ion sulfat. a) Tuliskan persamaan reaksi setara untuk pembentukan kedua ion tersebut. Setelah reaksi berlangsung sempurna, Ba(OH)2 ditambahkan pada campuran tersebut sampai ion sulfat terendapkan semuanya. Setelah itu ditambahkan Na2CO3. b) Tuliskan persamaan reaksi setara yang terkait dengan penambahan Na2CO3. Selanjutnya natrium ditionat dikristalkan dengan cara menguapkan pelarutnya. Kristal yang terbentuk dilarutkan dalam air dan ketika ditambahkan larutan BaCl2 tidak menghasilkan endapan. Ketika padatan natrium ditionat dipanaskan pada 130 °C, terjadi kehilangan massa sebanyak 14,88 %. Padatan putih yang terbentuk dari proses tersebut dapat larut dalam air dan tidak menghasilkan endapan ketika ditambahkan larutan BaCl2. Ketika padatan putih tadi dipanaskan pada 300 °C untuk beberapa jam, terjadi kehilangan massa sebanyak 41,34 %. Padatan yang dihasilkan juga berwarna putih, larut dalam air dan menghasilkan endapan ketika direaksikan dengan larutan BaCl2. c) Tuliskan rumus kimia dari Kristal yang dibuat di atas dan tuliskan persamaan reaksi setara untuk kedua proses yang terjadi selama pemanasan. Rumus kimia: Persamaan reaksi (130 °C): Persamaan reaksi (300 °C): Official Indonesian version 17 40th International Chemistry Olympiad Soal Praktikum Walaupun secara termodinamika ion ditionat merupakan reduktor, ia tidak bereaksi dengan oksidator dalam larutan pada temperatur ruang. Tetapi pada 75 °C, ia dapat teroksidasi dalam larutan asam. Suatu percobaan kinetika dilakukan dengan menggunakan brom sebagai oksidator. d) Tuliskan persamaan reaksi setara untuk reaksi brom dengan ion ditionat. Laju awal (v0) reaksi ditentukan berdasarkan serangkaian percobaan pada 75 °C. v0 [Br2]0 [Na2S2O6]0 [H+]0 3 3 3 (mmol/dm ) (mol/dm ) (mol/dm ) (nmol dm–3s1) 0,500 0,0500 0,500 640 0,500 0,0400 0,500 511 0,500 0,0300 0,500 387 0,500 0,0200 0,500 252 0,500 0,0100 0,500 129 0,400 0,0500 0,500 642 0,300 0,0500 0,500 635 0,200 0,0500 0,500 639 0,100 0,0500 0,500 641 0,500 0,0500 0,400 511 0,500 0,0500 0,300 383 0,500 0,0500 0,200 257 0,500 0,0500 0,100 128 e) Tentukan orde reaksi terhadap Br2, H+ dan S2O62, persamaan laju reaksi, dan nilai tetapan laju beserta satuannya. Orde reaksi terhadap Br2: terhadap H+: terhadap S2O62: Persamaan laju secara eksperimental: k: Official Indonesian version 18 40th International Chemistry Olympiad Soal Praktikum Dengan percobaan yang serupa, klor, ion bromat, hidrogen peroksida dan ion kromat sudah digunakan sebagai oksidator pada 75 °C. Persamaan laju untuk proses tersebut analog dengan yang diamati untuk brom, satuan tetapan laju untuk semua reaksi sama dan nilainya sebagai berikut: 2,53x105 (Cl2), 2,60x105 (BrO3), 2,56x105 (H2O2), dan 2,54x105 (Cr2O72). Percobaan juga dilakukan dengan larutan natrium ditionat dalam asam tanpa oksidator. Ketika diamati dengan spektrofotometer UV, perlahan-lahan teramati suatu pita serapan baru pada 275 nm. Walaupun ion hidrogen sulfat adalah produk reaksi yang dapat dideteksi, namun ia tidak menyerap cahaya di atas 200 nm. f) Tuliskan rumus kimia spesi terbanyak yang menyebabkan pita serapan baru dan tuliskan persamaan reaksi setara yang terjadi tanpa oksidator. Spesi: Reaksi: Suatu percobaan dilakukan untuk mengamati serapan pada 275 nm dengan konsentrasi awal: [Na2S2O6] = 0,0022 mol/dm3, [HClO4] = 0,70 mol/dm3, dan temperatur 75 °C. Suatu kurva kinetika mirip reaksi orde pertama diperoleh dengan waktu paro 10 jam 45 menit. g) Hitung tetapan laju reaksi lengkap dengan satuannya. k: Usulkan persamaan reaksi setara untuk tahap penentu laju pada reaksi yang menggunakan suatu oksidator. Tahap penentu laju: Dalam percobaan yang sama, ketika ion periodat (yang ada dalam larutan air sebagai H4IO6) digunakan sebagai oksidator untuk ion ditionat, terdapat dua kurva kinetika pada grafik dengan dua panjang gelombang berbeda, yang terdeteksi pada 75 °C. Konsentrasi awal [H4IO6] = 5,3x104 mol/dm3, [Na2S2O6] = 0,0519 mol/dm3, [HClO4] = 0,728 mol/dm3. Pada 465 nm, hanya I2 menyerap dan koefisien serapan molarnya 715 dm 3mol1cm1. Pada 350 nm, hanya I3 menyerap dan koefisien serapan molarnya adalah 11000 dm3mol1cm1. Panjang sel optik = 0,874 cm. Official Indonesian version 19 40th International Chemistry Olympiad Soal Praktikum 0.20 0.18 0.16 0.14 0.12 A 465 nm 0.10 0.08 0.06 0.04 0.02 350 nm 0.00 0 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600 1800 2000 2200 2400 time (s) h) Tuliskan persamaan reaksi setara untuk reaksi yang terjadi pada daerah di mana terjadi peningkatan serapan pada 465 nm, dan di daerah di mana terjadi penurunan serapan pada 465 nm. Peningkatan: Penurunan: Hitung waktu untuk serapan maksimum yang diharapkan dari kurva kinetika yang diukur pada 465 nm, tunjukkan perhitungan anda. tmax: Perkirakan rasio kemiringan yang diharapkan dari daerah peningkatan dan penurunan pada kurva kinetika yang diukur pada 465 nm Rasio kemiringan: Official Indonesian version 20 40th International Chemistry Olympiad Soal 8 Soal Praktikum 7 % dari nilai total 8a 8b 8c 8d 8e 8f 8g 8h 8i Soal 8 3 3 4 3 3 2 7 3 5 32 Siswi Z sangat cerdas, tugas akhirnya mengukur kompleksasi dari semua ion lantanida(III) dengan ligan pengkompleks baru. Suatu hari, ia memonitor serapan UV-vis Ce(III) dengan suatu ligan pengkompleks yang buruk menggunakan suatu spektrofotometer. Ia mencatat bahwa sesudah 12 jam percobaan, di dalam sel tertutup tersebut terbentuk gelembung-gelembung gas. Setelah memahami bahwa ligan bukanlah sumber pembentukan gelembung gas, kemudian ia melanjutkan percobaannya dengan larutan CeCl3 yang diasamkan. Ternyata pembentukan gelembung gas tidak pernah terjadi bila ia membiarkan larutan tetap ada dalam spektrofotometer tanpa proses iluminasi. Berikutnya, Siswi Z menggunakan tabung kuarsa kecil, tempat mencelupkan elektroda selektif ion klorida, juga dapat menarik sampel untuk pengukuran iluminasi spektrofotometri secara teratur. Ia melakukan kalibrasi elektroda selektif ion klorida menggunakan dua larutan NaCl dengan konsentrasi berbeda dan diperoleh hasil berikut: cNaCl (M) E (mV) 0,1000 26,9 1,000 32,2 a) Buatlah rumus umum untuk menghitung konsentrasi ion klorida dari suatu sampel tak-dikenal berdasarkan pembacaan potensial elektroda (E). [Cl] = Siswi Z juga menentukan koefisien serapan molar untuk Ce 3+ (ε = 35,2 M1cm1) pada 295 nm, sekaligus Ce4+ ( = 3967 M1cm1) untuk digunakan bila perlu. b) Buatlah rumus umum untuk menghitung konsentrasi Ce3+ dari pembacaan absorbansi (A) pada 295 nm diukur pada larutan yang mengandung CeCl3 (panjang kuvet: 1,000 cm). [Ce3+] = Siswi Z membuat larutan yang mengandung 0,0100 M CeCl3 dan 0,1050 M HCl, ia memulai percobaan, menghidupkan lampu kuarsa. HCl tidak menyerap pada 295 nm. c) Berapa besar pembacaan serapan awal dan potensial yang diharapkan? A295nm= E= Official Indonesian version 21 40th International Chemistry Olympiad Soal Praktikum Pada awalnya, Siswi Z secara hati-hati mengumpulkan gelembung gas yang teramati pada uraian di atas ke dalam larutan metil orange (indikator asam-basa dan redoks) yang telah dinetralkan. Walaupun ia melihat gelembung gas masuk ke dalam larutan, ternyata warna larutan sama sekali tidak berubah atau memucat, bahkan sesudah didiamkan seharian. d) Tuliskan rumus kimia dua gas yang mengandung unsur sama seperti pada sampel yang diiluminasi, tetapi bukan produk percobaan ini. Selama melakukan percobaan kuantitatif, ia mencatat serapan dan potensial secara teratur. Ketidakpastian pengukuran spektofotometri adalah ± 0,002 dan akurasi/ketepatan pengukuran potensial adalah ± 0,3 mV. Waktu (min) A295 nm E (mV) e) 0 0,3496 19,0 120 0,3488 18,8 240 0,3504 18,8 360 480 0,3489 0,3499 19,1 19,2 Perkirakan laju rata-rata perubahan konsentrasi Ce3+, Cl, dan H+. d[Ce3+]/dt = d[Cl–]/dt = d[H+]/dt = Pada hari berikutnya, siswi Z menggunakan berkas sinar monokromatik (254 nm) dengan intensitas 0,0500 W. Ia melewatkan sinar ini melalui fotoreaktor kuarsa yang panjangnya 5 cm dan diisi sama seperti larutan CeCl3 asam yang digunakan sebelumnya. Ia mengukur koefisien serapan molar untuk Ce3+ ( = 2400 M1cm1) pada 254 nm. f) Berapa persentase sinar yang diserap pada percobaan ini? Peralatan fotoreaktor di atas dilengkapi dengan tabung pengering yang dapat menghilangkan sisa uap air dan selanjutnya gas yang terbentuk dari proses iluminasi dialirkan ke wadah tertutup yang volumenya 68 cm 3. Wadah itu dilengkapi dengan pembakar dan manometer ketepatan-tinggi. Mula-mula wadah diisi dengan argon kering pada tekanan 102165 Pa, kemudian ia menghidupkan lampu fotoreaktor. Dalam waktu 18,00 jam, tekanan gas menjadi 114075 Pa. Temperatur peralatan adalah 22,0 °C. Official Indonesian version 22 40th International Chemistry Olympiad g) Soal Praktikum Perkirakan berapa banyak mol gas yang terkumpul dalam wadah tersebut. ngas: Pada tahap ini, Siswi Z mematikan lampu dan menekan tombol pembakar. Ketika wadah didinginkan kembali ke temperatur awal, tekanan akhir menjadi 104740 Pa. Usulkan semua rumus kimia gas-gas hasil iluminasi yang terkumpul dalam wadah, dan tuliskan persamaan reaksi setara untuk reaksi iluminasi tersebut. Gas-gas: Reaksi: h) Berapa tekanan akhir setelah pembakaran bila seandainya sebelum pembakaran wadah diisi oleh gas-gas hasil iluminasi selama 24 jam? p= i) Perkirakan yield kuantum dari proses yang berlangsung dalam larutan Ce(III). Yield kuantum: Official Indonesian version 23 40th International Chemistry Olympiad Soal 9 Soal Praktikum 6 % dari nilai total 9a 9b 9c 9d Soal 9 12 21 15 9 57 Thallium mempunyai dua bilangan oksidasi yang berbeda: Tl+ dan Tl3+. Dalam larutan air, ion Iodida dapat berkombinasi dengan iodium membentuk ion tri-iodida (I3–), Potensial reduksi standar untuk reaksi terkait adalah: Tl+(aq) + e– → Tl(s) Eº1 = – 0,336 V Tl3+(aq) + 3e– → Tl(s) Eº2 = + 0,728 V – – I2(s) + 2e → 2I (aq) Eº3 = + 0,540 V Tetapan kesetimbangan untuk reaksi I2(s) + I–(aq) → I3–(aq) adalah K1 = 0,459. Gunakan T =25 °C untuk semua soal ini. a) Hitunglah potensial reduksi untuk reaksi berikut: Tl3+(aq) + 2 e– → Tl+(aq) Eº4 I3–(aq) +2 e– →3 I–(aq) Eº5 Eº4 = Eº5 = b) Tuliskan semua kemungkinan teoritis rumus empiris untuk semua senyawa netral yang mengandung satu ion thallium dan sejumlah tertentu ion iodida dan/atau triiodida sebagai anion-anion. Diantara rumus empiris di atas, terdapat dua senyawa berbeda yang memiliki rumus empiris yang sama. Tuliskan rumus empiris tersebut dan jelaskan. Official Indonesian version 24 40th International Chemistry Olympiad Soal Praktikum Berdasarkan potensial reduksi standar, manakah diantara dua isomer yang dijelaskan di atas yang lebih stabil pada kondisi standar? Tuliskan persamaan reaksi kimia untuk isomerisasi dari isomer thallium iodida lainnya. Yang lebih stabil: Isomerisasi: Pembentukan kompleks dapat menggeser reaksi kesetimbangan ini. Tetapan pembentukan kompleks keseluruhan untuk reaksi: Tl3+ + 4I– → TlI4– adalah β4 = 1035,7 c) Tuliskan reaksi yang berlangsung ketika larutan isomer thallium iodida yang lebih stabil ditambahkan KI berlebih. Hitunglah tetapan kesetimbangan untuk reaksi ini. Reaksi: K2: Bila larutan isomer yang lebih stabil tersebut direaksikan dengan suatu basa kuat, terbentuk endapan hitam. Sesudah kandungan air dari senyawa hitam tersebut dihilangkan, ternyata material yang tersisa mengandung 89,5% massa thallium. d) Tuliskan rumus empiris senyawa ini, tunjukkan perhitungan anda. Tuliskan persamaan reaksi setara untuk pembentukannya. Official Indonesian version 25 40th International Chemistry Olympiad Soal Praktikum Rumus empiris: Persamaan Reaksi: Official Indonesian version 26 40th International Chemistry Olympiad Soal Praktikum 40th International Chemistry Olympiad Soal Praktikum 15 Juli 2008 Official Indonesian version 27 40th International Chemistry Olympiad Soal Praktikum Budapest, Hungary Official Indonesian version 28 40th International Chemistry Olympiad Soal Praktikum Instruksi Ujian ini terdiri atas 10 halaman dan 5 halaman lembar jawaban (8+4 untuk Soal 1-2, 2+1 untuk Soal 3). Anda memiliki 3 jam untuk menyelesaikan Soal 1 dan 2. Kemudian anda harus meninggalkan laboratorium untuk break sebentar sambil menunggu asisten mengganti peralatan dan bahan kimia. Selanjutnya anda memiliki 2 jam untuk mengerjakan Soal 3. Mulailah bekerja hanya ketika perintah START diberikan. Anda harus segera menghentikan pekerjaan ketika perintah STOP diberikan pada setiap tahap. Apabila Anda menunda atau terlambat sampai 3 menit, maka ujian praktikum Anda akan dibatalkan (gugur). Ikutilah safety rules yang diberikan dalam peraturan IChO. Anda harus selalu mengenakan kacamata pengaman selama di laboratorium, dan gunakan pipette filler bulb yang telah disediakan. Gunakan sarung tangan ketika bekerja dengan cairan organik. Hanya akan diberikan SATU PERINGATAN dari pengawas laboratorium jika Anda melanggar aturan keselamatan kerja. Pada pelanggaran yang kedua anda akan dikeluarkan dari laboratorium dengan nilai total nol untuk seluruh ujian praktikum. Jangan ragu untuk bertanya pada demonstrator jika anda memiliki pertanyaan mengenai keselamatan kerja atau jika anda perlu meninggalkan ruangan. Gunakanlah hanya pena dan kalkulator yang disediakan. Tuliskan nama dan kode pada setiap lembar jawaban. Jangan lepaskan lembaran-lembaran tersebut. Semua hasil harus ditulis di dalam kotak yang tersedia pada lembar jawaban. Jawaban yang dituliskan di tempat lain tidak akan dinilai. Gunakan lembaran bagian belakang kertas jika perlu untuk corat-coret. Anda akan membutuhkan pemakaian ulang beberapa peralatan gelas selama ujian. Cuci dengan cermat di tempat yang terdekat dengan meja Anda. Gunakan wadah limbah berlabel di ruang asam untuk pembuangan cairan organik dari Soal 1 dan semua cairan dari Soal 3. Jumlah Angka Bermakna dalam jawaban angka harus sesuai dengan aturan mengenai evaluasi kesalahan eksperimen. Kesalahan dalam penulisan angka bermakna akan diberikan penalti, walaupun teknik percobaan anda sempurna. Bahan kimia dan peralatan laboratorium tidak boleh diisi ulang atau diganti. Apabila hal ini terjadi (selain daripada yang pertama kali) akan mendapatkan pengurangan 1 poin dari total 40 poin nilai praktikum. Ketika anda telah menyelesaikan setiap tahap ujian, letakkan lembar jawaban anda di dalam amplop yang telah disediakan. Jangan merekatkan amplop tersebut. Versi bahasa Inggris yang resmi untuk ujian ini dapat diminta hanya apabila diperlukan untuk klarifikasi. Official Indonesian version 29 40th International Chemistry Olympiad Soal Praktikum Peralatan Untuk penggunaan bersama di laboratorium: Pemanas (Heating block) diatur pada 70 °C di ruang asam Aquades (H2O) dalam jerigen untuk isi ulang Sarung tangan (minta yg khusus bila alergi pada karet) Wadah berlabel Limbah untuk soal 1 (cairan organik) dan Soal 3 (semua cairan) Wadah limbah pecahan kaca dan kapiler Pada masing-masing meja: Goggles Heat gun/ pemanas (hair dryer) Permanent marker/spidol Pensil dan penggaris Stopwatch, Tanya supervisor tentang cara penggunaannya. (boleh dibawa pulang.) Tweezers/pinset Spatula Glass rod/ pengaduk kaca Ceramic tile/tegel porselen/keramik Paper tissue/kertas tissue Botol semprot berisi aquades 9 Eppendorf vials (tabung) pada wadah busa/stereofoam Plat TLC dalam kantong plastik berlabel Syringe plastic (100 mL) dengan lempeng penyaring polypropylene Pipette bulb 14 pipettes Pasteur berukuran, terbuat dari plastik Petri dish berlabel kode anda Burette Stand and clamp Pipette (10 mL) 2 beakers (400 mL) Beaker dan penutup kaca arloji (watchglass) dengan lembar kertas saring untuk TLC 10 tabung kapiler 2 gelas ukur (25 mL) 3 Labu Erlenmeyer (200 mL) Beaker/gelas kimia (250 mL) 2 beakers (100 mL) Funnel/ corong Labu ukur (100 mL) 30 tabung reaksi dan raknya* Kertas Indikator dan skala pH dalam kantong plastik* Penjepit tabung reaksi* 2 tutup tabung reaksi* * Hanya digunakan untuk Soal 3 Official Indonesian version 30 40th International Chemistry Olympiad Soal Praktikum Bahan Kimia Untuk 4-6 siswa Larutan ferroin 0,025 M Larutan 0,2 % diphenylamine, (C6H5)2NH dalam H2SO4 pekat Larutan K3[Fe(CN)6] 0,1 M Pumice stone/batu didih Pada masing-masing meja: R phrases 52/53 23/24/25-3335-50/53 32 S phrases ZnCl2 anhidrat 50 mg dalam tabung reaksi kecil (berlabel kode anda dalam rak stereofoam) β-D-glukopiranosa pentaasetat (berlabel BPAG) 100 mg Glukosa anhidrat 3,00 g, C6H12O6, ditimbang dalam wadah plastik/vial. (CH3CO)2O dalam labu Erlenmeyer (12 mL) 22-34-50/53 36/37/39-2645-60-61 10-20/22-34 (CH3CO)2O dalam wadah plastik (10 mL) 10-20/22-34 CH3COOH dalam wadah plastik (15 mL) CH3OH dalam wadah plastik (10 mL) 30 % HClO4 dalam CH3COOH dalam wadah plastik (1 mL) 1:1 isobutil asetat – isoamil asetat dalam wadah plastik (20 mL), berlabel ELUENT Padatan sampel K4[Fe(CN)6].3H2O dengan kode anda dalam labu kecil Larutan ZnSO4 berlabel kode anda dan konsentrasinya (200 mL) Larutan Ce4+ 0,05136 M (80 mL) Larutan H2SO41,0 M (200 mL) Larutan sampel untuk Soal 3 (diberikan pada saat percobaan ke-3 dimulai) 10-35 11-23/24/25-39 10-35 11-66 26-36/37/3945 26-36/37/3945 23-26-45 7-16-36/37-45 26-36/37/3945 16-23-25-33 32 22-24/25 52/53 61 36/38 35 1-26/27/28-3235-50/53 26-36 26-30-45 24/25-36/3961 Official Indonesian version 26-30-36/3745-60-61 31 40th International Chemistry Olympiad Soal Praktikum Risk and Safety Phrases Indication of Particular Risks 1 Explosive when dry 10 Flammable 11 Highly Flammable 22 Harmful if swallowed Contact with concentrated acids liberates very toxic gas Combination of Particular Risks 20/22 Harmful by inhalation and if swallowed 23/24/25 Toxic by inhalation, in contact with skin and if swallowed 33 34 35 39 Danger of cumulative effects Causes burns Causes severe burns Danger of very serious irreversible effects 36/38 Irritating to eyes and skin 50/53 Very toxic to aquatic organisms, may cause long-term adverse effects in the aquatic environment Harmful to aquatic organisms, may cause long-term adverse effects in the aquatic environment 32 26/27/28 Very Toxic by inhalation, in contact with skin and if swallowed Indication of Safety Precautions 7 Keep container tightly closed 16 Keep away from sources of ignition - No smoking 22 Do not breathe dust 23 Do not breathe fumes/vapour 52/53 25 60 Avoid contact with eyes 26 In case of contact with eyes, rinse immediately with plenty of water and seek medical advice Combination of Safety Precautions 24/25 Avoid contact with skin and eyes 36/37 30 33 36 45 61 Never add water to this product Take precautionary measures against static discharges Wear suitable protective clothing In case of accident or if you feel unwell, seek medical advice immediately (show label where possible) This material and/or its container must be disposed of as hazardous waste Avoid release to the environment. 36/37/39 Wear suitable protective clothing, gloves and eye/face protection Wear suitable protective clothing and gloves Official Indonesian version 32 40th International Chemistry Olympiad Soal Praktikum Soal 1 Sintesis α-D-glukopiranosa pentaasetat OAc OH O OH OH O Ac2O HClO4 HO OAc Ac O OAc OAc OH Perhatian: Gunakan sarung tangan ketika bekerja dengan asam asetat dan anhidrida asetat. Beritahukan segera ke pengawas ketika ada yang tumpah. Tambahkan 12 mL asam asetat murni ke dalam 12 mL anhidrida asetat (telah tersedia di dalam labu Erlenmeyer) dan campurkan, kemudian tambahkan 3,00 g glukosa (anhidrida asam asetat yang digunakan berlebih). Tambahkan, dengan menggunakan pipet Pasteur, sebanyak 5 tetes larutan 30% HClO4 terlarut dalam asam asetat. Setelah penambahan katalis tersebut, larutan kemungkinan akan mulai menghangat. Biarkan campuran dalam keadaan tertutup selama 10 menit dan sesekali guncangkan labu secara perlahan. Tuangkan campuran reaksi ke dalam 100 mL air dalam gelas kimia. Gores dinding bagian dalam gelas kimia dengan batang pengaduk kaca untuk memulai kristalisasi, dan biarkan mengkristal selama 10 menit. Saring dan cuci produk dua kali menggunakan masing-masing 10 mL air dengan syringe plastik dan lempeng penyaring polipropilen berpori, seperti terlihat pada gambar di bawah ini. Penyaringan dengan syringe plastik 1 2,3 6 9 1. Tarik keluar pistonnya. Isi syringe yang diberi lempeng penyaring dengan suspensi yang akan disaring. Syringe dapat diisi sampai dengan batas lubang. Pasang kembali pistonnya. 2. Tutup lubang syringe dengan jari dan tekan piston sampai batas lubang. 3. Buka lubang dan tarik pistonnya perlahan, jangan sampai penyaringnya terangkat. 4. Ulangi tahap 2-3 beberapa kali untuk mengeluarkan cairan. 5. Ulangi tahap 1-4 sampai semua padatan tertinggal pada penyaring. 6. Tekan piston untuk mengeluarkan sisa cairan dari padatan pada penyaring. 7. Cuci produk dua kali dengan 10 mL air dengan mengulangi tahap 1-4. 8. Tekan piston lagi untuk mengeluarkan sisa cairan dari padatan pada penyaring. Official Indonesian version 33 40th International Chemistry Olympiad Soal Praktikum 9. Tarik pistonnya keluar sambil menutup lubang dengan jari untuk mengeluarkan padatan pada penyaring. (Dorong dengan ujung spatula untuk membantu proses ini). a) Simpan produk yang anda peroleh dalam cawan Petri terbuka yang telah diberi kode anda. Tinggalkan di atas meja anda. Panitia akan mengeringkan, menimbang dan memeriksa kemurnian produk tersebut. b) Hitung rendemen teoritis (massa) produk anda dalam satuan g. (Ar(C) = 12 g/mol, Ar(O) = 16 g/mol, Ar(H)= 1,0 g/mol). Sintesis α-D-glukopiranosa pentaasetat dari β-D-glukopiranosa pentaasetat Salah satu alternatif dalam sintesis α-D-glukopiranosa pentaasetat dapat dilakukan menggunakan senyawa β-D-glukopiranosa pentaasetat yang lebih mudah diperoleh. Dalam percobaan ini akan dipelajari kinetika reaksi berikut dengan menggunakan kromatografi lapis tipis (KLT atau TLC). OAc OAc O OAc OAc O Ac2O ZnCl2 Ac O OAc OAc Ac O OAc OAc Tambahkan 1,5 mL anhidrida asetat ke dalam 50 mg ZnCl2 anhidrat (yang telah ditimbang dalam tabung reaksi). Tambahkan 100 mg β-D-glukopiranosa pentaasetat (BPAG) murni dan guncangkan tabung reaksi sampai larut. Ambil tiga tetes dari campuran ini dan masukkan ke dalam sebuah tabung Eppendorf, tambahkan 0,5 mL metanol dan simpan. Tempatkan tabung reaksi tadi di alat pemanas di ruang asam terdekat dari meja anda. Simpan tabung reaksi tersebut pada alat pemanas (heating block) yang suhunya telah diatur pada 70ºC. Aduk sesekali tabung reaksi selama pemanasan. Selama reaksi berlangsung, ambil tiga tetes sampel dari campuran yang sedang dipanaskan dengan pipet Pasteur setelah menit ke- 2, 5, 10, dan 30. Campurkan segera tiap sampel dengan 0,5 mL metanol untuk menghentikan reaksi di dalam tabung Eppendorf. Siapkan pelat TLC dengan menotolkan semua sampel yang terkumpul untuk mempelajari kinetika reaksinya. Totolkan semua senyawa pembanding yang diperlukan untuk membantu identifikasi noda-noda pada pelat. Tandai tiap noda dengan pensil, dan lakukan elusi pelat di dalam eluen isobutil asetat/isoamil asetat (1:1). Panaskan pelat dengan heat-gun (di ruang asam!) untuk memunculkan warna noda (warnanya stabil). Anda dapat meminta pelat yang kedua jika diperlukan (tanpa penalti!). c) Gambarkan pelat TLC anda di lembar jawaban dan simpan pelat tersebut dalam plastik yang berlabel. d) Interpretasikan hasil percobaan anda dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan pada lembar jawaban. Official Indonesian version 34 40th International Chemistry Olympiad Soal Praktikum Soal 2 Perhatikan: Pipet yang digunakan memiliki dua tanda batas. Hentikan aliran larutan pada tanda kedua di bagian bawah pipet untuk mengukur volume yang ditentukan. Jangan membiarkan larutan keluar melebihi tanda batas yang ke dua. Ketika kalium hexacyanoferrate(II), K4[Fe(CN)6] ditambahkan pada larutan yang mengandung ion zinc, segera terbentuk endapan yang tidak larut. Tugas anda adalah mencari komposisi stioikiometri endapan tanpa air Kristal. Reaksi pengendapan terjadi sangat cepat dan kuantitatif sehingga dapat digunakan dalam titrasi. Titik akhir dapat ditentukan menggunakan indikasi redoks, namun konsentrasi larutan kalium hexacyanoferrate(II) harus ditentukan terlebih dulu. Pembuatan larutan K4[Fe(CN)6] dan penentuan konsentrasinya dengan tepat. Larutkan padatan K4[Fe(CN)6].3H2O (Mr = 422,41 g/mol) yang ada dalam labu Erlenmeyer kecil dan pindahkan secara kuantitatif ke dalam labu ukur 100,00 mL. Pipet 10,00 mL larutan hexacyanoferrate(II) tersebut. Tambahkan 20 mL asam sulfat 1 M dan 2 tetes larutan indikator ferroin. Titrasi larutan tersebut dengan larutan Ce4+ 0,05136 M. Ulangi titrasi ini sampai diperoleh nilai akurat. Cerium(IV) dalam asam adalah oksidator kuat yang dapat membentuk Ce(III). a) Laporkan volume larutan Ce4+ yang dipakai dalam titrasi ini. b) Tuliskan persamaan reaksi yang terjadi pada titrasi ini. Berapa massa sampel K4[Fe(CN)6].3H2O? Reaksi antara ion zinc dengan kalium hexacyanoferrate(II) Pipet 10,00 mL larutan hexacyanoferrate(II) dan tambahkan 20 mL asam sulfat 1 M. Tambahkan 3 tetes larutan indikator (diphenyl amine) dan 2 tetes larutan K3[Fe(CN)6]. Indikator hanya berfungsi jika sampel mengandung ion hexacyanoferrate(III), [Fe(CN)6]3–. Titrasi larutan ini dengan larutan zinc perlahan-lahan. Lanjutkan sampai terbentuk warna violet kebiruan. Ulangi titrasi sampai diperoleh data akurat. c) Laporkan volume larutan zinc yang digunakan. d) Interpretasikan tirasi ini dengan menjawab soal-soal yang terdapat pada lembar jawab. e) Tentukan rumus kimia endapan yang terbentuk. Peringatan: Nilai terbaik belum tentu diperoleh dari pengukuran yang sesuai secara teoritis. Official Indonesian version 35 40th International Chemistry Olympiad Soal Praktikum Soal 3 Perhatian: Perlakukan semua larutan sampel toksik dan korosif. Buang pada tempat yang disediakan. Pemanas (heat gun) memanaskan udara sampai 500 °C. Jangan arahkan pada zat yang mudah terbakar secara langsung, hati-hati jangan menyentuh ujungnya (nozzle) yang panas. Masukkan sekeping batu didih dalam larutan sebelum dipanaskan untuk mencegah pendidihan mendadak (bumping). Jangan mengarahkan mulut tabung reaksi pada orang ketika memanaskan tabung reaksi. Anda mendapat delapan larutan sampel yang belum diketahui. Setiap larutan hanya mengandung satu senyawa. Ion yang sama mungkin terdapat dalam berbagai larutan. Setiap senyawa umumnya mengandung satu kation dan satu anion dari daftar berikut: Kation: H+, NH4+, Li+, Na+, Mg2+, Al3+, K+, Ca2+, Cr3+, Mn2+, Fe2+, Fe3+, Co2+, Ni2+, Cu2+, Zn2+, Sr2+, Ag+, Sn2+, Sn4+, Sb3+, Ba2+, Pb2+, Bi3+ Anion: OH–, CO32–, HCO3–, CH3COO–, C2O42–, NO2–, NO3–, F–, PO43–, HPO42–, H2PO4–, SO42–, HSO4–, S2–, HS–, Cl–, ClO4–, MnO4–, Br–, I– Disediakan tabung reaksi dan pemanas, tetapi tidak ada tambahan pereaksi selain aquades dan kertas pH. Identifikasikan senyawa yang terdapat dalam larutan 1 - 8. Anda dapat menggunakan bantuan tabel kelarutan untuk anion pada halaman berikut ini. Jika tidak berhasil mengidentifikasi ion secara tepat, upayakan ada jawaban yang sedekat mungkin sesuai perkiraan. Penjelasan: Larutan sampel yang belum diketahui mungkin saja mengandung sedikit ketakmurnian karena reaksi dengan udara. Konsentrasi semua larutan sekitar 5 % massa, diharapkan anda dapat mengamati endapan dari komponen utama secara jelas. Dalam beberapa kasus, endapan tidak terjadi secara instan; beberapa zat kadang-kadang ada dalam keadaan lewat jenuh beberapa saat. Jangan tergesa-gesa memberi kesimpulan negatif, tunggu 1-2 menit jika diperlukan. Amati semua tanda-tanda reaksi secara seksama. Ingat: pemanasan umumnya mempercepat proses, meningkatkan kelarutan banyak zat dan menginisiasi reaksi yang pada temperatur ruang tidak terjadi. Official Indonesian version 36 Tabel kelarutan pada 25 °C NH4+ Li+ Na+ Mg2+ Al3+ K+ CH3COO– C2O42– NO2– 3,6 ↓ HR Ca2+ Cr3+ Mn2+ Fe2+ Fe3+ Co2+ Ni2+ Cu2+ Zn2+ Sr2+ Ag+ Sn2+ Sn4+ Sb3+ Ba2+ Pb2+ Bi3+ HR 1,0 ↓ ↓ ↓ ↓ ↓ HR ↓ HR ↓ (Y) ↓R ↓ ↓ ↓ ↓ ↓ HR ↓ ↓ 1,6 ↓ ↓ ↓ 0,41 ↓ R ((Y)) ↓ ↓ ↓ ↓ ↓ ↓ ↓ ↓ NO3– F– 0,13 ↓ ↓ 0,5 SO42PO43– 1,0 ↓ ↓ (W) (W) 1,4 2,6 0,21 HR HPO42– H2PO4– ClO4– MnO4– 4,0 ↓ ↓ ↓ ↓ ↓ ↓ ↓ ↓ ↓ ↓ ↓ ↓ HR 1,0 HR HR HR ↓R ↓ ↓ (W) ↓ ↓ (W) (W) ↓ (W) ↓ (P) ↓ (P) HR ↓ 0,16 ↓ ↓ ↓ ↓ ↓ ↓ 0,84 ↓ (Y) ↓ (Y) ↓ (Y) ↓ ↓ ↓ ↓ ↓ ↓ ↓ ↓ ↓ ↓ ↓ ↓ ↓ ↓ ↓ HR ↓ ↓ 0,91 R ↓ ↓ ↓ ↓ ↓ ↓ ↓ ↓ ↓ ↓ HR 2,1 HR R HR Br– I– ↓ R ↓R ↓ ((Y)) ↓ 1,0 (Y) R ↓R 0,98 ↓ (Y) ↓ (B) Kosong: Larut sempurna ↓: Tidak larut/mengendap R: Reaksi redox pada temperatur ruang HR: Larut pada temperatur ruang. Dalam larutan panas ada efek yang dapat diamati (tidak selalu endapan). Kelarutan dalam g (zat) / 100 g air. Nilai akurat yang ditunjukkan hanya antara 0,1 sampai 4. Warna endapan yang secara signifikan berbeda dari ion terhidrasinya: (B) = black/hitam, (P) = purple/ungu, (W) = white/putih, ((Y)) = kuning muda, (Y) = yellow/kuning.