Pikiran Rakyat - Unpad Repository

advertisement
Pikiran Rakyat
o Selasa o Rabu
6
5
4
21
20
o Mar
7
22
OMei
OAnr
•
Kamis
8
23
OJun
o Jumat o Sabtu o MingglJ
9
10
24 ~
OJul
15
14
13
12
11
31
30
29
28
27
26
eNov ODes
OOkt
0 Ags OSep
I
ki
Pengobatan selektif dilakukan kepada
orang yang mengidap mikrofilaria, serta
anggota keluarga yang tinggal serumah clan
berdekatan dengan penderita di daerah dengan hasil survei mikrofilaria < 1%(non endemis).
c. Pengobatan individual (penderita kronis)
Semua kasus klinis diberikan obat DEC
100 mg, 3Xsehari selama 10 hari, sebagai
pengobatan individual serta dilakukan perawatan terhadap bagian organ tubuh yang
bengkak. Obat untuk penyakit kaki gajah
ialah Diethyl Carbamazine (DEC).DEC
merupakan derivate piperazin dengan rumus kimia ClOH2:iN30 (N)V-diethyl-4methylpiperazine-1-carboxamide), yang digunakan sebagai obat pilihan ( drug of
choice) untuk filariasis yang disebabkan oleh
W bancrofti, B. malayi, clanB. timori. DEC
ditemukan pada 1947. Obat ini digunakan
dalam Global Programme for the Elimination of Lymphatic Filariasis, sesuai dengan
program dari WHO setelah melalui berbagai
riset efektivitas clankeamanan penggunaan
obat, sehingga menjadi obat pilihan untuk
mengobati penyakit kaki gajah di seluruh
dunia.
'
Target kerja DEC yaitu asam arachidonat
(Arachidonate S-lipozygenase) clan pathway siklooksigenase (Cytochrome c oxidase
subunit 1), yang berada pada selubung
mikrofilaria. Obat lni telah diteliti efektif
ENGINGAT vaksin/imunisasi untuk mencegah
penyakit kaki gajah belum
ditemukan clan nyamuk
penyeber tersebar luas di
Indonesia, dengan 23 spesies nyamuk berpotensi sebagai
vektor/penyebar, maka pengobatan penduduk yang terkena merupakan program
utama untuk memutuskan rantai penularan
filariasis. Program pengobatan untuk filariasis saat ini meliputi tiga hal sebagai berikut.
a. Pengobatan masal
Pada pengobatan masal, pengobatan dilakukan di daerah endemis (mf rate> 1%)
dengan menggunakan obat Diethyl Carbamazine Citrate (DEC) dikombinasikan dengan Albendazole sekali setahun, selama lima
tahun berturut-turut, Untuk mencegah reaksi pengobatan seperti demam atau pusing
bersama obat cacing diberikan Parasetamol.
Pengobatan massal diikuti oleh seluruh penduduk yang berusia 2-65 tahun. Pengobatan masal ditunda untuk penduduk usia
kurang atau sama dengan 2 tahun, ibu
hamil, pengidap gangguan fungsi hati, gangguan fungsi ginjal, TBC kronis, asma dalam
keadaan kambuh, darah tinggi lebih dari
200 mmHg (hipertensi berat), HIV/AIDS,
bronkopneumonia, gizi buruk, demam tinggi, kanker, lupus, diare, clan pasien yang
sedang dirawat di rumah sakit.
b. Pengobatan selektif
~"wn.dI
:·:::·
.•z ••••
ulufWlA ••• ,..•• Im.
:.::.
membunuh mikrofilaria clan cacing dewasa.
Preparat obat ini mencapai kadar puncak
dalam darah, setelah 2-4 jam sejak dikonsumsi. Efek samping l)EC be pa sakit
kepala, lemas, nyeri sendi, mengigil, hilang
nafsu makan, mual, clan muntah. Efek ini
hanya berlangsung sementara. Efek samping yang timbul bergantung kepada
keadaan tubuh, status gizi,jenis cacing filaria yang berada dalam tubuh, jumlah cacing
dalam tubuh, clan dosis yang digunakan.
Mengingat tingkat endemisitas penyakit
kaki gajah di Indonesia yang tinggi clan sulitnya pengendalian nyamuk penular, maka
pengobatan masal dengan anti:filariasisdi
daerah endemis harus dilakukan untuk
memutuskan rantai penularan. Pengobatan
masal dilakukan cukup dengan meminum
obat yang sudah disediakan oleh pemerintah, dengan dosis yang sesuai usia penduduk. Pengobatan masal ini hanya dilakukan satu kali dalam setahun, selama lima tahun berturut-turut. Obat anti:filariasis
Diethyl Carbamazine untuk dewasa, biasanya diberikan dengan dosis tiga tablet, jadi
dapat diminum dengan tiga tegukan. Nah,
cara yang mudah bukan? Apakah Anda pernah dicucuk nyamuk? Apakah Anda ber-ada
di daerah endemis? Sudahkah Anda
meminum obat anti:filariasis?Ingat, gejala
menahun seperti membengkaknya anggota
tubuh, barn terjadi setelah minimal empat
tahun sejak cacing filaria masuk ke dalam
tubuh manusia melalui cucukan nyamuk.
Apabila sudah terjadi elefantiasis (kaki
membengkak seperti gajah), bahkan operasi
pun tidak memberikan hasil yang
memuaskan. Hal ini tentunya berdampak
kepada estetika (penampilan), produktivitas
kerja, penurunan Indeks Pembangunan
Manusia (IPM), clan penurunan kualitas
hidup bangsa. Untuk masyarakat yang berada di wilayah Kabupaten Bandung, mulai
10 November 2010 telah dicanangkan pengobatan masal filariasis clan berlangsung
dalam beberapa tahap. Tahap I berlangsung pada 10-13 November 2010 clan tahap
IT mulai 22 November 2010. Mari kita sukseskan program pengobatan masal filariasis
di daerah endemis, untuk memutuskan
rantai penularan clan mencegah teIjadinya
re-emerging filariasis di kemudian hari. (Dr.
Ambar Sulianti, M.Kes., pemerhaii
penyakit tropis, mahasiswa 8-3 Fikom Unpad) ***
niWllaNdiMp
"yaMJk (malami :
FOTO: NET
GAMBAR siklus hidup cacing filariasis. *
Kliping Humas Unpad 2010
Download