BAB II STRUKTUR PERMUKAAN BUMI Permukaan bumi terdiri dari tiga bagian : 1. Litosfer 2. Hidrosfer 3. Atmosfer II.1 LITOSFER Merupakan lapisan kerak bumi atau kulit bumi yang terdiri dari batuan-batuan dan tanah II.1.1 Bentuk permukaan daratan Menurut ketinggiannya, permukaan daratan terdiri atas : 1. Pegunungan : daerah yang mempunyai ketinggian lebih dari 300 m 2. Perbukitan : daerah yang mempunyai ketinggian dibawah 300 m dari permukaan laut 3. Dataran : daerah yang ketinggian hampir sama 4. Lembah : dataran yang memanjang di sekitar sungai 5. Pantai : daerah landai di sekitar laut II.1.2 Bentuk permukaan dasar laut Menurut kedalamannya permukaan dasar laut dikelompokkan menjadi : 1. Paparan : dataran pada dasar laut dengan kedalaman 20 sampai 550 meter 2. Cekungan : daerah pada dasar laut dengan kedalaman 130 sampai 4000 meter 3. Palung : daerah yang sempit, dalam, curam kedalamannya mencapai 8000 meter II.1.3 Mineral penyusun kerak bumi Mineral adalah benda padat homogen yangg bersifat anorganis terbentuk secara alamiah serta memiliki komposisi kimia tertentu. Macam-macam mineral : a. mineral sebagai unsur murni : 1. logam : perak, emas 2. non logam : grafit, intan 3. setengah logam : bismut b. mineral senyawa : 1. mineral sulfida : besi, belerang, seng belerang 2. mineral oksida : silikon 3. mineral fosfat : pupuk fosfat 4. mineral silikat : mika, kaca 5. mineral karbonet : gamping 6. mineral yang mengandung kalogen : garam II.1.4 Jenis-jenis batuan 1. Batuan beku Batuan yang terbentuk dari magma pijar yang membeku menjadi padat. Batuan beku ada tiga macam : Batuan beku dalam. Contohnya : granit, diori, batholit dan lakolit. Batuan beku sela (korok). Contohnya : granit porfiris dan diorit porfiris. Batuan beku luar (leleran). Contohnya : basal, riolit, andesit, obsidin dan batu apung. 2. Batuan sedimen Batuan yang terbentuk karena pengaruh peristiwa alam atau proses kimia (pelapukan). Peristiwa terbentuknya batuan sedimen disebut sedimentasi. Berdasarkan tenaga pembawanya, batuan ini dibedakan menjadi : Sedimen akuasi : terbentuk oleh air kemudian membentuk endapan. Contohnya : batu pasir dan tanah liat. Sedimen aeolis (aeris) : terbentuk oleh angin yang jatuh ke permukaan bumi dan membentuk endapan. Contohnya : tanah loss dan tanah pasir. Sedimen glasial : terbentuk oleh gletser. Contohnya : batuan morein. Berdasarkan proses terbentuknya, batuan ini dibedakan menjadi : Batuan sedimen klasik Batuan sedimen kimiawi Batuan sedimen organik 3. Batuan malihan (metamofosis) Batuan ini terjadi karena proses kimia yang berlangsung dalam waktu lama pada tekanan dan suhu yang tinggi. Berdasarkan penyebab terbentuknya batuan ini dibedakan menjadi : Batuan malihan termis. Terbentuk karena pengaruh suhu yang tinggi, sebagai akibat suhu magma gunung berapi. Contohnya : batu pualam dan batu marmer. Batuan malihan dinamik. Contohnya : batu pasir, batu sabak dan batu bara. Batuan malihan fermik. Terbentuk karena suhu yang tinggi yang disertai dengan menyusupnya magma pijar ke dalam batuan. Contohnya : batu permata dan batu topas. II.1.5 Bahan tambang dan bahan galian Pertambangan bijih, meliputi : timah, bauksit, emas, perak, mangan dan tembaga. Pertambangan non bijih meliputi : mineral industri dan mineral sumber tenaga seperti : batu bara, minyak bumi, gas bumi dan uranium. II.1.6 Vulkanisme Peristiwa naiknya magma dari bagian dalam bumi sehingga magma muncul ke permukaan bumi (ekstrusi magma) dan sebagian lagi menyerap ke dalam lapisan kerak bumi (instrusi magma). II.1.7 Gempa bumi Pusat gempa bumi di bawah permulaan tanah disebut Hiposenter. Permukaan bumi yang berada tepat di atas hiposenter disebut Episenter. Gempa bumi yang bersumber di dasar lautan dapat menimbulkan gelombang-gelombang laut yang disebut Tsunami. Menurut kedalamnya, gempa bumi dibedakan atas : Gempa bumi dalam, hiposenternya (pusatnya) mempunyai kedalaman lebih dari 300 km di bawah permukaan bumi. Gempa bumi menengah, hiposenternya pada kedalaman antara 60 km sampai 300 km di bawah permukaan bumi. Gempa bumi dangkal, hiposenternya lebih dangkal dari 600 km di bawah permukaan bumi. Alat pencatat gempa bumi disebut seismograf, sedangkan hasil catatannya disebut seismogram. Menurut asalnya, gempa bumi dibedakan atas : Gempa tektonik : berasal dari pergeseran lapisan-lapisan batuan sepanjang bidang patahan didalam kerak bumi. Gempa vulkanik : berasal dari gerakan magma yang dekat dengan permukaan bumi atau dari letusan gunung berapi. Gempa tumbukan : disebabkan oleh jatuhnya meteor dari angkasa luar. Gempa runtuhan : disebabkan oleh runtuhnya bagian gua. II.1.8 Erosi dan sidementasi Erosi dibedakan menjadi : erosi air hujan erosi air laut erosi angin erosi es (gletser) II.2 HIDROSFER Merupakan semua bagian bumi yang mengandung air Hidrosfer terdiri dari : Perairan laut Perairan darat II.2.1 Perairan laut Laut adalah air yang menutupi sebagian besar permukaan bumi dan berada paling rendah sehingga sering dipakai titik awal pengukuran ketinggian bumi. Permukaan laut kira-kira mendekati 71% dari luas bumi. Selat adalah laut yang diapit oleh dua daratan. Teluk adalah laut yang menjorok masuk ke daratan. Samudera adalah laut yang sangat luas. a. Kadar garam laut Kadar garam air laut rata-rata 3,45%, artinya pada setiap 100 gram air laut mengandung garam-garaman sebanyak 3,45 gram. Besarnya kadar air laut ditentukan oleh tiga faktor yaitu : Banyaknya curah hujan Banyaknya sungai yang bermuara di laut Banyaknya penguapan ditempat tersebut b. Arus dan gelombang laut Arus laut adalah gerakan air laut yang disebabkan oleh beberapa faktor di antaranya tiupan angin, perbedaan kadar garam, pasang naik dan pasang surut. Gelombang laut adalah gerakan air laut yang naik turun atau maju mundur ditempatnya. Macam-macam arus laut yaitu : Arus permukaan dengan arah mendatar karena pengaruh angin. Arus kompensasi : arus yang terjadi untuk mengembalikan air laut. Arus konveksi : arus laut yang terjadi karena perbedaan suhu perbedaan kadar garam. Arus panas : arus yang mengalir dengan suhu panas. Arus dingin : arus yang mengalir dengan suhu dingin. Arus vertikal : arus yang terjadi karena perbedaan kepadatan. Penyebab terjadinya gelombang laut : Angin dan air pasang Gempa bumi Letusan gunung api di laut II.2.2 Perairan darat a. Perairan di permukaan bumi Perairan darat di permukaan bumi dibedakan atas sungai, rawa dan waduk. Dilihat dari asal terbentuknya danau dibedakan atas : Danau tektonis : terjadi karena turunnya lapisan tanah. Contohnya : danau kerinci Danau kawah : terjadi karena letusan gunung berapi. Contohnya : danau tiga warna flores Dolina : terjadi di tanah kapur. Contohnya : dolina di daerah gunung kidul di Yogyakarta Laguna : berada di pantai akibat pendangkalan Rawa : genangan air di tempat rendah. b. Perairan di bawah permukaan bumi Perairan di bawah permukaan bumi dibedakan atas : Air diam adalah air hujan yang meresap dan disimpan dalam pori-pori tanah sampai pada batas lapisan batuan yang kedap air. Mata air adalah tempat keluarnya air diam. Sungai di bawah tanah adalah sungai yang terjadi karena aliran air huan menerobos daerah kapur. Geiser adalah semburan air panas dari dalam tanah Artesis adalah sumur yang airnya dapat keluar dengan sendirinya Travertin adalah munculnya air dalam tanah di daerah gunung kapur sehingga membuat tempat itu menjadi semakin tinggi karena pengendapan zat kapur. II.3 ATMOSFER II.3.1 Komposisi udara di atmosfer Kandungan gas yang terdapat di atmosfer adalah : Nitrogen, Oksigen, Karbondioksida, Kripton, Neon, Xenon, Hidrogen, Helium dan Ozon. II.3.2 Pemanasan permukaan bumi Penyerapan energi matahari oleh bumi bergantung pada beberapa faktor, yaitu : Sifat-sifat muka bumi Arah datangnya sinar Lama penyinaran Keadaan awan II.3.3 Lapisan-lapisan atmosfer Berdasarkan ketinggian, suhu dan susunan gasnya maka lapisan atmosfer di bagi menjadi : a. Lapisan Troposfer Lapisan ini berada pada ketinggian 0-10 km dan mengandung 80% udara. Perubahan cuaca terjadi pada lapisan ini. Suhu udara rata-rata pada permukaan bumi sekitar 200C. Makin ke atas, makin menurun. Pada ketinggian 10 km suhunya menjadi –500C. b. Lapisan Stratosfer Lapisan ini berada pada ketinggian antara 10-50 km. Suhu lapisan stratosfer paling atas mencapai 0 0C. Pada lapisan ini terdapat gas ozon. Antara lapisan stratosfer dan troposfer terdapat lapisan tropause. c. Lapisan Mesosfer Lapisan ini berada pada ketinggian antara 50-80 km. Semakin ke atas suhu udara semakin menurun. Daerah perbatasan dengan lapisan atasnya disebut mesopause, yang merupakan lapisan dengan suhu paling rendah di antara semua lapisan atmosfer. Sedangkan batas antara lapisan ini dengan lapisan bawahnya disebut lapisan sratopause. d. Lapisan Termosfer Lapisan ini mempunyai ketinggian antara 80-400 km. Suhunya meningkat sesuai dengan ketinggian hingga dapat mencapai 900C. Lapisan ini dapat membakar meteor yang masuk ke permukaan bumi. e. Lapisan eksosfer Lapisan ini mempunyai ketinggian di atas 400 km. Pada lapisan ini pengaruh gaya gravitasi sangat kecil. Atmosfer juga dapat dibagi menjadi lapisan ozon (ozonosfer) dan lapisan ion (ionosfer). Lapisan ozon menyerap sebagian besar radiasi ultra ungu yang mengarah ke bumi. Tebal lapisan ozon sekitar 20 km dan berada pada ketinggian 20-40 km di atas permukaan laut. Lapisan ionosfer merupakan tempat berlangsungnya peristiwa ionisasi dan berada pada ketinggian antara 100-175 km. Lapisan ini berfungsi sebagai pemantul gelombang radio. II.3.4 Cuaca Cuaca adalah keadaan udara suatu saat. Iklim adalah keadaan udara rata-rata pada suatu daerah dalam 4jangka waktu yang lama. Musim adalah keadaan cuaca yang hampir sama pada suatu daerah dalam jangka tertentu. Unsur-unsur utama menentukan cuaca : Suhu udara diukur dengan termometer Kelembaban udara diukur dengan higrometer Tekanan udara diukur dengan barometer Angin diukur dengan anemometer Curah hujan diukur dengan alat takar hujan a. Suhu udara Panas yang diterima permukaan bumi ditentukan oleh : Lamanya penyinaran Keadaan awan di atmosfer Kemiringan sinar matahari terhadap permukaan bumi Keadaan permukaan bumi, seperti perairan atau daratan b. Tekanan udara Barometer yang dapat melakukan pencatatan sendiri disebut barograf. Untuk mengukur tekanan udara digunakan barometer aneroid, barometer yang tidak menggunakan bahan cair. Barometer yang juga dapat digunakan untuk mengukur ketinggian suatu tempat disebut altimeter. C. Kelembaban udara Kelembaban udara adalah bilangan yang menyatakan banyaknya uap air yang terkandung oleh udara. Kelembaban udara dibagi ke dalam dua jenis, yaitu : Kelembaban mutlak adalah bilangan yang menyatakan banyaknya uap air (gram) yang terkandung dalam 1 m3 udara. Kelembaban nisbi/relatif adalah bilangan yang menunjukkan perbandingan antara kandungan uap air terhadap kandungan uap air maksimum di udara (%). RH = (m / ms) x 100% dimana : RH = kelembaban nisbi m = massa uap air di udara ms = massa uap air udara jenuh d. Arah angin dan kecepatan angin Angin adalah udara yang bergerak karena adanya perbedaan suhu dan tekanan. Arah dan kecepatan angin pada suatu saat dapat diketahui melalui Anemograf. Catatan di dalam anemograf disebut anemogram. e. Curah hujan Banyaknya curah hujan pada suatu tempat dapat diukur dengan alat yang disebut fluviometer. Banyak sedikitnya curah hujan akan menentukan keadaan cuaca pada daerah tersebut. f. Awan Awan adalah titik-titik air yang melayang di angkasa dan merupakan unsur utama penentuan cuaca. Menurut ketinggiannya awan dibedakan menjadi tiga, yaitu : Awan rendah : ketinggian 0-2000m. Awan menengah : ketinggian 2000-6000m Awan tinggi : ketinggian diatas 6000m Menurut bentuk dasarnya awan dibedakan menjadi tiga, yaitu : Awan kumulus : bentuknya tinggi tegak, bagian atas putih dan bagian bawah hitam, merupakan tandatanda terjadinya hujan lebat. Awan Stratus : bentuknya berlapis-lapis, terlatak sangat tinggi, merupakan tanda bahwa hujan akan terjadi beberapa lama. Awan cirrus : bentuknya tipis, terletak sangat tinggi.