LAPORAN KASUS KAKI DIABETIK IDENTITAS PASIEN Nama Umur Ny. Hanni Sabar tahun Jenis Kelamin Perempuan Alamat Nomor RM Jln. Kakatua III No. Tanggal MRS Maret ANAMNESIS KU luka pada kaki kanan AT Dialami sejak hari yang lalu SMRS, akibat tertusuk benda asing, awalnya bengkak, bernanah, kemudian kaki tampak menghitam. Nyeri pada luka Demam dialami sejak minggu SMRS, terus menerus, menggigil turun dengan obat penurun panas. Nyeri ulu hati Mual dirasakan sejak hari yang lalu, muntah nafsu makan menurun dan terjadi penurunan berat badan kg dalam bulan terakhir. Pasien sering kencing dan haus dialami tahun SMRS. BAB biasa, kecoklatan. BAK lancar, kuning, nyeri berkemih . RPS Riwayat DM Riwayat HT tahun yang lalu, tidak berobat teratur, nama obat tidak diketahui. Riwayat penyakit jantung . Riwayat penyakit jantung pada keluarga Riwayat penyakit ginjal Riwayat merokok dan minum minuman beralkohol . Riwayat trauma ikterus sianosis MT .PEMERIKSAAN FISIS SP SS/GC/CM T / mmHg N x/menit. NT . BT / . ikut gerak napas P MT . kg/m normal Kepala Leher anemis . reguler P x/menit S . vocal fremitus kanankiri P sonor kanankiri A BP vesikuler. NT DVS R cmHO Thorax I simetris.C TB cm BB kg LLA cm IMT . nyeri . arteri tibialis posterior edema . mg/dl U/l U/l . bising Abdomen I datar. Ukuran x cm. hangat . bengkak . ikut gerak napas A peristaltik kesan normal P MT. arteri poplitea . regular. pus . gr/dl ./mm mg/dl mg/dl . batas jantung kesan normal A BJ I/II murni. NT ./uL .Jantung I IC tidak tampak P IC tidak teraba P pekak. Pulsasi arteri dorsalis pedis . bau . hepar/lien tidak teraba P timpani Extremitas luka pada digiti IV dan V pedis dextra dan plantar pedis dextra. kemerahan . PEMERIKSAAN PENUNJANG // Hasil Laboratorium WBC HGB PLT GDS Ureum Kreatinin SGOT SGPT . DM tipe non obese . Kaki diabetik dextra Wagner III .IU/sc Lantus IU/sc Amlodipine mg Rawat luka pagi amp sore. GDS premeal siang dan malam.gr/j/iv Paracetamol mg kp Novorapid . tpm Ceftriaxone gr/j/iv Ciprofloxacin . AC. GDP. Hipertensi grade II PENATALAKSANAAN AWAL Diet DM kkal/hari IVFD NaCl . RENCANA PEMERIKSAAN.gr/j/iv Metronidazole .DIAGNOSIS SEMENTARA . profil lipid EKG Foto pedis dextra AP/oblique Kultur pus dan sensitivitas antibiotik . BT /BJ I/II murni.gr/j/drips Metronidazole . hiperemis A Kaki diabetik dextra Wagner III DM tipe non obese Hipertensi grade II Amlodipine mg Periksa DR GDP /hari.CATATAN PERJALANAN PENYAKIT TANGGAL Maret T /mmHg N P S . BT /BJ I/II murni. pus Lantus IU/sc . tpm Ceftriaxone gr/j/iv .C S luka pada kaki kanan O anemis ikterus BP vesikuler.C GDS mg/dl PERJALANAN PENYAKIT Perawatan hari I S luka pada kaki kanan O SS/GC/CM anemis ikterus sianosis BP vesikuler. GDS premeal siang dan malam Ac Profil lipid Kultur amp sensitivitas antibiotik Foto pedis dextra AP/oblique Perawatan hari II Maret T /mmHg N x/menit P x/menit S . regular Abd peristaltik kesan N R/ Rawat Luka Pagisore Diet DM kkal/hr IVFD NaCl . NT INSTRUKSI DOKTER R/ Diet DM Rawat luka pagisore IVFD NaCl . regular Abd peristaltik kesan N H/L tidak teraba MT . tpm Ceftriaxone gr/j/iv Ciprofloxacin .gr/j/drips Paracetamol mg kp Novorapid IU/sc ext Luka pada plantar pedis D. regular Ext Luka pada plantar pedis D. NT Ciprofloxacin . pus Paracetamol mg kp . hiperemis A Kaki diabetik dextra Wagner III DM tipe non obese Hipertensi grade II Periksa GDP /hari GDS Premeal siang dan malam Humulin R IU/sc Humulin N IU/sc Amlodipine mg TANGGAL Maret PERJALANAN PENYAKIT Perawatan hari III S luka pada kaki kanan INSTRUKSI DOKTER R/ Rawat luka pagisore Diet DM kkal/hr IVFD NaCl . tpm Ceftriaxone gr/j/iv T / mmHg N x/menit P x/menit S .gr/j/drips Humulin R IU/sc Humulin N IU/sc Amlodipine mg GDP mg/dl A Kaki diabetik D Wagner III DM tipe non obese Hipertensi grade II on treatment Periksa GDP/hari GDS premeal siang dan malam .H/L tidak teraba GDS mg/dl MT . Ciprofloxacin .gr/j/drips pus Metronidazole .gr/j/drips Metronidazole .gr/j/drips ext Luka pada plantar pedis D. BT /BJ I/II murni.C O anemis ikterus BP vesikuler. . BAS . gr/dl PLT WBC Kolesterol total mg/dL LDL HDL Trigliserida NEU . x /mm . MCHC . /mm . LYM .// Hasil Laboratorium GDP HbAC Ureum Kreatinin SGOT SGPT mg/dl . MON . mg/dl U/l U/l Nilai Rujukan Hasil Laboratorium RBC Hb HCT MCV MCH . mg/dl . /mm Nilai Rujukan lt.m . . EOS . . gr/dl . Pgt . . FOTO PEDIS DEXTRA AP/LAT Tidak tampak tandatanda osteolitik Sela sendi phalanx digiti IV V tampak menyempit Tulang tarsalis dan metatarsalis baik Soft tissue normal Kesan Penyempitan sela sendi phalanx digiti IVV . pg . lt lt lt Lgt. gr/j/drips Maret T / N P S . Metronidazole . tpm Ceftriaxone gr/j/iv Ciprofloxacin . tidak tampak osteolitik Soft tissue normal Kesan Tidak tampak kelainan pada tulang tibia dan fibula TANGGAL PERJALANAN PENYAKIT Perawatan hari V INSTRUKSI DOKTER R/ Rawat luka pagisiang Diet DM kkal/hr IVFD NaCl . regular Ext Luka pada plantar pedis dextra. GDP S luka pada kaki kanan O anemis ikterus DVS R cm HO BP vesikuler.FOTO CRURIS DEXTRA AP/LAT Allignment tulang baik Cortex intak.gr/j/drips pus A Kaki diabetik dextra Wagner III DM tipe non obese Hipertensi grade II Novorapid IU/sc Lantus IU/sc Captopril mg Amlodipine mg Periksa GDP/hari GDS premeal siang dan malam . BT /BJ I/II murni. C GDP mg/dl O anemis ikterus BP vesikuler. tpm Ceftriaxone gr/j/iv Ciprofloxacin .gr/j/drips Metronidazole .gr/j/drips Novorapid IU/sc Lantus IU/sc Amlodipin mg T / mmHg N x/menit P x/menit S . BT /BJ I/II murni. pus .TANGGAL Maret PERJALANAN PENYAKIT Perawatan hari VI S luka pada kaki kanan INSTRUKSI DOKTER R/ Diet DM kkal/hr Rawat luka pagisore IVFD NaCl . regular Abd peristaltik kesan N H/L tidak teraba MT . A Kaki diabetikdextra Wagner III DM tipe non obese Hipertensi grade II Periksa GDP/hari GDS premeal siang dan malam . NT Ext Luka pada kaki kanan. gr/dl Nilai Rujukan Hasil Laboratorium RBC Hb HCT MCV MCH . gr/dl . . .. gr/dl . . . m . gr/dl PLT WBC . /mm . . x /mm . /mm NEU . MCHC . . lt lt . LYM ... EOS .Plt. pg Nilai Rujukan Llt. MON . mg/dl U/l U/l . BAS . gr/dl . .// Hasil Laboratorium GDP Ureum Kreatinin SGOT SGPT Protein total Albumin Globulin mg/dl mg/dl . Tekanan darah / mmHg dan nadi x/menit. nama obat tidak diketahui. ada riwayat hipertensi tahun SMRS. . masuk rumah sakit dengan keluhan ulkus pedis dextra yang dialami sejak hari SMRS. Selain itu. Ada keluhan mual. dan berbau. Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan leukositosis. didapatkan juga peningkatan kadar GDS dan GDP.RESUME Pasien perempuan. tahun. ada hiperemis. turun dengan obat penurun panas. suhu . gizi cukup serta komposmentis. Foto cruris AP/lateral didapatkan kesan kalsifikasi arteri poplitea dextra dan tidak tampak tanda osteomyelitis. Pada ekstremitas didapatkan ulkus pada digiti IVV dan plantar pedis dextra. dan pemeriksaan penunjang lainnya. ada dolor. pemeriksaan fisis. Pulsasi arteri dorsalis pedis dan arteri tibialis posterior teraba tapi menurun. ada pus . Edema dorsalis pedis dextra. ada kalor/hangat. Riwayat DM tidak diketahui.. ada edema. Pada pemeriksaan fisis didapatkan pasien sakit sedang. tidak berobat teratur. Penyebab tidak diketahui. Ada riwayat demam saat terjadinya ulkus. ada menggigil. Berdasarkan anamnesis. maka pasien ini didiagnosis sebagai kaki diabetik dextra Wagner III DM tipe non obese Hipertensi grade II. Ciprofloxacin. Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan peningkatan gula darah sewaktu GDS mg/dl. Dari hasil pengukuran IMT Indeks Massa Tubuh pasien digolongkan dalam kategori Normal . berbau. Luka tersebut tidak kunjung sembuh bahkan membengkak. DM tipe non obese dan Hipertensi grade II Luka yang tak kunjung sembuh pada kaki pasien ini merupakan salah satu gejala dari komplikasi kronik DM yaitu vaskulopati dimana terjadi ketidakrataan permukaan lapisan dalam arteri sehingga aliran lamellar berubah menjadi turbulen yang berakibat pada mudahnya terbentuk trombus. H datang ke rumah sakit dengan keluhan luka pada kaki kanan yang diperhatikan kurang lebih hari yang lalu. yang dapat mencegah berkembangnya bakteri Gram positif. Dari hasil pemeriksaan laboratorium didapatkan adanya peninggian GDS sehingga dapat kita curigai bahwa gula darah pasien ini tidak terkontrol. H didiagnosis sementara dengan kaki diabetik dextra Wagner III . berwarna kemerahan. Kombinasi ini dimaksudkan sebagai antibiotik spektrum luas. Dari hasil pemeriksaan fisis. Pulsasi arteri dorsalis pedis dan arteri tibialis posterior teraba tapi pulsasi menurun. Foto cruris dextra AP/lateral didapatkan kesan kalsifikasi arteri poplitea dextra dan tidak tampak tanda osteomyelitis. Neuropati pada pasien penderita DM diakibatkan oleh karena adanya gangguan jalur poliol yang selanjutnya akan menimbulkan gangguan pada sel saraf dan menyebabkan hilangnya akson sehingga kecepatan konduksi motorik akan berkurang. Maka dari hasil anamnesa. Penatalaksanaan awal yang diberikan utamanya bertujuan untuk mencegah infeksi lebih lanjut pada kaki dan mengontrol kadar gula darah. bengkak. Dari hasil anamnesa. hal ini menunjukkan adanya gejala neuropati yang biasanya terjadi pada penderita DM. dan Metronidazole.. ditemukan tidak ada riwayat DM . Pada stadium lanjut seluruh lumen arteri akan tersumbat dan mana kala aliran kolateral tidak cukup. arteri poplitea teraba. Gram negatif. Pemberian kombinasi antibiotik ini diberikan sebagai pengobatan awal sementara menunggu hasil kultur pus dan sensitivitas antibiotik yang dilakukan. Untuk kaki diabetiknya diberikan triple drugs combination yang terdiri atas Ceftriaxone. pada kaki kanan ditemukan adanya luka pada jari ke . pemeriksaan fisis dan pemeriksaan laboratorium dapat kita menyimpulkan bahwa Ny. dan telapak kaki. kg/m.DISKUSI Pasien Ny. nyeri dan bernanah. pasien tidak mengetahui penyebabnya dan tidak merasa ada gangguan sampai pasien tersebut melihatnya. berukuran xcm. Terapi ini bersifat agresif sebab pada penderita . akan terjadi iskemia dan bahkan gangren yang luas. Pada awal muncul luka. nyeri dan keluar pus. maupun bakteri anaerob. Selain dari pemberian terapi farmakologis diatas. memakai alat pelindung kaki saat berjalan dan memeriksa keadaan kaki setiap hari agar tidak menambah lukaluka baru. memakai pelembab agar kulit tidak kering. .kaki diabetik terdapat vaskulopati dan hiperglikemi yang merupakan lingkungan kondusif bagi bakteri untuk berkembang biak dan memperlambat sembuhnya luka. Pasien juga perlu diberitahu untuk menjaga kebersihan kaki. Adapun untuk kontrol gula darahnya pada pasien ini diberikan terapi insulin yang terdiri atas longacting insulin dan rapidacting insulin. pasien juga memerlukan terapi non farmakologis berupa edukasi agar komplikasikomplikasi lain dari DM dapat dicegah dan agar pasien dapat memahami pentingnya keteraturan mengkonsumsi obat dan pengontrolan gula darah. sebab selain terdapat infeksi pada kaki. juga akan dilakukan tindakan debridement dan penanganan luka sehingga kadar gula darah perlu diturunkan secara cepat. Hal lain yang juga perlu diperhatikan adalah menjaga ketat kadar glukosa darah pasien dengan pemantauan berkala dan dengan menjaga asupan makan.