RINGKASAN EKSEKUTIF Y.KUNTARI HESTUN ART PUTRANTI, 2006. Analisis Preferensi Dan Persepsi Konsumen Susu Khusus Diabetes. Di bawah bimbingan AGUS MAULANA dan ANNY RATNAWATI ========================================================== Studi populasi yang dilakukan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tentang prevalensi diabetes menunjukkan Indonesia berada di posisi keempat di dunia . Di tahun-tahun mendatang diperkirakan prevalensi diabetes akan terus meningkat karena perubahan gaya hidup dan pola konsumsi makanan ( trend konsumsi fast food yang miskin serat), dan umumnya diderita penduduk urban dibanding penduduk desa. Faktor –faktor yang berperan terhadap timbulnya diabetes antara lain pola makan yang salah (obesitas dan kurang gizi yang dapat merusak pankreas), kurang olah raga, faktor keturunan (kelainan genetika), infeksi virus (DM tipe 1), minum obat yang dapat menaikkan kadar glukosa darah (glukokortikoid, furosemida, thiazide, beta blocker, produk yang mengandung estrogen), proses menua (‘aging’), stress, dan sebagainya. Permasalahan yang ada, penderita diabetes memerlukan: makanan/minuman khusus, yang aman dan mampu memenuhi kebutuhan nutrisi mereka. Sehingga dengan nutrisi dan gaya hidup yang baik, maka penderita diabetes diharapkan tetap mampu beraktivitas seperti orang ‘normal’ dan menjadikan diabetes bukan penghambat aktivitas hidup mereka. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui preferensi konsumen terhadap atribut dalam produk Susu Khusus Diabetes (SKD), (2) mengetahui pengaruh atribut-atribut produk SKD terhadap perilaku konsumen di dalam pengambilan keputusan pembelian produk SKD, dan (3) implikasi manajerial perusahaan health food dalam memenuhi kebutuhan konsumen terhadap produk SKD. Pengambilan sampel dilakukan terhadap pasien diabetes di sebuah klinik dokter penyakit dalam (internist) di Ambarawa, Jawa Tengah dan Rumah Sakit Charitas Palembang, selama tiga (3) bulan , yaitu antara bulan Januari-Maret 2006. Penelitian memakai metode survei melalui wawancara langsung terhadap pasien diabetes dengan menggunakan kuesioner sebagai instrumen penelitian. Metode pengambilan sampel yang dipakai adalah purposive non probability sampling (judment sampling),yaitu sampling dengan pengambilan elemen-elemen sampel dilakukan dengan sengaja, dengan catatan sampel tersebut representative (mewakili populasi). Jumlah contoh penelitian yang berhasil dikumpulkan adalah 152 responden. Metode analisa yang dipakai analisis deskriptif, analisis tabulasi silang, analisis cohran, analisa biplot, dan uji Friedman. Atribut-atribut yang menjadi preferensi konsumen (alasan konsumsi SKD) yaitu : menurunkan kadar gula darah (9.9%), kadar gula / lemak SKD terukur sehingga aman dikonsumsi (6.6%), jaga stamina (5.9% ), melengkapi diet yaitu nutrisi lengkap seimbang (4.6%), menambah energi (2%), cocok akan merk SKD yang dikonsumsi (1.3%), saran / rekomendasi dokter (1.3%), tidak tahu (1.3%), mudah dicerna /tidak menyebabkan diare (0.7%), sesuai obat dokter (0.7%), mengurangi konsumsi nasi (0.7%), supaya kenyang/ pengganti makanan utama, yaitu makan pagi/siang/malam (0.7%), dan tidak menjawab (63.8%). Hasil analisis tabulasi silang menunjukkan ada pengaruh jenis pekerjaan , khususnya wiraswasta, jumlah pengeluaran, dan alasan konsumsi SKD (asymp.sig =0.09, lebih kecil dari =0.1). Bagi responden yang mengkonsumsi susu khusus diabetes, jika kehabisan susu khusus diabetes, maka 22.4% responden konsumsi buah, 7.2% responden konsumsi susu kalsium (rendah lemak), 5.9% konsumsi biskuit , 3.9% konsumsi obat-obatan, 3.3% konsumsi sereal, dan 1.3% konsumsi oatmeal (tabel 22). Sedangkan yang memilih makanan lain (minum air putih, konsumsi kentang, ubi jalar ) adalah 53.9 % reponden. Dari 61.2 % responden yang konsumsi SKD, apabila merk susu khusus diabetes yang paling sering dibeli tidak tersedia di toko, maka 22.4% responden menunda pembelian, 21.7% responden mencari merk tersebut ke toko/apotik lainnya, 17.1% responden mencari alternatif merk lain. Ketersediaan produk SKD di toko / apotik terdekat sangat diperlukan untuk mencegah kemungkinan berpindahnya konsumen ke merk SKD lainnya. Urutan prioritas kepentingan dari susu khusus diabetes dapat dianalisis dengan uji keseragaman (Friedman) sehingga dapat diketahui atribut-atribut dan peringkatnya (rank berdasar perhitungan nilai indeks) sesuai yang diinginkan konsumen , yaitu urutan prioritas tertinggi adalah merk terkenal (1) , kemudahan dibawa bepergian (2), alternatif varian rasa (3), pengganti makan pagi/siang/malam (4), enak (5), kemudahan diperoleh di toko (6), rekomendasi dari dokter/ahli gizi (7), berenergi (7), nutrisi lengkap & seimbang (8), memberi kesegaran / fit (9), mengandung serat (10), harga terjangkau (11), bebas kolesterol (12), tidak menyebabkan diare (13), dan membantu kestabilan darah (14). Ke -15 atribut- atribut SKD tersebut sangat mempengaruhi di dalam keputusan pembelian terhadap merk SKD favoritnya . Uji anova menunjukkan beda nyata pada atribut nutrisi lengkap dan seimbang (asymp. Sig =0.018 lebih kecil dari =0.1), harga terjangkau (asymp. Sig =0.054 lebih kecil dari =0.1), mudah dibawa bepergian (asymp. Sig =0.061 lebih kecil dari =0.1), rasa enak (asymp. Sig =0.084 lebih kecil dari =0.1), alternatif varian rasa ((asymp. Sig =0.094 lebih kecil dari =0.1). Hasil analisis Biplot menunjukkan SKD dapat dikelompokkan menjadi 4 yaitu : 1) Diabetasol, Tropicana Slim, 3) Nutren, 4) Glucerna dan Diabetamil. Hasil pemetaan persepsi responden terhadap kesuaian atribut menunjukkan Diabetasol dominan sebagai merk SKD yang terkenal dan merupakan merk SKD yang direkomendasikan dokter/suster. Tropicana slim dinilai mudah dibawa bepergian, Nutren dinilai mempunyai banyak pilihan rasa dan bebas kolesterol, sedangkan Glucerna dinilai memiliki nutrisi lengkap dan seimbang dan kandungan mineral yang dapat menurunkan kandungan kadar gula darah. Diabetamil membuat kenyang dan berenergi, pengganti sarapan/makan siang/makan malan. Sumber informasi susu khusus untuk diabetes dan kegunaannya terbanyak dari gabungan beberapa sumber informasi seperti dokter / ahli gizi / iklan / keluarga / teman / brosur / seminar (44.1%), iklan TV (17.1%), rekomendasi dokter (16.4%), rekomendasi ahli gizi (9.9%), keluarga /saudara (4.6%), seminar kesehatan ( 4.6%), iklan majalah (1.3%), brosur (1.3%) . Dari 66.4% responden yang mengkonsumsi susu khusus diabetes , pola konsumsinya dapat dilihat antara lain sebagai pelengkap setelah makan (24.3%), pengganti makan utama 9.9%, dan pengganti camilan 9.9%, pengganti susu reguler yang biasa diminum (9.2%), pengganti makan total yaitu pengganti makanan utama dan camilan (3.3%). Waktu konsumsi susu khusus diabetes yang terbanyak adalah sebagai pengganti makan pagi / sarapan (27.6%), pengganti makan malam (6.6%), pengganti camilan pagi ( 5.3%), snack sore ( 4.6%), lainnya atau waktu konsumsi tidak tentu (34.2%), dan tidak konsumsi (21.7%). Jumlah persentase tertinggi dari responden yang menderita diabetes dari tingkat pendidikan SMA (30.3%) , SMP (24.3%), SD (21.7%), diploma (11.8%), S1 (8.6%), dan di atas S1 (0.7%). Hasil analisis responden yang menderita diabetes terbanyak dari kalangan ibu rumah tangga (31.6%) dan pegawai negeri (25%). Mayoritas responden penderita diabetes mempunyai tingkat pengeluaran kurang dari Rp 1 juta rupiah dan antara 1-2 juta rupiah. Analisis tabulasi silang menunjukkan jenis pekerjaan wiraswasta dan besarnya tingkat pengeluaran mempengaruhi alasan tidak konsumsi SKD (Asymp. Sig. =0.086 , lebih kecil dari = 0.1). Penelitian ini akan lebih sempurna jika dilakukan penelitian lebih lanjut, karena masih adanya keterbatasan penelitian dalam hal pemilihan lokasi penelitian, yaitu di RS Charitas Palembang, Sub Unit Penyakit Dalam dan di sebuah klinik praktek dokter penyakit dalam di Ambarawa, atas rekomendasi dokter internist, yang keduanya berada di daerah rural, bukan di daerah urban. Saran untuk penelitian berikutnya , sebaiknya dilakukan juga penelitian di rumah sakit di kota –kota besar untuk mengetahui preferensi diabetesi terhadap atributatribut SKD, sehingga tingkat preferensi terhadap atribut-atribut SKD di daerah rural maupun urban dapat dibandingkan. Kata Kunci : Susu Khusus Diabetes, Preferensi dan Persepsi Konsumen, Analisis Deskriftif, Tabulasi Silang, Analisis Cohran, Uji Friedman , Analisis Biplot, Survey, data primer, RS Charitas Palembang, Klinik Dokter Ambarawa, pasien diabetes