K04-K07 - WordPress.com

advertisement
K04
Penyakit pulpa dan jaringan periapex
Secara umum penyakit pulpa dapat disebutkan sebagai
kelainan pada jaringan pulpa (saluran akar gigi yang berisi
pembuluh darah dan saraf) dan jaringan sekitar akar gigi
(periapikal) akibat inflamasi oleh iritasi bakteri, mekanis,
atau kimia.
Sangat disarankan untuk segera ke dokter gigi saat
menyadari adanya lubang gigi atau rasa ngilu pada gigi saat
terkena makanan panas dan dingin.
•
K04.0 Pulpitis
peradangan dari pulpa gigi jaringan. pulp mengandung pembuluh darah saraf dan jaringan
ikat di dalam gigi dan memberikan darah gigi dan nutrisi. Pulpitis terutama disebabkan oleh infeksi
bakteri yang itu sendiri merupakan pengembangan sekunder karies (gigi berlubang)
Peradangan akan mereda jika penyebabnya diobati terlebih dahulu. Bila pulpitis masih
berada pada stadium awal, maka nyeri bila diredakan dengan penambalan sementara dengan
kandungan obat penenang saraf. Tambalan ini dapat dibiarkan selama 6-8 minggu lalu diganti
dengan tambalan permanen.Bila kerusakan pulpa sudah meluas dan tidak bisa diperbaiki lagi maka
nyeri hanya bisa dihilangkan dengan mencabut pulpa, baik dengan pencabutan gigi atau melalui
pengobatan saluran akar.
Pulpitis :
- NOS
- acute
- kronik
- ireversible
- reversible
K04.1 Nekrosis pulpa
Nekrosis pulpa adalah kematian pulpa yang dapat diakibatkan oleh
pulpitis ireversibel yang tidak dirawat atau terjadi trauma yang
dapat mengganggu suplai darah ke pulpa. Jaringan pulpa tertutup
oleh email dan dentin yang kaku sehingga tidak memiliki sirkulasi
darah kolateral
bila apeks gigi terbukadilakukan perawatan apeksifikasi.
Setelah preparasi selesai, saluran akar diisi denganCa(OH)2 sampai
1-2 mm dr ujung akar,ditumpat tetap. Evaluasi berkala 3-6 bln
smptjd pnutupan apeks (pmriksaan radiografik)
Gangren pulpa
K04.2 Degenerasi pulpa
Keadaan pulpa yang mengalami kemunduran baik dari fungsi maupun ukuran pulpa.
Degenerasi pulpa biasanya terdapat pada gigi orang dewasa. Penyebabnya adalah iritasi
ringan yang persisten pada saat muda. Degenerasi pulpa tidak selalu berhubungan dengan
infeksi atau karies walaupun kadang-kadang terjadi pada gigi yang telah ditumpat. Jika
degenerasi pulpa total, misalnya akibat trauma dan infeksi, gigi dapat berubah warna.
Macam_macam pulpa degenarasi:
•
Klasifikasi pulpa
Terjadi di seluruh jaringan pulpa danterjadi karena penumpukan dentinsekunder dan
tersier terus mener
•
Batu pulpa
Kalsifikasi dari jaringan pulpa yang membentuk seperti batu(deposit kalsium pada
jaringan yg mengalami degenerasi)dapat lepas atau melekat di dinding pulpa. Dapat terjadi
dikamar pulpa ataupun di saluran akar
K04.3 Pembentukan jaringan keras abnormal di dalam pulpa Dentin sekunder atau irreguler
mulai terbentuk setelah gigi erupsi dan berlanjut dengan sangat lambat sepanjang
umur gigi dan perlahan-lahan akan memperkecil ruang pulpa seiring bertambahnya umur.1
K04.4 Periodontitis apex akut yang berasal dari pulpa
Periodontitis apeks akut NOS
Akut atau kronis inflamasi lesi di sekitar apex dari akar gigi yang disebabkan oleh bakteri invasi
dari pulpa gigi.
K04.5 Periodontitis apex kronik
Menyakitkan dimana bagian apikal (yaitu bagian sekitar
ujung)dari akar gigi adalah kronis meradang.kronis jangka berarti
kondiri telah hadir untuk jangka waktu yang signitifikan(setidaknya
beberapa minggu ,dan kadang-kadang lebih lama)
•
Granuloma apex atau periapex
•
Periodontitis apex NOS
K04.6 Abses peri apex dengan sinus
•
•
Absesgigidengansinus
Absesdentoalveolarisgigidengansinus
K04.7 Absesperiapextanpasinus
•
Abses NOS pada: ,gigi, dentoalveolaris, periapex
K04.8 Kista radiks [akar gigi]
Lesi kristik odontogenik yang paling umum saluran inflamasi.
hal ini juga dikenal sebagai krista periapikal.krista periodontal
apikal.
Kista: apex (periodontium), periapex, sisa akar Kecuali: kista
periodontium lateral (K09.0)
K04.9 Penyakit lain dan tak dijelaskan pada jaringan pulpa dan
periapex
K04
• http://fahmimulya.blogspot.co.id/2012/03/penyakit-pulpadan-periapikal.html
• https://en.wikipedia.org/wiki/Pulpitis
• https://doktersehat.com/pulpitis-radang-pulpa-gigi/
• http://anjar-fajar.blogspot.co.id/2013/12/nekrosispulpa.html
• https://www.scribd.com/presentation/138403359/13Degenerasi-Pulpa-Dan-Resoprsi
• https://www.scribd.com/doc/53146733/NEKROSIS-PULPA
• https://prezi.com/pel4tsjhfbz2/penyakit-pulpa/
• https://rekmedd16.wordpress.com\
• https://www.scribd.com/presentation/138403359/13Degenerasi-Pulpa-Dan-Resoprsi
K05
Gingivitis dan penyakit periodontium
Gingivitis adalah bentuk ringan dari penyakit gusi, di mana gusi
menjadi merah, bengkak, dan mungkin mudah berdarah.
Periodontitis adalah kondisi kesehatan mulut yang jauh lebih serius
di mana peradangan menyebar jauh di bawah garis gusi, melibatkan
tulang dan tempat jaringan penyangga gigi.
Cara penjegahan sikat gigi sehabis makan, Makan dengan diet seimbang,
Hindari produk tembakau (Contohnya Rokok), dan Periksa gigi secara teratur
dan lakukan pembersihan.
Langkah pertama dalam mengobati penyakit periodontal adalah
pembersihan karang gigi secara mendalam, juga dikenal sebagai scaling dan
root planing.
K05.0 Gingivitis akut
Gingivitis akut merupakan peradangan pada gusi yang terjadi secara tibatiba.Gingivitis akut ini berlangsung dalam waktu singkat, disertai rasa sakit yang
hebat, dan memilikitanda-tanda klinis yang jelas. Peradangan ini disebabkan oleh
factor fisik, factor kimia,mikroorganisme oral spesifik maupun spesifik
Kecuali:
• gingivitis ulseratif nekrotikans aku (A69.1)
merupakan keadaan ynag ditandai dengan timbulnya ulserasi yang cepat dan
terasa sakit pada tepi gingiva dan papila interdental
• gingivostomatitis herpesvirus (herpes simplex) (B00.2)
suatu infeksi awal oleh virus herpes simpleks yang dengan segera bisa
menyebabkan terbentuknya luka yang terasa nyeri di gusi dan bagian mulut
lainnya.
K05.1 Gingivitis kronik
Gingivitis (kronik): NOS, deskuamasi, hiperplastik, simple marginal, ulseratif
Tipe gingivitis yang sering terjadi dan selalu dihubungkan dengan kurangnya
kebersihan mulut seseorang. Pada sebagian besar kasus, seorang pasien biasanya
tidak merasa bahwa mereka memiliki gingivitis kronis dan tidak akan mencari
perawatan medis sampai gejalanya tampak jelas (Alison, 2006).
Gingivitis Kronis Sedikit perdarahan dan pembengkakan ringan pada gusi
adalah tanda-tanda dan gejala awal. Jika hadir dalam tahap awal, gingivitis dapat
diperbaiki dengan langkah-langkah sederhana seperti menyikat gigi, flossing dan
pembersihan (Alison, 2006).
•
K05.2 | Acute periodontitis
•
•
•
Acute pericoronitis
Parodontal abscess
Periodontal abscess
salah satu kelainan pada jaringan periodontal yang disertai dengan adanya
bone loss secara progresif. Plak pada penderita aggressive periodontitis biasanya
hanya ditemukan dengan jumlah yang tidak sebanding dengan kerusakan tulang
alveolar yang terjadi secara agresif.
Excl.:
acute apical periodontitis (K04.4)
periapical abscess (K04.7)
periapical abscess with sinus (K04.6)
K05.3 Periodontitis kronik
Perikoronitis kronik
Suatu peradangan kronik yang terjadi pada jaringan
periodontium yang disebabkan oleh penumpukan plak pada gigi
yang nantinya akan menyebabkan kerusakan jaringan periodontal
dan tulang alveolar.
Pemeriksaan klinis dilakukan pada jaringan gusi dan melihat
apakah ada gigi-gigi yang mengalami kegoyangan. Hubungan antara
gigi-gigi rahang atas dan bawah saat menggigit juga akan diperiksa.
Periodontitis: NOS, kompleks, simplex
K05.4 Periodontosis
Periodontosis juvenile [remaja]
seperangkat peradangan penyakit yang mempengaruhi periodontium yaitu
jaringan yang mengelilingi dan mendukung gigi. Periodontitis melibatkan
hilangnya progresif dari tulang alveolar di sekitar gigi dan jika tidak diobati dapat
menyebabkan melonggarnya jaringan periodontium serta kehilangan gigi.
K05.5 Penyakit periodontium lain
K05.6 Penyakit periodontium, tak dijelaskan
• http://www.spesialis.info/?penyebab-gingivitis%28radang-gusi%29,937
• http://prasko17.blogspot.co.id/2015/11/gingivitis
-periodontitis-pencegahan-pengobatan.html
• https://www.scribd.com/doc/88588210/Gingiviti
s-Akut
• http://dokumen.tips/documents/periodontitiskronis-dan-agresif.html
• https://rekmedd16.wordpress.com\
K06 Kelainan lain pada gingiva dan puncak alveolus tanpa
gigi (edentulous)
resesi gingiva, juga dikenal sebagai gusi surut, adalah
paparan di akar gigi yang disebabkan oleh hilangnya
jaringan gusi dan / atau pencabutan dari margin gingiva
dari mahkota gigi. Resesi gusi adalah masalah umum pada
orang dewasa di atas usia 40, tetapi mungkin juga terjadi
mulai dari usia remaja, atau sekitar usia 10. Ini mungkin ada
dengan atau tanpa penurunan bersamaan dalam rasio
mahkota-to-root ( resesi tulang alveolar).
Kecuali:
atrofi puncak alveolus edentulous (K08.2) [gusi edentulous]
gingivitis: akut (K05.0), NOS (K05.1), kronik (K05.1)
K06.0 Resesi gingiva
sebutan gusi turun merupakan kondisi kerusakan
gusi akibat mengalami penurunan yang mengarah ke
arah akar gigi. Akibatnya permukaan akar gigi menjadi
terbuka atau terekspos. Padahal seharusnya gusi
berfungsi untuk melindungi akar gigi.
Resesi gingiva (umum) (lokal) (pasca infeksi) (pasca
bedah)
K06.1 Pembesaran gingiva
Kelainan ini menyebabkan perubahan bentuk gingiva yang
secara klinis terlihat lebih besar dari normal.
Fibromatosis gingiva
Hipertrofi (Inflammatory Gingival Enlargement) adalah
penambahan ukuran pada sel-sel yang
mengakibatkan penambahan ukuran pada suatu organ,
sedangkan hiperplasia (Fibrotic Gingival Enlargement)
adalah penambahan jumlah selnya.
pembesaran gusi yang dapat terjadi karena peradangan, tanpa
peradangan, kombinasi keduanya, pengaruh sistemik, dan
neoplastik
K06.2 Lesi gingiva dan edentulous alveolar ridge
akibat trauma
Hiperplasia iritatif puncak edentulus (hiperplasia
karena gigi palsu)
Gunakan kode penyebab eksternal (Bab XX)
untuk identifikasi penyebab
K06.8 Kelainan lain yang dijelaskan pada gingiva dan edentulous alveolar ridge
•
Epulis fibrosa
•
suatu tumor yang bersifat jinak non-neoplastic dan pertumbuhannya berada di atas gingiva
(interdental papilla) yang berasal dari periodontal dan jaringan periosteum.
Epulis giant cells
•
kondisi jangan lunak yang berlebih diatas alveolar ridge dan sering terdapat pada anterior
superior karena masih adanya gigi anterior pada mandibula.
Flabby ridge [epulis = bengkak kecil pada rahang]
giant cell epulis terjadi sebagai respon terhadap suatu cedera.
•
Granuloma sel raksasa perifer
nodul ekstraosseus yang terdiri dari proliferasi
mononuklear dan multinukleasi giant cell yang
berhubungan dengan vaskularisasi yang ditemukan pada
gingiva atau ridge alveolar.
• Granuloma piogenik gusi
lesi vaskular yang terjadi pada kedua mukosa dan kulit, dan
muncul sebagai pertumbuhan berlebih dari jaringan akibat
iritasi, trauma fisik, atau faktor hormonal.
K06.9 Kelainan pada gingiva dan gusi edentulus, tak
dijelaskan
• https://dentias.wordpress.com/2016/06/18/pem
besaran-gingiva-pada-rongga-mulut/
• http://www.klikdokter.com/tag/gusi-turun-resesigingiva
• https://rekmedd16.wordpress.com/
• http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/1
23456789/10063/ARSMIN%20NUR%20IDUL%20F
ITRI%20Skripsi.pdf?sequence=
K07
Anomali dentofasialis [termasuk maloklusi]
kontak abnormal antara gigi-gigi rahang atas dan rahang
bawah. Maloklusi seringkali diakibatkan oleh perbedaan ukuran
rahang dan gigi yaitu rahang terlalu kecil atau gigi terlalu besar.
Namun, sejumlah cacat dan gangguan bawaan atau kehilangan gigi
juga bisa menjadi penyebabnya.
Kecuali: Hiperplasia atau hipoplasia kondilus unilateral (K10.8),
Atrofi atau hipertrofi hemifasial (Q67.4)
K07.0 Anomali mayor ukuran rahang
Hiperplasia atau hipoplasia mandibula
Hiperplasia atau hipoplasia maksilla
Makrognathism (mandibula) (maxilla) [gnath =
rahang]
Micrognathism (mandibula) (maxilla)
Kecuali: akromegali (E22.0)
sindroma Robin (Q87.0)
K07.1 Anomali hubungan rahang dengan dasar
tengkorak
Asimetri rahang,
- Prognathism (mandibula) (maxilla)
hubungan posisi dari mandibula dan / atau
rahang ke dasar kerangka di mana salah satu dari
rahang yang menonjol di luar garis imajiner yang
telah ditetapkan dalam bidang koronal tengkorak.
- Retrognathism (mandibula) (maxilla)
jenis maloklusi yang mengacu pada posisi
posterior abnormal rahang atas atau mandibula,
terutama mandibula, relatif terhadap tulang
wajah dan jaringan lunak.
K07.2 Anomali hubungan arkus dentis (lengkung susunan gigi)
secara umum dapat dikatakan sebagai suatu keadaan dimana terjadi
disproporsi antara ukuran gigi dan ukuran rahang dan bentuk lengkung
Crossbite (anterior) (posterior)
Openbite (anterior) (posterior)
Overbite (berlebihan): dalam, horizontal, vertikal
Disto-oklusi
Mesio-oklusi,
Oklusi lingualis posterior pada gigi mandibula
Deviasi garis tengah arkus dentin
Overjet
K07.3 Anomali posisi gigi
suatu penyimpangan dari bentuk normal akibat gangguan pada stadium
pertumbuhan dan perkembangan gigi.
Gigi: bertumpuk, diastema, pergeseran, rotasi, jarak abnormal, transposisi
Gigi impacted atau embedded, posisi gigi tersebut atau gigi di dekatnya abnormal
Kecuali: gigiembedded dan impactedtanpaposisiabnormal (K01.-)
K07.4 Maloklusi, tak dijelaskan
K07.5 Kelainan fungsional dentofasialis
Penutupan rahang abnormal
Maloklusi karena: menelan abnormal, bernafas di mulut, kebiasaan lidah, bibir atau
jari
Kecuali:
bruxism (F45.8); teeth-grinding NOS (F45.8)
K07.6 Kelainan sendi temporomandibularis
Hal ini biasanya terjadi akibat adanya beberapa kondisi gabungan yang memungkinkan terjadinya
kelainan. Seperi adanya keteganggan otot yang mempengaruhi lokasi sendi temporomandibular, bisa juga disertai
dengan adanya kelainan pada anatomis sendi.
Kelainan sendi temporomandibular juga bisa dipengaruhi oleh kondisi mental dan psikis seseorang.
Kondisi gangguan sendi temporomandibular ini kerap dialami oleh wanita yang berumur 20-50 tahun.
Kompleks atau sindroma Costen
Kerusakan sendi temporo-mandibularis
Snapping jaw
Sindroma sendi-nyeri-disfungsi temporomandibula
Kecuali:
sendi temporomandibula saat ini:
- dislokasi (S03.0)
- terkilir (S03.4)
K07.8 Anomali dentofasialis lainnya
K07.9 Anomali dentofasialis, tak dijelaskan
• repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/34559/4/Chapte
r%20II.pdf
• Read more:http://doktersehat.com/kelainan-senditemporomandibular-di-sekitar-rahang/#ixzz4bqcQ2Tze
• ot.co.id/2011/03/gigiberdesakan.htmlmydentistdiary.blogsp
• candara3.blogspot.com/p/bayu-1.htm
• kamuskesehatan.com/arti/maloklusi/
• http://puskesmas-gondang.blogspot.co.id/2016/09/kodedx-dan-nama-penyakit-simpusta.html
Download