kesejahteraan hewan di dunia bisnis.

advertisement
Kesejahteraan Hewan di Dunia Bisnis
REPUBLIKA, Kamis, 24 Juni 2010 pukul 10:58:00
Jason Baker
(Direktur People for the Ethical Treatment of Animals Asia)
Pandangan yang menyebar tentang para pekerja dan relawan People for the Ethical Treatment of
Animals (PETA) yang hanya mengenakan kostum menakutkan dan mengoceh tentang
kekejaman terhadap hewan adalah salah. Memang benar bahwa bentuk demonstrasi teatrikal dan
kampanye yang melibatkan selebritas, seperti Maggie Q, Pamela Anderson, Jackie Chan, Paul
McCartney, dan Natalie Imbruglia membuat PETA, rekan-rekannya, dan isu-isu yang
diangkatnya terus-menerus tetap diberitakan. Perhatian dari media begitu penting - jika tak ada
yang meneriakkan isu ini, penderitaan hewan akan terus berlanjut. Namun, selama bertahuntahun, PETA Amerika Serikat dan
rekan-rekannya telah berhasil mempengaruhi kebijakan ratusan perusahaan (termasuk
perusahaan kosmetik, toko kebutuhan sehari-hari, pembuatan dan perakitan mobil, dan makanan
siap saji) serta seluruh industri yang terkait.
Perusahaan-perusahaan itu menjadi perintis jalan dan pemimpin untuk pertanggungjawaban
sosial perusahaan. Mereka sadar bahwa dengan begitu banyaknya pilihan dalam pasar dunia
sekarang, pelanggan dapat pindah ke perusahaan lagi dengan mudahnya jika mereka menemukan
sesuatu yang tidak mereka sukai. Sama halnya dengan perlakuan terhadap buruh, perlindungan
lingkungan atau hewan. Peribahasa 'pelanggan adalah raja' juga meliputi etika perusahaan.
Selama 30 tahun terakhir, PETA Amerika Serikat telah memengaruhi kebijakan ratusan
perusahaan dan membawa perubahan hukum yang melindungi hewan-hewan dari perlakuan
mengerikan. Keberhasilan ini juga turut dipengaruhi oleh warga dan pelanggan yang tak tahan
lagi duduk diam, sementara hewan-hewan diperlakukan secara kejam dan dibunuh secara sia-sia
hanya untuk uang.
Baru-baru ini, PETA Asia meluncurkan video dokumenter dari investigasi industri kulit reptil di
Indonesia. Investigasi ini memperlihatkan ular-ular yang masih hidup dibuat lumpuh. Hidung
ular tersebut ditusuk saat tubuhnya diisi dengan air dan kulitnya disobek. Setelah melihat video
ini, perusahan ritel, seperti H&M dan Nike telah setuju untuk menghentikan penggunaan kulit
reptil.
Di akhir tahun 80-an dan awal tahun 90-an, kampanye-kampanye PETA Amerika
Serikat yang melawan produk yang diuji pada hewan berbuah negosiasi dengan
perusahaan-perusahaan kosmetik terbesar dunia, termasuk Avon, Revlon, dan
Estée Lauder. Hingga hari ini, hampir 900 perusahaan telah menandatangani
pernyataan PETA Amerika Serikat yang menyatakan bahwa tidak ada produk atau
bahan-bahan dasar yang dipakai atau diujikan pada hewan.
Setelah PETA dan rekan-rekannya menguak 'mulesing' (perlakuan para peternak Australia, yang
salah satunya adalah memutilasi kulit, daging punggung kaki, dan sekitar ekor domba-domba
yang masih sadar dan belum dibius, berdasarkan kepercayaan bahwa perlakuan itu bisa
mencegah belatung) dan membawanya ke mata publik, lusinan perusahaan ritel dan pembuat
pakaian di seluruh dunia bersumpah untuk membeli benang wol dari domba yang tidak
diperlakukan demikian. Baru-baru ini, China. Pembeli terbesar benang wol Australia, yang
mendesak pembuat wol untuk menghentikan mutilasi kejam ini menyebutkan, ada peningkatan
angka permintaan dari klien-klien internasionalnya untuk membuat produk dari wol dari domba
yang tidak melewati proses 'mulesing'.
Desainer-desainer kenamaan, yang muak setelah melihat video dokumenter yang
memperlihatkan hewan-hewan dipukul dan dikuliti hidup-hidup di peternakan bulu hewan, kini
berhenti menggunakan bulu hewan. Tommy Hilfiger, Ralph Lauren, Calvin Klein, Vivienne
Westwood, dan banyak lainnya telah menerapkan kebijakan antibulu hewan.
Apa pun industri Anda, tetap akan ada kemungkinan PETA menghubungi Anda. Dengan apa
yang telah dicapai PETA dan rekan-rekannya selama 20 tahun terakhir ini, Anda mungkin ingin
mendengarkan kami. Jika Anda masih tidak yakin, pertimbangkanlah hal ini: menurut riset dari
Label Networks, perusahaan pemasaran pemuda terkemuka, PETA Amerika Serikat adalah
organisasi nirlaba yang menjadi pilihan pertama bagi mereka yang berusia 13 hingga 24 tahun di
Amerika Utara yang ingin menjadi relawan. Menurut riset ini, semakin muda kelompok
demografis ini, semakin tinggi persentase orang-orang yang hendak menjadi relawan PETA.
Dan, orang-orang ini akan menjadi pelanggan Anda di masa depan.
Download