PENGAMBILAN KEPUTUSAN BIOMEDIS

advertisement
Materi 5
BIOINFORMATIKA
Smt 7 - MIK
Adanya data klinis yang tidak sempurna dan
bentuk pengobatan yang tidak pasti
mengakibatkan tenaga medis mengalami
kesulitan.
 Peabody, 1922 = Pengobatan yang baik tidak
hanya berisi dalam aplikasi yang sembarangan
untuk pemeriksaan laboratorium seorang
pasien, tetapi lebih jelas secara komprehensif
tentang kemungkinan dan peluang dari kasus
untuk mengetahui apakah test tersebut yang
mungkin dapat memberikan informasi yang
berharga


Contoh : Seorang Direktur dari bank darah, ingin
melakukan test terhadap pendonor darah
dengan tujuan untuk mengetahui apakah ada
infeksi HIV yang diketahui sebagai penyebab
AIDS. Test menggunakan metode PCR (the
Polymerase chain reaction) merupakan teknik
aplikasi gen untuk memeriksa HIV, yang berguna
untuk mengetahui apakah seseorang terinfeksi
HIV. Hasil PCR positif sebesar 98% jika ada
antibody dan hasil PCR negatif sebesar 99% jika
tidak ada antibody. (PCR merupakan test yang
mempunyai sensitifitas dan spesifikasi yang
tinggi sejak ditemukan hingga saat ini
 Dari
hasil test PCR, bagaimana jika hasil
test positif apakah pendonor benarbenar terinfeksi HIV, dan jika hasil test
negatif apakah sudah bisa dipastikan
bahwa pendonor tidak terinfeksi dengan
HIV, hal ini sulit dipastikan secara
instusional.
 Contoh
: Seorang laki-laki berumur 59
tahun memiliki penyakit jantung koroner,
adanya penyumbatan di pembuluh arteri
jantung, mengakibatkan kekerungan
oksigen (angia). Pasien ini telah
mendapat operasi bypass (CABG) dua
kali. Sayangnya jika terjadi sakit pada
dadanya semakin parah dan kekurangan
oksigen maka menyebabkan serangan
jantung (myocardial infarction)
 Pengambilan
keputusan klinis
merupakan salah satu bentuk aktifitas
klasik dari tenaga medis atau dokter.
 Sebagian keputusan berdasarkan alasan
deduktif atau prinsip fisiologi, dari
banyak pengalaman yang didapatkan,
sehingga para dokter atau tenaga medis
perlu mempunyai banyak pengalaman
empiris mengkaitakan gejala dengan
penyakitnya untuk menilai dari kasusnya.
 Dari
contoh tersebut maka keputusan yang
akan diambil, apakah pasien perlu operasi,
karena tindakan yang dilakukan harus
dengan operasi, padahal berdasarkan
riwayat penyakit, pasien sudah pernah
operasi 2 kali, sehingga operasi ke-3 akan
membahayakan karena anka kematian dari
operasi ke-3 lebih tinggi daripada yang ke1, hal ini menjadi keputusan sulit bagi
dokter karena harus memutuskan
kelangsungan hidup seorang pasien.
 Pengambilan
keputusan (Smith, 1985) =
keputusan medis berdasarkan
kemungkinan diperlukan tetapi juga
dapat membahayakan. Bahkan dokter
yang pintar juga dapat salah dalam
memutuskan.

Contoh : Seorang pasien mempunyai riwayat
penyakit gangguan pembuluh darah (thrombus)
di kaki kirinya, dan masih merasakan sakit pada
kakinya selama 5 hari. Pada pemeriksaan
ditemukan kaki tersa lemah dan adanya
pembengkakan betis, tanda bahwa
kemungkinan terjadi trombosis pembuluh
darahnya. Dengan test (ultrasonografi)
menunjukkan aliran darah pasien tidak normal,
tetapi petugas radiologi tidak dapat mengatakan
apakah ada pembekuan darah baru. Dalam
pengobatan tanda ini adalah objektif ditemukan
bagi dokter, seperti suhu tubuh.
 Berdasarkan
contoh maka keputusan yang
perlu diambil oleh dokter : apakah pasien
perlu diobati untuk pembekuan darah
baru? Karena diagnosis utama pada
pembekuan darah dikakinya, karena akan
menyebahkan keparahan sampai ke paruparu (pulmonary embolus), padahal ada
kelemahan pada kakinya, sehingga dokter
menjadi tidak pasti apakah disebabkan dari
pembekuan darahnya, mengakibatkan
pengobatannya tidak pasti.
 Contoh
tersebut menunjukkan bahwa
Data klinis menjadi tidak sempurna.
Adanya tingkatan ketidaksempurnaan
bervariasi tapi semua data klini termasuk
hasil pemeriksaan , riwayat penyakit dan
tindakan medis adalah suatu hal yang
tidak pasti.
 Dokter
menggambarkan kondisi pasien
sering kali membingungkan akan
menyebabkan kesulitan dalam
pengambilan keputusan. Banyak dokter
menyebutkan : kemungkinan atau sangat
mungkin, untuk menggambarkan keyakinan
dokter terhadap kemungkinan penyakit. Hal
ini berbeda untuk setiap pasien, karena
adanya ketidaksetujuan terhadap gambaran
istilah secara umum untuk gejala penyakit
yang sama maka akan mengakibatkan
kekliruan komunikasi.
 Dokter
menggambarkan kondisi pasien
sering kali membingungkan akan
menyebabkan kesulitan dalam
pengambilan keputusan. Banyak dokter
menyebutkan : kemungkinan atau sangat
mungkin, untuk menggambarkan keyakinan
dokter terhadap kemungkinan penyakit. Hal
ini berbeda untuk setiap pasien, karena
adanya ketidaksetujuan terhadap gambaran
istilah secara umum untuk gejala penyakit
yang sama maka akan mengakibatkan
kekliruan komunikasi.
 Menggunakan
pendekatan Hypothectico
deductive karena strategi diagnosis
terdiri dari urutan membuatan hipotesis,
pengumpulan data dan interpretasi.
 Tahapan
pertama : dokter melakukan
penilaian awal dari penyakit berdasarkan
hasil wawancara dengan pasien dan
berdasarkan pengalaman serta
pengetahuan medis teoritis. Sehingga hasil
informasi menjadi kemungkinan awal dari
penentuan diagnosis, dengan pretest
 Tahapan kedua : menggabungkan informasi
dari hasil test untuk mendukung diagnosis
 Tahapan ketiga : posttest hasil pemeriksaan
Download