ASUHAN KEBIDANAN DI KOMUNITAS Oleh: Tutik Inderawati, S.ST, MM 1. ASUHAN ANTENATAL PENGERTIAN ASUHAN ANTENATAL Asuhan Antenatal adalah asuhan yang diberikan kepada ibu hamil sejak konfirmasi konsepsi hingga awal persalinan. Bidan akan menggunakan yang berpusat pada ibu dalam memberikan asuhan kepada ibu dan keluarganya TUJUAN ASUHAN ANTENATAL Memantau perkembangan kehamilan dalam meningkatkan kesehatan ibu dan perkembangan janin normal PENGKAJIAN AWAL (KUNJUNGAN PERTAMA) Tujuan: Memperkenalkan ibu dengan layanan martenitas. Dalam kunjungan ini, akan terjadi pertukaran informasi antara ibu dan bidan dlm rangka mendiskusikan, merencanakan dan mengimplementasikan asuhan selama kehamilan, kelahiran, dan pascanatal. Semakin dini kontak pertama yang dilakukan dengan bidan, semakin tepat dan bermanfaat saran yang diberikan oleh bidan, terutama yang menghubungkan antara nutrisi dan asuhan terhadap organ janin yang sedang berkembang, yang hampir sepenuhnya terbentuk pada usia gestasi 12 minggu PERKENALAN Perkenalan pertama ibu dengan layanan kebidanan merupakan hal yang penting dalam membentuk kesan pertamanya terhadap layanan maternitas. Pendekatan yang ramah dan professional akan memungkinkan terbentuknya kemitraan antara ibu dan bidan. Kunjungan awal berfokus pada perkukaran informasi. Hal ini membantu bidan dan ibu untuk saling mengenal, idealnya hal ini dilakukan di lingkungan ibu sendiri. KONSEP DASAR ASUHAN KEHAMILAN Kehamilan merupakan proses yang alamiah Asuhan kehamilan mengutamakan kesinambungan pelayanan (continuity of care) Pelayanan yang terpusat pada wanita (woman contered) serta keluarga (family centered) Asuhan kehamilan menghargai hak ibu hamil untuk berpartisipasi dan memperoleh pengetahuan/pengalaman yang berhubungan dengan kehamilannya. PRINSIP-PRINSIP POKOK ASUHAN KEHAMILAN Kehamilan dan kelahiran adalah suatu proses yang normal, alami, dan sehat. Pemberdayaan, ibu adalah pelaku utama dalam asuhan kehamilan Otonomi, pengambilan keputusan adalah ibu dan keluarga Tidak membayakan Tanggung jawab REFOCUSING ASUHAN KEHAMILAN Penolong yang terampil/terlatih harus selalu tersedia untuk: 1. Membantu setiap bumil dan keluarganya membuat perencanaan persalinan: petugas kesehatan yang terampil, tempat bersalin, keuangan, nutrisi yang baik selama hamil, perlengkapan essensial untuk ibu dan bayi). 2. Membantu setiapa bumil dan keluarganya mempersiapkan diri menghadapi komplikasi (deteksi dini, menentukan orang yang akan membuat keputusan, dana kegawatdaruratan, komunikasi, transportasi, donor darah) pada setiap kunjugan. 3. Melakuakan skrining/penapisan kondisi-kondisi yang memerlukan persalinan RS (riwayat SC, IUFD, dsb). 4. Mendeteksi dan menangani komplikasi (preeklamsia, perdarahan pervaginam, anemia berat, penyakit menular seksual, teberkulosis, malaria, dsb). Lanjut… Mendeteksi kehamilan ganda setelah usia kehamilan 28 minggu, dan letak/presentasi, abnormal setelah 36 minggu. Memberikan imunisasi Tetanus Toxoid untuk mencegah kematian BBL karena tetanus. Memberikan suplementasi zat besi dan asam folat Untuk populasi tertentu: 5. 6. 7. 8. a. b. c. d. Profilaksis cacing tambang (penanganan presumtif) untuk menurunkan insidens anemia berat Pencegahan/terapi preventif untuk menurunkan risiko terkena malaria di daerah endemik Suplementasi yodium Suplementasi vitamin A STANDAR ASUHAN KEBIDANAN Standar 3: Identifikasi Ibu Hamil Standar 4: Pemeriksaan dan Pemantauan Antenatal Standar 5: Palpasi Abdominal Standar 6: Pengelolaan Anemia pada Kehamilan Standar 7: Pengelolaan Dini Hipertensi pada Kehamilan Standar 8: Persiapan Persalinan TIPE PELAYANAN ASUHAN KEHAMILAN Independent Midwive/BPM Center pelayanan kebidanan berada pada bidan. Ruang lingkup dan wewenang asuhan sesuai dengan Permenkes 1416/2010. Dimana bidan memberikan asuhan kebidanan secara normal dan asuhan kebidanan “bisa diberikan” dalam wewenang dan batas yang jelas. 1. 2. Obstetrician and Gynecological Care Center pelayanan kebidanan berada pada Sp.OG. Lingkup pelayanan kebidanan meliputi fisiologi dan patologi. 3. Public Health Center/Puskesmas Center pelayanan kebidanan berada paad team antara bidan dan dokter umum. Lingkup pelayanan kebidanan meliputi fisiologi dan patologi sesuai dengan pelayanan yang tersedia. Lanjut… 4. Hospital Center pelayanan kebidanan berada pada team antara bidan dan Sp.OG. Lingkup pelayanan kebidanan meliputi fisiologi dan patologi yang disesuaikan dengan pelayanan kebidanan yang tersedia. TREN DAN ISU TERKINI DALAM ANC 1. 2. 3. Keterlibatan klien dalam Perawatan diri sendiri (Self Care) ANC pada Usia Kehamilan Lebih Dini Praktik yang Berdasarkan Bukti (Evidence-Based Practise) Lanjut… Kunjungan ANC Minimal 4 kali selama kehamilan: 1 kali pada TM 1 (0-12 minggu), 1 kali pada TM 2 (>12-24 minggu), 2 kali pada TM 3 (>24 minggu sampai dengan kelahiran) 4. Pemberian Suplemen Mikronutrien Tablet yang mengandung FeSO4 320 mg (sama dengan zat besi 60 mg) dan asam folat 500 µg sebanyak 1 tablet/hari segera setelah rasa mual hilang. Pemberian selama 90 hari (3 bulan). Ibu harus dinasehati agar tidak meminumnya bersama teh/kopi agar tidak mengganggu penyerapannya 5. Lanjut… ANC di rumah Seorang bidan dapat melakukan beberapa hal berikut: 6. a. b. c. d. e. Bidan harus mempunyai data ibu hamil di wilayah kerjanya Identifikasi ibu hamil melakukan ANC teratur Bidan melakukan kunjungan ke rumah, bila ibu hamil tidak periksa kehamilannya Kontrak waktu yang disepakati dengan ibu hamil Pemeriksaan sesuai dengan standar, identifikasi rumah untuk proses persalinan 2. ASUHAN INTRANATAL PENGERTIAN Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup dari dalam uterus melalui vagina ke dunia luar. Persalinan dan kelahiran adalah akhir kehamilan dan titik dimulainya kehidupan di luar rahim. Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri) yang telah cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui jalan lahir atau melalui jalan lain, dengan bantuan atau tanpa bantuan atau kekuatan sendiri. TUJUAN ASUHAN INTRANATAL Memastikan persalinan yang telah direncanakan Memastikan persiapan persalinan bersih, aman, dan dalam suasana yang menyenangkan Mempersiapkan transportasi, serta biaya rujukan bila diperlukan PELAYANAN KEBIDANAN KOMUNITAS PERSIAPAN Persiapan Bidan 1. a. b. c. d. e. Menilai secara tepat bahwa persalinan sudah dimulai, kemudian memberikan asuhan dan pemantauan yang memadai dengan memperhatikan kebutuhan ibu selama proses persalinan. Mempersiapkan ruangan yang hangat dan bersih serta nyaman untuk persalinan dan kelahiran bayi Persiapan perlengkapan, bahan-bahan dan obat-obatan yang diperlukan dan pastikan kelengkapan jenis dan jumlah bahanbahan yang diperlukan serta dan dalam keadaan siap pakai pada setiap persalinan dan kelahiran bayi Mempersiapan persiapan rujukan bersama ibu dan keluarganya. Memberikan asuhan sayang ibu Lanjut… Persiapan 1. 2. 3. 4. rumah dan lingkungan Tersedia ruangan yang bersih dan layak Tersedia sumber air bersih, air panas, dan air dingin Tersedia penerangan yang baik, ranjang sebaiknya diletakkan ditengah-tengah ruangan agar mudah didekati dari kiri maupun kanan, dan cahaya sedapat mungkin tertuju pada tempat persalinan Tersedia fasilitas telepon yang bisa diakses untuk menghubungi ambulans jika diperlukan saat melakukan rujukan atau tersedianya mobil yang bisa digunakan saat diperluan untuk merujuk Lanjut… Persiapan 1. a. b. c. d. e. f. g. h. i. j. k. alat/bidan kit Persiapan untuk menolong persalinan: Tensimeter Stetoskop Jam yang mempunyai detik Termometer Partus set Heating set Bahan habis pakai (injeksi okstosin, lidokain, kapas, kassa) Set kegawatdaruratan Bengkok Tempat sampah medis, non medis, dan tajam Alat-alat proteksi diri Lanjut… Persiapan 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. ibu dan keluarga Kendil atau kwali untuk ari-ari Baju berkancing Kain panjang/sewek Handuk Celana dalam Pembalut Perlengkapan pakaian bayi Selimut bayi INTRANATAL DI RUMAH Asuhan Persalinan Kala I Bertujuan untuk memberikan pelayanan kebidanan yang memadai dalam pertolongan persalinan yang bersih dan aman 2. Asuhan persalinan Kala II Bertujuan memastikan proses persalinan aman, baik untuk ibu maupun bayi. Bidan dapat mengambil keputusan sesegera mungkin apabila diperlukan rujukan 3. Asuhan persalinan Kala III Bidan sebagai tenaga penolong harus terlatih dan terampil dalam melakukan manajemen aktif kala III untuk mencegah kejadian perdarahan. 4. Asuhan persalinan Kala IV Asuhan persalinan yang mencakup pada pengawasan satu sampai dua jam setelah plasenta lahir. Pengawasan/observasi ketat dilakukan pada hal-hal yang menjadi perhatian pada asuhan persalinan kala IV. 1. 3. ASUHAN POSTNATAL DEFINISI Masa nifas merupakan masa selama persalinan dan segera setelah kelahiran yang meliputi minguu-minggu berikutnya pada waktu saluran reproduksi kembali ke keadaan tidak hamil yang normal Asuhan kebidanan di komunitas adalah pemberian asuhan secara menyeluruh tidak hanya kepada ibu nifas akan tetapi pemberian asuhan yang melibatkan seluruh keluarga dan anggota masyarakat di sekitar ibu nifas. Pelayanan nifas merupakan pelayanan kesehatan yang sesuai standar pada ibu mulai 6 jam sampai dengan 42 hari pascapersalinanoleh tenaga kesehatan TUJUAN ASUHAN MASA NIFAS 1. 2. 3. 4. 5. Menjaga kesehatan ibu dan bayinya, baik fisik maupun psikologis Melaksanakan skrinning secara komprehensif, deteksi dini, mengobati atau merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu maupun bayi. Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan diri, nutrisi, KB, cara dan manfaat menyusui, pemberian imunisasi serta perawatan bayi sehari-hari Memberikan pelayanan keluarga berencana Mendapatkan kesehatan emosi PERAN DAN TANGGUNG JAWAB BIDAN DALAM MASA NIFAS 1. 2. 3. 4. 5. Memberikan dukungan secara berkesinambungan selama masa nifas sesuai dengan kebutuhan ibu untuk mengurangi ketegangan fisik dan psikologis selama masa nifas. Sebagai promotor hubungan antara ibu dan bayi serta keluarga. Mendorong ibu untuk menyusui bayinya dengan meningkatkan rasa nyaman. Membuat kebijakan, perencanaan program kesehatan yang berkaitan dengan ibu dan anak dan mampu melakukan kegiatan administrasi Mendeteksi komplikasi dan perlunya rujukan Lanjut… 6. 7. 8. Memberikan konseling untuk ibu dan keluarganya mengenai cara mencegah perdarahan, mengenali tanda-tanda bahaya, menjaga gizi yang baik, serta mempraktikkan kebersihan yang aman. Melakukan managemen asuhan dengan cara mengumpulkan data, menetapkan diagnosa dan rencana tindakan serta melaksanakannya untuk mempercepat proses pemulihan, mencegah komplikasi dengan memenuhi kebutuhan ibu dan bayi selama periode nifas. Memberikan asuhan secara professional. KEBIJAKAN PROGRAM NASIONAL MASA NIFAS Kebijakan program Nasinal pada masa nifas (Kemenkes RI 2015), yaitu paling sedikit 3 kali melakukan kunjungan pada masa nifas / KF1 – KF3 dgn tujuan: a. Menilai kondisi kesehatan ibu dan bayi b. Melakukan pencegahan terhadap kemungkinan adanya gangguan kesehatan ibu nifas dan bayinya. c. Mendeteksi adanya komplikasi atau masalah yang terjadi pada masa nifas d. Menangani komplikasi atau masalah yang timbul dan menggangu kesehatan ibu nifas maupun bayinya e. Asuhan yang diberikan sewaktu melakukan kunjungan masa nifas. KUNJUNGAN WAKTU ASUHAN Memastikan involusi uterus berjalan dgn normal, uterus berkontraksi dgn baik, tinggi fundus uteri di bawah umbilikus, tidak ada tanda-tanda perdarahan abnormal Menilai adanya tanda-tanda demam, infeksi dan perdarahan abnormal, I (KF1) 6 jam -3 hari Post Partum Memastikan ibu mendapat istirahat yang cukup Memastikan ibu mendapat makanan yang bergizi dan cukup cairan Memastikan ibu menyusui dengan baik dan benar serta tidak ada tanda-tanda kesulitan menyusui Memberikan konseling kpd ibu mengenai asuhan pd by ,TP, menjaga by tetep hangat & merawat by se hari-hari. KUNJUNGAN WAKTU ASUHAN Asuhan pada KF 2 sama dengan asuhan yang diberikan pada kunjungan KF1 . II (KF2) Periksa pengeluaran ASI dan keadaan payudara 4 – 28 hr Post Periksa keadaan TP (biasanya sudah lepas) Partum KUNJUNGAN III (KF3) WAKTU 29 - 42 hr Post Partum ASUHAN Menanyakan pd ibu ttg penyulit-penyulit yg ibu alami, Memberikan konseling KB secara dini, imunisasi, senam nifas, dan tanda-tanda bahaya yg di alami oleh ibu dan by, Periksa TTV, KU, Fisik: perdarahan pervag, lokhia, perineum, tanda infeksi, kontraksi ut, TFU, fungsi berkemih, fungsicernak, penyembuhan luka, Tanyakan ibu mengenai suasanya emosinys, bagaimana dukungan yg di dptnya dari kelg, pasangan dan masyarakat utk perawatan by nya. ASUHAN BAYI BARU LAHIR (BBL) DEFINISI Bayi baru lahir atau neonatus meliputi umur 0-28 hari. Kehidupan pada masa neonatus ini sangat rawan oleh karena memerlukan penyesuaian fisiologik agar bayi diluar kandungan dapat hidup sebaik-baiknya. MANAJEMEN BAYI BARU LAHIR NORMAL PENILAIAN: Bayi cukup bulan Air ketuban jernih, tidak bercampur mekonium Bayi menangis atau bernafas/tidak megap-megap Tonus otot bayi baik/bayi bergerak aktif ASUHAN BAYI BARU LAHIR 1. 2. 3. 4. 5. Jaga kehangatan Bersihkan jalan nafas (jika perlu) Keringkan Pemantauan tanda bahaya Klem, potong dan ikat tali pusat tanpa membubuhi apapun, kira-kira 2 menit setelah lahir 6. Lakukan IMD 7. Beri suntikan vitamin K, 1 mg intramuskular di paha kiri anterolateral setelah IMD 8. Beri salep mata antibiotika tetrasiklin 1% pada kedua mata 9. Pemeriksaan fisik 10. Beri imunisasi Hepatitis B 0,5 ml intramuskular, di paha anterolateral, kira-kira 1-2 jam setelah pemberian vitamin K Kunjungan neonatal bertujuan untuk meningkatkan akses neonatus terhadap pelayanan kesehatan dasar, mengetahui sedini mungkin bila terjadi kelainan/ masalah kesehtan pada neonatus Pelayanan kesehatan neonatal dasar dilakukan secara komprehensif dengan melakukan pemeriksaan dan perawatan BBL dan pemeriksaan menggunakan pendekatan Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM) PELAYANAN KESEHATAN NEONATUS Kunjungan Neonatal ke 1 (KN 1) dilakukan pada kurun waktu 6-48 jam setelah lahir. Hal yang dilaksanakan: 1. a. b. c. Jaga kesehatan tubuh bayi Berikan ASI ekslusif Rawat tali pusat Kunjungan Neonatal ke 2 (KN II) dilaukan pada kurun waktu hari ke 3 sampai hari ke 7 setelah lahir. 2. a. b. c. d. Jaga kehangatan tubuh bayi Berikan ASI ekslusif Cegah infeksi Rawat tali pusat Lanjut… Kunjungan Neonatal ke 3 (KN III) dilakukan pada kurun waktu hari ke 8 sampai dengan hari ke 28 setelah lahir 3. a. b. Periksa ada/tidak tanda bahaya dan atau gejala sakit Lakukan: Jaga kehangatan tubuh Beri ASI ekslusif Rawat tali pusat PELAYANAN KESEHATAN PADA BAYI DAN BALITA DEFINISI Pelayanan kesehatan bayi adalah pelayanan kesehatan sesuai standar yang diberikan oleh tenaga kesehatan kepada bayi sedikitnya 4 kali, selama periode 29 hari sampai dengan 11 bulan. 1. 2. 3. 4. Kunjungan bayi satu kali pada umur 29 hari - 2 bulan Kunjungan bayi pada umur 3 – 5 bulan Kunjungan bayi pada umur 6 – 8 bulan Kunjungan bayi pada umur 9 – 11 bulan PELAYANAN KESEHATAN PADA BAYI Asuhan Bayi Baru Lahir Pelaksanaan asuhan bayi baru lahir mengacu pada pedoman Asuhan Persalinan Normal yang tersedia di puskesmas, pemberi layanan asuhan bayi baru lahir dapat dilaksanankan oleh dokter, bidan atau perawat. Pelaksanaan asuhan bayi baru lahir dilaksanakan dalam ruangan yang sama dengan ibunya atau rawat gabung ( ibu dan bayi dirawat dalam satu kama, bayi berada dalam jangkauan ibu selama 24 jam). 1. Lanjut… Asuhan Bayi Baru Lahir meliputi: Pelayanan neonatal essensial dan tatalaksana neonatal, meliputi: 2. a. Pertolongan persalinan bersih dan aman Menjaga tubuh bayi tetap hangat dengan kontak dini Membersihkan jalan nafas, mempertahankan bayi bernafas spontan Pemberian ASI dini dalam 30 menit setelah lahir Melakukan penilaian terhadap bayi baru lahir Merawat tali pusat Pencegahan kehilangan panas Pencegahan infeksi Pemeriksaan fisik bayi baru lahir Imunisasi Lanjut… b. c. d. e. Pemeriksaan dan perawatan bayi baru lahir dilaksanakan pada 0-28 hari (kunjungan neonatus) Penyuluhan kepada ibu tentang pemberian ASI eksklusif untuk bayi dibawah 6 bulan Pemantauan tumbuh kembang bayi untuk meningkatkan kualitas tumbuh kembang anak melalui deteksi dini dan stimulasi tumbuh kembang bayi. Pemberian obat yang bersifat sementara pada penyakit ringan sepanjang sesuai dengan obat-obatan yang sudah ditetapkan dan keperluan segera merujuk pada dokter PELAYANAN KESEHATAN PADA BALITA Beberapa faktor yang sangat erat hubungannya dengan pertumbuhan dan perkembangan balita, yaitu: 1. Persiapan anak yang berkualitas, maka sejak terjadi pembuahan sampai dewasa haruslah dilakukan pemeliharaan dan penjagaan yang seksama agar tumbuh kembang anak tidak mengalami kegagalan 2. Pemenuhan kebutuhan Gizi seimbang 3. Pemberian kapsul vitamin A (Februari & Agustus) 4. Pencegahan muntaber 5. Pencegahan infeksi saluran nafas akut 6. Vaksinasi / imunisasi 7. Posyandu 8. Stimulasi Deteksi Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK) bisa di lihat pada buku KIA cetakan 2015 TERIMA KASIH