bab 2 - zona tik stkip pgri pontianak

advertisement
MUHAMAD ARPAN, S.Kom.
Pendidikan Teknologi Informasi
dan Komputer
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
PONTIANAK
2012
Pengantar Sistem
Digital
Sistem Bilangan
dan Pengkodean
Aplikasi
SISTEM
DIGITAL
Dasar Digital
Counter dan
Register
Rangkaian
Sekuensial
Rangkaian
Kombinasional
BENTUK
PENGANTAR
SISTEM
DIGITAL
SINYAL
ANALOG
DIGITAL
PENGANTAR
SISTEM
DIGITAL
DEFINISI
DIGITAL
Sistem yang mengolah sinyal digital dan
menampilkannya dalam bentuk digital
ANALOG
Sistem yang mengolah sinyal analog dan
menampilakan dalam bentuk digital
PENGANTAR
SISTEM
DIGITAL
REPRESENTASI
ANALOG
DIGITAL
PENGANTAR
SISTEM
DIGITAL
PERBEDAAN
Sinyal yang berubah secara kontinyu dan
berbentuk gelombang Sinus
ANALOG
Sinyal yang berubah secara diskrit /
terputus-putus / step by step dan
berbentuk gelombang kotak
DIGITAL
PENGANTAR
SISTEM
DIGITAL
Mengapa
Harus
Digital???
Analog to Digital
Digital processing systems
Digital to Analog
- Sistem Bilangan
- Sistem Bilangan
- Sistem Bilangan
- Sistem Bilangan
Sistem
Bilangan
dan
Pengkodean
Biner
Oktal
Desimal
Heksadesimal
- Kode Biner Berbobot
- Kode Biner tak Berbobot
Kode ASCII
SISTEM
BILANGAN
DAN
PENGKODEAN
SISTEM
BILANGAN
DAN
PENGKODEAN
SISTEM
BILANGAN
A. Sistem Bilangan Biner
sistem bilangan biner hanya mengenal logika 1
dan logika 0.
Sebagai contoh, nilai bilangan biner 10012
dapat diartikan dalam sistem bilangan
desimal sebagai berikut :
10012
= (1x20)+(0x21)+(0x22)+(1x23)
=1+0+0+8
= 910
SISTEM
BILANGAN
B. Sistem Bilangan Oktal
Sistem bilangan oktal menggunakan delapan macam simbol
bilangan, yaitu 0,1,2,3,4,5,6 dan 7 serta menggunakan basis 8.
Menggunakan bilangan oktal sebagai perwakilan pengganti
bilangan biner, pengguna dapat dengan mudah memasukkan
pekerjaan atau membaca instruksi komputer.
Contoh :
Konversikan bilangan oktal 6248 ke nilai binernya
Jawab :
6 2
4
110 010 100
jadi 6248 = 1100101002
SISTEM
BILANGAN
DAN
PENGKODEAN
SISTEM
BILANGAN
C. Sistem Bilangan Desimal
Sistem bilangan yang paling banyak digunakan pada saat ini
adalah sistem desimal yang menggunakan 10 lambang
bilangan, yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9. Berapapun bilangan
yang ingin dinyatakan, hanya digunakan kombinasi kesepuluh
angka tersebut untuk merepresentasikannya.
Contoh bilangan 3622 ke bilangan desimal :
3622
= (2x100)+(2x101)+(6x102)+(3x103)
= 2 + 20 + 600 + 3000
= 3622
SISTEM
BILANGAN
DAN
PENGKODEAN
SISTEM
BILANGAN
D. Sistem Bilangan Heksadesimal
Sistem bilangan heksadesimal mirip dengan sistem bilangan
oktal, tetapi menggunakan 16 macam simbol, yaitu : 0, 1, 2,
3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, A, B, C, D, E, dan F.
Contoh :
Konversikan bilangan heksadesimal 2A616 ke nilai desimalnya ?
Jawab :
2A616
= (6x160)+(Ax161)+(2x162)
= 6 + 160 + 512
= 67810
SISTEM
BILANGAN
DAN
PENGKODEAN
KONVERSI
SISTEM
BILANGAN
Bilangan Biner
1. Konversikan bilangan biner 111110012 ke bilangan oktal !
Jawab :
011 111 001
3
7
1
jadi 111110012 = 3718
(kelompokkan angka-angka
biner dalam kelompok
tiga bilangan )
SISTEM
BILANGAN
DAN
PENGKODEAN
KONVERSI
SISTEM
BILANGAN
Bilangan Biner
2. Konversikan bilangan biner 110012 ke bilangan desimal !
Jawab :
110012
= (1X20) + (0X21) + (0X22) + (1X23) + (1X24)
= 1 + 0 + 0 + 8 + 16
= 2510
3. Konversikan bilangan biner 011111012 ke bilangan heksadesimal !
Jawab :
0111
7
1101
D = 7D16
(Kelompokkan angka-angka biner dalam kelompok empat bilangan)
SISTEM
BILANGAN
DAN
PENGKODEAN
KONVERSI
SISTEM
BILANGAN
Bilangan Oktal
1. Konversikan bilangan oktal 6248 ke nilai binernya !
Jawab :
6
2
4
110 010 100
jadi 6248 = 1100101002
SISTEM
BILANGAN
DAN
PENGKODEAN
KONVERSI
SISTEM
BILANGAN
Bilangan Oktal
2. Konversikan bilangan oktal 7468 ke nilai desimalnya !
Jawab :
7468
= (6x80)+(4x81)+(7x82)
= 6 + 32 + 448
= 48610
SISTEM
BILANGAN
DAN
PENGKODEAN
KONVERSI
SISTEM
BILANGAN
Bilangan Desimal
1. Konversikan 15210 ke bilangan biner !
(Metode successive division / pembagian berturut-turut)
Pembagi
Hasil
Bagi
Sisa
152
2
76
0 (LSB)
76
2
38
0
38
2
19
0
19
2
9
1
9
2
4
1
4
2
2
0
2
2
1
0
1
1 (MSB)
Least Significant Bit
(Bit Terendah)
Sehingga 15210 =
100110002
Most Significant Bit
(Bit Tertinggi)
SISTEM
BILANGAN
DAN
PENGKODEAN
KONVERSI
SISTEM
BILANGAN
Bilangan Desimal
2. Konversikan 2210 ke bilangan oktal !
(Metode successive division / pembagian berturut-turut)
22
2
Pembagi
Hasil
Bagi
Sisa
8
2
6 (LSB)
2 (MSB)
Sehingga, 2210 = 268
SISTEM
BILANGAN
DAN
PENGKODEAN
KONVERSI
SISTEM
BILANGAN
SISTEM
BILANGAN
DAN
PENGKODEAN
Bilangan Desimal
ATAU :
Pembagi
Hasil
Bagi
Sisa
Maka, 2210 = 101102
22
2
11
0 (LSB)
11
2
5
1
5
2
2
1
Sehingga,
101102 = 010 110
= 2
6
= 268
2
1
2
1
0
1 (MSB)
Jadi, 101102
= 268
KONVERSI
SISTEM
BILANGAN
Bilangan Desimal
3. Konversikan 72110 ke bilangan heksadesimal !
Jawab :
Pembagi
Hasil
Bagi
Sisa
721
16
45
1 (LSB)
45
16
2
D
2
2 (MSB)
Sehingga, 72110 = 2D116
SISTEM
BILANGAN
DAN
PENGKODEAN
KONVERSI
SISTEM
BILANGAN
Bilangan Heksadesimal
1. Konversikan bilangan heksadesimal A916 ke bilangan biner !
Jawab :
A
9
1010 1001 = 101010012
2. Konversikan bilangan heksadesimal 2A616 ke bilangan desimal !
Jawab :
2A616
= (6x160)+(Ax161)+(2x162)
= 6 + 160 + 512
= 67810
SISTEM
BILANGAN
DAN
PENGKODEAN
Download