MUHAMAD ARPAN, S.Kom. Pendidikan Teknologi Informasi dan Komputer SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA PONTIANAK 2012 Pengantar Sistem Digital Sistem Bilangan dan Pengkodean Aplikasi SISTEM DIGITAL Dasar Digital Counter dan Register Rangkaian Sekuensial Rangkaian Kombinasional BENTUK PENGANTAR SISTEM DIGITAL SINYAL ANALOG DIGITAL PENGANTAR SISTEM DIGITAL DEFINISI DIGITAL Sistem yang mengolah sinyal digital dan menampilkannya dalam bentuk digital ANALOG Sistem yang mengolah sinyal analog dan menampilakan dalam bentuk digital PENGANTAR SISTEM DIGITAL REPRESENTASI ANALOG DIGITAL PENGANTAR SISTEM DIGITAL PERBEDAAN Sinyal yang berubah secara kontinyu dan berbentuk gelombang Sinus ANALOG Sinyal yang berubah secara diskrit / terputus-putus / step by step dan berbentuk gelombang kotak DIGITAL PENGANTAR SISTEM DIGITAL Mengapa Harus Digital??? Analog to Digital Digital processing systems Digital to Analog - Sistem Bilangan - Sistem Bilangan - Sistem Bilangan - Sistem Bilangan Sistem Bilangan dan Pengkodean Biner Oktal Desimal Heksadesimal - Kode Biner Berbobot - Kode Biner tak Berbobot Kode ASCII SISTEM BILANGAN DAN PENGKODEAN SISTEM BILANGAN DAN PENGKODEAN SISTEM BILANGAN A. Sistem Bilangan Biner sistem bilangan biner hanya mengenal logika 1 dan logika 0. Sebagai contoh, nilai bilangan biner 10012 dapat diartikan dalam sistem bilangan desimal sebagai berikut : 10012 = (1x20)+(0x21)+(0x22)+(1x23) =1+0+0+8 = 910 SISTEM BILANGAN B. Sistem Bilangan Oktal Sistem bilangan oktal menggunakan delapan macam simbol bilangan, yaitu 0,1,2,3,4,5,6 dan 7 serta menggunakan basis 8. Menggunakan bilangan oktal sebagai perwakilan pengganti bilangan biner, pengguna dapat dengan mudah memasukkan pekerjaan atau membaca instruksi komputer. Contoh : Konversikan bilangan oktal 6248 ke nilai binernya Jawab : 6 2 4 110 010 100 jadi 6248 = 1100101002 SISTEM BILANGAN DAN PENGKODEAN SISTEM BILANGAN C. Sistem Bilangan Desimal Sistem bilangan yang paling banyak digunakan pada saat ini adalah sistem desimal yang menggunakan 10 lambang bilangan, yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9. Berapapun bilangan yang ingin dinyatakan, hanya digunakan kombinasi kesepuluh angka tersebut untuk merepresentasikannya. Contoh bilangan 3622 ke bilangan desimal : 3622 = (2x100)+(2x101)+(6x102)+(3x103) = 2 + 20 + 600 + 3000 = 3622 SISTEM BILANGAN DAN PENGKODEAN SISTEM BILANGAN D. Sistem Bilangan Heksadesimal Sistem bilangan heksadesimal mirip dengan sistem bilangan oktal, tetapi menggunakan 16 macam simbol, yaitu : 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, A, B, C, D, E, dan F. Contoh : Konversikan bilangan heksadesimal 2A616 ke nilai desimalnya ? Jawab : 2A616 = (6x160)+(Ax161)+(2x162) = 6 + 160 + 512 = 67810 SISTEM BILANGAN DAN PENGKODEAN KONVERSI SISTEM BILANGAN Bilangan Biner 1. Konversikan bilangan biner 111110012 ke bilangan oktal ! Jawab : 011 111 001 3 7 1 jadi 111110012 = 3718 (kelompokkan angka-angka biner dalam kelompok tiga bilangan ) SISTEM BILANGAN DAN PENGKODEAN KONVERSI SISTEM BILANGAN Bilangan Biner 2. Konversikan bilangan biner 110012 ke bilangan desimal ! Jawab : 110012 = (1X20) + (0X21) + (0X22) + (1X23) + (1X24) = 1 + 0 + 0 + 8 + 16 = 2510 3. Konversikan bilangan biner 011111012 ke bilangan heksadesimal ! Jawab : 0111 7 1101 D = 7D16 (Kelompokkan angka-angka biner dalam kelompok empat bilangan) SISTEM BILANGAN DAN PENGKODEAN KONVERSI SISTEM BILANGAN Bilangan Oktal 1. Konversikan bilangan oktal 6248 ke nilai binernya ! Jawab : 6 2 4 110 010 100 jadi 6248 = 1100101002 SISTEM BILANGAN DAN PENGKODEAN KONVERSI SISTEM BILANGAN Bilangan Oktal 2. Konversikan bilangan oktal 7468 ke nilai desimalnya ! Jawab : 7468 = (6x80)+(4x81)+(7x82) = 6 + 32 + 448 = 48610 SISTEM BILANGAN DAN PENGKODEAN KONVERSI SISTEM BILANGAN Bilangan Desimal 1. Konversikan 15210 ke bilangan biner ! (Metode successive division / pembagian berturut-turut) Pembagi Hasil Bagi Sisa 152 2 76 0 (LSB) 76 2 38 0 38 2 19 0 19 2 9 1 9 2 4 1 4 2 2 0 2 2 1 0 1 1 (MSB) Least Significant Bit (Bit Terendah) Sehingga 15210 = 100110002 Most Significant Bit (Bit Tertinggi) SISTEM BILANGAN DAN PENGKODEAN KONVERSI SISTEM BILANGAN Bilangan Desimal 2. Konversikan 2210 ke bilangan oktal ! (Metode successive division / pembagian berturut-turut) 22 2 Pembagi Hasil Bagi Sisa 8 2 6 (LSB) 2 (MSB) Sehingga, 2210 = 268 SISTEM BILANGAN DAN PENGKODEAN KONVERSI SISTEM BILANGAN SISTEM BILANGAN DAN PENGKODEAN Bilangan Desimal ATAU : Pembagi Hasil Bagi Sisa Maka, 2210 = 101102 22 2 11 0 (LSB) 11 2 5 1 5 2 2 1 Sehingga, 101102 = 010 110 = 2 6 = 268 2 1 2 1 0 1 (MSB) Jadi, 101102 = 268 KONVERSI SISTEM BILANGAN Bilangan Desimal 3. Konversikan 72110 ke bilangan heksadesimal ! Jawab : Pembagi Hasil Bagi Sisa 721 16 45 1 (LSB) 45 16 2 D 2 2 (MSB) Sehingga, 72110 = 2D116 SISTEM BILANGAN DAN PENGKODEAN KONVERSI SISTEM BILANGAN Bilangan Heksadesimal 1. Konversikan bilangan heksadesimal A916 ke bilangan biner ! Jawab : A 9 1010 1001 = 101010012 2. Konversikan bilangan heksadesimal 2A616 ke bilangan desimal ! Jawab : 2A616 = (6x160)+(Ax161)+(2x162) = 6 + 160 + 512 = 67810 SISTEM BILANGAN DAN PENGKODEAN