DIPOL LISTRIK PADA AWAN BERMUATAN Julius Indra Kusuma M0211041 Jurusan Fisika FMIPA UNS I. Latar Belakang Petir merupakan fenomena alam yang terjadi karena adanya lonjakan muatan yang berada di awan. Hal ini tentunya dipengaruhi oleh andanya interaksi muatan baik yang ada di awan itu sendiri dan juga muatan yang ada di dalam bumi. Fenomena terjadinya petir diawali dengan penumpukan muatan di awan. Muatan yang ada kemudian mengalami interaksi dengan muatan positif yang ada di permukaan maupun di dalam bumi. Karena adanya interaksi tarik menarik antara muatan negatif di awan dan muatan positif di bumi maka mulai terjadi penumpukan muatan sehingga terbentuk dipol listrik pada awan bermuatan. Dipol listrik ini memiliki energi medan magnet maupun listrik yang sangat besar yang dapat mempengaruhi daerah sekitar. Ketika gaya tarik antara muatan positif di bumi dengan muatan negatif di awan semakin kuat maka terjadi lonjakan muatan yang dikenal sebagai petir. II. Rasiasi Dipol Listrik Gambar 1 Gambar 1, dua bola logam kecil dipisahkan oleh jarak d dan dihubungkan oleh sebuah kawat halus, pada waktu t muatan di atas bola adalah q (t), dan muatan di bawah bola adalah q (t). Misalkan kita menggerakkan muatan bolak-balik melaluikawat, dari ujung yang satu ke ujung lainnya, dengan frekuensi sudut ω: ( ) ( ) (1) Osilator sebuah dipol listrik menghasilkan: ( ) ( )̂ (2) Dimana: nilai maksimum momen dipol Dengan demikian, persamaan potensial tertunda: Menjadi: (3) Dimana: (4) pendekatan 1, untuk nilai r d Maka jika d bernilai nol artinya tidak ada potensial dimanapun. Sehingga kita ekspansikan nilai d ke bentuk pertama. dan Sehingga dengan aturan cosinus diperoleh Kemudian dengan pendekatan 2, panjang gelombang λ=2πc/ (5) dengan atau dapat dikatakan (6) adalah frekuensi gelombang dan λ maka dalam kondisi ini: (7) Dengan memasukan persamaan (5) dan (7) ke persamaan (3) maka diperoleh sebuah potensial osilasi dipol sempurna Pada keadaan limit statis dari dipol stasionary: (8) maka bentuk kedua menghasilkan formula untuk potensial (9) Sekarang bila kita tarik bidang yang jaraknya cukup jauh dari sumber, yang disebut zona radiasi dengan pendekatan 3, atau λ (10) Sementara itu vektor potensial ditentukan oleh aliran arus pada kawat (11) Mengacu pada Gambar 2, dapat dituliskan: (12) Karena pada intergral terdapat faktor d, maka dapat mengganti bentuk pertama integand dengan nilai pada titik tengah: (13) Gambar 2 Dari potensial yang diperoleh maka dapat ditentukan medan yang ada Untuk nilai I drop pada bentuk pertama dan terakhir, sesuai dengan pendekatan 3, maka diperoleh: Sehingga diperoleh (14) Sementara itu Dengan mengeliminasi bentuk kedua dengan pendekatan 3 maka diperoleh (15) III. Dipol Listrik Pada Awan Bermuatan Model untuk penumpukan muatan pada awan yang menyebabkan terjadinya petir ditunjukan pada Gambar 3. Lapisan muatan negatif yang cukup kuat berada pada bagian bawah awan sementar muatan positif tertumpuk pada bagian atas. Pada kondisi ini terbentuk struktur dipol muatan seperti diyunjukan Gambar 3. Adanya muatan positif pada permukaan bumi yang berfungsi sebagai ground, menyebabkan adanya interaksi antara muatan negatif pada awan dengan ground sehingga terjadi pengutuban muatan. Pada kondisi ini diasumsikan jarak antara awan bermuatan dan bumi sangat jauh sehingga digunakan pendekatan atau . sumber: hyperphysics Gambar 3. Dipol Models Pada Awan Bermuatan Sehingga dari model pada Gambar 2 yang diperoleh, untuk pengamat yang berada jauh di permukaan bumi, dapat diperkirakan vektor potensial pada titik di permukaan bumi Sehingga diperoleh medan listrik: Dan medan magnet: IV. Kesimpulan Pada dasarnya dipol listrik merupakan tumpukan muatan listrik yang sama besar namun terpisah oleh jarak tertentu. Salah satu bentuk dipol yang ada di alam adalah pada awan bermuatan. Awan bermuatan memiliki energi berupa medan listrik dan medan magnet yang sangat besar. Ketika energi ini dilepaskan maka terjadi petir yang merupakan lonjakan muatan yang sangat besar. Terjadinya lonjakan energi ini ditandai dengan adanya kilatan cahaya dan suara gemuruh yang bergatung pada besarnya energi yang dilepaskan oleh dipol listrik. V. Daftar Pustaka [1]. Griffiths, D, J,. 1999. Introduction to Electrodynamics. Prentice-Hall. [2]. http://hyperphysics.phy-astr.gsu.edu.