Menanti “Edisi Revisi” Buku Menyikapi Perang Informasi

advertisement
Menanti “Edisi Revisi” Buku
Menyikapi Perang Informasi
Dalam sebuah obrolan ringan di Radio UNAIR, Rio F. Rachman
menuturkan keinginannya untuk menerbitkan/mencetak kembali
buku Menyikapi Perang Informasi. Karya yang dipublikasikan
melalui penerbit Sarbikita Publishing pada 2015 itu, kata Rio,
memerlukan penambahan artikel sebagai pendalaman dari tulisantulisan yang sudah ada. Pendalaman, bukan pengulangan. Tapi
artikel yang sudah ada, tentu tetap dpertahankan.
Sejatinya, buku tersebut memiliki 27 esai ringkas (140
halaman) yang sudah dimuat di media massa: cetak maupun
online. Pemikiran di dalamnya, dipartisi menjadi tiga topik
besar: Media Komunikasi, Sosio-Kultural, dan Keindonesiaan. Di
edisi revisi nantinya, ujar Rio, selain penambahan tulisan,
tidak menutup kemungkinan akan diperluas pula poin pembagian
topik. Bisa saja, akan ada lebih dari tiga bagian.
Menyikapi Perang Informasi adalah deskripsi solutif dari
sejumlah permasalahan di era keterbukaan informasi seperti
sekarang ini. Banjir informasi membuat manusia berada dalam
dua posisi: hanyut atau selektif. Bila tidak selektif dan asal
percaya pada bahan “share” dari internet atau media massa
lain, bersiaplah tenggelam dalam kabar negatif yang menjebak.
Pelbagai problem atau perspektif tentang media dan strategi
komunikasi dipaparkan di satu topik besar. Sementara di topik
lain, Sosio-Kultural, Alumnus S2 Media dan Komunikasi UNAIR
ini memaparkan banyak kritik sosial pada lingkungan sekitar
yang makin egois, materialistik, dan gampang berkiblat pada
hedonisme. Sementara di topik Keindonesiaan, terdapat banyak
esai yang menuturkan soal pentingnya mengobarkan optimisme.
Mengapa? Karena sejatinya, Indonesia adalah negara kaya yang
potensial menjadi terdepan di muka bumi.
Yang menarik, buku ini juga menjelaskan sejumlah pandangan
mengenai kesusastraan. Disiplin yang digeluti penulisnya saat
masih mengenyam S1 di Sastra Inggris Universitas Negeri
Surabaya.
Edisi revisi yang diidamkan Rio, tidak akan lepas dari tematema tersebut di atas. Meski memang, pasti akan pembenahan di
sana-sini. Awalnya, buku baru tersebut ingin diterbitkannya
pada tahun lalu melalui Penerbit Suroboyo. Namun, dia
beranggapan, perlu persiapan konten yang lebih lama, agar
hasil dari revisi bisa maksimal. (*)
Download