Jurnal Cendikia Vol 12 No. 2 Cendikia 2016 Bandar Lampung, Oktober 2016 ISSN: 0216-9436 APLIKASI PENGOLAHAN DATA TIKET KOLAM RENANG PRATAMA BANDAR LAMPUNG Musyofa, M.Kom Program Studi Manajemen Informatika , AMIK Dian Cipta Cendikia, Bandar Lampung Jl. Cut Nyak Dien No. 65 Durian Payung (Palapa) Bandar Lampung E-mail: [email protected] ABSTRAK Kolam renang Pratama adalah salah satu kolam renang yang ada di daerah Bandar Lampung. Pada saat ini sistem pengolahan data penjualan tiket kolam renang masih menggunakan pengolahan data secara manual dengan menulis data tiket di dalam buku. Pengolahan data penjualan tiket yang berjalan seperti ini masih memiliki kendala antara lain pencatatan dan penghitungan penjualan tiket masih rawan terjadi kecurangan. Tingkat keamanan yang masih kurang baik, dapat mengakibatkan pencurian data dari pihak yang tidak bertanggung jawab dan kurang cepat dalam penyajian laporan penjualan tiket maupun laporan keuangan kepada manajemen kolam renang. Penelitian ini bermaksud untuk membangun sebuah aplikasi pengolahan data persediaan barang dagang pada Kolam Renang Pratama yang menggunakan pemrograman java dengan database php dan mysql. Penelitian yang dilakukan terkait pembangunan sistem ini adalah jenis penelitian deskriptif dengan metode SDLC model waterfall. Dengan adanya sistem yang telah terkomputerisasi, diharapkan dapat membantu dalam meminimalisir kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi pada saat pencatatan data penjualan tiket yang ada, serta agar dapat memudahkan karyawan maupun pemilik tempat usaha untuk mendapatkan laporan secara cepat dan akurat. Serta diharapkan mampu mencegah terjadinya penyelewengan-penyelewengan yang mungkin dapat dilakukan oleh para karyawan dalam menjalankan tugasnya di lapangan. Kata kunci : Java, PHP, MySQL, Netbeans, SDLC, waterfall 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi dan informatika merupakan kegiatan yang dilakukan secara berkesinambungan dan bertujuan untuk membantu manusia dalam membuat, mengubah, menyimpan, mengomunikasikan dan menyebarkan informasi yang lebih baik dari sebelumnya. Media informasi merupakan suatu kebutuhan pokok di semua kalangan masyarakat, perusahaan, instansi, dan dunia kerja. Dengan adanya perkembangan teknologi, suatu perusahaan atau instansi harus dapat memiliki manusia yang terampil dan menguasai teknologi untuk mencapai hasil kerja yang berkualitas tinggi sesuai dengan target yang diinginkan. (Olivia, 2014) Sering kita mendengar ucapan atau melihat tulisan mens sana in corpore sano yang artinya jika jiwa seseorang sehat maka tubuhnya akan sehat juga, begitu pula sebaliknya. Berenang merupakan salah satu cabang olahraga yang banyak digemari oleh masyarakat. Sejalan dengan hal itu, maka muncullah sarana kolam renang yang khusus dibangun untuk memfasilitasi masyarakat yang ingin menikmati olah raga satu ini. Berkembangnya kolam renang saat ini memberikan efek positif bagi manusia yaitu dapat melakukan olahraga dengan bersenangsenang tanpa adanya rasa jenuh. Karena saat ini banyak kolam renang yang sudah di desain khusus sebagai wahana untuk berolahraga dan berekreasi. Fasilitas serta kondisi tempat yang menarik juga dapat ditemui di berbagai kolam renang tertentu sesuai dengan potensi alamnya. Dalam perkembangan selanjutnya kolam renang saat ini menjadi salah satu usaha yang prospektif dan banyak diminati dalam dunia bisnis. (Darna, 2015) 98 Jurnal Cendikia Vol 12 No. 2 Cendikia 2016 Bandar Lampung, Oktober 2016 Kolam renang Pratama adalah salah satu kolam renang yang ada di daerah Labuhan Dalam, Bandar Lampung. Sistem pengolahan data penjualan tiket kolam renang saat ini masih menggunakan pengolahan data secara manual yaitu menggunakan pengolahan data dengan menulis di dalam buku. Pengolahan data penjualan tiket yang berjalan seperti ini masih memiliki kendala antara lain pencatatan dan penghitungan penjualan tiket masih rawan terjadi kecurangan. Tingkat keamanan yang masih kurang baik, dapat mengakibatkan pencurian data dari pihak yang tidak bertanggung jawab dan kurang cepat dalam penyajian laporan penjualan tiket maupun laporan keuangan kepada manajemen kolam renang. Dengan adanya permasalahan tersebut maka dibutuhkan rancangan sistem informasi yang mampu mengatasi permasalahanpermasalahan yang ada pada tempat usaha kolam renang ini. Penulis bermaksud untuk membangun sebuah aplikasi pengolahan data penjualan tiket kolam renang yang menggunakan bahasa pemrograman java dengan database mysql dan editor netbeans. Penelitian yang dilakukan terkait pembangunan sistem ini adalah jenis penelitian deskriptif dengan metode SDLC model waterfall. SDLC adalah tahapan-tahapan pekerjaan yang dilakukan oleh analis sistem dan programmer dalam membangun sistem informasi. System Development Life Cycle (SDLC) adalah keseluruhan proses dalam membangun sistem melalui beberapa langkah. Ada beberapa model SDLC. Model yang cukup populer dan banyak digunakan adalah waterfall. Beberapa model lain SDLC misalnya fountain, spiral, rapid, prototyping, incremental, build & fix, dan synchronize & stabilize. Dengan siklus SDLC, proses membangun sistem dibagi menjadi beberapa langkah dan pada sistem yang besar, masingmasing langkah dikerjakan oleh tim yang berbeda. Siklus SDLC dijalankan secara berurutan, mulai dari langkah pertama hingga langkah keenam. Setiap langkah yang telah selesai harus dikaji ulang. Semua langkah dalam siklus harus terdokumentasi. Dokumentasi yang baik akan mempermudah pemeliharaan dan peningkatan fungsi sistem. (Yulia, 2008) ISSN: 0216-9436 2. LANDASAN TEORI a. Aplikasi Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1998 : 52) adalah penerapan dari rancang sistem untuk mengolah data yang menggunakan aturan atau ketentuan bahasa pemrograman tertentu. Aplikasi adalah suatu program komputer yang dibuat untuk mengerjakan dan melaksanakan tugas khusus dari pengguna. Penggolongan Aplikasi 1. Perangkat lunak perusahaan (enterprise) 2. Perangkat lunak infrastruktur perusahaan 3. Perangkat lunak informasi kerja 4. Perangkat lunak media dan hiburan 5. Perangkat lunak pendidikan 6. Perangkat lunak pengembangan media 7. Perangkat lunak rekayasa produk Selain itu aplikasi juga mempunyai fungsi sebagai pelayan kebutuhan beberapa aktivitas yang dilakukan oleh manusia seperti sistem untuk software jual beli, permainan atau game online. (Ipulhe, 2016) b. Pengolahan Dalam dunia komputer, kata pengolahan biasanya dikaitkan dengan pengolahan data yaitu manipulasi data kedalam bentuk yang lebih berarti berupa informasi, sedangkan informasi adalah hasil dari kegiatan-kegiatan pengolahan data yang memberikan bentuk yang lebih berarti dari suatu kegiatan atau peristiwa. Data diolah sehingga dapat berubah bentuk dan menghasilkan sebuah informasi yang dapat berguna bagi masyarakat luas. (Askhaf, 2014) c. Kolam Renang Menurut karakteristiknya, kolam renang terbagi menjadi dua, yaitu kolam renang alami (pemandian alam) dan kolam renang buatan (artificial swimming pool). Saat ini kita membahas tentang kolam renang buatan. Ini dia beberapa hal tentang kolam renang buatan yang perlu kita ketahui : Berdasarkan peletakannya, kolam renang dibagi menjadi : 1. Private pool (kolam renang pribadi) Adalah jenis kolam renang berdasarkan penggunaan. Yang menggunakannya sudah pasti pemilik beserta keluarga pemilik kolam, secara umum ukuran kolam pribadi ini lebih kecil dibandingkan dengan kolam umum maupun kolam kompetisi. Ukuran kolam 99 Jurnal Cendikia Vol 12 No. 2 Cendikia 2016 Bandar Lampung, Oktober 2016 2. 3. 4. 5. 6. pribadi pada umumnya berkisar antara 3.7m x 7.3 m sampai 6.1 x 12m. Public Pool (kolam renang untuk umum) Adalah kolam renang yang luasnya kirakira mulai dari ukuran 24m2, biasanya mempunyai lebih dari satu kolam serta merupakan bagian dari tempat rekreasi air. Tetapi kolam renang umum (indoor) biasanya juga terdapat di tempat SPA, Sauna, Hot Tub atau berada di hotel yang mewah yang mana memiliki ukuran lebih kecil, lebih kecil dari ukuran kolam pribadi. Competition Pool (kolam renang untuk kompetisi) Menurut Federation Internationale de la Natation atau FINA (Internasional Swimming Federation), standar ukuran kolam renang untuk kompetisi adalah 25m atau 50m, dengan kedalaman sekurang-kurangnya 1.3m. Kolam renang untuk kompetisi biasanya berbentuk kolam renang indoor dan dihangatkan supaya bisa digunakan sepanjang tahun (negara iklim subtropis). Exercise Pool (kolam renang untuk latihan) Ukuran kolam renang jenis ini kecil, biasanya antara 2.5 m x 5 m yang dilengkapi dengan pendorong air buatan sehingga air seolah-olah mengalir dan perenang hanya berenang di tempat. Hot Tub (kolam SPA) Merupakan kolam renang umum yang dihangatkan, digunakan untuk relaksasi dan yang berhubungan dengan terapi. Natural Pools / Swimming ponds (kolam alam) Jenis kolam renang ini lebih berkonsentrasi terhadap alam atau lingkungan. Didesain lebih natural (menyatu dengan alam), keindahan alam untuk jenis kolam ini lebih diutamakan. Kolam jenis ini biasanya berupa telaga atau balong. (Makayasa, 2014) d. Basis Data Basis data adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut. Perangkat lunak yang digunakan ISSN: 0216-9436 untuk mengelola dan memanggil kueri (query) basis data disebut sistem manajemen basis data (database management system, DBMS). Sistem basis data dipelajari dalam ilmu informasi. Peran basis data basis data penting dalam pengolaan data dalam menggunakan komputer, karena beberapa alasan yaitu: 1. Sebagai komponen utama atau penting dalam sistem informasi, karena merupakan dasar dalam menyediakan informasi. 2. Menentukan kualitas informasi yang cepat, akurat, relevan, sehingga informasi yang disajikan tidak basi. Informasi dapat dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Penyusunan suatu database digunakan untuk mengatasi masalah-masalah pada penyusunan data. Manfaat yang diperoleh dari penyusunan database yaitu untuk: a. Mengatasi perangkapan (redundancy) data. Penyimpanan data yang sama pada beberapa tempat selain bisa menyulitkan pemakai tentang aktualisasi data juga memboroskan tempat penyimpanan, maka basis data akan mendeteksi dan menghindari jika terjadi perangkapan data. b. Menghindari terjadinya inkonsistensi data. Akibat lain jika terjadi perangkapan data, maka jika terjadi perubahan pada data yang satu sedangkan yang lain tidak dirubah akan terjadi ketidakkonsistenan data. Untuk itu database akan menyesuaikan terhadap data yang sama apabila terjadi perubahan, jika semua data akan selalu ter-update c. Mengatasi kesulitan dalam mengakses data. Memudahkan jika suatu saat akan diambil atau dicetak data yang memiliki kriteria tertentu, misalnya pada tanggal tertentu, alamat tertentu, jumlah tertentu, dan sebagainya. d. Menyusun format yang standar dari sebuah data. Data ayang sama pada file yang berbeda harus memiliki format data berupa tipe dan jangkauannya harus sama. Ketidaksamaan format data akan mengakibatkan sulit atau tidak bisanya pengaksesan data yang lain. e. Penggunaan oleh banyak pemakai (multiple user). Sebuah database bisa dimanfaatkan sekaligus secara bersama oleh banyak pengguna (multiuser) 100 Jurnal Cendikia Vol 12 No. 2 Cendikia 2016 Bandar Lampung, Oktober 2016 f. Melakukan perlindungan dan pengamanan data (data security). Setiap data hanya bisa diakses atas dimanipulasi oleh pihak yang diberi otoritas dengan memberikan login dan password terhadap masing-masing data. e. DFD Data Flow Diagram (DFD) merupakan suatu cara atau metode untuk membuat rancangan sebuah sistem yang mana berorientasi pada alur data yang bergerak pada sebuah sistem nantinya. Dalam pembuatan Sistem Informasi DFD sering digunakan, DFD dibuat oleh para analis untuk membuat sebuah sistem yang baik. Dimana DFD ini nantinya diberikan kepada para programmer untuk melakukan proses coding. Dimana para programmer melakukan sebuah coding sesuai dengan DFD yang dibuat oleh para analis sebelumnya. Fungsi dari Data Flow Diagram adalah alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur data dengan konsep dekomposisi dapat digunakan untuk penggambaran analisa maupun rancangan sistem yang mudah dikomunikasikan oleh profesional sistem kepada pemakai maupun pembuat program. (Sari, 2013) f. Basis Data Aplikasi Dalam penelitian ini, basis data aplikasi yang digunakan adalah MySql dan PhpMyadmin. MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem pengelolaan database dengan sistem relational (RDBMS). Sedangkan phpMyAdmin adalah sebuah perangkat lunak untuk mengelola database MySQl dengan antarmuka grafis (GUI). Penggunaan antarmuka grafis lebih memudahkan daripada antarmuka pengelolaan asli MySQL yang berbasis text. Jadi yang pada MySQL semuanya dilakukan dengan text, pada phpMyAdmin dibuat dalam model grafis. PHPMyAdmin dibuat dengan kode program PHP dan berjalan pada antarmuka web. Berikut ini penjelasan singkat mengenai menu-menu yang ada di phpmyadmin adalah sebagai berikut : 1. Databases, ini merupakan menu untuk melihat database yang sudah tersimpan dalam aplikasi mysql. 2. Structure, ini merupakan menu untuk melihat kontruksi tabel database seperti nama field, type dan jenis-jenis field lainya. ISSN: 0216-9436 3. Sql, ini menu yang berfungsi untuk melakukan sintax Sql pada phpmyadmin. 4. Search, fitur yang berguna untuk mencari isi pada database. 5. Insert, menu yang berfungsi untuk menginsert isi tabel pada database. 6. Export, menu yang berfungsi untuk mengeksport atau mengeluarkan isi tabel dari luar atau misalnya dari komputer Anda. 7. Import, ini kebalikan dari menu eksport yaitu memasukkan field tabel ke database dari komputer Anda. Gimana caranya akan saya posting di artikel berikutnya. 8. Setting, menu yang berfungsi untuk melakukan pengaturan pada operasi phpmyadmin. 9. Empty, menu yang berguna untuk mengosongkan tabel database. 10. Drop, menu yang berguna untuk menghapus tabel baik field maupun isinya. g. Penelitian Terkait Beberapa penelitian yang berhubungan dengan penelitian ini adalah : 1. Penelitian yang dilakukan oleh : M. Abdul Muis, S.Kom dan Kasih Purwantini, S.Kom, M.Kom. tahun 2014 tentang Sistem Informasi Penjualan Tiket Berbasis Multiuser Pada Semawis Water Park di Semarang menyimpulkan bahwa dengan adanya sistem informasi penjualan tiket yang berbasis multi user, seorang pengguna akan lebih mudah mengontrol penjualan tiket serta penyajian laporan penjualan akan lebih cepat dan akurat jika dibandingkan dengan sistem yang sebelumnya berjalan dengan manual. (M. Abdul Muis, 2014) 2. Penelitian yang dilakukan oleh : Yudha Adi Darna pada tahun 2015 yang berjudul Analisis Kolam Renang Kalianget di Kabupaten Wonosobo menjelaskan bahwa tidak semua menajemen di kolam renang itu baik. Hal tersebut kemungkinan disebabkan oleh perencanaan program kerja, kinerja karyawan, kualitas layanan yang kurang baik, manajemen yang kurang sesuai dan tempat yang kurang nyaman. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukannya, diketahui analisis manajemen Kolam Renang Kalianget di Kabupaten Wonosobo. Sebagian besar pada kategori cukup baik dengan persentase sebesar 52,8%. Akan tetapi upaya manajemen 101 Jurnal Cendikia Vol 12 No. 2 Cendikia 2016 Bandar Lampung, Oktober 2016 yang dilakukan haruslah saling berkesinambungan antara manager, karyawan dan pengunjung yang menjadi konsumen, sehingga kebijakan manajemen bisa dilaksanakan oleh pengurus yang lainya. (Darna, 2015) 3. Penelitian yang dilakukan oleh : Nanda kiswanto dan Lantip Trisunarno tentang Perencanaan Pengembangan Lokasi Wisata Kolam Renang Tirto Mudo Kabupaten Magetan Menggunakan Metode House Of Quality Dan Benefit Cost Analysis menjelaskankan bahwa pengembangan Lokasi Wisata Kolam Renang Tirto Mudo adalah langkah awal untuk menuju pengembangan desa wisata Tirto Mudo Kabupaten Magetan. Pengembangan proyek kolam renang Tirto Mudo ini juga dapat menambah pendapatan asli desa yang berasal dari penjualan tiket masuk. (Nanda Kiswanto) 3. METODELOGI PENELITIAN Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian deskriptif. Dalam metode deskriptif, peneliti bisa saja membandingkan fenomenafenomena tertentu sehingga merupakan suatu studi komparatif. Adakalanya peneliti mengadakan klasifikasi, serta penelitian terhadap fenomena-fenomena dengan menetapkan suatu standar atau suatu norma tertentu sehingga banyak ahli menamakan metode deskriptif ini dengan nama survei normatif (normative survey). Dengan metode deskriptif ini juga diselidiki kedudukan (status) fenomena atau faktor dan melihat hubungan antara satu factor dengan factor yang lain. Karenanya, metode deskriptif juga dinamakan studi status (case study). Secara harfiah, metode deskriptif adalah metode penelitian untuk membuat gambaran mengenai situasi atau kejadian, sehingga metode ini berkehendak mengadakan akumulasi data dasar belaka. Namun, dalam pengertian metode penelitian yang lebih luas, penelitian deskriptif mencakup metode penelitian yang lebih luas di luar metode sejarah dan eksperimental, dan secara lebih umum sering diberi nama, metode survei. Kerja peneliti, bukan saja memberikan gambaran terhadap fenomenafenomena, tetapi juga menerangkan hubungan, menguji hipotesis-hipotesis, membut predeksi serta mendapatkan makna dan implikasi dari suatu masalah yang ingin dipecahkan. Dalam mengumpulkan data ISSN: 0216-9436 digunakan teknik wawancara, dengan mengunakan schedule questionair ataupun interview guide. (Thea, 2013) a. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kolam Renang Pratama, Jl. Flamboyan Raya RT 09 LK II, Kelurahan Labuhan Dalam, Bandar Lampung. b. Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa metode penelitian dalam memperoleh data yang benar dan dapat dipercaya yang ada hubungannya dengan masalah yang akan dibahas. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah sebagai berikut : 1. Wawancara Suatu pendekatan kualitatif yang menggunakan proses mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada karyawan yang berhubungan langsung pada proses penjualan, pemesanan. 2. Observasi Suatu bentuk metode penelitian yang menggunakan proses pengamatan objek penelitian secara langsung di lapangan pada saat melakukan penelitian untuk memperoleh data dari perusahaan. 3. Kepustakaan Suatu bentuk metode pengumpulan data yang dilakukan dengan mencari bahan rujukan dan buku-buku sumber data, perbandingan yang dapat dipakai sebagai landasan teori yang berkaitan dengan pokok suatu masalah. c. Metodologi Pengembangan Sistem Penelitian ini mengembangkan sistemnya dengan menggunakan metode penelitian SDLC dengan model waterfall. Alasan menggunakan SDLC dalam penelitian ini adalah karena metode ini cocok digunakan untuk mengembangkan sistem teknologi informasi yang kompleks. Metode siklus hidup pengembangan sistem (System Development Life Cycle) mempunyai beberapa tahapan dimulai dari suatu tahapan sampai tahapan terakhir dan kembali lagi ke tahapan awal membentuk suatu siklus atau daur hidup. Siklus atau daur hidup pengembangan sistem tampak jika sistem yang sudah dikembangkan dan dioperasikan tidak dapat dirawat lagi, sehingga dibutuhkan 102 Jurnal Cendikia Vol 12 No. 2 Cendikia 2016 Bandar Lampung, Oktober 2016 pengembangan sistem gambar berikut ini. kembali ISSN: 0216-9436 seperti 4. HASIL DAN PEMBAHASAN a. Alur Sistem Alur sistem yang dibuat pada aplikasi pengolahan data tiket kolam renang, dapat dilihat pada gambar 3 dibawah ini. Gambar 1. Siklus Hidup Pengembangan Sistem Sumber : (Robiyansah, 2013) Berikut adalah tahapan SDLC secara Global: 1. Inisiasi (Initiation) 2. Pengembangan Konsep Sistem (System concept development) 3. Perencanaan (Planning) 4. Analisis Kebutuhan (requirements analysis) 5. Desain (design) 6. Pengembangan (development) 7. Integrasi dan Pengujian (Integration and test) 8. Implementasi (Implementation) 9. Operasi dan pemeliharaan (operations and maintenance) 10. Disposisi (disposition) Dalam penerapan tahapan prosesnya, SDLC memiliki beberapa model dan dalam penelitian ini, model yang dipilih adalah model penelitian waterfall. Metode Waterfall adalah suatu proses pengembangan perangkat lunak berurutan, di mana kemajuan dipandang sebagai terus mengalir ke bawah (seperti air terjun) melewati fase-fase perencanaan, pemodelan, implementasi (konstruksi), dan pengujian. Berikut adalah gambar pengembangan perangkat lunak berurutan/linear (Pressman, Roger S., 2001). Gambar 2. Tahapan Model Waterfall Sumber : (Anggoro, 2014) Gambar 3. Alur Sistem Penjualan Tiket Kolam Renang Berdasarkan gambar 3 diatas, maka dapat diuraikan bahwa alur sistem yang terjadi pada Kolam Renang Pratama berawal dari pengunjung yang memberikan data identitas diri mereka kepada petugas loket tiket kolam renang, selanjutnya petugas akan memasukkan identitas pengunjung tersebut ke dalam aplikasi tiket kolam renang. Lalu aplikasi akan mengolah data yang dimasukkan oleh petugas tersebut dan mengubahnya menjadi laporan data pengunjung. Selanjutnya petugas akan memasukkan jumlah tiket yang akan dipesan oleh pengunjung dan aplikasi secara otomatis akan mencetak tiket pesanan pengunjung dan menyimpan data penjualan tiket tersebut ke dalam database. Jika sudah tersimpan di dalam database, maka karyawan di bagian keuangan akan dapat membuat laporan penjualan dan pendapatan tiket kolam renang dengan mudah dan cepat baik itu sebagai laporan harian maupun laporan bulanan. Selanjutnya laporan tersebut akan diserahkan kepada pihak manager / pemilik guna diperiksa kebenaran dan kesesuaian data nya. 103 Jurnal Cendikia Vol 12 No. 2 Cendikia 2016 Bandar Lampung, Oktober 2016 Laporan pendapatan kolam renang ini akan membantu pemilik tempat usaha kolam renang untuk mengambil keputusan-keputusan yang berkaitan dengan upaya untuk meningkatkan pendapatan usaha kolam renang tersebut. b. Data Flow Diagram Pada DFD pengolahan tiket kolam renang ini terdapat 4 buah proses dimana terdiri atas entry data tiket, hitung harga tiket, jumlah, pembayaran, dan pembuatan laporan. Pada pengolahan data tiket kolam renang, data tiket yang dibeli oleh pengunjung dimasukkan kedalam aplikasi, kemudian aplikasi akan menghitung harga tiket yang dibeli dan memberikan informasi mengenai total jumlah harga tiket kolam renang tersebut. Selanjutnya dilakukan proses pembuatan laporan yang akan diserahkan kepada manager. ISSN: 0216-9436 untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan oleh user atau pengguna. Dalam pembuatan program ini dibutuhkan perangkat lunak sebagai berikut: Sistem Operasi : Microsoft Win. 7 Sistem Aplikasi : MySQL Program Pendukung : NetBeans IDE 8.0 e. Pembahasan Program Perancangan antar muka merupakan suatu hasil dari perancangan program yang di buat sesuai dengan sistem yang telah dilakukan penelitian. 1. Form Data Tiket Menu Tiket seperti gambar 7 dibawah ini digunakan untuk melakukan input data tiket kolam renang ataupun melakukan pencarian data tiket kolam renang. Gambar 5. Tampilan Menu Data Tiket Gambar 4. Data Flow Diagram c. Perangkat Keras/Hardware yang diusulkan Perangkat keras untuk menggunakan aplikasi ini agar dapat berjalan dengan baik penulis mengusulkan satu perangkat komputer dengan kriteria minimal sebagai berikut: 1. Komputer Prosessor setara P.4 ke atas 2. Monitor VGA 3. Ruang harddisk dengan sisa ruang minimal 4 GB 4. RAM 512 MB 5. Keyboard dan mouse standar 6. Printer standar d. Perangkat Lunak/ Software yang diusulkan Perangkat lunak atau software merupakan suatu rangkaian instruksi yang disusun secara teratur agar komputer dapat mengolah data 2. Form Transaksi Penjualan Tiket Sub menu transaksi penjualan tiket seperti gambar 6 dibawah ini digunakan untuk memasukkan data penjualan tiket kolam renang. Gambar 6. Tampilan Menu Transaksi Penjualan Tiket 104 Jurnal Cendikia Vol 12 No. 2 Cendikia 2016 Bandar Lampung, Oktober 2016 ISSN: 0216-9436 3. Laporan Penjualan Berdasarkan Tanggal DAFTAR PUSTAKA Gambar 7. Tampilan Laporan Penjualan Berdasarkan Tanggal 4. Laporan Penjualan Berdasarkan Bulan 1. Askhaf, A. [Online] 26 05 2014. Tentang Pengolahan Data. https://arifashkaf.wordpress.com/2014/05/ 08/tentang-pengolahan-data/. 2. Darna, Y. A. 10 10 2015. ePrints@UNY.. [Dikutip: 05 10 2016.] http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/27279. 3. Ipulhe. 22 02 2016. ipulhe.com. [Online] [Dikutip: 26 05 2016.] http://www.ipulhe.com/pengertianaplikasi/. 4. Makayasa, A. 2014. Jasa Pembuatan Kolam Renang. [Online]. [Dikutip: 26 05 2016.] http://trisaktiwiratama.blogspot.co.id/201 4/05/jenis-dan-type-kolam-renang.html. 5. M. Abdul Muis, S. K. 2014, Sistem Informasi Penjualan Tiket Berbasis Multiuser Pada Semawis Water Park Di Semarang. Semarang : Jurnal Sistem Informasi, Vol. 1 No. 1. Gambar 8. Tampilan Laporan Penjualan Berdasarkan Bulan 5. KESIMPULAN Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian yang dilakukan, dengan adanya aplikasi pengolahan data tiket kolam renang Pratama dapat menunjang dalam pengelolaan data tiket kolam reang bagi petugas untuk mencari data dengan cepat dan akurat. Program ini menjadi media informasi yang efektif dan akurat bagi petugas untuk mengetahui informasi data tiket yag terjual dengan cepat. Selain itu, program ini dapat mempermudah petugas untuk memberikan laporan data tiket kolam renang dengan cepat dan mudah baik laporan per-hari, per-bulan, per-tahun, per-nomor transaksi. 105