LAPORAN MAGANG PERAN BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK DAN FORUM KOMUNIKASI PIMPINAN DAERAH DALAM MENJAGA KAMTIBMAS (KEAMANAN DAN KETERTIBAN MASYARAKAT ) DI KABUPATEN TAPANULI UTARA DALAM PERSPEKTIF SOSIOLOGI OLEH : NAMA MAHASISWA NIM 1. OKY OKTAVIANI PANE 220301026 2. WINDA GULTOM 220301013 3. DEVITH SINAMO 220301011 4. AGUSTINA SIMARMATA 220301020 5. 6. RAYMOND SINURAT MARLIUS BUULOLO 220301007 220301006 PRODI SOSIOLOGI AGAMA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA KRISTEN INSTITUT AGAMA KRISTEN NEGERI TARUTUNG 2025 LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN 1. a. Tema Magang : Akselerasi Peningkatan Sumber Daya Manusia dan Kesejahteraan Masyarakat Pedesaan Tapanuli Utara : Peran Badan Kesatuan Bangsa dan Politik dan Forum b. Judul Magang Komunikasi Pimpinan Daerah Dalam Menjaga KAMTIBMAS ( Keamanan dan Ketertiban Masyarakat ) di Kabupaten Tapanuli Utara dalam Perspektif Sosiologi 2. Lokasi Magang : Badan Kesatuan Bangsa Dan Politik Kelompok : 3(Tiga ) a. Nama Ketua : Devith R. Sinamo b. Nim : 220301011 c. Fakultas : Ilmu Sosial Dan Humaniora Kristen 3. Jumlah Anggota : 6 (Enam ) Orang 4. Dosen Pembimbing Magang : Wensdy Sitindaon, M.Si Menyetujui Dosen Penguji Lapangan Ketua Kelompok Wensdy Sitindaon, M.Si NIP. 19910529 202012 1 001 Devith R Sinamo NIM. 220301011 Mengetahui Penguji Harisan B Firmando, M.Si NIP. 19890622 201903 1 006 1 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan laporan magang ini sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan program studi. Laporan ini disusun berdasarkan pengalaman dan pembelajaran yang kami peroleh selama melaksanakan kegiatan magang di Badan Kesatuan Bangsa dan Politik. Kegiatan magang yang berlangsung selama 9 minggu ini memberikan kesempatan bagi kami untuk memperoleh wawasan praktis dan pengalaman di dunia kerja yang tidak bisa diperoleh hanya dari teori di dalam kelas. Melalui kesempatan ini, kami dapat memahami lebih dalam bagaimana proses kerja yang sesungguhnya, mengenal berbagai tanggung jawab profesional, serta mengasah keterampilan sesuai dengan bidang yang kami pelajari di bangku kuliah. Kami juga memperoleh pemahaman mengenai bagaimana teori yang dipelajari dapat diterapkan dalam praktik nyata, yang pada akhirnya semakin memperkaya pemahaman kami tentang Praktik Kerja di Badan Kesatuan Bangsa Dan Politik Kabupaten Tapanuli Utara. Laporan ini disusun berdasarkan kegiatan magang yang dilaksanakan selama 9 minggu di Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Tapanuli Utara. Penyusunan laporan ini tidak terlepas dari bantuan pihak-pihak yang telah meluangkan waktunya sehingga laporan ini dapat di selesaikan. Oleh karena itu, melalui laporan ini, kami menyampaikan terima kasih kepada : 1. Bapak Prof. Dr. Ir. Albiner Siagian, M.Si Selaku Rektor Institut Agama Kristen Negeri Tarutung. 2. Bapak Dr. Maringan Sinambela, M.Th Selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora Kristen (FISHK) Institut Agama Kristen Negeri Tarutung. 3. Ibu Meriana N. Siburian, SE., M.Si selaku PLT Kepala di Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Tapanuli Utara yang bersedia menerima kami mahasiswa magang 8dengan baik. 4. Bapak Ranto Bangun Pasaribu, SH selaku Kasubag Umum di Badan 2 Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Tapanuli Utara yang bersedia menjadi pamong kami. 5. Ibu Dr. Elvri Teresia Simbolon, S.Sos, M.Pd selaku kepala Program Studi Sosiologi Agama Institut Agama Kristen Negeri Tarutung. 6. Bapak Dr. Martua Sihaloho, M.Si Selaku Ketua Panitia Magang Mahasiswa Sosiologi Agama 2025. 7. Bapak Wensdy Sitindaon, M.Si Selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) yang bersedia memberi bimbingan serta arahan selama magang. 8. Mahasiswa magang atas dedikasi dan kerja samanya selama masa magang di Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Tapanuli Utara. Kami telah berupaya secara maksimal, Kami menyadari bahwa laporan ini masih memiliki ruang untuk penyempurnaan. Dengan hati terbuka, kami menerima segala kritik dan saran yang membangun demi peningkatan kualitas di masa mendatang. Semoga laporan ini tidak hanya memberikan manfaat bagi para pembaca, tetapi juga menjadi awal dari kontribusi yang lebih besar. Kami juga berharap segala bantuan dan dukungan yang telah diberikan 2mendapatkan balasan terbaik dari Tuhan Yang Maha Esa. Tarutung, November 2025 Kelompok Magang Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Tapanuli Utara 3 ABSTRAK Laporan ini merupakan hasil pelaksanaan kegiatan magang mahasiswa Program Studi Sosiologi Agama IAKN Tarutung yang dilaksanakan di Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Tapanuli Utara pada tanggal 08 September hingga 08 November 2025. Kegiatan magang bertujuan untuk mengembangkan pemahaman mahasiswa mengenai tugas, fungsi, serta mekanisme kerja Kesbangpol, khususnya dalam kaitannya dengan peran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dalam menjaga Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas). Melalui kegiatan praktik kerja, observasi lapangan, wawancara, serta dokumentasi, mahasiswa memperoleh pengalaman langsung terkait pengelolaan administrasi, koordinasi lintas bidang, penanganan konflik sosial, serta pelayanan publik. Pelaksanaan magang ini juga memperlihatkan hubungan antara praktik kerja birokrasi dan perspektif Sosiologi Agama, terutama dalam melihat dinamika sosial, kerukunan masyarakat, serta upaya menjaga stabilitas sosial di tingkat daerah. Hasil magang menunjukkan bahwa Kesbangpol memiliki peran strategis dalam menjaga integrasi sosial melalui pembinaan ideologi kebangsaan, fasilitasi politik, kewaspadaan nasional, dan koordinasi Forkopimda. Dengan demikian, kegiatan magang ini memberikan kontribusi nyata terhadap peningkatan kompetensi akademik maupun keterampilan praktis mahasiswa dalam memahami isu-isu sosial dan keamanan masyarakat secara lebih komprehensif. Kata Kunci: Magang, Kesbangpol, Forkopimda, Kamtibmas, Sosiologi Agama, Tapanuli Utara 4 Daftar Isi kata Pengantar .......................................................................................................... 2 Abstrak ..................................................................................................................... 4 Bab I pendahuluan ................................................................................................... 7 1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 7 1.2 Tujuan Magang .............................................................................................. 8 1.3 Manfaat Magang ............................................................................................ 9 Bab II dasar pemikiran ........................................................................................... 11 2.1 Dasar Pemikiran Pemilihan Lokasi Magang ................................................ 11 2.2 Dasar Pemikiran Pemilihan Bidang Magang ............................................... 12 2.2.1 Bidang Sekretariat ................................................................................. 12 2.2.2 Bidang Ideologi, Wawasan Kebangsaan Dan Ketahanan Ekonomi, Sosial, Budaya Dan Agama ................................................................... 13 2.2.3 Bidang Politik Dalam Negeri Dan Organisasi Kemasyarakatan ........... 14 2.2.4 Bidang Kewaspadaan Nasional Dan Penanganan Konflik .................... 15 Bab III Profil Organisasi Dan Aktivitas Magang .................................................. 16 3.1 Gambaran Umum Organisasi ....................................................................... 16 3.1.1 Badan Kesatuan Bangsa Dan Politik ..................................................... 16 3.1.2 Visi Misi Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2025-2029 dan Perjanjian Kinerja dengan Perangkat Daerah Badan Kesatuan Bangsa Dan Politik .................................................................................................... 18 3.1.3 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Badan Kesatuan Bangsa Dan Politik Tapanuli Utara .......................................................................... 19 3.2 Struktur Organisasi Badan Kesatuan Bangsa Dan Politik Tapanuli Utara ... 20 3.2.1 Daftar Pegawai Badan Kesatuan Bangsa Dan Politik Kabupaten Tapanuli Utara ....................................................................................... 21 3.3 Aktivitas Magang ......................................................................................... 23 3.4 Metode Pelaksanaan Magang....................................................................... 24 3.5 Praktik Kerja ................................................................................................ 25 3.6 Dokumentasi ................................................................................................ 25 3.7 Bentuk-Bentuk Dukungan ............................................................................ 26 5 3.8 Kendala-kendala........................................................................................... 29 Bab IV Pembahasan ............................................................................................... 31 4.1 Landasan Teori ............................................................................................. 31 4.1.1 Teori Fungsional Struktrural ................................................................. 31 4.2 Bentuk-bentuk Kegiatan Forkopimda .......................................................... 36 4.3 Analisis Teori Fungsional Struktural dalam Konteks Peran Kesbangpol dan Forkopimda .................................................................................................. 39 4.4 Kalender Kegiatan Pelaksanaan Magang ..................................................... 41 Bab V Refleksi Diri ............................................................................................... 57 5.1 Manfaat yang Diperoleh............................................................................... 57 5.2 Kunci Sukses ................................................................................................ 59 5.3 Rencana Perbaikan Peserta Magang ............................................................ 60 Bab VI Kesimpulan ............................................................................................... 61 Daftar Pustaka ........................................................................................................ 63 Lampiran Dan Dokumentasi .................................................................................. 64 BAB I PENDAHULUAN 6 1.1 Latar Belakang Magang merupakan bagian penting bagi Mahasiswa, khususnya Mahasiswa Sosiologi Agama karena Magang merupakan bagian dari kurikulum Program Studi Sosiologi Agama di IAKN Tarutung, Mahasiswa diwajibkan untuk mengikuti program magang sebagai upaya untuk memperoleh pengalaman praktis dalam dunia kerja. Magang tidak hanya berfungsi sebagai wahana untuk menerapkan teori yang diperoleh di bangku kuliah, tetapi juga sebagai sarana untuk mengembangkan keterampilan yang relevan dengan profesi yang akan dijalani. Melalui magang, mahasiswa diharapkan dapat memperdalam pemahaman mereka tentang dinamika sosial yang ada di masyarakat dan mempersiapkan diri untuk menghadapi tantangan dunia profesional. Magang juga menjadi jembatan yang menghubungkan pengetahuan akademik dengan praktik di lapangan, memungkinkan mahasiswa untuk melihat secara langsung bagaimana konsep-konsep sosiologi diterapkan dalam konteks sosial dan budaya yang berbeda. Dengan demikian, magang memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk tidak hanya menguasai teori, tetapi juga mengasah kemampuan analisis dan kritis dalam menghadapi isu-isu sosial yang berkembang di masyarakat. Pengalaman ini akan memperkaya wawasan mereka, sekaligus memberikan bekal yang kuat untuk menyelesaikan berbagai persoalan sosial secara profesional. Pelaksanaan program magang ini dilakukan di Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (KESBAN2GPOL) Kabupaten Tapanuli Utara, sebuah institusi yang memiliki peran melaksanakan urusan pemerintahan berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di bidang kesatuan bangsa dan politik, perumusan kebijakan teknis di bidang Kesatuan Bangsa dan Politik, penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang Kesatuan Bangsa dan Politik, pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang Kesatuan Bangsa dan Politik, pelaksanaan fungsi lan yang diberikan oleh Bupati terkait dengan tugas dan fungsi IAKN Tarutung menjalin kerjasama formal dengan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (KESBANGPOL) kabupaten Tapanuli Utara melalui penandatanganan Memorandum Of Undeprstanding (MoU), yang menjadi dasar pelaksanaan magang 7 ini. Dengan diberlakukan nya magang sebagai kegiatan wajib, diharapkan mahasiswa dapat memberikan kontrubusi nyata kepada masyarakat, baik melalui pengaplikasian pengetahuan yang diperoleh selama kuliah. Maupun keterlibatan langsung dalam program-program peberdayaan yang dijalankan oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (KESBANGPOL) kabupaten Tapanuli Utara. Progra magang ini juga selaras dengan salah satu misi Fakultas Ilmu Sosial Humaniora Kristen (FISHK) IAKN Tarutung, yaitu menghasilkan lulusan yang tidak hanya kompeten dalam bidang akademik tetapi juga mampu menyelesaikan permasalahan sosial dengan pendekatan yang berbasis pada pemahaman mendalam terhadap konteks sosial yang ada. Perubahan ini memperkuat bahasa yang lebih formal dan baku, serta menekankan pentingnya magang dalam membekali mahasiswa dengan keterampilan praktis dan kompetensi dan profesional yang relevan dengan misi dan tujuan pendidikan di IAKN Tarutung. 1.2 Tujuan Magang Secara umum tujuan dari kegiatan magang adalah untuk memberikan kemampuaan mahasiswa melalui kreatifitas dan pegetahuan yang di peroleh dengan fenomena yang ada di instansi yang relevan dengan bidang ilmu sosiologi agama, secara khusus tujuan kegiatan magang adalah: 1. Meningkatkan pemahaman dan keahlian praktis mahasiswa dalam ilmu sosiologi, sebagai persiapan untuk meghadapi tantangan di dunia kerja . 2. Membekali mahasiswa dengan keterampilan analisis untuk menemukan solusi dalam menghadapi permasalahan sosial di masyarakat secara lebih aktif dan inovatif. 3. Meningkatkan kepekaan dan keterampilan mahasiswa dalam mengidentifikasi isu isu sosial, sehingga dalam memberikan kontribusi yang bermanfaat di bidang sosiologi. 4. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam merancang rencana pemecahan masalah sosial, baik dalam konteks umum maupun khususnya di bidang sosiologi agama 1.3 Manfaat Magang 8 Magang dapat memberikan manfaat baik bagi peserta magang, program studi, dan bagi instansi tempat tujuan magang: a) Manfaat magang bagi perseta magang: 1. Mahasiswa akan mendapatkan pengalaman langsung dilapangan yang membantu memperdalam ilmu sosiologi. 2. Mahasiswa akan belajar menerapkan analisis untuk menemukan solusi dari permasalah yang ada di lapangan. 3. Membantu mahasiswa lebih peka terhadap isu isu yang yang di masyarakat. 4. Mahasiswa akan lebih terlatih dalam penyusunan rencana pemecahan masalah sosial secara sistematis. b) Manfaat magang bagi program prodi 1. Prodi dapat memberikan pengalaman belajar yang lebih kaya bagi mahasiswa. 2. Memberikan umpan balik berharga yang dapat di gunakan oleh prodi untuk lebih memperbaiki kurikulum. 3. Untuk menmeningkatkan reputasi prodi dalam melahirkan lulusan yang siap kerja dan berkualitas. 4. Untuk mendukung dan mengembangkan riset atau kegiatan lainnya yang menguntungkan prodi seperti seminar,atau proyek bersama. c) Manfaat magang bagi instansi magang 1. Memanfaatkan sumber daya terdidik untuk mendukung penyelesaian tugas-tugas di unit kerja masing-masing, dengan memaksimalkan potensi yang dimiliki oleh mahasiswa magang dalam memberikan kontribusi nyata. 2. Mendapatkan alternatif sumber daya manusia yang sudah teruji kualitas dan kredibilitasnya, yang dapat menjadi referensi dalam proses rekrutmen pegawai di masa mendatang. 3. Mendapatkan masukan konstruktif 9 untuk pengembangan ilmu pengetahuan di perguruan tinggi, guna meningkatkan relevansi kurikulum dengan kebutuhan dan tuntutan dunia kerja. 4. Membangun kemitraan yang saling menguntungkan antara instansi tempat magang dan FISHK IAKN, untuk mempererat hubungan serta memperkuat kontribusi masing- masing dalam pengembangan sumber daya manusia. 5. Mendorong terciptanya kerjasama yang produktif dan bermanfaat bagi semua pihak yang terlibat, dengan harapan dapat menghasilkan sinergi yang positif antara dunia pendidikan dan dunia profesional. Fungsinya IAKN Tarutung menjalin kerja sama formal dengan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (KESBANGPOL) Kabupaten Tapanuli Utara melalui penandatanganan Memorandum of Undeprstanding (MoU), yang menjadi dasar pelaksanaan magang ini. Dengan diberlakukannya magang sebagai kegiatan wajib, diharapkan mahasiswa dapat memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat, baik melalui pengaplikasian pengetahuan yang diperoleh selama kuliah, maupun melalui keterlibatan langsung dalam program-program pemberdayaan yang dijalankan oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (KESBANGPOL) Kabupaten Tapanuli Utara. Program magang ini juga selaras dengan salah satu misi Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora (FISHK) IAKN Tarutung, yaitu menghasilkan lulusan yang tidak hanya kompeten dalam bidang akademik, tetapi juga mampu menyelesaikan permasalahan sosial dengan pendekatan yang berbasis pada pemahaman mendalam terhadap konteks sosial yang ada. Perubahan ini memperkuat bahasa yang lebih formal dan baku, serta menekankan pentingnya magang dalam membekali mahasiswa dengan keterampilan praktis dan kompetensi profesional yang relevan dengan misi dan tujuan pendidikan di IAKN Tarutung. 10 BAB II DASAR PEMIKIRAN 2.1 Dasar Pemikiran Pemilihan Lokasi Magang IAKN Tarutung menjalin kerjasama yang strategis dengan Kantor Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (KESBANGPOL) Tapanuli Utara melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) pada tanggal 11 September 2024. Memorandum of Understanding (MoU) ini ditandatangani oleh Ir. Tonny Liston Simangunsong, M.Si (Selaku Kepala Badan KESBANGPOL), Parulian Nainggolan, SE (Sekretaris Badan Kesatuan Bangsa dan Politik) Mahasiswa Sosiologi Agama selama melaksanakan magang di kantor Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (KESBANGPOL) Tapanuli Utara, Ranto Bangun Pasaribu, SH (Kasubbag Umum dan Kepegawaian), PAMONG (Pendamping Kegiatan Magang) Gregorius M. Banjar Nahor, S. Kom.,M.Si, (Sekretaris Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian Dan Pengembangan Daerah), kemudian disaksikan oleh Pegawai Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (KESBANGPOL) Tapanuli Utara, disaksikan oleh Dr. Maringan Sinambela, M.Th, (Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora Kristen (FISHK), Dr. Elvri Teresia Simbolon, S.Sos, M.Pd, (Kepala Program Studi Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora Kristen (FISHK) ) Dr. Martua Sihaloho, M.Si, (Panitia Magang), Wensdy Sitindaon, M.Si (Dosen Pembimbing Lapangan (DPL). Sebagai tindak lanjut dari kerjasama ini, kegiatan magang dilaksanakan di Kantor Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (KESBANGPOL) Tapanuli Utara, yang berlokasi di JL. BALIGE NO, 111, KECAMATAN TARUTUNG, KAB TAPANULI UTARA, dari tanggal 08 September hingga 08 November 2025. Pemilihan lokasi magang ini didasarkan pada relevansi antara Program Studi Sosiologi Agama di IAKN Tarutung dengan tugas dan fungsi Pelaksanaan program magang ini dilakukan di Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (KESBANGPOL) Kabupaten Tapanuli Utara, untuk melaksanakan urusan pemerintahan berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di bidang kesatuan bangsa dan politik, perumusan kebijakan teknis di bidang Kesatuan 11 Bangsa dan Politik, penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang Kesatuan Bangsa dan Politik, pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang Kesatuan Bangsa dan Politik, pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati terkait dengan tugas dan fungsinya. 2.2 Dasar Pemikiran Pemilihan Bidang Magang Sejalan dengan kerja sama yang terjalin antara IAKN Tarutung dan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (KESBANGPOL) Kabupaten Tapanuli Utara, mahasiswa yang ditempatkan di Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (KESBANGPOL) Kabupaten Tapanuli Utara siap untuk menjalankan tugas yang diberikan dengan penuh dedikasi. Program magang ini bertujuan untuk mendukung pengembangan kompetensi mahasiswa agar dapat menjadi tenaga profesional yang mumpunyai sesuai dengan bidang studinya. Melalui magang, mahasiswa tidak hanya memperoleh pengalaman praktis, tetapi juga dapat mengintegrasikan ilmu yang telah mereka pelajari di perguruan tinggi dengan tantangan nyata di dunia kerja. Lebih dari itu, program ini memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk memahami kondisi dan dinamika lingkungan kerja secara langsung, sebelum mereka terjun sepenuhnya ke dunia profesional. Pengalaman yang diperoleh di lapangan diharapkan dapat memperkaya wawasan serta mempersiapkan mahasiswa untuk menghadapi tantangan karier dengan bekal keterampilan dan pengetahuan yang lebih matang. Pemilihan bidang magang dilakukan oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (KESBANGPOL) Kabupaten Tapanuli Utara,yaitu menempatkan mahasiswa pada setiap divisi yang terdiri dari 4 divisi antara lain : 2.2.1 Bidang Sekretariat a. Membantu Bupati di bidang tugasnya; b. Melakukan pembinaan pelaksanaan tugas bawahan; c. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas kepada para Kepala Bidang di badan d. Melakukan koordinasi penyusunan dokumen perencanaan, dokumen penganggaran, laporan evaluasi kinerja dan laporan keuangan badan; e. Menyusun rencana program dan kegiatan bagian kesekretariatan; 12 f. Mengkoordinasikan pelaksanaan program dan kegiatan sung meliputi pengelolaan umum dan kepegawaian, pengelolaan keuangan, penyusunan program, pelaksanaan tertib administrasi. data dan informasi g. Melaksanakan monitoring, evaluası dan pelaporan bagian kesekretariatan; h. Melaksanakan tata usaha umum lingkup sekretarint: i. Memberi saran dan masukan kepada Kepala Badan sesuai tugas dan fungsinya j. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala Badan sesuai dengan tugas dan fungsinya k. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Badan 2.2.2 Bidang Ideologi, Wawasan Kebangsaan Dan Ketahanan Ekonomi, Sosial, Budaya Dan Agama a. Membantu Kepala Badan di bidang tugasnya; b. Menyusun rencana program dan kegiatan bidang, c. Melaksanakan penyusunan dokumen perencanaan, dokumen penganggaran, laporan evaluasi kinerja dan laporan keuangan. Bidang d. Melakukan pembinaan pelaksanaan tugas bawahan: e. Melaksanakan tata usaha umum lingkup bidang f. Pelaksanaan kebijakan, koordinasi, monitoring, dan evaluasi di bidang ideologi, nasionalisme, wawasan kebangsaan, bela negara, karakter bangsa, pembauran kebangsaan, bhinneka tunggal ika dan sejarah kebangsaan; g. Memfasilitasi ketahanan ekonomi, sosial, dan budaya, pencegahan penyalahgunaan narkotika serta kerukunan umat beragama dan penghayat kepercayaan di wilayah Kabupaten Tapanuli Utara; h. Mengevaluasi pelaksanaan kebijakan pada bidang; i. Memberi saran dan masukan kepada Kepala Badan sesuai dengan tugas dan fungsinya, j. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai dengan tugas dan fungsinya; dan 13 k. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Badan melalui Sekretaris 2.2.3 BIDANG POLITIK DALAM NEGERI DAN ORGANISASI KEMASYARAKATAN a. Membantu Kepala Badan di bidang tugasnya; b. Menyusun rencana program dan kegiatan bidang; c. Melaksanakan penyusunan dokumen perencanaan, dokumen penganggaran, laporan evaluasi kinerja dan laporan keuangan bidang, d. Melakukan pembinaan pelaksanaan tugas bawahan; e. Melaksanakan tata usaha umum lingkup bidang; f. Mengevaluasi pelaksanaan kebijakan pada bidang: g. Pelaksanaan kebijakan, koordinasi, monitoring, evaluasi, dan pelaporan di bidang pendidikan politik, etika budaya politik, peningkatan demokrasi, fasilitasi kelembagaan. Pemerintahan, perwakilan dan partai politik, pemilihan umum pemilihan kepala daerah, pemantauan situasi politik serta pendaftaran ormas, pemberdayaan ormas, evaluasi dan mediasi sengketa ormas, pengawasan ormas dan ormas asing di wilayah Kabupaten Tapanuli Utara: h. Memberi saran dan masukan kepada Kepala Badan sesuai dengan tugas dan fungsinya; i. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai dengan tugas dan fungsinya; dan Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Badan melalui Sekretaris. 14 2.2.4 Bidang Kewaspadaan Nasional Dan Penanganan Konflik a. Membantu Kepala Badan di bidang tugasnya; b. Menyusun rencana program dan kegiatan bidang: c. Melaksanakan penyusunan dokumen perencanaan, dokumen penganggaran, laporan evaluasi kinerja dan laporan keuangan bidang: d. Melakukan pembinaan pelaksanaan tugas bawahan; e. Penyusunan bahan perumusan dan fasilitasi kelembagaan bidang kewaspadaan dini serta penanganan konflik, kerjasama intelijen, pemantauan orang asing, tenaga kerja asing dan lembaga asing, kewaspadaan perbatasan antar wilayah Kabupaten Tapanuli Utara; f. Pelaksanaan kebijakan, koordinasi, monitoring, dan evaluasi di bidang kewaspadaan dini, kerjasama intelijen. pemantauan orang asing, tenaga kerja asing dan lembaga asing, kewaspadaan perbatasan antar wilayah Kabupaten Tapanuli Utara, fasilitasi kelembagaan bidang kewaspadaan serta fasilitasi penanganan konflik di wilayah Kabupaten Tapanuli Utara; g. Memfasilitasi dan koordinasi forum komunikasi pimpinan daerah; h. Melaksanakan tata usaha umum lingkup bidang: i. Mengevaluasi pelaksanaan kebijakan pada bidang; j. Memberi saran dan masukan kepada Kepala Badan sesuai dengan tugas dan fungsinya; k. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai dengan tugas dan fungsinya; dan l. Melaporkan hasil pelaksanaan melalui Sekretaris 15 tugas kepada Kepala Badan BAB III PROFIL ORGANISASI DAN AKTIVITAS MAGANG 3.1 Gambaran Umum Organisasi 3.1.1 Badan Kesatuan Bangsa Dan Politik Badan Kesatuan Bangsa dan Politik merupakan Unsur penunjang tugas bupati yang melaksanakan urusan pemerintahan berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan dibidang kesatuan bangsa politik. Badan Kesatuan Bangsa dan Politik dipimpin oleh Kepala Badan yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Badan Kesatuan Bangsa dan Politik dalam melaksanakan tugasnya sebagaimana dimaksud pada ayat (1), menyelenggarakan fungsi : a. Perumusan kebijakan erknis dibidang kesatuan Bangsa dan Politik; b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum dibidang Kesatuan Bangsa dan Politik; c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidnag kesatuan Bangsa dan Politik; d. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati terkait dengan tugas dan fungsinya. Perubahan Kantor Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Tapanuli Utara berdasarkan Peraturan Bupati Nomor 18 Tahun 2010 tentang Uraian Tugas Kepala Kantor, Kepala Sub Bagian Tata Usaha, dan Kepala Seksi pada Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Tapanuli Utara menjadi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Tapanuli Utara sesuai Peraturan Daerah Kabupaten Tapanuli Utara Nomor 06 Tahun 2019 Tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Tapanuli Utara dan Peraturan Bupati Tapanuli Utara Nomor 60 Tahun 2019 Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Tapanuli Utara. 16 Pedoman penyusunan evaluasi Rencana Strategis (Renstra) Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2020-2024 ini disusun atas berbagai Landasan Hukum, yaitu: 1. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah; 2 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025; 3 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah berapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015; 4 Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah; 5 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan; 6 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 100 Tahun 2018 tentang Penerapan Standar Pelayanan Minimal; 7 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 90 Tahun 2019 Tentang Klasifikasi, Kodefikasi, dan Nomenklatur Perencanaan Pembangunan dan Keuangan Daerah; 8 Peraturan Daerah Propinsi Sumatera Utara Nomor 12 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Propinsi Sumatera Utara Tahun 2005-2025; 9 Peraturan Daerah Kabupaten Tapanuli Utara Nomor 10 Tahun 2006 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2005- 2025; 10 Peraturan Daerah Kabupaten Tapanuli Utara Nomor 06 Tahun 2019 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Tapanuli Utara; 11 Peraturan Daerah Kabupaten Tapanuli Utara Nomor 03 Tahun 2020 tentang 17 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 20192024. 12 Peraturan Bupati Tapanuli Utara Nomor 60 Tahun 2019 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Tapanuli Utara; 3.1.2 Visi Misi Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2025 – 2029 dan Perjanjian Kinerja dengan Perangkat Daerah Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Visi Misi Bersama mewujudkan kabupaten tapanuli utara maju, berbudaya, dan berkelanjutan". Memajukan ekonomi rakyat yang inklusif dan berdaya saing untuk meningkatkan pendapatan masyarakat. Memajukan ekonomi melalui pertanian yang maju dan berteknologi yang mampu memberikan produktifitas yang tinggi Meningkatkan pelayanan pendidikan dan kesehatan yang berkualitas dan merata. Pencegahan stunting serta peningkatan peran generasi muda dan perempuan dalam pembangunan Pemenuhan kualitas infrastruktur dasar yang merata dan berkelanjutan berbasis kelestarian lingkungan dan tanggap resiko bencana penerapan kajian budaya dan kearifan lokal mulai dari pendidikan dasar untuk Memperkuat karakter terbaik masyarakat sehingga mampu meminimalisir efek negatif arus cepat informasi dan media social pengembangan kebudayaan berdasarkan Kekayaan budaya dan kearifan local memperkuat reformasi birokrasi, mengoptimalkan tata kelola pemerintahan. Menjadikan desa mandiri yang mampu memanfaatkan potensi sumber daya alam dan Sumber daya manusia yang tersedia meningkatkan pelestarian lingkungan serta peningkatan upaya penanggulangan mitigasi dan bencana 18 3.1.3 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Badan Kesatuan Bangsa Dan Politik Tapanuli Utara Kedudukan, Tugas dan Fungsi 1. Badan Kesatuan Bangsa dan Politik merupakan unsur penumang tugas Bupati yang melaksanakan urusan pemerintahun berdasarkan asas tonum dan tugas pembantuan di bidang kesatuan bangsa dan politik 2. Badan Kesatuan Bangsa dan Politik dipimpin oleh Kepala Badan yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepads Bupati melalui Sekretaris Daerah. 3. Badan Kesatuan Bangsa dan Politils dalain melaksanakan tugasnya sebagaimana dimaksud pada ayat (1), menyelenggarakan fungsi a. perumusan kebijakan teknis di bidang Kesatuan Bangsa dan Politik: b. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan unum di bidang Kesatuan Bangsa dan Holitik, c. pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang Kesatuan Bangsa dan Politik: dan d. pelaksanaan lungs lain yang diberikan oleh Bupati terkait dengan tugas dan fungsinya 19 3.2 Struktur Organisasi Badan Kesatuan Bangsa Dan Politik Tapanuli Utara 20 3.2.1 Daftar Pegawai Badan Kesatuan Bangsa Dan Politik Kabupaten Tapanuli Utara NO. NAMA/NIP 1. Meriana Nurcahaya Siburian, SE., M.Si NIP. 197502072005022001 2. Ranto Bangun Pasaribu, SH NIP. 197006292007011004 3. Johanna S.O Lumbantobing, SH NIP. 198410182010012005 4. Sabar Erikson Siagian NIP. 198103102007011001 PANGKAT/GOLONGAN Penata Tk.I (IV/b) JABATAN Plt. Kaban/ Sekretaris Penata Muda Tk. I (III/c) Penata Muda (III/a) Kasubbag Umum dan Kepegawaian Analisis Rencana Program dan Kegiatan Pengadministra si Persuratan Isai Hutabarat NIP.197709172007011008 6. Bretman Alabaster Batubara NIP.198002192012121003 7. Pardomuan Simorangkir NIP. 198212162012121004 8. Frans. L. Simarmata S.Pd NIP 19801204201001015 Penata Muda (III/a) Pengatur (II/c) Pengadministrasi Keuangan Pengadministrasi Persuratan Pengatur (II/c) Penata Tk.I (III/d) 9. Risky Jansen, S.Sos NIP. 198601062015051001 Penata (III/c) 10. Melati Pol Sari Sianturi, SE NIP. 198311102009042008 Penata TK. I (III/d) 11. Candra Gunawan Naibaho, SE NIP.198912032015051001 Penata (III/c) 12. Lindung Sianipar NIP. 197005172012121001 Pengatur Muda Tk.I (II/b) Pengadministrasi Persuratan Kabid Ideologi Wawasan Kebangsaan dan Ketahanan Ekonomi,Sosial, Budaya, dan Agama Fungsional Analis Kebijakan Ahli Muda Analis Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Analis Pengaduan Masyarakat Pengadministrasi Persuratan Penata Muda (III/a) 5. 21 13. Eben Ezer Sitanggang, ST NIP. 197505182003121003 Pembina (IV/a) 14. Poltak Palmer Marojahan Saragi Napitu, SH., M. Si NIP. 196909172002121003 Elisa Putra Simatupang NIP. 197412042007011001 Pembina (IV/a) 16. Jasa Nababan NIP. 197912182007011002 Pengatur MudaTk.I (II/d) Pengadministrasi Umum 17. Rinto Frengki Manalu NIP. 198309012009031003 Pengatur Muda Tk.I (II/b) Pengadministrasi Persuratan 18. Ferry Hanafyah Lumbantobing, SP2., M.Si NIP. 197306222005021001 Pembina (IV/a) 19. Budi Simamora SPd M.M NIP. 196812221998011001 Pembina TK.I (IV/b) 20. Henri lubis NIP. 197504302007011002 Penata Muda (III/a) Kabid Kewaspadaan Nasional dan Penanganan Konflik Analisis Pengaduan Masyarakat Pengadministrasi Persuratan 20. Togar Samosir NIP. 196803292007011015 Penata Muda (III/a) Pengadministrasi Umum 21. Rudi Lumbantobing NIP. 196902082007011004 Penata Muda (III/a) Pengadministrasi Persuratan 15. 22 Penata Muda (III/a) Kabid Politik Dalam Negeri dan Organisasi Kemasyarakatan Fungsional Analis Kebijakan Ahli Muda Pengadministrasi Umum 3.3 Aktivitas Magang Selama menjalani masa magang di Badan Kesatuan Bangsa dan politik Tapanuli Utara, Tim/Mahasiswa magang diberikan berbagai kesempatan untuk berpartisipasi dalam sejumlah aktivitas yang bertujuan memperdalam pemahaman tentang peran strategis lembaga ini dalam menjaga stabilitas sosial dan politik. Setiap ativitas yang dilakukan dirancang untuk memberikan pengalaman langsung dalam bidang pelayanan teknis administrasi, rekomendasi surat, serta koordinasi antarunit di lingkungan kesbangpol, adapun setiap bidang atau ruangan kerja tersebut adalah Sekretariat, terdiri dari Sub Bagian Umum dan Kepegawaian, Bidang Ideologi, Wawasan Kebangsaan dan Ketahanan Ekonomi, Sosial, Budaya dan Agama, Bidang politik Dalam Negeri dan Organisasi Kemasyarakatan, Bidang Kewaspadaan Nasional dan Penanganan Konflik, Kelompok Jabatan Fungsional dan Jabatan Pelaksana. Setiap mahasiswa di persilahkan untuk berada dalam setiap bidang, terbagi atas 4 Tim. Setiap Tim berkesempatan untuk bekerja setiap 3 minggu secara bergiliran, tujuan dari hal ini agar setiap tim magang berkesempatan dan memiliki pengalaman sesuai dengan bidang yang dijalani. Setempat yang memiliki pemahaman mendalam tentang situasi sosial dan dinamika komunitas di wilayahnya. Peran kepala desa sangat penting, karena sebagai pemimpin masyarakat lokal, kepala desa berfungsi sebagai jembatan komunikasi antara pemerintah dan warga, sehingga proses mediasi dapat berjalan dengan lebih lancar dan efektif. Tahapan penanganan konflik ini meliputi identifikasi masalah yang terjadi di lapangan, pengumpulan informasi melalui dialog dengan pihak-pihak yang terlibat, dan pelaksanaan hal pertama yang dilakukan mahasiswa adalah mengikuti Apel pagi, hal ini dilakukan setiap hari di Badan Kesatuan Bangsa dan Politik. Kemudian dilanjutkan dengan diskusi, arahan serta mengikuti pembagian bidang yang di bagi oleh pamong magang (Pendamping Kegiatan Magang). Selama menjalani kegiatan magang, penulis melaksanakan serangkaian aktivitas yang dirancang untuk mendukung operasional harian di divisi tempat mahasiswa 23 ditempatkan. Setiap pagi, mahasiswa menata ruang kerja, sebagai bagian dari upaya menciptakan lingkungan yang tertib dan kondusif. Setelah tugas awal ini, mahasiswa kemuduian melanjutkan dengan mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh setiap kepala Bidang (Kabid) maupun staf yang bertanggung jawab di divisi tersebut. Tugas-tugas ini meliputi berbagai kegiatan administrasi dan teknis yang berperan penting dalam mendukung fungsi organisasi. Secara umum, tugas yang diberikan kepada penulis dapat dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu kegiatan yang dilaksanakan di dalam kantor dan kegiatan lapangan yang dilaksanakan diluar kantor. Kegiatan dalam kantor mencakup tugas-tugas administratuf seperti pengarsipan, penyusunan laporan, serta membantu dalam pengelolaan dokumen internal. Sementara itu, kegiatan diluar kantor (kegiatan lapangan) mencakup tugas-tugas seperti mendampingi Kepala Bidang (Kabid) serta staf dalam kunjungan ke lokasi tertentu, menghadiri pertemuan dengan instansi terkait, atau berpartisipasi dalam berbagai kegiatan yang diselenggarakan oleh pihak kesbangpol. Di Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, terdapat bidang yang berfokus pada kewaspaan nasional dan penanganan konflik. Bidang ini memiliki peran penting dalam memantau serta menangani potensi konflik yang muncul ditengah 2masyarakat. Salah satu tanggung jawab utama bidang ini adalah melakukan upaya mediasi dan fasilitas dalam kasus-kasus konflik, terutama yang berkaitan dengan sengketa tanah, yang sering kali menjadi sumber ketegangan sosial. Dalam menjalankan tugasnya, bidang ini tidak bekerja sendiri, melainkan berkolaborasi secara aktif dengan sejumlah instansi terkait. Kerja sama ini mencakup berbagai pihak sebagai penasihat atau perwakilan dalam aspek hukum, Badan Pertahanan Nasional (BPN) yang berwenang dalam hal kepemilikan dan administrasi pertanahan, kemudian diikuti oleh kepala desa. 3.4 Metode Pelaksanaan Magang Pelaksanaan Kegiatan Magang Kerja di Kesatuan Badan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Tapanuli Utara dilaksanakan dengan bimbingan dari dosen pembimbing lapangan yang berperan sebagai fasilitator utama. Tugas pembimbing lapangan adalah memberikan arahan, petunjuk, serta informasi yang 24 relevan terkait topik-topik yang dijadikan fokus dalam kegiatan magang. Mereka bertanggung jawab untuk memastikan peserta magang dapat melaksanakan tugasnya dengan baik, sesuai dengan tujuan dan tema yang telah disepakati sebelumnya. 3.5 Praktik Kerja Metode pelaksanaan praktik kerja dirancang untuk memungkinkan peserta magang mengimplementasikan tridharma perguruan tinggi, yang mencakup pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Dalam bidang pendidikan, tujuan utamanya adalah menghubungkan antara teori yang diperoleh di bangku kuliah dengan penerapannya di dunia kerja. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam menganalisis berbagai fenomena dan perkembangan yang terjadi di di Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (KESBANGPOL) Kabupaten Tapanuli. Di sisi penelitian, peserta magang diberi kesempatan untuk mengumpulkan data dan informasi yang relevan selama masa magang. Kegiatan ini membantu mahasiswa mengembangkan keterampilan penelitian yang dapat diaplikasikan dalam konteks yang lebih praktis dan sesuai dengan kebutuhan instansi. Sementara itu, dalam pengabdian, peserta magang diharapkan aktif berkontribusi dalam menyelesaikan berbagai tugas yang diberikan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik. Pengabdian ini mencakup kesediaan peserta untuk bekerja secara profesional dan memberikan kontribusi positif yang mendukung tujuan dan kebijakan yang dijalankan oleh instansi tersebut. 3.6 Dokumentasi Metode pelaksanaan dokumentasi dalam kegiatan magang ini bertujuan untuk mendokumentasikan setiap informasi dan kegiatan yang dilakukan agar data yang diperoleh menjadi lebih lengkap, terstruktur, dan dapat dipertanggungjawabkan. Dokumentasi dilakukan untuk memastikan bahwa semua informasi yang dikumpulkan, baik berupa hasil wawancara, observasi, 25 maupun data lain, tercatat dengan baik dan terorganisir secara sistematis. Selain itu, dokumentasi juga berfungsi sebagai alat verifikasi untuk mendukung kebenaran dan keakuratan informasi yang disampaikan. Dengan adanya dokumentasi yang memadai, setiap 8keterangan yang diberikan dalam laporan magang dapat dipertanggungjawabkan, serta dapat dipastika2n sesuai dengan topik yang dibahas. Dokumentasi ini mencakup berbagai bentuk, mulai dari foto, video, catatan lapangan, hingga arsip tertulis, yang semuanya berperan penting dalam memperkuat analisis dan kesimpulan yang dibuat berdasarkan data yang terkumpul. Melalui pelaksanaan dokumentasi yang cermat dan menyeluruh, kegiatan magang tidak hanya akan menghasilkan laporan yang lebih valid dan komprehensif, tetapi juga memberikan bukti yang sahih terkait proses serta hasil yang dicapai selama magang di Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) 3.7 Bentuk-Bentuk Dukungan Selama menjalani kegiatan magang di Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Tapanuli Utara, kami menerima berbagai dukungan yang sangat membantu kelancaran dan keberhasilan program magang ini. Beberapa bentuk dukungan yang kami terima antara lain: 1. Pengenalan dan Arahan Terhadap Tugas Pokok dan Fungsi Kami diberikan pengarahan yang jelas mengenai tugas pokok dan fungsi yang ada di Badan Kesbangpol, khususnya yang berkaitan dengan bidangbidang tempat kami ditempatkan. Melalui penjelasan ini, kami dapat memahami dengan lebih baik peran dan tanggung jawab masing-masing bagian, serta bagaimana kegiatan di Kesbangpol berkontribusi dalam menjaga stabilitas sosial dan politik di tingkat lokal. 2. Fasilitas yang Mendukung Kegiatan Magang Sebagai bagian dari dukungan fasilitas, kami diberikan ruang kerja yang nyaman dan mendukung produktivitas. Selain itu, kami juga diberikan akses terhadap berbagai fasilitas pendukung lainnya, seperti komputer, jaringan Wi-Fi, serta sarana dan prasarana lainnya yang memungkinkan kami untuk 26 bekerja secara efektif dan efisien selama masa magang. 3. Akses untuk Mengumpulkan Data Pendukung Laporan Magang Dalam proses penyusunan laporan magang, kami diberikan kesempatan untuk mengakses berbagai data yang relevan dan diperlukan untuk mendukung penulisan laporan. Kami juga diberikan izin untuk meminta dokumen atau informasi yang dianggap penting untuk memperkaya analisis dan hasil penelitian yang kami lakukan selama magang. Dukungan-dukungan tersebut sangat berarti dalam menunjang kelancaran tugas kami sebagai peserta magang, serta memastikan bahwa kami dapat menyelesaikan kegiatan magang dengan hasil yang maksimal dan berbasis pada data yang valid. 1. Dukungan Dari Mahasiswa Selama melaksanakan kegiatan magang di Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Tapanuli Utara, mahasiswa memberikan dukungan yang sangat berharga melalui keterlibatan langsung dalam berbagai tugas dan kegiatan yang ada, sesuai dengan bidang masing-masing tempat mereka ditempatkan. Sebagaimana yang telah dijelaskan dalam bagian aktivitas magang, mahasiswa tidak hanya berpartisipasi dalam kegiatan yang berlangsung di kantor. Keikutsertaan mahasiswa dalam berbagai aktivitas memungkinkan mereka untuk memberikan kontribusi yang signifikan, baik dalam bentuk bantuan tenaga, waktu, maupun keahlian yang dimiliki. Dengan demikian, mahasiswa magang dapat mempermudah dan memperlancar berbagai proses pekerjaan yang ada di Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) tengah Utara termasuk dalam penyusunan laporan. Dukungan ini tidak hanya memberikan manfaat langsung bagi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Tapanuli Utara dalam menjalankan tugasnya, tetapi juga memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mengembangkan pengetahuan mereka, sekaligus memberikan wawasan yang lebih mendalam tentang kerja sosial dan kebijakan publik. Dengan demikian, 27 peran mahasiswa magang di Badan Kesatuan Bangsa dan Politik ini tidak hanya terbatas pada pembelajaran akademis, tetapi juga memberikan kontribusi nyata bagi keberhasilan pelaksanaan program sosial yang bermanfaat bagi masyarakat. 2. Dukungan Dari Institusi Tujuan Magang Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Tapanuli Utara memberikan dukungan yang sangat berarti selama pelaksanaan kegiatan magang, yang mencakup berbagai aspek guna memastikan kelancaran dan keberhasilan program magang. Beberapa bentuk dukungan yang diberikan antara lain: 1. Pemberian Izin Magang Selama 9 Minggu Badan Kesbangpol memberikan izin kepada peserta magang untuk melaksanakan kegiatan magang selama sembilan minggu. Durasi yang cukup panjang ini memungkinkan mahasiswa untuk lebih mendalami tugas dan fungsi Kesbangpol, serta memperoleh pengalaman praktis yang berharga dalam menjalankan berbagai kegiatan administratif dan operasional di instansi tersebut. 2. Penunjukan Pembimbing Magang Sebagai bentuk dukungan pembinaan, Kesbangpol menunjuk kasubag umum Kesbangpol sebagai pembimbing magang utama. Pembimbing ini memiliki peran penting dalam memberikan arahan, bimbingan, dan supervisi kepada peserta magang sepanjang periode magang, sehingga mahasiswa dapat memahami dengan baik tugas dan tanggung jawab yang dijalankan oleh Badan Kesbangpol serta menjalankan kegiatan magang dengan optimal. 3. Fasilitas dan Kemudahan Akses untuk Pengumpulan Data Kesbangpol juga memberikan kemudahan akses terhadap berbagai fasilitas dan sumber daya yang dibutuhkan oleh peserta magang, seperti ruang kerja yang memadai, perangkat komputer, serta jaringan internet. Selain itu, peserta magang diberikan akses untuk mengumpulkan data dan dokumentasi yang diperlukan guna menyusun laporan magang yang komprehensif. Fasilitas ini sangat mendukung mahasiswa dalam 28 mendapatkan informasi yang valid dan mendalam, yang akan digunakan dalam pembuatan laporan akhir kegiatan magang. Dukungan-dukungan ini tidak hanya mempermudah jalannya magang, tetapi juga memberikan pengalaman berharga bagi peserta magang dalam mengembangkan keterampilan praktis dan profesional mereka. Semua dukungan yang diberikan oleh Kesbangpol Tapanuli Utara turut berperan dalam memastikan bahwa kegiatan magang berlangsung dengan sukses dan memberikan manfaat baik bagi peserta magang maupun bagi instansi itu sendiri. 3. Dukungan Dari Progam Studi IAKN Tarutung menjalin kerjasama resmi dengan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Tapanuli Utara melalui penandatanganan Memorandum of Agreement (MoA). Acara ini dihadiri oleh Kepala Program Studi Sosiologi Agama, panitia magang, serta Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) dan dosen-dosen lainnya dari IAKN Tarutung. Penandatanganan MoA ini menjadi tonggak awal pelaksanaan kegiatan magang yang dilaksanakan oleh mahasiswa di Kesbangpol Tapanuli Utara. Sebagai bentuk tindak lanjut dari kegiatan magang tersebut, pada hari Senin, 08 November 2025, IAKN Tarutung mengutus Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) untuk menjemput mahasiswa magang di kantor Kesbangpol Tapanuli Utara. Proses penjemputan ini bertujuan untuk memastikan kelancaran administrasi akhir dan memberikan arahan penting mengenai penyelesaian laporan magang mahasiswa. 3.8 Kendala-kendala Adapun kendala yang dihadapi oleh mahasiswa magang selama mengabdi di Badan Kesatuan Bangsa dan Politik adalah sebagai berikut. 1. Kendala dari Mahasiswa kurangnya komunikasi yang optimal antara mahasiswa magang dan pegawai di instansi terkait. Kendala ini timbul karena beberapa faktor, antara lain keterbatasan 29 waktu, sehingga komunikasi dengan mahasiswa magang sering kali kurang optimal. Dalam beberapa situasi mahasiswa magang merasa sungkan untuk meminta penjelasan lebih lanjut terkait instruksi yang diberikan. Kondisi ini berpotensi menimbulkan kesalahpahaman atau keterlambatan dalam menyelesaikan tugas karena mahasiswa magang kurang yakin dengan prosedur yang diikuti. Pengalaman ini menjadi pembelajaran berharga bagi mahasiswa magang tentang pentingnya komunikais yang baik dalam lingkungan kerja. Ke depannya, inisiatif untuk lebih proaktif dalam mencari informasi dan bertanya saat ada ketidakjelasan, serta upaya dari instansi untuk menyediakan waktu khusus atau mekanisme komunikasi yang lebih terstruktur, akan sangat membantu dalam menciptakan lingkungan kerja yang lebih mendukung dan produktif bagi mahasiswa magang. 2. Kendala dari Institusi tujuan Magang Kurangnya kegiatan turun lapangan dikarenakan adanya efisiensi atau pemotongan anggaran 3. Kendala dari Program Studi Salah satu kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan magang adalah keterbatasan dalam penyampaian informasi dari program studi terkait prosedur dan persiapan magang. Informasi yang disampaikan terkadang kurang informatif, sehingga mahasiswa menghadapi kesulitan dalam memahami langkah-langkah persiapan yang perlu dilakukan. Selain itu, pembekalan khusus terkait teknis pelaksanaan magang juga dirasa masih terbatas, sehingga mahasiswa kurang memiliki pemahaman yang mendalam tentang tugas dan tantangan yang akan dihadapi di lapangan. Kendala ini berdampak pada kesiapan mahasiswa dalam menghadapi kegiatan magang dan dalam beradaptasi dengan lingkungan kerja yang baru. 30 BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Landasan Teori Berdasarkan tema yang diangkat dalam laporan magang ini adalah Pemberdayaan Potensi Masyarakat dan Peningkatan Kesejahteraan Sosial di Kabupaten Tapanuli Utara. Badan Kesatuan Bangsa Dan Politik Kabupaten Tapanuli Utara, sebagai suatu instansi tentu saja memiliki struktur, dimana instansi merupakan instansi pemerintah yang menangani urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri yang dipimpin oleh Kepala Badan yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Badan Kesatuan Bangsa Dan Politik Kabupaten Tapanuli Utara, terdiri dari badan itu sendiri, Bisang Sekretariat, Bidang Wawasan Kebangsaan dan Ketahanan Ekonomi, Sosial, Budaya, dan Agama (Wasbang) , Bidang Politik dalam Negeri dan Organisasi Kemasyarakatan , Bidang Kewaspadaan Nasional dan Penanganan Konflik. 4.1.1 Teori Fungsional Struktrural a. Pengertian Fungsional Struktural Teori fungsionalisme struktural yang dikemukakan oleh Parson ini pada mulanya lebih familiar disebut dengan teori integrasi, karena teori tersebut membahas tentang integrasi sosial yang terjadi di dalam suatu masyarakat. Elemen masyarakat menyatu dengan sistem yang ada di dalamnya dan berfungsi dengan baik sehingga mampu tercipta suatu keseimbangan. Ketika masyarakat hendak menciptakan suatu kesetabilan dan keharmonisan dalam lingkungan atau dalam suatu lembaga, maka struktur dan sistem yang ada di dalamnya harus fungsional. Karena tujuan utama dari teori fungsionalisme struktural Talcott Parsons ini yaitu menciptakan suatu keteraturan sosial dalam masyarakat. Teori ini memandang bahwa integrasi dalam masyarakaakan berjalan dengan baik dan normal jika elemen atau actor-aktor yang berkaitan mampu menjalankan fungsi dan strukturnya dengan semestinya. 31 Teori fungsionalisme struktural memandang bahwa realitas sosial adalah sebagai hubungan sistem, yaitu sistem masyarakat yang berada di dalam keseimbangan, yaitu kesatuan yang terdiri dari bagian-bagian yang saling bergantung. Sehingga ketika sistem atau struktur sosial mengalami suatu perubahan, maka akan menimbulkan perubahan pula pada sistem yang lainnya. Teori ini beranggapan bahwa setiap tradisi manganan masyarakat memberikan fungsi terhadap elemen masyarakat yang lainnya. Perubahan yang muncul dalam suatu masyarakat akan menimbulkan perubahan pula pada masyarakat yang lainnya. Teori ini mengkaji fungsi atau peran suatu institusi sosial Peneliti menggunakan teori fungsionalisme struktural dari Talcott Parsons sebagai pisau analisis. Asumsi dasar teori fungsionalisme struktural adalah masyarakat terintegrasi atas dasar kesepakatan dari para anggotanya mengenai nilai-nilai tertentu. Dalam hal ini, nilai-nilai tersebut mempunyai kemampuan mengatasi berbagai perbedaan sehingga masyarakat dipandang sebagai suatu sistem yang secara fungsional terintegrasi dalam suatu keseimbangan. Parsons memandang masyarakat merupakan kumpulan sistem sosial yang satu dengan yang lain berhubungan dan memiliki saling ketergantungan dengan fungsi masing-masing. b. Fungsi Teori Fungsional Struktural 1. Adaptation, suatu sistem harus mampu menanggulangi situasi eksternal yang gawat juga harus dapat beradaptasi dengan lingkungan dan menyesuaikan diri dengan lingkungan juga kebutuhan atau keperluan baik yang sederhana maupun rumit harus mampu menyesuaikan diri dalam adanya tradisi manganan dengan kebutuhan atau keperluan baik yang sederhana maupun rumit harus mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan, Kejawen. NU maupun Muhammadiyah dan sosial.. 2. Pandangan interaksionis, yang menyatakan bahwa konflik bukan sekedar sesuatu kekuatan positif dalam suatu kelompok. Melainkan juga mutlak perlu untuk suatu kelompok agar dapat berkinerja positif, oleh karena itu konflik harus diciptakan. Pandangan ini didasari keyakinan bahwa 32 organisasi yang tenang, harus harmonis, damai ini justru akan membuat organisasi itu menjadi statis, stagnan dan tidak inovatif Dampaknya adalah kinerja organisasi menjadi rendah. 3. Integrasi Sebuah sistem harus mengatur hubungan bagian-bagian yang menjadi komponennya. Ia pun harus mengatur hubungan antara ketiga imperatif fungsional tersebut ( A,G,L ). 4. Latency atau Pemeliharaan Pola Merupakan sistem yang harus melengkapi, memelihara dan memperbaharui motivasi individu dan polapola budaya yang menciptakan dan mempertahankan motivasi tersebut. Parsons mendesain skema AGIL agar dapat digunakan pada semua level sistem teoritisnya. Dalam pembahasan ini tentang keempat sistem tindakan maka akan menjabarkan cara parsons menggunakan AGIL. merupakan sistem memperbaharui yang motivasi harus individu melengkapi, dan memlihara pola-pola budaya dan yang menciptakan dan mempertahankan motivasi tersebut. Parsons menjelaskan bahwa masyarakat adalah suatu sistem sosial yang terdiri atas bagian-bagian yang saling berhubungan dan bergantung satu sama lain. Setiap bagian dalam sistem tersebut, seperti keluarga, pendidikan, agama, ekonomi, dan politik, memiliki fungsi tertentu untuk menjaga keseimbangan dan keteraturan sosial. Parsons berpendapat bahwa stabilitas masyarakat dapat terpelihara apabila setiap unsur menjalankan fungsinya dengan baik dan selaras dengan nilai serta norma yang disepakati bersama. Ia mengembangkan konsep AGIL sebagai kerangka dasar yang menjelaskan empat fungsi penting yang harus dipenuhi oleh setiap sistem sosial, yaitu Adaptation (penyesuaian diri terhadap lingkungan), Goal Attainment (penetapan dan pencapaian tujuan), Integration (pengaturan dan koordinasi antarbagian masyarakat), serta Latency atau Pattern Maintenance (pemeliharaan nilai dan pola budaya). Menurut Parsons, jika keempat fungsi ini berjalan dengan baik, maka masyarakat akan berada dalam kondisi seimbang dan harmonis. Ia juga menekankan bahwa perubahan sosial dapat diterima sejauh tidak mengganggu keseimbangan sistem tersebut, karena masyarakat secara alami akan menyesuaikan diri untuk mencapai stabilitas baru. 33 Dengan demikian, teori Parsons menegaskan bahwa keteraturan sosial bergantung pada konsensus nilai bersama serta kemampuan sistem sosial dalam menjaga keseimbangan fungsionalnya a. Penerapan Teori-Teori Dalam Konteks Forkopimda Penerapan teori fungsional struktural Talcott Parsons dalam konteks Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dapat dilihat dari bagaimana lembaga ini menjalankan fungsi-fungsi penting dalam menjaga stabilitas sosial dan keamanan daerah. Menurut Parsons, suatu sistem sosial hanya dapat bertahan apabila mampu menjalankan empat fungsi utama yang dikenal dengan skema AGIL, yaitu Adaptation (A), Goal Attainment (G), Integration (I), dan Latency (L). Keempat fungsi ini juga terlihat secara nyata dalam peran Forkopimda sebagai wadah koordinasi antara unsur pemerintah daerah, aparat keamanan, dan pemangku kepentingan lainnya dalam menjaga Kamtibmas di Kabupaten Tapanuli Utara. Pertama, fungsi Adaptation tercermin dari kemampuan Forkopimda dalam menyesuaikan diri dengan berbagai dinamika sosial, politik, dan keamanan yang muncul di masyarakat. Kesbangpol sebagai bagian dari struktur Forkopimda senantiasa melakukan pemetaan situasi, monitoring kondisi wilayah, serta bekerja sama dengan desa, kecamatan, TNI/Polri, dan masyarakat untuk menanggapi potensi ancaman keamanan. Kemampuan beradaptasi ini terlihat dalam penanganan berbagai persoalan seperti konflik sosial antarwarga, masalah pengaliran air bersih, penyalahgunaan narkotika, serta isu-isu ideologi dan kebangsaan. Dengan demikian, Forkopimda berperan sebagai sistem yang responsif terhadap perubahan lingkungan sosial. Kedua, fungsi Goal Attainment tampak dalam upaya Forkopimda menetapkan dan mencapai tujuan bersama, yaitu menciptakan keamanan dan ketertiban masyarakat. Setiap unsur dalam Forkopimda Bupati, Polres, Kodim, Kejaksaan, Pengadilan, Kesbangpol memiliki tujuan spesifik yang kemudian diarahkan menjadi tujuan kolektif. Misalnya, melalui kegiatan rapat koordinasi Forkopimda, pembentukan siskamling, serta sosialisasi pencegahan korupsi dengan KPK, semua pihak diarahkan untuk mencapai tujuan strategis menjaga stabilitas dan mencegah 34 gangguan sosial. Keselarasan tujuan ini menunjukkan bagaimana fungsi pencapaian tujuan berjalan secara terstruktur. Ketiga, fungsi Integration terlihat dari bagaimana Forkopimda mengatur hubungan antarinstansi dan meminimalisir potensi konflik di dalam sistem. Forkopimda berfungsi sebagai “pengikat” antar unsur pemerintah agar bekerja secara sinergis. Kesbangpol, misalnya, mengoordinasikan informasi dan kebijakan melalui rapat lintas sektor, mediasi konflik, dan monitoring isu-isu strategis. Dalam penanganan konflik desa, Forkopimda memfasilitasi pertemuan antara warga, kepala desa, aparat keamanan, maupun instansi teknis seperti BPN agar proses mediasi berjalan efektif. Keempat, fungsi Latency (Pemeliharaan Pola) tampak dalam upaya Forkopimda mempertahankan nilai-nilai budaya, ideologi kebangsaan, dan ketertiban sosial melalui berbagai program. Bidang Ideologi dan Wawasan Kebangsaan Kesbangpol secara aktif melaksanakan kegiatan pembinaan karakter kebangsaan, kerukunan umat beragama, wawasan kebangsaan, penanaman nilai Pancasila, serta sosialisasi anti-narkoba dan anti-korupsi. Upaya pemeliharaan nilai ini penting untuk memastikan bahwa motivasi sosial, norma, dan pola budaya masyarakat tetap terjaga sehingga tercipta masyarakat yang stabil, patuh hukum, dan berkarakter. Dengan demikian, Forkopimda berperan sebagai sistem sosial yang menjalankan fungsi-fungsi AGIL secara terpadu. Setiap unsur memiliki kontribusi dalam menjaga keberlangsungan tatanan sosial di Kabupaten Tapanuli Utara. Pendekatan fungsional struktural menegaskan bahwa stabilitas Kamtibmas tidak lahir dari satu lembaga saja, melainkan dari kerja sama antarstruktur yang menjalankan fungsinya secara harmonis. Oleh karena itu, keberadaan Kesbangpol sebagai bagian dari Forkopimda memiliki posisi strategis dalam memastikan proses adaptasi, pencapaian tujuan, integrasi, dan pemeliharaan nilai berjalan dengan baik demi terciptanya masyarakat yang aman, tertib, dan sejahtera. 35 4.2 Bentuk-bentuk Kegiatan Forkopimda 1. Pembentukan Forkopimda Pada dasarnya, Forkopimda dibentuk sebagai respon terhadap kebutuhan pemerintah daerah untuk memiliki ruang komunikasi dan koordinasi yang efektif antar aktor strategis seperti Bupati, kepolisian, TNI, kejaksaan, dan lembaga lain. Di Tapanuli Utara, tantangan pembangunan daerah seperti keamanan lingkungan, ketertiban sosial, kesenjangan pembangunan desa–kota, dan dinamika sosial membutuhkan penanganan kolektif antar lembaga. Oleh karena itu, keberadaan Forkopimda menjadi krusial dalam memastikan arah pembangunan daerah tetap terjaga dan tidak berjalan sendiri-sendiri. 2. Unsur Pembentuk Forkopimda Tapanuli Utara Secara umum, Forkopimda Tapanuli Utara terdiri dari: 1. Bupati Tapanuli Utara sebagai kepala daerah dan pembina utama koordinasi pemerintahan 2. Ketua DPRD sebagai representasi legislatif daerah. 3. Kapolres Tapanuli Utara yang mengoordinasikan keamanan dan penegakan hukum. 4. Dandim (Komandan Kodim) 0210/TU sebagai bagian dari TNI untuk mendukung pertahanan dan stabilitas keamanan daerah. 5. Kajari (Kepala Kejaksaan Negeri) yang bertanggung jawab pada penegakan hukum dan proses peradilan. Unsur lain seperti tokoh masyarakat atau lembaga daerah tertentu dapat dilibatkan sesuai kebutuhan. Sinergi antar lembaga inilah yang menjadi kekuatan utama Forkopimda dalam menjalankan fungsi pemerintahan daerah yang efektif 3. Tujuan Pembentukan Forkopimda Pembentukan Forkopimda Tapanuli Utara memiliki beberapa tujuan strategis, antara lain, Meningkatkan koordinasi antar lembaga pemerintah, 36 sehingga setiap agenda pembangunan dan penanganan masalah daerah memiliki arah kebijakan yang sama. Memelihara stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat, terutama dalam menghadapi isu-isu kriminalitas, konflik sosial, atau potensi gangguan politik. Mendukung pelaksanaan pembangunan, baik dari sisi regulasi, hukum, keamanan, maupun efisiensi pelaksanaan program daerah. Menjalin hubungan harmonis antara pemerintah dan masyarakat, dengan memastikan kebijakan daerah benar-benar responsif terhadap kebutuhan sosial. 4. Mekanisme Pembentukan dan Kerja Forkopimda Secara administratif, Forkopimda dibentuk berdasarkan regulasi pemerintah pusat melalui Undang-Undang Pemerintahan Daerah serta Peraturan Daerah dan petunjuk teknis lain yang mengikat. Setelah terbentuk, Forkopimda menyelenggarakan rapat koordinasi rutin untuk membahas isu daerah seperti: 1. Ketertiban umum 2. Penanganan kriminalitas dan kejahatan sosial 3. Pengamanan kegiatan pemerintah 4. Evaluasi pembangunan dan kebijakan publik 5. Permasalahan ekonomi, budaya, pendidikan, dan sosial Hasil koordinasi kemudian menjadi rekomendasi kebijakan yang harus dijalankan oleh instansi masing-masing sesuai kapasitasnya. 5. Contoh Peran Forkopimda di Tapanuli Utara Dalam konteks Tapanuli Utara, Forkopimda telah banyak berperan dalam kegiatan seperti: 1. Penanganan keamanan lingkungan melalui kegiatan ronda, pos kamling, hingga operasi terpadu dengan kepolisian dan TNI. 2. Pembinaan masyarakat untuk mencegah aksi kriminalitas seperti pencurian, perkelahian, hingga gangguan ketertiban umum. 3. Penguatan solidaritas dan rasa kepedulian masyarakat terhadap lingkungan 37 sosial. 4. Dukungan terhadap pelaksanaan pembangunan daerah seperti perbaikan infrastruktur, penguatan ekonomi desa, dan penataan ruang publik. Melalui hal ini, Forkopimda terbukti berperan sebagai “jembatan koordinasi” yang memastikan setiap instansi pemerintah tidak bekerja sendiri-sendiri, namun saling melengkapi. 6. Manfaat Forkopimda bagi Daerah Dengan terbentuknya Forkopimda, sejumlah manfaat dapat dirasakan, seperti, Pemerintah daerah lebih responsif dan cepat dalam mengambil keputusan. Konflik sosial dapat dicegah secara dini karena dikoordinasikan lintas sektor. Kebijakan pembangunan lebih selaras antara eksekutif, legislatif, hukum, dan sektor keamanan. Masyarakat merasakan kehadiran negara secara nyata dalam penyelesaian masalah sehari-hari. 2. Sosialisasi Pemberantasan Korupsi dengan KPK Forkompida juga aktif melaksanakan kegiatan sosialisasi terkait pencegahan korupsi dengan melibatkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Sosialisasi ini dilakukan untuk memberikan pemahaman kepada aparatur pemerintahan, tokoh masyarakat, hingga organisasi pemuda mengenai pentingnya integritas dan transparansi dalam penyelenggaraan pemerintahan. Dalam kegiatan ini, Forkompida bekerja sama dengan pihak KPK untuk menyampaikan materi mengenai jenis-jenis korupsi, faktor penyebab, dampak yang ditimbulkan, serta langkah-langkah pencegahannya. 3. Jenis-jenis Kegiatan Besar yang di Panitiai Oleh Kesbangpol 1. Rapat forkompida 2. Upacara peringatan hari kesaktian pancasila 3. Sosialisasi anti narkoba (bintara) 4. Upacara peringatan hari sumpah pemuda 38 5. Sosialisasi tentang pemberantasan bersama dengan kpk (Komisi Pemberantas Korupsi) 4.3 Analisis Teori Fungsional Struktural dalam Konteks Peran Kesbangpol dan Forkopimda Dalam perspektif fungsional struktural Talcott Parsons, masyarakat dipandang sebagai sebuah sistem sosial yang tersusun atas bagian-bagian yang saling berhubungan dan memiliki fungsi tertentu untuk menjaga stabilitas dan keteraturan sosial. Setiap lembaga, organisasi, maupun aktor sosial berperan menjalankan fungsi spesifik yang apabila bekerja secara harmonis, akan menciptakan keadaan masyarakat yang tertib, seimbang, dan stabil. Dalam konteks kegiatan magang di Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) serta koordinasinya dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Tapanuli Utara, teori ini dapat digunakan sebagai alat analisis untuk memahami bagaimana struktur birokrasi dan mekanisme kerja antarinstansi mampu menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas). Kesbangpol sebagai lembaga pemerintah daerah menjalankan fungsi strategis dalam bidang ideologi kebangsaan, politik dalam negeri, kewaspadaan nasional, dan penanganan konflik. Dalam kerangka AGIL Parsons, Kesbangpol memenuhi fungsi Adaptation melalui kemampuannya melakukan pemetaan konflik, observasi sosial, dan menyesuaikan kebijakan terhadap dinamika masyarakat seperti konflik pengaliran air bersih, kerawanan narkotika, hingga potensi konflik antarwarga. Sementara Forkopimda menampakkan fungsi Goal Attainment melalui forum rapat dan koordinasi yang mengarah pada pencapaian tujuan bersama menjaga stabilitas keamanan, menegakkan aturan, serta memastikan seluruh instansi bekerja menuju target Kamtibmas yang sama. Fungsi Integration terlihat dari bagaimana Kesbangpol mengoordinasikan hubungan antarinstansi seperti Polres, Kodim 0210/TU, Kejaksaan, BPN, pemerintah desa, serta tokoh masyarakat dalam menangani konflik. Sinergi ini memastikan bahwa perbedaan peran tidak menimbulkan konflik antar lembaga, 39 tetapi justru berkontribusi pada penyelesaian masalah secara komprehensif. Dalam penanganan kasus-kasus konflik desa, misalnya, Kesbangpol bertindak sebagai fasilitator mediasi yang menghadirkan semua pihak sehingga integrasi sistem sosial dapat dipulihkan. Selanjutnya, fungsi Latency atau pemeliharaan pola berhubungan dengan upaya Kesbangpol dalam menjaga nilai, norma, serta semangat kebangsaan melalui pembinaan wawasan kebangsaan, kegiatan rohani, sosialisasi antinarkoba, serta pembinaan kerukunan umat beragama. Program-program ini berfungsi mempertahankan motivasi sosial dan nilai budaya yang menjadi dasar kohesi masyarakat. Hal ini sejalan dengan pemikiran Parsons bahwa masyarakat hanya akan stabil apabila nilai bersama tetap terjaga. 40 4.4 Kalender Kegiatan Pelaksanaan Magang KALENDER MAGANG Sosiologi Agama Fakultas Ilmu Sosial Dan Humaniora Kristen Minggu ke-1 (Pertama) No. Hari/Tanggal 1. Senin Kegiatan Ket. 08 Pada hari senin, 08 September 2025 tepatnya pukul Terlaksana September 10.00 WIB Mahasiswa magang prodi sosiologi agama 2025 sebanyak 6 orang (3 peremuan dan 3 laki-laki) tiba dilokasi magang di badan kesatuan bangsa dan politik kabupaten Tapanuli Utara, bersama dengan dosen pembimbing lapangan, bapak Wensdy Sitindaon M.Si, kemudian dosen pembimbing lapangan (DPL) memperenalkan Mahasiswa magang secara resmi kepada Kepala Badan bersama Pamong dan seluruh pegawai di Badan Kesatuan bangsa dan Politik. Kemudian setelah penyerahan dan perkenalan Mahasiswa magang dilanjut dengan penandatanganan surat mahasiswa resmi melakukan magang di badan kesatuan bangsa dan politik tapanuli utara. Kemudian setelah itu Bapak Ranto Bangun Pasaribu, Kepegawaian) SH (Kasubbag Umum dan mengajak mahasiswa magang untuk melihat ruangan-ruangan atau bagian-bagian yang akan ditempati secara bergantian selama akan melakukan magang selama 9 minggu. Kemudian setelah semua kegiatan kantor selesai tepatnya pukul 16 :15 jam kerja sudah selesai 41 2. Selasa, Pada pukul 07.15 WIB, mahasiswa magang tiba di kantor Terlaksana 09 sep 2025 Badan Kesatuan Bangsa dan Politik. Kegiatan diawali dengan apel pagi sebagai pembuka, Setelah itu bapak pamong langsung membagi kami perbidang atau perdivisi dan setelah itu dilakukan pembahasan mengenai tugas dan tanggung jawab masing-masing bidang yang ada di dalam Badan Kesatuan Bangsa dan Politik. Dan setelah itu kemudian kami mahasiswa membantu pihak kantor untuk menyusun acara, membuat surat yang akan dilaksanakan Dikantor Bupati besoknya yaitu Kegiatan Rapat Koordinasi Forum Pimpinan Daerah Kabupaten Tapanuli Utara terkait perkembangan situasi Kamtibmas Kabupaten Tapanuli Utara Kemudian Pada pukul 16.15 WIB kegiatan kantor selesai. 3. Rabu, Pada pukul 07.15 WIB, mahasiswa magang tiba di kantor Terlaksana 10 sep 2025 Badan Kesatuan Bangsa dan Politik. Kegiatan dimulai dengan apel pagi, kemudian kami mahasiswa ikut serta mengikuti Rapat Dikantor Bupati dalam Rangka Pembentukan Siskamling yang dihadiri oleh FORKOPIMDA Daerah Kabupaten Tapanuli Utara. Kemudian Pada pukul 16.15 WIB, jam kerja pun berakhir. 4. Kamis, Pada pukul 07.15 WIB, mahasiswa magang tiba di kantor Terlaksana 11 sep 2025 Badan Kesatuan Bangsa dan Politik. Kegiatan dimulai dengan apel pagi, dilanjutkan dengan kami mengikuti ibadah di Sopo Partukoan dalam rangka Pembinaan Rohani Pemkab Tapanuli Utara yang di Panitiai oleh Kesbangpol. Jam kerja pun berakhir pada pukul 16.15 WIB. 42 5. Jumat , Pada pukul 07.45 WIB, mahasiswa magang tiba di 12 sep 2025 kantor Badan Kesatuan Bangsa dan Politik. Kegiatan Terlaksana dimulai dengan apel pagi, setelah itu dilanjutkan dengan Gotong Royong yang dimulai dari depan Indomaret D.I PANJAITAN sampai Tugu Kacang 6.8 Sabtu dan Minggu, Libur - Minggu ke-2 (Kedua) No Hari/Tanggal Kegiatan Ket. 1. Senin, Pada pukul 07.15 WIB, mahasiswa magang tiba di Terlaksana 15 sep 2025 kantor Badan Kesatuan Bangsa dan Politik. Diawali dengan apel pagi yang diikuti oleh seluruh staf dan mahasiswa magang, sebagai bentuk pembukaan kegiatan harian. Setelah apel pagi selesai, kami melanjutkan dengan mengantarkan surat ke BAPEDA dan Kantor Bupati. Pada pukul 16.15 WIB, setelah menyelesaikan seluruh rangkaian tugas yang telah direncanakan, jam kerja pun berakhir 2. Selasa, 16 sep 2025 Pada pukul 07.15 WIB mahasiswa magang tiba di Terlaksana kantor Badan Kesatuan bangsa Dan Politik, kami mengawali kegiatan dengan apel pagi Selanjutnya, kegiatan dilanjutkan dengan Kami Mahasiswa Melaksanakan PBB (Peraturan Baris-berbaris) dan Mengikuti Rapat dikantor Camat Siatas Barita Dalam Rangka adanya Konflik di desa Sitompul terkait Pengaliran Air Bersih yang tidak berjalan. Pada pukul 16.15 WIB, setelah menyelesaikan seluruh rangkaian tugas yang telah direncanakan, jam kerja pun berakhir 43 3. Rabu, 17 sep 2025 Pada pukul 07.15 WIB, mahasiswa magang tiba di Terlaksana kantor Badan Kesatuan Bangsa dan Politik. Kegiatan dimulai dengan apel pagi, kemudian dilanjut dengan Pengisian ANJAB Kerja Pihak Kantor, Setelah seluruh rangkaian kegiatan kantor selesai, jam kerja pun berakhir pada pukul 16.15 WIB. 4. Kamis, 18 sep 2025 Pada pukul 07.15 WIB, mahasiswa magang tiba di Terlaksana kantor Badan Kesatuan Bangsa dan Politik. Hari itu dimulai dengan apel pagi yang penuh semangat, kemudian kami mahasiswa Mengerjakan RESNTRA dan sekalian meemfotocopy kemudian diserahkan kepada Bendahara Setelah semua rangkaian tugas selesai dengan baik, jam kerja berakhir pada pukul 16.15 WIB. 5 Jumat, 19 sep 2025 Pada pukul 07.15 WIB, mahasiswa magang tiba di Terlaksana kantor Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, memulai hari dengan semangat. Kegiatan dimulai dengan apel pagi yang penuh kebersamaan, kemudian kami mahasiswa melanjutkan pengisian anjab Setelah menyelesaikan serangkaian kegiatan produktif, jam kerja pun berakhir pada pukul 16.15 WIB. 44 Minggu ke-3 (Ketiga) No Hari /tanggal Kegiatan Ket 1. Senin, Pada pukul 07.45 WIB, mahasiswa magang tiba di Terlaksana 22 sep 2025 kantor Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, memulai hari dengan apel pagi yang penuh semangat. Setelah apel, kami melanjutkan Pengisian ANJAB,RENJA, RENSTRA sebagian dari juga mengantarkan surat ke Kantor BKAD. Setelah menyelesaikan seluruh rangkaian tugas hari itu, jam kerja pun berakhir pada pukul 16.15 WIB. 2. Selasa, 23 sep 2025 Pada pukul 07: 15 WIB, mahasiswa magang tiba di Terlaksana kantor Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, memulai hari dengan apel pagi sebagai pembukaan kegiatan. Setelah apel pagi kami melanjutkan Pengisian ANJAB,RENJ. Setelah selesai melaksanakan rangkaian kegiatan, jam kerja berakhir pada pukul 16.15 WIB. 3 Rabu, 24 sep 2025 Pada pukul 07.00 WIB, mahasiswa magang tiba di Terlaksana kantor Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, memulai hari dengan apel pagi yang diikuti oleh seluruh staf dan pegawai. Setelah itu dari bidang ideologi mengetik visi misi penguatan Ideologi Pancasila dan karakter Bangsa Kesbangpol. yang Setelah diemban semua oleh Badan tugas selesai dilaksanakan dengan baik, jam kerja berakhir pada pukul 16.15 WIB. 45 4 Kamis, 25 sep 2025 Pada pukul 07.15 WIB, mahasiswa magang tiba di Terlaksana kantor Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, memulai hari dengan apel pagi bersama seluruh staf. Setelah apel, kegiatan dilanjutkan dengan melanjutkan anjab dan mengarsipkan surat Setelah menyelesaikan seluruh rangkaian kegiatan, jam kerja berakhir pada pukul 16.15 WIB. 5 Jumat, 26 Pada pukul 07.15 WIB, mahasiswa magang tiba di Terlaksana September 2025 kantor Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, memulai hari dengan apel pagi yang diikuti oleh seluruh staf. Setelah apel, melakukan kegiatan dilanjutkan dengan kebersihan lingkungan kantor, kebersihan bersama pegawai mulai dari depan kantor kesbangpol hingga depan bank SUMUT, Setelah menyelesaikan seluruh rangkaian kegiatan, jam kerja berakhir pada pukul 16.15 WIB. 6 7 Sabtu, 27 September 2025 Minggu, 28 September 2025 Libur - Libur - 46 Minggu ke-4 (Keempat) No Hari/ tanggal Kegiatan Ket 1 Senin, 29 Pada pukul 07.15 WIB, mahasiswa magang tiba di September 2025 kantor Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, memulai Terlaksana hari dengan apel pagi yang diikuti oleh seluruh staf. Setelah apel, kegiatan dilanjutkan dengan pengelolaan administrasi, termasuk pengagendakan surat masuk dan surat keluar, sebagai bagian dari proses administrasi rutin. Selanjutnya, melayat ke rumah salah satu pegawai Kesbangpol. Setelah menyelesaikan semua tugas yang telah dijadwalkan, jam kerja berakhir pada pukul 16.15 WIB. 2 Selasa, Pada pukul 07.15 WIB, mahasiswa magang tiba di 30 September 2025 kantor Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, memulai Terlaksana aktivitas hari itu dengan apel pagi bersama seluruh staf. Setelah apel, kami langsung melanjutkan kegiatan dengan gladi bersih untuk persiapan pelaksanaan kegiatan hari kesaktian pancasila 3 Rabu, Pada pukul 07.15 WIB, mahasiswa magang dan staff 01 okt 2025 tiba di lapangan tangsi, pihak kesbangpol sebagai panitia dalam rangka memperingati hari Kesaktian Pancasila. Kemudian setelah kami sudah melaksanakan kegiatan selama 3 minggu di bidang masing masing, lalu dilakukan rotasi atau pertukaran ke bidang lain. Setelah menyelesaikan semua tugas jam kerja pun berakhir pada pukul 16.15 WIB. 47 Terlaksana 4 Kamis, Pada pukul 07.15 WIB mahasiswa magang tiba di 02 okt 2025 kantor Badan Kesatuan bangsa Dan Politik, kami mengawali kegiatan dengan apel Terlaksana pagi selanjutnya,mengarsipkan dan mengagendakan surat masuk dan surat keluar. Setelah rangkaian kegiatan selesai jam kerja pun berakhir pada pukul 16.15 5 Jumat, Pada pukul 07.15 WIB, mahasiswa magang dan 03 okt 2025 pegawai kesbangpol mengikuti kegiatan senam sehat Terlaksana bersama ASN kabupaten Taput yang dilaksanakan di lapangan serbaguna, selanjutnya mengarsipkan dan mengagendakan surat masuk dan surat keluar. Setelah rangkaian kegiatan selesai jam kerja pun berakhir pada pukul 16.15 6 Sabtu, 04 okt 2025 Libur - 7 Minngu, 05 okt 2025 Libur - Minggu ke-5 (Kelima) No Hari, tanggal 1 Senin, Kegiatan Ket Libur fakultatif dalam rangka perayaan hari jadi ke Terlaksana 06 oktober 2025 80 Kabupaten Tapanuli Utara 2 Selasa, Pada pukul 07.15 WIB mahasiswa magang tiba di 07 okt 2025 kantor Badan Kesatuan bangsa Dan Politik, kami mengawali kegiatan dengan apel pagi. Selanjutnya, kami mahasiwa magang ikut serta kegiatan festival kuliner Taput yang diadakan di depan sopo partungkoan. Setelah jam16 :15 jam kerja sudah selesai . 48 Terlaksana 3 Rabu, 08 okt 2025 Pada pukul 07.15 WIB mahasiswa magang tiba di Terlaksana kantor Badan Kesatuan bangsa Dan Politik, kami mengawali kegiatan dengan apel pagi selanjutnya, mahasiwa magang ikut serta kegiatan festival kuliner Taput yang diadakan di depan sopo partungkoan., Setelah jam 16 :15 jam kerja sudah selesai . 4 Kamis, 09 okt 2025 Pada pukul 07.15 WIB mahasiswa magang tiba di Terlaksana kantor Badan Kesatuan bangsa Dan Politik, kami mengawali kegiatan dengan apel pagi selanjutnya, Membuat pohon kinerja setiap badan melalui renstra Pemerintah Daerah Taput, selanjutnya kami melakukan gladi bersih untuk mempersiapkan acara sosialisasi tentang narkoba yang dimana kesbangpol menjadi panitia dari sosialisasi tersebut. Setelah kegiatan selesai kami pulang pukul 21.00 WIB . 85 Jumat, 10 okt 2025 Pada pukul 07.00 WIB mahasiswa magang tiba di Terlaksana Sopar mengikuti kegiatan edukasi sosialisasi tetang narkoba yang dilakukan oleh TNI AU. Setelah jam 16:15 jam kerja sudah selesai . 6 Sabtu, Libur - Libur - 11 okt 2025 7 Minggu, 12 okt 2025 49 Minggu ke-6 (Keenam) No Hari, tanggal Kegiatan Ket 1 Senin, Pada pukul 07.15 WIB, mahasiswa magang tiba di Terlaksana 13 okt 2025 kantor Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, memulai hari dengan apel pagi yang diikuti oleh seluruh staf. Setelah apel, kami melanjutkan kegiatan ANJAB dan kami juga mengarsipkan dan mengagendakan surat masuk dan surat keluar Setelah semua tugas selesai, jam kerja berakhir pada pukul 16.15 WIB. 2 Selasa, 14 okt 2025 Pada pukul 07.15 WIB, mahasiswa magang tiba di Terlaksana kantor Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, memulai hari dengan apel pagi yang diikuti oleh seluruh staf. Setelah apel, kegiatan dilanjutkan dengan merayakan ulang tahun salah satu pegawai kesbangpol dan rapat tentang acara kegiatan purnabakti. Mengikuti kegiatan pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan di aula martua kantor bupati. Setelah menyelesaikan seluruh rangkaian kegiatan, jam kerja berakhir pada pukul 16.15 WIB 3 Rabu, 15 okt 2025 Pada pukul 07.15 WIB, mahasiswa magang tiba di kantor Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, memulai hari dengan apel pagi yang diikuti oleh seluruh staf. Setelah apel, kami melanjutkan kegiatan ANJAB. Setelah menyelesaikan seluruh rangkaian tugas, jam kerja berakhir pada pukul 16.15 WIB. 50 Terlaksana 4 Kamis, Pada pukul 07.15 WIB, mahasiswa magang tiba di 16 okt 2025 kantor Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, memulai Terlaksana hari dengan apel pagi bersama seluruh staf. Setelah apel, kami melanjutkan kegiatan dan mengarsipkan dan mengagendakan surat masuk dan surat keluar. 8 Setelah menyelesaikan semua kegiatan yang dijadwalkan, jam kerja berakhir pada pukul 16.15 WIB. 5 Jumat, Mahasiswa mengikuti kegiatan inisiasi dari kampus Terlaksana Libur - Libur - Kegiatan Ket Terlaksana 17 okt 2025 6 Sabtu, 18 okt 2025 7 Minggu, 19 okt 2025 Minggu ke- 7 (Ketujuh) No Hari, tanggal 1 Senin, Pada pukul 07.15 WIB, mahasiswa magang tiba di 20 okt 2025 kantor Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, memulai hari dengan apel pagi yang diikuti oleh seluruh staf. Setelah apel, kegiatan dilanjutkan dengan pembuatan surat serta pengarsipan dokumen- dokumen penting yang berkaitan dengan kegiatan administratif. Selanjutnya, Setelah menyelesaikan seluruh rangkaian tugas, jam kerja berakhir pada pukul 16.15 WIB. 51 2 Selasa, 21 okt 2025 Pada pukul 07.15 WIB, mahasiswa magang tiba di Terlaksana kantor Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, di mana kami memulai hari dengan apel. Setelah apel,dosen memonitoring kegiatan selama magang di kesbangol. Selanjutnya kami diskusi ke bidang politik dalam negeri terkait pembentukan ormas, Setelah rangkaian kegiatan tersebut selesai, jam kerja berakhir pada pukul 16.15 WIB. 4 Kamis, 23 okt 2025 Pada pukul 07.15 WIB, mahasiswa magang tiba di Terlaksana kantor Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, memulai kegiatan dengan apel pagi yang diikuti oleh seluruh staf. Setelah apel, kami melanjutkan kegiatan dengan mengagendakan surat masuk dan menyelesaikan tugas administratif lainnya dengan teliti. Setelah semua kegiatan selesai, jam kerja berakhir pada pukul 16.15 WIB. 5 Jumat, Pada pukul 07.15 WIB mahasiswa magang tiba di 24 oktober 2025 kantor Badan Kesatuan bangsa Dan Politik, kami mengawali kegiatan dengan apel pagi selanjutnya, melakukan senam pagi, selanjutnya gotong royong di lingkungan kantor, selanjutnya mengarsipkan surat masuk, Setelah jam 16 :15 jam kerja sudah selesai. 52 Terlaksana 8 6 Sabtu, Libur - Libur - Kegiatan Ket Terlaksana 25 oktober 2025 7 Minggu, 26 oktober 2025 Minggu ke-8 (Kedelapan) No Hari, tanggal 1 Senin, Pada pukul 07.15 WIB, mahasiswa magang tiba di 27 oktober 2025 kantor Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, memulai hari dengan apel pagi yang diikuti oleh seluruh staf. Setelah apel, kegiatan dilanjutkan dengan tugas administratif, yaitu mengarsipkan surat masuk dan keluar dengan teliti dan terorganisir. Semua surat yang diterima dan dikirimkan dicatat dan disusun sesuai prosedur untuk memastikan kelancaran alur dokumen. Selanjutnya kami melakukan gladi bersih untuk memperingati hari Sumpah Pemuda di lapangan serbaguna. Kemudian kami di rotasi atau ditukar ke bidang lain yang dilakukan oleh bapak pamong. Setelah menyelesaikan seluruh rangkaian kegiatan, jam kerja berakhir pada pukul 16.15 WIB 2 Selasa, 28 oktober 2025 Pada pukul 07.45 WIB, mahasiswa magang tiba di kantor Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, memulai hari dengan apel pagi yang diikuti oleh seluruh staf. Setelah apel kami mengikuti upacara kegiatan sumpah pemuda di lapangan serbguna. Setelah menyelesaikan seluruh rangkaian kegiatan, jam kerja berakhir pada pukul 16.15 WIB. 53 Terlaksana 3 Rabu, Pada pukul 07.15 WIB, mahasiswa magang tiba di 29 oktober 2025 kantor Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, memulai Terlaksana hari dengan apel pagi yang diikuti oleh seluruh staf. Setelah apel, kegiatan dilanjutkan dengan membuat dan mengantar surat ormas, jam kerja berakhir pada pukul 16.15 WIB. 4 Kamis, 30 oktober 2025 Pada pukul 07.15 WIB, mahasiswa magang tiba di Terlaksana kantor Badan Kesatuan Bangsa dan Politik dan memulai aktivitas dengan apel pagi bersama seluruh staf.selanjutnya diskusi santai dengan beberapa pegawai dan ibu PLT kaban. Setelah menyelesaikan seluruh rangkaian kegiatan, jam kerja berakhir pada pukul 16.15 WIB. 5 Jumat, Pada pukul 07.15 WIB mahasiswa magang tiba di 31 oktober 2025 kantor Badan Kesatuan bangsa Dan Politik, kami Terlaksana mengawali kegiatan dengan apel pagi selanjutnya, mengetik peraturan pemerintah kab. Taput tentang pedoman pendaftaran organisasi kemasyarakatan dan lembaga nirlaba lainnya, selanjutnya kami melaksanakan kegiatan purnabakti salah satu pegawai kesbangpol, Setelah pukul 16 :15 jam kerja sudah selesai . 6 Sabtu, Libur - 7 01 november 2025 Minggu, Libur - 02 november 2025 54 Minggu ke-9 (Kesembilan) No Hari, tanggal Kegiatan Ket 1 Senin, Pada pukul 07.15 WIB, mahasiswa magang tiba di Terlaksana 03 november 2025 kantor Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, memulai hari dengan apel pagi yang diikuti oleh seluruh staf. Kemudian setelah apel pagi selesai dilanjut dengan diskusi bersama pamong menai kinerja dan laporan magang mahasiswa. Kemudian setelah diskusi selesai dilanjut dengan melakukan kegiatan kantor lannya dan kemudian dilanjut dengan mengerjakan laporan mahasiwa magang. Kemudian setelah semua kegiatan kantor selesai pukul 16.15 mahasiswa magang beserta Bapak/Ibu staf kesbangpol kembali dari kantor kesbangpol 2 Selasa, 04 nov 2025 Pada pukul 07.15 WIB, mahasiswa magang tiba di Terlaksana kantor Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, memulai hari dengan apel pagi yang diikuti oleh seluruh staf. 3 Rabu, 05 nov 2025 Pada pukul 07.15 WIB, mahasiswa magang tiba di kantor Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, memulai hari dengan apel pagi yang diikuti oleh seluruh staf. Kemudian setelah apel pagi dilanjutkan dengan kegiatan kantor pengarsipan surat, dan kemudian dilanjut dengan mengerjakan laporan mahasiwa magang. Kemudian setelah semua kegiatan kantor selesai pukul 16.15 mahasiswa magang beserta Bapak/Ibu staf kesbangpol kembali dari kantor kesbangpol. 55 Terlaksana 4 Kamis, 06 nov 2025 Pada pukul 07.15 WIB, mahasiswa magang tiba di Terlaksana kantor Badan Kesatuan Bangsa dan Politik dan memulai aktivitas dengan apel pagi bersama seluruh staf. Kemudian setelah apel pagi Dosen Pembimbing Lapangan melasanakan penjemputan mahasiswa magang dan perpisahan dengan pegawai kesbangpol yang di hadiri oleh bapak kasubag umum selaku pamong magang, bapak kabid ideologi dan staff lainnya, setelah kegiatan selesai dilanjutkan dengan dokumentasi . setelah semua kegiatan kantor selesai pukul 16.15 mahasiswa magang beserta Bapak/Ibu staf kesbangpol kembali dari kantor kesbangpol. 5 Jumat, Menghadiri acara wisuda dari kampus Terlaksana 07 nov 2025 6. Sabtu Kegiatan magang di kesbangpol berakhir dengan baik. Terlaksana 08 Nov 2025 56 BAB V REFLEKSI DIRI 5.1 Manfaat yang Diperoleh Magang adalah suatu bentuk pengalaman kerja yang diselenggarakan oleh perusahaan, lembaga, atau instansi kepada seseorang, biasanya mahasiswa atau pelajar, untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan wawasan praktis dalam bidang tertentu yang sesuai dengan bidang studi atau minat mereka. Kegiatan magang ini dapat berupa kerja langsung di lingkungan kerja, pengamatan, atau proyek tertentu yang bertujuan untuk mengembangkan kemampuan profesional peserta magang. Magang sering kali merupakan bagian dari kurikulum pendidikan formal, di mana peserta magang diberi kesempatan untuk mengaplikasikan teori yang telah dipelajari di bangku kuliah dalam situasi nyata di dunia kerja. Selain itu, magang juga memberikan manfaat bagi peserta dalam membangun jaringan profesional, meningkatkan kemampuan interpersonal, serta memberi pengalaman yang dapat memperkaya resume atau portofolio mereka. Sebagai mahasiswa Sosiologi Agama, magang di Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) memberikan kesempatan berharga untuk menghubungkan pengetahuan teoritis yang diperoleh di bangku kuliah dengan praktik langsung di lapangan. Sosiologi Agama mempelajari hubungan antara agama dan masyarakat, serta dinamika sosial yang berkaitan dengan keberagaman dan konflik sosial, yang sangat relevan dengan isu-isu yang ditangani oleh instansi kesbangpol. Magang di kesbangpol memberi mahasiswa gambaran langsung tentang bagaimana lembaga pemerintahan daerah menjalankan tugasnya, termasuk merumuskan kebijakan, memberikan pelayanan umum, dan mengelola urusan pemerintahan yang berkaitan dengan kesatuan bangsa. Mahasiswa Sosiologi Agama dapat memahami lebih baik tentang bagaimana pemerintah daerah berperan dalam menjaga stabilitas sosial. Melalui magang, mahasiswa diajak untuk menganalisis masalah sosial yang muncul di masyarakat. 57 Keahlian ini sangat penting, karena akan membantu mahasiswa dalam merancang kebijakan atau program yang dapat mengatasi masalah-masalah sosial di masyarakat. Magang di Badan Kesatuan Bangsa dan Politik memberikan banyak manfaat bagi mahasiswa Sosiologi Agama, baik dalam hal pengembangan keterampilan profesional, penerapan teori dalam kebijakan praktis, serta pemahaman lebih dalam tentang dinamika sosial-politik yang melibatkan agama. Pengalaman ini akan memperkaya wawasan mahasiswa dan membekali mereka dengan keterampilan yang dibutuhkan untuk berkontribusi dalam diberikan dengan tujuan lembaga. Selanjutnya, kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkungan kerja merupakan kunci utama dalam kesuksesan magang. Mahasiswa harus bisa menyesuaikan diri dengan budaya dan norma yang ada di tempat magang. Kesbangpol memiliki struktur organisasi dan cara kerja yang berbeda dengan dunia akademik, sehingga mahasiswa harus belajar untuk berkomunikasi dan bekerja dalam tim yang terdiri dari berbagai latar belakang menciptakan masyarakat yang lebih harmonis, toleran, dan stabil secara sosial-politik. Disisi lain, Magang memberikan kesempatan untuk berinteraksi langsung dengan berbagai pihak, baik dalam lingkungan internal (sesama rekan kerja atau atasan) maupun eksternal (klien, masyarakat, atau mitra kerja). Dalam konteks ini, mahasiswa mengasah keterampilan komunikasi verbal dan tertulis yang jelas, efektif, dan profesional. Kemampuan komunikasi yang baik sangat penting dalam dunia pekerjaan, terutama dalam hal presentasi, negosiasi, dan koordinasi antar tim. Magang memungkinkan mahasiswa untuk belajar bagaimana menyampaikan ide dengan tepat serta memahami dan merespons kebutuhan orang lain dalam konteks profesional. Kemudian mahasiswa juga di beri kesempatan untuk terjun langsung ke lapangan, manfaat magang ketika terjun ke lapangan sangat penting dalam mempersiapkan mahasiswa untuk dunia kerja. Manfaat magang bagi mahasiswa lebih dari sekadar memperoleh pengetahuan dan keterampilan teknis yang relevan dengan bidang studi mereka. 58 Magang juga memberikan kesempatan untuk mengembangkan berbagai kompetensi non-teknis yang sangat dibutuhkan dalam dunia pekerjaan, seperti keterampilan komunikasi, manajemen waktu, etika kerja, dan pembangunan jaringan profesional. Semua keterampilan dan pengalaman ini akan sangat membantu mahasiswa dalam mempersiapkan diri menghadapi tantangan dunia kerja yang kompetitif dan dinamis. Dengan demikian, magang bukan hanya sebagai ajang untuk belajar, tetapi juga sebagai bekal yang sangat berharga untuk memulai karier profesional di masa depan 5.2 Kunci Sukses Pelaksanaan magang di Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk belajar langsung tentang dunia pemerintahan dan kebijakan publik. Agar magang dapat berjalan dengan sukses, ada beberapa kunci yang perlu diperhatikan oleh mahasiswa. Pertama, pemahaman terhadap tugas dan fungsi Bakesbangpol sangat penting. Mahasiswa harus memahami peran Bakesbangpol dalam menjaga kesatuan bangsa, stabilitas politik, serta hubungan antar umat beragama. Dengan pemahaman ini, mahasiswa dapat lebih mudah menyelaraskan tugas-tugas yang profesional. Kemampuan beradaptasi ini akan memudahkan mahasiswa dalam menyelesaikan tugas yang diberikan. Selain itu, inisiatif dan sikap proaktif juga sangat diperlukan. Mahasiswa yang aktif dalam mencari kesempatan untuk membantu dan mengambil tanggung jawab lebih akan dilihat sebagai individu yang berpotensi berkembang. Keterampilan komunikasi yang efektif juga menjadi faktor penting dalam keberhasilan magang. Mahasiswa harus mampu menyampaikan ide atau laporan dengan jelas, baik secara lisan maupun tertulis. Dengan memperhatikan faktorfaktor ini, mahasiswa dapat memaksimalkan pengalaman magang di Kesbangpol dan mengembangkan keterampilan yang berguna untuk karier mereka di dunia profesional. Magang di Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) merupakan pengalaman mengembangkan yang sangat berharga bagi mahasiswa untuk keterampilan praktis dan memahami dinamika dunia pemerintahan. Kunci sukses dalam pelaksanaan magang meliputi pemahaman yang 59 baik tentang tugas dan fungsi Bakesbangpol, kemampuan beradaptasi dengan lingkungan kerja, serta sikap proaktif dan inisiatif dalam menyelesaikan tugas. Selain itu, keterampilan komunikasi yang efektif, manajemen waktu yang baik, dan etika kerja yang tinggi juga menjadi faktor penting untuk mencapai keberhasilan. 5.3 Rencana Perbaikan Peserta Magang Dalam proses magang, terdapat banyak kesempatan untuk belajar dan berkembang. Berdasarkan pengalaman yang diperoleh selama magang di Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol), ada beberapa area yang perlu diperbaiki agar dapat meningkatkan kualitas diri sebagai peserta magang. Berikut adalah rencana perbaikan untuk mahasiswa sebagai peserta magang: a) Peningkatan kemampuan komunikasi Selama magang, mahasiswa menyadari bahwa kemampuan komunikasi, baik lisan maupun tertulis, masih perlu diperbaiki. Terkadang, mahasiswa merasa kurang percaya diri saat menyampaikan ide pada saat diskusi. Oleh karena itu, peningkatan keterampilan komunikasi sangat penting untuk menyampaikan informasi dengan jelas dan efektif. Rencana Perbaikan: Mengikuti pelatihan komunikasi atau presentasi untuk meningkatkan kemampuan berbicara di depan umum. Meningkatkan keterampilan menulis dengan membuat rangkuman dan laporan yang lebih terstruktur dan mudah dipahami. Rencana perbaikan ini disusun berdasarkan pengalaman magang yang dijalani dan refleksi terhadap keterampilan yang perlu ditingkatkan. Dengan fokus pada peningkatan kemampuan komunikasi, Melalui langkah-langkah konkret ini, mahasiswa berharap dapat mengoptimalkan pengalaman magang dan meningkatkan kinerja serta keterampilan yang dibutuhkan dalam dunia kerja. 60 BAB VI KESIMPULAN Selama menjalani program magang ini, penulis memperoleh pengetahuan dan pengalaman yang mendalam terkait penerapan ilmu yang telah dipelajari selama perkuliahan di dalam dunia kerja nyata. Program magang ini memberikan kesempatan yang berharga bagi mahasiswa untuk mengimplementasikan teori akademis dalam konteks yang lebih praktis dan relevan. Dalam praktiknya, pengalaman ini membantu mahasiswa dalam memperkaya keterampilan, memperdalam pemahaman, serta mengasah kemampuan teknis dan non-teknis yang relevan dengan bidang yang ditekuni. Melalui magang, mahasiswa juga dapat mengenali dinamika serta pola interaksi yang ada dalam lingkungan kerja profesional, mempersiapkan diri untuk menghadapi tantangan dan tuntutan dunia kerja setelah menyelesaikan studi. Selanjutnya, berdasarkan berbagai pengalaman yang dicatat dalam Laporan Magang dapat disimpulkan bahwa didalam dunia kerja harus menerapkan sikap tanggung jawab, ketelitian, dan kesabaran yang tinggi dalam menjalankan setiap tugas yang diberikan. Pekerjaan di lingkungan formal juga menuntut kedisiplinan yang ketat, baik dalam mengikuti peraturan kerja yang telah ditetapkan maupun dalam hal ketepatan waktu. Sikap disiplin dan ketekunan ini bukan hanya diperlukan untuk mencapai hasil yang optimal, tetapi juga sebagai bentuk komitmen profesional terhadap kewajiban dan kepercayaan yang diberikan oleh instansi tempat bekerja. Kegiatan magang yang berlangsung selama 9 minggu di Badan Kesatuan Bangsa Dan Politik Kabupaten Tapanuli Utara ini terlaksana dengan baik dan telah memberikan kontribusi yang positif bagi Mahasiswa magang maupun bagi instansi (di Badan Kesatuan Bangsa Dan Politik Di Kabupaten Tapanuli) yang menerima mahasiswa magang. Mahasiswa magang berharap, pengalaman dan hasil dari kegiatan magang ini dapat memberikan manfaat yang berkelanjutan bagi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Tapanuli Utara, serta dapat mendukung kelancaran dan kualitas operasional pada Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Tapanuli Utara. Kemudian pengalaman magang ini juga memberikan wawasan berharga serta pembelajaran yang baik bagi para Mahasiswa magang, 61 terutama dalam hal profesionalisme dan adaptasi terhadap lingkungan kerja di sektor pemerintahan. Dengan penuh kesadaran, Mahasiswa magang di instansi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik memahami bahwa laporan magang ini masih memiliki berbagai kekurangan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan sebagai bahan evaluasi demi penyempurnaan laporan magang dan pengembangan kualitas penulisan di masa yang akan datang. Harapan penulis, laporan ini dapat berfungsi sebagai referensi yang bermanfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan, serta sebagai pedoman bagi mahasiswa magang lainnya dalam mempersiapkan diri untuk menghadapi dunia kerja. Demikian kesimpulan yang dapat disampaikan sebagai bagian penutup dari Laporan Akhir Magang di Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Tapanuli Utara. Semoga laporan ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan semua pihak yang berkepentingan. 62 DAFTAR PUSTAKA Betrand R. Canfield "Bentuk Penyelesaian Konflik Sosial (Identifikasi Bentuk Penyelesaian Konflik Antara Public Relations PT Donggi Senoro Liquefied Natural Gas Kabupaten Luwuk Banggai Dengan Masyarakat)." Politico: Jurnal Ilmu Politik 8.3 (1964). Cutlip, Scott M. Allen H. Center, and Glen M. Broom, 1985. Effective Public Relations. Sixth edition. New Jersey: Prentice-Hall, Inc. Englewood Cliffs. Elly M, (2011). Etnografi Konflik Masyarakat Batu Daya dengan Perusahaan PT. Swadaya Mukti Prakarsa di Simpang Dua, Ketapang, Kalimantan Barat. Jurnal Dakwah Dan Sosial, 3(1), 22 RAVICO, Ravico. Konflik elit politik di Kesultanan Palembang Darussalam tahun 1803- 1821. TAMADDUN: Jurnal Kebudayaan dan Sastra Islam, 2015, 15.2: 3966.Wirawan. 2009. Konflik dan Manajemen Konflik (Teori, Aplikasi, Penelitian). Jakarta: Salemba Humanika. Soerjono soekanto. (1989:90) Misteri di Balik Kontrak Bermasalah, Bandung: Mandar Maju. Soetjiningsih. 2004. Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya. Jakarta : Sagung Seto. Turmudi, Endang. 2021. Merajut Harmoni, Membangun Bangsa: Memahami Konflik dalam Masyarakat Indonesia. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia W8ibowo. (2006). Manajemen Perubahan, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. 63 LAMPIRAN DAN DOKUMENTASI DOKUMENTASI KETERANGAN Pengantaran Mahasiswa Magang Oleh DPL ke Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Tapanuli Utara Kegiatan Apel Pagi Rutin di Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Tapanuli Utara 64 Kegiatan Kantor di Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Tapanuli Utara 65 Kegiatan Lapangan (Turun ke Lapangan) Mahasiswa Sosiologi Agama di Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Tapanuli Utara 66 Kegiatan Monitoring yang dilakukan oleh Bapak Ibu Dosen IAKN Tarutung ke Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Tapanuli Utara Penjemputan Mahasiswa Magang Sosiologi Agama di Badan Kesatuan Bangsa dan Politik 67 68