Uploaded by common.user151686

Peran Kesbangpol & Forkopimda dalam Kamtibmas Tapanuli Utara (Sosiologi)

advertisement
LAPORAN MAGANG
PERAN BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK DAN FORUM
KOMUNIKASI PIMPINAN DAERAH DALAM MENJAGA KAMTIBMAS
(KEAMANAN DAN KETERTIBAN MASYARAKAT ) DI KABUPATEN
TAPANULI UTARA DALAM PERSPEKTIF SOSIOLOGI
OLEH :
NAMA MAHASISWA
NIM
1.
OKY OKTAVIANI PANE
220301026
2.
WINDA GULTOM
220301013
3.
DEVITH SINAMO
220301011
4.
AGUSTINA SIMARMATA
220301020
5.
6.
RAYMOND SINURAT
MARLIUS BUULOLO
220301007
220301006
PRODI SOSIOLOGI AGAMA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA KRISTEN
INSTITUT AGAMA KRISTEN NEGERI TARUTUNG
2025
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN
1. a. Tema Magang
: Akselerasi Peningkatan Sumber Daya Manusia dan
Kesejahteraan Masyarakat Pedesaan Tapanuli Utara
: Peran Badan Kesatuan Bangsa dan Politik dan Forum
b. Judul Magang
Komunikasi Pimpinan Daerah Dalam Menjaga KAMTIBMAS
( Keamanan dan Ketertiban Masyarakat ) di Kabupaten
Tapanuli Utara dalam Perspektif Sosiologi
2. Lokasi Magang
: Badan Kesatuan Bangsa Dan Politik
Kelompok
: 3(Tiga )
a. Nama Ketua
: Devith R. Sinamo
b. Nim
: 220301011
c. Fakultas
: Ilmu Sosial Dan Humaniora Kristen
3. Jumlah Anggota
: 6 (Enam ) Orang
4. Dosen Pembimbing Magang : Wensdy Sitindaon, M.Si
Menyetujui
Dosen Penguji Lapangan
Ketua Kelompok
Wensdy Sitindaon, M.Si
NIP. 19910529 202012 1 001
Devith R Sinamo
NIM. 220301011
Mengetahui
Penguji
Harisan B Firmando, M.Si
NIP. 19890622 201903 1 006
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas rahmat dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan laporan magang ini
sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan program studi. Laporan ini
disusun berdasarkan pengalaman dan pembelajaran yang kami peroleh selama
melaksanakan kegiatan magang di Badan Kesatuan Bangsa dan Politik. Kegiatan
magang yang berlangsung selama 9 minggu ini memberikan kesempatan bagi
kami untuk memperoleh wawasan praktis dan pengalaman di dunia kerja yang
tidak bisa diperoleh hanya dari teori di dalam kelas. Melalui kesempatan ini, kami
dapat memahami lebih dalam bagaimana proses kerja yang sesungguhnya,
mengenal berbagai tanggung jawab profesional, serta mengasah keterampilan
sesuai dengan bidang yang kami pelajari di bangku kuliah. Kami juga memperoleh
pemahaman mengenai bagaimana teori yang dipelajari dapat diterapkan dalam
praktik nyata, yang pada akhirnya semakin memperkaya pemahaman kami
tentang Praktik Kerja di Badan Kesatuan Bangsa Dan Politik Kabupaten Tapanuli
Utara.
Laporan ini disusun berdasarkan kegiatan magang yang dilaksanakan
selama 9 minggu di Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Tapanuli Utara.
Penyusunan laporan ini tidak terlepas dari bantuan pihak-pihak yang telah
meluangkan waktunya sehingga laporan ini dapat di selesaikan. Oleh karena itu,
melalui laporan ini, kami menyampaikan terima kasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ir. Albiner Siagian, M.Si Selaku Rektor Institut Agama
Kristen Negeri Tarutung.
2. Bapak Dr. Maringan Sinambela, M.Th Selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial
dan Humaniora Kristen (FISHK) Institut Agama Kristen Negeri Tarutung.
3. Ibu Meriana N. Siburian, SE., M.Si selaku PLT Kepala di Badan Kesatuan
Bangsa dan Politik Kabupaten Tapanuli Utara yang bersedia menerima
kami mahasiswa magang 8dengan baik.
4. Bapak Ranto Bangun Pasaribu, SH selaku Kasubag Umum di Badan
2
Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Tapanuli Utara yang bersedia
menjadi pamong kami.
5. Ibu Dr. Elvri Teresia Simbolon, S.Sos, M.Pd selaku kepala Program Studi
Sosiologi Agama Institut Agama Kristen Negeri Tarutung.
6. Bapak Dr. Martua Sihaloho, M.Si Selaku Ketua Panitia Magang
Mahasiswa Sosiologi Agama 2025.
7. Bapak Wensdy Sitindaon, M.Si Selaku Dosen Pembimbing Lapangan
(DPL) yang bersedia memberi bimbingan serta arahan selama magang.
8. Mahasiswa magang atas dedikasi dan kerja samanya selama masa
magang di Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Tapanuli
Utara.
Kami telah berupaya secara maksimal, Kami menyadari bahwa laporan
ini masih memiliki ruang untuk penyempurnaan. Dengan hati terbuka, kami
menerima segala kritik dan saran yang membangun demi peningkatan kualitas di
masa mendatang. Semoga laporan ini tidak hanya memberikan manfaat bagi para
pembaca, tetapi juga menjadi awal dari kontribusi yang lebih besar. Kami juga
berharap segala bantuan dan dukungan yang telah diberikan 2mendapatkan
balasan terbaik dari Tuhan Yang Maha Esa.
Tarutung, November 2025
Kelompok Magang Badan Kesatuan Bangsa dan Politik
Tapanuli Utara
3
ABSTRAK
Laporan ini merupakan hasil pelaksanaan kegiatan magang mahasiswa
Program Studi Sosiologi Agama IAKN Tarutung yang dilaksanakan di Badan
Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Tapanuli Utara pada
tanggal 08 September hingga 08 November 2025. Kegiatan magang bertujuan
untuk mengembangkan pemahaman mahasiswa mengenai tugas, fungsi, serta
mekanisme kerja Kesbangpol, khususnya dalam kaitannya dengan peran Forum
Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dalam menjaga Keamanan dan
Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas). Melalui kegiatan praktik kerja, observasi
lapangan, wawancara, serta dokumentasi, mahasiswa memperoleh pengalaman
langsung terkait pengelolaan administrasi, koordinasi lintas bidang, penanganan
konflik sosial, serta pelayanan publik. Pelaksanaan magang ini juga
memperlihatkan hubungan antara praktik kerja birokrasi dan perspektif Sosiologi
Agama, terutama dalam melihat dinamika sosial, kerukunan masyarakat, serta
upaya menjaga stabilitas sosial di tingkat daerah. Hasil magang menunjukkan
bahwa Kesbangpol memiliki peran strategis dalam menjaga integrasi sosial
melalui pembinaan ideologi kebangsaan, fasilitasi politik, kewaspadaan nasional,
dan koordinasi Forkopimda. Dengan demikian, kegiatan magang ini memberikan
kontribusi
nyata
terhadap
peningkatan
kompetensi
akademik
maupun
keterampilan praktis mahasiswa dalam memahami isu-isu sosial dan keamanan
masyarakat secara lebih komprehensif.
Kata Kunci: Magang, Kesbangpol, Forkopimda, Kamtibmas, Sosiologi Agama,
Tapanuli Utara
4
Daftar Isi
kata Pengantar .......................................................................................................... 2
Abstrak ..................................................................................................................... 4
Bab I pendahuluan ................................................................................................... 7
1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 7
1.2 Tujuan Magang .............................................................................................. 8
1.3 Manfaat Magang ............................................................................................ 9
Bab II dasar pemikiran ........................................................................................... 11
2.1 Dasar Pemikiran Pemilihan Lokasi Magang ................................................ 11
2.2 Dasar Pemikiran Pemilihan Bidang Magang ............................................... 12
2.2.1 Bidang Sekretariat ................................................................................. 12
2.2.2 Bidang Ideologi, Wawasan Kebangsaan Dan Ketahanan Ekonomi,
Sosial, Budaya Dan Agama ................................................................... 13
2.2.3 Bidang Politik Dalam Negeri Dan Organisasi Kemasyarakatan ........... 14
2.2.4 Bidang Kewaspadaan Nasional Dan Penanganan Konflik .................... 15
Bab III Profil Organisasi Dan Aktivitas Magang .................................................. 16
3.1 Gambaran Umum Organisasi ....................................................................... 16
3.1.1 Badan Kesatuan Bangsa Dan Politik ..................................................... 16
3.1.2 Visi Misi Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2025-2029 dan Perjanjian
Kinerja dengan Perangkat Daerah Badan Kesatuan Bangsa Dan
Politik .................................................................................................... 18
3.1.3 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Badan Kesatuan Bangsa Dan
Politik Tapanuli Utara .......................................................................... 19
3.2 Struktur Organisasi Badan Kesatuan Bangsa Dan Politik Tapanuli Utara ... 20
3.2.1 Daftar Pegawai Badan Kesatuan Bangsa Dan Politik Kabupaten
Tapanuli Utara ....................................................................................... 21
3.3 Aktivitas Magang ......................................................................................... 23
3.4 Metode Pelaksanaan Magang....................................................................... 24
3.5 Praktik Kerja ................................................................................................ 25
3.6 Dokumentasi ................................................................................................ 25
3.7 Bentuk-Bentuk Dukungan ............................................................................ 26
5
3.8 Kendala-kendala........................................................................................... 29
Bab IV Pembahasan ............................................................................................... 31
4.1 Landasan Teori ............................................................................................. 31
4.1.1 Teori Fungsional Struktrural ................................................................. 31
4.2 Bentuk-bentuk Kegiatan Forkopimda .......................................................... 36
4.3 Analisis Teori Fungsional Struktural dalam Konteks Peran Kesbangpol dan
Forkopimda .................................................................................................. 39
4.4 Kalender Kegiatan Pelaksanaan Magang ..................................................... 41
Bab V Refleksi Diri ............................................................................................... 57
5.1 Manfaat yang Diperoleh............................................................................... 57
5.2 Kunci Sukses ................................................................................................ 59
5.3 Rencana Perbaikan Peserta Magang ............................................................ 60
Bab VI Kesimpulan ............................................................................................... 61
Daftar Pustaka ........................................................................................................ 63
Lampiran Dan Dokumentasi .................................................................................. 64
BAB I
PENDAHULUAN
6
1.1 Latar Belakang
Magang merupakan bagian penting bagi Mahasiswa, khususnya
Mahasiswa Sosiologi Agama karena Magang merupakan bagian dari kurikulum
Program Studi Sosiologi Agama di IAKN Tarutung, Mahasiswa diwajibkan untuk
mengikuti program magang sebagai upaya untuk memperoleh pengalaman praktis
dalam dunia kerja. Magang tidak hanya berfungsi sebagai wahana untuk
menerapkan teori yang diperoleh di bangku kuliah, tetapi juga sebagai sarana
untuk mengembangkan keterampilan yang relevan dengan profesi yang akan
dijalani. Melalui magang, mahasiswa diharapkan dapat memperdalam
pemahaman mereka tentang dinamika sosial yang ada di masyarakat dan
mempersiapkan diri untuk menghadapi tantangan dunia profesional. Magang juga
menjadi jembatan yang menghubungkan pengetahuan akademik dengan praktik
di lapangan, memungkinkan mahasiswa untuk melihat secara langsung
bagaimana konsep-konsep sosiologi diterapkan dalam konteks sosial dan budaya
yang berbeda. Dengan demikian, magang memberikan kesempatan kepada
mahasiswa untuk tidak hanya menguasai teori, tetapi juga mengasah kemampuan
analisis dan kritis dalam menghadapi isu-isu sosial yang berkembang di
masyarakat. Pengalaman ini akan memperkaya wawasan mereka, sekaligus
memberikan bekal yang kuat untuk menyelesaikan berbagai persoalan sosial
secara profesional.
Pelaksanaan program magang ini dilakukan di Badan Kesatuan Bangsa dan
Politik (KESBAN2GPOL) Kabupaten Tapanuli Utara, sebuah institusi yang
memiliki peran melaksanakan urusan pemerintahan berdasarkan asas otonomi dan
tugas pembantuan di bidang kesatuan bangsa dan politik, perumusan kebijakan
teknis di bidang Kesatuan Bangsa dan Politik, penyelenggaraan urusan
pemerintahan dan pelayanan umum di bidang Kesatuan Bangsa dan Politik,
pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang Kesatuan Bangsa dan Politik,
pelaksanaan fungsi lan yang diberikan oleh Bupati terkait dengan tugas dan fungsi
IAKN Tarutung menjalin kerjasama formal dengan Badan Kesatuan Bangsa dan
Politik (KESBANGPOL) kabupaten Tapanuli Utara melalui penandatanganan
Memorandum Of Undeprstanding (MoU), yang menjadi dasar pelaksanaan magang
7
ini. Dengan diberlakukan nya magang sebagai kegiatan wajib, diharapkan
mahasiswa dapat memberikan kontrubusi nyata kepada masyarakat, baik melalui
pengaplikasian pengetahuan yang diperoleh selama kuliah. Maupun keterlibatan
langsung dalam program-program peberdayaan yang dijalankan oleh Badan
Kesatuan Bangsa dan Politik (KESBANGPOL) kabupaten Tapanuli Utara. Progra
magang ini juga selaras dengan salah satu misi Fakultas Ilmu Sosial Humaniora
Kristen (FISHK) IAKN Tarutung, yaitu menghasilkan lulusan yang tidak hanya
kompeten dalam bidang akademik tetapi juga mampu menyelesaikan permasalahan
sosial dengan pendekatan yang berbasis pada pemahaman mendalam terhadap
konteks sosial yang ada. Perubahan ini memperkuat bahasa yang lebih formal dan
baku, serta menekankan pentingnya magang dalam membekali mahasiswa dengan
keterampilan praktis dan kompetensi dan profesional yang relevan dengan misi dan
tujuan pendidikan di IAKN Tarutung.
1.2 Tujuan Magang
Secara umum tujuan dari kegiatan magang adalah untuk memberikan
kemampuaan mahasiswa melalui kreatifitas dan pegetahuan yang di peroleh
dengan fenomena yang ada di instansi yang relevan dengan bidang ilmu sosiologi
agama, secara khusus tujuan kegiatan magang adalah:
1. Meningkatkan pemahaman dan keahlian praktis mahasiswa dalam ilmu
sosiologi, sebagai persiapan untuk meghadapi tantangan di dunia kerja .
2. Membekali mahasiswa dengan keterampilan analisis untuk menemukan
solusi dalam menghadapi permasalahan sosial di masyarakat secara lebih
aktif dan inovatif.
3. Meningkatkan
kepekaan
dan
keterampilan
mahasiswa
dalam
mengidentifikasi isu isu sosial, sehingga dalam memberikan kontribusi
yang bermanfaat di bidang sosiologi.
4. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam merancang rencana
pemecahan masalah sosial, baik dalam konteks umum maupun khususnya
di bidang sosiologi agama
1.3 Manfaat Magang
8
Magang dapat memberikan manfaat baik bagi peserta magang, program
studi, dan bagi instansi tempat tujuan magang:
a) Manfaat magang bagi perseta magang:
1. Mahasiswa akan mendapatkan pengalaman langsung dilapangan yang
membantu memperdalam ilmu sosiologi.
2. Mahasiswa akan belajar menerapkan analisis untuk menemukan solusi dari
permasalah yang ada di lapangan.
3. Membantu mahasiswa lebih peka terhadap isu isu yang yang di masyarakat.
4. Mahasiswa akan lebih terlatih dalam penyusunan rencana pemecahan
masalah sosial secara sistematis.
b) Manfaat magang bagi program prodi
1. Prodi dapat memberikan pengalaman belajar yang lebih kaya bagi
mahasiswa.
2. Memberikan umpan balik berharga yang dapat di gunakan oleh prodi
untuk lebih memperbaiki kurikulum.
3. Untuk menmeningkatkan reputasi prodi dalam melahirkan lulusan yang
siap kerja dan berkualitas.
4. Untuk mendukung dan mengembangkan
riset atau kegiatan
lainnya yang menguntungkan prodi seperti seminar,atau proyek bersama.
c) Manfaat magang bagi instansi magang
1. Memanfaatkan sumber daya terdidik untuk mendukung penyelesaian
tugas-tugas di unit kerja masing-masing, dengan memaksimalkan potensi
yang dimiliki oleh mahasiswa magang dalam memberikan kontribusi
nyata.
2. Mendapatkan alternatif sumber daya manusia yang sudah teruji kualitas
dan kredibilitasnya, yang dapat menjadi referensi dalam proses rekrutmen
pegawai di masa mendatang.
3. Mendapatkan
masukan
konstruktif
9
untuk
pengembangan
ilmu
pengetahuan di perguruan tinggi, guna meningkatkan relevansi kurikulum
dengan kebutuhan dan tuntutan dunia kerja.
4. Membangun kemitraan yang saling menguntungkan antara instansi tempat
magang dan FISHK IAKN, untuk mempererat hubungan serta
memperkuat kontribusi masing- masing dalam pengembangan sumber
daya manusia.
5. Mendorong terciptanya kerjasama yang produktif dan bermanfaat bagi
semua pihak yang terlibat, dengan harapan dapat menghasilkan sinergi
yang positif antara dunia pendidikan dan dunia profesional.
Fungsinya IAKN Tarutung menjalin kerja sama formal dengan Badan
Kesatuan Bangsa dan Politik (KESBANGPOL) Kabupaten Tapanuli Utara
melalui penandatanganan Memorandum of Undeprstanding (MoU), yang menjadi
dasar pelaksanaan magang ini. Dengan diberlakukannya magang sebagai kegiatan
wajib, diharapkan mahasiswa dapat memberikan kontribusi nyata kepada
masyarakat, baik melalui pengaplikasian pengetahuan yang diperoleh selama
kuliah, maupun melalui keterlibatan langsung dalam program-program
pemberdayaan yang dijalankan oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik
(KESBANGPOL) Kabupaten Tapanuli Utara. Program magang ini juga selaras
dengan salah satu misi Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora (FISHK) IAKN
Tarutung, yaitu menghasilkan lulusan yang tidak hanya kompeten dalam bidang
akademik, tetapi juga mampu menyelesaikan permasalahan sosial dengan
pendekatan yang berbasis pada pemahaman mendalam terhadap konteks sosial
yang ada. Perubahan ini memperkuat bahasa yang lebih formal dan baku, serta
menekankan pentingnya magang dalam membekali mahasiswa dengan
keterampilan praktis dan kompetensi profesional yang relevan dengan misi dan
tujuan pendidikan di IAKN Tarutung.
10
BAB II
DASAR PEMIKIRAN
2.1 Dasar Pemikiran Pemilihan Lokasi Magang
IAKN Tarutung menjalin kerjasama yang strategis dengan Kantor Badan
Kesatuan Bangsa dan Politik (KESBANGPOL) Tapanuli Utara melalui
penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) pada tanggal 11
September 2024. Memorandum of Understanding (MoU) ini ditandatangani oleh
Ir. Tonny Liston Simangunsong, M.Si (Selaku Kepala Badan KESBANGPOL),
Parulian Nainggolan, SE (Sekretaris Badan Kesatuan Bangsa dan Politik)
Mahasiswa Sosiologi Agama selama melaksanakan magang di kantor Badan
Kesatuan Bangsa dan Politik (KESBANGPOL) Tapanuli Utara, Ranto Bangun
Pasaribu, SH (Kasubbag Umum dan Kepegawaian), PAMONG (Pendamping
Kegiatan Magang) Gregorius M. Banjar Nahor, S. Kom.,M.Si, (Sekretaris Badan
Perencanaan Pembangunan Penelitian Dan Pengembangan Daerah), kemudian
disaksikan oleh Pegawai Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (KESBANGPOL)
Tapanuli Utara, disaksikan oleh Dr. Maringan Sinambela, M.Th, (Dekan Fakultas
Ilmu Sosial dan Humaniora Kristen (FISHK), Dr. Elvri Teresia Simbolon, S.Sos,
M.Pd, (Kepala Program Studi Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora Kristen
(FISHK) ) Dr. Martua Sihaloho, M.Si, (Panitia Magang), Wensdy Sitindaon,
M.Si (Dosen Pembimbing Lapangan (DPL).
Sebagai tindak lanjut dari kerjasama ini, kegiatan magang dilaksanakan di
Kantor Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (KESBANGPOL) Tapanuli Utara,
yang berlokasi di JL. BALIGE NO, 111, KECAMATAN TARUTUNG, KAB
TAPANULI UTARA, dari tanggal 08 September hingga 08 November 2025.
Pemilihan lokasi magang ini didasarkan pada relevansi antara Program Studi
Sosiologi Agama di IAKN Tarutung dengan tugas dan fungsi Pelaksanaan
program magang ini dilakukan di Badan Kesatuan Bangsa dan Politik
(KESBANGPOL) Kabupaten Tapanuli Utara, untuk melaksanakan urusan
pemerintahan berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di bidang
kesatuan bangsa dan politik, perumusan kebijakan teknis di bidang Kesatuan
11
Bangsa dan Politik, penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum
di bidang Kesatuan Bangsa dan Politik, pembinaan dan pelaksanaan tugas di
bidang Kesatuan Bangsa dan Politik, pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh
Bupati terkait dengan tugas dan fungsinya.
2.2 Dasar Pemikiran Pemilihan Bidang Magang
Sejalan dengan kerja sama yang terjalin antara IAKN Tarutung dan Badan
Kesatuan Bangsa dan Politik (KESBANGPOL) Kabupaten Tapanuli Utara,
mahasiswa yang ditempatkan di Badan Kesatuan Bangsa dan Politik
(KESBANGPOL) Kabupaten Tapanuli Utara siap untuk menjalankan tugas yang
diberikan dengan penuh dedikasi. Program magang ini bertujuan untuk
mendukung pengembangan kompetensi mahasiswa agar dapat menjadi tenaga
profesional yang mumpunyai sesuai dengan bidang studinya. Melalui magang,
mahasiswa tidak hanya memperoleh pengalaman praktis, tetapi juga dapat
mengintegrasikan ilmu yang telah mereka pelajari di perguruan tinggi dengan
tantangan nyata di dunia kerja.
Lebih dari itu, program ini memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk
memahami kondisi dan dinamika lingkungan kerja secara langsung, sebelum
mereka terjun sepenuhnya ke dunia profesional. Pengalaman yang diperoleh di
lapangan diharapkan dapat memperkaya wawasan serta mempersiapkan
mahasiswa untuk menghadapi tantangan karier dengan bekal keterampilan dan
pengetahuan yang lebih matang. Pemilihan bidang magang dilakukan oleh Badan
Kesatuan Bangsa dan Politik (KESBANGPOL) Kabupaten Tapanuli Utara,yaitu
menempatkan mahasiswa pada setiap divisi yang terdiri dari 4 divisi antara lain :
2.2.1 Bidang Sekretariat
a.
Membantu Bupati di bidang tugasnya;
b.
Melakukan pembinaan pelaksanaan tugas bawahan;
c.
Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas kepada para Kepala
Bidang di badan
d.
Melakukan koordinasi penyusunan dokumen perencanaan, dokumen
penganggaran, laporan evaluasi kinerja dan laporan keuangan badan;
e.
Menyusun rencana program dan kegiatan bagian kesekretariatan;
12
f.
Mengkoordinasikan pelaksanaan program dan kegiatan sung meliputi
pengelolaan umum dan kepegawaian, pengelolaan keuangan, penyusunan
program, pelaksanaan tertib administrasi. data dan informasi
g.
Melaksanakan monitoring, evaluası dan pelaporan bagian kesekretariatan;
h.
Melaksanakan tata usaha umum lingkup sekretarint:
i.
Memberi saran dan masukan kepada Kepala Badan sesuai
tugas dan fungsinya
j.
Melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala Badan sesuai dengan
tugas dan fungsinya
k.
Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Badan
2.2.2 Bidang Ideologi, Wawasan Kebangsaan Dan Ketahanan Ekonomi,
Sosial, Budaya Dan Agama
a. Membantu Kepala Badan di bidang tugasnya;
b. Menyusun rencana program dan kegiatan bidang,
c. Melaksanakan
penyusunan
dokumen
perencanaan,
dokumen
penganggaran, laporan evaluasi kinerja dan laporan keuangan. Bidang
d. Melakukan pembinaan pelaksanaan tugas bawahan:
e. Melaksanakan tata usaha umum lingkup bidang
f. Pelaksanaan kebijakan, koordinasi, monitoring, dan evaluasi di bidang
ideologi, nasionalisme, wawasan kebangsaan, bela negara, karakter
bangsa, pembauran kebangsaan, bhinneka tunggal ika dan sejarah
kebangsaan;
g. Memfasilitasi ketahanan ekonomi, sosial, dan budaya, pencegahan
penyalahgunaan narkotika serta kerukunan umat beragama dan penghayat
kepercayaan di wilayah Kabupaten Tapanuli Utara;
h. Mengevaluasi pelaksanaan kebijakan pada bidang;
i. Memberi saran dan masukan kepada Kepala Badan sesuai dengan tugas
dan fungsinya,
j. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai dengan
tugas dan fungsinya; dan
13
k. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Badan
melalui Sekretaris
2.2.3 BIDANG POLITIK DALAM NEGERI DAN ORGANISASI
KEMASYARAKATAN
a. Membantu Kepala Badan di bidang tugasnya;
b. Menyusun rencana program dan kegiatan bidang;
c. Melaksanakan penyusunan dokumen perencanaan, dokumen penganggaran,
laporan evaluasi kinerja dan laporan keuangan bidang,
d. Melakukan pembinaan pelaksanaan tugas bawahan;
e. Melaksanakan tata usaha umum lingkup bidang;
f. Mengevaluasi pelaksanaan kebijakan pada bidang:
g. Pelaksanaan kebijakan, koordinasi, monitoring, evaluasi, dan pelaporan di
bidang pendidikan politik, etika budaya politik, peningkatan demokrasi,
fasilitasi kelembagaan. Pemerintahan, perwakilan dan partai politik,
pemilihan umum pemilihan kepala daerah, pemantauan situasi politik serta
pendaftaran ormas, pemberdayaan ormas, evaluasi dan mediasi sengketa
ormas, pengawasan ormas dan ormas asing di wilayah Kabupaten Tapanuli
Utara:
h. Memberi saran dan masukan kepada Kepala Badan sesuai dengan tugas dan
fungsinya;
i. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai dengan
tugas dan fungsinya; dan Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada
Kepala Badan melalui Sekretaris.
14
2.2.4 Bidang Kewaspadaan Nasional Dan Penanganan Konflik
a. Membantu Kepala Badan di bidang tugasnya;
b. Menyusun rencana program dan kegiatan bidang:
c. Melaksanakan penyusunan dokumen perencanaan, dokumen penganggaran,
laporan evaluasi kinerja dan laporan keuangan bidang:
d. Melakukan pembinaan pelaksanaan tugas bawahan;
e. Penyusunan bahan perumusan dan fasilitasi kelembagaan bidang
kewaspadaan dini serta penanganan konflik, kerjasama intelijen,
pemantauan orang asing, tenaga kerja asing dan lembaga asing,
kewaspadaan perbatasan antar wilayah Kabupaten Tapanuli Utara;
f. Pelaksanaan kebijakan, koordinasi, monitoring, dan evaluasi di bidang
kewaspadaan dini, kerjasama intelijen. pemantauan orang asing, tenaga
kerja asing dan lembaga asing, kewaspadaan perbatasan antar wilayah
Kabupaten Tapanuli Utara, fasilitasi kelembagaan bidang kewaspadaan
serta fasilitasi penanganan konflik di wilayah Kabupaten Tapanuli Utara;
g. Memfasilitasi dan koordinasi forum komunikasi pimpinan daerah;
h. Melaksanakan tata usaha umum lingkup bidang:
i. Mengevaluasi pelaksanaan kebijakan pada bidang;
j. Memberi saran dan masukan kepada Kepala Badan sesuai dengan tugas dan
fungsinya;
k. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai dengan
tugas dan fungsinya; dan
l. Melaporkan
hasil
pelaksanaan
melalui Sekretaris
15
tugas
kepada
Kepala
Badan
BAB III
PROFIL ORGANISASI DAN AKTIVITAS MAGANG
3.1 Gambaran Umum Organisasi
3.1.1 Badan Kesatuan Bangsa Dan Politik
Badan Kesatuan Bangsa dan Politik merupakan Unsur penunjang tugas
bupati yang melaksanakan urusan pemerintahan berdasarkan asas otonomi dan
tugas pembantuan dibidang kesatuan bangsa politik. Badan Kesatuan Bangsa dan
Politik dipimpin oleh Kepala Badan yang berkedudukan dibawah dan bertanggung
jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Badan Kesatuan Bangsa dan
Politik dalam melaksanakan tugasnya sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
menyelenggarakan fungsi :
a. Perumusan kebijakan erknis dibidang kesatuan Bangsa dan Politik;
b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum dibidang
Kesatuan Bangsa dan Politik;
c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidnag kesatuan Bangsa dan Politik;
d. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati terkait dengan tugas
dan fungsinya.
Perubahan Kantor Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat
Kabupaten Tapanuli Utara berdasarkan Peraturan Bupati Nomor 18 Tahun 2010
tentang Uraian Tugas Kepala Kantor, Kepala Sub Bagian Tata Usaha, dan Kepala
Seksi pada Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Tapanuli Utara menjadi
Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Tapanuli Utara sesuai Peraturan
Daerah Kabupaten Tapanuli Utara Nomor 06 Tahun 2019 Tentang Pembentukan
Organisasi dan Tata Kerja Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten
Tapanuli Utara dan Peraturan Bupati Tapanuli Utara Nomor 60 Tahun 2019
Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja
Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Tapanuli Utara.
16
Pedoman penyusunan evaluasi Rencana Strategis (Renstra) Badan Kesatuan
Bangsa dan Politik Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2020-2024 ini disusun atas
berbagai Landasan Hukum, yaitu:
1. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;
2
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025;
3
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
sebagaimana telah diubah berapa kali terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 9 Tahun 2015;
4
Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah;
5
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara
Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara
Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Daerah, Serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan;
6
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 100 Tahun 2018 tentang Penerapan
Standar Pelayanan Minimal;
7
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 90 Tahun 2019 Tentang Klasifikasi,
Kodefikasi, dan Nomenklatur Perencanaan Pembangunan dan Keuangan
Daerah;
8
Peraturan Daerah Propinsi Sumatera Utara Nomor 12 Tahun 2008 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Propinsi Sumatera Utara
Tahun 2005-2025;
9
Peraturan Daerah Kabupaten Tapanuli Utara Nomor 10 Tahun 2006 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten
Tapanuli Utara Tahun 2005- 2025;
10 Peraturan Daerah Kabupaten Tapanuli Utara Nomor 06 Tahun 2019 tentang
Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Badan Kesatuan Bangsa dan Politik
Kabupaten Tapanuli Utara;
11 Peraturan Daerah Kabupaten Tapanuli Utara Nomor 03 Tahun 2020 tentang
17
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 20192024.
12 Peraturan Bupati Tapanuli Utara Nomor 60 Tahun 2019 tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Badan Kesatuan
Bangsa dan Politik Kabupaten Tapanuli Utara;
3.1.2 Visi Misi Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2025 – 2029 dan Perjanjian Kinerja
dengan Perangkat Daerah Badan Kesatuan Bangsa dan Politik
Visi
Misi
Bersama mewujudkan kabupaten tapanuli utara maju, berbudaya,
dan berkelanjutan".
Memajukan ekonomi rakyat yang inklusif dan berdaya saing untuk
meningkatkan pendapatan masyarakat.
Memajukan ekonomi melalui pertanian yang maju dan berteknologi
yang mampu memberikan produktifitas yang tinggi
Meningkatkan pelayanan pendidikan dan kesehatan yang berkualitas
dan merata. Pencegahan stunting serta peningkatan peran generasi muda
dan perempuan dalam pembangunan
Pemenuhan kualitas infrastruktur dasar yang merata dan berkelanjutan
berbasis kelestarian lingkungan dan tanggap resiko bencana penerapan
kajian budaya dan kearifan lokal mulai dari pendidikan dasar untuk
Memperkuat karakter terbaik masyarakat sehingga mampu
meminimalisir efek negatif arus cepat informasi dan media social
pengembangan kebudayaan berdasarkan
Kekayaan budaya dan kearifan local memperkuat reformasi birokrasi,
mengoptimalkan tata kelola pemerintahan. Menjadikan desa mandiri
yang mampu memanfaatkan potensi sumber daya alam dan
Sumber daya manusia yang tersedia meningkatkan pelestarian
lingkungan serta peningkatan upaya penanggulangan mitigasi dan
bencana
18
3.1.3 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Badan Kesatuan Bangsa
Dan Politik Tapanuli Utara
 Kedudukan, Tugas dan Fungsi
1.
Badan Kesatuan Bangsa dan Politik merupakan unsur penumang tugas
Bupati yang melaksanakan urusan pemerintahun berdasarkan asas tonum
dan tugas pembantuan di bidang kesatuan bangsa dan politik
2.
Badan Kesatuan Bangsa dan Politik dipimpin oleh Kepala Badan yang
berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepads Bupati melalui
Sekretaris Daerah.
3.
Badan Kesatuan Bangsa dan Politils dalain melaksanakan tugasnya
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), menyelenggarakan fungsi
a. perumusan kebijakan teknis di bidang Kesatuan Bangsa dan
Politik:
b. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan unum di
bidang Kesatuan Bangsa dan Holitik,
c. pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang Kesatuan Bangsa dan
Politik: dan
d. pelaksanaan lungs lain yang diberikan oleh Bupati terkait dengan
tugas dan fungsinya
19
3.2 Struktur Organisasi Badan Kesatuan Bangsa Dan Politik Tapanuli Utara
20
3.2.1 Daftar Pegawai Badan Kesatuan Bangsa Dan Politik Kabupaten
Tapanuli Utara
NO.
NAMA/NIP
1. Meriana Nurcahaya Siburian,
SE., M.Si
NIP. 197502072005022001
2. Ranto Bangun Pasaribu, SH
NIP. 197006292007011004
3. Johanna S.O Lumbantobing,
SH
NIP. 198410182010012005
4. Sabar Erikson Siagian
NIP. 198103102007011001
PANGKAT/GOLONGAN
Penata Tk.I (IV/b)
JABATAN
Plt. Kaban/
Sekretaris
Penata Muda Tk. I (III/c)
Penata Muda
(III/a)
Kasubbag Umum
dan Kepegawaian
Analisis Rencana
Program dan
Kegiatan
Pengadministra
si Persuratan
Isai Hutabarat
NIP.197709172007011008
6. Bretman Alabaster
Batubara
NIP.198002192012121003
7. Pardomuan Simorangkir
NIP. 198212162012121004
8. Frans. L. Simarmata S.Pd
NIP 19801204201001015
Penata Muda
(III/a)
Pengatur
(II/c)
Pengadministrasi
Keuangan
Pengadministrasi
Persuratan
Pengatur
(II/c)
Penata Tk.I
(III/d)
9.
Risky Jansen, S.Sos
NIP. 198601062015051001
Penata
(III/c)
10.
Melati Pol Sari Sianturi, SE
NIP. 198311102009042008
Penata TK. I
(III/d)
11.
Candra Gunawan Naibaho, SE
NIP.198912032015051001
Penata
(III/c)
12.
Lindung Sianipar
NIP. 197005172012121001
Pengatur Muda Tk.I
(II/b)
Pengadministrasi
Persuratan
Kabid Ideologi
Wawasan
Kebangsaan dan
Ketahanan
Ekonomi,Sosial,
Budaya, dan
Agama
Fungsional Analis
Kebijakan Ahli
Muda
Analis
Monitoring,
Evaluasi dan
Pelaporan
Analis
Pengaduan
Masyarakat
Pengadministrasi
Persuratan
Penata Muda (III/a)
5.
21
13.
Eben Ezer Sitanggang, ST NIP.
197505182003121003
Pembina
(IV/a)
14.
Poltak Palmer Marojahan Saragi
Napitu, SH., M. Si
NIP. 196909172002121003
Elisa Putra Simatupang NIP.
197412042007011001
Pembina
(IV/a)
16.
Jasa Nababan
NIP. 197912182007011002
Pengatur MudaTk.I
(II/d)
Pengadministrasi
Umum
17.
Rinto Frengki Manalu
NIP. 198309012009031003
Pengatur Muda Tk.I
(II/b)
Pengadministrasi
Persuratan
18.
Ferry Hanafyah Lumbantobing,
SP2., M.Si
NIP. 197306222005021001
Pembina
(IV/a)
19.
Budi Simamora SPd M.M
NIP. 196812221998011001
Pembina TK.I
(IV/b)
20.
Henri lubis
NIP. 197504302007011002
Penata Muda
(III/a)
Kabid
Kewaspadaan
Nasional dan
Penanganan
Konflik
Analisis
Pengaduan
Masyarakat
Pengadministrasi
Persuratan
20.
Togar Samosir
NIP. 196803292007011015
Penata Muda
(III/a)
Pengadministrasi
Umum
21.
Rudi Lumbantobing
NIP. 196902082007011004
Penata Muda
(III/a)
Pengadministrasi
Persuratan
15.
22
Penata Muda (III/a)
Kabid Politik
Dalam Negeri dan
Organisasi
Kemasyarakatan
Fungsional Analis
Kebijakan Ahli
Muda
Pengadministrasi
Umum
3.3 Aktivitas Magang
Selama menjalani masa magang di Badan Kesatuan Bangsa dan politik
Tapanuli Utara, Tim/Mahasiswa magang diberikan berbagai kesempatan untuk
berpartisipasi
dalam
sejumlah
aktivitas
yang bertujuan
memperdalam
pemahaman tentang peran strategis lembaga ini dalam menjaga stabilitas sosial
dan politik. Setiap ativitas yang dilakukan dirancang untuk memberikan
pengalaman langsung dalam bidang pelayanan teknis administrasi, rekomendasi
surat, serta koordinasi antarunit di lingkungan kesbangpol, adapun setiap bidang
atau ruangan kerja tersebut adalah Sekretariat, terdiri dari Sub Bagian Umum dan
Kepegawaian, Bidang Ideologi, Wawasan Kebangsaan dan Ketahanan Ekonomi,
Sosial, Budaya dan Agama, Bidang politik Dalam Negeri dan Organisasi
Kemasyarakatan, Bidang Kewaspadaan Nasional dan Penanganan Konflik,
Kelompok Jabatan Fungsional dan Jabatan Pelaksana. Setiap mahasiswa di
persilahkan untuk berada dalam setiap bidang, terbagi atas 4 Tim. Setiap Tim
berkesempatan untuk bekerja setiap 3 minggu secara bergiliran, tujuan dari hal
ini agar setiap tim magang berkesempatan dan memiliki pengalaman sesuai
dengan bidang yang dijalani.
Setempat yang memiliki pemahaman mendalam tentang situasi sosial dan
dinamika komunitas di wilayahnya. Peran kepala desa sangat penting, karena
sebagai pemimpin masyarakat lokal, kepala desa berfungsi sebagai jembatan
komunikasi antara pemerintah dan warga, sehingga proses mediasi dapat berjalan
dengan lebih lancar dan efektif.
Tahapan penanganan konflik ini meliputi identifikasi masalah yang terjadi
di lapangan, pengumpulan informasi melalui dialog dengan pihak-pihak yang
terlibat, dan pelaksanaan hal pertama yang dilakukan mahasiswa adalah
mengikuti Apel pagi, hal ini dilakukan setiap hari di Badan Kesatuan Bangsa dan
Politik. Kemudian dilanjutkan dengan diskusi, arahan serta mengikuti pembagian
bidang yang di bagi oleh pamong magang (Pendamping Kegiatan Magang).
Selama menjalani kegiatan magang, penulis melaksanakan serangkaian aktivitas
yang dirancang untuk mendukung operasional harian di divisi tempat mahasiswa
23
ditempatkan. Setiap pagi, mahasiswa menata ruang kerja, sebagai bagian dari
upaya menciptakan lingkungan yang tertib dan kondusif. Setelah tugas awal ini,
mahasiswa kemuduian melanjutkan dengan mengerjakan tugas-tugas yang
diberikan oleh setiap kepala Bidang (Kabid) maupun staf yang bertanggung jawab
di divisi tersebut. Tugas-tugas ini meliputi berbagai kegiatan administrasi dan
teknis yang berperan penting dalam mendukung fungsi organisasi. Secara umum,
tugas yang diberikan kepada penulis dapat dikelompokkan menjadi dua jenis,
yaitu kegiatan yang dilaksanakan di dalam kantor dan kegiatan lapangan yang
dilaksanakan diluar kantor. Kegiatan dalam kantor mencakup tugas-tugas
administratuf seperti pengarsipan, penyusunan laporan, serta membantu dalam
pengelolaan dokumen internal. Sementara itu, kegiatan diluar kantor (kegiatan
lapangan) mencakup tugas-tugas seperti mendampingi Kepala Bidang (Kabid)
serta staf dalam kunjungan ke lokasi tertentu, menghadiri pertemuan dengan
instansi terkait, atau berpartisipasi dalam berbagai kegiatan yang diselenggarakan
oleh pihak kesbangpol. Di Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, terdapat bidang
yang berfokus pada kewaspaan nasional dan penanganan konflik. Bidang ini
memiliki peran penting dalam memantau serta menangani potensi konflik yang
muncul ditengah 2masyarakat. Salah satu tanggung jawab utama bidang ini
adalah melakukan upaya mediasi dan fasilitas dalam kasus-kasus konflik,
terutama yang berkaitan dengan sengketa tanah, yang sering kali menjadi sumber
ketegangan sosial. Dalam menjalankan tugasnya, bidang ini tidak bekerja sendiri,
melainkan berkolaborasi secara aktif dengan sejumlah instansi terkait. Kerja sama
ini mencakup berbagai pihak sebagai penasihat atau perwakilan dalam aspek
hukum, Badan Pertahanan Nasional (BPN) yang berwenang dalam hal
kepemilikan dan administrasi pertanahan, kemudian diikuti oleh kepala desa.
3.4 Metode Pelaksanaan Magang
Pelaksanaan Kegiatan Magang Kerja di Kesatuan Badan Bangsa dan
Politik (Kesbangpol) Kabupaten Tapanuli Utara dilaksanakan dengan bimbingan
dari dosen pembimbing lapangan yang berperan sebagai fasilitator utama. Tugas
pembimbing lapangan adalah memberikan arahan, petunjuk, serta informasi yang
24
relevan terkait topik-topik yang dijadikan fokus dalam kegiatan magang. Mereka
bertanggung jawab untuk memastikan peserta magang dapat melaksanakan
tugasnya dengan baik, sesuai dengan tujuan dan tema yang telah disepakati
sebelumnya.
3.5 Praktik Kerja
Metode pelaksanaan praktik kerja dirancang untuk memungkinkan
peserta magang mengimplementasikan tridharma perguruan tinggi, yang
mencakup pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Dalam
bidang pendidikan, tujuan utamanya adalah menghubungkan antara teori yang
diperoleh di bangku kuliah dengan penerapannya di dunia kerja. Hal ini bertujuan
untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam menganalisis berbagai
fenomena dan perkembangan yang terjadi di di Badan Kesatuan Bangsa dan
Politik (KESBANGPOL) Kabupaten Tapanuli. Di sisi penelitian, peserta magang
diberi kesempatan untuk mengumpulkan data dan informasi yang relevan selama
masa magang. Kegiatan ini membantu mahasiswa mengembangkan keterampilan
penelitian yang dapat diaplikasikan dalam konteks yang lebih praktis dan sesuai
dengan kebutuhan instansi. Sementara itu, dalam pengabdian, peserta magang
diharapkan aktif berkontribusi dalam menyelesaikan berbagai tugas yang
diberikan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan oleh Badan Kesatuan
Bangsa dan Politik. Pengabdian ini mencakup kesediaan peserta untuk bekerja
secara profesional dan memberikan kontribusi positif yang mendukung tujuan
dan kebijakan yang dijalankan oleh instansi tersebut.
3.6 Dokumentasi
Metode pelaksanaan dokumentasi dalam kegiatan magang ini bertujuan
untuk mendokumentasikan setiap informasi dan kegiatan yang dilakukan agar
data
yang
diperoleh
menjadi
lebih lengkap,
terstruktur,
dan
dapat
dipertanggungjawabkan. Dokumentasi dilakukan untuk memastikan bahwa
semua informasi yang dikumpulkan, baik berupa hasil wawancara, observasi,
25
maupun data lain, tercatat dengan baik dan terorganisir secara sistematis. Selain
itu, dokumentasi juga berfungsi sebagai alat verifikasi untuk mendukung
kebenaran dan keakuratan informasi yang disampaikan. Dengan adanya
dokumentasi yang memadai, setiap 8keterangan yang diberikan dalam laporan
magang dapat dipertanggungjawabkan, serta dapat dipastika2n sesuai dengan
topik yang dibahas. Dokumentasi ini mencakup berbagai bentuk, mulai dari foto,
video, catatan lapangan, hingga arsip tertulis, yang semuanya berperan penting
dalam memperkuat analisis dan kesimpulan yang dibuat berdasarkan data yang
terkumpul. Melalui pelaksanaan dokumentasi yang cermat dan menyeluruh,
kegiatan magang tidak hanya akan menghasilkan laporan yang lebih valid dan
komprehensif, tetapi juga memberikan bukti yang sahih terkait proses serta hasil
yang dicapai selama magang di Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol)
3.7 Bentuk-Bentuk Dukungan
Selama menjalani kegiatan magang di Badan Kesatuan Bangsa dan Politik
(Kesbangpol) Tapanuli Utara, kami menerima berbagai dukungan yang sangat
membantu kelancaran dan keberhasilan program magang ini. Beberapa bentuk
dukungan yang kami terima antara lain:
1. Pengenalan dan Arahan Terhadap Tugas Pokok dan Fungsi
Kami diberikan pengarahan yang jelas mengenai tugas pokok dan fungsi
yang ada di Badan Kesbangpol, khususnya yang berkaitan dengan bidangbidang tempat kami ditempatkan. Melalui penjelasan ini, kami dapat
memahami dengan lebih baik peran dan tanggung jawab masing-masing
bagian, serta bagaimana kegiatan di Kesbangpol berkontribusi dalam
menjaga stabilitas sosial dan politik di tingkat lokal.
2. Fasilitas yang Mendukung Kegiatan Magang
Sebagai bagian dari dukungan fasilitas, kami diberikan ruang kerja yang
nyaman dan
mendukung produktivitas. Selain itu, kami juga diberikan akses terhadap
berbagai fasilitas pendukung lainnya, seperti komputer, jaringan Wi-Fi,
serta sarana dan prasarana lainnya yang memungkinkan kami untuk
26
bekerja secara efektif dan efisien selama masa magang.
3. Akses untuk Mengumpulkan Data Pendukung Laporan Magang
Dalam proses penyusunan laporan magang, kami diberikan kesempatan
untuk mengakses berbagai data yang relevan dan diperlukan untuk
mendukung penulisan laporan. Kami juga diberikan izin untuk meminta
dokumen atau informasi yang dianggap penting untuk memperkaya
analisis dan hasil penelitian yang kami lakukan selama magang.
Dukungan-dukungan tersebut sangat berarti dalam menunjang kelancaran
tugas kami sebagai peserta magang, serta memastikan bahwa kami dapat
menyelesaikan kegiatan magang dengan hasil yang maksimal dan berbasis pada
data yang valid.
1. Dukungan Dari Mahasiswa
Selama melaksanakan kegiatan magang di Badan Kesatuan Bangsa dan
Politik (Kesbangpol) Tapanuli Utara, mahasiswa memberikan dukungan yang
sangat berharga melalui keterlibatan langsung dalam berbagai tugas dan kegiatan
yang ada, sesuai dengan bidang masing-masing tempat mereka ditempatkan.
Sebagaimana yang telah dijelaskan dalam bagian aktivitas magang, mahasiswa
tidak hanya berpartisipasi dalam kegiatan yang berlangsung di kantor.
Keikutsertaan mahasiswa dalam berbagai aktivitas memungkinkan mereka untuk
memberikan kontribusi yang signifikan, baik dalam bentuk bantuan tenaga,
waktu, maupun keahlian yang dimiliki.
Dengan demikian, mahasiswa magang dapat mempermudah dan
memperlancar berbagai proses pekerjaan yang ada di Badan Kesatuan Bangsa dan
Politik (Kesbangpol) tengah Utara termasuk dalam penyusunan laporan.
Dukungan ini tidak hanya memberikan manfaat langsung bagi Badan Kesatuan
Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Tapanuli Utara dalam menjalankan
tugasnya, tetapi juga memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk
mengembangkan pengetahuan mereka, sekaligus memberikan wawasan yang
lebih mendalam tentang kerja sosial dan kebijakan publik. Dengan demikian,
27
peran mahasiswa magang di Badan Kesatuan Bangsa dan Politik ini tidak hanya
terbatas pada pembelajaran akademis, tetapi juga memberikan kontribusi nyata
bagi keberhasilan pelaksanaan program sosial yang bermanfaat bagi masyarakat.
2. Dukungan Dari Institusi Tujuan Magang
Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Tapanuli Utara
memberikan dukungan yang sangat berarti selama pelaksanaan kegiatan magang,
yang mencakup berbagai aspek guna memastikan kelancaran dan keberhasilan
program magang. Beberapa bentuk dukungan yang diberikan antara lain:
1. Pemberian Izin Magang Selama 9 Minggu
Badan Kesbangpol memberikan izin kepada peserta magang untuk
melaksanakan kegiatan magang selama sembilan minggu. Durasi yang
cukup panjang ini memungkinkan mahasiswa untuk lebih mendalami
tugas dan fungsi Kesbangpol, serta memperoleh pengalaman praktis yang
berharga dalam menjalankan berbagai kegiatan administratif dan
operasional di instansi tersebut.
2. Penunjukan Pembimbing Magang
Sebagai bentuk dukungan pembinaan, Kesbangpol menunjuk kasubag
umum Kesbangpol sebagai pembimbing magang utama. Pembimbing ini
memiliki peran penting dalam memberikan arahan, bimbingan, dan
supervisi kepada peserta magang sepanjang periode magang, sehingga
mahasiswa dapat memahami dengan baik tugas dan tanggung jawab yang
dijalankan oleh Badan Kesbangpol serta menjalankan kegiatan magang
dengan optimal.
3. Fasilitas dan Kemudahan Akses untuk Pengumpulan Data
Kesbangpol juga memberikan kemudahan akses terhadap berbagai fasilitas
dan sumber daya yang dibutuhkan oleh peserta magang, seperti ruang
kerja yang memadai, perangkat komputer, serta jaringan internet. Selain
itu, peserta magang diberikan akses untuk mengumpulkan data dan
dokumentasi yang diperlukan guna menyusun laporan magang yang
komprehensif. Fasilitas ini sangat mendukung mahasiswa dalam
28
mendapatkan informasi yang valid dan mendalam, yang akan digunakan
dalam pembuatan laporan akhir kegiatan magang.
Dukungan-dukungan ini tidak hanya mempermudah jalannya magang,
tetapi juga memberikan pengalaman berharga bagi peserta magang dalam
mengembangkan keterampilan
praktis dan profesional mereka. Semua dukungan yang diberikan oleh
Kesbangpol Tapanuli Utara turut berperan dalam memastikan bahwa kegiatan
magang berlangsung dengan sukses dan memberikan manfaat baik bagi peserta
magang maupun bagi instansi itu sendiri.
3. Dukungan Dari Progam Studi
IAKN Tarutung menjalin kerjasama resmi dengan Badan Kesatuan
Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Tapanuli Utara melalui penandatanganan
Memorandum of Agreement (MoA). Acara ini dihadiri oleh Kepala Program
Studi Sosiologi Agama, panitia magang, serta Dosen Pembimbing Lapangan
(DPL) dan dosen-dosen lainnya dari IAKN Tarutung. Penandatanganan MoA ini
menjadi tonggak awal pelaksanaan kegiatan magang yang dilaksanakan oleh
mahasiswa di Kesbangpol Tapanuli Utara. Sebagai bentuk tindak lanjut dari
kegiatan magang tersebut, pada hari Senin, 08 November 2025, IAKN Tarutung
mengutus Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) untuk menjemput mahasiswa
magang di kantor Kesbangpol Tapanuli Utara. Proses penjemputan ini bertujuan
untuk memastikan kelancaran administrasi akhir dan memberikan arahan penting
mengenai penyelesaian laporan magang mahasiswa.
3.8 Kendala-kendala
Adapun kendala yang dihadapi oleh mahasiswa magang selama mengabdi
di Badan Kesatuan Bangsa dan Politik adalah sebagai berikut.
1. Kendala dari Mahasiswa
kurangnya komunikasi yang optimal antara mahasiswa magang dan pegawai di
instansi terkait. Kendala ini timbul karena beberapa faktor, antara lain keterbatasan
29
waktu, sehingga komunikasi dengan mahasiswa magang sering kali kurang
optimal. Dalam beberapa situasi mahasiswa magang merasa sungkan untuk
meminta penjelasan lebih lanjut terkait instruksi yang diberikan. Kondisi ini
berpotensi
menimbulkan
kesalahpahaman
atau
keterlambatan
dalam
menyelesaikan tugas karena mahasiswa magang kurang yakin dengan prosedur
yang diikuti. Pengalaman ini menjadi pembelajaran berharga bagi mahasiswa
magang tentang pentingnya komunikais yang baik dalam lingkungan kerja. Ke
depannya, inisiatif untuk lebih proaktif dalam mencari informasi dan bertanya saat
ada ketidakjelasan, serta upaya dari instansi untuk menyediakan waktu khusus atau
mekanisme komunikasi yang lebih terstruktur, akan sangat membantu dalam
menciptakan lingkungan kerja yang lebih mendukung dan produktif bagi
mahasiswa magang.
2. Kendala dari Institusi tujuan Magang
Kurangnya kegiatan turun lapangan dikarenakan adanya efisiensi atau
pemotongan anggaran
3. Kendala dari Program Studi
Salah satu kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan magang adalah
keterbatasan dalam penyampaian informasi dari program studi terkait prosedur
dan persiapan magang. Informasi yang disampaikan terkadang kurang informatif,
sehingga mahasiswa menghadapi kesulitan dalam memahami langkah-langkah
persiapan yang perlu dilakukan. Selain itu, pembekalan khusus terkait teknis
pelaksanaan magang juga dirasa masih terbatas, sehingga mahasiswa kurang
memiliki pemahaman yang mendalam tentang tugas dan tantangan yang akan
dihadapi di lapangan. Kendala ini berdampak pada kesiapan mahasiswa dalam
menghadapi kegiatan magang dan dalam beradaptasi dengan lingkungan kerja
yang baru.
30
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Landasan Teori
Berdasarkan tema yang diangkat dalam laporan magang ini adalah
Pemberdayaan Potensi Masyarakat dan Peningkatan Kesejahteraan Sosial di
Kabupaten Tapanuli Utara. Badan Kesatuan Bangsa Dan Politik Kabupaten
Tapanuli Utara, sebagai suatu instansi tentu saja memiliki struktur, dimana
instansi merupakan instansi pemerintah yang menangani urusan Kesatuan Bangsa
dan Politik Dalam Negeri yang dipimpin oleh Kepala Badan yang berkedudukan
dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Badan
Kesatuan Bangsa Dan Politik Kabupaten Tapanuli Utara, terdiri dari badan itu
sendiri, Bisang Sekretariat, Bidang Wawasan Kebangsaan dan Ketahanan
Ekonomi, Sosial, Budaya, dan Agama (Wasbang) , Bidang Politik dalam Negeri
dan Organisasi Kemasyarakatan , Bidang Kewaspadaan Nasional dan Penanganan
Konflik.
4.1.1 Teori Fungsional Struktrural
a. Pengertian Fungsional Struktural
Teori fungsionalisme struktural yang dikemukakan oleh Parson ini pada
mulanya lebih familiar disebut dengan teori integrasi, karena teori
tersebut
membahas tentang integrasi sosial yang terjadi di dalam suatu masyarakat. Elemen
masyarakat menyatu dengan sistem yang ada di dalamnya dan berfungsi dengan
baik sehingga mampu tercipta suatu keseimbangan. Ketika masyarakat hendak
menciptakan suatu kesetabilan dan keharmonisan dalam lingkungan atau dalam
suatu lembaga, maka struktur dan sistem yang ada di dalamnya harus fungsional.
Karena tujuan utama dari teori fungsionalisme struktural Talcott Parsons ini yaitu
menciptakan suatu keteraturan sosial dalam masyarakat. Teori ini memandang
bahwa integrasi dalam masyarakaakan berjalan dengan baik dan normal jika elemen
atau actor-aktor yang berkaitan mampu menjalankan fungsi dan strukturnya dengan
semestinya.
31
Teori fungsionalisme struktural memandang bahwa realitas sosial adalah
sebagai hubungan sistem, yaitu sistem masyarakat yang berada di dalam
keseimbangan, yaitu kesatuan yang terdiri dari bagian-bagian yang saling
bergantung. Sehingga ketika sistem atau struktur sosial mengalami suatu
perubahan, maka akan menimbulkan perubahan pula pada sistem yang lainnya.
Teori ini beranggapan bahwa setiap tradisi manganan masyarakat memberikan
fungsi terhadap elemen masyarakat yang lainnya. Perubahan yang muncul dalam
suatu masyarakat akan menimbulkan perubahan pula pada masyarakat yang
lainnya.
Teori ini mengkaji fungsi atau peran suatu
institusi sosial Peneliti
menggunakan teori fungsionalisme struktural dari Talcott Parsons sebagai pisau
analisis. Asumsi dasar teori fungsionalisme struktural adalah masyarakat
terintegrasi atas dasar kesepakatan dari para anggotanya mengenai nilai-nilai
tertentu. Dalam hal ini, nilai-nilai tersebut mempunyai kemampuan mengatasi
berbagai perbedaan sehingga masyarakat dipandang sebagai suatu sistem yang
secara fungsional terintegrasi dalam suatu keseimbangan. Parsons memandang
masyarakat merupakan kumpulan sistem sosial yang satu dengan yang lain
berhubungan dan memiliki saling ketergantungan dengan fungsi masing-masing.
b. Fungsi Teori Fungsional Struktural
1. Adaptation, suatu sistem harus mampu menanggulangi situasi eksternal
yang gawat juga harus dapat beradaptasi dengan lingkungan dan
menyesuaikan diri dengan lingkungan juga kebutuhan atau keperluan baik
yang sederhana maupun rumit harus mampu menyesuaikan diri dalam
adanya tradisi manganan dengan kebutuhan atau keperluan baik yang
sederhana maupun rumit harus mampu menyesuaikan diri dengan
lingkungan, Kejawen. NU maupun Muhammadiyah dan sosial..
2. Pandangan interaksionis, yang menyatakan bahwa konflik bukan sekedar
sesuatu kekuatan positif dalam suatu kelompok. Melainkan juga mutlak
perlu untuk suatu kelompok agar dapat berkinerja positif, oleh karena itu
konflik harus diciptakan. Pandangan ini didasari keyakinan bahwa
32
organisasi yang tenang, harus harmonis, damai ini justru akan membuat
organisasi itu menjadi statis, stagnan dan tidak inovatif Dampaknya adalah
kinerja organisasi menjadi rendah.
3. Integrasi Sebuah sistem harus mengatur hubungan bagian-bagian yang
menjadi komponennya. Ia pun harus mengatur hubungan antara ketiga
imperatif fungsional tersebut ( A,G,L ).
4. Latency atau Pemeliharaan Pola Merupakan sistem yang harus
melengkapi, memelihara dan memperbaharui motivasi individu dan polapola budaya yang menciptakan dan mempertahankan motivasi tersebut.
Parsons mendesain skema AGIL agar dapat digunakan pada semua level
sistem teoritisnya. Dalam pembahasan ini tentang keempat sistem
tindakan maka akan menjabarkan cara parsons menggunakan AGIL.
merupakan
sistem
memperbaharui
yang
motivasi
harus
individu
melengkapi,
dan
memlihara
pola-pola
budaya
dan
yang
menciptakan dan mempertahankan motivasi tersebut.
Parsons menjelaskan bahwa masyarakat adalah suatu sistem sosial yang
terdiri atas bagian-bagian yang saling berhubungan dan bergantung satu sama
lain. Setiap bagian dalam sistem tersebut, seperti keluarga, pendidikan, agama,
ekonomi, dan politik, memiliki fungsi tertentu untuk menjaga keseimbangan dan
keteraturan sosial. Parsons berpendapat bahwa stabilitas masyarakat dapat
terpelihara apabila setiap unsur menjalankan fungsinya dengan baik dan selaras
dengan nilai serta norma yang disepakati bersama. Ia mengembangkan konsep
AGIL sebagai kerangka dasar yang menjelaskan empat fungsi penting yang harus
dipenuhi oleh setiap sistem sosial, yaitu Adaptation (penyesuaian diri terhadap
lingkungan), Goal Attainment (penetapan dan pencapaian tujuan), Integration
(pengaturan dan koordinasi antarbagian masyarakat), serta Latency atau Pattern
Maintenance (pemeliharaan nilai dan pola budaya). Menurut Parsons, jika
keempat fungsi ini berjalan dengan baik, maka masyarakat akan berada dalam
kondisi seimbang dan harmonis. Ia juga menekankan bahwa perubahan sosial
dapat diterima sejauh tidak mengganggu keseimbangan sistem tersebut, karena
masyarakat secara alami akan menyesuaikan diri untuk mencapai stabilitas baru.
33
Dengan demikian, teori Parsons menegaskan bahwa keteraturan sosial bergantung
pada konsensus nilai bersama serta kemampuan sistem sosial dalam menjaga
keseimbangan fungsionalnya
a. Penerapan Teori-Teori Dalam Konteks Forkopimda
Penerapan teori fungsional struktural Talcott Parsons dalam konteks Forum
Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dapat dilihat dari bagaimana lembaga
ini menjalankan fungsi-fungsi penting dalam menjaga stabilitas sosial dan
keamanan daerah. Menurut Parsons, suatu sistem sosial hanya dapat bertahan
apabila mampu menjalankan empat fungsi utama yang dikenal dengan skema
AGIL, yaitu Adaptation (A), Goal Attainment (G), Integration (I), dan Latency (L).
Keempat fungsi ini juga terlihat secara nyata dalam peran Forkopimda sebagai
wadah koordinasi antara unsur pemerintah daerah, aparat keamanan, dan pemangku
kepentingan lainnya dalam menjaga Kamtibmas di Kabupaten Tapanuli Utara.
Pertama, fungsi Adaptation tercermin dari kemampuan Forkopimda dalam
menyesuaikan diri dengan berbagai dinamika sosial, politik, dan keamanan yang
muncul di masyarakat. Kesbangpol sebagai bagian dari struktur Forkopimda
senantiasa melakukan pemetaan situasi, monitoring kondisi wilayah, serta bekerja
sama dengan desa, kecamatan, TNI/Polri, dan masyarakat untuk menanggapi
potensi ancaman keamanan. Kemampuan beradaptasi ini terlihat dalam
penanganan berbagai persoalan seperti konflik sosial antarwarga, masalah
pengaliran air bersih, penyalahgunaan narkotika, serta isu-isu ideologi dan
kebangsaan. Dengan demikian, Forkopimda berperan sebagai sistem yang
responsif terhadap perubahan lingkungan sosial.
Kedua, fungsi Goal Attainment tampak dalam upaya Forkopimda menetapkan
dan mencapai tujuan bersama, yaitu menciptakan keamanan dan ketertiban
masyarakat. Setiap unsur dalam Forkopimda Bupati, Polres, Kodim, Kejaksaan,
Pengadilan, Kesbangpol memiliki tujuan spesifik yang kemudian diarahkan
menjadi tujuan kolektif. Misalnya, melalui kegiatan rapat koordinasi Forkopimda,
pembentukan siskamling, serta sosialisasi pencegahan korupsi dengan KPK, semua
pihak diarahkan untuk mencapai tujuan strategis menjaga stabilitas dan mencegah
34
gangguan sosial. Keselarasan tujuan ini menunjukkan bagaimana fungsi
pencapaian tujuan berjalan secara terstruktur.
Ketiga, fungsi Integration terlihat dari bagaimana Forkopimda mengatur
hubungan antarinstansi dan meminimalisir potensi konflik di dalam sistem.
Forkopimda berfungsi sebagai “pengikat” antar unsur pemerintah agar bekerja
secara sinergis. Kesbangpol, misalnya, mengoordinasikan informasi dan kebijakan
melalui rapat lintas sektor, mediasi konflik, dan monitoring isu-isu strategis. Dalam
penanganan konflik desa, Forkopimda memfasilitasi pertemuan antara warga,
kepala desa, aparat keamanan, maupun instansi teknis seperti BPN agar proses
mediasi berjalan efektif.
Keempat, fungsi Latency (Pemeliharaan Pola) tampak dalam upaya
Forkopimda mempertahankan nilai-nilai budaya, ideologi kebangsaan, dan
ketertiban sosial melalui berbagai program. Bidang Ideologi dan Wawasan
Kebangsaan Kesbangpol secara aktif melaksanakan kegiatan pembinaan karakter
kebangsaan, kerukunan umat beragama, wawasan kebangsaan, penanaman nilai
Pancasila, serta sosialisasi anti-narkoba dan anti-korupsi. Upaya pemeliharaan nilai
ini penting untuk memastikan bahwa motivasi sosial, norma, dan pola budaya
masyarakat tetap terjaga sehingga tercipta masyarakat yang stabil, patuh hukum,
dan berkarakter.
Dengan demikian, Forkopimda berperan sebagai sistem sosial yang
menjalankan fungsi-fungsi AGIL secara terpadu. Setiap unsur memiliki kontribusi
dalam menjaga keberlangsungan tatanan sosial di Kabupaten Tapanuli Utara.
Pendekatan fungsional struktural menegaskan bahwa stabilitas Kamtibmas tidak
lahir dari satu lembaga saja, melainkan dari kerja sama antarstruktur yang
menjalankan fungsinya secara harmonis. Oleh karena itu, keberadaan Kesbangpol
sebagai bagian dari Forkopimda memiliki posisi strategis dalam memastikan proses
adaptasi, pencapaian tujuan, integrasi, dan pemeliharaan nilai berjalan dengan baik
demi terciptanya masyarakat yang aman, tertib, dan sejahtera.
35
4.2 Bentuk-bentuk Kegiatan Forkopimda
1. Pembentukan Forkopimda
Pada dasarnya, Forkopimda dibentuk sebagai respon terhadap kebutuhan
pemerintah daerah untuk memiliki ruang komunikasi dan koordinasi yang efektif
antar aktor strategis seperti Bupati, kepolisian, TNI, kejaksaan, dan lembaga lain.
Di Tapanuli Utara, tantangan pembangunan daerah seperti keamanan lingkungan,
ketertiban sosial, kesenjangan pembangunan desa–kota, dan dinamika sosial
membutuhkan penanganan kolektif antar lembaga. Oleh karena itu, keberadaan
Forkopimda menjadi krusial dalam memastikan arah pembangunan daerah tetap
terjaga dan tidak berjalan sendiri-sendiri.
2. Unsur Pembentuk Forkopimda Tapanuli Utara
Secara umum, Forkopimda Tapanuli Utara terdiri dari:
1. Bupati Tapanuli Utara sebagai kepala daerah dan pembina utama koordinasi
pemerintahan
2. Ketua DPRD sebagai representasi legislatif daerah.
3. Kapolres Tapanuli Utara yang mengoordinasikan keamanan dan penegakan
hukum.
4. Dandim (Komandan Kodim) 0210/TU sebagai bagian dari TNI untuk
mendukung pertahanan dan stabilitas keamanan daerah.
5. Kajari (Kepala Kejaksaan Negeri) yang bertanggung jawab pada penegakan
hukum dan proses peradilan.
Unsur lain seperti tokoh masyarakat atau lembaga daerah tertentu dapat
dilibatkan sesuai kebutuhan. Sinergi antar lembaga inilah yang menjadi kekuatan
utama Forkopimda dalam menjalankan fungsi pemerintahan daerah yang efektif
3. Tujuan Pembentukan Forkopimda
Pembentukan Forkopimda Tapanuli Utara memiliki beberapa tujuan
strategis, antara lain, Meningkatkan koordinasi antar lembaga pemerintah,
36
sehingga setiap agenda pembangunan dan penanganan masalah daerah memiliki
arah kebijakan yang sama. Memelihara stabilitas keamanan dan ketertiban
masyarakat, terutama dalam menghadapi isu-isu kriminalitas, konflik sosial, atau
potensi gangguan politik. Mendukung pelaksanaan pembangunan, baik dari sisi
regulasi, hukum, keamanan, maupun efisiensi pelaksanaan program daerah.
Menjalin hubungan harmonis antara pemerintah dan masyarakat, dengan
memastikan kebijakan daerah benar-benar responsif terhadap kebutuhan sosial.
4. Mekanisme Pembentukan dan Kerja Forkopimda
Secara administratif, Forkopimda dibentuk berdasarkan regulasi pemerintah pusat
melalui Undang-Undang Pemerintahan Daerah serta Peraturan Daerah dan
petunjuk
teknis
lain
yang
mengikat.
Setelah
terbentuk,
Forkopimda
menyelenggarakan rapat koordinasi rutin untuk membahas isu daerah seperti:
1. Ketertiban umum
2. Penanganan kriminalitas dan kejahatan sosial
3. Pengamanan kegiatan pemerintah
4. Evaluasi pembangunan dan kebijakan publik
5. Permasalahan ekonomi, budaya, pendidikan, dan sosial
Hasil koordinasi kemudian menjadi rekomendasi kebijakan yang harus dijalankan
oleh instansi masing-masing sesuai kapasitasnya.
5. Contoh Peran Forkopimda di Tapanuli Utara
Dalam konteks Tapanuli Utara, Forkopimda telah banyak berperan dalam
kegiatan seperti:
1. Penanganan keamanan lingkungan melalui kegiatan ronda, pos kamling,
hingga operasi terpadu dengan kepolisian dan TNI.
2. Pembinaan masyarakat untuk mencegah aksi kriminalitas seperti pencurian,
perkelahian, hingga gangguan ketertiban umum.
3. Penguatan solidaritas dan rasa kepedulian masyarakat terhadap lingkungan
37
sosial.
4. Dukungan terhadap pelaksanaan pembangunan daerah seperti perbaikan
infrastruktur, penguatan ekonomi desa, dan penataan ruang publik. Melalui
hal ini, Forkopimda terbukti berperan sebagai “jembatan koordinasi” yang
memastikan setiap instansi pemerintah tidak bekerja sendiri-sendiri, namun
saling melengkapi.
6. Manfaat Forkopimda bagi Daerah
Dengan terbentuknya Forkopimda, sejumlah manfaat dapat dirasakan,
seperti, Pemerintah daerah lebih responsif dan cepat dalam mengambil keputusan.
Konflik sosial dapat dicegah secara dini karena dikoordinasikan lintas sektor.
Kebijakan pembangunan lebih selaras antara eksekutif, legislatif, hukum, dan
sektor keamanan. Masyarakat merasakan kehadiran negara secara nyata dalam
penyelesaian masalah sehari-hari.
2. Sosialisasi Pemberantasan Korupsi dengan KPK
Forkompida juga aktif melaksanakan kegiatan sosialisasi terkait
pencegahan korupsi dengan melibatkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Sosialisasi ini dilakukan untuk memberikan pemahaman kepada aparatur
pemerintahan, tokoh masyarakat, hingga organisasi pemuda mengenai pentingnya
integritas dan transparansi dalam penyelenggaraan pemerintahan. Dalam kegiatan
ini, Forkompida bekerja sama dengan pihak KPK untuk menyampaikan materi
mengenai jenis-jenis korupsi, faktor penyebab, dampak yang ditimbulkan, serta
langkah-langkah pencegahannya.
3. Jenis-jenis Kegiatan Besar yang di Panitiai Oleh Kesbangpol
1. Rapat forkompida
2. Upacara peringatan hari kesaktian pancasila
3. Sosialisasi anti narkoba (bintara)
4. Upacara peringatan hari sumpah pemuda
38
5. Sosialisasi tentang pemberantasan bersama dengan kpk (Komisi Pemberantas
Korupsi)
4.3
Analisis
Teori
Fungsional
Struktural
dalam
Konteks
Peran
Kesbangpol dan Forkopimda
Dalam perspektif fungsional struktural Talcott Parsons, masyarakat
dipandang sebagai sebuah sistem sosial yang tersusun atas bagian-bagian yang
saling berhubungan dan memiliki fungsi tertentu untuk menjaga stabilitas dan
keteraturan sosial. Setiap lembaga, organisasi, maupun aktor sosial berperan
menjalankan fungsi spesifik yang apabila bekerja secara harmonis, akan
menciptakan keadaan masyarakat yang tertib, seimbang, dan stabil. Dalam
konteks kegiatan magang di Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol)
serta koordinasinya dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda)
Kabupaten Tapanuli Utara, teori ini dapat digunakan sebagai alat analisis untuk
memahami bagaimana struktur birokrasi dan mekanisme kerja antarinstansi
mampu menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas).
Kesbangpol sebagai lembaga pemerintah daerah menjalankan fungsi
strategis dalam bidang ideologi kebangsaan, politik dalam negeri, kewaspadaan
nasional, dan penanganan konflik. Dalam kerangka AGIL Parsons, Kesbangpol
memenuhi fungsi Adaptation melalui kemampuannya melakukan pemetaan
konflik, observasi sosial, dan menyesuaikan kebijakan terhadap dinamika
masyarakat seperti konflik pengaliran air bersih, kerawanan narkotika, hingga
potensi konflik antarwarga. Sementara Forkopimda menampakkan fungsi Goal
Attainment melalui forum rapat dan koordinasi yang mengarah pada pencapaian
tujuan bersama menjaga stabilitas keamanan, menegakkan aturan, serta
memastikan seluruh instansi bekerja menuju target Kamtibmas yang sama.
Fungsi Integration terlihat dari bagaimana Kesbangpol mengoordinasikan
hubungan antarinstansi seperti Polres, Kodim 0210/TU, Kejaksaan, BPN,
pemerintah desa, serta tokoh masyarakat dalam menangani konflik. Sinergi ini
memastikan bahwa perbedaan peran tidak menimbulkan konflik antar lembaga,
39
tetapi justru berkontribusi pada penyelesaian masalah secara komprehensif.
Dalam penanganan kasus-kasus konflik desa, misalnya, Kesbangpol bertindak
sebagai fasilitator mediasi yang menghadirkan semua pihak sehingga integrasi
sistem sosial dapat dipulihkan.
Selanjutnya, fungsi Latency atau pemeliharaan pola berhubungan dengan
upaya Kesbangpol dalam menjaga nilai, norma, serta semangat kebangsaan
melalui pembinaan wawasan kebangsaan, kegiatan rohani, sosialisasi antinarkoba, serta pembinaan kerukunan umat beragama. Program-program ini
berfungsi mempertahankan motivasi sosial dan nilai budaya yang menjadi dasar
kohesi masyarakat. Hal ini sejalan dengan pemikiran Parsons bahwa masyarakat
hanya akan stabil apabila nilai bersama tetap terjaga.
40
4.4 Kalender Kegiatan Pelaksanaan Magang
KALENDER MAGANG
Sosiologi Agama
Fakultas Ilmu Sosial Dan Humaniora Kristen
Minggu ke-1 (Pertama)
No. Hari/Tanggal
1.
Senin
Kegiatan
Ket.
08 Pada hari senin, 08 September 2025 tepatnya pukul
Terlaksana
September
10.00 WIB Mahasiswa magang prodi sosiologi agama
2025
sebanyak 6 orang (3 peremuan dan 3 laki-laki) tiba
dilokasi magang di badan kesatuan bangsa dan politik
kabupaten Tapanuli Utara, bersama dengan dosen
pembimbing lapangan, bapak Wensdy Sitindaon M.Si,
kemudian
dosen
pembimbing
lapangan
(DPL)
memperenalkan Mahasiswa magang secara resmi kepada
Kepala Badan bersama Pamong dan seluruh pegawai di
Badan Kesatuan bangsa dan Politik. Kemudian setelah
penyerahan dan perkenalan Mahasiswa magang dilanjut
dengan
penandatanganan
surat
mahasiswa
resmi
melakukan magang di badan kesatuan bangsa dan politik
tapanuli utara. Kemudian setelah itu Bapak Ranto
Bangun
Pasaribu,
Kepegawaian)
SH (Kasubbag
Umum
dan
mengajak mahasiswa magang untuk
melihat ruangan-ruangan atau bagian-bagian yang akan
ditempati secara bergantian selama akan melakukan
magang selama 9 minggu. Kemudian setelah semua
kegiatan kantor selesai tepatnya pukul 16 :15 jam kerja
sudah selesai
41
2.
Selasa,
Pada pukul 07.15 WIB, mahasiswa magang tiba di kantor Terlaksana
09 sep 2025
Badan Kesatuan Bangsa dan Politik. Kegiatan diawali
dengan apel pagi sebagai pembuka, Setelah itu bapak
pamong langsung membagi kami perbidang atau
perdivisi dan setelah itu
dilakukan pembahasan
mengenai tugas dan tanggung jawab masing-masing
bidang yang ada di dalam Badan Kesatuan Bangsa dan
Politik. Dan setelah itu
kemudian kami mahasiswa
membantu pihak kantor untuk menyusun acara,
membuat surat yang akan dilaksanakan Dikantor Bupati
besoknya yaitu Kegiatan Rapat Koordinasi Forum
Pimpinan Daerah Kabupaten Tapanuli Utara terkait
perkembangan situasi Kamtibmas Kabupaten Tapanuli
Utara Kemudian Pada pukul 16.15 WIB kegiatan kantor
selesai.
3.
Rabu,
Pada pukul 07.15 WIB, mahasiswa magang tiba di kantor Terlaksana
10 sep 2025
Badan Kesatuan Bangsa dan Politik. Kegiatan dimulai
dengan apel pagi, kemudian kami mahasiswa ikut serta
mengikuti Rapat Dikantor Bupati dalam Rangka
Pembentukan
Siskamling
yang
dihadiri
oleh
FORKOPIMDA Daerah Kabupaten Tapanuli Utara.
Kemudian Pada pukul 16.15 WIB, jam kerja pun
berakhir.
4.
Kamis,
Pada pukul 07.15 WIB, mahasiswa magang tiba di kantor Terlaksana
11 sep 2025
Badan Kesatuan Bangsa dan Politik. Kegiatan dimulai
dengan apel pagi, dilanjutkan dengan kami mengikuti
ibadah di Sopo Partukoan dalam rangka Pembinaan
Rohani Pemkab Tapanuli Utara yang di Panitiai oleh
Kesbangpol. Jam kerja pun berakhir
pada pukul 16.15 WIB.
42
5.
Jumat ,
Pada pukul 07.45 WIB, mahasiswa magang tiba di
12 sep 2025
kantor Badan Kesatuan Bangsa dan Politik. Kegiatan
Terlaksana
dimulai dengan apel pagi, setelah itu dilanjutkan dengan
Gotong Royong yang dimulai dari depan Indomaret D.I
PANJAITAN sampai Tugu Kacang
6.8
Sabtu dan
Minggu,
Libur
-
Minggu ke-2 (Kedua)
No
Hari/Tanggal
Kegiatan
Ket.
1.
Senin,
Pada pukul 07.15 WIB, mahasiswa magang tiba di Terlaksana
15 sep 2025
kantor Badan Kesatuan Bangsa dan Politik. Diawali
dengan apel pagi yang diikuti oleh seluruh staf dan
mahasiswa magang, sebagai bentuk pembukaan
kegiatan harian. Setelah apel pagi selesai, kami
melanjutkan dengan mengantarkan surat ke BAPEDA
dan Kantor Bupati. Pada pukul 16.15 WIB, setelah
menyelesaikan seluruh rangkaian tugas yang telah
direncanakan, jam kerja pun berakhir
2.
Selasa,
16 sep 2025
Pada pukul 07.15 WIB mahasiswa magang tiba di Terlaksana
kantor Badan Kesatuan bangsa Dan Politik, kami
mengawali kegiatan dengan apel pagi Selanjutnya,
kegiatan dilanjutkan dengan
Kami Mahasiswa
Melaksanakan PBB (Peraturan Baris-berbaris) dan
Mengikuti Rapat dikantor Camat Siatas Barita Dalam
Rangka adanya Konflik di desa Sitompul terkait
Pengaliran Air Bersih yang tidak berjalan. Pada pukul
16.15 WIB, setelah menyelesaikan seluruh rangkaian
tugas yang telah direncanakan, jam kerja pun berakhir
43
3.
Rabu,
17 sep 2025
Pada pukul 07.15 WIB, mahasiswa magang tiba di Terlaksana
kantor Badan Kesatuan Bangsa dan Politik. Kegiatan
dimulai dengan apel pagi, kemudian dilanjut dengan
Pengisian ANJAB Kerja Pihak Kantor, Setelah
seluruh rangkaian kegiatan kantor selesai, jam kerja
pun berakhir pada pukul
16.15 WIB.
4.
Kamis,
18 sep 2025
Pada pukul 07.15 WIB, mahasiswa magang tiba di Terlaksana
kantor Badan Kesatuan Bangsa dan Politik. Hari itu
dimulai dengan apel pagi yang penuh semangat,
kemudian kami mahasiswa Mengerjakan RESNTRA
dan sekalian meemfotocopy kemudian diserahkan
kepada Bendahara Setelah semua rangkaian tugas
selesai dengan baik, jam kerja berakhir pada pukul
16.15 WIB.
5
Jumat,
19 sep 2025
Pada pukul 07.15 WIB, mahasiswa magang tiba di Terlaksana
kantor Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, memulai
hari dengan semangat. Kegiatan dimulai dengan apel
pagi yang penuh kebersamaan, kemudian kami
mahasiswa melanjutkan pengisian anjab Setelah
menyelesaikan serangkaian kegiatan produktif, jam
kerja pun berakhir pada pukul 16.15 WIB.
44
Minggu ke-3 (Ketiga)
No
Hari /tanggal
Kegiatan
Ket
1.
Senin,
Pada pukul 07.45 WIB, mahasiswa magang tiba di Terlaksana
22 sep 2025
kantor Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, memulai
hari dengan apel pagi yang penuh semangat. Setelah
apel, kami melanjutkan Pengisian ANJAB,RENJA,
RENSTRA sebagian dari juga mengantarkan surat
ke Kantor BKAD. Setelah menyelesaikan seluruh
rangkaian tugas hari
itu, jam kerja pun berakhir pada pukul 16.15 WIB.
2.
Selasa,
23 sep 2025
Pada pukul 07: 15 WIB, mahasiswa magang tiba di Terlaksana
kantor Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, memulai
hari dengan apel pagi sebagai pembukaan kegiatan.
Setelah apel pagi kami melanjutkan Pengisian
ANJAB,RENJ.
Setelah
selesai
melaksanakan
rangkaian kegiatan, jam kerja berakhir pada pukul
16.15 WIB.
3
Rabu,
24 sep 2025
Pada pukul 07.00 WIB, mahasiswa magang tiba di Terlaksana
kantor Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, memulai
hari dengan apel pagi yang diikuti oleh seluruh staf
dan pegawai. Setelah itu dari bidang ideologi
mengetik visi misi penguatan Ideologi Pancasila dan
karakter
Bangsa
Kesbangpol.
yang
Setelah
diemban
semua
oleh
Badan
tugas
selesai
dilaksanakan dengan baik, jam kerja berakhir pada
pukul 16.15 WIB.
45
4
Kamis,
25 sep 2025
Pada pukul 07.15 WIB, mahasiswa magang tiba di Terlaksana
kantor Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, memulai
hari dengan apel pagi bersama seluruh staf. Setelah
apel, kegiatan dilanjutkan dengan melanjutkan anjab
dan mengarsipkan surat Setelah menyelesaikan
seluruh rangkaian kegiatan, jam kerja
berakhir pada pukul 16.15 WIB.
5
Jumat, 26
Pada pukul 07.15 WIB, mahasiswa magang tiba di Terlaksana
September 2025
kantor Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, memulai
hari dengan apel pagi yang diikuti oleh seluruh staf.
Setelah
apel,
melakukan
kegiatan
dilanjutkan
dengan
kebersihan
lingkungan
kantor,
kebersihan bersama pegawai mulai dari depan kantor
kesbangpol hingga depan bank SUMUT, Setelah
menyelesaikan seluruh rangkaian kegiatan, jam kerja
berakhir pada pukul 16.15 WIB.
6
7
Sabtu,
27 September
2025
Minggu,
28 September
2025
Libur
-
Libur
-
46
Minggu ke-4 (Keempat)
No
Hari/ tanggal
Kegiatan
Ket
1
Senin, 29
Pada pukul 07.15 WIB, mahasiswa magang tiba di
September 2025
kantor Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, memulai
Terlaksana
hari dengan apel pagi yang diikuti oleh seluruh staf.
Setelah
apel,
kegiatan
dilanjutkan
dengan
pengelolaan administrasi, termasuk pengagendakan
surat masuk dan surat keluar, sebagai bagian dari
proses administrasi rutin. Selanjutnya, melayat ke
rumah salah satu pegawai Kesbangpol. Setelah
menyelesaikan semua tugas yang telah dijadwalkan,
jam kerja berakhir pada pukul 16.15 WIB.
2
Selasa,
Pada pukul 07.15 WIB, mahasiswa magang tiba di
30 September
2025
kantor Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, memulai
Terlaksana
aktivitas hari itu dengan apel pagi bersama seluruh
staf. Setelah apel, kami langsung melanjutkan
kegiatan
dengan gladi bersih untuk persiapan
pelaksanaan kegiatan hari kesaktian pancasila
3
Rabu,
Pada pukul 07.15 WIB, mahasiswa magang dan staff
01 okt 2025
tiba di lapangan tangsi, pihak kesbangpol sebagai
panitia dalam rangka memperingati hari Kesaktian
Pancasila.
Kemudian
setelah
kami
sudah
melaksanakan kegiatan selama 3 minggu di bidang
masing masing, lalu dilakukan rotasi atau pertukaran
ke bidang lain. Setelah menyelesaikan semua tugas
jam kerja pun berakhir pada pukul 16.15 WIB.
47
Terlaksana
4
Kamis,
Pada pukul 07.15 WIB mahasiswa magang tiba di
02 okt 2025
kantor Badan Kesatuan bangsa Dan Politik, kami
mengawali
kegiatan
dengan
apel
Terlaksana
pagi
selanjutnya,mengarsipkan dan mengagendakan surat
masuk dan surat keluar. Setelah rangkaian kegiatan
selesai jam kerja pun berakhir pada pukul 16.15
5
Jumat,
Pada pukul 07.15 WIB, mahasiswa magang dan
03 okt 2025
pegawai kesbangpol mengikuti kegiatan senam sehat
Terlaksana
bersama ASN kabupaten Taput yang dilaksanakan di
lapangan serbaguna, selanjutnya mengarsipkan dan
mengagendakan surat masuk dan surat keluar.
Setelah rangkaian kegiatan selesai jam kerja pun
berakhir pada pukul 16.15
6
Sabtu,
04 okt 2025
Libur
-
7
Minngu,
05 okt 2025
Libur
-
Minggu ke-5 (Kelima)
No
Hari, tanggal
1
Senin,
Kegiatan
Ket
Libur fakultatif dalam rangka perayaan hari jadi ke
Terlaksana
06 oktober 2025 80 Kabupaten Tapanuli Utara
2
Selasa,
Pada pukul 07.15 WIB mahasiswa magang tiba di
07 okt 2025
kantor Badan Kesatuan bangsa Dan Politik, kami
mengawali kegiatan dengan apel pagi. Selanjutnya,
kami mahasiwa magang ikut serta kegiatan festival
kuliner Taput yang diadakan di depan sopo
partungkoan. Setelah jam16 :15 jam kerja sudah
selesai .
48
Terlaksana
3
Rabu,
08 okt 2025
Pada pukul 07.15 WIB mahasiswa magang tiba di
Terlaksana
kantor Badan Kesatuan bangsa Dan Politik, kami
mengawali kegiatan dengan apel pagi selanjutnya,
mahasiwa magang ikut serta kegiatan festival kuliner
Taput yang diadakan di depan sopo partungkoan.,
Setelah jam 16 :15 jam kerja sudah selesai .
4
Kamis,
09 okt 2025
Pada pukul 07.15 WIB mahasiswa magang tiba di
Terlaksana
kantor Badan Kesatuan bangsa Dan Politik, kami
mengawali kegiatan dengan apel pagi selanjutnya,
Membuat pohon kinerja setiap badan melalui renstra
Pemerintah
Daerah
Taput,
selanjutnya
kami
melakukan gladi bersih untuk mempersiapkan acara
sosialisasi tentang narkoba yang dimana kesbangpol
menjadi panitia dari sosialisasi tersebut. Setelah
kegiatan selesai kami pulang pukul 21.00 WIB .
85
Jumat,
10 okt 2025
Pada pukul 07.00 WIB mahasiswa magang tiba di
Terlaksana
Sopar mengikuti kegiatan edukasi sosialisasi tetang
narkoba yang dilakukan oleh TNI AU. Setelah jam
16:15 jam kerja sudah selesai .
6
Sabtu,
Libur
-
Libur
-
11 okt 2025
7
Minggu,
12 okt 2025
49
Minggu ke-6 (Keenam)
No
Hari, tanggal
Kegiatan
Ket
1
Senin,
Pada pukul 07.15 WIB, mahasiswa magang tiba di
Terlaksana
13 okt 2025
kantor Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, memulai
hari dengan apel pagi yang diikuti oleh seluruh staf.
Setelah apel, kami melanjutkan kegiatan ANJAB dan
kami juga mengarsipkan dan mengagendakan surat
masuk dan surat keluar Setelah semua tugas selesai,
jam kerja berakhir pada pukul 16.15 WIB.
2
Selasa,
14 okt 2025
Pada pukul 07.15 WIB, mahasiswa magang tiba di
Terlaksana
kantor Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, memulai
hari dengan apel pagi yang diikuti oleh seluruh staf.
Setelah apel, kegiatan dilanjutkan dengan merayakan
ulang tahun salah satu pegawai kesbangpol dan rapat
tentang acara kegiatan purnabakti. Mengikuti
kegiatan pelantikan dan pengambilan sumpah
jabatan di aula martua kantor bupati. Setelah
menyelesaikan seluruh rangkaian kegiatan, jam kerja
berakhir pada pukul 16.15 WIB
3
Rabu,
15 okt 2025
Pada pukul 07.15 WIB, mahasiswa magang tiba di
kantor Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, memulai
hari dengan apel pagi yang diikuti oleh seluruh staf.
Setelah apel, kami melanjutkan kegiatan ANJAB.
Setelah menyelesaikan seluruh rangkaian tugas, jam
kerja berakhir pada pukul 16.15 WIB.
50
Terlaksana
4
Kamis,
Pada pukul 07.15 WIB, mahasiswa magang tiba di
16 okt 2025
kantor Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, memulai
Terlaksana
hari dengan apel pagi bersama seluruh staf. Setelah
apel, kami melanjutkan kegiatan dan mengarsipkan
dan mengagendakan surat masuk dan surat keluar.
8
Setelah menyelesaikan
semua
kegiatan
yang
dijadwalkan, jam kerja berakhir pada pukul 16.15
WIB.
5
Jumat,
Mahasiswa mengikuti kegiatan inisiasi dari kampus
Terlaksana
Libur
-
Libur
-
Kegiatan
Ket
Terlaksana
17 okt 2025
6
Sabtu,
18 okt 2025
7
Minggu,
19 okt 2025
Minggu ke- 7 (Ketujuh)
No
Hari, tanggal
1
Senin,
Pada pukul 07.15 WIB, mahasiswa magang tiba di
20 okt 2025
kantor Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, memulai
hari dengan apel pagi yang diikuti oleh seluruh staf.
Setelah apel, kegiatan dilanjutkan dengan pembuatan
surat serta pengarsipan dokumen- dokumen penting
yang
berkaitan
dengan
kegiatan
administratif.
Selanjutnya, Setelah menyelesaikan seluruh rangkaian
tugas, jam kerja berakhir pada pukul 16.15 WIB.
51
2
Selasa,
21 okt 2025
Pada pukul 07.15 WIB, mahasiswa magang tiba di
Terlaksana
kantor Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, di mana
kami memulai hari dengan apel. Setelah apel,dosen
memonitoring kegiatan selama magang di kesbangol.
Selanjutnya kami diskusi ke bidang politik dalam
negeri terkait pembentukan ormas, Setelah rangkaian
kegiatan tersebut selesai, jam kerja berakhir pada
pukul 16.15 WIB.
4
Kamis,
23 okt 2025
Pada pukul 07.15 WIB, mahasiswa magang tiba di
Terlaksana
kantor Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, memulai
kegiatan dengan apel pagi yang diikuti oleh seluruh
staf. Setelah apel, kami melanjutkan kegiatan dengan
mengagendakan surat masuk dan menyelesaikan tugas
administratif lainnya dengan teliti. Setelah semua
kegiatan selesai, jam kerja berakhir pada pukul 16.15
WIB.
5
Jumat,
Pada pukul 07.15 WIB mahasiswa magang tiba di
24 oktober 2025
kantor Badan Kesatuan bangsa Dan Politik, kami
mengawali kegiatan dengan apel pagi selanjutnya,
melakukan senam pagi, selanjutnya gotong royong di
lingkungan kantor, selanjutnya mengarsipkan surat
masuk, Setelah jam 16 :15 jam kerja sudah
selesai.
52
Terlaksana
8
6
Sabtu,
Libur
-
Libur
-
Kegiatan
Ket
Terlaksana
25 oktober 2025
7
Minggu,
26 oktober 2025
Minggu ke-8 (Kedelapan)
No
Hari, tanggal
1
Senin,
Pada pukul 07.15 WIB, mahasiswa magang tiba di
27 oktober
2025
kantor Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, memulai
hari dengan apel pagi yang diikuti oleh seluruh staf.
Setelah apel, kegiatan dilanjutkan dengan tugas
administratif, yaitu mengarsipkan surat masuk dan
keluar dengan teliti dan terorganisir. Semua surat
yang diterima dan dikirimkan dicatat dan disusun
sesuai prosedur untuk memastikan kelancaran alur
dokumen. Selanjutnya kami melakukan gladi bersih
untuk memperingati hari Sumpah Pemuda di
lapangan serbaguna.
Kemudian kami di rotasi
atau ditukar ke bidang lain yang dilakukan oleh
bapak pamong. Setelah menyelesaikan seluruh
rangkaian kegiatan, jam kerja berakhir pada pukul
16.15 WIB
2
Selasa,
28 oktober 2025
Pada pukul 07.45 WIB, mahasiswa magang tiba di
kantor Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, memulai
hari dengan apel pagi yang diikuti oleh seluruh staf.
Setelah apel kami mengikuti upacara kegiatan
sumpah pemuda di lapangan serbguna. Setelah
menyelesaikan seluruh rangkaian kegiatan, jam kerja
berakhir pada pukul 16.15 WIB.
53
Terlaksana
3
Rabu,
Pada pukul 07.15 WIB, mahasiswa magang tiba di
29 oktober 2025
kantor Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, memulai
Terlaksana
hari dengan apel pagi yang diikuti oleh seluruh staf.
Setelah apel, kegiatan dilanjutkan dengan membuat
dan mengantar surat ormas, jam kerja berakhir pada
pukul 16.15 WIB.
4
Kamis,
30 oktober
2025
Pada pukul 07.15 WIB, mahasiswa magang tiba di
Terlaksana
kantor Badan Kesatuan Bangsa dan Politik dan
memulai aktivitas dengan apel pagi bersama seluruh
staf.selanjutnya diskusi santai dengan beberapa
pegawai dan ibu PLT kaban. Setelah menyelesaikan
seluruh rangkaian kegiatan, jam kerja berakhir pada
pukul 16.15 WIB.
5
Jumat,
Pada pukul 07.15 WIB mahasiswa magang tiba di
31 oktober 2025
kantor Badan Kesatuan bangsa Dan Politik, kami
Terlaksana
mengawali kegiatan dengan apel pagi selanjutnya,
mengetik peraturan pemerintah kab. Taput tentang
pedoman pendaftaran organisasi kemasyarakatan dan
lembaga
nirlaba
lainnya,
selanjutnya
kami
melaksanakan kegiatan purnabakti salah satu pegawai
kesbangpol, Setelah pukul 16 :15 jam kerja sudah
selesai .
6
Sabtu,
Libur
-
7
01 november
2025
Minggu,
Libur
-
02 november
2025
54
Minggu ke-9 (Kesembilan)
No
Hari, tanggal
Kegiatan
Ket
1
Senin,
Pada pukul 07.15 WIB, mahasiswa magang tiba di
Terlaksana
03 november
2025
kantor Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, memulai
hari dengan apel pagi yang diikuti oleh seluruh staf.
Kemudian setelah apel pagi selesai dilanjut dengan
diskusi bersama pamong menai kinerja dan laporan
magang mahasiswa. Kemudian setelah diskusi
selesai dilanjut dengan melakukan kegiatan kantor
lannya dan kemudian dilanjut dengan mengerjakan
laporan mahasiwa magang. Kemudian setelah semua
kegiatan kantor selesai pukul 16.15 mahasiswa
magang
beserta
Bapak/Ibu
staf kesbangpol
kembali dari kantor kesbangpol
2
Selasa,
04 nov 2025
Pada pukul 07.15 WIB, mahasiswa magang tiba di
Terlaksana
kantor Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, memulai
hari dengan apel pagi yang diikuti oleh seluruh staf.
3
Rabu,
05 nov 2025
Pada pukul 07.15 WIB, mahasiswa magang tiba di
kantor Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, memulai
hari dengan apel pagi yang diikuti oleh seluruh staf.
Kemudian setelah apel pagi dilanjutkan dengan
kegiatan kantor pengarsipan surat, dan kemudian
dilanjut dengan mengerjakan laporan mahasiwa
magang. Kemudian setelah semua kegiatan kantor
selesai pukul 16.15 mahasiswa magang beserta
Bapak/Ibu staf kesbangpol kembali dari kantor
kesbangpol.
55
Terlaksana
4
Kamis,
06 nov 2025
Pada pukul 07.15 WIB, mahasiswa magang tiba di
Terlaksana
kantor Badan Kesatuan Bangsa dan Politik dan
memulai aktivitas dengan apel pagi bersama seluruh
staf. Kemudian setelah apel pagi Dosen Pembimbing
Lapangan melasanakan penjemputan mahasiswa
magang dan perpisahan dengan pegawai kesbangpol
yang di hadiri oleh bapak kasubag umum selaku
pamong magang, bapak kabid ideologi dan staff
lainnya, setelah kegiatan selesai dilanjutkan dengan
dokumentasi . setelah semua kegiatan kantor selesai
pukul 16.15 mahasiswa magang beserta Bapak/Ibu
staf kesbangpol kembali dari kantor kesbangpol.
5
Jumat,
Menghadiri acara wisuda dari kampus
Terlaksana
07 nov 2025
6.
Sabtu
Kegiatan magang di kesbangpol berakhir dengan baik. Terlaksana
08 Nov 2025
56
BAB V
REFLEKSI DIRI
5.1 Manfaat yang Diperoleh
Magang adalah suatu bentuk pengalaman kerja yang diselenggarakan oleh
perusahaan, lembaga, atau instansi kepada seseorang, biasanya mahasiswa atau
pelajar, untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan wawasan praktis
dalam bidang tertentu yang sesuai dengan bidang studi atau minat mereka.
Kegiatan magang ini dapat berupa kerja langsung di lingkungan kerja,
pengamatan, atau proyek tertentu yang bertujuan untuk mengembangkan
kemampuan profesional peserta magang. Magang sering kali merupakan bagian
dari kurikulum pendidikan formal, di mana peserta magang diberi kesempatan
untuk mengaplikasikan teori yang telah dipelajari di bangku kuliah dalam situasi
nyata di dunia kerja. Selain itu, magang juga memberikan manfaat bagi peserta
dalam
membangun
jaringan
profesional,
meningkatkan
kemampuan
interpersonal, serta memberi pengalaman yang dapat memperkaya resume atau
portofolio mereka.
Sebagai mahasiswa Sosiologi Agama, magang di Badan Kesatuan Bangsa
dan
Politik
(Kesbangpol)
memberikan
kesempatan
berharga
untuk
menghubungkan pengetahuan teoritis yang diperoleh di bangku kuliah dengan
praktik langsung di lapangan. Sosiologi Agama mempelajari hubungan antara
agama dan masyarakat, serta dinamika sosial yang berkaitan dengan keberagaman
dan konflik sosial, yang sangat relevan dengan isu-isu yang ditangani oleh
instansi kesbangpol. Magang di kesbangpol memberi mahasiswa gambaran
langsung tentang bagaimana lembaga pemerintahan daerah menjalankan
tugasnya, termasuk merumuskan kebijakan, memberikan pelayanan umum, dan
mengelola urusan pemerintahan yang berkaitan dengan kesatuan bangsa.
Mahasiswa Sosiologi Agama dapat memahami lebih baik tentang bagaimana
pemerintah daerah berperan dalam menjaga stabilitas sosial. Melalui magang,
mahasiswa diajak untuk menganalisis masalah sosial yang muncul di masyarakat.
57
Keahlian ini sangat penting, karena akan membantu mahasiswa dalam
merancang kebijakan atau program yang dapat mengatasi masalah-masalah sosial
di masyarakat. Magang di Badan Kesatuan Bangsa dan Politik memberikan
banyak manfaat bagi mahasiswa Sosiologi Agama, baik dalam hal pengembangan
keterampilan profesional, penerapan teori dalam kebijakan praktis, serta
pemahaman lebih dalam tentang dinamika sosial-politik yang melibatkan agama.
Pengalaman ini akan memperkaya wawasan mahasiswa dan membekali mereka
dengan keterampilan yang dibutuhkan untuk berkontribusi dalam diberikan
dengan tujuan lembaga.
Selanjutnya, kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkungan kerja
merupakan kunci utama dalam kesuksesan magang. Mahasiswa harus bisa
menyesuaikan diri dengan budaya dan norma yang ada di tempat magang.
Kesbangpol memiliki struktur organisasi dan cara kerja yang berbeda dengan
dunia akademik, sehingga mahasiswa harus belajar untuk berkomunikasi dan
bekerja dalam tim yang terdiri dari berbagai latar belakang menciptakan
masyarakat yang lebih harmonis, toleran, dan stabil secara sosial-politik. Disisi
lain, Magang memberikan kesempatan untuk berinteraksi langsung dengan
berbagai pihak, baik dalam lingkungan internal (sesama rekan kerja atau atasan)
maupun eksternal (klien, masyarakat, atau mitra kerja). Dalam konteks ini,
mahasiswa mengasah keterampilan komunikasi verbal dan tertulis yang jelas,
efektif, dan profesional. Kemampuan komunikasi yang baik sangat penting dalam
dunia pekerjaan, terutama dalam hal presentasi, negosiasi, dan koordinasi antar
tim. Magang memungkinkan mahasiswa untuk belajar bagaimana menyampaikan
ide dengan tepat serta memahami dan merespons kebutuhan orang lain dalam
konteks profesional.
Kemudian mahasiswa juga di beri kesempatan untuk terjun langsung ke
lapangan, manfaat magang ketika terjun ke lapangan sangat penting dalam
mempersiapkan mahasiswa untuk dunia kerja. Manfaat magang bagi mahasiswa
lebih dari sekadar memperoleh pengetahuan dan keterampilan teknis yang relevan
dengan bidang studi mereka.
58
Magang juga memberikan kesempatan untuk mengembangkan berbagai
kompetensi non-teknis yang sangat dibutuhkan dalam dunia pekerjaan, seperti
keterampilan komunikasi, manajemen waktu, etika kerja, dan pembangunan
jaringan profesional. Semua keterampilan dan pengalaman ini akan sangat
membantu mahasiswa dalam mempersiapkan diri menghadapi tantangan dunia
kerja yang kompetitif dan dinamis. Dengan demikian, magang bukan hanya
sebagai ajang untuk belajar, tetapi juga sebagai bekal yang sangat berharga untuk
memulai karier profesional di masa depan
5.2 Kunci Sukses
Pelaksanaan magang di Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol)
memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk belajar langsung tentang dunia
pemerintahan dan kebijakan publik. Agar magang dapat berjalan dengan sukses,
ada beberapa kunci yang perlu diperhatikan oleh mahasiswa. Pertama, pemahaman
terhadap tugas dan fungsi Bakesbangpol sangat penting. Mahasiswa harus
memahami peran Bakesbangpol dalam menjaga kesatuan bangsa, stabilitas politik,
serta hubungan antar umat beragama. Dengan pemahaman ini, mahasiswa dapat
lebih mudah menyelaraskan tugas-tugas yang
profesional. Kemampuan
beradaptasi ini akan memudahkan mahasiswa dalam menyelesaikan tugas yang
diberikan.
Selain itu, inisiatif dan sikap proaktif juga sangat diperlukan. Mahasiswa
yang aktif dalam mencari kesempatan untuk membantu dan mengambil tanggung
jawab lebih akan dilihat sebagai individu yang berpotensi berkembang.
Keterampilan komunikasi yang efektif juga menjadi faktor penting dalam
keberhasilan magang. Mahasiswa harus mampu menyampaikan ide atau laporan
dengan jelas, baik secara lisan maupun tertulis. Dengan memperhatikan faktorfaktor ini, mahasiswa dapat memaksimalkan pengalaman magang di Kesbangpol
dan mengembangkan keterampilan yang berguna untuk karier mereka di dunia
profesional. Magang di Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol)
merupakan
pengalaman
mengembangkan
yang
sangat
berharga
bagi
mahasiswa
untuk
keterampilan
praktis
dan
memahami
dinamika
dunia
pemerintahan. Kunci sukses dalam pelaksanaan magang meliputi pemahaman yang
59
baik tentang tugas dan fungsi Bakesbangpol, kemampuan beradaptasi dengan
lingkungan kerja, serta sikap proaktif dan inisiatif dalam menyelesaikan tugas.
Selain itu, keterampilan komunikasi yang efektif, manajemen waktu yang baik, dan
etika kerja yang tinggi juga menjadi faktor penting untuk mencapai keberhasilan.
5.3 Rencana Perbaikan Peserta Magang
Dalam proses magang, terdapat banyak kesempatan untuk belajar dan
berkembang. Berdasarkan pengalaman yang diperoleh selama magang di Badan
Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol), ada beberapa area yang perlu
diperbaiki agar dapat meningkatkan kualitas diri sebagai peserta magang.
Berikut adalah rencana perbaikan untuk mahasiswa sebagai peserta magang:
a) Peningkatan kemampuan komunikasi
Selama
magang,
mahasiswa
menyadari
bahwa
kemampuan
komunikasi, baik lisan maupun tertulis, masih perlu diperbaiki. Terkadang,
mahasiswa merasa kurang percaya diri saat menyampaikan ide pada saat
diskusi. Oleh karena itu, peningkatan keterampilan komunikasi sangat penting
untuk menyampaikan informasi dengan jelas dan efektif.
Rencana Perbaikan:
 Mengikuti pelatihan komunikasi atau presentasi untuk meningkatkan
kemampuan berbicara di depan umum.

Meningkatkan keterampilan menulis dengan membuat rangkuman dan
laporan yang lebih terstruktur dan mudah dipahami.

Rencana perbaikan ini disusun berdasarkan pengalaman magang yang
dijalani dan refleksi terhadap keterampilan yang perlu ditingkatkan.
Dengan fokus pada peningkatan kemampuan komunikasi, Melalui
langkah-langkah konkret ini, mahasiswa berharap dapat mengoptimalkan
pengalaman magang dan meningkatkan kinerja serta keterampilan yang
dibutuhkan dalam dunia kerja.
60
BAB VI
KESIMPULAN
Selama menjalani program magang ini, penulis memperoleh pengetahuan
dan pengalaman yang mendalam terkait penerapan ilmu yang telah dipelajari
selama perkuliahan di dalam dunia kerja nyata. Program magang ini memberikan
kesempatan yang berharga bagi mahasiswa untuk mengimplementasikan teori
akademis dalam konteks yang lebih praktis dan relevan. Dalam praktiknya,
pengalaman ini membantu mahasiswa dalam memperkaya keterampilan,
memperdalam pemahaman, serta mengasah kemampuan teknis dan non-teknis
yang relevan dengan bidang yang ditekuni. Melalui magang, mahasiswa juga
dapat mengenali dinamika serta pola interaksi yang ada dalam lingkungan kerja
profesional, mempersiapkan diri untuk menghadapi tantangan dan tuntutan dunia
kerja setelah menyelesaikan studi. Selanjutnya, berdasarkan berbagai pengalaman
yang dicatat dalam Laporan Magang dapat disimpulkan bahwa didalam dunia
kerja harus menerapkan sikap tanggung jawab, ketelitian, dan kesabaran yang
tinggi dalam menjalankan setiap tugas yang diberikan. Pekerjaan di lingkungan
formal juga menuntut kedisiplinan yang ketat, baik dalam mengikuti peraturan
kerja yang telah ditetapkan maupun dalam hal ketepatan waktu. Sikap disiplin dan
ketekunan ini bukan hanya diperlukan untuk mencapai hasil yang optimal, tetapi
juga sebagai bentuk komitmen
profesional
terhadap
kewajiban
dan
kepercayaan yang diberikan oleh instansi tempat bekerja.
Kegiatan magang yang berlangsung selama 9 minggu di Badan Kesatuan
Bangsa Dan Politik Kabupaten Tapanuli Utara ini terlaksana dengan baik dan
telah memberikan kontribusi yang positif bagi Mahasiswa magang maupun bagi
instansi (di Badan Kesatuan Bangsa Dan Politik Di Kabupaten Tapanuli) yang
menerima mahasiswa magang. Mahasiswa magang berharap, pengalaman dan
hasil dari kegiatan magang ini dapat memberikan manfaat yang berkelanjutan
bagi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Tapanuli Utara, serta dapat
mendukung kelancaran dan kualitas operasional pada Badan Kesatuan Bangsa
dan Politik Tapanuli Utara. Kemudian pengalaman magang ini juga memberikan
wawasan berharga serta pembelajaran yang baik bagi para Mahasiswa magang,
61
terutama dalam hal profesionalisme dan adaptasi terhadap lingkungan kerja di
sektor pemerintahan. Dengan penuh kesadaran, Mahasiswa magang di instansi
Badan Kesatuan Bangsa dan Politik memahami bahwa laporan magang ini masih
memiliki berbagai kekurangan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang
membangun sangat diharapkan sebagai bahan evaluasi demi penyempurnaan
laporan magang dan pengembangan kualitas penulisan di masa yang akan datang.
Harapan penulis, laporan ini dapat berfungsi sebagai referensi yang bermanfaat
bagi pihak-pihak yang membutuhkan, serta sebagai pedoman bagi mahasiswa
magang lainnya dalam mempersiapkan diri untuk menghadapi dunia kerja.
Demikian kesimpulan yang dapat disampaikan sebagai bagian penutup dari
Laporan Akhir Magang di Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Tapanuli Utara.
Semoga laporan ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan semua
pihak yang berkepentingan.
62
DAFTAR PUSTAKA
Betrand R. Canfield "Bentuk Penyelesaian Konflik Sosial (Identifikasi Bentuk
Penyelesaian Konflik Antara Public Relations PT Donggi Senoro Liquefied
Natural Gas Kabupaten Luwuk Banggai Dengan Masyarakat)." Politico:
Jurnal Ilmu Politik 8.3 (1964).
Cutlip, Scott M. Allen H. Center, and Glen M. Broom, 1985. Effective Public
Relations.
Sixth edition. New Jersey: Prentice-Hall, Inc. Englewood Cliffs.
Elly M, (2011). Etnografi Konflik Masyarakat Batu Daya dengan Perusahaan
PT. Swadaya Mukti Prakarsa di Simpang Dua, Ketapang, Kalimantan
Barat. Jurnal Dakwah Dan Sosial, 3(1), 22
RAVICO, Ravico. Konflik elit politik di Kesultanan Palembang Darussalam tahun
1803- 1821. TAMADDUN: Jurnal Kebudayaan dan Sastra Islam, 2015,
15.2: 3966.Wirawan. 2009. Konflik dan Manajemen Konflik (Teori, Aplikasi, Penelitian).
Jakarta: Salemba Humanika.
Soerjono soekanto. (1989:90) Misteri di Balik Kontrak Bermasalah, Bandung:
Mandar Maju.
Soetjiningsih. 2004. Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya. Jakarta :
Sagung Seto. Turmudi, Endang. 2021. Merajut Harmoni, Membangun
Bangsa: Memahami Konflik dalam Masyarakat Indonesia. Jakarta:
Yayasan Pustaka Obor Indonesia
W8ibowo. (2006). Manajemen Perubahan, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
63
LAMPIRAN DAN DOKUMENTASI
DOKUMENTASI
KETERANGAN
Pengantaran Mahasiswa Magang
Oleh DPL ke Badan Kesatuan
Bangsa dan Politik (Kesbangpol)
Tapanuli Utara
Kegiatan Apel Pagi Rutin di
Badan Kesatuan Bangsa dan
Politik (Kesbangpol Badan
Kesatuan Bangsa dan Politik
(Kesbangpol) Tapanuli Utara
64
Kegiatan Kantor di Badan Kesatuan
Bangsa dan Politik (Kesbangpol Badan
Kesatuan Bangsa dan Politik
(Kesbangpol) Tapanuli Utara
65
Kegiatan Lapangan (Turun ke
Lapangan) Mahasiswa Sosiologi
Agama di Badan Kesatuan Bangsa dan
Politik (Kesbangpol Badan Kesatuan
Bangsa dan Politik (Kesbangpol)
Tapanuli Utara
66
Kegiatan Monitoring yang
dilakukan oleh Bapak Ibu Dosen
IAKN Tarutung ke Badan
Kesatuan Bangsa dan Politik
(Kesbangpol Badan Kesatuan
Bangsa dan Politik (Kesbangpol)
Tapanuli Utara
Penjemputan Mahasiswa Magang
Sosiologi Agama di Badan Kesatuan
Bangsa dan Politik
67
68
Download