LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN PENYULUHAN TENTANG GIZI IBU HAMIL DAN PEMBAGIAN PMT PADA IBU HAMIL DI KELURAHAN BATU URIP, RT 01 & 02, KECAMATAN LUBUK LINGGAU UTARA 2, KOTA LUBUK LINGGAU, PROVINSI SUMATERA SELATAN Disusun Oleh : Kelompok 1B 1. Destya Indanitry (22230219P) 2. Dewi Lestari (22230212P) 3. Githa Tallia Oktadinova Putri (22230211P) 4. Hamka Tanjung (22230210P) 5. Endang Priyanti (22270106P) 6. Ayu Maria Lestari (22270103P) 7. Renny Yensi (22270141P) 8. Witri Ayu (22270090P) 9. Rike Ardiani (22270102P) PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN (SI) PROGRAM STUDI KEBIDANAN (SI) FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS DEHASEN BENGKULU 2024 LEMBAR PENGESAHAN Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Dehasen Bengkulu 2024 Batu Urip, Juni 2024 Ketua Pelaksana Sekretaris (Asmi Muqaromah) (Ayu Permatasari) Mengetahui CI Pembimbing Lapangan Puskesmas CI Pembimbing Lapangan Puskesmas (Ns. Widya Anggraini, S. Kep) (Liza Triana, S. ST) Kepada Dusun II Desa Pekik Nyaring (Robby Anggara) Penangganggung Jawab (Bd.Ronalen Br Situmorang, SST,M.Keb) ii KATA PENGANTAR Syukur alhamdullilah kami ucapkan kehadiran Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunianya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan kegiatan ”Penyuluhan Tentang Gizi Ibu Hamil Dan Pembagian PMT Pada Ibu Hamil”. Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada nabi Muhammad SAW yang telah menuntun kita dijalan yang benar sampai akhir zaman. Dalam pelaksanaan penyusunan laporan kegiatan ini kami ucapkan banyak terima kasih kepada dosen pembimbing lapangan yang telah membimbing kami sampai kini. Kami menyadari dalam penulisan laporan kegiatan ini masih banyak kekurangan, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk kesempurnaan laporan kegiatan kami ini. Kami harap laporan kegiatan ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca. Selanjutnya, tidak lupa penulis ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah banyak membantu sehingga laporan ini dapat dilaksanakan. Ucapan terimakasih khususnya penulis ucapkan kepada: 1. Bapak Prof. Dr. Husaini, S.E.,M.Si,Ak Selaku Rektor Universitas Dehasen Bengkulu 2. Ibu Dr. Tuti Rohani,S,Si.T.,M.Kes Selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Dehasen Bengkulu 3. Bapak Darmawansyah,SKM.,M.Kes, Selaku Wakil Dekan I Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Dehasen Bengkulu 4. Ibu Dra. Hj. Ice Rakizah Syafrie, M.Kes, Selaku Wakil Dekan II Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Dehasen Bengkulu 5. Ibu Ns. Danur Azissah RS,S.Kep.,M,Kes, Selaku Ketua Prodi Ilmu Keperawatan (S1) Fakultas Ilmu Kesehatan yang telah banyak membantu penulis dalam penyusunan Laporan Pelaksanaan Kegiatan. iii 6. Ibu Bd. Syami Yulianti, S.S.T.,M.Keb Selaku Ketua Prodi Ilmu Kebidanan (S1) Fakultas Ilmu Kesehatan yang telah banyak membantu penulis dalam penyusunan Laporan Pelaksanaan Kegiatan. 7. Ibu Bd.Ronalen Br Situmorang, SST,M.Keb Selaku Dosen Pembimbing Lapangan yang telah banyak membantu penulisan Laporan Pelaksanaan Kegiatan. 8. Ibu Ns. Widya Anggraini, S. Kep Selaku CI yang telah banyak membantu penulisan Laporan Pelaksanaan Kegiatan. 9. Ibu Liza Triana, S. ST Selaku CI yang telah banyak membantu penulisan Laporan Pelaksanaan Kegiatan. 10. Bapak Robby Anggara Selaku Kepala RT Kelurahan Batu Urip yang telah memberikan kesempatan untuk melaksanakan kegiatan. Batu Urip, Penulis iv Juni 2024 DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................... ii KATA PENGANTAR ........................................................................................... iii DAFTAR ISI ........................................................................................................... v DAFTAR TABEL ................................................................................................. vii DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ viii RINGKASAN EKSEKUTIF ................................................................................. ix BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 10 A. Latar Belakang ........................................................................................... 10 B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 10 C. Tujuan Kegiatan ......................................................................................... 11 D. Manfaat Kegiatan ....................................................................................... 11 E. Khalayak Sasaran ....................................................................................... 12 BAB II TINJAUAN PUSTAK ............................................................................. 13 A. Konsep Dasar Gizi ..................................................................................... 13 B. Konsep Dasar Kehamilan........................................................................... 15 C. Konsep Dasar Ibu ....................................................................................... 23 D. Konsep Dasar Pemberian Makanan Tambahan (PMT) ............................. 23 E. Konsep Dasar Pengetahuan ........................................................................ 31 BAB III METODE PELAKSANAAN ................................................................. 35 A. Keterkaitan Kegiatan .................................................................................. 35 B. Jadwal Pelaksanaan .................................................................................... 35 C. Kegiatan ..................................................................................................... 36 D. Anggaran Belanja ....................................................................................... 37 v BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................. 38 A. Hasil Kegiatan ............................................................................................ 38 B. Pembahasan ................................................................................................ 38 BAB V PENUTUP ................................................................................................ 39 A. Kesimpulan ................................................................................................ 39 B. Saran ........................................................................................................... 39 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 40 vi DAFTAR TABEL Nomor Judul Tabel Halaman 3.1 Jadwal Kegiatan 35 3.2 Anggaran Belanja 37 vii DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Leaflet Lampiran 2 Dokumentasi Kegiatan viii RINGKASAN EKSEKUTIF Penyuluhan Tentang Gizi Ibu Hamil Dan Pembagian PMT Pada Ibu Hamil ini sangat penting untuk diberikan kepada masyarakat yang saat ini tengah mengalami terutama Ibu sedang hamil. Maka dari itu penyuluhan ini di berikan untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat khususnya Ibu hamil bahwa gizi pada Ibu hamil itu sangat penting, dan setelah dilakukan penyuluhan ini diharapkan Ibu hamil dapat memahami mengenai gizi pada ibu hamil dan pembagian PMT yang cocok untuk Ibu hamil. ix BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehidupan manusia dimulai sejak masa janin dalam rahim ibu. Pada kehamilan terjadi perubahan fisik dan mental yang bersifat alami dimana para calon ibu harus sehat dan mempunyai kecukupan gizi sebelum dan setelah hamil. Agar kehamilan berjalan sukses, keadaan gizi ibu pada waktu konsepsi harus dalam keadaan yang baik dan selama hamil mendapatkan tambahan protein, minimal seperti zat besi dan kalsium, vitamin, asam folat dan energi. Kekurangan atau kelebihan makanan pada masa hamil dapat berakibat kurang baik bagi ibu, janin yang dikandung serta jalannya persalinan. Jika zat gizi yang diterima dari ibu tidak mencukupi maka janin yang ada dalam kandungan ibu akan mengalami kurang gizi dan lahir dengan berat badan rendah yang mempunyai konsekuensi kurang menguntungkan dalam kehidupan berikutnya. Oleh karena itu, perhatian terhadap gizi dan pengawasan berat badan (BB) selama hamil merupakan salah satu hal penting dalam pengawasan kesehatan pada masa hamil. Sejak abad ke-16 telah diketahui bahwa janin dalam kandungan membutuhkan zat-zat gizi dan hanya ibu yang dapat memberikannya. Oleh sebab itu makanan ibu harus cukup untuk berdua, yaitu untuk ibu dan anak dalam kandungannya. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa apabila jumlah makanan yang dikonsumsi ibu selama hamil kurang maka berat bayi yang dilahirkan menjadi lebih kecil. Gizi yang adekuat selama hamil akan mengurangi resiko dan komplikasi pada ibu untuk menjamin pertumbuhan jaringan sehingga bayi baru lahir memiliki berat badan optimal (Depkes, 2008). B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam kegiatan ini adalah “gizi pada ibu hamil”. 10 C. Tujuan Kegiatan 1. Tujuan Umum Pada akhir proses penyuluhan, seluruh lansia dan pra-lansia di Dusun II Desa Pekik Nyaring dapat mengerti dan memahami tentang penyakit Diabetes Mellitus. 2. Tujuan Khusus Setelah dilakukan penyuluhan selama 25 menit, diharapkan lansia Dusun II Desa Pekik Nyaring mampu : a. Menjelaskan tentang pengertian dari Diabetes Mellitus b. Menjelaskan tentang penyebab dari Diabetes Mellitus c. Menjelaskan tentang tanda dan gejala dari Diabetes Mellitus d. Menjelaskan tentang komplikasi Diabetes Mellitus e. Menjelaskan tentang pantangan maakanan Diabetes Mellitus f. Menjelaskan tentang cara penanganan Diabetes Mellitus D. Manfaat Kegiatan 1. Bagi Mahasiswa a. Dapat mengetahui komplikasi serta faktor yang berhubungan dengan tingkat diabetes mellitus. b. Dapat mengetahui cara menangani diabetes mellitus. 2. Bagi tenaga Kesehatan a. Membantu mengurangi gejala diabetes mellitus. b. Membantu memberikan informasi mengenai diabetes mellitus kepada masyarakat. 3. Bagi masyarakat a. Meningkatkan informasi masyarakat tentang apa itu diabetes mellitus, penyebab, tanda dan gejala, komplikasi, pantangan makanan dan cara penanganan diabetes mellitus. b. Masyarakat mengetahui tentang faktor yang berhubungan dengan diabetes mellitus. 11 E. Khalayak Sasaran Masyarakat Dusun II Desa Pekik Nyaring khususnya bagi PraLansia hingga Lansia yang tengah mengalami diabetes mellitus maupun yang berisiko mengalami diabetes mellitus. 12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Dasar Gizi 1. Definisi Gizi adalah zat makanan pokok yang diperlukan bagi pertumbuhan dan kesehatan tubuh. Gizi seimbang adalah susunan makanan sehari-hari yang mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh yaitu jenis kelamin, umur dan status kesehatan. Pola makan yang tidak bergizi seimbang beresiko menyebabkan kekurangan gizi seperti anemia dan berat badan kurang, dapat pula terjadi gizi berlebih (obesitas) yang dapat beresiko terjadinya penyakit degeneratif seperti hipertensi, penyakit jantung koroner dan diabetes melitus. 2. Klasifikasi Dalam ilmu gizi dikenal lima macam zat gizi, yaitu karbohidrat, lemak, protein, mineral dan vitamin. Secara umum fungsi dari zat-zat makanan adalah: a. Sumber energi atau tenaga. Jika fungsi ini terganggu, orang menjadi berkurang geraknya atau kurang giat dan merasa cepat lelah. b. Menyokong pertumbuhan badan, yaitu penambahan sel baru pada sel yang sudah ada. c. Memelihara jaringan tubuh, mengganti yang rusak atau aus terpakai, seperti mengganti sel yang tampak jelas pada luka tubuh yaitu terjadinya jaringan penutup luka. d. Mengatur metabolisme dan berbagai keseimbangan dalam cairan tubuh (keseimbangan air, asam basa, dan mineral) e. Berperan dalam mekanisme pertahanan tubuh terhadap berbagai penyakit sebagai antioksidan dan antibodi lainnya. 3. Pilar 13 Prinsip Gizi Seimbang terdiri dari 4 (empat) Pilar yang pada dasarnya merupakan rangkaian upaya untuk menyeimbangkan antara zat gizi yang keluar dan zat gizi yang masuk dengan memantau berat badan secara teratur. 4 (empat) Pilar Gizi seimbang mencakup : a. Mengonsumsi anekaragam pangan dengan proporsi makanan yang seimbang (karbohidrat, lemak, protein, mineral dan vitamin) b. Membiasakan perilaku hidup bersih c. Melakukan aktivitas fisik yang teratur d. Memantau Berat Badan (BB) secara teratur untuk mempertahankan berat badan normal Dengan memperhatikan prinsip keanekaragaman pangan, aktivitas fisik, perilaku hidup bersih dan mempertahankan berat badan normal akan dapat mencegah terjadinya masalah gizi. 4. Jenis Makanan Yang Sehat Untuk mencapai masukan zat gizi yang seimbang tidak mungkin dipenuhi hanya oleh satu jenis bahan makanan, melainkan harus terdiri dari aneka ragam bahan makanan. Dalam memilih asupan makanan bukan hanya dilihat dari faktor menyenangkan saja, tetapi juga perlu memilih makanan yang menyehatkan. a. Pilih makanan yang seimbang sesuai kebutuhan, seimbang nutrisi dan nilai gizinya. Makanan yang tidak seimbang akan menyebabkan kurang sehatnya tubuh. b. Tubuh harus mendapatkan makanan lengkap yang seimbang mulai dari karbohidrat yang didapatkan dari beras dan tepung, protein dari lauk seperti daging dan ikan, sayuran yang banyak mengandung serat, dan buah-buahan yang kaya vitamin. c. Sajikan makanan dalam bentuk yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi tubuh (sehat/sakit) 14 d. Siapkan makanan sesuai piramida makanan yang baik dan menyehatkan. Makanan yang berada di piramid paling bawah merupakan makanan yang semestinya dikonsumsi dalam jumlah terbesar, demikian sampai ke atas merupakan makanan yang dikonsumsi dalam jumlah paling sedikit e. Masaklah makanan dan pilih makanan di luar yang tidak mengandung perasa, pewarna, dan pengawet buatan dan berbahaya bagi tubuh. f. Dianjurkan mengonsumsi lebih banyak sayuran dan buahbuahan. g. Makanan yang mengandung gula, garam dan lemak dianjurkan untuk dikurangi karena dapat meningkatkan resiko beberapa penyakit. h. Minum air dalam jumlah yang cukup telah dimasukkan dalam komponen gizi seimbang oleh karena pentingnya air dalam proses metabolisme dan dalam pencegahan dehidrasi. B. Konsep Dasar Kehamilan 1. Definisi Kehamilan adalah suatu masa yang dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari), dan terbagi dalam periode 3 triwulan / trimester (Nugroho, 2014). Menurut Federasi Obstetri Ginekologi Internasional, kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Kehamilan terbagi menjadi 3 trimester. Trimester pertama berlangsung selama 12 minggu, trimester kedua 15 minggu (minggu ke-13 hingga minggu ke-27), dan trimester ketiga 13 minggu (minggu ke 28 hingga minggu ke 40) (Prawirohardjo, 2009). 2. Fisiologi Proses Kehamilan 15 Menurut Manuaba (2010) proses kehamilan akan terjadi jika terdapat 5 aspek berikut: a. Ovum Merupakan sel dengan diameter ± 0,1 mm yang terdiri dari suatu nukleus yang terapung-apung dalam vitelius yang dilindungi oleh zona pelusida dan korona radiata. b. Spermatozoa Bentuk sperma seperti cebong yang terdiri atas kepala (lonjong sedikit gepeng yang mengandung inti), leher (penghubung antara kepala dan ekor), ekor (panjang sekitar 10 kali kepala, mengandung energi sehingga dapat bergerak). Pada saat berhubungan seksual dikeluarkan sekitar 3 cc sperma yang mengandung 40-60 juta sperma setiap cc. c. Konsepsi Pertemuan inti ovum dengan inti sperma disebut konsepsi atau fertilisasi dan membentuk zigot. proses konsepsi dapat berlangsung seperti berikut : 1) Ovum yang dilepaskan dalam proses ovulasi, dilindungi oleh korona radiata, yang mengandung persediaan nutrisi. 2) Pada ovum, dijumpai inti dalam bentuk metafase ditengah sitoplasma yng disebut vitelus. 3) Dalam perjalanan, korona radiata makin berkurang, nutrisi yang dialirkan kedalam vitelus, melalui saluran pada zona pelusida. 4) Konsepsi terjadi pada pars ampularis tuba, tempat yang paling luas yang dindingnya penuh dengan jonjot dan tertutup sel yang mempunyai silia. Ovum mempunyai hidup terlama di dalam ampula tuba. 5) Ovum siap dibuahi setelah 12 jam dan hidup selama 48 jam. Sperma menyebar, masuk melalui kanalis servikalis dengan kekuatan sendiri. Pada kavum uteri, terjadi proses kapasitasi yaitu pelepasan lipoprotein dari sperma 16 sehingga mampu mengadakan fertilisasi. Sperma melanjutkan perjalanan menuju tuba falopi. Sperma hidup selama tiga hari di dalam genetalia interna. Sperma akan mengelilingi ovum yang telah siap dibuahi serta mengikis korona radiata dan zona pelusida dengan proses hialurodinase. Melalui stoma, sperma mamasuki ovum. Setelah kepala sperma masuk kedalam ovum, ekornya lepas dan tertinggal diluar. Inti ovum dan inti sperma bertemu dengan membentuk zigot. d. Nidasi atau Implantasi Masuknya inti sperma kedalam sitoplasma membangkitkan kembali pembelahan dalam inti ovum. Pembelahan terus terjadidan di dalam morula terbentuk ruangan yang mengandung cairan yang disebut blastula.Sementara itu pada fase sekresi, endometrium semakin tebal dan semakin banyak mengandung glikogen yang disebut desidua. Sel trofoblas merupakan sel yang melapisi blastula melakukan destruksi enzimatik proteolitik sehingga dapat menanamkan diri di dalam endometrium. Proses penanaman blastula terjadi pada hari ke 6 sampai 7 setelah konsepsi. Pada saat tertanamnya blastula ke dalam endometrium , mungkin terjadi perdarahan yang disebut tanda hartman. e. Plasentasi Nidasi atau implantasi terjadi pada bagian fundus uteri di dinding depan atau belakang. Sel trofoblas akan menghancurkan endometrium sampai terjadi pembentukan plasenta yang berasal dari primer vili korealis. Dengan terjadinya nidasi maka desidua terbagi menjadi desidua basalis yang berhadapan dengan korion frondusum yang berkembang menjadi plasenta, desidua kapularis yang menutupi hasil konsepsi, desidua yang berlawanan dengan desidua kapularis 17 adalah desidua parietalis. Vili korealis yang tumbuh tidak subur disebut korion leaf. 3. Tanda-Tanda Kehamilan Menurut Hani (2010), tanda kehamilan terdiri atas tanda tidak pasti kehamilan, tanda kemungkinan kehamilan, tanda pasti kehamilan. a. Tanda Tidak Pasti (Presumtive Sign) Tanda tidak pasti adalah perubahan – perubahan fisiologis yang dapat dikenali dan yang dirasakan oleh wanita hamil. 1) Amenorea Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadinya pembenbtukan folikel de graf dan ovulasi sehingga menstruasi tidak terjadi. Lamanya amenore dapat dikonfirmasikan dengan memastikan hari pertama haid terakhir (HPHT) dan digunakan untuk memperkirakan usia kehamilan dan taksiran persalinan. Tetapi amenorea juga dapat disebabkan oleh penyakit kronik tertentu, tumor pituitary, perubahan dan faktor lingkungan, malnutrisi dan biasanya gangguan emosional seperti ketakutan akan kehamilan. HPHT adalah Hari Pertama Haid Terakhir seorang wanita sebelum hamil, HPHT yang tepat adalah tanggal dimana ibu baru mengeluarkan darah menstruasi dengan frekuensi dan lama seperti menstruasi biasa. HPHT dapat digunakan sebagai perhitungan taksiran persalinan. Tanggal perkiraan persalinan atau Estimated Date Confinement (EDC) atau bisa digunakan istilah Estimated Date Delivery (EDD) dapat diperkirakan menggunakan teori Neagle, yaitu: a) Bila HPHT antara bulan April sampai Desember (Hari + 7) (Bulan – 3) (Tahun + 1) = Tafsiran Persalinan b) Bila HPHT antara bulan Januari sampai Maret (Hari + 7) (Bulan + 9) = Tafsiran Persalinan 18 2) Mual dan Muntah Pengaruh pengeluaran estrogen asam dan lambung progesterone yang terjadi berlebihan dan menimbulkan mual muntah yang terjadi terutama pada pagi hari yang disebut morning sickness. Dalam batas tertentu hal ini masih fisoilogis tetapi bila terlampau sering dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang disebut dengan hyperemesis gravidarum. 3) Ngidam Wanita hamil sering menginginkan sesuatu makanan tertentu, keinginan yang demikian disebut ngidam. Ngidam sering terjadi pada bulan – bulan pertama kehamilan dan akan menghilang dengan makin tuanya kehamilan. 4) Pingsan (Syncope) Terjadinya gangguan sirkulasi ke daerah kepala menyebabkan iskemia susunan saraf pusat dan menimbulkan syncope atau pingsan. Hal ini sering terjadi terutama jika berada pada tempat yang ramai, biasanya akan hilang setelah 16 minggu. 5) Kelelahan Sering terjadi pada trimester pertama akibat dari penurunan kecepatan basal metabolisme pada kehamilan yang akan meningkat seiring pertambahan usia kehamilan akibat aktivitas metabolisme hasil konsepsi. 6) Payudara Tegang Estrogen meningkat perkembangan sistem duktus pada payudara, sedangkan progesteron menstimulasi perkembangan sistem alveolar payudara. Menimbulkan pembesaran payudara, perasaan tegang dan nyeri selama 2 bulan pertama kehamilan lebih dari 16 minggu. 7) Konstipasi 19 Pengaruh progesteron dapat menghambat peristaltic usus (tonus otot menurun) sehingga kesulitan untuk BAB. 8) Sering Miksi (BAK) Desakan rahim ke depan menyebabkan kandung kemih cepat terasa penuh dan sering miksi. Frekuensi kencing yang sering terjadi pada trimester pertama akibat desakan uterus terhadap kandung kemih. Pada trimester kedua umumnya keluhan ini akan berkurang karena uterus yang membesar keluar dari rongga panggul. Pada akhir trimester, gejala bisa timbul karena janin mulai masuk ke rongga panggul dan menekan kembali kandung kemih. 9) Pigmentasi Kulit Pigmentasi terjadi pada usia kehamilan lebih dari 12 minggu. Terjadi akibat pengaruh hormone kortikosteroid plasenta yang merangsang melanofor dan kulit. Pigmentasi ini meliputi tempat – tempat berikut ini : a) Sekitar pipi terdapat cloasma gravidarum (penghitam pada daerah dahi, hidung, pipi dan leher). b) Sekitar leher tampak lebih hitam. c) Dinding perut tampak strie lividae/ (terdapat pada seorang primigravida, gravidarum warnanya membiru), linea alba, linea nigra. d) Hiperpigmentasi areola mamae sehingga terbentuk areola sekunder. Pigmentasi areola ini berbeda pada tiap wanita, ada yang merah muda pada wanita kulit putih, coklat tua pada wanita kulit coklat dan hitam pada wanita kulit hitam. Selain itu, kelenjar montogomeri menonjol dan pembuluhdarah menifes sekitar payudara. e) Sekitar pantat dan paha atas terdapat striae akibat pembesaran bagian tersebut. 10) Epulis 20 Hipertrofi papilla gingivae atau gusi. Hal ini sering terjadi pada triwulan pertama. 11) Varises atau Penampakan Pembuluh Darah Vena Pengaruh estrogen dan progesteron menyebabkan pelebaran pembuluh darah terutama bagi wanita yang mempunyai bakat. Varises dapat terjadi di sekitar genetalia eksterna, kaki dan betis serta payudara. b. Tanda Mungkin (Probability Sign) Tanda kemungkinan adalah perubahan – perubahan fisiologis yang dapat diketahui oleh pemeriksa dengan melakukan pemeriksaan fisik kepada wanita hamil. 1) Abdomen Membesar Terjadi akibat pembesaran uterus. Hal ini terjadi pada bulan keempat kehamilan. 2) Tanda Hegar Tanda hegar adalah perlunakan dan dapat ditekannya ismus uteri. 3) Tanda Goodel Tanda goodel adalah perlunakan serviks. Pada wanita yang tidak hamil serviks seperti ujung hidung, sedangkan pada wanita hamil melunak seperti bibir. 4) Tanda Piscaceck Merupakan pembesaran asimetris akibat implantasi pada satu area kornu. Terjadi pada minggu ke-8 hingga ke10. 5) Tanda Chadwicks Perubahan warna vulva dan mukosa vagina menjadi agak biru atau ungu, termasuk pada porsio lunak. 6) Kontraksi Braxton Hicks Merupakan peregangan sel – sel otot uterus akibat meningkatnya actomysin di dalam otot uterus. Kontraksi ini tidak beritmik, sporadic, tidak nyeri biasanya timbul pada 21 kehamilan delapan minggu, tetapi baru dapat di amati dari pemeriksaan abdominal pada trimester ketiga. Kontraksi ini akan terus meningkat frekuensinya. Lamanya dan kekuatannya sampai mendekati persalinan. 7) Teraba Ballotement Hal ini harus ada dalam pemeriksaan kehamilan karena perabaan seperti bentuk janin saja tidak cukup karena dapat saja merupakan mioma uteri. 8) Pemeriksaan Tes Biologi Kehamilan Positif (Planotest) Pemeriksaan ini adalah untuk mendeteksi adanya Human Corionic Gonadotropin (HCG) yang di produksi oleh sinsiotropoblastik sel selama kehamilan. Hormon ini disekresi di peredaran darah (pada plasma darah) dan diekskresi oleh urine ibu. Hormone ini dapat dideteksi pada 26 hari setelah konsepsi dan meningkat dengan cepat pada hari ke 30 – 60 usia getasi dan menurun pada hari ke 100 – 130. c. Tanda Pasti (Positive Sign) Tanda pasti adalah yang menunjukkan langsung keberadaan janin yang dapat dilihat langsung oleh pemeriksa. 1) Gerakan Janin dalam Rahim Gerakan janin ini harus dapat teraba dengan jelas oleh pemeriksa. Gerakan janin baru dapat dirasakan pada usia kehamilan sekitar 20 minggu. 2) Denyut Jantung Janin Dapat didengar pada usia 12 minggu dengan menggunakan alat Fetal Elektrocardiograf (misalnya dopler). Dengan stetoskop laenecc, DJJ baru dapat didengar pada usia kehamilan 18 – 20 minggu. 3) Bagian – Bagian Janin Bagian – bagian janin yaitu bagian besar janin (kepala dan bokong) serta bagian kecil janin yaitu (lengan 22 dan kaki) dapat diraba dengan jelas pada usia kehamilan trimester akhir. Bagian janin ini dapat dilihat dengan sempurna menggunakan USG. 4) Kerangka Janin Kerangka janin dapat dilihat dengan foto rontgen maupun USG. C. Konsep Dasar Ibu Ibu adalah sebutan untuk menghormati kodrat perempuan dan sebagai satu-satunya jenis kelamin yang mampu untuk melahirkan anak, menikah atau tidak mempunyai kedudukan atau tidak. Istilah ibu diberikan pada ibu yang telah menikah dan mempunyai anak. Peranan ibu dinilai paling penting, melebihi peranan yang lain (Febrianti, 2022). Ibu berperan sentral dalam merawat dan menjaga kesehatan anak. Mereka adalah pengasuh pertama yang mengetahui adanya tanda-tanda penyakit atau masalah kesehatan pada anak. Peran proaktif Ibu dalam perawatan kesehatan anak membantu mencegah penyakit dan mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan anak (Fadli, 2021). Mencegah penyebaran penyakit infeksi seperti diare adalah salah satu tugas dari peran Ibu dalam menjaga kesehatan balita. Peran Ibu dalam melakukan pencegahan diare pada balita adalah memberikan ASI Ekslusif, memberi makanan pendamping ASI, menggunakan air yang bersih, dan mencuci tangan dengan sabun (Astuti, 2022). D. Konsep Dasar Pemberian Makanan Tambahan (PMT) 1. Definisi Masa balita merupakan periode penting dalam proses tumbuh kembang manusia. Masa tumbuh kembang di usia ini merupakan masa yang berlangsung cepat dan tidak akan pernah terulang, karena itu sering disebut golden age atau masa keemasan.Setiap balita memerlukan nutrisi dengan menu seimbang dan porsi yang tepat, tidak berlebihan dan disesuaikan dengan 23 kebutuhan. Jika pemberian nutrisi pada anak balita kurang baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya maka pertumbuhan dan perkembangan anak balita akan berjalan lambat (Sibagariang, 2010 dalam Oktavia, 2017). Ibu hamil dengan status Kurang Energi Kronis (KEK) dapat berdampak pada pertumbuhan dan kesehatan bayinya. Kurang Energi Kronis (KEK) merupakan suatu keadaan kekurangan makanan dalam waktu yang lama sehingga menyebabkan ukuran Indeks Massa Tubuhnya (IMT) di bawah normal kurang dari 18,5 untuk orang dewasa (Persagi, 2009). Oleh karena itu, Pemberian makanan tambahan khususnya bagi kelompok rawan merupakan salah satu strategi suplementasi dalam mengatasi masalah gizi (Kemenkes RI, 2017). Pemberian Makanan Tambahan (PMT) dapat digolongkan menjadi dua macam yaitu Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Penyuluhan dan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Pemulihan. Makanan tambahan penyuluhan adalah makanan tambahan yang diberikan kepada sasaran untuk mempertahankan status gizi normal dengan waktu pemberian maksimal selama 1 bulan. Makanan tambahan pemulihan adalah makanan tambahan yang diberikan untuk meningkatkan status gizi pada sasaran (Kemenkes 2017). Menurut Persagi (2009), pemberian tambahan makanan di samping makanan yang dimakan sehari-hari dengan tujuan memulihkan keadaan gizi dan kesehatan. PMT dapat berupa makanan lokal atau makanan pabrik. 2. Tujuan Masalah berat badan kurang pada balita disebabkan karena konsumsi gizi yang tidak mencukupi kebutuhannya dalam waktu tertentu. Kekurangan berat badan yang berlangsung pada anak yang sedang tumbuh merupakan masalah serius. Kondisi ini mencerminkan kebiasaan makan yang buruk (Adriani, 2012). 24 Masalah gizi pada ibu hamil salah satunya adalah Kurang Energi Kronis (KEK). Di Indonesia batas ambang LILA dengan risiko KEK adalah 23,5 cm hal ini berarti ibu hamil dengan risiko KEK diperkirakan akan melahirkan bayi BBLR. Bila bayi lahir dengan berat badan lahir rendah (BBLR) akan mempunyai risiko kematian, gizi kurang, gangguan pertumbuhan, dan gangguan perkembangan anak. Untuk mencegah risiko KEK pada ibu hamil sebelum kehamilan wanita usia subur sudah harus mempunyai gizi yang baik, misalnya dengan LILA tidak kurang dari 23,5 cm (Adriani, 2012). Pemberian makanan tambahan kepada kelompok rawan gizi pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan asupan gizi yang pada akhirnya dapat meningkatkan status gizi sasaran. Peran serta semua pihak sangat diharapkan dalam mendukung keberhasilan kegiatan pemberian makanan tambahan kepada sasaran (Kemenkes RI, 2017). 3. Sasaran Sasaran pokok Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019 salah satunya adalah meningkatkan status kesehatan dan gizi ibu dan anak. Untuk mencapai sasaran RPJMN, Kementerian kesehatan telah menyusun Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2015-2019 yang menyebutkan bahwa sasaran Program Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak antara lain meningkatnya ketersediaan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan yang bermutu bagi seluruh masyarakat. Indikator pencapaian sasaran tersebut diantaranya pemberian pemberian makanan tambahan ibu hamil KEK dan balita kurus (Kemenkes, 2017). Pemberian makanan tambahan ditujukan untuk sasaran kelompok rawan gizi yang meliputi balita kurus 6-59 bulan maupun anak Sekolah Dasar/MI dengan kategori kurus yaitu balita dan anak sekolah yang berdasarkan hasil pengukuran berat badan 25 menurut Panjang Badan/Tinggi Badan lebih kecil dari minus dua Standar Deviasi (<-2 Sd), serta ibu hamil risiko Kurang Energi Kronis (KEK) yaitu ibu hamil dengan hasil pengukuran Lingkar Lengan Atas (LiLA) lebih kecil dari 23,5 cm (Kemenkes, 2017). 4. Kandungan Gizi Menurut Irianto (2007) secara umum ada 3 kegunaan makanan bagi tubuh (triguna makanan), yakni sumber tenaga (karbohidrat, lemak dan protein), sumber zat pembangun (protein, air) dan sumber zat pengatur (vitamin dan mineral). Zat gizi terbagi menjadi dua, yaitu zat gizi makro dan zat gizi mikro. Zat gizi makro adalah zat gizi yang dibutuhkan dalam jumlah besar. Zat gizi yang termasuk kelompok zat gizi makro yaitu karbohidrat, lemak, dan protein. Zat gizi mikro adalah zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah kecil atau sedikit tetapi ada dalam makanan. Zat gizi yang termasuk kelompok zat gizi mikro adalah mineral dan vitamin (Almatsier, 2009). a. Karbohidrat Menurut Almatsier (2009) fungsi dari karbohidrat antara lain: 1) Sebagai sumber energi, satu gram karbohidrat menghasilkan 4 kalori. 2) Pemberi rasa manis pada makanan, khususnya pada monosakarida pada disakarida. 3) Penghemat protein, jika karbohidrat makanan tidak tercukupi maka protein akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan energi dengan mengalahkan fungsi utamanya sebagai zat pembangun. 4) Pengatur metabolisme lemak, karbohidrat akan mencegah terjadinya oksidasi lemak yang tidak sempurna, sehingga menghasilkan bahan-bahan keton berupa asam asetoasetat, aseton, dan asam beta-hidro-butirat. Bahan- bahan ini dibentuk dalam hati dan dikeluarkan melalui urine dengan mengikat basa berupa ion natrium. Hal ini dapat 26 menyebabkan ketidak seimbangan natrium dan dehidrasi, serta PH cairan tubuh menurun. 5) Membantu pengeluaran faeses dengan cara mengatur peristaltic usus dan memberi bentuk pada faeses. b. Protein Menurut Almatsier (2009) fungsi protein yaitu : 1) Pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan dan sel-sel tubuh. 2) Pembentukan ikatan-ikatan esensial tubuh, hormon- hormon seperti tiroid, insulin, dan epinerfin adalah protein, demikian pula berbagai enzim. 3) Mengatur keseimbangan air, cairan-cairan tubuh terdapat dalam tiga kompartemen: intraseluler (di dalam sel), ekstraseluler/ interselular (di luar sel), intravaskular (di dalam pembuluh darah). 4) Memelihara netralitas tubuh, protein tubuh bertindak sebagai buffer, yaitu bereaksi dengan asam basa untuk pH pada taraf konstan. 5) Pembentukan anti bodi, kemampuan tubuh untuk memerangi infeksi bergantung pada kemampuan tubuh memproduksi anti bodi. 6) Mengangkut zat-zat gizi dari saluran cerna ke dalam darah, dari darah ke jaringan-jaringan, dan melalui membran sel ke dalam sel-sel. 7) Sebagai sumber energi, protein ekivalen dengan karbohidrat karena menghasilkan 4 kalori/g protein. c. Lemak Menurut almatsier (2009) klasifikasi lipida menurut fungsi biologisnya di dalam tubuh yaitu : 1) Lemak simpanan yang terutama terdiri atas trigliserida yang disimpan di dalam depot-depot di dalam jaringan tumbuhtumbuhan dan hewan. Lemak merupakan simpanan sumber 27 zat gizi esensial. Komposisi asam lemak trigliserida simpanan lemak ini bergantung pada susunan lemak. 2) Lemak struktural yang terutama terdiri atas fosfolipida dan kolestrol. Di dalam jaringan lunak lemak struktural ini, sesudah protein merupakan ikatan struktural paling penting di dalam tubuh. Di dalam otak lemak-lemak struktural terdapat dalam konsentrasi tinggi. Fungsi lemak menurut Almatsier (2009) adalah sebagai berikut: 1) Lemak merupakan sumber energi paling padat yang menghasilkan 9 kalori untuk setiap gram, yaitu 2,5 kali besar 17 energi yang dihasilkan oleh karbohidrat dan protein dalam jumlah yang sama. 2) Lemak merupakan sumber asam lemak esensial, asam linoleat, dan linolinat. 3) Alat angkut vitamin larut lemak yaitu membantu transportasi dan absorpsi vitamin larut lemak A, D, E, dan K. 4) Menghemat penggunaan protein untuk sintesis protein, sehingga protein tidak digunakan sebagai sumber energi. 5) Memberi rasa kenyang dan kelezatan, lemak memperlambat sekresi asam lambung, dan memperlambat pengosongan lambung, sehingga lemak memberi rasa kenyang lebih lama. Disamping itu lemak memberi tekstur yang disukai dan memberi kelezatan khusus pada makanan. 6) Sebagai pelumas dan membantu pengeluaran sisa pencernaan. 7) Memelihara suhu tubuh, lapisan lemak dibawah kulit mengisolasi tubuh dan mencegah kehilangan panas secara cepat, dengan demikian lemak berfungsi juga dalam memelihara suhu tubuh. 28 8) Pelindung organ tubuh, lapisan lemak yang menyelubungi organ tubuh seperti jantung, hati, dan ginjal membantu menahan organ tersebut tetap di tempatnya dan melindungi terhadap benturan dan bahaya lain. d. Vitamin Vitamin adalah zat-zat organik kompleks yang dibutuhkan dalam jumlah sangat kecil dan pada umumnya tidak dapat dibentuk oleh tubuh. Oleh karena itu, harus didatangkan dari makanan. Vitamin termasuk kelompok zat pengatur pertumbuhan dan pemeliharaan kehidupan. Tiap vitamin mempunyai tugas spesifik di dalam tubuh. Karena vitamin adalah zat organik maka vitamin dapat rusak karena penyimpanan dan pengolahan. Fungsi utama vitamin adalah mengatur proses metabolisme protein, lemak, dan karbohidrat. Menurut sifatnya vitamin digolongkan menjadi dua, yaitu vitamin larut dalam lemak vitamin A, D, E, dan K, dan vitamin yang larut dalam air yaitu vitamin B dan C (Almatsier, 2009). Vitamin merupakan senyawa organik yang diperlukan oleh tubuh dalam jumlah sedikit untuk mengatur fungsi-fungsi tubuh yang spesifik, seperti pertumbuhan normal, memelihara kesehatan dan reproduksi (Irianto, 2007). e. Mineral Menurut Irianto (2007) mineral merupakan zat organik yang diperlukan oleh tubuh dalam jumlah kecil untuk membantu reaksi fungsional tubuh, misalnya untuk memelihara keteraturan metabolisme. Dalam tubuh manusia mineral terdapat sekitar kurang lebih 4%. Mineral paling banyak dalam tubuh manusia adalah kalsium yang terdapat lebih dari 99%, sedangkan mineral paling banyak kedua dalam tubuh manusia setelah kalsium adalah fosfor sekitar 85%. Kedua mineral dalam tubuh ini banyak terdapat dalam tulang. 29 Mineral merupakan unsur yang dibutuhan oleh tubuh manusia yang mempunyai peranan penting dalam pemeliharaan fungsi tubuh, baik pada tingkat sel, jaringan, organ, maupun fungsi tubuh secara keseluruhan. Unsur ini digolongkan ke dalam mineral makro dan mineral mikro. Mineral makro adalah mineral yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah lebih dari 100 mg sehari, misalnya natrium, klor, kalsium, kalium, magnesium, sulfur dan fosfor, sedangkan mineral mikro dibutuhkan kurang dari 100 mg sehari, misalnya besi, iodium, mangan, tembaga, zink, kobalt dan fluor (Almatsier, 2009). 5. Prinsip Dasar PMT Pada Ibu Hamil Pemberian Makanan Tambahan kepada sasaran perlu dilakukan secara benar sesuai aturan konsumsi yang dianjurkan. Pemberian makanan tambahan yang tidak tepat sasaran, tidak sesuai aturan konsumsi, akan menjadi tidak efektif dalam upaya pemulihan status gizi sasaran serta dapat menimbulkan permasalahan gizi. Berikut standar pemberian makanan tambahan untuk setiap kelompok sasaran menurut Petunjuk Teknik Pemberian Makanan Tambahan Kemenkes RI Tahun 2017. Prinsip Dasar Pemberian Makanan Tambahan ibu hamil adalah untuk memenuhi kecukupan gizi dengan ketentuan pemberian sebagai berikut: 1) Makanan tambahan diberikan pada ibu hamil KEK yaitu ibu hamil yang memiliki ukuran Lingkar Lengan Atas (LiLA) dibawah 23,5 cm. 2) Pemberian Makanan Tambahan (PMT) pada ibu hamil terintegrasi dengan pelayanan Antenatal Care (ANC). 3) Tiap bungkus makanan tambahan ibu hamil berisi 3 keping biskuit lapis (60 gram). 4) Pada kehamilan trimester I diberikan 2 keping per hari hingga ibu hamil tidak lagi berada dalam kategori Kurang Energi 30 Kronis (KEK) sesuai dengan pemeriksaan Lingkar Lengan Atas (LiLA). 5) Pada kehamilan trimester II dan III diberikan 3 keping per hari hingga ibu hamil tidak lagi berada dalam kategori Kurang Energi Kronis (KEK) sesuai dengan pemeriksaan Lingkar Lengan Atas (LiLA). 6) Pemantauan pertambahan berat badan sesuai standar kenaikan berat badan ibu hamil. Apabila berat badan sudah sesuai standar kenaikan berat badan selanjutnya mengonsumsi makanan keluarga gizi seimbang. E. Konsep Dasar Pengetahuan 1. Definisi Prinsip Dasar Pemberian Makanan Tambahan ibu hamil adalah untuk memenuhi kecukupan gizi dengan ketentuan pemberian sebagai berikut: a. Makanan tambahan diberikan pada ibu hamil KEK yaitu ibu hamil yang memiliki ukuran Lingkar Lengan Atas (LiLA) dibawah 23,5 cm. b. Pemberian Makanan Tambahan (PMT) pada ibu hamil terintegrasi dengan pelayanan Antenatal Care (ANC). c. Tiap bungkus makanan tambahan ibu hamil berisi 3 keping biskuit lapis (60 gram). d. Pada kehamilan trimester I diberikan 2 keping per hari hingga ibu hamil tidak lagi berada dalam kategori Kurang Energi Kronis (KEK) sesuai dengan pemeriksaan Lingkar Lengan Atas (LiLA). e. Pada kehamilan trimester II dan III diberikan 3 keping per hari hingga ibu hamil tidak lagi berada dalam kategori Kurang Energi Kronis (KEK) sesuai dengan pemeriksaan Lingkar Lengan Atas (LiLA). f. Pemantauan pertambahan berat badan sesuai standar kenaikan berat badan ibu hamil. Apabila berat badan sudah sesuai 31 standar kenaikan berat badan selanjutnya mengonsumsi makanan keluarga gizi seimbang. 2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang ada tujuh, yaitu (Yuliana, 2017) : a. Tingkat pendidikan Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah yang berlangsung seumur hidup. Pendidikan mempengaruhi proses belajar, semakin tinggi pendidikan seseorang maka semakin mudah orang tersebut untuk menerima informasi. Pendidikan tinggi seseorang akan mendapatkan informasi baik dari orang lain maupun media massa. Semakin banyak informasi yang masuk, semakin banyak pula pengetahuan yang didapat tentang kesehatan. Jenjang pendidikan formal yang terdiri atas (Topan, 2019) : 1) Pendidikan dasar, dapat berbentuk Sekolah Dasar (SD), Madrasah Ibtidaiyah (MI) atau bentuk yang lain yang sederajat. 2) Pendidikan menengah, berbentuk Sekolah Menengah Atas (SMA), Madrasah Aliyah (MA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK), dan bentuk lainnya yang sederajat. 3) Pendidikan tinggi, merupakan jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup program pendidikan Diploma, Sarjana, Magister, Spesialis, dan Dokter yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi. b. Umur Usia mempengaruhi daya tangkap dan pola pikir seseorang. Bertambahnya usia akan semakin berkembang pola pikir dan daya tangkap seseorang sehingga pengetahuan yang diperoleh akan semakin banyak. 32 Semakin cukup umur tingkat pematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berfikir, belajar, bekerja sehingga pengetahuanpun akan bertambah. Berikut kategori umur (Febrianti et al., 2022) : 1) Masa balita : 1 – 5 tahun 2) Masa kanak-kanak : 5 – 11 tahun 3) Masa remaja awal : 12 – 16 tahun 4) Masa remaja akhir : 17 – 25 tahun 5) Masa dewasa awal : 26 – 35 tahun 6) Masa dewasa akhir : 36 – 45 tahun 7) Masa lansia awal : 46 – 55 tahun 8) Masa lansia akhir : 56 – 65 tahun 9) Masa manula : >65 tahun c. Pengalaman Pengetahuan dapat diperoleh dari pengalaman pribadi ataupun pengalaman orang lain. Pengalaman ini merupakan suatu cara untuk memperoleh kebenaran suatu pengetahuan dengan kata lain merupakan sumber pengetahuan. d. Pekerjaan Pengalaman akan membentuk pengetahuan dan ketrampilan serta sikap yang lebih menyatu pada diri seseorang, jika bidang pekerjaan yang ditangani selama masih bekerja merupakan bidang yang sejenis yang pada akhirnya akan membentuk spesialisasi pengalaman kerja diperoleh selama seseorang bekerja pada suatu perusahaan dari mulai masuk hingga saat ini. e. Lingkungan Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar individu baik lingkungan fisik, biologis, maupun sosial. Lingkungan berpengaruh terhadap proses masuknya pengetahuan ke dalam individu yang berada pada lingkungan tersebur. Hal tersebut terjadi karena adanya interaksi timbal balik yang akan direspon sebagai pengetahuan. 33 f. Informasi Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal maupun non formal dapat memberikan pengetahuan jangka pendek (immediate impact), sehingga menghasilkan perubahan dan peningkatan pengetahuan. Kemajuan teknologi menyediakan bermacam-macam media massa yang dapat mempengaruhi pengetahuan masyarakat tentang informasi baru. g. Sosial Budaya dan Ekonomi Kebiasaan dan tradisi yang dilakukan seseorang tanpa melalui penalaran apakah yang dilakukan itu baik atau tidak. Status ekonomi seseorang juga akan menentukan ketersediaan fasilitas yang diperlukan untuk kegiatan tertentu, sehingga status ekonomi akan mempengaruhi pengetahuan seseorang. 3. Kriteria Tingkat Pengetahuan Pengetahuan seseorang dapat diketahui dan di interpresentasikan dengan skala yang bersifat kuantitatif, yaitu (Febrianti et al., 2022) : a. Baik : hasil presentasi 76% - 100% b. Cukup : hasil presentasi 56% - 75% c. Kurang : hasil presentase >56% 34 BAB III METODE PELAKSANAAN A. Keterkaitan Kegiatan Kegiatan Penyuluhan tentang gizi ibu hamil dan pemberian PMT pada ibu hamil ini dilakukan bersamaan, pada hari Rabu, 26 Juni 2024, jam 14.00 WIB sampai jam 16.00 WIB. Kedua kegiatan ini merupakan kegiatan yang dipandang sangat penting bagi para ibu hamil terutama di kelurahan Batu Urip. B. Jadwal Pelaksanaan No 1. 2. Uraian Kegiatan Tempat Waktu Posko KKN-PPM Jum’at, 21 Juni Penyusunan Proposal Permohonan CI Puskesmas Kelompok 1B 2024 Puskesmas Sabtu, 22 Juni 2024 3. 4. 5. 6. 7. Permohonan Kepala Desa Pengurusan Izin Penyebaran Undangan Persiapan Pelaksanaan Kegiatan Kepala Desa Sabtu, 22 Juni Pekik Nyaring 2024 Kelurahan Batu Minggu, 23 Juni Urip 2024 Keluarahan Batu Senin. 24 Juni Urip 2024 Posko KKN-PPM Selasa, 25 Juni Kelompok 1B 2024 Posko KKN-PPM Rabu, 26 Juni 2024 Kelompok 1B 8. Evaluasi Kegiatan Posko KKN-PPM Rabu, 26 Juni 2024 Kelompok 1B 9. Penyelesaian Laporan Posko KKN-PPM Jum’at. 27 Juni Kelompok 1B 2024 Tabel 3.1 Jadwal Pelaksanaan 35 C. Kegiatan 1. Penyuluhan Tentang Diabetes Mellitus pada Lansia a. Metode Ceramah dan tanya jawab b. Media dan Alat Peraga 1) Laptop 2) Speaker dan Mikrofon 3) Leaflet c. Rangkaian Kegiatan Rangkaian kegiatan dimulai dengan pemberian kuesioner sebagai pre-test pengetahuan gizi pada ibu hamil, kemudian memberikan penyuluhan tentang gizi pada ibu hamil. Setelah diberikan penyuluhan, lalu memberikan lagi kuesioner yang sama sebagai post-test pengetahuan gizi pada ibu hamil d. Penanggungjawab 1) Penyaji : Asmi Muqaromah 2) Notulen : Ayu Permatasari Delta Andini 3) Moderator : Siski Nurfadilah 4) Observer : Ahmad Zubiyo 5) Operator : Miska Khairunnisa 6) Fasilitator : Diah Putri Susilawati Iza Nuvriyanti Sela Nova Lestari A 7) Dokumenter : Susi Lestari Anggun Cahaya Marlina 8) Peserta : Lansia Dusun II Desa Pekik Nyaring 2. Senam Diabetes Mellitus pada Lansia a. Metode Pemberian PMT pada ibu hamil b. Media dan Alat Peraga Speaker dan Mikrofon 36 c. Rangkaian Kegiatan Rangkaian kegiatan dimulai dengan melakukan pemberian PMT pada ibu hamil. D. Anggaran Belanja Rencana anggaran kegiatan (RAB) penyuluhan tentang gizi pada ibu hamil di Kelurahan Batu Urip sebagai berikut : No. Kebutuhan Biaya 1. Leaflet Rp.20.000,- 2. Snack Rp.100.000,- 3. Door prize Rp.30.000,- Jumlah Rp.150.000,Tabel 3.2 Anggaran Belanja 37 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Kegiatan Kegiatan yang dilakukan ada 2 yaitu penyuluhan tentang gizi pada ibu hamil dan pemberian PMT pada ibu hamil. 1. Kegiatan Penyuluhan Tentang Gizi Pada Ibu Hamil Rangkaian kegiatan dimulai dengan pemberian kuesioner sebagai pre-test pengetahuan gizi pada ibu hamil, kemudian memberikan penyuluhan tentang gizi pada ibu hamil. Setelah diberikan penyuluhan, lalu memberikan lagi kuesioner yang sama sebagai post-test pengetahuan gizi pada ibu hamil. 2. Kegiatan Pemberian PMT pada Ibu Hamil Rangkaian kegiatan dimulai dengan melakukan pemberian PMT pada ibu hamil. B. Pembahasan 1. Penyuluhan Tentang Gizi Pada Hamil Kegiatan ini dilakukan pada hari Rabu, 26 Juni 2024, jam 14.00 WIB sampai jam 16.00 WIB di Kelurahan Batu Urip. Kegiatan dimulai dengan pemberian kuesioner sebagai pre-test pengetahuan gizi pada ibu hamil, kemudian memberikan penyuluhan tentang gizi pada ibu hamil. Setelah diberikan penyuluhan, lalu memberikan lagi kuesioner yang sama sebagai post-test pengetahuan gizi pada ibu hamil. 2. Pemberian PMT pada Ibu Hamil Kegiatan ini dilakukan pada hari Rabu, 26 Juni 2024, jam 14.00 WIB sampai jam 16.00 WIB di Kelurahan Batu Urip. Kegiatan dimulai dengan melakukan pemberian PMT pada ibu hamil. 38 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Gizi adalah zat makanan pokok yang diperlukan bagi pertumbuhan dan kesehatan tubuh. Gizi seimbang adalah susunan makanan sehari-hari yang mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh yaitu jenis kelamin, umur dan status kesehatan. Pola makan yang tidak bergizi seimbang beresiko menyebabkan kekurangan gizi seperti anemia dan berat badan kurang, dapat pula terjadi gizi berlebih (obesitas) yang dapat beresiko terjadinya penyakit degeneratif seperti hipertensi, penyakit jantung koroner dan diabetes melitus. Pemberian Makanan Tambahan (PMT) dapat digolongkan menjadi dua macam yaitu Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Penyuluhan dan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Pemulihan. Makanan tambahan penyuluhan adalah makanan tambahan yang diberikan kepada sasaran untuk mempertahankan status gizi normal dengan waktu pemberian maksimal selama 1 bulan. Makanan tambahan pemulihan adalah makanan tambahan yang diberikan untuk meningkatkan status gizi pada sasaran (Kemenkes 2017). B. Saran 1. Secara teoritis Dapat memberikan pengetahuan tentang gizi pada ibu hamil dan pemberian PMT pada ibu hamil. 2. Secara praktik Para warga memiliki pengetahuan dan informasi tentang gizi pada ibu hamil dan mendapatkan pemberian PMT pada Ibu Hamil. Terutama bagi para Ibu Hamil yang berada di Kelurahan Batu Urip 39 DAFTAR PUSTAKA Aisyah, Putri. 2014. Penyebab Kelainan Kongenital pada Bayi Almatsier, S. Perinsip Dasar Ilmu Gizi. Penerbit: PT.Gramedia Pustaka Utama. Jakarta: 2006. Cuninningham, F. Gary,dkk., 2001. Obstetri Williams. Jakarta: Buka Kedokteran EGC Depkes, RI. (2008). Tumbuh Kembang Balita. Jakarta. Francin, P. Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi. EGC, Jakarta:2005. Kartasapoerta, Drs. G. Ilmu Gizi. Penerbit : Rineka Cipta. Jakarta : 2003. Sediaoetama, Drs. Ahmad Djaeni. Ilmu Gizi. Penerbit : Dian Rakyat. Jakarta : 2006. Supariasa. et.al. 2001. Penilaian Status Gizi. Jakarta : EGC. 40 LAMPIRAN 1 LEAFLET 41 LAMPIRAN 2 DOKUMENTASI KEGIATAN PENYULUHAN TENTANG GIZI IBU HAMIL DAN PEMBERIAN PMT PADA IBU HAMIL 42 43