AKUNTANSI PDAM Bali – 9 September 2013 1 BUMD • UU 17 tahun 2003 – Perusahaan Daerah adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian modalnya dimiliki oleh Pemerintah Daerah (Pasal 1) – Kekayaan yang dipisahkan pada perusahaan negara/ perusahaan daerah termasuk Keuangan Negara (Pasal 2) – Penyertaan daerah pada Perusahaan Daerah harus mendapat persetujuan DPRD (Pasal 3) – Pinjaman / hibah Pemerintah Pusat dapat diteruspinjamkan kepada Perusahaan Daerah. (pasal 23) PPL IAPI 2 BUMD • UU 17 tahun 2003 Hubungan Keuangan Pemerintah dan BUMD – Pemerintah Daerah dapat memberikan pinjaman/hibah/ penyertaan modal kepada dan menerima pinjaman/hibah dari perusahaan daerah dengan terlebih dahulu ditetapkan dalam APBD. – Gubernur/bupati/walikota melakukan pembinaan dan pengawasan kepada perusahaan daerah. – Pemerintah Daerah dapat melakukan penjualan dan/atau privatisasi perusahaan daerah setelah mendapat persetujuan DPRD. • Laporan keuangan Daerah Laporan Realisasi APBD, Neraca, Laporan Arus Kas, dan Catatan atas Laporan Keuangan, yang dilampiri dengan laporan keuangan perusahaan daerah PPL IAPI 3 BUMD • UU 1 tahun 2004 – Gubernur/bupati/walikota selaku wakil pemerintah daerah dalam kepemilikan kekayaan daerah yang dipisahkan menyusun ikhtisar laporan keuangan perusahaan daerah.(pasal 56) – Penyertaan modal pemerintah pusat pada perusahaan negara/daerah/swasta ditetapkan dengan peraturan pemerintah. (pasal 41) – Ketentuan penyelesaian kerugian negara/daerah berlaku pula untuk pengelola perusahaan negara/daerah dan badan-badan lain yang menyelenggarakan pengelolaan keuangan negara, sepanjang tidak diatur dalam undang-undang tersendiri. (pasal 68 PPL IAPI 4 BUMD • UU 32 tahun 2004 Pemerintahan Daerah – Pemerintah daerah dapat melakukan penyertaan modal pada suatu Badan Usaha Milik Pemerintah dan/atau milik swasta sesuai dengan peraturan perundang-undangan. (Pasal 173) – Penyertaan modal dapat ditambah, dikurangi, dijual kepada pihak lain, dan/atau dapat dialihkan kepada badan usaha milik daerah. (Pasal 173) – Laporan keuangan Pemda sekurang-kurangnya meliputi laporan realisasi APBD, neraca, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan, yang dilampiri dengan laporan keuangan badan usaha milik daerah (Pasal 184) PPL IAPI 5 Akuntansi PDAM • PDAM adalah perusahaan daerah penyelenggara air minum • Akuntansi dan Pelaporan PDAM mengikuti Pedoman Akuntansi yang dikeluarkan oleh Kementerian Otonomi Daerah nomor 8 tahun 2000 yang disusun berdasarkan SAK yang berlaku saat itu (PSAK). • BPPSPAM Badan Pendukung Pengembagnan Sistem Penyediaan Air Minum • Pedoman Akuntansi Perusahaan Air Minum – Didasarkan pada SAK – ETAP – Komponen • Kerangka Dasar Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan • Kebijakan akuntansi untuk masing-masing pos • Proses Akuntansi • Bagan Perkiraan • Pelaporan PPL IAPI 6 Pedoman Akuntansi BPPSPAM • Membantu PDAM menyusun laporan keuangan untuk tujuan: – Pengambilan keputusan ekonomi – Menilai prosepek usaha – Memberikan informasi atas sumber daya ekonomi • Menciptakan keseragaman dalam penerapan, penyajian dan pengungkapan sehingga meningkatkan daya banding. • Menjadi acuan minimun dalam penyusunan laporan keuangan. • Digunakan sebagai pedoman untuk PDAM yang tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan. PPL IAPI 7 Kerangka Dasar Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keangan (KDP2LK) • Tujuan laporan keuangan – Menyediakan informmasi posisi keuangan, kinerja dan laporan arus kas PDAM yang bermanfaat bagi pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi, dan – Menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen atau pertanggungjawaban manajemen atas pemanfaatan sumber daya yang dipercayakan padanya. • Karakteristik kualitatif PPL IAPI – Dapat dipahami - Relevan – Materialitas - Keandalan – Substansi mengungguli bentuk - Pertimbangan yang sehat – Kelengkapan - Dapat dibandingkan – Keseimbangan biaya dan manfaat - Tepat waktu 8 Kerangka Dasar Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keangan (KDP2LK) • Tanggung jawab atas Laporan keuangan – Direks PDAM Direktur utama dan direktur keuangan tanda tangan pernyataan • Konsep pengakuan jika – Kemungkinan besar manfaat ekonomi terkait dengan suatu pos akan mengalir ke dalam atau keluar dari perusahaan. – Pos tersebut dapat diukur dengan andal (diketahui atau diestimasi) • Konsep pengukuran – Biaya historis – Nilai wajar PPL IAPI 9 Kerangka Dasar Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keangan (KDP2LK) • Prinsip pengakuan dan pengukuran berpengaruh luas (pervasif) – Pengakuan dan pengukuran aset, kewajiban, penghasilan dan beban didasarkan pada prinsip pervasif dalam SAK-ETAP – Jika SAK ETAP tidak mengatur secara spesifik, maka manajemen menggunakan SAK Umum dalam pengkuan dan pengukuran. • Dasar akrual – pengakuan pada saat terjadinya transaksi • Perubahan akuntansi – Perubahan estimasi diterapkan secara prospektif – Perubahan kebijakan akuntansi diterapkan secara retrospektif – Koreksi kesalahan periode sebelumnya diterapkan secara retrospektif • Konsistensi penyajian kebijakan yang sama untuk peristiwa dan kondisi yang sama. PPL IAPI 10 Kerangka Dasar Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keangan (KDP2LK) • Saling hapus tidak diperkenankan kecuali diijinkan • Periode pelaporan secara tahunan berdasarkan tahun takwim • Informasi komparatif: – Disajikan secara komparatif dengan periode sebelumnya – Informasi komparatif naratif dan deskriptif laporan keuangan periode sebelumnya wajib diungkapkan kembali apabila relevan. • Keterbatasan laporan keuangan – – – – – PPL IAPI Menyajikan transaksi dan peristiwa masa lalu Bersifat umum Tidak terlepas dari penggunakaan pertimbagnan dan estimasi Mempertimbangkan materialitas Menekankan pada penyajian transaksi sesuai substansi ekonominya 11 Kerangka Dasar Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keangan (KDP2LK) • Komponen laporan keuangan – Neraca • Aset • Kewajiban • Ekuitas – Laporan laba rugi • • • • Penghasilan Beban Beban pajak Laba rugi neto – Laporan perubahan ekuitas – Laporan arus kas – meetode tidak langsung – Catatan atas laporan keuangan • Pernyataan bahwa laporan keuangan telah disusun sesuai SAK-ETAP • Ringkasan kebijakan akuntansi signifikan • Informasi tambahan • Pengungkapan lain PPL IAPI 12 Neraca • Neraca menggambarkan posisi keuangan yang terdiri dari aset, kewajiban dan ekuitas. – Aset adalah sumber daya yang dikuasai oleh PDAM akibat peristiwa masa lalu dan diharapkan akan diperoleh manfaat ekonomi di masa yagn akan datang. Manfaat ekonomi sumbangan terhadap aliran kas / setara kas. – Kewajiban adalah utang masa kini PDAM akibat peristiwa masa lalu dan penyelesaiannya mengakibatkan keluarnya sumber daya yang dimiliki PDAM. Kewajiban hukum kewajiban yang timbul karena kontrak atau peraturan perundang-undangan. Kewajiban konstruktif kewajiban yang timbul dari tindakan PDAM masa lalu yang menimbulkan ekspektasi kuat dan sah kepada pihak lain bahwa PDAM akan menerima dan melaksanakan tanggung jawab tersebut. – Ekuitas adalah hak residual atas aset suatu perusahaan setelah dikurangi kewajiban. • Penyajian – Klasifikasi aset lancar dan aset tidak lancar – Klasifikasi kewajiban jangka pendek dan kewajiban jangka panjang PPL IAPI 13 Neraca • Pos-pos neraca Aset Lancar – Kas dan setara kas, – Investasi jangka pendek, – Piutang Usaha, – Piutang non Usaha, – Persediaan – Pembayaran dimuka Aset Tidak Lancar – Aset Tetap – Investasi Jangka Panjang – Aset Tetap Leasing – Properti Investasi – Asit Tak Berwujud – Aset Tetap dalam Penyelesaian – Aset Lain-Lain – PPL IAPI Kewajiban Jangka Pendek - Utang usaha, - Utang nonn usaha, - Beban yang Masih Harus Dibayar - Pendapatan Diterima Dimuka - Utang Jangka Pendek. Kewajiban Jangka Panjang - Utang kepada Pemerintah - Utang Leasing Ekuitas - Kekayaan Pemda Dipisahkan - Modal Hibah - Bantuan yang Belum Ditetapkan Statusnya - Laba Ditahan / (Akumulasi Kerugian) - Laba (Rugi) Tahun Berjalan 14 Laporan Laba Rugi • Laporan laba rugi adalah laporan yang menggambarkan penghasilan dan beban PDAM pada periode tertentu. • PDAM menyajikan beban berdasarkan sifat. • Penghasilan adalah kenaikan manfaat ekonomi selama periode pelaporan dalam bentuk arus masuk atau peningkatan aset atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi modal – Pendapatan penghasilan yang timbul dari aktivitas PDAM pendapatan operasoian penjualan air, pendapatan operasional non air, pendapatan bunga dan lain-lain. – Keuntungan pos yang memenuhi definisi penghasilan tetapi bukan pendapatan misal kenaikan nilai investasi, keuntungan penjualan aset tetap PPL IAPI 15 Laporan Laba Rugi • Beban adalah penurunan manfaat ekonomi selama suatu periode pelaporan dalam bentuk arus kas keluar atau penurunan ast atau terjadinya kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak terkait dengan distribusi kepada pemilik modal. – Beban yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas beban pembelian air baku, beban pemakaian bahan kimia, beban pemeliharaan, beban pegawai, beban penyusutan, beban bunga – Kerugian memenuhi definisi beban tetapi tidak terkait dengan aktivitas operasional kerugian penjualan aset tetap, kerugian penjualan investasi, kerugian penurunan nilai, kerugian penurunan nilai investasi, kerugian penurunan persediaan • Beban pajak pajak yang dibayarkan sesuai dengan ketentuan perpajakan berdasarkan laba yang diperoleh. • Laba atau rugi neto pendapatan dikurangi beban dan pajak. • Tidak ada penyajian pos luar biasa PPL IAPI 16 Laporan Perubahan Ekuitas • Menyajikan: – Laba rugi periode berjalan – Pendapatan dan beban yang diakui langsung dalam ekuitas – Pengaruh perubahan kebijakan akuntansi dan koreksi kesalahan. – Jumlah investasi dan distribusi lain ke pemilik semalam periode tersebut • Rekonsiliasi jumlah tercatat awal dan akhir periode dari komponen ekuitas. PPL IAPI 17 Laporan Arus Kas • Laporan arus kas bertujuan menyajikan informasi perubahan historis atas kas dan setara kas yang menunjukkan secara terpisah perubahan pada satu periode dari aktivitas: – – – Aktivitas operasi penghasil utama pendapatan (principal revenue-producing activities) dan aktivitas lain yang bukan merupakan aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan. Aktivitas investasi adalah perolehan dan pelepasan aktiva jangka panjang serta investasi lain yang tidak termasuk setara kas Aktivitas pendanaan (financing) adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta komposisi modal dan pinjaman perusahaan • Aktivitas operasi hanya dapat disajikan secara tidak langsung. Dengan mengoreksi laba atau rugi neto dengan transaksi non kas, transaksi-transaki akrual dan pendapatan yang berasal dari kegiatan non operasi. • Aktivitas pendaan dan investasi menggunakan metode langsung. • PDAM mengungkapkan bersama pendapat manajemen jumlah kas dan setara kas yagn signifikan yagn dimiliki namun tidak dapat digunakan PPL IAPI 18 Catatan atas Laporan Keuangan • Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan. • Disajikan secara sistematis dengan menggunakan cross reference: – Pernyataan bahwa laporan keuangan telah disusun sesuai dengan SAK ETAP. – Ringkasan kebijakan akuntansi signnifikan yang diterapkan – Informasi tambahan yang disajikan dalam neraca, laporan perubahan ekuitas, arus kas dengan urutan penyajian pos. – Pengungkapan lain seperti: kontijensi, komitmen kontraktual, kebijakan manajjemen risiko dan ketidakpastian kelangsungan usaha. PPL IAPI 19 Akuntansi Kas • Kas merupakan aset terpenting dalam suatu entitas • Berada dalam keadaan tersedia untuk digunakan tidak dibatasi penggunaannya. • Kas berbentuk uang tunai, uang dalam bank, kas ekuivalen • Kas ekuivalen surat berharga yang nilai nominalnya telah ditentukan, jangka waktu < 3 bulan. • Kas yang dicadangkan untuk tujuan tertentu tidak termasuk dalam kas • Pengungkapan – Rincian kas dan kas di masing-masing bank (signifikan) – Currency PPL IAPI 20 Akuntansi Kas • Kas entitas sebaiknya disimpan dalam Bank untuk memudahkan pengendalian. – Penerimaan .dilakukan melalui rekening bank – Pengeluaran dilakukan dengan menggunakan cek • Untuk kebutuhan sehari-hari digunakan sistem kas kecil. • Kas yang tidak digunakan dapat diinvestasikan sebelum digunakan untuk memperoleh hasil investasi yang lebih besar. • Untuk dana yang berasal dari pemerintah, harus diperhatikan cara pertanggungjawabannya mengikuti regulasi keuangan negara. PPL IAPI 21 Akuntansi Piutang • Piutang hak tagih PDAM kepada pihak lain karena penyerahan barang ata jasa. • Terdiri dari piutang usaha dan piutan non usaha • Pengakuan : – Piutang usaha diaku isaat terbitnya daftar rekening ditabgih dan daftar piutang non air – Piutang non usaha diakui jika ada kemungkinan manfaat ekonomi mengalir dan nilainya dapat diukur dengan andal • Pengukuran awal sebesar nilai tagihan atau nilai wajar yang dapat direlaisasi. PPL IAPI 22 Akuntansi Piutang • Piutang hak tagih PDAM kepada pihak lain karena penyerahan barang ata jasa. • Terdiri dari piutang usaha dan piutan non usaha • Pengakuan : – Piutang usaha diaku isaat terbitnya daftar rekening ditabgih dan daftar piutang non air – Piutang non usaha diakui jika ada kemungkinan manfaat ekonomi mengalir dan nilainya dapat diukur dengan andal • Pengukuran awal sebesar nilai tagihan atau nilai wajar yang dapat direlaisasi. PPL IAPI 23 Akuntansi Piutang • Pengakuan dan pencatatan Piutang diakui pada saat diterbitkan rekening air. Diterbitkan rekening air untuk pelanggan rumah tangga sebesar 300juta. Piutang rekening air 300jt Pendapatan penjualan air 300jt Untuk transaksi ini dapat dicatat di buku penbantu yang menjelaskan pendapatan masing-masing pelanggan • Penerimaan pembayaran dari rekening air Dibayar pelanggan sebesar 290juta. Kas/Bank 290jt Piutang rekening air 290jt Untuk transaksi ini dapat dicatat di buku penbantu yang menjelaskan pendapatan masing-masing pelangg PPL IAPI 24 Akuntansi Piutang • Penyisihan kerugian piutang air Berdasarkan daftar piutang selama 3 tahun dan laporan pemutusan sambungan, hasil perhitungan tim penyisihan piutang, diketahui piutang yang disisihkan untuk tahun 2012 sebesar 10juta Beban Penyisihan Kerugian piutang air 10jt Akumulasi Penyisinan Kerugian Piutang Air 10jt • Pemulihan penyisihan piutang penyisihan piutang tahun lalu lebih tinggi dan beberapa piutang yang diestimasi tidak melunasi ternyata melunasi PPL IAPI 25 Akuntansi Persediaan • Persediaan – Piutang usaha dihitung berdasaran rata-rata piutang untuk tiap kelompok pelanggan (rumah tangga, instansi pemerintah, industri, sosial) – Piutang non usaha dihitung berdasarkan kemampuan membayar debitur secara individual • Pengungkapan – Kebijakan pengakuan, pengukuran dan metode penyisihan piutang – Ikhtisar penyisihan piutang: saldo awal, tambahan penyisihan, saldo akhir. – Tarif penyusutan kelompok pelanggan – Daftar piutang pelanggan dengan nilai signifikan. – Jumlah piutang berdasarkan umur. – Piutang yang dijaminkan PPL IAPI 26 Akuntansi Persediaan • Persediaan adalah aset – Untuk dijual dalam kegiatan usaha normal – Dalam proses produksi untuk kemudian dijual – Dalam bentuk bahan atau perlengkapan untuk digunakan dalam proses produksi atau pemberian jasa • Pengukuran awal – Biaya perolehan meliputi seluruh biaya pembelian dan biaya lain yang terjadi untuk membawa persediaan ko kondisi dan lokasi sekarang. • Pengukuran pada tanggal pelaporan – Setiap pelaporan persediaan diukur dengan “nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih (nilai jual dikurangi biaya untuk menjual) – Penyesuaian jika nilai realisasi bersih < dari nilai tercatat PPL IAPI 27 Akuntansi Persediaan • Penurunan nilai persediaan – Setiap akhir periode dilakukan pengujian penurunan nilai berdasarkan informasi internal atau eksternal perusahaan. – Penurunan nilai dapat terjadi karena rusak atau usang, – Kerugian penurunan nilai nilai tercatat persediaan – nilai realisasi bersih (nilai jual – biaya untuk menjual). – Pemulihan penurunan nilai dapat dilakukan sebesar jumlah penurunan nilai yang telah dilakukan sebelumnya keuntungan – Jumlah tercatat aset baru tidak boleh melebihi nilai yang lebih rendah antara harga perolehan atau nilai realisasi bersih. – Kerugian penurunan nilai atau keuntungan pemulihan penurunan nilai diklasifikasikan sebagai pendapatan / beban lain-lain. PPL IAPI 28 Akuntansi Persediaan • Metode Persediaan – Persediaan yang telah dijual dibebankan menjadi harga pokok penjualan. – Setiap persediaan yang terjual maka nilai persediaan (harga perolehan) akan dibebankan sebagai harga pokok penjualan. – Jika persediaan terdiri dari pembelian yang beragam harga maka dapat menggunakan asumsi aliran biaya: FIFO atau Rata-rata. – First in First Out mengasumsikan barang yang pertama dibeli adalah barang yang pertama terjual / terpakai, sehingga persediaan akhir adalah barang yang dibeli terakhir. – Metode mencatat persediaan : • Metode periodik • Metode perpetual PPL IAPI 29 Akuntansi Aset Tetap • Aset tetap – Adalah aset yang berwujud yang: • Dimiliki atau dikuasai untuk digunakan dalam proses produksi atau tujuan administratif • Diharapkan digunakan lebih dari satu periode • Pengakuan – Diakui sebagai aset jika memenuhi kriteria pengakuan • Pengukuran awal – Nilai perolehan • Harga beli termasuk biaya hukum, broker, bea impor, dikurangi diskon, pajak yang tidak dapat dikreditkan. – Biaya perolehan adalah nilai wajar tanggal pengakuan. – Jika pembayaran dilakukan secara kredit nilai tunai dari pembayaran (present value angsuran) PPL IAPI 30 Akuntansi Aset Tetap • Pengukuran awal – Pertukaran menggunakan nilai wajar saat pertukaran. – Jika pertukaran tidak memiliki substansi komersial dan aset yang diterima tidak dapat diukur secara andal biaya perolehan menggunakan nilai tercatat aset yang diserahkan. • Pengeluaran setalah pengakuan awal – Pengeluaran yang memenuhi definisi aset (memberi manfaat ekonomi dalam bentuk peningkatan kapasitas atau standar kerja) dikapitalisasi (dengan memperhatikan batasan materialitas aset). • Pengukuran setelah pengakuan awal – Biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulai penurunan nilai. – Aset dalam penyelesaian diklasifikasikan terpisah dan belum disusutkan sampai dengan aset tersebut beroperasi. PPL IAPI 31 Akuntansi Aset Tetap • Peyusutan – Penyusutan dimulai saat aset digunakan dan berakhir saat aset dihentikan pengakuannya. – Beban penyusutan diakui dalam laporan laba rugi – Penyusutan masa manfaat / tarif ketentuan pajak ?? • Tanah dan bangunan menggunakan garis lurus, masa manfaat 20 tahun untuk bangunan permanen dan 10 tahun untuk non permanen • Metode garis atau saldo menurun • Masa manfaat 4, 8, 16, 20 tahun tergantung asetnya. • Penyusutan menurut pajak tidak menggunakan nilai sisa PPL IAPI 32 Akuntansi Aset Tetap • Penurunan nilai – Terjadi jika nilai tercatat aset lebih rendah dari nilai wajar aset dikurangi dengan biaya untuk menjual aset tersebut. – Kerugian penurunan nilai = aset tercatat – (nilai wajar – biaya penjualan aset) – Indikasi penurunan nilai faktor internal dan eksternal – Nilai wajar • Harga perjanjian • Harga penawaran kini • Harga transaksi terkini • Informasi terbaik yang tersedia • Pemulihan kerugian penurunan nilai – Review dilakukan setiap periode pelaporan apakah ada indikasi penurunan nilai mengalami pemulihan. – Jika ada, akan diakui pemulihan penurunan nilai (keuntungan) tidak boleh melebihi penurunan nilai yang telah dilakukan. – Kompensasi penurunan nilai / kehilangan dari pihak lain diakui sebagai piutang. PPL IAPI 33 Akuntansi Sewa • Klasifikasi sewa – Sewa pembiayaan mengalihkan risiko dan manfaat ke pihak penyewa perpindahan aset membeli aset dengan pembayaran angsuran. – Sewa operasi tidak ada pengalihan tidak ada perpindahan aset beban sewa • Kriteria sewa pembiayaan – Mengalihan kepemilikan – Ada opsi ntuk membeli aset dengan harga yang lebih rendah dibandingkan nilai wajar pada tanggal opsi memastikan opsi dapat dijalankan – Masa sewa mencakup sebagian besar umur ekonomis (>75%masa manfaat) – Nilai kini biaya sewa sama atau lebih besar dari 90% nilai wajar aset – Aset sewaan bersifat khusus dan hanya penyewa yang dapat menggunakannya. Klasifikasi dibuat di awal sewa dan tidak boleh dirubah kecuali ada kesepakatan baru. PPL IAPI 34 Akuntansi Sewa • Pencatatan dan penyajian – Pada saat pengakuan aset dicatat sebesar nilai tunai (nilai sekarang) pembayaran sewa ditambah nilai residu yang harus dibayar dicatat sebagai aset dan utang. – Tingkat bunga yang digunakan adalah tingkat bunga yang dibebankan oleh pihak yang menyewakan. – Pembayaran dialokasikan sebagai pengurangan utang dan pembayaran bunga. – Aset sewa disusutkan – Jika sewa berakhir sebelum akhir sewa (pembatalan kerugian) nilai aset tercatat dan utang tersisa gain / loss periode berjalan – Kewajiban sewa disajikan terpisah dari kewajiban lain. – Untuk sewa-balik (sales and leased back) diperlakukan sebagai dua transaksi terpisah. Selisih harga pokok dan nilai aset = keuntungan dan kerugian ditangguhkan. PPL IAPI 35 Akuntansi Sewa • Pengungkapan – Jumlah pembayaran sewa yang harus dibayar selama masa sewa – Penyusutan aset sewa – Jaminan yang diberikan sehubungan transaksi sewa. – Keuntungan / kerugian yang ditangguhkan – Ikatan penting yang dipersyaratkan dalam pernjanjian sewa. PPL IAPI 36 Akuntansi Aset Takberwujud • Definisi Aset non moneter yang dapat diidentifikasi dan tidak mempunyai wujud fisik. – Dapat dipisahkan – Mucul dari hak kontraktual atau hukum • Pengakuan jika kemungkinan memperoleh manfaat ekonomis dan dapat diukur dengan andal. • Pengukuran awal – Sebesar biaya perolehan awal – Untuk pertukaran aset menggunakan nilai wajar kecuali jika pertukaran tidak memiliki substansi komersial dan nilai andal tidak dapat diperleh. – Pengeluaran untuk pengembangan aset takberwujud dibebankan kecuali pengeluaran terebut memenuhi kriteria pengakuan. – Bukan aset takberwujud merek, logo, publikasi, daftar konsumen yang dihasilkan secara internal PPL IAPI 37 Akuntansi Aset Takberwujud • Pengukuran setelah pengakuan awal – Biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan penurunan nilai. – Aset takberwujud dengan nilai terbatas diamortisasi dengan metode garis lurus masa manfaat tidak boleh melebihi hak kontraktual – Nilai risidu diasumsikan nol kecuali ada komitmen pihak lain membeli atb di akhir masa manfaat. – Telaah ulang masa manfaat dan metode dilakukan setiap perioe pelaporan • Penurunan nilai (sama dengan aset tetap) • Penghentian dan pelepasan – Mengakui kerugian atau keuntungan dalam laba rugi akibat penghentian atau pelepasa aset takberwujud. PPL IAPI 38 Akuntansi Aset Takberwujud • Pengungkapan – – – – – – – – – PPL IAPI Umur dan tarif amortisasi Metode amortisasi Jumlah tercatata bruto dan akumulasi amortisasi Unsur laporan keuangan yagn memuat amortisasi Rekonsiliasi jumlah tercatat aset awal dan akhir periode. Penjelasan jumlah tercatat dan periode tersisa Keberadaan dan jumlah aset yann dibatasi atau dijaminkan Jumlah komitmen untuk memperoleh aset tak berwujud. Jumlah pengeluaran riset dan pengembangan yang diakui sebagai beban. 39 Investasi • Investasi – Jenis-jenis investasi • investasi efek tertentu saham, obligasi, deposito, surat berharga lainnya. • properti investasi • investasi pada perusahaan asosiasi • Investasi pada anak perusahaan • Investasi pada joint venture (pengendalian bersama) • Klasifikasi : investasi jangka pendek dan jangka panjang • Penyajian tergantung materialitasnya – dapat diagregasi atau disajikan untuk masing-masing jenin investasi • Pengungkapan – Kebijakan akuntansi, rincian nilai investasi, informasi relevan terkait investasi PPL IAPI 40 Akuntansi Investasi pada efek tertentu • Bentuk investasi: – Surat utang, surat berharga komersial, obligasi, unit penyertaan investasi • Klasifikasi – Dimiliki hingga jatuh tempo investasi dipertahankan hingga jatuh temppo, bentuknya obligasi, deposito. – Diperdagangkan untuk tujuan diperdagangkan dalam jangka pendek orientasi untuk memperoleh capital gain dan dividen. – Tersedia untuk dijual investasi tidak termasuk dimiliki hingga jatuh tempo atau diperdagangkan. Dilakukan telaah ulang klasifikasi tersebut tiap tanggal pelaporan. • Pengukuran pada pengakuan awal – Sebesar harga perolehan harga beli ditambah biaya transaksi PPL IAPI 41 Akuntansi Investasi pada efek tertentu • Dimiliki hingga jatuh tempo – Pengakuan awal sebesar harga perolehan ditambah biaya transaksi – Bunga diakui pada saat terjadinya – Dilakukan amortisasi premium atau diskon atas perbedaan harga perolehan dan nilai saat investasi jatuh tempo. – Tidak ada pengakuan atas perubahan nilai wajar. • Diperdagangkan (trading securities) – – – – PPL IAPI Pengakuan awal sebesar harga perolehan ditambah biaya transaksi Bunga atau dividen diakui pada saat terjadinya Investasi dinilai sebesar nilai wajar pada tanggal pelaporan Perubahan nilai wajar diakui sebagai keuntungan atau kerugian pada periode berjalan 42 Akuntansi Investasi pada efek tertentu • Tersedia untuk dijual – – – – Pengakuan awal sebesar harga perolehan ditambah biaya transaksi Bunga atau dividen diakui pada saat terjadinya Investasi dinilai sebesar nilai wajar pada tanggal pelaporan Perubahan nilai wajar diakui sebagai komponen ekuitas dan akan direklasifikasikan sebagai keuntungan atau kerugian saat investasi tersebut dijual • Perubahan klasifikasi dapat dilakukan jika tujuan manajemen berubah. • Penyajian – investasi diperdagangkan dan tersedia untuk dijual sebagai investasi jangka pendek – Investasi dipegang hingga jatuh tempo investasi jangka panjang. – Surat berharga lain mengikuti tanggal jatuh tempo jika < 1 tahun investasi jangka pendek. PPL IAPI 43 Akuntansi Investasi pada efek tertentu • Pengungkapan – Nilai masing-masing jenis klasifikasi – Rekonsiliasi untuk masing-masing klafifikasi, saldo awal, penambahan, pengurangan, perubahan nilai wajar. – Kebijakan akuntansi untuk penentuan biaya perolehan, pengakuan laba rugi investasi – Perubahan nilai wajar aset yang telah direalisasi dalam laporan laba rugi dan yang belum direalisasi dalam laporan laba rugi. – Informasi mengenai transfer klasifikasi jika terjadi dalam periode tersebut. – Informasi mengenai investasi yang mengalami penurunan nilai PPL IAPI 44 Akuntansi Investasi pada Efek Tertentu Perubahan Nilai Wajar Efek diperdagangkan Efek tersedia untuk dijual Efek dimiliki hingga jatuh tempo PPL IAPI Laba rugi belum direalisasi Laba rugi telah direalisasi Laba rugi Laba rugi Komponen ekuitas Laba rugi - Laba rugi 45 Akuntansi Investasi Saham Perusahaan Lain • Investasi penyertaan pada perusahaan lain – Jika antara 20-50% investasi pada perusahaan asosiasi – Perusahaan memiliki pengaruh signifikan pada investee • Investasi penyertaan pada perusahaan lain – Pengakuan awal sebesar harga perolehan – Pencatatan dengan menggunakan metode biaya • Dividen yang diterima diakui sebagai pendapatan – Nilai investasi tidak berubah, kecuali terjadi penurunan nilai (jika nilai tercatat berada di atas nilai wajar investasi setelah dikurangi biaya untuk menjual) PPL IAPI 46 Akuntansi Investasi Anak Perusahaan • Investasi penyertaan pada perusahaan lain – Jika antara 20-50% investasi pada perusahaan asosiasi – Perusahaan memiliki pengaruh signifikan pada investee • Investasi penyertaan pada perusahaan lain – Pengakuan awal sebesar harga perolehan – Pencatatan dengan menggunakan metode biaya • Dividen yang diterima diakui sebagai pendapatan – Nilai investasi tidak berubah, kecuali terjadi penurunan nilai (jika nilai tercatat berada di atas nilai wajar investasi setelah dikurangi biaya untuk menjual) PPL IAPI 47 Akuntansi Investasi pada Joint Venture • Definisi Joint Venture – Joint venture adalah perjanjian kontraktual di mana dua pihak atau lebih menjalankan aktivitas ekonommi yang menjadi subyek pengendalian. – Bentuk joint venture : pengendalian bersama operasi, aset dan entitas • Pengendalian bersama operasi – Pemanfaatan sumber daya dari masing-masing pihak untuk menjalankan aktivitas – Masing-masing pihak melaporkan aset yang yang menjadi haknya. – Diperlukan pengungkapan keberdaan pernjanjian pengendalian bersama operasi. – Tidak ada pencatatan invesasi atau pendapatan secara terpisah, karena tidak dapat diidentifikasi secara terpisah dari operasi perusahaan secara keseluruhan. PPL IAPI 48 Akuntansi Investasi pada Joint Venture • Pengendalian bersama aset – Kepemilikan bersama satu aset atau lebih untuk menghasilkan suatu pendapatan. – Masing-masing pihak mencatat aset, kewajiban, pendapatan dan beban yang menjadi haknya dalam pengendalian bersama. – Pengungkapan atas kontrak pengendalian bersama aset. • Pengendalian bersama entitas – – – – PPL IAPI Pengendalian atas pendirian suatu entitas. Pendapatan diakui sebesar haknya atas laba entitas joint venture Investasi dicatat dengan menggunakan metode ekuitas Pengungkapan kontrak pengendalian bersama entitas 49 Akuntansi Properti Investasi • Properti investasi – Tanah dan/atau bangunan yang dikuasai untuk menghasilkan sewa atau untuk kenaikan nilai dan tidak digunakan untuk proses produksi atau dijual dalam kegiatan utama perusahaan. • Pengukuran awal – Sebesar harga perolehan harga beli dan biaya lain yang dapat diatribusikan langsung pada properti ttersebut. – Mengikuti pengakuan dalam aset tetap • Pengukuran setelah pengakuan – Diukur dengan menggunakan nilai perolehan dikurangi akumulai penyusutan dan penurunan nilai. • Pengungkapan dan persyaratan lain mengikuti aset tetap • Reklasifikasi – Dilakukan jika tidak lagi memenuhi sebagai properti investasi. PPL IAPI 50 Akuntansi Aset Lain-Lain • Definisi – Aset yang tidak dapat digolongkan dalam kelompok aset yang ada atau tidak material disajikan tersendiri. – Misal : kas dibatasi penggunaannya, piutang jangka panjang. • Pengakuan – Saat terjadinya sebesar biaya perolehan • Penyajian – Secara gabungan kecuali jika masing-masing komponennya material • Pengungkapan – Rincian aset lain-lain – Kebijakan akuntansi – Informasi yang relevan terkait aset lain-lain PPL IAPI 51 Akuntansi Hibah Pemerintah • Definisi – Pemberian dari pemerintah – Diakui jika terdapat keyakinan yang memadai bahwa entitas akan mengakui kondisi yang melekat pada hibah tersebut • Penyajian – Hibah akan diakui sebagai tambahan modal atau penghasilan tergantung substansi Perda terkait dengan pemberian hibah. (bersifat reciprocal, jika di pemda pembiayaan / penambahan penyertaan – dicatat sebagai tambahan modal) • Pengukuran – Menggunakan nilai wajar dari hibah yang diterima. – Jika diberikan dalam bentuk aset hibah ditangguhkan dan dialokasikan sepanjang masa manfaat aset tersebut. PPL IAPI 52 Akuntansi Kewajiban Jangka Pendek • Definisi – Kewajiban yang akan dibayar dalam jangka waktu kurang dari 12 bulan. • Pengakuan – Jika kemungkinan entitas melakukan pengeluaran sumber daya ekonomi dalam jangka waktu tidak lebih dari 12 bulan pada tanggal pelaporan • Pengukuran awal – Sebesar kas atau setara kas yang diterima sebagai penukar kewajiban. • Pengungkapan – Jumlah kewajiban tercatat – Informasi yang relevan terkait dengan kewajiban tersebut – Kewajiban dalam bentuk utang bank – tingkat bunga, bank, jauh tempo PPL IAPI 53 Akuntansi Kewajiban Jangka Panjang • Definisi – Kewajiban yang akan dibayar dalam jangka waktu lebih dari 12 bulan. • Pengakuan – Jika kemungkinan entitas melakukan pengeluaran sumber daya ekonomi dalam jangka waktu tidak lebih dari 12 bulan pada tanggal pelaporan • Pengukuran awal – Sebesar kas atau setara kas yang diterima sebagai penukar kewajiban yang disebutkan dalam kontrak kewajiban jangka panjang. • Pengungkapan – – – – PPL IAPI Jumlah kewajiban tercatat Jumlah penambahan dan pengurangan kewajiban Perubahan nilai kini akibat amortisasi diskon/premium Informasi relevan atas kewajiban: tingkat suku bunga, jatuh tempo, pihak yang mengeluarkan, jaminan yang digunakan, kolateral lain. 54 Akuntansi Kewajiban Imbalan Kerja • Imbalan kerja seluruh imbalan yang diberikan atas jasa yang diberikan oleh pegawai termasuk direksi dan dewan pengawas. – Bentuk imbalan jangka pendek, imbalan jangka panjang, imbalan pasca kerja, pesangon pemutusan kerja / jasa pengabdian. • Pengakuan – Saat karyawan tersebut memberikan jasanya akan diakui sebagai beban imbalan kerja. – Jika terdapat imbalan kerja yang belum dibayarkan kewajiban imbalan kerja. – Beban imbalan kerja dapat dialokasikan pada nilai perolehan aset tetap, nilai persediaan, harga pokok produksi atau beban operasi • Imbalan jangka pendek – Imbalan yang diberikan selama periode akuntansi gajin, tunjangan, uang lembur, uang jasa, uang penggantian kesehatan. PPL IAPI 55 Akuntansi Kewajiban Imbalan Kerja • Imbalan jasa produksi atau bonus – Diakui sebesar ekspektasi jasa produksi yang akan diberikan jika : ada kewajiban hukum/konstruktif untuk melakukan pembayaran dan nilainya dapat diukur dengan andal. – Didasarkan pada bentuk formal aturan pembagian jasa produksi, praktik masa lalu yang menimbulkan kewajiban konstruktif. • Uang Jasa Pengabdian Direksi / Pengawas – Diberikan kepda direksi atau pengawas di akhir masa jabatan. – Diberikan untuk pengawas / direksi yang telah menjabat > 1 tahun – Pengukuran dengan menggunakan ketentuan perusahaan / Perda / UU Ketenagakerjaan • Uang Pesangon pemutusan hubungan kerja – Timbul ketika entitas memberhentikan pekerja sebelum pensiun normal – Diakui sebagai beban dalam laba rugi saat terjadinya – Estimasi terbaik besarnya pembayaran yang dibutuhkan. PPL IAPI 56 Akuntansi Kewajiban Imbalan Kerja • Imbalan pasca kerja – Imbalan yang diberikan pada saat karyawan tidak lagi bekerja – Pengakuan beban dilakukan pada saat SL;’ – VBNM,./ imbalan kepada karyawan yang pembayarannya ditangguhkan saat tidak bekerja. • Program iuran pasti – Jumlah iuran yang diberikan entitas sudah ditentukan. – Jumlah yang akan diterima pekerja tergantuk hasil investasi dari dana pensiun – pekerja menanggung risiko – Iuran akan diakui sebagai beban pada periode berjalan, kewajiban akan timbul jika entitas belum membayar iuran dan biaya dibayar dimuka diakui jika iuran yang dibayarkan melebih satu periode. – Pengungkapan kebijakan akuntansi, penjelasan bentuk imbalan paska kerja. PPL IAPI 57 Akuntansi Kewajiban Imbalan Kerja • Program manfaat pasti – Jumlah imbalan yang diberikan pada pekerja sudah dipastikan – Risiko aktuaria akan ditanggung oleh entitas – Kewajiban diakui entitas sebesar selisih antara estimasi kewajiban pembayaran manfaat pasti dikurangi aset program. – Pengungkapan: • Informasi program manfaat pasti: ketentuan manfaat, asumsi aktuaria yang digunakan, dana pensiun, aktuaris yang digunakan • Nilai kewajiban manfaat pasti, aset program dan rekonsiliasi nilai awal dan nilai akhir. • Beban manfaat pensiun beserta komponennya. PPL IAPI 58 Akuntansi Kewajiban Diestimasi • Kewajiban diestimasi – Kewajiban yang mungkin terjadi di masa depan – Kewajiban yang kemungkinan terjadinya lebih mungkin terjadi daripada tidak – Nilainya dapat diukur dengan andal – Kewajiban hukum atau konstruktif – Diukur sebesar nilai estimasi terbaik atas penyelesaian kewajiban kini pada tanggal pelaporan – Disajikan di neraca sebagai kewajiban dan laba rugi sebagai beban/kerugian terkait kewajiban tersebut. – Contoh : garansi; tuntutan ganti rugi; reklamasi lahan; kewajiban lingkungan – Pengungkapan : rekonsiliasi nilai kewajiban, uraian singkat, indikasi ketidakpastian – Nilainya harus direview apakah masih tepat disajikan sebagai kewajiban estimasi. PPL IAPI 59 Akuntansi Kewajiban Kontijensi • Terkait dengan kewajiban yang jumlahnya tidak pasti di masa mendatang: – Kemungkinan kecil terjadi < 50% – Nilainya tidak dapat diukur dengan andal • Tidak disajikan dalam laporan keuangan tetapi hanya diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan • Dilakukan review apakah kewajiban kontijensi akan berubah: – Menjadi kewajiban diestimasi jika berubah menjadi kemungkinan besar terjadi atau nilainya dapat diukur dengan andal. – Tidak perlu diungkapkan karena menjadi remote • Pengungkapan – Informasi relevan terkait dengan kontijensi; informasi ringkas, ketidakpastian; nilai estimasi kerugian yang ditimbulkan PPL IAPI 60 Akuntansi Kewajiban Lain • Pos yang menampung kewajiban yang tidak dapat digolongkan pada satu pos kewajiban yang ada. • Diakui jika terdapat kemungkinan pengeluaran sumber daya dan nilainya dapat diukur dengan andal. • Penyajian secara gabungan, kecuali jika nilainya material disajikan tersendiri • Pengungkapan – Rincian kewajiban lain PPL IAPI 61 Akuntansi Ekuitas • Ekuitas : hak residual atas aset entitas setelah dikurangi dengan kewajiban. • Klasifikasi – Modal – Penyertaan pemerintah – Saldo laba • Modal – Modal dasar nilai nominal modal entitas sesuai dengan Peraturan terkait dengan modal – Diakui sebesar uang atau nilai wajar aset yang diterima – Pengungkapan rincian setoran modal, peraturan yang mendasari penyetoran modal PPL IAPI 62 Akuntansi Ekuitas • Penyertaan pemerintah – Setoran kas atau non kas oleh pemerintah yang harus dicatat sebagai Penyertaan Pemerintah menurut Perda. – Diakui sebesar • uang yang diterima • utang yang dikonversi atau • nilai wajar aset yagn diterima – Pengungkapan • Rincian dana • Proses yang telah dilakukan sampai dengan tanggal pelaporan PPL IAPI 63 Akuntansi Ekuitas • Saldo laba (laba ditahan) – Akumulasi hasil uusaha setelah dikurangi pembagian laba, koreksi laba rugi periode sebelumnya – Klasifikasi: • Cadangan tujuan laba neto setelah pajak yang telah ditetapkan tujuan penggunaannya. • Cadangan umum • Saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya laba tahun berjalan, laba periode lalu yang belum ditentukan penggunaannya. – Perlakuan akuntansi • Tidak boleh dibebani dengan pos yang seharusnya dimasukkan dalam laba rugi jasa produksi • Pembagian laba pengurang saldo laba PPL IAPI 64 Akuntansi Ekuitas • Penyajian – Disajikan tersendiri dala bentuk cadangan tujuan, cadangan umum dan saldo laba yang belum ditentukan tujuannya. • Pengungkapan saldo laba – Apropirasi dan pemisahan saldo laba dan penjelasan termasuk tujuan apropriaasi – Peraturan, perikatan, pemmbatasan dan jumlah pembatasan – Koreksi masa lalu yang mempengaruhi saldo laba – Jumlah pembagian laba – Pengungkapan deklarasi dividen setelah tanggal neraca sebelum penyelesaian laporan keuangan. – Jumlah perubahan saldo laba yang berasal dari reklasifikasi PPL IAPI 65 Akuntansi Pendapatan PDAM • Pendapatan : – Pendapatan operasional • Pendapatan penjualan air • Pendapatan non air: sambungan baru, pemeriksaan lab, penggantian kerusakan, penyambungan kembali – Pendapatan non operasional dividen, sewa, keuntungan penjualan aset tetap, pendapatan investasi • Pengakuan pendapatan – Pendapatan penjualan air diakui saat terbitnya daftar Rekening ditagih – Pendapatan penjualan non air saat terbitnya Daftar Piutang Tagihan Non Air – Pendapatan non operasional timbul hak untuk memperoleh pendapatan dan nilainya dapat diukur dengan andal PPL IAPI 66 Akuntansi Pendapatan PDAM • Pengukuran pendapatan – Pendapatan penjualan air nilai tagihan pemakaian dilakukan dengan tarif – Pendapatan penjualan non air nilai yang ditagihkkan – Pendapatan non operasional timbulnya hak • Pengungkapan – Kebijakan akuntansi sebagai dasar pengakuan – Jumlah setiap kategori pendapatan yagn diakui – Jenis pendapatan signifikan PPL IAPI 67 Akuntansi Pendapatan PDAM • Pengukuran pendapatan – Pendapatan penjualan air nilai tagihan pemakaian dilakukan dengan tarif – Pendapatan penjualan non air nilai yang ditagihkkan – Pendapatan non operasional timbulnya hak • Pengungkapan – Kebijakan akuntansi sebagai dasar pengakuan – Jumlah setiap kategori pendapatan yagn diakui – Jenis pendapatan signifikan PPL IAPI 68 Akuntansi Beban PDAM • Beban operasional – Beban yang dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan utama. – Diakui jika terdapat penurunan manfaat ekonomi di masa depan dan dapat diukur dengan andal – Disajikan sebagai pos terpisah • Beban non operasional – Dikeluarkan untuk bukan kegiatan utama – Disajikan terpisah dari beban operasional • Pengungkapan – Rincian beban operasional dan non operasional menurut sifatnya – Informasi relevan PPL IAPI 69 Pelaporan • Laporan harian – Laporan harian kas ikhtisar penerimaan dan pengeluaran kas – Daftar harian penerimaan kas dan bank – Daftar harian pengeluaran kas dan bank • Laporan bulanan – Laporan keuangan neraca, laporan laba rugi dan laporan arus kas – Laporan rekening rekening air, penagihan bulanan, laporan efektivitas penagihan – Laporan logistik pembelian, mutasi persediaan – Laporan sambungan pelanggan Laporan posisi sambungan pelanggan, pemutusan dan penyambungan kembali, penanganan pengaduan pelanggan – Laporan kegiatan meter – Laporan Produksi dan Distribusi – Laporan Personalia – Laporan Ringkasa Kegiatan Utama PPL IAPI 70 Pelaporan • Laporan tahunan – Laporan keuangan • • • • • Neraca komparatif Laporan laba rugi Laporan arus kas Laporan perubahan ekuitas Catatan atas laporan keuangan – Laporan kinerja • Laporan bulanan – Aspek keuangan – Aspek operasional – Aspek administasi • Perencanaan • pengendalian PPL IAPI 71 Biaya Pinjaman • Biaya pinjaman adalah bunga dan biaya lainnya yang timbul dari kewajiban keuangan suatu entitas • Termasuk: – Bunga cerukan bank dan pinjaman jangka pendek dan panjang – Amortisasi diskonto atau premium pinjaman – Amortisasi biaya tambahan pinjaman – Beban pembiayaan sewa pembiayaan – Perbedaan nilai tukar dari pinjaman mata uang asing yang dianggap sebagai penyesuaian terhadap biaya bunga. • Entitas harus mengakui seluruh biaya pinjaman sebagai beban pada laporan laba rugi di periode terjadinya PPL IAPI 72 Pajak Penghasilan • Diakui berdasarkan kewajiban pajak periode berjalan dan periode sebelumnya yang belum dibayar. • Jika terdapat kelebihan bayar maka diakui sebagai aset. • Pajak tangguhan tidak diatur. • Kewajiban pajak entitas: – Membayar pajak atas penghasilan yang diterima melalui pembayaran angsuran pajak dan dipotong pihak lain – Memotong pajak atas penghasilan pihak lain pembayaran gaji, sewa, jasa – Utang pajak dan pajak dibayar dimuka disajikan dalam laporan kuangan dan pengungkapan atas rincian pajak – Pengungkapan diperlukan jika ada SKP PPL IAPI 73 Mata Uang Pencatatan dan Pelaporan • Menggunakan mata uang rupiah. • Entitas dapat menggunakan mata uang lain sepanjang memenuhi sebagai mata uang fungsional. • Mata uang pencatatan harus sama dengan mata uang pelaporan. • Mata uang fungsional: indikator arus kas, indikator harga jual, indikator biaya. • Penentuan saldo awal untuk pencatatan akuntansi dilakukan dengan mengukur seolah-olah mata uang fungsional telah digunakan sejak terjadinya transaksi. PPL IAPI 74 Transaksi dalam Mata Uang Asing • Transaksi dalam mata uang asing dicatat pada pengakuan awal dengan menggunakan kurs tunai pada tanggal transaksi. • Pada akhir periode pelaporan, entitas harus melaporkan: – pos moneter dengan kurs tanggal neraca – pos moneter yang diukur dengan biaya perolehan historis dengan kurs pada tanggal transaksi – pos non moneter yang diukur pada nilai wajar dengan kurs pada tanggal nilai wajar. • Keuntungan atau kerugian diakui pada beban tahun berjalan dan keuntungan atau kerugian yang terkait langsung dengan transaksi ekuitas dibebankan ke ekuitas. PPL IAPI 75 Peristiwa setelah Tanggal Laporan • Dua jenis peristiwa setelah tanggal neraca – Peristiwa setelah tanggal laporan yang memerlukan penyesuaian – Peristiwa yang tidak memerlukan penyesuaian. • Dividen yang diumumkan setelah tanggal laporan tidak boleh diakui sebagai kewajiban pada akhir perode laporan. PPL IAPI 76 Pihak Hubungan Istimewa • Pengungkapan hubungan termasuk hubungan entitas induk dengan anak. • Pengungkapan kompensasi personel manajemen kunci • Pengungkapan transaksi pihak yang mempunyai hubungan istimewa. • Entitas tidak boleh menyatakan bahwa transaksi tersebut dilakukan setara dengan pihak yang faham dan berkeingingan untuk melakukan transaksi kecuali syarat tersebut dapat dibenarkan. PPL IAPI 77 Sistem Akuntansi • Pencatatan transaksi dilakukan berdasarkan bukti. • Pencatatan transaksi dilakukan baik dalam jurnal khusus maupun jurnal umum: – – – – – – Daftar voucher yang harus dibayar Jurnal rekening air dan non air Jurnal penerimaan kas/bank Jumal pembayaran kas/bank Jurnal pemakaian bahan instalasi dan kimia Jurnal umum • Transaksi yang telah dicatat dalam jurnal khusus setiap bulan diposting ke dalam buku besar. • Neraca lajur bulanan dibuat untuk digunakan menyusun laporan keuangan bulanan. • Buku pembantu diselenggarakan untuk mencatat rincian perkiraan buku besar tertentu: bank, piutang, pelanggan, utang, persediaan. 78 Proses Akuntansi • Proses akuntansi dapat dilaksanakan sebagai berikut: – Transaksi dicatat dalam dokumen bukti transaksi menjadi dasar untuk melakukan pencatatan. – Bukti dicatat dalam buku jurnal setiap terjadi transaksi. Untuk beberapa transaksi tertentu dicatat dalam Buku Pembantu. – Jurnal kumulatif dalam buku harian diposting dalam buku besar. – Dari Buku besar dibuat Neraca Lajur untuk kemudian dibuat Laporan Keuangan bulanan. • Proses tersebut dapat dijalankan dengan sistem berbasis komputer sehingga pembuatan dokumen dan transaksi menjadi proses yang terintegrasi. Setiap dokumen yang dikeluarkan akan menjadi bukti transaksi sekaligus dapat langsung dilakukan proses pencatatan. • Kebutuhan komputerisasi sistem dipengaruhi kebutuhan entitas. 79 PPL IAPI 80