Uploaded by User150196

1 Gunung Muria Maar Volcanoes

advertisement
Kawasan Volkanik Muria :
Rangkaian Maar yang Berhubungan Dengan Gunung Api Muria
Maar adalah kawah gunung berapi dangkal dengan sisi curam yang dikelilingi oleh
endapan tephra. Endapan tephra paling tebal di dekat kawah dan berkurang dengan jarak dari
kawah. Maar terbentuk oleh satu atau lebih ledakan bawah tanah yang terjadi ketika magma panas
bersentuhan dengan air tanah dangkal untuk menghasilkan ledakan uap yang dahsyat. Munculnya
magma ke permukaan hingga menyentuh air tanah tersebut, dikontrol oleh rekahan (sesar) sebagai
akibat gaya ekstensi.
Ciri – Ciri Maar Volcanoes :
1. Ukuran gunung relatif kecil, tidak terlalu tinggi, dan landau.
2. Short-lived but violent.
3. Kawah gunung api maar memperlihatkan penampakan lingkaran (circular features) atau
cekungan melingkar (circular depressions).
4. Kawah berbentuk corong
5. Dapur magma dangkal (?)
6. Dikelilingi oleh endapan hasil letusannya
7. Rangkaian erupsi gunung api maar diawali oleh letusan freatik, kemudian dilanjutkan
dengan letusan freatomagmatik dan magmatik, serta diakhiri dengan erupsi lelehan lava.
Bagian-Bagian Gunung Api Maar :
1. Diatrema : Diatrema adalah pipa vulkanik berisi breksi yang terbentuk setelah terjadinya
ledakan bergas. Diatrema sering kali menembus permukaan dan menghasilkan kerucut tuff,
kawah yang relatif dangkal yang disebut maar. Diatrema memiliki karakteristik unik yang
terkait dengan mekanisme khusus pembentukannya.
2. Feeder Conduit : pipa yang membawa magma dari dapur magma, naik melalui kerak
sampai mencapai permukaan.
3. Water Table : Batas bawah tanah antara permukaan tanah dan daerah di mana air tanah
menjenuhkan ruang antara sedimen dan retakan pada batuan.
4. Zone of Confinement : Zona yang tersaturasi air.
5. Magma Chamber (?) : Tempat terakumulasinya batuan berfasa cair di bawah permukaan
bumi.
6. Root zone
Additional Information :
1. Diketahui adanya tiga gunung api tipe maar di Semenanjung Muria, yaitu Maar Bambang,
Maar Gunungrowo dan Maar Gembong, di samping Gunung Api Muria dan Gunung Api
Genuk.
2. Semenanjung Muria ini agaknya sudah memenuhi sebagian persyaratan, yaitu tersedianya
air tanah (dangkal) dan air laut, dan adanya batuan karbonat Formasi Bulu sebagai batuan
dasar yang berinteraksi dengan magma membentuk gas uap air dan CO2 yang bertekanan
tinggi, menimbulkan letusan freatik dan freatomagmatik pada maar.
3. Berdasarkan analisis petrogenesis (Edwards, 1990; Edwards dkk., 1991), batuan Gunung
Api Muria Muda berasal dari selubung bumi, yang tidak berhubungan dengan penunjaman
kerak bumi, melainkan melalui celah hot spot atau pemekaran kerak bumi di sebelah utara
busur gunung api Jawa.
4. Muria memiliki dua jenis magma, yaitu deret ultrapotassic dan deret ultrapotassic Kalkalkali (seri shoshonitic), sedangkan central volcanic arc diwakili oleh andesit basaltik dan
basaltik medium K dan deret Kalk-alkali K tinggi (Gertisser dan Keller, 2003).
5. Asal magma tidak berasal dari pelelehan akibat subduksi lempeng Hindia/Australia yang
menujam di bawah Pulau Jawa, namun sumber magmanya berasal dari pelelehan sisa
lempeng bumi yang robek dan terjebak dibawah lempeng Sundaland.
Pertanyaan :
1. Ada pernyataan bahwa gunung api muria dulunya merupakan pulau vulkanik tersendiri
yang terpisah dari pulau jawa, yang sekarang tergabung karena sedimentasi dan pergerakan
pulau jawa ke utara. Lalu, bagaimana mekanisme pembentukan pulau vulkanik tersebut ?
2. Apakah sesar muria yang masih aktif (dilihat dari gempa kudus 2 mei 2022) dapat memicu
reaktivasi gunung muria ?
Referensi :
Bronto, S. and Mulyaningsih, S., 2007. Gunung api maar di Semenanjung Muria. Indonesian
Journal on Geoscience, 2(1), pp.43-54.
Mulyaningsih, dkk. 2022. The Petrology and Volcano-Stratigraphy of The Muria-Peninsula HighK Volcanic Rocks, Central Java, Indonesia. Journal of Geoscience, Engineering,
Environment, and Technology, Vol. 7 No. 2 2022 : 69 – 80.
Download