Uploaded by adityabasalamah123

askep febris pada anak

advertisement
ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN. T
DENGAN DIAGNOSA MEDIS FEBRIS
WINDA SEPTIANA
PRODI PENDIDIKAN PROFESI NERS
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS NASIONAL
2020/2021
FORMAT PENGKAJIAN PADA ANAK
Nama Mahasiswa : Winda Septiana
NPM
: ………………..
Tempat Praktek
HARI/TGL
: Rabu, 21 Juli 2021
I.
II.
: Komunitas
DATA IDENTITAS
Nama klien
: An. T
Nama Ayah
: Tn. S
Tanggal lahir
: 8 April 2007
Usia Ayah
: 48 thn
Usia/JK
: 14 thn/ L
Pekerjaan Ayah : Karyawan swasta
Nama ibu
: Ny. R
Pekerjaan ibu : Ibu rumah tangga
Usia Ibu
: 45 thn
KELUHAN UTAMA
Orang tua klien mengatakan klien demam sejak hari rabu setelah klien melakukan
vaksinasi hari selasa, suhu tubuh klien 38,2ºC, suhu tubuh klien naik turun, klien
tampak berkeringat, wajah klien tampak memerah, klien merasa lemas, klien
merasa nyeri di lengan atas.
P : Nyeri terasa setelah vaksinasi
Q : Nyeri seperti di tusuk
R : Nyeri di bagian lengan atas
S : Skala 4
T : Hilang timbul
III.
RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU
1. Riwayat pre natal
-
:
Ibu klien rutin melakukan pemeriksaan kehamilan 1x1 bulan pada saat
hamil di bidan
-
Tidak ada riwayat mengkonsumsi obat-obatan saat hamil
2. Riwayat antenatal
:
Ibu klien melahirkan secara normal di bidan, usia kehamilan saat lahir 9 bulan,
dengan fisik :
-
Berat badan
: 2900 gram
-
Panjang badan
: 50 cm
-
Lingkar kepala
: 35 cm
-
Lingkar dada
: 35 cm
-
Lingkar lengan
: 13 cm
-
Penelitian Abgaskor
:
SCORING
Appearance
2
Pulse
2
Grimace
2
Activity
2
Respiration
2
Jumlah
10
Keterangan : pada appearance (warna kulit) warna kulit tubuh, tangan, dan
kaki normal merah muda, tidak ada sianosis dengan score 2, pada pulse
(nadi) >100 kali/menit dengan score 2, pada grimace (reflek) bayi menangis
atau batuk atau bersin saat stimulus saluran napas dengan score 2, pada
activity (tonus otot) bergerak aktif sengan score 2, pada respiration
(pernafasan) pernafasan baik dan teratur, menangis kuat dengan score 2, dan
jumlahnya 10/10 digolongkan baik
3. Riwayat post natal
-
Ibu
:
: Keadaan ibu saat pasca melahirkan tidak mengalami
pendarahan, ASI ibu dapat keluar
-
Bayi
:
4. Riwayat Imunisasi
: Imunisasi klien lengkap
5. Penyakit waktu kecil :
Klien tidak memiliki penyakit sewaktu kecil
6. Pernah dirawat di RS :
Klien tidak pernah dirawat di RS
7. Riwayat Pembedahan :
Klien tidak pernah memiliki riwayat pembedahan
8. Riwayat Alergi
:
Klien tidak memiliki riwayat alergi makanan ataupun obat
9. Konsumsi obat
: Klien meminum paracetamol 500mg 3x1 setelah makan
10. Riwayat kecelakaan : Klien tidak memiliki riwayat kecelakaan
IV.
RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA
1. Riwayat penyakit yang diturunkan :
Klien tidak memiliki riwayat penyakit keturunan
2. Riwayat penyakit saudara sekandung :
Klien tidak memiliki riwayat penyakit dari saudara sekandung
3. Pola asuh orang tua : Pola asuh orang tua baik
4. Genogram ( 3 generasi ) (Gambar) :
Keterangan :
: Laki-Laki
: Perempuan
: Garis Perkawinan
: Garis Keturunan
: Tinggal Serumah
V.
RIWAYAT SOSIAL
1. Yang mengasuh
:
Ayah dan ibu klien
2. Hubungan dengan orang tua :
Ibu klien mengatakan hubungan dengan keluarga baik yaitu klien dapat
berinteraksi dengan ayah dan ibunya, juga dengan keluarga-keluarganya yang
lain, klien juga mudah berinteraksi dengan keluarga yang baru ia kenal.
3. Hubungan dengan teman
:
Ibu klien mengatakan hubungan dengan teman sebaya baik yaitu klien mudah
berinteraksi dengan temannya
4. Pembawaan secara umum
:
Klien tampak baik-baik saja dari segi fisik, tidak ada mengalami kecacatan dan
klien mudah berinteraksi dengan yang lain.
5. Lingkungan rumah
:
Orang tua dan klien tinggal di rumah sendiri, orang tua klien mengatakan
lingkungan sekitar bersih dan tidak pernah mengalami banjir.
VI.
KEBUTUHAN DASAR
1. Makanan yang disukai
:
Klien mengatakan menyukai makanan apapun yang disajikan
Makanan yang tidak disukai :
Tidak ada makanan yang tidak disukai
Pola makan
:
Sebelum sakit 3-4x dalam sehari, saat sakit 2x dalam sehari
Minuman yang disukai
:
Semua minuman disukai
Pola minum
:
Sebelum sakit klien minum 2000cc, saat sakit klien minum 1500cc
2. Mandi secara mandiri :
Saat sehat klien mandi mandiri, saat sakit klien dibantu ibu klien
Pola mandi
:
Saat sehat klien mandi 2x sehari, sedangkan saat sakit klien hanya di lap dengan
handuk basah
Pola mencuci rambut :
Klien mencuci rambut 2 hari sekali
Pola gosok gigi
:
Klien gosok gigi 2x sehari
Pola memotong kuku :
Klien potong kuku 1x seminggu, setiap hari jum’at
Pola membersihkan telinga:
Klien membersihkan telinga 1x seminggu, setiap hari jum’at
3. Pola eliminasi fekal
:
Saat sehat frekuensi eliminasi fekal ± 1-2x sehari, saat sakit frekuensi eliminasi
fekal ± 1-2x sehari
Karakteristik feses
:
Warna kuning kecoklatan, bau khas, konsistensi lembek
Pola eliminasi urine
:
Frekuensi eliminasi urine ± 5-6x sehari
Karakteristik urine
:
Warna kuning jernih, bau khas, konsistensi cair
4. Pola istirahat-tidur
:
Saat sehat klien tidur ± 7-8 jam sehari, dari jam 09.00-05.00. Saat sakit klien
tidur ± 9-10 jam sehari, di karenakan kondisi klien lemas
Kebiasaan sebelum tidur:
Sebelum tidur klien menonton tv dan bermain handphone
Tidur siang
:
Klien jarang tidur siang, dikarenakan sekolah
5. Aktifitas bermain
:
Klien jarang bermain di luar rumah, klien lebih sering bermain game di dalam
rumah
V.
KEADAAN KESEHATAN SAAT INI
1. Diagnosa Medis
: Febris
2. Tindakan operasi
: Tidak pernah atau tidak ada tindakan operasi
3. Status nutrisi
: BB 51 kg, TB 168 cm, IMT 18,1 (kurus)
4. Status cairan
: intake oral 1500cc, ouput BAK 5-6x dalam sehari, BAB
± 1-2x dalam sehari
5. Obat-obatan
: Saat ini mengkonsumsi obat Paracetamol 500mg 3x1
setelah makan
6. Aktifitas
: Sehari-hari klien sekolah
7. Tindakan keperawatan : -
I.
8. Hasil Laboratorium
: Tidak ada hasil laboratorium
9. Hasil rontgent
: Tidak ada hasil rontgen
10. Data tambahan
:-
PEMERIKSAAN FISIK (gunakan inspeksi, palpasi, perkusi & auskultasi untuk
memeriksa persistem dengan arah head to toe)
1. Keadaan Umum
: Klien tampak lemas
Tingkat kesadaran
: GCS 15, kesadaran compostmentis (E=4 V=5 M=6)
TB/BB/TD/S/RR/N
: 168 cm, 51 kg, mmHg, 38ºC, 22x/menit, 82x/menit
Data lain :
2. Kepala
Rambut
: Rambut klien tampak bersih, tidak kusam dan tidak terdapat
lesi disekitar kepala
Ubun-ubun
:
Telinga
: Telinga tidak terdapat serumen, tidak ada gangguan, telinga
simetris kiri dan kanan.
Mata
: Bersih, tidak ada kotoran, mata simetris kiri kanan,
kongjungtiva normal, pupil isokor, sklera tidak ikterik, tidak terdapat oedem.
Hidung
: Bersih tidak ada serumen, tidak ada nafas cuping hidung, tidak
terdapat polip, pernafasan 22x/menit
Membrane mukosa mulut : Mukosa bibir sedikit kering
Rongga mulut
: Bersih, tidak terdapat kotoran, jumlah gigi 28, bibir simetris kiri
kanan, keadaan rahan normal, tidak ada kelainan
3. Leher
Inspeksi : Tidak ada luka pada leher.
Palpasi : Tidak teraba benjolan, tidak terdapat pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada
pembesaran vena jugularis, trakea tepat berada ditengah dan tidak ditemukan
pembengkakan pada kelenjar limfe.
Data lain
:
4. Dada
- Inspeksi :, frekuensi nafas 22x/menit, warna kulit merata, tidak ada penggunaan
otot bantu penafasan, tidak menggunakan alat bantu pernafasan, tidak ada
pernafasan cuping hidung, Tidak terlihat adanya pulsasi iktus kordis, CRT <2
detik, tidak ada sianosis
- Palpasi : Ekspansi paru simetris, pengembangan sama di paru kanan dan kiri,
tidak ada kelainan, tidak ada nyeri tekan, Ictus cordis teraba di ICS 5, akral
hangat
- Perkusi : Suara paru sonor, Suara redup
- Auskultasi : Suara pernafasan vasikusler, ronchi (-), Wheezing (-), Suara S1 dan
S2, tidak ada bunyi jantung tambahan, tidak ada kelainan
5. Abdomen
- Inspeksi : Tidak ada lesi abdomen, tidak terpasang drain
- Auskultasi : Peristaltik usus terdengar 10x/menit
- Palpasi : Tidak ada oedem atau massa, tidak ada nyeri tekan, tidak ada nyeri
lepas, tidak ada pembesaran hepar
- Perkusi : Terdengar bunyi timpani pada area usus kuadran III, IV, dan bunyi
pekak pada usus kuadram I
Data lain
:
6. Ekstrimitas atas
Capilari refill
: CRT <2detik
Kuku
: Kuku klien bersih dan rapih
Fraktur
: Tidak terdapat fraktur
Tonus otot
: kekuatan otot kanan kiri 5
Data lain
5555
5555
5555
5555
:
7. Ekstrimitas bawah
Bentuk kaki
: Bentuk kaki normal, tidak ada kelainan
Kuku
: Kuku klien bersih dan rapih
Fraktur
: Tidak terdapat fraktur
Tonus otot
: kekuatan otot kanan dan kiri 5
Data lain
5555
5555
5555
5555
:
8. Genetourina
Genital
: Tidak terdapat gangguan pada genetalia
Urinal
: Tidak terdapat gangguan pada urinal
Anal
: Tidak terdapat gangguan pada anal
Data lain :
II.
PEMERIKSAAN PERKEMBANGAN
1. Psiko sosial
: Klien dapat berinteraksi dengan keluarga dan lingkungan secara baik,
klien tidak memiliki riwayat gangguan psiko sosial
2. Psiko seksual : Klien memasuki masa pubertas, tidak ada riwayat gangguan pada pola
seksual
3. Kognitif
: Klien lancar ketika berbicara, tidak riwayat gangguan kognitif
4. Motorik kasar : Tidak riwayat gangguan pada motorik kasar
5. Motorik Halus : Tidak riwayat gangguan pada motorik halus
Data lain :
III.
Respon Anak Terhadap Hospitalisasi
Klien tidak di rawat di rumah sakit
IV.
RINGKASAN RIWAYAT KEPERAWATAN
Orang tua klien mengatakan klien demam sejak hari rabu setelah klien melakukan
vaksinasi hari selasa, suhu tubuh klien 38,2ºC, suhu tubuh klien naik turun, klien
tampak berkeringat, wajah klien tampak memerah, klien merasa lemas, klien
mengatakan nyeri di bagian lengan atas, klien mengatakan nyeri setelah di
vaksinasi.
P : Nyeri terasa setelah vaksinasi
Q : Nyeri seperti di tusuk
R : Nyeri di bagian lengan atas
S : Skala 2
T : Hilang timbul
V.
ANALISA DATA
DATA SUBJEKTIF &
ETIOLOGI
MASALAH
Proses Infeksi
Hipertermia
DATA OBEJKTIF
DS:
-
Orang tua klien
mengatakan klien
demam sejak hari rabu
-
Orang tua klien
mengatakan klien
habis vaksinasi
-
Orang tua klien
mengatakan suhu naik
turun
DO:
-
TB : 168 cm
-
BB : 51 kg
-
TD : 110/70 mmHg
-
RR : 22x/menit
-
N : 82x/menit
-
Suhu tubuh klien
38,2ºc
-
Klien tampak
berkeringat
-
Klien tampak lemas
-
Mukosa bibir agak
kering
-
Respon turgor kulit
baik
-
Wajah klien tampak
memerah
DS:
Agen cedera fisiologis
-
Klien mengatakan
di tandai dengan adanya
nyeri di bagian lengan
nyeri di bagian lengan
atas
atas setelah di vaksinasi
-
Klien mengatakan
nyeri setelah di
vaksinasi
DO:
-
Skala nyeri 4
-
Nyeri hilang timbul
Nyeri akut
VI.
DIAGNOSA KEPERAWATAN YANG MUNCUL
1. Hipertermia berhubungan dengan respon trauma
2. Nyeri akut berhubungan dengan Agen cedera fisiologis
FORMAT PERENCANAAN KEPERAWATAN (NURSING CARE PLAN)
Berdasarkan Format NANDA NIC-NOC
Nama mahasiswa
: Winda Septiana
Ruang Praktik
: Komunitas
Nama Klien
: An. T
Diagnosa Medis
: Febris
NPM : ………………..
RM : …………………..
DIAGNOSA
TUJUAN & KRITERIA
INTERVENSI
MEDIS (SDKI)
HASIL (SLKI)
(SIKI)
Hipertermia
Setelah
berhubungan
tindakan
dengan
infeksi
proses selama
dilakukan Manajemen Hipertermia
keperawatan
2x24
jam Observasi
diharapkan suhu tubuh -
Identifkasi penyebab hipertermi (mis.
kembali normal, dengan
dehidrasi terpapar lingkungan panas
KH :
penggunaan incubator)
-
Suhu
tubuh
dalam
rentang normal
-
Nadi dan RR dalam
-
Monitor suhu tubuh
-
Monitor kadar elektrolit
-
Monitor haluaran urine
rentang normal
-
Tidak ada perubahan
warna kulit dan tidak
ada pusing
Terapeutik
-
Sediakan lingkungan yang dingin
-
Longgarkan atau lepaskan pakaian
-
Basahi dan kipasi permukaan tubuh
-
Berikan cairan oral
-
Ganti linen setiap hari atau lebih sering
jika mengalami hiperhidrosis (keringat
berlebih)
-
Lakukan pendinginan eksternal (mis.
selimut hipotermia atau kompres dingin
pada dahi, leher, dada, abdomen, aksila)
-
Hindari
pemberian
antipiretik
atau
aspirin
-
Batasi oksigen, jika perlu
Edukasi
-
Anjurkan tirah baring
Kolaborasi
-
Kolaborasi
cairan
dan
elektrolit
intravena, jika perlu
Nyeri akut
Setelah dilakukan
MANAJEMEN NYERI
berhubungan
intervensi keperawatan
Observasi
dengan Agen
selama 2x24 jam maka
-
cedera fisiologis
tingkat nyeri menurun,
Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
dengan kriteria hasil:
-
Identifikasi skala nyeri
-
Keluhan nyeri
-
Identifikasi respon nyeri non verbal
menurun
-
Identifikasi faktor yang memperberat
-
Gelisah menurun
dan memperingan nyeri
-
Monitor keberhasilan terapi
komplementer yang sudah diberikan
-
Monitor efek samping penggunaan
analgetik
Terapeutik
-
Berikan teknik nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri (mis. TENS,
hypnosis, akupresur, terapi musik,
biofeedback, terapi pijat, aroma terapi,
teknik imajinasi terbimbing, kompres
hangat/dingin, terapi bermain)
-
Control lingkungan yang memperberat
rasa nyeri (mis. Suhu ruangan,
pencahayaan, kebisingan)
-
Fasilitasi istirahat dan tidur
-
Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri
dalam pemilihan strategi meredakan
nyeri
Edukasi
-
Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu
nyeri
-
Jelaskan strategi meredakan nyeri
-
Anjurkan memonitor nyri secara mandiri
-
Anjurkan menggunakan analgetik secara
tepat
-
Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
-
Kolaborasi pemberian analgetik, jika
perlu
CATATAN PERKEMBANGAN
Nama mahasiswa
: Winda Septiana
Ruang Praktik
: Komunitas
Nama Klien
: An. T
Diagnosa Medis
: Febris
NPM : ………………..
RM
TANGGAL
No. DX
JAM
22 Juli 2021
1
09.00
: ……………………
IMPLEMENTASI
-
Mengidentifkasi penyebab hipertermi (mis.
dehidrasi terpapar lingkungan panas
penggunaan incubator)
RH : Demam muncul setelah klien melakukan
vaksinasi
-
Memonitor suhu tubuh
RH : Suhu 38,2ºC
1
10.00
-
Memonitor haluaran urine
RH : Klien BAK ±5-6 kali sehari
1
11.30
-
Melonggarkan atau lepaskan pakaian
RH : Klien memakai pakaian longgar dan tipis
agar mudah menyerap keringat
1
12.10
-
Membasahi dan kipasi permukaan tubuh
RH : Ibu klien menggunakan handuk basah
untuk membasahi permukaan tubuh klien
-
Memberikan cairan oral
RH : Klien sekali minum 250cc
-
Melakukan pendinginan eksternal (mis. selimut
hipotermia atau kompres dingin pada dahi,
leher, dada, abdomen, aksila
RH : Klien diberikan kompres air biasa pada
dahi
-
Memberikan antipiretik atau aspirin
RH : Klien meminum paracetamol 3x500mg
setelah makan
-
Menganjurkan tirah baring
RH : Klien istirahat dengan berbaring di tempat
tidur
22 Juli 2021
2
13.00
-
Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
RH :
P : Nyeri terasa setelah vaksinasi
Q : Nyeri seperti di tusuk
R : Nyeri di bagian lengan atas
S : Skala 3
T : Hilang timbul
-
Mengidentifikasi skala nyeri
RH : Skala nyeri 3
-
Mengidentifikasi respon nyeri non verbal
RH : Klien terkadang memgangi lengannya
yang nyeri
2
13.30
-
Mengidentifikasi faktor yang memperberat dan
memperingan nyeri
RH : Untuk mengurangi nyeri, klien
memberikan kompres hangat
-
Memonitor keberhasilan terapi komplementer
yang sudah diberikan
RH : Saat masih merasakan nyeri pada lengan
yg di suntik, ibu klien memberikan kompres
hangat
2
14.00
-
Menjelaskan strategi meredakan nyeri
RH : Ibu klien memahami teknik kompres
hangat untuk mengurangi nyeri di lengan klien
-
Memberikan teknik nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
RH : Ibu klien memberikan reknik kompres
hangat pada lengan atas yang di suntik
23 Juli 2021
1
09.00
-
Memonitor suhu tubuh
RH : Suhu 37ºC
1
10.00
-
Memonitor haluaran urine
RH : Klien BAK ±5-6 kali sehari
1
11.30
-
Melonggarkan atau lepaskan pakaian
RH : Klien memakai pakaian longgar dan tipis
agar mudah menyerap keringat
1
12.10
-
Membasahi dan kipasi permukaan tubuh
RH : Ibu klien menggunakan handuk basah
untuk membasahi permukaan tubuh klien
-
Memberikan cairan oral
RH : Klien sekali minum 250cc
-
Melakukan pendinginan eksternal (mis. selimut
hipotermia atau kompres air biasa pada dahi,
leher, dada, abdomen, aksila
RH : Klien diberikan kompres dingin di dahi
-
Memberikan antipiretik atau aspirin
RH : Klien meminum paracetamol 500mg
setelah makan
-
Menganjurkan tirah baring
RH : Klien istirahat dengan berbaring di tempat
tidur
23 Juli 2021
2
13.00
-
Mengidentifikasi skala nyeri
RH : Skala nyeri 2
-
Mengidentifikasi respon nyeri non verbal
RH : Klien sudah tidak memegangi lengannya
1
13.30
-
Memonitor keberhasilan terapi komplementer
yang sudah diberikan
RH : terapi komplementer kompres hangat yang
diberikan berhasil untuk mengurangi nyeri di
lengat klien
1
14.00
-
Menjelaskan strategi meredakan nyeri
RH : Ibu klien memahami teknik kompres
hangat untuk mengurangi nyeri di lengan klien
-
Memberikan teknik nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
RH : Ibu klien memberikan teknik kompres
hangat pada lengan atas yang di suntik
EVALUASI HASIL
Nama mahasiswa
: Winda Septiana
Ruang Praktik
: Komunitas
Nama Klien
: An. T
Diagnosa Medis
: Febris
NPM : ………………..
RM : …….......................
TANGGAL &
DIAGNOSA
EVALUASI
JAM
KEPERAWATAN
(SOAP)
24 Juli 2021
Hipertermia
10.00
berhubungan
NAMA&TTD
S:
-
Orang
tua
klien
dengan proses
mengatakan
demam
infeksi
klien sudah turun
O:
-
TD : 110/70 mmHg
-
RR : 22x/menit
-
N : 82x/menit
-
S : 36,6ºC
-
Mukosa bibir klien
lembab
A : Masalah teratasi
P: Intervensi dihentikan
24 Juli 2021
Nyeri akut
10.00
berhubungan
S:
dengan Agen
-
cedera fisiologis
Klien
mengatakan
sudah tidak nyeri pada
lengan atas berkurang
O:
-
Skala nyeri 1
A : Masalah teratasi
P: Intervensi dihentikan
Download