BAB II LANDASAN TEORI, PENELITIAN YANG RELEVAN, DAN KERANGKA BERPIKIR A. Landasan Teori 1. Teori Dasar Sistem Dalam mendefinisikan sistem, ada dua kelompok pendekatan yaitu pendekatan yang menekankan pada prosedurnya dan pendekatan yang menekankan pada komponen atau elemennya. Pendekatan sistem yang menekankan pada prosedurnya didefinisikan oleh Jogiyanto (2005:1) sebagai berikut : “Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedurprosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.” Pendekatan sistem yang merupakan jaringan kerja dari prosedur lebih menekankan urutan-urutan operasi di dalam sistem. Sedangkan, pendekatan sistem yang menekankan pada komponen atau elemennya didefinisikan oleh Jogiyanto (2005:2) bahwa sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Suatu sistem dapat terdiri dari sistem–sistem bagian (subsistem) yang saling berinteraksi, sebagai akibat adanya input yang diproses menjadi output/informasi, misalnya sebuah komputer terdiri dari beberapa komponen. Apabila salah satu bagian dari 8 9 sistem tidak ada maka sistem tersebut tidak akan berfungsi sebagaimanamestinya. Karakteristik sistem terdiri dari : a. Komponen Sistem Komponen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. b. Batasan Sistem Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu sistem menunjukan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut. c. Lingkungan Luar Sistem Lingkungan luar dari sistem adalah apapun di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. d. Penghubung Sistem Penghubung sistem merupakan media penghubung atau subsistem dengan subsistem lainnya. Dengan subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem lainnya membentuk satu kesatuan. 10 e. Masukan Sistem Masukan sistem dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input berupa sebuah program komputer, pada komputer data merupakan signal input untuk diolah menjadi informasi f. Pengolahan Sistem Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolahan yang akan merubah input menjadi output. g. Keluaran Sistem Keluaran sistem merupakan hasil dari pengolahan sistem dan mengklasifikasikan masukan menjadi keluaran. h. Sasaran Sistem (objectives) Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Sasaran sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan dan keluaran yang akan dikatakan berhasil bila mengenai sasran dan tujuannya. 2. Teori Sistem Informasi Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. (Jogiyanto, 2005:11). Menurut Gordon B. Davis (1984) dalam buku Analisis dan Sistem Informasi (Jogiyanto, 2005:15) mengemukakan bahwa sistem informasi 11 adalah suatu sistem yang menghubungkan pengguna (individu dan organisasi) dengan komputer yang dirancang secara integrasi guna menyediakan informasi yang mendukung fungsi operasional, manajemen, analisis serta fungsi pengambilan keputusan dalam suatu organisasi. 3. Pengolahan Data Proses pengolahan data terdiri dari 3 tahapan dasar yang di sebut dengan siklus pengolahan data (data processing cycle) yaitu input, processing, dan output. (Al Bahra Bin Ladjamudin : 2005) PROCESSING (Pengolahan Data) INPUT (Data) OUTPUT (Informasi) Gambar 2.1 Siklus Pengolahan Data (Al Bahra Bin Ladjamudin : 2005) Tiga tahap dasar dari siklus pengolahan data tersebut dapat dikembangkan lebih lanjut. Siklus pengolahan data yang dikembangkan (expanded data processing cycle) dapat ditambahkan 3 atau lebih tahapan lagi, yaitu origination, storage, dan distribution. Input Origination Processing Output Distribution Gambar 2.2 Pengembangan Siklus Pengolahan Data (Jogiyanto : 2005) Origination : Tahap ini berhubungan dengan proses dari pengumpulan data yang biasanya merupakan (recording) data ke dokumen standar. proses pencatatan 12 Input : Tahap ini merupakan proses pemasukkan data kdalam proses komputer melalui alat input (Input Device). Processing : Tahap ini merupakan proses pengolahan dari data yang sudah dimasukkan yang dilakukan oleh alat pemroses (Processng menghitung, Device), yang dapat membandingkan, berupa proses mengklasifikasikan, mengurutkan, mengendalikan atau mencari di storage. Output : Tahap ini merupakan menghasilkan output dari hasil pengolahan data ke alat output (Output Device), yang berupa informasi. Distribution : Tahap ini merupakan proses dari distribusi outputkepada pihak yang berhak dan membutuhkan informasi. Storage : Tahap ini merupakan proses perekaman hasil pengolaha kesimpanan luar (Storage). Hasil pengolahan data yang disimpan di storage dapat dipergunakan sebagai bahan input untuk pruses selanjutnya. 4. Home Industry Menurut Santoso (2002) dalam bukunya “Pendidikan Keterampilan Wirausaha Home Industry” mengemukakan bahwa industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah atau barang setengah jadi menjadi barang jadi barang jadi yang memiliki nilai tambah untuk mendapatkan keuntungan. Usaha perakitan atau assembling dan juga 13 reparasi adalah bagian dari industri. Hasil industri tidak hanya berupa barang, tetapi juga dalam bentuk jasa. 5. Diagram Aliran Data (DAD) Menurut Al Bahri Bin Ladjamudin (2005), DAD merupakan penggambaran sistem yang menggunakan bentuk simbol untuk menggambarkan aliran data dalam suatu proses yang saling berhubungan. Diagram Aliran Data (DAD) merupakan model dari sistem untuk menggambarkan pembagian sistem ke modul yang lebih kecil. Salah satu keuntungan menggunakan DAD adalah memudahkan pemakai atau user yang kurang menguasai bidang komputer untuk mengerti sistem yang akan dikerjakan. Beberapa simbol yang dipergunakan untuk menggambarkan sistem antara lain : a. External Entity (Entitas)/ Terminator, merupakan simbol yang mewakili elemen yang berada di luar sistem, tetapi memiliki hubungan interaksi dengan sistem. b. Process/ Proses, merupakan simbol yang mewakili kegiatan untuk mengubah data menjadi informasi atau masukan untuk data lain. c. Data Store/ Penyimpanan Data, merupakan simbol yang mewakili tempat penyimpanan dari data dan dapat dipergunakan bila dibutuhkan. d. Data flow/ Arus Data, merupakan simbol yang mewakili arah aliran data yang berasal dari satu proses, data store atau elemen 14 lingkungan menuju ke satu proses, data store atau enviromental element lainnya. Pemodelan sistem dengan menggunakan DFD memiliki level yang menandai penggambaran sistem mulai dari umum hingga detail. Level yang menandai hubungan yang paling umum dan menggambarkan sistem secara keseluruhan disebut context diagram. Dari context diagram selanjutnya dapatdiuraikan ke dalam DFD level 0, 1, hingga level dimana proses dianggap cukup detail dan jelas serta tidak bisa diuraikan lebih detail. Dalam penggambaran proses, perlu diberikan penomoran, demikian juga dengan level uraian dari proses tersebut. Contohnya proses dengan nomor “1“ pada DFD level “0” bila diuraikan pada DFD level “1”, maka penomoran proses perlu didahului dengan nomor proses yang diuraikan, yaitu “1.1”, “1.2”, “1.3” dan seterusnya. Hal yang sama juga akan berlaku pada penomoran DFD level selanjutnya. 6. Entity Relationship Diagram (ERD) Menurut Al Bahri Bin Ladjamudin (2005), mengemukakan bahwa ERD adalah suatu model jaringan yang menggunakan susunan data yang disimpan dalam sistem secara abstrak. Entity Relationship Diagram (ERD) berfungsi untuk menggambarkan relasi dari dua file atau dua tabel yang dapat digolongkan dalam tiga macam bentuk relasi, yaitu satu-satu, satu-banyak, dan banyak-banyak. Penggambaran ini akan membantu 15 analis dalam melakukan perancangan proses yang kelak akan dituangkan dalam bentuk baris-baris program. Komponen-komponen dari ERD yaitu : 1. Entity/ Entitas, adalah sesuatu yang dapat dibedakan dalam dunia nyata, dimana informasi yang berkaitan dengannya dikumpulkan. Entity set adalah kumpulan dari entity yang sejenis. 2. Relationship/ Relasi, adalah hubungan yang terjadi antara satu atau lebih entity. Relationship set adalah kumpulan relationship yang sejenis. 3. Atribut, merupakan item data yang menjadi bagian dari entitas. Istilah lain dari atribut adalah properti. 4. Kekangan, digunakan untuk melindungi integritas data, misalnya melindungi kesalahan waktu pengisian data. 5. Domain, merupakan nilai yang berlaku pada suatu atribut. Kekangan domain mendefinisikan nama, tipe, format, panjang, serta nilai dari masing-masing item data. Misalnya tipe data char, numeric, atau jenis lainnya pada perangkat lunak sistem basis data. Char menyatakan tipe karakter, dapat berupa gabungan beberapa huruf, simbol, dan angka numeric menyatakan tipe bilangan. 6. Integritas referensi, merupakan aturan-aturan yang mengatur hubungan antara kunci primer dengan kunci tamu milik tabel-tabel yang terdapat pada suatu sistem basis data relasional untuk menjaga konsistensi data. Tujuan dari integritas referensi adalah untuk 16 menjamin elemen dari suatu tabel yang menunjukkan ke suatu pengenal unik pada suatu baris pada tabel lain yang benar-benar menunjuk ke nilai yang ada itu. 7. Pemrograman Java Java adalah sebuah teknologi yang diperkenalkan oleh Sun Microsystems pada pertengahan tahun 1990. Menurut definisi dari Sun, Java adalah nama untuk sekumpulan teknologi untuk membuat dan menjalankan perangkat lunak pada komputer standalone ataupun pada lingkungan jaringan. Kita lebih suka menyebut Java sebagai sebuah teknologi dibanding hanya sebuah bahasa pemrograman, karena Java lebih lengkap dibanding sebuah bahasa pemrograman konvensional. Sistem Operasi Java biasanya ditulis dalam sebuah kombinasi dari kode bahasa C dan assembly, terutama disebabkan oleh kelebihan performa dari bahasa tersebut dan memudahkan komunikasi dengan perangkat keras. Satu kesulitan dalam merancang sistem basis bahasa adalah dalam hal proteksi memori, yaitu memproteksi sistem operasi dari pemakai program yang sengaja memproteksi pemakai program lainnya. Sistem operasi tradisional mengaharapkan pada tampilan perangkat keras untuk menyediakan proteksi memori. Sistem basis bahasa mengandalkan pada tampilan keamanan dari bahasa. Sebagai hasilnya, sistem basis bahasa menginginkan pada alat perangkat keras kecil, yang mungkin kekurangan tampilan perangkat keras yang menyediakan proteksi memori. 17 Dasar Pemrograman Java 2 adalah generasi kedua dari Java platform (generasi awalnya adalah Java Development Kit). Java berdiri di atas sebuah mesin interpreter yang diberi nama Java Virtual Machine (JVM). JVM inilah yang akan membaca bytecode dalam file .class dari suatu program sebagai representasi langsung program yang berisi bahasa mesin. Oleh karena itu, bahasa Java disebut sebagai bahasa pemrograman yang portable karena dapat dijalankan pada berbagai sistem operasi, asalkan pada sistem operasi tersebut terdapat JVM. Platform Java terdiri dari kumpulan library, JVM, kelas- kelas loader yang dipaket dalam sebuah lingkungan rutin Java, dan sebuah compiler, debuger, dan perangkat lain yang dipaket dalam Java Development Kit (JDK). 8. MySQL MySQL adalah salah satu dari sekian banyak sistem database yang merupakan terobosan solusi yang tepat dalam aplikasi database. MySQL merupakan turunan salah satu konsep utama dalam database sejak lama yaitu SQL (Structured Query Language). MySQL dikembangkan pada tahun 1994 oleh sebuah perusahaan pengembang software dan konsultan database di Swedia bernama TcX Data Konsult AB. Tujuan awal dikembangkan MySQL adalah untuk mengembangkan aplikasi web pada client. Saat ini MySQL dapat di download secara gratis di www.mysql.com. Sebagai database server yang memiliki konsep database modern, MySQL memiliki banyak sekali keistimewaan antara lain: 18 a. Portabilitas, dapat berjalan stabil pada berbagai sistem operasi, seperti Windowx, Linux, MacOS dan lain-lain. b. Open Source, di distribusikan secara gratis di bawah lisensi GPL (General Public License). c. Multiuser, dapat digunakan oleh beberapa user dalam waktu yang bersamaan tanpa mengalami masalah. d. Performance Tuning, memiliki kecepatan yang menakjubkan dalam menangani query yang sederhana, dapat memproses lebih banyak SQL persatuan waktu. e. Security, memiliki beberapa lapisan security seperti level subnet mask, nama host, izin akses user dengan sistem perizinan yang mendetail serta password yang terenskripsi. f. Scalability and Limits, mampu menangani database dalam skala besar, dengan jumlah record lebih dari 50 juta dan 60.000 tabel serta 5 miliar baris. Selain itu batas indeks yang dapat ditampung mencapai 32 indeks pada tiap tabelnya. g. Connectivity, dapat melakukan koneksi dengan client menggunakan protocol TCP/IP, Unix socket (Unix) atau Named pipes (NP) h. Localication, dapat mendeteksi pesan kesalahan pada client dengan menggunakan lebih dari 20 bahasa. i. Interface, memiliki antar muka (interface) terhadap beberapa aplikasi dan bahasa pemrograman dengan menggunakan fungsi API (Aplication Programming Interface). 19 j. Client and Tools, dilengkapi dengan berbagai tool yang dapat digunakan untuk administrasi database, dan pada setiap tool yang ada disertakan petunjuk online. B. Penelitian yang Relevan 1. Skripsi : Bunbun Drajat pada tahun 2008 menulis dalam skripsi dengan judul : “Perancangan Sistem Informasi Pengolahan Data Pemasukan dan Pengeluaran Barang di Koperasi Mahasiswa Universitas Siliwangi, Tasikmalaya.” Dari hasil analisis di lapangan, proses Pengolahan Data pemasukan dan pengeluaran Barang di Koperasi Mahasiswa Universitas Siliwangi belum terlihat optimal. Hal tersebut terjadi karena semua proses pengolahan masih menggunakan proses manual. Sistem Informasi Pengolahan Data Pemasukan dan Pengeluaran Barang yang berbasis komputer merupakan penyelesaian dari masalah yang terjadi saat ini dalam hal pengolahan data Pemasukan dan Pengeluaran Barang di Koperasi Mahasiswa Universitas Siliwangi. Hal tersebut bisa dilihat pada setiap proses yang terkomputerisasi. Contohnya dalam data barang masuk dan keluar yang tersimpan dalam sebuah basis data yang bisa mengetahui persediaan barang, transaksi pembayaran kepada supplier dengan bukti transaksi yang dibuat secara terkomputerisasi dan pembuatan laporan dari pemasukan, pengeluaran dan persediaan barang yang diberikan perhari, perminggu dan perbulan 20 dibuat secara terkomputerisasi sehingga tidak perlu mengecek langsung dari persediaan barang. Maka dari itu dengan dirancangnya Sistem Informasi Pengolahan Data Pemasukan dan Pengeluaran Barang diharapkan dapat mempermudah dan mempercepat dalam proses pengolahan data tersebut. 2. Skripsi : Andri Susanto menulis dalam skripsi dengan judul : “Perancangan Sistem Pengolahan Data Piutang Pada PT Sinar Sosro, KP. Bandar Lampung.” Sistem kerja yang diterapkan pada PT SINAR SOSRO Kantor Penjualan Bandar Lampung, khususnya pada bagian administrasi pengolahan data piutang dagang dalam proses kerjanya masih menggunakan program excel dimana dalam penggunaan program tersebut masih kurang efektif dan efisien, sehingga diperlukan analisis atas pengolahan data piutang dagang pada PT SINAR SOSRO agar dapat menghasilkan sistem baru yang lebih baik. Uraian Prosedur Perancangan Sistem Pengolahan Data Piutang Pada PT. Sinar Sosro KP Bandar Lampung : 1. Pelanggan membeli produk sosro melalui salesman dengan menggunakan faktur 4 rangkap yang berwarna putih, merah, biru, dan kuning. 2. Faktur kuning diarsip oleh sales berdasarkan nomor, dan faktur biru diberikan kepada pelanggan, sedangkan faktur merah diberikan 21 kepada admin penjualan dan faktur putih diberikan kepada admin piutang. 3. Setelah menerima faktur merah dari sales kemudian admin penjualan menginputkan data penjualan ke dalam database serta mencetak laporan penjualan, sedangkan faktur merah diarsip oleh admin penjualan berdasarkan nomor. 4. Selanjutnya admin piutang menerima faktur putih dari sales dan kemudian menginputkan data piutang ke dalam database serta mencetak laporan piutang, sedangkan faktur putih diarsip berdasarkan nomor oleh admin piutang. 5. Laporan Penjualan dan Laporan Piutang selanjutnya diberikan kepada pimpinan untuk diperikasa dan diotorisasi yang kemudian laporan piutang dan laporan penjulan diarsip berdasarkan tanggal. 22 C. Kerangka Berpikir Aturan/Prosedur : 1. UU No. 9 tahun 1995 tentang Usaha Kecil 2. Perda Kab. Bogor No.17 Tahun 2010 Tentang Industri Rumah Tangga 3. Kondisi saat ini : 1. Proses stock barang masih dilakukan secara manual. 2. Pendataan stok jenis barang belum efektif. 3. Laporan stok tidak akurat Sistem Aplikasi Pendataan Stock Barang Faktor Pendukung : 1. Produk 2. Karyawan 3. Administrasi Penjualan 4. Aplikasi Sistem Administrasi Penjualan 5. Perangkat Komputer Tujuan sistem : 1. Membuat sistem pendataan stock barang yang menunjang proses usaha. 2. Pengolahan data jenis dan jumlah barang secara efektif dan efisien 3. Mengembangkan proses-proses komputerisasi melalui implementasi sistem aplikasi berorientasi objek. 4. Menerapkan sistem dalam kegiatan transaksi penjualan 5. Mempermudah proses monitoring pemilik usaha. Gambar 2.3 Kerangka Berfikir Penjelasan : 1. Aturan/tata kerja Undang-Undang Republik Indonesia No. 9 tahun 1995 tentang Usaha Kecil menjelaskan tentang pengertian usaha kecil, usaha menengah, usaha besar, dan iklim usaha. Usaha kecil merupakan kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dan memenuhi kriteria kekayaan bersih atau hasil penjualan 23 tahunan serta kepemilikan. Sedangkan Peraturan Daerah Kabupaten Bogor No.17 Tahun 2010 Tentang Industri Rumah Tangga mengatur tentang tata cara, persyaratan, dan perijinan industri rumah tangga. 2. Kondisi saat ini Kondisi yang terjadi saat ini dimana segala aktivitas usaha dilakukan secara manual sehingga terjadi beberapa masalah dalam pelaksanaannya. Beberapa masalah yang umumnya terjadi antara lain : a. Pendataan stok barang masih secara manual. b. Tidak adanya penanggung jawab (kepala gudang) yang mengatur persediaan stok barang. c. Laporan stok tidak akurat. 3. Faktor Pendukung Faktor pendukung merupakan faktor-faktor yang menunjang proses perancangan sistem administrasi penjualan sesuai yang diharapkan. Faktorfaktor tersebut adalah : a. Produk yang beraneka ragam b. Jumlah karyawan (saat ini mencapai 30 orang) c. Administrasi keuangan yang berhubungan dengan pembayaran kepada karyawan dan pembayaran dari pihak pelanggan lancar. d. Aplikasi sistem informasi penjualan yang didukung oleh perangkat lunak seperti Java dan MySQL. e. Perangkat komputer yang saat ini menjadi pendukung utama dalam aktivitas kegiatan usaha. 24 4. Tujuan sistem Tujuan yang ingin dicapai untuk meningkatkan usaha pada masa yang akan datang. Tujuan ini antara lain : a. Membuat sistem pendataan stock barang yang menunjang proses usaha. b. Pengolahan data jenis dan jumlah barang secara efektif dan efisien c. Mengembangkan proses-proses komputerisasi melalui implementasi sistem aplikasi berorientasi objek. d. Menerapkan sistem dalam kegiatan transaksi penjualan e. Mempermudah proses monitoring pemilik usaha secara rutin dan membantu pemilik dalam pengembangan usahanya. mengambil sebuah keputusan untuk