URGENSI ILMU DALAM PERSPEKTIF AL -QURAN Dyah Syifa Herawati (50123035) URGENSI ILMU DALAM PERSPEKTIF AL -QURAN Pendahuluan Pengertian ilmu Pembahasan Penutup Kedudukan Ilmu Dalam Islam Urgensi Ilmu dalam al-Quran Kontribusi Ilmu terhadap kemajuan kehidupan manusia Pendahuluan Islam adalah agama yang mengajarkan umatnya untuk selalu belajar. Islam mengajarkan umatnya untuk selalu menggunakan akal pikiran yang sudah dikaruniakan Allah kepada manusia. Allah menciptakan manusia dari tidak tahu apa-apa. Islam juga agama yang memposisikan ilmu dalam posisi mulia. Bagaimana kalau di dunia ini tidak ada ilmu? Bayangkan saja, pasti akan kacau dan gelap gulita. Menuntut ilmu tidak hanya terbatas pada hal-hal ke duniaan saja melainkan juga akhirat perlu dipersiapkan. Jelaslah kunci utama keberhasilan dan kebahagiaan, baik di dunia maupun di akhirat adalah ilmu. Lalu bagaimanakah ilmu dalam perspektif al-Qur’an ?. Dalam makalah ini, pemakalah akan membahas mengenai urgensi ilmu didalam al-Qur’an. Ada beberapa hal yang akan dibahas pemakalah yakni diantaranya : Bagaimana ilmu dalam agama Islam ? Bagaimana urgensi ilmu dalam al-Qur’an ? Bagaimana kontribusi ilmu dalam kemajuan umat manusia ? Pengertian ilmu Kata ilmu secara etimologi berasal dari bahasa Arab : "(علمilm") yang berarti memahami, mengerti, atau mengetahui. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) ilmu adalah pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun secara bersistem menurut metode tertentu, yg dapat digunakan untuk menerangkan gejala tertentu di bidang (pengetahuan) itu. Ilmu ialah deskripsi data pengalaman secara lengkap dan tertanggung jawabkan dalam rumusanrumusannya yang sesederhana mungkin. Kedudukan Ilmu Dalam Islam Ilmu menempati kedudukan yang sangat penting dalam ajaran islam , hal ini terlihat dari banyaknya ayat al-Qur’an yang memandang orang berilmu dalam posisi yang tinggi dan mulia. Didalam Al qur’an , kata ilmu dan kata-kata jadianya di gunakan lebih dari 780 kali, ini bermakna bahwa ajaran Islam sebagaimana tercermin dari al-Qur’an sangat kental dengan nuansa-nuansa yang berkaitan dengan ilmu. Menurut Dr Mahadi Ghulsyani, ciri penting ilmu dari agama Islam meliputi : 1. Penolong manusia dalam perjalanannya menuju Allah adalah ilmu. Seperti dalam firman Allah surat al-Mulk ayat 10. 2. Pembeda antara agama Islam dengan agama yang lainnya dalam surat al-Alaq ayat 1-5 3. Menempatkan orang-orang yang berpengetahuan pada derajat tinggi. Allah Swt berfirman dalam al-Qur’an surat al-mujadalah ayat 11 4. Dengan ilmu dapat membimbing dirinya, ia dapat juga membimbing orang lain kepada kebaikan. Dalam surat ali-Imran ayat 104. 5. Ilmu dapat memecahkan berbagai persoalan pribadi, masyarakat dan lingkungannya. (surat al-ankabut ayat 43) Lebih lanjut, jelas sekali al-Qur’an memberikan kedudukan terhormat bagi ilmu dan para ulama. Hadis Nabi juga menunjukkan bahwa menuntut ilmu merupakan suatu kewajiban bagi setiap muslim. Dari sini muncul pertanyaan apakah segala macam ilmu yang harus dituntut oleh seorang muslim dengan hukum wajib atau ilmu tertentu saja? al-Ghazali dalam kitabnya Ihya Ulumuddin mengklasifikasikan ilmu dalam dua kelompok yaitu: 1. Ilmu fadhu ‘ain. Yaitu ilmu tentang cara amal perbuatan yang wajib. Maka orang yang mengetahui ilmu yang wajib dan waktunya wajibnya berartilah dia sudah mengetahui ilmu fardhu ‘ain. Contoh ilmu agama dengan segala cabangnya. 2. Ilmu fardhu kifayah. Ialah tiap-tiap ilmu yang tidak dapat dikesampingkan dalam menegakkan urusan duniawi. Contoh ilmu kedokteran, ilmu berhitung untuk jual beli, dan sebagainya. Sedangkan Ibnu Khaldun membagi kelompok ilmu dalam dua kelompok yaitu: 1. Ilmu aqliyah. Yaitu ilmu yang merupakan suatu yang alami pada manusia, yang ia bisa menemukannya karena kegiatan berpikir. meliputi ilmu-ilmu hikmah dan falsafah. Yaitu ilmu pengetahuan yang dengan indra-indra kemanusiaannya ia dapat sampai kepada mana yang benar dan mana yang salah, sesuai dengan kedudukannya sebagai manusia yang berpikir. 2. Ilmu naqliyah. Ilmu yang bersifat tradisional (naqli). ilmu itu secara keseluruhannya disandarkan kepada berita dan pembuat konvensi syara. Urgensi Ilmu dalam al-Quran Ayat-ayat tentang ilmu dalam al-Qur’an banyak sekali, ditemukan tersebar di beberapa surah, seperti: Q.S alBaqarah(2) : 145, 247, 255; Q.S Ali Imran(3): 61; Q.S al-Nisa(4): 162, 166; Q.S al-An’am(6): 100; Q.S Hud (11):14; Q.S Yusuf (12): 22; Q.S ar-Rad(13): 43; Q.S al-Isra’ (17): 60; Q.S al-Kahfi (18): 65; 66, 91; Q.S Taha (20): 110; Q.S al-Anbiya (21): 7, 74, 79; Q.S al-Hajj (22): 54; Q.S Asy-Syu’ara (26): 21; Q.S al— Naml (27): 40, 84; .Q.S al-Qasas (28): 78; Q.S al-Ankabut (29): 43; Q.S Sad (38): 45. Allah mengangkat derajat orang yang berilmu, terdapat dalam Q.S al-Mujadilah (58): 11. Untuk itu kita diperintahkan untuk mempelajari ilmu agama (Q.S atTaubah (9): 122), mempelajari alam dan isinya dengan akal dan ilmu [Q.S. Ali Imran(3): 190, 191; Q.S. Yunus (10): 5,6; Q.S ar-Rad(13) 3,4; Q.S. al-Nahl (16): 11, 16; Q.S. al-Isra’(17): 12; Q.S. Fatir(35): 27, 28]. Allah juga memerintahkan mempelajari kota yang dihancurkan, tentunya mempelajari dengan ilmu agar mendapatkan ibrahNya (Q.S. al-Hajj (22): 44, 45), mempelajari sejarah bangsa-bangsa tentu dengan ilmu (Q.S. Yusuf (12): 111; Q.S. ar-Rum (30): 9; Q.S. Fatir(35): 44), bahkan ada pula ilmu gaib (Q.S. al-Qalam(68): 47). Dengan mempelajari hal-hal tersebut, maka manusia dapat menguasai alam dengan ilmu (Q.S. al-Anbiya’ (21): 79, 82; Q.S. al-Jatsiyah (45): 12, 13). Dalam pandangan al-Qur’an, ilmu adalah keistimewaan yang menjadikan manusia unggul terhadap makhluk-makhluk lain guna menjalankan fungsi kekhalifahan. Ini tercermin dari kisah kejadian manusia pertama yang dijelaskan al-Qur’an pada Q.S al-Baqarah(2): 31 dan 32 Menurut pandangan Al-Qur’an seperti diisyaratkan wahyu pertama ilmu terdiri dari dua macam. Pertama, ilmu yang diperoleh tanpa upaya manusia, disebut dengan ‘ilm ladunni. Kedua, ilmu yang diperoleh karena usaha manusia, disebut juga dengan ‘ilm kasbi. Ayat-ayat mengenai ‘ilm kasbi jauh lebih banyak daripada yang berbicara tentang ‘ilm ladunni. Pembagian ini didasarkan atas pandangan al-Qur’an yang mengungkapkan adanya hal-hal yang “ada” tetapi tidak diketahui melalui upaya manusia sendiri. Ada wujud yang tidak tampak, sebagaimana ditegaskan berkali-kali oleh al-Qur’an. Dengan demikian, objek ilmu meliputi materi dan nonmateri, fenomena dan non-fenomena, bahkan ada wujud yang jangankan dilihat, diketahui oleh manusia pun tidak. Sehingga dalam Islam ilmu memiliki fungsi yaitu : 1. Membuktikan secara otentik sumber dasar, pokok- pokok dan prinsip-prinsip ajaran islam sebagai wahyu dari Allah yang tertuang dalam Al-Qur’an. 2. Memberikan penjelasan, contoh dan teladan pelaksanaan Agama Islam secara operational dalam sosial budaya umatnya, yang kemudian di kenal dengan sebutan assunnah/al-hadist. 3. Memberikan cara atau metode untuk mengembangkan ajaran Islam secara terpadu dalam kehidupan sosial budaya umat manusia sepanjang sejarah dengan sistem ijtihad. Sedangkan penting dan manfaatnya mempelajari ilmu bagi kehidupan kita 1. Akan mendapatkan pahala secara terus menerus bagi yang mengajarkannya. 2. Ilmu memberikan kepada yang memiliki pengetahuan untuk membedakan apa yang terlarang dan yang tidak, menerangi jalan kesurga, kawan diwaktu sepi dan teman ketika kita kehilangan sahabat. 3. Ilmu memimpin kita kepada kebahagiaan, menghibur kita dalam duka, perhiasan dalam pergaulan, perisai terhadap musuh. 4. Hamba Allah mencapai kebaikan, memperolah kedudukan yang mulia, dapat berhubungan dengan raja-raja di dunia, kebahagiaan akhirat. Selanjutnya dari manakah sumber ilmu ? Dr. Syamsuddin Arif mengatakan sumber ilmu dalam Islam ada; 1. persepsi indera (idrak al-hawas) 2. proses akal sehat (ta’aqqul) 3. intuisi sehat (qalb) 4. khabar shadiq. Kontribusi Ilmu terhadap kemajuan kehidupan manusia Peristiwa Big Bang Dalam surat AlAnbiya ayat 30 Konsep al-Quran dalam ilmu sains Orbit/ Matahari sebagai pusat peredaran (surat Al-Anbiya ayat 33 ) Proses terjadinya hujan Dalam surat An-Nuur ayat 43 Konsep Macam-macam bilangan Surah al-Baqarah ayat 261, surat alkahfi ayat 25 Konsep al-Quran dalam ilmu matematika konsep geometri dalam Al-Qur’an dalam surat al-Hajj ayat 29 proses penciptaan manusia Q.S. AlMu'minun ayat 12-16 Konsep al-Quran dalam ilmu biologi proses penciptaan manusia dari hasil pembuahan Q.S. Fathir ayat 11 penciptaan manusia dari beragam unsur Q.S. Al-Hajj ayat 5 siklus hidup manusia Q.S. Mukmin ayat 67 penyerbukan tumbuhan Q.S. Al-Hijr ayat 22 sistem hormon Q.S. Al-An'am ayat 99 dan 141 Konsep al-Quran dalam ilmu sosial An-nisa ayat 135 (tentang keadilan) Al-Hujurat ayat 10 (tentang Persaudaraan) Al-Baqarah ayat 237 dan al-An’am ayat 141 (tentang kebaikan pada orang lain) Al-Imran ayat 104 (tentang bekerja untuk kebaikan) Ali-Imran ayat 134 (tentang kerukunan keluarga) Al-Qalam ayat 28 (tentang menghormati orang lain) Konsep al-Quran dalam ilmu ekonomi Konsep konsumsi yaitu Surat An-Nisa’ ayat 29, Al-Jumu’ah ayat 9-10, Al-Baqarah ayat 168, Al-Maidah ayat 2 dan 87. Konsep distribusi yaitu surat Adz-Dzariyaat ayat 19, surat AlMa’arij ayat 24-25, surat Al-Hasr ayat 7, At-Thalaq ayat 7, At – Taubah ayat 60 dan 103,al-Baqarah ayat 279. Konsep Wadiah (Titipan) surat an-Nisa ayat 58 Konsep Gadai (Rahn) surat al-Baqarah ayat 283 Konsep musyarakah (kerjasama/ bagi hasil) surat as-Shaad ayat 24 Konsep jual online, akad salam (pesanan) surat al-Baqarah ayat 282 Konsep Qard (utang piutang) surat al-Baqarah ayat 245, ali-Imran ayat 14 TERIMAKASIH