SOAL TES MANDIRI PUEBI /EYD Assalamualaikum wr.wb., Para mahasiswa yang terpelajar, Materi pertemuaan rangkaian akhir Ejaan Bahasa Indonesia yang telah dikaji selama 5 sesi, akan diakhiri oleh tes responsi. Silahkan Anda pelajari kembali Ejaan Bahasa Indonesianya. Jawaban tersebut ditulis tangan pada kertas selembar, kemudian foto atau scan. Jawabannya dikumpulkan ke PJ Mata Kuliah Bahasa Indonesia. Selamat belajar dan semoga sehat selalu. Wassalam Di bawah ini disajikan teks yang tidak memiliki ejaan yang baik dan benar. Tugas Anda adalah menyalin teks berikut ini dengan menerapkan kaidah EYD yang tepat! menurut prof din syamsuddin ketua umum pp muhammadiyah demokrasi sebenarnya hanya sebuah cara yang saat ini dianggap paling fair untuk melahirkan kepemimpinan tapi kita sering dihadapkan pada realitas proses demokrasi ternyata tak selalu melahirkan kepemimpinan yang baik dan memuaskan rakyat kata bang din sapaan akrab mantan ketua jurusan perbandingan agama institut islam agama islam (iain) kini universitas islam negeri (uin) syarif hidayatullah jakarta itu kepada qalam din mengakui demokrasi di indonesia memang masih hanya sekedar sebuah prosedur sementara dari segi kualitas masih belum terlalu menjanjikan kepemimpinan yang dilahirkan proses demokrasinya masih tidak berkualitas dan tidak menjamin lahirnya kepemimpinan ideal tapi imbuh din kita tak boleh putus asa untuk mencobanya dengan penuh kesabaran sebab kualitas demokrasi akan sangat ditentukan oleh seberapa besar kedewasaan masyarakat yang terliba tegasnya oleh karena itu pengasuh pengajian orbit ini menegaskan, umat islam indonesia wajib mengawal demokrasi agar semakin dewasa dan berkualitas sebab dalam islam kepemimpinan merupakan tindakan fardlu khifâyah yang harus diupayakan bahkan jika ada dua orang muslim bepergian diwajibkan untuk menentukan dari salah satu diantara keduanya sebagai pemimpin dan menjadi salah jika umat islam tak peduli atau lari dari tanggung jawab kepemimpinan tapi jangan pula mereka terjebak dalam motivasi kepemimpinan yang salah menurut din ada dua referensi yang dapat selalu kita jadikan rujukan dalam melihat motivasi kepemimpinan pertama model abu dzar al-ghifari yang oleh rasulullah saw ditolak ketika meminta jabatan karena rasulullah tahu bahwa abu dzar tak akan mampu mengenban amanah itu kedua model nabi yusuf as yang menawarkan diri untuk menjadi bendaharawan negeri mesir karena menyadari kemampuan dirinya untuk menyelamatkan mesir dari paceklik panjang dan kebangkrutan (krisis multidimensi) sementara menurut faturochman peneliti puslit kependudukan ugm yogyakarta menjadi pemimpin tidaklah mudah dan lebih sulit lagi untuk menjadi pemimpin yang baik sayangnya banyak orang tidak menyadari bahwa mereka tidak layak menjadi seorang pemimpin ambisi besar malah sering menjadi modal satu-satunya ujar dosen fakultas psikologi ugm ini