Uploaded by User125543

Pendahuluan

advertisement
A. Pendahuluan
Globalisasi telah memacu peradaban manusia memasuki dunia informatika yang tak terbatas.
Kebutuhan akan informasi-informasi dan pengetahuan baru sudah menjadi kebutuhan primer
bagi masyarakat global. Perkembangan informatika ini menunjukkan pula indikasi adanya
perluasan kesempatan kerja, terutama yang berkait dengan media massa cetak. Dengan kata
lain tumbuh pesatnya kebutuhan akan informasi-informasi baru menyediakan lapangan kerja
yang luas, yaitu kerja penulisan.
Dunia media massa berhasil mewadahi segala bentuk kerja yang berkaitan dengan dunia
kepenulisan. Industri media massa berkembang dengan amat pesat sejalan dengan luasnya
kebutuhan informasi dan pengetahuan masyarakat global. Industri media massa muncul
sebagai salah satu bentuk industri raksasa yang memunculkan berbagai peluang bisnis. Jumlah
oplah media massa, baik surat kabar harian, majalah, tabloid, dan sebagainya terus meningkat
dari tahun ke tahun.
Siapa pun kita bisa menulis di media massa, maupun itu semua orang dengan segala profesi.
Jika mau menekuninya, semua orang bisa menulis di media massa. Meskipun media massa
sudah memiliki wartawan sebagai pemasok berita, namun sudah memiliki wartawan sebagai
pemasok berita, namun demikian isi media massa tidak hanya berita, tetapi juga tulisan-tulisan
lain yang dapat kita tulis sebagai penulis lepas (freelancer).
B. Pengertian Media Massa
Media massa merupakan media yang diperuntukkan untuk massa. Dalam ilmu jurnalistik,
media massa yang menyiarkan berita atau informasi disebut juga dengan istilah pers.
Menurut Undang-Undang (UU) Pokok Pers pasal 1 ayat (1) pers adalah Lembaga sosial dan
wahan komunikasi massa yang melaksanakan kegiatan jurnalistik meliputi mencari,
memperoleh, memiliki, menyimpan, mengeloal, dan menyampaikan informasi baik dalam
bentuk tulisan, suara, gambar, suara gambar, serta data dan grafik maupun dalam bentuk
lainnya dengan menggunakan media cetak, media elektronik, dan segala jenis yang tersedia.
Misi yang diemban dan dilaksanakan oleh pers atau media massa adalah ikut mengamankan,
menunjang, dan menyukseskan pembangunan nasional.
Secara psikologi massa adalah orang-orang yang memiliki perhatian yang sama terhadap
sesuatu hal yang sama. Misal, massanya majalah Ummi adalah para Muslimah, massanya
majalah Gadis adalah para remaja putri, massanya majalah Hai, adalah remaja putra, dan lain
sebagainya. Sedangkan secara sosiologis, massa adalah sejumlah orang yang menempati suatu
wilayah atau tempat tertentu. Misalnya massanya majalah Pajebar Semangat, Mekar Sari, Jaya
Baya yang berbahasa Jawa, adalah orang-orang yang bermukim dan memiliki latar etnis Jawa.
Pengertian massa sering juga disebut dengan istilah public, khalayak, atau masyarakat umum.
Sehingga saat seseorang menulis di media massa pun berlaku ketentuan-ketentuan atau ramburambu yang bersifat umum.
C. Fungsi Media Massa
Secara umum, fungsi dari media massa adalah sebagai berikut.
1. Menginformasikan (to inform). Maksudnya bahwa media massa merupakan saran untuk
menginformasikan peristiwa-peristiwa atau hal-hal penting yang perlu diketahui oleh
khalayak.
2. Mendidik (to educate). Tulisan di media massa dapat mengalihkan ilmu pengetahuan
sehingga mendorong perkembangan intelektual, membentuk watak sekaligus meningkat
keterampilan serta kemampuan yang dibutuhkan para pembacanya.
3. Menghibur (to entertaint). Media massa merupakan tempat yang dapat memberikan
hiburan kepada pembacanya atau khalayaknya. Menurut William S. Howell, hiburan bisa
digunakan untuk meredam ketegangan dan melunakkan potensi pertentangan atau friksi.
Tulisan yang bersifat menghibur biasanya dalam bentuk karangan khas (feature) dan fiksi
seperti novel, cerpen, dan puisi.
4. Memengaruhi (to influence), maksudnya bahwa media massa dapat memngaruhi
pembacanya. Baik pengaruh yang bersifat pengetahuan (cognitive), perasaan (afektive),
maupun tingkah laku (conative).
5. Memberikan respons sosial (to social responsibility), maksudnya bahwa dengan adanya
media massa baik penulis dan pembaca dapat menanggapi fenomena dan situasi sosial atau
keadaan sosial yang terjadi.
6. Penghubung (to linkage), maksudnya bahwa media massa dapat menghubungkan unsurunsur yang ada dalam masyarakat yang tidak bisa dilakukan secara perseorangan baik secar
langsung maupun tak langsung. Misalnya Ketika baik secara langsung maupun tak
langsung. Misalnya Ketika terjadi busung lapar yang melanda suatu daerah tertentu,
dengan adanya infromasi dari media massa, bencana tersebut bisa teratasi.
D. Karakteriktirstik Media Massa
Secara umum, karakteristik media massa adalah sebagai berikut.
1. Melembaga. Media massa merupakan Lembaga atau organisasi yang terdiri atas
kumpulan orang-orang yang digarakkan oleh suatu system manajemen dalam mencapat
suatu tujuan tertentu. Orang-orang dalam Lembaga media massa seperti pimpinan
redaksi, wartawan, pegawai tata usaha (redaksional), dan lain sebagainya tertampung
dalam suatu wadah yang terikat oleh berbagai peraturan-peraturan dan system tertentu.
2. Bersifat umum. Media massa bersifat umum. Artinya bahwa media massa terbuka dan
ditujukan untuk masyarakt umum. Berisi hal-hal yang bersifat umum dan otomatis
bukan kepentingan pribadi.
3. Bersifat anonym dan heterogen. Media massa bersifat anonym dan heterogen. Anonym
artinya bahwa orang-orang yang terkait dalam media massa tidak saling kenal. Bersifat
heterogeny artinya bahwa orang-orang yang menaruh perhatian pada media massa
bersifat beranekaragam (heterogen). Terdiri atas berbagai lapisan masyarakat yang
berbeda atas: suku, agama, ras, usia, Bahasa, pekerjaan, status, jenis kelamin,
Pendidikan, latar belakang budaya, dan perbedaan-perbedaan lainnya. Dengan
demikian, Ketika menulis di media massa, kita dituntu untuk dapat menyalurkan
pandangan-pandangannya yang bersifat umum sehingga dapat diterima oleh umum.
Selain itu, juga tidak menyinggung masalah SARA yang dapat menimbulkan polemic
pada kehidupan masyarakat.
4. Menimbulkan keserempakkan. Karakteristik lain dari media massa, bahwa media
massa dapat menyampaikan pesan (message) kepada khalayak sacara serempak.
Serempak di sini adalah serempak Ketika media massa dengan para pembacanya.
Meskipun khalayak berbeda jarak dan tempat, namun dapat membaca informasi yang
disampaikan oleh media massa yang bersangkutan secara serempak. Misalnya Ketika
surat kabar ibu kota yang terbit haru Kamis dibaca oleh masyarakat di Kota Bandung,
pada hari itu pula dibaca oleh masyarakat Yogyakarta, Jawa Tengah, Sumatera,
Kalimantan, dan lain sebagainya.
5. Mementingkan isi (contents) daripada hubungan kedekatan. Media massa dalam
memuat suatu tulisan, lebih banyak mementingkan isi (contents) daripada kedekatan
hubungan. Jadi, meskipun kemungkinan kita dekat dengan orang-orang yang terlibat
dalam media massa tempat kita mengirimkan tulisan, belum tentu tulisan kita dimuat
jika memang tidak layak.
Download