SELAMAT DATANG - Eprints undip

advertisement
BAG.FARMAKOLOGI &
TERAPEUTIK FK UNDIP
SELAMAT DATANG
inmaret04ed2
KULIAH FARMAKOLOGI & TERAPEUTIK
Deskripsi singkat.
Membekali mahasiswa utk mengerti prinsip-perinsip interaksi obat dg
sistem biologi sehingga mampu menggunakan obat secara rasional
aman, efektif dan efisien
Tujuan instruksional umum.
Agar mempunyai kemampuan memahami & menjelaskan tentang
1.Eksistensi “Obat dan Pengobatan” di komunitas (makro)
2.Farmakologi sebagai disiplin akademik Æ obat dalam tubuh (mikro)
3.Farmakolog sebagai ilmu terapan (Obat & Pengobatan) :Æ klinik
4.Obat sebagai komoditas vital Æ barang dagangan Æ promosi canggih
5.Mengerti prosedur & proses Pengembangan obat (R&D)
Pokok bahasan.
1.Pendahuluan
2.Farmakokinetik
3.Farmakodinamik
4.Efek Farmakologi
5 Klasifikasi ineraksi obat & SAR
Inas,Maret 04
TAHAP PEMBELAJARAN
1.
KONSEP DASAR :
Interaksi obat dg tubuh (Sistem biologi)
(Farmakokinetik & Farmakodinamik)
2. TEORI FARMAKOLOGI : Sistematika/Kelas terapi/informasi
obat Æ AB,AK, SSP,Ch-Ach,A-Aa,AH, , NSAID,Steroid …dst.
3.
TEORI PENERAPAN : Pemakaian obat secara rasioal (POSR)
Æ Obat :aman,efektif dan efisien
4.
TERAPEUTIKA : Peraktek pemakaian & monitoring
obat di Klinik (Drs.Med)
MEDIKUS PRAKTIKUS
TAHAP PEMBELAJARAN
4.Obat dalam Pengobatan
3.TEORI PENERAPAN - POSR
( FARMAKOLOGI & TERAPEUTIKA )
R/ Æ KLINIK
2.TEORI (BATANG TUBUH)-INFORMASI
PROSES
Farmakologi
Keluar
1.KONSEP DASAR
FARMAKOLOGI
I.Nasution
Bag.Farmakologi & Terapeutik FK Undip
Farmasi : Pembuatan obat
Farmakologi : Penggunaan obat
Farmakologi klinik
: Penggunaan obat pada manusia
Farmakoterapi Æ Farmakoepidemiologi Æ Farmakoekonomi
inmaret04
FARMAKOLOGI & TERAPEUTIK
Farmakon = obat
logos = ilmu
Æ Ilmu khasiat obat
Terapeutik = pengobatanÆ Ilmu Obat dalam pengobatan
(utk penyembuhan,pencegahan ,promosi
dan rehabilitasi kesehatan/”kwalitas hidup”)
Konsep dasar : interaksi obat dg tubuh
Æ aplikasi medik,penelitian dan pengembangan
Obat
farmakodinamik
farmakokinetik
Tubuh
(Sist.Biologi)
FARMAKOLOGI KLINIK
Pemakaian Obat secara Ilmiah utk Terapi yg Rasional : aman,efektif dan efisien
POIR
Regulasi,Edukasi & manejemen
POSR
Konsep Akademik
Farmakologi Klinik
Farmakodinamik
Kosep dasar :
Obat
Aplikasi medik
Tubuh
Farmakokinetik
FARMAKOLOGI ADALAH DISIPLIN ILMU
• I LMU : - menjelaskan Æ eksistensi kejadian
- meramalkan Æ perobahan keadaan
- mengontrol Æ perobahan (manejemen)
Objektif-Kritis
Analitis-Sintetis
• OBAT: - dalam komunitas (Farmakoepidemiologi)
- dalam tubuh (interaksiÆFarmakoterapi )
- alat intervensi (Farmakologi klinik)
- komoditas vital (Farmakoekonomi)
- Objek riset (Inovasi & pengembangan) Æ
melalui Uji Preklenik &Uji Klinik
SEJARAH PENGOBATAN
OBAT MENGIKUTI KONSEP PENYAKIT
FASE
KONSEP PENYAKIT
1. Mistik
(“Kepercayaan”)
PAWANG & OBAT
Roh jahat supranatural
Dukun
-Jopa-japu
-ramuan aneh
kutukan
2. Empirik
Filosofis
paradigmatik
3. Saintifik
(Rasional-Empirik)
Cartesian 1596-1650
Natural (dari alam)
- masuk angin ,perut kotor
- darah kotor (Indonesia ?)
Æ Ayurveda & Taoisme
Sebab – akibat
proses patofisiologi
Tabib, Shinse,Shaman,
Paranormal
- pijat,kerokan
- ramuan
Dokter
- preskripsi,tindakan
- nasehat Æ terkotak
4. Holistik Æ sintesis 1 + 2 + 3 ???
(Pengobatan Tradisional Modern)
PETA KONSEP FARMAKOLOGI
Darah
Organ
Formulasi
OBAT
ƒKwalitas
- Stabilitas
- Availabil
itas
ƒHarga
FOKUS-96.NET
Farmakinetik
Kadar
Obat
KOP
•Absorpsi
•Distribusi
•Metabolisme
•Ekskresi
Farmakodinamik
•Bioavailabilitas
•Jendela Terapi
•T ½ (waktu paro)
•Kadar tunak
•Kadar puncak
•Kadar Lembah
•Vol.distribusi
EFEK
Farmaologi
Mekanisme
& Tempat
ƒKepekaan
ƒHomeostatik
kerja
ƒE.Terapi
ƒESOÆETO
OBAT = SUBSTANSI KEMIS
Setiap substansi yg dapat merobah proses biologis dlm keadaan sehat
atau sakit dan dapat digunakan dlm upaya penyembuhan,
pencegahan dan promosi kesehatan.
Æ memberikan efek yg bermanfaat pada sistem biologis
Æ Racun memberikan efek yg merugikan
Æ Obat dg dosis berlebihan akan menjadi racun
,,
,, kurang tak bermanfaat.
Tak bermanfaat
Dosis
Manfaat
Racun
+++
Reseptor = tempat spesifik pada sel yg reseptif terhadap obat
di membran sel, sitoplasma, enzim, atau DNA
DIMENSI & POSISI OBAT
Zat
Kimia
Racik
Obat
Formulasi
Pakai
Preskripsi
Perdagangan
Farmasi
CPOB
Apoteker
Farmakologi
POSR
Dokter
Sistem
Biologi
OBAT = ZAT KIMIA
‰ Struktur spesifik
‰ BM 100 – 1000
‰ Asam – basa Æ Drajat ionisasi
‰ Daya kelarutan lemak dan air
‰ Formulasi : - bentuk (tab,kap,sir,puder dst)
- takaran (mg,unit ,vol dst)
- bahan pengisi
- ukuran kristal
‰ Kwalitas : - stabilitas formulasi
- availabilitas farmasi & sistemik
‰ Harga (keterjangkauan)
‰ Ketersediaan (logistik)
OBAT = KOMODITAS VITAL
• Manfaat dan mudarat (ESO) Æmultiefek
• Informasi : ilmiah dan “dagang Æ ilusi & tipuan”
• Nama : kimia, generik.dagang dan “gaul/sandi”
• Kwalitas : CPOB Æ formulasi/availabilitas/stabilitas
•Formula : Magistrale, Officinale dan Spesialite (merk)
•Komposisi tunggal Æ jamak
•Sistem distribusi & perdagangan
• Regulasi : Obat bebas (OTC), Obat preskripsi (Ethical)
•Last But not least Æ banyak “KKN”
FORMULA SPECIALITE
Decolgen : - asetaminofen
Medifarma
- fenilpropanolamina
- klorfeniramina
- vit.C
Contrex : - parasetamol
Supra ferbindo
Inza :
Konimex
- fenilpropanolamina
- klorfeniramina
- kafein
- asetaminofen
- fenilpropanolamin
- klorfeniramina
300 mg
12,5
1
25
Obat
bermerk
500 mg
17,5
2
25
400 mg
25 mg
2
FORMULA MAGISTRALIS dan FORMULA OFFICINALIS
NAMA OBAT
Kimia
Generik
Dagang/merek
Para acetamino-defenol
paracetamol
Tempra
Panadol
Natrii dimethyl
Phenyl pyrazolon methyl amino methan sulfon
antalgin
metampiron
Novalgin
Fastalgin
Cetalgin
Danalgin
Alpha amino –phydroxa benzil
-p-hid.ampicillina
amoxicillin
Amoxyl
Amoxan
Kimoxil
SUBSTANSI KEMIS Æ OBAT
Yang membuat sesuatu itu menjadi obat adalah :
- Selektivitas aksi/kerja (lokasi,fungsi organ)
- Reversibilitas aksi/kerja
- Kemampuan utk menimbulkan suatu efek yg bemanfaat
Substansi kemis yg dapat merobah proses biologis dlm
keadaan sehat atau sakit shg dapat digunakan sebagai
instrumen dlm upaya penyembuhan,pencegahan , promosi
dan rehabilitasi kesehatan.
Sehat
Sakit
Obat
Mati
Cacat
OBAT = ALAT BANTU
™ Membebaskan manusia dari penyakit
™ Memperbaiki kinerja fisik & mental yang terganggu
Pikiran menerabas (ilusif)
“KWALITAS HIDUP”
™ TIADA OBAT TANPA ESO
™ Obat hanyalah ibarat tongkat bagi mereka yg susah berjalan,
akan menjadi beban bagi mereka yg tak membutuhkan
FOKUS-96.NET
“PENGOBATAN ALTERNATIF”
Usia harapan hidup Æ ++
Penyakit kronis
Æ +++
Kondisi lingkungan Æ - - Kedokteran modern Æ banjir obat & alkes
ƒ Kompetensi terbatas Æ tak menjangkau
ƒ Semakin tidak nyaman,banyak intervensi
ƒ Semakin mahal & semakin berisiko (ESO)
ISU Î Back to nature : Batantra
Î Terapi Alternatif : ramuan,olah energi (teknis
dan tenaga dalam/spiritual) & suplemen makanan Æ obat
“NON STANDAR”
BANJIR OBAT Æ “OBAT”
INDUSTRI FARMASI
Orang Sehat
OBAT
“obat,obat”
Oramg Sakit
Marketing canggih
Komunitas
Rumah Sakit
THERAPEUTIC JUNGLE
PERSPEKTIF OBAT
Obat
Masuk (Availabilitas Farmasi & sistemik)
Kwalits
Harga
Aman
Farmasi
PROSES
Farmakologi
Efektif
Farmakologi
Efisien
Keluar
PEMBERIAN OBAT
Sistemik : memasukkan obat kedalam sirkulasi darah
- suntikan : IM, IV, IC, SC , IA, IT
- oral : telan,isap,buccal,sublingual
- endus dan inhalasi
- “anus” (supositoria)
Transdermal : nitrogliserin (Nitodisc),tempel di kulit
Topikal : obat bekerja
lokal tanpa masuk kedalam
sirkulasi sistemik : kulit, mata, telinga,
vagina, lambung, “anus” dll.
Variable : bioavailabilitas obat dan kondisi pasien
PERMEASI OBAT
Absorpsi & Invasi obat kedalam jaringan :
1. LEWAT ANTAR SEL
2. LINTAS MEMBRAN
a. difusi pasif (larut lipid)
b. pori pada dinding sel
c. transport aktif dg carrier
Luar sel
1
Dinding sel
Dalam sel
2a
2b
2c
Dinding sel
Sitoplasma
FARMAKOKINETIK
Nasib obat di dalam tubuh
Pelakuan tubuh terhadap obat ada 4 proses :
1. Absorpsi : masuknya obat kedalam darah (gastrointestinal,bukal,rektal,pulmonal)
2. Distribusi: penyebaran obat keseluruh tubuh
mengikuti sistem peredaran darah.
3. Metabolisme :
4. Ekskresi :
transformasi struktur obat dg
jalan oksidasi,reduksi,hidrolisis
atau konjugasi (hepar)
pengeluaran obat dari dalam tubuh
(ginjal dan hepar) + kelenjar lain.
Parameter kinetik , berguna utk: cara pemakaian obat,
monitoring efek obat dan membandingkan kwalitas obat
ABSORPSI : USUS
• Daya kelarutan lemak (membran sel = lipid)
• Daya kelarutan air (pori selular)
• Drajat ionisasi (obat=asam atau basa lemah)
• Formulasi obat
• Paling intens di usus bagian atas.
• Keterdapatan farmasetik (Phamaceutical availability)
Formulasi
Kwalitas farmasetik
tablet
Desintegrasi
obat
Dssolusi
Lambung
Usus bagian atasÆabsorpsi
Absorpsi
AVAILABILITAS FARMASI & SISTEMIK
Obat : oral
bukal
USUS
Desintegrasi
Dissolusi
Absorpsi
Metabolisme Bioavailabilitas
(Hepar)
Availabilitas
Farmasi
Availabilitas
sistemik
50%
Rektum
Sirkulasi
sistemik
50%
SIRKULASI & DISTRIBUSI OBAT DLM TUBUH
Paru
Jantung
kanan
Jantung
kiri
obat
Lintas 1
presistemik
Hepar
Usus
Lintas 2
sistemik
a.hepatika
Janin
ti k
IM
Vena
Su
n
Su
n
tik
an
IV
Seluruh Tubuh
Ginjal
Arteri
BIOAVAILABILITAS = KETERDAPATAN HAYATI
Proporsi keterdapatan obat aktif dalm sirkulasi sistemik
Faktor yg menentukan : Absorpsi & metabol.lintas 1
1
Sifat obat :stabiltas kemis obat , mis. Penisilin G tidak tahan asam,insulin
2.
Formulasi obat : desintegrasi Æ dissolusi Æ Absorbsi (CPOB)
Faktor yg berpengaruh : isi perut, obat dan penyakit
Obat
Lintas 1(presistemik)
Hepar
Lambung
Absorpsi
Metabolisme
Bioavailabilitas
Lintas 2 (sistemik)
Usus 12 jari
Empedu
a.hepatika
Obat dalam
Sirkulasi sistemik
(Bioavailabilitas)
DISTRIBUSI :
MENGIKUTI SIRKULASI DARAH
Obat dalam darah : FOB
Hanya fraksi obat bebas (FOB)
‰ Perfusi jaringan
‰ Strktur endotel kapiler
‰ Afinitas jaringan
‰ Koefisien kelarutan
Volume distribusi
Jumlah obat dlm tubuh
Dibagi kadar obat plasma
FOT
distribusi
DISTRIBUSI : SIRKULASI DARAH
Obat
CPOB
Absorpsi
FOB
• Hanya fraksi obat bebas (FOB)
yg mengalami distribusi
• Fraksi obat terikat (FOT) dg albumin &
globulin ,tidak.
• FOB/FOT tergantung kadar albumin &
globulin individual.
. Kadar alb.glo. anak dan usla berbeda signifikan
FOT
alb.glob
Distribusi
Seluruh tubuh
Sistem PeredaranDarah
METABOLISME : HEPAR
Fase 1 = oksidasi,reduksi dan hidrolisis (O,R,H)Æ Metabolit 1 (M1)
Fase 2 = konjugasi (glukuronat,sulfat,asetat atauasam-asam amino)ÆM2
HEPAR
EMH
Obat
EMH
Metabolit 1
O,R,H
Metabolit 2
Konj.
Eliminasi : Ginjal & empedu
Empedu Æ Usus Æ reabsorpsi atau ikut BAB
Sirkulasi darah Æ Ginjal Æ reabsorbsi atau ikut BAK
EXKRESI : GINJAL
1.
2.
3.
4.
1
Cap.B
2
Tubuli contorti
3
Vesica
urinaria
4
Urine
= filtrasi glomeruli
= sekresi (tubuli proksimalis)
= reabsorpsi (tubuli distalis)
= ekskresi
First order kinetic (normal)
bagian tertentu/waktu
Zero order kinetic (path.)
jumlah tertentu/wktu
Contoh:
FOK : 100-500-250-125-dst.
ZOK : 100- 90- 80- 70-dst.
PETA KINETIK GINJAL
Ret.Mir.
Cap.Bow.
Filtrasi glomeruli
Tub.Prox.
Sekresi tubuli
Ansa Henle
Reabsorpsi Æ Kadar obat +++
Tubuli distalis
Vesica
urinaria
Urine
SKEMA FARMAKOKINETIKA
Drug at the side of administration
1. Absorption (input)
Drug in plasma
2. Distribution
Drug in tissues
3. Metabolism
Metabolite(s) in tissues
4.
Elimination (output)
Drug and/or metabolite (s) in urine,feces,bile
PROFIL KINETIK SATU DOSIS
Kadar pncak = 8
Waktu kadar puncak= 2
Kadar
Kadar puncak
Waktu paro (t1/2) = 2
Lihat angka 8 ke 4 atau
4 ke 2
8
6
Fase distribusi
4
AUC
2
Fase eliminasi
AUC = Area under curve
Æ bioavailabilitas
= Keterdapatan sistemik
Kadar Puncak-Waktu Æ
= Keterdapatan farmasetik
0
1 2 3 4 5 6 7 8
Waktu
PROFIL KINETIK BERBAGAI DOSIS
Kadar
Formulasi
sama
Dosis besar
Kadar toksik minima
Dosis menengah
Jendela terapi
Kadar efektif minima
Dosis kecil
0
Waktu
PERBEDAAN FORMULASI DG KOP
KOP
Dosis
sama
F1
KTM
F2
Jendela terapi
KEM
F3
Waktu
Formulasi F1 ,F2 ,F3 berbeda satu sama lain
Availabilitas Farmasi F1 > F2 > F3 ;Availabilitas sistemik dapat sama
SIRKULASI ENTEROHEPATIK
Seluruh tubuh
Obat
Usus
Hepar
V.porta
Saluran empedu
Usus 12 jari
Empedu
SIRKULASI
SISTEMIK
A.Hepatika (Kompartemen
Kardiovaskular)
BIOAVAILABILITAS = KETERDAPATAN HAYATI
Nilai proporsi kadar obat didalam darah yg diperoleh
dari pemberian oral (X) dg pemeberian intravena (X) Æ XO/XI.
Besaran nilai tergantung dari proses absorpsi & metabolisme lintas 1
(metabolisme presistemik)
Usus
Hepar
Bioavailabilitas
Metabolisme
Jendela terapi
Obat aktif
di dalam darah
AUC
AUC
Dua Obat Agonis Æ
bioavailabiltasnya berbeda
Merah > putih
Merah bagus > putih
FARMAKODINAMIK
Pengaruh obat pada tubuh atau respon biologik
terhadap obat : - mekanisme kerja & tempat kerja
- reseptor
- agonis – antagonis - partial agonis
- efek terapi - efek toksik- efek letal
- ESO
- potensi - efektifitas
- toleransi - resistensi
- habituasi - adiksi
-SAR
‰Variabel utamanya adalah : dosis,frekwensi dan lama pemakaian
‰Variabel sekundernya adalah: kondisi pasien (fisiologis,patologis
dan tingkat morbiditas
MEKANISME KERJA OBAT
Pada dasarnya ada 4 macam mekanisme kerja obat yaitu :
1.
Interaksi obat-reseptor : adrenergik,kolonergik ,steroid
opioid ,allopurinol (enzymatic)
2. Substrat-enzim : allopurinol,aspirin,kaptoperil,digoksin dll
3. Membuka-menutup ion channel : antagonis kalsium
4.
Merusak sistem sel ÆCytotoxic : antibiotik dan anti kanker
LETAK RESEPTOR PD SEL
R
1.Membran sel
Reseptor
R
2.Sitoplasma
4.Nukleus
R
Obat
3.Enzim
Rseptor
TEMPAT KERJA OBAT
1
2
Gambaran sel
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Dinding sel
Membran sel
Substrat
EnzimDNA nukleus
Ribosom
Protein
3
4
5
7
6
XANTHINE OXIDASE - ALLOPURINOL
Hypoxanthine
(Purine)
Xanthine
R
Asam
urat
XANTHINE OXIDASE
Hypoxanthine
Allopurinol (obat)
H
A
R
R
Enzim XO
R
Enzim XO
R enzim XO di tempati oleh Allopurinol /di blokir Æ
Hypoxanthine dan Xanthine tidak dapat masuk
RESEPTOR
Merupakan suatu protein spesifik pada sel yg reseptif terhadap ligand/obat dg
spesifisitas , afinitas dan selektifitas serta sensitifitas tertentu (khusus)
Obat
reseptor
spesefitas struktur
afinitas kemis
spesifisitas struktur
afinitas kemis
selektifitas
sensifitas
Obat
O
- nonspesifik
- spesifik nonselektif
- spesifik selektif
O
O
R
Efek
R
R
R
R
Membran sel
Analogi :
Ligand=Kunci
Gembok=reseptor
LIGAND - RESEPTOR
Ada 3 tipe ligand :
1. Agonis : merangsang reseptor Æ mengikat & aktif
2. Antagonis : memblokir reseptor Æagonis tak dapat masuk
(obat mengikat reseptor tetapi tidak aktif)
3. Partial agonis : Merangsang reseptor setelah mencapai
batas tertentu memblokirnya
Kurve dosis – efek lebih rendah dari agonis
Contoh: adrenaline : agonis Beta Æ frekwensi jantung naik . propranolol :
antagonis Beta Æ agonis tidak dapat masuk reseptor Æ frekwensi jantung turun
Antagonisme = efek suatu obat diturunkan atau ditiadakan oleh kehadiran obat lain :
1.Antag.kmpetitif (lihat atas)
2. ,,
nonkompetitif : verapamil dan nifedipine
3. ,,
farmakokinetik : warfarin dan luminal
4. ,,
kemis : kation dg tetrasiklin
5. ,,
fisiologis : histamin dan omeperazole
SPESIFITAS & SELEKTIFITAS RESEPTOR
NONSPESIFIK : satu obat mempengaruhi beberapa reseptor,misalnya
klorpromazin : Æ R. Adrenergik
Æ R. Kolinergik
Æ R.Histaminergik
SPESIFIK NONSELEKTIF : satu obat hanya mempengaruhi satu jenis
reseptor ,tetapi reseptor ini terdapat pada
berbagai organ,mis. Atropin.
SPESIFIK SELEKTIF : Satu obat hanya mempengeruhi satu jenis
reseptor yg terdapat pada satu organ, mis.
Salbutamol pada resptor beta 2 dalam
saluran nafas
RESEPTOR ADRENERGIK
adrenalin
TIPE
ALFA
Subtipe
Alfa 1
Vasokonstriksi
Alfa 2
Hipotensi
BETA
Subtipe
Beta 1
Frekwensi
jantung
naik
Beta 2
Bronkodilatasi
Vasodilatasi
Retensi urin
Catatan : Pemakaian obat-obat adrenergik farmakodinamiknya
sangat komplek ! Contoh : adrenalin
RESEPTOR ADRENERGIK
Alfa 1
Alfa 2
Beta 1
Beta 2
-Vasoconstriction
-Increased peripheral
resistence
-Increased blood pressure
-Mydriasis
-Increased closure of internal
sphincter of the bladder
-Inhibition of
norepinephrine
release
-Inhibition of
insulin release
-Tachycardia
-Increased
lipolysys
-Increased
myocardial
contractiliy
-Vasodilatation
-Decreased peripheral resistance
-Bronchoconstriction
-Inceased muscle &
liver glycogenolysis
-Increased release of
glucagon
-Relaxed uterine
smooth muscle
Pada waktu kuliah saraf otonm
Carilah agonis dan antagonis masing-masing reseptor
ADRENALIN = AGONIS ALFA & BETA
Adrenalin (agonis Alfa & Beta))
Propranolol
(antagonis Beta)
Beta
Alfa
Alfa
Beta
Membran sel
Dosis kecil : dominasi rangsang R beta Æ vasodilatasi
Dosis besar:
,,
,,
R alfa Æ vasokonstriksi
Prazosin
(antagonis Alfa)
R beta 1 : inotropik & kronotropik jantung Æ COP naik
R ,, 2 : bronkodilator kuat , menghilangkan dyspnea
Adrenalin Æ life-saving anaphylactic shock
RESEPTOR KOLINERGIK
TIPE : - Muskarinik Æ heart rate +++
Æ secretion +++
Æ peristaltik +++
Æ spinster +++
Æ urine kurang
- Nikotinik Æ kontraksi otot lurik
Catatan: diperlukan kehati-hatian dlm pemakaian obat
AGONIS-ANTAGONIS-PARTIALAGONIS
AGONIS
: Obat mengikat/menempati reseptor dan menimbulkan
respon biologis (efek farmakologi) Æ 100%.
ANTAGONIS : Obat menempati reseptor tetapi tidak ada efek.
Obat menghambat agonis mempengaruhi reseptor.
Ada antagonisme kompetitif dan nonkompetitif.
PARTIAL AGONIS : Efek yg ditimbulkannya tidak maksimal < 100%.
(walaupun jumlah reseptor yg ditempati 100%
Efek
100%
Agonis
50
Partialagonis
0
Antagonis
Antagonis +
Agonis hanya mengaktifkan
sebagian reseptor Æ
ada spare receptors
log. Dosis/KOP
POTENSI & EFEKTIFITAS
Efek
Efek
Efektifitas
Potensi
Hiperbol
0
Sigmoid
Dosis
0
Potensi
Log.Dosis
Dosis kecil Æ efek besar = potensi besar dan sebaliknya
Obat berpotensi besar Æ kurve semakin miring dan sebaliknya
Obat berefektifitas besar Æ kurve semakin tinggi dan sebaliknya
KORELASI POTENSI & EFEKTIFITAS
Efek
C
A
ƒEfektifitas = kapasitas obat
dlm mengaktifkan reseptor
ƒPotensi = kapasitas obat utk
menaikkan efek
B
D
0
Dosis
A=Pot & Ef Æ tinggi
B=Pot tinggi.Ef=rendah
C=Pot rendah,Ef=tinggi
D=Pot rendah,Ef rendah
HUBUNGAN DOSIS DAN EFEK
Efektifitas
100%
50
Kurva
Full agonis
A
Kurva
ESO
B
C
A = DE.50
B = ESO.50
C = DL.50
Index Terapi =
DL.50/DE.50
Partial
agonis
0
Kurva
Letalis
Dosis/KOP
INDEKS TERAPI (IT)
Efek
E.Terapi
ESO
E.Letal
E.Terapi
E. Samping
E. Letal
50%
0
Log.Dosis
IT =
Dosis toksik 50
Dosis efektif 50
DT50
DE50
EFEK SAMPING OBAT (ESO)
ESO
= Efek yg timbul bersama efek terapi pada pemberian dosis lasim
yg tidak diinginkan (merugikan).
Tipe A : ESO yg bersifat Farmakologik.
Sebab : - dosis/KOP/”frekwensi” yg terlalu besar
- kepekaan sistem yg jadi sasaran obat meningkat.
ESO ini dapat dikendalikan dg menurunkan dosis/”frekwensi”
Tipe B : ESO Nonfarmakologik
- Imunologik
- Inflamatorik
- Metareaksi ; efek yg timbul berlainan samasekali Æ
paradoksal. Penyebab kelainan genetik.
ESO ini tidak dapat dikendalikan
Catatan : Perhatian khusus pada kehamilan,Lansia dan Balita.
PEROBAHAN EFEK OBAT
‰ Toleransi : penurunan respon terhadap obat karena pemakaian
berulang/kronis.
Utk memperoleh efek yg sama dosis harus dinaikkan
> Farmakologis: level sel target (efedrin, morfin)
> Fisiologis : diuretika, hydralazin
> Metabolik : fenitoin (autoinduksi), griseofulvin
‰ Takifilaksis :
idem toleransi tetapi kejadiannya cepat
‰ Efek pantul = withdrawal syndrome Æobat hipertensi
‰ Habituasi = ketagihan (efek psikologis) Ækopi/rokok
‰ Dependensi = ketergantungan pisik & psikologis Æ narkotik
KLASIFIKASI INTERAKSI OBAT
SIFAT
1.
Aditif
2.
Sinergis
3.
Potensiasi
MEKANISME
4.
Antagonis
‰ Fungsional
‰ Kemikal
‰ Disposisional
‰ Reseptor
STRUCTURE ACTIVITY
RELATIONSHIP (SAR)
OH
H
Adrenalin Æ R alfa dan beta
-CH-CH2-N
CH3
OH
H
Noradrenalin Æ R alfa
-CH-CH2-N
H
OH
CH3
Isoproterenol Æ R beta
-CH-CH2-N
CH3
Catatan : afinitas terhadap R beta semakin besar dg kehadiran radikal CH3
PENGERTIAN
Mengerti itu sukar
Tetapi sekali orang mengerti
Mengerjakan itu mudah
Sun Tzu
Sampai ketemu di POSR semester VII
inmaret04
Download