BAB III METODE PENELITIAN III.1 Pendekatan Penelitian Penelitian

advertisement
BAB III
METODE PENELITIAN
III.1 Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan penelitian pendekatan metode kualitatif. Menurut
Lexy. J Moelong (2011) penelitian kualitatif merupakan penelitian yang
memanfaatkan wawancara terbuka untuk menelaah dan memahami sikap,
pandangan, perasaan, dan perilaku individu atau sekelompok orang. Sedangkan
penelitian kualitatif merupakan pengumpulan data pada suatu latar alamiah yang
dikutip oleh David William (1995). Hal ini dilihat setiap penelitian memberikan
gambaran tentang latar alamiah, metode alamiah, dan dilakukan oleh orang yang
mempunyai perhatian alamiah.
Banyaknya pemahaman tentang penelitian kualitatif menjadikan penelitian ini
bersifat naturalistik untuk mencari dan menemukan pengertian tentang fenomena
yang berlatar konteks khusus. Metode tersebut mengunakan pertanyaan yang
mendalam tentang suatu gejala, fakta, atau realita yang ada. Ketiga itu hanya dapat
dipahami jika peneliti dapat menelusuri secara mendalam dan tidak hanya terbatas
pada permukaan yang ada. Pendalaman ini menjadi salah satu keunggulan dan ciri
khas metode kualitatif. Oleh karena itu, pengertian yang mendalam harus disertain
dengan wawancara, observasi, dan pengalaman langsung.
35
Pendekatan kualitatif memberikan peluang yang luas kepada responden untuk
mengungkapkan pikiran pendapat dan informasi yang ada tanpa ada batasan dari
peneliti. Informasi responden atau subjek tersebut kemudian akan diolah oleh peneliti
sehingga sesuai dengan tujuan penelitian. Subjek dalam kualitatif ikut serta
memberikan informasi yang ada.
Pada tahun 1914 banyak para ahli mengemukakan dalam pembagian
penelitian dalam beberapa kelompok penelitian. Kelompok penelitian tersebut, yaitu
metode eksperimen, metode sejarah, metode deskriptif, dan metode kuesioner.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif yang merupakan suatu
penelitian yang menganalisa tentang status kelompok manusia, suatu objek, suatu set
kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa masa sekarang.
Tujuan penelitian tersebut guna untuk membuat deskritif, gambaran secara
sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta yang ada, serta sifat antar fenomena
yang diselidiki. Dalam penelitian ini fenomena yang ingin diteliti adalah promosi
pulau Bangka. Pengenalan subjek yang ingin dicari adalah pengenalan tentang
promosi pulau Bangka dalam ketertarikan wisatawan.
III.2 Subjek penelitian
Subjek penelitian kualitatif merupakan subjek yang telah memenuhi kriteria
yang telah ditetapkan dan bisa memberikan data yang dibutuhkan. Dalam penelitian
ini peneliti memilih informan dan responden orang dewasa berumur 28-42 tahun.
Peneliti memilih usia orang dewasa sebagai responden karena mengacu pada
banyaknya orang bepergian ke luar daerah khususnya di Indonesia.
36
III.2.1 Karakterisitik Subjek Penelitian
Adapun subjek karakteristik yang digunakan dalam penelitian ini yang telah
disesuaikan dengan tujuan penelitian yang akan diteliti sebagai berikut:
A. Jenis kelamin laki-laki atau perempuan
B. Orang dewasa berumur 28-42 tahun
C. Berperilaku suka berpergian ke luar kota.
III.2.2 Jumlah Subjek Penelitian
Penelitian kualitatif tidak mengfokuskan kepada jumlah subjek penelitian.
Hal terpenting dalam penelitian kualitatif adalah subjek yang memberikan data
informasi yang ingin didapatkan. Pada penelitian ini jumlah subjek atau responden
yang diambil adalah 1 orang informan dan sebanyak 10 orang dewasa yang suka
berpergian ke luar kota dan mengetahui program "Visit Archipelago 2010". Dengan
pertimbang 10 orang subjek tersebut dapat mengwakilkan tujuan penelitian sehingga
hasil penelitian dapat lebih bervariasi.
III.2.3 Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah
purposive sampling yaitu sampel yang sesuai dengan tujuan penelitian. Menurut
Sutopo (2002:36) “Teknik cuplikan penelitian kualitatif cenderung bersifat
“purposive” karena dipandang lebih mampu menangkap kelengkapan dan
kedalaman data”. Tujuan penelitian kualitatif bersifat internal yang artinya sampel
tidak menekankan pada jumlah penelitian ataupun populasi tetapi harus sesuai
dengan konteks atau informasi yang mendalam dan lebih mengarah kepada teori
umum.
37
III.3 Waktu dan Tempat Penelitian
1. Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilaksanakan pada periode bulan Juni 2012 dari data
yang diambil dari subyek penelitian.
2. Tempat Penelitian
Tempat penelitian dilaksanakan tempat yang telah disesuaikan melalui
perjanjian antara pihak penanya dengan pihak penjawab dan digunakan dalam
pencarian data yang diperlukan.
3. Jadwal dan Waktu Penelitian
Jadwal dan waktu penelitian dibuat berdasarkan susunan penelitian dari
awal hingga akhir dan dibuat dalam bentuk tabel sebagai berikut :
Tabel 3.1 Time Schedule
Bulan
No.
Tahapan
Maret
1
1
Persiapan penelitian
2
Penyusunan
3
Wawancara
4
Pengumpulan dan pengolahan data
5
Penyusunan laporan dan pengujian
2
3
April
4
1
2
3
Mei
4
1
2
3
Juni
4
1
38
2
III.4 Operasional Variabel Penelitian
Variabel penelitian merupakan segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
telah diterapkan oleh peneliti dan dipelajari sehingga memperoleh suatu informasi
tentang hal tersebut. Menurut Sugiono (2009) menyatakan bahwa “Variabel
penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal
tersebut, yang kemudian ditarik kesimpulannya”.
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa variabel penelitian merupakan
bentuk yang sudah ditetapkan oleh peneliti yang dipelajari sehingga terbentuk
informasi yang kemudian ditarik dari kesimpulan yang ada.
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel terpengaruh
(variabel bebas dan variabel terikat). Varibel bebas disebut juga sebagai varibel
independen adalah variabel yang mempengaruhi perubahan atau timbulnya variabel
terikat. Sedangkan variabel terikat atau dikenal dengan variabel dependen adalah
variabel yang dipengaruhi dikarenakan adanya variabel bebas.
Operasional variabel menjelaskan tentang variabel yang digunakan dalam
penelitian ini, sebagai berikut :
39
Tabel 3.2 Operasional Variabel
Konsep
Variabel
Sub Variabel
Indikator
Ukuran
Skala
Variabel
Promosi
Kegiatan
- Pelaksanaan - Acara
memasarkan
Kegiatan
Pulau Bangka Promosi
-Kualitatif
kegiatan
- Non
Numerik
budaya dan
melalui
“Visit Bangka keagamaan
strategi
Belitung
pemasaran
Archipelago
(promosi)
2010”
setiap tahun
- Website:
- Wisata
www.visitban
Bahari yang
gkabelitung.c
ditunjukan
om
melalui
-Kualitatif
- Non
Numerik
website
- Kegiatan
-Kualitatif
promosi dari
- Non
Numerik
segi website
- Kegiatan
promosi yang
-Kualitatif
- Non
Numerik
diketahui
konsumen
40
Ketertarikan
Proses
- Pengenalan
- ketertarikan
dimana
masalah
responden
wisatawan
- Pencarian
- Informasi
memiliki
informasi
promosi yang
minat/ daya
dibutuhkan
tarik untuk
konsumen
mengunjungi
- Evaluasi
-Kualitatif
-Non
Numerik
-Kualitatif
-Non
Numerik
-Meningkatkan -Kualitatif
-Non
Pulau Bangka Alternatif
berbagai
Numerik
Belitung
promosi untuk
mencapai
ketertarikan
- Ketertarikan - Salah satu
Wisatawan
-Kualitatif
tanda
-Non
Numerik
ketertarikan
- Kondisi
-Kualitatif
dalam
-Non
Numerik
mencapai
ketertarikan
- Kendala
-Kualitatif
dalam
-Non
Numerik
ketertarikan
- Solusi
mencapai
-Kualiatif
-Non
Numerik
ketertarikan
41
Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian di atas, yaitu : skala nonnumerik. Skala non-numerik merupakan skala yang berasal dari data hasil
pengamatan diklasifikasikan ke dalam kata atau frasa ataupun kalimat.
III.5 Jenis dan Sumber Data
Prosedur pengambilan data penelitian ini menggunakan dua jenis data,
sebagai berikut:
a. Data Primer
Data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung dari objek
penelitian baik perorangan dan kelompok maupun organisasi. Hal ini meliputi
data yang diperoleh dari hasil wawancara kepada calon wisatawan Pulau
Bangka.
b. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari bentuk yang sudah jadi
melalui publikasi dan informasi yang dikeluarkan dari berbagai organisasi
atau perusahaan. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang
diperoleh dari studi kepustakaan dan data dari website Bangka Belitung.
III.6 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
wawancara, studi kepustakaan, dan dokumentasi. Ketiga bentuk teknik penelitian
adalah sebagai berikut:
42
a. Wawancara
Penelitian ini menggunakan teknik pengambilan data melalu proses
wawancara. Peneliti menggunakan teknik wawancara ini guna dapat
mengetahui lebih mendalam tentang informasi yang dibutuhkan. Wawancara
dilakukan untuk mendapatkan informasi yang tidak didapatkan dari observasi
ataupun kuesioner. Wawancara merupakan proses dalam memperoleh
keterangan yang bertujuan untuk meneliti dengan cara tanya jawab, bertatap
muka antara penanya dan penjawab dengan menggunakan alat panduan yang
dikenal dengan bahasa "interview guide" atau panduan wawancara. Peneliti
menggunakan wawancara mendalam (indepth interview). Wawancara dibagi
sesuai jenisnya sebagai berikut:
1. Wawancara Terstruktur
Wawancara terstruktur merupakan wawancara yang dilakukan dengan
mengajukan beberapa pertanyaan dari masalah yang diambil dan pertanyaan
telah disusun sebelumnya.
2. Wawancara Tidak Terstruktur
Wawancara tidak terstruktur merupakan wawancara yang dilakukan
dengan mengajukan beberapa pertanyaan secara luas dan tidak terikat dari
susunan pertanyaan yang sudah disiapkan sebelumnya. Biasanya pertanyaan
ini akan muncul secara langsung sesuai dengan keadaan dan kondisi ketika
melakukan wawancara.
43
Adapun tahap-tahap wawancara dalam penelitian sebagai berikut:
1. Menyusun pertanyaan yang akan digunakan dalam
wawancara/ pedoman wawancara. Pertanyaan dapat direvisi
apabila subjek tidak memahami dengan jelas pertanyaan yang
dimaksudkan.
2. Mencari subjek dan melakukan konfirmasi akan kesediaan
subjek dalam diwawancarai.
3. Memastikan subjek mengetahui tujuan dari wawancara. Menjaga
kerahasiaan profil subjek, data subjek, dan percakapan yang akan
direkam sebagai tanda bukti dalam membantu penelitian.
4. Menyediakan alat wawancara yang akan dipakai pada saat
melakukan wawancara dengan subjek. (recorder)
5. Melakukan pencatatan berdasarkan wawancara dengan subjek.
Konfirmasi kesediaan subjek untuk diwawancarai dapat dilakukan melalui
pesan singkat telepon (SMS), blackberry messeger (BBM), dan melalui telepon.
Apabila subjek sudah menyetujui maka dapat menemukan subjek sesuai dengan
konfirmasi yang ada.
b. Studi Kepustakaan
Studi kepustakaan merupakan sebuah tindakan peneliti dalam mencari
informasi yang diperlukan dari buku referensi baik dari buku bersifat teks
maupun sumber pustaka lainnya melalui perpustakaan dan data internet.
44
c. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan proses kegiatan penelitian dalam mengamati
berbagai dokumen yang berkaitan dengan topik dan tujuan yang dikenal
dengan observasi historis. Suatu teknik pengumpulan data dengan
menghimpun dan menganalisis dokumen baik dari dokumen bergambar
maupun dokumen elektronik dikenal dengan pengertian dokumentasi.
Dokumen yang diperoleh kemudian dianalisis dan dipadukan membentuk
suatu kajian utuh. Tetapi dokumen tidak hanya sebagai pengumpulan data
dan menuliskan data melainkan hasil analisis data yang diambil.
III.7 Instrumen Penelitian
Instrumen atau alat yang digunakan peneliti dalam mengambil data adalah
alat perekam (recorder). Pencatatan data sangat diperlukan dalam penelitian karena
data menjadi dasar dalam suatu penelitian untuk menganalisa. Oleh karena itu,
pencatatan data harus dilakukan dengan tepat dan akurat. Peneliti membutuhkan
instrumen penelitian yaitu catatan buku pedoman wawancara agar dapat
memudahkan peneliti dalam mengumpulkan data. Peneliti menggunakan pedoman
wawancara sebagai acuan paduan dalam mewawancarai subjek.
III.8 Pengukuran Penelitian
III.8.1 Validitas
Alat ukur sangat diperlukan dalam melakukan sebuah penelitian. Alat ukur
tersebut akan menjadi sebuah kumpulan data yang merupakan modal awal dalam
penelitian. Kumpulan data akan menjadi acuan bahan yang dianalisa dan dapat
ditarik kesimpulan. Melihat penting kumpulan data menjadikan pentingnya akan
45
keabsahan data. Apabila data yang diambil salah maka akan terjadi kesimpulan yang
salah dan demikian sebaliknya apabila data yang diambil benar maka terjadi
kesimpulan yang benar. Keabsahan data merupakan konsep terpenting yang
membahas tentang konsep validitas dan realibitas.
Validitas terbagi menjadi 2 bagian, sebagai berikut:
1. Validitas Eksternal
Validitas eksternal berfokus kepada hasil akurasi dari desain penelitian yang
ditetapkan kepada sampel yang diambil.
2. Validitas Internal
Validitas internal berfokus kepada hasil akurasi dari desain penelitian dari
hasil yang dicapai.
Validitas sebuah hasil penelitian merupakan peneliti harus menentukan
akurasi dan kredibilitas hasil melalui strategi yang sesuai seperti trangulasi data.
Trangulasi data merupakan teknik dalam memeriksa data yang dikumpulkan melalui
sumber majemuk untuk memasukan data pengamatan dan wawancara. Beberapa ahli
mengemukakan tentang analisis trangulasi sebagai berikut:
Menurut Kriyantono (2006:71), analisis triangulasi adalah menganalisa
jawaban subjek dengan meneliti kebenarannya dengan data yang empiris (sumber
data lainnya yang tersedia).
46
Sedangkan menurut Moleong (2004:330) adalah teknik pemeriksaan
keabsahan data yang memanfaatkan pengecekan sumber lain untuk pembanding,
yaitu penggunaan sumber, metode, penyidik, dan teori.
Dari definisi di atas maka pengertian teknik triangulasi merupakan upaya
untuk menghilangkan perbedaan konstruksi kenyataan yang ada dalam konteks
pengumpulan data dari berbagai kejadian dan pandangan.
Adapun metode triangulasi menurut Kriyantono (2008:71) adalah usaha
mengecek keabsahan data atau mengecek keabsahan temuan riset. Alasan penulis
menggunakan triangulasi data disebabkan metode tersebut bersifat kualitatif yang
dapat menggunakan lebih dari satu teknik pengumpulan data untuk mendapatkan
data.
III.8.2 Realibilitas
Realibilitas merupakan metode yang telah digunakan dapat digunakan
kembali baik dari peneliti yang lain maupun peneliti yang sama dalam tempat
berbeda dan bersifat konsisten.
III.9 Teknik Analisis Data
Pendekatan kualitatif mengubah sebuah data menjadi sebuah temuan dimana
tiada ada alat ukur untuk mengetahui validitas dan realibilitas. Pendekatan kualitatif
merupakan data yang berwujud kata-kata dan bukan rangkaian kata serta dimulai dari
fakta, realita, gejala, dan masalah yang diperoleh.
47
Data tersebut telah disusun secara sistematis dari bahan hasil wawancara
yang menafsirkan dan menghasilkan suatu pemikiran, pendapat, teori, ataupun
gagasan baru yang dikenal dengan temuan. Pengumpulan data kemudian dianalisis
dengan berbagai tahap sebagai berikut:
1. Reduksi Data
Reduksi
data
merupakan
proses
pemilihan,
pemusatan
perhatian,
pengabstrakan, dan transformasi data yang muncul dari hasil penelitian.
Reduksi data terjadi selama pengumpulan data berlangsung dimana sudah
tampak pada saat peneliti memutuskan kerangka konseptual, wilayah
penelitian, permasalahan penelitian, pendekatan penelitian, dan metode
pengumpulan data. Dengan reduksi dapat menghasilkan informasi yang
relevan dan tidak relevan dan dapat digunakan untuk menarik kesimpulan.
2. Penyajian Data
Penyajian data merupakan sekumpulan informasi tersusun yang
memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan
tindakan menurut Matthew dan Michael dikutip oleh Hamid Patilima (2011).
Penyajian sering menggunakan bentuk teks naratif dimana teks tersebut tidak
tersusun dengan baik dan sangat berlebihan. Kondisi tersebut seringkali
terjadi pada peneliti dalam melakukan kesalahan atau gegabah dalam
mengambil kesimpulan. Oleh karena itu, peneliti harus menampilkan data
yang dianalisa untuk melihat perbedaan dan persamaan informasi subjek.
48
3. Penarikan Kesimpulan
Penarikan kesimpulan merupakan suatu proses yang bermula pada
pengumpulan data, pengertian, pola, alur sebab-akibat, dan proposi.
Kesimpulan
akhir
berdasarkan
pada
kumpulan
catatan
penelitian,
penyimpanan, metode pencarian ulang, dan kecakapan peneliti. Kesimpulan
dapat ditarik dari data yang diambil dari penelitian yang kemudian dapat
dibandingkan hasilnya.
49
Download