Presentasi Rencana Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Arun Lhokseumawe (KEKAL) Konsorsium PT Pertamina (Persero), PT Pupuk Iskandar Muda, PT Pelindo I, Perusahaan Daerah Pembangunan Aceh (PDPA) Jakarta, 30 Januari 2017 1 1. Latar Belakang Pengusulan KEKAL 1 Lokasi Geografis yang Strategis berada di Persimpangan Pelayaran Internasional • Lokasi Kawasan berada pada alur pelayaran perdagangan International Selat Malaka dengan Ship traffic tahun 2015 adalah 222 kapal /hari kapasitas diatas 300 GT. • Lokasi strategis dekat dengan India, Bangladesh, Thailand, Vietnam, Malaysia, dan Singapore yang membutuhkan produk Migas, Petrokimia dan agro industri yang dihasilkan di area KEKAL. Perubahan di Jalur Pelayaran Selat Malaka Adanya rencana pembukaan Channel Del Kra - Thailand sebagai penghubung Samudra Hindia dan Laut China Selatan dapat menghemat perjalanan 3-4 hari dan dapat memberi peluang untuk penyediaan pasokan bahan bakar/transit dan docking. 2 Kawasan Ekonomi Khusus Arun Lhokseumawe (KEKAL) 1. Latar Belakang Pengusulan KEKAL 1 Kronologi Proses Pengusulan 9-10 Maret 2015 Instruksi Presiden RI setelah berkunjung ke Aceh tanggal 910 Maret 2015, saat peresmian PT Perta Arun Gas kepada Kemenko Kemaritiman untuk revitalisasi aset yang ada di Lhokseumawe dan secara khusus ditugaskan untuk membangun Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) berbasis kawasan industri yang sudah ada. 22 Februari 2016 Surat Kementerian Perindustrian no.196/M-IND/2/2016 tertanggal 22 Februari 2016 kepada Menteri Keuangan perihal permohonan Pengelolaan Aset ex Kilang LNG Arun dalam KEK Arun Lhokseumawe. 15 April 2016 19 September 2015 Arahan Presiden RI pada saat peresmian pabrik Pupuk KALTIM-5, tanggal 19 September 2015:......“Pupuk Iskandar Muda (PIM) Aceh dan Pupuk AAF (Asean Aceh Fertilizer) di Lhokseumawe agar bisa hidup dan ekspansi. Kalau tidak punya kekuatan finansial silahkan dikerjasamakan. Yang paling penting supply pupuk di Indonesia bagian barat juga bisa terpenuhi.” 12 April 2016 Kementerian Keuangan melalui surat S-283/MK.06/2016 tanggal 12 April 2016, secara menyetujui usulan Kementerian Perindustrian permohonan Pengelolaan Aset ex Kilang LNG Arun KEK Arun Lhokseumawe. nomor prinsip perihal dalam Hasil rapat tanggal 15 April 2016 di Kementerian Perindustrian disepakati bahwa sebaiknya pengusul KEK Lhokseumawe adalah Konsorsium Badan Usaha dan bukan Pemerintah (Kementerian Perindustrian). Pengusulan KEK dari Pemerintah umumnya kurang optimal bila dibandingkan pengusulan dari Badan Usaha. 3 Kawasan Ekonomi Khusus Arun Lhokseumawe (KEKAL) 1. Latar Belakang Pengusulan KEKAL 1 Kronologi Proses Pengusulan 21 April 2016 Hasil Rapat tanggal 21 April 2016, Kementerian menunjuk tiga BUMN sebagai pengusul dan pengelola KEK, Arun Lhokseumawe, yaitu PT. Pertamina, PT. PIM, PT. Pelindo I bersama Perusahaan Daerah Pembangunan Aceh (PDPA). 17 November 2016 Hasil rapat tanggal 17 November 2016 antara Plt Gubernur Aceh memutuskan bahwa Pengusul adalah Badan Usaha Konsorsium di atas dan Pertamina ditunjuk mewakili Konsorsium sebagai Pengusul. 22 Desember 2016 22 Desember 2016 PT Pertamina, PT PIM, PT Pelindo I, PDPA, telah menandatangani Perjanjian Konsorsium tentang Pengusul dan Pengelola KEK Arun Lhokseumawe. 10 Mei 2016 Arahan Gubernur Aceh pada 10 Mei 2016 bahwa Pengusul KEK Lhokseumawe adalah Badan Usaha berbentuk Konsorsium yang terdiri dari 3 (tiga) BUMN dan 1 (satu) Perusahaan Daerah yang bergabung dalam konsorsium untuk pengembangan KEK masing-masing akan memegang peranan : a. PT. Pertamina akan mengembangkan sektor energi minyak dan gas beserta infrastruktur dan pendukungnya b. PT. PIM dan AAF bersama PT. Pupuk Indonesia Group akan mengembangkan cluster industri petrokimia yang ramah lingkungan c. PT. Pelindo I akan mengembangkan pelabuhan dan logistik terpadu d. Sedangkan PDPA (Perusahaan Daerah Pembangunan Aceh) akan mengembangkan agro industri pendukung ketahanan pangan. 22 Desember 2016 22 Desember 2016 PT Pertamina sebagai Wakil Konsorsium telah mempresentasikan tentang pengusulan pembentukan KEK Arun Lhokseumawe di Kantor Menko. Perekonomian Jakarta. 4 Kawasan Ekonomi Khusus Arun Lhokseumawe (KEKAL) 11. Latar Belakang Pengusulan KEKAL S-283/MK.06/2016 S-297/LMAN/2016 Surat Menteri Keuangan ke Menteri Perindustrian perihal persetujuan pemanfaatan BMN eks Kilang Arun menjadi Kawasan KEKAL. Surat jawaban Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) ke Sekdenas KEK perihal dukungan penggunaan lahan eks Kilang Arun ke kawasan KEKAL. Hasil rapat LMAN dan Konsorsium pada hari Kamis, 19 Januari 2017, ditegaskan kembali bahwa LMAN pada prinsipnya menyetujui pemanfaatan/pendayagunaan eks Kilang LNG Arun dalam KEKAL. Skema Pemanfaatan Lahan Kilang LNG Arun akan mengacu pada KMK no.136/PMK.05/ 2016 pasal 16, 16, yaitu yaitu Kerjasama Kerjasama Sistem Sistem Operasi. Operasi. 5 Kawasan Ekonomi Khusus Arun Lhokseumawe (KEKAL) Manfaat Pengusulan KEKAL 2 2 Pembentukan KEK Arun Lhokseumawe memiliki beberapa manfaat & Kontribusi 1. Dengan adanya KEK terjadi sinergi BUMN dan BUMD Aceh untuk menggali potensi sumber daya alam Aceh dalam rangka pengembangan industri Migas, Petrokimia, Infrastruktur Pelabuhan dan Agro Industri sehingga akan memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan perekonomian di Aceh di mana pada Triwulan III 2016 (Sumber: BPS) berada pada level 2,65% (jauh di bawah pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,64%); 2. Terciptanya lapangan kerja baru di Aceh yang diperkirakan sebanyak 40.000 orang (baik skill dan non skill) baik direct maupun indirect, yang akan menurunkan tingkat pengangguran dan angka kemiskinan (no.7* di Indonesia) serta meningkatkan kesejahteraan di Aceh; 3. Meningkatkan potensi devisa ekspor dari produk Migas, Petrokimia dan Agro industri dari Aceh sampai dengan USD 2-3 Milyar per tahun dimulai pada tahun 2020; dan 4. Provinsi Aceh akan menjadi salah satu leading dalam industri Migas, Petrokimia, Agro industri dan Pelabuhan & Logistik di Indonesia. *data 2010 Kawasan Ekonomi Khusus Arun Lhokseumawe (KEKAL) 6 3 Pengusul Penetapan KEKAL oleh Pertamina Mewakili konsorsium Pertamina, PIM, Pelindo I, PDPA PENGUSUL KONSORSIUM KEKAL PEM PROV ACEH PT. PERTAMINA (PERSERO) PUPUK ISKANDAR MUDA PELINDO -1 PDPA FASILITAS & KEMUDAHAN LMAN PT.ABC (BUP) ASSET HOLDER PENGEMBANG & PENGELOLA KEKAL TENANT PT. PERTA ARUIN GAS PUPUK ISKANDAR MUDA PELINDO -1 HUMPUSS KKA MEDCO PLN PT. Aceh Makmur Bersama PT. Sarana Aceh Utama PT. Petro Artha Niaga PT. Unilever Indonesia Tbk PT. Coffindo Indonesia PT Sinar Mas PT. Rencong Pulp & Paper Ind PT. Kanaka Line & PT Temas Line Kemudahan Imvestasi Fasilitas Bebas Bea Cukai & Kepabeanan Kemudahan perolehan hak atas tanah Keringanan Pajak & Retribusi Darah Fasiltas Perpajakan Fas PPh dan PBB Kemudahan Keimigrasian dan Tenaga Kerja Kemudahan Perizinan, Usaha, perdagangan Fasilitas lain / Keamanan & Kemudahan Lain PRESIDEN PP DEWAN NASIONAL SEK DEWAN NASIONAL PDPA ADMINISTRA TOR KEK 7 Kawasan Ekonomi Khusus Arun Lhokseumawe (KEKAL) 4 Rencana Zonasi Kawasan KEKAL Peta Kawasan 1841,10 Ha 581,77 Ha 199,60 Ha 8 Kawasan Ekonomi Khusus Arun Lhokseumawe (KEKAL) 5 Rencana Bisnis Utama Kawasan Empat bisnis utama kawasan yang didasarkan pada industri eksisting kawasan Minyak, Gas Gas & Energi Minyak, & Energi Pertamina akan mengembangkan industri sektor energi (Oil & Gas), fasilitas dan infrastruktur pendukung yaitu: Regasifikasi LNG, LNG Hub/ Trading, LPG Hub/ Trading, Mini LNG Plant PLTG dengan pengembangan pembangkit listrik yang ramah lingkungan atau (clean energy solution provider). Pelabuhan & Logistik Pelindo I akan mengembangkan infrastruktur Logistik untuk mendukung input dan output dari industri oil & gas, Petrokimia dan agro industri, dengan mengupgrade Infrastruktur Pelabuhan dan Dermaga berstandar Internasional. Industri Petrokimia Petrokimia PIM bersama-sama dengan PT Pupuk Indonesia group akan mengembangkan Cluster Industri Petrokimia yang ramah lingkungan terdiri dari 9 (sembilan) pabrik baru di areal PIM & AAF (DL) yaitu : Pabrik NPK, Pupuk ZA, Ammonium sulfat, Asam Sulfat, Asam Posfat, dan Purified Gypsum. Agriculture & Fishery Perusahaan Daerah Pembangunan Aceh (PDPA) akan mengembangkan potensi pada agro industri dan turunannya serta pengembangan di bidang hasil laut. 9 Kawasan Ekonomi Khusus Arun Lhokseumawe (KEKAL) 6 Potensi Investor/tenant & Badan Pengelola Investasi Bisnis Pengusul & Potensi Tenant 2017-2025 PENGUSUL TENAN PT Pertamina (Persero)* USD 745.636.000 Medco PIM fase 1 (2017-2020) USD 671.201.000 PLN USD 233.000.000 PIM fase 2 (2021-2025) USD 1.735.521.760 Humpuss USD 300.000.000 Pelindo I USD 13.759.398 Pelindo I (Tenant) USD 48.230.089 PDPA USD 6.937.546 Jumlah Investasi USD 3.173.055.704 Jumlah Investasi USD 581.230.089 Total Investasi Keseluruhan adalah USD 3.756.765.333 * Investasi sudah dilakukan sejak tahun 2014 10 Kawasan Ekonomi Khusus Arun Lhokseumawe (KEKAL) 7 Potensi Investor/tenant & Badan Pengelola Potensi Bisnis Badan Pengelola KEKAL Penyewaan Kavling ke Tenant, dengan asumsi luas lahan yang disewakan adalah 50% dari lahan kosong yang tersedia Pasokan Listrik sebesar 20MW atas kelebihan produksi listrik PIM IDR 6,39 Milyar IDR 0,50 Milyar IDR 9,69 Milyar Service Charge, untuk tenant yg menghuni kawasan atas penyediaan jasa pemeliharaan kawasan termasuk penerangan jalan, pemeliharaan jalan utama, drainase dll. IDR 4,25 Milyar Penyewaan mobil tangki kondensat kepada salah satu penyewa Tanki Kondensat eks Kilang Arun dengan estimasi kebutuhan 10 truk per hari Pasokan Air dengan estimasi penjualan disetahunkan sebesar 4.38 juta m3 Produksi CO2 dry ice sebesar 52 ribu ton/ tahun IDR 0,99 Milyar Total Potensi Margin Badan Pengelola adalah sebesar ≈ IDR 36,88 Milyar Penyewaan Tangki Kondensat, kepada Medco IDR 0,25 Milyar IDR 6,50 Milyar IDR 1,80 Milyar IDR 6,50 Milyar Jasa Tenaga Kebersihan untuk kebutuhan tenant kawasan, dengan menggunakan asumsi luasan kawasan Jasa Tenaga Keamanan Pelabuhan/Kilang untuk kebutuhan tenant kawasan, dengan menggunakan asumsi luasan kawasan 11 Kawasan Ekonomi Khusus Arun Lhokseumawe (KEKAL) Pembangunan PraPembangunan 8 Total Investasi Pengembangan & Keekonomian Estimasi Biaya Pengembangan KEKAL Perencanaan pengembangan kawasan dengan Detail Engineering Design (DED) untuk pembangunan infrastruktur antara lain jalan, drainase, gerbang kawasan, prasarana pendukung, dll. Serta pengajuan perizinan terkait sebelum pembangunan kawasan dilaksanakan. Jumlah dana untuk pra-pembangunan diperkirakan sebesar USD 300.000 Kawasan yang akan dikembangkan merupakan kawasan perusahaan eksisting yang mana lahan mayoritas adalah eks kilang LNG Arun (kepemilikan oleh Kementerian Keuangan cq. LMAN) yang telah terdapat infrastruktur dan fasilitas Jumlah biaya yang dibutuhkan untuk infrastruktur & fasilitas adalah sbb: Aktivitas Est. Biaya Pemagaran & Kanalisasi USD 2.932.000 Penambahan jalan akses USD 4.368.000 Drainase USD 2.148.000 Penyiapan lahan USD 1.000.000 Sarana penunjang USD USD 11.348.000 900.000 Biaya operasional tahun awal adalah sebesar USD 1.163.364 Total estimasi biaya untuk pengembangan KEKAL adalah USD 12.811.364 12 Kawasan Ekonomi Khusus Arun Lhokseumawe (KEKAL) 9 Total Investasi Pengembangan & Keekonomian Keekonomian KEKAL Mengacu pada perhitungan cash flow , didapatkan keekonomian sebagai berikut: • • • IRR Proyek NPV Proyek Pay Back Period : 12,8% : USD 2,55 Juta : 9 tahun Selain dari segi Financial, Kawasan Ekonomi Khusus Arun Lhokseumawe ini akan dapat memberikan kontribusi sbb: 1. Meningkatkan pertumbuhan PDRB dan PAD SEBELUM KEK SETELAH KEK PDRB Lhokseumawe 3,09 6,3-6,9 PDRB Aceh Utara 3,09 6,3-6,9 PAD Lhokseumawe IDR 66,74 M IDR 214,23 M PAD Aceh Utara IDR 178,5 M IDR 572,9 M 2. Penyerapan tenaga kerja sampai 40.000 orang 13 Kawasan Ekonomi Khusus Arun Lhokseumawe (KEKAL) 10 Dukungan Yang Diperlukan dari Pemerintah a. Pembangunan Infrastruktur, sbb: No Rencana Kegiatan Infrastruktur Eksisting Kebutuhan Pengembangan 1 Pelebaran badan jalan sepanjang 30 km menjadi 6 jalur dari simpang Airport ke Poltek Lhokseumawe Belum tersedia 30 km 2 Pembuatan simpang susun pintu gerbang masuk kawasan KEK dan perumahan kawasan Belum tersedia 3 Flyover antara PIM & Pelindo I dengan area area ex Kilang Arun Belum tersedia 4 Perpanjangan landasan pacu Bandara Malikussaleh dari 1850 m menjadi 2.400 m 1850m 550m 5 Pengembangan terminal bandara Malikussaleh menajdi Bandara International Bandara Domestik Bandara International 6 Pengembangan Infrastruktur pendukung kawasan wisata Takengon Belum tersedia 7 Pengembangan Infrastruktur Kota Mandiri Lhokseumawe Pemb.Thp Awal 8 Pembangunan Pelabuhan Krueng Geukeuh 9 Jaringan rel kereta api 12 km 408,5km 10 Jaringan jalan trans sumatera Belum tersedia 412,77 km 11 Jaringan jalan nasional 56.16km 103,58km b. Penetapan Kawasan Ekonomi Khusus Lhokseumawe (KEKAL) paling lambat pada 7 Februari 2017, 14 Kawasan Ekonomi Khusus Arun Lhokseumawe (KEKAL) TERIMA KASIH 15 Kawasan Ekonomi Khusus Arun Lhokseumawe (KEKAL) Daftar Isi 1. Latar Belakang Pengusulan KEKAL 2. Manfaat Pengusulan KEKAL 3. Pengusul Penetapan KEKAL oleh Pertamina 4. Bisnis Eksisting Kawasan 5. Rencana Bisnis Utama Kawasan 6. Rencana Pengembangan Kawasan 7. Potensi Investor/tenant & Badan Pengelola 8. Rencana Zonasi Kawasan 9. Kesiapan dukungan Prasarana Kawasan 10. Total Investasi Tenant dan Keekonomian 11. Tahapan Pembangunan Proyek & Invetsasi 12. Isu Strategis 13. Dukungan Pemerintah 14. Kesimpulan & Rekomendasi 16 Kawasan Ekonomi Khusus Arun Lhokseumawe (KEKAL) Belakang Pengusulan KEKAL 11. Latar Kronologi Proses Pengusulan 9-10 Maret 2015 Instruksi Presiden RI setelah berkunjung ke Aceh tanggal 910 Maret 2015, saat peresmian PT Perta Arun Gas kepada Kemenko Kemaritiman untuk revitalisasi aset yang ada di Lhokseumawe dan secara khusus ditugaskan untuk membangun Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) berbasis kawasan industri yang sudah ada. 22 Februari 2016 Surat Kementerian Perindustrian no.196/M-IND/2/2016 tertanggal 22 Februari 2016 kepada Menteri Keuangan perihal permohonan Pengelolaan Aset ex Kilang LNG Arun dalam KEK Arun Lhokseumawe. 15 April 2016 19 September 2015 Arahan Presiden RI pada saat peresmian pabrik Pupuk KALTIM-5, tanggal 19 September 2015:......“Pupuk Iskandar Muda (PIM) Aceh dan Pupuk AAF (Asean Aceh Fertilizer) di Lhokseumawe agar bisa hidup dan ekspansi. Kalau tidak punya kekuatan finansial silahkan dikerjasamakan. Yang paling penting supply pupuk di Indonesia bagian barat juga bisa terpenuhi.” 12 April 2016 Kementerian Keuangan melalui surat S-283/MK.06/2016 tanggal 12 April 2016, secara menyetujui usulan Kementerian Perindustrian permohonan Pengelolaan Aset ex Kilang LNG Arun KEK Arun Lhokseumawe. nomor prinsip perihal dalam Hasil rapat tanggal 15 April 2016 di Kementerian Perindustrian disepakati bahwa sebaiknya pengusul KEK Lhokseumawe adalah Konsorsium Badan Usaha dan bukan Pemerintah (Kementerian Perindustrian). Pengusulan KEK dari Pemerintah umumnya kurang optimal bila dibandingkan pengusulan dari Badan Usaha. 17 Kawasan Ekonomi Khusus Arun Lhokseumawe (KEKAL) Belakang Pengusulan KEKAL 11. Latar Kronologi Proses Pengusulan 21 April 2016 Hasil Rapat tanggal 21 April 2016, Kementerian menunjuk tiga BUMN sebagai pengusul dan pengelola KEK, Arun Lhokseumawe, yaitu PT. Pertamina, PT. PIM, PT. Pelindo I bersama Perusahaan Daerah Pembangunan Aceh (PDPA). 17 November 2016 Hasil rapat tanggal 17 November 2016 antara Plt Gubernur Aceh memutuskan bahwa Pengusul adalah Badan Usaha Konsorsium di atas dan Pertamina ditunjuk mewakili Konsorsium sebagai Pengusul. 22 Desember 2016 22 Desember 2016 PT Pertamina, PT PIM, PT Pelindo I, PDPA, telah menandatangani Perjanjian Konsorsium tentang Pengusul dan Pengelola KEK Arun Lhokseumawe. 10 Mei 2016 Arahan Gubernur Aceh pada 10 Mei 2016 bahwa Pengusul KEK Lhokseumawe adalah Badan Usaha berbentuk Konsorsium yang terdiri dari 3 (tiga) BUMN dan 1 (satu) Perusahaan Daerah yang bergabung dalam konsorsium untuk pengembangan KEK masing-masing akan memegang peranan : a. PT. Pertamina akan mengembangkan sektor energi minyak dan gas beserta infrastruktur dan pendukungnya b. PT. PIM dan AAF bersama PT. Pupuk Indonesia Group akan mengembangkan cluster industri petrokimia yang ramah lingkungan c. PT. Pelindo I akan mengembangkan pelabuhan dan logistik terpadu d. Sedangkan PDPA (Perusahaan Daerah Pembangunan Aceh) akan mengembangkan agro industri pendukung ketahanan pangan. 22 Desember 2016 22 Desember 2016 PT Pertamina sebagai Wakil Konsorsium telah mempresentasikan tentang pengusulan pembentukan KEK Arun Lhokseumawe di Kantor Menko. Perekonomian Jakarta. 18 Kawasan Ekonomi Khusus Arun Lhokseumawe (KEKAL) 1. Latar Belakang Pengusulan KEKAL 1 Dukungan dari Pemilik Lahan Eks Kilang Arun S-283/MK.06/2016 S-297/LMAN/2016 Surat Menteri Keuangan ke Menteri Perindustrian perihal persetujuan pemanfaatan BMN eks Kilang Arun menjadi Kawasan KEKAL. Surat jawaban Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) ke Sekdenas KEK perihal dukungan penggunaan lahan eks Kilang Arun ke kawasan KEKAL. Hasil rapat LMAN dan Konsorsium pada hari Kamis, 19 Januari 2017, ditegaskan kembali bahwa LMAN pada prinsipnya menyetujui pemanfaatan/pendayagunaan eks Kilang LNG Arun dalam KEKAL. Skema Pemanfaatan Lahan Kilang LNG Arun akan mengacu pada KMK no.136/PMK.05/ 2016 pasal 16, 16, yaitu yaitu Kerjasama Kerjasama Sistem Sistem Operasi. Operasi. 19 Kawasan Ekonomi Khusus Arun Lhokseumawe (KEKAL) 1. Latar Belakang Pengusulan KEKAL 1 Lokasi Geografis yang Strategis berada di Persimpangan Pelayaran Internasional • Lokasi Kawasan berada pada alur pelayaran perdagangan International Selat Malaka dengan Ship traffic tahun 2015 adalah 222 kapal /hari kapasitas diatas 300 GT. • Lokasi strategis dekat dengan India, Bangladesh, Thailand, Vietnam, Malaysia, dan Singapore yang membutuhkan produk Migas, Petrokimia dan agro industri yang dihasilkan di area KEKAL. Perubahan di Jalur Pelayaran Selat Malaka Adanya rencana pembukaan Channel Del Kra - Thailand sebagai penghubung Samudra Hindia dan Laut China Selatan dapat menghemat perjalanan 3-4 hari dan dapat memberi peluang untuk penyediaan pasokan bahan bakar/transit dan docking. 20 Kawasan Ekonomi Khusus Arun Lhokseumawe (KEKAL) 2 Manfaat Pengusulan KEKAL Pembentukan KEK Arun Lhokseumawe memiliki beberapa manfaat & Kontribusi 1. Dengan adanya KEK terjadi sinergi BUMN dan BUMD Aceh untuk menggali potensi sumber daya alam Aceh dalam rangka pengembangan industri Migas, Petrokimia, Infrastruktur Pelabuhan dan Agro Industri sehingga akan memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan perekonomian di Aceh di mana pada Triwulan III 2016 (Sumber: BPS) berada pada level 2,65% (jauh di bawah pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,64%); 2. Terciptanya lapangan kerja baru di Aceh yang diperkirakan sebanyak 40.000 orang (baik skill dan non skill) baik direct maupun indirect, yang akan menurunkan tingkat pengangguran dan angka kemiskinan (no.7* di Indonesia) serta meningkatkan kesejahteraan di Aceh; 3. Meningkatkan potensi devisa ekspor dari produk Migas, Petrokimia dan Agro industri dari Aceh sampai dengan USD 2-3 Milyar per tahun dimulai pada tahun 2020; dan 4. Provinsi Aceh akan menjadi salah satu leading dalam industri Migas, Petrokimia, Agro industri dan Pelabuhan & Logistik di Indonesia. *data 2010 Kawasan Ekonomi Khusus Arun Lhokseumawe (KEKAL) 21 3 Pengusul Penetapan KEKAL oleh Pertamina Mewakili konsorsium Pertamina, PIM, Pelindo I, PDPA PENGUSUL KONSORSIUM KEKAL PEM PROV ACEH PT. PERTAMINA (PERSERO) PUPUK ISKANDAR MUDA PELINDO -1 PDPA FASILITAS & KEMUDAHAN LMAN PT.ABC (BUP) ASSET HOLDER PENGEMBANG & PENGELOLA KEKAL TENANT PT. PERTA ARUIN GAS PUPUK ISKANDAR MUDA PELINDO -1 HUMPUSS KKA MEDCO PLN PT. Aceh Makmur Bersama PT. Sarana Aceh Utama PT. Petro Artha Niaga PT. Unilever Indonesia Tbk PT. Coffindo Indonesia PT Sinar Mas PT. Rencong Pulp & Paper Ind PT. Kanaka Line & PT Temas Line Kemudahan Imvestasi Fasilitas Bebas Bea Cukai & Kepabeanan Kemudahan perolehan hak atas tanah Keringanan Pajak & Retribusi Darah Fasiltas Perpajakan Fas PPh dan PBB Kemudahan Keimigrasian dan Tenaga Kerja Kemudahan Perizinan, Usaha, perdagangan Fasilitas lain / Keamanan & Kemudahan Lain PRESIDEN PP DEWAN NASIONAL SEK DEWAN NASIONAL PDPA ADMINISTRA TOR KEK 22 Kawasan Ekonomi Khusus Arun Lhokseumawe (KEKAL) 4 Bisnis Eksisting Kawasan Saat ini sudah beroperasi beberapa industri dalam kawasan yang berada di wilayah kabupaten Aceh Utara dan Kota Lhokseumawe dengan lokasi pada peta di bawah ini. PT Pertamina (151,3 Ha) PT AAF (DL) (236,4 Ha) Petrokimia Petrokimia PT Pelindo I (38,18 Ha) Pelabuhan & Logistik PT PIM (307,15 Ha) Eks PT Arun (1.689,8 Ha) Petrokimia PT KKA (199,6 Ha) Pulp & Paper Minyak, Gas & Energi Total Area Kawasan 2.622,48 Ha 23 Kawasan Ekonomi Khusus Arun Lhokseumawe (KEKAL) 4 Bisnis Eksisting Kawasan Bidang Minyak, Gas dan Energi yang berlokasi di area eks Kilang Arun. PT Perta Arun Gas (PAG) untuk operasi Receiving & Regasification Terminal sedangkan PLN operasi PLTGU dengan kapasitas 180 MW. PAG telah memperoleh Izin operasi PLB (Pusat Logistik Berikat) untuk bisnis penyimpanan LNG untuk Trading. Dioperasikan oleh Pertamina saat ini: Condensate Tank 1. Operasi LNG Receiving & Regasification Terminal LNG Tank 2. Operasi Arun – Belawan Pipeline 3. Operasi Pemrosesan Tail Gas & Condensate Utilities Dioperasikan oleh PLN Metering Arun – Belawan Pipeline Condensate & Gas Processing Unit 1. Operasi Pembangkit Listrik (PLTMG Arun) PLTMG Arun LNG Loading Dock PT.ARUN > PT PERTA ARUN GAS 4 TANGKI LPG = 4 KAPAL LPG Kawasan Ekonomi Khusus Arun Lhokseumawe (KEKAL) 5 TANGKI LNG = 5 KAPAL LNG LNG & LPG JETTIES 24 4 Bisnis Eksisting Kawasan Bidang Petrokimia di kawasan saat ini dilakukan oleh PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) dan PT Humpuss Aromatik (sebagai tenant) . Berlokasi di bagian barat Aceh Utara terdapat PT PIM yang beroperasi dengan 1 pabrik dengan pasokan gas dari PHE NSO sedangkan 1 pabrik lagi dalam keadaan stop karena masih kekurangan pasokan gas dan rencana akan dipasok menggunakan regasifikasi LNG dari PAG. Pabrik/ Produk PT Humpuss Aromatik memproduksi BBM saat ini masih stop sejak tahun 2000 karena kekurangan pasokan bahan baku kondensat dan berlokasi di lahan milik PT Pertamina (Persero). PT Humpuss telah memperoleh izin operasi Kawasan Berikat. Humpuss berencana merevitalisasi Kilang Aromatik dengan bahan baku dari Timur Tengah. Kawasan Ekonomi Khusus Arun Lhokseumawe (KEKAL) Kapasitas (Ton/Thn) Operasi Urea-1 & Ammonia-1 570.000/ 330.000 1985 Urea-2 & Ammonia-2 570.000/ 396.000 2005 PT Humpuss Aromatik 25 4 Bisnis Eksisting Kawasan PT Pelindo I saat ini menjalankan bisnis penyedia Jasa Kepelabuhanan, Kerjasama Pendayagunaan Aset Tanah, serta Jasa Pelayanan Bongkar Muat Barang dengan mengelola Pelabuhan Krueng Geukueh Lhokseumawe. 26 Kawasan Ekonomi Khusus Arun Lhokseumawe (KEKAL) 5 Rencana Bisnis Utama Kawasan Empat bisnis utama kawasan yang didasarkan pada industri eksisting kawasan Minyak, Gas Gas & Energi Minyak, & Energi Pertamina akan mengembangkan industri sektor energi (Oil & Gas), fasilitas dan infrastruktur pendukung yaitu: Regasifikasi LNG, LNG Hub/ Trading, LPG Hub/ Trading, Mini LNG Plant PLTG dengan pengembangan pembangkit listrik yang ramah lingkungan atau (clean energy solution provider). Pelabuhan & Logistik Pelindo I akan mengembangkan infrastruktur Logistik untuk mendukung input dan output dari industri oil & gas, Petrokimia dan agro industri, dengan mengupgrade Infrastruktur Pelabuhan dan Dermaga berstandar Internasional. Industri Petrokimia Petrokimia PIM bersama-sama dengan PT Pupuk Indonesia group akan mengembangkan Cluster Industri Petrokimia yang ramah lingkungan terdiri dari 9 (sembilan) pabrik baru di areal PIM & AAF (DL) yaitu : Pabrik NPK, Pupuk ZA, Ammonium sulfat, Asam Sulfat, Asam Posfat, dan Purified Gypsum. Agriculture & Fishery Perusahaan Daerah Pembangunan Aceh (PDPA) akan mengembangkan potensi pada agro industri dan turunannya serta pengembangan di bidang hasil laut. 27 Kawasan Ekonomi Khusus Arun Lhokseumawe (KEKAL) 5 Rencana Bisnis Utama Kawasan Minyak, gas dan Energi Oleh Pertamina dan PLN Rencana Bisnis Pertamina & PLN di Ex. Kilang Arun: • LPG Transshipment • LNG Filling Station • Pengoperasian kembali PLTG (180 MW) untuk Provinsi Aceh dan KEK Lhokseumawe • LNG Hub; LNG Bunkering; LNG Ship Cooldown • Pasokan gas ke PIM Train #2, KKA PT. Pertamina (Persero) melalui Anak Perusahaan PT Perta Arun Gas Bidang Usaha 1. Arun LNG Receiving & Regasification Terminal & LNG Hub Kapasitas Cap regas 400 mmscfd Status Operasi Investasi (IDR Milyar) Mei 2015 1.467,4 2. Pipa Gas Arun-Belawan dan BelKIM-KEK Cap pipa 200 mmscfd panjang & dia : Ar-Bel 340 km x 24" + Bel-KIM 18,5 km x 16" + KIMKEK 138 km x 12" Mei 2015 7.794,3 3. LNG Filling Station 3 mmscfd (8 isotank LNG/hari) Des 2016 37,7 4. LPG Hub &Transhipment • Refrigerated LPG Tank 160.000 ton • Pressurized LPG Tank 6.000 ton Mid 2017 617,5 5. LNG Hub & Trading Kap Tangki LNG Hub 250,000 M3 Mid 2017 Incl. Arun LNG Rec & Reg 6. LNG Bunkering/ Cooldown Services 3 mmscfd (8 ISO tank LNG/hari) 2018 Incl. Arun LNG Filling Station Total Investasi sebesar IDR 9,92 Trilyun atau setara dengan USD 745.636.000 28 Kawasan Ekonomi Khusus Arun Lhokseumawe (KEKAL) 5 Rencana Bisnis Utama Kawasan Bidang Petrokimia oleh PIM & PT Humpuss Aromatik PT. PIM bersama-sama dengan PT Pupuk Indonesia Group akan mengembangkan cluster industri petrokimia yang ramah lingkungan, terdiri dari 9 (sembilan) pabrik baru di areal PIM dan AAF (Dalam Liquidasi) yaitu: No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 Pembangunan Pabrik NPK Chemical (1 & 2) Asam Sulfat (H2SO4) Asam Fosfat (H3PO4) Purified Gypsum (PG) Alumunium Fluoride (AlF3) Reaktivasi Hydrogen Peroksida (H2O2) NPK-Fusion Revamping Pabrik NH3 Pengemb. Kap. Penangkaran Benih Padi Independent Power Producer (Penyer. Modal) Reutilisasi Tangki NH3 AAF Pabrik Kieserit/Dolomit Pabrik Dry Ice Kapasitas, ton/tahun 2 x 500.000 600.000 200.000 600.000 12.600 12.000 2 x 100.000 Status Proyek/Operasi 2020 ; 2021 2020 2020 2021 2021 2018 2019 2020 2019 2020 2018 2019 2020 Nilai Investasi (IDR Milyar) 4.289,3 4.313,8 169,2 184,7 10,0 279,3 380,6 600 2,9 1 x 20 MW 139,7 2 x 5.000 47,2 10,0 30.000 172,9 IDR 9.999,5 Total Setara dengan USD 751,9 Juta Selain industri di atas, PT Humpuss Aromatik akan mengembangkan Condensate Processing Unit dan BBM. Kawasan Ekonomi Khusus Arun Lhokseumawe (KEKAL) 29 5 Rencana Bisnis Utama Kawasan Pelabuhan & Logistik oleh Pelindo I Pelindo I akan mengembangkan Infrastruktur Logistik untuk mendukung input dan output dari Industri Oil & Gas, Petrokimia dan agro industri, dengan: Keterangan Est. Investasi (IDR Milyar) 1 Gedung Perkantoran Terpadu (Business Center) Penyediaan ruang operasional untuk perusahaan-perusahaan pemberi jasa transportasi, pergudangan, asuransi, pembiayaan, distribusi logistik, perbangkan, home stay 40,0 2 Gudang Pembangunan gudang kapasitas 4.000 m2 24,0 3 Tangki Timbun Pembangunan tangki timbun curah cair kapasitas 150.000 ton 70,0 4 Fasilitas Jasa Kapal dan Alat Bongkar Muat • Kapal Pandu 1 unit 10,5 • Crane 1 unit 35,0 • Head Truck + Chasis 4 unit 4,0 No Fasilitas TOTAL baru, 183,5 atau setara dengan USD 13.759.398 Kawasan Ekonomi Khusus Arun Lhokseumawe (KEKAL) 30 5 Rencana Bisnis Utama Kawasan Agriculture & Fishery oleh PDPA Dengan adanya ketersediaan gas, listrik dan lahan serta bahan baku akan dimungkinkan untuk dibangunnya berbagai jenis usaha bidang agro industri untuk mendukung ketahanan pangan, antara lain : 1) 2) 3) 4) Usaha pengolahan CPO dengan kapasitas 30-90 ton TBS/jam Usaha pengolahan kakao dengan kapasitas 600.000 ton/tahun Usaha pengolahan gula dengan kapasitas 6.000 TCD Usaha pengolahan produk perikanan dan cold storage dengan kapasitas 80 ton/hari Dalam perencanaan*, PDPA akan menempati area eks Kilang Arun untuk membangun fasilitas pengolahan Agro Industri dengan luasan 6,6 Ha. Estimasi total investasi adalah USD 6.937.546. 31 Kawasan Ekonomi Khusus Arun Lhokseumawe (KEKAL) 6 Rencana Pengembangan Kawasan Pengembangan Infrastruktur Wilayah Kawasan KEKAL Pemagaran Kawasan, kanalisasi batas (30% dari total 43.000 m) Penambahan Jalan Akses (5% dari panjang jalan yang telah ada 164.750 m) Drainase (5% dari panjang drainase yang telah ada 378.000 m) Penyiapan Lahan Sarana Penunjang 32 Kawasan Ekonomi Khusus Arun Lhokseumawe (KEKAL) 6 Rencana Pengembangan Kawasan Pasokan Gas dari LNG Regasifikasi PT Perta Arun Gas dan PHE 33 Kawasan Ekonomi Khusus Arun Lhokseumawe (KEKAL) 6 Rencana Pengembangan Kawasan Peta Jaringan Listrik & Energi KEKAL 34 Kawasan Ekonomi Khusus Arun Lhokseumawe (KEKAL) 6 Rencana Pengembangan Kawasan Peta Jaringan Air Minum KEKAL 35 Kawasan Ekonomi Khusus Arun Lhokseumawe (KEKAL) 6 Rencana Pengembangan Kawasan Mapping Jalur Pipa Arun ke Belawan – KIM - KEK Sei Mangkei Pipa Eksisting* Pipa On-Going* Pipa Rencana 109 Km Arun 22 Km Belawan 29 Km KIM Ruas Pipa Diameter Panjang Kapasitas • inch km mmscfd Arun – Belawan 24 340 258 Belawan – KIM 16 18.5 90 KIM – KEK 12 138 43 • Saat ini pembangunan adalah .Kim + KEK sudah selesai dan gas in sejak Feb 2016 Pipa KIM-KEK sudah terbangun sehingga untuk peningkatan kapasitas bisa mengoperasikan booster compressor atau meningkatkan discharge pressure pompa ke regas unit. 36 Kawasan Ekonomi Khusus Arun Lhokseumawe (KEKAL) 7 No 1 Potensi Investor/tenant & Badan Pengelola Potensi Tenant di Area KEKAL Badan Usaha (Tenant) Bidang Usaha Nilai Investasi (IDR Milyar) Status Operasi Nilai Investasi (IDR Milyar) Status Operasi 1) Pembangkit Listrik 184 MW 1.303 Tahun 2015 2) Pembangkit Listrik 250 MW 1.796 Tahun 2018* Badan Usaha/Tenant Bidang Usaha PT. PLN di area ex kilang Arun Stop sejak 1998 karena kurang bahan baku 1) Condensate Processing Unit 2 PT. Humpuss, di lahan Pertamina 2) Condensate Processing Unit 3) BBM * 3 4 3.990 1) Condensate Storage & Loading PT. Medco tahun 2018 2) Sulphur Storage & Loading PT. Kertas Kraft Aceh tahun 2020 Stop sejak 2007 karena pasokan bahan baku kertas dan gas 1) Kertas Kantong Semen * 2) Pasokan Listrik ke PLN * Total Investasi Total Investasi IDR 7.089 Milyar Atau setara dengan USD 533 juta 37 Kawasan Ekonomi Khusus Arun Lhokseumawe (KEKAL) 7 No Potensi Investor/tenant & Badan Pengelola Potensi Tenant di Area KEKAL Badan Usaha (Tenant) Bidang Usaha 1 PT. Rencong Pulp & Paper Industri Industri Plywood Luas Lahan (ha) Investasi (Rp Milyar) Status Operasi 4,5 40,0 2017 2 PT. Aceh Makmur Bersama Storage Tank CPO Dan Turunannya 0,9 30,0 2017 3 PT. Sarana Aceh Utama Storage Tank Aspal 0,5 30,0 2017 4 PT. Petro Artha Niaga Pemasaran Pengisian BBM Solar (HSD) untuk kapal & nelayan 10,0 2017 5 PT. Kanaka Line & PT Temas Line Logistik & Peti Kemas 35,0 2017 6 PT. Bijin Kumita Mutiara Pabrik Minyak Goreng 2 400,0 2018 7 PT. Coffindo Indonesia Pengolahan Kopi 2 Estimasi Total 2018 Rp 545,0 USD 48.230.088,5 38 Kawasan Ekonomi Khusus Arun Lhokseumawe (KEKAL) 7 Potensi Investor/tenant & Badan Pengelola Investasi Future Bisnis Pengusul & Tenant 2017-2025 PENGUSUL TENAN PT Pertamina (Persero) USD 745.636.000 Medco PIM fase 1 (2017-2020) USD 671.201.000 PLN USD 233.000.000 PIM fase 2 (2021-2025) USD 1.735.521.760 Humpuss USD 300.000.000 Pelindo I USD 13.759.398 Pelindo I (Tenant) USD 48.230.089 PDPA USD 6.937.546 Jumlah Investasi USD 3.173.055.704 Jumlah Investasi USD 581.230.089 Total Investasi Keseluruhan adalah USD 3.756.765.333 39 Kawasan Ekonomi Khusus Arun Lhokseumawe (KEKAL) 7 Potensi Investor/tenant & Badan Pengelola Potensi Bisnis Badan Pengelola KEKAL Penyewaan Kavling ke Tenant, dengan asumsi luas lahan yang disewakan adalah 50% dari lahan kosong yang tersedia Pasokan Listrik sebesar 20MW atas kelebihan produksi listrik PIM IDR 6,39 Milyar IDR 0,50 Milyar IDR 9,69 Milyar Service Charge, untuk tenant yg menghuni kawasan atas penyediaan jasa pemeliharaan kawasan termasuk penerangan jalan, pemeliharaan jalan utama, drainase dll. IDR 4,25 Milyar Penyewaan mobil tangki kondensat kepada salah satu penyewa Tanki Kondensat eks Kilang Arun dengan estimasi kebutuhan 10 truk per hari Pasokan Air dengan estimasi penjualan disetahunkan sebesar 4.38 juta m3 Produksi CO2 dry ice sebesar 52 ribu ton/ tahun IDR 0,99 Milyar Total Potensi Margin Badan Pengelola adalah sebesar ≈ IDR 36,88 Milyar Penyewaan Tangki Kondensat, kepada Medco IDR 0,25 Milyar IDR 6,50 Milyar IDR 1,80 Milyar IDR 6,50 Milyar Jasa Tenaga Kebersihan untuk kebutuhan tenant kawasan, dengan menggunakan asumsi luasan kawasan Jasa Tenaga Keamanan Pelabuhan/Kilang untuk kebutuhan tenant kawasan, dengan menggunakan asumsi luasan kawasan 40 Kawasan Ekonomi Khusus Arun Lhokseumawe (KEKAL) 8 Rencana Zonasi Kawasan KEKAL Peta Kawasan 1841,10 Ha 581,77 Ha 199,60 Ha 41 Kawasan Ekonomi Khusus Arun Lhokseumawe (KEKAL) 8 Rencana Zonasi Kawasan KEKAL 42 Kawasan Ekonomi Khusus Arun Lhokseumawe (KEKAL) 9 Potensi Investor/tenant & Badan Pengelola Pengembangan jalan, pasokan energi dan listrik, serta bandara sedang dalam proses perencanaan Jalan Telah tersedia jalan MedanLhokseumawe yang menghubungkan kawasan (Perlu diupgrade) Air Bersih Pasokan Energi • Telah beroperasi fasilitas regasifikasi LNG dan gas alam dari PHE sebagai bahan baku pabrik pupuk/industri atau bahan bakar pembangkit listrik. • PLN juga telah mengoperasikan PLTMG 182 MW dan akan membangun PLTGU 250 MW pembangkit listrik yang berada dilahan ex Kilang Arun. Bandara Pelabuhan Tersedia pasokan air bersih di kawasan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Tempat Pembua ngan Akhir (TPA) di lahan ex Kilang Arun, PIM dan Pelindo I Bandar Udara Malikussaleh dengan status operasi, saat ini sedang dalam perencanaan untuk peningkatan fungsi sehingga dapat lebih mendukung aktifitas di kawasan Pelabuhan Internasional Krueng Geukueh yang dikembangkan oleh PT Pelindo I, selain itu juga telah beroperasi Terminal Khusus Arun dan Pupuk Iskandar Muda 43 Kawasan Ekonomi Khusus Arun Lhokseumawe (KEKAL) 10 Total Investasi Pengembangan & Keekonomian Pembangunan PraPembangunan Estimasi Biaya Pengembangan KEKAL Perencanaan pengembangan kawasan dengan Detail Engineering Design (DED) untuk pembangunan infrastruktur antara lain jalan, drainase, gerbang kawasan, prasarana pendukung, dll. Serta pengajuan perizinan terkait sebelum pembangunan kawasan dilaksanakan. Jumlah dana untuk pra-pembangunan diperkirakan sebesar USD 300.000 Kawasan yang akan dikembangkan merupakan kawasan perusahaan eksisting yang mana lahan mayoritas adalah eks kilang LNG Arun (kepemilikan oleh Kementerian Keuangan cq. LMAN) yang telah terdapat infrastruktur dan fasilitas Jumlah biaya yang dibutuhkan untuk infrastruktur & fasilitas adalah sbb: Aktivitas Est. Biaya Pemagaran & Kanalisasi USD 2.932.000 Penambahan jalan akses USD 4.368.000 Drainase USD 2.148.000 Penyiapan lahan USD 1.000.000 Sarana penunjang USD USD 11.348.000 900.000 Biaya operasional tahun awal adalah sebesar USD 1.163.364 Total estimasi biaya untuk pengembangan KEKAL adalah USD 12.811.364 44 Kawasan Ekonomi Khusus Arun Lhokseumawe (KEKAL) 10 Total Investasi Pengembangan & Keekonomian Keekonomian KEKAL Mengacu pada perhitungan cash flow , didapatkan keekonomian sebagai berikut: • • • IRR Proyek NPV Proyek Pay Back Period : 12,8% : USD 2,55 Juta : 9 tahun Selain dari segi Financial, Kawasan Ekonomi Khusus Arun Lhokseumawe ini akan dapat memberikan kontribusi sbb: 1. Meningkatkan pertumbuhan PDRB dan PAD SEBELUM KEK SETELAH KEK PDRB Lhokseumawe 3,09 6,3-6,9 PDRB Aceh Utara 3,09 6,3-6,9 PAD Lhokseumawe IDR 66,74 M IDR 214,23 M PAD Aceh Utara IDR 178,5 M IDR 572,9 M 2. Penyerapan tenaga kerja sampai 40.000 orang 45 Kawasan Ekonomi Khusus Arun Lhokseumawe (KEKAL) 11 Tahapan Pembangunan Proyek & Investasi Future Bisnis Konsorsium & Tenant KEKAL Tahun Tahun PERTAMINA (PAG) 2017 2017 Operasi LNG Filling Station Operasi LPG Hub/ Transhipment 2018 2018 2019 2019 NPKPetrokimia Operasi Curah Cair, Plywood PDPA 2021-2025 2021-2025 Operasi LNG Hub/ Trading/ Bunkering/ Cooldown PIM PELINDO I 2020 2020 Pabrik Minyak Goreng Pengemb. Pelabuhan (Dermaga Multipurpose) Agrobisnis Perikanan & Pengawetan Proyek Gasifikasi & ZA Humpuss Petrokimia TENANT Plywood BBM, CPO PLN 250MW CPO CPO CPO Medco Condensate 46 Kawasan Ekonomi Khusus Arun Lhokseumawe (KEKAL) 12 Isu Strategis Pembebasan Lahan • Diperlukan pembebasan lahan sekitar 1.000 Ha yang nantinya akan dimanfaatkan sesuai dengan rencana pengembangan kawasan diantaranya pembangunan jembatan penghubung area PIM & Pelindo I ke area ex Kilang Arun. sehingga areal kawasan Kilang Arun dan Kawasan Dewantara menjadi dalam satu kawasan. Penjelasan LMAN tentang lahan ex Kilang Arun • Surat Dukungan dari LMAN No. S-297/LMA/2016 tanggal 21 Desember 2016 berkaitan dengan Surat Menteri Keuangan No: S-283/MK.06/2016 kepada Kementerian Perindustrian tentang Pengelolaan Aset Kilang LNG Arun di Lokasi Pengusulan Pembentukan KEK Lhokseumawe dengan luasan 1.689,8 ha • Skema pemanfaatan aset BMN milik LMAN melalui kerjasama sistem operasi berdasarkan PMK 136 tahun 2016 tentang Pengelolaan Aset Pada Badan Layanan Umum tanggal 13 September 2016 47 Kawasan Ekonomi Khusus Arun Lhokseumawe (KEKAL) 13 Dukungan Yang Diperlukan dari Pemerintah a. Dukungan Pemerintah yang diharapkan untuk Pembangunan Infrastruktur di luar wilayah KEKAL No Rencana Kegiatan Infrastruktur Eksisting Rencana Pengembangan 1 Pelebaran badan jalan sepanjang 30 km menjadi 6 jalur dari simpang Airport ke Poltek Lhokseumawe Belum tersedia 30 km 2 Pembuatan simpang susun pintu gerbang masuk kawasan KEK dan perumahan kawasan Belum tersedia 3 Flyover antara PIM & Pelindo I dengan area area ex Kilang Arun Belum tersedia 4 Perpanjangan landasan pacu Bandara Malikussaleh dari 1850 m menjadi 2.400 m 1850m 550m 5 Pengembangan terminal bandara Malikussaleh menajdi Bandara International Bandara Domestik Bandara International 6 Pengembangan Infrastruktur pendukung kawasan wisata Takengon Belum tersedia 7 Peningkatan jalan pipa menjadi jalan alternatif bagi kendaraan alat berat dan truk gandeng Jalan Pipa 8 Pengembangan Infrastruktur Kota Mandiri Lhokseumawe Pemb.Thp Awal 9 Pembangunan Pelabuhan Krueng Geukeuh 10 Jaringan rel kereta api 12 km 408,5km 11 Jaringan jalan trans sumatera Belum tersedia 412,77 km 12 Jaringan jalan nasional 56.16km 103,58km b. Dukungan Pemerintah dalam keringanan Pajak terkait dalam proses pengembangan kawasan dan dukungan pembiayaan untuk peningkatan kualitas SDM di lokasi KEKAL Kawasan Ekonomi Khusus Arun Lhokseumawe (KEKAL) 48 14 Kesimpulan & Rekomendasi 1. Berbeda dengan Kawasan Ekonomi Khusus lainnya, KEK Arun Lhokseumawe akan dikelola secara profesional dan dibangun oleh beberapa industri eksisting (sinergi BUMN & BUMD) yang sudah beroperasi di kawasan ini sehingga dukungan infrastruktur dan SDM pada tahap awal sudah memadai. 2. Dukungan Pemerintah Pusat sangat diharapkan sehingga proses penetapan Kawasan Ekonomi Khusus Lhokseumawe (KEKAL) dapat segera ditetapkan pada 7 Februari 2017, sehingga program revitalisasi atas asaet ; ex Kilang LNG Arun, PT PIM, PT Pelindo I, ex Pabrik Urea AAF (DL), PT KKA, PT Humpus Aromatik dll dapat segera dilaksanakan sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo dalam beberapa kesempatan. 3. Pembangunan industri di Aceh secara terpadu di dalam suatu kawasan ekonomi khusus (KEKAL) yang didukung dengan lokasi geografis Aceh yang strategis dan potensi alam Aceh serta dikelola melalui sinergi BUMN dan BUMD akan memiliki daya saing tinggi, dan diyakini akan mampu menggerakkan percepatan pembangunan industri di Aceh. 4. Rencana investasi yang akan dilaksanakan dalam jangka panjang oleh Konsorsium BUMN dan BUMD beserta tenant di dalam KEKAL akan mencapai USD 3,76 Milyar, yg akan menggerakkan percepatan pembangunan ekonomi Aceh serta penyerapan tenaga kerja yang signifikan, yang sebelumnya mengalami perlambatan akibat berkurangnya pasokan gas alam, konflik politik dan bencana tsunami. 5. Pertamina dan PIM telah mulai menjalankan penugasan dari Pemerintah dengan merevitalisasi industri di Lhokseumawe Aceh melalui pembangunan fasilitas LNG regasifikasi, pembangunan pipa Arun-BelawanKIM-KEK Sei Mangkei serta pengembangan cadangan gas lapangan PHE NSO & NSB sehingga masalah kelangkaan pasokan gas di Aceh (termasuk Kawasan Industri Aceh) dan SUMUT telah teratasi, dan Reaktifiasi Pabrik PIM 1 dan PIM 2 serta pengambilalihan AAF (DL) dan pengembangan industri cluster Petrokimia 6. Dengan pertimbangan dan dampak positif di atas maka diharapkan adanya KEKAL akan menjadi lokomotif pembangunan industri yang akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Provinsi Aceh pada khususnya dan Indonesia pada umumnya. Kawasan Ekonomi Khusus Arun Lhokseumawe (KEKAL) 49 Skema Bisnis : Peraturan Meneteri Keuangan RI no 136/PMK.05/2016 pada Pasal 16 KSO Tanah dan Bangunan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 huruf a dilakukan dalam bentuk: a. Mitra mendayagunakan tanah dan/atau gedung dan bangunan milik BLU dalam rangka pelaksanaan Tugas dan Fungsi BLU selama jangka waktu tertentu yang disepakati dalam perjanjian; b. Mitra mendirikan bangunan dan/atau sarana berikut fasilitasnya di atas tanah milik BLU, dan setelah selesai pembangunannya diserahkan kepada BLU, untuk kemudian digunakan oleh Mitra atau Mitra bersama BLU dalam rangka pelaksanaan Tugas dan Fungsi BLU selama jangka waktu tertentu yang disepakati dalam perjanjian; dan/atau c. Mitra mendirikan gedung dan bangunan dan/atau sarana berikut fasilitasnya di atas tanah milik BLU, untuk kemudian digunakan oleh Mitra dalam rangka pelaksanaan Tugas dan Fungsi BLU, dan Mitra menyerahkan gedung dan bangunan dan/atau sarana berikut fasilitasnya kepada BLU sesuai jangka waktu yang disepakati dalam perjanjian. 50 Kawasan Ekonomi Khusus Arun Lhokseumawe (KEKAL) Kerjasama Pemanfaatan aset ex kilang Arun dengan LMAN Skema bisnis dgn LMAN akan mengacu pd Peraturan Menteri Keuangan Nomor : 136/PMK.05/2016 tanggal 14 September 2016 tentang PENGELOLAAN ASET PADA BADAN LAYANAN UMUM. Khusus pd pasal 16 (Note: BLU adalah LMAN). Ada 3 pola seperti di bawah ini, dan konsorsium prefer pd pola ke-3 namun akan dibahas lebih detil setelah terbentuknya PT JV : (1) Pendaya-gunaan Aset lahan, merupakan sewa biasa, jangka waktu 15 tahun, pembayaran sewa dimuka (bisa secara termin pembayaran per tahun) (2) KSO Bangun Serah Guna / BTO, dimana : - mitra bangun, setelah selesai bangun diserahkan (Berita Acara Serah Terima) ke LMAN dan digunakan mitra bersama LMAN - jangka waktu 30 tahun dan dapat diperpanjang 15 tahun (maks. 45 tahun), perpanjangan kedua dapat dilakukan selama 15 tahun dengan ketentuan b.(1), - mitra memberikan selain kompensasi tetap (sebagai sewa lahan) juga dapat dikenakan imbal hasil dari LMAN. Pembayaran dapat dilakukan per-termin. (3) KSO BOT, dimana : - mitra bangun, setelah selesai bangun digunakan oleh mitra sendiri dan diserahkan ke LMAN setelah jangka waktu berakhir (30 tahun), - jangka waktu 30 tahun dan dapat diperpanjang 15 tahun (maks. 45 tahun), perpanjangan kedua dapat dilakukan selama 15 tahun dengan ketentuan b.(1), - mitra memberikan imbalan berupa kompensasi tetap (sebagai sewa lahan) dan/atau imbal hasil kepada LMAN. Pembayaran dapat dilakukan per-termin 51 Kawasan Ekonomi Khusus Arun Lhokseumawe (KEKAL) Dukungan yang diperlukan dari Pemerintah 52 Kawasan Ekonomi Khusus Arun Lhokseumawe (KEKAL) Dukungan yang diperlukan dari Pemerintah 53 Kawasan Ekonomi Khusus Arun Lhokseumawe (KEKAL) Dukungan yang diperlukan dari Pemerintah Status Saat ini No Dukungan yang diperlukan dari Pemerintah 1 2 Kondisi Permasalahan yang muncul Dengan ditetapkannya KEK Kebutuhan Setelah adanya KEK Pengembangan yang diharapkan Pengembangan Pelabuhan Krueng Geukeuh a. Peningkatan status pelabuhan Status Pelabuhan Pengumpul b. Perbaikan Jembatan Tidak mampu dilewati oleh truk/container ukuran besar c. Jalan Masuk Pelabuhan untuk mendukung aktifitas pelabuhan d. Kapal Feri Bandara a. Perpanjangan landasan pacu Bandara Malikussaleh Aceh Utara Jalan masuk 2 jalur Tersedia 4 Landasan pacu sepanjang 1850 m dengan standard fasilitas yang masih minim. Belum memiliki bangunan terminal yang refresentatif. Lampu run way dan lampu mercury keliling lingkungan bandara. Belum memiliki kendaraan pemadam kebakaran b. Peningkatan kelas Bandara Malikussaleh Status Bandara Domestik Tipe C dilayani oleh dua penerbangan domestik menggunakan pesawat ATR dengan maskapai Garuda Indonesia dan Wings Air dari dan ke Malikussaleh-Kuala Namu Pelabuhan dangkal belum bisa digunakan oleh kapal cargo Jembatan di lintas nasional Banda-Medan tidak refresentatif untuk dilalui truk berbadan besar. Perlu perbaikan menyeluruh Jalan hanya 2 jalur tidak memudahkan truk melalui jalan tersebut Pelebaran dermaga fery diharapkan akan menjadi pintu gerbang utama masuk kawasan dari akses laut Akan menjadi akses truk/container ukuran besar Belum dapat didatari pesawat badan lebar, hanya dapat didarati pesawat jenis ATR, belum refresentatif untuk penerbangan umum, minimnya fasilitas publik, standar keamanan dan kenyamanan yang sangat rendah Dibutuhkan perpanjangan run way menjadi 2.250 meter, pemasangan lampu run way, pembangunan bangunan terminal, pembangunan infrastruktur publik, pemasangan lampu merkuri dan pengadaan mobil pemadam kebakaran Landasan pacu sepanjang 1850 m dengan standard fasilitas yang masih minim. Belum memiliki bangunan terminal yang refresentatif. Lampu run way dan lampu mercury keliling lingkungan bandara. Belum memiliki fasilitas kendaraan pemadam kebakaran. Akan terjadi peningkatan demand Menjadi Bandara penerbangan baik domestik dan Internasional internasional untuk penumpang maupun kargo yang berjenis air bus. Diharapkan dapat melayani penerbangan dari dan ke Kuala Lumpur, Pulau Pinang, dan Banda Aceh sehingga frekwensi penerbangan bisa meningkat dari 10 penerbangan per minggu menjadi 35 penerbangan per minggu untuk melayani aktivitas para tenant di Kawasan KEK. Terbangunnya jalan 4 jalur Penambahan dermaga fery Peningkatan status menjadi pelabuhan multipurpose Perbaikan jembatan yang mampu dilalui oleh truk/container besar Terbangunnya jalan 4 jalur sepanjang 15kilometer Tersedia dermaga fery 6 Jangka Pendek: Perbaikan fasilitas untuk memenuhi standard minimal yang diperlukan sebagai bandara domestik Jangka Panjang: Perpanjangan landasan pacu menjadi 2250m 54 Kawasan Ekonomi Khusus Arun Lhokseumawe (KEKAL) Dukungan yang diperlukan dari Pemerintah Status Saat ini No Dukungan yang diperlukan dari Pemerintah 3 Jalan a. Pelebaran Badan jalan dari simpang Airport menuju Politeknik Lhokseumawe sepanjang 40km b. Pembangunan underpass pada persimpangan jalan Medan-Banda Aceh dengan Kawasan KEK Kondisi 4 lajur belum ada Permasalahan yang muncul Dengan ditetapkannya KEK Kebutuhan Setelah adanya KEK Traffic yang sangat padat sehingga serang terjadi kemacetan Pengembangan yang diharapkan Setelah adanya KEK dipastikan traffic semakin padat, sehingga diperlukan pelebaran badan jalan Pintu perumahan Arun, PIM, Asean, Kompleks Mempermudah lalu lintas keluar-masuk di Perkantoran PIM, Pelabuhan Krueng Geukuh dan perumahan perusahaan dan persimpangan Jalan KKA lintas utama. Terdapat enam uderpass yang diperlukan Perluasan lebar badan jalan 2 meter Pelabaran badan jalan untuk memudahkan akses transfortasi Perluasan lebar badan jalan 2 meter, sepanjang 79 <urgensi pembangunan jalan provinsi, bisa kilometer ditunjukkan dengan kebutuhan fasilitas minimal untuk jalan ketika KEK beroperasi> 6 lajur terbangun underpass c. Pembangunan jalan nasional dari KEK menuju Banda Aceh dan Medan d. Pembangunan Jalan Provinsi dari KEK menuju Banda Aceh dan Medan 2 jalur e. Pembangunan jalan trans Sumatera dari KEK menuju Banda Aceh dan Medan 2 jalur Perluasan lebar badan jalan 2 meter, sepanjang 4122, 77kilometer Pelebaran jalan trans Sumatera untuk mendukung KEK Terbangun jalan trans Sumatera sepanjang 412,77 km f. Pembangunan Flyover antara PIM & Pelindo I dengan area area ex Kilang Arun blm ada Pembangunan fly oper antara PIM, Pelindo, dan Eks Kilang Arun Adanya flay oper untuk menghubungkan antara PIM, Pelindo dan Eks Kilang Arun Terbangunnya flyover yang dimaksud perawatan jalan Pelebararan badan jalan line pipa. Sehingga terbangun jalan dua jalur truk berbadan besar yang tidak sepanjang 80 kilometer berhubungan dengan aktivitas KEK bisa diarahkan menggunakan jalur line pipa 2 jalur g. Peningkatan jalan pipa menjadi jalan 2 jalur sepanjang 80 kilometer alternatif bagi kendaraan alat berat dan truk dalam kondisi rusak berat gandeng Terbangun jalan nasional sepanjang 103.58 km Terbangun jalan provinsi sepanjang 79.53 km 55 Kawasan Ekonomi Khusus Arun Lhokseumawe (KEKAL)