Uploaded by User123381

Paparan Usulan KEK Lhokseumawe

advertisement
Presentasi
Rencana Pengembangan
Kawasan Ekonomi Khusus Arun Lhokseumawe
(KEKAL)
Konsorsium PT Pertamina (Persero), PT Pupuk Iskandar Muda, PT Pelindo I,
Perusahaan Daerah Pembangunan Aceh (PDPA)
Jakarta, 30 Januari 2017
1
1. Latar Belakang Pengusulan KEKAL
1
Lokasi Geografis yang Strategis berada di Persimpangan Pelayaran Internasional
•
Lokasi Kawasan berada pada alur pelayaran
perdagangan International Selat Malaka dengan
Ship traffic tahun 2015 adalah 222 kapal /hari
kapasitas diatas 300 GT.
•
Lokasi
strategis
dekat
dengan
India,
Bangladesh, Thailand, Vietnam, Malaysia, dan
Singapore yang membutuhkan produk Migas,
Petrokimia dan agro industri yang dihasilkan di
area KEKAL.
Perubahan di Jalur
Pelayaran Selat Malaka
Adanya rencana pembukaan
Channel Del Kra - Thailand
sebagai
penghubung
Samudra Hindia dan Laut
China
Selatan
dapat
menghemat perjalanan 3-4
hari dan dapat memberi
peluang untuk penyediaan
pasokan bahan bakar/transit
dan docking.
2
Kawasan Ekonomi Khusus Arun Lhokseumawe (KEKAL)
1. Latar Belakang Pengusulan KEKAL
1
Kronologi Proses Pengusulan
9-10 Maret 2015
Instruksi Presiden RI setelah berkunjung ke Aceh tanggal 910 Maret 2015, saat peresmian PT Perta Arun Gas kepada
Kemenko Kemaritiman untuk revitalisasi aset yang ada di
Lhokseumawe dan secara khusus ditugaskan untuk
membangun Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) berbasis
kawasan industri yang sudah ada.
22 Februari 2016
Surat Kementerian Perindustrian no.196/M-IND/2/2016
tertanggal 22 Februari 2016 kepada Menteri Keuangan
perihal permohonan Pengelolaan Aset ex Kilang LNG
Arun dalam KEK Arun Lhokseumawe.
15 April 2016
19 September 2015
Arahan Presiden RI pada saat peresmian pabrik Pupuk
KALTIM-5, tanggal 19 September 2015:......“Pupuk Iskandar
Muda (PIM) Aceh dan Pupuk AAF (Asean Aceh Fertilizer) di
Lhokseumawe agar bisa hidup dan ekspansi. Kalau tidak
punya kekuatan finansial silahkan dikerjasamakan. Yang paling
penting supply pupuk di Indonesia bagian barat juga bisa
terpenuhi.”
12 April 2016
Kementerian
Keuangan
melalui
surat
S-283/MK.06/2016 tanggal 12 April 2016, secara
menyetujui usulan Kementerian Perindustrian
permohonan Pengelolaan Aset ex Kilang LNG Arun
KEK Arun Lhokseumawe.
nomor
prinsip
perihal
dalam
Hasil rapat tanggal 15 April 2016 di Kementerian
Perindustrian disepakati bahwa sebaiknya pengusul KEK
Lhokseumawe adalah Konsorsium Badan Usaha dan
bukan Pemerintah (Kementerian Perindustrian). Pengusulan
KEK dari Pemerintah umumnya kurang optimal bila
dibandingkan pengusulan dari Badan Usaha.
3
Kawasan Ekonomi Khusus Arun Lhokseumawe (KEKAL)
1. Latar Belakang Pengusulan KEKAL
1
Kronologi Proses Pengusulan
21 April 2016
Hasil Rapat tanggal 21 April 2016, Kementerian menunjuk tiga
BUMN sebagai
pengusul dan pengelola KEK, Arun
Lhokseumawe, yaitu PT. Pertamina, PT. PIM, PT. Pelindo I
bersama Perusahaan Daerah Pembangunan Aceh (PDPA).
17 November 2016
Hasil rapat tanggal 17 November 2016 antara Plt Gubernur
Aceh memutuskan bahwa Pengusul adalah Badan Usaha
Konsorsium di atas
dan Pertamina ditunjuk mewakili
Konsorsium sebagai Pengusul.
22 Desember 2016
22 Desember 2016 PT Pertamina, PT PIM, PT Pelindo I,
PDPA, telah menandatangani Perjanjian Konsorsium
tentang Pengusul dan Pengelola KEK Arun Lhokseumawe.
10 Mei 2016
Arahan Gubernur Aceh pada 10 Mei 2016 bahwa Pengusul KEK
Lhokseumawe adalah Badan Usaha berbentuk Konsorsium
yang terdiri dari 3 (tiga) BUMN dan 1 (satu) Perusahaan Daerah
yang bergabung dalam konsorsium untuk pengembangan KEK
masing-masing akan memegang peranan :
a.
PT. Pertamina akan mengembangkan sektor energi minyak
dan gas beserta infrastruktur dan pendukungnya
b.
PT. PIM dan AAF bersama PT. Pupuk Indonesia Group
akan mengembangkan cluster industri petrokimia yang
ramah lingkungan
c.
PT. Pelindo I akan mengembangkan pelabuhan dan logistik
terpadu
d.
Sedangkan PDPA (Perusahaan Daerah Pembangunan
Aceh) akan mengembangkan agro industri pendukung
ketahanan pangan.
22 Desember 2016
22 Desember 2016 PT Pertamina sebagai Wakil Konsorsium telah
mempresentasikan tentang pengusulan pembentukan KEK Arun
Lhokseumawe di Kantor Menko. Perekonomian Jakarta.
4
Kawasan Ekonomi Khusus Arun Lhokseumawe (KEKAL)
11. Latar Belakang Pengusulan KEKAL
S-283/MK.06/2016
S-297/LMAN/2016
Surat Menteri Keuangan ke
Menteri
Perindustrian
perihal
persetujuan pemanfaatan BMN
eks
Kilang
Arun
menjadi
Kawasan KEKAL.
Surat
jawaban
Lembaga
Manajemen Aset Negara (LMAN)
ke
Sekdenas
KEK
perihal
dukungan penggunaan
lahan
eks Kilang Arun ke kawasan
KEKAL.
Hasil rapat LMAN dan Konsorsium
pada hari Kamis, 19 Januari 2017,
ditegaskan kembali bahwa LMAN
pada
prinsipnya
menyetujui
pemanfaatan/pendayagunaan
eks Kilang LNG Arun dalam
KEKAL.
Skema
Pemanfaatan
Lahan
Kilang LNG Arun akan mengacu
pada KMK no.136/PMK.05/ 2016
pasal 16,
16, yaitu
yaitu Kerjasama
Kerjasama Sistem
Sistem
Operasi.
Operasi.
5
Kawasan Ekonomi Khusus Arun Lhokseumawe (KEKAL)
Manfaat Pengusulan KEKAL
2
2 Pembentukan KEK Arun Lhokseumawe memiliki beberapa manfaat & Kontribusi
1. Dengan adanya KEK terjadi sinergi BUMN dan BUMD Aceh untuk menggali
potensi sumber daya alam Aceh dalam rangka pengembangan industri Migas,
Petrokimia, Infrastruktur Pelabuhan dan Agro Industri sehingga akan
memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan perekonomian di Aceh di
mana pada Triwulan III 2016 (Sumber: BPS) berada pada level 2,65% (jauh di
bawah pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,64%);
2. Terciptanya lapangan kerja baru di Aceh yang diperkirakan sebanyak 40.000
orang (baik skill dan non skill) baik direct maupun indirect, yang akan
menurunkan tingkat pengangguran dan angka kemiskinan (no.7* di Indonesia)
serta meningkatkan kesejahteraan di Aceh;
3. Meningkatkan potensi devisa ekspor dari produk Migas, Petrokimia dan Agro
industri dari Aceh sampai dengan USD 2-3 Milyar per tahun dimulai pada tahun
2020; dan
4. Provinsi Aceh akan menjadi salah satu leading dalam industri Migas,
Petrokimia, Agro industri dan Pelabuhan & Logistik di Indonesia.
*data 2010
Kawasan Ekonomi Khusus Arun Lhokseumawe (KEKAL)
6
3
Pengusul Penetapan KEKAL oleh Pertamina
Mewakili konsorsium Pertamina, PIM, Pelindo I, PDPA
PENGUSUL KONSORSIUM KEKAL
PEM PROV
ACEH
PT.
PERTAMINA
(PERSERO)
PUPUK
ISKANDAR
MUDA
PELINDO -1
PDPA
FASILITAS & KEMUDAHAN
LMAN
PT.ABC
(BUP)
ASSET
HOLDER
PENGEMBANG & PENGELOLA KEKAL
TENANT
PT. PERTA
ARUIN GAS
PUPUK
ISKANDAR
MUDA
PELINDO -1
HUMPUSS
KKA
MEDCO
PLN
PT. Aceh
Makmur
Bersama
PT. Sarana
Aceh Utama
PT. Petro
Artha Niaga
PT. Unilever
Indonesia
Tbk
PT. Coffindo
Indonesia
PT Sinar Mas
PT. Rencong
Pulp &
Paper Ind
PT. Kanaka
Line & PT
Temas Line
Kemudahan
Imvestasi
Fasilitas Bebas
Bea Cukai &
Kepabeanan
Kemudahan
perolehan hak
atas tanah
Keringanan
Pajak &
Retribusi
Darah
Fasiltas
Perpajakan
Fas PPh dan
PBB
Kemudahan
Keimigrasian
dan Tenaga
Kerja
Kemudahan
Perizinan,
Usaha,
perdagangan
Fasilitas lain /
Keamanan &
Kemudahan
Lain
PRESIDEN
PP
DEWAN
NASIONAL
SEK DEWAN
NASIONAL
PDPA
ADMINISTRA
TOR KEK
7
Kawasan Ekonomi Khusus Arun Lhokseumawe (KEKAL)
4
Rencana Zonasi Kawasan KEKAL
Peta Kawasan
1841,10 Ha
581,77 Ha
199,60 Ha
8
Kawasan Ekonomi Khusus Arun Lhokseumawe (KEKAL)
5
Rencana Bisnis Utama Kawasan
Empat bisnis utama kawasan yang didasarkan pada industri eksisting kawasan
Minyak,
Gas Gas
& Energi
Minyak,
& Energi
Pertamina akan mengembangkan
industri sektor energi (Oil & Gas),
fasilitas dan infrastruktur pendukung
yaitu: Regasifikasi LNG, LNG Hub/
Trading, LPG Hub/ Trading, Mini LNG Plant PLTG
dengan pengembangan pembangkit listrik yang
ramah lingkungan atau (clean energy solution
provider).
Pelabuhan & Logistik
Pelindo I akan mengembangkan
infrastruktur Logistik untuk mendukung input dan output dari industri
oil & gas, Petrokimia dan agro
industri,
dengan
mengupgrade
Infrastruktur
Pelabuhan dan Dermaga berstandar Internasional.
Industri Petrokimia
Petrokimia
PIM bersama-sama dengan PT
Pupuk
Indonesia
group
akan
mengembangkan Cluster Industri
Petrokimia yang ramah lingkungan
terdiri dari 9 (sembilan) pabrik baru di areal PIM
& AAF (DL) yaitu : Pabrik NPK, Pupuk ZA,
Ammonium sulfat, Asam Sulfat, Asam Posfat,
dan Purified Gypsum.
Agriculture & Fishery
Perusahaan Daerah Pembangunan Aceh (PDPA) akan
mengembangkan potensi pada
agro industri dan turunannya serta pengembangan di bidang hasil laut.
9
Kawasan Ekonomi Khusus Arun Lhokseumawe (KEKAL)
6
Potensi Investor/tenant & Badan Pengelola
Investasi Bisnis Pengusul & Potensi Tenant 2017-2025
PENGUSUL
TENAN
PT Pertamina (Persero)*
USD
745.636.000
Medco
PIM fase 1 (2017-2020)
USD
671.201.000
PLN
USD 233.000.000
PIM fase 2 (2021-2025)
USD 1.735.521.760
Humpuss
USD 300.000.000
Pelindo I
USD
13.759.398
Pelindo I (Tenant)
USD 48.230.089
PDPA
USD
6.937.546
Jumlah Investasi
USD 3.173.055.704
Jumlah Investasi
USD 581.230.089
Total Investasi Keseluruhan adalah USD 3.756.765.333
* Investasi sudah dilakukan sejak tahun 2014
10
Kawasan Ekonomi Khusus Arun Lhokseumawe (KEKAL)
7
Potensi Investor/tenant & Badan Pengelola
Potensi Bisnis Badan Pengelola KEKAL
Penyewaan Kavling ke Tenant,
dengan asumsi luas lahan yang
disewakan adalah 50% dari lahan
kosong yang tersedia
Pasokan Listrik sebesar
20MW atas kelebihan
produksi listrik PIM
IDR 6,39 Milyar
IDR 0,50 Milyar
IDR 9,69 Milyar
Service Charge, untuk tenant
yg menghuni kawasan atas
penyediaan jasa pemeliharaan
kawasan termasuk penerangan
jalan, pemeliharaan jalan utama,
drainase dll.
IDR 4,25 Milyar
Penyewaan mobil tangki
kondensat kepada salah satu
penyewa Tanki Kondensat eks
Kilang Arun dengan estimasi
kebutuhan 10 truk per hari
Pasokan Air dengan
estimasi penjualan
disetahunkan sebesar 4.38
juta m3
Produksi CO2 dry ice
sebesar 52 ribu ton/ tahun
IDR 0,99 Milyar
Total Potensi
Margin Badan
Pengelola adalah
sebesar
≈ IDR 36,88
Milyar
Penyewaan Tangki
Kondensat, kepada
Medco
IDR 0,25 Milyar
IDR 6,50 Milyar
IDR 1,80 Milyar
IDR 6,50 Milyar
Jasa Tenaga Kebersihan untuk kebutuhan tenant
kawasan, dengan menggunakan asumsi luasan kawasan
Jasa Tenaga Keamanan
Pelabuhan/Kilang untuk kebutuhan
tenant kawasan, dengan
menggunakan asumsi luasan kawasan
11
Kawasan Ekonomi Khusus Arun Lhokseumawe (KEKAL)
Pembangunan
PraPembangunan
8
Total Investasi Pengembangan & Keekonomian
Estimasi Biaya Pengembangan KEKAL

Perencanaan pengembangan kawasan dengan Detail Engineering Design (DED)
untuk pembangunan infrastruktur antara lain jalan, drainase, gerbang kawasan,
prasarana pendukung, dll. Serta pengajuan perizinan terkait sebelum
pembangunan kawasan dilaksanakan.

Jumlah dana untuk pra-pembangunan diperkirakan sebesar USD 300.000

Kawasan yang akan dikembangkan merupakan kawasan perusahaan eksisting yang
mana lahan mayoritas adalah eks kilang LNG Arun (kepemilikan oleh Kementerian
Keuangan cq. LMAN) yang telah terdapat infrastruktur dan fasilitas

Jumlah biaya yang dibutuhkan untuk infrastruktur & fasilitas adalah sbb:
Aktivitas

Est. Biaya
Pemagaran & Kanalisasi
USD 2.932.000
Penambahan jalan akses
USD 4.368.000
Drainase
USD 2.148.000
Penyiapan lahan
USD 1.000.000
Sarana penunjang
USD
USD 11.348.000
900.000
Biaya operasional tahun awal adalah sebesar USD 1.163.364
Total estimasi biaya untuk pengembangan KEKAL adalah USD 12.811.364
12
Kawasan Ekonomi Khusus Arun Lhokseumawe (KEKAL)
9
Total Investasi Pengembangan & Keekonomian
Keekonomian KEKAL
Mengacu pada perhitungan cash flow , didapatkan keekonomian sebagai berikut:
•
•
•
IRR Proyek
NPV Proyek
Pay Back Period
: 12,8%
: USD 2,55 Juta
: 9 tahun
Selain dari segi Financial, Kawasan Ekonomi Khusus Arun Lhokseumawe ini akan dapat memberikan
kontribusi sbb:
1. Meningkatkan pertumbuhan PDRB dan PAD
SEBELUM KEK
SETELAH KEK
PDRB Lhokseumawe
3,09
6,3-6,9
PDRB Aceh Utara
3,09
6,3-6,9
PAD Lhokseumawe
IDR 66,74 M
IDR 214,23 M
PAD Aceh Utara
IDR 178,5 M
IDR 572,9 M
2. Penyerapan tenaga kerja sampai 40.000 orang
13
Kawasan Ekonomi Khusus Arun Lhokseumawe (KEKAL)
10
Dukungan Yang Diperlukan dari Pemerintah
a. Pembangunan Infrastruktur, sbb:
No
Rencana Kegiatan
Infrastruktur
Eksisting
Kebutuhan
Pengembangan
1
Pelebaran badan jalan sepanjang 30 km menjadi 6 jalur dari simpang Airport
ke Poltek Lhokseumawe
Belum tersedia
30 km
2
Pembuatan simpang susun pintu gerbang masuk kawasan KEK dan
perumahan kawasan
Belum tersedia
3
Flyover antara PIM & Pelindo I dengan area area ex Kilang Arun
Belum tersedia
4
Perpanjangan landasan pacu Bandara Malikussaleh dari 1850 m menjadi
2.400 m
1850m
550m
5
Pengembangan terminal bandara Malikussaleh menajdi Bandara
International
Bandara
Domestik
Bandara
International
6
Pengembangan Infrastruktur pendukung kawasan wisata Takengon
Belum tersedia
7
Pengembangan Infrastruktur Kota Mandiri Lhokseumawe
Pemb.Thp Awal
8
Pembangunan Pelabuhan Krueng Geukeuh
9
Jaringan rel kereta api
12 km
408,5km
10
Jaringan jalan trans sumatera
Belum tersedia
412,77 km
11
Jaringan jalan nasional
56.16km
103,58km
b. Penetapan Kawasan Ekonomi Khusus Lhokseumawe (KEKAL) paling lambat pada 7
Februari 2017,
14
Kawasan Ekonomi Khusus Arun Lhokseumawe (KEKAL)
TERIMA KASIH
15
Kawasan Ekonomi Khusus Arun Lhokseumawe (KEKAL)
Daftar Isi
1. Latar Belakang Pengusulan KEKAL
2. Manfaat Pengusulan KEKAL
3. Pengusul Penetapan KEKAL oleh Pertamina
4. Bisnis Eksisting Kawasan
5. Rencana Bisnis Utama Kawasan
6. Rencana Pengembangan Kawasan
7. Potensi Investor/tenant & Badan Pengelola
8. Rencana Zonasi Kawasan
9. Kesiapan dukungan Prasarana Kawasan
10. Total Investasi Tenant dan Keekonomian
11. Tahapan Pembangunan Proyek & Invetsasi
12. Isu Strategis
13. Dukungan Pemerintah
14. Kesimpulan & Rekomendasi
16
Kawasan Ekonomi Khusus Arun Lhokseumawe (KEKAL)
Belakang Pengusulan KEKAL
11. Latar
Kronologi Proses Pengusulan
9-10 Maret 2015
Instruksi Presiden RI setelah berkunjung ke Aceh tanggal 910 Maret 2015, saat peresmian PT Perta Arun Gas kepada
Kemenko Kemaritiman untuk revitalisasi aset yang ada di
Lhokseumawe dan secara khusus ditugaskan untuk
membangun Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) berbasis
kawasan industri yang sudah ada.
22 Februari 2016
Surat Kementerian Perindustrian no.196/M-IND/2/2016
tertanggal 22 Februari 2016 kepada Menteri Keuangan
perihal permohonan Pengelolaan Aset ex Kilang LNG
Arun dalam KEK Arun Lhokseumawe.
15 April 2016
19 September 2015
Arahan Presiden RI pada saat peresmian pabrik Pupuk
KALTIM-5, tanggal 19 September 2015:......“Pupuk Iskandar
Muda (PIM) Aceh dan Pupuk AAF (Asean Aceh Fertilizer) di
Lhokseumawe agar bisa hidup dan ekspansi. Kalau tidak
punya kekuatan finansial silahkan dikerjasamakan. Yang paling
penting supply pupuk di Indonesia bagian barat juga bisa
terpenuhi.”
12 April 2016
Kementerian
Keuangan
melalui
surat
S-283/MK.06/2016 tanggal 12 April 2016, secara
menyetujui usulan Kementerian Perindustrian
permohonan Pengelolaan Aset ex Kilang LNG Arun
KEK Arun Lhokseumawe.
nomor
prinsip
perihal
dalam
Hasil rapat tanggal 15 April 2016 di Kementerian
Perindustrian disepakati bahwa sebaiknya pengusul KEK
Lhokseumawe adalah Konsorsium Badan Usaha dan
bukan Pemerintah (Kementerian Perindustrian). Pengusulan
KEK dari Pemerintah umumnya kurang optimal bila
dibandingkan pengusulan dari Badan Usaha.
17
Kawasan Ekonomi Khusus Arun Lhokseumawe (KEKAL)
Belakang Pengusulan KEKAL
11. Latar
Kronologi Proses Pengusulan
21 April 2016
Hasil Rapat tanggal 21 April 2016, Kementerian menunjuk tiga
BUMN sebagai
pengusul dan pengelola KEK, Arun
Lhokseumawe, yaitu PT. Pertamina, PT. PIM, PT. Pelindo I
bersama Perusahaan Daerah Pembangunan Aceh (PDPA).
17 November 2016
Hasil rapat tanggal 17 November 2016 antara Plt Gubernur
Aceh memutuskan bahwa Pengusul adalah Badan Usaha
Konsorsium di atas
dan Pertamina ditunjuk mewakili
Konsorsium sebagai Pengusul.
22 Desember 2016
22 Desember 2016 PT Pertamina, PT PIM, PT Pelindo I,
PDPA, telah menandatangani Perjanjian Konsorsium
tentang Pengusul dan Pengelola KEK Arun Lhokseumawe.
10 Mei 2016
Arahan Gubernur Aceh pada 10 Mei 2016 bahwa Pengusul KEK
Lhokseumawe adalah Badan Usaha berbentuk Konsorsium
yang terdiri dari 3 (tiga) BUMN dan 1 (satu) Perusahaan Daerah
yang bergabung dalam konsorsium untuk pengembangan KEK
masing-masing akan memegang peranan :
a.
PT. Pertamina akan mengembangkan sektor energi minyak
dan gas beserta infrastruktur dan pendukungnya
b.
PT. PIM dan AAF bersama PT. Pupuk Indonesia Group
akan mengembangkan cluster industri petrokimia yang
ramah lingkungan
c.
PT. Pelindo I akan mengembangkan pelabuhan dan logistik
terpadu
d.
Sedangkan PDPA (Perusahaan Daerah Pembangunan
Aceh) akan mengembangkan agro industri pendukung
ketahanan pangan.
22 Desember 2016
22 Desember 2016 PT Pertamina sebagai Wakil Konsorsium telah
mempresentasikan tentang pengusulan pembentukan KEK Arun
Lhokseumawe di Kantor Menko. Perekonomian Jakarta.
18
Kawasan Ekonomi Khusus Arun Lhokseumawe (KEKAL)
1. Latar Belakang Pengusulan KEKAL
1
Dukungan dari Pemilik Lahan Eks Kilang Arun
S-283/MK.06/2016
S-297/LMAN/2016
Surat Menteri Keuangan ke
Menteri
Perindustrian
perihal
persetujuan pemanfaatan BMN
eks
Kilang
Arun
menjadi
Kawasan KEKAL.
Surat
jawaban
Lembaga
Manajemen Aset Negara (LMAN)
ke
Sekdenas
KEK
perihal
dukungan penggunaan
lahan
eks Kilang Arun ke kawasan
KEKAL.
Hasil rapat LMAN dan Konsorsium
pada hari Kamis, 19 Januari 2017,
ditegaskan kembali bahwa LMAN
pada
prinsipnya
menyetujui
pemanfaatan/pendayagunaan
eks Kilang LNG Arun dalam
KEKAL.
Skema
Pemanfaatan
Lahan
Kilang LNG Arun akan mengacu
pada KMK no.136/PMK.05/ 2016
pasal 16,
16, yaitu
yaitu Kerjasama
Kerjasama Sistem
Sistem
Operasi.
Operasi.
19
Kawasan Ekonomi Khusus Arun Lhokseumawe (KEKAL)
1. Latar Belakang Pengusulan KEKAL
1
Lokasi Geografis yang Strategis berada di Persimpangan Pelayaran Internasional
•
Lokasi Kawasan berada pada alur pelayaran
perdagangan International Selat Malaka dengan
Ship traffic tahun 2015 adalah 222 kapal /hari
kapasitas diatas 300 GT.
•
Lokasi
strategis
dekat
dengan
India,
Bangladesh, Thailand, Vietnam, Malaysia, dan
Singapore yang membutuhkan produk Migas,
Petrokimia dan agro industri yang dihasilkan di
area KEKAL.
Perubahan di Jalur
Pelayaran Selat Malaka
Adanya rencana pembukaan
Channel Del Kra - Thailand
sebagai
penghubung
Samudra Hindia dan Laut
China
Selatan
dapat
menghemat perjalanan 3-4
hari dan dapat memberi
peluang untuk penyediaan
pasokan bahan bakar/transit
dan docking.
20
Kawasan Ekonomi Khusus Arun Lhokseumawe (KEKAL)
2 Manfaat Pengusulan KEKAL
Pembentukan KEK Arun Lhokseumawe memiliki beberapa manfaat & Kontribusi
1. Dengan adanya KEK terjadi sinergi BUMN dan BUMD Aceh untuk menggali
potensi sumber daya alam Aceh dalam rangka pengembangan industri Migas,
Petrokimia, Infrastruktur Pelabuhan dan Agro Industri sehingga akan
memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan perekonomian di Aceh di
mana pada Triwulan III 2016 (Sumber: BPS) berada pada level 2,65% (jauh di
bawah pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,64%);
2. Terciptanya lapangan kerja baru di Aceh yang diperkirakan sebanyak 40.000
orang (baik skill dan non skill) baik direct maupun indirect, yang akan
menurunkan tingkat pengangguran dan angka kemiskinan (no.7* di Indonesia)
serta meningkatkan kesejahteraan di Aceh;
3. Meningkatkan potensi devisa ekspor dari produk Migas, Petrokimia dan Agro
industri dari Aceh sampai dengan USD 2-3 Milyar per tahun dimulai pada tahun
2020; dan
4. Provinsi Aceh akan menjadi salah satu leading dalam industri Migas,
Petrokimia, Agro industri dan Pelabuhan & Logistik di Indonesia.
*data 2010
Kawasan Ekonomi Khusus Arun Lhokseumawe (KEKAL)
21
3
Pengusul Penetapan KEKAL oleh Pertamina
Mewakili konsorsium Pertamina, PIM, Pelindo I, PDPA
PENGUSUL KONSORSIUM KEKAL
PEM PROV
ACEH
PT.
PERTAMINA
(PERSERO)
PUPUK
ISKANDAR
MUDA
PELINDO -1
PDPA
FASILITAS & KEMUDAHAN
LMAN
PT.ABC
(BUP)
ASSET
HOLDER
PENGEMBANG & PENGELOLA KEKAL
TENANT
PT. PERTA
ARUIN GAS
PUPUK
ISKANDAR
MUDA
PELINDO -1
HUMPUSS
KKA
MEDCO
PLN
PT. Aceh
Makmur
Bersama
PT. Sarana
Aceh Utama
PT. Petro
Artha Niaga
PT. Unilever
Indonesia
Tbk
PT. Coffindo
Indonesia
PT Sinar Mas
PT. Rencong
Pulp &
Paper Ind
PT. Kanaka
Line & PT
Temas Line
Kemudahan
Imvestasi
Fasilitas Bebas
Bea Cukai &
Kepabeanan
Kemudahan
perolehan hak
atas tanah
Keringanan
Pajak &
Retribusi
Darah
Fasiltas
Perpajakan
Fas PPh dan
PBB
Kemudahan
Keimigrasian
dan Tenaga
Kerja
Kemudahan
Perizinan,
Usaha,
perdagangan
Fasilitas lain /
Keamanan &
Kemudahan
Lain
PRESIDEN
PP
DEWAN
NASIONAL
SEK DEWAN
NASIONAL
PDPA
ADMINISTRA
TOR KEK
22
Kawasan Ekonomi Khusus Arun Lhokseumawe (KEKAL)
4
Bisnis Eksisting Kawasan
Saat ini sudah beroperasi beberapa industri dalam kawasan yang berada di wilayah
kabupaten Aceh Utara dan Kota Lhokseumawe dengan lokasi pada peta di bawah ini.
PT Pertamina
(151,3 Ha)
PT AAF (DL)
(236,4 Ha)
Petrokimia
Petrokimia
PT Pelindo I
(38,18 Ha)
Pelabuhan & Logistik
PT PIM
(307,15 Ha)
Eks PT Arun
(1.689,8 Ha)
Petrokimia
PT KKA
(199,6 Ha)
Pulp & Paper
Minyak, Gas & Energi
Total Area Kawasan
2.622,48 Ha
23
Kawasan Ekonomi Khusus Arun Lhokseumawe (KEKAL)
4
Bisnis Eksisting Kawasan
Bidang Minyak, Gas dan Energi yang berlokasi di area eks Kilang Arun. PT Perta Arun Gas (PAG)
untuk operasi Receiving & Regasification Terminal sedangkan PLN operasi PLTGU dengan kapasitas
180 MW. PAG telah memperoleh Izin operasi PLB (Pusat Logistik Berikat) untuk bisnis penyimpanan
LNG untuk Trading.
Dioperasikan oleh Pertamina saat ini:
Condensate Tank
1. Operasi LNG Receiving & Regasification Terminal
LNG Tank
2. Operasi Arun – Belawan Pipeline
3. Operasi Pemrosesan Tail Gas & Condensate
Utilities
Dioperasikan oleh PLN
Metering Arun –
Belawan Pipeline
Condensate & Gas
Processing Unit
1. Operasi Pembangkit Listrik (PLTMG Arun)
PLTMG Arun
LNG Loading Dock
PT.ARUN > PT PERTA ARUN GAS
4 TANGKI LPG = 4 KAPAL LPG
Kawasan Ekonomi Khusus Arun Lhokseumawe (KEKAL)
5 TANGKI LNG = 5 KAPAL LNG
LNG & LPG JETTIES
24
4
Bisnis Eksisting Kawasan
Bidang Petrokimia di kawasan saat ini dilakukan oleh PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) dan PT
Humpuss Aromatik (sebagai tenant) .
Berlokasi di bagian barat Aceh Utara terdapat
PT PIM yang beroperasi dengan 1 pabrik
dengan pasokan gas dari PHE NSO
sedangkan 1 pabrik lagi dalam keadaan stop
karena masih kekurangan pasokan gas dan
rencana
akan
dipasok
menggunakan
regasifikasi LNG dari PAG.
Pabrik/
Produk
PT Humpuss Aromatik memproduksi BBM
saat ini masih stop sejak tahun 2000 karena
kekurangan pasokan bahan baku kondensat
dan berlokasi di lahan milik PT Pertamina
(Persero). PT Humpuss telah memperoleh izin
operasi
Kawasan
Berikat.
Humpuss
berencana merevitalisasi Kilang Aromatik
dengan bahan baku dari Timur Tengah.
Kawasan Ekonomi Khusus Arun Lhokseumawe (KEKAL)
Kapasitas
(Ton/Thn)
Operasi
Urea-1 &
Ammonia-1
570.000/
330.000
1985
Urea-2 &
Ammonia-2
570.000/
396.000
2005
PT Humpuss Aromatik
25
4
Bisnis Eksisting Kawasan
PT Pelindo I saat ini menjalankan bisnis penyedia Jasa Kepelabuhanan, Kerjasama
Pendayagunaan Aset Tanah, serta Jasa Pelayanan Bongkar Muat Barang dengan
mengelola Pelabuhan Krueng Geukueh Lhokseumawe.
26
Kawasan Ekonomi Khusus Arun Lhokseumawe (KEKAL)
5
Rencana Bisnis Utama Kawasan
Empat bisnis utama kawasan yang didasarkan pada industri eksisting kawasan
Minyak,
Gas Gas
& Energi
Minyak,
& Energi
Pertamina akan mengembangkan
industri sektor energi (Oil & Gas),
fasilitas dan infrastruktur pendukung
yaitu: Regasifikasi LNG, LNG Hub/
Trading, LPG Hub/ Trading, Mini LNG Plant PLTG
dengan pengembangan pembangkit listrik yang
ramah lingkungan atau (clean energy solution
provider).
Pelabuhan & Logistik
Pelindo I akan mengembangkan
infrastruktur Logistik untuk mendukung input dan output dari industri
oil & gas, Petrokimia dan agro
industri,
dengan
mengupgrade
Infrastruktur
Pelabuhan dan Dermaga berstandar Internasional.
Industri Petrokimia
Petrokimia
PIM bersama-sama dengan PT
Pupuk
Indonesia
group
akan
mengembangkan Cluster Industri
Petrokimia yang ramah lingkungan
terdiri dari 9 (sembilan) pabrik baru di areal PIM
& AAF (DL) yaitu : Pabrik NPK, Pupuk ZA,
Ammonium sulfat, Asam Sulfat, Asam Posfat,
dan Purified Gypsum.
Agriculture & Fishery
Perusahaan Daerah Pembangunan Aceh (PDPA) akan
mengembangkan potensi pada
agro industri dan turunannya serta pengembangan di bidang hasil laut.
27
Kawasan Ekonomi Khusus Arun Lhokseumawe (KEKAL)
5
Rencana Bisnis Utama Kawasan
Minyak, gas dan Energi Oleh Pertamina dan PLN
Rencana Bisnis Pertamina & PLN di Ex. Kilang Arun:
• LPG Transshipment
• LNG Filling Station
• Pengoperasian kembali PLTG (180 MW) untuk Provinsi Aceh dan KEK Lhokseumawe
• LNG Hub; LNG Bunkering; LNG Ship Cooldown
• Pasokan gas ke PIM Train #2, KKA
PT. Pertamina (Persero) melalui Anak Perusahaan PT Perta Arun Gas
Bidang Usaha
1. Arun LNG Receiving &
Regasification Terminal & LNG Hub
Kapasitas
Cap regas 400 mmscfd
Status
Operasi
Investasi
(IDR Milyar)
Mei 2015
1.467,4
2. Pipa Gas Arun-Belawan dan BelKIM-KEK
Cap pipa 200 mmscfd panjang & dia : Ar-Bel
340 km x 24" + Bel-KIM 18,5 km x 16" + KIMKEK 138 km x 12"
Mei 2015
7.794,3
3. LNG Filling Station
3 mmscfd (8 isotank LNG/hari)
Des 2016
37,7
4. LPG Hub &Transhipment
• Refrigerated LPG Tank 160.000 ton
• Pressurized LPG Tank 6.000 ton
Mid 2017
617,5
5. LNG Hub & Trading
Kap Tangki LNG Hub 250,000 M3
Mid 2017
Incl. Arun LNG Rec &
Reg
6. LNG Bunkering/ Cooldown Services
3 mmscfd (8 ISO tank LNG/hari)
2018
Incl. Arun LNG Filling
Station
Total Investasi sebesar IDR 9,92 Trilyun atau setara dengan USD 745.636.000
28
Kawasan Ekonomi Khusus Arun Lhokseumawe (KEKAL)
5
Rencana Bisnis Utama Kawasan
Bidang Petrokimia oleh PIM & PT Humpuss Aromatik
PT. PIM bersama-sama dengan PT Pupuk Indonesia Group akan mengembangkan cluster industri
petrokimia yang ramah lingkungan, terdiri dari 9 (sembilan) pabrik baru di areal PIM dan AAF (Dalam
Liquidasi) yaitu:
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
Pembangunan Pabrik
NPK Chemical (1 & 2)
Asam Sulfat (H2SO4)
Asam Fosfat (H3PO4)
Purified Gypsum (PG)
Alumunium Fluoride (AlF3)
Reaktivasi Hydrogen Peroksida (H2O2)
NPK-Fusion
Revamping Pabrik NH3
Pengemb. Kap. Penangkaran Benih Padi
Independent Power Producer (Penyer. Modal)
Reutilisasi Tangki NH3 AAF
Pabrik Kieserit/Dolomit
Pabrik Dry Ice
Kapasitas,
ton/tahun
2 x 500.000
600.000
200.000
600.000
12.600
12.000
2 x 100.000
Status
Proyek/Operasi
2020 ; 2021
2020
2020
2021
2021
2018
2019
2020
2019
2020
2018
2019
2020
Nilai Investasi
(IDR Milyar)
4.289,3
4.313,8
169,2
184,7
10,0
279,3
380,6
600
2,9
1 x 20 MW
139,7
2 x 5.000
47,2
10,0
30.000
172,9
IDR 9.999,5
Total
Setara dengan USD 751,9 Juta
Selain industri di atas, PT Humpuss Aromatik akan mengembangkan Condensate Processing Unit dan
BBM.
Kawasan Ekonomi Khusus Arun Lhokseumawe (KEKAL)
29
5
Rencana Bisnis Utama Kawasan
Pelabuhan & Logistik oleh Pelindo I
Pelindo I akan mengembangkan Infrastruktur Logistik untuk mendukung input dan output dari Industri Oil
& Gas, Petrokimia dan agro industri, dengan:
Keterangan
Est. Investasi
(IDR Milyar)
1
Gedung Perkantoran
Terpadu (Business
Center)
Penyediaan ruang operasional
untuk
perusahaan-perusahaan
pemberi
jasa
transportasi,
pergudangan,
asuransi,
pembiayaan, distribusi logistik,
perbangkan, home stay
40,0
2
Gudang
Pembangunan
gudang
kapasitas 4.000 m2
24,0
3
Tangki Timbun
Pembangunan
tangki
timbun
curah cair kapasitas 150.000 ton
70,0
4
Fasilitas Jasa Kapal dan
Alat Bongkar Muat
• Kapal Pandu
1 unit
10,5
• Crane
1 unit
35,0
• Head Truck + Chasis
4 unit
4,0
No
Fasilitas
TOTAL
baru,
183,5
atau setara dengan USD 13.759.398
Kawasan Ekonomi Khusus Arun Lhokseumawe (KEKAL)
30
5
Rencana Bisnis Utama Kawasan
Agriculture & Fishery oleh PDPA
Dengan adanya ketersediaan gas, listrik dan lahan serta bahan baku akan
dimungkinkan untuk dibangunnya berbagai jenis usaha bidang agro industri untuk
mendukung ketahanan pangan, antara lain :
1)
2)
3)
4)
Usaha pengolahan CPO dengan kapasitas 30-90 ton TBS/jam
Usaha pengolahan kakao dengan kapasitas 600.000 ton/tahun
Usaha pengolahan gula dengan kapasitas 6.000 TCD
Usaha pengolahan produk perikanan dan cold storage dengan kapasitas 80 ton/hari
Dalam perencanaan*, PDPA akan menempati area eks Kilang
Arun untuk membangun fasilitas pengolahan Agro Industri dengan
luasan 6,6 Ha. Estimasi total investasi adalah USD 6.937.546.
31
Kawasan Ekonomi Khusus Arun Lhokseumawe (KEKAL)
6
Rencana Pengembangan Kawasan
Pengembangan Infrastruktur Wilayah Kawasan KEKAL
Pemagaran Kawasan, kanalisasi batas
(30% dari total 43.000 m)
Penambahan Jalan Akses
(5% dari panjang jalan yang telah ada 164.750 m)
Drainase
(5% dari panjang drainase yang telah ada 378.000 m)
Penyiapan Lahan
Sarana Penunjang
32
Kawasan Ekonomi Khusus Arun Lhokseumawe (KEKAL)
6
Rencana Pengembangan Kawasan
Pasokan Gas dari LNG Regasifikasi PT Perta Arun Gas dan PHE
33
Kawasan Ekonomi Khusus Arun Lhokseumawe (KEKAL)
6
Rencana Pengembangan Kawasan
Peta Jaringan Listrik & Energi KEKAL
34
Kawasan Ekonomi Khusus Arun Lhokseumawe (KEKAL)
6
Rencana Pengembangan Kawasan
Peta Jaringan Air Minum KEKAL
35
Kawasan Ekonomi Khusus Arun Lhokseumawe (KEKAL)
6
Rencana Pengembangan Kawasan
Mapping Jalur Pipa Arun ke Belawan – KIM - KEK Sei Mangkei
Pipa Eksisting*
Pipa On-Going*
Pipa Rencana
109 Km
Arun
22 Km
Belawan
29 Km
KIM
Ruas Pipa
Diameter
Panjang Kapasitas •
inch
km
mmscfd
Arun – Belawan
24
340
258
Belawan – KIM
16
18.5
90
KIM – KEK
12
138
43
•
Saat ini pembangunan adalah .Kim + KEK sudah selesai dan gas
in sejak Feb 2016
Pipa KIM-KEK sudah terbangun sehingga untuk peningkatan
kapasitas bisa mengoperasikan booster compressor atau
meningkatkan discharge pressure pompa ke regas unit.
36
Kawasan Ekonomi Khusus Arun Lhokseumawe (KEKAL)
7
No
1
Potensi Investor/tenant & Badan Pengelola
Potensi Tenant di Area KEKAL
Badan Usaha
(Tenant)
Bidang Usaha
Nilai Investasi
(IDR Milyar)
Status Operasi
Nilai Investasi
(IDR Milyar)
Status Operasi
1) Pembangkit Listrik 184 MW
1.303
Tahun 2015
2) Pembangkit Listrik 250 MW
1.796
Tahun 2018*
Badan
Usaha/Tenant
Bidang Usaha
PT. PLN di area ex
kilang Arun
Stop sejak 1998 karena
kurang bahan baku
1) Condensate Processing Unit
2
PT. Humpuss, di
lahan Pertamina
2) Condensate Processing Unit
3) BBM *
3
4
3.990
1) Condensate Storage & Loading
PT. Medco
tahun 2018
2) Sulphur Storage & Loading
PT. Kertas Kraft Aceh
tahun 2020
Stop sejak 2007 karena
pasokan bahan baku kertas
dan gas
1) Kertas Kantong Semen *
2) Pasokan Listrik ke PLN *
Total Investasi
Total Investasi
IDR 7.089
Milyar
Atau setara dengan
USD 533 juta
37
Kawasan Ekonomi Khusus Arun Lhokseumawe (KEKAL)
7
No
Potensi Investor/tenant & Badan Pengelola
Potensi Tenant di Area KEKAL
Badan Usaha (Tenant)
Bidang Usaha
1 PT. Rencong Pulp & Paper Industri Industri Plywood
Luas Lahan
(ha)
Investasi
(Rp Milyar)
Status
Operasi
4,5
40,0
2017
2 PT. Aceh Makmur Bersama
Storage Tank CPO Dan
Turunannya
0,9
30,0
2017
3 PT. Sarana Aceh Utama
Storage Tank Aspal
0,5
30,0
2017
4 PT. Petro Artha Niaga
Pemasaran Pengisian BBM
Solar (HSD) untuk kapal &
nelayan
10,0
2017
5 PT. Kanaka Line & PT Temas Line
Logistik & Peti Kemas
35,0
2017
6 PT. Bijin Kumita Mutiara
Pabrik Minyak Goreng
2
400,0
2018
7 PT. Coffindo Indonesia
Pengolahan Kopi
2
Estimasi Total
2018
Rp
545,0
USD
48.230.088,5
38
Kawasan Ekonomi Khusus Arun Lhokseumawe (KEKAL)
7
Potensi Investor/tenant & Badan Pengelola
Investasi Future Bisnis Pengusul & Tenant 2017-2025
PENGUSUL
TENAN
PT Pertamina (Persero)
USD
745.636.000
Medco
PIM fase 1 (2017-2020)
USD
671.201.000
PLN
USD 233.000.000
PIM fase 2 (2021-2025)
USD 1.735.521.760
Humpuss
USD 300.000.000
Pelindo I
USD
13.759.398
Pelindo I (Tenant)
USD 48.230.089
PDPA
USD
6.937.546
Jumlah Investasi
USD 3.173.055.704
Jumlah Investasi
USD 581.230.089
Total Investasi Keseluruhan adalah USD 3.756.765.333
39
Kawasan Ekonomi Khusus Arun Lhokseumawe (KEKAL)
7
Potensi Investor/tenant & Badan Pengelola
Potensi Bisnis Badan Pengelola KEKAL
Penyewaan Kavling ke Tenant,
dengan asumsi luas lahan yang
disewakan adalah 50% dari lahan
kosong yang tersedia
Pasokan Listrik sebesar
20MW atas kelebihan
produksi listrik PIM
IDR 6,39 Milyar
IDR 0,50 Milyar
IDR 9,69 Milyar
Service Charge, untuk tenant
yg menghuni kawasan atas
penyediaan jasa pemeliharaan
kawasan termasuk penerangan
jalan, pemeliharaan jalan utama,
drainase dll.
IDR 4,25 Milyar
Penyewaan mobil tangki
kondensat kepada salah satu
penyewa Tanki Kondensat eks
Kilang Arun dengan estimasi
kebutuhan 10 truk per hari
Pasokan Air dengan
estimasi penjualan
disetahunkan sebesar 4.38
juta m3
Produksi CO2 dry ice
sebesar 52 ribu ton/ tahun
IDR 0,99 Milyar
Total Potensi
Margin Badan
Pengelola adalah
sebesar
≈ IDR 36,88
Milyar
Penyewaan Tangki
Kondensat, kepada
Medco
IDR 0,25 Milyar
IDR 6,50 Milyar
IDR 1,80 Milyar
IDR 6,50 Milyar
Jasa Tenaga Kebersihan untuk kebutuhan tenant
kawasan, dengan menggunakan asumsi luasan kawasan
Jasa Tenaga Keamanan
Pelabuhan/Kilang untuk kebutuhan
tenant kawasan, dengan
menggunakan asumsi luasan kawasan
40
Kawasan Ekonomi Khusus Arun Lhokseumawe (KEKAL)
8
Rencana Zonasi Kawasan KEKAL
Peta Kawasan
1841,10 Ha
581,77 Ha
199,60 Ha
41
Kawasan Ekonomi Khusus Arun Lhokseumawe (KEKAL)
8
Rencana Zonasi Kawasan KEKAL
42
Kawasan Ekonomi Khusus Arun Lhokseumawe (KEKAL)
9
Potensi Investor/tenant & Badan Pengelola
Pengembangan jalan, pasokan energi dan listrik, serta bandara sedang dalam
proses perencanaan
Jalan
Telah tersedia jalan MedanLhokseumawe yang menghubungkan kawasan (Perlu
diupgrade)
Air Bersih
Pasokan Energi
•
Telah beroperasi fasilitas regasifikasi LNG dan gas alam dari PHE
sebagai bahan baku pabrik pupuk/industri atau bahan bakar pembangkit listrik.
•
PLN juga telah mengoperasikan PLTMG 182 MW dan akan
membangun PLTGU 250 MW pembangkit listrik yang berada
dilahan ex Kilang Arun.
Bandara
Pelabuhan
Tersedia pasokan
air bersih di kawasan
Tempat Pembuangan
Akhir (TPA)
Tempat
Pembua
ngan Akhir (TPA) di
lahan ex Kilang
Arun,
PIM
dan
Pelindo I
Bandar
Udara
Malikussaleh
dengan status operasi, saat ini
sedang dalam perencanaan untuk
peningkatan fungsi sehingga dapat
lebih mendukung aktifitas di
kawasan
Pelabuhan Internasional Krueng
Geukueh yang dikembangkan oleh
PT Pelindo I, selain itu juga telah
beroperasi Terminal Khusus Arun
dan Pupuk Iskandar Muda
43
Kawasan Ekonomi Khusus Arun Lhokseumawe (KEKAL)
10 Total Investasi Pengembangan & Keekonomian
Pembangunan
PraPembangunan
Estimasi Biaya Pengembangan KEKAL

Perencanaan pengembangan kawasan dengan Detail Engineering Design (DED)
untuk pembangunan infrastruktur antara lain jalan, drainase, gerbang kawasan,
prasarana pendukung, dll. Serta pengajuan perizinan terkait sebelum
pembangunan kawasan dilaksanakan.

Jumlah dana untuk pra-pembangunan diperkirakan sebesar USD 300.000

Kawasan yang akan dikembangkan merupakan kawasan perusahaan eksisting yang
mana lahan mayoritas adalah eks kilang LNG Arun (kepemilikan oleh Kementerian
Keuangan cq. LMAN) yang telah terdapat infrastruktur dan fasilitas

Jumlah biaya yang dibutuhkan untuk infrastruktur & fasilitas adalah sbb:
Aktivitas

Est. Biaya
Pemagaran & Kanalisasi
USD 2.932.000
Penambahan jalan akses
USD 4.368.000
Drainase
USD 2.148.000
Penyiapan lahan
USD 1.000.000
Sarana penunjang
USD
USD 11.348.000
900.000
Biaya operasional tahun awal adalah sebesar USD 1.163.364
Total estimasi biaya untuk pengembangan KEKAL adalah USD 12.811.364
44
Kawasan Ekonomi Khusus Arun Lhokseumawe (KEKAL)
10 Total Investasi Pengembangan & Keekonomian
Keekonomian KEKAL
Mengacu pada perhitungan cash flow , didapatkan keekonomian sebagai berikut:
•
•
•
IRR Proyek
NPV Proyek
Pay Back Period
: 12,8%
: USD 2,55 Juta
: 9 tahun
Selain dari segi Financial, Kawasan Ekonomi Khusus Arun Lhokseumawe ini akan dapat memberikan
kontribusi sbb:
1. Meningkatkan pertumbuhan PDRB dan PAD
SEBELUM KEK
SETELAH KEK
PDRB Lhokseumawe
3,09
6,3-6,9
PDRB Aceh Utara
3,09
6,3-6,9
PAD Lhokseumawe
IDR 66,74 M
IDR 214,23 M
PAD Aceh Utara
IDR 178,5 M
IDR 572,9 M
2. Penyerapan tenaga kerja sampai 40.000 orang
45
Kawasan Ekonomi Khusus Arun Lhokseumawe (KEKAL)
11 Tahapan Pembangunan Proyek & Investasi
Future Bisnis Konsorsium & Tenant KEKAL
Tahun
Tahun
PERTAMINA
(PAG)
2017
2017
Operasi LNG Filling
Station
Operasi LPG Hub/
Transhipment
2018
2018
2019
2019
NPKPetrokimia
Operasi Curah Cair,
Plywood
PDPA
2021-2025
2021-2025
Operasi LNG Hub/
Trading/
Bunkering/
Cooldown
PIM
PELINDO I
2020
2020
Pabrik Minyak
Goreng
Pengemb.
Pelabuhan
(Dermaga
Multipurpose)
Agrobisnis
Perikanan &
Pengawetan
Proyek Gasifikasi
& ZA
Humpuss
Petrokimia
TENANT
Plywood
BBM, CPO
PLN 250MW
CPO
CPO
CPO
Medco
Condensate
46
Kawasan Ekonomi Khusus Arun Lhokseumawe (KEKAL)
12 Isu Strategis
Pembebasan Lahan
• Diperlukan pembebasan lahan sekitar 1.000 Ha yang nantinya akan
dimanfaatkan sesuai dengan rencana pengembangan kawasan diantaranya
pembangunan jembatan penghubung area PIM & Pelindo I ke area ex Kilang
Arun. sehingga areal kawasan Kilang Arun dan Kawasan Dewantara menjadi
dalam satu kawasan.
Penjelasan LMAN tentang lahan ex Kilang Arun
• Surat Dukungan dari LMAN No. S-297/LMA/2016 tanggal 21 Desember 2016
berkaitan dengan Surat Menteri Keuangan No: S-283/MK.06/2016 kepada
Kementerian Perindustrian tentang Pengelolaan Aset Kilang LNG Arun di
Lokasi Pengusulan Pembentukan KEK Lhokseumawe dengan luasan 1.689,8
ha
• Skema pemanfaatan aset BMN milik LMAN melalui kerjasama sistem operasi
berdasarkan PMK 136 tahun 2016 tentang Pengelolaan Aset Pada Badan
Layanan Umum tanggal 13 September 2016
47
Kawasan Ekonomi Khusus Arun Lhokseumawe (KEKAL)
13 Dukungan Yang Diperlukan dari Pemerintah
a. Dukungan Pemerintah yang diharapkan untuk Pembangunan Infrastruktur di luar wilayah
KEKAL
No
Rencana Kegiatan
Infrastruktur
Eksisting
Rencana
Pengembangan
1
Pelebaran badan jalan sepanjang 30 km menjadi 6 jalur dari simpang Airport
ke Poltek Lhokseumawe
Belum tersedia
30 km
2
Pembuatan simpang susun pintu gerbang masuk kawasan KEK dan
perumahan kawasan
Belum tersedia
3
Flyover antara PIM & Pelindo I dengan area area ex Kilang Arun
Belum tersedia
4
Perpanjangan landasan pacu Bandara Malikussaleh dari 1850 m menjadi
2.400 m
1850m
550m
5
Pengembangan terminal bandara Malikussaleh menajdi Bandara
International
Bandara
Domestik
Bandara
International
6
Pengembangan Infrastruktur pendukung kawasan wisata Takengon
Belum tersedia
7
Peningkatan jalan pipa menjadi jalan alternatif bagi kendaraan alat berat dan
truk gandeng
Jalan Pipa
8
Pengembangan Infrastruktur Kota Mandiri Lhokseumawe
Pemb.Thp Awal
9
Pembangunan Pelabuhan Krueng Geukeuh
10
Jaringan rel kereta api
12 km
408,5km
11
Jaringan jalan trans sumatera
Belum tersedia
412,77 km
12
Jaringan jalan nasional
56.16km
103,58km
b. Dukungan Pemerintah dalam keringanan Pajak terkait dalam proses pengembangan
kawasan dan dukungan pembiayaan untuk peningkatan kualitas SDM di lokasi KEKAL
Kawasan Ekonomi Khusus Arun Lhokseumawe (KEKAL)
48
14 Kesimpulan & Rekomendasi
1.
Berbeda dengan Kawasan Ekonomi Khusus lainnya, KEK Arun Lhokseumawe akan dikelola secara
profesional dan dibangun oleh beberapa industri eksisting (sinergi BUMN & BUMD) yang sudah
beroperasi di kawasan ini sehingga dukungan infrastruktur dan SDM pada tahap awal sudah memadai.
2.
Dukungan Pemerintah Pusat sangat diharapkan sehingga proses penetapan Kawasan Ekonomi Khusus
Lhokseumawe (KEKAL) dapat segera ditetapkan pada 7 Februari 2017, sehingga program revitalisasi
atas asaet ; ex Kilang LNG Arun, PT PIM, PT Pelindo I, ex Pabrik Urea AAF (DL), PT KKA, PT Humpus
Aromatik dll dapat segera dilaksanakan sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo dalam beberapa
kesempatan.
3.
Pembangunan industri di Aceh secara terpadu di dalam suatu kawasan ekonomi khusus (KEKAL) yang
didukung dengan lokasi geografis Aceh yang strategis dan potensi alam Aceh serta dikelola melalui
sinergi BUMN dan BUMD akan memiliki daya saing tinggi, dan diyakini akan mampu menggerakkan
percepatan pembangunan industri di Aceh.
4.
Rencana investasi yang akan dilaksanakan dalam jangka panjang oleh Konsorsium BUMN dan BUMD
beserta tenant di dalam KEKAL akan mencapai USD 3,76 Milyar, yg akan menggerakkan percepatan
pembangunan ekonomi Aceh serta penyerapan tenaga kerja yang signifikan, yang sebelumnya
mengalami perlambatan akibat berkurangnya pasokan gas alam, konflik politik dan bencana tsunami.
5.
Pertamina dan PIM telah mulai menjalankan penugasan dari Pemerintah dengan merevitalisasi industri di
Lhokseumawe Aceh melalui pembangunan fasilitas LNG regasifikasi, pembangunan pipa Arun-BelawanKIM-KEK Sei Mangkei serta pengembangan cadangan gas lapangan PHE NSO & NSB sehingga
masalah kelangkaan pasokan gas di Aceh (termasuk Kawasan Industri Aceh) dan SUMUT telah teratasi,
dan Reaktifiasi Pabrik PIM 1 dan PIM 2 serta pengambilalihan AAF (DL) dan pengembangan industri
cluster Petrokimia
6.
Dengan pertimbangan dan dampak positif di atas maka diharapkan adanya KEKAL akan menjadi
lokomotif pembangunan industri yang akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Provinsi Aceh pada
khususnya dan Indonesia pada umumnya.
Kawasan Ekonomi Khusus Arun Lhokseumawe (KEKAL)
49
Skema Bisnis :
Peraturan Meneteri Keuangan RI no 136/PMK.05/2016 pada Pasal 16
KSO Tanah dan Bangunan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 huruf a dilakukan dalam bentuk:
a.
Mitra mendayagunakan tanah dan/atau gedung dan bangunan milik BLU dalam rangka pelaksanaan
Tugas dan Fungsi BLU selama jangka waktu tertentu yang disepakati dalam perjanjian;
b.
Mitra mendirikan bangunan dan/atau sarana berikut fasilitasnya di atas tanah milik BLU, dan setelah
selesai pembangunannya diserahkan kepada BLU, untuk kemudian digunakan oleh Mitra atau Mitra
bersama BLU dalam rangka pelaksanaan Tugas dan Fungsi BLU selama jangka waktu tertentu yang
disepakati dalam perjanjian; dan/atau
c.
Mitra mendirikan gedung dan bangunan dan/atau sarana berikut fasilitasnya di atas tanah milik
BLU, untuk kemudian digunakan oleh Mitra dalam rangka pelaksanaan Tugas dan Fungsi BLU, dan Mitra
menyerahkan gedung dan bangunan dan/atau sarana berikut fasilitasnya kepada BLU sesuai jangka
waktu yang disepakati dalam perjanjian.
50
Kawasan Ekonomi Khusus Arun Lhokseumawe (KEKAL)
Kerjasama Pemanfaatan aset ex kilang Arun
dengan LMAN
Skema bisnis dgn LMAN akan mengacu pd Peraturan Menteri Keuangan Nomor : 136/PMK.05/2016 tanggal 14
September 2016 tentang PENGELOLAAN ASET PADA BADAN LAYANAN UMUM. Khusus pd pasal 16 (Note: BLU
adalah LMAN).
Ada 3 pola seperti di bawah ini, dan konsorsium prefer pd pola ke-3 namun akan dibahas lebih detil setelah
terbentuknya PT JV :
(1) Pendaya-gunaan Aset lahan, merupakan sewa biasa, jangka waktu 15 tahun, pembayaran sewa dimuka (bisa
secara termin pembayaran per tahun)
(2) KSO Bangun Serah Guna / BTO, dimana :
- mitra bangun, setelah selesai bangun diserahkan (Berita Acara Serah Terima) ke LMAN dan digunakan mitra
bersama LMAN
- jangka waktu 30 tahun dan dapat diperpanjang 15 tahun (maks. 45 tahun),
perpanjangan kedua dapat dilakukan selama 15 tahun dengan ketentuan b.(1),
- mitra memberikan selain kompensasi tetap (sebagai sewa lahan) juga dapat
dikenakan imbal hasil dari LMAN. Pembayaran dapat dilakukan per-termin.
(3) KSO BOT, dimana :
- mitra bangun, setelah selesai bangun digunakan oleh mitra sendiri dan diserahkan ke LMAN setelah jangka
waktu berakhir (30 tahun),
- jangka waktu 30 tahun dan dapat diperpanjang 15 tahun (maks. 45 tahun),
perpanjangan kedua dapat dilakukan selama 15 tahun dengan ketentuan b.(1),
- mitra memberikan imbalan berupa kompensasi tetap (sebagai sewa lahan)
dan/atau imbal hasil kepada LMAN. Pembayaran dapat dilakukan per-termin
51
Kawasan Ekonomi Khusus Arun Lhokseumawe (KEKAL)
Dukungan yang diperlukan dari Pemerintah
52
Kawasan Ekonomi Khusus Arun Lhokseumawe (KEKAL)
Dukungan yang diperlukan dari Pemerintah
53
Kawasan Ekonomi Khusus Arun Lhokseumawe (KEKAL)
Dukungan yang diperlukan dari Pemerintah
Status Saat ini
No Dukungan yang diperlukan dari Pemerintah
1
2
Kondisi
Permasalahan yang muncul
Dengan ditetapkannya KEK
Kebutuhan Setelah adanya KEK
Pengembangan yang
diharapkan
Pengembangan Pelabuhan Krueng Geukeuh
a. Peningkatan status pelabuhan
Status Pelabuhan Pengumpul
b. Perbaikan Jembatan
Tidak mampu dilewati oleh
truk/container ukuran besar
c. Jalan Masuk Pelabuhan untuk mendukung
aktifitas pelabuhan
d. Kapal Feri
Bandara
a. Perpanjangan landasan pacu Bandara
Malikussaleh Aceh Utara
Jalan masuk 2 jalur
Tersedia 4
Landasan pacu sepanjang 1850 m
dengan standard fasilitas yang
masih minim. Belum memiliki
bangunan terminal yang
refresentatif. Lampu run way dan
lampu mercury keliling
lingkungan bandara. Belum
memiliki kendaraan pemadam
kebakaran
b. Peningkatan kelas Bandara Malikussaleh Status Bandara Domestik Tipe C
dilayani oleh dua penerbangan
domestik menggunakan pesawat
ATR dengan maskapai Garuda
Indonesia dan Wings Air dari dan
ke Malikussaleh-Kuala Namu
Pelabuhan dangkal belum bisa digunakan oleh
kapal cargo
Jembatan di lintas nasional Banda-Medan tidak
refresentatif untuk dilalui truk berbadan besar.
Perlu perbaikan menyeluruh
Jalan hanya 2 jalur tidak memudahkan truk
melalui jalan tersebut
Pelebaran dermaga fery
diharapkan akan menjadi pintu gerbang
utama masuk kawasan dari akses laut
Akan menjadi akses truk/container ukuran
besar
Belum dapat didatari pesawat badan lebar, hanya
dapat didarati pesawat jenis ATR, belum
refresentatif untuk penerbangan umum,
minimnya fasilitas publik, standar keamanan dan
kenyamanan yang sangat rendah
Dibutuhkan perpanjangan run way menjadi
2.250 meter, pemasangan lampu run way,
pembangunan bangunan terminal,
pembangunan infrastruktur publik,
pemasangan lampu merkuri dan pengadaan
mobil pemadam kebakaran
Landasan pacu sepanjang 1850 m dengan standard
fasilitas yang masih minim. Belum memiliki
bangunan terminal yang refresentatif. Lampu run
way dan lampu mercury keliling lingkungan
bandara. Belum memiliki fasilitas kendaraan
pemadam kebakaran.
Akan terjadi peningkatan demand
Menjadi Bandara
penerbangan baik domestik dan
Internasional
internasional untuk penumpang maupun
kargo yang berjenis air bus. Diharapkan
dapat melayani penerbangan dari dan ke
Kuala Lumpur, Pulau Pinang, dan Banda
Aceh sehingga frekwensi penerbangan bisa
meningkat dari 10 penerbangan per minggu
menjadi 35 penerbangan per minggu untuk
melayani aktivitas para tenant di Kawasan
KEK.
Terbangunnya jalan 4 jalur
Penambahan dermaga fery
Peningkatan status menjadi
pelabuhan multipurpose
Perbaikan jembatan yang
mampu dilalui oleh
truk/container besar
Terbangunnya jalan 4 jalur
sepanjang 15kilometer
Tersedia dermaga fery 6
Jangka Pendek: Perbaikan
fasilitas untuk memenuhi
standard minimal yang
diperlukan sebagai bandara
domestik
Jangka Panjang:
Perpanjangan landasan pacu
menjadi 2250m
54
Kawasan Ekonomi Khusus Arun Lhokseumawe (KEKAL)
Dukungan yang diperlukan dari Pemerintah
Status Saat ini
No Dukungan yang diperlukan dari Pemerintah
3
Jalan
a. Pelebaran Badan jalan dari simpang
Airport menuju Politeknik Lhokseumawe
sepanjang 40km
b. Pembangunan underpass pada
persimpangan jalan Medan-Banda Aceh
dengan Kawasan KEK
Kondisi
4 lajur
belum ada
Permasalahan yang muncul
Dengan ditetapkannya KEK
Kebutuhan Setelah adanya KEK
Traffic yang sangat padat sehingga serang terjadi
kemacetan
Pengembangan yang
diharapkan
Setelah adanya KEK dipastikan traffic
semakin padat, sehingga diperlukan
pelebaran badan jalan
Pintu perumahan Arun, PIM, Asean, Kompleks
Mempermudah lalu lintas keluar-masuk di
Perkantoran PIM, Pelabuhan Krueng Geukuh dan perumahan perusahaan dan persimpangan
Jalan KKA
lintas utama. Terdapat enam uderpass yang
diperlukan
Perluasan lebar badan jalan 2 meter
Pelabaran badan jalan untuk memudahkan
akses transfortasi
Perluasan lebar badan jalan 2 meter, sepanjang 79 <urgensi pembangunan jalan provinsi, bisa
kilometer
ditunjukkan dengan kebutuhan fasilitas
minimal untuk jalan ketika KEK beroperasi>
6 lajur
terbangun underpass
c. Pembangunan jalan nasional dari KEK
menuju Banda Aceh dan Medan
d. Pembangunan Jalan Provinsi dari KEK
menuju Banda Aceh dan Medan
2 jalur
e. Pembangunan jalan trans Sumatera dari
KEK menuju Banda Aceh dan Medan
2 jalur
Perluasan lebar badan jalan 2 meter, sepanjang
4122, 77kilometer
Pelebaran jalan trans Sumatera untuk
mendukung KEK
Terbangun jalan trans
Sumatera sepanjang 412,77
km
f. Pembangunan Flyover antara PIM &
Pelindo I dengan area area ex Kilang Arun
blm ada
Pembangunan fly oper antara PIM, Pelindo, dan
Eks Kilang Arun
Adanya flay oper untuk menghubungkan
antara PIM, Pelindo dan Eks Kilang Arun
Terbangunnya flyover yang
dimaksud
perawatan jalan
Pelebararan badan jalan line pipa. Sehingga terbangun jalan dua jalur
truk berbadan besar yang tidak
sepanjang 80 kilometer
berhubungan dengan aktivitas KEK bisa
diarahkan menggunakan jalur line pipa
2 jalur
g. Peningkatan jalan pipa menjadi jalan
2 jalur sepanjang 80 kilometer
alternatif bagi kendaraan alat berat dan truk dalam kondisi rusak berat
gandeng
Terbangun jalan nasional
sepanjang 103.58 km
Terbangun jalan provinsi
sepanjang 79.53 km
55
Kawasan Ekonomi Khusus Arun Lhokseumawe (KEKAL)
Download