bab i pendahuluan - sipus | fmipa unpak

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kalsium adalah mineral utama yang diperlukan oleh tubuh, kalsium sangat
penting dalam membantu pertumbuhan gigi dan tulang. Konsumsi kalsium yang tidak
cukup mengakibatkan tubuh akan mengambilnya dari “bank kalsium” pada tulang
tangan, kaki dan tulang panjang lainnya dan gigi. Kekurangan konsumsi kalsium
dalam waktu lama akan mengakibatkan tubuh mengambilnya langsung dari tulangtulang padat, sehingga dapat dikatakan bahwa tulang adalah cadangan kalsium pada
tubuh. Hal ini dapat mengakibatkan tulang keropos dan mudah patah (osteoporosis).
Ion kalsium juga sangat berperan penting dalam proses pengeluaran dan pengiriman
sinyal syaraf. Rangsangan pada syaraf otak besar berhubungan erat dengan transmisi
ion kalsium di dalam dan di luar neutron. Ketika organisme kekurangan kalsium,
dendosignal syaraf juga mengalami hambatan mekanisme rangsangan dalam tubuh
manusia
sehingga
mengalami
kerusakan.
Penyakit
pengeroposan
tulang
(osteoporosis) banyak menimpa perempuan yang mulai menopause. Sebab, saat
menopause produksi hormon estrogen yang membantu penyerapan kalsium
berkurang. Hal ini juga didukung oleh data yang dikeluarkan Perhimpunan
Osteoporosis Indonesia (Perosi) tahun 2007, osteoporosis pada wanita di atas 50
tahun mencapai 32,3%, sementara pada pria di atas 50 tahun mencapai 28,8%
(Kemenkes 2009).
Kalsium yang biasanya dikonsumsi yaitu kalsium yang berukuran mikro
kalsium. Penyerapan mikro kalsium pada tubuh kurang efisien. Teknologi pembuatan
ukuran nanokalsium harus lebih dikembangkan agar penyerapan kalsium pada tubuh
dapat terserap sempurna. Kalsium dengan ukuran nano kalsium memiliki ukuran
partikel yang sangat kecil sebesar 10-9 sehingga dapat cepat masuk ke dalam reseptor
pada tubuh dan terserap dengan sempurna ke dalam tubuh, oleh karena itu
nanokalsium dapat terabsorbsi oleh tubuh hampir 100% (Suptijah 2009).
1
Download