Chapter 2: Competing with Information Technology

advertisement
Management Information System
Industrial Engineering Department
IT TELKOM
Week
9
Chapter 1
Sistem Informasi Produksi
Program Studi Sistem Informasi
Murahartawaty
Management Information System
Overview
• Bagian Pemasaran bertanggung jawab
menentukan apa yang diinginkan dan dibutuhkan
pelanggan, setelah penentuan ini dibuat, dan
pihak eksekutif perusahaan memutuskan untuk
memenuhi keinginan dan kebutuhan tersebut,
maka proses dilanjutkan ke bagian produksi
untuk melakukan serangkaian tahapan untuk
memproduksi barang ataupun jasa.
Murahartawaty
Management Information System
Definisi Produksi
• Produksi adalah kegiatan untuk menciptakan
dan menambah kegunaan (Utility) suatu barang
dan jasa.
• Proses produksi merupakan kegiatan untuk
menciptakan atau menambah kegunaan suatu
barang atau jasa dengan menggunakan faktorfaktor yang ada seperti tenaga kerja, mesin,
bahan baku dan dana agar lebih bermanfaat bagi
kebutuhan manusia.
Murahartawaty
Management Information System
Contoh Proses Produksi: Baju
•
•
•
•
Mengukur
Membuat Pola
Menggunting
Menjahit
Murahartawaty
Management Information System
Tipe Proses Produksi
• Proses kimia adalah proses produksi yang
menggunakan sifat kimia.
• Proses perubahan bentuk adalah proses produksi
dengan merubah bentuk.
• Proses asembling adalah proses produksi
menggabungkan komponen-komponen mejadi produk
akhir.
• Proses transportasi adalah proses produksi menciptakan
perpindahan barang.
• Proses penciptaan jasa-jasa administrasi adalah proses
produksi berupa penyiapan data informasi yang
diperlukan.
Murahartawaty
Management Information System
Definisi Sistem Informasi Produksi
• Sistem Informasi Produksi adalah suatu sistem berbasis
komputer yang bekerja dalam hubungannya dengan
sistem informasi fungsional lainnya untuk mendukung
fungsi produksi yang meliputi seluruh kegiatan yang
terkait dengan perencanaan dan pengendalian proses
untuk memproduksi barang atau jasa.
• Ruang lingkup sistem informasi Produksi meliputi
Rencana produksi, Rencana tenaga kerja, Rencana
kebutuhan bahan baku dan Sistem pengendalian
produksi.
Murahartawaty
Management Information System
Tujuan Sistem Informasi Produksi
• Digunakan dalam merencanakan, monitoring dan
mengontrol proses produksi yang terjadi sehingga lebih
efisien.
• Menghasilkan efisiensi proses produksi, kontrol kualitas
yang ketat serta menghasilkan produk yang lebih bagus.
• Mengurangi biaya dari penggunaan berbagai
inventarisasi dengan mendapatkan kontrol material yang
baik.
• Digunakan sebagai alat persaingan secara kompetitif
antara organisasi bisnis.
Murahartawaty
Management Information System
Model Sistem Informasi Produksi
Murahartawaty
Management Information System
Data Input
• Data internal dan data eksternal
– Data internal merupakan data intern sistem
keseluruhan yang mendukung proses
pengolahan data menjadi informasi yang
berguna, meliputi sumber daya manusia
(SDM), material, mesin, dan hal lainnya yang
mendukung proses secara keseluruhan seperti
transportasi, spesifikasi kualitas material,
frekuensi perawatan, dan lain‐lain.
Murahartawaty
Management Information System
Data Input
• Data internal dan data eksternal
– Data Eksternal perusahaan merupakan data yang
berasal dari luar perusahaan (environment) yang
mendukung proses pengolahan data menjadi
informasi yang berguna untuk perhitungan cost dalam
manufaktur mulai dari awal hingga akhir proses.
– Contoh data eksternal adalah data pemasok
(supplier), kebijakan pemerintah tentang UMR,
listrik, dll.
Murahartawaty
Management Information System
Sub Sistem Input
• Sistem informasi akuntansi
– Mengumpulkan data intern yang menjelaskan operasi
manufaktur dan data lingkungan yang menjelaskan
transaksi perusahaan dengan pemasok.
– Sebagai contoh, pegawai produksi memasukan data
ke dalam terminal dengan menggunakan kombinasi
media yang dapat dibaca mesin dan keyboard.
Murahartawaty
Management Information System
Sub Sistem Input
• Sistem industrial engineering (IE)
– Industrial Engineering merupakan analisis sistem
yang terlatih khusus yang mempelajari operasi
manufaktur dan membuat saran‐saran perbaikan.
Industrial engineering terdiri dari proyek‐proyek
pengumpulan data khusus dari dalam perusahaan
yang menetapkan berapa lama waktu yang
dibutuhkan untuk suatu produksi.
Murahartawaty
Management Information System
Sub Sistem Input
• Sistem Intelijen Manufaktur
– Subsistem intelijen manufaktur berfungsi agar
manajemen manufaktur tetap mengetahui
perkembangan terakhir mengenai sumber‐sumber
pekerja, material dan mesin.
Murahartawaty
Management Information System
Sub Sistem Input
• Sistem Intelijen Manufaktur
– Informasi pekerja, manajemen manufaktur harus
memperhatikan serikat pekerja yang mengorganisasikan para
pekerja perusahaan. Baik dalam sistem kontrak, tak berjangka
maupun borongan.
– Sistem formal, manajemen manufaktur memulai arus
informasi pekerja dengan menyiapkan permintaan pekerja
yang dikirimkan ke departemen sumber daya manusia dan data
dari berbagai elemen lingkungan yang menghubungkan
kepada pihak pelamar.
– Sistem informal, arus informasi antar pekerja dan manajemen
manufaktur sebagaian besar bersifat informal arus itu berupa
kontak harian antara pekerja dan manajer mereka.
Murahartawaty
Management Information System
Sub Sistem Output
• Sub sistem produksi
Adalah segala hal yang bersangkutan dengan
proses yang terjadi disetiap divisi kerja ataupun
departemen yang mengukur produksi dalam hal
waktu, menelusuri arus kerja dari satu langkah ke
langkah berikutnya.
Murahartawaty
Management Information System
Sub Sistem Output
• Sub sistem persediaan
– Tingkat persediaan perusahaan sangat penting karena
menggambarkan investasi yang besar dimana suatu
barang dipengaruhi oleh jumlah unit yang dipesan
dari pemasok setiap kalinya, dan tingkat persediaan
rata‐rata dapat diperkirakan dari separuh kuantitas
pesanan ditambah safety stock.
Murahartawaty
Management Information System
Sub Sistem Output
• Sub sistem persediaan
– Subsistem persediaan memberikan jumlah stok, biaya
holding, safety stock , dan lain‐lain berdasarkan hasil
pengolahan data dari input, biasanya memiliki
proses pembelian (purchasing) dan penyimpanan
(inventory).
– Fungsi dari sub sistem persediaan adalah mengukur
volume aktifitas produksi saat persediaan diubah dari
bahan mentah menjadi bahan jadi.
Murahartawaty
Management Information System
Sub Sistem Output
• Sub sistem kualitas
– Adalah semua hal yang berhubungan dengan kualitas,
baik waktu, biaya, performa kerja, maupun pemilihan
supplier.
– Fungsi dari sub sistem kualitas adalah mengukur
kualitas material saat material diubah. Banyak hal
lain yang bukan unsur mutlak kualitas namun perlu
masuk dalam unsur kualitas seperti proses (Process
Control), Perawatan (Maintenance), dan Spesifikasi
(Specification) baik produk jadi maupun material.
Murahartawaty
Management Information System
Sub Sistem Output
• Sub sistem kualitas
– Sub sistem kualitas mempunyai pendekatan khusus
untuk meningkatkan kualitas produksinya dengan
menggunakan Total Quality Management (TQM)
yaitu manajemen keseluruhan perusahaan sehingga
perusahaan unggul dalam semua dimensi produk dan
jasa yang penting bagi semua pelanggan.
Murahartawaty
Management Information System
Sub Sistem Output
• Sub sistem biaya
– Komponen biaya termasuk dalam semua subsistem
yang ada. Tujuan perusahaan manufaktur secara
umum adalah mencapai keuntungan dari hasil
penjualan produknya.
– Oleh karena itu, sebuah sistem informasi tidak akan
pernah terlepas unsur biaya yang terjadi di dalamnya.
Sub sistem biaya berfungsi untuk mengukur biaya
yang terjadi selama proses produksi terjadi.
Murahartawaty
Management Information System
Sub Sistem Output
• Sub sistem biaya
– Unsur‐unsur pengendalian biaya yaitu standar kerja
yang baik dan sistem untuk melaporkan rincian
kegiatan saat terjadinya proses produksi yang akurat.
– Sub sistem biaya dibagi menjadi dua yaitu:
• Biaya Pemeliharaan, yaitu biaya penyimpanan biasanya
dinyatakan sebagai presentase biaya tahunan dari barang,
mencakup kerusakan, pencurian, keusangan, pajak dan
asuransi.
• Biaya Pembelian, mencakup biaya‐biaya yang terjadi saat
material dipesan, waktu pembelian, biaya telp, biaya
sekretaris, biaya formulir pesanan pembelian dsb
Murahartawaty
Management Information System
Komputer dalam Sistem Fisik Manufaktur
• Manajemen manufaktur menggunakan komputer
baik sebagai konseptual maupun sebagai suatu
elemen dalam produksi fisik.
• Menggunakan teknologi komputer dari segi fisik
antara lain:
– Computer Aided Design (CAD)
– Computer Aided Manufacturing (CAM)
– Robotik
Murahartawaty
Management Information System
1. Computer Aided Design (CAD)
• Melibatkan penggunaan komputer untuk membantu rancangan
produk yang akan dimanufaktur
• Program komputer untuk menggambar suatu produk atau bagian
dari suatu produk yang ingin digambarkan bisa diwakili oleh
garis‐garis maupun simbol‐simbol yang memiliki makna tertentu.
• CAD bisa berupa gambar 2 dimensi dan gambar 3 dimensi. CAD
yang lebihsering disebut Computer Aided Engineering (CAE),
melibatkan penggunaan komputer untuk membantu rancangan
produk yang dimanufaktur.
• Contoh Pro/ENGINEER, AutoCAD, Solid Works, Catia,
Unigraphics, ProgeCAD, dan ZWCAD.
Murahartawaty
Management Information System
Contoh Aplikasi CAD
Murahartawaty
Management Information System
2. Computer Aided Manufacturing (CAM)
• Penerapan komputer dalam proses produksi dimana
mesin yang dikendalikan komputer seperti bor dan
mesin bubut menghasilkan produk sesuai dengan
spesifikasi yang diperoleh dari database rancangan.
• Otomatisasi perusahaan menerapkan teknologi CAM,
karena produksi dapat berlangsung lebih cepat dan tepat
dibandingkan bila menerapkan tenaga manusia
seutuhnya sehingga memungkinkan berkurangnya sisa
bahan produksi yang tidakberguna.
• CAM biasanya digunakan oleh para insinyur dan arsitek
dalam penerapannya.
Murahartawaty
Contoh CAM
Management Information System
Murahartawaty
Management Information System
3. Robotik
• Penerapan komputer yang lain dalam pabrik adalah
robotik industrial (1974).
• Alat yang secara otomatis menjalankan tugas‐tugas
tertentu dalam proses manufaktur yang memungkinkan
perusahaan untuk memotong biaya dan mencapai
tingkat kualitas yang tinggi
• Digunakan untuk melakukan pekerjaan yang
mengandung resiko seperti melakukan pekerjaan di
tempat yang bertemperatur tinggi sehingga
mengakibatkan kinerja dan keefektifan robot kurang
maksimal.
Murahartawaty
Management Information System
Contoh Robotik
Murahartawaty
Management Information System
Sistem Informasi Manufaktur
• Merupakan subsistem CBIS yg menyediakan
informasi mengenai operasi produksi.
• Pendekatan mengelola manufaktur (Komputer
sebagai sistem informasi)
–
–
–
–
–
ROP (Reorder Point)
MRP (Material Requirement Planning)
MRP II
JIT (Just In Time)
CIM
Murahartawaty
Management Information System
a) Reorder Point
• Pendekatan reaktif yg sederhana yaitu menunggu
hingga saldo suatu jenis barang mencapai tingkat
tertentu dan kemudian memicu pesanan
pembelian atau suatu proses produksi.
• Tingkat barang yang berfungsi sebagai pemicu
disebut titik pemesanan barang dan sistem yang
mendasarkan keputusan pembelian pada titik
pemesanan kembali disebut sistem titik
pemesanan kembali (re‐order point/ROP)
Murahartawaty
Management Information System
Inventory Management
• Mengapa Inventory harus dikelola
– Jika tidak disimpan dapat menganggu kelancaran
proses produksi atau kehilangan kesempatan
– Persediaan adalah idle resources sehingga terlalu
banyak yang menumpuk (WASTE)
– Mengurangi tingkat pelayanan kepada pelanggan
Murahartawaty
Management Information System
Rumus Matematik
R = LU +S
Dimana:
R= titik pemesanan kembali
L = lead pemasok (dalam hari)
U = tingkat pemakaian (jumlah unit yang
digunakan atau terjual perhari)
S = tingkat safety(dalam unit)
Murahartawaty
Management Information System
Metode Pemesanan Kembali
• Pemesanan dapat dilakukan dalam 2 cara
– Jika tercapai tingkat persediaan sebesar r = reorder
point (METODE Q)  Continous Inventory
– Pada r = waktu tertentu, misalnya sebulan sekali.
(METODE P)  Periodic Inventory
Murahartawaty
Management Information System
METODE Q : Fixed Order Quantity Model
34
Murahartawaty
Management Information System
Grafik Reorder Point
Murahartawaty
Management Information System
Metode Q
• Pemesanan dilakukan dalam jumlah lot pesanan
yang sama
• Dilakukan pada saat persediaan mencapai titik
tertentu.
• Kriteria
– Permintaan bersifat konstan
– Lead time bersifat tetap
– Harga per unit tetap
Murahartawaty
Management Information System
Metode P
• Periode pemesanan tetap = T (every month/every year)
• Jumlah yang dipesan sangat tergantung dari sisa
inventory pada saat periode pemesanan tercapai
sehingga ukuran lot pesanan tidak sama.
• Terdapat kemungkinan persediaan habis tetapi periode
pemesanan belum tercapai
• Membutuhkan safety stock lebih besar (variasi
permintaan)\
37
Murahartawaty
Management Information System
Aplikasi Reorder Point
Murahartawaty
Management Information System
Aplikasi Reorder Point
Murahartawaty
Management Information System
Aplikasi Reorder Point
Murahartawaty
Management Information System
Material Requirements Planning (MRP)
• Strategi material proaktif
• Daripada hanya menunggu hingga saat
memesan, MRP melihat kemasa depan dan
mengindentifikasikan material yang akan
diperlukan,jumlahnya dan tanggal diperlukan.
• Komponen MRP (Sistem penjadwalan produksi,
Sistem material requirement planning,
Perencanaan kebutuhan kapasitas, Sistem
pelepasan pesanan)
Murahartawaty
Management Information System
Aplikasi Perencanaan Produksi
Murahartawaty
Aplikasi MRP
Management Information System
Murahartawaty
Aplikasi MRP
Management Information System
Murahartawaty
Management Information System
Pendekatan Just In Time
• Menjaga arus material melalui pabrik sehingga
minimum dengan menjadwalkan material agar tiba
distasiun kerja” tepat waktunya”
• Konsep JIT
– Menempatkan segala sesuatu hanya pada saat
diperlukan.
– Metode untuk menyesuaikan diri terhadap perubahan
akibat adanya gangguan dan perubahan permintaan,
dengan cara membuat semua proses dapat
menghasilkan produk yang diperlukan, pada waktu
yang diperlukan dan dalam jumlah yang sesuai
dengan kebutuhan.
Murahartawaty
Management Information System
Just In Time
• Jus In Time (JIT) adalah filofosi manufacturing untuk
menghilangkan pemborosan waktu dalam total
prosesnya mulai dari proses pembelian sampai proses
distribusi.
• Fujio Cho dari Toyota mendefinisikan pemborosan
(waste) sebagai: Segala sesuatu yang berlebih, di luar
kebutuhan minimum atas peralatan, bahan, komponen,
tempat, dan waktu kerja yang mutlak diperlukan untuk
proses nilai tambah suatu produk.
• Pengertian sederhana pemborosan: Kalau sesuatu tidak
memberi nilai tambah itulah pemborosan.
Murahartawaty
Management Information System
Penyebab Pemborosan
•
•
•
•
•
•
•
Over produksi
Waktu menunggu
Transportasi
Pemrosesan
Tingkat persediaan barang
Gerak
Cacat produksi
Murahartawaty
Management Information System
Filosofi JIT
•
•
•
•
Fokus pada produksi bukan teknologi
Zero Defect
Zero Inventory
Dapat digunakan untuk Repetitive
Manufacturing (produce the same part over and
over)
Murahartawaty
Filosofi JIT
Management Information System
Download