aktivitas biologi dari senyawa organisme laut

advertisement
AKTIVITAS BIOLOGI
DARI SENYAWA ORGANISME LAUT
Drs. Amir Fatah
Ekosistem Air Laut
Ekosistem air laut dibedakan atas lautan, pantai, estuari, dan terumbu karang.
1. Laut
Habitat laut (oseanik) ditandai oleh salinitas (kadar garam) yang tinggi dengan ion CImencapai 55% terutama di daerah laut tropic, karena suhunya tinggi dan penguapan besar. Di
daerah tropic, suhu laut sekitar 25 derajat celcius. Perbedaan suhu bagian atas dan bawah
tinggi. Bahwa antara lapisan air yang panas di bagian atas dengan air yang dingin di bagian
bawah disebut daerah termoklin.
Di daerah dingin, suhu air laut merata sehingga air dapat bercampur, maka daerah
permukaan laut tetap subur dan banyak planktonserta ikan. Gerakan air dari pantai ke tengah
menyebabkan air bagian atas turun ke bawah dan sebaliknya, sehingga memungkinkan
terbentuknya rantai makanan yang berlangsung baik. Habitat laut dapat dibedakan
berdasarkan kedalamannya dan wilayah permukannya secara horizontal.
a)
b)
c)
d)
1. Menurut kedalamannya, ekosistem air laut dibagi sebagai berikut:
Litoral merupakan daerah yang berbatasan dengan darat.
Neretik merupakan daerah yang masih dapat ditembus cahaya matahari sampai bagian dasar
dalamnya kurang lebih 300 meter.
Batial merupakandaerah yang dalamnya berkisar antara 200-2500 m
Abisal merupakan daerah yang lebih jauh dan lebih dalam dari pantai (1.500-10.000 m).
a)
b)
c)
d)
e)
f)
2. Menurut wilayah permukaannya secara horizontal, berturut-turut dari
tepi laut semakin ke tengah, laut dibedakan sebagai berikut.
Epipelagik merupakan daerah antara permukaan dengan kedalaman air
sekitar 200 m.
Mesopelagik merupakan daerah dibawah epipelagik dengan kedalaman
200-1000 m. hewannya misalnya ikan hiu.
Batiopelagik merupakan daerah lereng benua dengan kedalaman 200-2.500
m. hewan yang hidup didaerah ini misalnya gurita.
Abisapelagik merupakan daaerah dengan kedalaman mencapai 4.000 m;
tidak terdapat tumbuhan tetapi hewan masih ada. Sinar matahari tidak
mampu menembus daerah ini.
Hadal pelagic merupakan bagian laut terdalam (dasar). Kedalaman lebih
dari 6.000 m. Di bagian ini biasanya terdapat lele laut dan ikan laut yang
dapat mengeluarkan cahaya. Sebagai produsen di tempat ini adalah bakteri
yang bersimbosis dengan karang tertentu.
Di laut, hewan dan tumbuhan tingkat rendah memiliki tekanan osmosis sel
yang hampir sama dengan tekanan osmosis air laut. Hewan tingkat tinggi
beradaptasi dengan cara banyak minum air, pengeluaran urin sedikit, dan
pengeluaran air dengan cara osmosis melalui insang. Garam yang
berlebihan diekskresikan melalui insang secara aktif.
2. Ekosistem pantai
Ekosistem pantai letaknya berbatasan dengan ekosistem darat, laut dan daerah pasang
surut. Ekosistem pantai dipengaruhi oleh siklus harian pasang surut laut. Organisme yang
hidup di pantai memiliki adaptasi structural sehingga dapat melekat erat di substrat keras.
Daerah paling atas pantai hanya terendam saat pasang naik tinggi. Daerah ini dihuni oleh
beberapa jenis ganggan, moluska, dan remis yang menjadi komsumsi bagi kepiting dan
burung pantai.
Daerah tengah pantai terendam saat pasang tinggi dan pasang rendah. Daerah ini dihuni
oleh ganggang, porifera, anemone laut, remis dan kerang, siput herbivore dan karnivore,
kepiting, landak laut, bintang laut, dan ikan-ikan kecil.
Daerah pantai terdalam terendam saat air pasang maupun surut. Daerah ini dihuni oleh
beragam intervetebrata dan ikan serta rumput laut. Komunitas tumbuhan bertutur-turut dari
daerah pasang surut ke arah darat dibedakan sebagai berikut :
a) Formasi pes caprae : Dinamakan demikian karena yang paling banyak tumbuh di gundukan
pasir adalah tumbuhan Ipomoea pes caprae yang tahan terhadap hempasan gelombang dan
angin; tumbuhan ini menjalar dan berdaun tebal. Tumbuhan lainnya adalah Spinifex littorius
(rumput angin), Vigna, Euphorbia atoto, dan Canaualia martina. Lebih kea rah darat lagi
ditumbuhi Crinum asiaticum (bakung), Pandanus tectorius (pandan), dan Scaeuola Fruescens
(babakoan)
b) Formasi baringtonia : Daerah ini didominasi tumbuhan baringtonia, termasuk di dalamnya
Wedelia, Thespesia, Terminalia, Guettarda, dan Erythrina. Bila tanah di daerah pasang surut
berlumpur, maka kawasan ini berupa hutan bakau yang memiliki akar napas. Akar napas
merupakan adaptasi tumbuhan di daerah berlumpur yang kurang oksigen. Selain berfungsi
untuk mengambil oksigen, akar ini juga dapat digunakan sebagai penahan dari pasang surut
gelombang. Yang termasuk tumbuhan di hutan bakau antara lain Nypa, Achatus, Rhizophora,
dan Cerbera. Jika tanah pasang surut tidak terlalu basah, pohon yang sering tumbuh adalah
Heriticra, Lumniitzera, Acgicras, dan Cylocarpus.
3. Estuari
Estuari (muara) merupakan tempat bersatunya sungai dengan laut. Estuary sering
dipagari oleh lempengan lumpur intertidal yang luas atau rawa garam. Salinitas air berubah
secara bertahan mulai dari daerah air tawar ke laut. Salinitas ini juga dipengaruhi oleh siklus
harian dengan pasang surut airnya. Nutrient dari sungai memperkaya estuari.
Komunitas tumbuhan yang hidup di estuari antara lain rumput rawa garam, ganggang,
dan fitoplankton. Komunitas hewannya antara lain berbagai cacing, kerang, kepiting, dan
ikan. Bahkan ada beberapa invertebrata laut dan ikan laut yang menjadikan estuari sebagai
tempat kawin atau berimigrasi untuk menuju habitat air tawar. Estuari juga merupakan
tempat mencari makan bagi vertebrata semi air, yaitu unggas air.
4. Terumbu karang
Di laut tropis, pada daerah neritik, terdapat suatu komunitas yang khusus yang terdiri
dari karang batu dan organisme lainnya. Komunitas ini disebut terumbu karang. Daerah
komunitas ini masih dapat ditembus cahaya matahari sehingga fotosintesis dapat
berlangsung.
Terumbu karang didominasi oleh karang (coral) yang merupakan kelompok Cnidaria
yang mensekresikan kalsium karbonat. Rangka dari kalsium karbonat ini bermacam-macam
bentuknya dan menyusun substrat tempat hidup karang laindan ganggang.
Hewan-hewan yang hidup di karang memakan organisme mikroskopis dan sisa organik
lain. Berbagai intervetebrata, mikroorganisme, dan ikan, hidup di antara karang dan
ganggang. Herbivora sepertisiput, landak laut, ikan siput, landak laut, ikan, menjadi mangsa
bagi gurita, bintang laut, dan ikan karnivora. (Anggadiredja, 2008)
Biota Laut
Tabel 1 : Perkiraan kekayaan biota laut di Indonesia dan sekitarnya
Kelompok utama
Kelompok
Tumbuhan
Alga hijau
Alga coklat
Alga merah
Lamun
Pohon mangrove
Karang batu (Scleractinia)
Siput (Gastropoda)
Kerang (Bivalvia)
Stomatopoda
Ketam portunid
Lili laut
Bintang laut
Bintang ular
Bulu babi
Teripang
Ikan-ikan pantai
Penyu laut
Burung laut
Paus dan lumba-lumba
Koraliaa
Moluska
Krustasea
Ikan
Reptil
Burung
Mamalia
*1 : khususnya di Indonesia
*2 : Indonesia dan sekitarnya
Wilayah
sebaran*
1
1
1
2
1
2
1
2
1
1
2
2
2
2
2
1
1
2
1
Jumlah yang tercatat
196 jenis
134 jenis
452 jenis
13 jenis
38 jenis
>70 marga
1.500 jenis
1.000 jenis
90 jenis
124 jenis
91 jenis
87 jenis
142 jenis
84 jenis
141 jenis
>2.000 jenis
5 jenis
158 jenis
>24 jenis
(sumber : Nontji, 1993)
Mangrove mempunyai fungsi ekologis yaitu sebagai penyedia nutrien bagi
biota perairan, tempat pemijahan dan asuhan bagi berbagai macam biota,
penahan abrasi, amukan angin, dan tsunami, dan lain sebagainya. Selain itu juga,
mangrove mempunyai fungsi ekonomis penting seperti penyedia kayu, daundaunya sebagai bahan baku obat-obatan dan lain-lain. (Dahuri, dkk, 2001).
Komponen biota terpenting di suatu terumbu karang ialah hewan karang
batu yaitu hewan yang tergolong Scleractinia yang kerangkanya terbuat dari
bahan kapur. Terumbu karang mempunyai fungsi ekologis sebagai penyedia
nutrien bagi biota perairan, pelindung fisik, tempat pemijahan, tempat bermain
dan asuhan bagi berbagai biota dan nilai ekonomis penting. Alga misalnya
digunakan sebagai bahan ternak, agar-agar, lalap sampai bahan baku industri
kosmetik dan farmasi.
Lamun adalah tumbuhan berbunga yang sudah sepenuhnya menyesuaikan
diri untuk hidup terbenam dalam laut. Lamun adalah tumbuhan yang memiliki
akar, daun dan rhizoma atau batang yang terbenam dan merayap secara
mendatar serta berbuku-buku. Di indonesia hanya tetdapat 13 jenis yang
tergolong dalam 7 marga, yaitu : tiga marga dari suku Hydrocharitaceae yaitu
Enhalus, Thalassia dan Halophia, dan empat marga dari suku Potamogetonaceae
yaitu Halodule, cymodoseae, Syringodium dan Thalassodendron. Lamun berfungsi
sebagai penangkap sedimen, sumber makanan bagi duyung , penyut laut, bulu
babi, serta beberapa jenis ikan, dan juga merupakan habitat bagi ikan (umumnya
yang berukuran kecil). (Nontji, 1993)
Pemanfaatan Senyawa Organisme Laut
• Mangrove
Tabel 2 : Manfaat beberapa jenis mangrove sebagai bahan obat
Jenis
Manfaat
Acanthus ebracteatus
Buahnya dipakai sebagai obat pencuci darah dan
mengobati luka.
Daunnya sebagai obat sakit gigi dan rematik.
Akarnya sebagai penawar bisa luar.
Daunnya dimanfaatkan untuk obat gatal-gatal.
Salep yang dicampur dengan bijinya baik untuk obat
luka karena cacar.
Minyak bijinya sebagai antitumor
Buahnya dapat untuk bahan campuran obat pencuci
mata, daunnya mengandung alkaloid yang dapat
digunakan untuk obattumor kulit.
Daunnya sebagai penghambat tumor.
Buahnya sebagai obat rematik.
Kulit kayunya sebagai obat diare, bijinya mengandung
zat pembersih
Getahnya dipakai sebagai obat sakit gigi
Obat lemah badan
Daun yang direbus untuk obat sariawan
Kulitnya sebagai obat diare, disentri dan lepra.
Buahnya dapay dimakan mentah, cairan buah untuk
obat
kosmetik
tradisional
(mengahluskan
kulit).
Daunnya diduga menghasilkan senyawa pektin yang
cukup banyak
Obat sakit perut
Kulit kayunya sebagai obat diare.
A. Ilicifoliusae
Aegiceras cornicolatum
Avecenni sp.
Bruguiera ggymnorrhiza
B.sexangula
Ceriops tagal
Excorecaria agallocha
Nypa fruticans
Oncosperma tigillaria
Rhizophora mucronata
Sonneratia spp.
Terminaria cattapa
Xylocarpus mollensis
(Sumber : Madjowa, 1996)
Beberapa hasil penelitian tentang substansi bioaktif dari mangrove yaitu dapat bersifat
antibakteri. Hasil pengujian ekstrak daun mangrove Sonneratia alba dalam membunuh
bakteri Escherihia coli dan Staphilacoccus aureus. Kemudian hasil fraksinasi dari kandungan
kimia daun mangrove menunjukkan kandungan kimia terdiri dari saponin, tanin, steroid, dan
flavonoid. (Kawung, dkk. 2007).
Flavonoid
Nikotin
Saponin
Koniin
Alkaloid
Siklopentanoperhidrofenantren
Flavolan (Tanin)
•
Alga
Alga adalah tumbuhan non vaskular yang melakukan proses fotosintesis karena
mengandung klorofil a dan struktur reproduksi sederhana. Berdasarkan ukurannya alga
dapat dibedakan dalam dua kelompok besar, yaitu alga makro dan alga mikro. Alga mikro
adalah organisme yang bersifat uniseluler, hidup mengapung atau melayang dalam air.
Bermanfaat sebagai sumber energi, penghasil bahan kimia bahkan untuk perbaikan kualitas
lingkungan. Beberapa alga mikro yang mempunyai nilai komersial yang tinggi adalah
chlorella, Spirulina, Dunaliella, Chlanydomonas, dan, Nannocloropsis.
Umumnya sediaan bahan obat dari alga berasa dari kandungan kimia yang terdapat
didalamnya seperti alginat, agar dan karanginan, dan juga dari pigmennya baik klorofil,
karotenoid (karoten dan xantofil) dan fikobilin. Alginat adalah bahan yang terkandung dalam
alga dan coklat. Industri farmasi memerlukannya untuk pembahasan emulsifer, stabilizer,
tablet, salep dan kapsul.
Agar adalah produk kering, tidak berbentuk dan mempunyai sifat seperti gelatin.
Diperoleh dari berbagai jenis alga merah seperti Gelidium, Gracilaria, dan Hypnea. Agar
sudah lama dipakai dalam industri farmasi sebagai pengemulsi larutan parafin untuk
mengobaati sembelit (Riley dan Skirrow, 1975).
Karanginan terkandung dalam alga merah, manfaatnya sebagai zat tambahan dalam
produk sirup, obat salep dan untuk membalut tablet dan kapsul agar tidak mudah hancur.
Pigmen-pigmen pada alga memiliki aksi sebagai antioksidaan, proteksi terhadap
panas, regulasi kekebalan tubuh, pencegah kanker dan pewarna alami (Mantri dan Kepel,
1999 dalam kapile, 2001). Dunaliella sp adalah salah satu contoh jenis alga yang mempunyai
kandungan pigmen beta karoten paling banyak kurang lebih 80% dan sangat berpotensi
dimanfaatkan sebagai sediaan farmasetika.
Jenis
Alnfeltia plicata
Acanthopora delilei
Bifurcata
Chlorella pyrenoidesa
C.vulgaris
Chlamydomonas sp
Carrolopsis salicornia
Dunaliella salina dan D.
Parva
Delicea sp
Diginea simplex
Enteromorpha linza
Fucus vesiculosus
Gracillaria lichoneides
G. confervoides
G. multipara
G. taenioides
Gelidium kartiladeneum
Hypnea musciformis
H.ceromyses
H.cervicornis
Halidrys siliguosa
Laurentsia sp
Laminaria digitata
Nostoc sp
Pelvetia canaliculata
Plocimicum sp
Polysiphonia fastigiata
Sarradia montaagneana
Scenedesmus sp
Spirulina maxima
Manfaat
Penghasil agar
Penghasil vitamin B12
Mengandung
senyawa
bifurtal
yang
memiliki
aktivitas antimikroba
Sumber pigmen fikosianin yang berfungsi sebagai
anti
kanker,
hepatitis,
diabetes
dan
juga
memproduksi asam askorbat
Penghasil protein dan makanan kesehatan
Mengandung substansi
bioaktif dengan aktivitas
antibakteri
Penghasil agar
Mengandung vitamin yang bersifat tokoferol yang
tinggi berfungsi menurunkan kerusakan hati.
Mempunyai produk untuk antimikroba
Mengandung
senyawa
kainic
sebagai
senyawa
anticacing
Mengandung vitamin B12
Menghasilkan iodium untuk mencegah peenyakit
gondok dan mengobati tekanan darah tinggi
Mengandung prostaglandin yang telah dimanfaatkan
sebagai obat untuk mengontrol tekanan darah dan
mengobati asma.
Penghasil agar
Penghasil agar
Penghasil agar
Penghasil agar
Penghasil agar
Penghasil agar
Penghasil agar
Penghambat bakteri patogen
Mempunyai
senyawa
yang
berkarakter
sebagai
insektisida
Penghambat bakteri patogen
Mengandung chryptophycin A yang aktiv pada
beberapa jenis tumor
Penghambat bakteri patogen
Mempunyai senyawa yang berhalogen dan senyawa
antimikroba
Pengghambat bakteri patogen
Penghasil agar
Mengandung pigmen astaksantin dan kaantaksantin
yang digunakan oleh sebagai perusahaan obat-obatan
untuk mewarnai kapsul, dibuat arutan daan suspensi.
Mengandung
pigmen
beta-karoten
yang
dapat
berfungsi sebagai anti hipelipidium dan antitumor
• Lamun
Lamun (seagrass) adalah tumbuhan berbunga (angiospermae) yang berbiji
satu (monokotil) dan mempunyai akar rimpang, daun, bunga dan buah. Jadi sangat
berbeda dengan rumput laut (algae) (Wood et al.1969; Thomlinson 1974; Askab
1999). Lamun dapat ditemukan di seluruh dunia kecuali di daerah kutub. Lebih dari
52 jenis lamun yang telah ditemukan. Di indonesia hanya terdapat 7 genus dan
sekitar 15 jenis yang termasuk ke dalam 2 famili yaitu: Hydrochaaritacea (9 marga,
35 jenis) dan Potamogetonceae (3 marga, 15 jenis). Jenis yang membentuk
komunitas padang lamun tunggal, antara lain: Thalassia hemprichii, Enhalus
acoroides, Halophila ovalis, Cymodoceae serulata, dan Thallasiadendrom ciliatum.
Dari beberapa jenis lamun, Thalasiadendron ciliatum mempunyai sebaran yang
terbatas, sedangkan Halophila spinulosa tercatat didaerah Riau, Anyer, Baluran,
Irian jaya, Belitung dan Lombok. Begitu pula Halophila spinulosa baru ditemukan di
Teluk Jakarta, Teluk Moti-Moti dan Kepulauan Aru (Den Hartog, 1970; Askab, 1999;
Bengen2001).
Menurut Nontji (1987), lamun hidup di perairan dangkal yang agak berpasir
sering dijumpai di terumbu karang lamun umumnya membentuk padang yang luas
di dasar laut yang masih dapat di jangkau oleh cahaya matahari yang memadai bagi
pertumbuhannya. Padang lamun merupakan ekosistem yang sangat tinggi
produktifitas organiknya. Ke dalam air dan pengaruh pasang surut serta struktur
substrat mempemgaruhi zona sebagian jenis lamun dan bentuk pertumbuhannya.
Padang lamun merupakan ekosistem yang tinggi produktifitasnya organiknya,
dengan keanekaragaman biota yang cukup tinggi. Pada ekosistem, ini hidup
beraneka ragam biota laut seperti ikan, krustasea, moluska (Pinna sp, Lambis sp,
Strombus sp), Ekinodermata (Holothuria sp, Synapta sp, Diadema sp, Arcabaster sp,
Linkia sp) dan cacing (Polichaeta) (Bengen,2001).
Berdasarkan kandungan kimia yang dimilikinya, lamun diyakini memilki bahan penting
untuk menyehatkan tubuh manusia, yaitu serat kasar. Serat kasar ini dikandung oleh semua
tumbuhan hijau yang melakukan fotosintesa dan menghasilkan karbohidrat. Serat kasar
merupakan bagian dari karbohidrat yang tidak dapat dicerna dan terserap tubuh, sehingga
dianggap nilai gizinya nol (Kustara dan Yahya, 1996). Namun serat ini berperan penting
dalam menjaga kesehatan tubuh dan mencegah berbagai penyakit.
James scala dalam Kustara dan Yahya (1996), telah meneliti bahwa serat kasar dapat
berfungsi membantu membuang sisa-sisa makanan dan bersama-sama keluar dari tubuh,
memperlancar buang air besar dan meningkatkan pengeluaran asam empedu, sterol, lemak
serta membuat kemampuan mengikat air menjadi lebih tinggi
Spesies rumput laut merah di Fiji mengandung bahan obat- obatan
membunuh kanker, bakteri, dan HIV.
yang
berpotensi
•
Sponge (bunga karang)
Salah satu jenis organisme yang berpotensi cukup besar dan berpeluang mengandung
senyawa aktif adalah spons. Spons merupakan binatang laut yang hidup di kedalaman
sampai dengan 50 meter di bawah permukaan laut. Di dunia diduga terdapat sekitar spesies
spons dan diperkirakan sekitar 200 spesies hidup di ekosistem terumbu karang Asia Tenggara
(Dahuri, 2003). Jumlah spesies spons di Indonesia diperkirakan sebanyak 830 spesies
(Sujatmiko, 2000).
Sejumlah senyawa metabolit pada spons yang mempunyai bioaktivitas telah diisolasi
dan diidentifikasi. Dua alkaloid baru yaitu hyrtiosins A dan B telah diisolasi dari
Hyrtioserecta. Alkaloid yang bersifat toksik dari spons Xestopongia caycedoi yaitu
reneiramycin G juga telah diisolasi bersama dengan mimosamycin. Dari spons lain,
Cribrocholina sp. Diperoleh cribostatins 1 dan 2 merupakan metabolit toksik. Metabolit
toksik dari spons Axinella sp. Yaitu (+)- herbindoles A,B,C telah juga didentifikasi.
Niptharesines E-H merupakan empat senyawa toksik derivate dari piridin yang bersifat
antimikroba terdapat dalam spesies niphates (Lewis, 1994, Faulkner, 1993, Faulkner, 1992).
Tiga alkaloid napthridine yaitu aptamine, 9-demetilaaptamine dan isoaaptamine telah
diisolasi dari spons Aaptos sp, yang berasal dari Tanaman Laut Bunaken, Suklawesi Utara
(Rombang et al., 2004). Terpenoid dalam jumlah besar telah ditemukan dalam spons.
Beberapa diantaranya mempunyai aktivitas biologis yaitu empat diterpenbersifat toksik
terhadap larva udang. Senyawa ini berasal dari Myrmekioderma styx, Isometachoramin
adalah seskuiterpenoid toksik dari spons Hippospongia metachromia (Faulkner, 1993,
Faulkner 1992). Beberapa spons Pasifik barat, axinella dan hymeniacidon diketahui
mengandung metabolit toksik hymenialdisine dan debromohymenialdisne (Faulkner, 1994,
Faulkner 1993). Senyawa discodermolide merupakan metabolit dari spons Discodermia
dissoluteyang yang aktif sebagai antikanker. Halichondrin B yang diisolasi dari spons
Halichondria akadai terbukti aktif melawan leukemia (Faulkner, -1994). Dari spons stylissa
flabeliformis, berhasil diisolasi senyawa jaspamida yang berpotensi sebagai antikanker
(Wahyono, 2003).
Pada saat ini bagian P3-TFM BPPT menginventarisasi berbagai spesies spons
yang berasal dari berbagai perairan di Indonesia. Spesies yang berasal dari perairan
Gili Sulat, Lombok teriventarisasi sebanyak 38 spesies (Sujatmiko, 2000). Pada
penelitian ini spesies spons yang berasal dari perairan Gili Sulat akan diskrining
toksisitasnya menggunakan bioindikator larva Arlemia salina Leach. Spesies spons
yang paling toksik dari hasil skrining tersebut dan masih relevan untuk diteliti
selanjutnya diisolasi untuk menentukan senyawa yang bersifat toksik tersebut.
Sponge adalah hewan bersel banyak (multiseluler), tetapi tidak memilki
sistem pencernaan, sistem saraf dan jaringan sejati lainnya yang dimilki oleh
kebanyakan organism multiseluler. Hewan ini tergolong dalam filum porifera,
menetap pada permukaan karang yang terlindungi dan mudah memperoleh
cahaya.
Indonesia kaya akan bermacam-macam jenis sponge yang merupakan salah
satu sumber daya hayati laut yang berpotensi sebagai sediaan obat oleh karena
kandungan bioaktifnya. Bahan-bahan ini dihasilkan untuk mempertahankan diri
dari serangan predator, sehubungan struktur tubuhnya yang lunak dan menetap.
Baslow (1977) dalam pindan (1977) merangkum beberapa penelitian dan
penemuan yang telah dilakukan oleh para peneliti mengenai aspek biomedik dari
sponge, antara lain :
a) Cryptotethia crypta, menghasilkan senyawa antivirus yaitu cytosine-arabinosa (AraC) yang telah dikembangkan dan diperdagangkan .
b) Verongia aerophoba menghasilkan senyawa aeroplysinin – 1 yang memilki aktivitas
antibiotik terhadap Staphylacoccus alba, Bacillus cereus dan Bacillus subtilis.
c) Dari sponge spesies Verongia thiona berhasil diisolasi senyawa aerothinion dan
homoaerothionin. Keduanya menunjukkan aktivitas antibiotic.
Garson (1994) juga telah merangkum beberapa penelitian dan penemuan
mengenai kandungan bioaktif sponge, antara lain :
a) Tedania digitata menghasilkan senyawa antiinflamasi dan antialergi
b) Mycale sp menghasilkan senyawa mycalamide B yang mempunyai aktivitas
in vitro melawan sel kanker (terlalu toksik untuk penggunaan klinik).
c) Latrunculia magnificia menghasilkan senyawa latrunculin A yang memilki
aktivitas antikolinesterase.
Senyawa bioaktif pada sponge yang berhasil diisolasi, efektif dalam
menghambat aktivitas protein kinase dan senyawa yang potensial untuk
terapi tumor dan kanker. Senyawa aktif yang diperoleh secara kimiawi
diidentifikasi sebagai jaspamide. Jaspamide ini mampu menghambat
pertumbuhan sel kanker (mieloma) in vitro pada konsentrasi sangat kecil
yaitu 1,1 x 10-7 M (LD-50 = inhibitory dose 50% atau penghambat 50%
pertumbuhan), lebih kecil dari vinkristine (dari daun tapak dara atau
Catharanthus roseus) yang secara klinis sudah digunakan sebagai obat
antikanker. (Wahyono, 2004).
Molinski melakukan penelitiannya mengenai phorboxazole.
Phorboxazole adalah ekstrak spons Samudera Hindia Australia yang mampu
menekan pertumbuhan sel tumor pada konsentrasi rendah sekalipun. Zat
itu juga bersifat anti-karsinogenik yang mampu mencegah pertumbuhan sel
kanker sejak dini. Molinski percaya bahwa phorboxazole masih memilki
kemampuan medis lainnya yang belum diketahui.
• Echinodermata
Filum ini memilki karakteristik sebagai hewan yang simetris radial, meliputi
hewan-hewan Holothroidea, Echinoidea, Astroidea, Crinoidea dan Ophiuroidea.
(Webber dan Thruman, 1991). Organism kelas Holothuroidea telah diketahui
mengandung toksin. Ada dua jenis toksin yang telah dikenal yaitu Holothurin A dan
Holothurin B. senyawa ini dapat menghambat sintesis protein, juga memilki sifat
antimikroba yang sangat ampuh (Baslow, 1977 dalam Pindan, 1977).
•
Cnidaria
Terumbu karang jadi amat berharga bukan soal bentuk dan keindahannya
semata. Keberadaannya mengundang organisme lain datang dan hidup di sana, lalu
berkembang biak. Misalnya, ikan-ikan yang habitatnya di kawasan karang,
memanfaatkan kawasan terumbu untuk tempat tinggal dan berkembang biak. Dan
sebagaimana kodrat rantai makanan berlaku, keberadaan ikan dan hewan ini
mengundang kedatangan hewan lain yang lebih besar, untuk mencari makan. Tak
heran, kawasan terumbu karang mirip pasar ikan, artinya dipenuhi berbagai jenis
ikan yang lalu lalang dan menetap disana.
Hewan yang termasuk dalam filum ini antara lain : ubur-ubur, anemone laut
dan karang. Hewan-hewan ini tidak memilki anus, mempunyai organ penyengat
(nematocyst) dan ada yang hidup berkoloni juga berenang bebas.
a)
b)
c)
d)
Berbagai hasil penelitian dan penemuan yang telah dilakukan oleh para peneliti
dirangkum oleh Baslow (1977) dalam Pindan (1997), beberapa diantaranya adalah :
Anemone laut jenis Chironex dleckeri telah diteliti dan diketahui mengandung dan
menghasilkan protein toksin yang dapat menyebabkan necrosis pada tempat yang diinjeksi,
dapat menghemolisis eritrosit, menghambat aktivtas jantung dan pernafasan bila diinjeksi
secara intravena.
Karang jenis Physalia physalis juga menghasilkan protein toksin yang dapat menghambat
sistem saraf, menghambat transport sodium pada kulit katak, serta menghambat koordinasi
jantung pada vertebrata dan invertebrata.
Ekstrak dari Remili mulleri menyebabkan berkurangnya aktivitas saraf dan menurunnya
tekanan darah.
Karang gorgonian Plexaura homomalia menghasilkan senyawa prostaglandin
Organisme laut seperti karang mempunyai potensi sebagai obat antikanker. Hasil
penelitian dosen ilmu Kelautan pada Fakultas Perternakan Universitas Diponegoro (UNDIP)
ketika belajar di Jepang menemukan Isis hipporis, salah satu spesies karang gorgonian
mempunyai khasiat sebagai obat kanker usus. Saat ini, sekelompok dosen dari Fakultas
Perternakan UNDIP tengah mengembangkan penelitian tentang karang sebagai antikanker.
Penelitian yang akan mengambil sampel karang di perairan Nusa Tenggara Barat (NTB)
dengan pertimbangan karang di sana karang masih murni dan belum rusak. Jenis karang
yang akan diteliti meliputi Isis Hipporis, spons, karang lunak, tunikata, dan Nudi branch.
Ditemukan bahwa Isis hipporis mempunyai khasiat sebagai obat kanker usus. (Kompas,
selasa, 18 Maret 2003).
Gambar porifera
Gambar Ubur-ubur
Luciferase dan Cahayanya
Luciferase adalah nama sebuah enzim yang bisa memendarkan cahaya. Produksi
cahaya pada kunang-kunang merupakan reaksi kimia yang terjadi pada organ pemancar
cahaya, seperti bagian bawah abdomen (perut). Pada bagian ini, enzim luciferase
menggunakan luciferin substrat untuk merangsang pemancaran cahaya. Cahaya yang
dihasilkan memiliki panjang gelombang antara 510 – 670 nanometer dengan warna pucat
kekuningan sampai hijau kemerahan.
Reaksi yang terjadi tersebut tergolong sangat efisien karena dari total reaksi , 96%
diubah menjadi cahaya. Keberhasilan isolasi gen (cloning) luciferase dari kunang-kunang
Photinus pyralis pada awal 1980-an oleh Helinski dan Marlene merupakan salah satu babak
baru dalam perkembangan bioteknologi [4]. Sama halnya dengan GUS , luciferase juga
digunakan untuk analisa ekspresi gen atau sebagai reporter.
Luciferase menghasilkan cahaya dengan cara mengoksidasi luciferin dan pada
umumnya bersifat ATP-dependent (Gambar 2). Penggunaan luciferase sebagai reporter gen
memilki keunggulan di antaranya luciferin (substrat) yang dipakai bersifat water soluble
(larut dalam air) sehingga dapat dengan mudah masuk kedalam sel. Selain itu, luciferase bisa
melangsungkan reaksinya didalam sel hidup karena produk reaksinya tidak bersifat toxic
(beracun) bagi makhluk hidup.
Gambar 2. Reaksi luminescene oleh luciferase
Sebagai kesimpulan, dari ketiga teknik yang telah dijelaskan diatas,
masing-masing memilki beberapa keistimewaan. Tinggal bagaimana
seorang peneliti menyesuaikan teknik yang paling tepat untuk
diaplikasikan pada alur penelitiannya. GUS, LUC, dan GFP fusion sistem
telah memberikan inspirasi dengan kemudahannya dalam mendeteksi
ekspresi suatu gen. sehingga dalam aplikasinya akan sangat mudah
mengeksplorasi fungsi suatu gen pada tanaman.
• Mollusca
Moluska merupakan organisme laut yang dominan dihutan mangrove,
dimana moluska diwakili oleh sejumlah siput. Moluska termasuk fauna
avertebrata yang terbagi dalam beberapa kelas atau golongan. Ada lima
kelas filum molluca, yaitu : Chiton, Gastropoda (siput), Pelecypoda (bivalia),
Scaphopoda dan Cephalopoda. (Nybakken, 1992). Berbeda dengan hewan
vertebrata dan mamalia, mollusca tidak mempunyai sel-sel pertahanan
dalam tubhnya seperti limfosit, Makrofag dan produk dari sel-sel ini (Hibbs
dan Shumaker, 1936).
Karakteristik farmakologi pada mollusca dilaporkan oleh beberapa
peneliti antara lain :
• Hasil ekstrak dari kimia, Mercenaria-mercenaria yaitu Mercene mempunyai
aktivitas antitumor.
• Toksin yang diisolasi dari Octopus maculosa, tepatnya dari kalenjar ludah,
adalah maculotoksin yang menyebabkan hipotensi serta menghambat
respirasi pada tikus. Dilaporkan pula bahwa maculotoksin memilki aktivitas
yang hampir sama dengan tetradotoksin dan saxitoksin.
Penelitian Ksatrya (2002) pada tiga jenis mollusca genus Turbo yaitu
Turbo cinereus, Turbo brunneus dan Turbo crysostamus menunjukkan
adanya aktivitas antipasme bronkus. Hasil ekstraksi dari ketiga jenis
mollusca tersebut diujikan pada tikus Rattus norvegicus. Aktivitas senyawa
antipasme bronkus bermanfaat untuk merilekskan bronkus dari serangan
asma.
• Keong laut
Belum lama ini para peneliti melaporkan mengembangkan obat pembunuh
rasa sakit, yang jauh lebih kuat dari Morphin, tapi hampir tanpa dampak sampingan
kecanduan. Unsur aktifnya berasal dari racun sejenis keong laut keluarga Conidae.
Meski terhadap manusia racun tersebut tidak mematikan, namun gejala umum
yang muncul akibat racun keong laut tersebut, antara lain, rasa terbakar hebat,
pusing-pusing, merasa lumpuh atau tidak lagi dapat menggerakan anggota badan
sampai yang paling fatal tentu saja kematian. Ternyata racun dari keong laut itu,
merupakan senyawa yang amat kompleks . unsur aktifnya Conotoxin, memilki tujuh
jenis racun yang berbeda sifatnya. Masing-masing racun, terdiri dari 12 sampa 30
asam amino yang membentuk rantai peptida. Yang disebut alpha Conotoxin
misalnya, menyerang jaringan saraf, dan menyebabkan kelumpuhan atau kematian.
Myu, Delta, Kappa, dan Omega Conotoxin bekerja secara berbeda-beda,
namun terutama memblokir kanal Natrium diotot, menyebabkan terganggunya
fungsi otot. Sementara racun lainnya yang dijuluki peptida King kong, juga berfungsi
melumpuhkan sistem saraf, dengan memblokir kanal ion dan reseptor saraf.
Dalam uji coba pada tikus di laboratorium, suntikan Delta Conotoxin ke saraf
tulang belakangnya dalam toksis tertentu, terbukti mampu memutus sinyal rasa
nyeri ke otak. Yang amat menarik, penggunaan terus menerus Delta Conotoxin,
tidak menimbulkan rasa kecanduan atau ketagihan. Karena itulah, sejak tahun 1996
uji coba unsur Conotoxin kepada manusia mulai dilakukan. Diharapkan, dalam
waktu beberapa tahun lagi, obat penghilang rasa sakit Conotoxin yang 40 kali lebih
kuat dari Morphin, sudah dapat dipasarkan. (Aria/dw-world-35).
• Chordata
Tunikata adalah organisme dalam filum chordata yang semuanya hidup di
laut. Mereka hidup berenang bebas, sesil dan sebagian membentuk koloni. Sub
filum urachordata atau tunikata terdiri dari tiga kelas yaitu Acidiacea, Larvacea dan
Thaliacea. Cara makan dari hewan ini adalah filter feeder, yaitu menyaring
plankton-plankton dengan saringan khusus. Sistem peredaran darah sangat unik
yaitu sistem bolak-balik, sistem reproduksi dari hewan ini ada dua yaitu seksual dan
aseksual.
Ekstrak etanol dari golongan tunikata : Ecteinascida turbinata terbukti
menghambat sel-sel tumor, dan memperpanjang umur tikus yang semula diberikan
sel-sel leukemia. Selanjutnya ditemukan bahwa ekstrak ini menghambat sintesis
DNA pada beberapa spesies golongan gorgonian di daerah laut Karibea, telah
ditemukan bersifat sitotoksik terhadap berbagai sel kanker pada percobaan dengan
memanfaatkan teknik kultur jaringan sel. Krasin asetat dan beberapa senyawa lain
mampu melumpuhkan dan merusak silia larva golongan mollusca tertentu.
Senyawa sitotoksik lain adalah sinularia dan dihirosinularin. (Suhartono, 2000).
Karang lunak jenis Sinularia ovispiculata, Sinularia inexplicita, Sinularia
capillosa, Sarchophyton cinereum, Sarchophyton crassocaule, Sinularia prodigiosa
dan Sinularia gravis mempunyai aktivitas antibakteri terhadap bakteri uji Vibrio
cholera, Sthaphylococcus aureus, dan Bacillus subtilis dengan daya hambat yang
cukup besar. Namun secara keseluruhan karang lunak yang mengandung substan
dengan aktivitas antimikroba yang kuat adalah jenis Sarchophyton cinereum dan
Sinularia gravis.
•
Ikan
Ikan adalah anggota vertebrata poikilotermik (berdarah dingin) yang hidup di air dan
bernapas dengan insang. Ikan merupakan kelompok vertebrata yang paling beraneka ragam
dengan jumlah spesies lebih dari 27.000 diseluruh dunia. Secara taksonomi, ikan tergolong
kelompok paraphyletic yang hubungan kekerabatannya masih diperdebatkan; biasanya ikan
dibagi menjadi ikan tanpa rahang (kelas Agnatha, 75 spesies termasuk lamprey dan ikan
hag), ikan bertulang rawan (kelas Chondrichthye, 800 spesies termasuk hiu dan pari), dan
sisanya tergolong ikan bertulang keras (kelas Osteichthyes).
Ikan memiliki bermacam ukuran, mulai dari paus hiu yang berukuran 14 meter (45 ft)
hingga stout infantish yang hanya berukuran 7 mm (kira-kira ¼ inci). Ada beberapa hewan air
yang sering dianggap sebagai “ikan”, seperti ikan paus, ikan cumi, dan ikan duyung, yang
sebenarnya tidak tergolong ikan.
Beberapa spesies tuna dapat mempertahankan suhu tubuhnya, sehingga tidak dapat
selalu dianggap poikilotermik. Ikan hiu putih raksasa (Great White Shark) satu-satunya ikan
yang benar-benar endoterm (berdarah panas). (Des Roza dan Fris Johny, 2006).
Pola kebiasaan makan ikan masyarakat Eskimo dan jepang menunjukka ke masyarakat
memilki resiko kecil terhadap jantung dan penyakit degenerative lain. Minyak ikan
mengandung beberapa senyawa tak jenuh / poluyunsaturated-Omega 3 yang
berguna untuk :
- Pertumbuhan otak
- Pencegahan depresi
- Schizoprenia
- Hiperaktif
a)
b)
c)
d)
Komposisi kandungan gizi ikan
Terdapat 4 macam komposisi kandungan gizi ikan (Soenardi, 2000) :
Protein 18% (asam amino esensial untuk pertumbuhan)
Lemak 1-20% (asam lemak tak jenuh / polyunsaturated. Mudah dicerna,
dapat membantu menurunkan kolestrol darah)
Berbagai jenis vitamin (A,D,Thiamin, Riboflavin, dan Niacin)
Mineral (Mg, P, I, FI, Fe, Cu, Zn, Se). (Kompas, Desember 2007)
• Jenis-jenis minyak ikan yang berkhasiat
Sebetulnya sampai sekarang sudah ada beberapa jenis minyak ikan
yang sudah diketahui bermanfaat dan berkhasiat bagi kesehatan manusia,
sampai saat ini yang sudah diteliti dan dibuktikan baru ada 3 ,Macam
minyak ikan yang berkhasiat untuk kesehatan tubuh manusia yakni :
1. Minyak ikan yang disebut Cod Liver Oil atau Habitat oil, minyak ikan ini
berasal dari hati dan lemak ikan hiu besar serta mengandung Vitamin A, D
dan triglisirida. Kedua vitamin ini sudah dikenal di kalangan dokter dan
orang awam sebagai obat untuk memperbaiki dan menyempurnakan
pertumbuhan tulang dan kulit juga sebagai obat pencegah dan pengobatan
untuk Xerophthalmia dan kebutaan.
2. Omega 3 adalah nama popular untuk minyak ikan yang mengandung campuran
Eicosapentanoid acid (EPA) dan Decoxahexanoid acid (DHA) berasal dari ekstrak
jaringan lemak ikan jenis Mackerel, Herring, Sardine, Salem, Lemuru, Ansyoi dan
sebagainya. Semua jenis ikan ini hidup di permukaan air. Omega 3 diklaim
berkhasiat untuk penggumpalan sel trombosit dan arteriosklerosis. Omega 3 ini
sangat terkenal di Eropa dan Amerika Serikat. Namun demikian pada tahun 1989
tim Dr. G.J> Reis dkk (Lancet,1989, 11:177) dan tim Dr. R.A Riemersma dkk (Lencet,
1989 11:1450) melaporkan bahwa omega 3 kalah manfaat dan khasiatnya dengan
minyak zaitun (Olive Oil). Hal ini tidaklah mengherankan sama sekali karena seperti
telah di diterangkan diatas bahwa minyak zaitun mengandung zak aktiv squalene
(DR. Iwan T. Budiarso, (Lencet, 1990, vol. 336:1313). Harga minyak zaitun adalah 10
kali lebih murah dari pada Omega 3 cair dan bila mana omega 3 dibentuk dalam
kapsul seperti yang sekarang diresepkan oleh para dokter dan dijual di Apotek dan
tokoh-tokoh obat, maka harga naik menjadi 100 kali lebih mahal dari pada minyak
zaitun, bukan saja lebih baik dan efektif, akan tetapi juga lebih harum baunya dan
lebih gurih rasanyadari pada omega 3 yang sangat amis baik maupun rasanya. Jadi
secara singkat kesimpulannya penggunan omega 3 baik secara medis maupun
ekonomis kalah dari pada minyak zaitun.
Tabel 4. Kandungan omega 3 pada beberapa jenis ikan
Ikan
Inggris
Sardines
Mackerel
Salmon
Pilchards
Herring
Haddock
Cod
Tuna
Indonesia
Lemuru, Tembang
Japuh
Kembung, Tenggiri
Salmon
Terumbuk, Parang-parang
Tuna
Kandungan Omega 3
(gram per 100 gram ikan)
3,90
3,60
2,60
2,50
2,30
0,35
0,30
0,20
3.
Squalene adalah minyak berasal dari ekstrak hati ikan hiu botol (Aizame,
Spiny dog, fish, Centrphorus atromarginatus Garman) dan mempunyai khasiat dan
manfaat selain untuk menjaga kesegaran dan kebugaran tubuh, tetapi juga dapat
dipakai untuk pengobatan berbagai jenis penyakit antara lain yang akan dipaparkan di
bawah ini.
Berdasarkan pengamatan dan pengalaman klinis selama lebih dari setengah
abad, para Shin-se, thabib dan dokter di Cina, Jepang, dan korea, mereka dapat
menyimpulkan sifat, fungsi dan khasiat squalene terhadap kesehatan manusia antara
lain sebagai berikut :
1.
•
`Squalene Sebagai Penguat Dan Penambahan Gairah Hidup
Squalene adalah salah satu bahan baku dalam pembuatan kolestrol
dan steroid. Kolestrol adalah bahan organic yang sangat penting dan
ditemukan dalam jaringan seperti lemak, sel membrane, susunan saraf,
darah, dan sebagainya. Kolestrol juga memegang peranan penting dalam
proses metabolisme dan bila diaktifkan juga memgang peranan penting
dalam proses metabolisme dan bila diaktifkan dapat membentukvitamin D
untuk menyempurnakan pertumbuhan dan perkembangan tulang. Kolestrol
dapat juga diproses menjadi hormone. Sedangkan dari steroid juga dapat
dibuat menjadi hormone dan hormone ini memegang peranan sangat
penting dalam kehidupan kita sehari-hari. Tanpa hormone manusia adalah
tidak berdaya baik secara fisik, mental, seksual maupun sosial. Umumnya
pada orang-orang lanjut usia yang sudah menurun gairah seknsnya akibat
penurunan kadar baik estrogen (pada wanita) maupun testoteron (pada
laki-laki), maka dengan penambahan squalene dalam tubuh, kadar
hormone yang rendah tersebut bukan saja dapat dipulihkan akan tetapi
bahkan dapat ditingkatkan menjadi lebih maksimal. Squalene pada orangorang lanjut usia juga dapat memperbaiki dan meningkatkan fungsi kalenjar
kelamin dan pituitary yang terkenal sebagai pangkal reaksi sumber gairah.
2. Sebagai Penguat Fungsi Dan Penyembuh Penyakit Hati
Telah dilaporkan oleh beberapa rumah sakit kepunyaan Universitas di Tokyo
dan Fakuoka dan juga RS Nasional di Jepang, setelah dicoba untuk mengobati para
penderita radang hati / Lever, emereka menyimpulkan bahwa squalene bermanfaat
dan berkhasiar untuk menyembuhkan penyakit tersebut.
Pada tahun 1970-an para peneliti di jepang sedang melakukan penelitian hasil
ekstrak air asal tumbuhan yang disebut Glycyrrhiza radix. Zak aktifnya yang
terisoler diberi nama generic Glycyrrhizin. Zat ini sangat ampuh untuk mengobati
penyakit hati/lever. Sekarang oleh salah satu pabrik obat di Jepang zat ini dijual
dengan merek dagang SNMC (Stronger Neo Menophagen C). hasil trial mengenai
manfaat dan khasiat SNMC untuk pengobatan hari telah dipaparkan dan disajikan
pada symposium on Prevention of viral Hepatitis di Sixth International Congress of
Virology, September 2nd, 1984 di Sandai, Jepang ternyata SNMC yang berkhasiat
untuk mengobati penyakit hati ini mengandung senyawa yang mempunyai rantai
molekul terdiri dari polimer isoprene dan disebut terpenes dan triterpenes dengan
kimianya C30. Senyawa ini banyak ditemukan dalam ektrak hati ikan hiu botol yang
disebut Squalene. Squalene adalah zat yang mengandumg tritepene dengan bentuk
struktur cincin bensen terbuka dan sudah lama dikenal sebagai Interferon Inducer
(IFN). Sudah sejak lama diketahui bahwa Interferon dapat berfungsi untuk
meningkatkan baik jumlah maupun aktivitas Natural killer cells (NK) atau
lymphocytes. Para dokter dan peneliti dibidang Onkologi percaya bahwa
peningkatan jumlah dan aktivitas NK pada pasien penderita kanker memberikan
prognosa baik.
3. Berkhasiat Untuk Penyakit Kencing Manis
Kecing manis (Diabetes mellitus) adalah suatu penyakit akibat kekurangan insulin.
Insulin adalah sejenis hormon yang dihasilkan oleh kalenjar pankreas dan berfungsi untuk
proses metabolisme makanan terutama golongan karbohidrat atau gula. Squalene adalah
bahan baku untuk hormon, dalam hal ini ialah pembuatan insulin. Dengan demikian
squalene selain berfungsi untuk memperkuat dan memperbaiki kalenjar prankeas, ia juga
membantu mempertinggi produksi insulin yang dibutuhkan oleh tubuh.
4. Meningkatkan Ketahanan Tubuh
Para dokter di Jepang percaya bahwa bila squalene diminumkan pada pasien dapat
membantu memperbaiki sistem ketahanan tubuh (Sistem imunologi), karena molekul
squalene terdiri dari polimer isoprene yang disebut terpene dan triterpene. Zat ini sudah
dibuktikan dapat sebagai interferon inducer. Interferon apat meningkatkan baik jumlah
maupun aktifitas sel-sel yang ditingkatkan kemampuan dan ketahanannya terutama adalah
sel-sel limfosit T dan B serta sel makrofag. Maka di Jepang sebelum ditemukan antibiotic,
squalene banyak digunakan untuk mengobati tuberculosis, hepatitis, kencing manis, masuk
angin, flu, dan sebagainya.
5. Berfungsi Sebagai Pensteril Dan Penyembuh Luka
Squalene adalah sebagai sumber pensuplai oksigen yang efektif. Seperti halnya pada
ozon (O3) yang bersifat pensteril dan pensuplai O2. Karena ozon terurai menjadi On
(Nasendi dan O2) dimana On bersifat pembunuh kuman dan O2 mengaktifkan dan
meningkatkan metabolism sel-sel yang bersangkutan. Demikian juga sifat squalene sama
seperti ozon. Luka atau radang tadi bukan saja menjadi steril dan cepat sembuh, tetapi juga
tidak terasa nyeri/sakit, hal ini sesuai dengan teori yang dikembangkan oleh Dr. Yoka, yakni :
Pain is caused by oxygen shortage (Kesakitan adalah akibat kekurangan oksigen).
5. Menghilangkan Letih Lesu Dan Pegal Linu
Rasa letih lesu dan pegal linu adalah antara lain akibat pengendapan
asam laktat didalam otot skelet karena terjadi pembakaran yang tidak
sempurna. Squalene yang kaya akan oksigen di dalam tubuh akan mengalir
dan menyebar ke semua jaringan tubuh dan mensuplai oksgen. Dengan
demikian asam laktat yang mengendap dalam serabut otot akan dioksider
sampai habis menjadi CO2, H2O dan energy. Maka akhirnya fungsi oto pulih
kembali dan badan merasa segar dan sehat.
6. Sebagai Pelembab, Pelican, dan Penghalus Kulit
Squalene bila dioleskan pada kulit dengan mudah sekali dapat diserap .
squalene sudah dapat diserap dalam waktu 0,5 detik dan tersebar luas 1
mm dan dalam waktu kurang dari 1 menit sudah mencapai dan tersebar
dalam pembuluh darah kapiler. Karena squalene adalah konstituen normal
dan getah sebum maka sangat bermanfaat sekali sebagai pelembab, pelicin,
penghalus, dan penghilang keriput kulit.
7. Bermanfaat Untuk Tukak Lambung Dan Usus Duabelas Jari
Menurut majalah kedokteran Amerika, dilaporkan bahwa squalene
sangat bermanfaat dan berkhasiat untuk mengobati tukak lambung dan
usus duabelas jari tanpa menimbulkan efek samping. Dasar keterangannya
adalah seperti telah dijelaskan pada butir 5.
9. Dapat Mencegah Kanker
Dr. Noguchi mengatakan : “Penyebab segala macam penyakit adalah akibat
kekurangan oksigen”. Demikian juga Dr. Wettenberg dari universitas Minnisota menyatakan :
“Dengan menghindari kekurangan oksigen, dapat ditahan timbulnya kanker. Dan Dr. Yokota
berpendapat : “Substansi penyebab kanker adalah segala macam bahan yang menghabiskan
atau merampas oksigen”. Essensi dari ketiga pernyataan/teori itu adalah sama. Hal ini dapat
di mengerti karena jaringan kanker dan keadaan jaringan di sekitarnya adalah miskin akan
oksigen dan bersamaan dengan ini juga mempunyai derajat keasaman yang tinggi.
Pengasaman ini mengakibatkan struktur membrane sel berubah bentukmya dan kumpulan
sel-sel yang berubah sifat inilah yang disebut kanker.
Dr. Tsujimoto telah menguraikan bahwa squalene berperan sebagai pensuplai oksigen
dan memperlancar serta mempertinggi metabolism. Dengan demikian jaringan kanker yang
miskin akan oksigen dan asam itu dapat dinetralisir oleh squalene yang kaya oksigen.
Pada bulan oktober 1984, Prof Kuwano dari Medical Center, University Oita, Jepang,
mengutarakan : “Bahwa umur penderita dapat diperpanjang bila diberi obat kombinasi
antara obat kanker plus squalene dari pada yang hanya diobati dengan obat kanker saja”.
Demikian juga Dr. Ikegawa dari pusat pengobatan kanker, Jepang, menyampaikan
laporan pada symposium penemuan dan pencegahan kanker ke 4 di London yang isinya
antara lain : pada percobaan dengan tikus penyebaran kanker paru-paru dapat dicegah
dengan squalene. Demikian juga pada pertemuan sedunia mengenai pengobatan dan bedah
kanker di Sanremo, Itali, Dr. Okuma menyatakan : “Squalene meningkatkan dan menguatkan
antibody terhadap kanker.
Squalene mengandung senyawa yang terdiri dari terpene dan triterpene, kedua zat
kimia ini sudah dibuktikan berfungsi sebagai interferon inducer. Zat yang akhir ini berfungsi
meningkatkan dan mengaktifkan sel-sel limfosit T, terutama Natural killer cell. Natural killer
cell adalah pembunuh sel-sel kanker.
10. Befungsi Sebagai Adaptogen
Dalam dunia kedokteran saat ini, telah dicetus gagasan teori atau
konsep baru yang disebut dengan Adaptogen. Yang disebut adaptogen
ialah :
Zat/bahan yang tidak bersifat racun
Tidak mempunyai efek samping
Fungsinya tidak terbatas pada satu organ tertentu saja
Berfungsi sebagai penormal/penetralisir
Bersifat sebagai Chelating agent
Gagasan ini dicetus, karena selama ini dibidang kedokteran tidak mau
atau tidak berani melakukan pengobatan jika penyebab dari penyakit
tersebut tidak diketahui.
Squalene ternyata memilki kumpulan sifat-sifat sebagai adaptogen.
Dan secara empiris belum pernah ada laporan tentang efek samping dari
Squalene. Malah sebaliknya squalene bermanfaat dan berkhasiat untuk
mengobati beberapa penyakit jaman sekarang antara lain penyakit
degenerative, penyakit hati, kencing manis, tekanan darah rendah dan
tinggi, TBC paru, stress, kanker, letih , lesu, pegal linu, masuk angin, dan
sebagainya.
•
Kesimpulan
Menguji aktivitas biologi dari bahan obat atau potensi sebagai obat dari materi
tumbuhan ataupun suatu organisme memerlukan suatu pendekatan khusus. Investigasi
boleh difokuskan pada bioaktivitas dari kandungan ekstrak tumbuhan atau penyediaan
sederhana pada pengisolasian bioaktivitas tunggal dari kandungan kimia.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi aktivitas biologi, yaitu :
1. Sifat fisikokimia seperti daya larut, koefisien partisi dan ionisasi
2. Parameter kimia seperti resonansi, efek induktif, potensi oksidasi-reduksi, jenis ikatan dan
isosterism
3. Pertimbangan mengenai ruang seperti dimensi molekuler, jarak interatomik dan stereokimia.
Mangrove mempunyai fungsi ekologis yaitu sebagai penyedia nutrient bagi biota
perairan, tempat pemijahan dan asuhan bagi berbagai macam biota, penahan abrasi,
amukan angin, dan tsunami dan lain sebagainya.
Komponen biota terpenting di suatu terumbu karang ialah hewan karang batu yaitu
hewan yang tergolong Scleractinia yang kerangkanya terbuat dari bahan kapur. Terumbu
karang mempunyai fungsi ekologis sebagai penyedia nutrient bagi biota perairan, pelindung
fisik, tempat pemijahan, tempat bermain dan asuhan bagi berbagai biota dan memiliki nilai
ekonomis penting. Alga misalnya digunakan sebagai makanan ternak, agar-agar, lalap sampai
bahan baku industry kosmetik dan farmasi.
Lamun adalah tumbuhan berbunga yang sudah sepenuhnya menyesuaikan diri untuk
hidup terbenam dalam laut. Lamun adalah tumbuhan yang memilki akar, daun dan rhizome
atau batang yang terbenam dan merayap secara mendatar serta berbuku-buku. Lamun
berfungsi sebagai penangkap sedimen, sumber makanan bagi duyung, penyu laut, bulu babi
serta beberapa jenis ikan, dan juga merupakan habitat bagi ikan (umumnya yang berukuran
kecil).
Download