Efek menipisnya lapisan ozon

advertisement
Efek menipisnya lapisan ozon
Penipisan lapisan ozon akan menyebabkan lebih banyak sinar radiasi ultra ungu
memasuki bumi. Radiasi ultra ungu ini dapat membuat efek pada kesehatan manusia,
memusnahkan kehidupan laut, ekosistem, mengurangi hasil pertanian dan hutan. Efek utama
pada manusia adalah peningkatan penyakit kanker kulit karena selain itu dapat merusak mata
termasuk kataraks dan juga mungkin akan melemahkan sistem imunisasi badan.
Pada bidang pertanian, penerimaan sinar ultra violet pada tanaman dapat memusnahkan hasil
tanaman utama dunia. Hasil kajian menunjukkan hasil tanaman seperti 'barli' dan 'oat'
menunjukkan penurunan karena penerimaan sinar radiasi yang semakin tinggi. Tanaman
diperkirakan akan mengalami kelambatan pertumbuhan, bahkan akan cenderung kerdil, sehingga
merusak hasil panen dan hutan-hutan yang ada. Radiasi penuh ini juga dapat mematikan anakanak ikan, kepiting dan udang di lautan, serta mengurangi jumlah plankton yang menjadi salah
satu sumber makanan kebanyakan hewan-hewan laut. Kerusakan lapisan ozon juga memiliki
pengaruh langsung pada pemanasan bumi yang sering disebut sebagai "efek rumah kaca". Usahausaha untuk mencegah penipisan ozon menjadi mulai dilakukan bersama oleh semua negara di
dunia. Usaha itu pun telah di galakkan secara serius melalui UNEP (United Nation Environment
Programme) salah satu organisasi PBB yang bergerak dibidang program perlindungan
lingkungan dan alam.
Pada tahun 1977 lagi, UNEP telah mengambil tindakan Perancangan Dunia terhadap lapisan
ozon dan dalam tahun 1987, dibuat satu kesepakatan dunia mengenai pengurangan pengeluaran
bahan yang menyebabkan lapisan ozon telah ditandatangani yaitu 'Protokol Montreal'. Protokol
ini di antaranya menghasilkan tindakan-tindakan dalam mengawal penghasilan dan pembebasan
CFC ke dalam alam sekitar.
Oleh karena itu, kita semua harus memandang serius masalah ini dan berupaya untuk
mencegah atau meminimalkan penipisan lapisan ozon di alam ini dengan cara meminimalkan
penggunaan bahan-bahan yang dapat mempertipis ozon agar generasi yang akan datang dapat
mewarisi alam sekitar yang masih baik.
manfaat lapisan ozone
Lapisan ozon sangat penting karena ia menyerap radiasi ultra violet (UV) dari matahari
untuk melindungi radiasi yang tinggi sampai ke permukaan bumi. Radiasi dalam bentuk UV
spektrum mempunyai jarak gelombang yang lebih pendek daripada cahaya. Radiasi UV dengan
jarak gelombang adalah di antara 280 hingga 315 nanometer yang dikenali UV-B dan ia merusak
hampir semua kehidupan. Dengan menyerap radiasi UV-B sebelum ia sampai ke permukaan
bumi, lapisan ozon melindungi bumi dari efek radiasi yang merusak kehidupan.
Ozon stratospheric juga memberi efek pada suhu atmosfer yang menentukan suhu dunia.
Berdasar hasil penelitian ilmuwan, lapisan ozon yang menjadi pelindung bumi dari radiasi UV-B
ini semakin menipis. Gas CFC disebut juga sebagai gas yang menyebabkan terjadinya penipisan
lapisan ozon ini. CFC digunakan oleh masyarakat modern seperti lemari es, bahan dorong dalam
penyembur, pembuatan buih dan bahan pelarut terutamanya bagi kilang-kilang elektronik. Para
ilmuwan sebenarnya sudah membuat teori dan ramalan mengenai penipisan lapisan ozon ini
tahun 1970an.
menipisnya lapisan ozone
Ancaman yang diketahui terhadap keseimbangan ozon adalah kloroflorokarbon (CFC)
yang mengakibatkan menipisnya lapisan ozon. CFC digunakan oleh masyarakat modern dengan
cara yang tidak terkira banyaknya, misalnya dengan :
1. AC
2. kulkas
3. bahan dorong dalam penyembur (aerosol), diantaranya kaleng semprot untuk pengharum
ruangan, penyemprot rambut atau parfum
4. pembuatan busa
5. bahan pelarut terutama bagi kilang-kilang elektronik
Satu buah molekul CFC memiliki masa hidup 50 hingga 100 tahun dalam atmosfer sebelum
dihapuskan. Dalam waktu kira-kira 5 tahun, CFC bergerak naik dengan perlahan ke dalam
stratosfer (10 – 50 km). Molekul CFC terurai setelah bercampur dengan sinar UV, dan
membebaskan atom KLORIN. Atom klorin ini berupaya memusnahkan ozon dan menghasilkan
LUBANG OZON. Penipisan lapisan ozon akan menyebabkan lebih banyak sinar UV memasuki
bumi.
Lubang ozon di Antartika disebabkan oleh penipisan lapisan ozon antara ketinggian tertentu
seluruh Antartika pada musim semi. Pembentukan ‘lubang’ tersebut terjadi setiap bulan
September dan pulih ke keadaan normal pada lewat musin semi atau awal musim panas.
Dalam bulan Oktober 1987, 1989, 1990 dan 1991, lubang ozon yang luas telah dilacak di
seluruh Antartika dengan kenaikan 60% pengurangan ozon berbanding dengan permukaan
lubang pra-ozon. Pada bulan Oktober 1991, permukaan terendah atmosfer ozon yang pernah
dicatat telah terjadi di seluruh Antartika.
1975, dikhawatirkan aktivitas manusia akan mengancam lapisan ozon. Oleh itu atas
permintaan “United Nations Environment Programme” (UNEP), WMO memulai Penyelidikan
Ozon Global dan Proyek Pemantauan untuk mengkoordinasi pemantauan dan penyelidikan ozon
dalam jangka panjang. Semua data dari tapak pemantauan di seluruh dunia diantarkan ke Pusat
Data Ozon Dunia di Toronto, Kanada, yang tersedia kepada masyarakat ilmiah internasional.
1977, pertemuan pakar UNEP mengambil tindakan Rencana Dunia terhadap lapisan ozon;
1987, ditandatangani Protokol Montreal, suatu perjanjian untuk perlindungan terhadap lapisan
ozon. Protokol ini kemudian diratifikasi oleh 36 negara termasuk Amerika Serikat. 1990
Pelarangan total terhadap penggunaan CFC sejak diusulkan oleh Komunitas Eropa (sekarang Uni
Eropa) pada tahun 1989, yang juga disetujui oleh Presiden AS George Bush.
1991 Untuk memonitor berkurangnya ozon secara global, National Aeronautics and Space
Administration (NASA) meluncurkan Satelit Peneliti Atmosfer. Satelit dengan berat 7 ton ini
mengorbit pada ketinggian 600 km (372 mil) untuk mengukur variasi ozon pada berbagai
ketinggian dan menyediakan gambaran jelas pertama tentang kimiawi atmosfer di atas. 1995,
lebih dari 100 negara setuju untuk secara bertahap menghentikan produksi pestisida metil
bromida di negara-negara maju. Bahan ini diperkirakan dapat menyebabkan pengurangan lapisan
ozon hingga 15 persen pada tahun 2000.
1995 CFC tidak diproduksi lagi di negara maju pada akhir tahun dan dihentikan secara
bertahap di negara berkembang hingga tahun 2010.
Hidrofluorokarbon atau HCFC, yang lebih sedikit menyebabkan kerusakan lapisan ozon bila
dibandingkan CFC, digunakan sementara sebagai pengganti CFC.
Memang timbulnya penipisan lapisan ozon ini dipicu dari tingginya pemakaian CFC oleh
negara-negara maju beberapa dekade yang lalu, namun guna menormalkan kembali kondisi ozon
ini diperlukan kerja sama yang baik dari semua pihak. Baik negara maju maupun negara
berkembang yang saat ini masih menginginkan penggunaan zat kimia buatan manusia tersebut
dalam industrinya perlu melakukan tindakan yang diperlukan.
Tindakan yang dapat kita lakukan saat ini demi memelihara lapisan ozon, misalnya mulai
mengurangi atau tidak menggunakan lagi produk-produk rumah tangga yang mengandung zat-zat
yang dapat merusak lapisan pelindung bumi dari sinar UV ini. Untuk itu, diperlukan upaya
meningkatkan kesadaran dan partisipasi aktif masyarakat dalam program perlindungan lapisan
ozon, pemahaman mengenai penanggulangan penipisan lapisan ozon, memperkenalkan bahan,
proses, produk, dan teknologi yang tidak merusak lapisan ozon. Bila tidak, maka proses penipisan
ozon akan semakin meningkat dan mungkin saja akan menyebabkan lapisan ini tidak dapat
dikembalikan lagi ke bentuk aslinya
Lapisan Ozone
Ozon adalah hasil reaksi antara oksigen dengan sinar ultraviolet dari matahari. Ozon di
udara berfungsi menahan radiasi sinar ultraviolet dari matahari pada tingkat yang aman untuk
kesehatan kita semua. Ozon juga diproduksi manusia untuk dipergunakan sebagai bahan pemurni
air, pemutih, dan salah satu unsur pembentuk plastik.
Lapisan OZON
Lapisan ozon mulai dikenal oleh seorang ilmuwan dari Jerman, Christian Friedrich
Schonbein pada tahun 1839. Ia berwarna biru pucat yang terbentuk dari tiga atom oksigen (O3).
Ozon adalah gas yang tidak berwarna dan ditemui di lapisan stratosfer yaitu lapisan awan yang
terletak antara 15 hingga 35 kilometer dari permukaan bumi.
Istilah 'ozon' atau lebih tepat lagi 'lapisan ozon' mulai mendapat perhatian sekitar tahun
1980an ketika para ilmuwan menemukan adanya 'lubang' di lapisan ozon di Antartika. Lubang
tersebut merupakan hasil dari tenaga matahari yang mengeluarkan radiasi ultra yang tinggi.
Radiasi itu berpecah menjadi molekul oksigen sekaligus melepaskan atom bebas di mana
setengahnya diikat dengan molekul oksigen yang lain untuk membentuk ozon
Kira-kira 90% daripada ozon di atmosfera terbentuk dengan cara ini yaitu meliputi di
antara 15 sehingga 55 kilometer di atas permukaan bumi. Bagian ini disebut dengan stratosfer.
Walaupun begitu, ozon yang ada itu didapati terdapat dalam jumlah yang sedikit yaitu maksimum
hanya di antara 20 hingga 25 kilometer. Banyaknya ozon di atmosfer tergantung pada
keseimbangan dinamis di antara sejauh mana ia terbentuk dan bagaimana ia musnah.
gambar atmosfer 2
gambar atmosfer
ATMOSFER
Atmosfer adalah lapisan gas yang melingkupi sebuah planet, termasuk bumi, dari
permukaan planet tersebut sampai jauh di luar angkasa. Di bumi, atmosfer terdapat dari
ketinggian 0 km di atas permukaan tanah, sampai dengan sekitar 560 km dari atas permukaan
bumi. Atmosfer tersusun atas beberapa lapisan, yang dinamai menurut fenomena yang terjadi di
lapisan tersebut. Transisi antara lapisan yang satu dengan yang lain berlangsung bertahap. Studi
tentang atmosfer mula-mula dilakukan untuk memecahkan masalah cuaca, fenomena pembiasan
sinar matahari saat terbit dan tenggelam, serta kelap-kelipnya bintang. Dengan peralatan yang
sensitif yang dipasang di wahana luar angkasa, kita dapat memperoleh pemahaman yang lebih
baik tentang atmosfer berikut fenomena-fenomena yang terjadi di dalamnya.
Atmosfer Bumi terdiri atas nitrogen (78.17%) dan oksigen (20.97%), dengan sedikit
argon (0.9%), karbondioksida (variabel, tetapi sekitar 0.0357%), uap air, dan gas lainnya.
Atmosfer melindungi kehidupan di bumi dengan menyerap radiasi sinar ultraviolet dari matahari
dan mengurangi suhu ekstrem di antara siang dan malam. 75% dari atmosfer ada dalam 11 km
dari permukaan planet.
Atmosfer tidak mempunyai batas mendadak, tetapi agak menipis lambat laun dengan
menambah ketinggian, tidak ada batas pasti antara atmosfer dan angkasa luar.
BAGIAN—BAGIAN ATMOSFER
TROPOSFER
Lapisan ini berada pada level yang terrendah, campuran gasnya paling ideal untuk
menopang kehidupan di bumi. Dalam lapisan ini kehidupan terlindung dari sengatan radiasi yang
dipancarkan oleh benda-benda langit lain. Dibandingkan dengan lapisan atmosfer yang lain,
lapisan ini adalah yang paling tipis (kurang lebih 15 kilometer dari permukaan tanah). Dalam
lapisan ini, hampir semua jenis cuaca, perubahan suhu yang mendadak, angin tekanan dan
kelembaban yang kita rasakan sehari-hari berlangsung.
Ketinggian yang paling rendah adalah bagian yang paling hangat dari troposfer, karena
permukaan bumi menyerap radiasi panas dari matahari dan menyalurkan panasnya ke udara.
Biasanya, jika ketinggian bertambah, suhu udara akan berkurang secara tunak (steady), dari
sekitar 17℃ sampai -52℃. Namun pada permukaan bumi yang tertent, seperti daerah pegunungan
dan dataran tinggi dapat menyebabkan anomali terhadap gradien suhu tersebut.
STRATOSFER
Diantara stratosfer dan troposfer terdapat lapisan yang disebut lapisan Tropopouse.
Perubahan secara bertahap dari troposfer ke stratosfer dimulai dari ketinggian sekitar 11
km. Suhu di lapisan stratosfer yang paling bawah relatif stabil dan sangat dingin yaitu - 70oF atau
sekitar - 57oC. Pada lapisan ini angin yang sangat kencang terjadi dengan pola aliran yang
tertentu. Awan tinggi jenis cirrus kadang-kadang terjadi di lapisan paling bawah, namun tidak ada
pola cuaca yang signifikan yang terjadi pada lapisan ini.
Dari bagian tengah stratosfer keatas, pola suhunya berubah menjadi semakin bertambah
semakin naik, karena bertambahnya lapisan dengan konsentrasi ozon yang bertambah. Lapisan
ozon ini menyerap radiasi sinar ultra ungu. Suhu pada lapisan ini bisa mencapai sekitar 18oC
pada ketinggian sekitar 40 km. Lapisan stratopause memisahkan stratosfer dengan lapisan
berikutnya.
MESOSFER
Kurang lebih 25 mil atau 40km diatas permukaan bumi terdapat lapisan transisi menuju
lapisan mesosfer. Pada lapisan ini, suhu kembali turun ketika ketinggian bertambah, sampai
menjadi sekitar - 143oC di dekat bagian atas dari lapisan ini, yaitu kurang lebih 81 km diatas
permukaan bumi. Suhu serendah ini memungkinkan terjadi awan noctilucent, yang terbentuk dari
kristal es.
TERMOSFER
Transisi dari mesosfer ke termosfer dimulai pada ketinggian sekitar 81 km. Dinamai
termosfer karena terjadi kenaikan temperatur yang cukup tinggi pada lapisan ini yaitu sekitar
1982oC. Perubahan ini terjadi karena serapan radiasi sinar ultra ungu. Radiasi ini menyebabkan
reaksi kimia sehingga membentuk lapisan bermuatan listrik yang dikenal dengan nama ionosfer,
yang dapat memantulkan gelombang radio. Sebelum munculnya era satelit, lapisan ini berguna
untuk membantu memancarkan gelombang radio jarak jauh.
Fenomena aurora yang dikenal juga dengan cahaya utara atau cahaya selatan terjadi
disini.
EKSOSFER
Adanya refleksi cahaya matahari yang dipantulkan oleh partikel debu meteoritik. Cahaya
matahari yang dipantulkan tersebut juga disebut sebagai cahaya Zodiakal.
Download