Robert D. Hisrich, Michael P. Peters, Dean A. Shepherd

advertisement
RESUME BUKU KEWIRAUSAHAAN
(Robert D. Hisrich, Michael P. Peters, Dean A. Shepherd)
Oleh
ADELA ISTANTO
S991208001
MAHASISWA
PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN EKONOMI
PROGRAM PASCASARJANA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
STAFF PENGAJAR
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
BAB I
SIFAT DASAR DAN ARTI PENTING KEWIRAUSAHAAN

Kata entrepreneur berasal dari bahasa Prancis dan jika diterjemahkan secara
bahasa berarti “diantara-pengambil” (between-taker) atau “menuju-diantara”
(go-between).

Pengusaha secara umum dapat didefinisikan sebagai seseorang yang
mengambil risiko dan memulai sesuatu yang baru.

Periode Awal. Kewirausahaan pada awalnya merupakan usaha yang
dilakukan pengusaha dengan sistem Go-Between. Pengusaha membuat
kontrak dengan pemilik uang untuk meminjam uang dengan bunga yang
besarnya kurang lebih 22,5% termasuk asuransi. Pemilik modal menanggung
risiko secara pasif, sementara pengusaha menanggung risiko fisik dan
emosional. Pembagian keuntungan antara pengusaha dengan pemilik modal
biasanya dilakukan dengan prosentase 25% - 75%.

Abad Pertengahan. Istilah pengusaha digunakan untuk menggambarkan
pelaku maupun orang yang mengelola proyek-proyek produksi besar.
Pengusaha tidak mengambil risiko dalam sebuah proyek, melainkan
mengelolanya dengan sumber daya yang ada, biasanya disediakan oleh
negara. Contoh pengusaha masa ini : Klerek (clerec).

Abad ke-17. Kembali muncul kaitan risiko dengan kewirausahaan dimana
pengusaha adalah orang yang menjalankan kerja sama dengan pemerintah
untuk menyediakan produk tertentu. Karena harga kontrak telah ditentukan,
laba atau rugi menjadi tanggung jawab dan milik pengusaha. Contohnya
adalah John Law yang menjalin kerja sama dengan pemerintah Prancis untuk
mendirikan Bank Kerajaan.

Abad ke-18. Orang yang mempunyai modal dibedakan dengan orang yang
membutuhkan modal atau pengusaha dibedakan dengan penyedia modal
(pemodal ventura). Alasan pembedaan ini adalah industrialisasi yang terjadi
di seluruh dunia. Pemodal ventura adalah manajer dana profesional yang
melakukan investasi berisiko dengan kumpulan modal ekuitas untuk
mendapatkan laba yang tinggi.

Abad ke 19 dan 20. Pengusaha sering kali tidak dibedakan dengan manajer.
Pengusaha
mengorganisasi
dan
mengoperasikan
perusahaan
untuk
keuntungan sendiri. Ia sendiri yang membayar kompensasi untuk tiap faktor
produksi yang dipakai. Ia memberikan segala sesuatu yang ia punya dalam
dirinya untuk menjalankan organisasinya. Risiko dari tiap usaha yang ia
jalankan juga ia tanggung sendiri. Laba atau rugi dari usahanya juga ia miliki
sendiri.

Abad 20. Muncul istilah pengusaha sebagai inovator. Pengusaha sebagai
inovator merupakan seseorang yang mengembangkan sesuatu yang unik.
Fungsi pengusaha adalah merevolusi dan mereformasi pola produksi dengan
mengeksploitasi sebuah penemuan.

Setiap definisi kewirausahaan selalu memperlihatkan perilaku berikut :
1. Pengambilan inisiatif
2. Pengorganisasian & pengorganisasian kembali mekanisme sosial dan
ekonomis untuk mengubah sumber daya dan situasi menjadi praktis
3. Penerimaan risiko atau kegagalan.

Bagi seorang ekonom, pengusaha adalah seseorang yang menggabungkan
sumber daya, tenaga kerja, bahan baku serta aset lain untuk menghasilkan
nilai yang lebih besar dari sebelumnya, juga seorang yang mengenalkan
perubahan, inovasi dan tatanan baru.

Bagi seorang psikolog, hal seperti itu digerakkan oleh kekuatan tertentu
seperti keinginan lepas dari tekanan, menciptakan sesuatu, mendapatkan
sesuatu, bereksperimen dan lainnya.

Bagi pengusaha, seorang wirausahawan bisa menjadi ancaman dan pesaing,
namun ada juga pengusaha yang menganggap wirausahawan sebagai rekanan
kerja dan partner mengembangkan usahanya.

Kewirausahaan adalah sebuah proses dinamis dalam menciptakan
tambahan kekayaan melalui kerja individu yang menanggung risiko dan
menyediakan segala sesuatu yang dibutuhkan.

Kewirausahaan adalah proses penciptaan sesuatu yang baru pada nilai
menggunakan waktu dan upaya yang diperlukan, menanggung risiko
keuangan, fisik serta risiko sosial yang mengiringi, menerima imbalan
moneter yang dihasilkan serta kepuasan dan kebebasan pribadi.

Penemu adalah seseorang yang menciptakan sesuatu untuk pertama kalinya.
Dia adalah seseorang yang digerakkan oleh motivasi kerja atau gagasan
pribadinya. Biasanya penemu adalah seseorang yang berpendidikan dan
mempunyai tipikal sebagai orang yang menempatkan nilai yang tinggi untuk
menjadi seorang pencapai dan mengukur hasil pencapaiannya.

Perbedaan penemu dan pengusaha :
Pengusaha akan sangat menjaga kelangsungan usahanya dengan segala cara
untuk membuat usahanya terus berlanjut dan berkembang. Tetapi penemu
sangat ingin menjaga temuannya agar tetap demikian tanpa adanya
perubahan.

Proses kewirausahaan terdiri dari empat tahap, antara lain :
1. Mengidentifikasi dan mengevaluasi peluang.
2. Mengembangkan rencana bisnis.
3. Menentukan sumber daya yang dibutuhkan.
4. Mengelola perusahaan.
5. Jenis-jenis usaha baru.

Peran kewirausahaan dalam pengembangan ekonomi
Proses pengambangan dan pengkomersialan sebuah inovasi dilakukan
melalui kewirausahaan yang kemudian merangsang pertumbuhan ekonomi.
Inovasi yang lazim terjadi antara lain inovasi biasa, inovasi teknologi dan
inovasi terobosan.

Bentuk-bentuk tanggung jawab sosial pengusaha :
1. Pengaturan dan pengelolaan limbah usaha yang ramah lingkungan.
2. Pemberian tunjangan dan bantuan kepada lingkungan sosial sekitar.
3. Kepedulian dalam bidang-bidang tertentu seperti bidang pendidikan
melalui pemberian beasiswa dan program pelatihan gratis, dll.

Masa depan kewirausahaan
Masa depan kewirausahaan tampak sangat cerah. Kita tengah berada pada era
pengusaha dimana kewirausahaan mendapat dukungan oleh lembagalembaga pendidikan, unit pemerintahan, masyarakat dan korporat. Pendidikan
kewirausahaan diseluruh dunia juga mengalami pertumbuhan.
BAB II
POLA PIKIR BERWIRAUSAHA

Bagaimana pengusaha berpikir :
Pengusaha sering dituntut untuk dapat membuat keputusan dalam lingkungan
yang mempunyai tingkat ketidakpastian yang tinggi, dimana risiko yang
dihadapi juga tinggi, tekanan waktu yang mendesak dan emosional.

Tuntutan dalam berpikir seorang pengusaha :
Dalam lingkungan yang tak pasti, pengusaha dituntut untuk menumbuhkan
efektuasi, beradaptasi secara kognitif dan belajar dari kegagalan.

Proses kausa adalah sebuah proses yang dimulai dengan hasil yang
diinginkan dan berfokus pada cara untuk mendapatkan hasil tersebut.

Proses berpikir efektuasi adalah sebuah proses yang dimulai dengan apa
yang dimiliki seseorang (siapa mereka, apa yang mereka tahu, dan siapa yang
mereka tahu) lalu memilih di antara hasil yang mungkin dicapai.

Menggunakan proses efektuasi untuk membangun perusahaan :
Proses efektuasi memungkinkan pengusaha menciptakan beberapa efek yang
mungkin terjadi tanpa memperhatikan tujuan akhir yang akan dicapai dari apa
yang telah dimulai. Proses ini bukan hanya memungkinkan realisasi beberapa
efek yang mungkin terjadi, tetapi juga memperbolehkan pengambil keputusan
mengubah tujuan.

Lima prinsip dasar efektuasi :
1. Prinsip Patchwork Quilt.
2. Prinsip Risiko yang Dapat Diganggung.
3. Prinsip Burung di Tangan.
4. Prinsip Limun.
5. Prinsip Pilot Dalam Pesawat.

Kemampuan Beradaptasi Secara Kognitif adalah menggambarkan sampai
sejauh mana pengusaha bersikap dinamis, fleksibel, mengatur diri sendiri,
dan terlibat dalam proses mendapatkan kerangka kerja pengambilan beragam
keputusan yang berfokus pada kemampuan merasaka serta memproses
perubahan dalam lingkungan mereka lalu bertindak terhadap perubahan
tersebut.

Kerangka kerja pengambilan keputusan adalah pengetahuan sebelumnya
yang terorganisir tentang orang dan situasi yang digunakan seseorang untuk
mengetahui apa yang sedang terjadi.

Pertanyaan-pertanyaan untuk mencapai standar kognitif :
1. Pertanyaan pemahaman adalah pertanyaan yang didesain untuk
meningkatkan pemahaman pengusaha tentang sifat alamiah lingkungan.
2. Tugas keterkaitan adalah tugas yang didesain untuk menstimulasi
pengusaha untuk berpikir tentang situasi saat ini yang berkaitan dengan
kesamaan dan perbedaan dalam situasi yang sebelumnya dihadapi.
3. Tugas strategi adalah tugas yang didesai untuk menstimulasi pengusaha
agar berpikir tentang strategi-strategi yang sesuai untuk memecahkan
permasalahan atau mengejar peluang.
4. Tugas refleksi adalah tugas yang didesain untuk menstimulasi
pengusaha agar berpikir tentang pemahaman dan perasaan mereka seiring
kemajuan yang mereka lakukan di sepanjang proses kewirausahaan.

Kegagalan dapat menjadi sesuatu yang berharga apabila terdapat sesuatu
yang dapat dipelajari dari kegagalan tersebut. Proses pembelajaran dari
kegagalan baik bagi pengusaha dan pihak-pihak yang menjadi wirausahawan.

Pengusaha yang memiliki pengalaman lebih banyak akan memiliki lebih
banyak pengetahuan untuk melakukan peran dan tugas yang dibutuhkan secra
lebih efektif dalam meraih keberhasilan. Pengalaman ini tidak hanya diraih
melalui kerberhasilan, bahkan lebih banyak berasal dari kegagalan.

Kesedihan adalah respon emosi negatif ketika seseorang merasakan
kehilangan sesuatu yang penting. Kesedihan dapat mengganggu kemampuan
pengusaha untuk belajar dari kegagalan dan motivasi untuk mencoba lagi.

Kesedihan harus dipulihkan agar pengusaha mampu bangkit dari
keterpurukan akibat kegagalan dalam usahanya. Pengusaha akan merasa pulih
dari kesedihan ketika pikiran tentang kejadian disekelilingnya yang berujung
pada kegagalan bisnis tidak lagi menimbulkan respon emosi yang negatif.

Orientasi pada kehilangan : Pendekatan pemulihan kesediahan yang
berorientasi pada kehilangan adalah pendekatan pemulihan kesedihan yang
melibatkan usaha, pemrosesan, sejumlah aspek dari pengalaman kehilangan
dan sebagai hasil proses, memutus ikatan emosional dari objek yang hilang.

Orientasi pada perbaikan : Pemulihan kesedihan yang berorientasi pada
perbaikan adalah pendekatan atas pemulihan kesedihan berdasarkan pada
penghindaran dan tindakan proaktif terhadap sumber sekunder stress yang
timbul dari rasa kehilangan yang besar. Tindakan ini didasarkan pada
penghindaran dan tindakan proaktif terhadap sumber sekunder stres yang
timbul dari kegagalan bisnis.

Proses ganda kesedihan adalah melibatkan pergerakan antara dua
pendekatan pemulihan kesedihan (orientasi pada kehilangan dan perbaikan).

Proses ganda kesedihan memiliki sejumlah implikasi praktis :
1. Pengetahuan bahwa perasaan dan reaksi yang dialami pengusaha.
2. Terdapat hasil psikologis dan fisik yang ditimbulkan dari perasaan
kehilangan yang berkaitan dengan kesediahan.
3. Terdapat proses pemulihan dari kesedihan yang menawarkan proses
hiburan bagi pengusaha bahwa segala perasaan kehilangan, kesedihan dan
ketidak berdayaan yang mereka rasakan pada akhirnya akan hilang.
4. Proses pemulihan dan pembelajaran dapat ditingkatkan melalui beberapa
tingkatan pergerakan antara orientasi kehilangan dan perbaikan.
5. Pemulihan dari kehilangan memberikan sebuah kesempatan untuk
meningkatkan pengetahuan kewirausahaan seseorang.

Pengambilan keputusan manajerial VS kewirausahaan :
FOKUS WIRAUSAHA
Didorong oleh persepsi atas
peluang
Revolusioner dengan durasi
yang pendek
Banyak tahapan dengan
eksposur minimal
Penggunaan atau penyewaan
berkala dari sumber daya
yang dibutuhkan
Datar dengan jaringan
berlapis yang informal
Berdasarkan penciptaan nilai
Pertumbuhan yang cepat
adalah prioritas pertama,
risiko diterima untuk
mencapai pertumbuhan
Mempromosikan pencarian
umum atas peluang
DIMENSI
KONSEPTUAL
Orientasi strategis
Komitmen
terhadap peluang
Komitmen atas
sumber daya
Kontrol atas
sumber daya
Struktur
manajemen
Filosofi pemberian
penghargaan
Orientasi
pertumbuhan
Kultur
kewirausahaan
FOKUS ADMINISTRATIF
Didorong oleh sumber yang
terkontrol
Evolusioner dengan durasi
yang panjang
Tahapan tunggal dengan
komitmen lengkap yang
berasal dari keputusan
Kepemilikan atau
penggunaan sumber daya
yang dibutuhkan
Hierarkhis
Berdasarkan tanggung jawab
dan senioritas
Aman, lambat dan stabil
Pencarian peluang yang
dibatasi oleh sumber daya
yang terkontrol, kegagalan
akan dikenai hukuman
BAB III
INTENSI KEWIRAUSAHAAN & KEWIRAUSAHAAN KORPORAT

Intensi menunjukkan faktor-faktor motivasional yang mempengaruhi
perilaku dan merupakan indikasi – indikasi tentang betapa sulitnya orangorang bersedia untuk berusaha, serta seberapa banyak upaya yang mereka
rencanakan untuk digunakan dalam melaksanakan perilaku tersebut.

Latar belakang pendidikan seorang wirausaha : Pendidikan mempunyai
pengaruh positif terhadap positif terhadap kesempatan bahwa sesorang akan
menemukan peluang- peluang baru, pendidikan tidak menentukan apakah
orang itu akan menciptakan sebuah bisnis baru untuk mengeksploitasi
peluang yang telah ditemukan.

Nilai-nilai pribadi seorang wirausaha : Lima karakteristik konsensus yang
ditemukan di semua konsumen dan kelompok kepemimpinan meliputi
kualitas produk, jasa yang berkualitas untuk para pelanggan, kemampuan
untuk menyesuaikan diri dengan perubahan dalam pasar, manajemen kaliber
tinggi, serta kejujuran dan etika dalam praktik-praktik bisnis.

Usia seorang wirausaha : Pengalaman wirausaha merupakan salah satu
ukuran untuk memprediksi keberhasilan terbaik, terutama ketika usaha baru
beroperasi dalam bidang yang sama dengan pengalaman bisnis sebelumnya.

Sejarah Kerja : Sejarah kerja tidak hanya merupakan sebuah pemindahan
negarif dalam keputusan untuk memulai usaha wirausaha yang baru, tetapi
juga memainkan peran dalam pertumbuhan dan pada akhirnya keberhasilan
usaha baru tersebut.

Teladan berfungsi dalam kapasitas pendukung sebagai mentor selama dan
setelah pembentukan usaha baru. Sistem pendukung ini sangat penting
selama fase pembentukan, karena sistem ini memberikan informasi, nasihat,
serta bimbingan tentang hal-hal seperti struktur organisasi, pendapatan
sumber finansial yang dibutuhkan dan pemasaran.

Aktivitas kewirausahaan tertanam dalam jaringan hubungan antara
perseorangan. Kepercayaan yang tertanam
dalam beberapa jaringan ini
memberi peluang kepada para pengusaha potensial untuk mengakses sumbersumber yang sangat berharga.

Perbandingan pengusaha pria dan wanita






























PENGUSAHA PRIA
Prestasi berusaha keras untuk
merealisasikan segalanya.
Kebebasan pribadi gambaran diri
sebagaimana.
Berhubungan dengan status melalui peran
mereka dalam korporasi tindaklah penting.
Ketidakpuasan dengan pekerjaan saat ini.
Sambilan di penguruan tinggi, sambilan
untuk pekerjaan saat ini, atau perkembangan
dari pekerjaan saat ini.
Pemberhentian atau pemberhentian
sementara.
Peluang atau akuisisi.
Aset dan tabungan pribadi.
Pembiayaan bank.
Investor.
Pinjaman dari temen dan keluarga.
Pengalaman dalam lini pekerjaan.
Ahli yang diakui atau seseorang yang telah
memperoleh.
Tingkat prestasi yang tinggi dalam bidang
tersebut.
Kompeten dalam berbagai fungsi bisnis.
Dogmatis dan persuatif.
Berorientasi pada tujuan.
Inovatif dan idealis.
Tingkat percaya diri yang tinggi.
Antusias dan penuh semangat kerja.
Harus menjadi atasan sendiri.
Usia ketika mulai usaha : 25 – 35
Ayahnya bekerja sendiri.
Berpendidikan perguruan tinggi gelar dalam
bidang bisnis atau teknik (biasanya
insinyur).
Anak pertama.
Teman-teman, kenalan profesional
(pengacara,akuntan).
Asosiasi asosiasi bisnis.
Istri
Manufaktur atau konstruksi


























PENGUSAHA WANITA
Prestasi pencapaian tujuan.
Kebebasan melakukannya
sendirian .
Frustasi pekerjaan .
Minat dan pengakuan peluang
dalam bidang tersebut .
Perubahan keadaan pribadi.
Aset dan tabungan pribadi.
Pinjaman pribadi.
Pengalaman dalam dunia bisnis.
Tingkat administratif atau
manajemen menengah di
bidang tersebut.
Latar belakang pekerjaan yang
berhubungan dengan jasa.
Fleksibel dan toleran.
Berorientasi pada tujuan.
Kreatif dan realitis.
Tingkat percaya diri yang
menengah.
Antusias dan penuh semangat
kerja.
Kemampuan untuk
berhubungan dengan
lingkungan sosial dan ekonomi.
Usia ketika mulai usaha 35-45.
Ayahnya bekerja sendiri.
Pendidikan perguruan tinggi
gelar dalam seni liberal.
Anak pertama.
Teman – teman dekat.
Suami.
Keluarga
Kelompok bprofesional wanita
Asosiasi – asosiasi
perdagangan.
Berhubungan dengan jasa – jasa
pendidikan konsultasi, atau
berhubungan masyarakat.
Lingkungan membantu perekembangan secara wirausaha, sebuah
lingkungan yang meningkatkan persepsi para anggota organisasional
mengenai tindakan kewirausahaan, baik yang mungkin dilaksanakan maupun
yang disenangi.

Penyebab Kepentingan Kewirausahaan Korporat
: Kewirausahaan
korporat merupakan sebuah metode yang menstimulasi, dan kemudian
mengelola, individu – individu di dalam sebuah organisasi yang berpikir
bahwa sesuatu dapat dilakukan secara berbeda serta lebih baik.

Pengusaha Bebas VS Pengusaha Korporat VS Manajer Tradisional :











MANAJER
TRADISIONAL
Promosi serta penghargaan korporat tradisional
yang lain, seperti kantor,
staf dan kekuasaan.
Jangka pendek
memenuhi kuota dari
anggaran, serta horison
perencanaan mingguan,
bulanan, triwulan, dan
tahunan.
Lebih banyak
pendelegasian dan.
pengawasan daripada
keterlibatan langsung.
Berhati – hati.
Memperhatikan simbol
simbol status.
Berusaha untuk
menghindari kesalahan
dan kejutan.
Biasanya setuju dengan
mereka yang berada di
posisi manajemen lebih
atas.
Orang lain
Anggota – anggota
keluarga bekerja untuk
organisasi – organisasi
besar.
Hierarki sebagai
hubungan dasar.
PENGUSAHA BEBAS
 Kebebasan peluang
untuk berkreasi dan
uang
 Kelangsungan hidup
dan mencapai
pertumbuhan bisnis
selama 5 sampai 10
tahun ]
 Keterlibatan langsung
 Pengambilan risiko
menengah.
 Tidak memperhatikan
simbol – simbol status.
 Berurusan dengan
kesalahan dan
kegagalan.
 Mengikuti impian
dengan keputusan –
keputusan.
 Diri sendiri dan para
pelanggan.
 Latar belakang
wirausaha dari bisnis
kecil, profesional, atau
pertanian.
 Transaksi dan
pembuatan tranksaksi
sebagai hubungan
dasar.
PENGUSAHA KORPORAT










Karakteristik lingkungan wirausaha :
 Organisasi berorientasi di garis perbatasa teknologi
 Mendorong ide – ide baru
 Mendorong percobaan dan kesalahan
 Kegagalan diperbolehkan
 Tidak ada parameter peluang
 Tersedia sumber – sumber dan dapat diakses
 Pendekatan kerja sama tim yang multidisiplin
 Horison jangka panjang
 Program sukarela
 Sistem penghargaan yang sesuai
 Tersedia sponsor dan pembela
 Dukungan dari manajemen puncak
Kebebasan dan kemampuan
untuk mencapai kemajuan
mengenai penghargaan
korporat.
Antara pengusaha bebas dan
manajer tradisional,
tergantung pada urgensi untuk
memenuhi jadwal korporasi
dan jadwal yang ditentukan
sendiri.
Lebih banyak keterlibatan
langsung darpiada
pendelegasian.
Pengambil risiko menengah.
Tidak memperhatikan simbol
– simbol status tradisional
menginginkan kebebasan.
Berusaha untuk
menyembuyikan proyek
proyek berisiko dari padangan
hingga siap.
Mampu membuat orang lain
setuju untuk membantu
mencapai impian.
Diri sendiri, para pelanggan
dan para sponsor.
Latar belakangan wirausaha
dari bisnis kacel, profesional
atau pertanian .
Transaksi – transaksi di dalam
hierarki.

Karakteristik kepemimpinan seorang pengusaha korporat :
 Memahami lingkungan
 Mempunayai visi dan fleksibel
 Membuat pilihan – pilihan manajemen
 Mendukung kerja sama tim
 Mendukung diskusi terbuka
 Membentuk sebuah koalisi para pendukung
 Gigih

Membentuk kewitausahaan korporat dalam organisasi :
1. Mendapatkan komitmen untuk kewirausahaan korporasi dalam organisasi
oleh tingkat manajemen puncak, lebih atas, dan menengah.
2. Pengenalan konsep kewirausahaan korporat.
3. Identifikasi ide-ide dan bidang-bidang umum yang ingin didukung oleh
manajemen puncak bersama dengan jumlah uang risiko yang tersedia
untuk mengembangkan konsep tersebut lebih lanjut.
4. Penggunaan teknologi untuk menjadikannya lebih fleksibel.
5. Melatih para karyawan sekaligus berbagi pengalaman.
6. Mengembangkan cara- cara untuk mendekati para pelangganya.
7. Belajar menjadi lebih produktif dengan sumber daya yang lebih sedikit.
8. Membentuk struktur dukungan yang kuat untuk kewirausahaan korporat.
9. Pemberian penghargaan-penghargaan untuk kenirja unit wirausaha.

Berbagai Masalah dan Upaya Keberhasilan
Usaha- usaha baru yang dimulai dalam sebuah korporasi mempunyai kinerja
yang lebih buruk apabila dibandingkan dengan usaha-usaha baru yang
dimulai secara bebas oleh para pengusaha. Alasan-alasan yang disebutkan
adalah kesulitan korporasi dalam mempertahankan komitmen jangka panjang,
kurangnya kebebasan untuk membuat keputusan-keputusan otonom, dan
sebuah lingkungan yang sangat membatasi.
BAB 4
PELUANG KEWIRAUSAHAAN INTERNASIONAL

Pengertian kewirausahaan internasional adalah seorang pengusaha yang
melakukan bisnis melintasi batasan nasionalnya. Atau sesuatu yang
menggairahkan karena mengkombinasikan banyak aspek dari kewirausahaan
domestik dengan disiplin – disiplin lainnya.

Kewirausahaan Internasional terjadi jika seorang pengusaha melaksanakan
model bisnisnya di lebih dari satu negara.

Dengan kemajuan teknologi, seorang pengusaha dapat meningkatkan
jangkauan usaha pemasarannya dan bahkan memiliki potensi pertumbuhan
yang lebih baik dimasa depan.

Pentingnya bisnis internasional bagi perusahaan adalah bahwa setiap
perusahaan sedang bersaing dalam sebuah ekonomi global yang tingkat
persaingannya sangat tinggi. Pengusaha yang berhasil adalah seseorang yang
dapat sepenuhnya memahami bagaimana bisnis internasional berbeda dari
bisnis yang murni domestik dan mampu memberi respon terhadapnya.

Kultur pada umumnya berkenaan dengan cara-cara umum dalam berpikir
dan berperilaku yang diwariskan dari orang tua kepada anak-anaknya atau
disebarkan oleh organisasi-organisasi sosial, dikembangkan, serta kemudian
ditegakkan melalui tekanan sosial.

Kultur adalah perilaku yang dipelajari dan merupakan identitas dari seorang
individu serta sebuah masyarakat.

Kultur meliputi elemen-elemen yang sangat beragam, yaitu :
1. Bahasa
2. Struktur sosial

5. Ekonomi dan Filosofi
Ekonomi
3. Agama
6. Pendidikan
4. Filosofi Politik
7. Tata Cara dan Kebiasaan
Sistem Ekonomi Pasar : Sebagian besar aktivitas produktif dimiliki swasta,
bukan dimiliki negara dan barang serta jasa yang dihasilkan tidak
direncanakan. Produksi dan penjualan ditentukan oleh interaksi dari
persediaan dan permintaan yang pada akhirnya menentukan harga.

Sistem Ekonomi Komando : Semua bisnis dimiliki oleh negara dan sumbersumber daya negara dialokasikan untuk kepentingan masyarakat.

Sistem Ekonomi Campuran : Memiliki aspek-aspek ekonomi pasar maupun
ekonomi komando, karena sebagian milik swasta dan sebagian lagi milik
pemerintah.

Sistem Ekonomi yang diatur negara : Pemerintah memainkan peran
signifikan dalam berbagai aktivitas investasi perusahaan swasta melalui
sebuah penetapan kebijakan industri.

Faktor yang harus diperhatikan dalam menentukan sistem saluran
distribusi terbaik untuk suatu negara, yaitu :
1. Keseluruhan potensi penjualan
2. Jumlah dan jenis kompetisi
3. Biaya produk
4. Ukuran geografis dan kepadatan negara
5. Kebijakan investasi negara
6. Nilai tukar dan pengendalian
7. Tingkat risiko politik
8. Keseluruhan rencana pemasaran

Hambatan mengadakan kewirausahaan internasional :
1. Perjanjian Umum pada Tarif dan Perdagangan / General Agreement on
Tariffs and Trade – GATT
2. Meningkatnya Sikap Protektif
3. Blok Perdagangan dan Area Perdagangan Bebas
4. Strategi Pengusaha dan Berbagai Hambatan Perdagangan

Implikasi bagi pengusaha global :
Sistem kultural, politik, ekonomi dan distribusi suatu negara secara nyata
memengaruhi daya tariknya sebagai sebuah pasar potensial serta kesempatan
investasi potensial. Manfaat jangka panjang bagi seorang pengusaha global
adalah pertumbuhan dan ekspansi masa depan dari negara tersebut. Seorang
pengusaha global harus hati – hati menganalisis dalam menentukan negara –
negara yang terbaik untuk dimasuki dan kemudian mengembangkan sebuah
strategi untuk masuk.

Wirausahawan Domestik VS Wirausahawan Internasional :




Domestik
Seluruhnya dikelola oleh sebuah
sistem ekonomi tunggal dan
mempunyai mata uang yang
sama.
Tidak harus khawatir mengenai
kekurangan signifikan dari
infrastruktur-infrastruktur yang
mendasar seperti jalan, listrik,
komunikasi, sistem dan fasilitas
perbankan, sistem pendidikan
yang memadai, sistem hukum
yang maju serta etika dan norma
bisnis yang telah ditentukan.
Adalah status perdagangan
antarnegara. Tidak ada masalah
karena tidak melibatkan negara
lain.
Sistem hukum suatu negara
terdiri atas peraturan dan
undang – undang yang
digunakan untuk mengatur
perilaku sama halnya seperti
proses – proses dimana hukum
ditegakkan. Undang – undang
suatu negara mengatur praktik –
praktik bisnis dalam sebuah
negara, cara transaksi dilakukan,
serta hak dan kewajiban yang
tercakup dalam transaksi bisnis
antar berbagai pihak.










Internasional
Strategi bisnis yang diciptakan
banyak berurusan dengan
perbedaan – perbedaan karena
melibatkan lebih dari satu negara.
Faktor-faktor tersebut berdampak
secara signifikan terhadap
kemampuan sebuah perusahaan
untuk terlibat dalam bisnis
internasional dengan berhasil.
Dengan sistem nilai tukar
fleksibel yang ada saat ini, neraca
pembayaran suatu negara
memengaruhi transaksi bisnis
antar negara.
Kesenjangan dalam pengetahuan
dasar antar negara terhadap
sistem barat mengenai rencana
bisnis, promosi produk,
pemasaran, dan keuntungan,
tingkat pengembalian variabel
sangat beragam.
Mata uang yang tidak dapat
ditukarkan sehingga
membutuhkan barang barter.
Perbedaan antara sistem – sistem
akuntansi
Komunikasi.
Masalah yang dihadapi
pengusaha global bervariasi
secara signifikan diseluruh dunia.
Pengusaha global harus mengerti
sistem hukum negaranya dan
negara lain
Para pengusaha harus
memastikan bahwa setiap elemen
dalam rencana bisnis memiliki
derajat kesesuian tertentu dengan
kultur lokal.
BAB V
ANALISIS TERHADAP KREATIVITAS, IDE BISNIS DAN PELUANG

Sumber ide yang sering digunakan para pengusaha adalah :
1. Pelanggan. Ide/kebutuhan sebagian pelanggan tersebut mewakili pasar
yang cukup besar untuk mendukung usaha baru.
2. Produk dan jasa yang sudah ada. Dengan mengawasi dan mengevaluasi
produk dan jasa yang kompetitif dipasar. Saluran distribusi
3. Pemerintah federal. Pemerintah federal dapat menjadi sebuah sumber ide
pokok baru dengan cara.
4. Penelitian
dan
pengembangan
pengembangan.
pengusaha
Upaya-upaya
merupakan
usaha
penelitian
keras
formal
dan
yang
berhubungan dengan pekerjaan seseorang pada saat ini atau laboratorium
informal yang sudah ada di ruang bawah tanah atau garasi.

Metode-metode untuk menghasilkan ide :
1. Kelompok Fokus. Merupakan kelompok yang terdiri dari individuindividu yang memberikan informasi dalam format yang tersusun.
2. Tukar Pikiran. Metode tukar pikiran memungkinkan destimulasinya
orang-orang agar memperlihatkan kreativitas yang lebih baik melalui
pertemuan dengan orang lain dan partisipasi dalam pengalamanpengalaman kelompok yang terorganisasi.
3. Analisis kumpulan masalah. Analisis kumpulan masalah ialah metode
untuk mendapatkan berbagai ide dan solusi dengan cara berfokus pada
masalah.

Penyelesaian masalah secara kreatif :
1. Tukar pikiran. Teknik ini merupakan cara efektif karena melalui
kontribusi para partisipan secara spontan, dengan pernyataan masalah
yang tidak terlalu luas dan tidak terlalu sempit.
2. Tukar pikiran secara terbalik. Teknik untuk mendapatkan ide-ide baru
yang berfokus pada sisi negatif seseorang boleh memberikan kritik untuk
mengatasi masalah.
3. Tukar pikiran secara tertulis. Teknik ini para partisipan menuliskan ideidenya di formulir khusus/kartu yang disediakan dikelompok tersebut
juga bisa melalui sebuah email.
4. Metode Gordon. Metode untuk mengembangkan berbagai ide baru ketika
individu tidak sadar akan masalahnya. Metode gordon digunakan dengan
mengembangkan berbagai ide baru dengan tidak mengungkapkan persis
masalah kepada partisipan.
5. Metode Daftar. Yaitu mengembangkan sebuah ide baru melalui daftar
yang berisi berbagai persoalan yang berkaitan. Daftar ini mungkin dalam
bentuk apapun dan dengan panjang yang tidak ditentukan.
6. Asosiasi Bebas. Yaitu mengembangkan sebuah ide baru melalui rantai
asosiasi kata.
7. Hubungan yang dibuat-buat. Yaitu mengembangkan sebuah ide baru
melalui kombinasi produk.
8. Metode Buku Catatan Kolektif. Yaitu mengembangkan sebuah ide baru
melalui anggota-anggota kelompok yang mencatat ide-ide secara teratur.
9. Metode Daftar Sifat. Yaitu mengembangkan sebuah ide baru dengan
melihat sisi positif dan sisi negatif objek yang semula tidak berhubungan
dapat dikumpulkan untuk membentuk satu kombinasi dan kegunaankegunaan baru yang memenuhi satu kebutuhan secara lebih baik.
10. Pendekatan Berpikir Panjang. Yaitu mengambangkan ide baru dengan
cara berpikir tanpa batasan dengan memikirkan masalah serta solusinya.
11. Analisis Parameter. Yaitu mengembangkan sebuah ide dengan cara
berfokus pada identifikasi parameter dan sintesis kreatif.

Jenis-jenis inovasi :
1. Inovasi terobosan. Inovasi ini membentuk struktur dimana suatu bidang
dikembangkan di masa depan dan merupakan dasar inovasi lebih lanjut.
2. Inovasi teknologi. Inovasi yang mengikuti kemajuan area pasar dan
mengutamakan teknologi.
3. Inovasi biasa. Ialah inovasi yang sering muncul. Inovasi yang berasal dari
analisis dan daya tarik pasar.

Produk-produk baru dapat diklasifikasikan dari sudut pandang
pelanggan maupun perusahaan. Keduanya harus dianalisis oleh pengusaha
karena kemampuan untuk menentukan dan mencapai sasaran produk maupun
persepsi pelanggan mengenai sasaran ini dapat menentukan keberhasilan atau
kegagalan produk baru.

Sudut Pandang Pelanggan.
Teknik ini melihat kebaruan dari pengaruhnya terhadap pelanggan, apakah
produk tersebut dikemas secara berbeda, apakah mengalami perbahan bentuk
fisik, ataukah produk tersebut merupakan versi yang dikembangkan dari
sebuah produk lama atau produk yang sudah ada.

Sudut Pandang Perusahaan.
Produk baru didefinisikan menurut jumlah teknologi yang dikembangkan
sementara perkembangan pasar didasarkan pada tingkat segmentasi baru.

Peluang bisnis mewakili kemungkinan seseorag pengusaha untuk berhasil
memenuhi kebutuhan yang tidak terpuaskan, yang dapat menghasilkan
penjualan dan keuntungan cukup besar.

Rencana analisis peluang dikembangkan agar berfungsi sebagai dasar
keputusan untuk bertindak dalam peluang tersebut atau menunggu datangnya
peluang lain.

Rencana analisis peluang terdiri dari empat bagian, yaitu :
1. Ide dan kompetisinya
2. Pasar dan Peluang
3. Penilaian Pengusaha dan Penilaian Tim
4. Langkah-langkah berikutnya

5 tingkat perencanaan produk dan proses pengembangan : ide, konsep,
pengembangan produk, pemasaran uji coba dan komersialisasi. Proses ini
membuahkan awal siklus kehidupan produk yaitu tingkat-tingkat yang dilalui
setiap produk dari pengenalan sampai penurunan.

Menentukan kriteria-kriteria Evaluasi : Kriteria-kriteria harus ditentukan
guna mengevaluasi ide baru menurut peluang pasar, kompetisi, sistem pasar,
faktor-faktor finansial dan faktor-faktor produksi.

Faktor dalam mengevaluasi tingkat kesesuaian:
a. Tingkat sampai mana kemampuan dan waktu dari angkatan penjualan saat
ini dapat dipindahkan ke produk baru
b. Kemampuan untuk menjual produk baru tersebut melalui saluran
distribusi perusahaan yang sudah ada
c. Kemampuan dalam mendukung iklan dan promosi yang dibutuhkan untuk
memperkenalkan produk tersebut

Tingkatan Evaluasi Produk :
1. Tingkat Ide
2. Tingkat Konsep
3. Tingkat Pengembangan Produk
4. Tingkat Pemasaran Uji Coba

Faktor-faktor yang memudahkan e-commerce:
1. Penggunaan komputer pribadi yang tersebar luas
2. Pemakaian internet di perusahaan-perusahaan
3. Sistem keamanan yang lebih cepat dan aman

Pemanfaatan Internet :
1. Menggunakan E-Commerce secara kreatif
2. Situs Web
3. Mengikuti Perkembangan Informasi Pelanggan
4. Menjalankan e-commerce sebagai sebuah perusahaan wiraswasta
BAB VI
KEKAYAAN INTELEKTUAL DAN
PERSOALAN HUKUM LAINNYA BAGI PENGUSAHA

Kekayaan intelektual meliputi : paten, merk dagang, hak cipta, dan rahasia
dagang merupakan aset-aset penting bagi pengusaha serta harus dipahami
sebelum menggunakan jasa pengacara.

Membutuhkan seorang pengacara : Karena semua bisnis diatur oleh
undang-undang, seorang pengusaha harus mengetahui peraturan apa pun yang
mempengaruhi perusahaan barunya. Dengan
mengetahui nasihat hukum
yang dibutuhkan serta kapan nasihat hukum diperlukan, seorang pengusaha
bisa menghemat banyak waktu dan uang.

Paten merupakan kontrak antara pemerintah dan sang pencipta. Sebagai
ganti pengenalan penemuan, pemerintah memberikan hak eksklusif
sehubungan dengan penemuan tersebut untuk jangka waktu tertentu.

Paten kegunaan. Paten kegunaan memiliki jangka waktu 20 tahun, dimulai
pada tanggal pengajuan dengan Kantor Paten dan Merk Dagang.

Paten rancangan. Meliputi rancangan-rancangan yang baru, orisinal,
ornamental, dan tidak nyata untuk artikel-artikel manufaktur, sebuah paten
rancangan mencerminkan penampilan sebuah objek. Paten-paten ini
diberikan selama 14 tahun.

Paten pabrik. Paten-paten ini dikeluarkan dibawah ketentuan yang sama
seperti paten-paten kegunaan dan untuk beraneka ragam pabrik baru.

Dokumen Penyingkapan. Para pengusaha dianjurkan untuk mengajukan
dokumen
penyingkapan
terlebih
dahulu
untuk
menentukan
tanggal
pembuatan penenmuan tersebut. Dokumen ini sangatlah penting ketika dua
orang pengusaha mengajukan paten atas penemuan-penemuan yang serupa.

Aplikasi Paten. Aplikasi paten harus memuat sejarah dan deskripsi lengkap
tentang penemuan tersebut sekaligus pernyataan tentang kegunaannya.

Bagian Pengantar Aplikasi Paten. Bagian ini harus membuat latar belakang
dan manfaat penemuan serta sifat masalah-masalah yang diatasi. Bagian ini
harus menyatakan bagaimana penemuan tersebut berbeda dari kontribusikontribusi yang sudah ada jelas.

Bagian Deskripsi Penemuan Aplikasi Paten. Deskripsi singkat mengenai
gambaran-gambaran yang menyertainya yang berisi deskripsi yang mendetail
tentang penemuan tersebut, yang mungkin memuat spesifikasi perencanaan,
matrerial, komponen, dan sebagainya yang penting untuk pembuatan
penemuan tersebut.

Bagian Pernyataan Aplikasi Paten. Bagian ini berfungsi untuk menentukan
apa yang ingin dipatenkan pengusaha.

Merek dagang (trademark) dapat berupa sebuah kata, simbol, desain atau
kombinasi dari semua itu. Bisa juga berupa slogan atau bahkan suara tertentu
yang megidentifikasikan sumber atau sokongan barang atau jasa tertentu.

Empat kategori merek dagang :
1. Merek buatan menunjukkan tidak adanya hubungan anatar merek dan
barang atau jasa
2. Merek arbitrer merupakan merek yang mempunyai arti lain dlam bahasa
kita (misalnya Apple) dan digunakan untuk sebuah produk atau jasa.
3. Merek sugestif digunakan untuk menunjukkan fitur, kualitas, hbahan, atau
karakteristik tertentu dari sebuah produk atau jasa.
4. Merek deskriptif harus menjadi istimewa dalam periode waktu yang
signifikan dan mendapatkan pengakuan sebelum bisa didaftarkan.

Manfaat mendaftarkan merek dagang antara lain :
1. Memberikan pengumuman kepada semua orang bahwa anda memiliki
hak ekslusif untuk menggunakan merek tersebut dibatas teritorial negara.
2. Memberi hak menuntut dipengadilan atas pelanggaran merek dagang.
3. Memberi hak yang tidak diragukan sehubungan dengan penggunaan
komersial atas merek tersebut.

Hak cipta (copyright) melindungi karya kepengarangan yang asli.
Perlindungan dalam hak cipta tidak melindungi ide itu sendiri. Dan oleh
karena itu memungkinkan orang lain untuk menggunakan ide atau konsep
dalam era yang berbeda.

Rahasia Dagang. Dalam hal tertentu, seorang pengusaha mungkin lebih
memilih untuk merahasiakan sebuah ide atau proses untuk menjual atau
mengesahkannya sebagai rahasia dagang (trade secret). Rahasia dagang
berlangsung selama ide atau proses tersebut merupakan suatu rahasia.

Pemberian izin (licencing) dapat didefinisikan sebagai penetapan antara dua
pihak, dimana satu pihak memiliki hak kepemilikan atas beberapa informasi,
proses, atau teknologi yang dilindungi oleh paten, merek dagang & hak cipta.

Tuntutan yang berhubungan dengan pertanggungjawaban produk :
1. Kelalaian. Mencakup semua bagian produksi dan pemasaran
2. Garansi. Para pelanggan bsa menuntut jika iklan atau informasi terlalu
melebih-lebihkan keunggulan sebuah produk.
3. Pertanggungjawaban yang ketat. Dalam aksi ini pelanggan melakukan
penuntutan karena produk yang didiskusikan mengalami kerusakan
sebelum diterima.
4. Penyajian yang keliru. Hal ini terjadi ketika iklan,label, maupun informasi
lainmenggambarkan fakta-fakta material yang berhubungan dengan
karakter atau kualitas produk scara tidak benar.

Sarbanes-Oxley Act mencakup banyak aktivitas pengaturan korporasi.
Menurut undang-undang ini, Ceo-CEO diwajibkan untuk menjamin
pernyataan-pernyataan finansial melalui serangkaian mekanisme dan laporan
pengendalian internal. Para direktur harus memenuhi persyaratan latar
belakang, lamanya pengabdian, dan tanggungjawab yang berhubungan
dengan proses audit internal maupun pengendalian.

Kontrak : Seorang pengusaha, dalam memulai sebuah perusahaan baru akan
terlibat dalam sejumlah negosiasi dan kontrak (contract) dengan vendor, tuan
tanah, maupun klien. Kontrak adalah sebuah persetujuan yang dapat
dilaksanakan secara sah antara dua pihak atau lebih, selama kondisi-kondisi
tertentu terpenuhi.

Persyaratan Kontrak :
1. Semua pihak yang terlibat harus disebut dan peran-peran khusus mereka
dalam transaksi tersebut ditentukan.
2. Transaksi harus dideskripsikan secara mendetail.
3. Nilai tepat dari transaksi harus ditentukan.
4. Tandatangan orang yang terlibat dalam perjanjian tersebut harus
diperoleh.
BAB VII
RENCANA BISNIS : MENCIPTAKAN DAN MEMULAI USAHA

Rencana bisnis ialah dokumen tertulis yang mendiskripsikan semua elemen
internal dan elemen eksternal yang relavan dan strategi-strategi untuk
memulai sebuah perusahaan baru.

Rencana bisnis harus disiapkan oleh seorang pengusaha, namun ia boleh
berkonsentrasi dengan banyak sumber lain dalam persiapannya. Pengacara,
akuntan, konsultan pemasaran, dan insinyur sangatlah membantu dalam
proses persiapan rencana bisnis.

Rencana bisnis akan dibaca oleh para karyawan, investor, banker, kapitalis
perusahaan, pemasok, pelanggan, penasihat, dan konsultan. Orang yang
membaca tersebut mempunyai tujuan yang berbeda.

Evaluasi rencana bisnis :
Para investor, terutama kapitalis perusahaan, memiliki kebutuhan yang
berbeda-beda karena mereka menyediakan modal dalam jumlah besar atau
kepemilikan. Para investor sering kali lebih menekankan karakter seorang
pengusaha bila dibandingkan dengan para pemberi modal. Karenanya para
investor ingin memastikan bahwa pengusaha tersebut tunduk dan bersedia
menerima keterlibatan ini.

Kebutuhan-kebutuhan Informasi :
a. Informasi pasar
b. Informasi Operasi
c. Informasi Finansial

Isi dokumen perencanaan usaha :
I.
Halaman Pembuka
A. Nama dan alamat bisnis
B. Nama dan Alamat Pelaku
C. Sifat Bisnis
D. Pernyataan Pembiayaan yang dibutuhkan
E. Pernyataan Kerahasiaan Laporan
II.
Ringkasan Eksekutif
(Ringkasan rencana bisnis secara menyeluruh)
III.
Analisis Industri
A. Pandangan masa depan dan tren-tren
B. Analisis para competitor
C. Segmentasi pasar
D. Ramalan industri dan pasar
IV.
Deskripsi Perusahaan
A. Produk
B. Jasa
C. Ukuran bisnis
D. Perlengkapan dan personel kantor
E. Latar belakang pengusaha
V.
RencanaProduksi
A. Proses manufaktur
B. Pabrik Fisik
C. Mesin dan Peralatan
D. Nama-nama Pemasok bahan mentah
VI.
Rencana Operasional
A. Deskripsi Operasi Perusahaan
B. Aliran Pesanan Barang dan Jasa
C. Penggunaan Teknologi
VII.
Rencana Pemasaran
A. Penentuan Harga
B. Pendistribusian
C. Promosi
D. Ramalan Produk
E. Pengendalian
VIII.
Rencana Organisasi
A. Bentuk Kepemilikan
B. Identifikasi dari Partner
C. Wewenang utama
D. Latar belakang tim manajemen
E. Peran dan tanggung jawab anggota organisasi
IX.
Penilaian Resiko
A. Evaluasi kelemahan-kelemahan bisnis
B. Teknologi-teknologi baru
C. Second plan
X.
Rencana Finansial
A. Berbagai Asumsi
B. Perkiraan Arus kas
C. Analisis BEP
D. Berbagai sumber dan Aplikasi Dana
XI.
Lampiran (memuat material pendukung)
A. Surat-surat
B. Data riset pasar
C. Sewa menyewa atau kontrak
D. Daftar harga dari para pemasok
BAB VIII
RENCANA PEMASARAN

Latar belakang rencana pemasaran : Seiring dengan perubahan teknologi,
kebutuhan untuk menyediakan akses yang lebih mudah terhadap pasar
internasional yang lebih luas menuntut pengusaha masa kini untuk lebih
berfokus pada pengembangan rencana pemasaran yang lebih komprehensif
dan mendetail. Satu dari tantangan pemasaran paling penting yang dihadapi
pengusaha adalah memosisikan secara efektif produk atau jasa dari
perusahaan dalam sebuah lingkungan yang sangat kompetitif. Perencanaan
pemasaran yang efektif yang menargetkan dan memposisikan produk atau
jasa perusahaan baru dapat memenuhi kebutuhan dari para pelanggan, serta
membawa keberhasilan dan kesempatan dalam jangka panjang.

Analisis Industri : Sebuah inisiatif riset pasar dibutuhkan untuk
mendapatkan informasi yang lebih spesifik pada variabel-variabel seperti
kebutuhan pelanggan, kekuatan dan kelemahan kompetitif, harga, promosi,
distribusi dan manfaat produk atau jasa.

Analisis Kompetitor : Pada awalnya informasi mengenai kompetitor dapat
dikumpulkan menggunakan informasi publik yang banyak, kemudian
melengkapinya dengan sebuah riset pasar. Berbagai artikel, surat kabar, situs
web, katalog, promosi, wawancara dengan para distributor dan pelanggan,
serta strategi pasaran atau infomasi perusahaan lain harus ditinjau. Setelah
strategi tersebut dirangkum, pengusaha harus mulai mengidentifikasi
berbagai kekuatan dan kelemahan dari setiap kompetitor.

Riset perusahaan untuk perusahaan baru :
1. Menentukan Tujuan atau Sasaran
2. Mengumpulkan Data dari Sumber-sumber Sekunder
3. Mengumpulkan Informasi dari Sumber-sumber Primer
4. Menganalisis dan Menginterpretasikan Hasil-hasilnya

Memahami Rencana Pemasaran : Rencana pemasaran menentukan
bagaimana pengusaha akan bersaing secara efektif dan beroprasi dalam pasar.
Rencana tersebut dirancang untuk menjawab 3 pertanyaan mendasar :
1. Dimanakah kita berada selama ini?
2. Kemanakah kita akan pergi?
3. Bagaimanakah cara kita menuju kesana?

Karakteristik dari sebuah Rencana Pemasaran
1. Rencana tersebut harus menyediakan strategi untuk mencapai misi atau
tujuan perusahaan
2. Rencana harus didasarkan pada fakta dan asumsi yang valid
3. Harus ada deskripsi untuk menerapkan rencana tersebut
4. Rencana tersebut harus memberikan kontinuitas
5. Rencana tersebut haruslah sederhana dan singkat
6. Keberhasilan dari rencana tersebut dapat bergantung pada fleksibilitasnya
7. Harus menetapkan criteria kinerja yang akan diawasi dan dikontrol

Rencana pemasaran ialah pernyataan tertulis dari berbagai tujuan, strategi
dan aktivitas pemasaran untuk diikuti dalam rencana bisnis.

Sistem pemasaran ialah interaksi faktor-faktor internal dan eksternal yang
mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk menyediakan barang dan jasa
dalam memenuhi kebutuhan pelanggan.

Langkah-langkah dalam menyiapkan rencana pemasaran
1. Mendefinisikan situasi bisnis
2. Mendiskripsikan pasar sasaran / kesempatan dan ancaman
3. Mempertimbangkan berbagai kekuatan dan kelemahan
4. Menentukan berbagai tujuan dan sasaran
5. Menentukan strategi pemasaran dan berbagai program tindakan

Menganggarkan Strategi Pemasaran : Keputusan-keputusan perencanaan
yang efektif juga harus mempertimbangkan biaya-biaya yang tercakup dalam
penyerapan keputusan-keputusan tersebut.

Menerapkan Rencana Pasar : Rencana pemasaran dimaksudkan sebagai
sebuah komitmen oleh pengusaha terhadap strategi spesifik.

Memantau Kemajuan Berbagai Tindakan Pemasaran : Biasanya
pengawasan rencana melibatkan pelacakan hasil-hasil spesifik dari usahausaha pemasaran. Data penjualan berdasarkan produk, teritori, staff penjualan
dan took merupakan beberapa hasil spesifik yang harus diawasi. Apa yang
diawasi bergantung pada tujuan-tujuan dan sasaran spesifik yang digariskan
lebih awal dalam rencana pemasaran.
BAB IX
RENCANA ORGANISASIONAL

Mengenbangkan Manajemen :
Hal yang penting untuk investor-investor potensial adalah tim manajemen
serta kemampuan dan komitmennya untuk perusahaan baru. Para investor
biasanya akan meminta tim manajemen untuk tidak berusaha mengoperasikan
bisnis tersebut sebagai usaha.

Bentuk-Bentuk Bisnis Yang Legal :
Tiga bentuk dasar yang legal adalah (1) perusahaan perseorangan, (2)
persekutuan, dan (3) korporasi, dengan variasi-variasi terutama dalam
persekutuan dan korporasi. Bentuk formasi bisnis yang terbaru adalah
perusahaan dengan kewajiban terbatas (limited liability company- LLC).

Hak Milik :
Dalam perusahaan perseorangan (proprietorship), pemilik adalah individu
yang memulai suatu bisnis. Dalam persekutuan (partnership), terdapat
beberapa pemilik persekutuan umum dan pemilik persekutuan terbatas.
Terdapat juga LLP dimana persekutuan dianggap sebagai kesatuan hukum.
Dalam korporasi (corporation), hak milik digambarkan sebagai kepemilikan
saham persediaan.


Hal-hal yang harus diperhatikan pemilik :
1.
Kewajiban Para Pemilik
2.
Biaya untuk Memulai suatu Bisnis
3.
Kontinuitas Bisnis
4.
Pengalihan Kepemilikan
5.
Persyaratan Modal
6.
Kendali Manajemen
7.
Distribusi Laba dan Rugi
8.
Daya Tarik untuk Meningkatkan Modal
Persoalan Pajak untuk Kepemilikan :
Perusahaan perseorangan diperlakukan sebagai pemilik individual, tidak
dianggap sebagai entitas pajak yang terpisah oleh IRS. Perusahaan memiliki
beberapa keuntungan pajak bila dibandingkan dengan korporasi. Pertama,
tidak ada pajak dua kali lipat ketika keuntungan dibagi kepada pemilik. Yang
kedua, tidak ada pajak persediaan modal atau penalty untuk pendapatan
tertahan dalam bisnis tersebut.

Persoalan Pajak untuk Persekutuan :
Keuntungan atau kerugian pajak persekutuan mirip dengan keuntungan dan
kerugian dari perusahaan perseorangan, terutama yang berhubungan dengan
pembagian pendapatan, deviden, serta perolehan dan kehilangan modal. Baik
persekutuan maupun
perusahaan perseorangan adalah bentuk-bentuk
organisasional yang berfungsi sebagai penyalur pendapatan dan pemotongan
yang tidak dikenakan pajak.

Persoalan Pajak untuk Korporasi :
Karena dianggap entitas pajak yang tidak terpisah dari RIS, korporasi
mempunyai keuntungan karena dapat melakukan banyak pemotongan dan
pengeluaran yang tidak terdapat dalam perusahaan perseorangan atau
persekutuan.

Korporasi
S
mongombinasikan
keunggulan-keunggulan
pajak
dari
persekutuan dan korporasi. Korporasi S dirancang agar pendapatan
perusahaan dilaporkan sebagai pendapatan pribadi pada dasar prorate oleh
para pemegang saham.

Keuntungan sebuah Korporasi S
1. Perolehan dan kehilangan modal dari korporasi dianggap sebagai
pendapatan atau kerugian pribadi oleh para pemegang saham dengan
dasar prorate.
2. Para pemegang saham memiliki perlindungan kewajiban terbatas dari
korporasi C.
3. Korporasi S tidak dikenakan pajak minimum, seperti halnya korporasi C.
4. Saham
dapat
ditransfer
ke
anggota-anggota
keluarga
golongan
pendapatan rendah. Saham dapat berupa voting atau nonvoting.
5. Bentuk bisnis ini dapat menggunakan metode akuntansi.
6. Perolehan dan kehilangan modal jangka panjang korporasi dapat
dikurangi
secara
langsung
oleh
para
pemegang
mengimbangi perolehan atau kehilangan modal pribadi.
saham
untuk

Kerugian dari Sebuah Korporasi S :
1.
Masih ada beberapa kualifikasi bentuk bisnis ini.
2.
Bergantung pada jumlah pendapatan bersih yang sebenarnya, mungkin
terdapat keuntungan pajak untuk korporasi C.
3.
Korporasi S mungkin tidak memotong sebagian besar keuntungan
tambahan untuk para pemegang saham.
4.
Korporasi S harus menggunakan tahun kalender untuk tujuan perpajakan.
5.
Hanya satu golongan saham (saham biasa).
6.
Kerugian bersih dari korporasi S dibatasi dengan saham dan pinjaman
pemegang saham untuk bisnis tersebut.
7.

Korporasi S tidak boleh memilikilebih dari 100 pemegang saham.
LLC : Bentuk bisnis ini dianggap sebagai sebuah percabangan baru
perskutuan-korporasi. Fleksibilitas baru yang ditawarkan oleh status LLC
telah meningkatkan jumlah pengusaha yang memilihnya.

Keuntungan dari sebuah LLC :
1. Dalam sebuah perusahaan yang menggunakan model pinjaman, LLC
menawari persekutuan tersebut sebuah keuntungan yang nyata atas
korporasi S di mana para sekutu dapat menambah saham mereka yang
sebanding dari kewajiban LLC untuk kepemilikan persekutuan mereka.
2. Satu atau lebih individu, korporasi, persekutuan, kepercayaan, atau entitas
yang lain dapat bergabung untuk membentuk sebuah LLC.
3. Para
anggota
diizinkan
untuk
berbagi
pendapatan,
keuntungan,
pengeluaran, pemotongan, kerugian dan kredit, serta ekuitas LLC di
antara mereka.

Rancangan organisasi merupakan petunjuk formal dan eksplisit yang
dimiliki seseorang pengusaha untuk anggota-anggota organisasi sehubungan
dengan apa yang diharapkan dari mereka. Harapan-harapan ini dapat
dikelompokan menjadi 5 bidang:
 Struktur organisasi.
 Perencanaan, ukuran, dan rencana evaluasi.
 Penghargaan.
 Kriteria pilihan.
 Pelatihan.

Tim manajer harus mampu melaksanakan tiga fungsi :
1. Menjalankan rencana bisnis
2. Mengidentifikasikan berbagai perubahan mendasar dalam bisnis ketika
perubahan-perubahan tersebut muncul.
3. Menyesuaikan rencana tersebut berdasarkan perubahan-perubahan dalam
lingkungan dan pasar yang akan mempertahankan profitabilitas.

Fungsi dewan direktur:
1.
Meninjau anggaran operasi dan modal
2.
Mengembangkan rencana strategis jangka panjang untuk pertumbuhan
dan perluasan
3.
Membantu aktivitas-aktivitas harian.
4.
Menyelesaiikan konflik-konflik diantara para pemegang saham.
5.
Memastikan penggunaan asset-aset secara baik.
6.
Mengembangkan sebuah jaringan sumber-sumber informasi untuk para
pengusaha.

Dewan Penasihat :
Dibandingkan dengan dewan direktur, dewan penasihat tidak begitu terikat
dengan organisasi dan melayani perusahaan dalam kapasitas penasihat untuk
beberapa fungsi atau aktivitas. Dewan penasihat tidak memiliki status yang
sah, tidak seperti dewan direktur proses seleksi dewan penasihat mirip dengan
sebuah proses untuk menyeleksi dewan direktur, termasuk menentukan
ketrampilan-keterampilan yang diinginkan dan mewawancarai para kandidat
yang potensial.

Organisasi dan fungsi penasihat :
Seorang pengusaha biasanya akan menggunakan penasihat luar seperti
akuntan, banker, pengacara, agensi periklanan, dan peneliti pasar ketika
membutuhkannya. Para penasihat ini, yang terpisah dari dewan penasihat
yang lebih formal, juga menjadi bagian penting dari organisasi dan oleh
karena itu harus diatur seperti bagian permanen lainnya dari suatu perusahaan
baru.
BAB X
RENCANA KEUANGAN

Anggaran operasi dan modal :
Sebelum mengembangkan laporan laba-rugi proforma, pengusaha harus
menyiapkan anggaran operasi dan modal. Jika menjadi pemilik tunggal
pengusaha harus bertanggung jawab atas berbagai keputusan anggaran.
Dalam suatu perusahaan rekanan, atau dimana terdapat karyawan-karyawan,
proses penganggaran awal mungkin dimulai oleh salah satu dari individuindividu tersebut, bergantung pada peran mereka dalam perusahaan itu.

Laporan laba rugi proforma :
Laporan laba-rugi proforma juga memberikan proyeksi-proyeksi dari semua
beban operasi untuk setiap bulan selama tahun pertama. Dalam menyiapkan
laporan laba rugi proforma, pertama-tama penjualan perbulan harus dihitung.
Riset pemasaran, penjualan industry, dan sejumlah pengalaman percobaan
dapat memberikan dasar untuk angka-angka ini. Dapat juga dimungkinkan
untuk menemukan data keuangan pada perusahaan-perusahaan baru yang
serupa untuk membantu proyeksi-proyeksi ini. Gaji dan upah harus
mencerminkan jumlah personel yang dipekerjakan serta peran mereka dalam
organisasi di perusahaan. Pengusaha juga harus mempertimbangkan
meningkatnya
beban-beban
penjualan
seiring
dengan
meningkatnya
penjualan, menyesuaikan pajak-pajak yang disebabkan oleh penambahan
personel baru atau peningkatan dalam gaji.

Arus kas proforma :
Arus kas tidak sama dengan laba. Laba merupakan hasil pengurangan
penjualan terhadap beban, sedangkan arus kas dihasilkan dari selisih antara
penerimaan kas dan pembayaran kas aktual. Arus kas dapat berjalan lancer
jika pembayaran aktual diterima atau dilakukan. Penjualan mungkin tidak
dianggap sebagai kas karena sebuah penjualan mungkin saja terjadi, tetapi
pembayarannya tidak dilakukan sebelum 30 hari. Selain itu tidak semua
tagihan dibayar segera. Sebaliknya, pembayaran kas untuk mengurangi pokok
sebuah pinjaman bukan merupakan biaya bisnis, melainkan tetap merupakan
pengurangan kas.

Masalah tersulit dalam memproyeksikan arus kas adalah menentukan
penerimaan dan pengeluaran bulanan secara pasti. Sejumlah asumsi
dibutuhkan dan harus bersifat konservatif sehingga dapat dipelihara cukup
dana untuk menutup bulan-bulan kas negatif. Dengan perkiraan-perkiraan
konservatif, arus kas dapat ditentukan untuk setiap bulan. Proyeksi-proyeksi
arus kas ini membantu pengusaha menentukan berapa banyaknya uang yang
perlu dikumpulkannnya untuk memenuhi permintaan kas dari perusahaan
tersebut.

Neraca proforma :
Neraca proforma mencerminkan posisi bisnis pada akhir tahun pertama.
Neraca ini merangkum asset, kewajiban, dan nilai bersih dari pengusaha.
Setiap transaksi bisnis mempengaruhi neraca, tetapi karena masalah waktu
dan biaya serta kebutuhan, merupakan suatu hal yang umum untuk
menyiapkan neraca pada jangka waktu periodik.

Asset (asset) :
Asset mewakili semua yang bernilai yang dimiliki oleh bisnis. Nilai tidak
berarti harus memasukan biaya penggantian atau berapa nilai pasarnya, tetapi
merupakan biaya atau jumlah actual yang dikeluarkan untuk asset tersebut.
Asset dikategorikan sebagai aset lancar dan aset tetap.

Kewajiban (liabilities) :
Akun ini mewakili semua utang kepada kreditor. Beberapa dari jumlah ini
mungkin jatuh tempo dalam satu tahun (kewajiban lancar), dan lainnya dapat
berupa utang-utang jangka panjang.

Ekuitas pemilik (owner equity) :
Jumlah ini mewakili kelebihan dari semua aset atas semua kewajiban. Jumlah
ini mewakili nilai bersih ari bisnis. Semua keuntungan dari bisnis juga akan
dimasukkan dalam nilai bersih sebagai saldo laba (laba ditahan).

Analisis impas : Teknik yang berguna dalam menentukan berapa volume
penjualan yang harus dicapai untuk mencapai impas.

Titik
penjualan
impas
mengindikasikan
volume
penjualan
yang
dibutuhkan untuk menutupi total biaya variabel dan beban tetap kepada
pengusaha. Kelebihan penjualan setelah titik impas akan menghasilkan
keuntungan selama harga jual tetap di atas biaya variabel

Sumber dan penerapan dana proforma :
Laporan sumber dan penerapan dan proforma menggambarkan penempatan
pendapatan dari operasi dal pendanaan lainnya. Tujuannya adalah untuk
memperlihatkan bagaimana pendapatan bersih dan pendanaan digunakan
untuk meningkatkan aset-aset membayar utang. Laporan sumber da
penerapan dan proforma menekankan saling keterkaitan dari beberapa hal
terhadap modal kerja laporan tersebut membantu pengusaha serta investor
untuk memahami secara lebih baik kesehatan keuangan dari perusahaan serta
efektifitas kebijakan manajemen keuangan dari perusahaan tersebut.

Paket-peket piranti lunak :
Terdapat sejumlah paket piranti lunak keuangan yang tersedia bagi pengusaha
yang dapat melacak data keuangan dan menghasilkan laporan keuangan
penting lainnya. Untuk tujuan membuat laporan-laporan proforma, setidaknya
dalam tahap perencanaan bisnis, mungkin paling mudah untuk menggunakan
sebuah program spreadsheet, karena angka-angkanya dapat seringkali
berubah seiring dengan dimulainya pengembangan anggaran untuk laporanlaporan proforma oleh pengusaha. Nilai dari menggunakan sebuah
spreadsheet dalam tahap permulaan proyeksi-proyeksi keuangan adalah
karena mampu menghadirkan scenario-skenario yang berbeda dan menilai
dampaknya terhadap laporan-laporan proforma.
BAB 11
SUMBER SUMBER MODAL

Pembiayaan utang :
Utang
adalah dana yang diterima perusahaan saat ini yang membawa
konsekuensi dengan memberikan bunga dan pokok pinjaman dimasa yang
akan datang. Biasanya pinjaman utang ini dijamin dengan aset atau harta,
baik harta lancar atau harta tetap.

Utang jangka panjang biasanya digunakan untuk membeli aset tetap (50 –
80) dari nilai total utang dan digunakan sebagai jaminan utang jangka
panjang.
Ketika suku bunga rendah, maka pembiayaan utang lebih
menguntungkan perusahaan, karena return yang diperoleh perusahaan lebih
besar dari bunga yang dibayarkan.

Pembiayaan modal (ekuitas) :
Modal adalah dana yang digunakan perusahaan yang berasal dari setoran
pemilik. Dana dari modal tiak memerlukan jaminan. Investor atau pemilik
akan memperoleh keuntungan, dan bagian aset sesuai prosentase modal yang
dimilikinya. Ada modal yang dimiliki perorangan biasanya pada perusahaan
yang skala kecil, pada perusahaan besar ekuitas bisa dimiliki oleh beberapa
orang bahkan dalam bentuk saham. Modal merupakan hak pemilik atas aset
perusahaan, aset perusahaan digunakan sebagai jaminan pembayaran utang.

Dana internal :
Dana internal yaitu dana yang bersumber dari dalam perusahaan antara lain
dari : keuntungan, penjualan aset, pengurangan modal kerja, penundaan
pembayaran utang, atau percepatan penerimaan piutang.

Dana eksternal :
Dana eksternal yaitu dana yang berasal dari luar perusahaan, antara lain: dana
pribadi, teman atau kerabat, bank komersial, kemitraan terbatas bidang
penelitian dan pengembangan, modal pinjaman dan hibah dari pemerintah,
modal usaha dan penempatan swasta.

Dana pribadi :
Setiap memulai usaha maka dana pribadi ini hampir merupakan suatu
keharusan untuk mengadaanya, bisa berasal dari tabungan atau asuransi.

Dana keluarga dan teman :
Selain dari pengusaha sendiri, keluarga atau teman biasanya juga merukan
sumber dana yang biasanya dimanfaatkan untuk memulai suatu usaha.
Dampak positifnya keluarga atau teman biasanya lebih bersabar dalam
menuntut pengembalian atas investasi mereka, dampak negatifnya jika
penerimaan dana tidak diadakan perjanjian secara tertulis ketentuan yang
disepakati bersama maka teman atau keluarga akan merasa punya andil
terhadap kepemilikan perusahaan beserta hak kepemilikan tersebut, hal ini
tidak baik terhadap karyawan, fasilitas atau penjualan dan keuntungan.

Dana Bank Komersial :
1. Pinjaman berdasarkan aset : Pinjaman yang dijamin dengan aset milik
perusahaan.
2. Pinjaman berdasarkan arus kas : Pinjaman berdasar arus kas biasa disebut
pinjaman bank kovensional. Jenis pinjaman berdasar arus kas antara lain :
a. Pinjaman Bertahab.
b. Pinjaman Komersial Langsung.
c. Pinjaman Jangka Panjang.
d. Pinjaman Karakter.

Small Business Administration :
Merupakan alternatif memperoleh pinjaman selain melalui bank komersial.
Disaat pinjaman pada bank komersial tidak bisa, maka pinjaman melalui SBA
merupakan alternatif yang menguntungkan bagi usaha kecil. SBA pada
dasarnya adalah penjamin dari pinjaman yang dibuat oleh pihak swasta dan
institusi lain.

Kemitraan terbatas bidang penelitian dan pengembangan :
Adalah alternatif sumber dana lain bagi pengusaha dalam bidang usaha
berteknologi
pengembangan
tinggi.
Kesepakatan
biasanya
kemitraan
melibatkan
bidang
perusahaan
penelitian
sponsor
dan
yang
mengembangkan teknologi dengan dana yang disediakan oleh investor
perorangan yang kemitraannya bersifat terbatas.Tiga komponen utama
kemitraan terbatas bidang penelitian dan pengembangan antara lain: Kontrak,
perusahaan sponsor, dan kemitraan terbatas.

Kontrak : Kontrak menentukan kesepatan antara perusahaan sponsor dengan
kemitraan terbatas. Yaitu perusahaan sponsor setuju untuk menggunakan
dana yang disediakan untuk melakukan penelitian dan pengembangan yang
diharapkan menghasilkan teknologi yang dapat dipasarkan untuk kemitraan
tersebut.

Perusahaan sponsor : Perusahaan sponsor bertindak sebagai mitra umum
yang mengembangkan terknologinya. Perusahaan sponsor biasanya memiliki
teknologi dasar tetapi membutuhkan dana untuk pengembangan lebih lanjut
dan memodifikasinya untuk mendapatkan keuntungan secara komersial.

Kemitraan Terbatas : Pihak dalam kesepakatan kemitraan yang biasanya
memberikan uang dan tanggung jawab yang sedikit. Kemitraan terbatas
memiliki tanggung jawab yang terbatas, tetapi bukan wajib pajak. Maka dari
itu semua manfaat yang diterima langsung biaya yang timbul pada tahap awal
penelitian dan pengembangan langsung diteruskan kemitra-mitra terbatas.

Hibah pemerintah :
Alternatif penelitian dan pengembangan bisnis untuk usaha kecil bisa
diperoleh dari dana hibah dari pemerintah. Program hibah SBIR adalah salah
satu metode yang dapat digunakan untuk mendapatkan dana bagi perusahaan
berbasis teknologi yang dimiliki dan dijalankan secara independen,
memperkerjakan 500 orang atau kurang, dan memiliki struktur organisasi
apapun. Ada juga program lain yang disebut Small Business Technology
Transfer (SBTT) yaitu pengembangan penelitian usaha kecil melalui
penyisihan dana penelitian perusahaan besar yang memiliki dana lebih dari $
1 miliar, harus menyisihkan uang 0,3 persen.

Penempatan dana swasta :
Sumber dana lain untuk pengusaha adalah investor swasta. Bisa jadi keluarga,
kerabat, teman, seseorang yang memiliki kekayaan.

Pembiayaan bootstrap :
Pembiayaan boostrap dilakukan dengan cara menggunaan semua metode
yang mungkin untuk menghemat uang tunai. Bisa melalui keuntungan diskon
yang diberikan pemasok, baik diskon karena membeli dalam jumlah banyak,
karena sering membeli, diskon promosi, atau bahkan memperoleh produk
yang lebih baik tanpa tambahan biaya.
BAB XII
MODAL RISIKO INFORMAL, MODAL USAHA
DAN PENAWARAN SAHAM PUBLIK

Pembiayaan tahap awal biasanya lebih sulit untuk diperoleh dan memakan
biaya. Dua jenis pembiayaan tersedia untuk tahap ini adalah modal benih dan
modal untuk memulai usaha.

Modal benih : pembiayaan yang paling sulit didapatkan melalui dana luar
biasanya adalah dana rela tif yang dibutuhkan untuk membuktikan konsepkonsep dan membiayai studi kelayakan.

Modal untuk memulai usaha digunakan dalam pengembangan dan
penjualan beberaopa produk awal untuk menentukan apakah penjualan
komersiil memungkinkan untuk dilakukan.

Akusisi tradisional : Mengambil alih kepemilikan & kontrol perusahaan
lain.

Leverage buyout : Manajemen sebuah perusahaan mendapatkan kontrol
perusahaan dengan membeli perusahaan dari pemiliknya saat ini.

Menjadi perusahaan swasta : Beberapa pemilik atau manajer sebuah
perusahaan membeli saham yang ada, membuat perusahaan kembali menjadi
milik swasta.

Sumber pembiayaan pertumbuhan suatu perusahaan :
1. Pasar modal resiko informal.
2. Pasara modal usaha.
3. Pasar ekuitas publik.

Sifat modal usaha : Modal usaha secara luas sebagai sebuah kolam ekuitas
yang dikelola secara profesional.

Proses Modal Usaha : Untuk mendapatkan dana yang dibutuhkan, seorang
pengusaha harus mamahami filosofi dan sasaran perusahaan modal-usaha
serta proses modal-usaha.

Sasaran sebuah perusahaan modal-usaha adalah menghasilkan imbalan
jangka panjang dari modal melalui investasi utang dan ekuitas. Untuk
mencapai tujuan ini, kapitalis usaha rela membuat perubahan atau modifikasi
apapun yang diperlukan dalam investasi bisnis.

Tiga kriteria sebelum kapitalis berkomitmen terhadap perusahaan :
1. Perusahaan harus memiliki tim manajemen yang kuat terdiri atas orangorang dengan pengalaman dan latar belakang solid, komitmen yang kuat
terhadap perusahaan, kapabilitas keahlian dalam bidang spesifik,
kemampuan untuk menerima tantangan, dan fleksibilitas untuk pergi ke
mana saja jika diperlukan.
2. Kesempatan pasarnya harus unik, memiliki keungulan diferensial dalam
pasar yang berkembang.
3. Kesempatan bisnis ini harus memiliki apresiasi modal yang signifikan.

Proses modal-usaha dapat dibagi kedalam empat tahap utama, yaitu :
1. Penyaringan awal dimulai dengan sebuah rencana bisnis.
2. Persetujuan persyaratan utama antara pengusaha dan kapitalis usaha.
3. Peninjauan ulang secara terinci dan due diligence, merupakan tahap yang
terpanjang, yang memakan waktu satu hingga tiga bulan.
4. Persetujuan akhir, sebuah memorandum investasi internal
yang
komprehensif dipersiapkan.

Mencari Kapitalis Usaha : Salah satu keputusan yang paling penting bagi
pengusaha adalah dalam memilih perusahaan modal-usaha yang akan
didekatinya.

Mendekati Kapitalis Usaha : Pengusaha harus mendekati seorang kapitalis
usaha lewat sebuah cara bisnis yang professional.

Ada delapan faktor yang harus dipertimbangkan oleh pengusaha ketika
menilai perusahaanya :
1. Sifat dan sejarah perusahaan serta karakteristik usaha dan industri.
2. Pemeriksaan data keuangan dari perusahaan, dibandingkan dengan
perusahaan lain dalam industry.
3. Nilai bersih dari saham perusahaan dan kondisi keuangan perusahaan
secara umum.
4. Kapasitas pendapatan mendatang dari perusahaan.
5. Kapasitas pembayaran dividen dari perusahaan.
6. Itikad baik dan hal-hal yang tidak nyata lainya dari usaha.
7. Penjualan saham sebelumnya.
8. Harga pasar dari saham perusahaan yang bisnisnya sama atau mirip.

Rasio likuiditas saat ini : Rasio ini pada umumnya digunakan untuk
mengukur ketersediaan uang jangka pendek dari perusahaan atau kemampuan
untuk melunasi utang jangka pendeknya.

Rasio likuiditas uji asam : Rasio ini mengeliminasi persediaan, yang
merupakan aset saat ini yang paling tidak liquid.

Rasio Likuiditas Pergantian Persediaan : Rasio ini mengukur efisiensi
perusahaan dalam mengelola dan menjual inventorinya.

Rasio Likuiditas Pengungkit Utang : Rasio utang akan membantu
pengusaha menilai kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajibannya.
Rasio utang juga merupakan ukuran risikon karena utang mengandung
komitmen terikat dalam bentuk bunga dan pembayaran pokok.

Utang Pengungkit Terhadap Ekuitas : Rasio ini menilai struktur modal
perusahaan. Rasio ini memeberikan ukuran risiko kepada kreditor dengan
melihat uang yang diinvestasikan oleh kreditor dan investor.

Rasio Margin keuntungan bersih : Rasio ini merepresentasikan
kemampuan perusahaan untuk mendapatkan keuntungan dari penjualan.

Imbal Balik Investasi : Imbal balik investasi mengukur kemampuan
perusahaan untuk mengelola semua investasinya yang berbentuk aset.

Ada beberapa pendekatan penilaian umum yang dapat digunakan dalam
menilai sebuah perusahaan :
1. Pendekatan dengan metode-metode untuk menilai nilai perusahaan.
2. Pendekatan nilai sekarang dari arus kas masa depan.
3. Pendekatan dengan nilai penganti.
4. Pendekatan nilai buku.
5. Pendekatan pendapatan.
6. Pendekatan faktor

Langkah dalam menilai usaha anda dan menentukan saham investor :
1. Estimasikan pendapatan setelah pajak berdasarkan penjualan ditahun
kelima.
2. Tentukan perkalian pendapatan yang pantas berdasarkan yang dijual oleh
perusahaan serupa dalam kaitannya dengan pendapatan saat ini.
3. Tentukan tingkat imbal balik yang diperlukan.
4. Tentukan dana yang diperlukan.

Tiga keuntungan utama melakukan penawaran saham publik adalah :
1. Mendapatkan modal ekuitas baru
2. Merealisasikan nilai yang lebig baik karena likuiditas yang lebih baik dari
investasi ekuitas di perusahaan.
3. Mengembangkan kemampuan perusahaan untuk mendapatkan dana masa
depan.

Aspek yang menyulitkan melakukan penawaran saham publik :
1. Hilangnya flkesibilitas.
2. Bertambahnya kewajiban bagi pemegang saham dan beban administratif.
BAB XIII
STRATEGI KEWIRAUSAHAAN
MENGHASILKAN DAN MENGEKSPLOITASI USAHA BARU

Usaha baru adalah kegiatan menawarkan produk baru pada suatu pasar
yang sudah ada atau yang baru, menawarkan sebuah produk yang sudah ada
pasar yang baru, atau menciptakan sebuah organisasi baru.

Strategi kewirausahaan yaitu sejumlah keputusan, tindakan, dan rekasi
yang pertama-tama menciptakan, dan kemudian mengekploitasi usaha baru.

Tiga tahapan penting antara lain :
1. Penciptaan kesempatan sebuah usaha baru
2. Eksploitasi kesempatan sebuah usaha baru
3. Umpan balik dari puncak penciptaan

Sumber daya adalah input ke dalam proses produksi, misalnya mesinmesin, modal uang dan para pekerja yang memiliki keahlian /keterampilan.

Sumber daya yang memiliki keunggulan kompetitif yaitu sumber daya
yang bernilai, langka dan tidak dapat ditiru.

Sumber daya kewirausahaan ini adalah pengetahuan, yang dapat dibangun
melalui pengalaman, juga dalam pikiran pengusaha, kolektif manajemen
maupun pikiran para pekerja.

Pengetahuan pasar mengacu pada kepemilikan informasi, teknologi, knowhow, dan keahlian oleh pengusaha, yang menyediakan pemahaman mendalam
mengenai sebuah pasar dan konsumennya.

Pengetahuan teknologi adalah kepemilikan atas informasi, teknologi, kmowhow,dan keahlian yang menyediakan pemahaman mendalam mengenai caracara untuk menciptakan pengetahuan baru.

Pengetahuan
pasar
dan
teknologi
terdahulu
digunakan
untuk
menciptakan usaha baru yang potensial juga dapat bermanfaat dalam menilai
keuntungan sebuah perusahaan.

Jendela peluang merupakan sifat dinamis dari kelayakan dari sebuah usaha
baru yaitu periode waktu ketika kondisi lingkungan mendukung pengusaha
untuk mengekploitasi suatu usaha baru.

Kesalahan penindakan adalah hasil negative dari menindaki sesuatu.

Kesalahan pengabaian adalah hasil negatif karena tidak menindaki sesuatu.

Penilaian daya tarik suatu usaha baru yaitu menentukan apakah seseorang
pengusaha yakin dapat membuat usaa baru yang diajukannya berhasil.

Strategi usaha untuk mengekspoitasi usaha baru akan menghasilkan
keuntungan yang dapat meningkatkan kinerja, termasuk :

1.
Penggerak awal mengembangkan sebuah keunggulan biaya
2.
Penggerak awal menghadapi persaingan kompetitif yang lebih sedikit.
3.
Penggerak awal mengamankan saluran-saluran penting
4.
Penggerak awal memiliki posisi lebih baik untuk memuaskan konsumen.
5.
Penggerak awal mendapatkan keahlian melalui partisipasi.
Hal-hal yang perlu dicermati dalam menilai ketidakstabilan lingkungan
dan ketidakunggulan penggerak awal diantaranya :
1. Faktor-faktor kunci kesuksesan yaitu persyaratan-persyaratan yang harus
dipenuhi setiap perusahaan agar dapat sukses bersaing dalam industry.
2. Industri-industri baru yaitu yang baru dibentuk dan berkembang
3. Ketidakpastian permintaan adalah kesulitan yang cukup besar dalam
memperkirakan secara akurat ukuran potensial dari suatu pasar.
4. Ketidakpastian teknologi adalah kesulitan yang cukup besar dalam
menilai secara akurat apakah teknologi akan berfungsi dan apakah
teknologi alternative akan muncul dan melampoi teknologi saat ini.
5. Ketidakpastian konsumen yaitu kesulitan yang dialami konsumen dalam
menilai secara akurat apakah produk baru itu bernilai bagi mereka.
6. Lead time adalah kelonggaran waktu dimana penggerak awal beroperasi
dalam industry pada kondisi persaingan terbatas.
7. Biaya penggantian yang harus dibayar konsumen jika mereka berhenti
membeli produk dari pemasoknya lalu pindah ke pemasok yang lain.

Risiko adalah peluang kerugian yang dapat mengakibatkan kebangkrutan.

Strategi mengurangi risiko untuk ekploitasi usaha baru meliputi :
1. Strategi cakupan sempit yaitu menawarkan suatu kisaran produk yang
sempit pada sejumlah kecil kelompok konsumen untuk kebutuhan khusus.
2. Strategi cakupan luas dengan cara menawarkan macam-macam produk ke
segmen pasar yang berbeda .
3. Peniruan yaitu menjiplak praktik bisnis perusahaan lain.
BAB XIV
STRATEGI UNTUK BERKEMBANG DAN
MENGELOLA IMPLIKASI DARI PERKEMBANGAN

Kebanyakan strategi pertumbuhan dapat menghasilakan keunggulan
kompetitif karena memanfaatkan beberapa aspek dari dasar pengetahuan
pengusaha dan perusahaannya.

Strategi penetrasi berfokus pada produk perusahaan dalam pasasr yang
sudah ada. Pengusha berusaha menembus produk atau pasar ini lebih jauh
dengan cara mendorong konsumen yang sudah adauntuk membeli lebih
banyak produk perusahaan tersebut.

Strategi Pengembangan Pasar meliputi penjualan produk perusahaan yang
sudah ada pada kelompok konsumen yang baru. Kelompok konsumen yang
baru dapat dikategorikan ke dalam lingkup geografi atau demografi dan/atau
berdasarkan penggunaan produk barunya.

Penggunaan Produk Baru. Pengetahuan baru tentang penggunaan produk
memberikan pengetahuan tentang bagaimana suatu produk memberikan nilai
bagi kelompok pembeli yang baru.

Strategi
Pengembangan
Produk
untuk
pertumbuhan
termasuk
mengembangkan dan menjual produk baru pada orang-orang yang telah
membeli produk perusahaan yang sudah ada.

Strategi diversifikasi adalah menjual produk baru pada pasar yang juga baru.

Pertumbuhan membuat perusahaan menjadi lebih besar, perusahaan
mulai mengambil keuntungan dari keunggulan dari segi ukuran. Namun harus
dapat mengatasi tekanan-tekanan berikut :
1. Tekanan terhadap Sumber Daya Manusia
2. Tekanan terhadap Pengelolaan Tenaga Kerja
3. Tekanan terhadap Waktu Pengusaha

Mengatasi tekanan pada sumber keuangan yang sudah ada : Untuk
mengatasi tekanan pada sumber daya keuangan yang sudah ada, pengusaha
dapat mengakuisisi sumber-sumber daya yang baru.

Kontrol keuangan : Beberapa keahlian keuangan perlu dimiliki pengusaha
untuk mengelola perusahaannya selama tahun-tahun awalnya.

Mengelola Arus Kas : Karena arus kas keluar mungkin melebihi arus kas
masuk ketika bisnis baru berkembang, pengusaha seharusnya mencoba
mempunyai penilaian yang selalu terbaru mengenai kondisi uang tunainya.

Mengelola Persediaan : Terlalu banyak persediaan dapat menghabiskan
uang karena biaya manufaktur, transportasi, dan penyimpanan harus
ditanggung oleh perusahaan. Di sisi lain, persediaan yang terlalu sedikit
untuk memenuhi kebutuhan konsumen juga dapat menyebabkan perusahaan
kehilangan kesempatan untuk menjual, atau dapat menyebabkan konsumen
tidak puas sehingga memilih perusahaan lain jika kebutuhan mereka tidak
terpenuhi tepat waktu.

Mengelola Aset-aset Tetap : Asset tetap biasanya meliputi komitmen jangka
panjang dan investasi besar untuk perusahaan baru. Asset tetap ini, seperti
peralatan akan mempunyai biaya tertentu yang terkait dengan harta tersebut.

Mengelola Biaya dan Laba : Kegunaan yang paling efektif dari laporan laba
rugi interim adalah untuk membuat standar biaya dan membandingkan
jumlah yang dianggarkan dengan jumlah actual untuk periode waktu tersebut.

Pajak : Penggunaan akuntan pajak juga harus dipertimbangkan untuk
menghindari adanya kesalahan dan member saran dalam menangani biayabiaya ini. Akuntan juga dapat membantu pengusaha merencanakan dan
menganggarkan dana yang tepat untuk membayar biaya-biaya ini.

Penyimpanan Catatan : Dalam rangka mendukung upaya pengendalian
keuangan ini, maka akan berguna jika pengusaha menggunakan paket peranti
lunak untuk meningkatkan kelancaran arus informasi.

Proses MSDM menyoroti beberapa prosedur penting untuk mempersiapkan
deskripsi dan spesifikasi kerja bagi para pekerja baru.

Mengatasi tekanan dalam manajemen tenaga kerja : Mengelola
perubahan meruakan tugas yang kompleks, sehingga lebih baik dilakukan
dengan gaya manajemen partisipatif.
1. Ciptakan Semangat Tim.
2. Bicara dengan Pekerja.
3. Berikan Umpan Balik.
4. Delegasikan Beberapa Tanggung Jawab ke Orang Lain.
5. Berikan Pelatihan Berkala bagi Pekerja.

Mengatasi tekanan terhadap waktu pengusaha :
Pengusaha selalu dapat menggunakan waktu mereka dengan lebih baik, dan
semakin keras mereka berusaha, hal itu semakin memperkaya peusahaan
mereka selain juga kehidupan pribadi mereka.
1. Meningkatkan Produktivitas.
2. Meningkatnya Kepuasan Kerja.
3. Meningkatnya Hubungan Interpersonal.
4. Berkurangnya Kegelisahan dan Ketegangan Soal Waktu.
5. Kesehatan yang Lebih Baik.

Prinsip-prinsip Dasar dalam Manajemen Waktu :
1. Prinsip Keinginan.
2. Prinsip Efektivitas.
3. Prinsip Analisis.
4. Prinsip Kerja Tim.
5. Prinsip Perencanaan dengan Prioritas.
6. Prinsip Analisis Ulang.

Tugas yang dibutuhkan untuk mencapai pertumbuhan perusahaan :
1. Kategorisasi Pengusaha dan Pertumbuhan Perusahaan Mereka
2. Pertumbuhan Aktual Perusahaan.
3. Potensi yang Tidak Digunakan untuk Pertumbuhan.
4. Pertumbuhan yang Terbatas.
5. Potensi Kecil untuk Pertumbuhan Perusahaan.
BAB XV
MEMASUKI PASAR GLOBAL

Motivasi memasuki pasar global :
1. Keuntungan
6. Kesempatan pasar yang unik
2. Tekanan kompetitif
7. Skala ekonomis
3. Produk atau jasa yang unik
8. Keunggulan dari segi
4. Kapasitas produksi yang
berlebih
teknologi
9. Keuntungan pajak.
5. Penjualan di dalama negeri
yang menurun

Efek-efek strategis dengan memasuki pasar global : Kedekatan fisik dan
psikologis pada pasar internasional mempengaruhi beberapa pengusaha
global. Kedekatan geografis pada pasar asing mungkin tidak selalu
memberikan suatu kedekatan yang dirasakan oleh konsumen asing.

Masalah-masalah strategis :
1. Alokasi tanggung jawab antara operasi bisnis AS dan di luar AS
2. Sifat sistem perencanaan, pelaporan, dan kontrol operasi internasional
3. Struktur terorganisasi dengan tepat untuk operasi internasional
4. Tingkat standardisasi yang mungkin dilakukan

Pemilihan pasar pesaing : Pengusaha global harus selalu mengingat bahwa
setiap titik data tidak membuat sebuah tren, jadi data yang berdasarkan
kurang dari tiga periode harus diinterpretasikan secara hati-hati. Data yang
dikumpulkan dan dianalisis untuk pemilihan pasar juga akan digunakan
dalam mengembangkan strategi masuk dan rencana pemasaran yang tepat.

Metode memilih pasar :
1. Mengembangkan indikator-indikator yang tepat
2. Mengumpulkan data dan mengubahnya ke dalam indikator yang dapat
dibandingkan
3. Menetapkan bobot bagi setiap indikator
4. Menganalisis data
5. Memilih pasar yang tepat dari peringkat pasar

Ekspor tidak langsung artinya memiliki seorang pembeli asing dalam pasar
lokal atau menggunakan sebuah perusahaan manajemen ekspor untuk
komoditas dan barang prduksi tertentu, pembeli secara aktif mencari sumbersumber pasokan dan memiliki kantor pembelian di pasar-pasar seluruh dunia.

Ekspor langsung. Jika pengusaha ingin terlibat tanpa keuangan apa pun,
ekspor langsung melalui distributor independen atau penjualan di luar negeri
milik perusahaan merupakan suatu cara untuk melakukan bisnis internasional.

Lisensi melibatkan seorang pengusaha yang merupakan produsen yang
memberikan hak untuk menggunakan sebuah paten, merk dagang, teknologi,
proses produksi, atau produk ke seorang produsen asing sebagai ganti atas
pembayaran suatu royalti. Kesepakatan lisensi adalah yang paling tepat ketika
pengusaha tidak berniat untuk memasuki sebuah pasar tertentu melalui ekspor
atau investasi langsung.

Proyek Turn Key. Sebuah metode lain pengusaha untu dapat melakukan
bisnis internasional tanpa banyak resiko adalah melalui proyek turn –key.

Kontrak manajemen. Sebuah metode nonekuitas terakhir yang dapat
digunakan oleh pengusaha dalam bisnis internasional adalah kontrak
manajemen (management contract). Kontak manajemen memungkinkan
negara pembeli untuk mendapatkan keahlian aasing tanpa menyerahkan
kepemilikan sumber dayanya kepada pengusaha.

Investasi Asing Langsung. Usaha patungan srta posisi ekuitas minoritas dan
mayoritas juga merupakan metode untuk melakukan investasi asing langsung.

Kepentingan
Minoritas.
Perusahaan-perusahaan
Jepang
sering
menggunakan posisi ekuitas minoritas dalam investasi asing langsung.
Kepentingan minoritas dapat memberikan sumber daya dari bahan baku atau
pasar yang relatif terkunci unruk produk sebuah perusahaan.

Usaha Patungan. Usaha patungan paling sering digunakan oleh pengusaha
dalam dua situasi :
1. Ketika pengusaha ingin membeli pengetahuan lokal dan pemasaran atau
fasilitas produksi yang sudah mapan
2. Ketika mereka perlu cepat masuk dalam sebuah pasar. Kadang-kadang
usaha patungan bubar dan pengusaha mengambil kepemilikan seratus
persen atasnya.

Sinergi
(synergi) diantara perusahaanperusahaan adalah alasan lain
pengusaha membentuk usaha patungan. Sinergi adalah dampak kualitatif
pada perusahaan yang mengakuisisi (perusahaan lain) yang dihasilkan oleh
faktor-faktor komplementer yang melekat dalam perusahaan yang diakuisisi.

Kepentinan Mayoritas. Dalam pengertian teknis, apapun yang melebihi 50
persen ekuitas dalam sebuah perusahaan merupakan kepentingan mayoritas
(majority interest). Kepentingan mayoritas memeungkinkan pengusaha untk
mendapatkan kontrol manajerial, sementara itu mempertahankan identitas
perusahaan lokal yang diambil.

Merger. Pengusaha dapat memperoleh seratus persen kepemilikan untuk
mendapatkan kontrol penuh. Ada lima jenis dasar dari merger: horizontal,
vertikal, perluasan produk, perluasan pasar dan aktivitas yang beragam.
1. Merger horizontal adalah dua kombinasi dari dua perusahaan yang
memproduksi
satu atau lebih produk-produk yang sama atau
berhubungan erat dalam area, geografis yang sama.
2. Merger vertikal adalah dua kombinasi dari dua perusahaan atau lebih
dalam tahap-tahap produksi yang berururtan yang sering kali melibatkan
sebuah hubungan pembeli-penjual.
3. Merger perluasan produk terjadi ketika perusahaan yang mengakuisisi
dan yang diakuisisi memiliki aktivitas produksi dn atau distribusi yang
berhubungan tetapi tidak memiliki produ yang bersaing cecara langsung.
4. Merger perluasan pasar merupakan kombinasi dari dua perusahaan yang
memproduksi produk yang sama, tetapi menjualnya dalam pasar geografis
yang berbeda.
5. Merger aktivitas yang beragam. Ini adalah merger konglomerat yang
melibatkan konsolidasi dari dua perusahaan yang pada dasarnya tidak
berhubungan.

Kerja sama kewirausahaan : Salah satu metode terbaik bagi pengusaha
untuk memasuki pasar internasional adalah untuk bekerjasama dengan
perusahaan di negara tersebut. Pengusaha asing ini mengetahui negara dan
budayanya, dan oleh karenanya dapat memfasilitasi transaksi bisnis
sementara mempertahankan bisnisnya serta kondisi ekonomi dan politik saat
ini.
BAB XVI
PENGGUNAAN PIHAK-PIHAK EKSTERNAL
UNTUK MEMBANTU MENUMBUHKAN SEBUAH BISNIS

Waralaba adalah suatu pengaturan di mana pihak pewaralaba memberikan
hak-hak eksklusif untuk distribusi lokal ke pihak terwaralaba dengan imbalan
pembayaran royalti dari mereka dan kesesuaian dengan standarisasi prosedur
operasi

Yang dapat anda beli dalam sebuah waralaba :
1. Produk atau jasa yang sudah ada dan citra yang baik
2. Rumus atau rancangan yang sudah dipraktekkan
3. Nama dagang atau merk dagang
4. Sistem manajemen keuangan untuk mengandalkan pendapatan keuangan
5. Saran manajerial dari para ahli dalam bidang tersebut
6. Skala ekonomis untuk periklanan dan pembelian
7. Layanan-layanan dari kantor pusat
8. Konsep bisnis yang telah teruji

Keuntungan-keuntungan waralaba bagi terwaralaba : Salah satu
keuntungan dari pembelian waralaba adalah bahwa pengusaha tidak perlu
menanggung semua resiko yang terkait dengan penciptaan suatau bisnis baru.

Keuntungan-keuntungan Waralaba-bagi pewaralaba : Keuntungan yang
diperoleh seorang pewaralaba melalui waralaba berhubungan dengan resiko
eksapensi, kebutuhan modal, dan keuntungan biaya dari daya beli ekstensif.
Untuk menggunakan waralaba sebagai sebuah metode ekspansi, pewaralaba
harus menetapkan nilai dari kredibilitas yang layak dibeli oleh orang lain.

Kerugian-Kerugian Waralaba : Kerugian bagi terwaralaba biasanya
berpusat pada ketidakmampuan pewaralaba untuk menyediakan layanan,
iklan, dan lokasi. Terwaralaba mungkin juga menghadapi masalah kejatuhan
atau dibelinya pewaralaba oleh perusahaan lain. Pewralaba juga menanggung
risiko dan kerugian tertentu dalam memilih alternatif ekspensi ini. Dalam
beberapa kasus, pewaralaba mungkin merasakan sulitnya menemukan
terwaralaba yang berkualitas. Manajemen yang buruk, terlepas dari sebuah
pelatihan dan pengendalian itu dapat tetap menyebabkan kegagalan waralaba.

Jenis-jenis waralaba :
1. Hak penjualan : Di sini para produsen menggunakan waralaba untuk
mendistribusikan lini produk mereka.
2. Menawarkan nama citra jenis ini menawarkan nama citra serta
menjalankan metode bisnis.
3. Menawarkan jasa hal ini mencakup agensi personalia, perusahaan
pembuat laporan pajak pendapatan, dan agensi-agensi real estat.

Sejumlah faktor perlu dipertimbangkan dalam berwaralaba :
1. Waralaba yang belum terbukti versus waralaba yang telah terbukti
2. Stabilitas keuangan waralaba
3. Pasar potensial bagi waralaba baru
4. Keuntungan potensial bagi waralaba baru

Usaha patungan adalah suatu badan usaha terpisah yang melibatkan
kemitraan antara dua peserta aktif atau lebih.

Faktor-faktor Penentu Kesuksesan Usaha Patungan :
1. Penilaian yang akurat tentang pihak-pihak yang terlibat
2. Derajat simatri antara mitranya.
3. Ekspektasi atas hasil-hasil usaha patungan tersebut harus masuk akal.
4. Pemilihan waktu harus tepat

Akuisisi adalah pembelian sebagian perusahaan atau seluruhnya.

Keuntungan akuisisi :
1. Bisnis yang telah mapan.
2. Lokasi yang telah dikenal.
3. Struktur pemesaran yang telah mapan.
4. Biaya aktual untuk membeli sebuah bisnis mungkin lebih murah
5. Para pekerja yang sudah ada.
6. Kesempatan lebih untuk lebih kreatif

Kerugian-kerugian Akuisisi :
1. Catatan kesuksesan yang marginal.
2. Terlalu yakin akan kemampuannya.
3. Hilangnya pekerja yang penting.
4. Penilaian yang terlalu tinggi.
BAB XVII
MENGAKHIRI SUATU PERUSAHAAN BARU

Kebangkrutan adalah sebuah istilah yang ada dalam benak banyak
pengusaha selama beberapa tahun terakhir ini, karena perusahaan
menghadapi perekonomian yang lemah, kompetisi yang meningkat dan
biaya-biaya berbisnis yang melonjak.

Beberapa pelajaran kebangkrutan adalah :
1. Banyak pengusaha menghabiskan terlalu banyak waktu dan upaya untuk
mencoba melakukan diversifikasi dalam pasar yang kurang diketahui
2. Kebangkrutan melindungi pengusaha hanya dari para kreditor
3. Sulit untuk memisahkan pengusaha dari bisnisnya.
4. Banyak pengusaha tidak menyangka bahwa bisnis mereka akan jatuh
sampai hal tersebut menjadi terlalu terlambat.

Beberapa usulan untuk bertahan bertahan hidup :
1. Kebangkrutan dapat digunakan sebagai alat untuk melakukan tawar
menawar
yang
memungkinkan
pengusaha
merestrukturisasi
dan
mereorganisasi perusahaan secara sukarela.
2. Laporkan sebelum perusahaan tersebut kehabisan uang tunai atau tidak
memiliki pemasukan pendapatan agar biaya-biaya yang tidak dilindungi
oleh kebangkrutan dapat dibayar
3. Jangan melapor untuk perlindungan, kecuali perusahaan tersebut
memiliki peluang untuk pulih
4. Bersiaplah untuk mengizinkan para kreditor yang memeriksa semua
transaksi keuangan selama 12 bulan terakhir, untuk mencari kemungkinan
kecurangan kreditor.
5. Pertahankan pencatatan yang baik
6. Pahami sepenuhnya bagaimana cara kerja proteksi terhadap kreditor dan
apa yang diperlukan untuk menjaga keberadaanya
7. Jika proses pengailan ditempuh, alihkan kepada pengadilan kebangkrutan,
yang mungkin merupakan forum yang lebih baik bagi pengusaha.
8. Fokuskan usaha untuk mempersiapkan rencana reorganisasi keuangan
yang realistis

Kunci untuk memperbaiki proses kebangkrutan adalah memberitahukan
kepada para kreditor tentang perkembangan bisnis dan menekankan
pentingnya dukungan mereka selama proses tersebut. Meningkatkan
kredibilitas pengusaha di depan para kreditor akan menolong usaha tersebut
keluar dari kesulitan-kesulitan keuangan tanpa stigma kegagalan.

Tanda-tanda bahaya kebangkrutan : Para pengusaha seharusnya sensitive
terhadap sinyal-sinyal dalam bisnisdan lingkungan yang mungkin merupakan
tanda-tanda peringatan awal suatu masalah. Sering kali pengusaha tidak
menyadari apa yang sedang terjadi atau tidak bersedia menerima hal yang
tidak terelakkan.

Beberapa pertimbangan antara lain :
1. Pengusaha harus berunding dengan keluarganya.
2. Pengusaha sebaiknya meminta bantuan luar dari para professional, teman,
kolega-kolega bisnisnya.
3. Sangatlah penting untuk tidak memaksa mempertahankan suatu usaha
yang akan terus menerus menghabiskan sumber daya, jika akhirnya tidak
dapat dihindari.

Bussines Finance Turnaround Association dapat memberikan dukungan
terhadap rencana :
1. Manajemen langsung yang agresif
2. Manajemen harus memiliki sebuah rencana
3. Bertindak

Strategi-strategi
keluar meliputi penawaran saham perdana, penjualan
saham swasta, suksesi oleh anggota keluarga atau bukan anggota keluarga,
merger dengan perusahaan lain, atau likuidasi perusahaan.

Sebuah rencana suksesi yang efektif perlu memperhatikan factor-faktor
kritis berikut ini :
1. Peranan pemilik usaha dalam tahap transisi
2. Dinamika keluarga
3. Pendapatan untuk anggota keluarga dan pemegang saham yang bekerja
4. Lingkungan bisnis yang sedang berjalan selama transisi
5. Perlakuan terhadap para pekerja yang loyal
6. Konsekuensi-konsekuensi pajak

Perencanaan suksesi itu sebaiknya mempertimbangkan persoalanpersoalan penting sebagai berikut :
1. Manajemen senior perusahaan harus berkomitmen dengan rencana
suksesi apapun. Strategi harus yang ditanggung oleh semua orang.
2. Penting untuk memiliki deskripsi kerja yang jelas & kejelasan penugasan
ketrampilan yang diperlukan untuk mengisi semua dan setiap posisi
3. Proses itu haruslah merupakan sebuah proses yang terbuka.

Rencana Opsi Saham Pekerja : Dalam sebuah rencana opsi saham pekerja
perusahaan dijual kepada pekerja dalam suatu periode waktu. ESOP
menetapkan sebuah entitas legal baru, yang disebut trust kepemilikan saham
pekerja, yang meminjamkan uang demi keuntungan di masa datang.

Manajemen Buyout biasanya melibatkan sebuah penjualan usaha langsung
dengan sejumlah harga yang telah ditetapkan sebelumnya. Hal ini mirip
dengan penjualan rumah milikseseorang. Untuk menentukan harga,
pengusaha memiliki sebuah atas seluruh asset dan menentukan nilai itikad
baik yang telah dicapai dari pendapatan di masa lalu.
Download