Dra. Eka Rini Nurhayati, MSi Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta diharapkan mampu memahami hal ihwal tentang penyelenggaraan pemerintahan negara RI Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta diharapkan mampu : 1. Menjelaskan sistem penyelenggaraan pemerintahan negara 2. Menjelaskan penyelenggaraan negara yang bersih KKN 3. Menjelaskan tata urut peraturan perundang-undangan 4. Menjelaskan lembaga penyelenggara pemerintahan 5. Menjelaskan hubungan Presiden dengan lembaga negara lainnya 6. Menjelaskan proses manajemen pemerintahan. Bentuk Negara Bentuk Pemerintahan Sistem Pemerintahan Kerajaan - Absolut - Konstitusional - Parlementer Republik Parlementer Presidensial Arti sempit : Mekanisme bekerjanya lembaga eksekutif yang dipimpin Presiden selaku Kepala Pemerintahan Arti luas : Mekanisme bekerjanya seluruh lembaga negara 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Indonesia adalah negara yang berdasarkan hukum; Sistem Konstitusional; Kekuasaan Negara yang tertinggi ditangan rakyat; Presiden ialah pemegang kekuasaan pemerintahan negara; Presiden tidak bertanggung jawab kepada DPR; Menteri negara ialah Pembantu Presiden; Kekuasaan Kepala Negara tidak tak terbatas. 1. 2. 3. Tujuan : Untuk menjamin kepastian hukum, krn Indonesia adalah negara hukum; Melindungi masyarakat dari tindakan aparatur dan pihak lain yang sewenangwenang; Melindungi aparatur dari tindakan masy. yang melawan hukum. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Berdasar Tap MPR III/MPR/2000 : UUD 1945 Tap MPR UU PERPU PP Kepres Perda 1. 2. 3. 4. 5. Berdasar UU nomor 10 tahun 2004 : UUD 1945 UU / PERPU PP Perpres Perda (berlaku saat ini) Memegang kekuasaan tertinggi atas AD, AU & AL; Menyatakan perang, membuat perdamaian & perjanjian dg negara lain dg persetujuan DPR; Menyatakan keadaan bahaya… diatur UU; Mengangkat Duta & Konsul..pertimbangan DPR; Menerima penempatan Duta & Konsul neg. lain …pertimbangan DPR; Memberi grasi, rehabilitasi…pertimbangan MA; Memberi abolisi & amnesti … pertimbangan DPR; Memberi gelar, tanda jasa dll…diatur UU Membentuk dewan pertimbangan…diatur UU; Membahas RUU; Mengesahkan RUU yg telah dusetujui DPR menjadi UU; Dalam hal ikhwal yg memaksa, berhak mengeluarkan PERPU; Mengajukan RUU APBN dibahas bersama DPR, pertimbangan DPD; Meresmikan anggota BPK yg dipilih DPR atas pertimbangan DPD; Menetapkan calon Hakim Agung yang diusulkan KY, persetujuan DPR; Mengangkat memberhentikan anggota KY dg persetujuan DPR; Menetapkan dan mengajukan hakim konstitusi. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Partisipasi Rule of Law Transparansi Accountability Responsiveness Responsible Orientasi pd konsensus Kesetaraan ( equity ), berkeadilan Efektivitas dan Efisiensi 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Asas Asas Asas Asas Asas Asas Asas Kepastian Hukum Tertib penyelenggaraan negara Kepentingan Umum Keterbukaan proporsionalitas Profesionalitas Akuntabilitas PENYELENGGARAAN NEGARA YANG BERSIH DARI KKN ISU GLOBAL Partisipasi Rule of law Transparansi Responsiveness Orientasi pada konsensus Equity Efektifitas dan efisiensi Penyelenggaraan negara yang bersih dari KKN Kepastian hukum Tertib penyelenggaraan Negara Kepentingan umum Keterbukaan Proporsionalitas Profesionalitas Akuntabilitas WELFARE STATE Good Governance Asas-asas Umum Ciri-ciri Good Penyelenggaraan Negara Governance (UNDP) (UU No. 28 Th 1999) 13 Untuk menyelesaikan sengketa antara pemerintah dengan warga negaranya Sebelum amandemen : 1. Presiden memegang kekuasaan membentuk UU dengan persetujuan DPR. 2. DPR berhak mengajukan RUU. 1. 2. Setelah amandemen : DPR memegang kekuasaan membentuk UU. Presiden berhak mengajukan RUU kepada DPR. 1. Prakarsa Menteri/LPND Persetujuan Presiden Konsultasi Menteri Kehakiman 4. RUU diajukan pada Presiden 2. Menteri pemrakarsa membentuk Panitia Antar Dept/lembaga 7 hari 5. RUU disampaikan pd DPR Pembahasan di DPR, Menteri mewakili 3. Pertimbangan pd Menteri Kehakiman, Lembaga terkait, PT Organisasi sosial dll 30 hari 6. Pengesahan Sekneg Lembaran negara Aparat pemerintahan : 1. 2. Pemerintah Pusat Pemerintah Daerah Aparat perekonomian : 1. 2. BUMN BUMD Memberi pelayanan & pengaturan Berupaya menjadikan masyarakat mampu membangun dirinya sendiri Aparatur pemerintah harus (Orba): 1. 2. 3. Melayani masyarakat Mengayomi masyarakat Menumbuhkembangkan prakarsa & peranserta masy. Dalam pembangunan UUD 1945 MPR DPR DPD PRESIDEN Meneg Menko LPND Mensesneg Menteri Menseskab Deprtm Staf Ahli Itjen Ditjen TNI Setjen Setditjen Direktorat Direktorat Subdit Bag TU Subdit BPK MA POLRI Kejagung Perwakilan RI di LN Badan/ Pusat MK Badan Ekstra Struktrl Badan indepdn 1. 2. 3. 4. 5. Departemen Menteri Koordinator Menteri Negara LPND Kesekretariatan yang membantu Presiden 6. Kejaksaan Agung 7. Perwakilan RI di Luar Negeri 8. TNI 9. POLRI 10.Badan Ekstra Struktural & Badan Independen Sekretariat Menko Deputi Menko Staf Ahli Menko Menko Bidang Politik dan keamanan Menko Bidang perekonomian Menko Kesejahteraan Rakyat Menteri Negara Kebudayaan dan Pariwisata Meneg Riset dan teknologi Meneg Koperasi dan Usaha kecil menengah Meneg Lingkungan Hidup Meneg Pemberdayaan Perempuan Meneg Pendayagunaan Aparatur Negara Meneg Percepatan Pembangunan Kawasan Timur Indonesia Meneg Perencanaan Pembangunan Meneg BUMN Meneg Komunikasi dan Informasi Lembaga Administrasi Negara (LAN) Arsip Nasional RI Badan Kepegawaian Negara Perpustakaan Nasional RI Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) Badan Pusat Statistik (BPS) Badan Standardisasi Nasional ( BSN) Badan pengawas Tenaga Nuklir Badan Tenaga Atom Nasional Badan Intelijen Negara Lembaga Sandi Negara Badan Urusan Logistik - BULOG BKKBN Lembaga Penerbangan Antariksa Nasional - LAPAN Badan Koordinasi Survei dan pemetaan Nasional BAKOSURTANAL Badan pengawas Keuangan dan Pembangunan - BPKP Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia - LIPI Badan pengkajian dan penerapan Teknologi - BPPT Badan Koordinasi Penanaman Modal - BKPM Badan Pertanahan Nasional - BPN Badan Pengawas Obat dan makanan - BPOM Lembaga Informasi Nasional - LIN Lembaga Ketahanan Nasional - LEMHANAS Bada meteorologi dan Geofisika - BMG Sekretariat Negara, membantu Presiden Sekretariat Kabinet, membantu Presiden selaku Kepala Negara selaku Kepala Pemerintahan Kejaksaan Agung ……… Tingkat Pusat Kejaksaan Tinggi ……… Tingkat propinsi Kejaksaan Negeri …….. Tingkat Kab./Kota 1. 2. Perwakilan Diplomatik Duta Besar Luar Biasa Perwakilan Konsuler Konsul Jenderal dan Konsul 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. Dewan Ekonomi Nasional - DEN Dewan Pemulihan Usaha Nasional - DPUN Dewan Pertimbangan Otonomi Daerah – DPOD Badan Pertimbangan Kepegawaian – BAPEK Badan pertimbangan Jabatan Nasional – BAPERJANAS Komite Olahraga Nasional Indonesa – KONI Komisi Nasional HAM Komisi Ombudsman Nasional – KON Komisi Pemilihan Umum – KPU Komisi Pemeriksa Kekayaan Penyelenggara Negara – KPKPN Komisi Pemberantasan Korupsi – KPK dll 1. 2. 3. 4. 5. Bidang Bidang Bidang Bidang Bidang Politik pertahanan dan keamanan fiskal dan moneter agama peradilan Kewenangan pemerintah pusat lebih besar pada penetapan kebijakan yg bersifat standar, kriteria dan prosedur. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. Menetapkan kebijakan guna mendukung pembangunan sce makro; Menetapkan pedoman ttg standar pelayanan minimal dalam bidang yg wajib dilaksanakan oleh Kabupaten/Kota Menetapkan kriteria penentuan dan perubahan fungsi ruang kawasan/lahan dalam penyusunan tata ruang; Menyusun rencana nasional secara makro; Menetapkan persyaratan akreditasi lembaga pendidikan dan sertifikasi tenaga profesional/ahli serta persyaratan jabatan; Membina & mengawasi penyelenggaraan otonomi daerah yg meliputi pemberian pedoman, bimbingan, pelatihan, arahan, supervisi; Menetapkan pedoman pengelolaan dan perlindungan SDA; Mengelola dan menyelenggarakan perlindungan SDA wilayah laut diluar 12 mil; Mengatur penerapan perjanjian atau persetujuan internasional yang disahkan atas nama negara; Menetapkan standar pemberian izin oleh daerah; Mengatur eksport import dan melaksanakan perkarrantinaan; Menangglangi wabah dan bencana yg beskala nasional; Menetapkan arah dan prioritas kegiatan riset dan tenologi termasuk penelitian dan pengembangan teknologi strategis dan beresiko tinggi Menetapkan kebijakan sistem informasi nasional; Menetapkanpersyaratan kualifikasi usaha jasa; Mengatur sistem lembaga perekonomian negara. Propinsi 1. ◦ ◦ Gubernur Perangkat Propinsi ( Dinas instansi terkait) Kabupaten / Kota 2. ◦ ◦ Bupati / Walikota Perangkat Kabupaten/Kota Bupati/Walikota + Wakil DPRD Sekda Sekwan Ka Badan Ka Kantor Ka Dinas Sekret/TU Sekcam/TU Ka TU Ka Bid Kasi Ka Subdin Kasubid Kasi Kasubag Kaur Presiden Mendagri Menteri Menteri Menteri Gubernur Gubernur Sekda Dinas Badan Bupati Dinas Kantor Bupati Bupati Bupati Badan Kantor Kantor Bupati Sekda Sekda Dinas Badan Sekda Dinas Badan Kantor Bupati URUSAN PEMERINTAHAN ABSOLUT Mutlak Urusan Pem. Pusat 1. Politik LN 2. Pertahanan 3. Moneter & Fiskal 4. Yustisi; 5. Agama CONCURRENT (Urusan bersama Prop & Kab/Kota WAJIB (Obligatory) PILIHAN (Optional) Perencanaan dan pengendalian pembangunan Perencanaan, pemanfaatan dan pengawasan tata ruang, Penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat; Penyediaan sarana dan prasarana umum; Penanganan bidang kesehatan; Penyelenggaraan pendidikan dan alokasi sumber daya manusia potensial; Penanggulangan masalah sosial lintas kabupaten kota; Pelayanan bidang ketenagakerjaan lintas kabupaten kota; Fasilitasi pengembangan koperasi, usaha kecil, menengah termasuk lintas kabupaten kota; Pengendalian lingkungan hidup; Pelayanan pertanahan termasuk lintas kabupaten kota; Pelayanan kependudukan dan catatan sipil; Pelayanan administrasi umum pemerintahan; Pelayanan administrasi penanaman modal lintas kabupaten kota; Penyelenggaraan pelayanan dasar lainnya yg belum dilaksanakan kab/kota; Urusan wajib lainnya yg diamanatkan peraturan perundangundangan. Perencanaan dan pengendalian pembangunan Perencanaan, pemanfaatan dan pengawasan tata ruang, Penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat; Penyediaan sarana dan prasarana umum; Penanganan bidang kesehatan; Penyelenggaraan pendidikan; Penanggulangan masalah sosial; Pelayanan bidang ketenagakerjaan; Fasilitasi pengembangan koperasi, usaha kecil, menengah; Pengendalian lingkungan hidup; Pelayanan pertanahan; Pelayanan kependudukan dan catatan sipil; Pelayanan administrasi umum pemerintahan; Pelayanan administrasi penanaman modal; Penyelenggaraan pelayanan dasar lainnya; Urusan wajib lainnya yg diamanatkan peraturan perundangundangan. Perusahaan Negara – BUMN 1. 2. Persero : modal 51 % dari negara Perum : total modal negara Perusahaan Daerah - BUMD Menetapkan & mengubah UUD Melantik Presiden dan Wakil Memberhentikan Presiden dan Wakil Memberikan penjelasan putuan MPR Menetapkan Tata tertib Menetapkan pimpinan Mengambil/memberi keputusan thd anggota yang melanggar janji Mendengar & membahas laporan pelaksanaan putusan majelis scr berkala/tahunan disampaikan oleh presiden dan lembaga tinggi lain; Sidang : 1. Sidang Umum 2. Sidang Tahunan 3. Sidang Istimewa Produk : 1. 2. 3. Perubahan UUD Ketetapan MPR Keputusan MPR Sebelum amandemen Setelah amandemen 1. Kedudukan lembaga Lembaga tertinggi Lembaga tinggi 2. Anggota DPR + Utusan Daerah & golongan DPR dan DPD 3. Kedudukan Anggota Utusan daerah & gol. hanya mrp tambahan Equal foot DPR dan DPD 4.Tugas /wewenang Memilih presiden Menguji UU Hanya melantik, mendengar sumpah Tidak ada Dalam praktek “lembaga tertinggi” diselewengkan untuk memperkuat posisi presiden : 1. ◦ ◦ 2. 3. Orla, pengangkatan presiden seumur hidup Orba, kekuasaan luar biasa pd presiden Penambahan Utusan golongan anggota MPR menimbulkan kolusi politik Utuan Daerah yg dipilih DPRD prakteknya yg mewakili ex officio Gubernur, pejabat tinggi daerah (Pangdam, Rektor dll) yg kurang mewakili daerah. Kedudukan sbg Kepala pemerintahan : 1. 2. 3. 4. 5. 6. Menetapkan PP Kekuasaan pemerintahan negara enurut UUD ’45 Mengajukan RUU kpd DPR Membahas RUU bersama DPR Mengesahkan UU Dalam kegentingan memaksa berhak mengeluarkan PERPU. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Kekuasaan tertinggi atas angkatan bersenjata Dengan persetujuan DPR menyatakan perang, perdamaian, perjanjian dg negara lain Menyatakan keadaan bahaya Mengangkat duta, konsul dg pertimbangan DPR Memberi grasi, rehabilitasi dgn memperhatikan pertimbangan MA Memberi amnesty, abolisi dg pertimbangan DPR Memberi gelar, tanda jasa dll diatur dalam UU Mengangkat Ketua & anggota lembaga tinggi negara Capres dan Cawapres harus WNI sejak lahir, tidak pernah menerima kewarganegaraan lain karena kehendak sendiri, tidak pernah mengkhianati negara, mampu secara jasmani rohani melaksanakan tugas kewajiban sebagai Presiden dan Wakil; Diusulkan Partai Politik atau gabungan Parpol, dipilih langsung oleh rakyat; Pasangan yang mendapat suara 50 % atau lebih dari jumlah suara dan setidaknya 20 % suara di setiap propinsi yg tersebar di lebih setengah jumlah propinsi dilantik menjadi Presiden dan Wakil; Lebih lanjut diatur dalam UU. 2. Dapat diberhentikan MPR atas usul DPR Ditengarai ada penyelewengn Presiden/Waki l DPR minta MK menyelidiki 90 hari MK memeriksa, Mengadili memutuskan Paling lambat 30 hariMPR sidang Minimal dihadiri ¾ anggota Disetujui 2/3 yg hadir Membentuk UU Melakukan pengawasan : pelaksanaan UU, pelaksanaan APBN, kebijakan pemerintah Membahas, meratifikasi atau memberi persetujuan pernyataan perang, perdamaian, perjanjian dg negara lain oleh presiden; Membahas hasil pemeriksaan keuangan negara oleh BPK Menampung, memudahkan aspirasi masy.; Melaksanakan hal lain yg ditugaskan oleh MPR atau UU; Memilih anggota BPK dengan pertimbangan DPD Meminta keterangan kepada presiden Mengadakan penyelidikan Mengadakan perubahan RUU Mengajukan pernyataan pendapat Mengajukan RUU Menentukan anggaran DPR Memanggil seseorang Rapat Rapat Rapat Rapat Rapat Rapat Rapat Paripurna Paripurna luar biasa fraksi alat kelengkapan kerja dengar pendapat komisi dengar pendapat umum DPR lahir dengan Maklumat Wakil Presiden X tanggal 16 Oktober 1945, dengan mengubah status KNIP mjd legislatif Pengisian anggota DPR : 1. 2. 3. 4. Tahun 1955 – pemilu Tahun 1960 karena anggota DPR menolak rancangan anggaran Pemerintah, DPR dibubarkan oleh Presiden (anomali ) Era Soeharto, DPR sebagian dipilih sebagian diangkat Sejak amandemen UUD ’45 semua anggota DPR dipilih Pemilu harus memperhatikan : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Keseimbangan perwakilan Jawa dan luar Jawa Sistem penyederhanaan partai Sistem pemilihan mendekatkan wakil dg rakyat pemilih Sistem yg mendorong keanggotaan yg bermutu Sistem yg adil, jujur terbuka Sistem yg menjamin tertib, aman, damai jauh dari tekanan Sistem yg menjamin keterwakailn minoritas Jumlah maksimal anggota dewan walaupun ada pertambahan penduduk. UU 3/1999 menghapus Lembaga Recall, dianggap sebagai cara mengusir anggota DPR dr orang yg tidak disukai penguasa partainya Pranata recall ORBA lemah : 1. 2. 3. 4. Recall bertentangan dg asas perwakilan yg dipilih rakyat, karena penarikan oleh pimpinan partai dan keputusan oleh Presiden; Prakteknya recall digunakan utk melumpuhkan perbedaan pendapat oposisi; Presiden bisa menyalah gunakan wewenang, apabila bertentangan dg kehendak Presiden, keputusan tidak dikeluarkan; Memberi rasa takut anggota untuk mengeluaarkn pendapat yg berbeda dg pemerintah. 1. Gagasan lahirnya DPD : Mengubah sistem perwakilan menjadi 2 kamar (bicameral) seperti di AS, DPD = Senat, DPR = Hause of Representatif DPD + DPR = MPR = Congress 2. Meningkatkan keikutsertaan daerah terhadap jalannya politik pengelolaan negara DPD hanya komplemen DPR tidak mandiri, karena hanya berwenang mengajukan usul RUU dan melaporkan hasil pengawasan kepada DPR Usulan RUU-nya pun terbatas bidang tertentu DPD tidak punya hak inisiatif, dan hak menolak atau melakukan perubahan Dipilih dari setiap propinsi melalui pemilu; Jumlah anggota sama di setiap propinsi, maksimal 1/3 jumlah anggota DPR; Bersidang minimal 1 kali setahun. Kewenangan : 1. Mengajukan RUU berkaitan dg daerah kepada DPR; 2. Membahas RUU pada poin 1; 3. Memberi pertimbangan DPR atas RUU APBN berkaitan pajak, pendidikan dan agama; 4. Pengawasan pelaksanaan UU 1 & 3. 1. 2. 1. 2. Tugas : Tanggungjawab pemeriksaan tentang keuangan negara; Semua pelaksanaan APBN, APBD, anggaran BUMN, BUMD berdasar UU; Kewajiban : Memberitahukan hasil pemeriksaan kepada DPR, DPD dan DPRD sesuai kewenangannya; Hasil pemeriksaan yg ditindaklanjuti adl yg merugikan keuangan negara. 1. 2. 1. 2. Kedudukan : Lembaga Tinggi Negara Pengadilan tertinggi dari semua lingkungan peradilan Keanggotaan : Terdiri dari hakim Agung yg disulkan Komisi Yudisial kepada DPR dan ditetapkan Presiden Komisi Yudisial diangkat dan diberhentikan oleh Presiden Berwenang memeriksa dan memutus : 1. 2. 3. Permohonan kasasi Sengketa tentang kewenangan mengadili Permohonan peninjauan kembali putusan pengadilan yg telah memperoleh kekuatan hukum tetap. Keanggotaan : 1. Terdiri dari 9 orang Hakim Konstitusi yg ditetapkan oleh Presiden, yang diajukan 3 orang oleh MA 3 orang oleh DPR 3 orang oleh Presiden 2. Pengangkatan & pemberhentian anggota diatur dengan UU 1. 2. 3. 4. Menguji UU terhadap UUD Memutus sengketa kewenangan lembaga negara yg kewenangannya diberikan UUD Memutus pembubaran parpol Memutus perselisihan tentang pemilu Kewajiban : Memberi putusan atas pendapat DPR mengenai dugaan pelanggaran oleh Presiden/Wapres menurut UUD PERENCANAAN PENGORGANISASIAN PELAKSANAAN PENGAWASAN PROPENAS REPETA RENSTRA PROPEDA Prinsip Pembagian habis tugas Prinsip perumusan tugas pokok fungsi yang jelas Prinsip fungsionalisasi Prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi Prinsip kontinuitas Prinsip lini dan staf Prinsip kesederhanaan Prinsip fleksibilitas Prinsip pendelegasian wewenang yang jelas Prinsip pengelompokan yang homogen Rinsip rentang/jenjang pengendalian Rinsip akordion 1. Jenis koordinasi : Koordinasi hierarkhis (vertikal) Koordinasi fungsional : ◦ Horisontal ◦ Diagonal ◦ Teritorial Harus dimulai sejak perumusan kebijakan Ditentukan siapa /satker mana yg scr fungsional berwenang bertgg jawab atas suatu masalah; Satker yg berwenang wajib memprakarsai penyelenggrrn koordinasi; Kejelasan wewenang, tgg jwab dan tgs instansi terkait; Dirumuskan program kerja; Ditetapkan prosedur & tata cara koordinasi; Dikembangkan komunikasi & konsultasi timbal balik utk persepsi dan kerjasama; Koordinasi efektif apbl pejabat ybs memiliki kredibilitas & kepemimpinan yg baik; Perlu dipilih sarana yg tepat Kebijaksanaan Rencana Prosedur dan tata kerja Rapat – briefing SK bersama / Surat Edaran bersama Tim, panitia kelompok kerja, gugus tugas, satuan tugas Dewan / badan BKKBN, Dewan Riset Nasional) Sistem administrasi manunggal satu atap (SAMSAT) Sidang kabinet • Paripurna • Terbatas Rapat di lingkungan Menteri koordinator Koordinasi antara Departemen/Instansi Pemerintah tingkat Pusat Koordinasi aparatur pemerintah pusat di luar negeri Koordinasi pemerintah pusat thd pemerintah daerah : ◦ Selaku aparatur pusat : Fungsional horisontal Fungsional diagonal ◦ Menteri/departemen dan instansi teknis Koordinasi tingkat daerah Hubungan kerja : Bersifat koordinatif Bersifat konsultatif dan informatif 1. 2. 3. 1. 2. 4. 1. 2. Umum Pengawasan Melekat, pengendalian atas gerak organisasi dan bawahan yg dipimpin; Pengawasan fungsional : Aparat wasnal intern instansi : Itjen, Inspektorat di LPND, Bawasprop, Bawaskab/kota, Satuan pengawasan intern di berbagai BUMN/BUMD Aparat wasnal ekstern instansi/intern pemerintah : BPK Pengawasan Teknis Fungsional Ditujukan kepada aparatur : Menpan, BKN, LAN, Ditjen Anggaran, Bappenas Ditujukan kepada masyarakat : Dinas Tata Kota, BPN, Depdikbud, Kepolisian, Legislatif Kriteria wasmas yang baik : Obyektif Bermaksud perbaikan Memberitahukan fakta dengan jelas, lengkap dan bukti; Memberitahu bentuk penyimpangan Menjelaskan patokan yg dilanggar; Memuat saran; Jelas identitas yg menyampaikan. Menguji scr material terhadap peraturan perundangan dibawah UU Menyatakan tidak sah semua peraturan perundangan dibawah UU apabila bertentangan dg peraturan perundangan yg lebih tinggi