BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian 1

advertisement
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian
1. Jenis Penelitian
Jenis data penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
sekunder. Data sekunder merupakan data yang diperoleh secara tidak
langsung. Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa laporan tahunan
yang diperoleh dari website masing-masing bank syariah.
2. Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif.
Penelitian ini termasuk penelitian sebab akibat dua variabel atau lebih atau
sering disebut dengan penelitian kausatif. Penelitian kaustif berguna untuk
mengukur hubungan-hubungan antar variabel penelitian atau berguna untuk
menganalisis bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lainnya.1
Dimana Ukuran Dewan Komisaris, Ukuran Dewan Pengawas Syariah,
Kepemilikan Institusional dan Profitabilitas merupakan variabel independen
dan pengungkapan Islamic Social Reporting merupakan variabel dependen
B. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel
1
Husein Umar, Desain Penelitian Akuntansi Keperilakuan (Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 2008), hlm. 8
53
53
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Varabel Terikat (Dependen)
Variabel dependen atau variabel terikat adalah tipe variabel yang
dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel independen. Variabel dependen
dalam penelitian ini adalah pengungkapan CSR menggunakan indeks Islamic
social reporting, dimana variabel dependen disimbolkan dengan “Y”.
2. Variabel Bebas (Independen)
Variabel independen atau variabel bebas adalah variabel yang
menjelaskan atau mempengaruhi variabel lain. Variabel independen yang
digunakan dalam penelitian ini adalah Ukuran Dewan komisaris (X 1),
Ukuran Dewan Pengawas Syariah (X 2), Kepemilikan Institusional (X3), dan
Profitabilitas (X4).
55
Tabel 3.1
Definisi Operasional Variabel
No
Variabel
Definisi
Skala
1.
Pengungkapan
Islamic Social
Reporting (Y)
Indeks pengungkapan masing-masing
perusahaan yang dihitung melalui
jumlah item yang sesungguhnya
diungkapkan perusahaan dengan
jumlah semua item yang mungkin
diungkapkan
Rasio
2.
Ukuran Dewan
Komisaris (X1)
Jumlah anggota dewan komisaris yang
dimiliki perusahaan yang disebutkan
dalam laporan tahunan
Jumlah anggota dewan pengawas
syariah yang dimiliki perusahaan yang
disebutkan dalam laporan tahunan
Nominal
3.
Ukuran Dewan
Pengawas
Syariah (X2)
Jumlah Total Dewan Komisaris
Nominal
Jumlah Total Dewan Pengawas Syariah
4.
Kepemilikan
Institusional
(X3)
Presentase kepemilikan saham
perusahaan oleh institusi/lembaga
seperti perusahaan asuransi, dana
pensiun atau perusahaan lain.
Rasio
5.
Profitabilitas
(X4)
Proksi return on equity (ROE) yang
diperoleh dengan membagikan laba
bersih dan ekuitas
Rasio
Sumber : data diolah
Pengukuran
56
C. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi Penelitian
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang akan diteliti. 2 Populasi
yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh Bank Umum Syariah
berdasarkan data dari Bank Indonesia yaitu sebanyak 12 Bank Umum Syariah
(BUS).
2. Sampel Penelitian
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini judgement sampling, yaitu
salah satu bentuk purposive sampling dengan mengambil sampel yang telah
ditentukan sebelumnya berdasarkan maksud dan tujuan penelitian selama
periode penelitian. Data yang digunakan 10 bank umum syariah dari 12 bank
umum syariah berdasarkan data dari www.bi.go.id yang memunuhi kriteria
sampel. Adapun kriteria sampel yang digunakan sebagai berikut :
a. Bank Umum Syariah yang mempublikasikan laporan tahunan yang
lengkap secara berturut-turut dari tahun 2012-2014.
b. Perusahaan tersebut mencantumkan data-data yang dibutuhkan dalam
penelitian ini secara lengkap.
2
Syamsul Hadi, ”Metodologi Penelitian Kuantitatif untuk Akuntansi Keuangan” (Yogyakarta
: Ekonisia, 2006), hlm. 45.
57
Tabel 3.2
Daftar Bank Umum Syariah (BUS) yang Memenuhi Kriteria
No
Nama Bank
Kode
1.
Bank Muamalat Indonesia
BMI
2.
Bank Mega Syariah
MEGAS
3.
Bank Syariah Mandiri
BSM
4.
Bank Bukopin Syariah
BKPNS
5.
BNI Syariah
BNIS
6.
BRI Syariah
BRIS
7.
BCA Syariah
BCAS
8.
BJB Syariah
BJBS
9.
Panin Bank Syariah
PBS
10. Maybank Syariah
MYBS
D. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini berupa laporan tahunan (annual report)
perusahaan yang diperoleh dari website masing-masing bank umum syariah yang
memenuhi kriteria sampel, yaitu yang mempublikasikan laporan tahunan (annual
report) secara berturut-turut dari tahun 2012 sampai 2014.
E. Teknik Pengumpulan Data
Dalam Penelitian ini digunakan metode pengumpulan data dengan cara
studi dokumentasi atau non participant observation, yaitu dengan mengkaji
buku-buku, jurnal, dan makalah untuk dapat landasan teoritis yang komprehensif
58
serta eksplorasi annual report pada perbankan syariah. Adapun data-data yang
digunakan adalah laporan bank umum syariah dari periode 2012-2014 yang
dipublikasikan melalui website masing-masing yang di dalamnya berkaitan
dengan variabel yang digunakan dalam penelitian ini.
F. Metode Analisis Data
1. Analisis Statistik Deskriptif
Alat yang digunakan untuk menggambarkan dan mendeskripksikan
rata-rata, median, maksimum dan minimum, serta standar deviasi. Dalam
statistik parametrik data harus terdistribusi secara normal.
2. Uji Asumsi Klasik
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode analisis statistik dengan menggunakan SPSS. Peneliti melakukan
asumsi klasik terlebih dahulu sebelum melakukan pengujian hipotesis.
Pengujian asumsi klasik dilakukan terdiri atas uji normalitas, uji
multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas adalah uji yang digunakan untuk menguji apakah
dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki
distribusi normal. Regresi yang baik adalah regresi yang memiliki data
yang berdistribusi normal. Ada beberapa cara untuk mendeteksi apakah
59
data berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan
analisis statistik.3
Dasar pengambilan menggunakan analisis grafik adalah dengan
melihat pola sebaran data disekitar garis diagonal. Jika data tersebut
menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal,
maka disimpulkan data tersebut normal. Sedangkan dasar pengambilan
menggunakan analisis statistik yaitu dengan membandingkan nilai sig
dengan tingkat kepercayaan (α=0.05). Jika nilai sig lebih besar dari nilai
α (sig≥α), maka dapat disimpulkan bahwa data tersebut normal.4
b. Uji Multikolinieritas
Uji ini digunakan untuk menguji apakah model regresi ditemukan
korelasi antar variabel independen. Model regresi yang baik adalah tidak
terdapat gejala multikolinieritas. Untuk mengetahui ada atau tidaknya
gejala tersebut dapat dilihat dari nilai tolerance dan variance inflation
factor (VIF). Dasar pengambilan keputusannya adalah nilai VIF ≥ 10,
maka model regresi memiliki gejala multikolinearitas. Apabila nilai
tolerance ≤ 0,01, maka model regresi memiliki gejala multikolinearitas.5
3
Imam Ghazali, “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19, Cet. Ke-5”,
(Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2005), hlm. 160.
4
Imam Ghazali, “Aplikasi Analisis Multivariate... hlm. 163.
5
Imam Ghazali, “Aplikasi Analisis Multivariate... hlm. 106.
60
c. Uji Heteroskedassitas
Uji heteroskedasitas digunakan bertujuan untuk mengetahui
apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual
satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik
adalah tidak terjadi heteroskedasitas. Analisis deteksi adanya masalah
heteroskedasitas dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan grafik
scatterplot.
Dasar pengambilan keputusan dengan menggunakan grafik
scatterplot adalah dengan melihat pola yang dibentuk oleh titik-titik
dalam grafik. Apabila titik-titik tersebut membentuk pola tertentu, maka
dapat disimpulkan bahwa terdapat gejala heteroskedasitas. Sedangkan
dasar pengambilan keputusan dengan menggunakan uji gletjser adalah
dengan membandingkan nilai sig variabel independen dengan nilai α
(0,5). Apabila nilai sig lebih besar α (sig> α), maka dapat disimpulkan
bahwa model regresi tidak terdapat gejala heteroskedastisitas.6
d. Uji Autokorelasi
Uji autokeorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam sutau
model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada
periode t dengan kesalahan periode t-1 jika terjadi korelasi maka
dinamakan ada problem autokorelasi. Model regresi yang baik adalah
6
Singgih Santoso, Metode Penelitian Kuantitatif: Plus Aplikasi Program SPSS (Ponorogo:
Pusat Penerbitan Fakultas Ekonomi (P2-FE) Universitas Muhammadiyah Ponorogo, 2010), hlm. 139.
61
regresi yang bebas dari autokorelasi. 7 Dalam penelitian ini untuk
mendeteksi ada tidaknya autokorelasi dengan menggunakan uji Durbin
Watson. Uji ini digunakan untuk mendeteksi autokorelasi tingkat satu dan
mensyaratkan adanya konstanta dalam model regresi dan tidak ada
variabel lagi diantara variable independent.
3. Pengujian Hipotesis
a. Analisis Regresi Berganda
Analisis Regresi berganda digunakan untuk mencari nilai variabelvariabel dalam linear berganda dan untuk setiap observasi dari beberapa
variabel selalu mengandung random error atau selisih antara nilai
observasinya dengan nilai penduganya. Persamaan regresi yang digunakan
yaitu :
Y = α + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + e
Dimana :
Y = Islamic Social Reporting
α = Konstanta
b
= Koefisien regresi model
X1 = Ukuran dewan komisaris
X2 = Ukuran dewan pengawas syariah
7
Imam Ghazali, “Aplikasi Analisis Multivariate... hlm. 110.
62
X3 = Kepemilikan Institusional
X4 = Profitabilitas (ROE)
e
= Error
b. Uji Signifikansi
1) Uji Statistik t
Uji Statistik t dilakukan untuk menunjukkan seberapa jauh
pengaruh variabel independen secara individual dalam menerangkan
variasi variabel dependen. Dasar pengambilan keputusannya dilakukan
dengan melihat nilai signifikansi t masing-masing variabel pada output
hasil regresi menggunakan SPSS dengan significance level 0,05
(α=5%).
Jika nilai signifikansi lebih besar dari α maka hipotesis ditolak
(koefisien regresi tidak signifikan), yang berarti secara individual
variabel independen tidak mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap variabel dependen. Jika nilai signifikansi lebih kecil dari α
maka hipotesis diterima (koefisien regresi signifikan), berarti secara
individual variabel independen mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap variabel dependen.8
2) Uji Statistik F
8
Imam Ghozali. 2009. Aplikasi Analisis Multivariate… hlm. 25.
63
Uji F bertujuan untuk menunjukkan apakah semua variabel
independen yaitu Ukuran Dewan Komisaris, Ukuran Dewan Pengawas
Syariah,
Kepemilikan
mempunyai
pengaruh
Institusional,
secara
dan
Profitabilitas
bersama-sama
terhadap
(ROE)
variabel
dependen yaitu Islamic Social Reporting. Pengujian dilakukan dengan
menggunakan significance level 0.05 (α = 5%).
Penerimaan atau penolakan hipotesis dilakukan dengan kriteria
sebagai berikut :
a) Bila signifikansi F< 0.05 maka H0 ditolak atau Ha diterima yang
berarti koefisien regresi signifikan. Artinya terdapat pengaruh yang
signifikan antara semua variabel independen terhadap variabel
dependen.
b) Bila signifikansi F> 0.05 maka H 0 atau Ha diterima atau ditolak
yang berarti yang berarti koefisien regresi tidak signifikan. Artinya
tidak terdapat pengaruh antara variabel independen terhadap
variabel dependen.
3) Uji R2 atau Koefisien Determinasi
Untuk mengetahui lebih jauh hubungan antara variabel salah
satu alat analisis yang bisa digunakan adalah koefisien determinasi.
Dengan koefisien determinasi ini kita bisa mengetahui seberapa besar
hubungan variabel dalam pengertian yang lebih jelas. koefisien
64
determinasi akan menjelaskan seberapa besar perubahan atau variabelvariabel yang lain.
Nilai koefisien determinasi adalah antara 0 dan 1. Nilai R2
yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam
menjelaskan variasi variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang
mendekati
satu
berarti
variabel-variabel
independen
hampir
memberikan semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi
variasi variabel dependen.
53
Download