Annual Report 2014

advertisement
03
04
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Management Discussion and Analysis
Corporate Governance
PT ATPK Resources Tbk / Laporan Tahunan 2014
1
01
02
Kinerja 2014
Profil Perusahaan
2014 Performance
Company Profile
Daftar Isi
Table of Contents
01
32
Profil Anggota Dewan Komisaris
Profile of Members of the Board of Commissioners
34
Profil Anggota Direksi
Profile of Members of the Board of Directors
38
Profil Sumber Daya Manusia
Workforce Profile
40
Komposisi Kepemilikan Saham
Share Ownership
Peristiwa Penting 2014
Significant Events In 2014
42
Anak Perusahaan
Subsidiaries
11
Laporan Dewan Komisaris
Report of the Board of Commissioners
49
Kronologis Pencatatan Saham
Share Listing Chronology
15
Laporan Direksi
Report of The Board of Directors
50
Lembaga & Profesi Penunjang Pasar Modal
Capital Market Supporting Institutions &
Professions
2014 Performance
6
Ikhtisar Keuangan
Financial Highlights
7
Pergerakan Saham dan Volume Perdagangan
Saham ATPK di Bursa Efek Indonesia 2013-2014
ATPK Share Price and Trading Volume on
the Indonesia Stock Exchange 2013-2014
8
02
Profil Perusahaan
Company Profile
03 Analisis &
Pembahasan Manajemen
22
Sekilas PT ATPK Resources Tbk
PT ATPK Resources Tbk at a Glance
23
Riwayat Singkat ATPK Resources Tbk
Brief Chronicle of ATPK Resources Tbk
54
Tinjauan Operasi per Sektor Usaha
Operational Review
29
Bidang & Kegiatan Usaha
Business Activities
55
Pemasaran
Marketing
30
Struktur Organisasi Korporasi
PT ATPK Resources Tbk
Corporate Organization Structure of
PT ATPK Resources Tbk
56
Prospek Usaha
Business Prospect
57
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian
Consolidated Statements of Comprehensive Income
31
2
Kinerja 2014
Visi, Misi & Strategi Perseroan
Corporate Vision, Mission & Strategy
PT ATPK Resources Tbk / 2014 Annual Report
Management Discussion & Analysis
03
58
04
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Management Discussion and Analysis
Corporate Governance
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
Consolidated Statements of Financial Position
04 Tata Kelola Perusahaan
Corporate Governance
61
Laporan Arus Kas Konsolidasian
Consolidated Statements of Cash Flows
74
Dewan Komisaris
Board of Commissioners
62
Rasio Keuangan Penting
Key Financial Ratios
75
Direksi
Board of Directors
63
Struktur Permodalan
Capital Structure
79
Komite Audit
The Audit Committee
64
Perikatan dan Perjanjian Penting
Significant Agreements and Commitments
81
Sekretaris Perusahaan
Corporate Secretary
67
Aset Kontinjensi
Contingency Assets
83
Unit Audit Internal
Internal Audit
68
Kebijakan Dividen
Dividend Policy
85
Sistem Pengendalian Internal
Internal Control System
68
Informasi Material Mengenai Investasi
Material Information on Investments
86
Manajemen Risiko
Risk Management
68
Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum
Terbatas II (“PUT II”)/2013
Use of Proceeds from Rights Issue II/2013
88
Perkara Penting yang Sedang Dihadapi Perusahaan
Material Litigations Faced by the Company
70
Perubahan Peraturan Perundang-undangan &
Dampaknya terhadap Perseroan
Changes in Regulations &
Their Impacts on the Company
89
Saksi Administratif
Administrative Sanctions
90
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
92
Tanggung Jawab Produk
Product Responsibility
71
Perubahan Kebijakan Akuntansi & Dampaknya
terhadap Perseroan
Changes in Accounting Policy & Their Impacts on
the Company
05 Laporan Keuangan
Konsolidasian
Consolidated Financial Statements
PT ATPK Resources Tbk / Laporan Tahunan 2014
3
01
4
02
Kinerja 2014
Profil Perusahaan
2014 Performance
Company Profile
PT ATPK Resources Tbk / 2014 Annual Report
03
04
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Management Discussion and Analysis
Corporate Governance
Kinerja 2014
2014 Performance
01
Ikhtisar Keuangan
Financial Highlights
Pergerakan Saham dan Volume Perdagangan
Saham ATPK di Bursa Efek Indonesia 2013-2014
ATPK Share Price and Trading Volume on
the Indonesia Stock Exchange 2013-2014
Peristiwa Penting 2014
Significant Events In 2014
Laporan Dewan Komisaris
Report of the Board of Commissioners
Laporan Direksi
Report of The Board of Directors
PT ATPK Resources Tbk / Laporan Tahunan 2014
5
01
02
Kinerja 2014
Profil Perusahaan
2014 Performance
Company Profile
Ikhtisar Keuangan
Financial Highlights
(Dalam Ribuan Rupiah)
(Expressed in Thousand Rupiah)
Ikhtisar Laporan
Laba Rugi Komprehensif
Konsolidasian
2013
Penjualan Bersih
672.653.702
409.411.286
181.494.610
Net Sales
Laba Kotor
160.391.823
36.093.293
12.620.430
Gross Income
Laba (Rugi) Usaha
83.207.990
16.760.284
(14.066.092)
Income (Loss) from Operations
Laba (Rugi) Bersih
52.939.998
13.040.702
(16.740.643)
Nett Income (Loss)
Total Comprehensive Income Attributable
to Owner of the Parent Entity
Laba (Rugi) Komprehensif yang dapat
diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk
Laba (Rugi) Komprehensif yang dapat
diatribusikan kepada Kepentingan NonPengendali
Laba (Rugi) Usaha Per Saham Dasar Dilusian
Laba (Rugi) Bersih per Saham Dasar Dilusian
2012
Summary of Consolidated
Statements of Comprehensive
Income
2014
53.679.350
12.667.883
(21.557.772)
(739.352)
372.819
4.817.129
Total Comprehensive Income Attributable
to Non-Controlling Interest
14
3
(15)
Income (Loss) from Operations Per Share Basic
and Diluted
9,19
2,26
(18,31)
Nett Income (Loss) Per Share Basic
and Diluted
Ikhtisar Laporan Posisi Keuangan
Konsolidasian
Aset Lancar
Summary of Consolidated Statements
of Financial Position
695.699.944
345.398.433
145.188.931
1.043.207.058
1.137.966.057
856.230
Fixed Assets
Aset Lain-lain
56.958.060
5.975.455
4.784.440
Other Assets
Jumlah Aset
Aset Tetap
Current Assets
1.795.865.062
1.489.339.945
150.829.601
Total Assets
Liabilitas Lancar
216.439.884
261.505.049
103.445.827
Current Liabilities
Liabilitas Tidak Lancar
405.267.749
106.617.465
3.559.718
Non-Current Liabilities
Jumlah Liabilitas
621.707.633
368.122.514
107.005.544
Total Liabilities
(3.149.426)
(2.410.074)
(2.491.941)
Non-controlling Interest
Kepentingan Non-Pengendali
Total Ekuitas yang Dapat Diatribusikan Kepada
Pemilik Entitas Induk
Jumlah Saham Beredar
1.177.306.855
1.123.627.505
46.315.999
Equity attributable to owners of
parents entity
5.760.245
5.760.245
914.325
Total Circulated Shares
479.260.060
83.893.384
41.743.104
Jumlah Investasi
Total Investment
Modal Kerja Bersih
Net Working Capital
Analisis Rasio
Ratio Analysis
Rasio Usaha
Operating Ratio
Margin Laba (Rugi) Kotor
23,8%
8,8%
7,0%
Gross Income (Loss) Margin
Margin Laba (Rugi) Usaha
12,4%
4,1%
-7,8%
Operating Income (Loss) Margin
Margin Laba (Rugi) Bersih
7,87%
3,19%
-9,22%
Net Income (Loss) Margin
Laba (Rugi) Bersih terhadap Jumlah Aset
2,95%
0,88%
-11,10%
Net Income (Loss) on Total Assets
Laba (Rugi) Bersih terhadap Ekuitas
4,50%
1,2%
-36,1%
Net Income on Equity
321,43%
132,08%
140,35%
Current Ratio
Rasio Jumlah Liabilitas Lancar Terhadap Jumlah
Aset
12,05%
17,56%
68,58%
Total Liabilities Current to Total Assets
Rasio Jumlah Liabilitas Terhadap Ekuitas Pemilik
Perusahaan
52,81%
32,76%
231,03%
Total Liabilities to Total Owners of The
Company Equity
3,2
1,3
1,4
Current Ratio
Total Current Assets to Non Current Assets
Ratio
Rasio Keuangan (%)
Financial Ratio (%)
Rasio Lancar
Rasio Keuangan (x)
Financial Ratio (x)
Rasio Lancar
Rasio aset Lancar terhadap aset Tidak lancar
0,6
0,3
25,7
Rasio Jumlah Piutang Terhadap Pendapatan
278
48
133
Total Receivables to Total Revenue Ratio
Rasio Jumlah Liabilitas Lancar Terhadap
Liabilitas Tidak Lancar
1
2
29
Total Liabilities Current to Total Non Current
Liabilities Ratio
Rasio Jumlah Liabilitas Lancar Terhadap Jumlah
Aset
0,1
0,2
0,7
Total Liabilities Current to Total Assets Ratio
Rasio Jumlah Liabilitas Terhadap Ekuitas Pemilik
Perusahaan
0,5
0,3
2,3
Total Liabilities to Total Owners of The
Company Equity Ratio
6
PT ATPK Resources Tbk / 2014 Annual Report
03
04
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Management Discussion and Analysis
Corporate Governance
Pergerakan Saham Dan Volume
Perdagangan Saham ATPK
di Bursa Efek Indonesia 2013-2014
ATPK Share Price and Trading Volume
on the Indonesia Stock Exchange 2013-2014
Periode
Period
Tertinggi
Highest
Terendah
Lowest
Penutupan
Closing
Volume Transaksi
Trading Volume
Jumlah Saham Beredar
Number of Shares Issued
2013
Kuartal I / Quarter I
220
118
158
156.626.000
914.324.669
Kuartal II / Quarter II
205
155
170
154.993.500
914.324.669
Kuartal III / Quarter III
220
135
194
41.959.000
914.324.669
Kuartal IV / Quarter IV
290
193
270
79.574.500
5.760.245.414
2014
Kuartal I / Quarter I
285
240
255
20.239.000
5.760.245.414
Kuartal II / Quarter II
255
205
236
38.016.000
5.760.245.414
Kuartal III / Quarter III
265
224
228
911.739.000
5.760.245.414
Kuartal IV / Quarter IV
227
200
209
74.106.000
5.760.245.414
PT ATPK Resources Tbk / Laporan Tahunan 2014
7
01
02
Kinerja 2014
Profil Perusahaan
2014 Performance
Company Profile
Peristiwa Penting 2014
Significant Events in 2014
7 Januari 2014
21 Januari 2014
7 January 2014
21 January 2014
Perseroan menyampaikan keterbukaan informasi berupa
laporan hasil pelaksanaan transaksi material & afiliasi
sehubungan Penawaran Umum Terbatas II Perseroan.
The Company made an information disclosure in the form
of a report on results on the implementation of material
transactions and transactions with affiliated parties in
relation to the Rights Issue II.
Perseroan menyampaikan keterbukaan informasi RelaasPanggilan sidang dari Pengadilan Negeri Jakarta Pusat
untuk perkara perdata Nomor 564/Pdt.G/2013/PN.Jkt.Pst
antara Hopaco Properties Limited cs. (Para Penggugat)
melawan Dr. H. M. Wasisto Budiharsoyo cs./para mantan
Direksi Perseroan (Para Tergugat).
The Company made an information disclosure, i.e. the
Court Summons by the District Court of Central Jakarta
for the civil case No. 564/Pdt.G/2013/PN.Jkt.Pst between
Hopaco Properties Limited et al. (Litigants) v. Dr. H.
M. Wasisto Budiharsoyo et al./former Directors of the
Company (Defendants).
7 Maret 2014
30 Mei 2014
7 March 2014
30 May 2014
Perseroan menyampaikan keterbukaan informasi RelaasPanggilan sidang dari Pengadilan Negeri Jakarta Selatan
untuk perkara perdata Nomor 574/Pdt.G/2013/PN.Jkt.Pst
antara Hopaco Properties Limited cs. (Para Penggugat)
melawan Perseroan cs. (Para Tergugat).
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan
memutuskan, antara lain, menyetujui Laporan Tahunan
Perseroan dan mengesahkan laporan keuangan untuk
tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013
yang diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Drs. Ferdinand.
The Company made an information disclosure, i.e. the
Court Summons by the District Court of South Jakarta
for the civil case No. 574/Pdt.G/2013/PN.Jkt.Pst between
Hopaco Properties Limited et al. (Litigants) v. the Company
et al. (Defendants).
The Annual General Meeting of Shareholders decided,
among others, to approve the Company’s Annual Report
and authorize the financial statements for the fiscal
year ended 31 December 2013 as audited by the Public
Accounting Firm Drs. Ferdinand.
5 Juni 2014
5 June 2014
Anak perusahaan Perseroan, PT Mega Alam Sejahtera
(MAS) mendapatkan peringkat PROPER (Program
Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan
Lingkungan Hidup) Hijau tahun 2013-2014 dari Gubernur
Kalimantan Timur.
8
PT ATPK Resources Tbk / 2014 Annual Report
The Company’s subsidiary, PT Mega Alam Sejahtera (MAS)
received the Green PROPER (Company Performance rating
Assessment Program for Environmental Management)
from the Governor of East Kalimantan.
03
04
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Management Discussion and Analysis
Corporate Governance
15 Juli 2014
15 July 2014
Perseroan
menyampaikan
keterbukaan
informasi
keputusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat untuk Perkara
Perdata Nomor 574/Pdt.G/2013/PN.Jkt.Pst dan Nomor
564/Pdt.G/PN.Jkt.Pst dalam perkara masing-masing antara
Hopaco Properties Limited cs. (Para Penggugat) melawan
Perseroan cs. dan Dr. H. M. Wasisto Budiharsoyo cs./para
mantan Direksi Perseroan (Para Tergugat) sebagai berikut:
The Company made an information disclosure, i.e. release
of the ruling by the District Court of Central Jakarta for
the civil case No. 574/Pdt.G/2013/PN.Jkt.Pst and No. 564/
Pdt.G/2013/PN.Jkt.Pst between Hopaco Properties Limited
et al. (Litigants) v. the Company et al. (Defendants) and Dr.
H. M. Wasisto Budiharsoyo et al./former Directors of the
Company (Defendants), as follows:
a. Menyatakan mengabulkan eksepsi Para Tergugat;
b. Menyatakan Para Penggugat tidak memiliki/
mempunyai kedudukan hukum/legal standing, dan/
atau kualifikasi sebagai Penggugat;
c. Menyatakan Gugatan Penggugat tidak dapat
diterima.
a. Granted the exception of the Defendants;
b. Declared that the Litigants did not have legal standing
nor qualifications to make a litigation;
c.
Declared that the Litigation from the Litigants was
unacceptable.
7 Agustus 2014
24 Oktober 2014
7 August 2014
24 October 2014
Perseroan
menyampaikan
keterbukaan
informasi
keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia No. AHU-17240.AH.01.02.Tahun
2014 tentang persetujuan perubahan Anggaran Dasar
Perseroan sehubungan dengan hasil RUPSLB Kedua
Perseroan tanggal 6 Desember 2013 yang menyetujui
perubahan Anggaran Dasar.
The Company made an information disclosure, i.e. the
decision of of the Minister of Law and Human Rights of
the Republic of Indonesia No. AHU-17240.AH.01.02.
Tahun 2014 on the approval for the amendments to the
Articles of Association of the Company in accordance with
the resolutions of the Second Extraordinary GMS on 6
December 2013, which had agreed to amend the Articles
of Association.
Perseroan menyampaikan keterbukaan informasi dukacita
sehubungan dengan meninggalnya Bapak Ir. Anwar
Pulukadang M.Sc. yang menjabat sebagai Komisaris
Independen Perseroan pada tanggal 23 Oktober 2014 di
Manila, Filipina.
The Company made an information disclosure by
extending a formal condolence for the passing of Ir. Anwar
Pulukadang M.Sc., which had served as the Company’s
Independent Commissioner, on 23 October 2014 in
Manila, the Philippines.
18 Desember 2014
18 December 2014
Perseroan menyelenggarakan Public Expose Tahunan.
The Company held the Annual Public Expose.
PT ATPK Resources Tbk / Laporan Tahunan 2014
9
01
02
Kinerja 2014
Profil Perusahaan
2014 Performance
Company Profile
Awal
Komisaris Utama
President Commissioner
10
PT ATPK Resources Tbk / 2014 Annual Report
03
04
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Management Discussion and Analysis
Corporate Governance
Laporan Dewan Komisaris
Report of the Board of Commissioners
Pemegang Saham yang terhormat,
Esteemed Shareholders,
Kami Dewan Komisaris PT ATPK Resources Tbk dengan
ini menyampaikan laporan kami atas pengawasan yang
telah dilakukan terhadap pengelolaan Perseroan oleh
Direksi sepanjang tahun 2014, yang telah menghasilkan
sejumlah pencapaian penting untuk memastikan
keberlangsungan usaha Perseroan di masa mendatang.
We the Board of Commissioners of PT ATPK Resources
Tbk hereby deliver our report on the supervision we
conducted on the Company’s management by the
Board of Directors throughout 2014, with a number of
notable achievements that helped ensure the Company’s
business sustainability in the long run.
Pertama-tama, Dewan Komisaris mengucapkan selamat
kepada Direksi Perseroan yang, berkat kedisiplinan dan
ketepatan dalam menjalankan strateginya, telah berhasil
membawa Perseroan mencetak laba bersih positif
untuk tahun kedua secara berturut-turut sejak 2013.
Mengingat sulitnya situasi industri batubara di dunia di
tahun 2014, ini merupakan pencapaian yang istimewa.
Secara khusus Dewan Komisaris juga mengapresiasi
Direksi atas keberhasilannya melaksanakan Penawaran
Umum Terbatas II dengan Hak Memesan Efek Terlebih
Dahulu dalam rangka penyertaan modal oleh Perseroan
secara langsung di PT Mega Alam Sejahtera (“MAS”),
yang selanjutnya digunakan oleh MAS untuk membeli
aset pertambangan batubara.
Firstly we would like to congratulate the Board of
Directors of the Company for displaying the discipline
and precision in carrying out its strategies that have
allowed the Company to record the second consecutive
year with a positive net income since 2013. In light of
the difficult situation in the global coal market in 2014,
this was truly an impressive feat. In particular we also
appreciate the Board of Directors for its success in
carrying out the Rights Issue II with Preemptive Rights,
aimed to support the Company’s endeavor to directly
invest in PT Mega Alam Sejahtera (“MAS”), where the
proceeds will subsequently be used by MAS to purchase
coal mining assets.
Dewan
Komisaris
mengapresiasi
keberhasilan
tersebut karena langkah tersebut telah meningkatkan
kepercayaan masyarakat khususnya para pemegang
saham dan mengubah status kemandirian Perseroan.
Sebab kini Perseroan telah menjadi perusahaan
tambang batubara yang memiliki kemampuan
menambang sendiri batubaranya, sesuai ketentuan
peraturan pertambangan yang berlaku di Indonesia.
Sejalan dengan pencapaian tersebut, Dewan Komisaris
mengharapkan manajemen Perseroan dapat terus
melakukan pengelolaan sumber daya manusia, sumber
daya keuangan dan sumber daya alam yang dimilikinya
untuk dapat mencapai tujuan yang berorientasi pada
prinsip profitability, sustainability dan development
yang dianut oleh Perseroan.
We appreciate such success as this has certainly
enhanced the public trust, in particular that of the
shareholders, and transformed the Company’s selfsufficiency status. This is because now the Company
has become a mining company that has the ability to
mine its own coal, in accordance with prevailing mining
regulations in Indonesia. In line with this achievement,
the Board of Commissioners here hopes that the
Company’s management will continue to manage
its human resources, financial resources, and natural
resources, so as to achieve its goals, by emphasizing
on the principles of profitability, sustainability, and
development, which the Company espouses.
Kami juga mengapresiasi langkah-langkah dan
strategi Direksi dalam melakukan pengembangan
dan diversifikasi usaha ke dalam bidang pengolahan
batubara dan pembangkit listrik, dalam rangka
menjadikan Perseroan sebagai perusahaan di bidang
energi di masa mendatang, sebagai salah satu cara
untuk merespons tantangan usaha di bidang batubara.
We also appreciate the measures taken and the
strategies implemented by the Board of Directors in
expanding and diversifying the Company’s business
into coal processing and power generation, in order to
transform the Company into a future integrated energy
enterprise, as one of the ways to respond to the great
business challenges in the coal industry.
Dewan Komisaris telah mengawasi kegiatan pengelolaan
Perseroan oleh Direksi di sepanjang 2014, dan senantiasa
menyetujui dan mendukung langkah-langkah hukum
baik secara perdata dan pidana yang telah ditempuh
oleh Direksi Perseroan untuk memberikan perlawanan
dan pembelaan, dalam rangka melindungi nama baik
dan kepentingan Perseroan atas perkara hukum yang
dihadapi di 2014. Dewan Komisaris pun mengapresiasi
The Board of Commissioners performed supervision of
the Company’s management by the Board of Directors
throughout 2014, and all along the way we have given
our approval and support to the legal measures,
both in the civil and criminal litigations involving the
Company, that had been carried out by the Board of
Directors in order to retaliate to the accusations that
could potentially harm the Company’s reputation and
PT ATPK Resources Tbk / Laporan Tahunan 2014
11
01
02
Kinerja 2014
Profil Perusahaan
2014 Performance
Company Profile
hasil dari upaya tersebut, dengan dikeluarkannya
keputusan pengadilan di tahun 2014.
interests in 2014. The Board of Commissioners applauds
the results of such measures, which took the form of
court verdicts in 2014 that were in our favor.
Dewan Komisaris menilai bahwa kegiatan tanggung
jawab sosial perusahaan yang saat ini berlangsung
pada tingkat anak perusahaan dirasakan memadai dan
sesuai dengan keadaan lingkungan masyarakat sekitar
area tambang. Kami juga mengapresiasi perolehan
Proper Hijau oleh MAS, yang berarti Perseroan peduli
dan bertanggung jawab dalam menjaga kelestarian
lingkungan pascatambang serta patuh pada peraturan
lingkungan yang berlaku.
The Board of Commissioners is of the opinion that the
Company’s corporate social responsibility programs,
which are now ongoing on the subsidiary level, have
been adequate and in keeping with the prevailing
conditions in the communities surrounding our mines.
We also laud the achievement of Green Proper rating
by MAS, a designation that shows the Company’s care
and responsibility for maintaining the environment
after mining activities, in accordance with prevailing
regulations.
Dewan Komisaris senantiasa mendorong Direksi untuk
memperhatikan manfaat dan nilai tambah yang dapat
diberikan oleh Perseroan kepada pemegang saham,
misalnya dalam bentuk dividen, selain juga pentingnya
upaya untuk mendapatkan pendanaan murah dengan
memanfaatkan status sebagai perusahaan terbuka,
termasuk dari lembaga keuangan bank ataupun nonbank.
We continuously urge the Board of Directors to closely
observe the benefits and added value that the Company
can provide to the shareholders, among others in the
form of dividends, aside from the importance of securing
low-interest funding from banks as well as non-bank
financial institutions, by leveraging on the Company’s
status as a listed company.
Dewan Komisaris menyadari bahwa saat ini pembagian
dividen belum dapat dilaksanakan mengingat masih
negatifnya akumulasi laba ditahan per akhir 2014.
Meskipun demikian, Perseroan dapat terus memperkuat
profitabilitasnya, meningkatkan penjualannya, serta
mengupayakan kinerja keuangan yang positif, sehingga
pemegang saham dapat menikmatinya dalam bentuk
capital gain melalui apresiasi harga saham Perseroan di
pasar bursa.
We realize that as of now the Company has not yet
been able to distribute dividends, considering the
negative amount of retained earnings as at end of
2014. Nonetheless, the Company may continue to
improve its profitability, increase its sales, and strive
to achieve a series of positive financial results, so that
the shareholders will be able to enjoy the benefits in
the form of capital gain, through the increase in the
Company’s share price in the stock market.
Dewan Komisaris berkomitmen untuk mengingatkan
Direksi terkait pelaksanaan ketentuan-ketentuan
terkait tata kelola perusahaan yang dikeluarkan oleh
OJK di tahun 2014, dan mendorong Direksi untuk
segera mempersiapkan segala sesuatunya dan mulai
menjalankannya sesuai peraturan yang dimaksud mulai
tahun 2015.
We are committed to reminding the Board of Directors
regarding the implementation of governance-related
regulations issued by the Financial Services Authority
(OJK) in 2014, and we urge the Board of Directors to
prepare everything that is necessary to implement said
regulations starting in 2015.
Terkait susunan Dewan Komisaris, sepanjang tahun
2014 tidak terjadi perubahan kecuali adanya salah
satu rekan kami, yakni Komisaris Independen, Bapak
Ir. Anwar Pulukadang M.Sc. yang meninggal dunia
pada 23 Oktober 2014. Pengangkatan Komisaris
Independen baru akan dilakukan dalam RUPS Tahunan
yang selambatnya akan diselenggarakan di bulan Juni
2015, yang bertepatan dengan berakhirnya periode
kepengurusan Dewan Komisaris yang diangkat sejak
2012.
As regards the composition of the Board of
Commissioners, throughout 2014 no changes were
made to it. We however sustained the loss of our
dear colleage, the Independent Commissioner Ir.
Anwar Pulukadang M.Sc., who passed away on 23
October 2014. The appointment of a new Independent
Commissioner will be done at the Annual GMS that will
be held at the latest in June 2015, coinciding with the
end of the term of office of the current members of the
Board of Commissioners, who were appointed in 2012.
Dewan Komisaris memberikan apresiasi yang setinggitingginya bagi almarhum, atas dedikasi beliau dalam
menjalankan tugasnya sebagai Komisaris Independen
dan Ketua Komite Audit dengan antusias, mendorong
dan memberikan serta mendengar masukan-masukan
dalam rapat Dewan Komisaris dan rapat Komite Audit.
Hal ini telah membuat kualitas komunikasi Dewan
Komisaris dan Komite Audit menjadi lebih baik.
We highly appreciate our dearly departed colleague
for his dedication in carrying out his task as the
Independent Commissioner and Chairman of the
Audit Committee enthusiastically, providing invaluable
inputs at the Board of Commissioners meetings and
Audit Committee meetings, thus allowing for a better
communication between the Board of Commissioners
and the Audit Committee.
Dewan Komisaris mengucapkan terima kasih kepada
Komite Audit yang telah memberikan masukan dan
We hereby thank the Audit Committee for the inputs and
reports submitted to the Board of Commissioners to be
12
PT ATPK Resources Tbk / 2014 Annual Report
03
04
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Management Discussion and Analysis
Corporate Governance
laporan kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan
kepada Direksi terkait tata kelola perusahaan, laporan
keuangan Perseroan yang akan dipublikasikan, serta
efektivitas pelaksanaan tugas auditor eksternal dan
auditor internal selama 2014.
conveyed to the Board of Directors regarding corporate
governance, financial statements to be published, and
effectiveness of external auditor’s and internal audit’s
tasks in 2014.
Kami memandang bahwa target volume produksi dan
penjualan batubara sebesar 3 juta ton per tahun yang
dicanangkan oleh Direksi untuk tahun-tahun mendatang
adalah rasional, terukur, dan dapat tercapai. Dalam
menilai target Perseroan, kami mempertimbangkan
kapasitas produksi terpasang yang dimiliki, kebutuhan
batubara kalori rendah di India, dan strategi usaha
Perseroan dalam rangka menjadi perusahaan energi
dan pengolahan batubara berkalori rendah dalam
jangka panjang.
It is our view that the Company’s production volume
and sales target of 3 million tons per year, as planned
by the Board of Directors for the coming years, is
rational, measured, and most importantly achievable.
In evaluating the Company’s targets, we take into
consideration the current installed capacity of
production, demand for low calorie coal in India, and
the Company’s business strategy to become an energy
company and to process low calorie coal in the long
term.
Sebagai penutup, kami ingin mengucapkan terima kasih
atas kerja keras dan dedikasi yang telah ditunjukkan
oleh jajaran manajemen dan karyawan Perseroan,
dukungan dari para pemangku kepentingan terutama
dari pemegang saham, dan arahan dari regulator, yang
semuanya telah membantu menjadikan Perseroan lebih
baik dan lebih siap untuk menghadapi tantangan di
masa depan. Semoga di tahun 2015 Perseroan dapat
menunjukkan prestasi yang lebih memuaskan di mata
seluruh pemangku kepentingan.
In closing, we express our utmost gratitude for the
hard work and dedication shown by the management
and employees of the Company, the support from all
stakeholders especially from the shareholders, and
the guidance from the regulators. All of which have
made the Company attain a better shape, more poised
for overcoming future challenges. May in 2015 the
Company achieve even more excellent achievements
and thus bring greater satisfaction to all stakeholders.
Atas nama Dewan Komisaris PT ATPK Resources Tbk,
On behalf of the Board of Commissioners of PT ATPK Resources Tbk,
Awal
KOMISARIS UTAMA
President Commissioner
PT ATPK Resources Tbk / Laporan Tahunan 2014
13
01
02
Kinerja 2014
Profil Perusahaan
2014 Performance
Company Profile
Raymond Bernardus
Direktur Utama
President Director
14
PT ATPK Resources Tbk / 2014 Annual Report
03
04
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Management Discussion and Analysis
Corporate Governance
Laporan Direksi
Report of the Board of Directors
Pemegang Saham yang terhormat,
Esteemed Shareholders,
Merupakan suatu kebanggaan bagi kami untuk dapat
melaporkan pencapaian-pencapaian PT ATPK Resources
Tbk di sepanjang tahun 2014, di tengah beratnya
tantangan yang harus dihadapi di sektor pertambangan
pada umumnya dan di industri pertambangan batubara
khususnya. Segala prestasi yang kami raih selama ini
tentunya tak lepas dari dukungan semua pemangku
kepentingan Perseroan.
We are proud to report here the achievements made
by PT ATPK Resources Tbk throughout 2014, a year of
astonishingly challenging times in the mining sector in
general and the coal mining industry in particular. The
achievements that we have recorded have certainly
been inseparable from the support afforded to us by all
stakeholders.
Perekonomian global di tahun 2014 cenderung tumbuh
dengan laju yang lebih lamban dibandingkan di tahun
2013, mengingat krisis ekonomi yang berkepanjangan
di Eropa dan semakin melambatnya pertumbuhan
ekonomi Tiongkok. Ekonomi Amerika Serikat meskipun
menunjukkan pemulihan, belum dapat sepenuhnya
memberikan pengaruh positif terhadap ekonomi
dunia. Lesunya perekonomian global ini berujung
pada lemahnya harga-harga komoditas pertanian dan
pertambangan, termasuk komoditas energi khususnya
batubara.
The global economy in 2014 grew with a relatively
slower pace compared to in 2013, given the continued
economic crisis in Europe and the declining economic
growth in China. The United States economy, although
showing clear signs of recovery, had not succeeded to
drive up global growth. This weak picture of the global
economy resulted in the declining prices of agricultural
and mining commodities, including energy commodities
such as coal.
Produksi batubara Indonesia sebagai eksportir nomor
satu batubara dunia di tahun 2014 terus meningkat,
meskipun laju pertumbuhan permintaan batubara
baik di dalam negeri maupun di luar negeri tidak
dapat mengimbangi kenaikan dalam jumlah produksi.
Akibatnya, harga batubara Indonesia pun semakin
mengalami tekanan. Mengingat kualitas batubara yang
dihasilkan Perseroan tergolong batubara berkalori
rendah, Perseroan menghadapi tantangan ganda
berupa penurunan harga dan terbatasnya pasar yang
dapat menyerap produk batubaranya. Sampai dengan
saat ini, para pembeli batubara Perseroan seluruhnya
berasal dari India, mengingat spesifikasi batubara
yang mereka butuhkan dapat dipenuhi oleh batubara
Perseroan.
Indonesia’s coal production as the largest coal exporter
in the world in 2014 continued to rise, despite the
growth in demand, both domestic and international,
failed to absorb the increase in coal production and
thus supply. As a consequence, the Indonesian coal
price index showed a declining trend. Considering that
the Company’s coal quality falls under the low-calorie
category, the Company had to face a double challenge
of price decline and the limited potential market for its
coal. Until now, all of the Company’s coal buyers come
from India, as their required coal specifications match
those of the Company’s coal product.
Tahun 2014 menjadi tahun kedua di mana Perseroan
mencatatkan laba bersih yang positif, sejak di tahun
2013 kami berhasil berbalik arah dari mencatat rugi
menjadi mencatat laba. Volume penjualan batubara
tahun 2014 mencapai 2,2 juta ton, naik 21% dari 1,8 juta
ton di 2013.
The year 2014 marked the second year in a row where
the Company managed to record a positive income,
since in 2013 we made a turnaround from booking a
net loss to booking a net income. Our coal sales volume
in 2014 rose 21% from 1.8 million tons in 2013 to 2.2
million tons.
Di tahun 2014 ini anak perusahaan kami MAS juga untuk
pertama kalinya melakukan kegiatan penambangannya
sendiri, setelah sebelumnya mempekerjakan perusahaan
pihak ketiga sebagai kontraktor pertambangan. Ini
membuat kami dapat membukukan laba yang lebih
tinggi di tahun 2014, dibandingkan di tahun 2013.
Dengan penjualan bersih sebesar Rp 672,7 miliar di
2014 (dibandingkan Rp 409,4 miliar di 2013), kami
membukukan laba bersih sebesar Rp 52,9 miliar, lebih
tinggi dibandingkan laba bersih tahun 2013 sebesar Rp
13,0 miliar.
In 2014, our subsidiary, MAS, also commenced mining
activities on its own for the first time, as it previously had
procured the service of third-party mining contractors
to conduct mining operations. This allowed us to record
a higher income in 2014 compared to in 2013. With a
net sales of Rp 672.7 billion in 2014 (compared to Rp
409.4 billion in 2013), we booked net income to the tune
of Rp 52.9 billion, higher than our net income for 2013
of Rp 13.0 billion.
PT ATPK Resources Tbk / Laporan Tahunan 2014
15
01
02
Kinerja 2014
Profil Perusahaan
2014 Performance
Company Profile
Terkait dengan penggunaan dana hasil Penawaran
Umum Terbatas II Tahun 2013, kami dengan ini
menyatakan bahwa per akhir tahun 2014, Perseroan
telah menggunakan seluruh dana berjumlah Rp 1,06
triliun tersebut sesuai alokasi yang direncanakan dalam
prospektus, yaitu sebesar Rp 1,04 triliun untuk belanja
modal dan sisanya sebesar Rp 24 miliar untuk modal
kerja.
In relation to the use of proceeds from the Rights Issue
II of 2013, we hereby state that as of the end of 2014,
the Company had used the entire proceeds amounting
to Rp 1.06 trillion according to the plan stipulated in
the prospectus, namely Rp 1.04 trillion for capital
expenditures and the remaining Rp 24 billion for
working capital.
Proses rekrutmen sumber daya manusia dari kontraktor
pertambangan oleh MAS yang dilakukan di tahun 2014
berlangsung mulus, sehingga kegiatan operasional
dan eksploitasi tambang yang kini dikerjakan
sendiri berjalan dengan sangat baik, sebagaimana
terbukti dari volume produksi dan penjualan yang
meningkat. Kami terus membina para karyawan kami,
meningkatkan kompetensi dan keahlian mereka dengan
mengikutsertakan mereka dalam berbagai program
pendidikan dan pelatihan, termasuk yang berhubungan
dengan pasar modal. Hingga saat ini, Perseroan tidak
mempekerjakan tenaga kerja asing.
Employee recruitment from third-party mining
contractors, which was conducted by MAS in 2014,
occurred smoothly, allowing for an excellent string of
self-run mining operation and exploitation activities.
This was further demonstrated by the increase in
coal production and sales volume. We continued
to improve the quality of our workforce, enhancing
their competence and skills by encouraging them to
participate in various training and education programs,
including those related to the capital market. As of now
the Company has never employed any expatriates.
Dari segi konservasi lingkungan, kiprah Perseroan dalam
upayanya melestarikan lingkungan dan menerapkan
penambangan yang tidak merusak lingkungan
mendapatkan pengakuan dari Gubernur Kalimantan
Timur, berupa Peringkat Hijau untuk Program
Penilaian Peringkat Kerja Perusahaan (PROPER) dalam
Pengelolaan Lingkungan Hidup 2013–2014. Perseroan
terus melakukan program reklamasi dan revegetasi
daerah pascatambangnya sesuai dengan peraturan
yang berlaku.
From the standpoint of environmental conservation,
the Company’s efforts in preserving the surrounding
environment and implementing good mining practices
that do not substantially degrade the quality of the
environment was recognized by the Governor of East
Kalimantan Province, with the awarding of the Green
rating for the PROPER (Corporate Environmental
Performance Assessment Program) 2013–2014. The
Company continues to carry out its reclamation and
revegetation programs on its post-mine areas in
accordance with prevailing regulations.
Seiring dengan itu, kami pun terus melaksanakan
program-program tanggung jawab sosial perusahaan
yang diwujudkan, antara lain, melalui kegiatan
pengembangan masyarakat setempat, perayaan hari
besar nasional dan keagamaan, serta bantuan kepada
masyarakat yang terkena bencana alam. Semua ini
kami lakukan sebagai wujud partisipasi kami sebagai
warga negara korporat yang baik bagi lingkungan dan
masyarakat sekitar.
In line with that, we also maintain our corporate
social responsibility initiatives, which have been made
manifest in, among others, local community economic
empowerment, celebration of national and religious
holidays, as well as relief and assistance to victims of
natural disasters. All this demonstrates our intention
to participate in improving the condition of the local
environment and surroundings as a good corporate
citizen.
Segala aktivitas kami di tahun 2014 senantiasa dilandasi
oleh semangat untuk melaksanakan prinsip-prinsip tata
kelola perusahaan yang baik. Di tahun 2014, sejumlah
kemajuan telah berhasil kami capai, antara lain terkait
keterbukaan informasi penting, khususnya mengenai
status perkara hukum yang dihadapi Perseroan yang
dimuat di situs web Bursa Efek Indonesia beserta hasil
putusan pengadilannya, dan mengenai penyelenggaraan
RUPS dan pengumuman hasil RUPS di harian nasional.
Dengan demikian, para pemegang saham kami dapat
mengikuti perkembangan-perkembangan yang penting
di Perseroan dengan baik.
Our activities throughout 2014 were grounded upon
the spirit to implement good corporate governance
principles, and we are proud to enumerate our
achievements in this respect. They include the disclosure
of material information, in particular information relating
to the status of the litigations faced by the Company,
which was published on the Indonesia Stock Exchange’s
website along with the associated legal verdicts, and
relating to the execution of the General Meeting of
Shareholders (GMS) and the announcement of its
resolutions on print media with a nationwide circulation.
Thus our shareholders will be able to stay informed of
the latest developments in the Company.
Kami pun terus menyesuaikan operasional kami dengan
peraturan-peraturan yang diterbitkan oleh Otoritas Jasa
Keuangan di tahun 2014 terkait tata kelola perusahaan.
Peraturan tersebut mencakup meningkatkan kualitas
penerapan GCG di Perseroan, memperjelas fungsi
dan tanggung jawab Direksi dan Dewan Komisaris,
We have continued to align our operations with the
regulations issued by the Financial Services Authority
in 2014 as regards corporate governance, including
regulations on the improvement of GCG implementation
in the Company, greater clarity of functions and
responsibilities of the Board of Directors and the Board
16
PT ATPK Resources Tbk / 2014 Annual Report
03
04
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Management Discussion and Analysis
Corporate Governance
membentuk organ untuk menjalankan fungsi
remunerasi dan nominasi, serta peningkatan kapasitas
dan fungsi Sekretaris Perusahaan. Semua ini merupakan
proses yang berkelanjutan, dan di tahun 2015 Perseroan
telah berkomitmen untuk mempersiapkan hal-hal yang
disyaratkan oleh regulator dalam rangka mematuhi
semua peraturan yang berlaku.
of Commissioners, establishment of a remuneration and
nomination committee, and enhancement of capacity
and function of the Corporate Secretary. Each of these is
a continuous process, and in 2015 we have committed
to prepare the above as required by the regulators, so as
to maintain our compliance with prevailing regulations.
Menatap ke depan, kami percaya bahwa industri
batubara dunia masih cukup memiliki prospek, kendati
saat ini situasi harga belumlah kembali pada tingkat
yang menggembirakan. Kebutuhan energi dunia terus
akan meningkat, dan kebutuhan energi di negaranegara berkembang seperti Tiongkok dan terutama
India sampai jangka waktu menengah akan terus
ditunjang oleh batubara. Begitu pula di Indonesia,
kebutuhan pembangkitan listrik menurut rencana
penyediaan listrik PT Perusahaan Listrik Negara (PLN)
sampai setidaknya tahun 2019 masih akan didominasi
oleh batubara. Ini membuat kami yakin bahwa prospek
bisnis Perseroan di masa mendatang cukup cerah.
Going forward, we believe that the global coal industry
remains promising in terms of its prospect, despite the
currently disheartening price atmosphere. The world’s
energy demand will continue to soar, and energy
demand growth in developing countries such as in China
and especially India for the medium term will continue
to be met by coal. Likewise in Indonesia, the need for
electricity generation according to the PT Perusahaan
Listrik Negara (PLN)’s national electricity provision plan
up until at least 2019 will remain dominated by coal. We
are therefore certain that the Company’s future business
prospects remain bright.
Strategi kami dalam menjalankan bisnis Perseroan telah
diarahkan untuk meningkatkan kualitas batubara kami.
Ini mengharuskan kami melalui anak perusahaan, MAS,
melakukan pemrosesan batubara lebih banyak daripada
menjual batubara. Strategi ini juga kami pilih dengan
pertimbangan perlunya melakukan penambahan
infrastruktur dalam skala besar untuk dapat terus
meningkatkan volume produksi dan penjualan batubara,
sementara terdapat keterbatasan kemampuan manuver
tongkang di lokasi sungai di daerah operasional kami.
Karena itulah, kelebihan produksi di atas target 3 juta
ton per tahun akan kami alokasikan untuk pemrosesan
sehingga dapat memiliki nilai tambah.
Our strategy in running the business has been directed
towards improving the quality of our coal. This required
us, through our subsidiary, MAS, to be more engaged
in coal processing activities instead of coal marketing.
We have opted to execute this strategy given the fact
that a massive addition to infrastructure will be required
to increase our coal production and sales capacity, and
this runs counter to the limited maneuvering capacity
for barges in the river adjacent to our operational site.
Thus, should our production volume exceed our target
of 3 million tons per year, the excess will be allocated
for further processing, to increase the inherent value of
the coal.
Sebagai bagian dari strategi ini, Perseroan tengah
mempertimbangkan
untuk
memasuki
industri
pengolahan batubara dengan bekerja sama dengan
pihak ketiga. Perseroan mengincar untuk memanfaatkan
teknologi pengolahan dan pemrosesan batubara, baik
untuk meningkatkan kualitas maupun meningkatkan
nilai tambah batubara berkalori rendah yang diproduksi
MAS. Dengan demikian diharapkan akan terbuka
pangsa pasar yang baru untuk produk batubara, dan
atau produk turunan batubara lainnya yang akan
bernilai jual dan berkualitas lebih tinggi.
As part of this strategy, the Company is considering
to enter into the coal processing industry, through
cooperation with third parties. The Company aims
to utilize coal processing technologies for improving
quality as well as increasing the added value of MAS’s
currently low-calorie coal. This we believe will open a
new market for our coal product and/or derivatives
thereof that have a higher quality and thus a higher
selling price.
Sejalan dengan visi dan misi Perseroan, kami pun terus
mengupayakan diversifikasi usaha ke bisnis-bisnis yang
relevan, antara lain investasi di sektor pembangkit
listrik swasta. Ini kami lakukan untuk menyeimbangkan
postur Perseroan, seiring kami bergerak dari bisnis
pertambangan menjadi bisnis energi. Untuk jangka
pendek, Perseroan berencana untuk mengakuisisi
perusahaan pembangkit listrik swasta skala kecil (< 50
megawatt) yang telah memiliki Perjanjian Jual Beli Listrik
dengan PLN, serta upaya menjajaki pengembangan
pembangkit listrik berbasis batubara di mulut tambang
berskala menengah (<200 megawatt) dan menjual
seluruh produk listriknya kepada PLN.
In line with the Company’s vision and mission, we shall
strive to diversify our business into relevant fields,
among others by investing in the independent power
producer sector. This strategy is pursued in order to
balance our portfolio as we shift from the purely mining
company to a more diversified energy company. For the
short term, the Company plans to acquire a small scale
(< 50 megawatts) independent power producer with
an Electricity Sale and Purchase Contract with PLN, and
develop a coal-fired mine-mouth power plant with a
capacity of less than 200 megawatts, whose output will
be sold entirely to PLN.
Pada tahun 2014 tidak terjadi perubahan dalam susunan
Direksi. Akan tetapi, pada RUPS tahun 2015 Direksi
In 2014 there were no changes to the composition of
the Board of Directors. However, at the 2015 GMS the
PT ATPK Resources Tbk / Laporan Tahunan 2014
17
01
02
Kinerja 2014
Profil Perusahaan
2014 Performance
Company Profile
Perseroan akan menyelesaikan masa jabatannya, dan
dengan demikian bersama dengan ini kami sampaikan
pertanggungjawaban kami atas segala langkah yang
telah kami lakukan dalam membawa Perseroan menjadi
seperti saat ini. Kami juga berterima kasih atas segala
dukungan dan kepercayaan yang telah diberikan oleh
para pemegang saham, kontraktor, pemasok, dan para
pelanggan kami, serta kerjasama yang diberikan oleh
semua pemangku kepentingan, termasuk regulator dan
masyarakat setempat.
current members of the Company’s Board of Directors
will conclude their term of office. Therefore, we hereby
deliver our statement of responsibility for each action
that had been taken towards bringing the Company
to its present state. We are deeply indebted to our
shareholders, contractors, suppliers, and customers
for their extended support and trust in us, and also to
all our stakeholders including the regulators and local
communities for their cooperation.
Besar harapan kami agar Direksi yang terpilih pada
RUPS 2015 nanti dapat memperoleh dukungan yang
kuat pula dari semua pemangku kepentingan, dan dapat
membawa Perseroan ke tingkat yang lebih tinggi lagi
seiring Perseroan berupaya menjadi pemain penting
dalam bidang energi, dan mendukung pembangunan
bangsa Indonesia.
We are imbued with optimism that the members of
the Board of Directors appointed at the 2015 GMS
will be afforded an equal amount of support from all
stakeholders as we have enjoyed, and that they will
be able to bring the Company to an even higher level,
fulfilling the Company’s goal to become a leading player
in the energy sector and propel the growth of the great
Indonesian nation.
Atas nama Direksi PT ATPK Resources Tbk,
On behalf of the Board of Directors of PT ATPK Resources Tbk,
Raymond Bernardus
DIREKTUR UTAMA
President Director
18
PT ATPK Resources Tbk / 2014 Annual Report
03
04
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Management Discussion and Analysis
Corporate Governance
Dewan Komisaris
The Board of Commissioners
Direksi
The Board of Directors
PT ATPK Resources Tbk / Laporan Tahunan 2014
19
01
20
02
Kinerja 2014
Profil Perusahaan
2014 Performance
Company Profile
PT ATPK Resources Tbk / 2014 Annual Report
03
04
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Management Discussion and Analysis
Corporate Governance
Profil Perusahaan
Company Profile
Sekilas PT ATPK Resources Tbk
PT ATPK Resources Tbk at a Glance
Riwayat Singkat ATPK Resources Tbk
Brief Chronicle of ATPK Resources Tbk
Bidang & Kegiatan Usaha
Business Activities
Struktur Organisasi Korporasi
PT ATPK Resources Tbk
Corporate Organization Structure of
PT ATPK Resources Tbk
Visi, Misi & Strategi Perseroan
Corporate Vision, Mission & Strategy
Profil Anggota Dewan Komisaris
Profile of Members of the Board of
Commissioners
02
Profil Anggota Direksi
Profile of Members of the Board of Directors
Profil Sumber Daya Manusia
Workforce Profile
Komposisi Kepemilikan Saham
Share Ownership
Anak Perusahaan
Subsidiaries
Kronologis Pencatatan Saham
Share Listing Chronology
Lembaga & Profesi Penunjang Pasar Modal
Capital Market Supporting Institutions &
Professions
PT ATPK Resources Tbk / Laporan Tahunan 2014
21
01
02
Kinerja 2014
Profil Perusahaan
2014 Performance
Company Profile
Sekilas PT ATPK Resources Tbk
PT ATPK Resources Tbk at a Glance
Alamat Kantor Perseroan
Office Address
AXA Tower Lantai 29 Suite 01
Jl. Prof. Dr. Satrio Kav. 18, Kuningan City
Jakarta 12940 – Indonesia
: +62 21 3005 6388
Telepon
Fax
: +62 21 3005 6377
22
PT ATPK Resources Tbk / 2014 Annual Report
03
04
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Management Discussion and Analysis
Corporate Governance
Riwayat Singkat
ATPK Resources Tbk
Brief Chronicle of ATPK Resources Tbk
PT ATPK Resources Tbk (“Perseroan” atau “Perusahaan”)
didirikan pada tahun 1988 dengan nama PT Anugrah
Tambak Perkasindo. Pendirian ini didasarkan pada Akta
Nomor 27 tanggal 12 Januari 1988, sebagaimana diubah
dengan Akta Nomor 11 tanggal 4 Juli 1988, keduanya
dibuat di hadapan Linda Herawati SH, Notaris di Medan,
dan telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman
Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan Nomor
C2-123-HT.01.01.TH’89 tanggal 9 Januari 1989, dan
didaftarkan pada tanggal 9 Februari 1989 di Kepaniteraan
Pengadilan Negeri Medan berturut-turut di bawah Nomor
21/PT/Pend/1989 dan Nomor 22/PT/Perub/1989, serta
telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia
Nomor 19 tanggal 7 Maret 2000, Tambahan Nomor 1196.
PT ATPK Resources Tbk (“the Company”) was established
in 1988, initially under the name PT Anugrah Tambak
Perkasindo. The establishment was pursuant to the Deed
Number 27 dated 12 January 1988, as amended by Deed
Number 11 dated 4 July 1988, both made before Linda
Herawati SH, Notary in Medan, and was validated by
the Minister of Justice based on the Decree No. C2-123HT.01.01.TH’89 on 9 January 1989, and registered on 9
February 1989 at the Medan District Court respectively
under Nos. 21/PT/Pend/1989 and 22/PT/Perub/1989,
and announced in the State Gazette of the Republic of
Indonesia No. 19 dated 7 March 2000, Supplement No.
1196.
Pada 17 April 2002, Perseroan melakukan Penawaran
Umum Saham Perdana dan selanjutnya mencatatkan
seluruh saham yang telah dikeluarkan dan disetor penuh
pada Bursa Efek Indonesia.
On 17 April 2002, the Company carried out its first Initial
Public Offering and subsequently listed all of its shares at
the Indonesia Stock Exchange.
Berdasarkan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham
Luar Biasa (“RUPSLB”) Perseroan yang diadakan tanggal 26
Januari 2006, sebagaimana termaktub dalam Akta Berita
Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan
Terbatas PT Anugrah Tambak Perkasindo Tbk Nomor
1 tanggal 26 Januari 2006, dibuat oleh Wenny Adytia
Kurniawan SH, Notaris di Stabat, dan telah mendapatkan
persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan Nomor
C-17638 HT.01.04.TH.2006 tanggal 16 Juni 2006, Perseroan
melakukan perubahan kegiatan usaha utama dari bidang
pertambakan ke bidang perkebunan kelapa sawit.
Based on the resolution passed at the Extraordinary General
Meeting of Shareholders (EGMS) of the Company dated 26
January 2006, as recorded in the Minutes of the EGMS of
PT Anugrah Tambak Perkasindo Tbk No. 1 on 26 January
2006, made by Wenny Adytia Kurniawan SH, Notary in
Stabat, and duly obtained approval from the Ministry of
Law and Human Rights of the Republic of Indonesia based
on the Decree No. C-17638 HT.01.04.TH.2006 on 16 June
2006; the EGMS approved the alteration of the Company’s
core business from fishery to palm oil plantation business.
Berdasarkan persetujuan RUPSLB Perseroan yang
diselenggarakan tanggal 7 Juni 2006, sebagaimana
termaktub dalam Akta Berita Acara RUPSLB Nomor 20
tanggal 7 Juni 2006, dibuat oleh Nurdelia Tutupoly SH,
Notaris di Medan, dan telah mendapatkan persetujuan
dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia berdasarkan Surat Keputusan Nomor C-20631
HT.01.04.TH.2006 tanggal 14 Juli 2006, Perseroan
melakukan perubahan nama Perseroan dari PT Anugrah
Tambak Perkasindo Tbk menjadi PT ATPK Resources Tbk,
perubahan domisili Perseroan dari Medan ke Jakarta, dan
diversifikasi bidang usaha Perseroan ke bidang usaha
pertambangan umum dan pembangunan infrastruktur.
Based on the resolution passed at the EGMS of the
Company dated 7 June 2006. as recorded in the Minutes of
EGMS No. 20 dated 7 June 2006, made by Nurdelia Tutupoly
SH, Notary in Medan, and duly obtained approval from
the Ministry of Human Rights of the Republic of Indonesia,
based on the Decree No. C-20631 HT.01.04.TH.2006 dated
14 July 2006; the shareholders of the Company agreed
to change the name of the Company from PT Anugrah
Tambak Perkasindo Tbk to PT ATPK Resources Tbk, and
the Company’s domicile from Medan to Jakarta, and to
diversify the field of business activities to include general
mining business and infrastructure development.
Berdasarkan keputusan RUPSLB Perseroan yang
diselenggarakan tanggal 30 Nopember 2006, sebagaimana
termaktub dalam Akta Berita Acara Rapat Nomor 48
tanggal 30 Nopember 2006, dibuat oleh Fathiah Helmi
SH, Notaris di Jakarta, dan telah mendapatkan persetujuan
dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia berdasarkan Surat Keputusan Nomor W7-
Based on the resolution passed at the EGMS of the
Company dated 30 November 2006, as recorded in
the Minutes of EGMS No. 48 dated 30 November 2006,
made by Fathiah Helmi SH, Notary in Jakarta, and duly
obtained approval from the Ministry of Law and Human
Rights of the Republic of Indonesia, based on the Decree
No.W7-00139HT.01.04.TH.2007 dated 4 January 2007,
PT ATPK Resources Tbk / Laporan Tahunan 2014
23
01
02
Kinerja 2014
Profil Perusahaan
2014 Performance
Company Profile
00139 HT.01.04.TH.2007 tanggal 4 Januari 2007, Perseroan
melakukan penambahan kegiatan usaha utama pada
bidang pertambangan batubara, pertambangan minyak
dan gas bumi, dan bidang industri pembangkit tenaga
listrik swasta sebagai usaha turunannya.
the EGMS agreed to add the fields of coal mining, oil &
gas exploration to the Company’s core businesses, and to
enter into the independent power generation sector as a
derivative business.
Pada tahun 2007, Perseroan menyampaikan Pernyataan
Pendaftaran dengan Surat Nomor 013/Dir-ATPK/V-2007
sehubungan dengan Penawaran Umum Terbatas I dalam
rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu
(“HMETD”) kepada Ketua Bapepam-LK di Jakarta pada 16
Mei 2007.
In 2007 the Company submitted the Registration Statement
via the Letter No. 013/Dir-ATPK/V-2007 in relation to its
Limited Public Offering I for the Issuance of Preemptive
Rights to the Chairman of Bapepam-LK in Jakarta on 16
May 2007.
Selanjutnya, RUPSLB Perseroan tanggal 30 Juni 2007,
sebagaimana termaktub dalam Akta Berita Acara RUPSLB
Nomor 84, tanggal 30 Juni 2007, dibuat oleh Fathiah Helmi
SH, Notaris di Jakarta, menyetujui:
Furthermore, based on the resolution passed at the EGMS
of the Company dated 30 June 2007, as recorded in the
Minutes of EGMS No. 84, dated 30 June 2007, made by
Fathiah Helmi SH, Notary in Jakarta, the EGMS passed the
following resolutions:
i.
Peningkatan modal ditempatkan dan disetor
Perseroan melalui Penawaran Umum Terbatas I
dengan menerbitkan Hak Memesan Efek Terlebih
Dahulu dan memberikan secara cuma-cuma Waran
kepada pemegang saham yang berhak sesuai
ketentuan pasar modal yang berlaku;
ii. Penggunaan dana hasil Penawaran Umum Terbatas I;
dan
iii. Perubahan Anggaran Dasar Perseroan.
i.
Selanjutnya Perseroan memperoleh persetujuan efektif
pelaksanaan Penawaran Umum Terbatas I tersebut
berdasarkan surat Bapepam-LK No. S-3240/BL/2007
tentang Pemberitahuan Efektifnya Pernyataan Pendaftaran
tanggal 29 Juni 2007.
The Company subsequently received the approval for
the implementation of the Limited Public Offering I as
mentioned above, pursuant to the Letter of BapepamLK No. S-3240/BL/2007 on Notification of Effective
Registration dated 29 June 2007.
Pasca Penawaran Umum Terbatas I Tahun 2007 hingga
2009, struktur kepemilikan anak-anak perusahaan dalam
kelompok usaha Perseroan adalah sebagai berikut:
Post the Limited Public Offering I of 2007–2009, the
ownership structure of subsidiaries within the Company’s
business group is as follows:
No
Anak Perusahaan Perseroan
Subsidiary
to increase the paid-in capital of the Company
through Limited Public Offering I and to provide
free Warrant to the registered shareholders who are
entitled according to capital markets regulations;
ii.
the use and distribution of the right issue funds
derived from the Limited Public Offering I; and
iii. to amend the Company’s Articles of Association.
Kepemilikan
Share Ownership
Berdiri
Established
Partisipasi
Participation
1.
PT ATPK Power Resources (“APR”)
99%
6 Juli/July 2006
6 Juli/July 2006
2.
PT ATPK Energy Resources (“AER”)
99%
6 Juli/July 2006
6 Juli/July 2006
3.
PT Modal Investasi Mineral (“MIM”)
96,7%
24 Juni/June 2006
22 Desember/December 2006
Masing-masing dari ketiga anak perusahaan sebagaimana
disebutkan di atas memegang kepemilikan saham di
beberapa entitas usaha, yakni:
Each of the three abovementioned subsidiaries of the
Company held the shares of a number of business entities,
as described below:
PT ATPK Power Resources (“APR”) memegang kepemilikan
saham sebesar 1% di PT Otoma Global Mitra (“OGM”) dan
1% di PT Energi Gabus Pratama (“EGP”).
PT ATPK Power Resources (“APR”) held 1% of shares of PT
Otoma Global Mitra (“OGM”) and 1% of PT Energi Gabus
Pratama (“EGP”).
PT ATPK Energy Resources (“APR”) memegang kepemilikan
saham sebesar 99% di OGM dan 1% di EGP.
PT ATPK Energy Resources (“APR”) held 99% of shares of
OGM and 1% of EGP.
PT Modal Investasi Mineral (“MIM”) memegang
kepemilikan saham sebesar 70% di PT Saptajaya Menjak
Sengewari, 70% di PT Mega Alam Sejahtera, 70% di PT
Sarana Mandiri Utama, 70% di PT Damanka Prima, 70%
di PT Tuhup Coal Mining, 80% di PT MIM Geoservices
Technology, 70% di PT MIM Nikelindo Mulia, 70,24% di PT
PT Modal Investasi Mineral (“MIM”) held 70% of shares of
PT Saptajaya Menjak Sengewari, 70% of PT Mega Alam
Sejahtera, 70% of PT Sarana Mandiri Utama, 70% of PT
Damanka Prima, 70% of PT Tuhup Coal Mining, 80% of PT
MIM Geoservices Technology, 70% of PT MIM Nikelindo
Mulia, 70.24% of PT Wahana Bumi Mulia, and 99% of PT
24
PT ATPK Resources Tbk / 2014 Annual Report
03
04
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Management Discussion and Analysis
Corporate Governance
Wahana Bumi Mulia, dan 99% di PT MIM Coal Power.
MIM Coal Power.
Selanjutnya Perseroan telah melaksanakan beberapa
kegiatan korporasi termasuk terkait investasi dan divestasi,
serta telah melakukan sejumlah perubahan terhadap
Anggaran Dasar Perseroan. Kegiatan yang material dan
perubahan Anggaran Dasar tersebut dijelaskan lebih lanjut
di bawah ini.
Furthermore, the Company has conducted a number of
corporate actions including those related to investment
and divestiture, and amended the Company’s Articles of
Association a number of times. The material actions and
amendments of the Articles of Association are presented
in greater detail below.
Keputusan RUPSLB Perseroan tanggal 19 Mei 2008 yang
termaktub dalam Akta Pernyataan Keputusan RUPSLB
Perseroan Nomor 39 tanggal 19 Mei 2008, yang dibuat di
hadapan Fathiah Helmi SH, Notaris di Jakarta, menyetujui
Penawaran Umum Terbatas I (PUT I) dan memberi kuasa
kepada Direksi untuk mengubah pasal 4 ayat 2 dan 3
Anggaran Dasar Perseroan, dan telah dilaporkan pada
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Nomor AHU-AH.01.10.12967 tanggal 26 Mei 2008.
Based on the resolution passed at the EGMS of the
Company dated 19 May 2008, as recorded in the Minutes
of EGMS No. 39, dated 19 May 2008, made before Fathiah
Helmi SH, Notary in Jakarta, the EGMS approved the
Limited Public Offering I and gave mandate to the Board
of Directors to amend the Articles of Association of the
Company, namely article 4 paragraphs 2 and 3, and
duly obtained approval from the Minister of Justice and
Human Rights of the Republic of Indonesia No. AHUAH.01.10.12967 dated on 26 May 2008.
Keputusan RUPSLB Perseroan tanggal 28 Juni 2008
yang termaktub dalam Akta Berita Acara Rapat Umum
Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan Nomor 114,
tanggal 28 Juni 2008, yang dibuat oleh Fathiah Helmi SH,
Notaris di Jakarta, menyetujui penjualan atas aset-aset
perkebunan kelapa sawit yang berlokasi di daerah Percut,
Kecamatan Sei Tuan, Sumatera Utara.
Based on the resolution passed at the EGMS of the
Company dated 28 June 2008, as recorded in the Minutes
of EGMS No. 114, dated 28 June 2008, made before
Fathiah Helmi SH, Notary in Jakarta, the EGMS agreed to
the divestment of the palm oil plantation assets located in
the Percut area, Sei Tuan District, North Sumatera.
Keputusan RUPSLB Kedua Perseroan tanggal 15 Juli
2008 yang termaktub dalam Akta Pernyataan Keputusan
RUPSLB Kedua Nomor 37 tanggal 15 Juli 2008, yang
dibuat di hadapan Fathiah Helmi SH, Notaris di Jakarta,
menyetujui perubahan seluruh Anggaran Dasar Perseroan
antara lain penyesuaian dengan Undang-Undang Nomor
40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan Peraturan
Bapepam-LK No. IX.J.1 tentang Pokok-Pokok Anggaran
Dasar Perseroan yang Melakukan Penawaran Umum Efek
Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik. Akta tersebut telah
memperoleh pengesahan Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia No. AHU-60183.AH.01.02.
Tahun 2008, tanggal 8 September 2008.
Based on the resolution passed at the Second EGMS of
the Company on 15 July 2008, as recorded in the Minutes
of EGMS No. 37, dated 15 July 2008, made before Fathiah
Helmi SH, Notary in Jakarta, the shareholders agreed to
amend all of the Company’s Articles of Association among
others to adjust to the Law No. 40/2007 on Limited Liability
Companies and Bapepam-LK Regulation No. IX.J.1 on the
Core Aspects in the Articles of Association of Companies
that Issue Equity-Based Securities and Public Companies.
The Deed has obtained approval from the Minister of
Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia
No. AHU-60183.AH.01.02.Tahun 2008, dated 8 September
2008.
Keputusan RUPSLB Perseroan tanggal 5 Oktober 2010
yang termaktub dalam akta Berita Acara RUPSLB Nomor
3 tanggal 5 Oktober 2010 yang dibuat oleh P. Sutrisno A.
Tampubolon, Notaris di Jakarta Pusat, menyetujui:
Based on the resolution passed at the EGMS of the
Company on 5 October 2010, as recorded in the Minutes
of EGMS No. 3 dated 5 October 2010, made before P.
Sutrisno A. Tampubolon, Notary in Central Jakarta, the
shareholders agreed to:
i.
ii.
Divestasi 70% saham yang dimiliki oleh PT Modal
Investasi Mineral di PT Saptajaya Menjak Sengewari;
Divestasi 70,24% yang dimiliki oleh PT Modal Investasi
Mineral di PT Wahana Bumi Mulia.
i.
ii.
Divest 70% shares owned by PT Modal Investasi
Mineral in PT Saptajaya Menjak Sengewari;
Divest 70.24% shares owned by PT Modal Investasi
Mineral in PT Wahana Bumi Mulia.
Keputusan RUPSLB Ketiga Perseroan tanggal 22 Nopember
2011 yang termaktub dalam akta Berita Acara RUPSLB
Ketiga Nomor 54 tanggal 22 Nopember 2011 yang dibuat
oleh Kumala Tjahjani Widodo SH, MH, M.Kn, Notaris di
Jakarta, menyetujui:
Based on the resolution passed at the Third EGMS of
the Company on 22 November 2011, as recorded in the
Minutes of EGMS No. 54 dated 22 November 2011, made
before Kumala Tjahjani Widodo SH, MH,
M.Kn, Notary in Jakarta, the shareholders agreed to:
i.
i.
ii.
Perubahan Anggaran Dasar Perseroan terkait
perubahan susunan permodalan;
Penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih
dahulu.
ii.
amend the Company’s Articles of Association in
relation to the change in capital structure;
conduct addition of capital by issuing shares without
preemptive rights.
PT ATPK Resources Tbk / Laporan Tahunan 2014
25
01
02
Kinerja 2014
Profil Perusahaan
2014 Performance
Company Profile
Keputusan Rapat untuk agenda (i) di atas telah dituangkan
kembali dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat Nomor
55 tanggal 22 Nopember 2011 yang dibuat di hadapan
Kumala Tjahjani Widodo SH, MH, M.Kn , Notaris di Jakarta.
Akta tersebut telah dilaporkan pada Menteri Hukum dan
Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor AHUAH.01.10-41511 tanggal 20 Desember 2011.
The meeting’s resolution for agenda (i) above has been
recorded in the Deed of Meeting Resolution No. 55 dated
22 November 2011 made before Kumala Tjahjani Widodo
SH, MH, M.Kn, Notary in Jakarta. The deed has been
submitted to the Minister of Justice and Human Rights of
the Republic of Indonesia No.AHU-AH.01.10-41511 dated
20 December 2011.
Sedangkan keputusan Rapat untuk agenda (ii) di atas telah
dituangkan kembali dalam Akta Pernyataan Sehubungan
Dengan Penerbitan Saham-Saham Baru Hasil Pelaksanaan
Penambahan Saham Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih
Dahulu Nomor 17 tanggal 14 Februari 2012 yang dibuat di
hadapan Kumala Tjahjani Widodo SH, MH, M.Kn, Notaris
di Jakarta. Akta tersebut telah dilaporkan pada Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor
AHU-AH.01.10-08914 tanggal 14 Maret 2012, dan telah
diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia
tanggal 27 September 2013 Nomor 78 Tambahan Nomor
5939/L.
The meeting’s resolution for agenda (ii) above has been
recorded in the Deed of Statement in Relation to the
Issuance of New Shares for Addition of Capital Without
Preemptive Rights No. 17 dated 14 February 2012, made
before Kumala Tjahjani Widodo SH, MH, M.Kn, Notary in
Jakarta. The deed has been submitted to the Minister of
Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia
No.AHU-AH.01.10-08914 dated 14 March 2012, and has
been published in the State Gazette of the Republic of
Indonesia dated 27 September 2013 No. 78, Supplement
No. 5939/L.
Keputusan RUPSLB Perseroan tanggal 28 Juni 2012 yang
termaktub dalam Akta Berita Acara RUPSLB Nomor 17
tanggal 28 Juni 2012 yang dibuat oleh Novita Puspitarini
SH, Notaris di Jakarta Selatan, menyetujui:
Based on the resolution passed at the EGMS of the
Company on 28 June 2012, as recorded in the Minutes
of EGMS No. 17 dated 28 June 2012, made before Novita
Puspitarini SH, Notary in South Jakarta, the shareholders
agreed to:
i.
Divestasi 70% saham yang merupakan seluruh saham
yang dimiliki oleh PT Modal Investasi Mineral di PT
Sarana Mandiri Utama, PT Damanka Prima, PT Tuhup
Coal Mining, PT MIM Nikelindo Mulia dan divestasi
99% saham yang merupakan seluruh saham yang
dimiliki oleh PT Modal Investasi Mineral di PT MIM
Coal Power;
ii. Divestasi 99% saham yang merupakan seluruh saham
yang dimiliki oleh oleh PT ATPK Energy Resources di
PT Otoma Global Mitra dan PT Energi Gabus Pratama;
iii. Divestasi 1% saham yang merupakan seluruh saham
yang dimiliki oleh PT ATPK Power Resources di PT
MIM Coal Power, PT Otoma Global Mitra dan PT
Energi Gabus Pratama;
i.
Serta memberi wewenang kepada Direksi dengan
persetujuan Dewan Komisaris untuk mengambil tindakan
yang diperlukan guna melaksanakan divestasi tersebut
di atas dengan memperhatikan ketentuan peraturan
perundang-undangan di bidang Pasar Modal.
The EGMS also authorized the Board of Directors, upon
the approval of the Board of Commissioners, to conduct
the necessary measures to perform such divestments as
mentioned above by adhering to the rules and regulations
in the capital market.
Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang
Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan dibuka pada
tanggal 22 Nopember 2013 dan ditutup pada tanggal
26 Nopember 2013, yang termaktub dalam Akta No. 27
tanggal 22 Nopember 2013, dibuat oleh Hasan Halim
SH, M.Kn, Notaris di Jakarta Utara, diputuskan bahwa
pemegang saham:
Based on the resolution of the Extraordinary General
Meeting of Shareholders that was opened on 22
September 2013 and closed on 26 November 2013, as
stipulated in the Deed No. 27 dated 22 November 2013,
drawn before Hasan Halim SH, M.Kn, Notary in North
Jakarta, the shareholders:
1. menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan
disetor Perseroan sebagai berikut:
a. menyetujui Penawaran Umum Terbatas II (PUT
II) dengan menerbitkan Hak Memesan Efek
Terlebih Dahulu.
b. menyetujui penyertaan saham secara langsung
oleh Perseroan pada PT Mega Alam Sejahtera
(anak perusahaan) untuk tujuan transaksi
1. approved the increase of issued and paid-in capital of
the Company, as follows:
a. approved the Rights Issue II with the issuance of
Preemptive Rights.
26
PT ATPK Resources Tbk / 2014 Annual Report
Divest 70% of shares or the entire shares held by PT
Modal Investasi Mineral in PT Sarana Mandiri Utama,
PT Damanka Prima, PT Tuhup Coal Mining, PT MIM
Nikelindo Mulia and 99% of shares or the entire
shares held by PT Modal Investasi Mineral in PT MIM
Coal Power;
Divest 99% of shares or the entire shares held by PT
ATPK Energy Resources in PT Otoma Global Mitra and
PT Energi Gabus Pratama;
iii. Divest 1% of shares or the entire shares held by PT
ATPK Power Resources in PT MIM Coal Power, PT
Otoma Global Mitra and PT Energi Gabus Pratama;
ii.
b. approved the direct acquisition of shares of
PT Mega Alam Sejahtera (subsidiary) by the
Company for the purpose of fulfilling the
03
c.
04
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Management Discussion and Analysis
Corporate Governance
pembelian alat-alat berat dan pemberian
kompensasi atas infrastruktur tambang batubara
dengan PT Pacific Prima Coal.
menyetujui transaksi material dan afiliasi antara
PT Mega Alam Sejahtera dengan PT Pacific Prima
Coal sehubungan dengan rencana pembelian
alat-alat berat dan pemberian kompensasi atas
infrastruktur tambang batubara.
c.
purchase of heavy machinery and compensating
the coal mining infrastructure arranged with PT
Pacific Prima Coal.
approved the material and affiliated transaction
between PT Mega Alam Sejahtera and PT Pacific
Prima Coal in line with the purchase of heavy
machinery and compensation for mining coal
infrastructure.
2. menyetujui pemberian opsi kepada anggota Direksi
dan Dewan Komisaris (kecuali Komisaris Independen)
serta Karyawan Perseroan untuk membeli sebagian
dari sisa saham PUT II sebanyak-banyaknya 2,5 %
dari jumlah saham yang dikeluarkan dalam rangka
PUT II yang tidak diambil bagian dari pemegang
saham yang berhak dan sebelum diambil bagian oleh
pembeli siaga.
2. approved the provision of option to members of the
Board of Directors and the Board of Commissioners
as well as employees of the Company (with the
exception of Independent Commissioner) to purchase
part of the remaining shares from Rights Issue II, at
most 2.5% of the total shares issued for Rights Issue
II that were not taken by their rightful shareholders,
prior to their purchase by the standby buyer.
Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham
Luar Biasa Kedua Perseroan tanggal 6 Desember 2013,
termaktub dalam Akta No. 33 tanggal 6 Desember 2013
dan akta tersebut dituangkan kembali dalam Akta No. 42
tanggal 16 Desember 2013, keduanya dibuat di hadapan
Hasan Halim SH, M.Kn, Notaris di Jakarta Utara, menyetujui:
Based on the resolution of the Second Extraordinary
General Meeting of Shareholders on 6 December 2013,
as stipulated in the Deed No. 33 dated 6 December 2013
and restated in the Deed No. 42 dated 16 December 2013,
both drawn before Hasan Halim SH, M.Kn, Notary in North
Jakarta, the shareholders approved:
1. perubahan pasal 1 ayat 1 Anggaran Dasar Perseroan:
Nama dan Tempat Kedudukan.
1. Amendment of article 1 paragraph 1 of the Articles
of Association of the Company: Name and Domicile
of Business.
2. Amendment of article 3 paragraphs 1 and 2 of the
Articles of Association of the Company: Purposes and
Goals and Business Activities.
3. Amendment of article 4 of the Articles of Association
of the Company: Capital.
4. Amendment of article 5 paragraphs 1 and 2 of the
Articles of Association of the Company: Shares.
5. Amendment of article 15 paragraph 7 of the Articles
of Association of the Company: Board of Directors.
6. Amendment of article 18 paragraph 7 of the Articles of
Association of the Company: Board of Commissioners.
2. perubahan pasal 3 ayat 1 dan ayat 2 Anggaran Dasar
Perseroan: Maksud dan Tujuan serta Kegiatan Usaha.
3. perubahan pasal 4 Anggaran Dasar Perseroan: Modal.
4. perubahan pasal 5 ayat 1 dan ayat 2 Anggaran Dasar
Perseroan: Saham
5. perubahan pasal 15 ayat 7 Anggaran Dasar Perseroan:
Direksi
6. perubahan pasal 18 ayat 7 Anggaran Dasar Perseroan:
Komisaris.
Berdasarkan Akta Pernyataan sehubungan dengan
penerbitan saham-saham baru hasil pelaksanaan
Penawaran Umum Terbatas II dengan Hak Memesan
Efek Terlebih Dahulu No. 20 tanggal 25 Februari 2014
yang dibuat di hadapan Hasan Halim SH, M.Kn, Notaris
di Jakarta Utara, susunan pemegang saham Perseroan
adalah:
Based on the Deed of Disclosure in relation to the issuance
of new shares from the Rights Issue II with Preemptive
Rights No. 20 dated 25 February 2014, drawn before Hasan
Halim SH, M.Kn, Notary in North Jakarta, the shareholding
composition of the Company is as follows:
1. DBS Vickers Secs Singapore (PTE) Limited A/C
sebanyak 362.006.000 saham seri A dengan nilai
nominal Rp 200 per saham atau Rp 72.401.200.000.
2. PT Pacific Prima Coal sebanyak 4.763.557.884 saham
seri B dengan nilai nominal Rp 100 per saham atau Rp
476.355.788.400.
3. Masyarakat sebanyak 469.198.669 saham seri A
dengan nilai nominal Rp 200 per saham atau Rp
93.839.733.800 dan 165.482.861 saham seri B dengan
nilai nominal Rp 100 per saham atau seluruhnya
sebesar Rp 16.548.286.100.
1. DBS Vickers Secs Singapore (PTE) Limited A/C:
362,006,000 serie A shares with par value of Rp 200
per share or Rp 72,401,200,000.
2. PT Pacific Prima Coal: 4,763,557,884 serie B shares with
par value of Rp 100 per share, or Rp 476,355,788,400.
Keputusan Rapat Umum Luar Biasa Kedua Perseroan No.
33 tanggal 6 Desember 2013 dan Akta tersebut dinyatakan
kembali berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat
Umum Pemegang Saham Luar Biasa Kedua No. 42 tanggal
Based on the resolution of the Second Extraordinary
General Meeting of Shareholders No. 33 dated 6 December
2013, as restated in the Deed of Resolution of the Second
Extraordinary General Meeting of Shareholders No. 42
3. Public: 469,198,669 serie A shares with par value of Rp
200 per share or Rp 93,839,733,800, and 165,482,861
serie B shares with par value of Rp 100 per share, or a
Rp 16,548,286,100.
PT ATPK Resources Tbk / Laporan Tahunan 2014
27
01
Profil Perusahaan
2014 Performance
Company Profile
16 Desember 2013, dan Akta No. 18 tanggal 19 Mei 2014,
semuanya dibuat di hadapan Hasan Halim SH, M.Kn,
Notaris di Jakarta Utara, Rapat telah menyetujui perubahan
anggaran dasar Perseroan, dan telah memperoleh
pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia No. AHU17240.AH.01.02.Tahun 2014
tanggal 17 Juli 2014. Salah satu perubahan tersebut adalah
Pasal 3 ayat 1, 2 anggaran dasar Perseroan: Maksud dan
Tujuan Serta Kegiatan Usaha.
28
02
Kinerja 2014
PT ATPK Resources Tbk / 2014 Annual Report
dated 16 December 2013, and DeedNo. 18 dated 19 May
2014, all of which were drawn before Hasan Halim, SH, M.Kn,
Notary in North Jakarta, the meeting has agreed to amend
the Company’s articles of association, and has received the
approval from the Minister of Law and Human Rights of
the Republic of Indonesia No. AHU17240.AH.01.02.Tahun
2014 dated 17 July 2014. Some of these amendments to
the artilces of association occurred in article 3 paragraphs
1 and 2: Purposes and Goals and Business Activities.
03
04
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Management Discussion and Analysis
Corporate Governance
Bidang & Kegiatan Usaha
Business Activities
Sebagaimana termaktub dalam Anggaran Dasar
terakhir tersebut di atas, Perseroan menjalankan usahausaha di bidang pertambangan, infrastruktur tambang,
perdagangan yang berkaitan dengan produk tambang
dan perdagangan di bidang produk tambang, transportasi
di bidang pertambangan.
As stipulated in the latest articles of association as
above, the Company is engaged in the mining, mining
infrastructure, trading of mining products and related to
mining products, and mining transportation.
Dengan demikian, untuk mencapai maksud dan tujuan
Perseroan tersebut, Perseroan dapat melakukan kegiatan
usaha sebagai berikut:
Therefore, to attain such purposes and goals as stated, the
Company may conduct the following business activities:
a.
bidang pertambangan, eksplorasi, eksploitasi
batubara, dan produk tambang lainnya, penjualan
dan ekspor hasil tambang, serta investasi dan kegiatan
yang terkait dengan pertambangan batubara dan
produk tambang lainnya.
b. bidang infrastruktur, dan kegiatan yang terkait dengan
transportasi pertambangan serta usaha-usaha lain
yang berkaitan dengan pertambangan.
c. bidang perdagangan dan bertindak sebagai agen,
distributor dan sebagai perwakilan dari badanbadan perusahaan-perusahaan, perdagangan yang
berhubungan dengan pertambangan batubara dan
produk tambang lainnya.
d. bidang jasa dan konsultasi pertambangan.
a.
Saat ini Perseroan menjalankan kegiatan usaha utama
dan memperoleh pendapatan dari usaha di bidang
pertambangan batubara. Di masa mendatang tidak
tertutup kemungkinan Perseroan akan memperluas
bidang usahanya ke pertambangan mineral lainnya,
pertambangan minyak dan gas bumi, dan bidang industri
pembangkit tenaga listrik, dengan prioritas pada industri
pembangkit tenaga listrik swasta.
Currently the Company engages in and derives revenues
from its core business of coal mining. The Company
entertains the possibility of expanding its business to
the mining of other minerals, oil and gas, and power
generation, with a priority on the independent power
generation industry in the near future.
mining, exploration, exploitation of coal, sale and
export of mining products, as well as investment and
activities related to the extraction of coal and other
mining products.
b. infrastructure and activities related to mining
transportation and other businesses related to
mining.
c. trading
and
agency,
distributorship,
and
representative of institutions, business entities,
trading related to the sale of coal and other mining
products.
d. mining services and consulting.
PT ATPK Resources Tbk / Laporan Tahunan 2014
29
01
02
Kinerja 2014
Profil Perusahaan
2014 Performance
Company Profile
Struktur Organisasi
Korporasi PT ATPK Resources Tbk
Corporate Organization Structure of
PT ATPK Resources Tbk
DEWAN KOMISARIS
Board of Commissioners
KOMISARIS UTAMA
President Commissioner
Awal
KOMISARIS
Commissioner
H. Herry Tjahjana
KOMISARIS INDEPENDEN
Independent Commissioner
Ir. Anwar Pulukadang, M.Sc *
KOMITE AUDIT
Audit Committee
Ir. Anwar Pulukadang, M.Sc *
Basa Sidabutar, SH, MH
Siti Umi Nurbaidah, SE, Ak
DIREKTUR UTAMA
President Director
Raymond Bernardus
AUDIT INTERNAL
Internal Auditor
SEKRETARIS PERUSAHAAN
Corporate Secretary
Yana Mego W, SE
Andreas Andy S.
DIREKTUR
Director
DIREKTUR
Director
DIREKTUR
Director
DIREKTUR
Director
Sihol Siagian
Chandra Tjan
Yanto, SE
Albert J. Bangun
* Catatan: Bapak Ir. Anwar Pulukadang, M.Sc, meninggal dunia pada 23 Oktober 2014.
Note : Mr. Ir. Anwar Pulukadang, M.Sc. passed away on 23 October 2014.
30
PT ATPK Resources Tbk / 2014 Annual Report
03
04
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Management Discussion and Analysis
Corporate Governance
Visi, Misi & Strategi Perseroan
Corporate Vision, Mission & Strategy
Visi Perusahaan
Vision
Menjadi perusahaan energi unggulan berbasis batubara,
minyak & gas bumi, dan energi terbarukan.
Become a leading coal, oil & gas and renewable energy
based company.
Misi Perusahaan
Mission
•
•
•
•
Menemukan, mengambil alih, membangun
dan memanfaatkan sumber energi-sumber
energi yang potensial dan secara terus menerus
mengoptimalkan produk-produk dari sumber
energi tersebut dan produk-produk turunannya
dengan menggunakan teknologi yang paling
sesuai, dengan nilai yang wajar dan dilakukan
secara ramah lingkungan;
Secara terus menerus meningkatkan nilai-nilai aset
energi serta aset yang terkait dan menjadikannya
Investasi Perseroan yang menguntungkan;
Menyediakan peluang-peluang bagi karyawan
yang mengarah kepada peningkatan kemampuan
mereka;
Memberikan nilai tambah pasar dan nilai tambah
ekonomi yang terbaik bagi para Pemegang Saham.
•
To discover, acquire, develop and explore the
potential energy resources and to constantly
optimize such products and their derivatives using
the most suitable technology, at a fair value and in
an environmentally friendly manner;
•
To continuously enhance energy and energy
related assets’ values and turn them into profitable
corporate investment portfolios;
To provide opportunities for employees that lead
to the enhancement of their competence and skills;
•
•
To deliver the best Market Upside and Economic
Added Value to Shareholders.
•
Exploit and operate coal and other prospective
sources of energy, such as oil & gas and other
renewable energy prospects, by means of merger,
acquisitions and development of new fields;
•
Establish and develop both local and international
markets in energy products by way of collaboration
and/or synergies with end-users or traders;
Pursue vertical and perform integrated expansions
of upstream assets into downstream projects,
such as mine entrance power plant, LPG and CNG
plants, oil and gas pipeline construction, and other
downstream energy businesses.
Strategi Perusahaan
Strategies
Memanfaatkan dan mengoperasikan prospek
energi batubara dan material-material lain,
energi minyak & gas bumi serta prospek-prospek
energi terbarukan yang tersedia, dengan cara
penggabungan usaha, pengambilalihan, dan
pengembangan lapangan baru;
• Membuat pasar energi lokal dan internasional
dengan jalan berkolaborasi dan bersinergi dengan
pengguna akhir atau pedagang;
• Mengarah kepada perluasan secara vertikal
dilaksanakannya
integrasi
aset-aset
hulu
dari Perseroan ke proyek-proyek hilir, seperti
Pembangkit Listrik Mulut Tambang, pabrik LPG dan
atau CNG, pipa minyak bumi, gas dan bisnis-bisnis
hilir lainnya.
Visi, Misi, dan Strategi Perseroan sebagaimana dijelaskan
di atas telah mendapatkan persetujuan dari Dewan
Komisaris dan Direksi Perseroan.
•
•
The Company’s Vision, Mission and Strategy as
described above have been approved by the Board
of Commissioners and the Board of Directors of the
Company.
PT ATPK Resources Tbk / Laporan Tahunan 2014
31
01
02
Kinerja 2014
Profil Perusahaan
2014 Performance
Company Profile
Profil Anggota Dewan Komisaris
Profile of Members of the Board of Commissioners
H. Herry Tjahjana
Komisaris
Commissioner
Awal
Komisaris Utama
President Commissioner
Ir. Anwar Pulukadang, M.Sc.
Komisaris Independen
Independent Commissioner
Awal
Komisaris Utama
President Commissioner
Warga Negara Indonesia. Diangkat sebagai Komisaris
Utama Perseroan untuk yang pertama kalinya
berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham
Tahunan Perseroan tanggal 28 Juni 2012, sebagaimana
termaktub dalam Akta Berita Acara Rapat Nomor
16 yang dibuat oleh Novita Puspitarini SH, Notaris di
Jakarta Selatan. Sebelumnya pernah menjabat sebagai
Direktur Utama dan pemilik kilang minyak Harum dan
kilang padi Pangkalan Susu di Tanjung Pura, Langkat,
Sumatera Utara dan Direktur Utama CV Garuda Perkasa
yang merupakan kontraktor pada PT Pertamina di
Balikpapan, Kalimantan Timur, serta sebagai Brand
Manager PT Kreasi Utama, perusahaan supplier dan
kontraktor di Jakarta. Hingga kini masih menjabat
General Manager pada beberapa perusahaan tambang
batubara dan kontraktor di Kalimantan Timur. Lulus dari
SMA Hang Kasturi, Medan, Sumatera Utara.
32
PT ATPK Resources Tbk / 2014 Annual Report
Indonesian citizen. Appointed as the President
Commissioner of the Company for the first time upon the
resolution of the Annual General Meeting of Shareholders
of the Company on 28 June 2012, as stipulated in AGMS
Deed No. 16 drawn by Novita Puspitarini SH, Notary in
South Jakarta. Previously worked as President Director
and owner of Harum oil plant and Pangkalan Susu rice
silo in Tanjung Pura, Langkat, North Sumatera, and
President Director of CV Garuda Perkasa, a contractor
for PT Pertamina in Balikpapan, East Kalimantan. Also
worked as Brand Manager of PT Kreasi Utama, a supplier
and contractor based in Jakarta. Concurrently serves as
General Manager at a number of coal companies and
contractors in East Kalimantan. Graduated from Hang
Kasturi High School in Medan, North Sumatera.
03
04
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Management Discussion and Analysis
Corporate Governance
Ir. Anwar Pulukadang, M.Sc.
Komisaris Independen
Independent Commissioner
Warga Negara Indonesia. Menjabat sebagai Komisaris
merangkap
Komisaris
Independen
Perseroan
berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham
Tahunan (RUPST) Perseroan tanggal 28 Juni 2012,
sebagaimana termaktub dalam Akta Berita Acara Rapat
Nomor 16 yang dibuat oleh Novita Puspitarini SH,
Notaris di Jakarta Selatan. Hingga kini masih menjabat
Direktur Utama PT Tripindo Patria. Sebelumnya
menjabat sebagai Komisaris dan Advisor di PT Daya
Guna Samudra Tbk tahun 1981–2004, Corporate
Credit di PT ASEAM, Indonesia tahun 1974–1981, dan
pernah bekerja di Mitsui & Co, Ltd tahun 1970–1974.
Memegang gelar Bachelor of Science & Engineering
dan Master of Science & Engineering, keduanya dari
Waseda University, Tokyo.
Indonesian citizen. Appointed as the Company’s
Independent Commissioner based on the Annual
General Meeting of Shareholders (AGMS) Resolution
on 28 June 2012, as stipulated in AGMS Deed No.
16 drawn by Novita Puspitarini SH, Notary in South
Jakarta. Concurrently serves as President Director of PT
Tripindo Patria. Previously served as Commissioner and
Advisor at PT Daya Guna Samudra Tbk in 1981-2004,
as Corporate Credit Officer at PT ASEAM, Indonesia, in
1974-1981, and has worked at Mitsui & Co. Ltd in 19701974. Obtained his Bachelor of Science & Engineering
and Master of Science & Engineering degrees from
Waseda University, Tokyo.
Beliau meninggal dunia pada 23 Oktober 2014.
He passed away on 23 October 2014.
H. Herry Tjahjana
Komisaris
Commissioner
Warga Negara Indonesia. Menjabat pertama kali sebagai
Komisaris Perseroan berdasarkan keputusan RUPST
Perseroan tanggal 28 Juni 2012, sebagaimana termaktub
dalam Akta Berita Acara Rapat Nomor 16 yang dibuat
oleh Novita Puspitarini SH, Notaris di Jakarta Selatan.
Hingga saat ini menjabat sebagai Komisaris Independen
di PT Tower Bersama Infrastructure Tbk dan Komisaris
di PT Antang Gunung Meratus. Sebelumnya pernah
menjabat Direktur Utama di PT Antang Gunung Meratus
tahun 2009 – 2010, Wakil Kepala Staf Tentara Nasional
Indonesia Angkatan Darat (TNI-AD) di Jakarta, dan
pernah memegang beberapa jabatan struktural penting
lainnya dalam TNI-AD. Lulusan Lembaga Ketahanan
Nasional Republik Indonesia (Lemhanas-RI), Lulusan
Universitas Terbuka dan Akademi Militer Nasional.
Indonesian citizen. First appointed as the Company’s
Commissioner based on AGMS Resolution on 28
June 2012, as stipulated in AGMS Deed No. 16 drawn
by Novita Puspitarini SH, Notary in South Jakarta.
Concurrently serves as Independent Commissioner at di
PT Tower Bersama Infrastructure Tbk and Commissioner
at PT Antang Gunung Meratus. Previously served as
President Director of PT Antang Gunung Meratus in
2009–2010, Deputy Chief of Staff of the Indonesia
Armed Forces – Army (TNI-AD) in Jakarta, having held
a number of structural positions of significance in the
Army. A graduate of National Resilience Institution of
Republic Indonesia (Lemhanas-RI), Open University, and
the National Military Academy.
PT ATPK Resources Tbk / Laporan Tahunan 2014
33
01
02
Kinerja 2014
Profil Perusahaan
2014 Performance
Company Profile
Profil Anggota Direksi
Profile of Members of the Board of Directors
Albert J. Bangun
Direktur
Director
Yanto, SE
Direktur
Director
Raymond Bernardus
Direktur Utama
President Director
Chandra Tjan
Direktur
Director
Sihol Siagian
Direktur
Director
Raymond Bernardus
Direktur Utama
President Director
Warga Negara Indonesia. Menjabat pertama kali di
Perseroan sebagai Direktur berdasarkan keputusan
RUPST Perseroan tanggal 7 Juni 2006, sebagaimana
termaktub dalam Akta Berita Acara Rapat Nomor 21
tanggal 7 Juni 2006 yang dibuat oleh Nurdelia Tutupoly
SH, Notaris di Medan. Sebelumnya pernah menjadi
Konsultan Independen di bidang kelistrikan, batubara
dan migas. Menjabat sebagai Direktur Marketing &
Komersial PT Garda Tujuh Buana tahun 2002–2004
dan menjabat sebagai Regional Director (Indonesia)
untuk El-Paso Energy International tahun 1996–2002.
Memegang gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas
Indonesia, Magister Ilmu Komputer dari Sekolah Tinggi
Teknologi Informasi Benarif Indonesia, dan Magister
Hukum Bisnis dari Universitas Padjajaran, Bandung.
Indonesian citizen. First appointed as the Company’s
Director based on AGMS Resolution on 7 June 2006,
as stipulated in AGMS Deed Nomor 21 dated 7 June
2006 drawn by Nurdelia Tutupoly SH, Notary in
Medan. Previously worked as Independent Consultant
in electricity, coal and oil & gas industries. Served as
Director of Marketing & Commerce at PT Garda Tujuh
Buana in 2002–2004 and Regional Director (Indonesia)
at El-Paso Energy International in 1996–2002. Obtained
his Bachelor of Economics degree from the University
of Indonesia, Master of Computer Science from Sekolah
Tinggi Teknologi Informasi Benarif Indonesia, and
Master of Corporate Law from University of Padjajaran,
Bandung.
Sebagai Direktur Utama, bertanggung jawab melakukan
koordinasi di antara para anggota Direksi dalam
menjalankan roda manajemen Perseroan secara
menyeluruh, memberikan arahan dan masukan bagi
As the President Director, is responsible for coordinating
the communication between members of the Board of
Directors in the overall management of the Company,
providing guidance and input for other members of
34
PT ATPK Resources Tbk / 2014 Annual Report
03
04
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Management Discussion and Analysis
Corporate Governance
anggota Direksi lainnya dalam menjalankan tugasnya
agar mencapai sasaran sesuai dengan strategi, visi dan
misi Perseroan. Selanjutnya memastikan bahwa setiap
kegiatan usaha, transaksi bisnis dan kegiatan korporasi
lainnya yang dilakukan Perseroan senantiasa mematuhi
peraturan dan perundang-undangan yang berlaku
di Indonesia, serta tunduk dan patuh pada Anggaran
Dasar Perseroan, termasuk peraturan-peraturan dalam
bidang pasar modal sebagai perusahaan publik.
the Board of Directors in conducting their duties to
achieve the goals that are in line with the Company’s
strategies, vision and mission. Must also ensure that
each business transaction, activity and corporate
action of the Company adheres to the prevailing rules
and regulations in Indonesia, the Company’s Articles
of Association, and the prevailing regulations in the
capital market, as the Company is a publicly listed
entity.
Sihol Siagian
Direktur
Director
Warga Negara Indonesia. Menjabat sebagai Direktur
Perseroan berdasarkan keputusan RUPST Perseroan
tanggal 28 Juni 2011, sebagaimana termaktub dalam
Akta Berita Acara Rapat Nomor 56 tanggal 28 Juni 2011
yang dibuat oleh Benny Kristianto SH, Notaris di Jakarta.
Saat ini masih menjabat Komisaris Independen di PT
Indo Straits Tbk, Komisaris di PT Anugerah Securindo
Indah, Komisaris PT Mas Murni Indonesia Tbk, Dosen
Fakultas Ekonomi Universitas Tarumanagara Jakarta,
sebelumnya beliau menjabat sebagai Direktur Keuangan
dan Administrasi PT Bursa Efek Indonesia pada Desember
2007 - Juni 2009, Direktur Pengawasan PT Bursa Efek
Surabaya pada Juni 2005-Nopember 2007, dan Direktur
Pemeriksaan dan Pengawasan PT Bursa Efek Jakarta pada
April 1999 - Mei 2005. Pernah bekerja dan menjabat di
Departemen Keuangan Republik Indonesia - Badan
Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan pada
Februari 1978-Maret 1999. Memegang gelar Doktor Ilmu
Hukum dan Magister Hukum Bidang Hukum Bisnis dari
Universitas Padjadjaran, Bandung, Sertifikat Penilai Harta
dari Institut Penilaian Negara Kementerian Keuangan
Malaysia, dan Magister Manajemen dari Fakultas Ekonomi
Universitas Krisnadwipayana, Jakarta.
Indonesian citizen. First appointed as the Company’s
Director based on AGMS Resolution on 28 June 2011,
as stipulated in AGMS Deed Nomor 56 dated 28 June
2011 drawn by Benny Kristianto SH, Notary in Jakarta.
Concurrently serves as Independent Commissioner at
PT Indo Straits Tbk, as Commissioner at PT Anugerah
Securindo Indah, Commissioner at PT Mas Murni
Indonesia Tbk, Lecturer at the Faculty of Economics,
Tarumanagara University, Jakarta. Previously served
as Director of Finance and Administration of PT Bursa
Efek Indonesia in December 2007 - June 2009, Director
of Supervision of PT Bursa Efek Surabaya in June
2005-November 2007, and Director of Assessment and
Supervision of PT Bursa Efek Jakarta in April 1999 - May
2005. Previously worked at the Department of Finance
of Republic Indonesia – Capital Market and Financial
Institutions Supervisory Agency in February 1978-March
1999. Obtained his Doctoral degree in Law and Master
of Corporate Law from University of Padjadjaran,
Bandung, Wealth Assessor Certification from Institut
Penilaian Negara Kementerian Keuangan Malaysia, and
Master of Management from the Faculty of Economics,
Krisnadwipayana University, Jakarta.
Sebagai Direktur, bertanggung jawab memberikan
masukan dari segi hukum kepada Perseroan dalam
membuat keputusan yang terkait dengan kegiatan
usaha, kegiatan korporasi Perseroan dan penyelesaian
permasalahan lainnya agar sesuai dengan peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku di Indonesia dan
mematuhi Anggaran Dasar Perseroan.
As Director, is responsible for providing legal advice
to the Company regarding decisions that relate to the
Company’s business activities and corporate actions and
in addressing other issues, so that they are always in
compliance with the prevailing rules and regulations in
Indonesia and the Company’s Articles of Association.
Sebagai Direktur Pengembangan Usaha, bertanggung
jawab untuk memikirkan dan menggali kemungkinan
pengembangan-pengembangan kegiatan usaha lainnya
seiring dengan perubahan-perubahan peraturan
dalam bidang usaha pertambangan beserta dinamika
persoalannya serta pemanfaatan sumber daya alam
terbarukan dan lainnya yang tersedia.
As Director of Business Development, is responsible for
developing and pursuing opportunities for business
development consistent with the changes in mining
regulations and the dynamic atmosphere of the mining
industry, including the utilization of renewable natural
resources and other available resources.
PT ATPK Resources Tbk / Laporan Tahunan 2014
35
01
02
Kinerja 2014
Profil Perusahaan
2014 Performance
Company Profile
Albert J. Bangun
Direktur
Director
Warga Negara Indonesia. Menjabat pertama kali di
Perseroan sebagai Direktur berdasarkan keputusan
RUPST Perseroan tanggal 5 Oktober 2010, sebagaimana
termaktub dalam Akta Berita Acara Rapat Nomor 01
tanggal 5 Oktober 2010 yang dibuat oleh P. Sutrisno A.
Tampubolon SH, Notaris di Jakarta. Mengawali karirnya
sebagai Auditor di Kantor Akuntan Publik Prasetio
Utomo & Co, Arthur Andersen, dan memasuki jabatanjabatan manajerial di beberapa perusahaan sebelum
bergabung di Perseroan pada tahun 2006. Memegang
gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Sumatera Utara,
Medan.
Indonesian citizen. First appointed as the Company’s
Director based on AGMS Resolution on 5 October 2010,
as stipulated in AGMS Deed Nomor 01 dated 5 October
2010 drawn by P. Sutrisno A. Tampubolon SH, Notary in
Jakarta.
Started his career as Auditor at the Public Accounting Firm
of Prasetio Utomo & Co, Arthur Andersen, and occupied
managerial positions at a number of companies prior
to joining the Company in 2006. Obtained his Bachelor
of Economics from North University of Sumatera Utara,
Medan.
Sebagai Direktur Keuangan, bertanggung jawab
mengatur perencanaan arus kas Perseroan dan mencari
sumber-sumber pendanaan dan pengaturannya
yang baik dan tepat bagi Perseroan dalam rangka
mengembangkan kegiatan usaha Perseroan.
As the Director of Finance, is responsible for planning
the Company’s cash flow and obtain as well as manage
sources of funding in a proper and effective manner for
the Company to develop its businesses.
Chandra Tjan
Direktur
Director
Warga Negara Indonesia. Menjabat pertama kali di
Perseroan sebagai Direktur berdasarkan keputusan
RUPST Perseroan tanggal 28 Juni 2012, sebagaimana
termaktub dalam Akta Berita Acara Rapat Nomor 16
yang dibuat oleh Novita Puspitarini SH, Notaris di
Jakarta Selatan. Sejak tahun 2010 hingga saat ini adalah
Co-Founder & Managing Partner di East Ventures,
perusahaan permodalan ventura berbasis di Singapura.
Sebelumnya berpengalaman sebagai salah satu trader
pemasok batubara ke Taiwan Power Company (TPC)
tahun 2007-2009, Bankir di Credit Suisse Group Singapore tahun 2006-2011, Bankir di RBS Coutts
Private Bank - Singapore tahun 2005-2006, dan Bankir
di Citigroup - Singapore tahun 2001-2005. Memegang
gelar Bachelor of Commerce bidang keuangan, ekonomi
dan manajemen dari University of Sydney, Australia.
Indonesian citizen. First appointed as the Company’s
Director based on AGMS Resolution on 27 June
2012, as stipulated in AGMS Deed Nomor 16 drawn
by Novita Puspitarini SH, Notary in South Jakarta.
Since 2010 up to today has been the Co-Founder &
Managing Partner at East Ventures, a venture capital
company in Singapore. Previously worked as coal
trader for Taiwan Power Company (TPC) in 2007-2009,
Banker at Credit Suisse Group - Singapore in 20062011, Banker at RBS Coutts Private Bank - Singapore
i 2005-2006, and Banker at Citigroup - Singapore
in 2001-2005. Obtained his Bachelor of Commerce
degree in finance, economics and management from
the University of Sydney, Australia.
Sebagai Direktur Pengendalian Internal, bertugas
menetapkan sistem pengawasan dan melakukan
pengawasan internal yang efektif untuk menjaga
investasi dan aset Perseroan.
As Director of Internal Control, is responsible for
setting an effective internal control system in order
to protect and administer the assets and investments
of the Company.
36
PT ATPK Resources Tbk / 2014 Annual Report
03
04
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Management Discussion and Analysis
Corporate Governance
Yanto, SE
Direktur
Director
Warga Negara Indonesia. Menjabat pertama kali di
Perseroan sebagai Direktur berdasarkan keputusan
RUPST Perseroan tanggal 28 Juni 2012, sebagaimana
termaktub dalam Akta Berita Acara Rapat Nomor
16 yang dibuat oleh Novita Puspitarini SH, Notaris di
Jakarta Selatan. Sebelumnya pernah menjabat Manajer
Akuntansi di PT Putra Tanjungpura Group tahun 19992004 dan di bagian Pemasaran di PT Parbutaran tahun
1995-1999, dan Pengajar Bidang Ilmu Ekonomi di
Sekolah Menengah Atas (SMA) Hang Kesturi di Medan,
Sumatera Utara, tahun 1994-1995. Memegang gelar
Sarjana Ekonomi dari Universitas Methodist Indonesia,
Medan.
Indonesian citizen. First appointed as the Company’s
Director based on AGMS Resolution on 27 June
2012, as stipulated in AGMS Deed Nomor 16 drawn
by Novita Puspitarini SH, Notary in South Jakarta.
Previously worked as Manager of Accounting at PT
Putra Tanjungpura Group in 1999-2004 and in the
Marketing Department of PT Parbutaran in 19951999, and Teacher of Economics at Hang Kesturi High
School in Medan, North Sumatera, in 1994-1995.
Obtained his Bachelor of Economics degree from
Indonesia Methodist University, Medan.
Sebagai Direktur Komersial, bertugas menangani
administrasi keuangan anak-anak perusahaan termasuk
administrasi produksi dan penjualan hasil tambangnya.
As Director of Commerce, is responsible for
administering finance in subsidiaries, including in the
production and sales of their mining products.
PT ATPK Resources Tbk / Laporan Tahunan 2014
37
01
02
Kinerja 2014
Profil Perusahaan
2014 Performance
Company Profile
Profil Sumber Daya Manusia
Workforce Profile
Sumber daya manusia (SDM) menunjang pertumbuhan
Perseroan dan oleh karena itu bagi Perseroan, karyawan
senantiasa menjadi mitra strategis dalam mencapai
keberhasilan.
Our human capital (HC) strongly supports growth of
the Company, and therefore the Company has been
consistently treating its employees as a strategic partner
in achieving success.
Perseroan berupaya untuk menciptakan dan menjaga
lingkungan kerja yang aman dan kondusif bagi
karyawan, serta terus meningkatkan kesejahteraan
karyawan sekaligus keluarganya.
The Company strives to create and maintain a conducive
and safe working environment for its employees, as well
as improving the welfare of its employees and their
families.
Pengembangan SDM di Perseroan difokuskan pada
penciptaan pekerja yang profesional, berkomitmen,
berdedikasi, dan berorientasi bisnis. Perseroan memiliki
keyakinan bahwa pengembangan SDM merupakan
investasi jangka panjang, sehingga Perseroan memiliki
komitmen terhadap program pengembangan yang
sistematis dan berkelanjutan untuk mengantisipasi
perubahan kebutuhan bisnis.
The focal point of human capital development in the
Company is the creation of professional, committed,
dedicated, and business-oriented employees. The
Company nurtures the belief that human resource
development is a long term investment, and therefore
the Company is committed to developing programs
that are systematic and continuous, to anticipate the
everchanging business needs.
Program pendidikan dan pelatihan serta sosialisasi
peraturan-peraturan pasar modal di tahun 2014 yang
telah dilakukan dan diikuti antara lain adalah:
Training and development programs and capital market
regulation socialization events in which the management
and employees of the Company participated in 2014
are, among others:
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Sosialisasi Program Gerakan Nasional Cinta Pasar
Modal
Platts Coal Forum
14th Indo Coal 2014
Sosialisasi Perubahan Peraturan BEI No. I-A
Lokakarya Annual Report Award (ARA) 2013
Sosialisasi XBLR (Extensible Business Reporting
Language)
Sosialisasi Pungutan oleh OJK
World Clean Coal Conference Indonesia
Seminar Kompresor Gas
Sosialisasi SIPO (Sistem Informasi Penerimaan OJK)
dan SPE (Sistem Pelaporan Emiten)
PSAK Terkini sesuai dengan Konvergensi IFRS dan
Penerapannya
FGD Peraturan OJK: Sekretaris Perusahaan, Situs
Web Emiten
KSEI Issuer Gathering
OJK – Annual Report Award
Pelatihan Profesional Berkelanjutan oleh Forum
Akuntan Pasar Modal
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Dissemination on the “Gerakan Nasional Cinta
Pasar Modal” Program
Platts Coal Forum
14th Indo Coal 2014
Dissemination on Amendment to IDX Regulation
No. I-A
2013 Annual Report Award (ARA) Workshop
XBLR Dissemination (Extensible Business Reporting
Language)
Dissemination on the Fees Collected by OJK
World Clean Coal Conference Indonesia
Gas Compressor Seminar
Dissemination on SIPO (OJK Information Receipt
System) and SPE (Issuers Reporting System)
Latest PSAK in line with IFRS Convergence and
Implementation
FGD on OJK Regulations: Corporate Secretary,
Issuer’s Website
KSEI Issuer Gathering
OJK – Annual Report Award
Continuing Professional Education by the Capital
Market Accountants Forum
Dalam memberikan pelatihan bagi karyawan, di
Perseroan berlaku prinsip persamaan kesempatan
bagi semua karyawan untuk mengembangkan
kompetensinya.
In enhancing its employees’ competence through
training, the Company upholds the principle of equal
opportunity for all.
Elemen manajemen seperti Direksi juga mengikuti
forum dan pelatihan berikut di tahun 2014:
Certain members of the management, such as the Board
of Directors, also participated in the following training
programs and forums in 2014:
38
PT ATPK Resources Tbk / 2014 Annual Report
03
04
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Management Discussion and Analysis
Corporate Governance
•
•
Sosialisasi Program Gerakan Nasional Cinta Pasar
Modal
Sosialisasi Peraturan Dirjen No. 480/2014 dan No.
479/2014 tentang Standar Harga Batubara Jenis
Tertentu dan Biaya Acuan Produksi 2014
•
Sosialisasi Peraturan Bursa Efek Indonesia No. I-A-1
•
•
•
•
•
Platts Coal Forum
Lokakarya Backdoor Listing
14th Indo Coal 2014
CEO Networking 2014
•
•
•
•
•
•
Untuk menjaga dan meningkatkan kesejahteraan
setiap karyawannya, Perseroan mengikutsertakan
seluruh karyawan ke dalam program BPJS (Badan
Penyelenggaraan Jaminan Sosial) - Ketenagakerjaan dan
memastikan bahwa sistem pengupahan yang berlaku di
Perseroan memberikan upah yang lebih tinggi daripada
upah minimum regional yang berlaku.
Dissemination on the “Gerakan Nasional Cinta
Pasar Modal” Program
Dissemination on the New Benchmark Price of
Certain Type of Coal and Cost Production Cost
Reference in 2014 (Directorate General Decrees No.
480/2014 and 479/2014)
Dissemination on Indonesia Stock Exchange
Regulation No. I-A-1
Platts Coal Forum
Workshop on Backdoor Listing
14th Indo Coal 2014
CEO Networking 2014
To maintain and further enhance the welfare of all its
employees, the Company took measures to enroll all its
employees in the Labor Force Social Security Program
and ensures that the remuneration system in place in
the Company provides employee remuneration that is
higher than the prevailing minimum regional wage.
Komposisi Karyawan Perseroan dan Anak Perusahaan Berdasarkan Jenjang Pendidikan
Company and Subsidiaries Workforce Composition by Level of Education
Jenjang Pendidikan/
Level of Education
S-2/Postgraduate
Jumlah Karyawan/
Number of Employees
Per 31 Des 2014
per 31 Des 2013
5
5
S-1/Undergraduate
70
61
D-3/Diploma
135
115
SLTA/High School
TOTAL
854
652
1.064
833
Komposisi Karyawan Perseroan dan Anak Perusahaan berdasarkan Jenjang Manajemen
Company and Subsidiaries Workforce Composition by Managerial Level
Jenjang Manajemen/
Managerial Level
Jumlah Karyawan/
Number of Employees
Per 31 Des 2014
per 31 Des 2013
Direktur/Director
7
7
Manager
9
9
Assistant Manager
6
6
Kepala Bagian/Department Head
10
6
Kepala Seksi/Section Head
25
18
Supervisor
60
37
Staff, Operator, dll./etc.
947
750
1.064
833
TOTAL
PT ATPK Resources Tbk / Laporan Tahunan 2014
39
01
02
Kinerja 2014
Profil Perusahaan
2014 Performance
Company Profile
Komposisi Kepemilikan Saham
Share Ownership
(per 31 Desember 2014)/(as at 31 December 2014)
No
Pemegang Saham/Shareholder
1
PT Pacific Prima Coal
2
DBS Vickers Secs Singapore (PTE) LTD A/C Clients
3
Masyarakat/Public (<5%)
Total Saham Seri A dan B
Total Serie A & Serie B Shares
Saham dalam Portepel/
Shares in Portfolio
Jumlah Saham/
No. of Shares
Persentase/
Percentage (%)
4.763.557.884
82,70
359.864.500
6,25
636.823.030
11,05
5.760.245.414
100,00
19.768.549.917
-
Catatan: Saham-saham Seri A dengan nilai nominal
Rp200,- per saham dan Seri B dengan nilai nominal
Rp100,- per saham tersebut di atas merupakan saham
biasa (Common Stock) yang memiliki hak yang sama.
Note: The above Serie A shares with a par value of Rp
200,- per share, and Serie B shares with a par value of
Rp 100,- per share, are common stock with equal rights.
Pemegang Saham Utama dan Pengendali
Perseroan
Majority & Ultimate Shareholders of the
Company
Dalam penjelasan Undang-Undang Pasar Modal
Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1995, yang dimaksud
dengan pemegang saham utama adalah pihak, baik
secara langsung maupun tidak langsung, memiliki
sekurang-kurangnya 20% hak suara dari seluruh saham
yang mempunyai hak suara yang dikeluarkan oleh
suatu Perseroan atau jumlah yang lebih kecil dari itu
sebagaimana ditetapkan OJK.
The Law No. 8/1995 of the Republic of Indonesia on the
Capital Market stipulates that ultimate shareholders are
parties who, either directly or indirectly, own at least
20% of the voting rights of all shares with voting rights
issued by a company, or who own a portion less than
the aforementioned amount as determined by OJK.
Pemegang Saham Utama dan Pengendali Perseroan
adalah PT Pacific Prima Coal (“PPC”), yang memegang
4.763.557.884 (82,70%) saham Perseroan.
The Company’s majority and ultimate shareholder is
PT Pacific Prima Coal (“PPC”), who own 4,763,557,884
(82.70%) shares of the Company.
40
PT ATPK Resources Tbk / 2014 Annual Report
03
04
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Management Discussion and Analysis
Corporate Governance
PPC adalah perseroan terbatas yang bergerak di bidang
pertambangan dan perdagangan, dengan wilayah
operasionalnya di Kalimantan Timur. Sebesar 99%
saham PPC dimiliki oleh Hendarto.
PPC is a limited liability company engaged in the mining
and trading businesses, with its operational area in East
Kalimantan. As many as 99% of PPC’s shares are owned
by Hendarto.
PPC didirikan pada tanggal 27 April 2006 berdasarkan
Akta Pendirian No. 15 oleh Hemma Loka, SH, Notaris
di Balikpapan dan telah mendapat pengesahan oleh
Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia No. C-18305 HT.01.01.TH.2006
tanggal 22 Juni 2006. Perubahan Anggaran Dasar PPC
yang terakhir dengan Akta No. 6 tanggal 10 Juli 2009
oleh Hasan Halim SH, M.Kn, Notaris di Balikpapan, dan
telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan
Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-38683.
AH.01.02. Tahun 2009 tanggal 11 Agustus 2009. PPC
berkedudukan di Balikpapan.
PPC was established on 27 April 2006 based on the Deed
of Establishment No. 15 by Hemma Loka, SH, Notary
in Balikpapan, and obtained authorization through the
Decree of the Minister of Law and Human Rights of the
Republic of Indonesia No. C-18305 HT.01.01.TH.2006
dated 22 June 2006. The latest amendment to PPC’s
Articles of Association was stipulated in Deed No. 6
dated 10 July 2009 drawn before Hasan Halim SH, M.Kn,
Notary in Balikpapan, and obtained authorization from
the Minister of Law and Human Rights of the Republic of
Indonesia No. AHU-38683.AH.01.02.Tahun 2009 dated
11 August 2009. PPC is domiciled in Balikpapan.
Pemegang Saham Perseroan dengan
Kepemilikan Di Atas 5%
Shareholders With More Than 5% of
Ownership
Pemegang saham Perseroan dengan kepemilikan di
atas 5% selain pemegang saham utama dan pengendali
tersebut di atas, adalah DBS Vickers Secs Singapore
(Pte) Ltd A/C Clients, yang merupakan pemegang
359.864.300 (6,25%) saham Perseroan.
A shareholder of the Company with an ownership of
more than 5%, other than the majority and controlling
shareholder as above, is DBS Vickers Secs Singapore
(Pte) Ltd A/C Clients, who own 359,864,300 (6.25%)
shares of the Company.
Berdasarkan anggaran dasar DBS Vickers Secs Singapore
(Pte) Ltd disebutkan bahwa perusahaan ini adalah
perusahaan sekuritas yang didirikan di Singapura pada
tanggal 7 Februari 1986.
The articles of association of DBS Vickers Secs Singapore
(Pte)Ltd states that the entity is a securities company
established in Singapore on 7 February 1986.
Kepemilikan Saham oleh Direksi dan
Komisaris Per 31 Desember 2014
Share Ownership of Directors and
Commissioners As at 31 December 2014
No.
Nama/ Name
Jabatan/ Position
1
Awal
Komisaris Utama
President Commissioner
2
H. Herry Tjahjana
Komisaris
Commissioner
3
Ir. Anwar Pulukadang, MSc
Komisaris Independen
Independent Commissioner
4
Raymond Bernardus
Direktur Utama
President Director
5
Chandra Tjan
6
Jumlah Saham yang Dimiliki/
Number of Shares Owned
Persentase Kepemilikan/
Percentage of Ownership
10.000 .000
0,17
5.000.000
0,09
-
0,00
17.717.800
0,31
Direktur
Director
5.000.000
0,09
Albert J. Bangun
Direktur
Director
5.425.000
0,09
7
Sihol Siagian
Direktur
Director
-
0,00
8
Yanto, SE
Direktur
Director
5.000.000
0,09
PT ATPK Resources Tbk / Laporan Tahunan 2014
41
01
02
Kinerja 2014
Profil Perusahaan
2014 Performance
Company Profile
Anak Perusahaan
Subsidiaries
Berikut adalah struktur grup Perseroan dan penjelasan
singkat mengenai entitas anak Perseroan per akhir 31
Desember 2014.
The following is the Company’s business group structure
along with a brief description of each of the Company’s
subsidiaries as at 31 December 2014.
Struktur Kepemilikan Perusahaan dalam Kelompok Usaha Perseroan
Company’s Ownership Structure
PT ATPK RESOURCES Tbk.
99%
99%
99%
1%
PT MODAL INVESTASI
MINERAL
1%
PT ATPK POWER
RESOURCES
PT ATPK ENERGY
RESOURCES
99,9%
1%
0,01%
PT MEGA ALAM
SEJAHTERA
70%
99%
99%
80%
PT MIM
GEOSERVICES
TECHNOLOGY
PT SARANA
MANDIRI UTAMA
PT ENERGY
GABUS
PRATAMA
PT OTOMA
GLOBAL MITRA
1%
70,24%
PT WAHANA BUMI
MULIA
70%
PT MIM
NIKELINDO
MULIA
99%
1%
PT MIM
COAL POWER
Telah mendapatkan persetujuan
divestasi oleh RUPS Perseroan.
Obtained GMS approval for divestment.
1. PT ATPK Power Resources (“APR”)
1. PT ATPK Power Resources (“APR”)
APR didirikan pada tanggal 6 Juli 2006 berdasarkan
Akta No.4 tanggal 6 Juli 2006 yang dibuat oleh Fathiah
Helmi SH, Notaris di Jakarta yang telah mendapatkan
pengesahan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia No. W7.00441.HT.01.01.TH.2006
tanggal 12 September 2006 berdomisili di Jakarta Pusat.
APR was established on 6 July 2006 based on Deed No.
4 dated 6 July 2006 drawn by Fathiah Helmi SH, Notary
in Jakarta, and duly obtained approval from the Minister
of Justice and Human Rights No. W7.00441.HT.01.01.
TH.2006 dated 12 September 2006, domiciled in Central
Jakarta.
APR beralamat di Wisma GKBI Lantai 39, Jl. Jenderal
Sudirman No.28, Jakarta Pusat, dan bergerak dalam
bidang usaha industri pembangkit listrik swasta.
APR is domiciled at Wisma GKBI 39th Floor, Jl. Jenderal
Sudirman No.28, Central Jakarta, and engages in
independent power generation business.
Selama tahun 2014, APR tidak melakukan kegiatan
operasional.
Throughout 2014 APR did not conduct any business
operations whatsoever.
Komposisi kepemilikan saham APR adalah sebagai
berikut:
The share ownership breakdown of APR is as follows:
42
PT ATPK Resources Tbk / 2014 Annual Report
03
No.
04
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Management Discussion and Analysis
Corporate Governance
Pemegang Saham/Shareholder
Nilai Nominal/Nominal Value
Rp 1.000.000 per Saham/Share
Jumlah Saham/
No. of Shares
Persentase/
Percentage (%)
1
PT ATPK Resources Tbk.
99
99
2
PT ATPK Energy Resources
1
1
Jumlah Saham Beredar/
Total Shares Issued and Outstanding
100
100
Saham dalam Portepel/
Shares in Portfolio
280
-
2. PT ATPK Energy Resources (“AER”)
2. PT ATPK Energy Resources (“AER”)
AER didirikan pada tanggal 6 Juli 2006 berdasarkan Akta
Nomor 3 tanggal 6 Juli 2006 yang dibuat oleh Fathiah
Helmi SH, Notaris di Jakarta yang telah mendapatkan
pengesahan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia No. W7.00442.HT.01.01.TH.2006
tanggal 12 September 2006 berdomisili di Jakarta Pusat.
AER was established on 6 July 2006 based on Deed No.
3 dated 6 July 2006 drawn by Fathiah Helmi SH, Notary
in Jakarta, and duly obtained approval from the Minister
of Justice and Human Rights No. W7.00442.HT.01.01.
TH.2006 dated 12 September 2006, domiciled in Central
Jakarta.
AER beralamat di Wisma GKBI Lantai 39, Jl. Jenderal
Sudirman No.28 Jakarta Pusat, dan bergerak di bidang
usaha energi, khususnya pada aktivitas eksplorasi dan
produksi minyak dan gas bumi.
AER is domiciled at Wisma GKBI 39th Floor, Jl. Jenderal
Sudirman No.28, Central Jakarta, and engages in energy
businesses, especially exploration and production of oil
and gas.
Selama tahun 2014, AER tidak melakukan kegiatan
operasional.
Throughout 2014 AER did not conduct any business
operations whatsoever.
Komposisi kepemilikan saham AER adalah sebagai
berikut:
The share ownership breakdown of AER is as follows:
No.
Pemegang Saham/Shareholder
Nilai Nominal/Nominal Value
Rp 1.000.000 per Saham/Share
Jumlah Saham/
No. of Shares
Persentase/
Percentage (%)
1
PT ATPK Resources Tbk.
99
99
2
PT ATPK Power Resources
1
1
Jumlah Saham Beredar/
Total Shares Issued and Outstanding
100
100
Saham dalam Portepel/
Shares in Portfolio
280
-
AER memiliki sejumlah anak perusahaan, yakni:
AER has the following subsidiaries:
PT Otoma Global Mitra (“OGM”)
PT Otoma Global Mitra (“OGM”)
OGM didirikan pada tanggal 5 April 2001 berdasarkan
Akta No.31 tanggal 5 April 2001 yang dibuat oleh Dradjat
Darmadji SH, Notaris di Jakarta yang telah mendapatkan
pengesahan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia No. C-03198.HT.01.01.TH.2001
tanggal 12 Juli 2001 berdomisili di Jakarta Utara.
OGM was established on 5 April 2001 based on Deed
No. 31 dated 5 April 2001 drawn by Dradjat Darmadji
SH, Notary in Jakarta, and duly obtained approval from
the Minister of Justice and Human Rights No. C-03198.
HT.01.01.TH.2001 dated 12 July 2001, domiciled in North
Jakarta.
OGM beralamat di Sentra Bisnis Artha Gading Blok A7
C No.28, Jalan Raya Boulevard Artha Gading, Jakarta
Utara, dan bergerak di bidang penyediaan alat-alat
untuk kegiatan eksplorasi dan produksi industri minyak
dan gas bumi.
OGM is domiciled at Sentra Bisnis Artha Gading Blok
A7 C No.28, Jalan Raya Boulevard Artha Gading, North
Jakarta, and engages in the business of provision of
equipment for oil and gas exploration and production
activities.
PT ATPK Resources Tbk / Laporan Tahunan 2014
43
01
02
Kinerja 2014
Profil Perusahaan
2014 Performance
Company Profile
Selama tahun 2014, OGM tidak melakukan kegiatan
operasional.
Throughout 2014 OGM did not conduct any business
operations whatsoever.
Komposisi kepemilikan saham OGM adalah sebagai
berikut:
The share ownership breakdown of OGM is as follows:
No.
Pemegang Saham/Shareholder
Nilai Nominal/Nominal Value
Rp 100.000 per Saham/Share
Jumlah Saham/
No. of Shares
Persentase/
Percentage (%)
1
PT ATPK Energy Resources
7.425
99
2
PT ATPK Power Resources
75
1
Jumlah Saham Beredar/
Total Shares Issued and Outstanding
7.500
100
Saham dalam Portepel/
Shares in Portfolio
2.500
-
PT Energi Gabus Pratama (“EGP”)
PT Energi Gabus Pratama (“EGP”)
EGP didirikan pada tanggal 25 Maret 2008 berdasarkan
Akta Nomor 19 tanggal 25 Maret 2008 yang dibuat
oleh Chandra Lim SH, Notaris di Tangerang yang telah
mendapatkan pengesahan Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-24269AH.01.01.Tahun 2008 tanggal 9 Mei 2008 berdomisili di
Jakarta Selatan.
EGP was established on 25 March 2008 based on Deed
No. 19 dated 25 March 2008 drawn by Chandra Lim
SH, Notary in Tangerang, and duly obtained approval
from the Minister of Justice and Human Rights No.
AHU-24269-AH.01.01.Tahun 2008 dated 9 May 2008,
domiciled in South Jakarta.
EGP beralamat kantor operasional di AXA Tower
Lantai 29, Suite 01, Jl. Prof. Dr. Satrio Kavling 18,
Kuningan City, Jakarta 12940, dan bergerak di bidang
usaha pertambangan, tambang minyak dan gas alam,
pendistribusian gas dan bahan bakar minyak (BBM).
EGP’s operational office is domiciled at AXA Tower Lantai
29, Suite 01, Jl. Prof. Dr. Satrio Kavling 18, Kuningan
City, Jakarta 12940, and engages in mining, oil and gas
extraction, and fuel and gas distribution businesses.
Selama tahun 2014, EGP tidak melakukan kegiatan
operasional.
Throughout 2014 EGP did not conduct any business
operations whatsoever.
Komposisi kepemilikan saham EGP adalah sebagai
berikut:
The share ownership breakdown of EGP is as follows:
No.
Pemegang Saham/Shareholder
Nilai Nominal/Nominal Value
Rp 100.000 per Saham/Share
Jumlah Saham/
No. of Shares
Persentase/
Percentage (%)
1
PT ATPK Energy Resources
2.475
99
2
PT ATPK Power Resources
25
1
Jumlah Saham Beredar/
Total Shares Issued and Outstanding
2.500
100
Saham dalam Portepel/
Shares in Portfolio
7.500
-
3. PT Modal Investasi Mineral (“MIM”)
3. PT Modal Investasi Mineral (“MIM”)
MIM didirikan pada tanggal 24 Januari 2006 berdasarkan
Akta Nomor 3 tanggal 24 Januari 2006 yang dibuat
oleh Chandra Lim SH, Notaris di Tangerang yang
telah mendapatkan pengesahan Menteri Hukum dan
Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. C-05455.
HT.01.01.TH 2006 tanggal 24 Pebruari 2006 berdomisili
di Jakarta Selatan.
MIM was established on 24 January 2006 based on Deed
No. 3 dated 24 January 2006 drawn by Chandra Lim SH,
Notary in Tangerang, and duly obtained approval from
the Minister of Justice and Human Rights No. C-05455.
HT.01.01.TH 2006 dated 24 January 2006, domiciled in
South Jakarta.
44
PT ATPK Resources Tbk / 2014 Annual Report
03
04
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Management Discussion and Analysis
Corporate Governance
MIM beralamat kantor operasional di AXA Tower Lantai
29, Suite 01, Jl. Prof. Dr. Satrio Kavling 18, Kuningan City,
Jakarta 12940, dan bergerak di bidang pertambangan
batubara, nikel dan bidang jasa terkait.
MIM’s operational office is domiciled at AXA Tower
Lantai 29, Suite 01, Jl. Prof. Dr. Satrio Kavling 18,
Kuningan City, Jakarta 12940, and engages in coal and
nickel mining and related services.
Komposisi kepemilikan saham MIM adalah sebagai
berikut:
The share ownership breakdown of MIM is as follows:
No.
Pemegang Saham/Shareholder
Nilai Nominal/Nominal Value
Rp 1.000.000 per Saham/Share
Jumlah Saham/
No. of Shares
Persentase/
Percentage (%)
30.690
99
310
1
Jumlah Saham Beredar/
Total Shares Issued and Outstanding
31.000
100
Saham dalam Portepel/
Shares in Portfolio
93.000
-
1
PT ATPK Resources Tbk
2
Awal
MIM memiliki sejumlah anak perusahaan, yakni:
MIM has the following subsidiaries:
PT Mega Alam Sejahtera (“MAS”)
PT Mega Alam Sejahtera (“MAS”)
MAS didirikan pada tanggal 27 Februari 2003
berdasarkan Akta Nomor 1 tanggal 27 Februari 2003
yang dibuat oleh Inge Rubiati Wardhana SH, Notaris
di Tenggarong, yang telah mendapatkan pengesahan
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia No. C-16732.HT.01.01.TH.2003 tanggal 17 Juli
2003 berdomisili di Tanjung Redeb, Berau.
MAS was established on 27 February 2003 based on
Deed No. 1 dated 27 Februari 2003 drawn by Inge
Rubiati Wardhana SH, Notary in Tenggarong, and duly
obtained approval from the Minister of Justice and
Human Rights No. C-16732.HT.01.01.TH.2003 dated 17
July 2003, domiciled in Tanjung Redeb, Berau.
MAS beralamat di Kampung Lamin, Kelurahan Teluk
Bayur, Kecamatan Teluk Bayur, Kabupaten Berau, dan
bergerak di bidang pertambangan batubara yang
memegang ijin usaha pertambangan operasi produksi
berdasarkan Keputusan Bupati Berau Nomor 319
Tahun 2010 tanggal 30 April 2010, yang mencakup
wilayah seluas 3.274 ha di Kecamatan Sambaliung
dan Teluk Bayur, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur,
dengan jangka waktu berlaku 20 tahun sejak tanggal
ditetapkannya keputusan tersebut.
MAS is domiciled at Kampung Lamin, Teluk Bayur
Village, Subdistrict of Teluk Bayur, Berau, and engages in
coal mining, with the mining production permit based
on the Decree of the Regent of Berau No. 319/2010
dated 30 April 2010, covering an area of 3,274 ha in the
Subdistricts of Sambaliung and Teluk Bayur, Berau, East
Kalimantan, with a validity period of 20 years starting on
the date of issuance of the decree.
MAS telah melakukan kegiatan produksi dan penjualan
batubara sejak 2010. Di tahun 2014, MAS berhasil
melakukan produksi dan penjualan batubara sejumlah
2 .169.088 ton.
MAS has been conducting the activities of production
and sales of coal since 2010. In 2014, MAS produced
and sold as many as 2,169,088 tons of coal.
Jenis batubara yang dihasilkan MAS memiliki nilai kalori
(adb) antara 4.800–5.000 kcal/kg, dengan kelembaban
total 40%. Cadangan batubara terduga berdasarkan
survei SRK Consulting tahun 2006 adalah 41,5 juta ton.
MAS produces coal with a calorific content (adb) of
around 4,800 to 5,000 kcal/kg, with a total moisture
content of 40%. The survey conducted by SRK Consulting
in 2006 reported that MAS’ inferred coal reserves stood
at 41.5 million tons.
Komposisi kepemilikan saham MAS adalah sebagai
berikut:
The share ownership breakdown of MAS is as follows:
PT ATPK Resources Tbk / Laporan Tahunan 2014
45
01
No.
02
Kinerja 2014
Profil Perusahaan
2014 Performance
Company Profile
Pemegang Saham/Shareholder
Nilai Nominal/Nominal Value
Rp 250.000 per Saham/Share
Jumlah Saham/
No. of Shares
Persentase/
Percentage (%)
1
PT Modal Investasi Mineral
350
0,01
2
Susanto
150
0,00
3
PT ATPK Resources Tbk
4.428.931
99,99
Jumlah Saham Beredar/
Total Shares Issued and Outstanding
4.429.431
100
Saham dalam Portepel/
Shares in Portfolio
13.288.293
-
Berdasarkan Keputusan RUPSLB Perseroan tanggal
28 Juni 2012 yang termaktub dalam Akta Berita Acara
RUPSLB Nomor 17 tanggal 28 Juni 2012 yang dibuat
oleh Novita Puspitarini SH, Notaris di Jakarta Selatan,
MIM telah mendapatkan persetujuan RUPS Perseroan
untuk melakukan divestasi saham yang ditempatkan di
PT Sarana Mandiri Utama, PT Damanka Prima, PT Tuhup
Coal Mining, PT MIM Nikelindo Mulia, dan PT MIM Coal
Power.
Based on the resolution passed at the EGMS of the
Company on 28 June 2012, as recorded in the Minutes
of EGMS No. 17 dated 28 June 2012, made before
Novita Puspitarini SH, Notary in South Jakarta, MIM has
received approval from the Company’s GMS to divest
its ownership of shares in PT Sarana Mandiri Utama,
PT Damanka Prima, PT Tuhup Coal Mining, PT MIM
Nikelindo Mulia, and PT MIM Coal Power.
PT Sarana Mandiri Utama (“SMU”)
PT Sarana Mandiri Utama (“SMU”)
SMU didirikan pada tanggal 6 Agustus 2002 berdasarkan
Akta Nomor 3 tanggal 6 Agustus 2002 yang dibuat
oleh Rudy Limantara SH, Notaris di Tarakan, yang
telah mendapatkan pengesahan Menteri Hukum dan
Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. C-16310.
HT.01.01.TH.2002 tanggal 27 Agustus 2002, berdomisili
di Tarakan.
SMU was established on 6 August 2002 based on Deed
No. 3 dated 6 August 2002 drawn by Rudy Limantara
SH, Notary in Tarakan, and duly obtained approval from
the Minister of Justice and Human Rights No. C-16310.
HT.01.01.TH.2002 dated 27 August 2002, domiciled in
Tarakan.
SMU beralamat di Mulawarman RT 64 Gg. Pembangunan,
Kelurahan Karang Anyar, Kecamatan Tarakan Barat, Kota
Tarakan, dan bergerak di bidang usaha pertambangan
batubara yang memegang ijin usaha pertambangan
operasi produksi berdasarkan Keputusan Bupati Tana
Tidung Nomor 503/100/D-IV/2010 tanggal 20 April
2010, yang mencakup wilayah seluas 2.000 ha di Desa
Manjelutung, Kecamatan Sesayap Hilir, Kabupaten Tana
Tidung, Kalimantan Timur, dengan jangka waktu berlaku
10 tahun sejak tanggal ditetapkannya keputusan
tersebut.
Komposisi kepemilikan saham SMU adalah sebagai
berikut:
No.
46
Pemegang Saham/Shareholder
SMU is domiciled at Mulawarman RT 64 Gg.
Pembangunan, Karang Anyar VIllage, Subdistrict of
Tarakan Barat, Tarakan, and engages in coal mining,
with the mining production permit based on the Decree
of the Regent of Tana Tidung No. 503/100/D-IV/2010,
dated 20 April 2010, covering an area of 2,000 ha in
Manjelutung Village, Subdistrict of Sesayap Hilir, Tana
Tidung, East Kalimantan, with a validity period of 10
years starting on the date of issuance of the decree.
The share ownership breakdown of SMU is as follows:
Nilai Nominal/Nominal Value
Rp 1.000.000 per Saham/Share
Jumlah Saham/
No. of Shares
Persentase/
Percentage (%)
1
PT Modal Investasi Mineral
451 Seri A
599 Seri B
70
2
PT Batavia Energi Jaya
450 Seri A
30
Jumlah Saham Beredar/
Total Shares Issued and Outstanding
1.500
100
Saham dalam Portepel/
Shares in Portfolio
1.500
-
PT ATPK Resources Tbk / 2014 Annual Report
03
04
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Management Discussion and Analysis
Corporate Governance
PT MIM Geoservices Technology (“MGT”)
PT MIM Geoservices Technology (“MGT”)
MGT didirikan pada tanggal 9 Februari 2006 berdasarkan
Akta Nomor 3 tanggal 9 Februari 2006 yang dibuat
oleh Chandra Lim SH, Notaris di Tangerang yang
telah mendapatkan pengesahan Menteri Hukum dan
Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. C-11781.
HT.01.01.TH.2006 tanggal 25 April 2006 berdomisili di
Jakarta Selatan.
MGT was established on 9 February 2006 based on Deed
No. 3 dated 9 February 2006 drawn by Chandra Lim SH,
Notary in Tangerang, and duly obtained approval from
the Minister of Justice and Human Rights No. C-11781.
HT.01.01.TH.2006 dated 25 April 2006, domiciled in
South Jakarta.
MGT beralamat kantor operasional di AXA Tower
Lantai 29, Suite 01, Jl. Prof. Dr. Satrio Kavling 18,
Kuningan City, Jakarta 12940, dan bergerak di
bidang usaha perdagangan batubara dan berbagai
pelayanan jasa, antara lain: jasa konsultasi manajemen,
jasa pengembangan bisnis, jasa di bidang geologi,
pengeboran, pemborongan bidang pertambangan
umum, konsultasi bidang pertambangan, jasa
penunjang pertambangan minyak, gas dan panas bumi
serta jasa penunjang kegiatan dalam bidang industri
minyak dan gas bumi.
MGT’s operational office is domiciled at AXA Tower Lantai
29, Suite 01, Jl. Prof. Dr. Satrio Kavling 18, Kuningan City,
Jakarta 12940, and engages in coal trading and various
services, among others: management consultancy,
business development, geologic, mining, construction
in general mining, mining consultancy, oil, gas and
geothermal extraction supporting services, and oil and
gas supporting services.
Selama tahun 2014, MGT tidak melakukan kegiatan
operasional.
Throughout 2014 MGT did not conduct any business
operations whatsoever.
Komposisi kepemilikan saham MGT adalah sebagai
berikut:
The share ownership breakdown of MGT is as follows:
No.
Pemegang Saham/Shareholder
Nilai Nominal/Nominal Value
Rp 1.000.000 per Saham/Share
Jumlah Saham/
No. of Shares
Persentase/
Percentage (%)
1
PT Modal Investasi Mineral
800
80
2
Ir. Paryanto
200
20
Jumlah Saham Beredar/
Total Shares Issued and Outstanding
1.000
100
Saham dalam Portepel/
Shares in Portfolio
2.000
-
PT MIM Nikelindo Mulia (“MNM”)
PT MIM Nikelindo Mulia (“MNM”)
MNM didirikan pada tanggal 5 April 2007 berdasarkan
Akta Nomor 32 tanggal 5 April 2007 yang dibuat oleh
Chandra Lim SH, Notaris di Tangerang yang telah
mendapatkan pengesahan Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia No. W-29.01065.
HT.01.01.TH.2007 tanggal 4 Juni 2007 berdomisili di
Jakarta Selatan.
MNM was established on 5 April 2007 based on Deed
No. 32 dated 5 April 2007 drawn by Chandra Lim SH,
Notary in Tangerang, and duly obtained approval
from the Minister of Justice and Human Rights No.
W-29.01065.HT.01.01.TH.2007 dated 4 June 2007,
domiciled in South Jakarta.
MNM beralamat kantor operasional di AXA Tower Lantai
29, Suite 01, Jl. Prof. Dr. Satrio Kavling 18, Kuningan
City, Jakarta 12940, dan bergerak di bidang usaha
pertambangan nikel.
MNM’s operational office is domiciled at AXA Tower
Lantai 29, Suite 01, Jl. Prof. Dr. Satrio Kavling 18, Kuningan
City, Jakarta 12940, and engages in nickel mining.
Selama tahun 2014, MNM tidak melakukan kegiatan
operasional.
Throughout 2014 MNM did not conduct any business
operations whatsoever.
Komposisi kepemilikan saham MNM adalah sebagai
berikut:
The share ownership breakdown of MNM is as follows:
PT ATPK Resources Tbk / Laporan Tahunan 2014
47
01
No.
02
Kinerja 2014
Profil Perusahaan
2014 Performance
Company Profile
Pemegang Saham/Shareholder
Nilai Nominal/Nominal Value
Rp 250.000 per Saham/Share
Jumlah Saham/
No. of Shares
Persentase/
Percentage (%)
1
PT Modal Investasi Mineral
350
70
2
Ch. Budhi Setyani, B.SW
100
20
3
Sonny Okta Hanaka
10
2
4
Syaiful Bahri Tandjumbulu
40
8
Jumlah Saham Beredar/
Total Shares Issued and Outstanding
500
100
1.500
-
Saham dalam Portepel/
Shares in Portfolio
PT Wahana Bumi Mulia (“WBM”)
PT Wahana Bumi Mulia (“WBM”)
WBM didirikan pada tanggal 17 Maret 2006 berdasarkan
Akta Nomor 122 tanggal 17 Maret 2006 yang dibuat
oleh Bakhtiar SH, Notaris di Tenggarong yang telah
mendapatkan pengesahan Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia No. C-15103.
HT.01.01.TH.2006 tanggal 23 Mei 2006 berdomisili di
Jakarta Selatan.
WBM was established on 17 March 2006 based on Deed
No. 122 dated 17 March 2006 drawn by Bakhtiar SH,
Notary in Tenggarong, and duly obtained approval from
the Minister of Justice and Human Rights No. C-15103.
HT.01.01.TH.2006 dated 23 May 2006, domiciled in
South Jakarta.
WBM beralamat kantor operasional di AXA Tower Lantai
29, Suite 01, Jl. Prof. Dr. Satrio Kavling 18, Kuningan
City, Jakarta 12940, dan bergerak di bidang usaha
pertambangan nikel.
WBM’s operational office is domiciled at AXA Tower
Lantai 29, Suite 01, Jl. Prof. Dr. Satrio Kavling 18, Kuningan
City, Jakarta 12940, and engages in nickel mining.
Selama tahun 2014, WBM tidak melakukan kegiatan
operasional.
Throughout 2014 WBM did not conduct any business
operations whatsoever.
Komposisi kepemilikan saham WBM adalah sebagai
berikut:
The share ownership breakdown of WBM is as follows:
No.
Pemegang Saham/Shareholder
Nilai Nominal/Nominal Value
Rp 500.000 per Saham/Share
Jumlah Saham/
No. of Shares
Persentase/
Percentage (%)
1
PT Modal Investasi Mineral
590
70,24
2
Ramsidah Kelara Haloho
140
16,66
3
Dahlia
84
10,00
4
Halima Matuhu
26
3,10
Jumlah Saham Beredar/
Total Shares Issued and Outstanding
840
100
2.160
-
Saham dalam Portepel/
Shares in Portfolio
PT MIM Coal Power (“MCP”)
PT MIM Coal Power (“MCP”)
MCP didirikan pada tanggal 6 September 2008
berdasarkan Akta Nomor 1 tanggal 6 September 2008
yang dibuat oleh Sukarno SH, Notaris di Balikpapan
yang telah mendapatkan pengesahan Menteri Hukum
dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No.
AHU.85888.AH.01.01.Tahun 2008 tanggal 13 Nopember
2008 berdomisili di Balikpapan.
MCP was established on 6 September 2008 based on
Deed No. 1 dated 6 September 2008 drawn by Sukarno
SH, Notary in Balikpapan, and duly obtained approval
from the Minister of Justice and Human Rights No.
AHU.85888.AH.01.01.Tahun 2008 dated 13 November
2008, domiciled in Balikpapan.
MCP beralamat di Jalan Komplek Perum Graha Indah
Blok C-3 RT 060, RW 017, Batu Ampar, dan bergerak
dalam bidang usaha pertambangan batubara,
48
PT ATPK Resources Tbk / 2014 Annual Report
MCP is domiciled at Jalan Komplek Perum Graha Indah
Blok C-3 RT 060, RW 017, Batu Ampar, and engages in
coal mining, peat digging, coal gasification and coal
03
04
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Management Discussion and Analysis
Corporate Governance
penggalian gambut, gasifikasi batubara dan pembuatan
briket batubara, pertambangan nikel, timah dan logam,
emas, perak, pembangkit listrik.
briquette production, nickel, tin, gold, silver and other
metals mining, and power generation.
Selama tahun 2014, MCP tidak melakukan kegiatan
operasional.
Throughout 2014 MCP did not conduct any business
operations whatsoever.
Komposisi kepemilikan saham MCP adalah sebagai
berikut:
The share ownership breakdown of MCP is as follows:
No.
Pemegang Saham/Shareholder
Nilai Nominal/Nominal Value
Rp 1.000.000 per Saham/Share
Jumlah Saham/
No. of Shares
Persentase/
Percentage (%)
1
PT Modal Investasi Mineral
495
99
2
PT ATPK Power Resources
5
1
500
100
1.500
-
Jumlah Saham Beredar/
Total Shares Issued and Outstanding
Saham dalam Portepel/
Shares in Portfolio
Kronologis Pencatatan Saham
Share Listing Chronology
Aksi Korporasi/
Corporate Action
Penawaran Umum
Perdana – Saham Baru di
Bursa Efek Indonesia (BEI)
Initial Public Offering
– New Shares on the
Indonesia Stock Exchange
(IDX)
Pencatatan Saham Milik
Pemegang Saham Lama
Listing of Shares
Belonging to Existing
Shareholders
Tanggal Pencatatan di
Bursa Efek Indonesia/
Listing Date on IDX
135.450.000
135.450.000
27.090.000.000
17 April 2002
275.000.000
410.450.000
82.090.000.000
410.450.000
820.900.000
164.180.000.000
10.304.669
831.204.669
166.240.933.800
27 Januari/January 2012
83.120.000 (Seri B)
914.324.669
174.552.933.800
10 Desember/December
2013
4.845.920.745 (Seri B)
5.760.245.414
659.145.008.300
16 Agustus/August 2007
Konversi Waran Seri I
Conversion of Serie I
Warrants
22 Januari/January 2008
– 12 Juli/July 2010
Penawaran Umum
Terbatas II
Rights Issue II
Akumulasi Jumlah
Nilai Nominal/
Saham/
Nominal Value (Rp)
Accumulated Number
of Shares
17 April 2002
Penawaran Umum
Terbatas I
Limited Public Offering I
Pelaksanaan Penambahan
Modal Tanpa HMETD
Capital Addition without
Preemptive Right
Jumlah Saham/
Number of Shares
Catatan: Saham Seri B adalah saham biasa atas nama dengan nilai nominal Rp 100 per saham.
Note: Serie B Shares are common shares with a nominal value of Rp 100 per share.
PT ATPK Resources Tbk / Laporan Tahunan 2014
49
01
02
Kinerja 2014
Profil Perusahaan
2014 Performance
Company Profile
Lembaga & Profesi Penunjang
Pasar Modal
Capital Market Supporting Institutions & Professions
Biro Administrasi Efek
PT Adimitra Jasa Korpora
Share Registrar
PT Adimitra Jasa Korpora
Plaza Property Lantai 2
Komplek Pertokoan Pulo Mas Blok VIII No.1
Jl. Perintis Kemerdekaan
Jakarta Timur 13210
P: (62-21) 47881515 (Hunting)
F: (62-21) 4709697
E: [email protected]
Plaza Property Lantai 2
Komplek Pertokoan Pulo Mas Blok VIII No.1
Jl. Perintis Kemerdekaan
Jakarta Timur 13210
P: (62-21) 47881515 (Hunting)
F: (62-21) 4709697
E: [email protected]
Auditor Eksternal
External Auditor
Kantor Akuntan Publik Drs. Ferdinand
Royal Sunter Blok F No. 39-41, 42
Jl. Danau Sunter Selatan
Jakarta 14350
Kantor Akuntan Publik Drs. Ferdinand
Royal Sunter Blok F No. 39-41, 42
Jl. Danau Sunter Selatan
Jakarta 14350
Berdasarkan persetujuan Dewan Komisaris tertanggal
10 Nopember 2014, Direksi Perseroan menunjuk
kembali KAP Drs. Ferdinand untuk mengaudit laporan
keuangan Perseroan dan entitas anak untuk tahun yang
berakhir pada 31 Desember 2014. Bagi Drs. Ferdinand,
CPA sebagai Akuntan Publik telah 3 (tiga) periode
berturut-turut mengaudit laporan keuangan tahunan
Perseroan.
Based on the approval of the Board of Commissioners
dated 10 November 2014, the Board of Directors of the
Company reappointed the public accounting firm of Drs.
Ferdinand to audit the Company’s and its subsidiaries’
financial statements for the year ended 31 December
2014. This was the third consecutive period that
Drs. Ferdinand, CPA audited the Company’s financial
statements.
Penunjukan pertama kalinya oleh Perseroan adalah
untuk mengaudit laporan posisi keuangan konsolidasian
Perseroan dan entitas anak untuk tahun yang berakhir
pada 31 Desember 2012. KAP tersebut ditunjuk untuk
menggantikan KAP HLB Hadori Sugiarto Adi & Rekan
yang selama 6 (enam) tahun berturut-turut telah
memberikan jasanya kepada Perseroan.
Drs. Ferdinand, CPA’s first appointment by the Company
was to audit the financial statements of the Company
and subsidiaries for the year ended 31 December 2012.
The public accounting firm was appointed to replace the
Public Accounting Firm of HLB Hadori Sugiarto Adi & Co
which had provided auditing services to the Company
for 6 (six) years.
Total imbalan jasa yang diterima KAP Ferdinand untuk
jasa-jasa yang diberikan tersebut diatas sebesar Rp
275.000.000.
The public accounting firm of Drs. Ferdinand received
a total payment of Rp 275,000,000 for the services
rendered as above.
Notaris
Notary
Hasan Halim SH, M.Kn.
Notaris di Jakarta Utara
Jl. Bandengan Selatan Nomor 80 Blok A No.2
Jakarta Utara
Hasan Halim SH, M.Kn.
Notaris di Jakarta Utara
Jl. Bandengan Selatan Nomor 80 Blok A No.2
Jakarta Utara
Merupakan notaris yang ditunjuk oleh Perseroan untuk
membuat berita acara rapat, dan melaporkan hasil
berita acara tersebut kepada Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia.
Appointed as notary by the Company that is in charge
of preparing minutes of meetings, and for reporting
these minutes of meetings to the Minister of Justice and
Human Rights.
Total imbalan jasa yang diterima Notaris untuk jasajasa yang diberikan tersebut diatas dalam tahun 2014
adalah Rp 33.500.000.
Total fees paid to the Notary for services rendered as
mentioned above in 2014 was Rp 33,500,000.
50
PT ATPK Resources Tbk / 2014 Annual Report
03
04
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Management Discussion and Analysis
Corporate Governance
PT ATPK Resources Tbk / Laporan Tahunan 2014
51
01
52
02
Kinerja 2014
Profil Perusahaan
2014 Performance
Company Profile
PT ATPK Resources Tbk / 2014 Annual Report
03
04
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Management Discussion and Analysis
Corporate Governance
Analisis &
Pembahasan
Manajemen
Management Discussion
& Analysis
Tinjauan Operasi per Sektor Usaha
Operational Review
Pemasaran
Marketing
Prospek Usaha
Business Prospect
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian
Consolidated Statements of Comprehensive
Income
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
Consolidated Statements of Financial Position
Laporan Arus Kas Konsolidasian
Consolidated Statements of Cash Flows
Rasio Keuangan Penting
Key Financial Ratios
Struktur Permodalan
Capital Structure
Perikatan dan Perjanjian Penting
Significant Agreements and Commitments
Aset Kontinjensi
Contingency Assets
Kebijakan Dividen
Dividend Policy
Informasi Material Mengenai Investasi
Material Information on Investments
03
Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum
Terbatas II (“PUT II”)/2013
Use of Proceeds from Rights Issue II/2013
Perubahan Peraturan Perundang-undangan &
Dampaknya terhadap Perseroan
Changes in Regulations &
Their Impacts on the Company
Perubahan Kebijakan Akuntansi & Dampaknya
terhadap Perseroan
Changes in Accounting Policy & Their Impacts
on the Company
PT ATPK Resources Tbk / Laporan Tahunan 2014
53
01
02
Kinerja 2014
Profil Perusahaan
2014 Performance
Company Profile
Tinjauan Operasi per Sektor Usaha
Operational Review
Batubara
Coal
Produk batubara yang dihasilkan Perseroan di tahun
2014 sepenuhnya berasal dari kegiatan penambangan
PT Mega Alam Sejahtera (“MAS”), yang telah beroperasi
sejak tahun 2010.
From the mining activities of PT Mega Alam Sejahtera
(“MAS”), its subsidiary that has been operational since
2010, the Company produced all of its coal.
Pada tahun 2014, produksi batubara MAS mencapai
2.169.088 ton, yang seluruhnya dijual dan setara dengan
rata-rata penjualan batubara sebesar 180.757 ton per
bulan. Volume produksi dan penjualan batubara di tahun
2014 ini mengalami peningkatan sebesar 21,3% dari
volume produksi dan penjualan 2013 sebesar 1.788.196
ton, dan lebih tinggi dibandingkan rencana produksi
dan penjualan yang ditetapkan sebesar 1.800.000 ton
untuk tahun 2014. Kapasitas produksi yang terpasang
di MAS sendiri sekarang ini telah mencapai 250.000 ton
per bulan.
In 2014, the coal production of MAS reached 2,169,088
tons, all of which were sold to customers, equivalent to
a monthly average coal sales volume of 180,757 tons
per month. Coal production and sales volume in 2014
rose significantly by 21.3%, from production and sales
volume in 2013 of 1,788,196 tons, and was well above
the production and sales volume target set for 2014,
which was 1,800,000 tons. MAS itself has an installed
production capacity of about 250,000 tons per month.
Dengan terlaksananya PUT II pada akhir tahun 2013
dimana terjadi transaksi pembelian aset milik PT Pacific
Prima Coal (“PPC”) diantaranya berupa infrastruktur
tambang/sarana pelengkap, alat‐alat berat dan coal
handling, dump truck, serta jetty dan sebidang tanah
oleh MAS, maka sejak 2014 operasi penambangan
With the execution of Rights Issue II at the end of 2013,
which resulted in the MAS’ purchase of assets (among
others, mine infrastructure and supporting infrastructure,
heavy machinery, coal handling equipment, dump
truck, jetty, and a piece of land) previously belonging
to PT Pacific Prima Coal (“PPC”), since 2014 coal mining
54
PT ATPK Resources Tbk / 2014 Annual Report
03
04
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Management Discussion and Analysis
Corporate Governance
batubara di MAS telah dapat dikerjakan sendiri oleh MAS.
Adapun tujuan pembelian ini adalah untuk memenuhi
Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral
No.28/2009 dan No.24/2012 yang mengharuskan
Perseroan dan anak perusahaannya melakukan kegiatan
penambangan batubaranya sendiri.
operations at MAS have been carried out autonomously
by MAS. This purchase was intended to comply with
the Regulations of the Minister of Energy and Mineral
Resources (MEMR) No. 28/2009 and No. 24/2012, which
requires companies and subsidiaries to perform their
mining operations autonomously.
MAS memiliki fasilitas produksi dan sarana pendukung
penambangan, yang terdiri dari jalan utama dan jalan
angkut, area penyimpanan, area perbengkelan, ROM
stockpile, crushing plant, conveyor belt, dan dermaga.
MAS currently owns and runs its production and
mining support facilities that consist of the main road
and hauling road, storage area, workshop area, ROM
stockpile, crushing plant, conveyor belt, and jetty.
MAS senantiasa memperhatikan dan memprioritaskan
aspek keselamatan dan kesehatan kerja dan keselamatan
operasional di setiap kegiatan penambangan yang
dilakukannya. Kegiatan pengawasan aspek-aspek ini
juga dilakukan oleh Tim dari Direktorat Teknik dan
Lingkungan Mineral dan Batubara Jakarta bersama
Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Kalimantan
Timur dan Kabupaten Berau.
MAS at all times is focused on the occupational
health and safety of its employees and prioritizes the
implementation of such standards in its operations. The
supervision of these aspects at work has been performed
by a team from the Engineering and Environment
Directorate of the Office of Coal and Minerals in Jakarta,
alongside the respective Offices of Mining and Energy
of East Kalimantan and of the Regency of Berau.
MAS juga terus melakukan pemeliharaan dan
pembenahan fasilitas-fasilitas pendukung operasional
yang digunakan setiap waktu, antara lain jalan
utama, jalan tambang, dan jalur pembuangan, serta
melaksanakan kegiatan reklamasi dan revegetasi pada
lahan pascatambang yang tidak lagi operasional.
MAS continues to maintain and improve its operationssupporting facilities which it uses regularly, among
others the main road, the mining road, and the disposal
road, and conducts reclamation and revegetation
activities on post-mining areas that are no longer
operational.
Bekerja sama dengan pihak ketiga dari Tiongkok,
sampai saat ini Perseroan masih menjajaki pemanfaatan
teknologi peningkatan pengolahan dan pemrosesan
batubara MAS, maupun peningkatan nilai tambah
batubara. Peningkatan kualitas maupun nilai tambah
batubara tersebut diharapkan dapat membuka pangsa
pasar yang baru untuk produk batubara Perseroan.
The Company is collaborating with a third party from
China by conducting a study on the possibility to
implement a technology for improving the processing
of MAS’ coal, as well as to increase the added value of
the coal. Improved quality and increase in added value
of the coal are expected to enable the Company to enter
new markets to promote its coal.
Pemasaran
Marketing
Manajemen Perseroan terus memasarkan produk
batubaranya melalui para trader yang berada baik di
dalam maupun di luar negeri. Langkah ini ditempuh
dalam rangka memperluas pangsa pasar batubara
Perseroan.Selama ini penjualan dilakukan oleh PT
Bara Jaya Utama (“BJU”) karena BJU memiliki jaringan
distribusi yang luas dan melakukan pembelian batubara
dengan harga yang lebih kompetitif.
The management of the Company consistently
marketed its coal through traders in the domestic and
export markets. This was done in order to expand the
Company’s customer base, which has up to this point
consisted of PT Bara Jaya Utama (“BJU”) as BJU has a
vast distribution network and purchases coal on a more
competitive pricing scheme.
Sejak akhir tahun 2014 Perseroan telah melakukan
penjualan langsung kepada pengguna akhir, yakni
perusahaan-perusahaan di berbagai bidang industri
yang membutuhkan batubara. Perseroan juga berupaya
mendapatkan kontrak jual beli batubara yang lebih
bersifat jangka panjang.
Since end of 2014, the Company actively pursues an
opportunity to market its coal directly to end users,
namely companies engaging in various industries for
which coal is a necessary commodity. The Company also
strives to secure coal sales contracts with longer time
frames.
Saat ini pembeli akhir dari batubara MAS adalah pembeli
dari India.
Currently MAS coal buyers are from India.
PT ATPK Resources Tbk / Laporan Tahunan 2014
55
01
02
Kinerja 2014
Profil Perusahaan
2014 Performance
Company Profile
Prospek Usaha
Business Prospect
Prospek Industri tambang batubara di tahun 2015
nampaknya belum pulih sepenuhnya, mengingat harga
batubara di pasar internasional masih tergerus.
The coal mining sector in 2015 is predicted to remain
mired by the atmosphere of low prices of coal in the
international markets.
Bagaimanapun juga, kebutuhan batubara global
diperkirakan meningkat seiring dengan naiknya
permintaan dari negara-negara berkembang khususnya
India yang membutuhkan sumber energi untuk banyak
pembangkit listrik yang baru selesai dibangun. Ini akan
diimbangi dengan kenaikan pasokan batubara global
terutama dari Indonesia dan Australia.
However, demands for coal is globally expected to rise,
in line with the increased purchase from developing
countries, in particular India, which requires ample
sources of energy to feed its new power plants. This will
be offset by the increase in global coal supply, especially
from Indonesia and Australia.
Mengingat sebagian besar batubara yang dijual
Perseroan ditujukan ke pasar internasional, khususnya
Asia, pertumbuhan penjualan batubara Perseroan
diperkirakan dapat terus meningkat di tahun 2015.
As a majority of the Company’s coal is aimed at the
international markets, especially in Asia, the Company’s
coal sales is expected to grow in 2015.
Volume Penjualan Batubara Perseroan, 2010–2014
The Company’s Coal Sales Volume, 2010–2014
Metric Ton (MT)
2.500.000
2.169.088
2.000.000
1.788.196
1.500.000
848.979
1.000.000
500.000
674.470
298.956
0
2010
56
2011
PT ATPK Resources Tbk / 2014 Annual Report
2012
2013
2014
03
04
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Management Discussion and Analysis
Corporate Governance
Laporan Laba Rugi Komprehensif
Konsolidasian
Consolidated Statements of Comprehensive Income
Pendapatan
Revenues
Pada tahun 2014, Perseroan membukukan penjualan
bersih sebesar Rp 672,7 miliar, naik sebesar Rp 263,3
miliar atau sebesar 64% dari penjualan bersih tahun
2013 senilai Rp 409,4 miliar. Pendapatan ini sepenuhnya
berasal dari penjualan batubara yang diproduksi oleh
PT Mega Alam Sejahtera (MAS), anak perusahaan, yang
berlokasi di Berau, Kalimantan Timur.
In 2014, the Company booked net sales of Rp 672.7
billion, increase of Rp 263.3 billion, or 64% from net
sales of Rp 409.4 billion in 2013. This was entirely
derived from the sales of coal produced by PT Mega
Alam Sejahtera (MAS), a subsidiary domiciled in Berau,
East Kalimantan.
Volume penjualan batubara pada tahun 2014 mencapai
2.169.088 ton, 21% lebih tinggi daripada volume
penjualan tahun 2013 sebesar 1.788.196 ton. Seiring
dengan turunnya indeks harga batubara di pasar global,
harga jual rata-rata untuk produk batubara Perseroan di
tahun 2014 adalah USD 26 per ton.
Coal sales volume in 2014 was 2,169,088 tons, 21%
higher than coal sales volume of 1,788,196 tons in 2013.
In line with the decline seen in global coal price indices,
the average selling price for the coal produced by the
Company in 2014 was around USD 26 per ton.
Beban Pokok Penjualan
Cost of Sales
Beban pokok penjualan mengalami kenaikan sebesar
Rp 138,9 miliar atau sebesar 37% dari Rp 373,3 miliar
di tahun 2013 menjadi Rp 512,3 miliar di tahun 2014.
Kenaikan ini disebabkan adanya kenaikan di beban
produksi sebesar Rp 446,2 miliar, pembayaran royalti
ke pemerintah daerah sebesar Rp 3,5 miliar dan biaya
pengangkutan dan bongkar muat sebesar Rp 42,9 miliar.
Cost of sales increase of Rp 138.9 billion or 37% from
Rp 373.3 billion in 2013 to Rp 512.3 billion in 2014.
This increase was due to increased production costs
amounting to Rp 446.2 billion, royalty payments to local
governments amounted to Rp 3.5 billion and the cost of
transporting and unloading of Rp 42.9 billion.
Laba Kotor
Gross Profit
Laba kotor Perseroan tahun 2014 mengalami kenaikan
sebesar Rp 124,3 miliar atau sebesar 344%, dari Rp
36,1 miliar di tahun 2013 menjadi Rp 160,4 miliar di
tahun 2014. Kenaikan yang cukup tinggi ini disebabkan
adanya kenaikan volume penjualan batubara sebesar
64,3% di tahun 2014.
The Company’s gross profit in 2014 increased by Rp
124.3 billion or by 344% from Rp 36.1 billion in 2013
to Rp 160.4 billion. This high increase was caused by an
increased in coal sales volume of 64.3% in 2014.
Beban Usaha
Operating Expenses
Beban usaha mengalami kenaikan 201% dari Rp 34,4
miliar di tahun 2013 menjadi Rp 103,6 miliar di tahun
2014. Kenaikan tersebut disebabkan oleh kenaikan di
penyusutan dan amortisasi sebesar Rp 30,3 miliar, beban
kantor sebesar Rp 22,2 miliar, dan gaji dan tunjangan
sebesar Rp 15,9 miliar.
The Company’s operating expenses rose 201% from
Rp 34.4 billion in 2013 to Rp 103.6 billion in 2014. This
increase was attributable to the rise in amortization and
depreciation by Rp 30.3 billion, office costs by Rp 22.2
billion, and salary and allowances by Rp 15.9 billion.
Pendapatan/(Beban) Lain-Lain Bersih
Other Income/(Expenses) – Net
Pendapatan/(Beban) Lain-lain naik 75% dari Rp 15,1
miliar di tahun 2013 menjadi Rp 26,4 miliar di tahun
2014,kenaikan ini disebabkan adanya laba selisih kurs
atas penjualan batubara sebesar Rp 25,5 miliar di tahun
2014.
Other Income/(Expenses) rose by 75% from Rp 15.1
billion in 2013 to Rp 26.4 billion in 2014. This was owing
to the gain on foreign exchange – net on the sale of coal
amounting to Rp 25.5 billion in 2014.
PT ATPK Resources Tbk / Laporan Tahunan 2014
57
01
02
Kinerja 2014
Profil Perusahaan
2014 Performance
Company Profile
Beban Keuangan
Finance Costs
Beban keuangan mengalami kenaikan sebesar Rp 7,4
miliar, dari 513 juta di tahun 2013 menjadi 7,9 miliar
di tahun 2014,kenaikan ini disebabkan adanya beban
bunga leasing atas kendaraan dan alat berat tambang.
Finance Costs increased by Rp 7.4 billion, from Rp 513
million in 2013 to Rp 7.9 billion in 2014, this increase is
due to interest expense over the lease of vehicles and
heavy equipment mine.
Pendapatan Komprehensif Lain
Other Comprehensive Income
Perseroan tidak mencatat nilai pendapatan komprehensif
lainnya.
The Company did not record any other comprehensive
income.
Laba/(Rugi) Komprehensif Tahun Berjalan
Comprehensive Income/(Loss) For The Year
Di tahun 2014 Perseroan kembali mencatatkan laba
bersih, yaitu sebesar Rp 52,9 miliar, dibandingkan Rp
13,0 miliar di tahun 2013.Kenaikan laba komprehensif
tahun berjalan terutama disebabkan oleh meningkatnya
penjualan batubara oleh anak perusahaan, PT MAS
sebesar 64%, dan peningkatan di pendapatan lain-lain
sebesar 75%.
In 2014 the Company again recorded a comprehensive
income of Rp 52.9 billion, up from Rp 13.0 billion in
2013. The increase in comprehensive income was due
to the increase in sales of coal by the subsidiary, PT MAS
increase 64%, and the increase in other income by 75%.
Laba Per Saham Dasar dan Dilusian
Basic & Diluted Earnings Per Share
Jumlah laba per saham dasar dan dilusian untuk tahun
2014 adalah Rp 9,19, sedangkan untuk tahun 2013
adalah Rp 2,26.
The basic and diluted earnings per share for 2014 was
Rp 9.19, while for 2013 it was Rp 2.26.
Laporan Posisi Keuangan
Konsolidasian
Consolidated Statements of Financial Position
Aset Lancar
Current Assets
Per 31 Desember 2014 Perseroan mencatatkan aset
lancar senilai Rp 695,7 miliar, naik 101% dari Rp 345,4
miliar di tahun 2013. Peningkatan Aset Lancar tersebut
disebabkan oleh:
As at 31 December 2014 the Company recorded total
current assets of Rp 695.7 billion, up 101% from Rp
345.4 billion in 2013. The increase in Current Assets was
due to:
Kas dan Setara Kas
Cash and Cash Equivalents
Penurunan kas dan setara kas sebesar Rp 26,9 miliar di
tahun 2014 disebabkan oleh adanya penggunaan dana
untuk kegiatan operasional Perseroan.
Decrease in cash and cash equivalents amounted
to Rp 26.9 billion in 2014 due to the use of funds for
operational activities of the Company.
Piutang Usaha
Trade Receivables
Kenaikan piutang usaha sebesar Rp 458,4 miliar di tahun
2014, disebabkan meningkatnya volume penjualan
batubara yang belum dibayarkan oleh pembeli.
The increase in trade receivables amounting to Rp 458.4
billion in the year 2014, due to the increase in sales
volume of coal not yet paid by the buyer.
Piutang Lain-lain – Pihak Ketiga
Other Receivables – Third Parties
Piutang lain-lain - pihak ketiga turun menjadi Rp 2,3
miliar di 2014 karena adanya penerimaan pembayaran
di anak perusahaan dan adanya akumulasi penurunan
nilai Piutang lain – lain sebesar Rp 558,8 juta.
Other receivables - third parties decreased to Rp
2.3 billion in 2014 due to the receipt of payment in
subsidiaries and any accumulated impairment of other
receivables - other Rp 558.8 million.
58
PT ATPK Resources Tbk / 2014 Annual Report
03
04
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Management Discussion and Analysis
Corporate Governance
Persediaan
Inventory
Persediaan mengalami penurunan sebesar Rp 78,5
miliar atau sebesar 59% dari Rp 134,7 miliar di tahun
2013 menjadi Rp 56,2 miliar di tahun 2014, disebabkan
adanya pemakaian suku cadang sebesar Rp 49,1 miliar
dan adanya penjualan persediaan batubara sebesar Rp
32,5 miliar.
Inventory decreased by Rp 78,5 billion or by 59% from
Rp 134.7 billion in 2013 to Rp 56.2 billion in 2014, caused
by the use of parts of Rp 49.1 billion and the sale of coal
inventories amounting to Rp 32.5 billion.
Biaya Dibayar di Muka
Prepaid Expenses
Biaya dibayar di muka turun dari Rp 1,0 miliar di tahun
2013 menjadi Rp 734 juta di tahun 2014, disebabkan
telah dilakukannya pembebanan biaya dibayar dimuka
atas sewa gedung kantor sebesar Rp 941 juta dan sewa
lahan sebesar Rp 43,5 juta.
Prepaid expenses declined from Rp 1.0 billion in 2013 to
Rp 734 million in 2014,owing to the charging of prepaid
lease office premises amounting to Rp 941 million and
land lease of Rp 43.5 million.
Uang Muka
Advances
Uang muka turun sebesar Rp 5 juta dibandingkan
posisinya pada tahun 2013, karena adanya pembebanan
Uang muka cuti site di anak perusahaan.
Advances declined by Rp 5 million compared to its
position in 2013, due to the imposition of Advances site
leave in a subsidiary.
Aset Tidak Lancar
Non-Current Assets
Per 31 Desember 2014 Perseroan mencatatkan Aset
Tidak Lancar senilai Rp 1.100 miliar, turun 4% dari Rp
1.144 miliar per akhir tahun 2013. Penurunan dalam
Aset Tidak Lancar tersebut disebabkan oleh:
As at 31 December 2014 the Company’s non-current
assets stood at Rp 1,100 billion, down by 4% from Rp
1,144 billion as at year end 2013. The decrease in NonCurrent Assets was due to:
Piutang Lain-lain Pihak Berelasi – Non Usaha
Non-Trade Related Parties Receivables
Terjadi kenaikan piutang lain-lain pihak berelasi – non
usaha, dari Rp 2,5 miliar per akhir 2013 menjadi Rp 56,2
miliar per akhir 2014, akibat adanya uang muka biaya
loading PT Bara Jaya Utama (BJU) yang telah dibayar
oleh PT Mega Alam Sejahtera (MAS) dan pembayaran
uang muka untuk pembebasan lahan yang akan
dijadikan area produksi batubara.
There was an increase in non-trade related parties
receivables from Rp 2.5 billion as at end of 2013 to Rp
56.2 billion as at end of 2014, Advances due to the cost
of loading PT Bara Jaya Utama (BJU) which has been
paid by PT Mega Alam Sejahtera (MAS) and advance
payments for land acquisition that will be the area of
coal production.
Aset Tetap
Fixed Assets
Aset Tetap turun dari Rp 1.138 miliar per akhir 2013
menjadi Rp 1.043 miliar per akhir 2014, terutama
diakibatkan akumulasi penyusutan aset tetap.
Fixed assets were down from Rp 1,138 billion as at end
of 2013 to Rp 1,043 billion as at end of 2014, owing to
the accumulated depreciations of Fixed Assets.
Aset Eksplorasi dan Evaluasi
Exploration and Evaluation Assets
Aset Eksplorasi dan Evaluasi turun dari 2,4 miliar di tahun
2013 , diakibatkan adanya Amortisasi dan penurunan
nilai di anak perusahaan perseroan.
Exploration and evaluation assets down from 2.4 billion
in 2013, due to the presence of amortization and
impairment in the subsidiary company.
Aset Pajak Tangguhan
Deferred Tax Assets
Aset pajak tangguhan turun dari Rp 1,0 miliar di akhir
tahun 2013 menjadi Rp 796 juta di akhir tahun 2014.
Penurunan ini disebabkan adanya perhitungan pajak
tangguhan atas imbalan pasca kerja.
Deferred tax assets went down from Rp 1.0 billion as at
end of 2013 to Rp 796 million as at end of 2014. This
decrease is due to the calculation of deferred taxes on
post-employment benefits.
Liabilitas Jangka Pendek
Current Liabilities
Total Liabilitas Jangka Pendek Perseroan per akhir tahun
2014 adalah Rp 216 miliar, turun 17% dari Rp 262 miliar
The Company’s current liabilities as at the end of 2014
stood at Rp 216 billion, 17% lower than the position as
PT ATPK Resources Tbk / Laporan Tahunan 2014
59
01
02
Kinerja 2014
Profil Perusahaan
2014 Performance
Company Profile
di akhir tahun 2013. Penurunan Liabilitas Jangka Pendek
tersebut disebabkan oleh:
at the end of 2013, i.e. Rp 262 billion. The decrease in
Current Liabilities was due to:
Utang Usaha – Pihak Ketiga
Trade Payables – Third Parties
Terjadi kenaikan sebesar Rp 97,6 miliar utang usaha
pihak ketiga, dari Rp 510 juta menjadi Rp 98,2 miliar
di tahun 2014, dikarenakan PT MAS anak perusahaan
perseroan
telah
melakukan
seluruh
kegiatan
penambangan batubara sendiri, tanpa menggunakan
jasa kontraktor, dimana seluruh transaksi pembelian dan
pembayaran kepada pemasok/pihak ketiga dilakukan
secara langsung oleh PT MAS, sehingga menyebabkan
kenaikan di hutang usaha – pihak ketiga.
An increase of Rp 97.6 billion in third-party Trade
Payables, from Rp 510 million to Rp 98.2 billion in 2014,
due to PT MAS subsidiary of the company has been
doing the whole coal mining activity it self, without
using the services of a contractor, where all transactions
of purchase and payment to suppliers/third parties are
made directly by PT MAS, third causing an increase in
trade payables – third party.
Utang Usaha – Pihak Berelasi
Trade Payables – Related Parties
Penurunan Utang Usaha – Pihak Berelasi sebesar Rp
53,4 miliar ditahun 2014 jika dibandingkan di tahun
2013 disebabkan karena adanya pembayaran utang
usaha kepada pihak berelasi , PT Pacific Prima Coal.
Decrease in Accounts Payable - Related Parties of Rp
53.4 billion in 2014 than in 2013, due to the payment
of accounts payable to related parties, PT Pacific Prima
Coal.
Utang Lain-lain – Pihak Ketiga
Other Payables - Third Parties
Utang lain-lain – Pihak Ketiga per akhir tahun 2014 turun
dari Rp 12,7 miliar menjadi Rp 7,8 miliar. Penurunan
ini disebabkan adanya pembayaran kewajiban kepada
pihak ketiga.
Other payables -Third Parties declined from Rp 12.7
billion to Rp 7.8 billion as at end of 2014. This decrease
was due to the payment other payables to third parties.
Utang Lain – lain – Pihak Berelasi
Other Payables – Raleted Parties
Penurunan utang lain – lain – pihak berelasi sebesar
Rp 294,8 juta jika dibandingkan dengan posisi tahun
2013 di sebabkan adanya pelunasan utang PT Bara Jaya
Utama.
Decrease in other payables- related parties amounted
to Rp 294.8 million compared to the position in 2013,
caused by their debt repayment PT Bara Jaya Utama.
Utang Pajak
Taxes Payable
Utang pajak turun 26%, dari Rp 9,1 miliar menjadi Rp 6,7
miliar per akhir 2014, karena adanya perhitungan pajak
penghasilan badan perusahaan dan pajak penghasilan
pasal 23.
Taxes payable went down by 26%, from Rp 9.1 billion
to Rp 6.7 billion as at end of 2014, the calculation of
corporate income tax and corporation income tax
article 23.
Beban Akrual
Accrued Expenses
Beban akrual per akhir tahun 2014 meningkat sebesar Rp
12,8 miliar, dari Rp 3,1 miliar di tahun 2013 menjadi Rp
15,9 miliar di tahun 2014. Ini disebabkan biaya pegawai
dan adanya perhitungan royalti kepada pemerintah
daerah.
Accrued expenses as at end of 2014 was amounting
Rp 12.8 billion, from Rp 3.1 billion in 2013 to Rp 15.9
billion in 2014. This is due to personnel costs and the
calculation of royalties to local governments.
Utang Sewa Pembiayaan
Finance Lease Liabilities
Utang sewa pembiayaan turun dari Rp 140,8 miliar
per akhir 2013 menjadi Rp 45,9 miliar per akhir 2014.
Di sebabkan adanya pembayaran cicilan utang sewa
pembiayaan per 2014.
Finance lease liabilities went down from Rp 140.8 billion
as at end of 2013 to Rp 45.9 billion as at end of 2014.
Due to the finance lease debt repayments per 2014.
Liabilitas Jangka Panjang
Non-Current Liabilities
Total Liabilitas Jangka Panjang Perseroan per akhir
tahun 2014 adalah Rp 405 miliar, 378% lebih tinggi
dibandingkan posisinya per akhir tahun 2013. Kenaikan
Liabilitas Jangka Panjang tersebut disebabkan oleh:
The Company’s Non-Current Liabilities as at the end of
2014 stood at Rp 405 billion, or 378% higher than the
2013 figure. The increase in Non-Current Liabilities was
due to:
60
PT ATPK Resources Tbk / 2014 Annual Report
03
04
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Management Discussion and Analysis
Corporate Governance
Liabilitas Imbalan Pascakerja
Post-Employment Benefits Obligation
Liabilitas imbalan pascakerja meningkat sebesar Rp
4,2 miliar, dari Rp 4,2 miliar per akhir 2013 menjadi Rp
8,4 miliar per akhir 2014, peningkatan ini disebabkan
adanya perhitungan kewajiban imbalan pasca kerja
karyawan perseroan untuk periode Januari hingga
Desember 2014
Post-employment benefits obligation went up by Rp
4,2 billion, from Rp 4.2 billion as at end of 2013 to Rp
8.4 billion as at end of 2014, This increase was due to
the calculation of employee benefit liabilities for the
Company for the period January to December 2014.
Utang Pihak Berelasi – Non Usaha
Non-Trade Related Parties Payables
Utang pihak berelasi – non usaha mengalami kenaikan
dari Rp 64,8 miliar per akhir 2013 menjadi Rp 376,0
miliar per akhir 2014. Di sebabkan adanya pembayaran
kepada pihak ketiga yang dibayarkan terlebih dahulu
oleh PT Pacific Prima Coal dan PT Bara Jaya Utama, yang
merupakan pihak yang berelasi.
Non-trade related parties payables increased from Rp
64.8 billion as at end of 2013 to Rp 376.0 billion as at
end of 2014. Due to payments to third parties paid
in advance by PT Pacific Prima Coal and PT Bara Jaya
Utama, which is a related party.
Utang Sewa Pembiayaan – Jangka Panjang
Finance Lease Liabilities – Non Current
Utang sewa pembiayaan – Jangka panjang mengalami
penurunan sebesar Rp 37,6 miliar, penurunan ini
disebabkan oleh adanya perubahan klasifikasi yang
semula bagian jatuh tempo lebih dari satu tahun
menjadi bagian jatuh tempo dalam satu tahun.
Finance leases Liabilities – long term decreased by
Rp 37.6 billion, a decrease is caused by the change of
classification which was originally part of the maturity
of more than one year to be part due within one year.
Liabilitas Pajak Tangguhan
Deferred Tax Liabilities
Pada tahun 2014 liabilitas pajak tangguhan meningkat
sebesar Rp 20,8 miliar, peningkatan ini disebabkan
adanya perhitungan estimasi koreksi fiskal imbalan
pasca kerja dan penyusutan aset tetap leasing.
In 2014 the deferred tax liabilities increased by Rp
20.8 billion, an increase is due to the calculation of
estimated fiscal correction post-employment benefits
and depreciation of fixed assets leased.
Ekuitas
Equity
Terjadi kenaikan 5% pada ekuitas Perseroan, dari Rp
1.121 miliar per akhir 2013 menjadi Rp 1.174 miliar per
akhir 2014, yang berasal dari turunnya saldo defisit, dari
Rp 183,6 miliar per akhir 2013 menjadi Rp 129,9 miliar
per akhir 2014. Tidak terjadi perubahan dalam jumlah
modal ditempatkan dan disetor penuh di tahun 2014.
The Company recorded a 5% increase in equity, from
Rp 1,121 billion as at end of 2013 to Rp 1,174 billion
as at end of 2014. This arose from the decline in the
amount of deficit sustained by the Company, from Rp
183.6 billion as at end of 2013 to Rp 129.9 billion as at
end of 2014. There were no changes to the amount of
issued and fully paid shares in 2014.
Laporan Arus Kas Konsolidasian
Consolidated Statements of Cash Flows
Pada tahun 2014 terjadi penurunan dalam jumlah kas
dan setara kas, dari Rp 30,2 miliar di awal tahun menjadi
Rp 3,2 miliar di akhir tahun. Penurunan kas dan setara
kas tersebut berasal dari sejumlah pergerakan arus kas
berikut:
In 2014 there was a rise in the amount of cash and cash
equivalents, from Rp 30.2 billion as at the beginning of
the year to Rp 3.2 billion as at the end of the year. The
increase in cash and cash equivalents was due to the
following cash flows:
Arus Kas untuk Aktivitas Operasi
Cash Flows Used in Operating Activities
Arus kas keluar bersih yang digunakan untuk aktivitas
operasi menurun dari Rp 204,8 miliar pada tahun
2013 menjadi Rp 153,3 miliar pada tahun 2014. Yang
terutama disebabkan oleh turunnya penerimaan kas
dari pelanggan, pembayaran kas kepada pemasok dan
Net cash flows used in operating activities decreased
from Rp 204.8 billion in 2013 to Rp 153.3 billion in 2014.
That was mainly due to the decrease of cash receipts
from customers, cash payments to suppliers and
employees, payment of royalties to local governments
PT ATPK Resources Tbk / Laporan Tahunan 2014
61
01
02
Kinerja 2014
Profil Perusahaan
2014 Performance
Company Profile
karyawan, pembayaran royalty ke pemerintah daerah
dan pembayaran pajak penghasilan. Selain itu terdapat
pula kenaikan di pembayaran beban keuangan dan
pembayaran beban operasional lainnya.
and the payment of income tax, in addition there was
also a rise in financial expenses payments and other
operating expenses payments.
Arus Kas dari Aktivitas Investasi
Cash Flows from Investing Activities
Arus kas dari aktivitas investasi di tahun 2014 mengalami
penurunan sebesar Rp 885,5 miliar , bila dibandingkan
Arus kas keluar bersih yang digunakan untuk aktivitas
investasi di tahun 2013. Penurunan ini disebabkan pada
tahun 2014 Perseroan hanya memperoleh/membeli aset
tetap sebesar Rp 1,2 miliar.
Cash flows from investing activities in 2014 decreased
by Rp 885.5 billion, compared to net cash flows used in
investing activities in 2013. This decline in 2014 was due
to the Company’s only acquiring fixed assets amounted
to Rp 1.2 billion.
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan
Cash Flows from Financing Activities
Arus kas masuk bersih yang diperoleh dari aktivitas
pendanaan ditahun 2014 mengalami penurunan
sebesar Rp 991,1 miliar, bila dibandingkan arus kas
dari aktivitas pendanaan di tahun 2013. Penurunan ini
dikarenakan Perseroan hanya mendapatkan pendanaan
dari penerimaan pinjaman pihak berelasi dan Perseroan
harus melakukan pembayaran atas sewa pembiayaan.
Net cash inflow from financing activities in 2014
decreased by Rp 991.1 billion, compared to cash flow
from financing activities in 2013, the decline was due
to the Company’s having just received funding from the
proceeds of loans from related parties and the Company
had to make payments over the lease.
Rasio Keuangan Penting
Key Financial Ratios
Rasio Lancar
Current Ratio
Rasio lancar Perseroan, yang merupakan rasio aset
lancar terhadap liabilitas lancar, mencapai 3,2x atau
322% di tahun 2014. Di tahun 2013, rasio lancar
Perseroan adalah 1,3x atau 132%. Ini menunjukkan
bahwa Perseroan memiliki kemampuan yang kuat untuk
menyelesaikan seluruh kewajiban utang jangka pendek
dengan baik dan tepat waktu.
The Company’s current ratio—defined as the ratio of
current assets to current liabilities—reached 3.2x or
322% in 2014. In 2013, the Company’s current ratio was
1.3x or 132%. With this, the Company remains highly
capable of servicing all its short term liabilities in a
timely manner.
Margin Laba Kotor
Gross Profit Margin
Perseroan mencatat margin laba kotor sebesar 23,8%
di tahun 2014, naik dari 8,8% di tahun 2013. Kenaikan
margin laba kotor ini disebabkan ditahun 2014
pendapatan usaha mengalami kenaikan sebesar 65%.
The Company’s gross profit margin was 23.8% in 2014,
up from 8.8% in 2013. The increase in gross profit
margin was due to operating revenues increasing by
65% in 2014.
Kemampuan Membayar Utang
Solvency
Rasio jumlah liabilitas lancar terhadap jumlah aset lancar
di tahun 2014 mencapai 0,1x, dibandingkan 0,2x di 2013,
dan 0,7x ditahun 2012 . Dengan turunnya perbandingan
rasio Liabilitas Lancar terhadap Jumlah Aset Lancar dari
tahun 2012,2013 dan 2014, Perseroan berkeyakinan
akan mampu menyelesaikan seluruh utang jangka
pendek dan utang jangka panjangnya dengan baik.
The ratio of current liabilities to current assets in 2014
was 0.1x, compared to 0.2x in 2013, and 0,7x in 2012.
With the lower ratio of current liabilities to current assets
from 2012,2013, and 2014, the Company is confident
that it will be able to service all its short term and long
term liabilities satisfactorily.
Tingkat Kolektibilitas Piutang
Receivables Collectability
Periode penagihan piutang rata-rata Perseroan per 31
Desember 2014 adalah 278 hari. Nilai tersebut diperoleh
dengan rumus berikut:
Average collection period of theCompany’s receivables
as at 31 December 2014 was 278 days.
62
PT ATPK Resources Tbk / 2014 Annual Report
03
04
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Management Discussion and Analysis
Corporate Governance
Lama Penagihan Rata-rata = Piutang Usaha x 365 hari
Average Collection Period = Trade Receivables x 365 days
Total Sales
Penjualan
Mayoritas piutang usaha Perseroan per akhir 2014 jatuh
tempo lebih dari 90 hari. Perseroan tidak mendapati
masalah yang signifikan terkait penagihan piutangnya.
The majority of the Company’s trade receivables as at
end of 2014 were to be overdue in more than 90 days.
The Company has no significant issue in collecting its
receivables.
Struktur Permodalan
Capital Structure
Mengantisipasi kebutuhan sumber pendanaan melalui
peningkatan ekuitas dan kesiapan Perseroan di masa
yang akan datang sesuai dengan rencana kemajuan
bisnisnya, manajemen Perseroan telah mendapatkan
persetujuan RUPSLB Kedua tanggal 6 Desember 2013
atas usulan meningkatkan modal dasar Perseroan.
Dalam hal ini kebijakan peningkatan jumlah modal dasar
dilakukan dengan memperhatikan pada pemenuhan
ketentuan jumlah modal disetor yang 25% dari modal
dasarnya.
To anticipate additional capital resource requirement
through increase of equity and the Company’s readiness
in the future in alignment with its business progress
plan, the management has obtained approval from the
Second EGMS on 6 December 2013, on its proposal to
increase the Company’s authorized capital. Thus the
Company determined to increase its authorized capital
by taking into consideration the fulfillment of the rule
that the paid-in capital must be 25% of the authorized
capital.
Perubahan Anggaran Dasar tersebut telah memperoleh
pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia No.AHU‐17240.AH.01.02.Tahun
2014 tanggal 17 Juli 2014.
The amendment to the Articles of Association was
approved by the Minister of Law and Human Rights of
the Republic of Indonesia No. AHU-17240.AH.01.02.
Tahun 2014 dated 17 July 2014.
Dengan demikian struktur permodalan sebelum dan
sesudah peningkatan modal dasar adalah sebagai
berikut:
Therefore, the Company’s capital structure prior to and
after the increase of authorized capital was as follows:
Sebelum Peningkatan Modal Dasar/
Prior to Increase of Authorized Capital
Setelah Peningkatan Modal Dasar/
After the Increase of Authorized Capital
Seri A
Seri B
Total
Seri A
Seri B
Total
Modal Dasar
Authorized
Capital
831.204.669
Rp 166.240.933.800
4.937.590.662
Rp 493.759.066.200
5.768.795.331
Rp 660.000.000.000
831.204.669
Rp 166.240.933.800
24.697.590.662
Rp 2.469.759.066.200
25.528.795.331
Rp 2.636.000.000.000
Modal Disetor
Paid-In Capital
831.204.669
Rp 166.240.933.800
4.929.040.745
Rp 492.904.074.500
5.760.245.414
Rp 659.145.008.300
831.204.669
Rp 166.240.933.800
4.929.040.745
Rp 492.904.074.500
5.760.245.414
Rp 659.145.008.300
Dalam Portepel
In Portfolio
-
8.549.917
Rp 854.991.700
8.549.917
Rp 854.991.700
19.768.549.917
Rp 1.976.854.991.700
19.768.549.917
Rp 1.976.854.991.700
-
PT ATPK Resources Tbk / Laporan Tahunan 2014
63
01
02
Kinerja 2014
Profil Perusahaan
2014 Performance
Company Profile
Perikatan dan Perjanjian Penting
Significant Agreements and Commitments
1. Perjanjian Penjualan Batubara Antara
MAS (Penjual) dan PT Bara Jaya Utama
(Pembeli)
Berdasarkan Akta Kontrak Penjualan Batubara
No. 09 tanggal 5 Nopember 2008 yang dibuat
di hadapan Hasan Halim, S.H., M.Kn., Notaris di
Balikpapan yang kemudian diubah berdasarkan
Akta Addendum Kontrak Penjualan Batubara
No. 06 tanggal 24 Agustus 2009 yang dibuat
di hadapan Hasan Halim, S.H., M.Kn., Notaris di
Balikpapan, MAS dan PT Bara Jaya Utama (”BJU”)
telah sepakat membuat dan menandatangani
Perjanjian
Penjualan
Batubara
(”Penjanjian
Penjualan”), berdasarkan mana Penjual dengan
ini berjanji dan karena itu mengikatkan diri akan
menjual dan menyerahkan kepada Pembeli,
demikian pula Pembeli dengan ini berjanji dan
karena itu mengikatkan diri akan membeli dan
menerima penyerahan dari Penjual atas seluruh
batubara dari Lahan Kuasa Pertambangan milik
Penjual, dengan harga penjualan, sebagai berikut:
Based on the Deed of Coal Sales Agreement No. 09
dated 5 November 2008 drawnbefore Hasan Halim,
S.H., M.Kn., Notary in Balikpapan, subsequently
amended by the Addendum to the Deed of Coal
Sales Agreement No. 06 dated 24 August 2009
drawn before Hasan Halim, S.H., M.Kn., Notary in
Balikpapan, MAS and PT Bara Jaya Utama (“BJU”)
agreed to create and sign the Coal Sales Agreement
(“Sales Agreement”), whereby the Seller pledged to
sell and deliver to the Buyer, and the Buyer pledged
to purchase and receive from the Seller all the coal
from the Seller’s mining concession area at an
agreed sale price, as follows:
Untuk kalori 4.800 kkal/kg sampai dengan
5.500 kkal/kg dengan basis adb (air dried
basis), maka harga kontrak penjualan batubara
sebesar USD 22,75 untuk tiap MT batubara.
b. untuk kalori di atas 5.500 kkal/kg sampai
dengan 6.000 kkal/kg dengan basis adb (air
dried basis) maka harga kontrak penjualan
batubara sebesar USD 27,50 untuk tiap MT
batubara.
c. untuk kalori di atas 6.000 kkal/kg dengan
basis adb (air dried basis) maka harga kontrak
penjualan batubara sebesar USD 32,50 untuk
tiap MT batubara, selanjutnya disebut “Harga”.
a.
Pembayaran Harga tersebut akan dibayar oleh
Pembeli kepada Penjual berdasarkan jumlah tiaptiap metrik ton batubara yang berhasil dikapalkan
(ditentukan berdasarkan “draft survey” oleh
surveyor independen yang ditunjuk oleh Para
Pihak.
The payment of the Price is to be made by the
Buyer to the Seller based on the amount of metric
tons of coal that has been successfully shipped (to
be determined according to the draft survey by an
independent surveyor assigned by the Parties.
Berdasarkan nota kesepakatan tanggal 5 Oktober
2013 antara MAS dan PT BJU telah disepakati
bahwa harga penjualan batubara semula USD
22,75/MT menjadi sebesar USD 26,00/MT,
dengan syarat pembayaran akan dibayar oleh PT
BJU kepada MAS berdasarkan penjualan diatas
tongkang (FOB) untuk jumlah tiap-tiap Metrik Ton
batubara di lokasi jetty milik MAS.
Based on a Memorandum of Understanding on
5 October 2013 between MAS and PT BJU, it is
agreed that the coal sale price of previously USD
22.75/MT is to be changed to USD 26.00/MT< with
a provision that the payment will be made by PT
BJU to MAS based on FOB price for each metric
ton of coal located at the jetty belonging to MAS.
Harga baru tersebut berlaku sejak MAS melakukan
kegiatan penambangan sendiri dan mampu
menjual batubara berdasarkan syarat penjualan di
atas tongkang (FOB) atau pada tanggal 1 Januari
2014 mana yang lebih cepat.
The new Price is to be valid starting from when
MAS has started its own mining operations and
been able to sell its coal based on the FOB term,
or starting on 1 January 2014, whichever is earlier.
a.
64
1. Coal Sales Agreement between MAS
(Seller) and PT Bara Jaya Utama
(Buyer)
PT ATPK Resources Tbk / 2014 Annual Report
For a calorific value of 4,800 kcal/kg up to
5,500 kcal/kg (air dried basis), the price of the
coal sales agreement is USD 22.75 for each
metric ton of coal.
b. For a calorific value of above 5,500 kcal/kg up
to 6,000 kcal/kg (air dried basis), the price of
the coal sales agreement is USD 27.50 for each
metric ton of coal.
c.
For a calorific value of above 6,000 kcal/kg
(air dried basis), the price of the coal sales
agreement is USD 32.50 for each metric ton of
coal, subsequently called “Price”.
03
04
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Management Discussion and Analysis
Corporate Governance
2. Perjanjian Eksploitasi Tambang
2. Mining Exploitation Agreement
Perjanjian Eksploitasi Tambang tanggal 5
Nopember 2009, yang dibuat di bawah tangan
(“Perjanjian Eksploitasi”) antara SMU sebagai
Pemberi Kerja dengan PT Garda Satya Mandiri
sebagai Kontraktor.
The Mining Exploitation Agreement dated 5
November 2009 (“Exploitation Agreement”) drawn
by SMU as Work Provider and PT Garda Satya
Mandiri as Contractor.
Pokok Perjanjian
Content of Agreement
SMU
merupakan
pemegang
atas
kuasa
pertambangan, dan pemegang Konsesi dalam
Perjanjian ini, SMU bermaksud untuk menunjuk
Kontraktor untuk melaksanakan semua Operasi
Pertambangan Batubara.
SMU, as the holder of mining concession in the
Agreement, intends to appoint a Contractor to
conduct all of the coal mining operations activities.
Penunjukan Kontraktor
Appointment of Contractor
SMU dengan ini menunjuk Kontraktor dan
Kontraktor menerima penunjukannya sebagai
operator tunggal dan eksklusif atas Operasi
Pertambangan Batubara di Daerah Tambang dan
untuk keseluruhan umur tambang. Kontraktor
melaksanakan Operasi Pertambangan Batubara
dan semua pekerjaan lain yang dimaksud
berdasarkan Perjanjian ini dan bertanggung
jawab penuh dan menanggung semua risiko atas
pelaksanaan tersebut.
SMU hereby appoints the Contractor and the
Contractor accepts the appointment as the
sole and exclusive operator of the Coal Mining
Operations in the Mine Site and for the lifetime
of the mine. The Contractor carries out the Coal
Mining Operations and other pertinent work based
on the Agreement and is fully responsible for all
the risk involved with such activities.
Biaya Jasa Pertambangan
Mining Service Fees
SMU akan membayar biaya-biaya sehubungan
dengan jasa pertambangan termasuk Pajak
Pertambahan Nilai dan lain-lain yang terkait dengan
Operasional Pertambangan Batubara yaitu USD
15 per Metrik Ton, dan biaya jasa pertambangan
sewaktu-waktu dapat ditinjau kembali dan berubah
sewaktu-waktu sesuai dengan perhitungan yang
ditetapkan.
SMU shall pay all the fees related to the mining
services including the Value Added Tax and others
related to the Coal Mining Operations, amounting
to USD 15 per metric ton, a figure that may be
subject to review at any point in time and may
be changed or adjusted according to the agreed
calculation method.
3. Perjanjian Penjualan Batubara
3. Coal Sales Agreement
Perjanjian Penjualan Batubara tanggal 5 Nopember
2009, yang dibuat di bawah tangan (“Perjanjian
Penjualan”), antara SMU sebagai Pemberi Kerja
dengan PT Optima Persada Energi sebagai Pembeli
Siaga.
The Coal Sales Agreement dated 5 November
2009 (“Sales Agreement”) between SMU as Work
Provider and PT Optima Persada Energi as Standby
Buyer.
Pokok Perjanjian
Content of Agreement
SMU
merupakan
pemegang
atas
kuasa
pertambangan, dan pemegang Konsesi dalam
Perjanjian ini, SMU bermaksud untuk menunjuk
Pembeli Siaga untuk melaksanakan pembelian
Batubara.
SMU, as the holder of mining concession in the
Agreement, intends to appoint a Standby Buyer to
purchase coal.
Penjualan Batubara
Coal Sales
a.
a.
SMU dengan ini berkewajiban menjual kepada
Pembeli Siaga setiap dan seluruh batubara yang
ditambang dari Daerah Tambang dalam rangka
Operasi Pertambangan Batubara dan Pembeli
Siaga dengan ini berkewajiban membeli dari
SMU hereby is obliged to sell to the Standby
Buyer each and every coal that is mined
from its Mine Site through the Coal Mining
Operations, and the Standby Buyer hereby is
obliged to purchase from SMU each and every
PT ATPK Resources Tbk / Laporan Tahunan 2014
65
01
66
02
Kinerja 2014
Profil Perusahaan
2014 Performance
Company Profile
SMU setiap dan seluruh batubara tersebut.
b. Jual beli Batubara tersebut dilakukan dengan
harga sebesar USD 16,40 untuk setiap metrik
ton batubara (“Harga Penjualan”).
c. Para Pihak dengan ini mengakui dan
menegaskan bahwa harga jual beli batubara
sebagaimana tersebut di atas dapat ditinjau
kembali
dan
berubah
sewaktu-waktu
sesuai dengan perhitungan sebagaimana
ditetapkan oleh Pembeli Siaga dan/atau BEJ.
Untuk menghindari keraguan-raguan, Para
Pihak sepakat dan dengan ini Pembeli Siaga
menegaskan bahwa perubahan atas harga jual
beli tidak akan mengurangi jumlah uang tetap
yang wajib dibayar Pembeli Siaga kepada SMU
sebesar USD 1,40 per metrik ton batubara
yang dijual setelah dikurangi dari jumlah uang
yang harus diserahkan Pembeli Siaga kepada
Kontraktor.
d. Penentuan jumlah pembelian batubara akan
dilakukan setiap tanggal 1 (satu) setiap
bulan setelah batubara tersebut diproduksi
oleh Kontraktor dan diletakkan di ROM Pad
berdasarkan Weightbridge Data.
e. Pembayaran pembelian batubara oleh
Pembeli Siaga kepada SMU disepakati
dalam waktu tidak melebihi 60 (enam
puluh) hari setelah transaksi di ROM Pad
berdasarkan Weightbridge Data (“Jangka
waktu Pembayaran Batubara”) dengan syarat
Pembeli Siaga telah mendapatkan dan
mengikat Pembeli Akhir yang akan membeli
Batubara dari Pembeli Siaga. Apabila Pembeli
Siaga tidak mendapatkan Pembeli Akhir
dalam Jangka Waktu Pembayaran, SMU
bersama-sama dan dengan persetujuan
Pembeli Siaga akan mencari Pembeli Akhir.
Untuk menghindari keragu-raguan, Para Pihak
dengan ini menegaskan bahwa setelah Jangka
Waktu Pembayaran Batubara berakhir, Pembeli
Siaga tetap memiliki hak untuk mencari dan
menunjuk sendiri Pembeli Akhir.
f. Untuk kepentingan Kontraktor, SMU dengan
ini secara tidak dapat ditarik kembali
menginstruksikan kepada Pembeli Siaga
untuk secara langsung menyerahkan kepada
Kontraktor uang atas nama dan kewajiban
SMU kepada Kontraktor untuk pembayaran
jasa penambangan dari Batubara yang dibeli
oleh Pembeli Siaga sesuai dengan ketentuan
Harga Penjualan dalam Perjanjian ini (atau
suatu jumlah lain yang ditentukan oleh
Pembeli Siaga), dan selanjutnya membayarkan
kewajiban SMU terhadap MIM atas jasa
konsultasi pertambangan sebesar-besarnya
USD 1,40 per metrik ton sebelum dikurangi
dengan pembayaran uang muka.
g. Guna menghindari keragu-raguan, Para Pihak
dengan ini menegaskan bahwa Pembeli
Siaga tidak berkewajiban untuk melakukan
pembayaran-pembayaran lain apapun.
coal mentioned.
b. The sale and purchase of said coal is conducted
at a price of USD 16.40 per metric ton of coal
(“Sale Price”).
c. The Parties hereby acknowledge and
emphasize that the Coal Sale Price as
mentioned above may be subject to change at
any point in time according to the calculation
determined by the Standby Buyer and/or BEJ.
To avoid creating any doubt, the Parties hereby
agree that the Standby Buyer has stated that
the change to the sale price will not reduce the
fixed amount of money that must be paid by
the Standby Buyer to SMU, amounting to USD
1.40 for each metric ton of coal sold less the
amount of money paid by the Standby Buyer
to the Contractor.
h. Pembeli Siaga berkewajiban untuk menjual
batubara minimal sebesar 720.000 metrik
h. The Standby Buyer is obliged to sell a minimum
of 720,000 metric tons of coal per year (“Annual
PT ATPK Resources Tbk / 2014 Annual Report
d. The determination of the coal sale volume
will be made on the first day of every month
after said coal has been produced by the
Contractor and placed at the ROM Pad based
on Weightbridge Data.
e. Payment for the coal purchase by the
Standby Buyer must not exceed 60 days after
the transaction at the ROM Pad based on
Weightbridge Data (“Coal Payment Term”)
provided that the Standby Buyer has acquired
an End User which will purchase theCoal from
the Standby Buyer. If the Standby Buyer does
not acquire the End User within the Coal
Payment Term, SMU together and upon the
approval of the Standby Buyer will search for
an End User. To avoid creating any doubt,
the Parties hereby state that after the Coal
Payment Term ends, the Standby Buyer retains
the right to search and appoint an End User.
f.
For the interest of the Contractor, SMU hereby
irreversibly instructs the Standby Buyer
to deliver to the Contractor money under
the name of and obligation of SMU to the
Contractor for the payment of mining services
for the Coal purchased by the Standby Buyer
in accordance with the Sale Price provision
in the Agreement (or an amount determined
by the Standby Buyer), and subsequently pay
the obligation of SMU to MIM for mining
consulting fee no more than USD 1.40 per
metric ton prior to the deduction of advance
payment.
g. To avoid creating any doubt, the Parties
hereby state that the Standby Buyer is under
no circumstances obliged to make any other
payments whatsoever.
03
i.
j.
04
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Management Discussion and Analysis
Corporate Governance
ton per Tahun (“Target Penjualan Tahunan”)
terhitung dari 21 (dua puluh satu) bulan
setelah penandatanganan Perjanjian ini dan
perhitungan target penjualan akan dihitung
setiap 12 (dua belas) bulan selanjutnya dengan
asumsi bahwa cadangan batubara yang dapat
ditambang dan dapat dijual secara ekonomis
yang terdapat dalam daerah tambang
mencapai 3.000.000 (tiga juta) metrik ton.
Dalam hal Pembeli Siaga tidak memenuhi
Target Penjualan Tahunan, maka Pembeli
Siaga untuk kepentingan Perseroan wajib
memberikan pembayaran kepada Perseroan
atas selisih antara realisasi penjualan dan
Target Penjualan Tahunan tersebut sebesar
USD 1,40 per metrik ton. Pembayaran atas
selisih tersebut akan diperhitungkan pada
realisasi hasil penjualan di tahun berikutnya,
dalam hal hasil penjualan melebihi Target
Penjualan Tahunan.
Bila cadangan batubara yang dapat ditambang
tidak mencapai 3.000.000 (tiga juta) metrik
ton, Target Penjualan Tahunan dapat ditinjau
ulang dan disepakati oleh Para Pihak.
4. Surat Pernyataan Bersama antara PT
Pacific Prima Coal, PT Mega Alam
Sejahtera dan PT ATPK Resources Tbk
tertanggal 1 Januari 2014
Berdasarkan Surat Pernyataan Bersama antara PT
Pacific Prima Coal, PT Mega Alam Sejahtera dan
PT ATPK Resources, Tbk tertanggal 1 Januari 2014,
yang menyatakan bahwa kewajiban-kewajiban
karyawan PT Pacific Prima Coal diambil alih oleh
pihak PT Mega Alam Sejahtera segala beban dan
tanggung jawabnya. Sedangkan semua hak dan
kewajiban karyawan sampai dengan 31 Desember
2013 masih menjadi beban dan tanggung jawab
pihak PT Pacific Prima Coal.
Sales Target”) starting from the 21 months
after the signing of this Agreement, and the
Sales Target calculation will be made for every
12 months afterwards, with an assumption
that the mineable and economically viable
coal reserve within the mine reaches 3,000,000
metric tons.
i.
In the event that the Standby Buyer does not
fulfill the Annual Sales Target, the Standby
Buyer for the interest of the Company must
pay the Company the difference between the
actual sales amount and the Annual Sales
Target, amounting to USD 1.40 per metric ton.
Payment of such difference will be calculated
towards the actual sales in the subsequent
year, in the event that the sales volume
exceeds the Annual Sales Target.
j.
In the event that the mineable coal reserve is
less than 3,000,000 metric tons, the Annual
Sales Target may be revised and a new figure
may be agreed upon by the Parties.
4. Mutual Statement Letter between
PT Pacific Prima Coal, PT Mega Alam
Sejahtera, and PT ATPK Resources Tbk
dated 1 January 2014
Based on the Mutual Statement Letter between PT
Pacific Prima Coal, PT Mega Alam Sejahtera, and
PT ATPK Resources Tbk dated 1 January 2014, it is
stated that the obligations of the employees of PT
Pacific Prima Coal and all duties and responsibilities
thereof are wholly taken over by PT Mega Alam
Sejahtera. All the rights and obligations of said
employees up to the date of 31 December 2013
remained the duty and responsibility of PT Pacific
Prima Coal.
Aset Kontinjensi
Contingency Assets
Sebagai realisasi atas putusan Pengadilan Tinggi
Singapura, Perusahaan telah berhasil menyita dan
mengembalikan sejumlah 129.500.472 saham, namun
karena saham yang telah berhasil disita dan diperoleh
kembali tersebut masih kurang dari nilai gugatan yang
diajukan oleh Perusahaan yang disebabkan karena (1)
penurunan nilai saham yang disita dan (2) jumlah saham
yang digugat belum seluruhnya diperoleh kembali,
maka Perusahaan telah berhasil memperoleh Keputusan
Hakim Pengadilan Tinggi Singapura pada tanggal 6
Desember 2011 terkait ganti rugi atas kedua hal tersebut
dengan nilai ganti rugi sebesar Rp 158.278.987.769.
As a fulfillment of the verdict of the Singapore High
Court, the Company has successfully recovered and
returned 129,500,472 shares. However, due to the
amount of shares recovered being less than the total
amount of shares proposed and contested by the
Company, owing to (1) the depreciation of the recovered
shares, and (2) the total shares have not been entirely
recovered, the Company has obtained the verdict of the
Judge of the Singapore High Court on 6 December 2011
in relation to the compensation for both issues with a
compensation value of Rp 158,278,987,769.
PT ATPK Resources Tbk / Laporan Tahunan 2014
67
01
02
Kinerja 2014
Profil Perusahaan
2014 Performance
Company Profile
Kebijakan Dividen
Dividend Policy
Dengan tidak mengabaikan tingkat kesehatan keuangan
Perseroan dan tanpa mengurangi hak Rapat Umum
Pemegang Saham Perseroan untuk menentukan lain
sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan,
kebijakan pembagian dividen adalah sebagai berikut:
By closely monitoring the financial soundness of the
Company and without prejudice to the right of the
General Meeting of Shareholders of the Company to
decide otherwise as per the provisions in the Articles
of Association of the Company, the prevailing dividend
policy of the Company is as follows:
Laba Bersih Setelah Pajak/
Net Profit After Tax
Sampai dengan/Up to Rp 5.000.000.000
Lebih dari/More than Rp 5.000.000.000
Dividen Tunai/
Cash Dividend
30% dari Laba Bersih setelah Pajak
30% of Net Profit After Tax
20% dari Laba Bersih setelah Pajak
20% of Net Profit After Tax
Kebijakan pembagian dividen tersebut di atas tidak
mengalami perubahan sejak Penawaran Umum Saham
Perdana Perseroan.
The dividend policy above has not been changed since
the Company conducted its Initial Public Offering of its
shares.
Selama dua tahun buku terakhir (2013 hingga 2014)
Perseroan tidak melakukan pembagian dividen, karena
akumulasi laba Perseroan masih bersaldo negatif.
For the previous two financial years (from 2013 to 2014),
the Company did not distribute any dividends, as its
accumulated earnings are still negative.
Informasi Material Mengenai
Investasi
Material Information on Investments
Tidak ada kegiatan investasi baru yang dilakukan
Perseroan di tahun 2014.
The Company did not engage in any new investments
in 2014.
Penggunaan Dana Hasil Penawaran
Umum Terbatas II (“PUT II”)/2013
Use of Proceeds from Rights Issue II/2013
Sesuai Peraturan Bapepam-LK No. X-K.4 Lampiran
Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-27/PM/2003
tanggal 17 Juli 2003 tentang Laporan Realisasi
Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum, Perseroan
menyampaikan laporan realisasi penggunaan dana
hasil PUT II Tahun 2013 kepada Otoritas Jasa Keuangan
(“OJK”) secara berkala setiap 3 bulan (Maret, Juni,
September dan Desember) yang penyampaian laporan
tersebut selambat-lambatnya pada tanggal 15 bulan
berikutnya.
In accordance with Bapepam-LK Regulation No. X.K.4
Attachment to the Decree of the Chairman of BapepamLK No. Kep-27/PM/2003 dated 17 July 2003 on the
Report on the Use of Public Offering Proceeds, the
Company submits the report on its use of Rights Issue
II of 2013 proceeds to the Financial Services Authority
(“OJK”) on a quarterly basis (in March, June, September
and December), at the latest on the 15th of the following
month for each period.
Laporan realisasi penggunaan dana yang merupakan
laporan penggunaan dana terakhir telah disampaikan
The report on the use of proceeds, which was the final
use of proceeds, was submitted on 15 July 2014 through
68
PT ATPK Resources Tbk / 2014 Annual Report
03
04
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Management Discussion and Analysis
Corporate Governance
pada tanggal 15 Juli 2014 melalui Surat Perseroan No.
003/DIR-ATPK/VII-2014 kepada OJK.
the Company’s Letter No. 003/DIR-ATPK/VII-2014 to the
OJK.
Disebutkan dalam laporan bahwa sejumlah Rp
1.066.102.563.900 dari total dana hasil PUT II sejumlah
Rp 1.066.102.563.900, telah digunakan sesuai dengan
rencana penggunaan dana sebagaimana disebutkan
dalam prospektus PUT II yang diterbitkan di Jakarta
pada tanggal 26 Nopember 2013.
The report stated that Rp 1,066,102,563,900 of the total
Rights Issue II proceeds (Rp 1,066,102,563,900) has been
used in accordance with the plan for use of proceeds as
stated in the Rights Issue II prospectus issued in Jakarta
on 26 November 2013.
Adapun rincian penggunaan dana untuk modal kerja
dan untuk pembelian aset adalah sebagai berikut:
The use of proceeds for working capital and purchase of
assets is as follows:
Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Terbatas II Tahun 2013
Actual Utilization of Proceeds from Rights Issue II of 2013
Tanggal Efektif/Effective Date: 26 Nopember/ November 2013
(per 31 Desember 2014/as at 31 December 2014)
Nilai Realisasi Hasil Penawaran Umum
Public Offering Proceeds
Rincian
Details
Hasil Penawaran Umum
Public Offering Proceeds
Jumlah Hasil Penawaran
Umum
Public Offering Proceeds
Biaya-biaya dan Penggunaan
Dana
Fees and Actual Use of Proceeds
1.066.102.563.900
Biaya Jasa Penilai
Appraisal Fee
770.000.000
Biaya Jasa Konsultan Hukum
Legal Consultant Fees
932.561.200
Biaya Jasa Akuntan Public
Public Accountant Fees
220.000.000
Biaya Jasa Konsultan Keuangan
Financial Consultant Fees
1.106.837.056
Biaya Jasa Konsultan Keuangan
Financial Consultant Fees
1.320.000.000
Biaya Iklan Koran
Advertising Fees
560.051.744
Biaya Sewa Ruangan & Aksesoris
Room Rental & Accessories Fees
Jumlah/Total
Hasil Bersih
Net Proceeds
90.550.000
1.066.102.563.900
5.000.000.000
1.061.102.563.900
Rencana Penggunaan Dana Menurut Prospektus
Plan of Use of Proceeds According to Prospectus
Modal Kerja
Working Capital
23.869.813.900
Belanja Modal
Capital Expenditures
1.037.232.750.000
Jumlah/Total
1.061.102.563.900
Realisasi Penggunaan Dana Menurut Prospektus
Actual Use of Proceeds According to Prospectus
Modal Kerja
Working Capital
23.869.813.900
Belanja Modal
Capital Expenditures
1.037.232.750.000
Jumlah/Total
1.061.102.563.900
Sisa Dana Hasil Penawaran Umum
Remaining Proceeds
-
PT ATPK Resources Tbk / Laporan Tahunan 2014
69
01
02
Kinerja 2014
Profil Perusahaan
2014 Performance
Company Profile
Perubahan Peraturan Perundangundangan dan Dampaknya terhadap
Perseroan
Changes in Regulations and Their Impacts
on the Company
Diterbitkannya Peraturan Menteri Energi dan Sumber
Daya Mineral (ESDM) No. 28/2009 yang telah digantikan
sebagian dengan Peraturan Menteri ESDM No. 24/2012,
mengharuskan Perseroan dan anak perusahaannya
untuk melakukan kegiatan penambangan batubaranya
sendiri.
The enactment of the Regulation of the Minister of
Energy and Mineral Resources (MEMR) No. 28/2009,
partly amended by the Regulation of the MEMR No.
24/2012, has required the Company and its subsidiaries
to conduct their mining operations by themselves.
Sesuai penjelasan mengenai informasi transaksi material
dengan pihak berelasi serta penjelasan mengenai
penggunaan dana hasil PUT II di atas, Perseroan melalui
anak perusahannya telah mampu untuk melakukan
kegiatan penambangan batubaranya sendiri.
In line with the explanation on the material transaction
and transaction with related parties and utilization
of Rights Issue II proceeds, the Company through its
subsidiaries have been able to conduct its own coal
mining activities.
Oleh karenanya Perseroan telah melakukan perubahan
perjanjian-perjanjian kerjasama dengan kontraktor.
Perjanjian pembatalan atas perjanjian kerjasama operasi
penambangan batubara antara MAS dengan PPC telah
dibuat dan ditandatangani pada tanggal 11 Oktober
2013 berdasarkan akta perjanjian pembatalan No.32
tanggal 11 Oktober 2013 yang dibuat di hadapan Hasan
Halim, S.H, M.Kn, Notaris di Jakarta Utara.
Therefore, the Company has amended the cooperation
agreements with its contractors. The annulment of the
coal mining operations cooperation agreement between
MAS and PPC was made and signed on 11 October 2013
based on the deed of annulment of agreement No. 32
dated 11 October 2013, drawn before Hasan Halim, S.H.,
M.Kn., Notary in North Jakarta.
Selanjutnya juga telah dibuat surat pernyataan bersama
antara PPC, MAS dan Perseroan tertanggal 1 Januari
2014, yang menyatakan bahwa kewajiban karyawan
PPC diambil alih oleh pihak MAS segala beban dan
tanggung jawabnya, sedangkan semua hak dan
kewajiban karyawan sampai dengan 31 Desember
2013 masih menjadi beban dan tanggung jawab pihak
PPC. Terhitung sejak tanggal 1 Januari 2014, hak dan
kewajiban karyawan PPC seluruhnya menjadi beban dan
tanggung jawab PT MAS.
Subsequently, a mutual statement letter was made by
PPC, MAS and the Company on 1 January 2014, which
stated that the obligations of the employees of PT Pacific
Prima Coal and all duties and responsibilities thereof
are wholly taken over by MAS, while all the rights and
obligations of said employees up to 31 December 2013
remained the duty and responsibility of PPC. Effective
since 1 January 2014, the rights and obligations of PPC
became the full responsibility of PT MAS.
70
PT ATPK Resources Tbk / 2014 Annual Report
03
04
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Management Discussion and Analysis
Corporate Governance
Perubahan Kebijakan Akuntansi dan
Dampaknya terhadap Perseroan
Changes in Accounting Policy and Their Impacts
on the Company
Standar akuntansi keuangan dan interpretasi yang
akan berlaku untuk laporan keuangan yang periodenya
dimulai pada atau setelah 1 Januari 2014:
Financial accounting standards and interpretation that
will be applicable for financial statements covering
periods beginning on or after 1 January 2014:
•
•
•
•
•
•
•
ISAK 27: “Pengalihan Aset dari Pelanggan”
ISAK 28: “Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan
Instrumen Ekuitas”
ISAK 29: “Biaya Pengupasan Lapisan Tanah Tahap
Produksi pada Pertambangan Terbuka”
PPSAK No. 12: “Pencabutan PSAK 33 “Aktivitas
Pengelupasan Lapisan Tanah dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup pada Pertambangan Umum”
PPSAK No. 10: “Pencabutan PSAK No. 51: Akuntansi
Kuasi Reorganisasi”
Revisi dan pencabutan standar akuntansi di atas
tidak menimbulkan perubahan terhadap kebijakan
akuntansi Perseroan dan anak perusahaannya dan tidak
berpengaruh pada jumlah yang dilaporkan untuk tahun
berjalan atau sebelumnya.
•
•
•
IFAS 27: “Transfer of Assets from Customer”
IFAS 28: “Extinguishing Financial Liabilities with
Equity Instruments”
IFAS 29: “Stripping Cost in The Production Phase of
a Surface Mine”
Revocation (PPSAK) 12: “Revocation of SFAS
33 “ Stripping Cost Activity and Enviromental
Management in The General Mining”
Revocation (PPSAK) No. 10: “ Revocation of SFAS
No. 51: “Accounting for Quasi-Reorganization”
Such revision and revocation of standards did not
result in changes to the Company’s and its subsidiaries’
accounting policies and had no effect on the amounts
reported for the current or prior years.
PT ATPK Resources Tbk / Laporan Tahunan 2014
71
01
72
02
Kinerja 2014
Profil Perusahaan
2014 Performance
Company Profile
PT ATPK Resources Tbk / 2014 Annual Report
03
04
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Management Discussion and Analysis
Corporate Governance
Tata Kelola
Perusahaan
Corporate Governance
Dewan Komisaris
Board of Commissioners
Direksi
Board of Directors
Komite Audit
The Audit Committee
Sekretaris Perusahaan
Corporate Secretary
Unit Audit Internal
Internal Audit
Sistem Pengendalian Internal
Internal Control System
04
Manajemen Risiko
Risk Management
Perkara Penting yang Sedang Dihadapi
Perusahaan
Material Litigations Faced by the Company
Saksi Administratif
Administrative Sanctions
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
Tanggung Jawab Produk
Product Responsibility
PT ATPK Resources Tbk / Laporan Tahunan 2014
73
01
02
Kinerja 2014
Profil Perusahaan
2014 Performance
Company Profile
Dewan Komisaris
Board of Commissioners
Susunan Dewan Komisaris Perseroan terdiri dari 3 (tiga)
orang, yaitu Komisaris Utama dan 2 orang Komisaris,
di mana satu diantaranya adalah sebagai Komisaris
Independen.
The Board of Commissioners consists of 3 (three)
persons, namely a President Commissioner and
two Commissioners, where one is an Independent
Commissioner.
Dewan Komisaris bertindak atas nama pemegang
saham dan bertugas melakukan pengawasan atas
kebijaksanaan Direksi dalam menjalankan Perseroan
serta memberikan nasihat kepada Direksi. Selain itu,
Dewan Komisaris berhak untuk memeriksa semua
pembukuan, surat dan alat bukti lainnya, memeriksa
dan mencocokkan keadaan uang kas dan lainnya
serta berhak mengetahui segala tindakan yang telah
dilaksanakan Direksi.
The Board of Commissioners acts on behalf of the
shareholders and is in charge of supervising the
discretion of the Board of Directors in managing
the Company and providing advices to the Board of
Directors. In addition, the Board of Commissioners is in
charge of inspecting all results of bookkeeping, letters,
and other evidences, examining and reconciling cash
and other states and has the right to be informed of
all actions that have been implemented by the Board
of Directors.
Independensi Dewan Komisaris
Independence of The Board of
Commissioners
Sebagaimana Peraturan Nomor IX.I.5 tentang
Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja
Komite Audit yang merupakan Lampiran Keputusan
Ketua Bapepam‐LK No. Kep‐643/BL/2012 tanggal 7
Desember 2012, terdapat anggota Komisaris yang
bukan merupakan orang yang bekerja atau mempunyai
wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan,
memimpin, mengendalikan, atau mengawasi kegiatan
Emiten atau perusahaan publik tersebut dalam waktu
6 (enam) bulan terakhir; tidak mempunyai saham,
baik langsung maupun tidak langsung pada Emiten
atau Perusahaan Publik; tidak mempunyai hubungan
afiliasi dengan Emiten atau Perusahaan Publik, anggota
Dewan Komisaris, anggota Direksi atau Pemegang
Saham Utama Emiten atau Perusahaan Publik dan tidak
memiliki hubungan usaha baik langsung maupun tidak
langsung yang berkaitan dengan kegiatan usaha Emiten
atau Perusahaan Publik tersebut.
As stipulated in the Bapepam-LK Regulation No.
IX.I.5 on the Establishment and Working Guidelines
of Audit Committee, Attachment to the Decree of the
Chairman of Bapepam-LK No. Kep-643/BL/2012 dated
7 December 2012, there is one member of the Board of
Commissioners who is not an employee nor possesses
authority and responsibility to plan, lead, control, or
supervise the Company within the past six months;
not owning any shares of the Company be it directly
or indirectly; not related to the Company, members of
the Board of Commissioners, members of the Board of
Directors, or the Ultimate Shareholders of the Company;
and not having any business relationship which, either
directly or indirectly, is related to the business activity of
the Company.
Komisaris
Independen secara berkala memimpin
rapat‐rapat Komite Audit dan menyampaikan
hasilnya sebagai masukan kepada Dewan Komisaris.
Rapat Dewan Komisaris diselenggarakan untuk
mendiskusikan masukan‐masukan dari Komite Audit
dan mengantisipasi terbitnya peraturan‐peraturan
pasar modal khususnya peraturan‐peraturan OJK yang
terkait tata kelola Perusahaan. Komisaris Independen
juga mengadakan rapa‐rapat gabungan dengan Direksi
baik untuk meminta penjelasan maupun memberikan
masukan dan nasehat kepada Direksi terkait dengan
perkembangan kegiatan usaha dan permasalahannya.
The Independent Commissioner regularly leads
meetings of the Audit Committee and submits the
results as input to the Board of Commissioners.
Meetings of the Board of Commissioners are conducted
to discuss inputs from the Audit Committee and in
anticipation of the enactment of new capital market
regulations, in particular OJK regulations in relation to
corporate governance.The Independent Commissioners
also conducts joint meetings with the Board of Directors
to request explanation or to provide input and advice to
the Board of Directors as regards business developments
and issues.
Remunerasi Dewan Komisaris & Direksi
Remuneration For The Board of
Commissioners & Board of Directors
Perseroan pada saat ini tidak memiliki Komite Nominasi
dan Remunerasi. Penetapan besarnya remunerasi
anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan sesuai
The Company currently has no Nomination and
Remuneration Committee. The determination of the
amount of remuneration for members of the Board of
74
PT ATPK Resources Tbk / 2014 Annual Report
03
04
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Management Discussion and Analysis
Corporate Governance
dengan Anggaran Dasar dan ditetapkan dalam RUPS.
RUPS Tahunan Perseroan tanggal 30 Mei 2014 telah
menyetujui jumlah honorarium, gaji dan tunjangan
Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan untuk tahun
buku 2014 seluruhnya sejumlah Rp 6.600.000.000.
Commissioners and the Board of Directors is in keeping
with the Articles of Association and is done at the GMS.
The Annual GMS on 30 May 2014 decided that the total
amount of honorarium, salary, and allowances for the
Board of Commissioners and the Board of Directors of
the Company for 2014 to be Rp 6,600,000,000.
Direksi
Board of Directors
Direksi Perseroan terdiri atas Direktur Utama, dan 4
(empat) orang Direktur, di mana satu diantaranya adalah
sebagai direktur independen. Direksi bertanggung
jawab penuh dalam melaksanakan tugas-tugasnya
untuk kepentingan Perseroan dalam mencapai maksud
dan tujuannya.
The Board of Directors of the Company consists of a
President Director and 4 (four) Directors, of whom one is
an Independent Director. The Board of Directors is fully
responsible in carrying out their duties for the benefits
of the Company in achieving its goals and objectives.
Tugas pokok Direksi adalah:
The main duties of Directors are:
a.
Memimpin dan mengurus Perseroan sesuai dengan
tujuan Perseroan;
b. Menguasai, memelihara dan mengurus kekayaan
Perseroan;
c. Direksi wajib dengan itikad baik dan penuh
tanggung jawab menjalankan tugasnya dengan
mengindahkan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
a.
Direktur Independen
Independent Director
Keputusan Direksi PT Bursa Efek Indonesia (BEI) No.
Kep-00001/BEI/01-2014 tanggal 20 Januari 2014 perihal
perubahan peraturan Nomor I-A tentang Pencatatan
Saham dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham yang
Diterbitkan oleh Perusahaan Tercatat mensyaratkan
perusahaan tercatat memiliki Direktur Independen yang
berjumlah paling kurang 1 (satu) orang yang memenuhi
persyaratan sebagai berikut:
The Decree of the Board of Directors of the Indonesia
Stock Exchange No. Kep-00001/BEI/01-2014 dated 20
January 2014 on the amendment to the Rule No. I-A
on the Listing of Shares and Equity-Based Securities
Other Than Shares Issued by Public Companies requires
that listed companies have at least 1 (one) Independent
Director, who must fulfill the following requirements:
1. Tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan
pengendali perusahaan tercatat yang bersangkutan
paling kurang selama 6 (enam) bulan sebelum
penunjukan sebagai Direktur Independen.
2. Tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan
komisaris atau Direksi lainnya dari calon perusahaan
tercatat.
3. Tidak bekerja rangkap sebagai Direksi pada
perusahaan lain.
4. Tidak menjadi orang dalam pada lembaga atau
profesi penunjang pasar modal yang jasanya
digunakan oleh calon perusahaan tercatat selama
6 (enam) bulan sebelum penunjukan sebagai
Direktur.
1. Not affiliated to the controlling shareholder of the
listed company for at least the past six months prior
to their appointment as an independent director.
2. Not affiliated to the commissioners and other
directors of the listed company that will appoint
them as an independent director.
3. Not concurrently working as a director in another
company.
4. Not an inside party of a capital market supporting
institution or profession that have at least in
the past six months prior to their appointment
rendered services to the listed company that will
appoint them as an independent director.
Selanjutnya sesuai keputusan Direksi PT Bursa Efek
Indonesia (BEI) tersebut di atas, persyaratan bagi
perusahaan tercatat untuk tetap tercatat di Bursa adalah
sebagai berikut:
Subsequently, in accordance with the Decree of the Board
of Directors of PT Bursa Efek Indonesia as mentioned
above, the requirements for listed companies to stay
listed on the Indonesia Stock Exchange are as follows:
Leading and managing the Company in accordance
with the objectives of the Company;
b. Possessing, maintaining, and administering the
Company’s assets;
c. The Board of Directors shall in good faith and
responsibility, carries out their duties with regards
to the legislation in force.
PT ATPK Resources Tbk / Laporan Tahunan 2014
75
01
02
Kinerja 2014
Profil Perusahaan
2014 Performance
Company Profile
1. Memenuhi persyaratan Direktur Independen
tersebut di atas.
2. Masa jabatan Direktur Independen paling banyak 2
(dua) periode berturut-turut.
3. Dalam hal terjadi kekosongan posisi Direktur
Independen
yang
mengakibatkan
tidak
terpenuhinya persyaratan Direktur Independen
dalam peraturan tersebut, maka perusahaan
tercatat harus mengisi posisi yang lowong tersebut
paling lambat dalam RUPS berikutnya atau dalam
waktu 6 (enam) bulan sejak kekosongan tersebut
terjadi.
1. Fulfill the requirement regarding the independent
director as stated above.
2. The term of office of the independent director must
not exceed 2 (two) consecutive terms.
3. In the event that the position for the independent
director is vacant, resulting in noncompliance with
the provision regarding the independent director
as stated above, the listed company must move to
fill the vacant position at the latest by the next GMS
or within the period of six months after the vacancy
takes place.
Pelaksanaan Kegiatan Direksi Tahun 2014
Execution of Duties of The Board of
Directors In 2014
Sesuai
dengan
persetujuan
RUPSLB
yang
diselenggarakan tanggal 22 Nopember 2013 sampai
dengan tanggal 26 Nopember 2013, Direksi Perseroan
telah melakukan peningkatan modal ditempatkan dan
disetor Perseroan melalui pelaksanaan PUT II Tahun
2013.
In accordance with the resolution of the EGMS held from
22 November 2013 to 26 November 2013, the Board of
Directors of the Company has increased the Company’s
issued and paid-in capital through the execution of the
Rights Issue II of 2013.
Selanjutnya sesuai persetujuan RUPSLB Kedua tanggal
6 Desember 2013, Direksi telah melakukan perubahan
Anggaran Dasar Perseroan berupa peningkatan modal
dasar Perseroan dari Rp 660.000.000.000 menjadi Rp
2.636.000.000.000 yang telah disetujui oleh Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
berdasarkan keputusan No. AHU-17240.AH.01.02.
Tahun 2014 tanggal 17 Juli 2014 tentang Persetujuan
Perubahan Anggaran Dasar Perseroan.
Subsequently, in accordance with the resolution of the
Second EGMS held on 6 December 2013, the Board
of Directors of the Company has made amendments
to the Company’s Articles of Association, i.e. increase
in authorized capital from Rp 660,000,000,000 to Rp
2,636,000,000,000, which has received the approval
from the Minister of Law and Human Rights based
on the decision No. AHU-17240.AH.01.02.Tahun 2014
dated 17 July 2014 on the Approval of the Change of
the Company’s Articles of Association.
Rapat Direksi dan Dewan Komisaris
Meetings of The Board of Directors And
The Board of Commissioners
Dewan Komisaris dan Direksi telah mengadakan rapat
gabungan sebanyak 2 (dua) kali di tahun 2014 dan Rapat
Dewan Komisaris sebanyak 1 (satu) kali yang dibuatkan
notulennya. Rapat Dewan Komisaris bersama‐sama
Direksi diselenggarakan untuk membahas laporan
kemajuan dan kegiatan usaha dan penyelesaian
permasalahan yang dicapai Perseroan secara umum,
serta pemberian nasehat oleh Dewan Komisaris
termasuk dalam hal tata kelola perusahaan. Rapat
dihadiri oleh Komisaris dan Direksi, sehingga rapat
berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat.
Daftar kehadiran rapat anggota Dewan Komisaris dan
Direksi selama tahun 2014 adalah sebagai berikut:
The Board of Commissioners and the Board of Directors
held 2 (two) joint meetings in 2014 and 1 (one) Board
of Commissioners meeting, and in these meetings
the minutes of meeting were made. The Board of
Commissioners and the Board of Directors joint meetings
were held to discuss the progress of the Company’s
business in general and to resolve issues encountered
by the Company, as well as the provision of advice by
the Board of Commissioners including aspects related to
corporate governance. The meetings were attended by
adequate members of the Board of Commissioners and
the Board of Directors to make legally binding decisions.
The meetings’ attendance list for the members of the
Board of Commissioners and the Board of Directors for
2014 is as follows:
76
PT ATPK Resources Tbk / 2014 Annual Report
03
04
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Management Discussion and Analysis
Corporate Governance
Anggota Dewan Komisaris/Direksi
Members of the Board of
Commissioners/Directors
Rapat Gabungan Dewan Komisaris &
Direksi
Joint Meetings of the Board of
Commissioners and the Board of
Directors
Rapat Dewan Komisaris
Meetings of the Board of
Commissioners
Awal
-
1
Herry Tjahjana
2
1
Ir. Anwar Pulukadang, MSc*
2
1
Raymond Bernardus
2
Sihol Siagian
2
Albert J. Bangun
2
Yanto, SE
1
Chandra Tjan
2
*) Catatan: Bapak Ir. Anwar Pulukadang, M.Sc, meninggal dunia pada 23 Oktober 2014.
Note: Mr. Ir. Anwar Pulukadang, M.Sc. passed away on 23 October 2014.
Pengembangan Kompetensi Direksi dan
Dewan Komisaris
Professional Development of Directors
and Commissioners
Dalam rangka meningkatkan kompetensi dan
profesionalisme mereka, anggota Dewan Komisaris
dan Direksi di tahun 2014 telah mengikuti sejumlah
program pengembangan dan pelatihan serta mengikuti
sosialisasi peraturan-peraturan dan diskusi kelompok
mengenai peraturan-peraturan pasar modal berikut:
In order to improve their competence and professionalism,
members of the Board of Commissioners and the Board
of Directors in 2014 participated in a number of training
and socialization and focus group discussions on capital
market regulations, namely:
PT ATPK Resources Tbk / Laporan Tahunan 2014
77
01
02
Kinerja 2014
Profil Perusahaan
2014 Performance
Company Profile
No.
Kegiatan
Event
Tanggal
Date
Peserta
Participant
1
Sosialisasi Program Gerakan Nasional Cinta Pasar
Modal
Dissemination on the “Gerakan Nasional Cinta Pasar
Modal” Program
23 Apr 2014
Albert J. Bangun
2
Sosialisasi Peraturan Dirjen No. 480/2014 dan No.
479/2014 tentang Standar Harga Batubara Jenis
Tertentu dan Biaya Acuan Produksi 2014
New Benchmark Price of Certain Type of Coal and
Cost Production Cost Reference in 2014 (Directorate
General Decrees No. 480/2014 and 479/2014) Seminar
17 Jul 2014
Albert J. Bangun
3
Sosialisasi Peraturan Bursa Efek Indonesia No. I-A-1
Dissemination on Indonesia Stock Exchange
Regulation No. I-A-1
22 Okt 2014
Albert J. Bangun
4
Platts Coal Forum
27 Nov 2014
Raymond Bernardus
5
Lokakarya Backdoor Listing
Backdoor Listing Workshop
6
14th Indo Coal 2014
7
CEO Networking 2014
5 Des 2014
Sihol Siagian
3-5 Des 2014
Raymond Bernardus
5 Des 2014
Raymond Bernardus
Sihol Siagian
Hubungan Afiliasi Antara Anggota Dewan
Komisaris, Direksi Dan Pemegang Saham
Pengendali Dan Pemegang Saham Utama
Affiliated Relationships Between the
Board of Commissioners, the Board of
Directors, Controlling Shareholders, and
Majority Shareholders
PT Pacific Prima Coal (“PPC”) sebagai pemegang saham
pengendali dan pemegang saham utama Perseroan
memiliki hubungan afiliasi dengan Perseroan melalui
hubungan yang timbul antara Dewan Komisaris dan
Direksi Perseroan dan anak perusahaan, yakni:
PT Pacific Prima Coal (“PPC”) as the controlling and
majority shareholder of the Company has affiliated
relationship with the Company through the relationships
arising from the Board of Commissioners and the Board
of Directors of the Company and its Subsidiaries, namely:
1. Bapak Yanto, SE (Direktur Perseroan & Direktur
MAS) mempunyai hubungan saudara ipar dengan:
• Bapak Hendarto (Komisaris dan Pemegang
Saham PPC)
• Bapak Bambang Irawan (Direktur dan
Pemegang Saham PPC)
1. Mr. Yanto, SE (Director of the Company & Director
of MAS) has an in-law relationship with:
• Mr. Hendarto (Commissioner and Shareholder
of PPC)
• Mr. Bambang Irawan (Commissioner and
Shareholder of PPC)
2. Bapak Awal (Komisaris Utama Perseroan &
Komisaris MIM) mempunyai hubungan saudara
kandung dengan:
• Bapak Hendarto (Komisaris dan Pemegang
Saham PPC)
• Bapak Bambang Irawan (Direktur dan
Pemegang Saham PPC)
2. Mr. Awal (President Commissioner of the Company
& Commissioner of MIM) is related by birth with:
3. Bapak Susanto (Direktur Utama & Pemegang
Saham MAS) mempunyai hubungan saudara ipar
dengan:
• Bapak Hendarto (Komisaris dan Pemegang
Saham PPC)
• Bapak Bambang Irawan (Direktur dan
Pemegang Saham PPC)
3. Mr. Susanto (President Director & Shareholder of
MAS) has an in-law relationship with:
4. Bapak Rudi Irianto (Komisaris MAS) mempunyai
hubungan saudara ipar dengan:
• Bapak Hendarto (Komisaris dan Pemegang
Saham PPC)
• Bapak Bambang Irawan (Direktur dan
Pemegang Saham PPC)
4. Mr. Rudi Irianto (Commissioner of MAS) has an inlaw relationship with:
• Mr. Hendarto (Commissioner and Shareholder
of PPC)
• Mr. Bambang Irawan (Commissioner and
Shareholder of PPC)
78
PT ATPK Resources Tbk / 2014 Annual Report
•
•
•
•
Mr. Hendarto (Commissioner and Shareholder
of PPC)
Mr. Bambang Irawan (Commissioner and
Shareholder of PPC)
Mr. Hendarto (Commissioner and Shareholder
of PPC)
Mr. Bambang Irawan (Commissioner and
Shareholder of PPC)
03
04
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Management Discussion and Analysis
Corporate Governance
5. Bapak Irvan Sujono (Direktur MIM) mempunyai
hubungan paman kandung dengan:
• Bapak Hendarto (Komisaris dan Pemegang
Saham PPC)
• Bapak Bambang Irawan (Direktur dan
Pemegang Saham PPC)
5. Mr. Irvan Sujono (Director of MIM) is related by
blood with:
• Mr. Hendarto (Commissioner and Shareholder
of PPC)
• Mr. Bambang Irawan (Commissioner and
Shareholder of PPC)
Penilaian Kinerja Direksi
Directors’ Performance Evaluation
Penilaian kinerja anggota Direksi Perseroan diserahkan
pada RUPS berdasarkan kriteria yang ditetapkan pada
RUPS. Selanjutnya, sesuai Anggaran Dasar Perseroan,
para anggota Direksi dan Dewan Komisaris diangkat
dan diberhentikan oleh RUPS.
The Board of Directors’ performance is evaluated at
the GMS based on the criteria established at the GMS.
Subsequently, based on the Articles of Association of the
Company, members of the Board of Directors and the
Board of Commissioners are appointed and dismissed
by the GMS.
Komite Audit
The Audit Committee
Komite Audit merupakan unit organisasi yang membantu
tugas-tugas Dewan Komisaris dalam menjalankan
fungsinya, khususnya di bidang pengawasan keuangan
dan akuntansi.
The Audit Committee is an organization unit that helps
the tasks of the Board of Commissioners in carrying out
its functions, particularly in the field of financial control
and accounting.
Komite Audit beranggotakan tiga orang, dengan
susunannya yang efektif per 1 Nopember 2012 sebagai
berikut:
The Audit Committee consists of three people, with its
structure, effective on 1 November 2012 as follows:
Ketua
Anggota
Anggota
Chairman
Member
Member
: Ir. Anwar Pulukadang, M.Sc.
: Basa Sidabutar, SH, MH
: Siti Umi Nurbaidah, SE.Ak.
: Ir. Anwar Pulukadang, M.Sc.
: Basa Sidabutar, SH, MH
: Siti Umi Nurbaidah, SE.Ak.
Profil Anggota Komite Audit
Profiles of The Audit Committee Members
Ir. Anwar Pulukadang, M.Sc. (Ketua)
Ir. Anwar Pulukadang, M.Sc. (Chairman)
Lahir di Tondano, Sulawesi Utara pada tanggal 27 Juni
1943, berkewarganegaraan Indonesia. Memegang gelar
Bachelor of Science & Engineering dan Master of Science
& Engineering, keduanya dari Waseda University, Tokyo.
Pernah bekerja di Mitsui & Co, Ltd., dari tahun 1970–
1974, kemudian sebagai Corporate Credit di PT ASEAM,
Indonesia, dari tahun 1974-1981, dan sebagai Komisaris
dan Advisor di PT Daya Guna Samudra Tbk., dari tahun
1981–2004. Hingga kini masih menjabat Direktur Utama
PT Tripindo Patria.
Born in Tondano, North Sulawesi on 27 June 1943,
Indonesian citizen. Holds a Bachelor of Science &
Engineering and Master of Science & Engineering, both
from Waseda University, Tokyo. He worked at Mitsui &
Co., Ltd., in 1970-1974, then as a Corporate Credit at PT
ASEAM, Indonesia, in 1974-1981, and as Commissioner
and Advisor at PT Daya Guna Samudra Tbk., in 19812004 . He concurrently serves as the President Director
of PT Tripindo Patria.
Bapak Ir. Anwar Pulukadang, M.Sc, meninggal dunia
pada 23 Oktober 2014.
Mr. Ir. Anwar Pulukadang, M.Sc. passed away on 23
October 2014.
Basa Sidabutar, SH, MH (Anggota)
Basa Sidabutar, SH, MH (Member)
Lahir di Ambarita, pada tanggal 15 Nopember 1952,
berkewarganegaraan Indonesia. Memegang gelar
Magister Hukum dari Universitas Krisnadwipayana,
Jakarta. Mengikuti kursus-kursus bidang pasar modal
mengenai pasar uang dan pasar modal di Amerika
Serikat dari New York Institute of Finance dan mengenai
investigasi dan penegakan hukum pasar modal di
Filipina. Berpengalaman bekerja di bidang pasar modal
Born in Ambarita, on 15 November 1952, Indonesian
citizen. Holds a Master of Law degree from
Krisnadwipayana University, Jakarta. Participated in
courses on the fields of capital market and the money
market, courses on the US capital markets from
New York Institute of Finance, also courses on the
investigation and enforcement of capital markets in
the Philippines. He has an experience working in the
PT ATPK Resources Tbk / Laporan Tahunan 2014
79
01
02
Kinerja 2014
Profil Perusahaan
2014 Performance
Company Profile
sebagai pegawai Bapepam-LK, Departemen Keuangan
Republik Indonesia. dari 1978 hingga 2008. Sebelumnya
menjadi karyawan di Hotel Horizon dan perusahaan
swasta lainnya di bagian pengendalian biaya dan
pembukuan dari 1975 hingga 1977. Berpengalaman
mengajar sebagai dosen pada beberapa perguruan
tinggi negeri dan swasta untuk mata kuliah hukum
pasar modal dan hukum bisnis dari 2006 hingga kini.
Menjabat anggota Komite Audit di PT Inovisi Tbk dari
tahun 2009 hingga kini. Diangkat sebagai anggota
Komite Audit Perseroan berdasarkan Surat Keputusan
Dewan Komisaris Perseroan tanggal 23 Oktober 2012
dan berlaku efektif pada tanggal 1 Nopember 2012.
field of capital markets as an employee of BapepamLK, the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia
from 1978 to 2008. Prior to that, he was an employee at
Hotel Horizon and other private companies at the cost
control and accounting division from 1975 to 1977. He
is experienced in teaching, as a lecturer at several public
and private universities for capital market law courses
and business law from 2006 until now. He has been
serving a member of the Audit Committee of PT Inovisi
Tbk from 2009 until now. Appointed as a member of
the Audit Committee of companies based on the Decree
of the Board of Commissioners dated 23 October 2012,
effective on 1 November 2012.
Siti Umi Nurbaidah, SE Ak (Anggota)
Siti Umi Nurbaidah, SE Ak (Member)
Lahir di Tulungagung, pada tanggal 6 Juni 1968,
berkewarganegaraan
Indonesia.
Memegang
gelar Sarjana Ekonomi Akuntansi dari Universitas
Indonesia, Jakarta. Merupakan akuntan terdaftar yang
berpengalaman bekerja sebagai Manajer Keuangan
dan Sumber Daya Manusia di PT Adhi Persada Properti
dari 2009 hingga kini. Sebelumnya bekerja pada Kantor
Akuntan Publik Hertanto, Sidik, Hadisoeryo & Rekan,
tahun 2007–2008. Pernah menjabat anggota Komite
Audit di PT Adhi Karya (Persero) Tbk, tahun 2004–2006
dan menjadi pengajar Akuntansi di Jakarta College,
tahun 1990–1991. Diangkat sebagai anggota Komite
Audit Perseroan berdasarkan Surat Keputusan Dewan
Komisaris tanggal 23 Oktober 2012 dan berlaku efektif
pada tanggal 1 Nopember 2012.
Born in Tulungagung, on 6 June 1968, Indonesian
citizen. Holds a Bachelor of Accounting degree from
the University of Indonesia, Jakarta. She is a registered
accountants who has the experience of working as
Finance and Human Resources Manager at PT Adhi
Persada Property from 2009 until now. Previously
worked at a Public Accounting Firm, Hertanto, Sidik,
Hadisoeryo & Partners, 2007-2008. Had served as a
member the Audit Committee of PT Adhi Karya (Persero)
Tbk, in 2004-2006. She was an accounting lecturer at
the Jakarta College, 1990-1991. Appointed as a member
of the Audit Committee of companies by the Decree of
the Board of Commissioners dated 23 October 2012,
effective on 1 November 2012.
Sesuai peraturan Bapepam-LK Nomor IX.I.5 Lampiran
Keputusan Bapepam-LK No. Kep-643/BL/2012 tanggal
7 Desember 2012 tentang Pembentukan dan Pedoman
Pelaksanaan Kerja Komite Audit:
According to Bapepam-LK Regulation No. IX.I.5
Attachment to the Decree of the Chairman of BapepamLK No. KEP-643/BL/2012 dated 7 December 2012 on the
Establishment and Guidance on the Implementation of
Audit Committees:
1. Masa tugas anggota Komite Audit tidak boleh
lebih lama dari masa jabatan Dewan Komisaris
sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar
Perseroan dan dapat dipilih kembali hanya untuk
satu periode berikutnya.
2. Komite Audit mengadakan rapat secara berkala
paling kurang satu kali dalam 3 (tiga) bulan.
1. The Audit Committee members’ term of
office should not be longer than the Board of
Commissioners’ term of office, as stipulated in the
Company’s Articles of Association and can be reelected for one more period.
2. The Audit Committee holds regular meetings, at
least once every 3 (three) months.
Independensi Komite Audit
Independence of The Audit Committee
Komite Audit diketuai oleh Komisaris Independen
Perseroan, dan tidak ada anggota Komite Audit yang
memiliki afiliasi baik langsung maupun tidak langsung
dengan kegiatan bisnis Perseroan, dan dengan demikian
Komite Audit dapat menjaga independensinya dalam
menjalankan tugas-tugasnya.
The Audit Committee is chaired by an Independent
Commissioner, and no member of the Audit Committee
has an affiliation, either directly or indirectly with the
Company’s business activities, and thus can maintain
the independence of the Audit Committee in carrying
out its duties.
Pelaksanaan Kegiatan Komite Audit
Tahun 2014
Audit Committee’s Activities In 2014
Dalam tahun 2014 Komite Audit telah bekerja dan
mengadakan rapat-rapat rutin secara periodik sebanyak
4 (empat) kali. Pada setiap kali rapat dihadiri oleh
seluruh anggota komite dan masing-masing anggota
memberikan pandangan serta masukan-masukan
In 2014 the Audit Committee carried out its duties and
held four regular meetings, each of which was attended
by all members of the committee. Each member
gave their opinion and input aimed at gradually and
continuously improving the role and function of the
80
PT ATPK Resources Tbk / 2014 Annual Report
03
04
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Management Discussion and Analysis
Corporate Governance
yang bertujuan pada peningkatan secara bertahap dan
berkelanjutan peran serta fungsi Komite Audit dengan
maksud agar Perseroan secara terus-menerus didorong
untuk meningkatkan pelaksanaan tata kelola perusahaan
yang baik. Komite Audit telah memberikan masukan
kepada Dewan Komisaris atas hal-hal diantaranya
terkait pelaksanaan kewajiban Direksi kepada Dewan
untuk menyampaikan rencana bisnis Perseroan tahun
2014, laporan realisasi penggunaan dana hasil PUT II
Perseroan secara periodik oleh Direksi kepada publik
dan otoritas pasar modal, proses penunjukan auditor
independen Perseroan, peningkatan peran Komite
Audit dan kerjasamanya dengan unit audit internal
serta masukan lainnya menyangkut standard operating
procedure dan manual yang dirasa perlu dibuat dan
dimiliki Perseroan, serta merekomendasikan dibuatnya
kode etik perusahaan, pedoman kerja (charter) Direksi
dan Dewan Komisaris serta pedoman terkait tata kelola
perusahaan lainnya yang telah diatur oleh peraturan
OJK.
Audit Committee, so that the Company is consistently
encouraged to promote good corporate governance
practices. The Audit Committee provided input to
the Board of Commissioners regarding issues, among
others, the implementation of the obligation of the
Board of Directors to submit the Company’s business
plan for 2014 to the Board of Commissioners, report on
the actual use of proceeds from the Rights Issue II on
a regular basis by the Board of Directors to the public
and the capital market authority, processes related to
the appointment of an independent auditor for the
Company, improvement of Audit Committee’s role and
collaboration with internal audit, and other inputs related
to standard operating procedures and manuals that
were necessary for the appropriate functioning of the
Company, as well as recommended the establishment of
the Company’s code of conduct, Board of Directors’ and
Board of Commissioners’ Charter, and other corporate
governance guidelines as stipulated in OJK regulations.
Berkenaan dengan jalannya kegiatan Perseroan di tahun
2014, Komite Audit menyimpulkan bahwa Perseroan
telah menjalankan kegiatannya sesuai aturan yang
berlaku dan bahwa laporan keuangan tahunan untuk
periode yang berakhir pada 31 Desember 2014 telah
diaudit oleh Kantor Akuntan Publik yang kompeten.
In relation to the Company’s day-to-day operations
in 2014, the Audit Committee has concluded that
the Company has carried out its business activities in
adherence to the prevailing rules and regulations, and
that the financial statements for the period ended 31
December 2014 have been audited by a competent
public accounting firm.
Selain Komite Audit, per akhir Desember 2014 Perseroan
belum memiliki komite lain di bawah Dewan Komisaris.
Apart from the Audit Committee, by December 2014 the
Company still had no other committees under the Board
of Commissioners.
Sekretaris Perusahaan
Corporate Secretary
Fungsi dan Tanggung Jawab Sekretaris
Perusahaan
Functions and Responsibilities of The
Corporate Secretary
Sesuai Peraturan OJK No. 35/POJK.04/2014 tentang
sekretaris perusahaan emiten atau perusahaan publik,
sekretaris perusahaan adalah orang perseorangan atau
penanggung jawab dari unit kerja yang menjalankan
fungsi sekretaris perusahaan, melaksanakan tugas
paling kurang:
In accordance with the OJK Regulation No. 35/
POJK.04/2014 on corporate secretary of public
companies, the corporate secretary is an individual
or a party responsible for the work unit performing
the corporate secretarial functions, which does the
following:
a.
a.
Mengikuti perkembangan pasar modal khususnya
peraturan perundang‐undangan yang berlaku di
pasar modal;
b. Memberikan masukan kepada Direksi dan Dewan
Komisaris emiten atau perusahaan publik untuk
mematuhi ketentuan peraturan perundang‐
undangan di bidang pasar modal;
c. Membantu Direksi dan Dewan Komisaris dalam
pelaksanaan tata kelola perusahaan yang meliputi:
1. Keterbukaan informasi kepada masyarakat
termasuk ketersediaan informasi pada situs
web emiten atau perusahaan publik;
Following the development and regulations of the
capital market especially regarding the prevailing
regulations in the capital market;
b. Providing input to the Board of Directors and the
Board of Commissioners of the public company to
abide by the capital market regulations;
c.
Assisting the Board of Directors and the Board of
Commissioners in implementing good corporate
governance, including:
1. Information disclosure to the public including
providing such information on the corporate
website;
PT ATPK Resources Tbk / Laporan Tahunan 2014
81
01
02
Kinerja 2014
Profil Perusahaan
2014 Performance
Company Profile
2. Penyampaian laporan kepada OJK tepat waktu;
3. Penyelenggaraan dan dokumentasi RUPS;
4. Penyelenggaraan dan dokumentasi rapat
Direksi dan/atau Dewan Komisaris; dan
5. Pelaksanaan program orientasi terhadap
perusahaan bagi Direksi dan/atau Dewan
Komisaris.
d. Sebagai penghubung antara emiten atau
perusahaan publik dengan pemegang saham
emiten atau perusahaan publik, OJK, dan pemangku
kepentingan lainnya.
2. Submitting reports to OJK in a timely manner;
3. Organizing and documenting the GMS;
4. Organizing and documenting meetings of
the Board of Directors and/or the Board of
Commissioners; and
5. Performing the orientation program for
the Board of Directors and/or the Board of
Commissioners.
d. Serving as a liaison between the public company
with the shareholders, the OJK, and other
stakeholders.
Sehubungan
dengan kegiatan-kegiatan korporasi
Perusahaan, kewajiban-kewajiban pelaporan atau
keterbukaan informasi sebagai pemenuhan atas
peraturan-peraturan pasar modal yang berlaku,
dalam tahun buku 2014 Sekretaris Perusahaan telah
melaksanakan tugas sebagai berikut:
In relation to the Company’s corporate activities,
reporting obligations or of information disclosure as
the compliance of the prevailing capital market rules, in
2014 the Corporate Secretary carried out the following
tasks:
1. Menyampaikan keterbukaan informasi Perseroan
tentang laporan hasil pelaksanaan PUT II Tahun
2013.
2. Membantu Direksi menyusun jadwal dan
menyelenggarakan
RUPST
Perseroan
dan
mengumumkan hasilnya kepada masyarakat,
memastikannya dimuat di website Perseroan dan
menyampaikan informasi hasil keputusan rapat
tersebut kepada pihak otoritas pasar modal sesuai
Anggaran Dasar Perseroan dan peraturan pasar
modal yang berlaku.
3. Berkoordinasi dengan Biro Administrasi Efek
Perseroan dalam rangka mempersiapkan daftar
pemegang saham dan terselenggaranya RUPS
Perseroan dengan baik.
4. Membantu Direksi dan Dewan Komisaris menyusun
materi rapat dan menyelenggarakan rapat serta
membuat notulen hasil rapat Dewan Komisaris
maupun rapat gabungan Direksi dengan Dewan
Komisaris.
1. Made information disclosure on the report of
execution of Rights Issue II of 2013.
5. Membuat notulen rapat Komite Audit.
6. Menyampaikan laporan–laporan keuangan interim
dan tengah tahunan, laporan keuangan auditan
tahunan 2014 Perseroan kepada otoritas pasar
modal sesuai dengan peraturan pasar modal yang
berlaku.
7. Menyusun
laporan
tahunan
2014
dan
menyampaikannya kepada otoritas pasar modal
sesuai dengan peraturan pasar modal yang berlaku.
8. Menyusun
jadual
dan
materi
serta
mengkoordinasikan
penyelenggaraan
acara
paparan publik dan menyampaikan laporan hasil
penyelenggaraan paparan publik yang merupakan
kewajiban tahunan Perseroan sebagai perusahaan
publik sesuai dengan ketentuan Bursa Efek
Indonesia yang berlaku.
9. Menyampaikan keterbukaan informasi mengenai
perkara-perkara dan statusnya yang dihadapi oleh
Perseroan.
10. Menyampaikan jawaban Perseroan kepada otoritas
pasar modal atas permintaan penjelasan terkait
Laporan Tahunan, Laporan Keuangan Perseroan,
82
PT ATPK Resources Tbk / 2014 Annual Report
2. Assisted the Board of Directors in preparing the
schedule and in organizing the Company’s AGMS
and announcing the resolutions to the public,
ensure that they are uploaded to the Company’s
website, and delivering the GMS resolutions to
the capital market authorities in accordance with
the Company’s Articles of Association and the
prevailing capital market regulations.
3. Coordinated with the Company’s Share Registrar
to prepare the shareholders list and organize the
Company’s GMS.
4. Assisted the Board of Directors and the Board of
Commissioners to prepare meeting materials and to
conduct the meetings and to prepare the minutes
of meetings of the Board of Commissioners as well
as joint meetings of the Board of Directors and the
Board of Commissioners.
5. Prepared the minutes of meetings of the Audit
Committee.
6. Delivered interim financial reports and mid-year
reports, and the 2013 audited financial statements
to the capital market authorities in accordance with
the prevailing capital market regulations.
7. Prepared the 2014 annual report and submitted it
to the capital market authority in accordance with
the prevailing capital market regulations.
8. Prepared the schedules and materials and
coordinated the implementation of public expose
and report the public expose results, it being the
Company’s annual obligation as a public company,
in accordance with the provisions of the Indonesia
Stock Exchange.
9. Delivered information disclosure regarding the
litigations and the status of such litigations faced
by the Company.
10. Delivered the Company’s responses to capital market
authorities regarding the requested explanation on
the Company’s Annual Report, Financial Statements,
03
04
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Management Discussion and Analysis
Corporate Governance
dan konfirmasi pemenuhan peraturan yang berlaku
dan lainnya yang diminta oleh otoritas pasar modal.
and confirmation of compliance with the prevailing
regulations and others as requested by the capital
market authorities.
Presented the shareholders registration report on
a monthly basis to the Indonesia Stock Exchange.
Presented reports on debts/liabilities in foreign
currencies to the OJK.
Followed the development and regulation of the
capital market.
Conducted correspondences with other parties
related to the Company.
Attended seminars and information dissemination
events on new regulations, held by the capital
market authorities.
11. Menyampaikan
bulanan
registrasi
laporan
pemegang saham kepada Bursa Efek Indonesia.
12. Menyampaikan laporan data hutang/kewajiban
dalam valuta asing kepada OJK.
13. Mengikuti perkembangan dan peraturan pasar
modal.
14. Melakukan kegiatan korespondensi dengan pihak
lain terkait dengan Perseroan.
15. Menghadiri acara seminar dan sosialisasi peraturan
yang diselenggarakan oleh otoritas pasar modal.
11.
Andreas Andy Santoso
Sekretaris Perusahaan
Andreas Andy Santoso
Corporate Secretary
Lahir di Pekalongan pada tanggal 4 Maret 1965. Warga
Negara Indonesia. Latar belakang pendidikan Sarjana
Manajemen Informatika dari Sekolah Tinggi Informatika
& Komputer (STI&K), Jakarta. Mempunyai pengalaman
kerja sebagai Transfer Agent Officer di Bank Kustodian,
Deutsche Bank AG, Jakarta, dari tahun 2003–2004.
Sebelumnya bekerja sebagai Assistant Manager/
Manager pada Biro Administrasi Efek, PT Sirca Datapro
Perdana, dari tahun 1990–2003. Bergabung dengan
Perseroan sejak tahun 2006 dan diangkat sebagai
Sekretaris Perusahaan sejak tanggal 19 September 2006.
Born in Pekalongan on 4 March 1965, Indonesian
nationality. Educational background: Bachelor of
Management Information – School of Information &
Computer Science (STI&K), Jakarta. Worked as Assistant
Manager/Manager at the share registrar PT Sirca
Datapro Perdana, from 1990 to 2003, then as Transfer
Agent Officer at the custodian bank Deutsche Bank
AG, Jakarta, from 2003 to 2004. Joined the Company in
2006 and was appointed as Company Secretary on 19
September 2006.
12.
13.
14.
15.
Unit Audit Internal
Internal Audit
Sesuai Peraturan Bapepam No. IX.I.7 tentang
Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit
Audit Internal yang merupakan lampiran Keputusan
Ketua Bapepam dan LK Nomor: Kep– 496/BL/2008
Tanggal 28 Nopember 2008, pada tanggal 14 Desember
2009 Perseroan membentuk Unit Audit Internal.
In accordance with Bapepam–LK Regulation No. IX.I.7
on the Establishment and Guidelines for Internal Audit
Charter, Attachment to the Chairman of Bapepam–LK
Decree No. Kep–496/BL/2008 dated 28 November 2008,
on 14 December 2009 the Company established the
Internal Audit Unit.
Unit Audit Internal dipimpin oleh seorang Kepala Unit
Audit Internal yang bertanggung jawab kepada Direktur
Utama dan bekerja sama dengan Komite Audit.
The Internal Audit Unit is led by the Chief of Internal
Audit who is responsible to the President Director in
collaboration with the Audit Committee.
Jumlah Auditor Internal dalam Unit Audit Internal
Perseroan saat ini berjumlah hanya satu orang yang
bertindak pula sebagai Kepala Unit Audit Internal.
The number of Internal Auditor in the Internal Audit Unit
of the Company consists of one person who acts as the
Chief of Internal Audit.
Yana Mego Wahono
Ketua Unit Audit Internal
Yana Mego Wahono
Chief of the Internal Audit
Dilahirkan di Jakarta, pada tanggal 1 Mei 1976, Yana
Mego Wahono, Warga Negara Indonesia, telah ditunjuk
sebagai Kepala Audit Internal sejak 14 Desember 2009,
berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 001/IA/HRD/
DirKom/XII/2009 tanggal 16 Desember 2009 dan atas
persetujuan tertulis Dewan Komisaris Perseroan tanggal
14 Desember 2009. Beliau memulai karirnya sebagai Staf
Akunting Jambi Tepian Ratu Hotel & Resort (September
1999). Memperoleh gelar S1 di bidang Ekonomi dari
Born in Jakarta, on 1 May 1976, Yana Mego Wahono,
Indonesian citizen, has been appointed as Chief of
Internal Audit since 14 December 2009, pursuant to
the Decree of the Board of Directors No. 001/IA/HRD/
DirKom/XII/2009 dated 19 December 2009, and upon
written approval of the Board of Commissioners of
the Company dated 14 December 2009.. He began his
career as a Staff Accounting at Edge Edinburgh Queen
Hotel & Resort (September 1999). Earned a Bachelor’s
PT ATPK Resources Tbk / Laporan Tahunan 2014
83
01
02
Kinerja 2014
Profil Perusahaan
2014 Performance
Company Profile
STIE Kusuma Negara, Jakarta. Terakhir menjabat sebagai
Accounting & Finance Senior di PT Otoma Global Mitra.
degree in Economics from the STIE Kusuma Negara,
Jakarta. Most recently served as Senior Accounting &
Finance at PT Otoma Global Partners.
Sesuai dengan Peraturan Bapepam–LK No. IX.I.7
Lampiran Keputusan Ketua Bapepam–LK No. Kep–
496/BL/2008 tanggal 28 Nopember 2008 tentang
Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit
Audit Internal, struktur dan kedudukan Unit Audit
Internal adalah sebagai berikut:
In accordance with Bapepam–LK Regulation No. IX.I.7
Attachment to the Decree of Chairman of Bapepam–LK
No. Kep–496/BL/2008 dated 28 November 2008 on the
Establishment and Guidelines for Internal Audit Charter,
the structure and position of the Internal Audit Unit is
as follows:
a. Unit Audit Internal dipimpin oleh seorang kepala
Unit Audit Internal.
b. Kepala Unit Audit Internal diangkat dan
diberhentikan oleh direktur utama atas persetujuan
dewan komisaris.
c. Direktur utama dapat memberhentikan kepala
Unit Audit Internal, setelah mendapat persetujuan
dewan komisaris, jika kepala Unit Audit Internal
tidak memenuhi persyaratan sebagai auditor Unit
Audit Internal sebagaimana diatur dalam peraturan
ini dan atau gagal atau tidak cakap menjalankan
tugas.
d. Kepala Unit Audit Internal bertanggung jawab
kepada direktur utama.
e. Auditor yang duduk dalam Unit Audit Internal
bertanggung jawab secara langsung kepada kepala
Unit Audit Internal.
a.
The Internal Audit Unit is led by the Chief of Internal
Audit.
b. The Chief of Internal Audit is appointed and
dismissed by the President Director with the
approval of the Board of Commissioners.
c. The President Director may dismiss the Chief
of Internal Audit upon receiving approval from
the Board of Commissioners, should the Chief of
Internal Audit be unqualified as an internal auditor,
as stipulated in the regulation or fail to conduct the
duties or deemed incompetent for such position.
d. The Chief of Internal Audit is responsible to the
President Director.
e. Internal Auditors are responsible directly to the
Chief of Internal Audit.
Unit Audit Internal bertugas memberikan layanan
keyakinan dan konsultasi yang bersifat independen
dan objektif, dengan tujuan untuk meningkatkan nilai
dan memperbaiki operasional perusahaan, melalui
pendekatan yang sistematis, dengan cara mengevaluasi
dan meningkatkan efektivitas manajemen risiko,
pengendalian, dan proses tata kelola perusahaan.
The Internal Audit Unit is in charge for providing
independent and objective assurance and consulting
services, aiming to increase the value and improve
company’s operational, through a systematic approach,
by evaluating and improving the effectiveness of risk
management, control, and governance processes.
Tanggung jawab Unit Audit Internal adalah:
Internal Audit Unit responsibilities are:
•
•
•
•
•
•
•
•
Menyusun dan melaksanakan rencana Audit
Internal tahunan;
mengevaluasi
pelaksanaan
Menguji
dan
pengendalian interen dan sistem manajemen risiko
sesuai dengan kebijakan perusahaan;
Melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi
dan efektivitas di bidang keuangan, akuntansi,
operasional, sumber daya manusia, pemasaran,
teknologi informasi dan kegiatan serta melakukan
pemeriksaan khusus apabila diperlukan;
Memberikan saran perbaikan dan informasi yang
objektif tentang kegiatan yang diperiksa pada
semua tingkat manajemen;
Membuat laporan hasil audit dan menyampaikan
laporan tersebut kepada Direktur utama dan Dewan
Komisaris, serta bekerja sama dengan Komite Audit;
Memantau,
menganalisis
dan
melaporkan
pelaksanaan tindak lanjut perbaikan yang telah
disarankan;
Menyusun program untuk mengevaluasi mutu
kegiatan audit internal yang dilakukannya;
Selalu menjaga independensi dan objektifitasnya
dengan tidak merangkap jabatan atau tugas pada
pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan
maupun institusi terafiliasi lainnya;
84
PT ATPK Resources Tbk / 2014 Annual Report
•
•
•
•
•
•
•
•
Develop and implement the annual Internal audit
plan;
Test and evaluate the implementation of internal
control and risk management system in accordance
with the Company’s policy;
Conduct inspection and assessment of the
efficiency and effectiveness in finance, accounting,
operations,
human
resources,
marketing,
information technology and activities and to
conduct special inspection if required;
Provide suggestions for improvement and objective
information on activities which are examined at all
levels of management;
Prepare audit reports and submit them to the
President Director and the Board of Commissioners,
as well as collaborate with the Audit Committee;
Monitor, analyze and report the follow–up
improvements that have been suggested;
Develop a program to evaluate the quality of
internal audit activities;
Always uphold the independence and objectivity
by holding no concurrent positions or duties in the
Company’s operations and those of its affiliates;
03
04
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Management Discussion and Analysis
Corporate Governance
Sehubungan dengan tanggung jawabnya, Unit Audit
Internal dalam tahun buku 2014 telah melakukan
kegiatan-kegiatan berikut:
In relation to the responsibilities of the Internal Audit
Unit, in 2014 it conducted the following activities:
1. Menyusun dan melaksanakan rencana audit
internal tahunan;
2. Melakukan audit Laporan Keuangan Interim,
Tengah Tahunan dan Laporan Keuangan Tahunan
untuk tahun buku 2014;
3. Mengikuti sosialisasi XBRL, PSAK terkini sesuai
dengan konvergensi IFRS dan penerapannya, dan
mengikuti pelatihan profesional berkelanjutan yang
diselenggarakan oleh Forum Akuntan Pasar Modal;
4. Mendampingi pihak auditor eksternal selama
proses audit laporan keuangan tahunan Perseroan
dilakukan.
1. Developed and implemented the annual internal
audit plan;
2. Audited the Interim Financial Statements, Mid–Year
Financial Statements and Financial Statements for
the year 2014;
3. Participated in the dissemination on XBRL, latest SFAS
towards IFRS convergence and the implementation
thereof, and continuing professional training held
by the Capital Market Accountants Forum;
4. Accompanied the external auditors throughout the
audit of the Company’s financial statements.
Sistem Pengendalian Internal
Internal Control System
Dengan memiliki Sistem Pengendalian Internal,
Perseroan dapat dan sepanjang tahun 2014 telah:
By maintaining a fully functional Internal Control System
in place, throughout 2014 the Company has managed to:
Mengendalikan kegiatan operasionalnya secara
efektif dan efisien;
b. Menyampaikan laporan keuangan yang akurat;
prinsip-prinsip
ketaatan
c. Menerapkan
dan
kepatuhan atas hukum dan peraturan yang ada di
perusahaan;
d. Memantau aset perusahaan untuk dimanfaatkan
secara optimal.
a.
a.
Control its operations in an effective and efficient
fashion;
b. Submit accurate financial statements;
c. Be fully compliant to the prevailing laws and
regulations, including its own;
d. Monitor its assets to be utilized optimally.
Di dalam Perseroan, Pengendalian Internal memiliki lima
komponen yang saling terkait, yaitu:
Within the Company, the Internal Control has five closely
interlinked components, namely:
1. Lingkungan Pengendalian: menetapkan bentuk
suatu organisasi dan mempengaruhi kesadaran
pengendalian
orang-orangnya.
Lingkungan
pengendalian merupakan dasar bagi semua
komponen pengendalian internal yang lain, yang
menyediakan disiplin dan struktur.
2. Penaksiran Risiko adalah mengidentifikasikan
entitas dan menganalisis risiko yang relevan untuk
mencapai tujuannya, dengan membentuk suatu
dasar untuk menentukan bagaimana risiko harus
dikelola.
3. Aktivitas Pengendalian adalah kebijakan dan
prosedur yang membantu menjamin bahwa arahan
manajemen dilaksanakan.
4. Informasi dan Komunikasi adalah kegiatan
mengidentifikasi dan pertukaran informasi dalam
suatu bentuk dan waktu, yang memungkinkan
karyawan melaksanakan tanggung jawab mereka.
5. Pemantauan adalah proses yang menentukan
kualitas kinerja pengendalian internal sepanjang
waktu.
1. Control Environment: determines the shape of
the organization and affects the awareness of its
people of its control. Control environment serves as
a basis for all other components of internal control,
providing the discipline and structure they require.
2. Risk Estimation: identifies the entities and analyzes
risks relevants to those entities in order to achieve
the goals, by establishing a basis to determine how
risks must be managed and mitigated.
3. Control Activities: a set of policies and procedures
that help ensure that the management’s directives
are fully implemented.
4. Information and Communication: the act of
identifying and exchanging information in certain
form and at certain time, enabling the employees
of the Company to carry out their responsibilities.
5. Monitoring: a process that determines the quality
of internal control performance at all times.
PT ATPK Resources Tbk / Laporan Tahunan 2014
85
01
02
Kinerja 2014
Profil Perusahaan
2014 Performance
Company Profile
Manajemen Risiko
Risk Management
Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Perseroan dan
anak-anak perusahaan tidak terlepas dari berbagai
macam risiko, baik risiko yang terkait langsung dengan
sektor pertambangan umum, ketenaga-listrikan dan
migas serta perkebunan maupun risiko lainnya yang
dihadapi oleh Perseroan dan anak-anak perusahaannya.
Adapun risiko usaha yang mungkin dihadapi oleh
Perseroan dan anak-anak perusahaan adalah sebagai
berikut:
In its course of doing business, the Company along with
its subsidiaries are constantly exposed to a number
of risks that vary in form and gravity, including risks
directly related to the general business of mining, power
generation and oil and gas and plantations, as well as
other types of risk. The various types of risk that the
Company and its subsidiaries may face from time to
time are explicated as follows:
Risiko Sebagai Perusahaan Induk
Risk as a Parent Company
Perseroan merupakan perusahaan induk yang
sebagian besar pendapatannya berasal dari anakanak perusahaan. Perseroan memiliki ketergantungan
yang cukup tinggi terhadap kegiatan dan pendapatan
dari anak-anak perusahaannya. Dengan demikian,
apabila kegiatan dan pendapatan usaha anak-anak
perusahaan mengalami penurunan, hal tersebut akan
mempengaruhi tingkat pendapatan Perseroan.
The Company is a holding company whose income
is mostly derived from its subsidiary companies. The
Company has a relatively high dependence on the
performance of its subsidiaries. Thus, should the
performance or revenue of any of its subsidiaries
become compromised, in some way the performance of
the Company will be affected as well.
Risiko Harga
Price Risk
Risiko harga adalah risiko fluktuasi nilai instrumen
keuangan sebagai akibat perubahan harga pasar,
terlepas dari apakah perubahan tersebut disebabkan
oleh faktor-faktor spesifik dari instrumen individual atau
penerbitnya atau faktor-faktor yang mempengaruhi
seluruh instrumen yang diperdagangkan di pasar.
Perseroan tidak memiliki instrumen keuangan yang
terekspos terhadap perubahan harga pasar, di mana
Perseroan melakukan penyesuaian yang diperlukan
untuk mengatasi dampak perubahan harga pasar.
Price risk is the risk of fluctuations in the value of
financial instruments as a result of changes in market
prices, regardless of whether the change was caused by
factors specific to the individual instrument or the issuer
or factors affecting all instruments traded in the market.
The Company has no financial instruments exposed to
changes in market prices, where the company make
the necessary adjustments to cope with the impact of
changes in market prices.
Risiko Nilai Tukar Mata Uang Asing
Foreign Exchange Risk
Hampir seluruh pendapatan dan sebagian dari beban
Perseroan dan anak-anak perusahaan berupa mata
uang asing, sedangkan laporan keuangan konsolidasi
Perseroan dinyatakan dalam mata uang Rupiah. Oleh
karena itu Perseroan memiliki risiko nilai tukar mata
uang asing.
Most of the income and liabilities of the Company
and its subsidiaries’ are made and recorded in foreign
currency, whereas the Company’s financial statements
are recorded in Rupiah. This situation resulting in the
exposure by the Company to exchange rate risk.
Risiko Kredit
Credit Risk
Risiko kredit risiko di mana salah satu pihak
atas instrumen keuangan akan gagal memenuhi
kewajibannya dan menyebakan pihak lain mengalami
kerugian keuangan. Kebijakan umum perseroan untuk
penjualan ke pelanggan baru dan yang sudah ada
adalah menyeleksi pelanggan-pelanggan yang memiliki
kondisi keuangan yang kuat serta reputasi yang baik.
Manajemen yakin akan kemampuannya untuk terus
mengontrol dan mempertahankan exposure yang
minimal terhadap risiko kredit mengingat Perseroan
memiliki kebijaksanaan yang jelas dalam pemilihan
pelanggan, menggunakan perjanjian yang berkekuatan
hukum pada saat melakukan transaksi penjualan, dan
sejarah tingkat kredit macet yang rendah.
Credit risk is the risk that one of the parties on a financial
instrument fails to meet its obligations and causes the
other party to suffer financial losses. The general policy
of the Company for sales to new customers and existing
ones is to select customers who have a strong financial
condition and good reputation. The management is
confident in the Company’s ability to continue to control
and maintain minimal exposure to credit risk given that
the Company has a clear policy for the selection of
customers, uses legally binding terms for the transaction
agreements, and historically low level of bad debts.
86
PT ATPK Resources Tbk / 2014 Annual Report
03
04
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Management Discussion and Analysis
Corporate Governance
Risiko Likuiditas
Liquidity Risk
Risiko likuiditas adalah risiko di mana Perseroan akan
mengalami kesulitan dalam memperoleh dana untuk
memenuhi komitmennya terkait dengan instrumen
keuangan. Risiko likuiditas mungkin timbul akibat
ketidakmampuan Perseroan untuk menjual aset
keuangan secara cepat dengan harga yang mendekati
nilai wajarnya. Risiko likuiditas muncul dalam situasi
Perseroan kesulitan memperoleh pendanaan. Kebijakan
manajemen risiko likuiditas yang berhati-hati dilakukan
dengan menjaga kecukupan kas dan setara kas. Perseroan
mengelola risiko likuiditas dengan memonitor perkiraan
arus kas dan arus kas aktual serta menyesuaikan profil
jatuh tempo dari aset dan kewajiban keuangan.
Liquidity risk is a risk whereby the Company finds
difficulty in obtaining funds to meet commitments
associated with financial instruments. Liquidity risk may
arise from the inability of the Company to sell its assets
quickly at a price close to fair value. Liquidity risk arises
in situations of difficulty obtaining financing company.
Liquidity risk management policies carefully done to
maintain the adequacy of cash and cash equivalents.
The Company manages liquidity by monitoring its cash
flow forecasts and actual cash flows and adjust the
maturity profile of financial assets and liabilities.
Risiko Dihentikannya IUP (Batubara)
Risk of Coal Contract Termination
Dibatalkan atau tidak diperpanjangnya Izin Usaha
Pertambangan (Batubara) oleh Menteri ESDM, Menteri
Kehutanan
dan/atau
Gubernur/Bupati/Walikota,
selaku perwakilan dari Pemerintah Republik Indonesia,
merupakan suatu risiko yang harus dipertimbangkan
terkait dengan masalah kelangsungan hidup Perseroan.
Apabila selama periode IUP tersebut anak-anak
perusahaan tidak dapat mengupayakan atau gagal
memenuhi syarat-syarat dari IUP tersebut, maka anakanak perusahaan dapat menghadapi risiko pemutusan
dan atau tidak diperpanjangnya IUP tersebut.
The annulment or termination of Mining Permit (IUP)
contract by the Ministry of Energy & Mineral Resources,
Ministry of Forestry, Governor/Regent/Mayor or BP
Migas as agency of the Indonesian Government is a risk
that must be mitigated which related to the continuation
and sustainability of the Company. If during the Mining
Permit (IUP) contract period the subsidiaries failed to
fulfill the contract conditions, the subsidiaries would be
exposed to the risk of termination of said IUP.
Risiko Fluktuasi Harga Migas dan
Batubara Dunia
Global Oil & Gas and Coal Price
Fluctuation Risk
Harga batubara, minyak dan gas bumi yang terkait
dengan industri batubara dan migas memiliki hubungan
langsung dengan kondisi pasar industri batubara dan
migas internasional yang dipengaruhi oleh penawaran
dan permintaan. Akan tetapi apabila ditinjau dari sisi
jangka waktu kontrak, maka Perseroan dan anak-anak
perusahaan memiliki tingkat risiko fluktuasi harga
batubara dan migas yang lebih rendah dibandingkan
dengan tingkat risiko fluktuasi harga batubara dan
migas internasional. Panjangnya jangka waktu kontrak
batubara, migas dan kelistrikan swasta akan mampu
meredam gejolak fluktuasi harga energi internasional
yang biasanya bersifat jangka pendek.
The prices of coal, oil and gas are related to coal and oil
and gas industries, and thus are directly connected to
the international market conditions affected by supply
and demand. However, from the mining contract period
perspective, which is usually long term, the Company
and its subsidiaries have a lower risk of price fluctuations
since the long period of the contract will be able to offset
the usually short-term nature of this international price
fluctuation. The length of private contracts of coal, oil
and gas, and electricity will be able to compensate the
fluctuations of the international energy prices whose
nature is transient.
Risiko Persaingan Usaha
Business Competition Risk
Kegiatan usaha pertambangan batubara, migas dan
kelistrikan di Indonesia cukup banyak dilakukan oleh
perusahaan lainnya, baik perusahaan nasional maupun
multinasional. Risiko persaingan ini lebih banyak terjadi
pada tahapan proses perolehan atau pengambil-alihan
blok-blok migas dan lahan-lahan batubara potensial
atau kontrak listrik swasta yang ditawarkan Pemerintah
atau pihak swasta yang ingin bekerja sama.
The business activities of coal, oil and natural gas
mining and electricity in Indonesia is also conducted by
many other companies, both national and multinational
companies. The competition happens mostly at the
procurement phase, the acquisition of coal and oil & gas
permit phase or at the time the Government tendered
for private power plant or when a third party who has a
private power licence offered for merger or acquisition
by others.
PT ATPK Resources Tbk / Laporan Tahunan 2014
87
01
02
Kinerja 2014
Profil Perusahaan
2014 Performance
Company Profile
Risiko Kebijakan Pemerintah
Government Policy Risk
Kebijakan/Peraturan Pemerintah, baik Pemerintah
Pusat maupun Pemerintah Daerah, yang dikeluarkan
di kemudian hari tentunya dapat menjadi suatu
risiko apabila memberikan dampak yang kurang baik
bagikelangsungan kontrak atau kerjasama di bidang
batubara, migas atau kelistrikan.
Government regulations and policies, either issued
by the Central Government or Local Government in
the future will certainly become a risk that requires
proper mitigation to ensure contract continuation or
sustainable operation of the Company’s business.
Risiko Lingkungan dan Sosial
Social and Environmental Risk
Risiko Sosial dapat berupa risiko karena adanya sengketa
pertanahan dan hal-hal lainnya yang berhubungan
dengan masyarakat di sekitar area operasi Perseroan
seperti pemboikotan oleh masyarakat, demonstrasi
masyarakat atas ketidaksetujuan masyarakat terhadap
operasi proyek Perseroan maupun aksi-aksi illegal
mining dan pendudukan lahan secara liar.
Social risk includes disputes over land ownership and
other matters related to the social and community affair
in the area surrounding the mining operation of the
Company, such as boycotting, demonstration against
the project operations of the Company or illegal mining
operation and illigal land occupation.
Risiko lingkungan dapat diakibatkan oleh kelalaian
beberapa personel SDM pada saat aktivitas operasi
di lapangan yang tidak memperhatikan masalah
lingkungan dan aturan Keselamatan Kerja Karyawan
(K3) yang telah ditetapkan oleh Perseroan sehingga
menimbulkan dampak pencemaran yang mengganggu
masyarakat yang tinggal di sekitar lokasi pertambangan.
Risiko sosial dan lingkungan ini dapat mempengaruhi
kelancaran operasi Perseroan di lapangan apabila tidak
dikelola dengan baik. Untuk mengatasi hal ini, Perseroan
melakukan pendekatan-pendekatan dengan tokoh
masyarakat sekitar, serta pengembangan kawasan
sekitar pertambangan (community development).
Environmental risk can be caused by negligence of
the Company’s and or the contractor personnel while
performing operational activities at site without paying
enough attention to the Health, Safety and Environment
(HSE) regulations that have been stipulated by the
Company in order to avoid contamination or pollution
that will cause disturbance to the society surrounding
the mining site. Social & Environmental risk can affect
the activities of the Company in the field, if it is not
managed and implemented properly. To overcome
this, the Company will always maintain communication
and rapport with the community leaders, to ensure the
realization of the planned community development and
other activities.
Risiko Tidak Tercapainya Proyeksi Usaha
Unfulfilled Business Projection Risk
Risiko tidak tercapainya proyeksi dapat disebabkan
oleh tidak tercapainya volume produksi, penjualan dan
atau harga jual batubara atau migas yang diasumsikan
sebelumnya. Hal ini akan secara langsung dapat
mempengaruhi kinerja Perseroan.
This risk might be due to the difference in the several
previously assumed cases, such as production volume,
sales and or price of coal as well as price of oil and gas.
This would be a direct impact to the Company’s financial
performance.
Perkara Penting yang Dihadapi
Perusahaan
Material Litigations Faced by the Company
Berikut adalah ringkasan perkara-perkara hukum yang
dihadapi Perseroan dan Entitas Anak pada tahun 2014:
The following is a summary of litigations faced by the
Company and its Subsidiaries in 2014:
1. Perkara antara PT Modal Investasi Mineral (MIM) dan
PT Batavia Energi Jaya (BEJ) mengenai pelaksanaan
kontrak kerjasama kegiatan penambangan di PT
Sarana Mandiri Utama.
1. Case between PT Modal Investasi Mineral (MIM)
and PT Batavia Energi Jaya (BEJ) on the execution of
mining activities cooperation contract in PT Sarana
Mandiri Utama.
Keputusan BANI (Badan Arbitrase Nasional
Indonesia) No. 527/VI/ARB‐BANI/2013 tanggal 18
Februari 2014 menolak seluruh permohonan PT
MIM, dan telah didaftarkan dalam register pada
The verdict of BANI (Indonesian National Arbitrage
Agency) No. 527/VI/ARB‐BANI/2013 dated 18
February 2014 rejected all claims by PT MIM, and
was subsequently registered in the South Jakarta
88
PT ATPK Resources Tbk / 2014 Annual Report
03
04
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Management Discussion and Analysis
Corporate Governance
Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada tanggal
7 Maret 2014 No. 04/ARB/HKM/2014. Oleh
karenanya, terkait dengan putusan BANI tersebut,
maka kontrak‐kontrak yang telah disepakati
sebelumnya oleh PT MIM dan PT BEJ tetap berlaku.
District Court on 7 March 2014 with register No.
04/ARB/HKM/2014. Therefore, in keeping with the
BANI verdict, the contracts that had previously
been agreed between PT MIM and PT BEJ remain
valid.
2. Perkara perdata No. 574/Pdt.G/2013/PN.Jkt.Pst
dan No. 564/Pdt.G/PN.Jkt.Pst masing‐masing
antara Hopaco Properties Limited, cs. sebagai
para Penggugat melawan Perseroan, cs. dan Dr. H.
M. Wasisto Budiharsoyo, cs./para mantan Direksi
Perseroan sebagai para Tergugat.
2. Civil cases No. 574/Pdt.G/2013/PN.Jkt.Pst and No.
564/Pdt.G/PN.Jkt.Pst, between Hopaco Properties
Limited et al. as the Litigants, against the Company
et al. and Dr. H. M. Wasisto Budiharsoyo et al./
former Directors of the Company, respectively, as
the Defendants.
Pengadilan
Negeri
Jakarta
Pusat
telah
mengeluarkan putusan perkara No. 564/
Pdt.G/2013/PN.Jkt.Pst dan No. 574/Pdt.G/2013/
PN.Jkt.Pst sebagai berikut:
The Central Jakarta District Court issued a verdict
No. 564/Pdt.G/2013/PN.Jkt.Pst and No. 574/
Pdt.G/2013/PN.Jkt.Pst, as follows:
a.
a.
Menyatakan mengabulkan eksepsi para
Tergugat
b. Menyatakan para Penggugat tidak memiliki/
mempunyai kedudukan hukum (legal standing)
dan/atau kualifikasi sebagai Penggugat;
c. Menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat
diterima.
To accept the exception from the Defendants
b. To declare that the Litigants have no legal
standing and/or qualifications to litigate;
c.
To declare that the litigations brought by the
Litigants are unacceptable.
Sanksi Administratif
Administrative Sanctions
Perseroan menerima sanksi administratif dari OJK
sebagai berikut:
The Company received the following administrative
sanctions from OJK:
1. Sanksi denda senilai Rp 19 juta atas keterlambatan
19 hari dalam penyampaian Laporan Keuangan
Tengah Tahunan per 30 Juni 2014 kepada OJK,
berdasarkan Surat OJK No. S-14/PM.11/2015
tanggal 13 Januari 2015.
2. Sanksi berupa peringatan tertulis atas keterlambatan
dalam mengumumkan Laporan Keuangan Tengah
Tahunan per 30 Juni 2014 kepada masyarakat,
berdasarkan Surat OJK No. S-14/PM.11/2015
tanggal 13 Januari 2015.
1. Fine of Rp 19 million for late submission of the
Interim Financial Statements for the period ended
30 June 2014 to the OJK by 19 days, based on OJK
Letter No. S-14/PM.11/2015 dated 13 January 2015.
2. Written warning for late public announcement of
the Interim Financial Statements for the period
ended 30 June 2014 to the public, based on OJK
Letter No. S-14/PM.11/2015 dated 13 January 2015.
PT ATPK Resources Tbk / Laporan Tahunan 2014
89
01
02
Kinerja 2014
Profil Perusahaan
2014 Performance
Company Profile
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
Sepanjang tahun 2014, kegiatan-kegiatan terkait
tanggung jawab sosial perusahaan dilakukan pada
tataran anak perusahaan, dalam bentuk kegiatan
pengembangan masyarakat di daerah setempat,
berupa partisipasi dalam kegiatan-kegiatan sosial
kemasyarakatan seperti perayaan hari besar nasional
dan hari raya keagamaan, serta bantuan kepada
masyarakat yang terkena bencana alam.
Throughout 2014, the Company’s corporate social
responsibility activities were carried out in full by its
subsidiaries, in the form of community development
programs in the local areas. These include participation
in sociocultural activities, such as the celebration of
national holidays and religious festivities, as well as
provision of aid to victims of natural disasters.
Biaya terkait kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan
untuk tahun 2014 mencapai Rp 5.562.213.142.
Expenditures related to social responsibility activities in
2014 amounted to Rp 5,562,213,142.
Kegiatan Terkait Lingkungan Hidup
Environmental Activities
PT MAS merupakan
anak perusahaan Perseroan
yang telah memperoleh IUP operasi produksi pada
lahan seluas 3.274 ha, dan telah melakukan kegiatan
penambangan batubara komersial sejak 2009. Operasi
penambangan meliputi pembersihan lahan, pengupasan
lapisan tanah, dan ekstraksi batubara.
PT MAS is a subsidiary of the Company which has
obtained the mining license for production on a 3,274ha land, and has commenced its coal mining activities
commercially since 2009. Mining operation activities
include land clearing, overburden removal, and coal
getting or extraction.
Sesuai rencana kegiatan eksploitasi penambangan
hingga penggunaan lahan pascatambang, MAS menutup
kembali area yang telah ditambang dengan melakukan
reklamasi dan revegetasi. Keduanya adalah kegiatan
untuk memperbaiki lahan pascatambang atau lahan
terbuka, yang bertujuan memperbaiki kualitas lahan
pascatambang dalam rangka pelestarian lingkungan
dan penanggulangan risiko dampak pertambangan.
Reklamasi dan revegetasi adalah bagian integral dari
rencana keseluruhan operasional pertambangan secara
In accordance with the plan for mining exploitation up
to the management of post-mining areas, MAS covers
the areas that have been mined with the soil through the
process of reclamation, and then conducts revegetation
process. Both reclamation and revegetation are
activities intended to restore the post-mining or open
land, to improve the quality of the post-mining land so
as to preserve the environment and to mitigate risks
from mining activities. Reclamation and revegetation
make up an integral part of the total mining operational
90
PT ATPK Resources Tbk / 2014 Annual Report
03
04
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Management Discussion and Analysis
Corporate Governance
terpadu yang dimulai dari perencanaan, eksploitasi,
hingga penggunaan lahan baru pascatambang.
plan, which encompasses the stages of planning itself,
exploitation, up to the use of post-mining lands.
MAS telah melakukan reklamasi pada lahan
pascatambang seluas 167,39 ha dan selesai melakukan
revegetasi tahap resoiling pada lahan seluas 150,19
ha. Kegiatan revegetasi dilakukan dengan menanami
pohon sengon laut pada lahan.
MAS had reclaimed up to 167.39 ha of post-mining
areas and completed the resoiling stage of revegetation
on 150.19 ha of land. For revegetation purposes, the
Company plants Paraserianthes falcataria (sengon) trees
in the soil.
MAS juga melakukan pemantauan lingkungan secara
terus-menerus di wilayah produksinya. Ini mencakup
kegiatan pemeliharaan, pengelolaan, dan pemantauan
kualitas air limbah agar sesuai baku mutu yang diatur
Pemerintah.
MAS also conducts environmental monitoring
measures regularly in its production areas. This
includes maintenance, management and monitoring of
wastewater quality, to ensure that it is within the quality
standards stipulated by the Government.
MAS memperoleh peringkat PROPER Hijau tahun 20132014 dari Gubernur Kalimantan Timur. PROPER Hijau
merupakan penghargaan bagi perusahaan tambang
yang melakukan pengelolaan lingkungan hidup di
sekitar tambangnya dengan baik, dan memenuhi
peraturan yang berlaku serta masuk dalam baku mutu
yang ditetapkan pemerintah daerah.
MAS received the Green PROPER rating for 2013-2014
from the Governor of East Kalimantan. PROPER Green
is a rating for mining companies for their excellent
management of the environment around their mining
areas and for their compliance with the prevailing
environmental regulations, which include ensuring that
their activities meet the quality standards set by the
local government.
Piala PROPER Hijau/PROPER Green Trophy
Sertifikat/Certificate
PT ATPK Resources Tbk / Laporan Tahunan 2014
91
01
02
Kinerja 2014
Profil Perusahaan
2014 Performance
Company Profile
Tanggung Jawab Produk
Product Responsibility
Batubara hasil produksi MAS disiram dengan larutan
kimia tertentu sebelum dimasukkan ke dalam ponton,
dalam rangka menjaga kualitas batubara, khususnya
kadar kelembabannya. MAS sebagai penjual bersama
pembeli sepakat untuk menunjuk pihak ketiga yang
independen untuk memastikan bahwa volume dan
spesifikasi batubara yang diserahkan MAS kepada
pembeli di ponton telah sesuai dengan spesifikasi
pembeli.
MAS’ coal is soaked in certain chemical solution prior
to being loaded to the barges in order to maintain its
coal quality, in particular its moisture content. MAS
as the seller together with the buyers have agreed to
appoint an independent third party to ensure that the
volume and specification of coal delivered by MAS to
the buyers at the barges have met the respective buyers’
specifications.
Dengan demikian, MAS menjaga kualitas batubara yang
dijualnya dan senantiasa memenuhi permintaan pembeli
dengan baik. Pada akhirnya, kepuasan pelanggan
menjadi hal utama yang sangat diperhatikan MAS.
Therefore, MAS maintains the quality of the coal it
sells and always fulfills its buyers’ coal specifications.
Ultimately, customer satisfaction is the primary goal on
which MAS focuses its efforts.
92
PT ATPK Resources Tbk / 2014 Annual Report
01
02
Kinerja 2013
Profil Perusahaan
2013 Performance
Company Profile
SURAT PERNYATAAN ANGGOTA DEWAN KOMISARIS
TENTANG TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN
TAHUNAN 2014 PT ATPK RESOURCES Tbk
Board of Commissioners’ Statement of Responsibility
for the 2014 Annual Report of PT ATPK Resources Tbk
Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan
bahwa semua informasi dalam laporan tahunan PT
ATPK Resources Tbk tahun 2014 telah dimuat secara
lengkap dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran
isi laporan tahunan perusahaan. Demikian pernyataan
ini dibuat dengan sebenarnya.
We the undersigned hereby declare that all the
information contained in the 2014 Annual Report of PT
ATPK Resouces Tbk has been presented completely and
we are thus fully responsible for the trustworthiness of
the contents of the Annual Report.
Jakarta, 23 April 2015
Jakarta, 23 April 2015
DEWAN KOMISARIS
Board of Commissioners
Awal
KOMISARIS UTAMA
President Commissioner
Ir. Anwar Pulukadang, M.Sc*
H. Herry Tjahjana
KOMISARIS INDEPENDEN
Independent Commissioner
KOMISARIS
Commissioner
* Bapak Ir. Anwar Pulukadang, M.Sc., Komisaris Independen Perseroan, tidak dapat membubuhkan tanda tangan karena telah meninggal dunia.
Mr. Ir. Anwar Pulukadang, M.Sc., the Company’s Independent Commissioner, was not able to put his signature as he has passed away.
2
PT ATPK Resources Tbk / 2014 Annual Report
03
04
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Management Discussion and Analysis
Corporate Governance
SURAT PERNYATAAN ANGGOTA DIREKSI
TENTANG TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN
TAHUNAN 2014 PT ATPK RESOURCES Tbk
Board of Directors’ Statement of Responsibility
for the 2014 Annual Report of PT ATPK Resources Tbk
Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan
bahwa semua informasi dalam laporan tahunan PT
ATPK Resources Tbk tahun 2014 telah dimuat secara
lengkap dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran
isi laporan tahunan perusahaan. Demikian pernyataan
ini dibuat dengan sebenarnya.
We the undersigned hereby declare that all the
information contained in the 2014 Annual Report of PT
ATPK Resouces Tbk has been presented completely and
we are thus fully responsible for the trustworthiness of
the contents of the Annual Report.
Jakarta, 23 April 2015
Jakarta, 23 April 2015
DIREKSI
Board of Directors
Raymond Bernardus
DIREKTUR UTAMA
President Director
Albert J. Bangun
Sihol Siagian
DIREKTUR
Director
DIREKTUR
Director
Yanto, SE
Chandra Tjan
DIREKTUR
Director
DIREKTUR
Director
PT ATPK Resources Tbk / Laporan Tahunan 2014
3
03
04
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Management Discussion and Analysis
Corporate Governance
Laporan Keuangan
Konsolidasian
Consolidated Financial Statements
PT ATPK Resources Tbk / Laporan Tahunan 2014
93
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
INDEPENDENT AUDITOR'S REPORT
DAN/ AND
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI/
CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
UNTUK PERIODE DUABELAS BULAN YANG BERAKHIR
TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 2013
FOR THE TWELVE-MONTH PERIODS ENDED
DECEMBER 31, 2014 AND 2013
PT ATPK RESOURCES Tbk
PT ATPK RESOURCES, Tbk
AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STATEMENT OF
OF FINANCIAL POSITION
As of DECEMBER 31,2014 AND 2013
PT ATPK RESOURCES, Tbk
DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Per 31 DESEMBER 2014 DAN 2013
Daftar Isi
Halaman/ Page
Table of Contents
Laporan Auditor Independen
1-2
Independent Auditor's Report
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
3-4
Consolidated Statements of Financial Position
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian
5
Consolidated Statements of Comprehensive Income
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian
6
Consolidated Statements of Changes in Equity
Laporan Arus Kas Konsolidasian
7
Consolidated Statements of Cash Flows
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian
8 - 61
Notes to Consolidated Financial Statements
Additional Information :
Informasi Tambahan :
Laporan Posisi Keuangan (Entitas Induk)
Lampiran I/
Attachment I
Statements of Financial Position (Parent Entity)
Laporan Laba Rugi komprehensif (Entitas Induk)
Lampiran II/
Attachment II
Statements of Comprehensive Income (Parent Entity)
Laporan Perubahan Ekuitas (Entitas Induk)
Lampiran III/
Attachment III
Statements of Changes in Equity (Parent Entity)
Laporan Arus Kas (Entitas Induk)
Lampiran IV/
Attachment IV
Statements of Cash Flows (Parent Entity)
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN/
INDEPENDENT AUDITOR'S REPORT
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN /
CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
The original financial statements included herein
are in Indonesian language
PT ATPK RESOURCES, Tbk
AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STATEMENT OF
OF FINANCIAL POSITION
As of December 31, 2014 and 31 December 2013
(Expressed in Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
PT ATPK RESOURCES, Tbk
DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Per 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
ASET
ASET LANCAR
Kas dan Setara Kas
Piutang Usaha Pihak Berelasi
Piutang Lain-lain Pihak Ketiga
Persediaan
Pajak Dibayar di Muka
Biaya Dibayar di Muka
Uang Muka
Total Aset Lancar
ASET TIDAK LANCAR
Piutang Pihak Berelasi Non Usaha
Aset Tetap
Aset Eksplorasi dan Evaluasi
Aset Pajak Tangguhan
Total Aset Tidak Lancar
Catatan/
Notes
3d, 3g, 3n, 4, 27, 28
3e, 3n, 3g, 3h, 5, 26,
27, 28, 32
3e, 3g, 3h, 3n, 6a, 26,
27, 28, 31, 32
3f, 7
3q, 8a
3i, 9
3e, 3g, 3h, 3n, 6b, 26,
27, 28, 31, 32
3j, 3r, 10, 32
3k, 11
3q, 8d, 32
TOTAL ASET
2014
Rp
2013
Rp
ASSETS
CURRENT ASSETS
Cash and Cash Equivalents
3,185,917
30,159,881
512,188,458
53,837,855
Trade Receivables Related Party
949,505
56,206,676
122,435,112
734,276
-695,699,944
3,287,706
134,705,161
122,384,352
1,018,478
5,000
345,398,433
Other Receivables Third Parties
Inventories
Prepaid Taxes
Prepaid Expenses
Advances
Total Current Assets
56,161,918
2,505,000
1,043,207,058
-796,142
1,100,165,118
1,137,966,057
2,450,620
1,019,835
1,143,941,512
NON CURRENT ASSETS
Non - Trade Related Parties
Receivables
Fixed Assets
Exploration and Evaluation Assets
Deferred Tax Assets
Total Non Current Assets
1,795,865,062
1,489,339,945
TOTAL ASSETS
The accompanying notes form an integral part of these consolidated
financial statements
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
-3-
are in Indonesian language
PT ATPK RESOURCES, Tbk
AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STATEMENT OF
OF FINANCIAL POSITION
As of December 31, 2014 and 31 December 2013
(Expressed in Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
PT ATPK RESOURCES, Tbk
DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Per 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/
Notes
2014
Rp
2013
Rp
LIABILITIES AND EQUITY
LIABILITAS DAN EKUITAS
CURRENT LIABILITIES
LIABILITAS JANGKA PENDEK
Utang Usaha
Pihak Ketiga
Pihak Berelasi
Utang Lain-lain
Pihak Ketiga
Pihak Berelasi
Utang Pajak
Beban Akrual
Bagian Lancar Liabilitas
Jangka Panjang:
Utang Sewa Pembiayaan
3g, 3h, 3n, 12, 26, 27,
28
3g, 3h, 3n, 13a, 26,
27, 28, 31
3q, 8b
3n, 14, 28
3g, 3r, 15, 27
Total Liabilitas Jangka Pendek
510,117
95,255,465
7,816,073
-6,748,580
15,931,100
12,452,649
294,849
9,137,675
3,060,846
45,933,166
140,793,448
Other Payables
Third Parties
Related Party
Taxes Payable
Accrued Expenses
Current Portion of
Non Current Liabilities:
Finance Lease Liabilities
216,439,884
261,505,049
Total Current Liabilities
NON CURRENT LIABILITIES
LIABILITAS JANGKA PANJANG
Liabilitas Imbalan Pasca Kerja
Utang Pihak Berelasi - Non Usaha
Utang Sewa Pembiayaan
Liabilitas Pajak Tangguhan
3s, 16, 33
3g, 3h, 3n, 13b, 26,
27, 28, 31
3g, 3r, 15, 27
3q, 8d, 32
Total Liabilitas Jangka Panjang
TOTAL LIABILITAS
EKUITAS
Ekuitas Yang Dapat Diatribusikan kepada
Pemilik Entitas Induk
Modal Saham
Modal Dasar - 25.528.795.331 saham
terdiri dari:
Seri A - 831.204.669 saham
Seri B - 24.697.590.662 saham
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 5.768.795.331 saham terdiri dari:
Seri A - 831.204.669 saham
(Nilai nominal Rp0,2 per saham)
Seri B - 4.929.040.745 saham
(Nilai nominal Rp0,1 per saham)
Tambahan Modal Disetor
Saldo Defisit
8,429,408
4,172,024
Post-Employment Benefits Obligation
376,032,150
-20,806,191
64,753,080
37,692,361
--
Non - Trade Related Parties Payables
Finance Lease Liabilities
Deffered Tax Liabilities
405,267,749
106,617,465
Total Non Current Liabilities
621,707,633
368,122,514
TOTAL LIABILITIES
659,145,009
648,104,568
(129,942,722)
659,145,009
648,104,568
(183,622,072)
EQUITY
Equity Attributable to Owner of
the Parent Entity
Capital Stock
Authorized - 25,528,795,331 shares
consists of:
Series A - 831,204,669 shares
Series B - 24,697,590,662 shares
Issued and Fully Paid 5,768,795,331 shares consists of:
Serie A - 831,204,669 shares
(Nominal value Rp0.2 per share)
Serie B - 83,120,000 shares
(Nominal value Rp0.1 per share)
Additional Paid in Capital
Deficit
1,177,306,855
1,123,627,505
Total Equity Attributable to
Owners of the Parent Entity
(3,149,426)
(2,410,074)
Non-Controlling Interest
1,174,157,429
1,121,217,431
TOTAL EQUITY
1,489,339,945
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
18
19
Total Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada
Pemilik Entitas Induk
Kepentingan Non Pengendali
Trade Payables
Third Parties
Related Party
98,157,136
41,853,829
17
TOTAL EKUITAS
TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS
1,795,865,062
The accompanying notes form an integral part of these consolidated
financial statements
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
-4-
The original financial statements included herein
are in Indonesian language
PT ATPK RESOURCES, Tbk
AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STATEMENT OF
COMPREHENSIVE INCOME
As of December 31, 2014 and 2013
(Expressed in Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
PT ATPK RESOURCES, Tbk
DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF
KONSOLIDASIAN
Per 31 Desember 2014 dan 2013
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/
Notes
2014
Rp
2013
Rp
PENJUALAN BERSIH
3m, 20
672,653,702
409,411,286
BEBAN POKOK PENJUALAN
3m, 21
(512,261,879)
(373,317,993)
COST OF SALES
160,391,823
36,093,293
GROSS PROFIT
(103,565,523)
26,381,690
(34,429,232)
15,096,223
83,207,990
16,760,284
LABA KOTOR
Beban Usaha
Pendapatan Lain - Lain - Bersih
3m, 22
3m, 23
LABA USAHA
Beban Keuangan
Pendapatan Keuangan
3m, 24
3m
75,281,109
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN
MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN
Pajak Kini
Pajak Tangguhan
Total Beban Pajak Penghasilan Bersih
(7,982,341)
55,460
3q, 8c
3q, 8d
LABA TAHUN BERJALAN
(1,311,227)
(21,029,884)
(3,258,020)
13,040,702
52,939,998
3c, 17
LABA PER SAHAM
DASAR DAN DILUSIAN
3p, 25
(4,277,855)
1,019,835
52,939,998
--
TOTAL LABA KOMPREHENSIF YANG
DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA:
Pemilik Entitas Induk
Kepentingan Non-Pengendali
16,298,722
(22,341,111)
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN
TOTAL LABA KOMPREHENSIF
TAHUN BERJALAN
(513,132)
51,570
53,679,350
(739,352)
52,939,998
9.19
52,939,998
-
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
--
13,040,702
12,667,883
372,819
13,040,702
2.26
NET SALES
Operating Expenses
Other Income - Net
OPERATING INCOME
Finance Costs
Finance Income
INCOME BEFORE INCOME TAX
INCOME TAX BENEFITS (EXPENSES)
Current Tax
Deferred Tax
Total Income Tax Expenses Net
INCOME FOR THE YEAR
OTHER COMPREHENSIVE INCOME
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME
FOR THE YEAR
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME
ATTRIBUTABLE TO:
Owner of the Parent Entity
Non-Controlling Interest
EARNINGS PER SHARE
BASIC AND DILUTED
(15,096,223)
(451)
68,036,221
The accompanying notes form an integral part of these consolidated
financial statements
-5-
The original financial statements included herein
are in Indonesian language
PT ATPK RESOURCES, Tbk
AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STATEMENT OF
CHANGES IN EQUITY
As of December 31, 2014 and 2013
(Expressed in Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
PT ATPK RESOURCES, Tbk
DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
KONSOLIDASIAN
Per 31 Desember 2014 dan 2013
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Ekuitas Yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Induk/Equity Attributable to Owner of the Parent
Entity
Catatan/
Notes
Saldo per 1 Januari 2013
Modal Saham - Seri B
Biaya Penjaminan Emisi Saham
Laba Komprehensif
Tahun Berjalan
Selisih Transaksi Perubahan
Ekuitas Pada Entitas Anak
Saldo per 31 Desember 2013
Laba Komprehensif
Tahun Berjalan
Saldo per 31 Desember 2014
18
3u
18
Modal
Ditempatkan dan
Disetor Penuh /
Issued and Fully
Paid of Capital
Stock
Modal Saham
Diperoleh
Kembali /
Treasury Stock
Tambahan Modal
Disetor /
Additional Paid
In Capital
Saldo
Laba/Retained
Earnings
Total Ekuitas /
Total Equity
Kepentingan
Non Pengendali /
Non-Controlling
Interest
Total Ekuitas / Total
Equity
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
(199,831,013)
174,552,934
--
71,594,078
484,592,075
--
---
581,510,490
(5,000,000)
--
--
--
-659,145,009
---
-648,104,568
3,541,058
(183,622,072)
3,541,058
1,123,627,505
-659,145,009
---
-648,104,568
53,679,350
(129,942,722)
53,679,350
1,177,306,855
-
--12,667,883
-
-
46,315,999
1,066,102,565
(5,000,000)
12,667,883
-
(2,491,941)
43,824,058
Balance as of Januari 31, 2013
(290,952)
(2,410,074)
1,066,102,565
(5,000,000)
13,040,702
3,250,106
1,121,217,431
Stock Issuance - Series B
Stock Issuance Cost
Total Comprehensive Income
For The Year
Transaction Differences in
Equity Changes of Subsidiary
Balance as of December 31, 2013
(739,352)
(3,149,426)
52,939,998
1,174,157,429
Total Comprehensive Income
For The Year
Balance as of December 31, 2014
--372,819
-
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
-6-
The original financial statements included herein
are in Indonesian language
PT ATPK RESOURCES, Tbk
AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STATEMENT OF
CASH FLOWS
As of December 31, 2014 and 2013
(Expressed in Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
PT ATPK RESOURCES, Tbk
DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN ARUS KAS
KONSOLIDASIAN
Per 31 Desember 2014 dan 2013
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/
Notes
2014
Rp
2013
Rp
CASH FLOWS FROM OPERATING
ACTIVITIES
Cash Received from Customers
ARUS KAS DARI AKTIVITAS
OPERASI
Penerimaan Kas dari Pelanggan
Pembayaran Kas Kepada Pemasok
dan Karyawan
Pembayaran Royalti ke Pemerintah
Penerimaan Pendapatan Keuangan
Pembayaran Beban Keuangan
Pembayaran Pajak Penghasilan
Pembayaran Beban Operasional Lainnya
241,053,690
436,093,562
(343,645,775)
(17,011,394)
55,460
(7,982,341)
(1,066,103)
(24,670,971)
(593,028,562)
(20,955,162)
51,570
(513,106)
(2,767,707)
(23,716,781)
Cash Paid to Suppliers and Employees
Royalty Paid to Government
Received from Financial Income
Payment for Financial Charges
Income Tax Paid
Payment for Other Operational Expenses
Kas Bersih Digunakan untuk
Aktivitas Operasi
(153,267,434)
(204,836,186)
Net Cash Used in
Operating Activities
(1,179,198)
---
(898,072,932)
127,000
11,270,283
(1,179,198)
(886,675,649)
CASH FLOWS FROM INVESTING
ACTIVITIES
Acquisition of Fixed Assets
Proceeds from Disposal on Fixed Assets
Release of Subsidiary
Net Cash Used in
Investing Activities
--259,327,303
(131,824,501)
1,066,102,564
(5,000,000)
58,135,542
(696,637)
CASH FLOWS FROM FINANCING
ACTIVITIES
Additional Paid in Capital
Stock Issuance Costs
Receiving of Loans to Related Parties
Payment of Financial Lease Assets
Kas Bersih Diperoleh Dari Aktivitas Pendanaan
127,502,802
1,118,541,469
KENAIKAN / (PENURUNAN) BERSIH
KAS DAN SETARA KAS
(26,943,830)
27,029,634
NET INCREASE / (DECREASE)
IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
(30,134)
323,231
EFFECTS OF FOREIGN EXCHANGE RATE
CHANGES ON CASH AND
CASH EQUIVALENTS
30,159,881
2,807,016
CASH AND CASH EQUIVALENTS
AT THE BEGINNING OF THE YEAR
3,185,917
30,159,881
CASH AND CASH EQUIVALENTS
AT THE END OF THE YEAR
871,621
2,314,296
3,185,917
332,605
29,827,276
30,159,881
Cash and Cash Equivalents consist of:
Cash
Cash in Banks
Total
ARUS KAS DARI AKTIVITAS
INVESTASI
Perolehan Aset Tetap
Hasil Penjualan Aset Tetap
Pelepasan Entitas Anak
Kas Bersih Digunakan untuk
Aktivitas Investasi
ARUS KAS DARI AKTIVITAS
PENDANAAN
Penerimaan Setoran Modal
Biaya Penjaminan Emisi Saham
Penerimaan Pinjaman Pihak Berelasi
Pembayaran Sewa Pembiayaan
DAMPAK PERUBAHAN KURS
TERHADAP KAS DAN SETARA KAS
KAS DAN SETARA KAS
AWAL TAHUN
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
Kas dan Setara Kas terdiri dari:
Kas
Bank
Total
4
Net Cash Provided By Financing Activities
-
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
-7-
See the accompanying notes to the financial statements which are an
integral part of financial statements taken as a whole
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN/
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
PT ATPK RESOURCES, Tbk. AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 AND DECEMBER
31, 2013
PT ATPK RESOURCES, Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014
DAN 31 DESEMBER 2013
(Expressed in Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
1. GENERAL
UMUM
a.
Pendirian dan Informasi Umum
a.
Establishment and General Information
PT ATPK Resources Tbk (d/h PT Anugrah Tambak Perkasindo,
Tbk) didirikan tanggal 12 Januari 1988 berdasarkan akta notaris No.
27 oleh Linda Herawati S.H., yang kemudian diubah dengan akta
notaris No. 11 tanggal 4 Juli 1988. Akta pendirian perusahaan telah
disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat
Keputusan No.C2-123.HT.01.01.Th.89 tanggal 9 Januari 1989.
Anggaran Dasar Perusahaan ini kemudian diubah sesuai dengan
akta notaris No.63 tanggal 24 September 2001 oleh Nurdelia
Tutupoly S.H., mengenai perubahan status dari perusahaan tertutup
menjadi perusahaan terbuka, peningkatan modal dasar, dan modal
dasar ditempatkan dan disetor Perusahaan, perubahan maksud dan
tujuan serta perubahan lainnya. Perubahan ini telah mendapat
pengesahan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia pada tanggal 25 Januari 2002 dengan nomor Keputusan
C-165.HT.01.04.Th.2002.
PT ATPK Resources Tbk (formerly named PT Anugrah
Tambak Perkasindo Tbk was established on January 12, 1988
based on notary deed No. 27 of Linda Herawati S.H., and
replaced by notary deed No. 11 dated July 1988. These notary
deeds were approved by Ministry of Justice of the Republic of
Indonesia on his decision letter No. C2-123.HT.01.Th.89 dated
January 9, 1989. Such Company's article of association has
changed, by notary deed No. 63 dated September 24, 2001 of
Nurdelia Tutupoly S.H., concerning changes of status from a
private company to a public company, increasing of authorized
capital, issued and fully paid capital, and changes in
company's goal and objectives, etc. The changes was
approved by Ministry of Law and Human Rights of the Republic
of Indonesia on Its Decision Letter No. C-165.HT.01.04 Th.
2002 dated January 25, 2002.
Anggaran dasar Perusahaan mengalami perubahan berdasarkan
akta notaris No. 20 dan 21 tanggal 7 Juni 2006 oleh Nurdelia
Tutupoly S.H., tentang perubahan nama Perusahaan dari
PT Anugrah Tambak Perkasindo Tbk menjadi PT ATPK Resources
Tbk dan susunan pemegang saham serta perubahan domisili dari
Medan ke Jakarta, dan pengembangan kegiatan usaha pada bidang
pertambangan, energi, dan pembangkit listrik. Perubahan ini telah
mendapat pengesahan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia pada tanggal 14 Juli 2006 dengan nomor
Keputusan C-20631.HT.01.04.Th.2006.
The Company's article of association has changed by notary
deeds No. 20 and 21 of Nurdelia Tutupoly S.H., dated June 7,
2006 concerning changes of the Company's name from
PT Anugrah Tambak Perkasindo Tbk to PT ATPK Resources
Tbk, the composition of shareholders, movement of head office
from Medan to Jakarta, and the expansion of the Company's
business to mining, energy, and power plants. The changes
was approved by Ministry of Law and Human Rights of the
Republic of Indonesia on His Decision Letter NO. C20631.HT.01.04 Th. 2006 dated July 14, 2006.
Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali
perubahan, terakhir dengan akta risalah Rapat Umum Pemegang
Saham Luar Biasa tanggal 22 Nopember 2013, sesuai dengan akta
notaris No. 33 tanggal 6 Desember 2013, yang dinyatakan kembali
dalam akta No.42 tanggal 16 Desember 2013,dan akta No.18
tanggal 19 Mei 2014, Perubahan ini telah memperoleh pengesahan
dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
No.AHU.17240.AH.01.02 tahun 2014, tanggal 17 Juli 2014, dimana
keduanya dibuat dihadapan Hasan Halim S.H.,M.Kn., notaris di
Jakarta. Akta tersebut mengenai:
The Company's articles of association have been amended
several times, most recently by Extraordinary General Meeting
of Shareholders dated November 22, 2013, as stated in notary
deed No. 33 dated December 6, 2013, which replaced to
notary deed No. 42 dated December 16, 2013,and deed No.18
dated May 19, 2014, these changes have been approved by
the Minister of Law and Human Rights of the Republic of
Indonesia No.AHU.17240.AH.01.02 at 2014, dated July 17,
2014 by Hasan Halim S.H.,M.Kn., notary in Jakarta. The deed
is concerning:
1.
1. Approval for increase of the Company's issued and fully
paid capital as follows:
Persetujuan atas peningkatan modal dasar dan modal
ditempatkan dan disetor penuh Perusahaan sebagai berikut:
a)
Persetujuan Penawaran Umum Terbatas II ("PUT II")
dengan menerbitkan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu;
a) Approval of Limited Public Offering II ("PUT II") by
issuing Preemptive Rights;
b)
Modal dasar Perusahaan berjumlah Rp2.636.000 yang
terdiri atas saham Seri A sejumlah 831.204.669 saham
(dalam nilai penuh), dengan nilai nominal Rp0,2 per
saham atau jumlah nominal seluruhnya sebesar
Rp166.240.934;
dan
saham
Seri
B
sejumlah
24.697.590.662 saham (dalam nilai penuh) dengan nilai
nominal Rp0,1 per saham atau jumlah nominal seluruhnya
sebesar Rp2.469.759.066.
b) Authorized capital stock of the Company is amounted
to Rp2,636,000 which consist of shares - Series A
totalling 831,204,669 shares (in full amount) with
nominal value Rp0.2 per share or total nominal of
Rp166,240,934; and shares - Series B totalling
24,697,590,662 shares (in full amount) with nominal
value of Rp0.1 per share or total nominal of
Rp2,469,759,066.
Modal dasar ditempatkan dan disetor penuh berjumlah
5.760.245.414 saham (dalam nilai penuh) atau seluruhnya
sebesar Rp659.145.008 yang terdii atas saham Seri A
sejumlah 831.204.669 saham (dalam nilai penuh), dengan
nilai nominal Rp0,2 per saham atau jumlah nominal
seluruhnya Rp166.240.934 dan saham Seri B sejumlah
4.929.040.745 saham (dalam nilai penuh) dengan nilai
nominal Rp0,1 per saham atau jumlah nominal seluruhnya
Rp492.904.074.
Shares issued and fully paid amounted to
5,760,245,414 shares (in full amount) or total nominal
of Rp659,145,008 which consist of shares - Series A
totalling 831,204,669 shares (in full amount), with
nominal value of Rp0.2 per share or total nominal of
Rp166,240,934 and shares - Series B totalling
4,929,040,745 shares (in full amount) with nominal
value of Rp0.1 per share of total nominal of
Rp492,904,074.
8
PT ATPK RESOURCES, Tbk. AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 AND DECEMBER
31, 2013
PT ATPK RESOURCES, Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014
DAN 31 DESEMBER 2013
(Expressed in Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
1. GENERAL (Continued)
UMUM (Lanjutan)
a.
Establishment and General Information (continued)
c)
Persetujuan atas penyertaan saham secara langsung oleh
Perusahaan pada PT Mega Alam Sejahtera (entitas anak)
sebesar 4.428.931 lembar saham (dalam nilai penuh)
senilai Rp1.107.232.750 untuk tujuan transaksi pembelian
alat-alat berat dan pemberian kompensasi atas infra
struktur tambang batubara yang dimiliki PT Pacific Prima
Coal (PPC) dan;
c) Approval of direct investment in shares by the
Company in PT Mega Alam Sejahtera (subsidiary)
totalling 4,428,931 shares (in full amount) equivalent to
Rp1,107,232,750 for purchasing of heavy equipments
and compensating of infra structure of coal mining
which owned by PT Pacific Prima Coal (PPC) and;
d)
Persetujuan atas transaksi material dan afiliasi antara
PT Mega Alam Sejahtera dengan PT Pacific Prima Coal
sehubungan dengan rencana pembelian alat-alat berat
dan pembelian kompensasi atas infra struktur tambang
batubara.
d) Approval of material and affiliate transactions between
PT Mega Alam Sejahtera and PT Pacific Prima Coal for
purchasing of heavy equipments and compensating of
infra structure of coal mining.
Persetujuan atas opsi kepada anggota Dewan Direksi dan
Dewan Komisaris serta karyawan Perusahaan untuk membeli
sebagian dari sisa saham PUT II sebanyak - banyaknya 2,5%
dari jumlah saham yang dikeluarkan, seandainya tidak diambil
oleh pembeli siaga.
2. Approval of the option of Board of Directors and
Commissioners, and employees of the Company to
purchase a portion of the remaining shares from PUT II,
maximum 2.5% of the total number of shares issued, if is
not taken by the standby buyer.
Pada tanggal 28 Maret 2002, Perusahaan memperoleh pernyataan
efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga
Keuangan (Bapepam-LK) dengan suratnya No. S-609/PM/2002
untuk melakukan penawaran umum saham perdana atas
135.450.000 lembar saham (dalam nilai penuh) Perusahaan kepada
masyarakat. Pada tanggal 17 April 2002, saham Perusahaan telah
dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.
On March 28, 2002, the Company obtained the effective letter
from the Chairman of the Capital Market and Financial
Institution Supervisory Agency (Bapepam-LK) through his
Letter No. S-609/PM/2002 in relation to its public offering of
135.450.000 shares (in full amount). On April 17, 2002, the
Company’s shares were listed on the Indonesia Stock
Exchange.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, seluruh saham
Perusahaan atau masing-masing sejumlah 5.760.245.414 lembar
saham (dalam nilai penuh) telah dicatat pada Bursa Efek Indonesia.
On December 31, 2014 and 2013 and all of the Company’s
5,760,245,414 outstanding shares (in full amount) have been
listed on the Indonesia Stock Exchange.
Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup
kegiatan Perusahaan adalah bergerak dalam usaha pertambangan,
minyak dan gas bumi, infrastruktur tambang, perdagangan yang
berkaitan dengan produk tambang, dan jasa perdagangan di bidang
produk tambang, transportasi di bidang pertambangan, perkebunan
dan kehutanan. Perusahaan berkantor pusat di AXA Tower Lantai
29, suite 01 Jl. Prof.Dr.Satrio Kav. 18, Kuningan City Jakarta 12940.
Based on the article 3 of the Company's article of association,
the scope of activities of the Company is engaged in the
mining, oil and gas, mining infrastructure, trade related to
mining products, and services trade in mining products,
transportation in the field of mining, plantation and forestry.
The Company's head office at AXA Tower 29th floor, suite 01
Jl. Prof.Dr.Satrio Kav. 18, Kuningan City Jakarta 12940.
Entitas induk terakhir dalam kelompok usaha Grup adalah
PT Pacific Prima Coal.
The global ultimate parent of the Group is PT Pacific Prima
Coal .
2.
b.
a.
Pendirian dan Informasi Umum (lanjutan)
b.
Dewan Komisaris, Dewan Direksi, Komite Audit, Sekretaris
Susunan pengurus Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2014
dan 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:
Dewan Komisaris
Komisaris Utama
Komisaris
Komisaris Independen
Awal
H.Herry Tjahjana
Ir. Anwar Pulukadang
Board of Commissioners, Board of Directors, Audit
The Company’s management at December 31, 2014 and
December 31, 2013 consisted of the following:
Board of Commissioners
President Commissioner
President Commissioner
Independent Commissioner
Direksi
Directors
President Director
Direktur Utama
Raymond A. Bernardus
Director
Direktur
Albert J Bangun
Director
Direktur
Chandra Tjan
Director
Direktur
Sihol Siagian
Director
Direktur
Yanto
Komite Audit
Audit Committee
Chairman
Ketua
Ir. Anwar Pulukadang
Member
Anggota
Basa Sidabutar, SH,MH
Member
Anggota
Siti Umi Nurbaidah, SE,AK
Kepala Audit Internal dan Sekretaris Perusahaan pada 31 Desember
Head of Internal Audit and Corporate Secretary as of
2014 dan 2013 adalah Yana Mego dan Andreas Andy Santoso.
December 31, 2014 and 2013 are Yana Mego and Andreas
Andy Santoso.
9
PT ATPK RESOURCES, Tbk. AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 AND DECEMBER
31, 2013
PT ATPK RESOURCES, Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014
DAN 31 DESEMBER 2013
(Expressed in Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
UMUM (Lanjutan)
1.
GENERAL (Continued)
b.
b.
Board of Commissioners, Board of Directors, Audit
Committee,
Corporate Secretary
and Employees
(Continued)
c.
Dewan Komisaris, Dewan Direksi, Komite Audit, Sekretaris
Perusahaan dan Karyawan (Lanjutan)
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013,
Perusahaan mempunyai karyawan tetap masing-masing sejumlah
1065 dan 833 orang (tidak diaudit).
As at December, 31 2014 and December 31,2013, the
Company had a total of 1065 and 833 permanent employees,
respectively (unaudited) .
Entitas Anak
c. Subsidiaries
Perusahaan memiliki saham baik secara langsung maupun tidak
langsung pada anak-anak perusahaan dengan rincian sebagai
berikut:
Anak Perusahaan /
Subsidiaries
Kegiatan Usaha /
Business Activity
The Company has ownership directly and indirectly shares
in the following subsidiaries:
Persentase /
Percentage
Lokasi /
Location
Jumlah Aset Sebelum Eliminasi /
Total Assets Before Elimination
2014
2013
Entitas anak melalui kepemilikan langsung / Directly owned subsidiaries
PT
ATPK
Resources a)
Energy
PT
ATPK
Resources a)
Power
PT
Modal
Mineral a)
Investasi
PT Mega Alam Sejahtera
a)
Minyak dan Gas Bumi /
Oil and Gas
99.00%
Jakarta
15,355
--
Pembangkit Tenaga listrik /
Power Plant
99.00%
Jakarta
388,776
390,235
Pertambangan Batubara / Coal
Mining
99.00%
Jakarta
1,919,516
5,579,740
Pertambangan Batubara / Coal
Mining
99.99%
Berau,
Kaltim
1,793,281,174
1,456,969,658
Entitas anak melalui kepemilikan tidak langsung / Indirectly owned subsidiaries
PT MIM Geoservices
Technology b)
Jasa Eksplorasi / Exploration
Services
80.00%
Jakarta
481
481
PT Sarana Mandiri Utama
Pertambangan Batubara / Coal
Mining
70.00%
Tarakan,
Kaltim
1,690
2,452,310
PT MIM Nikelindo Mulia b)
Pertambangan Nikel / Nickel
Mining
70.00%
Ampana,
Sulteng
62,302
62,302
PT Wahana Bumi Mulia b)
Pertambangan Nikel / Nickel
Mining
70.24%
Ampana,
Sulteng
4,522
4,522
PT Otoma Global Mitra c)
Jasa Eksplorasi / Exploration
Services
99.00%
Jakarta
6,855
6,855
b)
a)
dan entitas anak / and subsidiaries
merupakan anak perusahaan dari PT Modal Investasi Mineral / are subsidiary of PT Modal Investasi Mineral
c)
merupakan anak perusahaan dari PT ATPK Energy Recources / are subsidiary of PT ATPK Energy Recources
b)
10
PT ATPK RESOURCES, Tbk. AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 AND DECEMBER
31, 2013
PT ATPK RESOURCES, Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014
DAN 31 DESEMBER 2013
(Expressed in Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
1.
UMUM (Lanjutan)
c.
GENERAL (Continued)
c. Subsidiaries (Continued)
Entitas Anak (Lanjutan)
PT ATPK Energy Resources (ATER)
PT ATPK Energy Resources (ATER)
PT ATPK Energy Resources (ATER) berdiri pada tanggal 6 Juli
2006 berdasarkan akta pendirian Perseroan Terbatas No. 3, dari
notaris Fathiah Helmi S.H., notaris di Jakarta. Akta tersebut telah
mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia No. W7-00442.HT.01.01.TH.2006,
tanggal 12 September 2006. Anggaran da+D297sar PT ATER telah
mengalami beberapa kali perubahan, terakhir berdasarkan akta
No.10 tanggal 3 Desember 2012, yang di buat oleh Hasan Halim
S.H.,M.Kn., notaris di Jakarta Utara, mengenai persetujuan jual beli
saham dan perubahan susunan Dewan Direksi dan Komisaris
PT ATER. Akta tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No.AHUAH.01.10-00737 tanggal 14 Januari 2013.
PT ATPK Energy Resources was established on July 6,
2006 based on notary deed No. 3, of Fathiah Helmi, S.H.,
notary in Jakarta. The notary deed has been approved by
the Ministry of Justice and Human Rights Republic of
Indonesia No. W7-00442.HT.01.01.TH.2006 on September
12, 2006. The articles of associations of PT ATER have
been amend several times, most recently based on notary
deed No. 10 dated December 3, 2012, made ​by Halim
Hasan S.H.,M.Kn., notary at North Jakarta, in regards to
approval of sale and purchase of share and changing of the
composition of PT ATER's Board of Directors and
Commissioners. The notary deed has been approved to the
Ministry of Law and Human Rights of the Republic of
Indonesia No. AHU-AH.01.10-00 737 dated January 14,
2013.
Ruang lingkup kegiatan PT ATER terutama bergerak dalam bidang
penambangan minyak dan gas. PT ATER saat ini belum melakukan
kegiatan operasi secara komersial.
The scope of activities of PT ATER are mining oil and gas.
PT ATER is still not started its commercial operations.
PT ATER berkantor pusat di Wisma GKBI lantai 39, suite 3901, Jl.
Jenderal Sudirman No. 28, Jakarta 10210.
PT ATER domiciled in Wisma GKBI, 39 floor, suite 3901,
Jalan Jenderal Sudirman No. 28, Jakarta 10210.
PT ATPK Power Resources (ATPR)
PT ATPK Power Resources (ATPR)
PT ATPK Power Resources (ATPR) berdiri pada tanggal 6 Juli 2006
berdasarkan akta pendirian Perseroan Terbatas No. 4 oleh notaris
Fathiah Helmi, S.H. Akta tersebut telah mendapatkan pengesahan
dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
dengan SK No. W7-00441 HT.01.01-TH.2006 tertanggal 12
September 2006. Anggaran dasar PT ATPR telah mengalami
beberapa kali perubahan, terakhir berdasarkan akta No. 8 tanggal 3
Desember 2012, yang dibuat oleh Hasan Halim S.H.,M.Kn., notaris
di Jakarta Utara, mengenai persetujuan jual beli saham dan
perubahan susunan Dewan Direksi dan Komisaris PT ATPR. Akta
tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia No.AHU-AH.01.10-01287,
tanggal 21 Januari 2013.
PT ATPK Power Resources (ATPR) was established on
July 6, 2006 based on notary deed No.4 of Fathiah Helmi,
S.H. The notary deed has been approved by Ministry of
Law and Human Right of the Republic of Indonesia in its
Decision Letter No. W7-00441 HT.01.01-TH.2006 dated
September 12, 2006. The articles of associations of
PT ATPR have been amend several times, most recently
based on notary deed No. 8 dated December 3, 2012,
made by Halim Hasan S.H.,M.Kn., notary in North Jakarta,
in regards to approval of sale and purchase of share and
changing of the composition of PT ATPR's Board of
Directors and Commissioners. The notary deed has been
approved to the Ministry of Law and Human Rights of the
Republic of Indonesia No. AHU-AH.01.10-01 287, dated
January 21, 2013.
Ruang lingkup kegiatan PT ATPR terutama bergerak dalam bidang
infrastruktur dan pembangkit tenaga listrik. PT ATPR saat ini belum
melakukan kegiatan operasi komersial.
The scope of activities of PT ATPR are infrastructure and
power plant. PT ATPR is still not started its commercial
operations.
PT ATPR berkantor pusat di Wisma GKBI lantai 39, Jl. Jenderal
Sudirman No. 28, Jakarta 10210.
PT ATPR domiciled in Wisma GKBI, 39 floor, suite 3901,
Jalan Jenderal Sudirman No. 28, Jakarta 10210.
PT Modal Investasi Mineral (MIM)
PT Modal Investasi Mineral (MIM)
PT Modal Investasi Mineral (MIM) didirikan berdasarkan akta No. 3
oleh Notaris Chandra Lim, S.H., tanggal 24 Januari 2006. Akta
tersebut disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C-05455
HT.01.01.TH.2006 tanggal 24 Februari 2006. Anggaran dasar
PT MIM telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir
berdasarkan akta notaris No. 5 dan 6 tanggal 3 Desember 2012 oleh
notaris Hasan Halim S.H.,M.Kn., mengenai pelaksanaan pembelian
saham sesuai dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu
(HMETD) atas penawaran penjualan saham dari pemegang saham
minoritas dalam PT MIM sejumlah 690 saham (dalam nilai penuh)
(nominal
Rp1.000 per lembar saham) sehingga kepemilikan
saham Perusahaan di PT MIM berubah dari 96,77% (30.000 saham)
(dalam nilai penuh) menjadi 99% (30.690 saham) (dalam nilai
penuh).
PT Modal Investasi Mineral (MIM) was established by
notary deed No. 3 by notary Chandra Lim, S.H., dated
January 24, 2006. The notary deed has been approved by
Ministry of Law and Human Right of the Republic of
Indonesia in its Decision Letter No. C-05455
HT.01.01.TH.2006 February 24, 2006. Articles of
associations of PT MIM have been amend several times,
most recently based on notary deeds No. 5 and 6 dated
December 3, 2012 by notary Hasan Halim S.H.,M.Kn.,
regarding to execution of preemptive rights from offering
shares which owned by minority shareholders in PT MIM
totalling 640 shares (in full amount) (with nominal value of
Rp1,000 per share) or 2.23% from total capital stock of
PT MIM. Therefore, the ownership of the Company in
PT MIM was changing from 96.77% (30,000 shares) (in full
amount) to 99% (30,690 shares) (in full amount).
11
PT ATPK RESOURCES, Tbk. AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 AND DECEMBER
31, 2013
PT ATPK RESOURCES, Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014
DAN 31 DESEMBER 2013
(Expressed in Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
1.
UMUM (Lanjutan)
c.
GENERAL (Continued)
c. Subsidiaries (Continued)
Entitas Anak (Lanjutan)
PT Modal Investasi Mineral (Lanjutan)
PT Modal Investasi Mineral (Continued)
Akta tersebut di atas telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-AH.01.10-00747
tanggal 14 Januari 2013.
Such notary deed has been approved by the Ministry of
Justice and Human Rights Republic of Indonesia No. AHUAH.01.01.10-00747 dated January 14, 2013.
Ruang lingkup kegiatan PT MIM terutama bergerak dalam bidang
pertambangan berbagai jenis bahan galian serta menjalankan tugas
di bidang perdagangan, distribusi dan jasa lainnya. PT MIM saat ini
belum melakukan kegiatan operasi komersial.
Scope of activities of PT MIM comprises mining and
exctracting natural deposits, trading,material, to task
distribution and other services. PT MIM is still not started its
commercial operations.
PT MIM merupakan induk dari entitas anak yang bergerak dalam
jasa eksplorasi dan pertambangan batu bara dan berkedudukan di
AXA Tower Lantai 29, Kuningan City, Jl. Prof Dr. Satrio Kav. 18,
Jakarta 12940.
PT MIM is a holding company from the subsidiary which
has activities in exploration services and coal mining and
domicile at AXA Tower 29th floor, Kuningan City, Jl. Prof
Dr. Satrio Kav. 18, Jakarta 12940.
PT Mega Alam Sejahtera (MAS)
PT Mega Alam Sejahtera (MAS)
PT Mega Alam Sejahtera (MAS) didirikan berdasarkan akta notaris
No. 1 oleh notaris Inge Rubiati Wardhana, S.H., tanggal 27 Pebruari
2003. Akta tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman
Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C-16732
HT.01.01.TH.2003 tanggal 17 Juli 2003. Anggaran dasar
PT
MAS telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir
berdasarkan akta notaris No. 43 tanggal 16 Desember 2013 yang di
buat di hadapan notaris Hasan Halim S.H.,M.Kn., dan didasarkan
pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT MAS, di mana
PT MAS telah menyetujui untuk meningkatkan modal dasar dan
modal ditempatkan dan disetor penuh PT MAS yang semula
sebesar Rp500.000 dan Rp125.000 masing-masing terdiri dari 2.000
dan 500 lembar saham (dalam nilai penuh), menjadi sebesar
Rp4.429.431.000 untuk modal dasar dan Rp1.107.357.750 untuk
modal ditempatkan dan disetor penuh, yang masing-masing terdiri
dari 17.717.724 dan 4.429.431 lembar saham (dalam nilai penuh).
Seluruh peningkatan modal dasar dan modal ditempatkan dan
disetor penuh PT MAS telah diambil seluruhnya oleh PT ATPK
Resources Tbk (entitas induk).
PT Mega Alam Sejahtera (MAS) was established based on
the notary deed No. 1 by notary Inge Rubiati Wardhana,
S.H., dated February 27, 2003. This deed was approved by
Ministry of Law and Human Right of Republic Indonesia on
its Decision Letter No.C-16732.HT.01.01.TH.2003 dated
July 17, 2003. Articles of associations of PT MAS have
been amend several times, most recently based on the
notary deed No. 43 dated December 16, 2013 by notary
Hasan Halim S.H.,M.Kn., which referred to Extraordinary
General Meeting of Shareholders of PT MAS where as has
agreed to increase the authorized capital stock and issued
and fully paid capital stock of PT MAS from Rp500,000
and Rp125,000, consist of 2,000 and 500 shares (in full
amount), become Rp4,429,431,000 for authorized capital
stock and Rp1,107,357,750 for issued and fully paid capital
stock, which consist of 17,717,724 and 4,429,431 shares
(in full amount). Such increasing in authorized and issued
and fully paid capital stock has been taken by PT ATPK
Resources Tbk (parent entity).
Akibat peningkatan modal saham dan modal ditempatkan dan
disetor penuh PT MAS di atas, menyebabkan persentase
kepemilikan saham PT MIM yang sebelumnya merupakan
pemegang saham mayoritas dari PT MAS menjadi terdilusi yang
semula sebesar 70% menjadi 0,01% dari jumlah modal saham yang
ditempatkan dan disetor penuh PT MAS. Adapun nilai dan jumlah
saham yang dimiliki PT MIM pada PT MAS tidak berubah, yaitu
tetap sebesar Rp 87.500, terdiri dari 350 lembar saham (dalam nilai
penuh).
As a result of increasing of authorized and issued and fully
paid capital stock of PT MAS, the percentage of ownership
of PT MIM has been dilluted where as previously PT MIM
was major shareholder of PT MAS from 70% to 0.01% from
total issued and fully paid capital stock of PT MAS. Total
amount and number of shares which owned by PT MIM in
PT MAS are remaining the same, consist of 350 shares (in
full amount) amounted to Rp 87,500.
Pada saat ini, ruang lingkup usaha PT MAS bergerak di bidang
pertambangan batubara dan berdomisili di Berau, Kalimantan Timur.
PT MAS mulai beroperasi pada tahun 2010.
Currently, the scope of activities of PT MAS is engaged in
coal mining and domiciled in Berau, East Kalimantan.
PT MAS started its commercial operations in 2010.
12
PT ATPK RESOURCES, Tbk. AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 AND DECEMBER
31, 2013
PT ATPK RESOURCES, Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014
DAN 31 DESEMBER 2013
(Expressed in Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
1.
UMUM (Lanjutan)
c.
GENERAL (Continued)
c. Subsidiaries (Continued)
Entitas Anak (Lanjutan)
PT MIM Geoservices Technology (MGT)
PT MIM Geoservices Technology (MGT)
PT MIM Geoservices Technology (MGT) didirikan berdasarkan akta
notaris No. 3 oleh notaris Chandra Lim, S.H., tanggal 9 Februari
2006. Akta tersebut disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C11781.HT.01.01.TH.2006 tanggal 25 April 2006. Berdasarkan akta
notaris No. 44 tanggal 23 Juli 2008 oleh Chandra Lim, S.H.,
anggaran dasar PT MGT mengalami perubahan, yang disesuaikan
dengan Undang-Undang No.40 Tahun 2007 tentang Perseroan
Terbatas. Atas akta notaris tersebut telah mendapatkan persetujuan
dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No.
AHU-04878 AH.01.02.Tahun 2009, tanggal 18 Pebruari 2009.
PT MIM Geoservices Technology (MGT) was established
based on notary deed No. 3 of Chandra Lim, S.H., dated
February 9, 2006. This deed was approved by Ministry of
Law and Human Rights Republic Indonesia in decision
letter No. C-11781.HT.01.01.TH.2006 dated April 25, 2006.
Based on notary deed No. 44 dated July 23, 2008 by
Chandra Lim, S.H., articles of association of PT MGT was
amend to conform with Law No.40 Year 2007 regarding
Limited Liability Company. Such notary deed has been
approved by the Ministry of Justice and Human Rights
Republic of Indonesia No. AHU-04 878 AH.01.02.Tahun
2009, dated February 18, 2009.
Ruang lingkup kegiatan PT MGT terutama bergerak dalam bidang
jasa eksplorasi. PT MGT memulai aktivitas komersialnya pada bulan
Maret 2006.
Scope of activities of PT MGT comprises exploration
service. PT MGT started its commercial operations in
March 2006.
PT MGT berkedudukan di Jakarta dan beroperasi di Kalimantan
Timur, Kalimantan Tengah, Maluku Utara dan Lampung.
PT MGT domiciled in Jakarta, and conducts its operations
in East Kalimantan, Central Kalimantan, North Maluku and
Lampung.
PT Sarana Mandiri Utama (SMU)
PT Sarana Mandiri Utama (SMU)
PT Sarana Mandiri Utama (SMU) didirikan berdasarkan akta notaris
No. 3 oleh notaris Rudy Limantara, S.H., notaris di Tarakan, tanggal
6 Agustus 2002. Akta tersebut disahkan oleh Menteri Kehakiman
dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat
Keputusan No. C-16310.HT.01.01.TH.2002 tanggal 27 Agustus
2002. Anggaran dasar PT SMU telah mengalami beberapa kali
perubahan, terakhir berdasarkan akta notaris No. 119, tanggal 20
Juli 2011, oleh Bakhtiar S.H., mengenai perubahan susunan Dewan
Direksi dan Dewan Komisaris. Atas akta notaris tersebut telah
mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia No. AHU-AH.01.10-27665 tanggal 25
Agustus 2011.
PT Sarana Mandiri Utama (SMU) was established based
on the notary deed No. 3 by Rudi Limantara, S.H., notary in
Tarakan, dated August 6, 2002. This deed has been
approved by Ministry of Law and Human Right in its
Decision Letter No.C-16310.HT.01.01.TH.2002 dated
August 27, 2002. Articles of association of PT SMU was
amend several times, most recent based on notary deed
No. 119, dated July 20, 2011, by Bakhtiar S.H. Such notary
deed has been approved by the Ministry of Justice and
Human Rights Republic of Indonesia No.AHU-AH.01.1027665 dated August 25, 2011.
Ruang lingkup kegiatan PT SMU bergerak di bidang pertambangan
batubara dan berdomisili di Tarakan, Kalimantan Timur. PT SMU
saat ini belum melakukan kegiatan operasi komersial.
Scope of activities of PT SMU comprises in coal mining.
PT SMU domiciled in Tarakan, East Kalimantan.
PT SMU is still not started its commercial operations.
PT MIM Nikelindo Mulia (MNM)
PT MIM Nikelindo Mulia (MNM)
PT MIM Nikelindo Mulia (MNM) didirikan berdasarkan akta notaris
No. 32 oleh notaris Chandra Lim, S.H., tanggal 5 April 2007. Akta
tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia
dalam Surat Keputusan No. W29-01065HT.01.01-TH.2007 tanggal 4
Juni 2007. Berdasarkan akta notaris No. 44 tanggal 13 Agustus
2008 oleh Chandra Lim, S.H., anggaran dasar PT MNM mengalami
perubahan, yang disesuaikan berdasarkan Undang-Undang No.40
Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Akta notaris tersebut telah
mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia No. AHU-60421.AH.01.02.Tahun 2008, tanggal
9 September 2008.
PT MIM Nikelindo Mulia (MNM) was established based on
the notary deed No. 32 of Chandra Lim, S.H., dated April 5,
2007. This notary deed have been approved by the Ministry
of Justice of Republik Indonesia by decision letter No. W2901065HT.01.01-TH.2007 dated June 4, 2007. Based on
notary deed No. 44 dated August 13, 2008 by Chandra Lim,
S.H., articles of association of
PT
MNM was amend to conform with Law No. 40 Year 2007
regarding Limited Liability Company. This deed has been
approved by the Ministry of Justice and Human Rights
Republic of Indonesia No. AHU-60421.AH.01.02.Tahun
2008, dated September 9, 2008.
Ruang lingkup usaha PT MNM bergerak di bidang perdagangan dan
pertambangan. PT MNM saat ini belum melakukan kegiatan operasi
komersial.
Scope of activities of PT MNM comprises in mining and
trading. PT MNM is still not started its commercial
operation.
13
PT ATPK RESOURCES, Tbk. AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 AND DECEMBER
31, 2013
PT ATPK RESOURCES, Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014
DAN 31 DESEMBER 2013
(Expressed in Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
1.
UMUM (Lanjutan)
c.
d.
GENERAL (Continued)
c. Subsidiaries (Continued)
Entitas Anak (Lanjutan)
PT Wahana Bumi Mulia (WBM)
PT Wahana Bumi Mulia (WBM)
PT Wahana Bumi Mulia (WBM) didirikan berdasarkan akta notaris
No. 122 oleh notaris Bakhtiar, S.H., tanggal 17 Maret 2006, yang
bedomisili di Tenggarong. Akta tersebut telah disahkan oleh Menteri
Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C15103 HT.01.01.TH.2006 tanggal 23 Mei 2006. Berdasarkan akta
notaris No. 45 tanggal 13 Agustus 2008 oleh Chandra Lim, S.H.,
anggaran dasar PT WBM telah mengalami perubahan, yang
disesuaikan dengan Undang-Undang No.40 Tahun 2007 tentang
Perseroan Terbatas berdasarkan. Akta tersebut telah mendapat
persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia No. AHU-61484.AH..01.02.Tahun 2008, tanggal 11
September 2008.
PT Wahana Bumi Mulia (WBM) was established based on
the notary deed No. 122 by notary Bakhtiar, S.H., in
Tenggarong dated March 17, 2006. This notary deed have
been approved by the Ministry of Justice of Republik
Indonesia by decision letter No. C-15103 HT.01.01.TH
2006 dated May 23, 2006. Based on notary deed No. 45
dated August 13, 2008 by Chandra Lim, S.H., articles of
association of PT WBM was amend to conform with Law
No.40 Year 2007 regarding Limited Liability Company. This
deed has been approved by the Ministry of Justice and
Human Rights Republic of Indonesia No. AHU61484.AH..01.02.Tahun 2008, dated September 11, 2008.
Ruang lingkup usaha PT WBM bergerak di bidang perdagangan dan
pertambangan. PT WBM saat ini belum melakukan kegiatan operasi
komersial.
Scope of activities PT WBM comprises in trading and
mining. PT WBM is still not started its commercial
operations.
PT Otoma Global Mitra (OGM)
PT Otoma Global Mitra (OGM)
PT Otoma Global Mitra (OGM) didirikan berdasarkan akta notaris
No. 31 oleh Notaris Drajat Darmadji S.H., tanggal 5 April 2001. Akta
tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia
dalam Surat Keputusan No. C-03198 HT.01.01.TH.2001. tanggal 12
Juli 2001. PT ATPK Resources Tbk mengakuisisi saham PT OGM
pada tanggal 20 Nopember 2007. Berdasarkan akta notaris No. 13
tanggal 14 Nopember 2007 oleh Sri Intansih, S.H., notaris di
Jakarta, anggaran dasar PT OGM telah disesuaikan dengan UndangUndang No.40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Akta
notaris tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan
Hak
Asasi
Manusia
Republik
Indonesia
No.
C03961.HT.01.04.TH.2007, tanggal 21 Nopember 2007.
Ruang lingkup usaha PT OGM bergerak di bidang jasa exploitasi
produksi minyak bumi, gas dan perdagangan. PT OGM saat ini
belum melakukan kegiatan operasi komersial.
PT Otoma Global Mitra (OGM) was established based on
the Notary Deed No.31 dated April 5, 2001 of Dradjat
Darmadji , S.H., This deed was approved by Ministry of
Law and Human Right of Republic Indonesia on its
Decision Letter No.. C-03198 HT.01.01.TH.2001 dated July
12, 2001. PT ATPK Resources Tbk acquired share of
PT OGM on November 20, 2007. Based on notary deed
No. 13 dated Nopember 14, 2007 by Sri Intansih, S.H.,
notary in Jakarta, the articles of association was amend
with Law No.40 Year 2007 regarding Limited Liability
Company. This notary deed has been approved by the
Ministry of Justice and Human Rights Republic of Indonesia
No. C-03961.HT.01.04.TH.2007, dated November 21,
2007.
Scope of activities PT OGM comprises in area exploration,
production oil and gas trading. PT OGM is still not started
its commercial operations.
Dalam laporan keuangan konsolidasian ini Perusahaan dan entitas
anak secara bersama-sama disebut sebagai “Grup”.
In these Consolidated Financial Statements, the Company
and its subsidiaries are collectively reffered as the “Group”.
d. Licenses for exploration, Exploitation, and Production
Ijin Eksplorasi, Eksploitasi, dan Produksi
Tanggal
Perolehan Ijin
Produksi /
Production
Total Cadangan
Total Cadangan
Nama Lokasi /
License
Terbukti (MT) / Total Terkira (MT) / Total
Name of
Acquisition
Tanggal Jatuh
Proven Reserve
Probable Reserve
Location
Date
(MT)
(MT)
Tempo / Due Date
Total Produksi / Total Production
(Ton/Tonnes)
Tahun Berjalan /
Current Period
Total Cadangan Terkira (MT)
31 Desember 2014 / Total
Probable Reserve (MT) as of
December 31, 2014
Akumulasi /
Accumulated
Kab. Berau Kalimantan
Timur *)
30 April 2006 / 30 April 2026 / April
April 30, 2006
30, 2026
14,170
41,470
37,860
20 April 2006 / 20 April 2016 / April
April 20, 2006
20, 2016
3,458
5,800
N/A
3,610
37,860
Kab. Tana
Tidung Kalimantan
Timur **)
14
N/A
5,800
PT ATPK RESOURCES, Tbk. AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 AND DECEMBER
31, 2013
PT ATPK RESOURCES, Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014
DAN 31 DESEMBER 2013
(Expressed in Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
d.
2.
1.
UMUM (Lanjutan)
d. Licenses for exploration, Exploitation, and Production
Ijin Eksplorasi, Eksploitasi, dan Produksi (lanjutan)
*) Berdasarkan laporan JORC Resource and Reserve Statement
oleh PT SRK Consulting pada bulan September 2006, jumlah
cadangan batubara Kab. Berau - Kalimantan Timur pada 31
Desember 2014 setelah dikurangi dengan jumlah produksi
aktual selama tahun 2006 hingga 2014 adalah sebesar 37,86
juta MT (dalam nilai penuh).
Based on JORC Resource and Reserve Statement report
conducted by PT SRK Consulting in September 2006, total
reserves of Berau District - East Kalimantan as of December
31, 2014 amounted to 37.86 million MT (in full amount) after
deducted with actual production during 2006 until 2014.
**) Berdasarkan laporan penyelidikan semi detail geologi daerah
susun menjelutung, Desa Sengkong, Kecamatan Sesayat Hilir,
Kabupaten Bulungan - Kalimantan Timur oleh
PT
Hadano Putra Perdana pada bulan Januari 2006, jumlah
cadangan batubara Kab. Tana Tidung - Kalimantan Timur pada
31 Desember 2014 setelah dikurangi dengan jumlah produksi
aktual selama tahun 2006 hingga 2014 adalah sebesar 5,8 juta
MT (dalam nilai penuh).
Based on semi-detail geological research report in susun
menjelutung region, Sengkong Village, Sesayat Hillir SubDistrict, Bulungan District - East Kalimantan conducted by PT
Hadano Putra Perdana in January 2006, total reserves of Tana
Tidung District - East Kalimantan as of December 31, 2014
amounted to 5.8 million MT (in full amount) after deducted with
actual production during 2006 until 2014.
PENERAPAN PERNYATAAN DAN INTERPRETASI STANDAR
AKUNTANSI KEUANGAN YANG DIREVISI (PSAK dan ISAK REVISI)
a.
GENERAL (Continued)
2.
ADOPTION OF REVISED STATEMENT OF FINANCIAL
ACCOUNTING STANDARDS AND INTERPRETATION
a. Standards Effective in the Current Year
Standar yang Berlaku Efektif pada Tahun Berjalan
Berikut adalah perubahan dan pencabutan atas standar yang wajib
diterapkan oleh Grup untuk pertama kalinya untuk tahun buku yang
dimulai 1 Januari 2014:
ISAK 27: "Pengalihan Aset dari Pelanggan"
•
ISAK 28: "Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen
•
Ekuitas"
ISAK 29: "Biaya Pengupasan Lapisan Tanah Tahap Produksi
•
pada Pertambangan Terbuka"
PPSAK No. 12: "Pencabutan PSAK 33 "Aktivitas Pengelupasan
•
Lapisan Tanah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup pada
Pertambangan Umum"
PPSAK No. 10: "Pencabutan PSAK No. 51: Akuntansi Kuasi
•
Reorganisasi"
The following amendments and revocation of standards
that are mandatory for the Group for first time for the
financial year beginning January 1, 2014:
• IFAS 27 : " Transfer of Assets From Customer"
• IFAS 28 : " Extinguishing Financial Liabilities with
Equity Instruments"
• IFAS 29: "Stripping Cost in The Production Phase of a
Surface Mine"
• Revocation (PPSAK) 12: "Revocation of SFAS 33
"Stripping Cost Activity and Enviromental Management
in The General Mining"
• Revocation (PPSAK) No. 10: "Revocation of SFAS No.
51:"Accounting for Quasi-Reorganization"
Tidak ada pernyataan standar akuntansi keuangan atau interpretasi
standar akuntansi keuangan yang berlaku efektif untuk pertama
kalinya untuk tahun buku yang dimulai pada 1 Januari 2014 yang
memiliki pengaruh signifikan terhadap laporan keuangan
konsolidasian Grup, kecuali Interpretasi Standar Akuntansi
Keuangan (ISAK) 29, "Biaya Pengupasan Lapisan Tanah Tahap
Produksi pada Tambang Terbuka".
There are no statements of financial accounting standards
or interpretations of statements of financial accounting
standards that are effective for the first time for the financial
year beginning on January 1, 2014 that have a material
impact on the consolidated financial statements of the
Group, except for Interpretation of Statements of Financial
Accounting Standards (IFAS) 29, "Stripping Costs in the
Production Phase of a Surface Mine".
Interpretasi ini mengatur biaya pemindahan material yang timbul
dalam aktivitas penambangan terbuka selama tahap produksi.
Interpretasi ini juga mencakup biaya pengupasan lapisan tanah
seperti:
a. Pengakuan biaya pengupasan lapisan tanah pada tahap
produksi sebagai aset;
b. Pengukuran awal aset aktivitas pengupasan lapisan tanah dan;
This interpretation covers the cost of waste removal
incurred in the production phase of a surface mine. This
interpretation also covers waste removal cost activities
such as:
a. Recognition of waste removal costs in the production
phase as an asset;
b. Initial recognition of waste removal asset activities and;
c.
Pengukuran selanjutnya aset aktivitas pengupasan lapisan
tanah.
Interpretasi ini mengharuskan Grup untuk mengakui aset aktivitas
pengupasan lapisan tanah, jika dan hanya jika, seluruh kriteria
berikut terpenuhi:
a. Besar kemungkinan bahwa manfaat ekonomis masa depan
(peningkatan akses menuju lapisan mineral) yang terkait
dengan aktivitas pengupasan lapisan tanah akan mengalir
kepada entitas;
b. Entitas dapat mengidentifikasi komponen lapisan mineral yang
aksesnya telah ditingkatkan dan;
c. Biaya yang terkait dengan aktivitas pengupasan lapisan tanah
dengan komponen tersebut dapat diukur secara andal.
15
c.
Subsequent recognition of waste removal asset
activities.
The interpretation requires the Group to recognise a
stripping activity asset if, and only if, all of the following are
met:
a. It is probable that the future economic benefit
(improved access to the mineral body) associated with
the stripping activity will flow to the entity;
b. The entity can identify a component of the mineral body
for which access has been improved and;
c. The costs relating to the stripping activity associated
with that component can be measured reliably.
PT ATPK RESOURCES, Tbk. AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 AND DECEMBER
31, 2013
PT ATPK RESOURCES, Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014
DAN 31 DESEMBER 2013
(Expressed in Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PENERAPAN PERNYATAAN DAN INTERPRETASI STANDAR
AKUNTANSI KEUANGAN YANG DIREVISI (PSAK dan ISAK REVISI)
(Lanjutan)
a.
b.
2.
ADOPTION OF REVISED STATEMENT OF FINANCIAL
ACCOUNTING STANDARDS AND INTERPRETATION
(Continued)
a. Standards Effective in the Current Year (Continued)
Standar yang Berlaku Efektif pada Tahun Berjalan (Lanjutan)
Karena itu, interpretasi ini mengharuskan entitas pertambangan
untuk menghapus aset aktivitas pengupasan lapisan tanah yang ada
ke saldo awal laba pada permulaan periode sajian terawal, jika aset
tersebut tidak dapat dikaitkan dengan komponen lapisan cadangan
yang
teridentifikasi.
Interpretasi
tersebut
juga
mungkin
mengharuskan entitas yang saat ini mengalokasikan biaya
pengupasan lapisan tanah mereka sebagai biaya produksi untuk
meninjau kembali pendekatan mereka dan mengkapitalisasi
sebagian dari biaya mereka.
As such, the interpretation requires mining entities to write
off the existing stripping assets to opening retained
earnings at the beginning of the earliest period presented, if
the assets cannot be attributed to an identifiable component
of a mineral body. The interpretation may also require
entities that presently allocate their stripping costs as a
production cost to revisit their approach and capitalise a
portion of their costs.
Pada 1 Januari 2014, Grup tidak memiliki biaya pengupasan tanah
tangguhan yang dicatat di laporan keuangan. ISAK 29 juga tidak
mempengaruhi kebijakan akuntansi untuk pencatatan biaya
pengupasan tanah tahun berjalan.
As at January 1, 2014, the Group did not recognise any
deferred stripping asset in the financial statements. ISFAS
29 also does not impact the accounting policy of stripping
cost recognition in the current year.
Atas berlakunya ISAK 29, PSAK No. 33 (Revisi 2011), “Aktivitas
Pengupasan Lapisan Tanah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
pada Pertambangan Umum” dinyatakan dicabut melalui PPSAK No.
12, “Pencabutan PSAK No. 33: Aktivitas Pengupasan Lapisan
Tanah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup pada Pertambangan
Umum”. Pencabutan standar ini berlaku mulai 1 Januari 2014.
Due to the application of ISFAS 29, SFAS No. 33 (Revised
2011), “Stripping Activities and Environmental Management
in General Mining” was officially withdrawn through PPSAK
No. 12, “Withdrawal of SFAS No. 33: Stripping Activities
and Environmental Management in General Mining”. The
withdrawal of this standard was effective January 1, 2014.
Pernyataan yang Telah Dikeluarkan tapi Belum Berlaku Efektif
Berikut ini interpretasi dan revisi standar akuntansi yang telah
diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan dari Ikatan
Akuntan Indonesia di tahun 2014 dan efektif berlaku pada atau
setelah tanggal 1 Januari 2015, dimana penerapan dini tidak
diperkenankan:
b. Standards Issued which Are Not Yet Effective
The following are interpretation and revision of accounting
standards issued by Financial Accounting Standard Board
of the Institute of Accountants in 2014 and started effective
in beginning or after January 1, 2015 that early
implementation is prohibited:
•
PSAK 1 (revisi 2013): "Penyajian Laporan Keuangan"
•
•
PSAK 4 (revisi 2013): "Laporan Keuangan Tersendiri"
•
•
PSAK 15 (revisi 2013): "Investasi pada Entitas Asosiasi dan
Ventura Bersama"
PSAK 24 (revisi 2013): "Imbalan Kerja"
PSAK 46 (revisi 2014): "Pajak Penghasilan"
PSAK 48 (revisi 2014): "Penurunan Nilai Aset"
PSAK 50 (revisi 2014): "Instrumen Keuangan: Penyajian"
•
•
•
PSAK 55 (revisi 2014): "Instrumen Keuangan: Pengakuan dan
Pengukuran"
PSAK 60 (revisi 2014): "Instrumen Keuangan: Pengungkapan"
•
•
•
PSAK 65: "Laporan Keuangan Konsolidasian"
PSAK 66: "Pengaturan Bersama"
PSAK 67: "Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain"
•
•
•
•
•
PSAK 68: "Pengukuran Nilai Wajar"
ISAK 26 (revisi 2014): "Penilaian Ulang Derivatif Melekat"
•
•
•
•
•
•
•
Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasian
ini, manajemen masih melakukan evaluasi atas dampak potensial
dari standar-standar akuntansi tersebut di atas.
16
•
•
•
•
•
SFAS 1 (revised 2013): "Presentation of Financial
Statements"
SFAS 4 (revised 2013): "Separate Financial
Statements"
SFAS 15 (revised 2013): "Investments in Associates
and Joint Ventures"
SFAS 24 (revised 2013): "Employee Benefits"
SFAS 46 (revised 2014): "Income Tax"
SFAS 48 (revised 2014): "Impairment of Asset"
SFAS 50 (revised 2014): "Financial Instrument:
Presentation"
SFAS
55
(revised
2014):
"Financial
Instrument:Recognition and Measurement"
SFAS 60 (revised 2014): "Financial Instrument:
Disclosure"
SFAS 65: Consolidated Financial Statements"
SFAS 66: "Joint Arrangements"
SFAS 67: "Disclosures of Interests in Other Entities"
SFAS 68: "Fair Value Measurements"
IFAS 26 (revised 2014): "Reassessment of Embedded
Derivative"
As of the issuance date of the consolidated financial
statements, management is still evaluating the potential
impact of those accounting standards.
PT ATPK RESOURCES, Tbk. AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 AND DECEMBER
31, 2013
PT ATPK RESOURCES, Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014
DAN 31 DESEMBER 2013
(Expressed in Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI
a.
Laporan keuangan konsolidasian Grup telah disusun sesuai dengan
Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia yang meliputi Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar
Akuntansi Keuangan (ISAK) yang diterbitkan oleh Dewan Standar
Akuntansi Keuangan – Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI), serta
Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan
(Bapepam-LK) No. VIII.G.7 tentang “Pedoman Penyajian Laporan
Keuangan” dan Keputusan No. KEP-347/BL/2012 tentang penyajian
dan pengungkapan laporan keuangan emiten atau perusahaan
publik.
b.
c.
SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES
a. Compliance to the Financial Accounting Standards
Kepatuhan Terhadap Standar Akuntansi Keuangan
Dasar Pengukuran dan Penyusunan Laporan Keuangan
Konsolidasian
Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan asumsi
kelangsungan usaha serta atas dasar akrual, kecuali laporan arus
kas konsolidasian. Dasar pengukuran dalam penyusunan laporan
keuangan konsolidasian ini adalah konsep biaya perolehan, kecuali
beberapa akun tertentu yang didasarkan pengukuran lain
sebagaimana dijelaskan dalam kebijakan akuntansi masing-masing
akun tersebut.
The Group’s consolidated financial statements has been
prepared in accordance with Indonesian Financial
Accounting Standards which include the Statements of
Financial Accounting Standards (SFAS) and Interpretation
of Financial Accounting Standards (IFAS) issued by the
Financial Accounting Standards Board - Indonesian
Institute of Accountants (FASB-IIA) and Regulations from
Capital Market and Supervisory Board and Financial
Institution (Bapepam-LK) No. VIII.G.7 regarding the
“Preparation of Financial Statements” and Decree No. KEP347/BL/2012 regarding presentation and disclosure of
financial statements the issuer or public company.
b. Consolidated Financial Statements Presentation
The consolidated financial statements have been prepared
based on going concern assumption and accrual basis,
except for the consolidated statements of cash flows. Basis
of measurement in preparation of these consolidated
financial statements is the historical costs concept, except
for certain accounts which have been prepared on the basis
of other measurements as described in their respective
policies.
Laporan arus kas konsolidasian disajikan dengan metode langsung
(direct method) dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas
operasi, investasi dan pendanaan.
The consolidated statements of cash flows are prepared
using the direct method by classifying cash flows into
operating, investing and financing activities.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan
keuangan konsolidasian ini adalah Rupiah yang merupakan mata
uang fungsional Grup.
The reporting currency used in the preparation of the
consolidated financial statements is Indonesian Rupiah
which is the functional currency of the Group.
c. Principle of Consolidation
Prinsip Konsolidasian
Laporan keuangan konsolidasian mencakup laporan keuangan
Perusahaan dan entitas-entitas yang dikendalikan secara langsung
ataupun tidak langsung dengan persentase kepemilikan lebih dari
50%.
The consolidated financial statements incorporate the
financial statements of the Company and entities in which
the Company has ability to directly or indirectly exercise
control with ownership percentage of more than 50%.
Pengendalian juga ada ketika entitas induk memiliki setengah atau
kurang kekuasaan suara suatu entitas jika terdapat:
Control also exists when the parent owns half or less of the
voting power of an entity when there is:
kekuasaan yang melebihi setengah hak suara sesuai perjanjian
dengan investor lain;
kekuasaan yang mengatur kebijakan keuangan dan operasional
entitas berdasarkan anggaran dasar atau perjanjian;
a. power over more than half of the voting rights by virtue
of an agreement with other investors;
b. power to govern the financial and operating policies of
the entity under a statute or an agreement;
c.
kekuasaan untuk menunjuk atau mengganti sebagian besar
direksi atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas
melalui direksi atau organ tersebut; atau
c.
d.
kekuasaan untuk memberikan suara mayoritas pada rapat
dewan direksi atau organ pengatur setara dan mengendalikan
entitas melalui direksi atau organ tersebut.
power to appoint or remove the majority of the
members of the board of directors or equivalent
governing body and control of the entity is by that
board or body; or
d. power to cast the majority of votes at meetings of the
board of directors or equivalent governing body and
control of the entity is by that board or body.
Keberadaan dan dampak dari hak suara potensial yang dapat
dilaksanakan atau dikonversi pada tanggal periode pelaporan harus
dipertimbangkan ketika menilai apakah suatu entitas mempunyai
kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional
entitas lain.
The existence and effect of potential voting rights that
exercisable or convertible on the date of the reporting
period should be considered when assessing whether an
entity has the power to govern financial and operating
policies of another entity.
Entitas dikonsolidasikan sejak tanggal dimana pengendalian efektif
beralih kepada Perusahaan dan tidak lagi dikonsolidasikan sejak
Perusahaan tidak mempunyai pengendalian efektif.
The entities are consolidated from the date on which
effective control was transferred to the Company and are
no longer consolidated when the Company ceases to have
effective control.
a.
b.
17
PT ATPK RESOURCES, Tbk. AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 AND DECEMBER
31, 2013
PT ATPK RESOURCES, Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014
DAN 31 DESEMBER 2013
(Expressed in Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
c.
d.
c. Principle of Consolidation (Continued)
Prinsip Konsolidasian (Lanjutan)
Pengaruh dari seluruh transaksi dan saldo antara perusahaanperusahaan di dalam Grup yang material telah dieliminasi dalam
penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk mencerminkan
posisi keuangan dan hasil usaha Grup sebagai satu kesatuan.
The effects of all significant transactions and balances
between companies within the Group have been eliminated
in the consolidated financial statements to reflect the
financial position and results of operations of the Group as
one business entity.
Kerugian pada entitas anak yang tidak dimiliki secara penuh
diatribusikan kepada kepentingan non-pengendali (KNP) bahkan jika
hal ini mengakibatkan KNP mempunyai saldo defisit.
Losses of a non-wholly owned subsidiary are attributed to
the non-controlling interest (NCI) even if such losses result
in a deficit balance for the NCI.
Jika kehilangan pengendalian atas suatu entitas anak, maka Grup:
menghentikan pengakuan aset (termasuk goodwill) dan liabilitas
entitas anak;
In case of loss of control over a subsidiary, the Group:
- derecognizes the assets (including goodwill) and
liabilities of the subsidiary;
-
menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap KNP;
menghentikan pengakuan akumulasi atas selisih kurs, yang
dicatat pada ekuitas, jika ada;
-
derecognizes the carrying amount of any NCI;
derecognizes the cumulative translation differences
recorded in equity, if any;
-
mengakui nilai wajar atas pembayaran yang diterima;
-
recognizes the fair value of the consideration received;
-
mengakui nilai wajar atas setiap investasi yang tersisa;
mengakui setiap surplus atau defisit pada laporan laba rugi; dan
-
recognizes the fair value of any investment retained;
recognizes any surplus or deficit in profit or loss; and
-
mereklasifikasi bagian entitas induk atas komponen yang
sebelumnya diakui dalam pendapatan komprehensif lainnya
sebagai laba atau rugi atau laba ditahan.
-
reclassifies the parent’s share of components
previously recognized in other comprehensive income
to profit or loss or retained earnings, as appropriate.
KNP merupakan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari
entitas anak yang diatribusikan kepada kepemilikan atas ekuitas
yang secara langsung atau tidak langsung tidak dimiliki oleh
Perusahaan, yang disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif
konsolidasian dan sebagai ekuitas pada laporan posisi keuangan
konsolidasian, terpisah dari bagian yang diatribusikan kepada
pemilik entitas induk.
NCI represents the portion of the profit or loss and net
assets of the subsidiaries attributable to equity interests
that are not owned directly or indirectly by the Company,
which are presented in the consolidated statements of
comprehensive income and under the equity section of the
consolidated statements of financial position, respectively,
separately from the corresponding portion attributable to
the equity holders of the parent company.
Perubahan atas transaksi ekuitas entitas anak disajikan sebagai
penambahan modal dalam akun “Selisih Transaksi Perubahan
Ekuitas Entitas Anak" pada laporan posisi keuangan konsolidasian.
Transaction difference in equity changes of subsidiaries is
stated as an addition to equity in the account “Transaction
Concerning Equity Change of Subsidiary” in the
consolidated statements of financial position.
d. Cash and Cash Equivalents
Kas dan Setara Kas
Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan semua investasi yang
jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal
perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi
penggunaannya.
e.
SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (Continued)
Cash and cash equivalents consist of cash on hand and in
banks and all investments with have maturity date on of
three months or less from the dates of placement and not
pledged as a loans collateral.
e. Trade receivables and other receivables
Piutang usaha dan piutang lain-lain
Piutang usaha dan piutang lain-lain pada awalnya diakui sebesar
nilai wajar dan
selanjutnya diukur pada biaya perolehan
diamortisasi dengan menggunakan metode bunga efektif, kecuali
efek diskontonya tidak material, setelah dikurangi penyisihan
piutang ragu-ragu.
Trade and other receivables are recognized initially at fair
value and subsequently measured at amortized cost using
the effective interest method, except where the effect of
discounting would be immaterial, less provision for
impairment.
Penyisihan piutang ragu-ragu dibentuk pada saat terdapat bukti
obyektif bahwa saldo piutang tidak dapat ditagih. Piutang raguragu dihapuskan pada saat piutang tersebut tidak tertagih.
Provision for impairment is established when there is
objective evidence that the outstanding amounts will not
be collected. Provision is written-off during the period in
which they are determined to be not collectible.
18
PT ATPK RESOURCES, Tbk. AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 AND DECEMBER
31, 2013
PT ATPK RESOURCES, Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014
DAN 31 DESEMBER 2013
(Expressed in Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
f.
g.
f. Inventories
Persediaan
Persediaan batubara dinilai berdasarkan nilai terendah antara harga
perolehan atau nilai realisasi neto. Harga perolehan ditentukan
dengan metode biaya rata-rata. Biaya persediaan batubara
mencakup biaya penambangan, biaya langsung lainnya, dan alokasi
bagian biaya tidak langsung variabel dan tetap. Biaya tersebut tidak
termasuk biaya pinjaman. Nilai realisasi neto adalah estimasi harga
jual dalam kegiatan usaha biasa dikurangi estimasi biaya
penyelesaian dan estimasi biaya yang diperlukan untuk membuat
penjualan.
Coal inventories are stated at the lower of cost or net
realisable value. Cost is determined based on the average
cost method. The cost of coal inventories includes mining
costs, other direct costs and an appropriate portion of fixed
and variable overheads. It excludes borrowing costs. The
net realisable value is the estimated selling price in the
ordinary course of business less the estimated costs of
completion and the estimated costs necessary to make the
sale.
Persediaan suku cadang, bahan bakar, minyak pelumas, dan bahan
pendukung dinilai dengan harga perolehan dikurangi dengan provisi
persediaan usang dan bergerak lambat. Harga perolehan ditentukan
dengan metode harga rata-rata. Provisi persediaan usang dan
bergerak lambat ditentukan berdasarkan estimasi penggunaan atau
penjualan masing-masing jenis persediaan pada masa mendatang.
Bahan pendukung kegiatan pemeliharaan dicatat sebagai beban
produksi pada tahun atau periode digunakan.
Spare parts, fuel, lubricants and supplies are valued at cost
less a provision for obsolete and slow moving inventory.
Cost is determined based on the average cost method. A
provision for obsolete and slow moving inventory is
determined on the basis of estimated future usage or sale
of individual inventory items. Supplies of maintenance
materials are charged to production costs in the year or
period in which they are used.
g. Foreign Currency Transactions and Balances
Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing
Pembukuan Grup diselenggarakan dalam mata uang rupiah.
Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing
dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat terjadinya
transaksi. Pada tanggal neraca, Aset dan kewajiban moneter dalam
mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang
berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang
terjadi dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba-rugi tahun
yang bersangkutan.
The accounting and records of the Group are maintained in
Indonesian Rupiah. Transactions during the year in foreign
currencies are recorded at the rates of exchange prevailing
at the time the transactions are made. At balance sheet
date, monetary assets and liabilities denominated in foreign
currencies are adjusted to reflect the rates of exchange
prevailing at that date. The resulting gains or losses are
credited or charged to current operations.
Kurs tengah Bank Indonesia per 31 Desember 2014 dan 31
Desember 2013:
The average rate of Bank of Indonesia prevailing at
September 30, 2014 and 2013:
2014
31 Des / Dec 31
1 Dolar Amerika Serikat (USD)
1 Dolar Singapura (SGD)
1 Dolar Kanada (CAD)
12.44
9.42
10.73
Berdasarkan evaluasi manajemen, Grup tidak terkena dampak dari
PSAK 10 (Revisi 2010) mengenai Pengaruh Perubahan Kurs Valuta
Asing dengan pertimbangan harga penjualan batu bara walaupun
dalam mata uang USD, tetapi tidak mengikuti harga batu bara acuan
internasional, dimana harga penjualan sudah ditentukan pada harga
dan berlaku untuk jangka waktu yang telah disepakati bersama.
h.
SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (Continued)
2013
31 Des / Dec 31
12.19
9.63
11.44
1 US Dollar
1 Singapore Dollar
1 Canadian Dollar
Based on management's evaluation, the Group is not
exposed to the impact of SFAS 10 (Revised 2010) on the
Effects of Changes in Foreign Exchange consider to the
coal sales price that even the price in USD, however, such
price does not follow the international coal price, in which
the sales price has been determined with certain price and
valid for a period of time which has been agreed.
h. Related Parties
Pihak-pihak Berelasi
Grup mempunyai transaksi dengan pihak-pihak berelasi, dimana
dari definisi pihak-pihak berelasi sesuai PSAK No. 7 revisi 2010
adalah orang atau entitas yang terkait dengan entitas yang
menyiapkan laporan keuangannya (dalam pernyataan ini dirujuk
sebagai “entitas pelapor”). Definisi pihak-pihak berelasi adalah
sebagai berikut:
Group has engaged in transactions with related parties who
have a related party relationship. The definition used of
related party relationship appropriate with PSAK No. 7
revised 2010, regarding Related Party Disclosures. Related
parties are defined as follows:
Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi
dengan entitas pelapor jika orang tersebut :
1) A person or a close member of that person’s family is
related to the reporting entity if that person :
Memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas
entitas pelapor ;
a. Has control or joint control over the reporting entity
;
1)
a.
19
PT ATPK RESOURCES, Tbk. AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 AND DECEMBER
31, 2013
PT ATPK RESOURCES, Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014
DAN 31 DESEMBER 2013
(Expressed in Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
h.
2)
b.
Memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau
c.
Personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas
induk entitas pelapor.
Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi
salah satu hal berikut:
2) An entity is related to a reporting entity if any of the
following conditions applies:
Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok
usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan
entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain);
a.
The entity and the reporting entity are
members of the same group (which means
that each parent, subsidiary and fellow
subsidiary is related to the others);
b.
Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama
dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura
bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha,
yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya);
b.
One entity is an associate or joint venture of
the other entity (or an associate or joint
venture of a member of a group of which the
other entity is a member);
c.
Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak
ketiga yang sama;
c.
Both entities are joint ventures of the same
third party;
d.
Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga
dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas
ketiga;
d.
One entity is a joint venture of a third entity
and the other entity is an associate of the third
entity;
e.
Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pascakerja
untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau
entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas
pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program
tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan
entitas pelapor;
e.
The entity is a post-employment defined
benefit plan for the benefit of employees of
either the reporting entity or an entity related
to the reporting entity. If the reporting entity is
itself such a plan, the sponsoring employers
are also related to the reporting entity;
f.
Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh
orang yang diidentifikasikan dalam huruf a ; atau
f.
The entity is controlled or jointly controlled by
a person identified in (a) ; or
g.
Orang yang didentifikasikan dalam huruf (1) (a) memiliki
pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen
kunci entitas (atau entitas induk dari entitas)
A person identified in (1)(a) has significant
influence over the entity or is a member of the
key management personnel of the entity (or of
a parent of the entity).
All transactions made by the related parties, either
conducted by or not conducted under interest rate or price,
similar requirements and conditions as conducted by the
third party shall be disclosed in consolidated financial
statement.
g.
i. Prepaid Expenses
Biaya Dibayar Di muka
Biaya dibayar di muka diamortisasi sesuai masa manfaat dengan
menggunakan metode garis lurus.
j.
b. Has significant influence over the reporting entity;
or
c. Management personnel is a member of the key of
the reporting entity or of a parent of the reporting
entity.
a.
Semua transaksi dengan pihak-pihak berelasi, baik yang
dilakukan dengan atau tidak dengan tingkat bunga atau harga,
persyaratan dan kondisi sebagaimana dilakukan dengan pihak
ketiga, diungkapkan dalam Laporan Keuangan Konsolidasian.
i.
SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (Continued)
h. Related Parties (Continued)
Pihak-pihak Berelasi (Lanjutan)
Prepaid expenses are amortized over their beneficial
periods using the straight line method.
j. Fixed Assets
Aset Tetap
Aset tetap yang dimiliki dicatat berdasarkan biaya perolehan setelah
dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan
nilai.
Fixed assets are stated at cost less accumulated
depreciation and any accumulated impairment losses.
Aset tetap, setelah pengakuan awal, dinyatakan berdasarkan biaya
perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai.
Penyusutan aset tetap dihitung dengan menggunakan metode garis
lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap yang
bersangkutan. Taksiran masa manfaat ekonomis untuk masingmasing aset tetap adalah sebagai berikut:
Fixed assets, after initial recognition, are stated at cost less
accumulated depreciation and impairment losses.
Depreciation is computed using the straight-line method
based on the estimated useful lives of the assets as
follows:
20
PT ATPK RESOURCES, Tbk. AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 AND DECEMBER
31, 2013
PT ATPK RESOURCES, Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014
DAN 31 DESEMBER 2013
(Expressed in Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
j.
j. Fixed Assets (Continued)
Aset Tetap (Lanjutan)
Masa Manfaat / Useful Life
20 tahun/ years
4 - 20 tahun/ years
4 - 16 tahun/ years
4 tahun/ years
4 tahun/ years
4 tahun/ years
4 tahun/ years
Bangunan
Prasarana
Mesin dan alat berat
Peralatan
Perlengkapan kantor
Inventaris
Kendaraan
k.
SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (Continued)
Buildings
Infrastructures
Machineries and heavy equipments
Tools
Office furniture and fixtures
Office equipment and supplies
Vehicles
Tanah dinyatakan pada harga perolehan dan tidak disusutkan. Umur
ekonomik hak guna usaha, hak guna bangunan dan hak pakai, tidak
disusutkan, kecuali terdapat bukti bahwa perpanjangan hak
kemungkinan besar tidak dapat diperoleh. Biaya pengurusan legal
hak atas tanah ketika tanah diperoleh pertama kali diakui sebagai
bagian biaya perolehan aset tanah, sedangkan biaya perpanjangan
atas hak, diakui sebagai aset lain-lain dan amortisasi selama masa
manfaat hak yang diperoleh atau umur ekonomik tanah, mana yang
lebih pendek.
Land is stated at cost and is not depreciated. The economic
life of right to cultivate, right to build and use rights, not
depreciated, unless there is evidence that the extension of
rights most likely can not be obtained. The cost of legal
rights to the land when the land was first acquired is
recognized as part of the cost of land assets, while the cost
of the extension of the right to be recognized as other
assets and amortized over the useful life of the acquired
rights or economic life of the land, whichever is lower.
Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada saat
terjadinya, pemugaran dan penambahan dalam jumlah material
dikapitalisasi. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang
dijual, biaya perolehan dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan
dari kelompok Aset tetap yang bersangkutan. Laba atau rugi yang
terjadi dibukukan dalam laba rugi tahun yang bersangkutan.
The cost of maintenance and repairs is charged to income
as incurred; significant renewals and improvements are
capitalized. When assets are retired or otherwise disposed
of, their carrying values and the related accumulated
depreciation are removed from the accounts and any
resulting gain or loss is reflected as income for the year.
Apabila nilai tercatat aset lebih besar dari nilai yang dapat diperoleh
kembali, nilai tercatat aset harus diturunkan sesuai dengan nilai
yang dapat diperoleh kembali, yang merupakan nilai tertinggi antara
harga jual neto dan nilai pakai.
When the carrying amount of an asset is greater than its
estimated recoverable amount, it is written down
immediately to its recoverable amount, which is determined
as the higher of net selling price or value in use.
Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan di
review setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan
estimasi tersebut berlaku prospektip.
The estimated usefull lives, residual values and
depreciation method are reviewed at each year end, with
the effect of any changes in estimated accounted for on a
prospective basis.
Aset sewa pembiayaan disusutkan berdasarkan taksiran masa
manfaat ekonomis yang sama dengan aset yang dimiliki atau
disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara periode
masa sewa dan umur manfaatnya dengan metode garis lurus.
Assets held under finance leases are depreciated over their
expected useful lives on the same basis as owned assets
or where shorter, the term of the relevant lease and
depreciated using straight line method.
k. Exploration and Evaluation Assets
Aset Eksplorasi dan Evaluasi
Aktivitas eksplorasi dan evaluasi meliputi pencarian sumber daya
mineral setelah Grup memperoleh hak hukum untuk mengeksplorasi
suatu wilayah tertentu, penentuan kelayakan teknis, dan penilaian
komersial atas sumber daya mineral spesifik.
Exploration and evaluation activity involves the search for
mineral resources after the Group has obtained legal rights
to explore in a specific area, determination of the technical
feasibility and assessment of the commercial viability of an
identified resource.
Pengeluaran eksplorasi dan
berhubungan langsung dengan:
Exploration and evaluation expenditure comprises costs
that are directly attributable to:
evaluasi
meliputi
biaya
yang
-
perolehan hak untuk eksplorasi
-
-
kajian topografi, geologi, geokimia, dan geofisika
-
-
pengeboran eksplorasi
-
-
pemaritan dan pengambilan contoh; dan
aktivitas yang terkait dengan evaluasi kelayakan teknis dan
komersial atas penambangan sumber daya mineral.
-
-
21
-
acquisition of rights to explore;
topographical,
geological,
geophysical studies;
exploratory drilling;
geochemical
and
trenching and sampling; and
activities involved in evaluating the technical feasibility
and commercial viability of extracting mineral
resources.
PT ATPK RESOURCES, Tbk. AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 AND DECEMBER
31, 2013
PT ATPK RESOURCES, Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014
DAN 31 DESEMBER 2013
(Expressed in Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
k.
SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (Continued)
k. Exploration and Evaluation Assets (Continued)
Aset Eksplorasi dan Evaluasi (Lanjutan)
Biaya eksplorasi dan evaluasi yang berhubungan dengan suatu area
of interest dibebankan pada saat terjadinya kecuali biaya tersebut
dikapitalisasi dan ditangguhkan, berdasarkan area of interest,
apabila memenuhi salah satu dari ketentuan berikut
ini:
Exploration and evaluation expenditure related to an area
of interest is written off as incurred, unless it is capitalised
and carried forward, on an area of interest basis, provided
one of the following conditions is met:
(i)
terdapat hak untuk mengeksplorasi dan mengevaluasi suatu
area dan biaya tersebut diharapkan dapat diperoleh kembali
melalui keberhasilan pengembangan dan ekploitasi di area of
interest tersebut atau melalui penjualan atas area of interest
tersebut; atau
(ii) kegiatan ekplorasi dalam area of interest tersebut belum
mencapai tahap yang memungkinkan penentuan adanya
cadangan terbukti yang secara ekonomis dapat diperoleh, serta
kegiatan yang aktif dan signifikan dalam atau berhubungan
dengan area of interest tersebut masih
berlanjut.
(i) the rights of tenure of an area are current and it is
considered probable that the costs will be recouped
through successful development and exploitation of the
area of interest or, alternatively, by its sale; or
Biaya yang dikapitalisasi mencakup biaya-biaya yang berkaitan
langsung dengan aktivitas eksplorasi dan evaluasi pada area of
interest yang relevan, tidak termasuk aset berwujud yang dicatat
sebagai aset tetap. Biaya umum dan administrasi dialokasikan
sebagai aset eksplorasi atau evaluasi hanya jika biaya tersebut
berkaitan langsung dengan aktivitas operasional pada area of
interest yang relevan. Pengeluaran eksplorasi dan evaluasi yang
dikapitalisasi dihapusbukukan ketika kondisi tersebut di atas tidak
lagi terpenuhi.
Capitalised costs include costs directly related to
exploration and evaluation activities in the relevant area of
interest, and exclude physical assets, which are recorded in
fixed assets. General and administrative costs are allocated
to an exploration or evaluation asset only to the extent that
those costs can be related directly to operational activities
in the relevant area of interest.
Aset eksplorasi teridentifikasi yang diperoleh dalam suatu kombinasi
bisnis pada awalnya diakui sebagai aset pada nilai wajar pada saat
akusisi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan. Pengeluaran
eksplorasi dan evaluasi yang terjadi setelah perolehan aset
eksplorasi dalam suatu kombinasi bisnis dicatat dengan mengacu
pada kebijakan akuntansi di atas.
Capitalised exploration and evaluation expenditure is
written off where the above conditions are no longer
satisfied. Identifiable exploration and evaluation assets
acquired in a business combination are recognised initially
as assets at fair value on acquisition and subsequently at
cost less impairment charges. Exploration and evaluation
expenditure incurred subsequent to the acquisition of an
exploration asset in a business combination is accounted
for in accordance with the policy outlined above.
Oleh karena aset eksplorasi dan evaluasi tidak tersedia untuk
digunakan, maka aset tersebut tidak disusutkan.
As the exploration and evaluation assets are not available
for use, they are not depreciated.
Aset eksplorasi dan evaluasi diuji penurunan nilainya ketika fakta
dan kondisi mengindikasikan adanya penurunan nilai, yaitu:
Exploration and evaluation assets are assessed for
impairment if facts and circumstances indicate that
impairment may exist.
(ii) exploration activities in the area of interest have not yet
reached the stage which permits a reasonable
assessment of the existence or otherwise of
economically recoverable reserves and active and
significant operations in or in relation to the area of
interest are continuing.
a.
Periode entitas memiliki hak melakukan eksplorasi dalam
suatu wilayah tertentu telah kadaluarsa selama periode
berjalan atau akan kadaluarsa dalam waktu dekat, dan
diperkirakan tidak diperbarui;
a. The period for which the entity has the right to explore
in the specific area has expired during the period or will
expire in the near future, and is not expected to be
renewed;
b.
Pengeluaran substantif untuk eksplorasi dan evaluasi pada
pertambangan sumber daya mineral lebih lanjut dalam
wilayah tertentu tidak dianggarkan atau direncanakan;
b. Substantive expenditure on further exploration for and
evaluation of mineral resources in the specific area is
neither budgeted nor planned;
c.
Eksplorasi dan evaluasi pada pertambangan sumber daya
mineral dalam wilayah tertentu tidak menunjukkan
penemuan yang memenuhi skala ekonomis pertambangan
sumber daya mineral dan entitas telah memutuskan untuk
menghentikan aktivitas eksplorasi dan evaluasi sumber
daya mineral dalam wilayah tersebut;
c.
22
Exploration for and evaluation of mineral resources in
the specific area have not led to the discovery of
commercially viable quantities of mineral resources and
the entity has decided to discontinue such activities in
the specific area;
PT ATPK RESOURCES, Tbk. AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 AND DECEMBER
31, 2013
PT ATPK RESOURCES, Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014
DAN 31 DESEMBER 2013
(Expressed in Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
k.
l.
k. Exploration and Evaluation Assets (Continued)
Aset Eksplorasi dan Evaluasi (Lanjutan)
d.
Keberadaan data yang cukup mengindikasikan bahwa,
meskipun pengembangan pada suatu wilayah tertentu
sedang dalam proses pengerjaan, jumlah tercatat aset
eksplorasi dan evaluasi tidak dapat terpenuhi seluruhnya
dari keberhasilan pengembangan atau penjualan aset
tersebut.
d. Sufficient data exist to indicate that, although a
development in the specific area is likely to proceed,
the carrying amount of the exploration and evaluation
asset is unlikely to be recovered in full from successful
development or by sale.
l. Intangible Assets
Aset Tak Berwujud
Beban yang terjadi sehubungan dengan akuisisi anak perusahaan
seperti goodwill, dan perolehan atas software aplikasi akuntansi dan
perpajakan diakui sebagai Aset tak berwujud. Goodwill merupakan
selisih lebih antara harga perolehan investasi dengan proporsi nilai
wajar Aset bersih anak perusahaan pada saat perolehan. Aset tak
berwujud diamortisasi selama 4 tahun dengan metode garis lurus.
Cost related to acquirement of subsidiaries such goodwill,
and acquirement of tax and accounting applications
program recognized as intangible assets. Goodwill
represents excess of investment cost over the
proportionate underlying fair value of the acquired
subsidiaries' net assets at acquisition date. Intangible
assets is amortized using straight-line method over 4 years.
m. Revenues and Expenses Recognition
m. Pengakuan Pendapatan dan beban
Penjualan diakui pada saat hak kepemilikan beralih kepada pembeli
atau jasa telah diberikan kepada rekanan. Beban diakui sesuai
manfaatnya pada tahun yang bersangkutan (accrual basis ).
n.
SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (Continued)
Sales are recognized at the time of shipment when the title
passes to the buyer or services have given to the customer.
Expenses are recognized when incurred.
n. Financial Instruments
Instrumen Keuangan
Grup mengklasifikasikan instrumen keuangan sebagai berikut:
The Group classifies its financial instruments as follows:
Aset Keuangan
Financial Assets
Aset keuangan dikelompokkan menjadi 4 kategori, yaitu (i) aset
keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi (ii)
pinjaman yang diberikan dan piutang, (iii) investasi yang dimiliki
hingga jatuh tempo serta (iv) aset keuangan yang tersedia untuk
dijual. Klasifikasi ini tergantung dari tujuan perolehan aset keuangan
tersebut. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan
tersebut pada saat awal pengakuannya.
The Group classifies financial assets in one of the following
four categories as follows (i) financial assets at fair value
through profit or loss; (ii) loans and receivables; (iii) held-tomaturity investments; and (iv) available for sale financial
assets. This classification depends on the Group’s purpose
of financial assets’ acquisition. Management determined
financial assets’ classification at initial acquisition.
•
•
Aset Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar Melalui Laba
atau Rugi (FVTPL)
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau
rugi
adalah aset keuangan yang ditujukan untuk
diperdagangkan. Aset keuangan diklasifikasikan sebagai
diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau
dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti mengenai
pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini. Derivatif
diklasifikasikan sebagai aset diperdagangkan kecuali telah
ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai. Pada
tanggal laporan, Grup tidak memiliki aset keuangan yang diukur
pada nilai wajar melalui laba atau rugi.
•
Pinjaman yang Diberikan dan Piutang
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan
non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan
dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Pada saat
pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diakui
pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya
diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan
metode suku bunga efektif.
23
Financial Assets At Fair Value Through Profit or
Loss (FVTPL)
Financial assets which recognized at fair value through
profit or loss are financial assets for trading. Assets are
classified in this category when they are held principally
for the purpose of selling or repurchasing in the near
term and there is evidence of a recent actual pattern of
short-term profit-taking. Derivatives are classified as
trading assets, except as designated and effective as
hedging instruments.As of reporting date, the Group
has no financial assets at fair value through profit or
loss.
•
Loans and Receivables
Loans and receivables are non-derivative financial
assets with fixed or determinable payments that are not
quoted in an active market. At initial recognition, loans
and receivables are recognized at fair value plus
transaction costs and subsequently measured at
amortized cost using the effective interest rate method.
PT ATPK RESOURCES, Tbk. AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 AND DECEMBER
31, 2013
PT ATPK RESOURCES, Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014
DAN 31 DESEMBER 2013
(Expressed in Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
n.
SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (Continued)
n. Financial Instruments (Continued)
Instrumen Keuangan (Lanjutan)
Aset keuangan yang dikategorikan sebagai pinjaman yang
diberikan dan piutang adalah kas dan setara kas, piutang
usaha, piutang lain-lain dan piutang pihak berelasi - non usaha.
•
•
Investasi yang Dimiliki Hingga Jatuh Tempo
Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset
keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah
ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, dimana
manajemen mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk
memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo, selain:
Financial assets which classified as loans and
receivables are cash and cash equivalents, trade
receivable, other receivables and non - trade related
parties receivables.
•
Held-to-Maturity Investments
Held-to-maturity investments are non-derivative
financial assets with fixed or determinable payments
and fixed maturity that management has the positive
intention and ability to hold to maturity, other than:
a)
investasi yang pada saat pengakuan awal ditetapkan
sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar
melalui laporan laba rugi;
a) investments which from its initial recognition were
designated as financial assets measured at fair
value through profit or loss;
b)
investasi yang ditetapkan dalam kelompok tersedia untuk
dijual; dan
b) investments were designated as available for sale;
and
c)
investasi yang memenuhi definisi pinjaman yang diberikan
dan piutang.
c) investments that meet the definition of loans and
receivables.
Pada tanggal laporan, Grup tidak memiliki investasi yang
dimiliki hingga jatuh temponya.
As of reporting date, the Group has no held-to-maturity
investments.
•
Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual (AFS)
Available for Sale Financial Assets (AFS)
Aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual adalah
aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan untuk dimiliki
selama periode tertentu, dimana akan dijual dalam rangka
pemenuhan likuiditas atau perubahan suku bunga, valuta asing
atau yang tidak diklasifikasikan sebagai pinjaman yang
diberikan atau piutang, investasi yang diklasifikasikan dalam
kelompok dimiliki hingga jatuh tempo atau aset keuangan yang
diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi.
Financial assets available for sale are non-derivative
financial assets that held during a certain period with
intention for sale in order to fulfill liquidity needs,
changes in interest rates or foreign exchange, or are
not classified as loans and receivables, investments
that classified into held-to-maturity or financial assets at
fair value through profit or loss.
Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai
wajar diakui pada pendapatan komprehensif lainnya kecuali
untuk kerugian penurunan nilai, bunga yang dihitung dengan
metode suku bunga efektif dan laba rugi selisih kurs atas aset
moneter yang diakui sebagai laba atau rugi.
Gains or losses arising from changes in fair values are
recognized in other comprehensive income with the
exception of impariment losses, interest calculated
using the effective interest method, and foreign
exchange gains and losses on monetary assets which
are rcognized in profit or loss.
Pada tanggal laporan, Grup tidak memiliki aset keuangan
tersedia untuk dijual.
As of reporting date, the Group has no available for
sale financial assets
Penurunan Nilai Aset Keuangan
Impairment of Financial Assets
Aset keuangan, selain aset keuangan yang diukur pada nilai wajar
melalui laba atau rugi, dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai
pada setiap tanggal pelaporan. Aset keuangan diturunkan nilainya
bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih
peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan
peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus
kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara
handal.
Financial assets, other than those at fair value through
profit or loss, are assessed for indicators of impairment at
each reporting date. Financial assets are impaired where
there is objective evidence that, as a result of one or more
events that occurred after the initial recognition of the
financial asset, the estimated future cash flows of the
investment have been impacted.
Untuk aset keuangan lainnya, bukti obyektif penurunan nilai
termasuk sebagai berikut:
For all other financial assets, objective evidence of
impairment could include:
•
kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak
peminjam; atau
•
significant financial
counterparty; or
•
pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau
tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau
•
default or delinquency in interest or principal payments;
or
•
terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan
pailit atau melakukan reorganisasi keuangan.
•
it becoming probable that the borrower will enter
bankruptcy or financial reorganisation.
24
difficulty
of
the
issuer
or
PT ATPK RESOURCES, Tbk. AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 AND DECEMBER
31, 2013
PT ATPK RESOURCES, Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014
DAN 31 DESEMBER 2013
(Expressed in Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
n.
SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (Continued)
n. Financial Instruments (Continued)
Instrumen Keuangan (Lanjutan)
Untuk kelompok aset keuangan tertentu, seperti piutang, penurunan
nilai aset dievaluasi secara individual. Bukti objektif dari penurunan
nilai portofolio piutang dapat termasuk pengalaman Grup atas
tertagihnya piutang di masa lalu, peningkatan keterlambatan
penerimaan pembayaran piutang dari rata-rata periode kredit, dan
juga pengamatan atas perubahan kondisi ekonomi nasional atau
lokal yang berkorelasi dengan kegagalan pembayaran atas piutang.
For certain categories of financial asset, such as
receivables, the impairment value of assets are assessed
individually. Objective evidence of impairment for a portfolio
of receivables could include the Group’s past experience of
collecting payments, an increase in the number of delayed
payments in the portfolio past the average credit period, as
well as observable changes in national or local economic
conditions that correlate with default on receivables.
Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang
diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih
antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi
arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat
suku bunga efektif awal dari aset keuangan.
For financial assets carried at amortized cost, the amount of
the impairment is the difference between the asset’s
carrying amount and the present value of estimated future
cash flows, discounted at the financial asset’s original
effective interest rate.
Nilai tercatat aset keuangan tersebut dikurangi melalui penggunaan
cadangan penurunan nilai dan jumlah kerugian yang terjadi diakui
sebagai laba atau rugi. Jika pada periode berikutnya, jumlah
kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat
dikaitkan secara obyektif pada peristiwa yang terjadi setelah
penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan sepanjang
pemulihan tersebut tidak mengakibatkan nilai tercatat aset
keuangan melebihi biaya perolehan diamortisasi pada tanggal
pemulihan dilakukan. Jumlah pemulihan aset keuangan sebagai
laba atau rugi.
The carrying amount of the financial asset is reduced
through the use of an allowance of impairment account and
the amount of the loss is recognized as profit or loss. If in a
subsequent period, the amount of the impairment loss
decrease and the decrease can be related objectively to an
event occuring after the impairment was recognized, the
previously recognized impairment loss is reserved to the
extent that the carrying amount of the asset does not
exceed its amortized cost at the reversal. The ammount of
such reversal is recognized as profit or loss.
Jika aset keuangan tersedia untuk dijual dianggap menurun nilainya,
keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya telah diakui
dalam ekuitas direklasifikasi ke laporan laba rugi komprehensif
konsolidasian dalam periode yang bersangkutan.
When an AFS financial asset is considered to be impaired,
cumulative gains or losses previously recognized in equity
are
reclassified
to
consolidated
statements
of
comprehensive income in the period.
Pengecualian dari instrumen ekuitas tersedia untuk dijual, jika, pada
periode berikutnya, jumlah penurunan nilai berkurang dan
penurunan dapat dikaitkan secara obyektif dengan sebuah peristiwa
yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, kerugian
penurunan nilai yang sebelumnya diakui dipulihkan melalui laporan
laba rugi hingga nilai tercatat investasi pada tanggal pemulihan
penurunan nilai tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum
pengakuan kerugian penurunan nilai dilakukan.
With the exception of AFS equity instruments, if, in a
subsequent period, the amount of the impairment loss
decreases and the decrease can be related objectively to
an event occurring after the impairment was recognized,
the previously recognized impairment loss is reversed
through profit or loss to the extent that the carrying amount
of the investment at the date the impairment is reversed
does not exceed what the amortised cost would have been
had the impairment not been recognized.
Dalam hal efek ekuitas tersedia untuk dijual, kerugian penurunan
nilai yang sebelumnya diakui dalam laporan laba rugi komprehensif
tidak boleh dipulihkan melalui laporan laba rugi. Setiap kenaikan
nilai wajar setelah penurunan nilai diakui secara langsung ke
ekuitas.
In respect of AFS equity securities, impairment losses
previously recognized in statements of comprehensive
income are not reversed through profit or loss. Any
increase in fair value subsequent to an impairment loss is
recognized directly in equity.
Reklasifikasi Aset Keuangan
Reklasifikasi hanya diperkenankan dalam situasi yang jarang terjadi
dan dimana aset tidak lagi dimiliki untuk tujuan dijual dalam jangka
pendek. Dalam semua hal, reklasifikasi aset keuangan hanya
terbatas pada instrumen hutang. Reklasifikasi dicatat sebesar nilai
wajar aset keuangan pada tanggal reklasifikasi.
Reclassification of Financial Assets
Reclassification is only permitted in rare circumstances and
where the asset is no longer held for the purpose of selling
in the short-term. In all cases, reclassifications of financial
assets are limited to debt instruments. Reclassifications are
accounted for at the fair value of the financial asset at the
date of reclassification.
25
PT ATPK RESOURCES, Tbk. AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 AND DECEMBER
31, 2013
PT ATPK RESOURCES, Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014
DAN 31 DESEMBER 2013
(Expressed in Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
n.
SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (Continued)
n. Financial Instruments (Continued)
Instrumen Keuangan (Lanjutan)
Liabilitas Keuangan
Financial Liabilities
Liabilitas keuangan dikelompokkan ke dalam kategori (i) liabilitas
keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi dan (ii)
liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan
diamortisasi.
Financial liabilities are classified into (i) financial liabilities at
fair value through profit or loss and (ii) financial liabilities at
amortized cost.
•
•
•
Liabilitas Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar Melalui
Laba atau Rugi (FVTPL)
Financial Liabilities at Fair Value Through Profit or
Loss (FVTPL)
Nilai wajar liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar
melalui laba atau rugi adalah liabilitas keuangan yang ditujukan
untuk diperdagangkan. Liabilitas keuangan diklasifikasikan
sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan
dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti
mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek terkini.
Derivatif diklasifikasikan sebagai liabilitas diperdagangkan
kecuali ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai.
The fair value of financial liabilities measured at fair
value through profit or loss are the financial liabilities
that are designated for trade. Financial liabilities are
classified for trade if acquired primarily for the purpose
of selling or repurchasing in the near term and there is
evidence of a pattern of short-term profit taking.
Derivatives are classified as trading liabilities except
those effectively designated as hedging instruments.
Grup tidak memiliki liabilitas keuangan yang diukur pada nilai
wajar melalui laba atau rugi.
The Group has no financial liabilities at fair value
through profit or loss.
Liabilitas Keuangan yang Diukur Dengan Biaya Perolehan
Diamortisasi
•
Financial Liabilities at Amortized Cost
Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas
keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
dikategorikan dan diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
Financial liabilities not classified as financial liabilities
at fair value through profit or loss are categorized and
measured using amortized cost.
Liabilitas keuangan yang dikategorikan sebagai liabilitas
keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi
adalah utang usaha, utang lain-lain, biaya akrual, dan utang
pihak berelasi - non usaha.
Financial liabilities which categorized into financial
liabilities at amortized cost are trade payables, other
payables, accrued expenses, and non - trade related
parties payables.
Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas Keuangan
Derecognition of Financial Assets and Liabilities
Grup menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya
jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset
berakhir, atau Grup mentransfer aset keuangan dan secara
substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas
kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Grup tidak
mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh
risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan
aset yang ditransfer, maka Grup mengakui keterlibatan
berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait
sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar.
The Group derecognizes a financial asset only when
the contractual rights to the cash flows from the asset
expire, or when it transfers the financial asset and
substantially all the risks and rewards of ownership of
the asset to another entity. If the Group neither
transfers nor retains substantially all the risks and
rewards of ownership and continues to control the
transferred asset, the Group recognizes its retained
interest in the asset and an associated liability for
amounts it may have to pay.
Jika Grup memiliki secara subtansial seluruh risiko dan manfaat
kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Grup masih
mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang
dijamin sebesar pinjaman yang diperoleh.
If the Group retains substantially all the risks and
rewards of ownership of a transferred financial asset,
the Group continues to recognize the financial asset
and also recognizes a collateralised borrowing for the
proceeds received.
Saling Hapus antar Instrumen Keuangan
Aset keuangan dan liabilitas keuangan disajikan secara saling
hapus dan nilai bersihnya disajikan di dalam laporan posisi
keuangan konsolidasian jika terdapat hak yang berkekuatan
hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah
diakui tersebut dan ada niat untuk menyelesaikan secara neto,
atau merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara
simultan.
Offsetting Financial Instruments
Financial assets and liabilities are offset and the net
amount are reported in the consolidated statements of
financial position when there is a legally enforceable
right to offset the recognized amounts and there is an
intention to settle on a net basis, or realize the asset
and settle the liability simultaneously.
26
PT ATPK RESOURCES, Tbk. AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 AND DECEMBER
31, 2013
PT ATPK RESOURCES, Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014
DAN 31 DESEMBER 2013
(Expressed in Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
n.
o.
n. Financial Instruments (Continued)
Instrumen Keuangan (Lanjutan)
•
SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (Continued)
Liabilitas Keuangan yang Diukur Dengan Biaya Perolehan
Diamortisasi (Lanjutan)
•
Financial Liabilities at Amortized Cost (Continued)
Metode Suku Bunga Efektif
Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan
untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen
keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan
bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah
suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi
penerimaan kas di masa datang (mencakup seluruh komisi dan
bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam
kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku
bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto
lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika
lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk
memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat
pengakuan awal.
Effective Interest Method
The effective interest method is a method of calculating
the amortized cost of a financial instrument and of
allocating interest income over the relevant period. The
effective interest rate is the rate that exactly discounts
estimated future cash receipts (including all fees on
points paid or received that form an integral part of the
effective interest rate, transaction costs and other
premiums or discounts) through the expected life of the
financial instrument, or, where appropriate, a shorter
period to the net carrying amount on initial recognition.
Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk
instrumen keuangan selain dari instrumen keuangan yang
diukur dengan nilai wajar melalui laba atau rugi.
Income is recognized on an effective interest basis for
financial instruments other than those financial
instruments at FVTPL.
o. Impairment of Non - Financial Assets
Penurunan Nilai Aset - Non Keuangan
Pada tanggal pelaporan, Grup menelaah nilai tercatat aset non
keuangan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset
tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi
tersebut, nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset diestimasi
untuk menentukan tingkat kerugian penurunan nilai (jika ada). Bila
tidak memungkinkan untuk mengestimasi nilai yang dapat diperoleh
kembali atas suatu aset individu, Grup mengestimasi nilai yang
dapat diperoleh kembali dari unit penghasil kas atas aset ( UPK).
At the reporting date, Group review the carrying value of
non-financial assets to determine whether there is any
indication that those assets have suffered an impairment
loss. If any indication exists, the recoverable value of the
asset is estimated to determine the extent of impairment
loss (if any). If it is not possible to estimate the recoverable
amount of an individual asset, Group estimates the
recoverable amount of the cash-generating unit of the asset
(UPK).
Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset individual adalah
jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset atau UPK dikurangi
biaya untuk menjual dengan nilai pakainya, kecuali aset tersebut
tidak menghasilkan arus kas masuk yang sebagian besar
independen dari aset atau kelompok aset lain. Jika nilai tercatat aset
lebih besar daripada jumlah terpulihkannya, maka aset tersebut
dipertimbangkan mengalami penurunan nilai dan nilai tercatat aset
diturunkan menjadi sebesar nilai terpulihkannya. Rugi penurunan
nilai dari operasi yang berkelanjutan diakui pada laba rugi.
Recoverable amount is determined for an individual asset is
the higher amount between the fair value of an asset or
UPK less costs to sell and its value in use, unless the asset
does not generate cash inflows that are largely independent
of those from other assets or groups of assets. If the
carrying amount of an asset exceeds its recoverable
amount, the asset is considered impaired and the carrying
value of assets reduced to its recoverable amount.
Impairment losses of continuing operations are recognized
in profit or loss.
Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan neto
didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto
sebelum pajak yangmenggambarkan penilaian pasar kini dari nilai
waktu uang dan risiko spesifik atas aset. Dalam menentukan nilai
wajar dikurangi biaya untuk menjual, digunakan harga penawaran
pasar terakhir, jika tersedia. Jika tidak terdapat transaksi tersebut,
Kelompok Usaha menggunakan model penilaian yang sesuai untuk
menentukan nilai wajar aset. Perhitungan-perhitungan ini dapat
didukung oleh penilaian multiple atau indikator nilai wajar yang
tersedia.
In calculating the value in use, the estimated future net
cash flows are discounted to their present value using a pretax discount rate which describes the current market
assessments of the time value of money and the risks
specific to the asset. In determining fair value less costs to
sell, recent market transactions, if available. If there are no
such transactions, Business Group uses appropriate
valuation model to determine the fair value of assets. These
calculations can be supported by multiple assessment or
other available fair value indicators.
27
PT ATPK RESOURCES, Tbk. AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 AND DECEMBER
31, 2013
PT ATPK RESOURCES, Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014
DAN 31 DESEMBER 2013
(Expressed in Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
o.
o. Impairment of Non - Financial Assets (Continued)
Penurunan Nilai Aset Non - Keuangan (Lanjutan)
Kerugian penurunan nilai dari operasi yang berkelanjutan, jika ada,
diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sesuai
dengan kategori biaya yang konsisten dengan fungsi dari aset yang
diturunkan nilainya.
Impairment losses of continuing operations, if any, are
recognized in the consolidated statement of comprehensive
income in accordance with the cost categories consistent
with the function of the impaired assets.
Untuk aset selain goodwill , penilaian dilakukan pada akhir setiap
tanggal pelaporan apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan
nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya mungkin tidak ada
lagi atau mungkin telah menurun.
For assets other than goodwill, an assessment is made at
each reporting date whether there is any indication that an
impairment loss has been recognized in previous periods
maybe not longer exist or may have decreased.
Jika indikasi dimaksud ditemukan, maka entitas mengestimasi
jumlah terpulihkan aset atau UPK tersebut. Kerugian penurunan nilai
yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk aset selain
goodwill dibalik hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang
digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak
rugi penurunan nilai terakhir diakui. Dalam hal ini, jumlah tercatat
aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Pembalikan tersebut
dibatasi sehingga jumlah tercatat aset tidak melebihi jumlah
terpulihkannya maupun jumlah tercatat, neto setelah penyusutan,
seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk
aset tersebut pada tahun sebelumnya.
If indication exists, the entity shall estimate the recoverable
amount of the asset or UPK. Impairment losses recognized
in prior periods for an asset other than goodwill is reversed
only if there is a change in the assumptions used to
determine the asset's recoverable amount since the last
impairment loss was recognized. In this case, the carrying
amount of the asset is increased to its recoverable amount.
The reversal is limited so that the carrying amount of the
asset does not exceed its recoverable amount and the
carrying amount, net of depreciation, had no impairment
loss been recognized for the asset in prior years.
Pembalikan rugi penurunan nilai diakui sebagai laba rugi. Setelah
pembalikan tersebut, penyusutan aset tersebut disesuaikan di
periode mendatang untuk mengalokasikan jumlah tercatat aset yang
direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis
selama sisa umur manfaatnya.
Reversal of impairment loss is recognized in profit or loss.
After such a reversal, the depreciation of assets is adjusted
in future periods to allocate the asset's revised carrying
amount, less any residual value, on a systematic basis over
its remaining useful life.
Goodwill is tested for impairment annually and when
circumstances indicate that the carrying value may be
impaired. Impairment for goodwill by assessing the
recoverable amount of each CGU (or group of CGUs) of the
goodwill related. If the recoverable amount of the CGU is
less than its carrying amount, an impairment loss is
recognized. Impairment losses relating to goodwill can not
be reversed in future periods.
Goodwill diuji untuk penurunan nilai setiap tahun dan ketika terdapat
suatu indikasi bahwa nilai tercatatnya mungkin mengalami
penurunan nilai. Penurunan nilai bagi goodwill ditetapkan dengan
menentukan jumlah tercatat tiap UPK (atau kelompok UPK) terkait
dari goodwill tersebut. Jika jumlah terpulihkan UPK kurang dari
jumlah tercatatnya, rugi penurunan nilai diakui. Rugi penurunan nilai
terkait goodwill tidak dapat dibalik pada periode berikutnya.
p.
q.
SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (Continued)
p. Earnings Per Share
Laba Per Saham Dasar
Laba per saham dihitung dengan membagi total laba yang dapat
diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan rata-rata
tertimbang saham yang beredar selama tahun yang bersangkutan.
Earnings per share is computed by dividing the total income
attributable to owner of the parent company with weighted
average number of shares outstanding reported during the
period.
Laba per saham dilusian mempertimbangkan pula efek lain yang
diterbitkan bagi semua efek berpotensi saham biasa yang sifatnya
dilutif yang beredar sepanjang periode pelaporan.
Diluted earnings per share accounted for other securities
potentially having dilutive effect to ordinary shares which
outstanding during the reporting period.
q. Taxation
Perpajakan
Semua perbedaan temporer antara jumlah tercatat Aset dan
kewajiban dengan dasar pengenaan pajaknya diakui sebagai pajak
tangguhan dengan metode kewajiban (liability method). Tarif pajak
yang berlaku saat ini dipakai dalam menentukan pajak tangguhan.
Deferred income tax is provided using the liability method,
for all temporary differences arising between the tax bases
of assets and liabilities and their carrying values for
financial reporting purposes. Currently enacted tax rates
are used to determine deferred income tax.
Aset pajak tangguhan yang berasal dari saldo rugi fiskal diakui
apabila besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal pada masa
mendatang akan memadai untuk dikompensasi dengan saldo rugi
fiskal yang belum digunakan.
Deferred tax assets relating to the carry forward of unused
tax losses are recognized to the extent that it is probable
that future taxable profit will be available against which the
unused tax losses can be utilized.
Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat surat
ketetapan pajak diterima atau, jika mengajukan keberatan, pada
saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan.
Amendments to taxation obligations are recorded when an
assessment is received or, if appealed against, when the
results of the appeal are determined.
28
PT ATPK RESOURCES, Tbk. AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 AND DECEMBER
31, 2013
PT ATPK RESOURCES, Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014
DAN 31 DESEMBER 2013
(Expressed in Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3
3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
r.
s.
SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (Continued)
r. Leases
Sewa
Sewa, dimana porsi signifikan atas risiko dan manfaat kepemilikan
aset masih berada ditangan lessor, diklasifikasikan sebagai sewa
operasi. Pembayaran sewa operasi (dikurangi dengan insentif yang
diterima dari lessor) dibebankan dalam laba rugi dengan metode
garis lurus selama masa sewa.
Leases in which a significant portion of the risks and
rewards of ownership are retained by the lessor are
classified as operating leases. Payments made under
operating leases (net of any incentives received from the
lessor) are charged to profit or loss on a straight-line basis
over the year of the lease.
Sewa aset tetap dimana Grup memiliki secara substansial seluruh
risiko dan manfaat kepemilikan aset diklasifikasikan sebagai sewa
pembiayaan. Sewa pembiayaan dikapitalisasi pada awal masa sewa
sebesar nilai yang lebih rendah antara nilai wajar aset sewa atau
nilai kini pembayaran sewa minimum.
Leases of fixed assets where the Group has substantially
control all the risks and rewards of ownership are classified
as finance leases. Finance leases are capitalised at the
lease’s commencement at the lower of the fair value of the
leased property or the present value of the minimum lease
payments.
Setiap pembayaran sewa dialokasikan antara bagian yang
merupakan pelunasan liabilitas dan beban keuangan. Unsur bunga
dari biaya keuangan dibebankan dalam laba rugi selama masa sewa
sehingga menghasilkan suatu tingkat suku bunga periodik yang
konstan atas saldo liabilitas setiap tahun.
Each lease payment is allocated between the liability and
finance charges. The interest element of the finance cost is
charged to profit or loss over the lease period so as to
produce a constant periodic rate of interest on the
remaining balance of the liability for each year.
Aset tetap yang diperoleh melalui sewa pembiayaan disusutkan
dengan metode yang sama dengan aset tetap yang dimiliki sendiri.
Jika tidak terdapat kepastian yang memadai bahwa Grup akan
memiliki aset tersebut pada akhir masa sewa, aset tersebut
disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara umur
manfaat aset dan masa sewa.
Fixed assets acquired under finance leases are depreciated
similarly to owned assets. If there is no reasonable certainty
that the Group will hold the ownership by the end of the
lease term, the asset is depreciated over the shorter of the
useful life of the asset and the lease term.
s. Employee Benefits
Imbalan Pasca Kerja
Imbalan Kerja Jangka Pendek
Imbalan kerja jangka pendek diakui pada saat terhutang kepada
karyawan berdasarkan metode akrual.
Short-term Employee Benefits
Short-term employee benefits are recognized when they
accrue to the employee.
Imbalan Pasca Kerja
Imbalan pasca kerja seperti pensiun, uang pisah dan uang
penghargaan masa kerja dihitung berdasarkan Undang-Undang
Ketenagakerjaan No. 13/2003 (”UU 13/2003”).
Post-employment Benefits
Post-employment benefits such as retirement, severance
and service payments are calculated based on Labour Law
No. 13/2003 (“Law 13/2003”).
Nilai kini liabilitas imbalan kerja dihitung menggunakan metode
Projected Unit Credit dan tergantung pada pemilihan asumsi yang
digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah
tersebut. Asumsi tersebut antara lain: tingkat diskonto, tingkat
pengunduran diri karyawan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan
tingkat kematian. Perubahan asumsi ini akan mempengaruhi jumlah
tercatat imbalan pasca kerja.
The present value of post-employment benefit obligations is
calculated based on Projected Unit Credit Method and
depends on the selection of certain assumptions used by
the independent actuaries in calculating such amount.
Assumptions include: discount rates, employee resignation,
level of disability, retirement age and mortality rates.
Changes in these assumptions will affect the carrying
amount of post-employment benefits.
Grup menentukan tingkat diskonto yang sesuai pada akhir periode
pelaporan, yakni tingkat suku bunga yang harus digunakan untuk
menentukan nilai kini arus kas keluar masa depan estimasian yang
diharapkan untuk menyelesaikan liabilitas. Dalam menentukan
tingkat suku bunga yang sesuai, Grup mempertimbangkan tingkat
suku bunga obligasi pemerintah yang didenominasikan dalam mata
uang imbalan akan dibayar dan memiliki jangka waktu yang serupa
dengan jangka waktu liabilitas yang terkait.
Group determines the appropriate discount rate at the end
of the reporting period, which is the interest rate that should
be used to determine the present value of future cash flows
expected to complete estimation of liability. In determining
the appropriate level of interest rates, the Group considers
the interest rates of government bonds that are
denominated in the currency of the liability will be paid and
that have similar maturity period to the period of the related
liability.
Asumsi kunci liabilitas imbalan pasca kerja sebagian ditentukan
berdasarkan kondisi pasar saat ini. Informasi tambahan
diungkapkan pada Catatan No. 16.
Key assumptions of post-employment benefit liabilities are
determined based in part on current market conditions.
Additional information is disclosed in Note No. 16.
29
PT ATPK RESOURCES, Tbk. AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 AND DECEMBER
31, 2013
PT ATPK RESOURCES, Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014
DAN 31 DESEMBER 2013
(Expressed in Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
t.
t. Informasi Segmen
Informasi Segmen
Sebuah segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas:
An operating segment is a component of entity which:
•
yang terlihat dalam aktivitas bisnis yang memperoleh
pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan
dan beban yang terkait dengan transaksi dengan komponen lain
dari entitas yang sama);
•
involves with business activities to generate income
and expenses (include income and expenses relating
to the transactions with other components with the
same entity);
•
hasil operasinya dikaji ulang secara berkala oleh kepala
operasional untuk pembuatan keputusan tentang sumber daya
yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai
kinerjanya; dan
•
operations result is observed regularly by chief decision
maker to make decisions regarding the allocation of
resources and to evaluate the works; and
•
tidak tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan selain
daripada segmentasi penjualan.
•
separated financial information is not available except
for the sales segmentation.
Grup melakukan segmentasi pelaporan berdasarkan informasi
keuangan yang digunakan oleh pengambil keputusan operasional
dalam mengevaluasi kinerja segmen dan menentukan alokasi
sumber daya yang dimilikinya. Segmentasi berdasarkan aktivitas
dari setiap kegiatan operasi entitas legal di dalam Grup. Seluruh
transaksi antar segmen telah dieliminasi.
u.
SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (Continued)
Group segments its financial reporting based on the
financial information used by the chief operating decision
maker in evaluating the performance of segments and in
the allocation of resources. The segments are based on the
activities of each of the operating legal entities within the
Group. All transactions between segments have been
eliminated.
u. Transaction Differences in Equity Changes of
Subsidiary
Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas
Pada Entitas Anak
Apabila nilai ekuitas entitas anak yang menjadi bagian perusahaan
investor sesudah transaksi perubahan ekuitas entitas anak berbeda
dari nilai ekuitas entitas anak yang menjadi bagian perusahaan
investor sebelum transaksi perubahan ekuitas entitas anak, maka
perbedaan tersebut, oleh investor diakui sebagai bagian dari ekuitas
dengan akun “Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Entitas Anak".
If the equity value of a subsidiary which becomes part of an
investor company following transactions concerning equity
changes in that subsidiary is difference with the equity
value of a subsidiary company which became part of the
investor company prior to transactions concerning equity
changes in that subsidiary, then the difference is stated by
investors as part of equity through “Transaction Differences
in Equity Changes of Subsidiaries” accounts.
Pada saat pelepasan investasi yang bersangkutan, jumlah selisih
transaksi perubahan ekuitas entitas anak yang terkait diakui sebagai
pendapatan atau beban dalam periode yang sama pada waktu
keuntungan atau kerugian pelepasan diakui.
At the time of release of the investment concerned,
transaction differences in equity changes in subsidiaries
involved are stated as income or expenses for the same
period as when profits or losses from the release are
stated.
30
PT ATPK RESOURCES, Tbk. AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 AND DECEMBER
31, 2013
PT ATPK RESOURCES, Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014
DAN 31 DESEMBER 2013
(Expressed in Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
4.
4. CASH AND CASH EQUIVALENTS
KAS DAN SETARA KAS
Details of cash and cash equivalents are as follow:
Rincian kas dan setara kas sebagai berikut:
2014
31 Des/Dec 31
Kas
Rupiah
USD (2014: Nihil; 2013: $21,0)
Sub Jumlah
Bank - Pihak Ketiga
Rupiah
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Internasional
Indonesia Tbk
PT Bank OCBC NISP Tbk
PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Bank Artha Graha
Internasional Tbk
PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk
USD
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
(2014: $20,0; 2013: $21,0)
PT Bank OCBC NISP Tbk
(2014: $16,9; 2013: $37,9)
PT Bank CIMB Niaga Tbk
(2014: $9,1; 2013: $9,1)
871,620
-871,620
75,835
256,770
332,605
1,281,024
264,530
137,772
2,210,460
73,265
72,416
36,377
26,477,793
29,895
37,409
11,463
11,463
4,753
1,743,828
90,824
28,995,616
247,584
258,116
209,719
462,167
Sub Jumlah
113,166
570,469
2,314,297
111,377
831,660
29,827,276
Jumlah
3,185,917
30,159,881
Tidak terdapat kas dan setara kas dengan pihak berelasi dan yang
dijadikan sebagai jaminan.
5.
2013
31 Des/Dec 31
Cash on Hand
Rupiah
(2014: Nil; 2013: $21.0) USD
Sub Total
Cash in Bank - Third Parties
Rupiah
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Internasional
Indonesia Tbk
PT Bank OCBC NISP Tbk
PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Bank Artha Graha
Internasional Tbk
PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk
USD
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
(2014: $19.9; 2013: $21.0)
PT Bank OCBC NISP Tbk
(2014: $16.9; 2013: $37.9)
PT Bank CIMB Niaga Tbk
(2014: $9.1; 2013: $9.1)
Sub Total
Total
There are no cash and cash equivalents with related parties and
have been pledged as collateral.
5. TRADE RECEIVABLES
PIUTANG USAHA
Akun ini merupakan tagihan kepada rekanan atas penjualan batu bara
dan jasa eksplorasi dengan rincian sebagai berikut:
This accounts represent trade receivables from third parties related
to sales of coal and exploration services to customers are as follow:
a.
a.
Berdasarkan Pelanggan
2014
31 Des/Dec 31
By Customer
2013
31 Des/Dec 31
Related Party
Pihak Berelasi
PT Bara Jaya Utama
Pihak Ketiga
Great Wall Driling Company
PT Karya Sukses Nusantara
Dikurangi:
Akumulasi penurunan nilai
Jumlah
512,188,458
33,000
16,470
(49,470)
512,188,458
31
53,837,855
33,000
16,470
(49,470)
53,837,855
PT Bara Jaya Utama
Third Parties
Great Wall Driling Company
PT Karya Sukses Nusantara
Less:
Allowance for impairment
Total
PT ATPK RESOURCES, Tbk. AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 AND DECEMBER
31, 2013
PT ATPK RESOURCES, Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014
DAN 31 DESEMBER 2013
(Expressed in Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
5.
5. TRADE RECEIVABLES (Continued)
PIUTANG USAHA (Lanjutan)
b.
b.
Berdasarkan Mata Uang
2014
31 Des/Dec 31
Rupiah
USD
(2014: $41,173; 2013: $4,417)
Dikurangi:
Akumulasi penurunan nilai
Jumlah
c.
2013
31 Des/Dec 31
49,470
49,470
512,188,458
53,837,855
(49,470)
512,188,458
(49,470)
53,837,855
c.
Mutasi Penyisihan Penurunan Nilai Piutang
2014
31 Des/Dec 31
d.
Allowance
for
Impairment
of
Trade
2013
31 Des/Dec 31
49,470
--
49,470
--
Beginning balance
Addition (Deduction)
Saldo akhir
49,470
49,470
Ending balance
Berdasarkan hasil penelaahan dari masing-masing akun piutang
usaha pada akhir tahun, manajemen Grup berkeyakinan bahwa
penyisihan penurunan nilai piutang telah memadai untuk menutup
kemungkinan kerugian atas penurunan nilai piutang.
Based on a review of the status of the individual trade receivable
accounts at the end of the years, the Group’s management believes
such provision is sufficient to cover possible losses from the
impairment of receivables.
Berdasarkan Umur
d.
Lancar
Jatuh tempo 1 - 30 hari
Jatuh tempo 31 - 60 hari
Jatuh tempo 61 - 90 hari
Jatuh tempo lebih dari 90 hari
Dikurangi:
Akumulasi penurunan nilai
Jumlah
(49,470)
(49,470)
512,188,458
53,837,855
Total
6. OTHER RECEIVABLES
a. Maturity Within One Year
2014
31 Des/Dec 31
Jumlah
Current
Overdue by 1 -30 days <
Overdue by 31 - 60 days <
Overdue by 61 - 90 days <
Overdue by more than 90 days <
Less:
Provision for impairment
There is no trade receivable that has been pledged as collateral.
Piutang Lain - Lain - Lancar
Pihak ketiga :
Deposit
Konsultan Hukum
Karyawan
PT Karya Sukses Nusantara
Great Wall Driling Company
Dayen Environmental Ltd
Lainnya (di bawah Rp 100.000)
Dikurangi:
Akumulasi penurunan nilai
Sub Jumlah
2013
31 Des/Dec 31
53,837,855
--49,470
PIUTANG LAIN-LAIN
Pihak Berelasi :
PT Energy Gabus Pratama
Dikurangi:
Akumulasi penurunan nilai
Sub Jumlah
By Aging Schedule
154,243,632
88,282,948
52,368,170
217,343,177
Tidak terdapat piutang usaha yang dijadikan sebagai jaminan.
a.
Movement of
Receivables
Rupiah
USD
(2014: $41,173; 2013: 4,417)
Less:
Allowance for impairment
Total
Saldo awal
Penambahan (Pengurangan)
2014
31 Des/Dec 31
6.
By Currency
2013
31 Des/Dec 31
Related parties:
PT Energy Gabus Pratama
Less:
Allowance for impairment
Sub Total
9,405
9,405
(9,405)
--
(9,405)
--
805,216
500,000
325,441
34,500
33,000
12,763
437,261
664,010
2,500,000
249,241
34,500
33,000
12,763
434,261
(1,198,676)
949,505
(640,068)
3,287,706
Third parties:
Deposits
Legal Consultant
Employees
PT Karya Sukses Nusantara
Great Wall Driling Company
Dayen Environmental Ltd
Others (less than Rp 100,000)
Less:
Allowance for impairment
Sub Total
949,505
3,287,706
Total
32
PT ATPK RESOURCES, Tbk. AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 AND DECEMBER
31, 2013
PT ATPK RESOURCES, Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014
DAN 31 DESEMBER 2013
(Expressed in Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
6.
6. OTHER RECEIVABLES (Continued)
PIUTANG LAIN-LAIN (Lanjutan)
b.
b. Maturity Over One Year
Piutang Lain - Lain - Tidak Lancar
2014
31 Des/Dec 31
Pihak Berelasi :
PT Bara Jaya Utama
PT Pacific Prima Coal
Sub Jumlah
c.
-2,505,000
2,505,000
2,300
300
2,300
300
(2,600)
--
(2,600)
--
Third parties:
PT Tuhup Coal Mining
PT Damanka Prima
Less:
Allowance for impairment
Sub Total
56,161,918
2,505,000
Total
Piutang pihak berelasi - non usaha kepada PT Pacific Prima Coal
(PPC) dan PT Bara Jaya Utama (BJU) merupakan pinjaman yang
diberikan oleh Grup untuk kegiatan operasional, tanpa dikenakan
bunga, jaminan dan jangka waktu pengembalian yang pasti.
Non - trade related parties receivables to PT Pacific Prima Coal
(PPC) and PT Bara Jaya Utama (BJU) represent loans from Group
that used for operational activities, subject no interest or collateral,
and has no definite terms of repayment.
Berdasarkan Mata Uang
c.
2014
31 Des/Dec 31
Rupiah
USD (2014: $53,0; 2013: $53,0)
CAD (2014: $14,0; 2013: $14,0)
Dikurangi:
Akumulasi penurunan nilai
Jumlah
d.
57,516,887
660,303
144,913
5,643,320
646,980
154,480
(1,210,681)
57,111,422
(652,073)
5,792,706
d.
Mutasi Penyisihan Penurunan Nilai Piutang
Movement of
Receivables
Rupiah
USD (2014: $53.0; 2013: $53.0)
CAD (2014: $14.0; 2013: $14.0)
Less:
Allowance for impairment
Total
Allowance
for
Impairment
of
Trade
2013
31 Des/Dec 31
652,073
558,608
1,149,207
(497,134)
Beginning balance
Addition (Deduction)
1,210,681
652,073
Ending balance
Saldo awal
Penambahan (Pengurangan)
Saldo akhir
By Currency
2013
31 Des/Dec 31
2014
31 Des/Dec 31
e.
Related parties:
PT Bara Jaya Utama
PT Pacific Prima Coal
Sub Total
56,156,918
5,000
56,161,918
Pihak ketiga :
PT Tuhup Coal Mining
PT Damanka Prima
Dikurangi:
Akumulasi penurunan nilai
Sub Jumlah
Jumlah
2013
31 Des/Dec 31
Berdasarkan hasil penelaahan dari masing-masing akun piutang lainlain pada akhir tahun, manajemen Grup berkeyakinan bahwa
penyisihan penurunan nilai piutang telah memadai untuk menutup
kemungkinan kerugian atas penurunan nilai piutang.
Based on a review of the status of the individual other receivable
accounts at the end of the years, the Group’s management believes
such provision is sufficient to cover possible losses from the
impairment of receivables.
Berdasarkan Umur
e.
2014
31 Des/Dec 31
By Aging Schedule
2013
31 Des/Dec 31
Lancar
Jatuh tempo 1 - 30 hari
Jatuh tempo 31 - 60 hari
Jatuh tempo 61 - 90 hari
Jatuh tempo lebih dari 90 hari
Dikurangi:
Akumulasi penurunan nilai
(1,210,681)
(652,073)
Jumlah
57,114,023
5,792,707
--12,925,000
45,399,704
Tidak terdapat piutang lain-lain yang dijadikan sebagai jaminan.
---6,444,780
Current
Overdue by 1 -30 days <
Overdue by 31 - 60 days <
Overdue by 61 - 90 days <
Overdue by more than 90 days <
Less:
Provision for impairment
Total
There are no other receivables that have been pledged as
collateral.
33
PT ATPK RESOURCES, Tbk. AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 AND DECEMBER
31, 2013
PT ATPK RESOURCES, Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014
DAN 31 DESEMBER 2013
(Expressed in Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
7.
7. INVENTORY
PERSEDIAAN
2014
31 Des/Dec 31
Suku Cadang
Persediaan Batubara
Solar
Jumlah
8.
2013
31 Des/Dec 31
38,404,876
14,635,662
3,166,138
56,206,676
87,523,940
47,181,221
-134,705,161
Coal
Spareparts
Solar
Total
Saldo persediaan pada 31 Desember 2014 merupakan persediaan pada
PT MAS, entitas anak.
The balance of inventories as of December 31, 2014 represents
invetories from PT MAS, subsidiary.
Berdasarkan penelaahan atas status persediaan pada akhir periode,
Grup berkeyakinan bahwa seluruh persediaan dapat dijual dalam
kegiatan usaha normal dan dengan demikian, tidak perlu diadakan
cadangan penurunan nilai persediaan yang diakui.
Based on a review of the status of the inventories at the end of
each period, Group believes that all outstanding inventories can be
sold in the normal course of business and thus, no allowance for
decline in value of inventories was recognized.
Persediaan tidak diasuransikan terhadap risiko kerugian atas kebakaran,
bencana alam atau pencurian karena persediaan mempunyai perputaran
yang cepat.
Inventories were not insured against risks of loss from fire, natural
disaster or theft because inventories have high turnover.
8. TAXATION
PERPAJAKAN
a.
a.
Pajak Dibayar Di muka
2014
31 Des/Dec 31
Pajak Pertambahan Nilai - Masukkan
Jumlah
b.
2013
31 Des/Dec 31
122,435,112
122,435,112
122,384,352
122,384,352
Value Added Tax - In
Total
Saldo Pajak Pertambahan Nilai (PPN) masukkan berasal dari
transaksi pembelian persediaan dan aset tetap (termasuk aset yang
berasal dari sewa pembiayaan) pada PT MAS, entitas anak.
Value Added Tax (VAT) input derived from purchase of inventories
and fixed assets (included financial lease assets) in PT MAS,
subsidiary.
Utang Pajak
b.
2014
31 Des/Dec 31
Pajak Penghasilan Badan
Perusahaan
Entitas Anak
2014
2013
2012
Pajak Lain-Lain
PPh Pasal 23
PPh Pasal 26
PPh Pasal 21
PPh Pasal 4 Ayat 2
Pajak Pertambahan Nilai - Keluaran
Jumlah
c.
Prepaid Taxes
2013
31 Des/Dec 31
--
285,591
122,562
837,330
452,612
-2,642,540
452,612
Corporate Income Tax
Entity
Subsidiaries
2014
2013
2012
3,922,037
796,746
601,391
15,902
-6,748,580
4,511,281
796,746
27,368
15,902
405,636
9,137,675
Other Taxes:
Income Tax Article 23
Income Tax Article 26
Income Tax Article 21
Income Tax Article 4 (2)
Value Added Tax - Out
Total
c.
Beban Pajak Penghasilan
2014
31 Des/Dec 31
Pajak Kini
Pajak Tangguhan
Jumlah Beban Pajak Penghasilan
Taxes Payable
1,311,227
21,029,883
22,341,110
34
Income Tax Expense
2013
31 Des/Dec 31
4,277,855
(1,019,835)
3,258,020
Current Tax
Deferred Tax
Total Income Tax Expense
PT ATPK RESOURCES, Tbk. AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 AND DECEMBER
31, 2013
PT ATPK RESOURCES, Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014
DAN 31 DESEMBER 2013
(Expressed in Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
8.
8. TAXATION (Continued)
PERPAJAKAN (Lanjutan)
c.
Beban Pajak Penghasilan (Lanjutan)
c.
Rekonsiliasi antara laba (rugi) sebelum pajak penghasilan menurut
laporan laba (rugi) komprehensif komersial konsolidasian dengan
laba (rugi) fiskal adalah sebagai berikut:
A reconciliation between income (loss) before tax as shown in the
consolidated commercial statements of comprehensive income and
taxable income (tax losses) is as follows:
2014
31 Des/Dec 31
Laba Sebelum Pajak Penghasilan
Berdasarkan Laporan Laba Rugi
Komprehensif Konsolidasian
Laba Entitas Anak Sebelum
Pajak Penghasilan
Laba Perusahaan Sebelum Pajak
Penghasilan Berdasarkan
Laporan Laba Rugi Komprehensif
Konsolidasian
Beda Temporer
Imbalan Pasca Kerja
Sewa Pembiayaan
Jumlah
Beda Tetap
Penghasilan yang Telah Dikenakan
Pajak Final
Biaya yang Tidak Dapat Dikurangkan
Menurut Pajak
Penyisihan Piutang Lain-lain
Tidak Tertagih
Jumlah
Laba Kena Pajak Sebelum
Kompensasi Rugi Fiskal - Perusahaan
Rugi Fiskal yang Bisa Dikompensasi:
2009
Laba Kena Pajak Setelah Kompensasi
Rugi Fiskal - Perusahaan
Akumulasi rugi fiskal akhir tahun
2009
2010
2011
2012
Taksiran Pajak Penghasilan Badan
- Perusahaan
Taksiran Pajak Penghasilan Badan
- Entitas Anak
Taksiran Pajak Penghasilan Badan
- Konsolidasian
Dikurangi:
Pajak Penghasilan Dibayar di Muka
Perusahaan
Entitas Anak
Konsolidasian
Income Tax Expense (Continued)
2013
31 Des/Dec 31
75,281,108
16,298,722
(67,994,191)
(16,008,994)
7,286,917
289,728
Income Before Income Tax Based on
Consolidated Statements of
Comprehensive Income
Income Before Income Tax of
Subsidiaries
Income Before Income Tax
of the Company Based on
Consolidated Statements
of Comprehensive Income
1,157,823
(101,110)
1,056,713
970,070
(92,684)
877,386
Timing Differences
Employee Benefits
Financing Lease
Total
Permanent Difference
Interest Income Subject to
Final Tax
Non Deductable
Expenses
(18,363)
(26,211)
772,755
1,460
58,607
812,999
-(24,751)
Impairment of Other Receivables
Total
9,156,629
1,142,363
Taxable Income Before Compensation
of Fiscal Losses - The Company
(9,156,629)
--
Compensation Losses:
2009
--
1,142,363
Estimated Corporate Income Tax
After Compensation Losses
-(25,694,367)
(23,217,300)
(17,604,859)
(66,516,526)
(35,680,714)
(25,694,367)
(23,217,300)
(17,604,859)
(102,197,239)
--
285,591
1,311,227
3,992,264
1,311,227
4,277,855
Fiscal Losses Accumulated
2009
2010
2011
2012
Estimated Corporate Income Tax
- Company
Estimated Corporate Income Tax
- Subsidiaries
Estimated Corporate Income Tax
- Consolidated
-1,188,665
1,188,665
-1,349,725
1,349,725
Taksiran Utang Pajak Penghasilan Badan
Perusahaan
Entitas Anak
-122,562
285,591
2,642,539
Less:
Prepaid of Income Taxes
The Company
Subsidiaries
Consolidated
Estimated Tax Payable of
Corporate Income Tax
The Company
Subsidiaries
Jumlah
122,562
2,928,130
Total
35
PT ATPK RESOURCES, Tbk. AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 AND DECEMBER
31, 2013
PT ATPK RESOURCES, Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014
DAN 31 DESEMBER 2013
(Expressed in Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
8.
8. TAXATION (Continued)
PERPAJAKAN (Lanjutan)
c.
Beban Pajak Penghasilan (Lanjutan)
c.
Pajak penghasilan kini dihitung berdasarkan taksiran penghasilan
kena pajak. Nilai tersebut mungkin disesuaikan pada saat Surat
Pemberitahuan Tahunan Pajak disampaikan kepada Kantor
Pelayanan Pajak.
Current income tax computation are based on estimated taxable
income. The amounts may be adjusted when the Annual Tax
Return are filed to the Tax Office.
Sampai dengan tanggal laporan keuangan ini, Grup belum
menyampaikan Surat Pemberitahuan Pajak Tahunan (SPT) untuk
tahun pajak 2014. Namun demikian, laba fiskal tersebut diatas akan
dilaporkan dalam SPT tahun 2014.
Until the date of this report, the Company has not submitted its
Annual Tax Return for 2014 fiscal year. However, the taxable
income presented above will be reported through SPT 2014.
Nilai Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak untuk tahun 2013,
nilainya berbeda dengan yang tercatat pada laporan keuangan untuk
Perusahaan dan PT Modal Investasi Mineral (MIM), entitas anak,
yaitu masing-masing sebesar nihil, disebabkan adanya akumulasi
rugi fiskal yang bisa dikompensasi atas laba kena pajak Perusahaan
dan PT MIM.
The amount of Annual Tax Return for the year 2013, has
differences with amount of the Company's and PT MIM's,
subsidiary, financial statements which is nil, respectively, since the
fiscal losses accumulated could be compensated to the Company's
and PT MIM's income tax.
Rekonsiliasi antara beban pajak dan hasil perkalian laba komersial
sebelum pajak penghasilan dengan tarif pajak penghasilan yang
berlaku adalah sebagai berikut:
A reconciliation between income tax expense with the result of
computation of commercial income with prevailing tax rates is as
follows :
2014
31 Des/Dec 31
Laba Sebelum Pajak Penghasilan
Konsolidasian
Pajak Dihitung Pada Tarif yang Berlaku
Pendapatan yang Telah Dikenakan
Pajak Final
Beban yang Tidak Dapat Dikurangkan
Beban Pajak Penghasilan Konsolidasian
d.
2013
31 Des/Dec 31
75,281,108
(18,820,277)
16,298,722
(4,074,681)
Consolidated Income
Before Income Tax
Tax Calculated at Applicable Rate
(13,865)
(3,506,969)
(22,341,111)
(196,030)
1,012,691
(3,258,020)
Income Subject to Final Tax
Non Deductible Expenses
Consolidated Income Tax Expenses
d.
Aset/Liabilitas Pajak Tangguhan
Perusahaan
Liabilitas Imbalan
Pasca Kerja
Sewa Pembiayaan
Jumlah
Income Tax Expense (Continued)
Deferred Tax Assets/Liabilities
2012
Dikreditkan
(Dibebankan) ke
Laporan Laba
Rugi
Komprehensif
Konsolidasian /
Credited
(Charged) To
Consolidated
Statement of
Comprehensive
Income
2013
Dikreditkan
(Dibebankan) ke
Laporan Laba
Rugi
Komprehensif
Konsolidasian /
Credited
(Charged) To
Consolidated
Statement of
Comprehensive
Income
2014
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
----
555,135
(23,171)
531,964
555,135
(23,171)
531,964
289,456
(25,278)
264,178
844,591
(48,449)
796,142
The Company
Post Employment Benefits
Obligation
Financial Lease
Total
Entitas Anak
Liabilitas Imbalan
Pasca Kerja
Sewa Pembiayaan
---
487,871
--
487,871
--
774,890
(22,068,952)
1,262,761
(22,068,952)
Subsidiaries
Post Employment Benefits
Obligation
Obligation
Financial Lease
Jumlah
--
487,871
487,871
(21,294,062)
(20,806,191)
Total
36
PT ATPK RESOURCES, Tbk. AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 AND DECEMBER
31, 2013
PT ATPK RESOURCES, Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014
DAN 31 DESEMBER 2013
(Expressed in Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
8.
8. TAXATION (Continued)
PERPAJAKAN (Lanjutan)
e.
e.
Surat Ketetapan Pajak
Pada tanggal 29 Januari 2013, PT OGM, entitas anak, menerima
Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) untuk tahun pajak
2008 yang terdiri atas: SKPKB Pajak Badan sebesar Rp39.816;
SKPKB PPh 23 sebesar Rp2.220; SKPKB PPh 21 sebesar Rp3.627;
dan SKPKB PPN sebesar Rp407.666. Sampai tanggal laporan ini,
PT OGM telah melunasi seluruh SKPKB atas PPh 23 dan PPh 21,
dan atas SKPKB PPN sebesar Rp2.032.
9.
On January 29, 2013, PT OGM, subsidiary, received
Underpayment Tax Assessment Letter (SKPKB) for fiscal year
2008 which consist of: SKPKB Income Tax amounted to
Rp39,816; SKPKB PPh 23 amounted to Rp2,220; SKPKB PPh
21 amounted to Rp3,627; and SKPKB PPN amounted to
Rp407,666. Up to the date of this report,
PT OGM has paid
SKPKB PPh 23 and PPh 21, and also SKPKB PPN amounted
to Rp2,032.
9. PREPAID EXPENSES
BIAYA DIBAYAR DI MUKA
2014
31 Des/Dec 31
10.
Tax Assessment Letter
2013
31 Des/Dec 31
Asuransi Mobil
Sewa Kantor
Sewa Lahan
734,276
---
33,728
941,250
43,500
Car Insurance
Rent of Office
Rent of Land
Jumlah
734,276
1,018,478
Total
10. FIXED ASSETS
ASET TETAP
Saldo Awal/
Beg. balance
31 Desember / December 31 , 2014
Penambahan/
Pengurangan/
Reklasifikasi/
Addition
Deduction
Reclassification
Saldo Akhir/
Ending Balance
At costs:
Harga Perolehan:
Direct Ownership:
Kepemilikan Langsung:
Tanah
Inventaris Kantor
246,519,949
296,966,550
371,600
358,816
---
---
246,891,549
297,325,366
Mesin dan Alat Berat
Kendaraan
Bangunan
Peralatan dan Perlengkapan
172,845,480
48,607,151
28,143,596
1,037,454
148,772
300,000
---
-----
-----
172,994,262
48,907,151
28,143,596
1,037,454
Financing Lease:
Sewa Pembiayaan:
Alat Berat
Kendaraan
Sub Jumlah
348,678,870
2,996,560
---
---
---
348,678,870
2,996,560
1,145,795,610
1,179,188
--
--
1,146,974,808
Mesin dan Alat Berat
Kendaraan
Bangunan
Peralatan dan Perlengkapan
Sewa Pembiayaan:
Alat Berat
Kendaraan
Sub Jumlah
Nilai Buku
Heavy Equipments
Vehicles
Sub Totals
Accumulated Depreciation
Akumulasi Penyusutan
Kepemilikan Langsung:
Inventaris Kantor
Land
Office Equipments
Machineries and
Heavy Equipments
Vehicles
Buildings
Tools and Accessories
290,441
29,752,962
--
191,382
30,234,785
4,968,793
1,058,983
-1,217,463
14,671,461
5,981,874
1,407,180
5,538
----
(224)
(2,250)
-(188,908)
19,640,030
7,038,607
1,407,180
1,034,093
Direct Ownership:
Office Equipments
Machineries and
Heavy Equipments
Vehicles
Buildings
Tools and Accessories
-293,873
7,829,553
22,500,043
21,619,139
95,938,197
----
----
22,500,043
21,913,012
103,767,750
Financing Lease:
Heavy Equipments
Vehicles
Sub Totals
1,137,966,057
1,043,207,058
37
Book Value
PT ATPK RESOURCES, Tbk. AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 AND DECEMBER
31, 2013
PT ATPK RESOURCES, Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014
DAN 31 DESEMBER 2013
(Expressed in Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
10.
10. FIXED ASSETS (Continued)
ASET TETAP (Lanjutan)
31 Desember/December 31 , 2013
Penambahan/
Pengurangan/
Reklasifikasi/
Addition
Deduction
Reclassification
Saldo Awal/
Beg. balance
Saldo Akhir/
Ending Balance
At costs:
Direct Ownership:
Harga Perolehan:
Kepemilikan Langsung:
Tanah
Inventaris Kantor
Mesin dan Alat Berat
Kendaraan
Bangunan
Peralatan dan Perlengkapan
-742,013
246,519,949
296,452,913
---
-(228,376)
246,519,949
296,966,550
5,348,920
2,018,259
-993,894
167,794,600
47,527,892
28,143,596
2,388
-(920,000)
---
(298,040)
(19,000)
-41,172
172,845,480
48,607,151
28,143,596
1,037,454
348,678,870
2,996,560
---
---
348,678,870
2,996,560
1,138,116,768
(920,000)
(504,244)
Financing Lease:
Sewa Pembiayaan:
Alat Berat
Kendaraan
Sub Jumlah
Kepemilikan Langsung:
Akumulasi Penyusutan
Inventaris Kantor
Mesin dan Alat Berat
Kendaraan
Peralatan dan Perlengkapan
--9,103,086
1,145,795,610
723,648
11,564
--
(444,771)
290,441
5,273,955
1,292,981
956,262
-3,000
8,514
-(230,000)
--
(305,162)
(6,998)
252,687
4,968,793
1,058,983
1,217,463
-8,246,846
293,873
316,951
-(230,000)
-(504,244)
293,873
7,829,553
Nilai Buku
Heavy Equipment
Vehicles
Sub Totals
Direct Ownership:
Accumulated Depreciation
Office Equipments
Machineries and
Heavy Equipments
Vehicles
Tools and Accessories
Financing Lease:
Sewa Pembiayaan:
Kendaraan
Sub Jumlah
Land
Office Equipments
Machineries and
Heavy Equipments
Vehicles
Buildings
Tools and Accessories
856,240
1,137,966,057
Seluruh beban penyusutan selama tahun berjalan dicatat sebagai bagian
dari beban usaha pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
2014
31 Des/Dec 31
Vehicles
Book Value
Depreciation expenses during the year was recorded as part of
operating expense in the consolidated statements of
comprehensive income.
2013
31 Des/Dec 31
Beban pokok penyusutan
Beban umum penyusutan
65,214,489
30,723,708
391,072
Site Leave
Operations
Jumlah
95,938,197
391,072
Total
Sesuai dengan akta notaris No. 47 - 53 dan No. 55 tanggal 24 Desember
2013, yang dibuat di hadapan notaris Hasan Halim, S.H., M.Kn., PT MAS
melakukan pembelian aset dari PT PPC sebesar Rp1.136.820.131.
Adapun tujuan pembelian ini adalah untuk memenuhi Peraturan Menteri
Energi dan Sumber Daya Mineral RI No. 28 tahun 2009 dan No. 24 tahun
2012 dimana PT MAS bermaksud untuk melaksanakan sendiri kegiatan
penambangan yang selama ini dilakukan oleh PT PPC sebagai
kontraktor dari PT MAS.
Based on notary deeds No. 47 - 53 and No. 55 dated December
24, 2013, set forth by notary Hasan Halim, S.H.,M.Kn., PT MAS
purchased assets from PT PPC amounted to Rp1,136,820,131.
The purpose of purchasing assets was to follow with the regulation
of Ministry of Energy and Mineral Resources of Republic Indonesia
No. 28 year 2009 and No. 24 year 2012, whereas
PT MAS wants to perform its owned exploration activities. In prior
years, these activities was performed by PT PPC as PT MAS'
contractor.
PT MAS mendanai seluruh pembelian aset dari PT PPC (termasuk
pembelian suku cadang, lihat Catatan No. 7) melalui hasil penyertaan
saham PT ATPK Resources Tbk, entitas induk, sebesar
Rp1.107.232.750 (lihat Catatan No. 1a), dan sisanya mencatat utang
sewa
pembiayaan
kepada
pihak
lessor
sebesar
Rp178.017.998 dan utang lain-lain pada PT PCC sebesar Rp61.477.675
pada 31 Desember 2013.
PT MAS financed such purchasing of assets from PT PPC
(included purchasing of sparparts, see Note No. 7) thorugh direct
investment in shares of PT ATPK Resources Tbk, parent entity,
amounted to Rp1,107,232,750 (see Note No. 1a) and recorded the
remining balances in financing liabilities to lessor amounted to
Rp178,017,988 and other payables to PT PPC amounted to
Rp61,477,675 in December 31, 2013.
Nilai pembelian di atas sudah sesuai dengan laporan penilaian atas aset
operasional PT PPC oleh Toto, Suharto & Rekan, penilai independen,
tertanggal 12 Nopember 2013.
Such purchasing value resulted from appraisal report for
operational assets of PT PPC by Toto, Suharto & Partners, an
independent appraisal, dated November 12, 2013.
38
PT ATPK RESOURCES, Tbk. AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 AND DECEMBER
31, 2013
PT ATPK RESOURCES, Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014
DAN 31 DESEMBER 2013
(Expressed in Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
10.
10. FIXED ASSETS (Continued)
ASET TETAP (Lanjutan)
Aset sewa pembiayaan terutama merupakan aset sewa pembiayaan
yang diperoleh dari pengalihan sewa pembiayaan sebesar
Rp178.017.988 sesuai dengan adendum Perjanjian Jual Beli dengan
Penyerahan Hak dan Kewajiban pada 30 Desember 2013 yang dibuat di
bawah tangan antara PT Pacific Prima Coal dengan PT Mega Alam
Sejahtera (lihat Catatan No. 15).
Financing leased assets mainly are come from financing leased
asset resulted from transfer in amounts of Rp178,017,988 as in line
with addendum of Sale and Purchase with RIght and Obligation
agreement which made by privately drawn up between PT Pacific
Prima Coal and PT Mega Alam Sejahtera on December 30, 2013
(see Note No. 15).
Pada tahun 2013, Perusahaan melakukan penjualan aset tetap
kendaraaannya dengan perhitungan sebagai berikut:
In 2013, PT ATPK Resources Tbk has sold fixed assets vehicle
with the calculation as follows:
2013
31 Des / Dec 31
Harga Jual
Nilai Buku
Harga Perolehan
Akumulasi Depresiasi
Total
Kerugian Penjualan Aset Tetap
11.
Price
Book Value
Carrying Value
Accumulated Depreciation
Total
Loss of Disposal Asset
580,000
920,000
(230,000)
690,000
(110,000)
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 Grup telah mengasuransikan
aset tetap kendaraan yang dimiliki pada PT Asuransi Allianz Utama
Indonesia dengan nilai pertanggungan sebesar Rp980.000 berjangka
waktu 2 tahun.
At December 31, 2014 and 2013, the Group has insured the vehicle
fixed asset in PT Asuransi Allianz Utama Indonesia with sum
insured of Rp980.000.
Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup
untuk
menutupi
kemungkinan
kerugian
atas
aset
yang
dipertanggungkan.
Management believes that the insurance coverage is adequate to
cover possible losses on the assets insured.
Berdasarkan penelaahan aset tetap secara individual pada akhir tahun,
manajemen berpendapat bahwa tidak diperlukan penyisihan penurunan
nilai aset tetap.
Based on the review of fixed assets individually at the end of the
year, management believes that no provision for impairment of fixed
assets.
11. EXPLORATION AND EVALUATION ASSETS
ASET EKSPLORASI DAN EVALUASI
2014
31 Des/Dec 31
Biaya Pengembangan dan
Pembukaan Lahan
Biaya Pra Operasi
Dikurangi:
Amortisasi dan Penurunan Nilai
Jumlah
2013
31 Des/Dec 31
5,772,284
922,000
5,772,285
922,000
(6,694,284)
(4,243,665)
--
Grup melakukan pencadangan penurunan nilai atas aset eksplorasi dan
evaluasi disebabkan eksplorasi dan evaluasi pada pertambangan
sumber daya mineral dalam wilayah eksplorasi tersebut tidak
menunjukkan penemuan yang memenuhi skala ekonomis pertambangan
sumber daya mineral dan Grup telah memutuskan untuk menghentikan
aktivitas eksplorasi dan evaluasi sumber daya mineral dalam wilayah
tersebut.
39
2,450,620
Development Cost and Land Clearing
Pre- Operation Expenditure
Less:
Amortization and Impairment
Total
Group provided impairment of exploration and evaluation assets
due to exploration for and evaluation of mineral resources in the
exploration area have not led to the discovery of commercially
viable quantities of mineral resources and Group has decided to
discontinue such activities in those area.
PT ATPK RESOURCES, Tbk. AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 AND DECEMBER
31, 2013
PT ATPK RESOURCES, Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014
DAN 31 DESEMBER 2013
(Expressed in Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
12.
12. TRADE PAYABLES
UTANG USAHA
2014
31 Des/Dec 31
a.
Berdasarkan Pelanggan:
Pihak Berelasi:
PT Pacific Prima Coal
Pihak Ketiga
AKR Corporindo Tbk
Maluang Raya
PT Bintuni Cipta Lestari
Putra Medan Mandiri
Selvinto Perdana Abadi
PT Barokah Bersaudara Perkasa
Bintang Cosmos
United Tractor
Pam Auto Mobilindo
Hexindo Adiperkasa
Astron Accendo
Roda Perkasa Manunggal
Lain-lain (di bawah Rp1.000.000)
Sub Jumlah
Jumlah
b.
a. By Customer
41,853,829
95,255,465
Related Party:
PT Pacific Prima Coal
26,449,348
23,438,280
8,666,340
5,146,600
4,214,205
4,206,952
4,048,024
3,349,228
3,174,575
2,337,304
1,204,362
1,009,124
10,912,794
98,157,136
140,010,965
------------510,117
510,117
95,765,582
Third Parties:
AKR Corporindo Tbk
Maluang Raya
PT Bintuni Cipta Lestari
Putra Medan Mandiri
Selvinto Perdana Abadi
PT Barokah Bersaudara Perkasa
Bintang Cosmos
United Tractor
Pam Auto Mobilindo
Hexindo Adiperkasa
Astron Accendo
Roda Perkasa Manunggal
Others (below Rp1,000,000)
Sub Total
Total
b. By Currency
Berdasarkan Mata Uang
2014
31 Des/Dec 31
Rupiah
USD
(2014: $3,777;
2013: $7,815)
SGD (2014: $128; 2013: Nihil)
Jumlah
c.
510,117
46,985,777
1,204,362
140,010,965
95,255,465
-95,765,582
Rupiah
USD
(2014: $3,777;
2013: $7,815)
SGD (2014: $128; 2013: Nil)
Total
c. By Aging Schedule
2014
31 Des/Dec 31
Jumlah
2013
31 Des/Dec 31
91,820,825
Berdasarkan Umur
Lancar
Jatuh tempo 1 - 30 hari
Jatuh tempo 31 - 60 hari
Jatuh tempo 61 - 90 hari
Jatuh tempo lebih dari 90 hari
2013
31 Des/Dec 31
2013
31 Des/Dec 31
30,824,296
23,552,133
16,141,280
69,493,255
---95,255,465
140,010,965
95,255,465
40
Current
Overdue by 1 -30 days <
Overdue by 31 - 60 days <
Overdue by 61 - 90 days <
Overdue by more than 90 days <
Total
PT ATPK RESOURCES, Tbk. AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 AND DECEMBER
31, 2013
PT ATPK RESOURCES, Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014
DAN 31 DESEMBER 2013
(Expressed in Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
13.
13. OTHER PAYABLES
UTANG LAIN-LAIN
a.
a. Maturity Within One Year
Utang Lain - Lain - Lancar
2014
31 Des/Dec 31
Pihak Berelasi
PT Bara Jaya Utama
Pihak Ketiga :
Rodyk & Davidson LLP
PT Optima
PT Markasia Strategic
Lain-lain (di bawah Rp 1.000.000)
Jumlah
b.
2013
31 Des/Dec 31
--
294,849
4,568,995
1,309,600
-1,937,478
7,816,073
5,617,062
1,309,600
1,363,369
4,162,618
12,452,649
7,816,073
12,747,498
Total
2013
31 Des/Dec 31
Pihak Berelasi
PT Bara Jaya Utama
PT Pacific Prima Coal
Ratna Saraswati
197,680,656
174,745,622
3,605,872
-61,477,675
3,275,405
Related Parties:
PT Bara Jaya Utama
PT Pacific Prima Coal
Ratna Saraswati
Jumlah
376,032,150
64,753,080
Total
c. By Currency
Berdasarkan Mata Uang
2014
31 Des/Dec 31
Rupiah
USD (2014: $0,46; 2013: $22,0)
SGD (2014: $486,0; 2013: $586,0)
Jumlah
d.
Third Parties:
Rodyk & Davidson LLP
PT Optima
PT Markasia Strategic
Others (bellow Rp 1,000,000)
b. Maturity More Than One Year
Jatuh Tempo Lebih Dari Satu Tahun
2014
31 Des/Dec 31
c.
Related Parties:
PT Bara Jaya Utama
379,267,455
5,747
4,575,021
383,848,223
2013
31 Des/Dec 31
71,587,045
273,936
5,639,597
77,500,578
Rupiah
USD (2014: $0.46; 2013: $22.0)
SGD (2014: $486.0; 2013: $586.0)
Total
c. By Aging Schedule
Berdasarkan Umur
2014
31 Des/Dec 31
2013
31 Des/Dec 31
Lancar
Jatuh tempo 1 - 30 hari
Jatuh tempo 31 - 60 hari
Jatuh tempo 61 - 90 hari
Jatuh tempo lebih dari 90 hari
596,044
88,313
-383,163,866
---77,500,578
Jumlah
383,848,223
77,500,578
Current
Overdue by 1 -30 days <
Overdue by 31 - 60 days <
Overdue by 61 - 90 days <
Overdue by more than 90 days <
Total
Utang kepada PT Bara Jaya Utama merupakan pinjaman
sehubungan dengan modal kerja Grup yang dilakukan tanpa
dikenakan bunga, jaminan dan jangka waktu pengembalian yang
pasti.
Other payables to PT Bara Jaya Utama represents loans for
Group's working capital which is not subject to interest or collateral
and which has no definite terms of repayment.
Utang kepada PT Pacific Prima Coal merupakan pinjaman
sehubungan dengan modal kerja dan pinjaman atas pembiayan aset
leasing yang dibeli PT MAS, entitas anak, yang dilakukan tanpa
dikenakan bunga, jaminan dan jangka waktu pengembalian yang
pasti.
Other payables to PT Pacific Prima Coal represents loans for
working capital and loan for financing of lease asset in PT MAS,
subsidiary, which is not subject to interest or collateral and which
has no definite terms of repayment.
Utang kepada Ratna Saraswati merupakan pinjaman dengan tingkat
bunga sebesar 10% per tahun, yang digunakan untuk kegiatan
operasional Grup (lihat Catatan No. 26).
Other payables to Ratna Saraswati represent payables for Group's
working capital with interest rate 10% per annum (see Note No. 26).
Utang kepada Rodyk & Davidson LLP merupakan utang atas jasa
konsultan hukum terkait kasus hukum Grup di Singapura.
Other payables to Rodyk & Davidson LLP represent payables
related to services as a legal consultant of Group for its lawsuit
cases in Singapore.
41
PT ATPK RESOURCES, Tbk. AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 AND DECEMBER
31, 2013
PT ATPK RESOURCES, Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014
DAN 31 DESEMBER 2013
(Expressed in Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
13.
13. OTHER PAYABLES (Continued)
UTANG LAIN-LAIN (Lanjutan)
Pada tahun 2014, Grup membatalkan sewa konsultan atas nama PT
Markasia Strategic sehubungan dengan ditundanya rencana Grup
mengadakan penerbitan saham kembali tahun 2014, dimana kedua
belah pihak sepakat untuk membatalkan perjanjian kerja sama.
14.
14. ACCRUED EXPENSES
BEBAN AKRUAL
2014
31 Des/Dec 31
Biaya Pegawai
Royalti
Jamsostek
Lain-lain
Jumlah
15.
2013
31 Des/Dec 31
8,062,627
7,432,933
272,560
162,980
1,334,601
1,324,092
239,173
162,980
Employee expenses
Royalti
Jamsostek
Others
15,931,100
3,060,846
Total
15. LEASE PAYABLES
UTANG SEWA PEMBIAYAAN
Perusahaan melakukan transaksi sewa pembiayaan atas kendaraan dan
alat berat dengan masa sewa tiga tahun dan jatuh tempo dalam
beberapa tanggal. Pembayaran sewa pembiayaan di masa mendatang
adalah sebagai berikut :
2014
31 Des/Dec 31
Pembayaran yang jatuh tempo pada tahun:
2014
2015
Pembayaran minimum sewa pembiayaan
Bunga
Nilai tunai pembayaran minimum sewa
Pembiayaan
Bagian jatuh tempo dalam satu tahun
Utang sewa pembiayaan jangka panjang Bersih
16.
In 2014, Group has cancelled consultant service from
PT Markasia Strategic due to postpone Group's right issue planning
in 2014, where as both parties agreed to cancelled such
agreement.
The Company engaged in lease transaction for vehicles and heavy
equipment with lease term of 3 years and will be due in various
dates. The lease payment in the future is as follows:
2013
31 Des/Dec 31
2,025,592
45,096,647
47,122,239
(1,189,073)
145,576,512
38,178,177
183,754,689
(5,268,880)
45,933,166
45,933,166
178,485,809
140,793,448
--
37,692,361
Payment Mature in Year:
2014
2015
Minimum Capital Lease Payments:
Interest
Present Value of Minimum
Lease Payment
Current portion of long-term liabilities
Long Term Capital Lease Liabilities Net
16. POST-EMPLOYMENT BENEFITS OBLIGATION
LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA
Grup (entitas induk dan PT MAS) menghitung dan membukukan liabilitas
imbalan pasca kerja untuk seluruh karyawannya yang memenuhi
kualifikasi sesuai dengan UU Ketenagakerjaan No. 13/2003. Jumlah
karyawan yang berhak atas imbalan pasca kerja tersebut adalah 1065
dan 833 karyawan masing-masing pada tanggal 31 Desember 2014 dan
31 Desember 2013.
The Group (parent entity and PT MAS) calculate and record postemployment benefits obligation for their qualifying employees in
accordance with Labor Law No.13/2003. The number of employees
entitled to the benefits is 1065 and 833 as of December 31, 2014
and December 31, 2013, respectively.
Estimasi imbalan pasca kerja pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
didasarkan pada penilaian aktuarial oleh PT Katsir Imam Sapto
Sejahtera Aktuaria, aktuaris independen, sebagaimana tertera dalam
laporannya masing-masing tanggal 17 Pebruari 2015 dan 31 Januari
2014 menggunakan metode Projected Unit Credit dengan asumsi
sebagai berikut:
Estimated post-employment benefits as of December 31, 2014 and
2013 were based on the actuarial valuation which prepared by PT
Katsir Imam Sapto Sejahtera Aktuaria, an independent actuary, as
stated in its reports dated on February 17, 2015 and January 31,
2014, using the Projected Unit Credit method with the following
assumptions:
Usia Pensiun Normal
Tabel Mortalita
Kenaikan Gaji
Tingkat Diskonto
Tingkat Cacat
Tingkat Pengunduran Diri
Tingkat Pensiun Dipercepat
Metode
55 Tahun/55 Years
Tabel Mortalita Indonesia III (TMI-III) 2011/
Indonesian Mortality Table III 2011
8% per tahun/ 8%per annum
2014: 8,3% (2013: 9%) per tahun/per annum
1% TMI-III 2011/1% TMI-III 2011
2% per tahun/2% per annum
2% per tahun/2% per annum
Projected Unit Credit
42
Normal Pension Age
Mortality Table
Salary Rate
Discount Rate
Disability Rate
Resignation Rate
Early Retirement Rate
Method
PT ATPK RESOURCES, Tbk. AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 AND DECEMBER
31, 2013
PT ATPK RESOURCES, Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014
DAN 31 DESEMBER 2013
(Expressed in Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
16.
16. POST-EMPLOYMENT BENEFITS OBLIGATION (Continued)
LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA (Lanjutan)
Beban imbalan pasca kerja yang diakui di laporan laba rugi komprehensif
konsolidasian adalah sebagai berikut:
2014
2013
31 Des/Dec 31
31 Des/ Dec 31
Beban Jasa Kini
Beban Bunga
Biaya Jasa Lalu - Non Vested
Kerugian Aktuarial
2,971,991
839,575
523,280
(77,461)
2,090,023
265,051
523,280
(119,734)
Current Service Cost
Interest Cost
Past Service Cost-Non Vested
Actuarial Losses
Total
4,257,384
2,758,620
Total
Seluruh beban imbalan pasca kerja termasuk di dalam beban usaha.
All expenses of post-employment benefits obligation is recorded as
part of operating expenses.
Liabilitas imbalan pasca kerja di laporan posisi keuangan konsolidasian
adalah sebagai berikut:
Post-employment benefits obligation in the consolidated statements
of financial position are as follows:
Nilai Kini Liabilitas
Biaya Jasa Lalu Belum Diakui
Kerugian Aktuaria Belum Diakui
Total
2014
31 Des/Dec 31
13,386,667
5,371,496
414,237
8,429,408
Mutasi liabilitas bersih di laporan posisi keuangan konsolidasian adalah
sebagai berikut:
Saldo Awal Tahun
Beban Imbalan Kerja Tahun Berjalan
Saldo Akhir Tahun
17.
Amounts recognized in consolidated statements of comprehensive
income with respect to these post-employment benefits are as
follows:
Present Value of Liabilities
Unrecognized Past Service Cost
Unrecognized Actuarial Losses
Total
A movement of net liabilities in the consolidated statements of
financial position are as follows:
2014
31 Des/Dec 31
4,172,024
2013
31 Des/ Dec 31
1,413,404
4,257,384
8,429,408
2,758,620
4,172,024
Beginning Balance
Post Employment Benefits Cost Current
Balance at End of the Year
17. NON CONTROLLING INTEREST
KEPENTINGAN NON PENGENDALI
Akun ini merupakan kepentingan non pengendali atas aset bersih entitas
anak, sebagai berikut:
2014
31 Des/Dec 31
Total Tercatat Awal Tahun
Bagian Minoritas atas Laba Bersih Tahun
Berjalan Anak Perusahaan
Selisih Transaksi Perubahan
Ekuitas Pada Entitas Anak
Total
2013
31 Des/ Dec 31
9,328,612
5,894,776
738,188
4,172,024
(2,410,074)
(739,352)
-(3,149,426)
43
This accounts represents non-controlling interest in net assets of
subsidiaries are as follows:
2013
31 Des/ Dec 31
(2,491,941)
372,819
(290,952)
(2,410,074)
Beginning Balance Carrying Amount
Minority Interest of Subsidiaries
Current Year Net Income
Transaction Differences in
Equity Changes of Subsidiary
Total
PT ATPK RESOURCES, Tbk. AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 AND DECEMBER
31, 2013
PT ATPK RESOURCES, Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014
DAN 31 DESEMBER 2013
(Expressed in Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
17.
17. NON CONTROLLING INTEREST (Continued)
KEPENTINGAN NON PENGENDALI (Lanjutan)
Kepentingan non pengendali atas aset bersih entitas anak pada laporan
posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:
2014
31 Des/Dec 31
18.
Non-controlling interest in net assets of subsidiaries in consolidated
statements of financial position are as follows:
2013
31 Des/ Dec 31
Pemilikan Langsung:
PT ATPK Power Resources
PT ATPK Energy Resources
PT Modal Investasi Mineral
PT Mega Alam Sejahtera
Pemilikan Tidak Langsung:
PT MIM Geoservices Technology
PT Sarana Mandiri Utama
PT MIM Nikelindo Mulia
PT Wahana Bumi Mulia
PT Otoma Global Mitra
(44,450)
(82,553)
(378,785)
39,374
(44,436)
(81,677)
(374,616)
38,482
(693,303)
(1,043,333)
(402,436)
(510,760)
(33,179)
(693,303)
(308,147)
(402,436)
(510,760)
(33,181)
Direct Ownership:
PT ATPK Power Resources
PT ATPK Energy Resources
PT Modal Investasi Mineral
PT Mega Alam Sejahtera
Indirect Ownership:
PT MIM Geoservices Technology
PT Sarana Mandiri Utama
PT MIM Nikelindo Mulia
PT Wahana Bumi Mulia
PT Otoma Global Mitra
Jumlah
(3,149,426)
(2,410,074)
Total
18. EQUITY
EKUITAS
The composition of Shareholder are as follow:
Komposisi kepemilikan saham sebagai berikut:
Pemegang Saham
31 Desember / December 31, 2014
Jumlah/
Jumlah Saham/
Persentase/
Total Shares
Percentage
Total
Stock Holders
PT Pacific Prima Coal
DBS Vickers Secs A/C Clients
Masyarakat
4,763,557,884
359,864,500
636,823,030
82.70%
6.25%
11.06%
476,355,788
71,972,900
110,816,321
PT Pacific Prima Coal
DBS Vickers Secs A/C Clients
Public
Jumlah
5,760,245,414
100%
659,145,009
Total
Pemegang Saham
PT Pacific Prima Coal
DBS Vickers Secs A/C Clients
DBS Vickers Secs A/C Clients
Trillion M
Pershing LLC Main Custody
UOB Kay Hian Pte LTD
Leisure Best (HK) Limited
Masyarakat
Jumlah
Jumlah Saham/
Total Shares
31 Desember/December 31, 2013
Jumlah/
Persentase/
Percentage
Total
4,845,920,745
362,006,000
84.13%
6.28%
484,592,075
72,401,200
88,321,629
85,845,072
66,719,833
83,120,000
228,312,135
5,760,245,414
1.53%
1.49%
1.16%
1.44%
3.96%
100%
17,664,326
17,169,014
13,343,967
8,312,000
45,662,427
659,145,009
44
Stock Holders
PT Pacific Prima Coal
DBS Vickers Secs A/C Clients
DBS Vickers Secs A/C Clients
Trillion M
Pershing LLC Main Custody
UOB Kay Hian Pte LTD
Leisure Best (HK) Limited
Public
Total
PT ATPK RESOURCES, Tbk. AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 AND DECEMBER
31, 2013
PT ATPK RESOURCES, Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014
DAN 31 DESEMBER 2013
(Expressed in Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
19.
19. ADDITIONAL PAID IN CAPITAL
TAMBAHAN MODAL DISETOR
Agio saham / Paid
in capital in
excess of par
Biaya emisi
saham / Share
issuance
cost
Jumlah/
Total
Rp
Rp
Rp
Pengeluaran 135.450.000 saham baru (dalam
Issuance of 135,450,000 new shares
nilai penuh) melalui penawaran umum
(in full amount) through an initial
perdana tahun 2002 dengan nilai
public offering with par value of
nominal Rp 0,2 per saham dengan
harga penawaran Rp 0,3 per saham
Saldo per 31 Desember 2010
Rp 0.2 per share and offer price of
13,545,000
(3,946,343)
13,545,000
(3,946,343)
9,598,657
9,598,657
Rp 0.3 per share
Balance as of December 31, 2010
Pengeluaran saham baru sejumlah
410.450.000 lembar saham
Issuance of new shares in amounts of
(dalam nilai penuh) dengan harga
410,450,000 shares (in full amount)
penawaran Rp 0,445 per saham
with offering price of Rp 0.445
sehubungan dengan penawaran umum
per share, related with Limited
terbatas I (nilai nominal saham
Rp 0,2 per saham)
Modal saham yang diperoleh kembali
Public Offering I (nominal
100,560,250
(3,150,000)
97,410,250
sejumlah 43.655.400 lembar saham
43,655,400 shares (in full amount)
(dalam nilai penuh) dengan nilai nominal
Rp 0,245 per saham
Modal saham yang diperoleh kembali
with nominal value of Rp 0.245
--
(10,695,573)
(10,695,573)
sejumlah 85.845.072 lembar saham
with nominal value of Rp 0.245
--
(21,032,043)
(21,032,043)
kembali sejumlah 110.117.500 lembar
(in full amount) (nominal value of
Rp 0,2 per saham) dengan nilai penjualan
Rp 0.2 per share) with total sales
seluruhnya sebesar Rp 13.708.075
of Rp 13,708,075 net of
setelah dikurangi biaya broker sebesar
Rp 56.612
brokerage fees amounted to
(8,258,813)
--
(8,258,813)
74,118,821
(7,096,343)
67,022,478
Pengeluaran saham baru seri B sejumlah
in amounts of 83,120,000 shares
penuh) dengan harga penawaran
(in full amount) with offering price of
Rp 0,155 per saham sehubungan dengan
Rp 0.155 per share regarding
pelaksanaan penambahan Saham
exercise of additional shares
Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu
Saldo per 31 Desember 2012
Rp 56,612
Balance as of December 31, 2011
Issuance of new shares - Series B
83.120.000 lembar saham (dalam nilai
(nilai nominal saham Rp 0,1 per saham)
per share
Sales of treasury stock
in amounts of 110,117,500 shares
saham (dalam nilai penuh) (nilai nominal
Saldo per 31 Desember 2011
per share
Treasury stock in amounts of
85,845,072 shares (in full amount)
(dalam nilai penuh) dengan nilai nominal
Rp 0,245 per saham
Penjualan modal saham yang diperoleh
value of Rp 0.2 per share)
Treasury stock in amounts of
without pre-emptive rights
4,571,600
--
4,571,600
78,690,421
(7,096,343)
71,594,078
Balance as of December 31, 2012
(nominal value of Rp 0.1 per share)
Pengeluaran saham baru sejumlah
4.845.920.745 lembar saham
(dalam nilai penuh) dengan harga
penawaran Rp 0,22 per saham
sehubungan dengan penawaran
umum terbatas II (nilai nominal
saham Rp 0,1 per saham)
Saldo per 31 Desember 2013
Pengeluaran saham baru
Saldo per 31 Desember 2014
581,510,490
(5,000,000)
576,510,490
Issuance of new shares in amounts of
4,845,920,745 shares (in full
amount) with offering price of
Rp 0.22 per share, related with
Limited Public Offering II
(nominal value of Rp 0.1 per share)
660,200,911
(12,096,343)
648,104,568
Balance as of December 31, 2013
--
--
--
Issuance of new shares
660,200,911
(12,096,343)
648,104,568
Balance as of December 31, 2014
45
PT ATPK RESOURCES, Tbk. AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 AND DECEMBER
31, 2013
PT ATPK RESOURCES, Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014
DAN 31 DESEMBER 2013
(Expressed in Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
20.
20. SALES
PENJUALAN
Penjualan Batubara*)
Jumlah
2014
31 Des / Dec 31
672,653,702
2013
31 Des / Dec 31
409,411,286
Sales of Coal*)
672,653,702
409,411,286
Total
Seluruh penjualan batubara yang dilakukan di PT MAS, entitas anak,
pada bulan Desember 2014 dan 2013 dilakukan dengan PT Bara Jaya
Utama (BJU) yang merupakan pelanggan tunggal.
*)
21.
Penjualan yang disajikan pada tahun 2013 merupakan penjualan dari periode
Januari - Nopember 2013, dimana selama periode tersebut PT BJU belum
terafiliasi dengan Grup. Terhitung sejak Desember 2013, Grup memiliki
hubungan berelasi dengan PT BJU karena di bawah pengendalian yang
sama melalui PT PPC, yang merupakan pemegang saham utama
PT ATPK Resource Tbk, entitas induk (lihat Catatan No. 1a dan 5).
The sales of coal during in December 2014 and 2013 are
performed in
PT MAS, subsidiary, with PT Bara Jaya Utama
(BJU) as a solely customer.
*)
Total sales in 2013 represents sales for period January up to
November 2013, which is during such periods, PT BJU is unaffiliated
with the Group. As of December 2013, the Group is affiliated with
PT BJU due to under common control through PT PPC, which is a
major shareholder of PT ATPK Resource Tbk, parent entity (see
Notes No.1a and 5).
21. COST OF SALES
BEBAN POKOK PENJUALAN
2014
31 Des / Dec 31
2013
31 Des / Dec 31
Beban Pemrosesan Batu Bara:
Pemakaian Batu Bara
dan Bahan Pendukung
Biaya Tenaga Kerja Langsung
Biaya Overhead Pabrik
Jumlah Beban Produksi
306,395,694
37,387,163
102,379,419
446,162,276
-----
Coal Processing Costs:
Coal and Supporting Material
Used
Direct Labor Costs
Factory Overhead Costs
Total Production Costs
Biaya Pembelian Batu Bara
Royalti Kepada Pemerintah
Biaya Pengangkutan dan Bongkar Muat
Jumlah
-23,120,235
42,979,368
512,261,879
353,678,395
19,639,598
-373,317,993
Purchase of Coal
Royalties to Government
Freight and Loading Costs
Total
Pada tahun 2014 PT MAS, entitas anak, telah melakukan kegiatan
penambangan sendiri.
During 2014, PT MAS, subsidiary, has its own mining operations.
Beban produksi selama tahun 2013 dilaksanakan oleh kontraktor yaitu,
PT Pacific Prima Coal (PT PPC) selaku pengelola tambang, berdasarkan
Perjanjian Kerjasama Operasi Penambangan Batubara, sesuai dengan
akta notaris No. 5 tanggal 24 Agustus 2009, oleh Hasan Halim
S.H.,M.Kn.
Production costs d 2014 was done by contractor, PT Pacific Prima
Coal (PT PPC) as mining contractor, who responsible for coal
mining operation, based on Coal Mining Joint Venture Agreement,
as stated in notary deed No. 5 dated August 24, 2009 by Hasan
Halim S.H.,M.Kn.
Berdasarkan akta notaris No. 32 tanggal 11 Oktober 2013, oleh Hasan
Halim S.H.,M.Kn., menyatakan bahwa perjanjian Kerjasama Operasi
Penambangan Batubara di atas menjadi batal apabila kesepakatan jual
beli seluruh infrastruktur dan peralatan pertambangan dari PT PPC ke
PT MAS telah selesai dilaksanakan. Perjanjian ini telah batal secara
hukum dengan diterbitkannya akta notaris No. 47 - 53 dan No. 55 yang
dibuat di hadapan notaris Hasan Halim, S.H., M.Kn., mengenai
pembelian aset dari PT PPC oleh PT MAS (lihat Catatan No. 10).
Based on notary deed No. 32 dated October 11, 2013 by Hasan
Halim S.H.,M.Kn., stated that such Joint Venture Agreement will be
invalid if the sales and purchase transaction for infrastructure and
coal mining assets from PT PPC to
PT MAS has been
executed. Therefore, this agreement has been annulled by law as
in line with the issuance of notary deeds No. 47 - 53 and No. 55 by
Hasan Halim, S.H.,M.Kn., in regards to purchasing such mining
assets from PT PCC to PT MAS (see Note No. 10).
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 9 tahun 2012 mengenai Jenis
Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku di Kementerian Energi
dan Sumber Daya Mineral, PT MAS selaku pemilik tambang harus
menyerahkan iuran produksi atau royalti atas batubara kepada
pemerintah atas operasi penambangan batubara di area yang berlokasi
Kalimantan Timur. Adapun jumlah persentasi royalti kepada pemerintah
sebesar 3%. Namun dalam praktiknya, jumlah royalti yang dibayarkan
kepada pemerintah bergantung pada jumlah penjualan aktual pada
periode terkait.
Base on Government Regulation No. 9 year 2012 in regards to Non
Tax Revenue which applicable in Ministry of Energy and Mineral
Resource, PT MAS as the owner of coal mining should pay
production fees or royalties of coal to goverment for coal mining
operations in area located in East Kalimantan. The percentage of
royalty to the goverment is 3%. However, in practice, payment of
royalty is depended on the actual volume of sales in a particular
period.
46
PT ATPK RESOURCES, Tbk. AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 AND DECEMBER
31, 2013
PT ATPK RESOURCES, Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014
DAN 31 DESEMBER 2013
(Expressed in Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
22.
Kantor
Penyusutan dan amortisasi
Gaji dan tunjangan
Konsultan
Sewa
Pemeliharaan
Jumlah
23.
22. ADMINISTRATIVE AND GENERAL EXPENSES
BEBAN ADMINISTRASI DAN UMUM
2014
31 Des / Dec 31
37,266,138
30,752,618
30,113,271
3,769,446
1,283,555
380,495
103,565,523
27,935,846
---
2,559,502
6,736,796
4,588,581
--
2,146,314
(3,009,226)
1,455,070
(894,198)
(40,772)
Laba Selisih Kurs - Bersih
Keuntungan Penjualan PT TCM
Keuntungan Penghapusan Utang Lain-Lain
Keuntungan Penjualan Aset Perkebunan
Kelapa Sawit Dari PT PSW
Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan
Lainnya
Lain-Lain - Bersih
Jumlah
26,381,690
BEBAN KEUANGAN
2014
31 Des / Dec 31
25.
Bunga Leasing
Bunga Pinjaman
Administrasi Bank
7,432,105
343,888
206,348
Jumlah
7,982,341
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih
dengan rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar
pada tahun yang bersangkutan.
15,096,223
Total
24. FINANCIAL EXPENSES
2013
31 Des / Dec 31
--513,132
513,132
Leasing Interest
Loan Interest
Bank Administration
Total
Basic earning per share be calculated by dividing net profit by the
average weighted general share amount circulated in the relevant
year.
2014
31 Des / Dec 31
Laba Bersih per Saham Dasar
Gain on Foreign Exchange - Net
Gain on sale of Investment in PT TCM
Gain on Write Off of Other Payables
Gain on Sale of Palm Plantation Assets
from PT PSW
Loss on Impairment Other
Financial Assets
Others - Net
25. BASIC EARNINGS PER SHARE
LABA BERSIH PER SAHAM DASAR
Laba Bersih Perhitungan
Laba per Saham Dasar
Jumlah Rata-rata Tertimbang Saham
Untuk Perhitungan Laba
Bersih per Saham Dasar
Office
Depreciation and amortization
Salaries and allowances
Consultant
Rental
Maintenances
Total
23. OTHER INCOME / (EXPENSES)
2013
31 Des / Dec 31
PENDAPATAN / (BEBAN) LAIN-LAIN
2014
31 Des / Dec 31
24.
2013
31 Des / Dec 31
15,113,652
391,072
14,244,439
1,607,498
3,037,967
34,604
34,429,232
2013
31 Des / Dec 31
52,939,998
13,040,702
5,760,245
5,760,245
Net income for Computation of
Basic Earning per Share
Weighted Average Share for
Computation of Basic
Earning per Share
9.19
2.26
Net Earning per Share
47
PT ATPK RESOURCES, Tbk. AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 AND DECEMBER
31, 2013
PT ATPK RESOURCES, Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014
DAN 31 DESEMBER 2013
(Expressed in Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
26.
26. RELATED PARTY TRANSACTION
SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK BERELASI
Nature of Relationship:
Sifat Berelasi:
a.
PT Pacific Prima Coal (PT PPC) merupakan pemegang saham
utama PT ATPK Resources Tbk, entitas induk;
a.
PT Pacific Prima Coal (PT PPC) is a main shareholder of
PT ATPK Resources Tbk, parent entity;
b.
PT Bara Jaya Utama (PT BJU) merupakan afiliasi dari PT PPC;
b.
PT Bara Jaya Utama (PT BJU) is an affiliation company from
PT PPC;
c.
Ratna Saraswati adalah keluarga dari direksi entitas induk;
c.
Ratna Saraswati is a family member from director of parent
entity;
d.
Dewan Direksi dan Komisaris merupakan manajemen kunci
Perusahaan.
d.
Board of Directors and Commissioners are key management of
the Company.
Transaksi - Transaksi Dengan Pihak Berelasi:
Transaction With Related Parties:
Dalam kegiatan usahanya, Grup melakukan transaksi tertentu dengan
pihak berelasi, yang meliputi antara lain:
In the normal course of business, the Group entered into certain
transactions with related parties, including the following:
a.
Grup menyediakan manfaat untuk Dewan Komisaris dan Direksi
sebagai berikut:
a.
2014
31 Des / Dec 31
The Group provides benefits to the Board of Commissioners
and Directors of the Group as follows:
2013
31 Des / Dec 31
Imbalan Kerja Jangka Pendek
(Gaji dan Remunerasi):
Dewan Komisaris
Dewan Direksi
626,305
1,215,126
2,505,221
4,860,504
Short-term employee benefits
(Salaries and Remuneration):
Board of Commissioners
Board of Directors
Jumlah
1,841,431
7,365,725
Total
b.
Piutang usaha dari PT BJU merupakan piutang usaha sehubungan
dengan penjualan batubara masing-masing sebesar Rp512.188.458
dan Rp53.837.855 yang meliputi 28,52% dan 3,61% dari jumlah aset
pada 31 Desember 2014 dan 2013 (lihat Catatan No. 5).
b.
Trade receivables from PT BJU represents receivables from
sales of coal amounted to Rp512,188,458 and Rp53,837,855
which constituted 28.52% and 3,61% of total assets as of
December 31, 2014 and 2013, respectively (see Note No. 5).
c.
Piutang pihak berelasi - non usaha dari PT BJU sebesar
Rp56.156.918 merupakan piutang sehubungan dengan pinjaman
untuk kegiatan operasional PT BJU, yang meliputi 3,13% dari jumlah
aset pada 31 Desember 2014. Piutang ini tidak dikenakan bunga,
jaminan dan jangka waktu pengembalian yang pasti (lihat Catatan
No. 6).
c.
Non - trade related party receivables from PT BJU amounted
to Rp56,156,918 represent loans for PT BJU's operational
activities which constituted 3.13% of total assets as of
December 31, 2014. Such receivables have no interest or
collateral, and has no definite terms of repayment (see Note
No. 6).
d.
Piutang pihak berelasi - non usaha dari PT PPC masing-masing
sebesar Rp5.000 dan Rp2.505.000 merupakan piutang sehubungan
dengan pinjaman untuk kegiatan operasional PT PPC, yang meliputi
0,00% dan 0,17% dari jumlah aset pada 31 Desember 2014 dan
2013. Piutang ini tidak dikenakan bunga, jaminan dan jangka waktu
pengembalian yang pasti (lihat Catatan No. 6).
d.
Non - trade related party receivables from PT PPC amounted
to Rp5,000 and Rp2,505,000 represent loans for PT PPC's
operational activities which constituted 0.00% and 0.17% of
total assets as of December 31, 2014 and 2013, respectively.
Such receivables have no interest or collateral, and has no
definite terms of repayment (see Note No. 6).
e.
Utang usaha dari PT PPC sebesar Rp41.853.829 dan Rp95.255.465
merupakan tagihan biaya produksi atas tahun 2013 sehubungan
dengan kegiatan pengelolaan tambang batubara, yang meliputi
6,73% dan 25,88% dari jumlah liabilitas pada 31 Desember 2014
dan 2013 (lihat Catatan No. 12).
e.
Trade payables from PT PPC amounted to Rp41,853,829 and
Rp95,255,465 are billing from production costs during 2013
related to coal mining activities, which constituted 6.73% and
25.88% of total liabilities as of December 31, 2014 and 2013,
respectively (see Note No. 12).
f.
Utang pihak berelasi - non usaha kepada PT BJU masing-masing
sebesar Rp197.680.656 dan Rp294.849 merupakan penerimaan
pinjaman untuk kegiatan operasional Grup, yang meliputi 31,80%
dan 0,00% dari jumlah liabilitas pada 31 Desember 2014 dan 2013.
Utang ini tidak dikenakan bunga, jaminan dan jangka waktu
pengembalian yang pasti (lihat Catatan No. 13).
f.
Non - trade related party payables to PT BJU amounted to
Rp197,680,656 and Rp294,849 represents loans for Group's
operational activities, which constituted 31.80% and 0.00% of
total liabilities as of December 31, 2014 and 2013,
respectively. Such payables have no interest or collateral, and
has no definite terms of repayment (see Note No. 13).
48
PT ATPK RESOURCES, Tbk. AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 AND DECEMBER
31, 2013
PT ATPK RESOURCES, Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014
DAN 31 DESEMBER 2013
(Expressed in Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
26.
27.
26. RELATED PARTY TRANSACTION (Continued)
SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK BERELASI (Lanjutan)
g.
Utang pihak berelasi - non usaha kepada PT PPC masing-masing
sebesar Rp174.745.622 dan Rp61.477.675 merupakan penerimaan
pinjaman untuk kegiatan operasional Grup, yang meliputi 28,11%
dan 16,70% dari jumlah liabilitas pada 31 Desember 2014 dan 2013.
Utang ini tidak dikenakan bunga, jaminan dan jangka waktu
pengembalian yang pasti (lihat Catatan No. 13).
g.
Non - trade related party payables to PT PPC amounted to
Rp174,745,622 and Rp61,477,675 represents loans for
Group's operational activities, which constituted 28.11% and
16.70% of total liabilities as of December 31, 2014 and 2013,
respectively. Such payables have no interest or collateral, and
has no definite terms of repayment (see Note No. 13).
h.
Utang pihak berelasi - non usaha kepada Ratna Saraswati masingmasing sebesar Rp3.605.872 dan Rp3.275.405 merupakan
penerimaan pinjaman untuk kegiatan operasional Grup, yang
meliputi 0,58% dan 0,89% dari jumlah liabilitas pada 31 Desember
2014 dan 2013. Utang ini tidak dikenakan bunga, jaminan dan
jangka waktu pengembalian yang pasti (lihat Catatan No. 13).
h.
Non - trade related party payables to Ratna Saraswati
amounted to Rp3,605,872 and Rp3,275,405 represents loans
for Group's operational activities, which constituted 0.58% and
0.89% of total liabilities as of December 31, 2014 and 2013,
respectively. Such payables have no interest or collateral, and
has no definite terms of repayment (see Note No. 13).
i.
Penjualan kepada PT BJU merupakan penjualan batu bara pada PT
MAS, entitas anak, yang meliputi 100% dari jumlah penjualan
selama tahun 2014. Seluruh penjualan tersebut telah dilakukan
secara wajar merujuk kepada harga pasar batu bara selama periode
2014 (lihat Catatan No. 20).
i.
Sales to PT BJU during 2014 represent 100% coal sales in
PT MAS, subsidiary. Such sales have been occured in fairly
according to coal market prices during 2014 (see Note No. 20).
27. ASSETS AND LIABILITIES ON FOREIGN CURRENCIES
ASET DAN LIABILITAS DALAM MATA UANG ASING
Pada tahun 2014 dan 2013 Grup mempunyai aset dan liabilitas dalam
mata uang asing sebagai berikut :
2014
Mata uang
Asing /
Foreign Currency
ASET
Kas dan Setara Kas
USD
Piutang Usaha
USD
Piutang Lain-lain
USD
CAD
Jumlah Aset
USD
CAD
Ekuivalen
Rupiah /
Equivalent Rupiah
As at 2014 and 2013, Group has assets and liabilities denominated
in foreign currencies as follow:
2013
Mata uang
Ekuivalen
Asing /
Rupiah /
Foreign Currency
Equivalent Rupiah
89
1,088,430
ASSET
Cash and Equivalent
USD
512,188,458
4,417
53,837,855
Trade Receivables
USD
53
14
660,303
144,913
53
14
646,980
154,480
Other Receivables
USD
CAD
41,272
14
513,419,230
144,913
4,559
14
55,573,265
154,480
46
570,469
41,173
Total Assets
USD
CAD
(3,777)
(128)
(46,985,777)
(1,204,362)
(7,815)
--
(95,255,465)
--
LIABILITIES
Trade Payables
USD
SGD
(0.46)
(486)
(5,747)
(4,575,021)
(22)
(586)
(273,936)
(5,639,597)
Other Payables
USD
SGD
Utang Sewa Pembiayaan
USD
(3,688)
(45,882,178)
(13,953)
(170,073,535)
Financial Leased
USD
Jumlah Liabilitas
USD
SGD
(7,466)
(613)
(92,873,702)
(5,779,383)
(21,790)
(586)
(265,602,936)
(5,639,597)
Total Liabilities
USD
SGD
(210,029,671)
154,480
(5,639,597)
(Liabilities) / Assets Net
USD
CAD
SGD
LIABILITAS
Utang Usaha
USD
SGD
Utang Lain-Lain
USD
SGD
(Liabilitas) / Aset Bersih
USD
CAD
SGD
33,806
14
(613)
420,545,528
144,913
(5,779,383)
49
(17,231)
14
(586)
PT ATPK RESOURCES, Tbk. AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 AND DECEMBER
31, 2013
PT ATPK RESOURCES, Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014
DAN 31 DESEMBER 2013
(Expressed in Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
28.
INSTRUMEN KEUANGAN DAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN
a.
a.
Faktor dan Kebijakan Manajemen Risiko Keuangan
Dalam menjalankan aktivitas operasi, investasi dan pendanaan,
Grup menghadapi risiko keuangan yaitu risiko kredit, risiko likuiditas,
risiko suku bunga, dan risiko mata uang. Grup mendefinisikan risikorisiko tersebut sebagai berikut:
•
Risiko kredit merupakan risiko yang muncul dikarenakan debitur
tidak membayar semua atau sebagian piutang atau tidak
membayar secara tepat waktu dan akan menyebabkan kerugian
Grup.
•
Risiko likuiditas merupakan risiko atas ketidakmampuan Grup
membayar liabilitasnya pada saat jatuh tempo. Saat ini Grup
berharap dapat membayar semua liabilitas pada saat jatuh
tempo.
•
Risiko mata uang merupakan risiko fluktuasi nilai instrumen
keuangan yang disebabkan perubahan nilai tukar mata uang
asing.
Risiko suku bunga terdiri dari risiko suku bunga atas nilai wajar,
yaitu risiko fluktuasi nilai instrumen keuangan yang disebabkan
perubahan suku bunga pasar, dan risiko suku bunga atas arus
kas, yaitu risiko arus kas di masa datang akan berfluktuasi
karena perubahan suku bunga pasar.
•
INSTRUMENT
28. FINANCIAL
MANAGEMENT
AND
FINANCIAL
RISK
Financial Risk Management Factors and Policies
In its operating, investing and financing activities, the Group
are exposed to the following financial risks: credit risk, liquidity
risk, market risk, and currency risk and define those risks as
follows:
• Credit risk represents risk due to the possibility that a
customer will not repay all or a portion of a receivable or will
not repay in a timely manner and therefore will cause a loss
the Group.
• Liquidity risk represents risk of the Group’s inability to repay
all their liabilities at maturity date. At present the Group
does expect to pay all liabilities at their contractual maturity.
•
•
Foreign currency risk represents fluctuation of financial
instrument caused by changes of foreign currency
exchange.
Interest rate risk consists of fair value interest rate risk,
which is the risk of fluctuation of financial instrument
caused by changes in in market interest rate, and cash flow
interest rate risk, which is the risk that the future cash flow
of a financial instruments will fluctuate due to changes in
market interest rate.
Dalam rangka untuk mengelola risiko tersebut secara efektif, Direksi
Grup telah menyetujui beberapa strategi untuk pengelolaan risiko
keuangan, yang sejalan dengan tujuan Grup. Pedoman ini
menetapkan tujuan dan tindakan yang harus diambil dalam rangka
mengelola risiko keuangan yang dihadapi Grup.
In order to effectively manage those risks, the Board of the
Group has approved some strategies for the management of
financial risks, which are in line with corporate objectives.
These guidelines set up objectives and action to be taken in
order to manage the financial risks that the Group faces.
Pedoman utama dari kebijakan ini adalah sebagai berikut:
The major guidelines of this policy are the following:
•
Meminimalkan dampak dari perubahan mata uang dan risiko
pasar atas semua jenis transaksi dengan menyediakan
cadangan mata uang yang cukup.
•
Minimize effect of changes in foreign exchange and market
risk for all kind of transactions by providing adequate
foreign currencies reserve;
•
Memaksimalkan penggunaan lindung nilai alamiah yang
menguntungkan sebanyak mungkin off-setting alami antara
pendapatan dan biaya dan hutang piutang dalam mata uang
yang sama; dan
•
Maximize the use of “natural hedge” favouring as much as
possible the natural off-setting of revenue and costs and
payables receivables denominated in the same currency;
and
•
Semua kegiatan manajemen risiko keuangan dilakukan secara
bijaksana, konsisten, dan mengikuti praktik pasar terbaik.
•
All financial risk management activities carried out on a
prudent, consistent basis, and following the best market
practices.
(i)
Risiko Kredit
Grup mengelola risiko kredit terkait dengan simpanan dana di
bank dengan hanya menggunakan bank-bank yang memiliki
reputasi dan predikat yang baik untuk mengurangi kemungkinan
kerugian akibat kebangkrutan bank.
(i) Credit Risk
The Group manage credit risk exposed from its deposits in
banks by using banks with good reputation and ratings to
mitigate financial loss through potential failure of the banks.
50
PT ATPK RESOURCES, Tbk. AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 AND DECEMBER
31, 2013
PT ATPK RESOURCES, Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014
DAN 31 DESEMBER 2013
(Expressed in Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
28.
INSTRUMEN KEUANGAN DAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN
(Lanjutan)
(i)
INSTRUMENT
28. FINANCIAL
MANAGEMENT (Continued)
AND
FINANCIAL
RISK
(i) Credit Risk (Continued)
Risiko Kredit (Lanjutan)
Grup tidak memiliki risiko kredit terkait dengan pelanggan
disebabkan seluruh penjualan batubara dilakukan ke satu pihak
berelasi saja dan dengan harga jual yang sudah disepakati
bersama dengan jangka waktu tertentu. Selain itu, pelanggan
tunggal Grup memiliki reputasi sebagai salah satu eksportir
batubara terbaik yang berasal dari Indonesia.
Group does not have significant credit exposure related to
customer due to all sales of coal are performed with a
solaly related party and used negotiable sales price and
valid for the certain period. Further, such solaly customer
has good reputation as one of top coal exporter from
Indonesia.
(ii) Risiko Likuiditas
Tanggung jawab utama untuk manajemen risiko likuiditas
terletak pada dewan direksi, yang telah membentuk kerangka
kerja manajemen risiko likuiditas yang sesuai untuk manajemen
Grup dan pendanaan jangka pendek, menengah dan panjang
dan persyaratan manajemen likuiditas. Grup mengelola risiko
likuiditas dengan memelihara cadangan yang memadai,
fasilitas perbankan dan fasilitas pinjaman cadangan, dengan
terus memantau arus kas perencanaan dan aktual, dan dengan
cara mencocokkan data aset dan liabilitas keuangan yang jatuh
tempo.
(ii) Liquidity Risk
Ultimate responsibility for liquidity risk management rests
with the board of directors, which has established an
appropriate liquidity risk management framework for the
management of the Group’s short, medium and long-term
funding and liquidity management requirements. The Group
manages liquidity risk by maintaning adequate reserves,
banking facilities and reserve borrowing facilities, by
continuously monitoring forecast and actual cash flows, and
by matching the maturity profiles of financial assets and
liabilities.
Tabel berikut menganalisis liabilitas keuangan yang diukur pada
biaya perolehan diamortisasi berdasarkan sisa umur jatuh
temponya:
The following table analysis financial liabilities by remaining
contractual maturity:
2014
Kurang dari 1 Tahun/
1-2 tahun
2-5 tahun
Less Than 1 Year
/year
/year
Liabilitas Keuangan
lebih dari 5
tahun
more
than 5
years
Total
Diukur Pada
Biaya Perolehan
Financial Liabilities
Diamortisasi:
Utang Usaha
Utang Lain-lain
Beban Akrual
140,010,965
at Amortized cost:
Trade Payables
140,010,965
--
--
--
7,816,073
--
--
--
7,816,073
Other Payables
15,931,100
--
--
--
15,931,100
Accrued Expenses
337,348,241
38,683,909
--
--
376,032,150
163,758,138
--
--
--
163,758,138
Utang Pihak Berelasi Non Usaha
Jumlah
Total
2013
Kurang dari 1 Tahun/
1-2 tahun
2-5 tahun
Less Than 1 Year
/year
/year
Liabilitas Keuangan
lebih dari 5
tahun
more
than 5
years
Total
Diukur Pada
Biaya Perolehan
Diamortisasi:
Utang Usaha
Utang Lain-lain
Beban Akrual
Financial Liabilities
510,117
--
--
95,765,582
12,747,498
--
--
--
12,747,498
Other Payables
3,060,846
--
--
--
3,060,846
Accrued Expenses
--
64,753,080
--
--
64,753,080
111,063,809
65,263,197
--
--
176,327,006
Utang Pihak Berelasi Non Usaha
Jumlah
at Amortized cost:
Trade Payables
95,255,465
Finance Lease
51
Total
PT ATPK RESOURCES, Tbk. AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 AND DECEMBER
31, 2013
PT ATPK RESOURCES, Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014
DAN 31 DESEMBER 2013
(Expressed in Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
28.
INSTRUMEN KEUANGAN DAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN
(Lanjutan)
INSTRUMENT
28. FINANCIAL
MANAGEMENT (Continued)
AND
FINANCIAL
RISK
(iii) Risiko Mata Uang
Eksposur risiko nilai tukar mata uang asing Grup timbul terutama
dari volatilitas nilai tukar mata uang Dollar Amerika Serikat terhadap
mata uang asing lainnya.
(iii) Foreign Currency Risk
The foreign exchange risk exposures of the Group mainly
result from the volatility in U.S. Dollar against other currencies.
Grup terekspos pengaruh fluktuasi nilai tukar mata uang asing
terutama karena transaksi yang didenominasi dalam mata uang
Rupiah seperti pembayaran biaya dan pajak.
The Group is exposed to the effect of foreign currency
exchange rate fluctuation mainly because of Rupiah
denominated transaction such as expenses payment and
taxes.
Kebijakan Grup adalah melakukan penyeimbangan arus kas dari
aktivitas operasi dan pendanaan dalam mata uang yang sama.
The Group’s policy is to balance the cash flows from
operations and the financing activities using the same
currency.
Grup mengelola eksposur mata uang asing dengan mencocokkan,
sebisa mungkin, penerimaan dan pembayaran dalam masingmasing individu mata uang. Jumlah eksposur mata uang asing
bersih Grup pada tanggal pelaporan diungkap pada Catatan No. 27.
The Group manages the foreign currency exposure by
matching, as far as possible, receipts and payments in each
individual currency. The Group’s net open foreign currency
exposure as of reporting date is disclosed in Note 27.
Analisis sensitivitas mata uang asing
Foreign currency sensitivity analysis
Sensitivitas Grup terhadap peningkatan dan penurunan dalam USD,
CAD dan SGD terhadap Rupiah adalah 2%. 2% adalah tingkat
sensitivitas yang digunakan ketika melaporkan secara internal risiko
mata uang asing kepada para karyawan kunci, dan merupakan
penilaian manajemen terhadap perubahan yang mungkin terjadi
pada nilai tukar valuta asing. Analisis sensitivitas hanya mencakup
item USD, CAD dan SGD yang ada dan menyesuaikan translasinya
pada akhir periode untuk perubahan 2% dalam nilai tukar Rupiah.
The Group’s sensitivity to the increase and decrease in the
USD, CAD and SGD against Rupiah is 2%. 2% is the
sensitivity rate hat used when reporting foreign currency risk
internally to key management personnel and represents
management's assessment of the reasonably possible change
in foreign exchange rates. The sensitivity analysis includes
only outstanding monetary items denominated in USD, CAD
and SGD and adjusts their translation at the period end for a
2% change in Rupiah.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, jika USD, SGD dan
CAD melemah/menguat sebesar 2% terhadap Rupiah, dengan
seluruh variabel lainnya konstan, laba bersih, setelah pajak, tahun
berjalan masing-masing akan menjadi Rp6.612.880 dan
Rp1.282.883 lebih tinggi/rendah.
At 31 December 2014 and 2013, if USD, SGD and CAD had
weakened/strengthened by 2% against Rupiah with all other
variables held constant, net income for the year, net of tax,
would have been Rp6,612,880 and Rp1,282,883 higher/lower.
Menurut pendapat manajemen, analisis sensitivitas tidak
representatif dari risiko valuta asing melekat karena eksposur pada
akhir periode pelaporan tidak mencerminkan eksposur selama tahun
berjalan.
In management's opinion, the sensitivity analysis is
unrepresentative of the inherent foreign exchange risk because
the exposure at the end of the reporting period does not reflect
the exposure during the year.
(iv) Interest Rate Risk
(iv) Risiko Suku Bunga
Grup terekspos risiko tingkat suku bunga terutama menyangkut
liabilitas keuangan yang berasal dari utang sewa pembiayaan.
Adapun liabilitas keuangan yang dimiliki Grup pada 31 Desember
2014 dan 2013 memiliki tingkat suku bunga mengambang. Grup
akan memonitor secara ketat pergerakan suku bunga di pasar dan
apabila suku bunga mengalami kenaikan yang signifikan maka Grup
akan menegosiasikan suku bunga tersebut dengan pemberi
pinjaman.
b.
Estimasi Nilai Wajar
Nilai wajar aset dan liabillitas keuangan diestimasi untuk keperluan
pengakuan dan pengukuran atau untuk keperluan pengungkapan.
PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan” mensyaratkan
pengungkapkan atas pengukuran nilai wajar dengan tingkat hirarki
nilai wajar sebagai berikut:
a) harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif untuk
aset atau liabilitas yang identik (tingkat 1);
b) input selain harga kuotasian yang termasuk dalam tingkat 1
yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara
langsung (misalnya harga) atau secara tidak langsung
(misalnya derivasi dari harga) (tingkat 2); dan
c) input untuk aset atau liabilitas yang bukan berdasarkan data
pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat di
observasi) (tingkat 3).
52
The Group exposures to interest rate risk mainly concerns
financial liabilities from financing lease liabilities. The financial
liabilities which owned by the Group as of December 31, 2014
and 2013 have floating interest rate. The Group strictly
monitored the market interest rate fluctuation and if the
market interest rate significantly increased, the Group will
renegotiate the interest rate to the lender.
b.
Fair Value Estimation
The fair value of financial assets and financial liabilities must
be estimated for recognition and measurement or for
disclosure purposes.
SFAS No. 60, ”Financial Instruments: Disclosures” requires
disclosure of fair value measurements by level of the following
fair value measurement hierarchy:
a) quoted prices (unadjusted) in active markets for identical
assets or liabilities (level 1);
b) inputs other than quoted prices included within level 1 that
are observable for the asset or liability, either directly (as
prices) or indirectly (derived from prices) (level 2); and
c) inputs for the asset or liability that are not based on
observable market data (unobservable inputs)
(level 3).
PT ATPK RESOURCES, Tbk. AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 AND DECEMBER
31, 2013
PT ATPK RESOURCES, Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014
DAN 31 DESEMBER 2013
(Expressed in Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
28.
INSTRUMEN KEUANGAN DAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN
(Lanjutan)
b.
c.
29.
b.
Estimasi Nilai Wajar (Lanjutan)
b.
AND
FINANCIAL
RISK
Fair Value Estimation (Continued)
Nilai wajar instrumen keuangan yang dicatat pada
biaya perolehan diamortisasi
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Grup tidak memiliki
instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau
rugi sesuai dengan tingkat hirearki di atas.
Fair value of financial instruments carried
at amortized cost
As of December 31, 2014 and 2013, Group did not have any
financial instruments which recognized at fair value through
profit and loss as in line with those hierarchies.
Nilai tercatat dari aset dan liabilitas keuangan yang dimiliki oleh
Grup pada 31 Desember 2014 dan 2013 mendekati nilai wajarnya
karena sifat jangka pendek dari instrumen keuangan.
Carrying amount of Group's financial assets and liabilities as of
December 31, 2014 and 2013 approximate their fair value due
to the shorter nature of the financial instruments.
c.
Manajemen Permodalan
Capital Management
Grup mengelola risiko modal untuk memastikan bahwa mereka
akan mampu untuk melanjutkan keberlangsungan hidup, serta
memaksimalkan manfaat bagi pemegang saham dan pemangku
kepentingan lainnya.
The Group manages capital risk to ensure that it will be able
to continue as a going concern and to maximize benefits to
the shareholders and other stakeholders.
Group secara aktif dan rutin menelaah dan mengelola
permodalannya untuk memastikan struktur modal dan pengembalian
yang optimal bagi pemegang saham dengan mempertimbangkan
efisiensi penggunaan modal berdasarkan arus kas operasi dan
belanja modal, serta mempertimbangkan kebutuhan modal di masa
yang akan datang.
Group actively and regulerly refused and managed its capital
to ensure the optimal capital structure and return to the
shareholders, taking into consideration the efficiency of
capital used based on operating cash flow, capital
expenditures and also consideration of future capital needs.
Grup juga berusaha mempertahankan keseimbangan antara tingkat
pinjaman dan posisi ekuitas untuk memastikan struktur modal dan
pengembalian yang optimal. Tidak ada perubahan pada pendekatan
Grup dalam mengelola permodalannya selama tahun berjalan.
Group also seeks to maintain a balance between its level of
loans and equity position in order to ensure the optimalization
of capital structure and returns. There was no changes in
Group's approach in managing its capital structure during the
year.
29. SIGNIFICANT
CONTINGENCY
PERIKATAN, PERJANJIAN PENTING DAN KONTIJENSI
a.
INSTRUMENT
28. FINANCIAL
MANAGEMENT (Continued)
AGREEMENTS,
COMMITMENTS
AND
a. Office Rent Agreement
Perjanjian Sewa Kantor
Perpanjangan perjanjian VIP Link tanggal 4 September 2013 antara
PT Citra Eksekutif Otorita (CEO SUITE) selaku pihak yang
menyewakan dan Perusahaanan selaku pihak penyewa atas obyek
yang tertera dalam Perjanjian VIP Link tanggal 30 April 2009 dan
perpanjangan perjanjian VIP Link tanggal 4 Januari 2012, yakni
virtual office yang terletak di Wisma GKBI Lantai 39, Jalan Jenderal
Sudirman No. 28, Jakarta Pusat. Jangka waktu sewa adalah
terhitung sejak tanggal 1 November 2013 hingga tanggal 30 Juni
2015. Harga sewa selama waktu tersebut adalah sebesar USD
1.200 (seribu dua ratus dolar Amerika Serikat).
The extension of VIP Link agreement dated September 4th, 2013
between PT Citra Eksekutif Otorita (CEO SUITE), acting as the
lessor, and the Company, as the lessee, of the object stated in the
VIP Link Agreement dated April 30th, 2009, namely the ‘virtual
office’ situated at the 39th floor of Wisma GKBI 9, Jl Jenderal
Sudirman No.28, Central Jakarta. The term of lease is from
November 1st, 2013 up until June 30th, 2015. The leasing fee for
such period of time is amounting to USD 1,200 (one thousand two
hundred US Dollar)
Berdasarkan akta Perjanjian Sewa Menyewa no. 11 tertanggal 21
Pebruari 2013 yang dibuat oleh Notaris Hasan Halim, S.H., M.K.n,
yang menyatakan kesepakatan antara PT ATPK Resource, Tbk
dengan Nyonya Imelda untuk sewa menyewa 1 unit Satuan Rumah
Susun Non Hunian di AXA Tower At Kuningan City Lantai 29 mulai
dari 1 Maret 2013 sampai dengan 1 Maret 2015 dengan nilai sewa
sebesar Rp 7.200.000.000,-.
Based on the deed of Leasing Agreement no.11 dated February
21st, 2013, drawn up by Hasan Halim, S.H., M.K.n, a Notary,
which states an agreement between PT ATPK Resource, Tbk and
Mrs. Imelda concerning leasing of 1 unit of Non Residential
Tenement at the 29th floor of ‘AXA Tower At Kuningan City’, from
March 1st, 2013 up until March 1st, 2015 with leasing fee
amounting to Rp 7,200,000,000,-.
Perjanjian Sewa Pembiayaan
b.
Perjanjian Pembiayaan Konsumen No. 9911300405 tanggal 19
Februari 2013 antara PT Mandiri Tunas Finance (“Lessor”) dengan
Perusahaanan (“Lessee”), atas 1 (satu) unit mobil kendaraan roda
empat merek Mercedes Benz-EClass-300 Avant Garde, tahun 2011,
dengan harga Rp980.000.000 (sembilan ratus delapan puluh juta
Rupiah) dengan jangka waktu 24 (dua puluh empat) bulan.
Consumer Financing Agreement No. 9911300405 dated February
19, 2013 between PT Mandiri Tunas Finance (“Lessor”) and the
Company (“Lessee”), for 1 unit four-wheeled vehicle of Mercedes
Benz-EClass-300 Avant Grande brand, production year of 2011,
amounting to Rp.980.000.000,- (nine hundred eighty million
Rupiah) with lease term of 24 (twenty four) months.
53
Lease Agreement
PT ATPK RESOURCES, Tbk. AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 AND DECEMBER
31, 2013
PT ATPK RESOURCES, Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014
DAN 31 DESEMBER 2013
(Expressed in Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
29.
PERIKATAN, PERJANJIAN PENTING DAN KONTIJENSI (Lanjutan)
c.
d.
AGREEMENTS,
29. SIGNIFICANT
CONTINGENCY (Continued)
Perjanjian Pemegang Saham Antara Perusahaan, MIM, (entitas
anak) dan PT Batavia Energi Jaya (“BEJ”).
Berdasarkan Perjanjian Pemegang Saham tanggal 5 Nopember
2009 yang dibuat di bawah tangan yang telah dilegalisasi oleh
Notaris Merryana Suryana, S.H., di Jakarta (“Perjanjian Pemegang
Saham”), diterangkan bahwa:
c.
(i)
(i)
MIM merupakan pemegang sebanyak 1.050 saham dalam PT
Sarana Mandiri Utama, suatu Perusahaanan terbatas yang
didirikan berdasarkan hukum Indonesia, berdomisili di Tarakan
dan berkantor di Plaza Bapindo\ Citibank Tower Lt. 14. Jl. Jend.
Sudirman Kav. 54-55, Jakarta (“SMU”), yang mewakili 70%
(tujuh puluh persen) dari seluruh saham dikeluarkan dalam
Perusahaan;
COMMITMENTS
AND
Shareholders Agreement between the Company, MIM,
(subsidiary) and PT Batavia Energi Jaya (“BEJ”).
Based on the Shareholders Agreement dated November 5,
2009 which was drawn up privately before and has been
legalized by Notary, Merryana Suryana, S.H, Jakarta
(“Shareholders Agreement”), the following is stated:
MIM is the holder of 1.050 shares of PT Sarana Mandiri
Utama; a limited liability established under the laws of the
Republic of Indonesia, domiciled in Tarakan with its office at
th
14 floor of Plaza Bapindo/ Citibank Tower, Jl. Jenderal
Sudirman Kav. 54-55, Jakarta (“SMU”); representing 70%
(seventy percent) of all outstanding shares of the Company.
(ii) BEJ merupakan pemegang 450 (empat ratus lima puluh) saham
dalam SMU, yang mewakili 30% (tiga puluh persen) dari seluruh
saham dikeluarkan dalam SMU;
(ii) BEJ is the holder of 450 (four hundred fifty) shares of SMU,
representing 30% (thirty percent) of all outstanding shares of
SMU;
(iii) Perjanjian Pemegang Saham ini mengatur mengenai
kepemilikan saham MIM dan BEJ dalam SMU dan pelaksanaan
kegiatan usaha SMU.
(iii) This Shareholders Agreement governs the shareholding of
MIM and BEJ in SMU and the implementation of the business
activities of SMU.
Perjanjian Opsi Saham Antara MIM (Pemberi Opsi) dan BEJ
(Penerima Opsi)
d.
Berdasarkan Perjanjian Opsi Saham tanggal 5 Nopember 2009 yang
telah dilegalisasi oleh Merryana Suryana, S.H., Notaris di Jakarta
Selatan (“Perjanjian Opsi Saham”), diterangkan bahwa:
Based on the Stock Option Agreement dated November 5, 2009 as
legalized by Merryana Suryana, S.H, Jakarta (“the Stock Option
Agreement”), the following is stated:
(i)
(i)
Pemberi Opsi adalah pemilik dan pemegang yang sah dari 451
(empat ratus lima puluh satu) saham Seri A dan 599 (lima ratus
sembilan puluh sembilan) saham Seri B dalam SMU.
Stock Option Agreement Between MIM (Stock Option
Provider) and BEJ (Stock Option Recipient)
The Stock Option Provider is the lawful owner and holder of
451 (four hundred fifty one) A-Series shares and 599 (five
hundred ninety nine) B-Series shares in SMU.
(ii) Pemberian Opsi dengan ini memberikan kepada Penerima Opsi
dan Penerima Opsi dengan ini menerima dari Pemberi Opsi,
hak (bukan kewajiban) untuk membeli seluruh saham-saham
milik Pemberi Opsi di dalam SMU setiap saat selama Periode
Opsi dan pada harga pelaksanaan Opsi Saham sesuai dengan
ketentuan dan persyaratan dalam Perjanjian Opsi Saham dan
dengan memperhatikan seluruh peraturan perundangundangan
yang berlaku (”Opsi Saham”).
(ii) The Stock Option Provider hereby provides the Stock Option
Recipient with, and the Stock Option Recipient hereby receives
from the Stock Option Provider, the right (but not the
obligation) to purchase all shares of the Stock Option Provider
in SMU at any time during the Stock Option Period and at the
Stock Option exercise price in accordance with the terms and
conditions stated in the Stock Option Agreement and with due
observance of all prevailing statutory regulations (“Stock
Option”).
(iii) Harga Pelaksanaan Opsi Saham sebesar USD 3.500.000 (tiga
juta lima ratus dolar Amerika Serikat) - (Y x USD 1 (satu dolar
Amerika Serikat). dimana:
(iii) The Stock Option Exercise Price is amounting to USD
3,500,000 (three million five hundred thousand US Dollar) – ( Y
x USD 1 (one US Dollar), whereas:
Y adalah jumlah per MT batubara yang telah diproduksi dan
dijual mulai dari tanggal penandatanganan Perjanjian Opsi
Saham ini sampai dengan Pemberitahuan Pelaksanaan Opsi.
Y is the total per MT of Coal produced and sold starting
from the date of execution of this Stock Option Agreement
up until the Stock Option Exercise Notification.
(iv) Periode Opsi berarti suatu periode yang dimulai sejak tanggal
Perjanjian Opsi Saham ini ditandatangani dan akan berakhirnya
Perjanjian Pemegang Saham.
(iv) The Stock Option Period means a period starting from the
date of execution of this Stock Option Agreement and ending
on the expiration of the Shareholders Agreement.
(v) Pelaksanaan Opsi:
1. Penerima Opsi dapat melaksanakan Opsi Saham hanya
selama Periode Opsi dan hanya melalui Pemberitahuan
Pelaksanaan Opsi terhadap Pemberi Opsi atau pihak yang
ditunjuk secara sah, dengan memperhatikan bahwa
Penerima Opsi harus berhak secara hukum Negara
Republik Indonesia untuk menguasai dan memiliki sahamsaham milik Pemberi Opsi di dalam SMU;
(v) The implementation of the Stock Option:
1. The Stock Option Recipient may exercise the Stock
Option only during the Stock Option Period and only
through Stock Option Exercise Notification to the Stock
Option Provider or its duly appointed party, with due
observance of the fact that the Stock Option Recipient
shall be entitled according to the laws of the Republic of
Indonesia to control and hold the shares belonging to the
Stock Option Provider in SMU.
54
PT ATPK RESOURCES, Tbk. AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 AND DECEMBER
31, 2013
PT ATPK RESOURCES, Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014
DAN 31 DESEMBER 2013
(Expressed in Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
29.
PERIKATAN, PERJANJIAN PENTING DAN KONTIJENSI (Lanjutan)
d.
Perjanjian Opsi Saham Antara MIM (Pemberi Opsi) dan BEJ
(Penerima Opsi) (Lanjutan)
AGREEMENTS,
29. SIGNIFICANT
CONTINGENCY (Continued)
d.
COMMITMENTS
AND
Stock Option Agreement Between MIM (Stock Option
Provider) and BEJ (Stock Option Recipient) (Continued)
2.
Penerima Opsi melaksanakan Opsi Saham, maka
Penerima Opsi dan Pemberi Opsi akan melaksanakannya
dengan menandatangani Perjanjian Penjualan sesuai
dengan bentuk dan isi dalam lampiran Perjanjian Opsi
Saham ini;
2. If the Stock Option Recipient exercises the Stock Option,
therefore the Stock Option Recipient and Provider shall do
so by signing a Sales Agreement in a form and with
content as attached to this Stock Option Agreement.
3.
Dalam hal demikian, maka Harga Pelaksanaan Opsi
sehubungan dengan Opsi Saham tersebut akan menjadi
jatuh tempo dan Penerima Opsi wajib membayar Harga
Pelaksanaan Opsi kepada Pemberi Opsi;
3. In such a case, therefore the Stock Option Exercise Price
in relation to the Stock Option shall become due and the
Stock Option Recipient shall be obligated to make
payment of the Stock Option Exercise Price to the Stock
Option Provider.
4.
Untuk keperluan tersebut, Pemberi Opsi akan
mengadakan dan hadir dalam RUPS SMU untuk
menyetujui jual beli sebagai akibat dari pemindahan
saham tersebut dan untuk melakukan pengumuman
(sebagaimana diperlukan berdasarkan ketentuan hukum
yang berlaku), atau dalam hal Pemberi Opsi tidak dapat
melangsungkan atau tidak hadir dalam RUPS yang
bersangkutan, Pemberi Opsi dengan ini untuk waktunya
nanti memberikan kuasa yang tidak dapat ditarik kembali
kepada Penerima Opsi untuk hadir dan memberikan suara
menyetujui penjualan dan pemindahan saham tersebut
atau pengumuman tersebut;
4. For such purpose, the Stock Option Provider shall
convene and attend the General Meeting of Shareholders
of SMU to approve the sale and purchase resulting from
the transfer of the shares and to make announcement (as
required by the prevailing law), or in the event the Stock
Option Provider is incapable of convening, or is not
present at, the concerning General Meeting of
Shareholders, the Stock Option Provider hereby, for such
time, gives the Stock Option Recipient an irrevocable
power to attend and vote to approve the sale and transfer
of the shares or the announcement.
5.
Untuk keperluan pencatatan persyaratan dan ketentuan
dari perjanjian jual beli saham, Penerima Opsi dan
Pemberi Opsi atau kuasa/wakilnya sah yang ditunjuknya
wajib menandatangani Perjanjian Penjualan paling lambat
30 hari kalender setelah tanggal Pemberitahuan
Pelaksanaan Opsi.
5. For the purpose of recording the terms and conditions of
the Sale and Purchase of Shares Agreement, the Stock
Option Recipient and the Stock Option Provider or their
respective lawful proxies/representatives shall execute the
Sales Agreement at the latest within 30 calendar days
since the date of Stock Option Exercise Notification .
6.
Tanggal Perjanjian Penjualan adalah 30 hari kalender
sejak tanggal Pemberitahuan Pelaksanaan Opsi.
6. The date of the Sales Agreement shall be 30 calendar
days after the Stock Option Exercise Notification.
(vi) Sehubungan dengan pemberian Opsi, ditandatanganinya
Perjanjian Opsi Saham ini, Pemberi Opsi akan memberikan
kepada Penerima Opsi salinan sesuai dengan asli dari
keputusan para pemegang saham Pemberi Opsi (yang berlaku
sejak tanggal Perjanjian Opsi ini) yang isinya menyetujui:
(vi) In relation to the granting of the Stock Option, with the
execution of this Stock Option Agreement, the Stock Option
Provider shall provide the Stock Option Recipient with true
copies of the resolutions of the shareholders of the Stock
Option Provider (effective since the date of this Stock Option
Agreement), substance of which shall approve the following:
1.
penjualan Saham-saham yang dilakukan oleh Pemberi
Opsi apabila Penerima Opsi melaksanakan hak Opsi.
2.
perjanjian gadai saham (sebagaimana dimaksud dalam
Perjanjian Opsi Saham ini) dan penjualan Saham-saham
apabila pelaksanaan eksekusi gadai dilaksanakan
berdasarkan perjanjian gadai saham.
Selanjutnya, Pemberi Opsi (Pemberi Gadai) dan Penerima Opsi
(Penerima Gadai) telah membuat dan menandatangani Perjanjian
Gadai Saham tanggal 5 Nopember 2009 yang dibuat di bawah
tangan, berdasarkan mana Pemberi Opsi (Pemberi Gadai) telah
menggadaikan Saham-saham kepada Penerima Opsi (Penerima
Gadai) dan Penerima Opsi (Penerima Gadai) menerima gadai atas
Saham-saham tersebut dari Pemberi Opsi (Pemberi Gadai).
55
1. the sale of the Shares made by the Stock Option Provider
if the Stock Option Recipient exercise the Stock Option
right.
2. The shares pledge agreement (as stated in this Stock
Option Agreement) and the sales of the Shares if the
implementation of the pledge is based on the shares
pledge agreement.
Furthermore, the Stock Option Provider (Pledgor) and the
Stock Option Recipient (Pledgee) have entered into and
executed a Shares Pledge Agreement on 5 November 2009,
privately drawn up, based on which the Stock Option Provider
(Pledgor) has pledged its Shares to the Stock Option
Recipient (Pledgee) and the Stock Option Recipient
(Pledgee) has received pledge over such Shares from the
Stock Option Recipient (Pledgee).
PT ATPK RESOURCES, Tbk. AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 AND DECEMBER
31, 2013
PT ATPK RESOURCES, Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014
DAN 31 DESEMBER 2013
(Expressed in Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
29.
PERIKATAN, PERJANJIAN PENTING DAN KONTIJENSI (Lanjutan)
e.
Perjanjian Penjualan Batubara Antara MAS (Penjual) dan PT
Bara Jaya Utama (Pembeli)
AGREEMENTS,
29. SIGNIFICANT
CONTINGENCY (Continued)
e.
COMMITMENTS
AND
Coal Sales Agreement Between MAS (Seller) and PT Bara
Jaya Utama (Purchaser)
Berdasarkan Akta Kontrak Penjualan Batubara No. 09 tanggal 5
November 2008 yang dibuat di hadapan Hasan Halim, S.H., M.Kn.,
Notaris di Balikpapan yang kemudian diubah berdasarkan Akta
Addendum Kontrak Penjualan Batu Bara No. 06 tanggal 24 Agustus
2009 yang dibuat di hadapan Hasan Halim, S.H., M.Kn., Notaris di
Balikpapan, MAS dan PT Bara Jaya Utama (”BJU”) telah sepakat
membuat dan menandatangani Perjanjian Penjualan Baturaba
(”Penjanjian Penjualan”), berdasarkan mana Penjual dengan ini
berjanji dan karena itu mengikatkan diri akan menjual dan
menyerahkan kepada Pembeli, demikian pula Pembeli dengan ini
berjanji dan karena itu mengikatkan diri akan membeli dan
menerima penyerahan dari Penjual atas seluruh batubara dari Lahan
Kuasa Pertambangan milik Penjual, dengan harga penjualan,
sebagai berikut:
Based on the Deed of Coal Sales Contract No. 09 dated 5
November 2008 drawn up before Hasan Halim, S.H., M.Kn.,
Notary in Balikpapan, which was then amended based on the
Deed of Addendum to Coal Sales Contract No. 06 dated 24
August 2009 drawn up before Hasan Halim, S.H., M.Kn.,
Notary in Balikpapan, MAS and PT Bara Jaya Utama (”BJU”)
have agreed to draw up and execute a Coal Sales Agreement
(“Sales Agreement”), based on which the Seller hereby makes
covenant and therefore binds itself to sell and handover to the
Purchaser, and as such the Purchaser hereby makes covenant
and therefore binds itself to purchase and accept the handover
from the Seller of all coal from the Mining Authority Land
owned by the Seller, at the following selling prices:
a.
Untuk kalori 4.800 K. Kal/Kg (empat ribu delapan ratus Kilo
Kalori per Kilogram) sampai dengan 5.500 K. Kal/Kg (lima ribu
lima ratus Kilo Kalori per Kilogram) dengan basis adb (air dried
basis) maka harga kontrak penjualan batu bara sebesar
USD22,75/MT (dua puluh dua dolar Amerika Serikat tujuh puluh
lima) untuk tiap MT batubara.
a. For calories amounting to 4.800 K.Kal/Kg (four thousand
eight hundred Kilo Calories per Kilogram) up to 5.500
K.Kal/Kg (five thousand five hundred Kilo Calories per
Kilogram) with adb (air dried basis), the price for the coal
sales contract shall amount to USD22,75/MT (twenty two
point seven five US Dollar) for each MT of coal.
b.
untuk kalori di atas 5.500 K.Kal/Kg (lima ribu lima ratus Kilo
Kalori per Kilogram) sampai dengan 6.000 K.Kal/Kg (enam ribu
Kilo Kalori per Kilogram) dengan basis adb (air dried basis)
maka harga kontrak penjualan batu bara sebesar USD26,25/MT
(dua puluh enam dolar Amerika Serikat dua puluh lima sen)
untuk tiap MT batubara.
b. For calories above 5.500 K.Kal/Kg (five thousand five
hundred Kilo Calories per Kilogram) up to 6.000 K.Kal/Kg
(six thousand Kilo Calories per Kilogram) with adb (air dried
basis), the price for the coal sales contract shall amount to
USD26,25/MT (twenty six point two five US Dollar) for each
MT of coal.
c.
untuk kalori di atas 6.000 K.Kal/Kg (enam ribu Kilo Kalori per
Kilogram) dengan basis adb (air dried basis) maka harga
kontrak penjualan batu bara sebesar USD32,50/MT (tiga puluh
dua dolar Amerika Serikat lima puluh sen) untuk tiap MT
batubara.selanjutnya disebut “Harga”.
c. For calories above 6.000 K.Kal/Kg (six thousand Kilo
Calories per Kilogram) with adb (air dried basis), the price
for the coal sales contract shall amount to USD32,50/MT
(thirty two point five US Dollar) for each MT of coal.
Hereinafter to be referred to as the “Price”.
Pembayaran Harga tersebut akan di bayar oleh Pembeli kepada
Penjual berdasarkan jumlah tiap-tiap metrik ton batubara yang
berhasil dikapalkan (ditentukan berdasarkan “draft survey” oleh
surveyor independen yang ditunjuk oleh Para Pihak.
The Payment for such Price shall be made by the Purchaser to
the Seller based on the amount of each metric ton of coal
shipped (determined based on the “draft survey” drawn up by
an independent surveyor appointed by the Parties.
Penyelesaian Sengketa:
Para Pihak dan sepakat bahwa:
a. Setiap perselisihan atau pendapat yang timbul dari atau
berkenaan pelaksanaan Perjanjian ini akan diselesaikan
dengan cara musyawarah, yang kemudian akan dituangkan
dalam suatu akta tersendiri yang ditandatangani oleh Para
Pihak.
b. Setiap perselisihan atau perbedaan pendapat yang tidak dapat
diselesaikan secara musyawarah maka perselisihan atau
perbedaan pendapat tersebut akan diselesaikan melalui
arbitrase sesuai Undang-undang No. 30 Tahun 1999 tentang
Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa.
Dispute Resolution:
The Parties have approved and agreed whereas:
a. Any conflict or difference in opinion occurring from or in
connection with the implementation of this Agreement shall
be resolved by way of mutual discussion, which thereafter
shall be stated in a separate deed executed by the Parties;
Berdasarkan Nota Kesepakatan yang ditanda tangani pada hari
Jumat Tanggal 5 Oktober 2013 oleh, PT Mega Alam Sejahtera
dengan PT Bara Jaya Utama, Kedua belah pihak sepakat untuk :
Based on the Memorandum of Understanding which was
signed on Friday by Date October 5, 2013, PT Mega Alam
Sejahtera and PT Bara Jaya Utama, the two sides agreed to:
56
b. Any conflict or difference in opinion that cannot be resolved
by way of mutual discussion shall be resolved through
arbitration in accordance with Law No. 30 of 1999
concerning Arbitration
PT ATPK RESOURCES, Tbk. AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 AND DECEMBER
31, 2013
PT ATPK RESOURCES, Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014
DAN 31 DESEMBER 2013
(Expressed in Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
29.
PERIKATAN, PERJANJIAN PENTING DAN KONTIJENSI (Lanjutan)
e.
f.
g.
Perjanjian Penjualan Batubara Antara MAS (Penjual) dan PT
Bara Jaya Utama (Pembeli) (Lanjutan)
AGREEMENTS,
29. SIGNIFICANT
CONTINGENCY (Continued)
e.
COMMITMENTS
AND
Coal Sales Agreement Between MAS (Seller) and PT Bara
Jaya Utama (Purchaser) (Continued)
1.
Merubah harga penjualan batu bara semula sebesar USD
22,75/MT menjadi sebesar USD 26/MT dengan syarat
pembayaran akan dibayar oleh PT Bara Jaya Utama kepada PT
Mega Alam Sejahtera berdasarkan penyerahan diatas tongkang
(Free on Board/FOB Tongkan) untuk jumlah tiap-tiap metrik ton
Batu bara, dilokasi jetty milik PT Mega Alam Sejahtera.
1. Changing the original coal sales price of USD 22.75 / MT to
USD 26 / MT with the terms of payment will be paid by the
PT Bara Jaya Utama for PT Mega Alam Sejahtera based
on a barge delivery (Free on Board / FOB barge) to the
amount of each metric tons of coal, the location jetty
PT Mega Alam Sejahtera.
2.
Nota Kesepakatan ini dapat diubah sewaktu-waktu dengan
kesepakatan Para Pihak.
2. This MOU may be amended at any time by agreement of
the Parties.
3.
Bahwa harga baru sesuai dengan kesepakatan ini berlaku sejak
PT Mega Alam Sejahtera dapat melakukan kegiatan
penambangan sendiri dan telah mampu menjual batu bara
berdasarkan syarat penyerahan di atas tongkan (FOB
Tongkang) atau pada tanggal 1 Januari 2014 mana yang lebih
cepat.
3. That the new price in accordance with this agreement in
effect since PT Mega Alam Sejahtera can perform its own
mining operations and has been able to sell coal based on
a barge delivery terms (FOB Barge) or on the date of
January 1, 2014 whichever is sooner.
4.
Hal - hal lain yang belum diatur dalam Nota kesepakatan ini
akan diputuskan oleh Para Pihak dengan musyawarah untuk
mencapai mufakat.
4. Other matters that not covered under this MOU will be
decided by the Parties with deliberation to reach
consensus.
Perjanjian Pembatalan Atas Perjanjian Kerjasama Operasi
Penambangan Batu Bara Antara MAS Dengan PPC
f.
Agreement on Cancellation of Coal Mining Operations
Cooperation Agreement between MAS and PPC
Berdasarkan Akta Perjanjian Pembatalan No. 32 tanggal 11 Oktober
2013 yang dibuat di hadapan Hasan Halim,S.H., M.Kn., Notaris di
Jakarta (”Perjanjian Pembatalan”), diterangkan bahwa:
Based on the Deed of Cancellation Agreement No. 32 dated
11 October 2013 drawn up before Hasan Halim, S.H., M.Kn.,
Notary in Jakarta (”Cancellation Agreement”), it is stated that:
a.) Antara MAS dan PPC telah dibuat dan ditandatangani
Perjanjian Kerjasama Operasi Penambangan Batu Bara
berdasarkan Akta Perjanjian Kerjasama Operasi Penambangan
Batu Bara No. 05 tanggal 24 Agustus 2009 yang dibuat di
hadapan Hasan Halim, S.H., M.Kn., Notaris di Balikpapan
(”“PKO”).
b.) Bahwa PPC telah mengikat diri untuk menjual seluruh fasilitas
infrastruktur tambang dan peralatan tambang kepada MAS dan
MAS hendak membeli seluruh fasilitas infrastruktur tambang
dan peralatan tambang tersebut dari PPC.
a. A Coal Mining Operations Cooperation Agreement has
) been drawn up and executed between MAS and PPC
based on the Deed of Coal Mining Operations Cooperation
Agreement No. 05 dated 24 August 2009 drawn up before
Hasan Halim, S.H., M.Kn., Notary in Balikpapan (”“PKO”).
c.) Bahwa pembayaran Harga Jual Beli Peralatan Tambang dan
Nilai Kompensasi tersebut akan dilaksanakan paling lambat
tanggal 30 Desember 2013.
c.) Whereas the payment for the Sales and Purchase Price of
the Mining Equipment and Compensation Value is to be
made at the latest on 30 December 2013.
d.) Bahwa apabila seluruh pembayaran Harga Jual Peralatan
Tambang dan Nilai Kompensasi tersebut telah dilaksanakan
sebagaimana mestinya maka MAS dan PPC bermaksud untuk
membatalkan isi dari PKO.
d. Whereas if all payment for the Sales and Purchase Price of
) the Mining Equipment and Compensation Value has been
duly made therefore MAS and PPC intend to cancel the
substance of PKO.
Surat Pernyataan Bersama antara PT Pacific Prima Coal,
PT Mega Alam Sejahtera dan PT ATPK Resources, Tbk
tertanggal 1 Januari 2014
Berdasarkan Surat Pernyataan Bersama antara PT Pacific Prima
Coal, PT Mega Alam Sejahtera dan PT ATPK Resources, Tbk
tertanggal 1 Januari 2014, yang menyatakan bahwa kewajibankewajiban karyawan PT. Pacific Prima Coal diambil alih oleh pihak
PT Mega Alam Sejahtera segala beban dan tanggungjawabnya.
Sedangkan semua hak dan kewajiban karyawan sampai dengan 31
Desember 2013 masih menjadi beban dan tanggung jawab pihak PT
Pacific Prima Coal.
57
b. Whereas PPC has bound itself to sell all mining
) infrastructure facilities and mining equipment to MAS and
MAS intends to purchase all such mining infrastructure
facilities and mining equipment from PPC.
g.
Memorandum of Understanding between PT Pacific Prima
Coal, PT Mega Alam Sejahtera and PT ATPK Resources,
Tbk dated January 1, 2014
Based on Memorandum of Understanding between PT Pacific
Prima Coal, PT Mega Alam Sejahtera and PT ATPK
Resources, Tbk dated January 1, 2014, which stated that all
liabilities related to PT. Pacific Prima Coal’s employees is
transferred to PT Mega Alam Sejahtera; all the burden and
responsibility. Whereas all the rights and obligation related to
those employees until December 31, 2013 is remain as the
burden and responsibility of PT Pacific Prima Coal.
PT ATPK RESOURCES, Tbk. AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 AND DECEMBER
31, 2013
PT ATPK RESOURCES, Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014
DAN 31 DESEMBER 2013
(Expressed in Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
29.
PERIKATAN, PERJANJIAN PENTING DAN KONTIJENSI (Lanjutan)
h.
AGREEMENTS,
29. SIGNIFICANT
CONTINGENCY (Continued)
h.
Perjanjian Pengalihan Piutang
COMMITMENTS
AND
Agreement on Transfer of Receivables
Perjanjian Pengalihan Piutang No. 05 Tanggal 12 Nopember 2013
yang dibuat dihadapan Notaris Hasan Halim S.H., Notaris di Jakarta
antara Perusahaanan (“Pihak Pertama”) dengan PT Pacific Prima
Coal (“Pihak Kedua”).
Agreement on Transfer of Receivables No. 05 dated 12
November 2013 drawn up before Notary, Hasan Halim S.H.,
Notary in Jakarta between the Company (“First Party”) and
PT Pacific Prima Coal (“Second Party”).
Pokok Perjanjian
a. Bahwa Pihak Pertama mempunyai tagihan/piutang sebesar
Rp70.000.000.000 (tujuh puluh miliar Rupiah), terdiri dari
tagihan/piutang terhadap:
Merits of the Agreement
a. Whereas the First Party has receivables amounting to
Rp70.000.000.000 (seventy billion Rupiah), consisting of
the following:
-
Hopaco Properties Limited, sebesar Rp11.747.901.000
(sebelas miliar tujuh ratus empat puluh tujuh juta sembilan
ratus satu ribu Rupiah)
-
Hopaco
Properties
Limited,
amounting
to
Rp11.747.901.000 (eleven billion seven hundred forty
seven million nine hundred one thousand)
-
PT Perkebunan Sungai Wang, sebesar Rp34.100.000.000
(tiga puluh empat miliar seratus juta Rupiah);
-
PT Perkebunan Sungai Wang, amounting to
Rp34.100.000.000 (thirty four billion one hundred
million Rupiah);
-
Tan Sri Amin Shah (TSAS) Group, sebesar
Rp12.995.139.000 (dua belas miliar sembilan ratus
sembilan puluh lima juta seratus tiga puluh sembilan ribu
Rupiah)
-
Tan Sri Amin Shah (TSAS) Group, amounting to
Rp12.995.139.000 (twelve billion nine hundred ninety
five million one hundred thirty nine thousand Rupiah)
-
Majestic
Asset
Invesment
Corporation,
sebesar
Rp5.797.153.000 (lima miliar tujuh ratus sembilan puluh
tujuh juta seratus lima puluh tiga ribu Rupiah)
-
Majestic Asset Investment Corporation, amounting to
Rp5.797.153.000 (five billion seven hundred ninety
seven million one hundred fifty three thousand Rupiah)
-
PT Paspro Lintas Sarana, sebesar Rp293.519.000 (dua
ratus sembilan puluh tiga juta lima ratus sembilan belas
ribu Rupiah)
-
PT Paspro Lintas Sarana, amounting to Rp293.519.000
(two hundred ninety three million five hundred nineteen
thousand Rupiah)
-
PT Karya Sukses Nusantara, sebesar Rp46.500.000
(empat puluh enam juta lima ratus Rupiah)
-
PT Karya Sukses Nusantara, amounting to
Rp46.500.000 (forty six million five hundred thousand
Rupiah)
-
PT Modal Energy Indonesia, sebesar Rp29.627.854 (dua
puluh sembilan juta enam ratus dua puluh tujuh ribu
delapan ratus lima puluh empat Rupiah)
-
PT
Modal
Energy Indonesia, amounting to
Rp29.627.854 (twenty nine million six hundred twenty
seven thousand eight hundred fifty four Rupiah)
-
Karyawan (Azahar Zaini), sebesar Rp126.437.146 (seratus
dua puluh enam juta empat ratus tiga puluh tujuh ribu
seratus empat puluh enam Rupiah)
-
Employee (Azahar Zaini), amounting to Rp126.437.146
(one hundred twenty six million four hundred thirty
seven thousand one hundred forty six Rupiah)
Pengalihan Piutang
Pihak Pertama dengan ini mengalihkan segala haknya atas
Tagihan/Piutang tersebut kepada Pihak Kedua, dan Pihak Kedua
dengan ini menerima pengalihan hak atas Tagihan/Piutang tersebut.
Transfer of Receivables
The First Party hereby transfers all its rights over such
Invoices/Receivables to the Second Party, and the Second Party
hereby
receives
the
transfer
of
rights
over
such
Invoices/Receivables
Harga Pengalihan Piutang
a. Atas pengalihan hak atas Tagihan/Piutang, Pihak kedua wajib
membayar
kepada
Pihak
Pertama,
uang
sebesar
Rp70.000.000.000,- (tujuh puluh milyar Rupiah).
Price of Transfer of Receivables
a. Upon the transfer of rights over the Receivables, the Second
Party shall be required to make payment to the First Party,
amounting to Rp70.000.000.000,- (seventy billion Rupiah).
b.
Harga Pengalihan Piutang wajib dibayar oleh Pihak Kedua
kepada Pihak Pertama dengan cara transfer dan/atau
pemindahbukuan ke dalam rekening Pihak Pertama, pada Bank
Internasional Indonesia Tbk. Cabang Sentra Senayan 3 –
Jakarta, dengan nomor Rekening 2-596-000-981 atas nama
PT ATPK RESOURCES Tbk. Selambat-lambatnya pada
tanggal 30-12-2013 (tiga puluh desember dua ribu tiga belas)
Tata Cara Pengalihan
a. Pengalihan Hak mulai berlaku efektif pada waktu pembayaran
secara penuh atas Harga Pengalihan Piutang yang dibayarkan
oleh Pihak Kedua kepada Pihak Pertama sepeti tersebut dalam
Pasal 3 Perjanjian ini.
58
b.
The Price of Transfer of Receivables shall be paid by the
Second Party to the First Party by way of transferring it to the
account of the First Party, at Bank Internasional Indonesia Tbk.
Sentra Senayan 3 Branch – Jakarta, account number 2-596000-981 in the name of PT ATPK RESOURCES Tbk. at the
latest on 30-12-2013 (December thirtieth two thousand thirteen)
Procedures of Transfer
a. The transfer of the rights shall come into effect at the time the
Price of Transfer of Receivables is fully paid by the Second
Party to the First Party as stated in Article 3 of this Agreement.
PT ATPK RESOURCES, Tbk. AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 AND DECEMBER
31, 2013
PT ATPK RESOURCES, Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014
DAN 31 DESEMBER 2013
(Expressed in Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
29.
AGREEMENTS,
29. SIGNIFICANT
CONTINGENCY (Continued)
PERIKATAN, PERJANJIAN PENTING DAN KONTIJENSI (Lanjutan)
h.
Perjanjian Pengalihan Piutang (Lanjutan)
Agreement on Transfer of Receivables (Continued)
Negligence or failure to make the payment of the Transfer
Price or negligence or failure to meet the representations and
warranties shall result in automatic cancellation of this
Agreement.
Valid and lawful ownership over all warranties on the
receivables shall only be transferred from the First Party to the
Second Party when the First Party receives the full payment in
the First Party’s account.
Kelalaian atau kegagalan untuk membayar harga Pengalihan
dan kelalaian atau kegagalan dipenuhinya ernyataan dan
jaminan, akan secara otomatis membatalkan Perjanjian ini.
b.
c.
Kepemilikan secara sah dan sesuai dengan hukum atas segala
jaminan atas piutang hanya akan dipindahkan atau dialihkan
dari Pihak Pertama kepada Pihak Kedua pada waktu Pihak
Pertama menerima secara penuh pembayaran masuk ke dalam
rekening Pihak Pertama
c.
Pembuatan keputusan dalam operasional adalah Direksi. Direksi
melakukan penelaahan terhadap pelaporan internal Grup untuk menilai
kinerja dan mengalokasikan sumber daya. Manajemen menentukan
operasi segmen berdasarkan laporan ini. Direksi mempertimbangkan
bisnis dari sudut pandang tingkat pengembalian investasi dari modal
yang dinventasikan. Grup mengoperasikan dan mengelola bisnis dalam
satu segmen yakni penjualan batubara dan hanya memiliki satu
pelanggan utama (lihat Catatan No. 20)
31. TRANSAKSI NON KAS
Informasi pendukung laporan arus kas konsolidasian sehubungan
dengan aktivitas arus kas adalah sebagai berikut :
2014
31 Des/Dec 31
30 SEGMENT INFORMATION
.
The chief operating decision-maker has been identified as a
member of Board of Directors (The Board). The Board reviews the
Group’s internal reporting in order to assess performance and
allocate resources. Management has determined the operating
segment based on these reports. The Board considers the
business from return of invested capital perspective. Group
operates and manages the business in single segment which is
sales of coal and only have one main customer (see Note No. 20).
31 NON CASH TRANSACTIONS
.
Supplementary information to the consolidated statements of cash
flow relating to non-cash activities follows :
2013
31 Des/Dec 31
Pelunasan Piutang Lain-lain Konsultan
Melalui Penambahan Piutang Pihak Berelasi Non Usaha Dari PT BJU
Pelunasan Hutang Lain-lain Kepada PT BJU
2,000,000
--
Melalui Pengurangan Piutang Pihak Berelasi Non Usaha Dari PT BJU
Penambahan Aset Tetap Tahun 2013
294,849
--
Sebesar Rp240.043.836, melalui:
Uang Muka Pembelian Aset Tetap
Utang Sewa Pembiayaan
Utang Lain-lain Kepada Pihak berelasi
Jangka Panjang
32.
AND
h.
b.
30. INFORMASI SEGMEN
COMMITMENTS
---
80,532
178,485,809
--
61,477,675
Payment of Other Consultant Receivable
Through Addition of Non - Trade
Related Party Receivable From PT BJU
Payment of Other Payable to PT BJU
through Deduction of Non - Trade
Related Party Receivable From PT BJU
Additional of Fixed Assets in 2013
in Amount to Rp240,043,836 through:
Advance Payment of Fixed Assets
Financing Lease Liabilities
Other Long Term Payables
to Related Parties
32. CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND JUDGEMENTS
ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI PENTING
Grup membuat estimasi dan asumsi mengenai masa depan. Estimasi
dan pertimbangan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan
terus dievaluasi berdasarkan pengalaman historis dan faktor lainnya,
termasuk ekspektasi dari peristiwa masa depan yang diyakini wajar.
Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik
manajemen atas kejadian dan tindakan saat ini, hasil yang timbul
mungkin berbeda dengan jumlah yang diestimasi semula. Asumsi dan
pertimbangan yang memiliki pengaruh signifikan terhadap jumlah tercatat
aset dan liabilitas diungkapkan di bawah ini:
The Group makes estimates and assumptions concerning the
future. Estimates and considerations used in the preparation of
financial statements continue to be evaluated based on historical
experience and other factors, including expectations of future
events that are believed reasonable. Although these estimates are
based on management's best knowledge of current events and
actions, actual results may differ from those estimates.
Assumptions and considerations have a significant effect on the
carrying amount of assets and liabilities disclosed in below:
Estimasi Umur Manfaat
Grup melakukan penelaahan atas masa manfaat ekonomis aset tetap
berdasarkan faktor-faktor seperti kondisi teknis dan perkembangan
teknologi di masa depan. Hasil operasi di masa depan akan dipengaruhi
atas perubahan estimasi yang diakibatkan oleh perubahan faktor
tersebut (lihat Catatan No. 11 untuk nilai tercatat aset tetap).
Estimated of Useful Lives
The Group reviews on useful lives of fixed assets based on several
factors i.e. technical conditions and technology development in the
future. Operating results in the future will be affected by the
estimated changes of those factors (see Note 11 for carrying value
of fixed assets).
59
PT ATPK RESOURCES, Tbk. AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 AND DECEMBER
31, 2013
PT ATPK RESOURCES, Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014
DAN 31 DESEMBER 2013
(Expressed in Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
32.
ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
32. CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND JUDGEMENTS
(Continued)
Imbalan Pasca Kerja
Nilai kini liabilitas pascakerja tergantung pada beberapa faktor yang
ditentukan dengan dasar aktuarial berdasarkan beberapa asumsi.
Asumsi yang digunakan untuk menentukan biaya (penghasilan) pensiun
neto mencakup tingkat diskonto. Perubahan asumsi ini akan
mempengaruhi jumlah tercatat imbalan pasca kerja.
Post Employment Benefit
The present value of post employment benefit depends on
several factors which are determined by actuarial basis
based on several assumptions. Assumptions used to
determine pension costs (benefits) covered discount rate.
The changes of assumption might affect carrying value of
post employment benefit.
Grup menentukan tingkat diskonto yang sesuai pada akhir pelaporan,
dengan mempertimbangkan tingkat suku bunga obligasi pemerintah
yang didenominasi dalam mata uang imbalan yang akan dibayar dan
memiliki jangka waktu yang serupa dengan jangka waktu liabilitas yang
terkait (lihat Catatan No. 17).
The Group determines the appropriate discount rate at the final
reporting, by considering the discount rate of governement’s bond
which denominated in benefit’s currency that will be paid and have
a similar terms with the terms of the related liabilities (see Note No.
17).
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai atas Piutang Usaha
dan Piutang Lain-lain
Allowance for Impairment Losses on Accounts Receivables
and Other Receivables
Grup mengevaluasi akun tertentu jika terdapat informasi bahwa
pelanggan yang bersangkutan tidak dapat memenuhi kewajiban
keuangannya. Dalam hal tersebut, Grup mempertimbangkan,
berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak
terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status
kredit dari pelanggan berdasarkan catatan kredit, untuk mencatat provisi
spesifik atas jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Grup.
Provisi spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan
informasi yang diterima mempengaruhi jumlah cadangan kerugian
penurunan nilai piutang usaha.
The Group valuates specific accounts where it has information that
certain customers are unable to meet their financial obligations. In
these cases, the Group uses judgment, based on the best available
facts and circumstances, including but not limited to, the length of
its relationship with the customer and the customer’s current credit
status, to record specific provisions for customers against amounts
due to reduce its receivable amounts that the Group expects to
collect. These specific provisions are re-evaluated and adjusted as
additional information received affects the amounts of allowance for
impairment losses on trade receivables.
Pajak Penghasilan
Perhitungan beban pajak penghasilan masingmasing perusahaan dalam
Grup memerlukan pertimbangan dan asumsi dalam menentukan
pengurangan beban tertentu untuk tujuan fiskal selama proses estimasi.
Secara khusus, perhitungan beban pajak penghasilan Grup melibatkan
penafsiran terhadap Undang-undang dan peraturan perpajakan yang
berlaku.
Income Tax
The calculations of income tax expense for each company within
the Group require judgements and assumptions in determining
deductibility of certain expenses during the estimation process. In
particular, the calculation of Group's income tax expense involves
the interpretation of applicable tax laws and regulations.
Penghasilan yang diperoleh perusahaan-perusahaan dalam Grup
kadang-kadang dapat dikenakan pajak final dan non-final. Penentuan
penghasilan yang dikenakan pajak final dan non-final dan juga biaya
pengurang pajak sehubungan dengan penghasilan yang dikenakan pajak
non-final memerlukan pertimbangan dan estimasi.
The revenue of the companies within the Group is sometimes also
subject to both final and nonfinal income tax. Determining the
amount of revenue subject to final and non-final tax as well as
expenses relating to revenue from the nonfinal income tax regime
requires judgements and estimates.
Semua pertimbangan dan estimasi yang dibuat manajemen seperti yang
diungkapkan di atas dapat dipertanyakan oleh Direktorat Jenderal Pajak
atau Auditor Pemerintah. Sebagai akibatnya, terjadi ketidakpastian
dalam penentuan kewajiban pajak. Resolusi posisi pajak yang diambil
oleh Grup dapat berlangsung bertahun-tahun dan sangat sulit untuk
memprediksi hasil akhirnya. Apabila terdapat perbedaan perhitungan
pajak dengan jumlah yang telah dicatat, perbedaan tersebut akan
berdampak pada pajak penghasilan dan pajak tangguhan dalam tahun
dimana penentuan pajak tersebut dibuat.
All judgements and estimates taken by management as discussed
above may be challenged by the Directorate General of Taxation or
the Government Auditors. As a result, the ultimate tax
determination becomes uncertain. The resolution of tax positions
taken by the Group can take several years to complete and in some
cases it is difficult to predict the ultimate outcome. Where the final
outcome of these matters is different from the amounts initially
recorded, such differences will have an impact on the income tax
and deferred income tax provision in the year in which this
determination is made.
Aset pajak tangguhan, termasuk yang timbul dari rugi fiskal, dan
perbedaan temporer lainnya, diakui hanya apabila dianggap lebih
mungkin daripada tidak bahwa mereka dapat diterima kembali, dimana
hal ini tergantung pada kecukupan pembentukan laba kena pajak di
masa depan. Sama seperti “penurunan nilai aset non-keuangan” asumsi
atas laba kena pajak masa depan yang dapat dihasilkan sangat
dipengaruhi oleh estimasi dan asumsi manajemen atas tingkat produksi
yang diharapkan, volume penjualan, harga komoditas, dan lain-lain; yang
mana terpapar risiko dan ketidakpastian, sehingga terdapat
kemungkinan perubahan keadaan akan mengubah proyeksi laba kena
pajak di masa mendatang.
Deferred tax assets, including those arising from tax losses carried
forward, and other temporary differences, are recognised only
where it is considered more likely than not that they will be
recovered, which is dependent on the generation of sufficient future
taxable profits. Similar to “impairment of non-financial assets”,
assumptions about the generation of future taxable profits are
heavily impacted by management’s estimates and assumptions
regarding expected production levels, sales volumes, commodity
prices, etc; which are subject to risk and uncertainty, and hence
there is a possibility that changes in circumstances will alter the
projected future taxable profits.
60
PT ATPK RESOURCES, Tbk. AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 AND DECEMBER
31, 2013
PT ATPK RESOURCES, Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014
DAN 31 DESEMBER 2013
(Expressed in Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
33.
33. SUPPLEMENTARY FINANCIAL INFORMATION
INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN
Perusahaan menerbitkan laporan keuangan konsolidasian yang
merupakan laporan keuangan utama, informasi keuangan tambahan
PT ATPK Resources Tbk (Entitas Induk) ini, dimana investasi pada
Entitas Anak dicatat dengan metode harga perolehan, disajikan untuk
menganalisa hasil usaha entitas induk saja. Informasi keuangan
tambahan PT ATPK Resources Tbk (Entitas Induk) yang disajikan pada
Lampiran I – Lampiran IV harus dibaca bersamaan dengan laporan
keuangan konsolidasian PT ATPK Resources Tbk dan Entitas Anak.
34.
TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan
keuangan konsolidasian yang diselesaikan pada tanggal 28 Maret 2015.
61
The Company published the consolidated financial statements as
its primary financial statements. The supplementary financial
statements of PT ATPK Resources Tbk (Parent Entity) which
account for investment in subsidiaries using the cost method, and
have been prepared in order that the parent entity’s result of
operations can be analyzed. The supplementary financial
information of PT ATPK Resources Tbk (Parent Entity) which
presented in Attachment I – Attachment IV should be read in
conjuction with the consolidated financial statements of PT ATPK
Resources Tbk and subsidiaries.
34. RESPONSIBILITY
STATEMENT
ON
CONSOLIDATED
FINANCIAL
The management of the Company is responsible for the preparation
of the consolidated financial statement that were completed on
March 28, 2015.
Download