PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 1. Umum a. Pendirian dan Informasi Umum PT Bank Sinarmas Tbk (“Perusahaan”) didirikan pada tahun 1989 dengan nama PT Bank Shinta Indonesia, berdasarkan Akta No. 52 tanggal 18 Agustus 1989 dari Buniarti Tjandra, S.H., notaris di Jakarta, dan telah diubah dengan Akta No. 91 tanggal 15 September 1989 dari notaris yang sama. Akta pendirian ini telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. C2-9142.HT.01.01-TH.89 tanggal 27 September 1989 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 49 tanggal 21 Juni 2005, Tambahan No. 6448. Pada tanggal 26 Januari 2007, Perusahaan berganti nama menjadi PT Bank Sinarmas. Perubahan nama tersebut telah disetujui melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perusahaan yang didokumentasikan dalam Akta No. 1 tanggal 21 November 2006 dari Triphosa Lily Ekadewi, S.H., notaris di Jakarta. Perubahan Anggaran Dasar tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. W7-03960 HT.01.04-TH.2006 tanggal 20 Desember 2006. Perubahan nama tersebut juga telah mendapat persetujuan dari Bank Indonesia berdasarkan Keputusan Gubernur Bank Indonesia No.9/4/KEP.GBI/2007 tanggal 22 Januari 2007 tentang Perubahan Izin Usaha Atas Nama PT Bank Shinta Indonesia menjadi Izin Usaha Atas Nama PT Bank Sinarmas. Selanjutnya, berdasarkan Akta No. 1 tanggal 8 Oktober 2009 dari Endang Saritomo Utari, S.H., notaris di Jakarta, terdapat perubahan Anggaran Dasar dalam rangka melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip perbankan syariah dan perpanjangan masa jabatan direksi dan komisaris. Perubahan ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-AH.01.10-22484. Tahun 2009 tanggal 11 Desember 2009. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 6 April 2010 yang didokumentasikan dalam Akta No. 31 tanggal 6 April 2010 dari Sutjipto, S.H., Mkn, notaris di Jakarta, pemegang saham menyetujui pemecahan nilai nominal saham Perusahaan dari Rp 500.000 (dalam Rupiah penuh) per saham menjadi Rp 100 (dalam Rupiah penuh) per saham dan perubahan status Perusahaan menjadi Perusahaan Terbuka (Tbk) dengan nama PT Bank Sinarmas Tbk. Perubahan tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-22745.AH.01.02 Tahun 2010 tanggal 4 Mei 2010 serta telah dilaporkan kepada Bank Indonesia melalui surat No. SKL.121/2010/PRESDIR-CorpSec tanggal 7 Mei 2010. Perubahan terakhir Anggaran Dasar Perusahaan didokumentasikan dalam Akta No. 82 tanggal 24 Maret 2015 dari Aryanti Artisari, S.H., M.Kn., notaris di Jakarta, sehubungan dengan diberlakukannya Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tertentu dan penyesuaian kembali seluruh Anggaran Dasar Perusahaan. Perubahan tersebut disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-AH.01.03-0925696 Tahun 2015 tanggal 20 April 2015. Kantor pusat Perusahaan beralamat di Sinarmas Land Plaza, Menara I, Jln. M.H. Thamrin No. 51, Jakarta. Perusahaan memiliki 1 kantor cabang utama, 72 kantor cabang, 1 kantor fungsional, 130 kantor cabang pembantu, 27 kantor cabang syariah, 141 kantor kas, 10 kantor kas syariah yang semuanya berlokasi di Indonesia. PT Sinar Mas Multiartha (SMMA) Tbk, merupakan entitas induk dari Perusahaan yang didirikan di Indonesia. -8- PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Pemegang saham akhir (ultimate shareholder) Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah Indra Widjaja. Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar, maksud dan tujuan didirikannya Perusahaan adalah untuk menjalankan usaha di bidang perbankan. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tanggal 16 Februari 1990, sesuai dengan izin usaha yang diberikan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. 156/KMK.013/1990 tanggal 16 Februari 1990. Sesuai dengan Surat Keputusan Bank Indonesia No. 27/156/KEP/DIR tanggal 22 Maret 1995, Perusahaan memperoleh peningkatan status menjadi Bank Devisa. Perusahaan memperoleh izin usaha perbankan berdasarkan prinsip syariah berdasarkan surat keputusan Deputi Gubernur Bank Indonesia No. 11/13/KEP.DpG/2009 tanggal 27 Oktober 2009. Pada tanggal 30 Januari 2012, Perusahaan memperoleh Surat Keputusan No. KEP21/BL/2012 dari Ketua badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan mengenai persetujuan Perusahaan sebagai kustodian di pasar modal. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan ini, kegiatan kustodian belum dimulai. b. Penawaran Umum Efek Perusahaan Pada tanggal 29 November 2010, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam dan LK) atau sekarang Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui surat No. S-10683/BL/2010 untuk penawaran umum perdana atas 1.600 lembar saham Perusahaan dengan nilai nominal Rp 100 (dalam Rupiah penuh) per saham pada harga penawaran Rp 150 (dalam Rupiah penuh) per saham dimana melekat 1.920.000.000 waran Seri I (Catatan 24). Setiap pemegang 5 (lima) saham baru Perusahaan berhak memperoleh 6 (enam) waran dimana setiap 1 (satu) waran memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 (satu) saham baru Perusahaan dengan harga pelaksanaannya sebesar Rp 150 (dalam Rupiah penuh), yang dapat dilakukan mulai tanggal 13 Juni 2011 sampai dengan tanggal 13 Desember 2015. Penawaran umum perdana saham Perusahaan telah mendapat persetujuan dari Bank Indonesia melalui surat No. 12/52/DPB3/TPB 3 - 1 tanggal 5 Agustus 2010. Saham-saham Perusahaan telah tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 13 Desember 2010. Pada tanggal 15 Juni 2012, Perusahaan memperoleh Pernyataan Efektif dari Ketua Bapepam dan LK (sekarang OJK) melalui surat No. S-7561/BL/2012 untuk Penawaran Umum Terbatas I (PUT I) kepada Pemegang Saham dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atas 1.203.186.138 lembar Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp 100 (dalam Rupiah penuh) per saham yang ditawarkan dengan harga pelaksanaan Rp 250 (dalam Rp penuh) per saham dimana melekat 2.996.614.532 waran Seri II (Catatan 24). Setiap pemegang 400 saham lama berhak atas 53 HMETD untuk membeli 53 saham, dimana pada setiap 53 saham baru melekat 132 Waran Seri II yang diberikan oleh Perusahaan secara cuma-cuma. Waran Seri II diberikan sebagai insentif kepada pemegang saham untuk melakukan pembelian saham baru yang bernilai nominal Rp 100 (dalam Rupiah penuh) per saham dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 250 (dalam Rupiah penuh) per saham yang dapat dilakukan selama masa laku pelaksanaan yaitu mulai tanggal 11 Januari 2013 sampai dengan 29 Juni 2017 dimana setiap 1 (satu) Waran Seri II berhak membeli 1 (satu) saham baru pada harga pelaksanaannya. -9- PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Berdasarkan Akta No. 45 tanggal 13 Juni 2014 dari Aryanti Artisari, S.H., M.Kn., notaris di Jakarta, tentang Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), dimana pemegang saham Perusahaan menyetujui untuk menerbitkan 1.312.411.310 lembar saham pada harga yang akan ditentukan oleh Direksi dengan persetujuan Dewan Komisaris melalui Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD). Pada tanggal 31 Oktober 2014 dan 24 November 2014, Perusahaan melaksanakan PMTHMETD tahap 1 dan 2 masing-masing sebanyak 888.888.888 dan 7.646.526 lembar saham dengan harga pelaksanaan masing-masing sebesar Rp 270 (dalam Rupiah penuh). Jumlah dana yang diperoleh dari pemegang saham dalam pelaksanaan PMTHMETD adalah sebesar Rp 242.064. Sebanyak 98,98% dan 99,34% saham Perusahaan telah tercatat di Bursa Efek Indonesia atau sebanyak 14.007.435.804 saham dan 13.948.163.349 saham pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014. c. Karyawan, Direksi dan Dewan Komisaris Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, susunan pengurus Perusahaan masing-masing berdasarkan Akta No. 81 tanggal 24 Maret 2015 dan Akta No. 45 tanggal 13 Juni 2014 dari Aryanti Artisari, S.H., M.Kn., notaris di Jakarta, adalah sebagai berikut: 2015 Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Independen Komisaris Independen Direksi Direktur Utama Direktur Unit Usaha Syariah Direktur Kepatuhan Direktur Enterprise Banking Direktur Liabilities dan Business Direktur Manajemen Risiko dan Human Capital Direktur Retail Banking Direktur Operasional dan Teknologi Informasi 2014 : Tjendrawati Widjaja : Sammy Kristamuljana : Rusmin Tjendrawati Widjaja Sammy Kristamuljana Rusmin : : : : : Freenyan Liwang Heru Agus Wuryanto Salis Teguh Hartono Loa Johnny Mailoa - Freenyan Liwang Heru Agus Wuryanto Salis Teguh Hartono Loa Johnny Mailoa Halim : Hanafi Himawan : Soejanto Soetjijo* Hanafi Himawan - : Frenky Tirtowijoyo** Halim * Diangkat menjadi Direktur pada RUPSLB tanggal 24 Maret 2015 dan telah mendapat persetujuan OJK pada tanggal 10 Desember 2014. ** Diangkat menjadi Direktur pada RUPSLB tanggal 24 Maret 2015 dan telah mendapat persetujuan OJK pada tanggal 27 Januari 2015. - 10 - PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Susunan keanggotaan komite-komite yang dimiliki Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut: 2015 Komite Audit Ketua Anggota 2014 : : : Rusmin Ketut Sanjaya Rusli Prakarsa Rusmin Edwin Hidayat Abdullah Agustinus Antonius Ketut Sanjaya Komite Remunerasi dan Nominasi Ketua Anggota : : Rusmin Tjendrawati Widjaja Wahyu Zaeni Rusmin Tjendrawati Widjaja Wahyu Zaeni Komite Pemantau Risiko Ketua Anggota : : Sammy Kristamuljana Tjendrawati Widjaja Ketut Sanjaya Rusli Prakarsa Sammy Kristamuljana Tjendrawati Widjaja Agustinus Antonius Edwin Hidayat Abdullah Dewan Pengawas Syariah Ketua Anggota : : Ali Mustafa Yaqub Ahmadi bin Sukarno Ali Mustafa Yaqub Ahmadi bin Sukarno Kepala Audit Internal Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah Darwanti Juliastuti. Sekretaris Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah Dodo Suyanto. Personel manajemen kunci Perusahaan terdiri dari Komisaris, Direksi, Group Head, Kepala Kantor Wilayah, Wakil Kepala Kantor Wilayah, Kepala Divisi, Pimpinan Cabang dan Koordinator Pimpinan Cabang Pembantu. Jumlah rata-rata karyawan Perusahaan (tidak diaudit) adalah 5.270 untuk tahun 2015 dan 4.262 untuk tahun 2014. Laporan keuangan PT Bank Sinarmas Tbk untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 telah diselesaikan dan diotorisasi untuk terbit oleh Direksi Perusahaan pada tanggal 24 Februari 2016. Direksi Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan tersebut. 2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting a. Dasar Penyusunan dan Pengukuran Laporan Keuangan Laporan keuangan disusun dan disajikan dengan menggunakan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) di Indonesia, meliputi pernyataan dan interpretasi yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan Dewan Standar Akuntansi Syariah IAI, dan Peraturan OJK No. VIII.G.7 tentang “Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik”. - 11 - PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Dasar pengukuran laporan keuangan ini adalah konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain, sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan keuangan ini disusun dengan metode akrual, kecuali laporan arus kas. Laporan arus kas disusun menggunakan metode langsung yang dimodifikasi dan arus kas dikelompokkan atas dasar kegiatan operasi, investasi dan pendanaan. Untuk tujuan penyusunan laporan arus kas, kas dan setara kas mencakup kas, giro pada Bank Indonesia giro pada bank lain, penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia dan efek-efek dengan jatuh tempo tiga bulan atau kurang dan yang tidak dijaminkan serta yang tidak dibatasi pencairannya. Laporan keuangan Perusahaan untuk unit usaha syariah disusun berdasarkan PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan) 101 (Revisi 2014), “Penyajian Laporan Keuangan Syariah”, PSAK 102 (Revisi 2013) “Akuntansi Murabahah”, PSAK 105 “Akuntansi Mudharabah”, PSAK 106 “Akuntansi Musyarakah”, PSAK 107 “Akuntansi Ijarah”, PSAK 110 (Revisi 2015) “Akuntansi Sukuk”, Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia (“PAPSI”) dan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia, mencakup pula pedoman akuntansi dan pelaporan yang ditetapkan oleh otoritas perbankan Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Mata uang yang digunakan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan adalah mata uang Rupiah (Rupiah) yang juga merupakan mata uang fungsional Perusahaan. b. Penjabaran Mata Uang Asing Mata Uang Fungsional dan Pelaporan Akun-akun yang tercakup dalam laporan keuangan Perusahaan diukur menggunakan mata uang dari lingkungan ekonomi utama dimana Perusahaan beroperasi (mata uang fungsional). Laporan keuangan disajikan dalam Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional dan mata uang penyajian Perusahaan. Transaksi dan Saldo Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang fungsional menggunakan kurs pada tanggal transaksi. Keuntungan atau kerugian selisih kurs yang timbul dari penyelesaian transaksi dan dari penjabaran pada kurs akhir tahun atas aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing diakui dalam laba rugi. Aset non-moneter yang diukur pada nilai wajar dijabarkan menggunakan kurs pada tanggal nilai wajar ditentukan. Selisih penjabaran akun ekuitas dan akun nonmoneter serupa yang diukur pada nilai wajar diakui dalam laba rugi. - 12 - PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, kurs konversi yang ditetapkan oleh Bank Indonesia, yakni Reuters pada pukul 16:00 Waktu Indonesia Barat (WIB), yang digunakan oleh Perusahaan adalah sebagai berikut: Poundsterling Inggris Euro Dolar Australia Dolar Amerika Serikat Dolar Singapura Yuan China Dolar Hong Kong Yen Jepang 2015 (dalam Rupiah penuh) 2014 (dalam Rupiah penuh) 20.439,02 15.056,67 10.083,73 13.785,00 9.758,95 2.122,85 1.778,70 114,52 19.288,40 15.053,35 10.148,27 12.385,00 9.376,19 1.995,62 1.596,98 103,56 c. Transaksi Pihak Berelasi Orang atau entitas dikategorikan sebagai pihak berelasi Perusahaan apabila memenuhi definisi pihak berelasi berdasarkan PSAK No. 7 “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”. Pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Perusahaan: 1. Orang atau anggota keluarga dekat mempunyai relasi dengan Perusahaan jika orang tersebut: a. memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas Perusahaan; b. memiliki pengaruh signifikan atas Perusahaan; atau c. personil manajemen kunci Perusahaan atau entitas induk Perusahaan. 2. Suatu entitas berelasi dengan Perusahaan jika memenuhi salah satu hal berikut: a. Entitas dan Perusahaan adalah anggota dari kelompok usaha yang sama. b. Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya). c. Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama. d. Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga. e. Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pascakerja untuk imbalan kerja dari Perusahaan atau entitas yang terkait dengan Perusahaan. Jika Perusahaan adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan Perusahaan. f. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (1). g. Orang yang diidentifikasi dalam huruf (1) (a) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau merupakan personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas). Semua transaksi signifikan dengan pihak berelasi telah diungkapkan dalam laporan keuangan. - 13 - PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) d. Kas dan Setara Kas Kas terdiri dari kas dan bank. Setara kas adalah semua investasi yang bersifat jangka pendek dan sangat likuid yang dapat segera dikonversikan menjadi kas dengan jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatannya, dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi pencairannya. e. Instrumen Keuangan Efektif sejak tanggal 1 Januari 2015, Perusahaan menerapkan PSAK No. 50, ”Instrumen Keuangan: Penyajian” dan PSAK No. 60, ”Instrumen Keuangan: Pengungkapan”. Penerapan PSAK tersebut tidak menimbulkan dampak yang signifikan terhadap pelaporan keuangan dan penyajian dalam laporan keuangan. Pembelian atau penjualan yang reguler atas instrumen keuangan diakui pada tanggal transaksi. Instrumen keuangan pada pengakuan awal diukur pada nilai wajarnya, yang merupakan nilai wajar kas yang diserahkan (dalam hal aset keuangan) atau yang diterima (dalam hal liabilitas keuangan). Nilai wajar ditentukan dengan mengacu pada harga transaksi atau harga pasar yang berlaku. Jika harga pasar tidak dapat ditentukan dengan andal, maka nilai wajar dihitung berdasarkan estimasi jumlah seluruh pembayaran atau penerimaan kas masa depan, yang didiskontokan menggunakan suku bunga pasar yang berlaku untuk instrumen sejenis dengan jatuh tempo yang sama atau hampir sama. Pengukuran awal instrumen keuangan termasuk biaya transaksi, kecuali untuk instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi. Biaya transaksi adalah biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung pada perolehan atau penerbitan aset keuangan atau liabilitas keuangan, dimana biaya tersebut adalah biaya yang tidak akan terjadi apabila entitas tidak memperoleh atau menerbitkan instrumen keuangan. Biaya transaksi diamortisasi sepanjang umur instrumen menggunakan metode suku bunga efektif. Pengklasifikasian instrumen keuangan dilakukan berdasarkan tujuan perolehan instrumen tersebut dan mempertimbangkan apakah instrumen tersebut memiliki kuotasi harga di pasar aktif. Laba/Rugi Hari ke-1 Apabila harga transaksi dalam suatu pasar yang tidak aktif berbeda dengan nilai wajar instrumen sejenis pada transaksi pasar terkini yang dapat diobservasi atau berbeda dengan nilai wajar yang dihitung menggunakan teknik penilaian dimana variabelnya merupakan data yang diperoleh dari pasar yang dapat diobservasi, maka Perusahaan mengakui selisih antara harga transaksi dengan nilai wajar tersebut (yakni Laba/Rugi hari ke-1) dalam laba rugi, kecuali jika selisih tersebut memenuhi kriteria pengakuan sebagai aset yang lain. Dalam hal tidak terdapat data yang dapat diobservasi, maka selisih antara harga transaksi dan nilai yang ditentukan berdasarkan teknik penilaian hanya diakui dalam laba rugi apabila data tersebut menjadi dapat diobservasi atau pada saat instrumen tersebut dihentikan pengakuannya. Untuk masing-masing transaksi, Perusahaan menerapkan metode pengakuan Laba/Rugi Hari ke-1 yang sesuai. - 14 - PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Aset Keuangan 1. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi meliputi aset keuangan yang diperoleh terutama untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat (kelompok diperdagangkan). Derivatif juga diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk diperdagangkan kecuali derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai yang efektif. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi dicatat pada laporan posisi keuangan pada nilai wajarnya. Perubahan nilai wajar langsung diakui dalam laba rugi. Bunga yang diperoleh dicatat sebagai pendapatan bunga, sedangkan pendapatan dividen dicatat sebagai bagian dari pendapatan lain-lain sesuai dengan persyaratan dalam kontrak, atau pada saat hak untuk memperoleh pembayaran atas dividen tersebut telah ditetapkan. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, efek-efek berupa obligasi korporasi, Reksadana, obligasi Pemerintah dan Republik Indonesia – ROI Loan diklasifikasikan dalam kategori ini. 2. Pinjaman yang Diberikan dan Piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif, yang selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif, dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, kategori ini meliputi kas, giro pada Bank Indonesia dan bank lain, penempatan pada bank lain dalam bentuk call money dan deposit on call, efek-efek berupa tagihan atas wesel ekspor, efek yang dibeli dengan janji jual kembali, kredit yang diberikan, tagihan akseptasi, pendapatan bunga akrual, serta aset lain-lain berupa tagihan sehubungan dengan jaringan principal kartu kredit, setoran jaminan, tagihan sehubungan dengan ATM bersama, tagihan komisi asuransi, dan tagihan sehubungan dengan penyelesaian Bank Indover. 3. Investasi Dimiliki Hingga Jatuh Tempo Investasi dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, dan manajemen Perusahaan memiliki intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Apabila Perusahaan menjual atau mereklasifikasi investasi dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan sebelum jatuh tempo, maka seluruh aset keuangan dalam kategori tersebut terkena aturan pembatasan (tainting rule) dan harus direklasifikasi ke kelompok tersedia untuk dijual. Investasi ini selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif, setelah dikurangi penurunan nilai. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, kategori ini meliputi penempatan pada bank lain dalam bentuk negotiable certificate of deposits, penempatan pada Bank Indonesia dalam bentuk deposit facility dan term deposit, efek-efek dalam bentuk Sertifikat Deposito Bank Indonesia (SDBI), Sertifikat Bank Indonesia (SBI), obligasi Pemerintah, obligasi korporasi, dan Republik Indonesia - ROI Loan. - 15 - PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 4. Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual Aset keuangan tersedia untuk dijual merupakan aset yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau tidak diklasifikasikan dalam kategori instrumen keuangan yang lain, dan selanjutnya diukur pada nilai wajar, dengan keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi diakui pada bagian ekuitas sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya atau dianggap telah mengalami penurunan nilai, dimana pada saat itu akumulasi keuntungan atau kerugian direklasifikasi ke laba rugi. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, kategori ini meliputi investasi efek-efek dalam bentuk obligasi korporasi, obligasi Pemerintah dan Republik Indonesia – ROI Loan. Liabilitas Keuangan Liabilitas keuangan Perusahaan diklasifikasikan berdasarkan substansi perjanjian kontraktual serta definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas. Kebijakan akuntansi yang diterapkan atas instrumen keuangan tersebut diungkapkan berikut ini. 1. Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi Liabilitas keuangan diklasifikasikan dalam kategori ini apabila liabilitas tersebut merupakan hasil dari aktivitas perdagangan atau transaksi derivatif yang tidak dimaksudkan sebagai lindung nilai, atau jika Perusahaan memilih untuk menetapkan liabilitas keuangan tersebut dalam kategori ini. Perubahan dalam nilai wajar langsung diakui dalam laba rugi. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, liabilitas derivatif diklasifikasikan dalam kategori ini. 2. Liabilitas keuangan lain-lain Kategori ini merupakan liabilitas keuangan yang tidak dimiliki untuk diperdagangkan atau pada saat pengakuan awal tidak ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi. Instrumen keuangan yang diterbitkan atau komponen dari instrumen keuangan tersebut, yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan lain-lain, jika substansi perjanjian kontraktual mengharuskan Perusahaan untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lain kepada pemegang instrumen keuangan, atau jika liabilitas tersebut diselesaikan tidak melalui penukaran kas atau aset keuangan lain atau saham sendiri yang jumlahnya tetap atau telah ditetapkan. Liabilitas keuangan lain-lain selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi berdasarkan suku bunga efektif. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, kategori ini mencakup liabilitas segera, simpanan, simpanan dari bank lain, liabilitas akseptasi, efek yang dijual dengan janji dibeli kembali, beban bunga akrual, serta liabilitas lain-lain dalam bentuk liabilitas premi, setoran jaminan L/C dan bank garansi serta penjaminan Pemerintah. - 16 - PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Instrumen Keuangan Derivatif Dalam usaha normalnya, Perusahaan melakukan transaksi instrumen keuangan derivatif berupa kontrak tunai dan berjangka mata uang asing. Instrumen keuangan derivatif diukur dan disajikan di laporan posisi keuangan pada nilai wajar dengan menggunakan harga pasar sebagai tagihan atau liabilitas derivatif. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui dalam laba rugi. Saling Hapus Instrumen Keuangan Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, Perusahaan saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan. Penurunan Nilai Aset Keuangan Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, manajemen Perusahaan menelaah apakah suatu aset keuangan atau kelompok aset keuangan telah mengalami penurunan nilai. 1. Aset keuangan pada biaya perolehan diamortisasi Manajemen pertama-tama menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, dan secara individual atau kolektif untuk aset keuangan yang jumlahnya tidak signifikan secara individual. Jika manajemen menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, baik aset keuangan tersebut signifikan atau tidak signifikan, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif. Jika terdapat bukti obyektif bahwa rugi penurunan nilai telah terjadi, maka jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa depan yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset tersebut. Nilai tercatat aset tersebut langsung dikurangi dengan penurunan nilai yang terjadi atau menggunakan akun cadangan dan jumlah kerugian yang terjadi diakui dalam laba rugi. Jika, pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, maka dilakukan penyesuaian atas cadangan kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui. Pemulihan penurunan nilai selanjutnya diakui dalam laba rugi, dengan ketentuan nilai tercatat aset setelah pemulihan penurunan nilai tidak melampaui biaya perolehan diamortisasi pada tanggal pemulihan tersebut. - 17 - PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 2. Aset keuangan tersedia untuk dijual Dalam hal instrumen ekuitas dalam kelompok tersedia untuk dijual, penelaahan penurunan nilai ditandai dengan penurunan nilai wajar dibawah biaya perolehannya yang signifikan dan berkelanjutan. Jika terdapat bukti obyektif penurunan nilai, maka kerugian penurunan nilai kumulatif yang dihitung dari selisih antara biaya perolehan dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai yang sebelumnya telah diakui dalam laba rugi, dikeluarkan dari ekuitas dan diakui dalam laba rugi. Kerugian penurunan nilai tidak boleh dipulihkan melalui laba rugi. Kenaikan nilai wajar setelah terjadinya penurunan nilai diakui di ekuitas. Dalam hal instrumen utang dalam kelompok tersedia untuk dijual, penurunan nilai ditelaah berdasarkan kriteria yang sama dengan aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi. Bunga tetap diakru berdasarkan suku bunga efektif asal yang diterapkan pada nilai tercatat aset yang telah diturunkan nilainya, dan dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga. Jika, pada tahun berikutnya, nilai wajar instrumen utang meningkat dan peningkatan nilai wajar tersebut karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui dalam laba rugi, maka penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan melalui laba rugi. Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas Keuangan 1. Aset Keuangan Aset keuangan (atau bagian dari aset keuangan atau kelompok aset keuangan serupa) dihentikan pengakuannya jika: a. Hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; b. Perusahaan tetap memiliki hak untuk menerima arus kas dari aset keuangan tersebut, namun juga menanggung liabilitas kontraktual untuk membayar kepada pihak ketiga atas arus kas yang diterima tersebut secara penuh tanpa adanya penundaan yang signifikan berdasarkan suatu kesepakatan; atau c. Perusahaan telah mentransfer haknya untuk menerima arus kas dari aset keuangan dan (i) telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan, atau (ii) secara substansial tidak mentransfer atau tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan, namun telah mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut. 2. Liabilitas Keuangan Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya jika liabilitas keuangan tersebut berakhir, dibatalkan, atau telah kadaluarsa. Reklasifikasi Aset Keuangan Aset keuangan yang tidak lagi dimiliki untuk tujuan penjualan atau pembelian kembali aset keuangan dalam waktu dekat (jika aset keuangan tidak disyaratkan untuk diklasifikasikan sebagai diperdagangkan pada saat pengakuan awal) dapat direklasifikasikan ke pinjaman yang diberikan dan piutang jika memenuhi definisi pinjaman yang diberikan dan piutang dan entitas memiliki intensi dan kemampuan memiliki aset keuangan untuk masa mendatang yang dapat diperkirakan atau hingga jatuh tempo. - 18 - PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Perusahaan tidak boleh mengklasifikasikan aset keuangan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo, jika dalam tahun berjalan atau dalam kurun waktu dua tahun sebelumnya, telah menjual atau mereklasifikasi investasi dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan sebelum jatuh tempo (lebih dari jumlah yang tidak signifikan dibandingkan dengan jumlah nilai investasi dimiliki hingga jatuh tempo), kecuali penjualan atau reklasifikasi tersebut: a. dilakukan ketika aset keuangan sudah mendekati jatuh tempo atau tanggal pembelian kembali dimana perubahan suku bunga tidak akan berpengaruh secara signifikan terhadap nilai wajar aset keuangan tersebut; b. terjadi setelah Perusahaan telah memperoleh secara substansial seluruh jumlah pokok aset keuangan tersebut sesuai jadwal pembayaran atau Perusahaan telah memperoleh pelunasan dipercepat; atau c. terkait dengan kejadian tertentu yang berada diluar kendali Perusahaan, tidak berulang, dan tidak dapat diantisipasi secara wajar oleh Perusahaan. Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok dimiliki hingga jatuh tempo ke kelompok tersedia untuk dijual dicatat sebesar nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi tetap dilaporkan dalam komponen ekuitas sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya, dan pada saat itu, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas harus diakui sebagai laba/rugi. Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok tersedia untuk dijual ke kelompok dimiliki hingga jatuh tempo dicatat pada nilai tercatat. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi harus diamortisasi menggunakan suku bunga efektif sampai dengan tanggal jatuh tempo instrumen tersebut. f. Pengukuran Nilai Wajar Pengukuran nilai wajar didasarkan pada asumsi bahwa transaksi untuk menjual aset atau mengalihkan liabilitas akan terjadi: 1. di pasar utama untuk aset atau liabilitas tersebut atau; 2. jika tidak terdapat pasar utama, di pasar yang paling menguntungkan untuk aset atau liabilitas tersebut. Perusahaan harus memiliki akses ke pasar utama atau pasar yang paling menguntungkan pada tanggal pengukuran. Nilai wajar aset atau liabilitas diukur menggunakan asumsi yang akan digunakan pelaku pasar ketika menentukan harga aset atau liabilitas tersebut, dengan asumsi bahwa pelaku pasar bertindak dalam kepentingan ekonomi terbaiknya. Pengukuran nilai wajar aset non-keuangan memperhitungkan kemampuan pelaku pasar untuk menghasilkan manfaat ekonomik dengan menggunakan aset dalam penggunaan tertinggi dan terbaiknya, atau dengan menjualnya kepada pelaku pasar lain yang akan menggunakan aset tersebut dalam penggunaan tertinggi dan terbaiknya. Ketika Perusahaan menggunakan teknik penilaian, maka Perusahaan memaksimalkan penggunaan input yang dapat diobservasi yang relevan dan meminimalkan penggunaan input yang tidak dapat diobservasi. - 19 - PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Seluruh aset dan liabilitas yang mana nilai wajar aset atau liabilitas tersebut diukur atau diungkapkan, dikategorikan dalam hirarki nilai wajar sebagai berikut: Level 1 – harga kuotasian (tanpa penyesuaian) di pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik; Level 2 – teknik penilaian dimana level input terendah yang signifikan terhadap pengukuran nilai wajar dapat diobservasi, baik secara langsung maupun tidak langsung; Level 3 – teknik penilaian dimana level input terendah yang signifikan terhadap pengukuran nilai wajar tidak dapat diobservasi. Untuk aset dan liabilitas yang diukur pada nilai wajar secara berulang dalam laporan keuangan, maka Perusahaan menentukan apakah telah terjadi transfer di antara level hirarki dengan menilai kembali pengkategorian level nilai wajar pada setiap akhir periode pelaporan. g. Giro Wajib Minimum (GWM) Perusahaan wajib memenuhi ketentuan Peraturan Bank Indonesia mengenai Giro Wajib Minimum Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan Mata Uang Asing, dengan perubahan terakhir melalui PBI No. 17/11/PBI/2015. Berdasarkan peraturan tersebut, GWM terdiri dari GWM Rupiah dan GWM mata uang asing. GWM Rupiah terdiri dari GWM Utama, GWM Sekunder dan GWM Loan to Funding Ratio (LFR). GWM Utama adalah simpanan minimum yang wajib dipelihara oleh bank dalam bentuk saldo rekening giro pada BI yang besarnya ditetapkan oleh BI sebesar persentase tertentu dari dana pihak ketiga. GWM Sekunder adalah cadangan minimum yang wajib dipelihara oleh bank dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Surat Utang Negara (SUN) dan/atau Excess Reserve, yang besarnya ditetapkan BI sebesar persentase tertentu. GWM LFR adalah simpanan minimum yang wajib dipelihara oleh bank dalam bentuk saldo rekening giro pada Bank Indonesia sebesar persentase dari DPK yang dihitung berdasarkan selisih LFR yang dimiliki oleh bank dan target LFR yang wajib dipenuhi oleh bank. GWM yang wajib dibentuk adalah sebagai berikut: Rupiah GWM Primer Konvensional Syariah GWM Sekunder Konvensional GWM LFR Mata uang asing Konvensional Syariah - 20 - 2015 % 2014 % 7,50 5,00 8,00 5,00 4,00 0,47 4,00 0,64 8,00 1,00 8,00 1,00 PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) h. Penempatan pada Bank Lain dan Bank Indonesia Penempatan pada bank lain merupakan penanaman dana dalam bentuk call money, deposit on call, deposit facility, term deposit dan negotiable certificate of deposit. Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia dinyatakan sebesar biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai. Penempatan pada bank lain dikategorikan sebagai aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang, sedangkan penempatan pada Bank Indonesia dalam bentuk deposit facility dan term deposit dikategorikan sebagai aset keuangan dalam kelompok investasi dimiliki hingga jatuh tempo (Catatan 2e). i. Efek-efek Efek-efek Selain Sukuk Efek-efek yang dimiliki terdiri dari Sertifikat Bank Indonesia, Sertifikat Deposito Bank Indonesia, obligasi, Reksadana, surat utang jangka menengah, tagihan wesel ekspor, dan efek-efek pasar uang dan pasar modal lainnya. Obligasi terdiri dari Obligasi Pemerintah dan Obligasi Korporasi yang dibeli dari pasar. Efek-efek diklasifikasikan sebagai aset keuangan dalam kelompok diperdagangkan, pinjaman yang diberikan dan piutang, tersedia untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo (Catatan 2e). Investasi Sukuk Investasi sukuk yang diukur pada biaya perolehan pada awalnya diakui sebesar biaya perolehan, termasuk biaya transaksi. Selisih antara biaya perolehan dan nilai nominal diamortisasi secara garis lurus selama jangka waktu sukuk dan diakui dalam laba rugi. Rugi penurunan nilai diakui dalam laba rugi apabila jumlah terpulihkan lebih kecil daripada jumlah tercatat. Investasi sukuk yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi pada awalnya diakui sebesar biaya perolehan, tidak termasuk biaya transaksi. Setelah pengakuan awal, selisih antara nilai wajar dan jumlah tercatat diakui dalam laba rugi. Investasi sukuk yang diukur pada nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain pada awalnya diakui sebesar biaya perolehan, termasuk biaya transaksi. Setelah pengakuan awal, selisih antara biaya perolehan dan nilai nominal diamortisasi secara garis lurus selama jangka waktu sukuk dan diakui dalam laba rugi. Keuntungan atau kerugian dari perubahan nilai wajar diakui dalam penghasilan komprehensif lain. Ketika investasi sukuk dihentikan pengakuannya, akumulasi keuntungan atau kerugian yang sebelumnya diakui dalam penghasilan komprehensif lain direklasifikasi ke laba rugi sebagai penyesuaian reklasifikasi. Rugi penurunan nilai diakui dalam laba rugi apabila jumlah terpulihkan lebih kecil daripada jumlah tercatat, setelah memperhitungkan saldo dalam penghasilan komprehensif lain. j. Kredit yang diberikan Kredit yang diberikan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat disetarakan dengan kas, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam dengan debitur yang mewajibkan debitur untuk melunasi utang berikut bunganya setelah jangka waktu tertentu. Kredit yang diberikan diklasifikasikan sebagai aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang (Catatan 2e). - 21 - PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Termasuk dalam kredit yang diberikan adalah pembiayaan syariah yang terdiri dari piutang murabahah dan pembiayaan mudharabah. Murabahah adalah akad jual beli barang dengan harga jual sebesar biaya perolehan ditambah keuntungan (marjin) yang disepakati dan penjual harus mengungkapan biaya perolehan barang tersebut kepada pembeli. Mudharabah adalah akad kerjasama usaha antara bank sebagai pemilik dana (shahibul maal) dan nasabah selaku pengelola dana (mudharib), menjalankan usaha dengan penentuan awal keuntungan dan kerugian (nisbah). Pembiayaan syariah disajikan sebesar jumlah pembiayaan dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai dengan jumlah minimum berdasarkan Peraturan Bank Indonesia yang berlaku, dengan perubahan terakhir berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. 16/POJK.03/2014 tanggal 18 November 2014 dan Surat Edaran OJK No. 8/SEOJK.03/2015 tanggal 10 Maret 2015 tentang Penilaian Kualitas Aset Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah. Pembiayaan syariah dengan akad murabahah disajikan sebesar jumlah pembiayaan dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sesuai dengan PSAK No. 102 (2013) menggantikan PSAK No. 102 (2007). Ketika kredit yang diberikan tidak tertagih, kredit tersebut dihapus buku dengan menjurnal balik cadangan kerugian penurunan nilai. Kredit yang diberikan tersebut dapat dihapus buku setelah semua prosedur yang diperlukan telah dilakukan dan jumlah kerugian telah ditentukan. Kriteria debitur yang dapat dihapusbukukan meliputi: 1. Fasilitas kredit telah mengalami penurunan nilai; 2. Fasilitas kredit telah dibentuk cadangan kerugian penurunan nilai sebesar 100% dari pokok kredit; 3. Telah dilakukan berbagai upaya penagihan dan pemulihan, namun tidak berhasil; 4. Usaha debitur sudah tidak mempunyai prospek atau kinerja debitur buruk atau tidak ada kemampuan membayar; 5. Hapus buku dilakukan terhadap seluruh kewajiban kreditnya, termasuk yang berasal dari fasilitas non cash loan sehingga penghapusbukuan tidak boleh dilakukan pada sebagian kewajiban kreditnya (partial write-off); dan Apabila aset yang dijaminkan diambil alih, maka Perusahaan akan menjurnal balik cadangan kerugian penurunan nilai dan mengakui agunan yang diambil alih yang diukur pada nilai yang lebih rendah antara nilai tercatat dan nilai wajar setelah dikurangi biaya untuk menjual. Ketika terjadi penerimaan kembali kredit yang dihapus buku, Perusahaan mencatat penerimaan kembali tersebut dengan mengkreditkan pemulihan kerugian penurunan nilai aset keuangan (apabila penerimaan kembali terjadi pada periode berjalan), saldo laba (apabila penerimaan kembali terjadi setelah tanggal laporan posisi keuangan), dan pendapatan operasional selain bunga (apabila penerimaan kembali terjadi setelah tanggal laporan posisi keuangan, namun merupakan peristiwa kemudian penyesuai). Restrukturisasi kredit meliputi modifikasi persyaratan kredit, konversi kredit menjadi saham atau instrumen keuangan lainnya dan/atau kombinasi dari keduanya. - 22 - PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Dalam restrukturisasi kredit yang mengkonversi kredit menjadi saham, Perusahaan memperoleh penyertaan modal sementara. Dengan mengacu pada PBI No. 15/11/PBI/2013 tentang Prinsip Kehati-hatian dalam Kegiatan Penyertaan Modal, pelepasan atau divestasi atas penyertaan modal sementara wajib dilakukan apabila penyertaan modal sementara telah melebihi jangka waktu paling lama 5 (lima) tahun atau perusahaan tempat penyertaan modal sementara telah memperoleh laba kumulatif. Kredit yang direstrukturisasi disajikan sebesar nilai yang lebih rendah antara nilai tercatat kredit pada tanggal restrukturisasi atau nilai tunai penerimaan kas masa depan setelah restrukturisasi. Kerugian akibat selisih antara nilai tercatat kredit pada tanggal restrukturisasi dengan nilai tunai penerimaan kas masa depan setelah restrukturisasi diakui sebagai laba/rugi. Setelah restrukturisasi, semua penerimaan kas masa depan yang ditetapkan dalam persyaratan baru dicatat sebagai pengembalian pokok kredit yang diberikan dan pendapatan bunga sesuai dengan syarat-syarat restrukturisasi. k. Tagihan dan Liabilitas Akseptasi Tagihan akseptasi (Catatan 2e). diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang Liabilitas akseptasi diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi (Catatan 2e). l. Efek yang Dibeli dengan Janji Jual Kembali dan Efek yang Dijual dengan Janji Beli Kembali Efek yang Dibeli dengan Janji Jual Kembali (Reverse Repo) Efek yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo) disajikan sebagai tagihan sebesar harga jual kembali yang disepakati dikurangi dengan selisih antara harga beli dan harga jual kembali yang disepakati (pendapatan bunga yang ditangguhkan) dan cadangan kerugian penurunan nilai. Selisih antara harga beli dan harga jual kembali yang disepakati tersebut diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif sebagai pendapatan bunga selama jangka waktu sejak efek itu dibeli hingga saat dijual kembali. Efek yang dibeli dengan janji jual kembali diklasifikasikan sebagai aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang (Catatan 2e). Efek yang Dijual dengan Janji Beli Kembali (Repo) Efek yang dijual dengan janji beli kembali (repo) diakui sebagai liabilitas sebesar harga pembelian kembali yang disepakati dengan nasabah dikurangi beban bunga yang belum diamortisasi. Selisih antara harga jual dan harga beli kembali diperlakukan sebagai bunga dibayar dimuka dan diakui sebagai beban bunga sesuai dengan jangka waktu sejak efek dijual hingga dibeli kembali. Efek yang dijual tetap dicatat sebagai aset dalam laporan posisi keuangan kerena kepemilikan efek tetap berada pada pihak Perusahaan sebagai penjual. Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan dalam kelompok liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi (Catatan 2e). - 23 - PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) m. Kontrak Jaminan Keuangan dan Tagihan Komitmen Lainnya Kontrak jaminan keuangan adalah kontrak yang mengharuskan penerbit untuk melakukan pembayaran kepada pemegang kontrak atas kerugian yang terjadi karena debitur tertentu gagal untuk melakukan pembayaran pada saat jatuh tempo, sesuai dengan ketentuan dari instrumen utang. Jaminan keuangan tersebut diberikan kepada bank, lembaga keuangan dan badan-badan lainnya atas nama debitur untuk menjamin kredit, fasilitas-fasilitas perbankan lainnya dan penyediaan dana yang belum ditarik. Pengakuan awal jaminan keuangan dalam laporan keuangan adalah sebesar nilai wajar pada saat jaminan diberikan. Nilai wajar jaminan keuangan pada saat berlakunya transaksi pada umumnya sama dengan premi yang diterima karena diberikan dengan syarat dan kondisi normal dan nilai wajar awal diamortisasi sepanjang umur jaminan keuangan. Setelah pengakuan awal kontrak, jaminan keuangan dicatat pada nilai yang lebih tinggi antara biaya perolehan diamortisasi dengan nilai kini pembayaran yang diharapkan akan terjadi (ketika pembayaran atas jaminan menjadi besar kemungkinan terjadinya), dan selisihnya dibebankan sebagai beban operasional lainnya dalam laba rugi. Cadangan kerugian penurunan nilai atas kontrak jaminan keuangan dan tagihan komitmen lainnya yang memiliki risiko kredit dihitung berdasarkan kerugian historis. n. Aset Tetap Pemilikan Langsung Aset tetap, kecuali tanah dan bangunan, dinyatakan berdasarkan biaya perolehan, tetapi tidak termasuk biaya perawatan sehari-hari, dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada. Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan, dan efektif sejak 1 November 2015, dinyatakan berdasarkan nilai revaluasian dikurangi akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada. Bangunan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan, dan efektif sejak 1 November 2015, bangunan dinyatakan berdasarkan nilai revaluasian dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada. Nilai revaluasian tanah dan bangunan ditentukan oleh penilai independen pada tahun 2015. Pada saat model revaluasi diterapkan, akumulasi penyusutan bangunan pada tanggal revaluasi dieliminasi terhadap biaya perolehan dan nilai tercatat neto setelah dieliminasi disajikan kembali sebesar jumlah revaluasian. Kenaikan nilai akibat revaluasi dikreditkan ke akun “Surplus revaluasi aset tetap” sebagai “Komponen ekuitas lainnya” di bagian ekuitas pada laporan posisi keuangan dan laporan perubahan ekuitas. Penurunan nilai yang menghapuskan kenaikan nilai sebelumnya atas aset yang sama diakui dalam penghasilan komprehensif lain, sedangkan penurunan nilai lainnya langsung dibebankan ke laba rugi. Surplus revaluasi aset tetap akan dipindahkan dari “Komponen ekuitas lainnya” ke “Saldo laba” pada saat aset dihentikan penggunaannya. Revaluasi akan dilakukan dengan keteraturan yang cukup reguler, yaitu setiap 5 tahun sekali, untuk memastikan bahwa jumlah tercatat tidak berbeda secara material dengan jumlah yang ditentukan dengan menggunakan nilai wajar pada akhir periode pelaporan. - 24 - PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Biaya perolehan awal aset tetap meliputi harga perolehan, termasuk bea impor dan pajak pembelian yang tidak boleh dikreditkan dan biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan sesuai dengan tujuan penggunaan yang ditetapkan. Biaya pengurusan legal hak atas tanah ketika tanah diperoleh pertama kali diakui sebagai bagian dari biaya perolehan tanah, dan biaya ini tidak disusutkan. Biaya pengurusan perpanjangan atau pembaruan legal hak atas tanah diakui sebagai aset takberwujud dan diamortisasi sepanjang umur hukum hak atas tanah. Beban-beban yang timbul setelah aset tetap digunakan, seperti beban perbaikan dan pemeliharaan, dibebankan ke laba rugi pada saat terjadinya. Apabila beban-beban tersebut menimbulkan peningkatan manfaat ekonomis di masa datang dari penggunaan aset tetap tersebut yang dapat melebihi kinerja normalnya, maka beban-beban tersebut dikapitalisasi sebagai tambahan biaya perolehan aset tetap. Penyusutan dihitung berdasarkan metode garis lurus (straight-line method) selama masa manfaat aset tetap sebagai berikut: Bangunan Inventaris kantor Kendaraan bermotor Tahun Persentase 20 10 4 5% 10% 25% Sisa estimasi masa manfaat bangunan yang dicatat dengan modal revaluasi efektif sejak 1 November 2015 digunakan sebagai dasar perhitungan penyusutan nilai tercatat bangunan setelah direvaluasi. Nilai tercatat aset tetap ditelaah kembali dan dilakukan penurunan nilai apabila terdapat peristiwa atau perubahan kondisi tertentu yang mengindikasikan nilai tercatat tersebut tidak dapat dipulihkan sepenuhnya. Dalam setiap inspeksi yang signifikan, biaya inspeksi diakui dalam jumlah tercatat aset tetap sebagai suatu penggantian apabila memenuhi kriteria pengakuan. Biaya inspeksi signifikan yang dikapitalisasi tersebut diamortisasi selama periode sampai dengan saat inspeksi signifikan berikutnya. Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap diakui dalam laba rugi pada tahun terjadinya penghentian pengakuan. Nilai residu, umur manfaat, serta metode penyusutan ditelaah setiap akhir tahun dan dilakukan penyesuaian apabila hasil telaah berbeda dengan estimasi sebelumnya. o. Aset Ijarah Aset ijarah, yakni kendaraan bermotor, mesin, alat berat dan piranti lunak, disusutkan atau diamortisasi sesuai dengan jangka waktu sewa atau umur ekonomis aset, mana yang lebih pendek, dimana pada akhir masa akad, aset tersebut akan dihibahkan ke penyewa. Untuk akad ijarah muntahiyah bitamlik (sewa pembiayaan), apabila pada saat perpindahan kepemilikan aset ijarah dari pemilik kepada penyewa dilakukan dengan cara hibah, maka jumlah tercatat aset ijarah diakui sebagai beban. - 25 - PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Pendapatan sewa selama masa akad diakui pada saat manfaat atas aset telah diserahkan kepada penyewa. Pendapatan ijarah disajikan secara neto setelah dikurangi beban yang terkait yakni penyusutan dan pemeliharaan serta perbaikan. Pendapatan ijarah neto disajikan sebagai bagian dari “pendapatan bunga dan bagi hasil” dalam laba rugi. p. Agunan yang Diambil Alih Agunan kredit yang diberikan, berupa tanah dan aset lainnya, yang telah diambil alih oleh Perusahaan disajikan dalam perkiraan “Aset lain-lain”. Agunan yang diambil alih dicatat pada nilai yang lebih rendah antara nilai tercatat dan nilai wajar setelah dikurangi biaya untuk menjual. Selisih antara nilai agunan yang diambil alih dengan sisa pokok pinjaman yang diberikan, jika ada, dibebankan ke laba rugi periode berjalan. Selisih antara nilai agunan yang telah diambil alih dan hasil penjualannya diakui sebagai keuntungan atau kerugian pada saat penjualan agunan. Biaya-biaya yang berkaitan dengan pemeliharaan dan perbaikan agunan yang diambil alih dibebankan ke laba rugi pada saat terjadinya. Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, maka nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laba rugi. Manajemen melakukan evaluasi secara berkala atas nilai agunan yang diambil alih. Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, maka nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laba rugi. q. Transaksi Sewa Penentuan apakah suatu kontrak merupakan, atau mengandung unsur sewa adalah berdasarkan substansi kontrak pada tanggal awal sewa, yakni apakah pemenuhan syarat kontrak tergantung pada penggunaan aset tertentu dan kontrak tersebut berisi hak untuk menggunakan aset tersebut. Perlakuan Akuntansi sebagai Lessee Sewa pembiayaan, yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan suatu aset kepada Perusahaan, dikapitalisasi pada awal sewa sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan liabilitas sehingga menghasilkan suatu suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas. Beban keuangan dibebankan ke laba rugi tahun berjalan. Aset sewaan disusutkan sepanjang estimasi umur manfaatnya. Apabila tidak terdapat keyakinan memadai bahwa Perusahaan akan memperoleh hak kepemilikan atas aset tersebut pada akhir masa sewa, maka aset sewaan disusutkan sepanjang estimasi umur manfaat aset atau masa sewa, mana yang lebih pendek. Pembayaran sewa dalam sewa operasi diakui sebagai beban dalam laba rugi dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa. - 26 - PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Perlakuan Akuntansi sebagai Lessor Sewa Operasi Sewa dimana Perusahaan tetap mempertahankan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan suatu aset diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Biaya langsung awal yang dapat diatribusikan secara langsung dengan negosiasi dan pengaturan sewa operasi ditambahkan ke nilai tercatat aset sewaan dan diakui ke laba rugi tahun berjalan selama masa sewa sesuai dengan dasar pengakuan pendapatan sewa. r. Biaya Dibayar Dimuka Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus. s. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan Pada setiap akhir periode pelaporan, Perusahaan menelaah apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat uji periode penurunan nilai aset perlu dilakukan, maka Perusahaan membuat estimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Jika nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai terpulihkannya, maka aset tersebut dinyatakan mengalami penurunan nilai dan rugi penurunan nilai diakui dalam laba rugi. Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan bersih didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang mencerminkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset. Penelaahan dilakukan pada akhir setiap periode pelaporan untuk mengetahui apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai aset yang telah diakui dalam periode sebelumnya mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi dimaksud ditemukan, maka Perusahaan mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Kerugian penurunan nilai yang diakui dalam periode sebelumnya akan dipulihkan apabila nilai tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun nilai tercatat, neto setelah penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada periodeperiode sebelumnya. Setelah pemulihan tersebut, penyusutan aset tersebut disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan nilai tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya. t. Liabilitas Segera Liabilitas segera adalah liabilitas Perusahaan kepada pihak lain yang sifatnya wajib segera dibayarkan sesuai perjanjian yang ditetapkan sebelumnya. Liabilitas segera disajikan sebesar biaya perolehan yang diamortisasi (Catatan 2e). u. Simpanan dan Simpanan dari Bank Lain Simpanan dan simpanan dari bank lain diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif (Catatan 2e). Simpanan merupakan liabilitas kepada nasabah dalam bentuk giro, tabungan dan deposito berjangka. - 27 - PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Giro merupakan simpanan nasabah yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran, yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat melalui cek atau dengan cara pemindahbukuan dengan bilyet giro atau sarana perintah pembayaran lainnya. Tabungan merupakan simpanan nasabah yang penarikannya hanya dapat dilakukan sesuai dengan syarat tertentu yang disepakati pada saat pembukaan rekening tabungan. Penarikan atas tabungan tidak dapat dilakukan dengan menggunakan cek atau instrumen sejenis, tetapi menggunakan formulir penarikan tersendiri yang hanya berlaku di bank yang bersangkutan dan/atau menggunakan kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM). Deposito berjangka merupakan simpanan nasabah yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada saat jatuh tempo sesuai dengan jangka waktu yang disepakati dengan nasabah pada saat penempatannya, dimana nasabah akan dikenakan penalti apabila melakukan penarikan sebelum tanggal jatuh temponya. Simpanan termasuk simpanan syariah dan investasi tidak terikat yang terdiri dari: Tabungan dan giro wadiah merupakan titipan dana dalam bentuk tabungan dan giro dimana pemilik dana mendapatkan pendapatan bonus. Investasi tidak terikat dalam bentuk giro, tabungan dan deposito berjangka mudharabah merupakan simpanan dana pelanggan yang memberikan pemilik dana imbalan bagi hasil dari pendapatan unit syariah atas penggunaan dana tersebut sesuai dengan nisbah yang ditetapkan dan disetujui sebelumnya. Simpanan dari bank lain merupakan liabilitas kepada bank lain dalam bentuk giro, call money kurang dari atau 90 hari, dan deposito berjangka dengan periode jatuh tempo menurut perjanjian masing-masing. v. Biaya Emisi Saham Biaya emisi saham dikurangkan dari bagian tambahan modal disetor yang timbul dari penerbitan saham dan tidak diamortisasi. w. Pengakuan Pendapatan dan Beban Bunga, serta Pendapatan dan Beban Bagi Hasil Syariah Pendapatan dan Beban Bunga Pendapatan dan beban bunga untuk semua instrumen keuangan diakui dalam laba rugi secara akrual dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Pendapatan dan Beban Bagi Hasil Syariah Pendapatan syariah terdiri dari keuntungan murabahah, pendapatan ijarah muntahiyah bittamlik (sewa), dan bagi hasil pembiayaan mudharabah. Keuntungan murabahah dan pendapatan ijarah muntahiyah bittamlik diakui selama periode akad berdasarkan konsep akrual. Pendapatan bagi hasil pembiayaan mudharabah diakui pada saat diterima atau dalam periode terjadinya hak bagi hasil sesuai porsi bagi hasil (nisbah) yang disepakati. Beban berdasarkan prinsip syariah terdiri dari beban bagi hasil mudharabah, beban bonus wadiah dan beban bagi hasil Sertifikat Investasi Mudharabah Antar Bank Syariah. - 28 - PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) x. Pengakuan Pendapatan dan Beban Provisi dan Komisi Provisi dan Komisi Terkait Perolehan Instrumen Keuangan Pendapatan dan beban provisi dan komisi yang terkait dengan perolehan instrumen keuangan dalam kategori dimiliki hingga jatuh tempo, pinjaman diberikan dan piutang, serta tersedia untuk dijual, atau terkait jangka waktu tertentu yang jumlahnya signifikan, dicatat sebagai bagian dari nilai wajar aset atau liabilitas keuangan dan diamortisasi sesuai dengan jangka waktunya dengan menggunakan suku bunga efektif. Provisi dan Komisi Lainnya Provisi dan komisi lainnya yang tidak terkait dengan kegiatan perolehan instrumen keuangan dan jangka waktu tertentu yang jumlahnya signifikan, dan diamortisasi menggunakan metode garis lurus sesuai dengan jangka waktu transaksi yang bersangkutan. Sedangkan, pendapatan dan beban provisi dan komisi lainnya yang tidak signifikan langsung diakui sebagai pendapatan atau beban pada saat terjadinya transaksi. Pendapatan provisi dan komisi lainnya, meliputi pendapatan yang tidak terkait dengan kredit, seperti jasa banca assurance, pendapatan terkait dengan ekspor impor dan bank garansi, dan pendapatan yang diakui pada saat jasa diberikan. y. Pendapatan dan Beban Operasional Lainnya Pendapatan operasional lainnya diakui pada saat terjadinya. Beban operasional lainnya diakui pada saat terjadinya dengan menggunakan metode akrual. z. Pajak Penghasilan Pajak Kini Pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Pajak Tangguhan Pajak tangguhan diakui sebagai liabilitas jika terdapat perbedaan temporer kena pajak yang timbul dari perbedaan antara dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas dengan jumlah tercatatnya pada tanggal pelaporan. Aset pajak tangguhan diakui untuk seluruh perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dan rugi fiskal yang dapat dikompensasikan. Aset pajak tangguhan diakui dan direviu pada setiap tanggal pelaporan atau diturunkan jumlah tercatatnya, sepanjang kemungkinan besar laba kena pajak tersedia untuk pemanfaatan perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dan rugi fiskal yang dapat dikompensasikan. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diharapkan berlaku ketika aset dipulihkan atau liabilitas diselesaikan, berdasarkan tarif pajak (atau peraturan pajak) yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada tanggal pelaporan. Aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan saling hapus jika dan hanya jika, terdapat hak yang dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini dan pajak tangguhan tersebut terkait dengan entitas kena pajak yang sama dan dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama. - 29 - PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) aa. Laba per Saham Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan. Laba per saham dilusian dihitung dengan membagi laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar pada tahun yang bersangkutan yang telah disesuaikan dengan dampak dari semua efek berpotensi saham biasa yang dilutif. bb. Imbalan Kerja Liabilitas imbalan kerja jangka pendek Imbalan kerja jangka pendek diakui sebesar jumlah yang tak-terdiskonto sebagai liabilitas pada laporan posisi keuangan setelah dikurangi dengan jumlah yang telah dibayar dan sebagai beban dalam laba rugi. Liabilitas imbalan kerja jangka panjang Liabilitas imbalan kerja jangka panjang merupakan imbalan pasca-kerja manfaat pasti yang dibentuk tanpa pendanaan khusus dan didasarkan pada masa kerja dan jumlah penghasilan karyawan pada saat pensiun yang dihitung menggunakan metode Projected Unit Credit. Pada tanggal 1 Januari 2015, Perusahaan menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja”, yang mengubah metode pengukuran, penyajian, dan pengungkapan imbalan kerja manfaat pasti. Kebijakan akuntansi ini mengharuskan Perusahaan untuk mengakui keuntungan/kerugian aktuarial pada periode dimana keuntungan/kerugian aktuarial terjadi sebagai penghasilan komprehensif lain yang disajikan sebagai bagian dari saldo laba. Pengukuran kembali liabilitas imbalan pasti, yang terdiri dari keuntungan/kerugian aktuarial, diakui segera dalam penghasilan komprehensif lain pada periode terjadinya dan tidak akan direklasifikasi ke laba rugi, namun menjadi bagian dari saldo laba. Biaya liabilitas imbalan pasti lainnya terkait dengan program imbalan pasti diakui dalam laba rugi. Sebelum tanggal 1 Januari 2015, porsi imbalan sehubungan dengan jasa yang telah diberikan oleh karyawan pada masa lalu dibebankan atau dikreditkan dalam laba rugi dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) selama rata-rata masa kerja karyawan hingga imbalan pasca-kerja menjadi hak karyawan (vested). Porsi imbalan pasca-kerja yang telah menjadi hak karyawan diakui segera sebagai beban dalam laba rugi tahun berjalan. Akumulasi keuntungan/kerugian aktuarial bersih yang belum diakui pada akhir periode pelaporan sebelumnya yang melebihi 10% (sepuluh persen) dari nilai kini liabilitas imbalan pasti pada tanggal tersebut, diakui dalam laba rugi tahun berjalan dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) selama rata-rata sisa masa kerja karyawan. - 30 - PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) cc. Informasi Segmen Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan. Segmen operasi diidentifikasi berdasarkan laporan internal komponen-komponen Perusahaan yang secara berkala dilaporkan kepada pengambil keputusan operasional dalam rangka alokasi sumber daya ke dalam segmen dan penilaian kinerja Perusahaan. dd. Provisi Provisi diakui jika Perusahaan mempunyai kewajiban kini (hukum maupun konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu, yang memungkinkan Perusahaan harus menyelesaikan kewajiban tersebut dan estimasi yang andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat. Jumlah yang diakui sebagai provisi adalah hasil estimasi terbaik pengeluaran yang diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban kini pada tanggal pelaporan, dengan mempertimbangkan risiko dan ketidakpastian terkait kewajiban tersebut. ee. Peristiwa Setelah Periode Pelaporan Peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah periode pelaporan yang menyediakan tambahan informasi mengenai posisi keuangan Perusahaan pada tanggal laporan posisi keuangan (peristiwa penyesuai), jika ada, telah tercermin dalam laporan keuangan. Peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah periode pelaporan yang tidak memerlukan penyesuaian (peristiwa nonpenyesuai), apabila jumlahnya material, telah diungkapkan dalam laporan keuangan. 3. Penggunaan Estimasi, Pertimbangan dan Asumsi Manajemen Dalam penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan, seperti yang diungkapkan dalam Catatan 2 pada laporan keuangan, manajemen harus membuat estimasi, pertimbangan, dan asumsi atas nilai tercatat aset dan liabilitas yang tidak tersedia oleh sumber-sumber lain. Estimasi dan asumsi tersebut, berdasarkan pengalaman historis dan faktor lain yang dipertimbangkan relevan. Manajemen berkeyakinan bahwa pengungkapan berikut telah mencakup ikhtisar estimasi, pertimbangan dan asumsi signifikan yang dibuat oleh manajemen, yang berdampak terhadap jumlah-jumlah yang dilaporkan serta pengungkapan dalam laporan keuangan. Pertimbangan Pertimbangan-pertimbangan berikut dibuat oleh manajemen dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan yang memiliki dampak yang paling signifikan terhadap jumlah-jumlah yang diakui dalam laporan keuangan: a. Mata Uang Fungsional Mata uang fungsional Perusahaan adalah mata uang lingkungan ekonomi utama dimana masing-masing entitas beroperasi. Mata uang tersebut adalah yang paling mempengaruhi harga jual barang dan jasa, dan mata uang dari negara yang kekuatan persaingan dan peraturannya sebagian besar menentukan harga jual barang dan jasa entitas, dan merupakan mata uang yang mana dana dari aktivitas pendanaan dihasilkan. - 31 - PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) b. Klasifikasi Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan Perusahaan menentukan klasifikasi aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan menilai apakah aset dan liabilitas tersebut memenuhi definisi yang ditetapkan dalam PSAK 55. Aset keuangan dan liabilitas keuangan dicatat sesuai dengan kebijakan akuntansi Perusahaan sebagaimana diungkapkan dalam Catatan 2. c. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan dipelihara pada jumlah yang menurut manajemen adalah memadai untuk menutup kemungkinan tidak tertagihnya aset keuangan. Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Perusahaan secara spesifik menelaah apakah telah terdapat bukti obyektif bahwa suatu aset keuangan telah mengalami penurunan nilai (tidak tertagih). Cadangan yang dibentuk adalah berdasarkan pengalaman penagihan masa lalu dan faktorfaktor lainnya yang mungkin mempengaruhi kolektibilitas, antara lain kemungkinan kesulitan likuiditas atau kesulitan keuangan yang signifikan yang dialami oleh debitur atau penundaan pembayaran yang signifikan. Jika terdapat bukti obyektif penurunan nilai, maka saat dan besaran jumlah yang dapat ditagih diestimasi berdasarkan pengalaman kerugian masa lalu. Cadangan kerugian penurunan nilai dibentuk atas akun-akun yang diidentifikasi secara spesifik telah mengalami penurunan nilai. Akun pinjaman yang diberikan dan piutang dihapusbukukan berdasarkan keputusan manajemen bahwa aset keuangan tersebut tidak dapat ditagih atau direalisasi meskipun segala cara dan tindakan telah dilaksanakan. Suatu evaluasi atas piutang, yang bertujuan untuk mengidentifikasi jumlah cadangan yang harus dibentuk, dilakukan secara berkala sepanjang tahun. Oleh karena itu, saat dan besaran jumlah cadangan kerugian penurunan nilai yang tercatat pada setiap periode dapat berbeda tergantung pada pertimbangan dan estimasi yang digunakan. Nilai tercatat aset keuangan dalam kategori dimiliki hingga jatuh tempo serta pinjaman diberikan dan piutang (tidak termasuk akun Syariah) tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 diungkapkan sebagai berikut: Nilai Tercatat 2015 2014 Aset Keuangan Dimiliki hingga jatuh tempo Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia Efek-efek Pinjaman diberikan dan piutang Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia Efek-efek Kredit yang diberikan - bersih Tagihan akseptasi - bersih Pendapatan bunga akrual Aset lain-lain - bersih 1.795.818 1.273.584 1.425.679 1.121.957 487.483 1.755.727 1.010.895 295.637 207.226 15.188.347 296.215 133.841 170.776 370.991 1.486.750 379.910 265.669 170.212 12.519.290 67.836 83.429 40.417 Jumlah 22.615.549 17.932.140 - 32 - PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) d. Komitmen Sewa Komitmen sewa operasi - Perusahaan sebagai lessee Perusahaan telah menandatangani sejumlah perjanjian sewa ruangan, kendaraan dan mesin ATM. Perusahaan menentukan bahwa sewa tersebut adalah sewa operasi karena Perusahaan tidak menanggung secara signifikan seluruh risiko dan manfaat dari kepemilikan aset-aset tersebut. Komitmen sewa operasi - Perusahaan sebagai lessor Perusahaan telah menandatangani sejumlah perjanjian sewa ruangan. Perusahaan menentukan bahwa sewa tersebut adalah sewa operasi karena Perusahaan menanggung secara signifikan seluruh risiko dan manfaat dari kepemilikan aset-aset tersebut. e. Cadangan kerugian penurunan nilai investasi tersedia untuk dijual Perusahaan berpedoman pada PSAK 55 untuk menentukan apakah terjadi penurunan nilai atas investasi tersedia untuk dijual. Penentuan tersebut mensyaratkan pertimbangan yang signifikan. Dalam membuat pertimbangan tersebut, Perusahaan mengevaluasi, antara lain, lamanya dan sejauh mana nilai wajar investasi tersebut berada di bawah biaya perolehannya; tingkat kesehatan keuangan serta gambaran bisnis jangka pendek dari investee, termasuk faktor-faktor seperti kinerja industri dan sektor industri, perubahan teknologi serta arus kas operasi serta pendanaan. f. Pajak Penghasilan Pertimbangan yang signifikan dibutuhkan untuk menentukan jumlah pajak penghasilan. Terdapat sejumlah transaksi dan perhitungan yang menimbulkan ketidakpastian penentuan jumlah pajak penghasilan karena interpretasi atas peraturan pajak yang berbeda. Jika hasil pemeriksaan pajak berbeda dengan jumlah yang sebelumnya telah dibukukan, maka selisih tersebut akan berdampak terhadap aset dan liabilitas pajak kini dan tangguhan dalam periode dimana hasil pemeriksaan tersebut terjadi. Estimasi dan Asumsi Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber utama lain dalam mengestimasi ketidakpastian pada tanggal pelaporan yang mempunyai risiko signifikan yang dapat menyebabkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam periode berikutnya diungkapkan di bawah ini. Perusahaan mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia saat laporan keuangan disusun. Kondisi yang ada dan asumsi mengenai perkembangan masa depan dapat berubah karena perubahan situasi pasar yang berada di luar kendali Perusahaan. Perubahan tersebut tercermin dalam asumsi ketika keadaan tersebut terjadi: a. Nilai Wajar Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mensyaratkan pengukuran aset keuangan dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajarnya, dan penyajian ini mengharuskan penggunaan estimasi. Komponen pengukuran nilai wajar yang signifikan ditentukan berdasarkan buktibukti obyektif yang dapat diverifikasi (seperti nilai tukar, suku bunga), sedangkan saat dan besaran perubahan nilai wajar dapat menjadi berbeda karena penggunaan metode penilaian yang berbeda. Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan diungkapkan pada Catatan 36. - 33 - PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) b. Revaluasi Aset Tetap Perusahaan mengukur tanah dan bangunan pada nilai revaluasi, dan perubahan nilai wajar aset tersebut diakui dalam penghasilan komprehensif lain. Perusahaan memakai jasa penilai independen untuk menentukan nilai wajar aset tersebut menggunakan posisi tanggal 31 Oktober 2015. Teknik penilaian yang digunakan untuk menentukan nilai wajar tanah dan bangunan diungkapkan dalam Catatan 13. c. Estimasi Masa Manfaat Aset Tetap Masa manfaat dari masing-masing aset tetap Perusahaan diestimasi berdasarkan jangka waktu aset tersebut diharapkan tersedia untuk digunakan. Estimasi tersebut didasarkan pada penilaian kolektif berdasarkan bidang usaha yang sama, evaluasi teknis internal dan pengalaman dengan aset sejenis. Estimasi masa manfaat setiap aset ditelaah secara berkala dan diperbarui jika estimasi berbeda dari perkiraan sebelumnya yang disebabkan karena pemakaian, usang secara teknis atau komersial serta keterbatasan hak atau pembatasan lainnya terhadap penggunaan aset. Dengan demikian, hasil operasi di masa mendatang mungkin dapat terpengaruh secara signifikan oleh perubahan dalam jumlah dan waktu terjadinya biaya karena perubahan yang disebabkan oleh faktor-faktor yang disebutkan di atas. Penurunan estimasi masa manfaat ekonomis setiap aset tetap akan menyebabkan kenaikan beban penyusutan dan penurunan nilai tercatat aset tetap. Tidak terdapat perubahan dalam estimasi masa manfaat aset tetap. Estimasi masa manfaat aset tetap diungkapkan pada Catatan 2. Nilai tercatat aset tetap pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 diungkapkan pada Catatan 12. d. Imbalan Kerja Jangka Panjang Penentuan liabilitas imbalan kerja jangka panjang dipengaruhi oleh asumsi tertentu yang digunakan oleh aktuaris dalam menghitung jumlah tersebut. Asumsi-asumsi tersebut dijelaskan dalam Catatan 37 dan mencakup, antara lain, tingkat kenaikan gaji, dan tingkat diskonto yang ditentukan dengan mengacu pada imbal hasil pasar atas bunga obligasi korporasi berkualitas tinggi dalam mata uang yang sama dengan mata uang pembayaran imbalan dan memiliki jangka waktu yang mendekati estimasi jangka waktu liabilitas imbalan kerja jangka panjang tersebut. Hasil aktual yang berbeda dengan asumsi Perusahaan dibukukan pada penghasilan komprehensif lain dan dengan demikian, berdampak pada jumlah penghasilan komprehensif lain yang diakui dan liabilitas yang tercatat pada periodeperiode mendatang. Manajemen berkeyakinan bahwa asumsi-asumsi yang digunakan adalah tepat dan wajar, namun demikian, perbedaan signifikan pada hasil aktual, atau perubahan signifikan dalam asumsi-asumsi tersebut dapat berdampak signifikan pada jumlah liabilitas imbalan kerja jangka panjang. Nilai tercatat liabilitas imbalan kerja jangka panjang diungkapkan pada Catatan 37. e. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan Penelaahan atas penurunan nilai dilakukan apabila terdapat indikasi penurunan nilai aset tertentu. Penentuan nilai wajar aset membutuhkan estimasi arus kas yang diharapkan akan dihasilkan dari pemakaian berkelanjutan dan pelepasan akhir atas aset tersebut. Perubahan signifikan dalam asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan nilai wajar dapat berdampak signifikan pada nilai terpulihkan dan jumlah kerugian penurunan nilai yang terjadi mungkin berdampak material pada hasil operasi Perusahaan. - 34 - PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Nilai tercatat aset non-keuangan berupa aset tetap dan aset lain-lain (agunan yang diambill alih) diungkapkan pada Catatan 12 dan 15. f. Aset Pajak Tangguhan Aset pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer antara nilai tercatat aset dan liabilitas pada laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak jika kemungkinan besar jumlah laba kena pajak akan memadai untuk pemanfaatan perbedaan temporer yang diakui. Estimasi manajemen yang signifikan diperlukan untuk menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang diakui berdasarkan kemungkinan waktu terealisasinya dan jumlah laba kena pajak pada masa mendatang serta strategi perencanaan pajak masa depan. Aset pajak tangguhan diungkapkan pada Catatan 31. 4. Giro pada Bank Indonesia 2015 2014 Rupiah Mata uang asing (Catatan 35) 1.395.984 471.633 1.174.543 359.642 Jumlah 1.867.617 1.534.185 Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, termasuk dalam giro pada Bank Indonesia adalah giro yang didasarkan pada prinsip perbankan syariah sebesar Rp 111.890 dan Rp 47.435. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Giro Wajib Minimum (GWM) Perusahaan dalam mata uang Rupiah untuk GWM Utama masing-masing adalah sebesar Rp 1.281.577 dan Rp 1.078.761 serta untuk GWM Sekunder masing-masing adalah sebesar Rp 625.576 dan Rp 517.237, sedangkan untuk mata uang asing masing-masing adalah sebesar Rp 470.901 dan Rp 358.449. Rasio GWM Perusahaan untuk mata uang Rupiah dan mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah: 2015 GWM yang telah dibentuk Rupiah GWM Primer Konvensional Syariah GWM Sekunder Konvensional GWM LFR Mata uang asing Konvensional Syariah - 35 - 2014 8,23 5,00 8,64 5,08 5,39 0,23 5,63 0,64 8,01 1,00 8,02 1,04 PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 5. Giro pada Bank Lain 2015 Pihak ketiga Rupiah Standard Chartered Bank PT Bank Central Asia Tbk Lain-lain (di bawah Rp 1.000) Jumlah Mata uang asing (Catatan 35) Bank of China, Australia UBS AG, Singapura Bank of Amerika, Merrill Lynch, Amerika Serikat Sumitomo Mitsui Banking Corporation, Jepang PT Bank Central Asia Tbk Deutsche Bank Trust Company Americas, Amerika Serikat PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Deutsche Bank AG, Jerman United Overseas Bank, Singapura Bank of China, Indonesia Wells Fargo Bank, N.A, Inggris PT Bank ICBC, Indonesia Bank of China, China National Australia Bank, Australia Bank International Ningbo, China Standard Chartered Bank, Amerika Serikat Wells Fargo Bank, N.A, Amerika Serikat Standard Chartered Bank, Hong Kong Kookmin Bank, Korea Selatan Barclays Bank PLC, Inggris Sumitomo Mitsui Banking Corporation, New York OCBC, Singapura Lain-lain (di bawah Rp 1.000) Jumlah mata uang asing Jumlah 2014 473.266 105.285 161 578.712 97.133 41.246 141 138.520 69.174 62.693 42.663 42.284 41.240 39.577 130 15.009 395 38.655 33.683 26.072 22.297 21.941 18.668 16.386 11.533 6.916 3.559 3.014 2.757 2.356 1.379 1.198 816 130 27 1.397 432.183 26.858 14.077 10.647 17.831 12.151 8.582 20.007 6.367 8.973 1.112 3.242 1.238 96 6.564 7.721 2.158 241.390 1.010.895 379.910 Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, kualitas giro pada bank lain dikelompokkan sebagai Lancar. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, tidak terdapat saldo giro pada bank lain yang diblokir. Pada tanggal 31 Desember 2015, giro pada bank lain dalam Rupiah mempunyai suku bunga rata-rata per tahun sebesar 1%. Sedangkan pada tanggal 31 Desember 2014, giro pada bank lain dalam Rupiah tidak mendapatkan bunga. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, giro pada bank lain dalam mata uang asing mempunyai suku bunga rata-rata per tahun masing-masing sebesar 0,30% dan 0,33%. - 36 - PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai atas giro pada bank lain sehingga tidak diperlukan cadangan kerugian penurunan nilai. 6. Penempatan pada Bank Lain dan Bank Indonesia Jenis Penempatan Rupiah Penempatan pada Bank Indonesia Deposit facility Penempatan pada bank lain Call money Negotiable Certificate of Deposit Jumlah Jangka Waktu 2015 Suku Bunga Rata-rata per Tahun % Pihak Ketiga 4 hari 5,50 720.880 4 - 14 hari 182 - 276 hari 9,09 8,07 160.000 131.188 1.012.068 4 hari 0,38 964.950 1 - 14 hari 4 - 5 hari 0,02 0,16 2.024 293.613 1.260.587 Mata uang asing (Catatan 35) Penempatan pada Bank Indonesia Term deposit Penempatan pada bank lain Deposit on call Call money Jumlah Jumlah 2.272.655 Jenis Penempatan 2014 Suku Bunga Rata-rata per Tahun % Pihak Ketiga 2 hari 5,75 1.384.779 31 hari 14 - 31 hari 7,00 9,00-9,50 20.000 42.900 1.447.679 1-14 hari 1-34 hari 0,03 1,00 Jangka Waktu Rupiah Penempatan pada Bank Indonesia Deposit facility Penempatan pada bank lain Call money Negotiable Certificate of Deposit Jumlah Mata uang asing (Catatan 35) Penempatan pada bank lain Deposit on call Call money Jumlah Jumlah 1.818 243.851 245.669 1.693.348 Penempatan pada bank lain dalam bentuk call money dan deposit on call dikategorikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang, sedangkan penempatan pada bank lain dalam bentuk negotiable certificate of deposits dan penempatan pada Bank Indonesia dalam bentuk deposit facility dan term deposit dikategorikan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo. - 37 - PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Penempatan pada bank lain dalam mata uang Rupiah pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 merupakan penempatan pada: Nama Bank 2015 2014 Call money PT Bank BRISyariah PT Bank CIMB Niaga Syariah PT Bank Muamalat Indonesia Tbk PT Bank Ekspor Indonesia Jumlah 100.000 35.000 25.000 160.000 20.000 20.000 Negotiable certificate of deposits PT Bank Commonwealth PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk Jumlah 39.319 38.211 29.650 24.008 131.188 18.821 24.079 42.900 Jumlah 291.188 62.900 Penempatan pada bank lain dalam mata uang asing merupakan penempatan pada: Nama Bank 2015 US$ Call Money Wells Fargo Bank, N.A., Amerika Serikat Standard Charterd Bank, Amerika Serikat PT Bank Nationalnobu Tbk PT Bank Capital Indonesia Tbk Jumlah Deposito on Call UBS AG, Singapura Jumlah 2014 US$ 10.700.000 5.599.480 5.000.000 - 7.000.000 9.689.237 3.000.000 21.299.480 19.689.237 146.849 146.822 21.446.329 19.836.059 Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, tidak terdapat saldo penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia yang dijaminkan. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, kualitas penempatan pada bank lain dikelompokkan sebagai Lancar. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, seluruh penempatan pada bank lain adalah penempatan pada pihak ketiga. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, tidak terdapat penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia yang diblokir. Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai atas penempatan pada bank lain sehingga tidak diperlukan cadangan kerugian penurunan nilai. - 38 - PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Perusahaan tidak memiliki dana yang tidak dapat dicairkan pada bank bermasalah, bank beku operasi atau likuidasi. 7. Efek-Efek a. Jenis dan tujuan investasi efek-efek adalah sebagai berikut: 2015 Rupiah Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi Obligasi korporasi Obligasi berkelanjutan I Toyota Astra Financial Service Tahap III 2015 Seri B Obligasi berkelanjutan II Summarecon Agung Tahap I 2015 Obligasi berkelanjutan I Indosat Tahap III 2015 Seri B Obligasi berkelanjutan I Indosat Tahap III 2015 Seri A Sukuk Ijarah PLN I 2013 Nilai wajar 2014 150.000 - 90.000 - 50.000 - 15.003 10.302 315.305 10.483 10.483 Reksadana Terproteksi Cipta Terproteksi 3 160.907 - Obligasi Pemerintah ORI012 230.506 - Jumlah diukur pada nilai wajar melalui laba rugi Tersedia untuk dijual Obligasi korporasi Obligasi Wahana Ottomitra Multiartha Tbk IV Seri B Tahun 2015 Obligasi Pembangunan Perumahan I 2013 Obligasi Bank Victoria IV 2013 Obligasi berkelanjutan II FIF Tahun 2013 Seri B Obligasi Japfa Comfeed Indonesia Tbk II 2012 Obligasi CIMB Niaga Seri B Tahap I 2012 Obligasi CIMB Niaga Seri B Tahun 2011 Obligasi Surya Artha Nusantara Finance II 2012 Seri C Obligasi Astra Sedaya Finance III 2013 Seri B Obligasi Astra Sedaya Finance XII 2011 Seri D Nilai wajar - 39 - 706.718 10.483 74.325 20.000 9.828 17.562 10.000 9.311 - 9.298 4.857 2.880 9.980 - 130.499 10.001 7.814 2.009 57.366 PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 2015 Rupiah Tersedia untuk dijual Obligasi Pemerintah FR069 FR070 ORI011 FR053 Nilai wajar Jumlah tersedia untuk dijual Dimiliki hingga jatuh tempo Sertifikat Deposito Bank Indonesia Sertifikat Bank Indonesia Bunga diterima dimuka yang belum diamortisasi Nilai bersih Obligasi Pemerintah FR0028 FR0038 FR0069 FR0031 FR0043 FR0034 IFR006 FR0036 SR006 ORI-10 FR0070 FR0045 SR005 PBS003 FR0040 FR0071 FR0059 FR0062 PBS004 FR0027 SR004 Jumlah Obligasi korporasi MTN Mitsubishi UFJ Lease & Finance Indonesia 2015 Seri A MTN PT Sarana Multi Infrastruktur Persero I Tahun 2015 - 40 - 2014 58.309 43.688 20.040 19.495 141.532 272.031 20.284 20.284 77.650 250.000 75.000 175.000 200.000 (7.094) 317.906 (10.392) 364.608 79.637 50.971 49.783 29.777 28.659 21.123 20.473 20.405 20.157 20.134 19.277 17.377 9.943 9.909 9.791 9.626 8.893 7.244 3.676 436.855 79.425 51.282 49.726 29.744 28.524 21.268 20.717 20.491 20.292 20.347 19.219 17.348 9.772 9.900 9.779 9.612 8.841 7.219 3.614 39.900 9.853 486.873 50.000 - 50.000 - PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 2015 Rupiah Dimiliki hingga jatuh tempo Obligasi korporasi Obligasi PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk I 2014 MTN BFI Finance IV 2014 Seri A Obligasi berkelanjutan II Astra Sedaya Finance Tahap V Seri B 2015 Obligasi OCBC NISP II 2015 Seri C Obligasi Ciputra Residence 2014 Seri A Obligasi I Pupuk Indonesia 2014 Seri A Obligasi PT Indofood VII 2014 Obligasi PT Adira Finance 2014 Seri A Obligasi PT Indosat I 2014 Seri A Obligasi berkelanjutan I PT Indosat Tahap II 2015 Seri C MTN I PT Danareksa Tahun 2015 Sukuk Ijarah Berkelanjutan I PT XL Axiata Tbk Tahap I 2015 Seri C Obligasi PT Modern Land Realty Tahap I 2015 Seri A Obligasi berkelanjutan I ROTI II 2015 MTN Bank Sumitomo Mitsui Indonesia Obligasi PT Global Mediacom Obligasi berkelanjutan II BTN Tahap II 2015 Seri A Obligasi berkelanjutan II FIF Tahap I 2015 Seri A Obligasi berkelanjutan II FIF Tahap I 2015 Seri B Obligasi PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) Seri A 2014 Obligasi PT Sumber Alfaria Trijaya Tahap II Seri A Sukuk Ijarah Berkelanjutan I PT XL Axiata Tbk Tahap I 2015 Seri B MTN BFI Finance II 2015 MTN BFI Finance II 2014 Obligasi PT Adira Finance 2014 Seri B Obligasi PT Federal International Finance 2014 Seri A MTN Bank ICBC Indonesia MTN Seri A Sukuk Ijarah PLN V 2010 Seri A Jumlah Jumlah dimiliki hingga jatuh tempo - 41 - 2014 30.000 30.000 30.000 - 24.971 21.984 20.000 20.000 20.000 20.000 20.000 20.000 20.000 20.000 20.000 20.000 20.000 - 20.000 - 20.000 20.000 20.000 19.999 19.999 10.000 - 10.000 - 10.000 - 8.000 8.000 8.000 - 5.000 4.999 30.000 20.000 502.953 10.000 5.000 2.004 205.003 1.257.714 1.056.484 - PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 2015 Rupiah Pinjaman yang diberikan dan piutang Tagihan atas wesel ekspor Jumlah Rupiah 82.813 2.319.276 2014 1.144.617 Mata uang asing (Catatan 35) Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi Republik Indonesia - ROI Loan Dimiliki hingga jatuh tempo Republik Indonesia - ROI Loan Tersedia untuk dijual Republik Indonesia - ROI Loan Pinjaman yang diberikan dan piutang Tagihan atas wesel ekspor Jumlah mata uang asing Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai 124.413 324.332 2.643.608 (103) 170.212 312.837 1.457.454 (124) Jumlah - Bersih 2.643.505 1.457.330 13.595 159.133 27.191 142.625 - Seluruh efek-efek yang dimiliki Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 merupakan efek-efek yang diterbitkan oleh pihak ketiga. b. Efek-efek dimiliki hingga jatuh tempo adalah sebagai berikut: 2015 Sampai dengan 1 tahun Berdasarkan jangka waktu Rupiah Sertifikat Bank Indonesia Sertifikat Deposito Bank Indonesia Obligasi Pemerintah Obligasi korporasi Jumlah - Rupiah Mata uang asing Republik Indonesia - ROI Loan 70.972 246.934 50.000 367.906 - Lebih dari 1-5 tahun 100.017 372.953 472.970 Lebih dari 5 tahun - - Jumlah 336.838 80.000 416.838 70.972 246.934 436.855 502.953 1.257.714 159.133 159.133 575.971 1.416.847 156.048 156.048 70.972 246.934 436.855 502.953 1.257.714 Jumlah 367.906 472.970 Berdasarkan jatuh tempo Rupiah Sertifikat Bank Indonesia Sertifikat Deposito Bank Indonesia Obligasi Pemerintah Obligasi korporasi Jumlah - Rupiah 70.972 246.934 30.077 164.999 512.982 250.730 337.954 588.684 77.406 13.914 67.813 159.133 590.388 602.598 223.861 1.416.847 Mata uang asing (Catatan 35) Republik Indonesia - ROI Loan Jumlah - 42 - - PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 2014 Sampai dengan 1 tahun Berdasarkan jangka waktu Rupiah Sertifikat Bank Indonesia Sertifikat Deposito Bank Indonesia Obligasi Pemerintah Obligasi korporasi Jumlah - Rupiah Mata uang asing Republik Indonesia - ROI Loan - 109.991 205.003 314.994 364.608 - Berdasarkan jatuh tempo Rupiah Sertifikat Bank Indonesia Sertifikat Deposito Bank Indonesia Obligasi Pemerintah Obligasi korporasi Jumlah - Rupiah 191.821 172.787 49.752 47.004 461.364 376.882 142.625 142.625 519.507 1.199.109 185.784 185.784 191.821 172.787 486.873 205.003 1.056.484 376.882 314.994 - 251.337 157.999 409.336 Jumlah 191.821 172.787 486.873 205.003 1.056.484 - 364.608 Jumlah Lebih dari 5 tahun - Jumlah Mata uang asing (Catatan 35) Republik Indonesia - ROI Loan c. 191.821 172.787 Lebih dari 1-5 tahun - 49.192 12.593 80.840 142.625 510.556 421.929 266.624 1.199.109 Suku bunga per tahun efek-efek adalah sebagai berikut: 2015 2014 Rupiah Sertifikat Bank Indonesia Obligasi Pemerintah Obligasi korporasi Tagihan atas wesel ekspor 6,15 – 7,15 6,00 – 12,80 7,75 – 11,40 8,50 – 9,10 6,85 – 6,92 6,00 – 12,80 7,75 – 11,40 - Mata uang asing Republik Indonesia - ROI Loan Tagihan atas wesel ekspor 3,30 – 6,875 0,04 – 2,40 3,30 – 7,25 1,21 – 2,75 d. Nilai wajar dari obligasi (termasuk obligasi Pemerintah) yang dimiliki hingga jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah masing-masing sebesar Rp 1.121.692 dan Rp 889.312. - 43 - PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) e. Rincian peringkat obligasi korporasi dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (PT Pefindo) dan Moody’s dan Fitch Rating, pihak ketiga, seperti yang dilaporkan oleh Bursa Efek Indonesia adalah sebagai berikut: PT Astra Sedaya Finance PT Astra Financial Service PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank Sumitomo Mitsui PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk PT Bank Victoria Tbk PT BFI Finance Indonesia Tbk PT Ciputra Residence Tbk PT Danareksa PT Federal International Finance PT Global Mediacom Tbk PT Indofood Tbk PT Indosat Tbk PT Japfa Comfeed Tbk PT Mitsubishi UFJ Lease & Finance PT Modernland Realty Tbk PT Nippon Indosari Corpindo Tbk PT Pembangunan Perumahan PT Pupuk Indonesia PT Sarana Multi Infrastruktur PT Summarecon Agung Tbk PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk Syariah Ijarah PT Perusahaan Listrik Negara PT XL Axiata PT Bank ICBC Indonesia PT Surya Artha Nusantara Finance PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk f. 2015 2014 idAAA idAA+ idAAA idAAA idAAA idAA idAidAAidA idAAA idA+ idAA+ id AAA idA idAAA idA idAAidA AAA idAA+ idA+ AAidAAA(sy) idAA- idAAA idAA (idn) A (idn) idAAA idA+ idAA+ id AAA idA+ idA AAA (idn) idAA+ AA- (idn) idAAA(sy) F1+ (idn) idAAidAAA Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, efek-efek diklasifikasikan dalam kelompok Lancar. g. Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai efek-efek adalah sebagai berikut: Rupiah 2015 Mata Uang Asing Jumlah Rupiah 2014 Mata Uang Asing Jumlah Saldo awal tahun Pencadangan (pemulihan) tahun berjalan 124 - 124 248 - 248 (21) - (21) (124) - (124) Saldo akhir tahun 103 - 103 124 - 124 - 44 - PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai efek-efek pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian yang akan timbul akibat tidak tertagihnya efek-efek. h. Tidak terdapat penghapusan efek-efek selama tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dan 2014. 8. Kredit yang Diberikan a. Jenis Kredit 2015 Pihak berelasi (Catatan 33) Rupiah Piutang syariah - murabahah Pinjaman konsumsi Pinjaman karyawan Pinjaman cicilan Pinjaman rekening koran Pinjaman tetap Jumlah 2.595 2.112 1.195 988 698 7.588 2.498 1.032 1.513 504 1.096 100.000 106.643 234.345 241.933 712.137 818.780 4.201.632 4.023.992 3.386.754 1.449.205 758.858 702.175 624.256 409.265 47.588 32 15.603.757 3.135.231 2.528.943 3.071.647 780.549 796.872 682.894 164.115 428.988 41.431 11.630.670 - Mata uang asing (Catatan 35) Pinjaman tetap Jumlah - pihak berelasi Pihak ketiga Rupiah Pinjaman cicilan Pinjaman tetap Pinjaman konsumsi Pembiayaan mudharabah Pinjaman anjak piutang Piutang syariah - murabahah Pinjaman rekening koran Pinjaman investasi Pinjaman karyawan Piutang syariah - Qardh Jumlah - 45 - 2014 PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 2015 Pihak ketiga Mata uang asing (Catatan 35) Pinjaman tetap Pinjaman cicilan Pembiayaan mudharabah Piutang syariah - murabahah Pinjaman Anjak Piutang Jumlah 2014 1.139.495 516.315 4.677 393 1.660.880 1.239.118 346.380 260.085 1.705 1.697 1.848.985 Jumlah - pihak ketiga 17.264.637 13.479.655 Jumlah 17.506.570 14.298.435 (178.808) (75.078) 17.327.762 14.223.357 Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah - bersih b. Sektor Ekonomi 2015 Rupiah Perdagangan besar dan eceran Rumah tangga Perantara keuangan Real estat, usaha persewaan, dan jasa perusahaan Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya Pertanian, perburuan dan kehutanan Transportasi, pergudangan, dan komunikasi Konstruksi Industri pengolahan Pertambangan dan penggalian Listrik, gas dan air Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum Perikanan Jasa kesehatan dan kegiatan sosial Jasa perorangan yang melayani rumah tangga Jasa pendidikan Lain-lain Jumlah - 46 - 2014 3.945.143 3.664.899 2.104.081 1.421.067 3.077.807 3.301.612 1.535.804 720.787 986.594 748.270 730.935 565.998 357.759 245.972 241.700 132.783 20.685 16.778 10.025 2.202 416.454 15.611.345 552.437 602.949 381.876 485.484 691.258 260.579 3 77.469 15.264 813 229 43 32.899 11.737.313 PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 2015 c. 2014 Mata uang asing (Catatan 35) Real estat, usaha persewaan, dan jasa perusahaan Industri pengolahan Pertambangan dan penggalian Konstruksi Transportasi, pergudangan, dan komunikasi Perdagangan besar dan eceran Jasa pendidikan Perantara keuangan Pertanian, perburuan dan kehutanan Lain-lain Jumlah Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai 805.222 606.565 270.991 89.315 63.962 49.923 7.789 1.458 1.895.225 17.506.570 (178.808) 261.790 1.156.056 159.036 350.301 13.623 62.495 18.330 13.846 528 525.117 2.561.122 14.298.435 (75.078) Jumlah - bersih 17.327.762 14.223.357 Jangka Waktu Jangka waktu kredit diklasifikasikan berdasarkan periode kredit sebagaimana yang tercantum dalam perjanjian kredit dan waktu yang tersisa sampai dengan saat jatuh temponya: Berdasarkan Periode Perjanjian Kredit: 2015 2014 Rupiah Kurang dari atau sama dengan 1 tahun Lebih dari 1 - 2 tahun Lebih dari 2 - 5 tahun Lebih dari 5 tahun Jumlah 53.785 7.031.011 5.251.684 3.274.865 15.611.345 1.462.841 3.458.616 4.776.541 2.039.315 11.737.313 Mata uang asing (Catatan 35) Kurang dari atau sama dengan 1 tahun Lebih dari 1 - 2 tahun Lebih dari 2 - 5 tahun Lebih dari 5 tahun Jumlah Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai 10 1.121.499 421.120 352.596 1.895.225 17.506.570 (178.808) 304.928 1.276.461 819.796 159.937 2.561.122 14.298.435 (75.078) Jumlah - bersih 17.327.762 14.223.357 - 47 - PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Berdasarkan Sisa Umur Jatuh Tempo: 2015 2014 Rupiah Kurang dari atau sama dengan 1 tahun Lebih dari 1 - 2 tahun Lebih dari 2 - 5 tahun Lebih dari 5 tahun Jumlah 1.149.613 8.476.143 4.126.930 1.858.659 15.611.345 5.090.720 1.933.103 3.661.089 1.052.401 11.737.313 Mata uang asing (Catatan 35) Kurang dari atau sama dengan 1 tahun Lebih dari 1 - 2 tahun Lebih dari 2 - 5 tahun Lebih dari 5 tahun Jumlah Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai 185.980 1.179.516 199.493 330.236 1.895.225 17.506.570 (178.808) 1.508.152 820.693 125.758 106.519 2.561.122 14.298.435 (75.078) Jumlah - bersih 17.327.762 14.223.357 d. Suku bunga per tahun kredit diberikan adalah sebagai berikut: Rupiah Dolar Amerika Serikat Dolar Singapura 2015 % 2014 % 3,00 - 65,65 2,00 - 12,00 - 6,00 - 57,76 1,65 - 12,00 6,00 e. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, saldo kredit yang diberikan kepada pihak berelasi masing-masing sebesar Rp 234.370 dan Rp 812.173 dijamin oleh deposito berjangka (Catatan 17). f. Jumlah kredit yang dijamin dengan jaminan tunai pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp 558.409 dan Rp 1.183.582 (Catatan 17). g. Saldo kredit channeling pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing adalah sebesar Rp 3.449.101 dan Rp 3.021.082, dimana sebesar Rp 2.645.417 dan Rp 2.210.212 dari saldo kredit channelling disalurkan melalui pihak berelasi (Catatan 33). h. Kredit yang diberikan kepada karyawan merupakan kredit untuk membeli kendaraan, rumah dan keperluan lainnya yang dibebani bunga 0% untuk kredit dibawah 1 tahun dan 6% untuk kredit antara 1 sampai dengan 10 tahun. i. Untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dan 2014, jumlah kredit yang direstrukturisasi masing-masing sebesar Rp 1.771.143 dan Rp 22.962. - 48 - PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) j. Saldo kredit pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 berdasarkan klasifikasi kolektibilitas yang ditetapkan oleh Bank Indonesia sebagai berikut: 2015 Jenis Lancar Dalam Perhatian Khusus Kurang Lancar Rupiah Pihak berelasi (Catatan 33) Pihak ketiga Jumlah 7.589 13.154.767 13.162.356 1.889.369 1.889.369 122.201 122.201 Mata uang asing (Catatan 35) Pihak berelasi (Catatan 33) Pihak ketiga Jumlah 234.345 968.994 1.203.339 598.151 598.151 93.735 93.735 14.365.695 2.487.520 215.936 Jumlah Diragukan Macet 120.274 120.274 317.145 317.145 - - 120.274 317.145 Jumlah 7.589 15.603.756 15.611.345 234.345 1.660.880 1.895.225 17.506.570 2014 Lancar Dalam Perhatian Khusus Rupiah Pihak berelasi (Catatan 33) Pihak ketiga Jumlah 106.636 10.178.318 10.284.954 1.130.168 1.130.168 Mata uang asing (Catatan 35) Pihak berelasi (Catatan 33) Pihak ketiga Jumlah 712.137 1.468.877 2.181.014 299.233 299.233 12.465.968 1.429.401 Jenis Jumlah k. Kurang Lancar 187.613 187.613 187.613 Diragukan Macet 18.780 18.780 18.780 Jumlah 7 115.791 115.798 106.643 11.630.670 11.737.313 80.875 80.875 712.137 1.848.985 2.561.122 196.673 14.298.435 Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, rincian kredit bermasalah menurut sektor ekonomi sesuai ketentuan Bank Indonesia adalah sebagai berikut: 2015 Rupiah Real estate, usaha persewaan, dan jasa perusahaan Rumah tangga Perdagangan besar dan eceran Industri pengolahan Pertambangan dan penggalian Konstruksi Perantara keuangan Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya Jasa kesehatan dan kegiatan sosial Transportasi, pergudangan dan komunikasi lain-lain Jumlah Mata uang asing Pertambangan dan penggalian Jumlah - 49 - 2014 232.342 82.919 65.870 65.499 39.201 36.965 22.544 668 63.148 32.746 46.540 40.541 23.768 4.299 725 2 9.254 559.620 90 813 110.194 3.683 322.191 93.735 80.875 653.355 403.066 PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) l. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, tidak terdapat penyediaan dana kepada pihak berelasi dan pihak ketiga yang melampaui Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK). m. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, kredit non-performing yang telah dihentikan pembebanan bunganya masing-masing adalah sebesar Rp 653.355 dan Rp 403.066. n. Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai kredit adalah sebagai berikut: Rupiah Saldo awal Individual Kolektif Pencadangan (pemulihan) tahun berjalan Individual Kolektif Penerimaan kembali kredit hapus buku Individual Kolektif Penghapusan Selisih kurs penjabaran 1.063 (23.449) - Saldo akhir 158.227 2015 Mata Uang Asing Jumlah Rupiah 18.712 47.297 6.450 2.619 25.162 49.916 19.724 36.608 35.224 79.380 14.058 (3.281) 49.282 76.099 (1.012) 20.516 735 1.063 (23.449) 735 7.507 (17.334) - 20.581 178.808 66.009 - 2014 Mata Uang Asing - Jumlah 1 19.724 36.609 6.450 2.618 5.438 23.134 9.069 7.507 (17.334) 75.078 Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai untuk kredit yang diberikan adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang akan timbul akibat tidak tertagihnya kredit yang diberikan tersebut. o. Mutasi kredit yang dihapus buku adalah sebagai berikut: Rupiah 2015 Mata Uang Asing Saldo awal tahun Mutasi selama tahun berjalan Penghapusan Penerimaan kembali Hapus tagih Selisih kurs penjabaran 35.398 69.414 23.449 (1.063) (347) - 5.998 Saldo akhir 57.437 75.412 Jumlah 104.812 23.449 (1.063) (347) 5.998 132.849 Rupiah 2014 Mata Uang Asing Jumlah 25.590 66.396 91.986 17.334 (7.507) (19) - 3.018 17.334 (7.507) (19) 3.018 35.398 69.414 104.812 p. Jaminan pemberian kredit umumnya berupa tanah, bangunan, mesin, persediaan dan deposito berjangka. q. Rasio kredit usaha kecil terhadap jumlah kredit yang diberikan pada 31 Desember 2015 dan 2014 adalah masing-masing sebesar 5,89% dan 3,56%. - 50 - tanggal PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) r. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Rasio Non-Performing Loan (NPL) Perusahaan (secara bruto) adalah masing-masing sebesar 3,95% dan 3,00%, sedangkan secara neto adalah masing-masing sebesar 2,99% dan 2,56%. s. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, rasio kredit bermasalah terhadap jumlah aset keuangan adalah masing–masing sebesar 3,11% dan 2,25%. t. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, rasio cadangan kerugian penurunan nilai kredit yang telah dibentuk terhadap kredit yang diberikan adalah masing–masing sebesar 1,02%, dan 0,53%. 9. Tagihan dan Liabilitas Akseptasi Tagihan Akseptasi a. Berdasarkan jangka waktu perjanjian: 2015 2014 Rupiah 1-3 bulan 3-6 bulan lebih dari 6 bulan Jumlah 26.764 180.179 206.943 3.240 21.685 12.090 37.015 Mata uang asing (Catatan 35) 1 bulan atau kurang 1-3 bulan 3-6 bulan lebih dari 6 bulan Jumlah 3.539 86.375 16.783 106.697 11.167 19.654 30.821 Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai 313.640 (17.425) 67.836 - Jumlah - bersih 296.215 67.836 b. Berdasarkan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo: 2015 Rupiah 1 bulan atau kurang 1-3 bulan 3-6 bulan Jumlah 184.829 14.868 7.246 206.943 - 51 - 2014 13.071 20.893 3.051 37.015 PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 2015 c. 2014 Mata Uang Asing (Catatan 35) 1 bulan atau kurang 1-3 bulan 3-6 bulan Jumlah 9.958 70.550 26.189 106.697 11.880 15.076 3.865 30.821 Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai 313.640 (17.425) 67.836 - Jumlah - bersih 296.215 67.836 Kolektibilitas tagihan akseptasi pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut: 2015 2014 Rupiah Pihak berelasi (Catatan 33) Lancar Pihak ketiga Lancar Macet Subtotal Jumlah 13.650 173.800 187.450 206.943 Mata Uang Asing (Catatan 35) Pihak ketiga Lancar 106.697 30.821 Jumlah 313.640 67.836 19.493 29.838 7.177 7.177 37.015 Perusahaan dan pemegang saham PT Teknology Energy Terpadu (TET), debitur Perusahaan, menandatangani Perjanjian Jual Beli Saham yang didokumentasikan dalam Akta No. 24 dan 26 tanggal 7 November 2014 dari Yulia S.H., notaris di Jakarta, untuk 600 lembar saham (100%) PT Artha Pilar Perkasa (APP) yang dimiliki oleh pemegang saham. TET bergerak di bidang perdagangan, jasa, pembangunan dan industri. Jual beli saham tersebut dilakukan sehubungan dengan restrukturisasi tagihan Perusahaan kepada TET. Penjualan saham tersebut telah mendapat persetujuan dalam Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham APP pada tanggal 28 Februari 2015. Pada tanggal 30 Juni 2015, Perusahaan, TET, APP, Tn. Dedy Muliadi dan Tn. Eddy Supriady menandatangani Pengakhiran Perjanjian Pengalihan Saham, dimana para pihak sepakat untuk mengakhiri penyertaan modal sementara yang dilakukan oleh Perusahaan terhadap APP yang berlaku dan membuat keadaan menjadi seperti semula, efektif sejak 30 Juni 2015. Para pihak sepakat bahwa dengan diakhirinya Perjanjian Pengalihan Saham ini, maka TET kembali memiliki utang kepada Perusahaan dengan jumlah sebesar Rp 173.800 (tidak termasuk bunga, penalti dan biaya-biaya yang timbul). - 52 - PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Sehubungan dengan Pengakhiran Perjanjian Pengalihan Saham, TET telah menandatangani Penegasan Pengakuan Utang yang didokumentasikan dalam Akta No. 106 dari Yulia S.H., notaris di Jakarta, tanggal 29 September 2015. Dengan Pengakhiran Perjanjian Pengalihan Saham dan Penegasan Pengakuan Utang ini, Perusahaan mengakhiri penyertaan modal sementara dan membukukan tagihan akseptasi efektif 30 Juni 2015. d. Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai untuk tagihan akseptasi adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang akan timbul akibat tidak tertagihnya tagihan akseptasi tersebut. Liabilitas Akseptasi a. Berdasarkan jangka waktu perjanjian: 2015 Rupiah 1-3 bulan 3-6 bulan lebih dari 6 bulan Jumlah 2014 26.764 6.379 33.143 3.240 21.685 12.090 37.015 Mata uang asing (Catatan 35) 1 bulan atau kurang 1-3 bulan 3-6 bulan lebih dari 6 bulan Jumlah 3.539 86.375 16.783 106.697 11.167 19.654 30.821 Jumlah 139.840 67.836 b. Berdasarkan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo: 2015 Rupiah 1 bulan atau kurang 1-3 bulan 3-6 bulan Jumlah 2014 11.029 14.868 7.246 33.143 13.071 20.893 3.051 37.015 Mata Uang Asing (Catatan 35) 1 bulan atau kurang 1-3 bulan 3-6 bulan Jumlah 9.958 70.550 26.189 106.697 11.880 15.076 3.865 30.821 Jumlah 139.840 67.836 - 53 - PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 10. Pendapatan Bunga Akrual 2015 2014 Bunga atas: Kredit Efek-efek Penempatan pada bank lain 105.164 28.562 115 65.249 18.046 134 Jumlah 133.841 83.429 Pendapatan bunga akrual dari pihak berelasi pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masingmasing adalah sebesar Rp 106 dan Rp 404 (Catatan 33). 11. Biaya Dibayar Dimuka 2015 2014 Promosi dan pengembangan usaha Renovasi cabang baru Pemeliharaan perangkat lunak & keras Sewa Asuransi Lain-lain 192.333 82.522 49.499 35.347 13.137 10.106 184.090 84.872 44.929 27.959 11.417 1.872 Jumlah 382.944 355.139 Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, biaya dibayar dimuka yang dibayarkan kepada pihak berelasi masing-masing sebesar Rp 28.180 dan Rp 21.956 (Catatan 33). 12. Aset Tetap 1 Januari 2015 Penambahan Pemilikan langsung Biaya perolehan: Tanah Bangunan Inventaris kantor Kendaraan bermotor 80.399 136.546 598.494 28.861 26.563 27.522 160.279 2.366 Jumlah 844.300 216.730 Akumulasi penyusutan: Bangunan Inventaris kantor Kendaraan bermotor 30.427 209.419 20.396 10.360 67.647 4.127 Jumlah 260.242 82.134 Nilai Tercatat 584.058 Perubahan selama tahun berjalan Eliminasi akumulasi Pengurangan penyusutan - Surplus revaluasi 31 Desember 2015 (39) (2.714) (36.135) - 229.748 87.196 - 336.710 215.129 758.734 28.513 (2.753) (36.135) 316.944 1.339.086 (11) (2.714) (36.135) - - 4.652 277.055 21.809 (2.725) (36.135) - 303.516 - 1.035.570 - 54 - PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 1 Januari 2014 Perubahan selama tahun berjalan Penambahan Pengurangan Pemilikan langsung Biaya perolehan: Tanah Bangunan Inventaris kantor Kendaraan bermotor 80.290 135.736 500.065 23.417 109 810 98.494 5.655 Jumlah 739.508 105.068 Akumulasi penyusutan: Bangunan Inventaris kantor Kendaraan bermotor 23.632 154.745 16.691 6.795 54.716 3.841 Jumlah 195.068 65.352 Nilai Tercatat 544.440 - 31 Desember 2014 (65) (211) 80.399 136.546 598.494 28.861 (276) 844.300 (42) (136) 30.427 209.419 20.396 (178) 260.242 - 584.058 Jumlah beban penyusutan yang dibebankan pada laba rugi untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 adalah masing-masing sebesar Rp 82.134 dan Rp 65.352. Perusahaan memiliki beberapa bidang tanah dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan yang berjangka waktu antara 9 (sembilan) sampai dengan 41 (empat puluh satu) tahun yang jatuh tempo antara tahun 2014 dan 2042. Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai. Selama tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dan 2014, Perusahaan menjual aset tetapnya dengan nilai tercatat masing-masing sebesar Rp 4 dan Rp 20 pada harga jual masingmasing sebesar Rp 1.145 dan Rp 4. Keuntungan (kerugian) bersih penjualan aset tetap tersebut dibukukan pada akun Pendapatan (Beban) Operasional Lainnya (Catatan 29 dan 30). Selama tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dan 2014, Perusahaan menghapus aset tetap dengan nilai tercatat Rp 24 dan Rp 78. Kerugian atas penghapusan aset tetap tersebut dibukukan pada akun Beban Operasional Lainnya (Catatan 30). Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, aset tetap Perusahaan, kecuali tanah, dengan nilai perolehan sebesar Rp 1.002.376 dan Rp 763.901 diasuransikan terhadap risiko kebakaran, gempa bumi, huru-hara, pencurian dan risiko lainnya pada PT Asuransi Sinar Mas, pihak berelasi, dengan nilai pertanggungan masing-masing sebesar Rp 771.333 dan Rp 685.838 (Catatan 33). Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, tidak ada aset tetap Perusahaan yang ditempatkan sebagai jaminan. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, tidak terdapat komitmen kontraktual dalam perolehan aset tetap. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, tidak terdapat perubahan estimasi masa manfaat guna dan/atau metode penyusutan aset tetap. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, aset tetap Perusahaan dengan nilai perolehan Rp 28.972 dan Rp 14.869 telah disusutkan penuh, namun masih digunakan untuk menunjang operasional Perusahaan. - 55 - PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, tidak terdapat aset tetap yang tidak dipakai sementara. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, tidak terdapat aset tetap yang dihentikan dari penggunaan aktif dan tidak diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual. Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai atas aset tetap tersebut pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014. Tanah dan bangunan Perusahaan direvaluasi dengan menggunakan posisi tanggal 31 Oktober 2015, dengan laporan penilai dari KJPP Achmanan Satria Pangaloan & Rekan, penilai independen, dengan nomor laporan 401B/KJPP_ASP/E/PEN/XI/2015 tertanggal 26 November 2015 yang ditandatangani oleh Pangaloan Siahaan. Penilaian ditentukan menggunakan metode sebagaimana dijelaskan pada Catatan 13. Revaluasi tanah dan bangunan dengan nilai tercatat sebelum penilaian kembali sebesar Rp 199.612 memperoleh surplus revaluasi sebesar Rp 316.944. Surplus revaluasi setelah memperhitungkan pajak final atas surplus revaluasi sebesar Rp 9.508 dikreditkan pada akun “Komponen ekuitas lainnya” dalam laporan perubahan ekuitas. Revaluasi tanah dan bangunan untuk tujuan pajak sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan (PMK No. 191/PMK.010/2015, tanggal 15 Oktober 2015, sebagaimana telah diubah dengan PMK No. 233/PMK.03/2015, tanggal 21 Desember 2015). Revaluasi tanah dan bangunan telah mendapat persetujuan dari Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pajak dalam Keputusan Direktur Jenderal Pajak No. KEP-526/WPJ.07/2016 tentang Persetujuan Penilaian Kembali Aktiva Tetap untuk Tujuan Perpajakan bagi Permohonan yang Diajukan pada Tahun 2015 dan Tahun 2016 tertanggal 4 Februari 2016. Persetujuan ini mulai berlaku untuk tujuan perpajakan per tanggal 1 Januari 2016. Jika tanah dan bangunan dinyatakan pada metode biaya, nilai tercatat akan menjadi: 2015 Biaya perolehan Akumulasi penyusutan 271.029 (38.998) Nilai tercatat 232.031 13. Nilai Wajar Aset Non Keuangan 2015 Pengukuran nilai wajar berulang Tanah dan bangunan (aset tetap) 516.556 Pengukuran nilai wajar berulang aset non keuangan termasuk dalam Level 3 hirarki nilai wajar sebagaimana dijelaskan pada Catatan 2. - 56 - PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Informasi tentang pengukuran nilai wajar yang menggunakan input signifikan yang tidak dapat diobservasi (Level 3) adalah sebagai berikut: Keterangan Teknik penilaian Aset tetap (tanah dan bangunan) Metode perbandingan data pasar dengan penyesuaian faktor yang dianggap relevan Metode biaya Tanah dan bangunan telah dinilai oleh penilai independen sebagaimana diungkapkan pada Catatan 12. Seluruh aset dimanfaatkan pada penggunaan tertinggi dan terbaiknya. Surplus revaluasi tanah dan bangunan dalam Catatan 12 mencerminkan keuntungan belum direalisasi yang diakui pada penghasilan komprehensif lain. 14. Aset Ijarah Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, akun ini merupakan obyek sewa dari transaksi Ijarah Muntahiyah Bittamlik dengan opsi perpindahan hak milik obyek sewa dengan hibah. 1 Januari 2015 Biaya perolehan Perubahan selama tahun berjalan Pengalihan pada Penambahan akhir masa akad 31 Desember 2015 173.733 88.249 (76.665) 185.317 Akumulasi penyusutan 78.765 83.105 (76.665) 85.205 Cadangan kerugian penurunan nilai 10.788 32.300 Nilai Tercatat 84.180 1 Januari 2014 Biaya perolehan - 43.088 57.024 Perubahan selama tahun berjalan Pengalihan pada Penambahan akhir masa akad 31 Desember 2014 126.015 130.045 (82.327) 173.733 Akumulasi penyusutan 21.459 139.633 (82.327) 78.765 Cadangan kerugian penurunan nilai - Nilai Tercatat 104.556 10.788 - 10.788 84.180 - 57 - PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai aset ijarah adalah sebagai berikut : 2015 2014 Saldo awal Pencadangan selama tahun berjalan Penghapusan 10.788 34.946 (2.646) 10.788 - Saldo akhir 43.088 10.788 15. Aset Lain-lain – Bersih 2015 Tagihan sehubungan dengan jaringan principal kartu kredit Barang cetakan dan materai Uang muka pembelian aset Uang muka renovasi gedung kantor Setoran jaminan Tagihan sehubungan dengan ATM bersama Tagihan komisi asuransi Agunan yang diambil-alih Tagihan sehubungan dengan penyelesaian Bank Indover Lain-lain Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai aset lain-lain Jumlah - bersih 2014 125.318 58.745 50.957 29.090 25.749 11.458 8.251 4.789 8.688 34.052 66.444 33.326 20.561 9.168 2.000 51.777 754 38.872 353.983 754 26.023 252.793 (806) (807) 353.177 251.986 Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, nilai tercatat agunan yang diambil-alih adalah sebesar Rp 4.738 dan Rp 51.724 setelah dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai masing-masing sebesar Rp 51 dan Rp 53. Berikut adalah rincian agunan yang diambil alih berdasarkan kolektibilitasnya sesuai ketentuan Bank Indonesia: 2015 2014 Lancar Kurang lancar Macet 1.783 2.957 49 39.143 12.585 49 Jumlah 4.789 51.777 - 58 - PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai aset lain-lain adalah sebagai berikut: 2015 2014 Saldo awal Pencadangan (pemulihan) tahun berjalan Selisih kurs penjabaran 807 (2) 1 1.151 (231) (113) Jumlah 806 807 Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai untuk aset lain-lain adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang akan timbul akibat tidak tertagihnya aset tersebut. Aset lain-lain kepada pihak berelasi pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah masingmasing sebesar Rp 26.186 dan Rp 18.416 (Catatan 33). 16. Liabilitas Segera 2015 2014 Kiriman uang Liabilitas sehubungan dengan ATM bersama Liabilitas pada perusahaan asuransi Liabilitas administrasi kredit Beban akrual Liabilitas setoran BPJS Lain-lain 100.968 36.166 14.748 11.064 8.141 3.518 6.762 80.648 27.448 5.004 9.009 9.082 1.147 5.874 Jumlah 181.367 138.212 Liabilitas segera lainnya kepada pihak berelasi pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah masing-masing sebesar Rp 14.188 dan Rp 7.632 (Catatan 33). 17. Simpanan Simpanan terdiri dari: 2015 2014 Giro Tabungan Deposito berjangka 5.472.160 6.691.904 10.193.067 3.189.731 5.247.615 8.508.885 Jumlah 22.357.131 16.946.231 - 59 - PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) a. Giro terdiri atas: 2015 2014 Konvensional Pihak berelasi (Catatan 33) Rupiah Mata uang asing (Catatan 35) Jumlah 992.160 648.950 1.641.110 359.392 297.051 656.443 Pihak ketiga Rupiah Mata uang asing (Catatan 35) Jumlah 2.234.123 1.379.542 3.613.665 1.512.171 969.176 2.481.347 5.254.775 3.137.790 Jumlah 2015 Syariah Pihak berelasi (Catatan 33) Rupiah Giro Mudharabah Giro Wadiah Jumlah Mata uang asing (Catatan 35) Giro Wadiah Jumlah Pihak ketiga Rupiah Giro Mudharabah Giro Wadiah Jumlah Mata uang asing (Catatan 35) Giro Mudharabah Giro Wadiah 2014 21.264 45 21.309 24.413 465 24.878 632 1.457 21.941 26.335 175.454 12.166 187.620 19.783 4.907 24.690 685 7.139 Jumlah 916 7.824 916 195.444 25.606 Jumlah 217.385 51.941 Jumlah 5.472.160 3.189.731 Jumlah - 60 - PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Suku bunga giro per tahun Rupiah Mata uang asing 2015 % 2014 % 0,00 - 7,00 0,00 - 2,50 0,00 - 7,00 0,00 - 2,50 Saldo giro yang diblokir dalam rangka jaminan kredit yang diberikan, bank garansi dan letter of credit pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing adalah sebesar Rp 48.583 dan Rp 91.898 (Catatan 8 dan 34). b. Tabungan terdiri atas: 2015 2014 Konvensional Rupiah Pihak berelasi (Catatan 33) Tabungan Sinarmas Tabungan Sinarmas Gold Tabungan Sinarmas Diamond Tabunganku Jumlah 5.782 4.684 1.736 120 12.322 Pihak ketiga Tabungan Sinarmas Tabungan Sinarmas Gold Tabungan Sinarmas Diamond Tabunganku Jumlah 3.802.856 1.496.569 680.107 369.040 6.348.572 2.389.491 2.352.089 354.381 5.095.961 6.360.894 5.110.700 73 730 803 22 714 736 22.203 308.004 330.207 56.602 79.577 136.179 Jumlah 331.010 136.915 Jumlah 6.691.904 5.247.615 Jumlah Syariah Rupiah Pihak berelasi (Catatan 33) Tabungan Wadiah Tabungan Mudharabah Jumlah Pihak ketiga Tabungan Wadiah Tabungan Mudharabah Jumlah - 61 - 8.229 6.406 104 14.739 PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Suku bunga tabungan per tahun Rupiah 2015 % 2014 % 0,00 - 7,50 0,00 - 6,00 Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, tidak terdapat saldo tabungan yang diblokir dalam rangka jaminan kredit. c. Deposito berjangka terdiri atas: 2015 2014 Konvensional Pihak berelasi (Catatan 33) Rupiah Mata uang asing (Catatan 35) Jumlah 898.511 1.135.567 2.034.078 1.042.873 1.082.885 2.125.758 Pihak ketiga Rupiah Mata uang asing (Catatan 35) Jumlah 5.343.305 1.076.627 6.419.932 4.094.695 1.045.451 5.140.146 8.454.010 7.265.904 207.995 239.852 1.531.062 1.531.062 1.739.057 743.044 260.085 1.003.129 1.242.981 10.193.067 8.508.885 Jumlah Syariah Deposito Mudharabah Pihak berelasi (Catatan 33) Rupiah Pihak ketiga Rupiah Mata uang asing (Catatan 35) Jumlah Jumlah Jumlah - 62 - PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Jangka waktu deposito berjangka adalah sebagai berikut: Berdasarkan periode deposito berjangka: 2015 Pihak ketiga Jumlah 247.712 504.230 16.203 273.048 65.313 51.957 3.636.075 1.498.199 1.245.515 442.621 299.669 4.140.305 1.514.402 1.518.563 507.934 665.362 412.203 16.185 20.215 168.760 125.780 2.171.663 1.583.925 618.886 337.485 791.142 2.583.866 1.600.110 639.101 506.245 1.106.506 6.874.367 7.980.873 1.282.725 4.837.739 6.120.464 595.512 266.985 26.272 561 246.237 72.509 835.670 97.436 15.000 56.012 668.021 1.102.655 123.708 15.561 302.249 282.019 67.432 11.934 500 721.000 40.809 1.091.539 91.669 8.227 73.292 322.828 1.158.971 103.603 8.727 794.292 1.135.567 1.076.627 2.212.194 1.082.885 1.305.536 2.388.421 2.242.073 7.950.994 10.193.067 2.365.610 6.143.275 8.508.885 Pihak berelasi (Catatan 33) Rupiah Kurang dari 1 bulan 1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan Jumlah Mata uang asing (Catatan 35) Kurang dari 1 bulan 1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan Jumlah Jumlah Pihak berelasi (Catatan 33) 2014 Pihak ketiga Jumlah Berdasarkan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo: Pihak berelasi (Catatan 33) 2015 Pihak ketiga Jumlah Pihak berelasi (Catatan 33) 2014 Pihak ketiga Jumlah Rupiah 1 bulan atau kurang 1 - 3 bulan 3 - 6 bulan 6 - 12 bulan Jumlah 762.509 165.280 119.404 59.313 1.106.506 4.244.636 1.442.906 949.694 237.131 6.874.367 5.007.145 1.608.186 1.069.098 296.444 7.980.873 1.084.918 18.114 20.433 159.260 1.282.725 3.024.885 1.095.994 551.821 165.039 4.837.739 4.109.803 1.114.108 572.254 324.299 6.120.464 Mata uang asing (Catatan 35) 1 bulan atau kurang 1 - 3 bulan 3 - 6 bulan 6 - 12 bulan Jumlah 870.768 18.070 246.729 1.135.567 927.317 77.348 60.471 11.491 1.076.627 1.798.085 95.418 307.200 11.491 2.212.194 349.451 160.684 467.478 105.272 1.082.885 882.393 364.838 10.005 48.300 1.305.536 1.231.844 525.522 477.483 153.572 2.388.421 Jumlah 2.242.073 7.950.994 10.193.067 2.365.610 6.143.275 8.508.885 Suku bunga deposito berjangka per tahun Rupiah Mata uang asing - 63 - 2015 % 2014 % 3,50 - 10,25 0,00 - 3,75 5,00 - 12,50 0,15 - 3,50 PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Saldo deposito berjangka yang diblokir dalam rangka jaminan kredit yang diberikan, bank garansi dan letter of credit pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing adalah sebesar Rp 1.245.464 dan Rp 1.045.451 (Catatan 8 dan 34). 18. Simpanan dari Bank Lain 2015 2014 Giro Deposito berjangka Call money Sertifikat investasi mudharabah antar bank syariah 58.832 45.000 1.010.648 - 85.772 378.500 206.925 95.000 Jumlah 1.114.480 766.197 a. Giro terdiri dari: 2015 2014 Konvensional Pihak berelasi (Catatan 33) Mata uang asing (Catatan 35) Pihak ketiga Rupiah 3.827 17.336 27.360 61.526 Jumlah 31.187 78.862 Syariah Pihak ketiga Rupiah 27.645 6.910 Jumlah 58.832 85.772 Suku bunga per tahun Rupiah Dolar Amerika Serikat Euro Dolar Singapura 2015 % 2014 % 0,00 - 3,00 0,05 0,00 0,00 0,00 - 3,00 0,15 0,00 - b. Deposito berjangka merupakan deposito berjangka yang ditempatkan oleh pihak ketiga dalam Rupiah. Termasuk dalam deposito berjangka pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah deposito berjangka yang didasarkan pada prinsip perbankan syariah masing-masing sebesar Rp 26.700 dan Rp 55.000. - 64 - PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Klasifikasi deposito berjangka berdasarkan jangka waktu adalah sebagai berikut: Berdasarkan periode deposito berjangka 2015 2014 1 bulan atau kurang 1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan 24.000 18.700 2.000 300 75.000 257.000 10.500 36.000 - Jumlah 45.000 378.500 Berdasarkan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo 2015 2014 1 bulan atau kurang 1 - 3 bulan 3 - 6 bulan 24.300 18.700 2.000 333.500 9.500 35.500 Jumlah 45.000 378.500 Suku bunga per tahun: 1 bulan atau kurang 1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 Bulan c. 2015 % 2014 % 6,50 - 9,00 7,25 7,75 7,50 7,50 - 8,00 10,75 10,75 - 2015 2014 Call Money terdiri dari : Konvensional Pihak berelasi (Catatan 33) Mata uang asing (Catatan 35) 100.648 Pihak ketiga (kurang dari 1 bulan) Rupiah Mata uang asing (Catatan 35) Jumlah - 65 - - 910.000 - 145.000 61.925 1.010.648 206.925 PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Suku bunga per tahun Rupiah Dolar Amerika Serikat 2015 % 2014 % 7,25 - 10,00 0,17 5,90 - 6,80 0,30 d. Pada tanggal 31 Desember 2014, sertifikat investasi mudharabah antar bank syariah ditempatkan oleh pihak ketiga dalam Rupiah dengan jangka waktu kurang dari 1 bulan dan bagi hasil per tahun sebesar 7,00 – 7,90%. 19. Efek yang Dijual dengan Janji Dibeli Kembali Pada tanggal 31 Desember 2015, efek-efek yang dijual dengan janji dibeli kembali terdiri dari: Jenis Sertifikat Bank Indonesia IDBI161216364C IDSD030616182C IDSD24021691C Jangka Tanggal Jatuh Waktu Tempo 7 hari 7 hari 7 hari 6-Jan-16 6-Jan-16 6-Jan-16 Jumlah Nilai Nominal 2015 Beban Bunga yang belum diamortisasi Nilai Bersih 50.000 50.000 50.000 3.185 1.370 436 46.815 48.630 49.564 150.000 4.991 145.009 Pada tanggal 31 Desember 2015, seluruh efek yang dijual dengan janji dibeli kembali merupakan transaksi kepada Bank Indonesia dalam mata uang Rupiah. Perusahaan telah melunasi seluruh liabilitas tersebut pada tanggal jatuh temponya. 20. Utang Pajak Utang pajak terdiri dari: 2015 Pajak kini (Catatan 31) Pajak penghasilan Pasal 4 Pasal 21 Pasal 23 dan 26 Pasal 25 Jumlah pajak penghasilan Pajak Pertambahan Nilai Jumlah - 66 - 2014 19.328 7.093 18.728 2.951 650 41.657 12.909 3.180 3.094 1.432 27.708 944 516 42.601 28.224 PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Besarnya pajak yang terutang ditetapkan berdasarkan perhitungan pajak yang dilakukan sendiri oleh Perusahaan (self-assessment). Berdasarkan Undang-undang No. 28 Tahun 2007 mengenai Perubahan Ketiga atas Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, Kantor Pajak dapat melakukan pemeriksaan atas perhitungan pajak dalam jangka waktu 5 tahun setelah terutangnya pajak, dengan beberapa pengecualian, sebagaimana diatur dalam Undang-undang tersebut. 21. Beban Bunga Akrual 2015 Pihak berelasi (Catatan 33) Rupiah Deposito Giro Tabungan Jumlah Mata uang asing (Catatan 35) Deposito Giro Jumlah Jumlah pihak berelasi Pihak ketiga Rupiah Deposito Tabungan Giro Jumlah Mata uang asing (Catatan 35) Deposito Giro Jumlah Jumlah pihak ketiga Jumlah 2014 2.788 288 9 3.085 1.518 285 9 1.812 1.571 45 1.616 4.701 1.500 14 1.514 3.326 29.578 3.568 797 33.943 24.188 2.960 693 27.841 668 83 751 34.694 679 84 763 28.604 39.395 31.930 22. Liabilitas Lain-lain 2015 2014 Setoran jaminan Pendapatan diterima dimuka Liabilitas derivatif Premi Penjaminan Pemerintah (Catatan 42g) Lain-lain 27.393 10.713 605 3.429 1.810 3.056 9.924 63 1.800 1.437 Jumlah 43.950 16.280 - 67 - PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 23. Modal Saham dan Tambahan Modal Disetor Susunan pemegang saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 sebagai berikut: Pemegang Saham Jumlah Lembar Saham PT Sinar Mas Multiartha Tbk PT Shinta Utama Freenyan Liwang, Direktur Utama Tjendrawati Widjaja Halim, Direktur Masyarakat Jumlah Pemegang Saham Jumlah Jumlah Modal Disetor Rp 7.498.835.150 363.136.372 4.021.875 1.258.300 440.000 6.284.308.032 52,98 2,57 0,03 0,01 0,00 44,41 749.883 36.314 402 126 44 628.430 14.151.999.729 100,00 1.415.199 Jumlah Lembar Saham PT Sinar Mas Multiartha Tbk PT Shinta Utama Freenyan Liwang, Direktur Utama Halim, Direktur Masyarakat 2015 Persentase Kepemilikan % 2014 Persentase Kepemilikan % Jumlah Modal Disetor Rp 7.498.835.150 363.136.372 3.714.375 440.000 6.174.042.452 53,41 2,59 0,03 0,00 43,97 749.883 36.314 371 44 617.404 14.040.168.349 100,00 1.404.016 Pada tanggal 15 Juni 2012, berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham yang didokumentasikan dalam Akta No. 21 tanggal 15 Juni 2012 dari Andalia Farida, SH., MH, notaris di Jakarta, pemegang saham menyetujui penerbitan saham sebanyak 1.203.186.138 lembar saham dengan nilai nominal Rp 100 (dalam Rupiah penuh) per saham dan penerbitan waran secara cuma-cuma sebanyak-banyaknya 2.996.614.532 lembar (Catatan 1b dan 24) untuk ditawarkan melalui Penawaran Umum Terbatas I. Jumlah penerimaan dari Penawaran Umum Terbatas I Rp 300.797 dengan biaya emisi saham Rp 3.776. PT Shinta Utama dan PT Sinar Mas Multiartha Tbk telah menandatangani dan menyampaikan surat pernyataan kesanggupan untuk memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam keikutsertaan Perusahaan dalam program penjaminan Pemerintah. Berdasarkan Akta No. 45 tanggal 13 Juni 2014 dari Aryanti Artisari, S.H., M.Kn., notaris di Jakarta, tentang Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), dimana pemegang saham Perusahaan menyetujui untuk menerbitkan 1.312.411.310 lembar saham pada harga yang akan ditentukan oleh Direksi dengan persetujuan Dewan Komisaris melalui Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD). Pada tanggal 31 Oktober 2014 dan 24 November 2014, Perusahaan melaksanakan PMTHMETD tahap 1 dan 2 masing-masing sebanyak 888.888.888 dan 7.646.526 lembar saham dengan harga pelaksanaan masing-masing sebesar Rp 270 (dalam Rupiah penuh). Jumlah dana yang diperoleh dari pemegang saham dalam pelaksanaan PMTHMETD adalah sebesar Rp 242.064 dengan biaya emisi saham Rp 227 (Catatan 1b). - 68 - PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Perubahan lembar saham untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut: Jumlah Saham Jumlah Saham pada tanggal 1 Januari 2014 Penambahan modal disetor melalui konversi Waran Seri I (Catatan 24) Penambahan modal disetor melalui konversi Waran Seri II (Catatan 24) Penambahan modal tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) 13.116.881.498 19.075.400 7.676.037 896.535.414 Jumlah Saham pada tanggal 31 Desember 2014 14.040.168.349 Penambahan modal disetor melalui konversi Waran Seri I (Catatan 24) Penambahan modal disetor melalui konversi Waran Seri II (Catatan 24) Jumlah Saham pada tanggal 31 Desember 2015 89.744.803 22.086.577 14.151.999.729 Perubahan tambahan modal disetor sampai dengan tanggal 31 Desember 2015: Jumlah Rp Penawaran Umum Perdana tahun 2010 (Catatan 1b) Biaya emisi saham tahun 2010 Konversi Waran Seri I pada tahun 2011 (Catatan 24) Konversi Waran Seri I pada tahun 2012 (Catatan 24) Penawaran Umum Terbatas I tahun 2012 (Catatan 1b) Biaya emisi saham tahun 2012 Jumlah tambahan modal disetor pada tanggal 31 Desember 2012 80.000 (4.678) 89.918 90 180.478 (3.776) 342.032 Konversi Waran Seri I (Catatan 24) Konversi Waran Seri II (Catatan 24) Jumlah tambahan modal disetor pada tanggal 31 Desember 2013 371 423.821 766.224 Konversi Waran Seri I (Catatan 24) Konversi Waran Seri II (Catatan 24) Peningkatan modal tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) Biaya emisi saham tahun 2014 Jumlah tambahan modal disetor pada tanggal 31 Desember 2014 935 1.151 Konversi Waran Seri I (Catatan 24) Konversi Waran Seri II (Catatan 24) 152.411 (227) 920.494 4.397 3.313 Jumlah tambahan modal disetor pada tanggal 31 Desember 2015 - 69 - 928.204 PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Manajemen Permodalan Tujuan utama dari pengelolaan modal Perusahaan adalah untuk memastikan bahwa Perusahaan mempertahankan rasio modal yang sehat dalam rangka mendukung bisnis dan memaksimalkan nilai pemegang saham. Perusahaan wajib untuk memenuhi rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) sebagaimana ditetapkan oleh Bank Indonesia. Manajemen menggunakan peraturan rasio permodalan untuk memantau kecukupan modal, sesuai dengan standar industri. Pendekatan Bank Indonesia untuk pengukuran modal tersebut terutama didasarkan kepada pemantauan kebutuhan modal yang diwajibkan (diukur sebagai 8% dari aset tertimbang menurut risiko) terhadap modal yang tersedia. Perusahaan telah memenuhi semua persyaratan modal yang diwajibkan sepanjang periode. Perusahaan wajib memperhitungkan Risiko Pasar karena telah memenuhi kriteria sebagaimana diatur oleh Peraturan Bank Indonesia yang berlaku, yaitu jumlah aset sebesar Rp 10.000.000 atau lebih. Perhitungan dilakukan menggunakan metode standar sesuai dengan PBI dimaksud. Perhitungan rasio KPMM Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut: 2015 2014 I. Komponen Modal A. Modal Inti B. Modal Pelengkap 3.073.385 176.981 2.850.101 126.838 II. Jumlah modal 3.250.366 2.976.939 19.672.543 733.368 2.212.763 14.291.448 73.526 1.832.145 22.618.674 16.197.119 III. Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) Risiko kredit setelah memperhitungkan risiko spesifik Risko pasar Risiko operasional Jumlah ATMR untuk risiko kredit, pasar dan operasional IV Rasio yang tersedia KPMM dengan memperhitungkan risiko kredit KPMM dengan memperhitungkan risiko kredit dan pasar KPMM dengan memperhitungkan risiko kredit dan operasional KPMM dengan memperhitungkan risiko kredit dan operasional dan pasar V. Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum yang diwajibkan Catatan: Perhitungan rasio KPMM tidak termasuk pajak tangguhan - 70 - 16,52% 15,93% 20,83% 20,72% 14,85% 18,46% 14,37% 18,38% 8% 8% PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 24. Waran Pada tanggal 13 Desember 2010, Perusahaan menerbitkan waran Seri I secara cuma-cuma sejumlah 1.920.000.000 waran yang melekat pada saham yang diterbitkan dalam rangka Penawaran Umum Perdana. Setiap pemegang lima (5) saham baru Perusahaan berhak memperoleh enam (6) waran dimana setiap satu (1) waran memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu (1) saham baru Perusahaan dengan harga Pelaksanaannya sebesar Rp 150 (dalam Rupiah penuh) dan dapat dikonversi menjadi saham mulai tanggal 13 Juni 2011 sampai dengan 11 Desember 2015. Sehubungan dengan Pelaksanaan Penawaran Umum Terbatas I pada tanggal 15 Juni 2012 (Catatan 1 dan 23), jumlah dan harga pelaksanaan Waran Seri I yang belum dikonversi disesuaikan menjadi 120.646.622 waran dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 149 (dalam Rupiah penuh) per lembar saham. Untuk tahun-tahun yang berakhir masing-masing 31 Desember 2015 dan 2014, sebanyak 89.744.803 dan 19.075.400 Waran Seri I telah dikonversi menjadi 89.744.803 dan 19.075.400 saham dengan jumlah penerimaan sebesar Rp 13.371 dan Rp 2.842. Jumlah Waran Seri I yang belum dikonversikan menjadi saham sebanyak 4.257.020 dan 94.001.823 pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014. Pada tanggal 15 Juni 2012, Perusahaan menerbitkan Waran Seri II secara cuma-cuma sejumlah 2.996.614.532 waran yang melekat pada saham yang diterbitkan dalam rangka Penawaran Umum Terbatas I. Setiap pemegang lima puluh tiga (53) saham baru Perusahaan berhak memperoleh seratus tiga puluh dua (132) waran dimana setiap satu (1) waran memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu (1) saham baru Perusahaan dengan harga pelaksanaannya sebesar Rp 250 (dalam Rupiah penuh) dan dapat dikonversi menjadi saham mulai tanggal 11 Januari 2013 sampai dengan 29 Juni 2017. Untuk tahun-tahun yang berakhir masing-masing 31 Desember 2015 dan 2014, sebanyak 22.086.577 dan 7.676.037 Waran Seri II telah dikonversi menjadi 22.086.577 dan 7.676.037 saham dengan jumlah penerimaan sebesar Rp 5.522 dan Rp 1.918. Jumlah Waran Seri II yang belum dikonversikan menjadi saham sebanyak 141.376.057 dan 163.462.634 pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014. 25. Pendapatan Bunga dan Bagi Hasil 2015 Pendapatan bunga Rupiah Kredit yang diberikan Efek-efek Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia Giro pada bank lain Efek yang dibeli dengan janji jual kembali Jumlah - 71 - 1.667.903 124.742 71.221 6.802 2.350 1.873.018 2014 1.301.701 75.334 81.272 5.679 6.764 1.470.750 PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 2015 Pendapatan bunga Mata uang asing Kredit yang diberikan Efek-efek Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia Giro pada bank lain Jumlah Jumlah Pendapatan bagi hasil Rupiah Kredit yang diberikan Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia Efek-efek Jumlah Jumlah 2014 213.681 14.413 1.602 1.450 231.146 100.200 17.605 1.038 1.725 120.568 2.104.164 1.591.318 266.993 4.440 4.079 275.512 196.244 999 5.945 203.188 2.379.676 1.794.506 Untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dan 2014, pendapatan bunga dan bagi hasil yang diterima dari pihak berelasi masing-masing sebesar Rp 15.124 dan Rp 28.964 atau masingmasing 0,63%, dan 1,61% dari jumlah pendapatan bunga dan bagi hasil (Catatan 33). Untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dan 2014, termasuk dalam pendapatan bunga dan bagi hasil adalah bagi hasil transaksi syariah masing-masing sebesar Rp 275.512 dan Rp 203.188. 26. Beban Bunga dan Bagi Hasil 2015 Beban bunga Rupiah Deposito berjangka Tabungan Giro Premi penjaminan Pemerintah (Catatan 42g) Simpanan dari bank lain Efek yang dijual dengan janji beli kembali Jumlah - 72 - 438.236 239.876 63.887 42.497 71.271 764 856.531 2014 333.689 258.624 55.475 31.454 22.068 701.310 PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 2015 Beban bunga Mata uang asing Deposito berjangka Giro Simpanan dari bank lain Jumlah Jumlah Beban bagi hasil Rupiah Deposito berjangka Tabungan Giro Simpanan dari bank lain Jumlah Jumlah 2014 33.868 8.110 29 42.007 27.053 5.905 15 32.973 898.538 734.283 109.298 31.585 2.698 6.374 149.955 58.674 3.935 1.484 8.505 72.598 1.048.493 806.881 Untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dan 2014, bunga yang dibayar kepada pihak berelasi masing-masing sebesar Rp 105.845 dan Rp 128.858 atau masing-masing 10,09% dan 15,97% dari jumlah beban bunga dan bagi hasil (Catatan 33). Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, termasuk dalam beban bunga dan bagi hasil adalah bagi hasil transaksi syariah masing-masing sebesar Rp 149.955 dan Rp 72.598. 27. Beban Umum dan Administrasi 2015 2014 Umum Perbaikan dan pemeliharaan Komunikasi Sewa gedung Cetakan dan alat tulis Transportasi Listrik dan air Riset dan pengembangan Promosi Pendidikan dan pengembangan Perjalanan dinas Imbalan kerja jangka panjang (Catatan 37) Asuransi Jasa profesional 318.998 122.557 97.825 85.042 52.978 47.489 26.769 25.074 21.547 21.262 9.307 8.653 5.938 4.917 172.680 79.759 68.005 55.343 51.630 51.770 21.599 26.378 22.021 18.812 9.381 5.986 2.782 2.712 Jumlah 848.356 588.858 - 73 - PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dan 2014, beban umum dan administrasi yang dibayar kepada pihak berelasi masing-masing sebesar Rp 122.997 dan Rp 90.541 atau masing-masing 14,50% dan 15,38% dari beban umum dan administrasi (Catatan 33). 28. Beban Tenaga Kerja 2015 2014 Gaji Tunjangan hari raya Tunjangan lainnya 275.215 21.573 127.920 203.779 17.249 115.791 Jumlah 424.708 336.819 29. Pendapatan Operasional Lainnya – Lain-lain 2015 Pendapatan Safe Deposit Box Keuntungan penjualan aset tetap - bersih (Catatan 12) Keuntungan lelang AYDA - bersih Penerimaan kembali tagihan sehubungan dengan Bank Indover (Catatan 15) Lain-lain 2014 2.037 1.141 1.874 - - 3.914 - Jumlah 137 234 8.653 3.315 14.675 30. Beban Operasional Lainnya – Lain-lain 2015 Kerugian lelang AYDA - bersih Beban tanggung jawab sosial Kerugian penjualan aset tetap (Catatan 12) Lain-lain 4.028 543 - 74 - - 6.803 630 16 1.032 11.374 1.678 - Jumlah 2014 PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 31. Pajak Penghasilan a. Beban pajak terdiri dari: 2015 2014 Pajak kini Pajak tangguhan 31.369 22.431 24.256 21.707 Jumlah 53.800 45.963 b. Pajak Kini Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain dengan laba kena pajak adalah sebagai berikut: 2015 Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain 2014 238.953 200.895 (47.732) 4.629 (69.053) (112.156) (115.807) 103 580 6.589 (108.535) Perbedaan tetap: Natura Lain-lain Jumlah 17.298 12.750 30.048 18.375 10.545 28.920 Laba kena pajak 156.845 121.280 Perbedaan temporer: Pencadangan (pemulihan) penurunan nilai aset keuangan - bersih Amortisasi diskonto instrumen keuangan Imbalan kerja jangka panjang - bersih Penyusutan aset tetap Jumlah Rincian beban dan utang pajak kini adalah sebagai berikut: 2015 2014 Beban pajak kini Dikurangi pembayaran pajak dimuka Pajak penghasilan pasal 25 31.369 24.256 12.041 17.163 Utang pajak kini (Catatan 20) 19.328 7.093 Laba kena pajak dan beban pajak kini tahun 2014 telah sesuai dengan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) yang disampaikan ke Kantor Pelayanan Pajak. - 75 - PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) c. Pajak Tangguhan Rincian dari aset dan liabilitas pajak tangguhan Perusahaan adalah sebagai berikut: 1 Januari 2015 Aset pajak tangguhan: Amortisasi diskonto instrumen keuangan Imbalan kerja jangka panjang Keuntungan belum direalisasi atas penurunan nilai investasi Jumlah Liabilitas pajak tangguhan Penyusutan aset tetap Cadangan kerugian penurunan nilai aset produktif Jumlah Jumlah liabilitas pajak tangguhan - Bersih 368 3.113 - - - 31 Desember 2015 926 1.956 368 5.995 926 98 2.054 98 6.461 3.481 (37.765) (13.810) - (51.575) (50.673) (88.438) (9.547) (23.357) - (60.220) (111.795) (84.957) (22.431) 1 Januari 2014 Aset pajak tangguhan: Amortisasi diskonto instrumen keuangan Imbalan kerja jangka panjang Jumlah Dikreditkan / (dibebankan) ke Penghasilan komprehensif Laba rugi lain 348 4.108 4.456 2.054 (105.334) Disajikan kembali (Catatan 47) Dikreditkan / (dibebankan) ke Penghasilan komprehensif Laba rugi lain 31 Desember 2014 20 116 136 (1.111) (1.111) 368 3.113 3.481 Liabilitas pajak tangguhan Penyusutan aset tetap Cadangan kerugian penurunan nilai aset produktif Jumlah (39.082) 1.317 - (37.765) (27.513) (66.595) (23.160) (21.843) - (50.673) (88.438) Jumlah liabilitas pajak tangguhan - Bersih (62.139) (21.707) - 76 - (1.111) (84.957) PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Rekonsiliasi antara beban pajak dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak dengan tarif pajak yang berlaku dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain adalah sebagai berikut: 2015 Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain Beban pajak penghasilan dengan tarif pajak yang berlaku Pengaruh pajak atas perbedaan tetap: Natura Lain-lain Jumlah - bersih Jumlah beban pajak 2014 238.953 200.895 47.790 40.179 3.460 2.550 6.010 3.675 2.109 5.784 53.800 45.963 32. Laba per Saham Dasar 2015 Laba bersih 2014 185.153 154.932 Rata-rata tertimbang jumlah saham untuk perhitungan laba per saham dasar 14.083.420.780 13.208.013.643 Rata-rata tertimbang jumlah saham untuk perhitungan laba per saham dilusian 14.297.387.882 13.550.929.338 13,15 12,95 11,73 11,43 Laba bersih per saham (dalam Rupiah penuh) Dasar Dilusian Rata-rata tertimbang jumlah saham beredar untuk perhitungan laba per saham dilusian untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 telah memperhitungkan efek berpotensi saham biasa yang dilutif yakni Waran Seri I dan Waran Seri II (Catatan 24). - 77 - PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 33. Sifat dan Transaksi Pihak Berelasi Sifat Pihak Berelasi Selain karyawan kunci, pihak berelasi dengan Perusahaan adalah perusahaan-perusahaan yang berada dalam Grup Sinar Mas: a. Pemegang saham (termasuk pemegang saham akhir) Perusahaan. PT Sinarmas Multiartha Tbk dan PT Shinta Utama. b. Perusahaan-perusahaan yang dimiliki secara langsung atau tidak langsung oleh pemegang saham Perusahaan. c. Perusahaan-perusahaan yang dikendalikan oleh anggota keluarga dekat pemegang saham dan manajemen kunci Perusahaan. Transaksi Pihak Berelasi Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan juga melakukan transaksi-transaksi tertentu dengan pihak-pihak berelasi yang meliputi antara lain: a. Transaksi aset dan liabilitas dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut: Jumlah 2015 Persentase terhadap jumlah aset/liabilitas % 2014 Jumlah Persentase terhadap jumlah aset/liabilitas % Aset Kredit PT Lontar Papyrus Pulp & Paper Industry Heru Agus Wuryanto Salis Teguh Hartono Hermawan Hosein Ricky Faerus Lain - lain (dibawah Rp 1.000) Pendapatan bunga akrual Tagihan akseptasi Biaya dibayar dimuka Aset lain - lain Liabilitas Liabilitas segera Simpanan Simpanan dari bank lain Beban bunga akrual 234.345 2.595 982 698 988 0,84 0,01 0,00 0,00 0,00 812.137 1.260 1.336 1.096 - 2.325 0,01 2.951 0,01 241.933 0,87 818.780 3,85 106 19.493 28.180 26.186 0,00 0,07 0,10 0,09 404 29.838 21.956 18.416 0,00 0,14 0,10 0,09 14.188 3.918.249 104.475 4.701 0,06 16,19 0,43 0,02 7.632 3.063.863 17.336 3.326 0,04 16,93 0,10 0,02 - 78 - 3,82 0,01 0,01 0,01 - PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) b. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, sebesar Rp 2.645.417 dan Rp 2.210.212 dari saldo kredit channeling disalurkan melalui pihak berelasi (Catatan 8). c. Pendapatan bunga dan bagi hasil yang diterima dari pihak berelasi untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp 15.124 dan Rp 28.964, atau masing-masing 0,63% dan 1,61% dari jumlah pendapatan bunga dan bagi hasil (Catatan 25). d. Beban bunga dan bagi hasil yang dibayar kepada pihak berelasi untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp 105.845 dan Rp 128.858, atau masing-masing 10,09% dan 15,97% dari jumlah beban bunga dan bagi hasil (Catatan 26). e. Beban umum dan administrasi yang dibayar kepada pihak berelasi untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp 122.997 dan Rp 90.541 atau masing-masing 14,50% dan 15,38% dari jumlah beban umum dan administrasi (Catatan 27). f. Perusahaan memberikan kompensasi kepada karyawan kunci. Imbalan yang diberikan kepada direksi dan anggota manajemen kunci lainnya adalah sebagai berikut: 2015 % Dewan Komisaris % Rp Direksi Rp Personil manajemen kunci lainnya % Rp Gaji dan imbalan kerja jangka pendek Imbalan pesangon 100 - 14.175 - 100 - 2.360 - 98,07 1,93 44.644 877 Jumlah 100 14.175 100 2.360 100 45.522 2014 % Dewan Komisaris % Rp Direksi Rp Personil manajemen kunci lainnya % Rp Gaji dan imbalan kerja jangka pendek Imbalan pesangon 100 - 8.776 - 100 - 2.301 - 90,69 9,31 31.575 3.243 Jumlah 100 8.776 100 2.301 100 34.818 g. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, saldo transaksi komitmen dan kontinjensi (berupa L/C dan bank garansi) dengan pihak berelasi masing-masing sebesar Rp 140.339 dan Rp 196.655 (Catatan 34). Saldo jaminan tunai dari pihak berelasi sehubungan dengan transaksi L/C dan bank garansi pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp 15.076 dan Rp 14.500. h. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, aset tetap Perusahaan, kecuali tanah diasuransikan kepada PT Asuransi Sinar Mas dengan nilai pertanggungan seluruhnya masing-masing sebesar Rp 771.333 dan Rp 685.838 (Catatan 12). - 79 - PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 34. Komitmen dan Kontinjensi a. Komitmen pembelian dan penjualan tunai mata uang asing 2015 2014 Pembelian tunai mata uang asing (spot, forward dan swap) Dolar Amerika Serikat 168.866 92.888 Penjualan tunai mata uang asing (spot, forward dan swap) Dolar Amerika Serikat Yen Jepang Dolar Singapura Dolar Australia 235.724 29.670 - 92.888 609 304 Jumlah 265.394 93.801 Transaksi spot, forward dan swap di atas akan selesai masing-masing dalam 1 hari sampai 3 hari, 3 hari sampai 103 hari dan 5 hari sampai 71 hari. b. Perusahaan memiliki tagihan dan liabilitas komitmen dan kontinjensi dalam rangka eksporimpor, pemberian garansi dan pemberian kredit kepada debitur dengan rincian sebagai berikut: 2015 2014 Komitmen Liabilitas Komitmen Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan Irrevocable letters of credit 351.066 177.498 486.114 17.824 Jumlah 528.564 503.938 66.204 76.770 1.238.927 1.049.744 Kontinjensi Tagihan Kontinjensi Pendapatan bunga dalam penyelesaian Liabilitas Kontinjensi Bank garansi Jumlah - bersih (1.172.723) (972.974) Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, saldo transaksi komitmen dan kontinjensi berupa L/C dan bank garansi dengan pihak berelasi masing-masing sebesar Rp 140.339 dan Rp 196.655 (Catatan 33). - 80 - PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, jangka waktu untuk L/C masing-masing berkisar antara 1 – 16 bulan dan 1 – 5 bulan, sedangkan untuk bank garansi masing-masing berkisar antara 41 hari – 35 bulan dan 14 hari – 38 bulan. Saldo L/C yang dijamin dengan jaminan tunai pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing adalah sebesar Rp 26.185 dan Rp 16.344 (Catatan 17). Saldo bank garansi yang dijamin dengan jaminan tunai pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing adalah sebesar Rp 520.448 dan Rp 218.766 (Catatan 17). 35. Aset dan Liabilitas dalam Mata Uang Asing a. Posisi aset dan liabilitas dalam mata uang asing adalah sebagai berikut: Ekuivalen Rp 2015 2014 Aset Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia Efek-efek Kredit Tagihan akseptasi Pendapatan bunga akrual Aset lain-lain Jumlah Aset - 81 - USD SGD CNY EUR AUD JPY HKD GBP USD USD AUD JPY EUR CNY SGD GBP HKD 62.980 7.817 7.228 3.831 2.160 250 344 56 471.633 226.079 72.869 42.282 38.682 31.895 18.855 938 583 39.179 6.987 1.762 470 242 63 88 5 359.642 119.746 39.713 395 19.229 38.931 22.759 222 395 USD USD CNY EUR USD SGD USD USD USD EUR 1.260.587 259.064 65.268 1.895.225 106.697 15.431 9.060 754 245.669 311.458 1.379 2.559.425 1.697 30.821 6.895 2.450 754 4.600.568 3.810.376 PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Ekuivalen Rp 2015 2014 Liabilitas Liabilitas segera USD SGD EUR USD CNY AUD EUR SGD JPY USD EUR USD USD AUD CNY SGD EUR USD SGD Simpanan Simpanan dari bank lain Liabilitas akseptasi Beban bunga akrual Liabilitas lain-lain Jumlah Liabilitas Aset - Bersih 76.175 292 3.995.258 102.708 74.198 39.197 25.503 12.278 101.663 2.812 106.697 2.149 132 84 1 1 15.725 11 607 280 6 3.527.605 40.569 39.861 18.179 30.334 473 76.450 2.811 30.821 2.150 66 59 2 72 10 4.554.884 3.770.355 45.684 40.021 b. Posisi Devisa Neto (PDN) Berikut ini disajikan rincian PDN Perusahaan sebagaimana disampaikan Perusahaan kepada Bank Indonesia: 2015 Laporan Posisi Keuangan dan Rekening Administratif Mata Uang Aset Liabilitas Bersih Absolut Dolar Amerika Serikat Poundsterling Inggris Yen Jepang Dolar Hong Kong Euro Dolar Singapura Dolar Australia Yuan China 4.331.301 994 42.606 928 42.514 26.179 75.029 104.391 4.368.718 41.948 42.050 25.870 74.371 102.823 37.417 994 658 928 464 309 658 1.568 Jumlah 4.623.942 4.655.780 42.996 - 82 - PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 2014 Laporan Posisi Keuangan dan Rekening Administratif Mata Uang Aset Bersih Absolut Liabilitas Dolar Amerika Serikat Poundsterling Inggris Yen Jepang Dolar Hong Kong Euro Dolar Singapura Dolar Australia Yuan China 3.697.721 338 486 484 21.080 31.132 40.259 40.692 3.693.529 54 473 20.997 31.481 40.246 40.632 4.192 284 13 484 83 349 13 60 Jumlah 3.832.192 3.827.412 5.478 Posisi devisa neto Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 dihitung berdasarkan Peraturan Bank Indonesia. Rasio PDN Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing adalah sebesar 1,44% dan 0,18%. 36. Pengukuran Nilai Wajar Tabel berikut menyajikan pengukuran nilai wajar aset: Nilai Tercatat Aset yang diukur pada nilai wajar: Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi Efek-efek Aset keuangan tersedia untuk dijual Efek-efek Aset tetap yang dicatat pada nilai revaluasi Tanah dan bangunan Aset yang nilai wajarnya disajikan: Pinjaman yang diberikan dan piutang Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia Efek-efek Kredit yang diberikan - bersih Tagihan akseptasi - bersih Dimiliki hingga jatuh tempo Efek-efek Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia 2015 Pengukuran nilai wajar menggunakan Input signifikan Input signifikan yang tidak Harga kuotasian yang dapat dapat dalam pasar aktif diobservasi diobservasi (Level 1) (Level 2) (Level 3) 720.210 720.210 - - 299.222 299.222 - - - 547.187 547.187 455.637 207.226 17.327.762 296.215 - 455.637 207.226 - 17.327.762 296.215 - 1.416.847 1.439.599 - - 1.817.018 1.817.018 - - - 83 - PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 2014 Estimasi Nilai Nilai Tercatat Wajar Aset Keuangan Dimiliki hingga jatuh tempo Efek-efek Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia Tersedia untuk dijual Efek-efek Pinjaman diberikan dan piutang Efek-efek Kredit yang diberikan - bersih Jumlah Aset Keuangan 1.121.957 1.169.207 1.425.679 1.425.679 77.650 77.650 170.212 12.519.290 170.212 12.840.948 15.314.788 15.683.696 Hirarki Nilai Wajar Tabel berikut mengungkapkan hirarki nilai wajar dari aset keuangan dan liabilitas keuangan (tidak termasuk akun Syariah) pada tanggal 31 Desember 2014: Level 1 Aset Keuangan Tersedia untuk dijual Efek-efek 77.650 Liabilitas Keuangan Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi Liabilitas derivatif - 2014 Level 2 Jumlah - 77.650 63 63 Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif adalah berdasarkan kuotasi harga pasar pada tanggal pelaporan. Pasar dianggap aktif apabila kuotasi harga tersedia sewaktu-waktu dan dapat diperoleh secara rutin dari bursa, pedagang efek, perantara efek, kelompok industri atau badan penyedia jasa penentuan harga, atau badan pengatur, dan harga tersebut mencerminkan transaksi pasar yang aktual dan rutin dalam suatu transaksi yang wajar. Kuotasi harga pasar yang digunakan untuk aset keuangan yang dimiliki oleh Perusahaan adalah harga penawaran (bid price) terkini. Instrumen keuangan seperti ini termasuk dalam hirarki Level 1. Instrumen yang termasuk dalam hirarki Level 1 terdiri dari investasi dalam obligasi (termasuk obligasi Pemerintah) dan ROI Loan dan diklasifikasikan sebagai surat berharga tersedia untuk dijual atau diperdagangkan. Nilai wajar instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif ditentukan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian ini memaksimalkan penggunaan data pasar yang dapat diobservasi yang tersedia dan sesedikit mungkin mengandalkan estimasi spesifik yang dibuat oleh entitas. Teknik penilaian spesifik yang digunakan untuk menentukan nilai wajar instrumen keuangan adalah kuotasi harga pasar atau kuotasi harga penjual untuk instrumen sejenis. Jika seluruh input signifikan yang dibutuhkan untuk menentukan nilai wajar dapat diobservasi, maka instrumen tersebut termasuk dalam hirarki Level 2. Instrumen yang termasuk dalam hirarki Level 2 adalah tagihan derivatif. - 84 - PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Jika satu atau lebih input signifikan tidak diambil dari data pasar yang dapat diobservasi, maka instrumen tersebut termasuk dalam hirarki Level 3. Nilai wajar tidak diungkapkan untuk instrumen keuangan Perusahaan yang nilai tercatatnya telah mendekati estimasi nilai wajarnya serta instrumen keuangan yang nilai wajarnya tidak dapat diukur dengan andal karena tidak memiliki kuotasi harga di pasar aktif atau tidak memiliki jatuh tempo yang pasti. 37. Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang Besarnya imbalan pasca-kerja dihitung berdasarkan peraturan yang berlaku, yakni Undangundang No. 13 Tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003. Tidak terdapat pendanaan khusus yang disisihkan sehubungan dengan imbalan kerja jangka panjang tersebut. Perhitungan aktuaria terakhir atas liabilitas imbalan kerja jangka panjang dilakukan oleh PT Ricky Leonard Jasatama, aktuaris independen, dengan laporan terakhir tertanggal 28 Januari 2016. Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan kerja jangka panjang tersebut masing-masing sebanyak 2.705 karyawan dan 2.396 karyawan untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dan 2014. Jumlah yang diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain sehubungan dengan imbalan pasti adalah sebagai berikut: 2015 2014 Biaya jasa kini Biaya bunga neto 6.500 2.153 4.946 1.040 Komponen biaya imbalan pasti yang diakui di laba rugi (Catatan 27) 8.653 5.986 Pengukuran kembali liabilitas imbalan pasti kerugian/(keuntungan) aktuarial sebagai penghasilan komprehensif lain 9.773 (5.559) 18.426 427 Jumlah Biaya imbalan pasti sebesar Rp 8.653 dan Rp 5.986 untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 disajikan sebagai bagian dari “Beban umum dan administrasi” (Catatan 27). - 85 - PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Mutasi liabilitas imbalan kerja jangka panjang yang diakui di laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut: 2015 2014 Liabilitas imbalan kerja jangka panjang awal tahun Beban imbalan kerja jangka panjang tahun berjalan Pembayaran selama tahun berjalan Kerugian (penghasilan) komprehensif lain 15.568 8.653 (4.024) 9.773 20.547 5.986 (5.406) (5.559) Liabilitas imbalan kerja jangka panjang akhir tahun 29.970 15.568 Asumsi-asumsi aktuarial utama yang digunakan dalam perhitungan imbalan kerja jangka panjang: 2015 Usia pensiun normal Tingkat diskonto Tingkat kenaikan gaji Tingkat perputaran karyawan: sampai dengan usia 40 tahun sampai dengan saat usia 55 tahun Tabel mortalita 2014 55 9,1% 4% 55 8,5% 0% 5% 0% TMI 3 9% 0% TMI 3 Analisa sensitivitas dari perubahan asumsi-asumsi utama terhadap liabilitas imbalan kerja jangka panjang adalah sebagai berikut: 2015 Dampak terhadap liabilitas imbalan pasti Perubahan Kenaikan Penurunan Asumsi Asumsi Asumsi Tingkat diskonto Tingkat pertumbuhan gaji 1% 1% (2.213) 2.644 2.556 (2.335) 38. Saldo Laba yang Ditentukan Penggunaannya Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham yang didokumentasikan dalam Akta No. 37 tanggal 12 Juni 2015 dari Aryanti Artisari, S.H, M.H., notaris di Jakarta, pemegang saham menyetujui untuk menyisihkan saldo laba sebesar Rp 500 untuk cadangan umum. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham yang didokumentasikan dalam Akta No. 44 tanggal 13 Juni 2014 dari Aryanti Artisari, S.H, M.H., notaris di Jakarta, pemegang saham menyetujui untuk menyisihkan saldo laba sebesar Rp 500 untuk cadangan umum. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, saldo laba yang ditentukan penggunaannya untuk cadangan umum adalah masing-masing sebesar Rp 5.500 dan Rp 5.000. - 86 - PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 39. Kontinjensi Perusahaan menghadapi perkara hukum atau gugatan yang timbul dari kegiatan normal usahanya. Manajemen Perusahaan bersama dengan penasehat hukum berpendapat bahwa liabilitas akhir atas perkara hukum atau gugatan tersebut, jika ada, tidak memiliki pengaruh yang material terhadap laporan keuangan. Oleh karena itu, tidak ada provisi yang dibentuk atas liabilitas kontinjensi tersebut. 40. Informasi Segmen a. Segmen Usaha Informasi segmen Perusahaan disajikan berdasarkan jenis kegiatan usahanya, yakni pemasaran dan kredit, treasuri, dan ekspor-impor. Kegiatan usaha tersebut menjadi dasar pelaporan informasi segmen primer Perusahaan, sebagai berikut: 2015 Bank Umum Pemasaran dan Kredit Pendapatan Pendapatan bunga dan bagi hasil Pendapatan operasional lainnya Jumlah Pendapatan Beban Beban bunga dan bagi hasil Beban operasional lainnya Jumlah Beban Treasuri 1.881.584 102.694 1.984.278 222.581 19.042 241.623 864.683 111.470 976.153 33.854 33.854 Unit Usaha Syariah Pemasaran dan Kredit Treasuri Ekspor-impor 5.600 5.600 266.992 6.459 273.451 17.425 17.425 143.581 47.691 191.272 Jumlah 8.519 22 8.541 2.379.676 133.817 2.513.493 6.375 1.048.493 176.586 1.225.079 6.375 Pendapatan segmen - bersih Pendapatan yang tidak dapat dialokasikan Beban yang tidak dapat dialokasikan Laba sebelum pajak Beban pajak 1.288.414 312.443 1.361.904 238.953 (53.800) Laba bersih 185.153 2014 Bank Umum Pemasaran dan Kredit Pendapatan Pendapatan bunga dan bagi hasil Pendapatan operasional lainnya Jumlah Pendapatan Treasuri Ekspor-impor 1.401.901 51.654 1.453.555 189.417 13.945 203.362 - 712.776 15.904 728.680 21.507 5.894 27.401 - 1.213 1.213 Unit Usaha Syariah Pemasaran dan Kredit Treasuri Jumlah 196.244 15.009 211.253 6.944 284 7.228 1.794.506 82.105 1.876.611 63.516 23.615 87.131 9.082 15 9.097 806.881 45.428 852.309 Beban Beban bunga dan bagi hasil Beban operasional lainnya Jumlah Beban Pendapatan segmen - bersih Pendapatan yang tidak dapat dialokasikan Beban yang tidak dapat dialokasikan Laba sebelum pajak Beban pajak 1.024.302 169.001 992.408 200.895 (45.963) Laba bersih 154.932 - 87 - PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 2015 Bank Umum Pemasaran dan Kredit Aset Aset segmen Aset yang tidak dapat dialokasikan 15.701.218 Treasuri 7.285.334 Ekspor-impor 296.970 Unit Usaha Syariah Pemasaran dan Kredit Treasuri 2.224.135 337.360 Jumlah 25.845.017 2.023.671 Jumlah Aset 27.868.688 Liabilitas Liabilitas segmen Liabilitas yang tidak dapat dialokasikan 21.238.808 171.189 139.841 2.287.451 54.344 23.891.633 307.444 Jumlah Liabilitas 24.199.077 2014 Bank Umum Pemasaran dan Kredit Aset Aset segmen Aset yang tidak dapat dialokasikan 12.849.226 Treasuri 4.985.870 Ekspor-impor 68.591 Unit Usaha Syariah Pemasaran dan Kredit Treasuri 1.799.904 105.882 19.809.473 1.450.076 Jumlah Aset Liabilitas Liabilitas segmen Liabilitas yang tidak dapat dialokasikan Jumlah 21.259.549 16.216.346 1.081 67.837 1.431.836 156.910 17.874.010 221.425 Jumlah Liabilitas 18.095.435 b. Segmen Geografis Pendapatan bunga dan bagi hasil berdasarkan wilayah geografis adalah sebagai berikut: 2015 2014 DKI Jakarta Pulau Jawa (diluar Jakarta) Pulau Sumatera Pulau Sulawesi dan Maluku Pulau Bali dan Lombok Pulau Papua Pulau Kalimantan 1.657.331 309.451 189.521 86.994 77.391 32.115 26.873 1.211.986 275.080 144.083 88.403 40.131 14.377 20.446 Jumlah 2.379.676 1.794.506 - 88 - PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Nilai tercatat aset segmen dan tambahan atas aset tetap berdasarkan wilayah geografis atau lokasi aset tersebut adalah sebagai berikut: Nilai Tercatat Aset Segmen 2015 2014 DKI Jakarta Pulau Jawa (diluar Jakarta) Pulau Sumatera Pulau Sulawesi dan Maluku Pulau Bali dan Lombok Pulau Papua Pulau Kalimantan 19.766.269 2.634.245 1.693.360 599.017 554.902 305.245 291.979 15.582.063 1.796.428 1.218.209 606.359 330.611 122.437 153.366 Jumlah 25.845.017 19.809.473 Penambahan Aset Tetap 2015 2014 DKI Jakarta Pulau Jawa (diluar Jakarta) Pulau Sumatera Pulau Sulawesi dan Maluku Pulau Bali dan Lombok Pulau Papua Pulau Kalimantan 189.119 16.957 4.953 671 1.163 2.633 1.234 79.284 13.457 5.563 1.152 1.504 2.195 1.913 Jumlah 216.730 105.068 41. Tujuan dan Kebijakan Manajemen Risiko Keuangan Dalam melaksanakan kegiatannya, Perusahaan menyadari bahwa situasi lingkungan eksternal dan internal perbankan telah mengalami perkembangan yang diikuti dengan semakin kompleksnya risiko kegiatan usaha perbankan dan meningkatnya kebutuhan akan praktek tata kelola yang sehat (Good Corporate Governance). Sebagai tanggapan Perusahaan terhadap kondisi tersebut, Perusahaan telah mengimplementasikan kerangka menajemen risiko secara terpadu yang dituangkan dalam Kebijakan Penerapan Manajemen Risiko. Kerangka tersebut digunakan sebagai dasar dalam menetapkan strategi, struktur organisasi, kebijakan dan pedoman serta memperkuat infrastruktur manajemen risiko guna memastikan bahwa semua risiko yang dihadapi Perusahaan dapat dikenali, diukur, dikendalikan, dimitigasi dan dilaporkan dengan baik. - 89 - PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Dalam pelaksanaannya, penerapan manajemen risiko Perusahaan meliputi pengawasan aktif manajemen, penerapan kebijakan dan prosedur, penetapan limit risiko, proses identifikasi, pengukuran dan pemantauan risiko, penerapan sistem informasi dan pengendalian risiko serta sistem pengendalian internal. Perusahaan terus berupaya mengembangkan fungsi manajemen risiko secara berkelanjutan, serta terus mengembangkan dan meningkatkan kerangka sistem pengelolaan risiko dan pengendalian internal yang terpadu dan komprehensif. Dengan didukung oleh sistem informasi manajemen yang terintegrasi, maka pengelolaan risiko di internal perusahaan dapat dioptimalkan. Namun, selain itu Perusahaan tetap harus mereviu keandalan sistem pengendalian internal dan sistem informasi manajemen supaya sistem pengelolaan risiko tidak ketinggalan jaman. Perusahaan memiliki Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR) yang bekerja secara independen dari unit bisnis dan audit internal. SKMR bertugas untuk menunjang pengelolaan risiko yang lebih menyeluruh, terpadu, terukur dan terkendali. Tugas dan tanggung jawab SKMR mencakup: a. Memberikan masukan kepada Direksi dalam penyusunan kebijakan, strategi, dan kerangka manajemen risiko; b. Mengembangkan prosedur dan alat untuk identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengendalian risiko; c. Mendesain dan menerapkan perangkat yang dibutuhkan dalam penerapan manajemen risiko; d. Memantau implementasi kebijakan, strategi, dan kerangka manajemen risiko yang direkomendasikan oleh Komite Manajemen Risiko dan yang telah disetujui oleh Direksi; e. Memantau posisi/eksposur risiko secara keseluruhan, maupun per risiko termasuk pemantauan kepatuhan terhadap toleransi risiko dan limit yang ditetapkan; f. Melakukan stress testing guna mengetahui dampak dari implementasi kebijakan dan strategi manajemen risiko terhadap portofolio atau kinerja Perusahaan secara keseluruhan; g. Mengkaji usulan aktivitas dan/atau produk baru yang dikembangkan oleh suatu unit tertentu Perusahaan. Pengkajian difokuskan terutama pada aspek kemampuan Perusahaan untuk mengelola aktivitas dan atau produk baru termasuk kelengkapan sistem dan prosedur yang digunakan serta dampaknya terhadap eksposur risiko Perusahaan secara keseluruhan; h. Memberikan rekomendasi kepada satuan kerja bisnis dan/atau kepada Komite Manajemen Risiko terkait penerapan manajemen risiko antara lain mengenai besaran atau maksimum eksposur risiko yang dapat dipelihara Perusahaan; i. Mengevaluasi akurasi dan validitas data yang digunakan oleh Perusahaan untuk mengukur risiko bagi Perusahaan yang menggunakan model untuk keperluan intern; j. Menyusun dan menyampaikan laporan profil risiko kepada Direktur Utama, Direktur Manajemen Risiko, dan Komite Manajemen Risiko secara berkala atau paling kurang secara triwulanan. Frekuensi laporan harus ditingkatkan apabila kondisi pasar berubah dengan cepat; k. Melakukan reviu secara berkala dengan frekuensi yang disesuaikan kebutuhan Perusahaan. Perusahaan melakukan pengelolaan terhadap 8 (delapan) jenis risiko, yang antara lain sebagai berikut: Risiko Kredit Risiko kredit adalah risiko yang terjadi akibat kegagalan pihak lawan (counterparty) memenuhi liabilitasnya, yang timbul dari aktivitas fungsional Perusahaan seperti perkreditan (penyediaan dana), tresuri, investasi dan pembiayaan perdagangan (trade finance). - 90 - PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Risiko kredit dikelola melalui penetapan kebijakan-kebijakan dan proses-proses yang meliputi kriteria pemberian kredit dan persetujuan kredit, penetapan harga, pemantauan, pengelolaan kredit bermasalah dan manajemen portofolio. Perusahaan juga dengan ketat memantau perkembangan portofolio kredit Perusahaan yang memungkinkan Perusahaan untuk melakukan tindakan pencegahan secara tepat waktu (Early Warning) apabila terjadi penurunan kualitas kredit. Proses pemantauan kualitas kredit sampai dengan penanganan kredit bermasalah terus ditingkatkan dengan berbagai strategi yang dimonitor secara periodik untuk memastikan agar kualitas portofolio kredit tetap terjaga. Pengelolaan kredit yang efektif dapat meminimalkan kerugian dan mengoptimalkan penggunaan modal yang dialokasikan untuk risiko kredit. Perusahaan telah membentuk beberapa unit kerja dan komite yang bertanggung jawab untuk mengendalikan dan memitigasi risiko yang secara potensial dihadapi oleh Perusahaan. Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR) telah dibentuk untuk membantu Direksi dalam memastikan bahwa kerangka manajemen risiko yang ada telah memadai dalam mengidentifikasi dan memiliki mekanisme kontrol untuk meminimalisasi berbagai risiko usaha yang dihadapi oleh Perusahaan. SKMR bekerja secara independen terhadap unit-unit operasional dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur Manajemen Risiko. Perusahaan mengikuti konsep 3 Baris Pertahanan (3 lines of defenses) yaitu unit pengelola risiko, unit manajemen risiko dan audit internal. Unit pengelola risiko mengelola risiko yang melekat dalam kegiatan bisnis mereka sehari-hari sedangkan unit manajemen risiko bertanggung jawab untuk menetapkan kerangka kerja manajemen risiko dan mengembangkan perangkat dan metodologi yang diperlukan. Sedangkan Audit Internal, memberikan dukungan secara independen bagi efektivitas pendekatan manajemen risiko sebagai lini ketiga dari pengendalian intern. Perusahaan telah memiliki kebijakan dan pedoman tertulis terkait dengan kegiatan perkreditan yang antara lain mengatur prosedur analisa kredit, persetujuan kredit, pencatatan dan pengawasan kredit, dan restrukturisasi kredit. Kebijakan dan prosedur tersebut dikaji secara berkala untuk disesuaikan dengan ukuran dan kompleksitas bisnis Perusahaan. Perusahaan mengukur dan memantau risiko untuk setiap debitur baik secara individual, sektor ekonomi maupun seluruh portofolio kredit dengan menerapkan four - eyes principle secara konsisten. Perusahaan juga telah menerapkan standar dan prosedur untuk mendukung terciptanya suatu proses pemberian kredit yang mempertimbangkan risiko dan perolehan hasil. Dalam rangka memenuhi ketentuan regulator/otoritas dan mendukung program Pemerintah terkait penyaluran kredit Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), maka sepanjang tahun 2015, Perusahaan mulai fokus menyalurkan kredit pada segmen UMKM. Ke depannya, Perusahaan akan lebih menggiatkan penyaluran kredit retail tersebut. Untuk mendukung rencana pertumbuhan kredit retail, Perusahaan telah menyediakan sarana dan infrastruktur pendukung seperti mengembangkan produk mikro, mengembangkan sistem Loan Origination System (LOS) yang digunakan sebagai salah satu bahan pertimbangan komite untuk memutuskan kredit, mempersiapkan sumber daya manusia secara kuantitas dan kualitas, serta mempersiapkan kebijakan dan prosedur kerja. - 91 - PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Berikut adalah eksposur maksimum instrumen keuangan dalam laporan posisi keuangan dan rekening administratif yang terkait risiko kredit pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014: 2015 Jumlah Bruto Jumlah Neto 2014 Jumlah Bruto Jumlah Neto Laporan Posisi Keuangan Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi Efek-efek Obligasi korporasi Reksadana Terproteksi Cipta Terproteksi 3 Dimiliki hingga jatuh tempo Penempatan pada bank lain Negotiable Certificate of Deposit Efek-efek Obligasi korporasi Tersedia untuk dijual Efek-efek Obligasi korporasi Pinjaman yang diberikan dan piutang Giro pada bank lain Penempatan pada bank lain Call money Deposit on call Efek-efek Tagihan atas wesel ekspor Kredit yang diberikan (termasuk kredit yang diberikan berdasarkan prinsip syariah) Tagihan akseptasi Penyertaan modal sementara Pendapatan bunga akrual Aset lain-lain Jumlah 315.305 315.202 10.483 10.378 160.907 160.907 - - 131.188 131.188 42.900 42.900 502.953 502.953 205.003 204.983 130.499 130.499 57.366 57.366 1.010.895 1.010.895 379.910 379.910 453.613 2.024 453.613 2.024 263.851 1.818 263.851 1.818 207.226 207.226 170.213 170.213 17.506.570 313.640 133.841 171.530 17.327.762 296.215 133.841 170.776 14.298.435 67.836 173.800 83.429 41.171 14.223.357 67.836 173.800 83.429 40.417 21.040.191 20.843.101 15.796.215 15.720.258 Komitmen dan kontinjensi Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan Bank garansi Irrevocable letters of credit Jumlah 351.066 1.238.927 177.498 1.767.491 351.066 1.238.927 177.498 1.767.491 486.114 1.049.744 17.824 1.553.682 486.114 1.049.744 17.824 1.553.682 Eksposur maksimum risiko kredit tercermin dari persentase setiap kategori kredit yang diberikan terhadap jumlah kredit. Portofolio kredit yang diberikan terdiversifikasi ke dalam 20 jenis sektor ekonomi, dimana untuk posisi 31 Desember 2015 dan 2014, kelompok sektor ekonomi yang memperoleh penyaluran kredit terbesar dari Perusahaan adalah sektor ekonomi Rumah Tangga dan Perdagangan Besar dan Eceran. - 92 - PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Sebagai bagian dari manajemen portofolio, Perusahaan juga melakukan pemantauan perkembangan risiko portofolio kredit melalui perhitungan Credit Risk Profile yang menggambarkan potensi risiko inheren dan efektifitas kualitas penerapan manajemen risiko. Perusahaan juga melakukan monitoring perkembangan dan kualitas portofolio berdasarkan konsentrasi per kategori portofolio, 25 debitur besar, sektor industri, sektor wilayah, jenis produk, tujuan penggunaan, dan jenis valuta. Dengan demikian, Perusahaan dapat mengambil langkahlangkah antisipasi dan mitigasi risiko secara portofolio maupun secara individu dan juga melalui penyempurnaan proses penerapan manajemen risiko kredit, baik melalui penyempurnaan kebijakan perkreditan maupun pengembangan sistem informasi kredit yang memadai. Berikut adalah eksposur risiko kredit atas aset Perusahaan (termasuk kredit yang diberikan berdasarkan prinsip syariah) pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014: 2015 Telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai Mengalami penurunan nilai 1.010.895 - - 1.010.895 - 131.188 455.637 Belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai Giro pada bank lain Penempatan pada bank lain Dimiliki hingga jatuh tempo Pinjaman yang diberikan dan piutang Efek-efek Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi Dimiliki hingga jatuh tempo Tersedia untuk dijual Pinjaman yang diberikan dan piutang Kredit yang diberikan Tagihan akseptasi Pendapatan bunga akrual Aset lain-lain 131.188 455.637 - 476.212 502.953 130.499 207.226 17.012.014 139.840 133.841 170.776 - Jumlah 20.371.081 - 653.355 173.800 754 827.909 Jumlah 476.212 502.953 130.499 207.226 17.665.369 313.640 133.841 171.530 21.198.990 2014 Telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai Mengalami penurunan nilai 379.910 - - 379.910 - 42.900 265.669 Belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai Jumlah Giro pada bank lain Penempatan pada bank lain Dimiliki hingga jatuh tempo Pinjaman yang diberikan dan piutang Efek-efek Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi Dimiliki hingga jatuh tempo Tersedia untuk dijual Pinjaman yang diberikan dan piutang Kredit yang diberikan Tagihan akseptasi Penyertaan modal sementara Pendapatan bunga akrual Aset lain-lain 42.900 265.669 - 10.483 205.003 57.366 170.212 13.895.369 67.836 173.800 83.429 40.417 - 403.066 754 10.483 205.003 57.366 170.212 14.298.435 67.836 173.800 83.429 41.171 Jumlah 15.392.394 - 403.820 15.796.214 - 93 - PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Risiko Pasar Dalam melaksanakan aktivitasnya, Perusahaan terekspos pada risiko pasar yang terdiri atas risiko suku bunga dan risiko nilai tukar. Risiko pasar antara lain terdapat pada aktivitas fungsional Perusahaan seperti kegiatan treasuri dan investasi dalam surat berharga dan pasar uang, kegiatan pendanaan dan penerbitan surat utang, serta kegiatan pembiayaan perdagangan (trade finance). Perusahaan senantiasa melakukan pengelolaan terhadap risiko pasar tersebut secara rutin dan/atau berkala. Pemantauan terhadap risiko pasar dilakukan secara harian yang memuat informasi mengenai posisi surat berharga yang dimiliki Perusahaan, Posisi Devisa Neto (PDN) baik PDN 30 menit maupun PDN akhir hari, serta pemantauan limit-limit risiko pasar lainnya, seperti Value at Risk (VaR) nilai tukar, maksimum posisi surat berharga per issuer, seri, kategori dan maksimum durasi per kategori surat berharga. a. Risiko Suku Bunga Pengelolaan risiko suku bunga dilakukan terhadap posisi instrumen keuangan baik dalam trading book maupun banking book. Risiko suku bunga dalam trading book dihitung dengan metode standar sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia yang berlaku, yaitu meliputi risiko spesifik (menggunakan Metode Jatuh Tempo) dan risiko umum. Sedangkan risiko suku bunga dalam banking book dikelola dengan melakukan analisa repricing gap antara Risk Sensitive Asset (RSA) dan Risk Sensitive Liabilities (RSL). Analisa repricing gap dilakukan untuk mengukur dampak dari perubahan suku bunga (naik/turun) pada banking book tersebut terhadap pendapatan bunga bersih (NII). Pengelolaan risiko suku bunga dilengkapi dengan analisa sensitivitas secara periodik untuk mengukur dampak dari perubahan suku bunga yang signifikan. Berdasarkan simulasi, dampak kenaikan suku bunga sebesar 0,50% terhadap posisi RSA dan RSL Perusahaan Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 berpotensi menurunkan NII sebesar + Rp 1.100 akibat dari tingginya/rendahnya beban bunga dari RSL dan tingginya/rendahnya pendapatan bunga RSL dengan suku bunga mengambang. Risiko suku bunga dipantau secara harian antara lain terhadap posisi surat berharga yang dimiliki Perusahaan khususnya yang terekspos risiko pasar, yaitu surat berharga dalam kategori Available for Sale dan Trading Book. Perusahaan memiliki limit/Management Action Trigger yang menjadi acuan bagi Perusahaan dalam mengambil tindakan apabila terdapat potensi kerugian (potential loss) yang timbul dari proses marked to market. Tabel berikut merupakan rata-rata suku bunga efektif per tahun untuk aset dan liabilitas yang signifikan (tidak termasuk akun Syariah): Rupiah % Aset Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia Kredit yang diberikan Liabilitas Simpanan Simpanan dari bank lain Efek yang dijual dengan janji beli kembali - 94 - 2015 Mata Uang Asing % 4,58 14,71 0,12 10,35 5,56 6,54 2,48 0,71 0,10 - PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Rupiah % Aset Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia Kredit yang diberikan Liabilitas Simpanan Simpanan dari bank lain 2014 Mata Uang Asing % 3,71 13,73 0,14 6,81 5,74 4,28 0,83 0,04 Tabel berikut ini menyajikan portofolio Perusahaan (tidak termasuk portofolio yang diperdagangkan) pada nilai tercatatnya, yang dikelompokkan menurut mana yang lebih awal antara tanggal re-pricing atau tanggal jatuh tempo kontraktual: 2015 Sampai dengan 1 bulan Aset Bunga Mengambang Giro pada bank lain Kredit yang diberikan Liabilitas Bunga Mengambang Simpanan Simpanan dari bank lain 1.010.895 1.084.530 11.615.670 31.379 > 1 bulan s.d. 3 bulan 834.323 > 3 bulan s.d. 1 tahun > 1 tahun s.d. 2 tahun 5.090.497 - - > 1 bulan s.d. 3 bulan > 3 bulan s.d. 1 tahun 497.594 > 2 tahun 3.548.329 - - > 1 tahun s.d. 2 tahun > 2 tahun Jumlah 1.010.895 11.055.273 11.615.670 31.379 2014 Sampai dengan 1 bulan Aset Bunga Mengambang Giro pada bank lain Kredit yang diberikan Liabilitas Bunga Mengambang Simpanan Simpanan dari bank lain 379.910 415.943 8.248.490 78.862 892.367 - 3.943.974 - 1.495.991 - 2.669.039 - Jumlah 379.910 9.417.314 8.248.490 78.862 b. Risiko Nilai Tukar Kebijakan pengelolaan risiko nilai tukar berpedoman pada batas Posisi Devisa Neto (PDN) sesuai ketentuan Bank Indonesia yaitu Perusahaan wajib mengelola dan memelihara PDN paling tinggi 20% dari Modal. Untuk memudahkan Treasury Dealer dalam melakukan pemantauan terhadap PDN, maka Perusahaan telah mengembangkan program bantu yang secara otomatis dapat menunjukkan PDN. Selain itu, pengelolaan risiko nilai tukar secara harian juga dilakukan Perusahaan dengan cara menghitung potensi kerugian yang mungkin timbul sebagai dampak dari adanya perubahan nilai tukar terhadap posisi Perusahaan. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, jika mata uang Rupiah melemah/menguat sebesar 0,35% terhadap Dolar Amerika Serikat dengan asumsi variabel lain konstan, maka laba setelah pajak untuk tahun berjalan akan lebih tinggi (rendah) masing-masing sebesar Rp 96 dan Rp 417, terutama diakibatkan keuntungan (kerugian) dari penjabaran aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, efek utang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual, serta keuntungan (kerugian) penjabaran pinjaman dalam mata uang Dolar Amerika Serikat. - 95 - PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Perusahaan telah menetapkan berbagai limit untuk mengantisipasi risiko pasar atas mata uang asing baik karena perubahan kurs maupun fluktuasi suku bunga. Limit yang telah ditetapkan Perusahaan antara lain limit maksimum posisi terbuka kumulatif dan per major currency yang bertujuan untuk membatasi eksposur risiko nilai tukar serta memastikan kepatuhan terhadap ketentuan PDN. c. Risiko Likuiditas Risiko likuiditas adalah risiko yang disebabkan antara lain oleh ketidakmampuan Perusahaan dalam memenuhi liabilitas yang telah jatuh tempo dan menutup posisi di pasar. Risiko likuiditas merupakan risiko yang terpenting pada bank umum dan perlu dikelola secara berkesinambungan. Pemantauan terhadap likuiditas Perusahaan dilakukan secara harian dan sebagai bagian dari sistem informasi manajemen hasil pemantauan tersebut dilaporkan kepada Manajemen. Pemantauan antara lain dilakukan terhadap komposisi posisi keuangan Perusahaan, aktivitas dana keluar dan dana masuk yang tercermin dari transaksi RTGS dan SKN, aktivitas money market, posisi aset likuid baik primer maupun sekunder, serta rasio-rasio likuiditas seperti rasio kecukupan aset likuid dan Loan to Deposit Ratio. Pemantauan terhadap pemenuhan Giro Wajib Minimum baik primer maupun sekunder dilakukan untuk memastikan bahwa Perusahaan selalu menjaga GWM sesuai yang telah ditentukan oleh Bank Indonesia. Pengelolaan likuiditas Perusahaan juga dilakukan dengan mempelajari pola pergerakan dana dan atau perilaku nasabah Dana Pihak Ketiga, khususnya dana nasabah inti dan nasabah yang memiliki tingkat volatilitas cukup tinggi. Dengan mempelajari perilaku nasabah, maka Perusahaan dapat menjaga kecukupan likuiditas yang diperlukan secara tepat untuk menutup kebutuhan tersebut. Perusahaan menjaga kecukupan secondary reserves pada level yang aman dengan besaran kecukupan disesuaikan dengan kondisi likuiditas Perusahaan secara spesifik maupun kondisi likuiditas di pasar. Core fund atau dana yang tidak ditarik oleh nasabah dan dinilai stabil berada dalam besaran yang cukup baik. Perusahaan senantiasa melakukan pemantauan terhadap posisi core fund dan berupaya untuk secara berkesinambungan meningkatkan persentase terhadap jumlah dana yang dimiliki. Core fund menjadi bagian yang sangat penting bagi Perusahaan dalam menjalankan fungsi intermediasi berupa penyediaan dana jangka panjang. Hal ini mengingat portofolio dana pihak ketiga yang dimiliki Perusahaan sebagian besar berjangka waktu sampai dengan 1 (satu) tahun. Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan dana mengendap antara lain diciptakan program-program yang mengharuskan dana nasabah ditahan dan tidak dapat ditarik sampai jangka waktu tertentu sesuai dengan ketentuan program. Asset and Liability Committee (ALCO) berperan sebagai forum manajemen senior tertinggi untuk memonitor situasi likuiditas Perusahaan. ALCO bertanggung jawab untuk menentukan kebijakan dan strategi yang berkaitan dengan aset dan liabilitas Perusahaan sejalan dengan prinsip kehati-hatian manajemen risiko dan peraturan yang berlaku. ALCO menyetujui kerangka limit transaksi, mempertimbangkan struktur laporan posisi keuangan jangka panjang dari Perusahaan. Pada dasarnya, risiko likuiditas dikelola sesuai dengan kerangka kebijakan, pengawasan, dan batasan yang memastikan bahwa konsentrasi pendanaan bersifat minimal, sumber dan jangka waktu pendanaan telah terdiversifikasi. - 96 - PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Berikut adalah jadwal jatuh tempo liabilitas keuangan (termasuk simpanan dan simpanan dari bank lain berdasarkan prinsip syariah) berdasarkan pembayaran kontraktual yang tidak didiskontokan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014: Sampai dengan 1 bulan > 1 bulan s.d. 3 bulan > 3 bulan s.d. 6 bulan 2015 > 6 bulan s.d. 12 bulan Jumlah Biaya transaksi Nilai Tercatat Liabilitas Liabilitas segera Simpanan Simpanan dari bank lain Liabilitas akseptasi Beban bunga akrual Liabilitas lain-lain 181.367 18.969.294 1.093.780 20.987 39.395 27.393 1.703.604 18.700 85.418 - 1.376.298 2.000 33.435 - 307.935 - 181.367 22.357.131 1.114.480 139.840 39.395 27.393 - 181.367 22.357.131 1.114.480 139.840 39.395 27.393 Jumlah Liabilitas 20.332.216 1.807.722 1.411.733 307.935 23.859.606 - 23.859.606 Sampai dengan 1 bulan > 1 bulan s.d. 3 bulan > 3 bulan s.d. 6 bulan 2014 > 6 bulan s.d. 12 bulan Jumlah Biaya transaksi Nilai Tercatat Liabilitas Liabilitas segera Simpanan Simpanan dari bank lain Liabilitas akseptasi Beban bunga akrual Liabilitas lain-lain 138.212 13.778.993 721.197 24.951 31.930 4.856 1.639.630 9.500 35.969 - 1.049.737 35.500 6.916 - 477.871 - 138.212 16.946.231 766.197 67.836 31.930 4.856 - 138.212 16.946.231 766.197 67.836 31.930 4.856 Jumlah Liabilitas 14.700.139 1.685.099 1.092.153 477.871 17.955.262 - 17.955.262 Sebagian besar liabilitas yang dimiliki oleh Perusahaan akan jatuh tempo dalam waktu kurang dari 1 bulan, namun berdasarkan pengalaman Perusahaan sebagian besar dari liabilitas tersebut pada saat jatuh tempo akan diperpanjang (roll over). Upaya yang dilakukan Perusahaan agar nasabah tetap mempertahankan dananya pada Perusahaan yaitu dengan meningkatkan kualitas pelayanan serta memberikan penawaran suku bunga yang wajar dan kompetitif. Dengan upaya tersebut, Perusahaan juga mengharapkan dapat menarik nasabah baru untuk menempatkan dananya pada Perusahaan. Perusahaan juga melakukan upaya lain untuk memitigasi adanya penarikan dana secara besar-besaran oleh nasabah dimana Perusahaan juga memantau 100 deposan inti, khususnya 25 deposan inti terbesar, dengan cara mengevaluasi profil dan perilaku dari deposan-deposan tersebut sehingga Perusahaan dapat melakukan antisipasi terhadap penarikan dana besar yang akan dilakukan deposan. Sampai dengan saat ini, Perusahaan tidak pernah mengalami kesulitan likuiditas maupun kondisi yang berpotensi menimbulkan risiko bagi Perusahaan. Apabila terdapat potensi risiko, Perusahaan memiliki sejumlah upaya antisipasi seperti ketersediaan Giro Wajib Minimum, Cadangan Sekunder, serta penetrasi yang baik terhadap pasar antar Perusahaan. d. Risiko Operasional Risiko operasional adalah risiko yang antara lain disebabkan ketidakcukupan dan/atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, atau adanya problem eksternal yang mempengaruhi operasional Perusahaan. Risiko operasional dapat menimbulkan kerugian keuangan secara langsung maupun tidak langsung dan kerugian potensial atas hilangnya kesempatan memperoleh keuntungan. Risiko operasional juga dapat melekat pada setiap aktivitas fungsional Perusahaan, seperti kegiatan perkreditan (penyediaan dana), treasuri dan investasi, operasional dan jasa, pembiayaan perdagangan, pendanaan dan instrumen utang, Teknologi Sistem Informasi dan Sistem Informasi Manajemen, serta pengelolaan SDM. - 97 - PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Kebijakan dan prosedur yang terkait dengan pengelolaan risiko operasional di Perusahaan senantiasa disusun, dikaji ulang dan disempurnakan untuk memastikan kecukupan mekanisme kontrol pada semua kebijakan dan prosedur telah memadai. Perusahaan juga secara aktif melakukan sosialisasi untuk membangun budaya sadar risiko dan meningkatkan kualitas kontrol dalam rangka mitigasi risiko operasional. Perusahaan mulai mengembangkan dan menerapkan beberapa sistem dan perangkat risiko operasional. Perangkat risiko operasional tersebut digunakan untuk mengukur potensi risiko pada kondisi sekarang, lampau (historis) dan untuk mengukur besarnya potensi kejadian risiko di masa depan. Dengan adanya pendekatan ini, diharapkan Perusahaan dapat lebih komprehensif dalam mengelola risiko operasional. Untuk mengelola risiko operasional, Perusahaan mengembangkan beberapa perangkat sebagai berikut: Risk Control Self Assessment (RCSA) Pelaksanaan RCSA dilakukan secara self - assessment oleh karyawan Perusahaan dalam rangka mengukur besarnya pengendalian risiko yang telah dilakukan oleh masing-masing karyawan. Melalui pelaksanaan RCSA tersebut, diharapkan seluruh karyawan Perusahaan dapat semakin meningkatkan pengendalian internal serta budaya sadar risiko pada setiap lini bisnis. Loss Event Database (LED) Perusahaan membangun dan mengembangkan perangkat risiko operasional lainnya seperti Loss Event Database (LED) yang tujuannya untuk menyusun database atas kejadian-kejadian yang terjadi sebagai akibat risiko operasional serta mengukur besarnya kerugian yang diakibatkan oleh kejadian operasional tersebut. Melalui LED tersebut, Perusahaan diharapkan dapat mulai menghitung besarnya modal yang diperlukan untuk menutup kerugian-kerugian yang diakibatkan oleh kejadian-kejadian dalam aktivitas operasional Perusahaan. e. Risiko Hukum Risiko hukum adalah risiko yang timbul dari kelemahan aspek hukum, antara lain akibat dari tindakan hukum, tidak adanya peraturan yang mendukung atau kelemahan dari ketentuanketentuan yang mengikat secara hukum, seperti kegagalan untuk mematuhi persyaratan hukum suatu perjanjian dan celah-celah dalam pengikatan jaminan. Pelaksanaan identifikasi, pengukuran, dan pemantauan terhadap potensi risiko hukum dilaksanakan terhadap seluruh aktivitas Perusahaan, terutama kegiatan operasional Perusahaan dengan melibatkan pihak ketiga yang memiliki potensi benturan kepentingan atau gugatan hukum. Untuk meminimalkan risiko hukum Perusahaan, peran dan fungsi legal yang sebelumnya berada di kantor cabang tertentu dirubah menjadi Legal dan Duta Compliance di Kantor Wilayah dengan memberikan peranan yang lebih luas agar selain berperan sebagai Legal Counselor juga bertindak sebagai Duta Compliance yang memberikan sosialisasi legal dan compliance awareness kepada karyawan Kantor Cabang yang berada di wilayahnya. - 98 - PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) f. Risiko Strategis Risiko strategis adalah risiko yang antara lain disebabkan oleh adanya penetapan dan pelaksanaan strategi Perusahaan yang tidak tepat, pengambilan keputusan bisnis yang tidak tepat atau kurang responsifnya Perusahaan terhadap perubahan eksternal. Perusahaan telah menyusun strategi dan rencana bisnis didiskusikan dengan Dewan Komisaris, Direksi serta seluruh Perusahaan juga melakukan kajian dan evaluasi stratejik bisnis dicapai oleh Perusahaan sesuai dengan yang terangkum Perusahaan. yang sebelumnya telah manajemen Perusahaan. serta realisasi yang telah dalam Rencana Bisnis g. Risiko Kepatuhan Risiko kepatuhan merupakan risiko yang disebabkan Perusahaan tidak mematuhi atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku, seperti Ketentuan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM), Kualitas Aset Produktif (KAP), Pembentukan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) Aset Produktif, Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK), Posisi Devisa Neto (PDN) dan lainnya. Dalam rangka menerapkan manajemen risiko kepatuhan yang efektif, Perusahaan telah melakukan identifikasi dan pengelolaan terhadap faktor-faktor yang dapat menyebabkan meningkatnya eksposur risiko kepatuhan, yaitu : Penerapan Good Corporate Governance (GCG) secara efektif untuk memastikan dan memantau kepatuhan terhadap setiap peraturan dan persyaratan eksternal maupun internal. Melakukan pemantauan terhadap setiap perubahan ketentuan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku serta memastikan penerapannya pada Perusahaan. Melakukan penilaian secara aktif dan berkala terhadap kecukupan kebijakan Pedoman dan Prosedur Internal yang dimiliki oleh Perusahaan untuk memastikan kesesuaiannya terhadap peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. Melakukan identifikasi dan analisa kepatuhan (compliance analysis) atas rencana dan pengembangan produk dan aktivitas baru guna memastikan kepatuhannya terhadap peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. Melakukan pemantauan terhadap terlaksananya prinsip kehati-hatian perbankan (prudential banking), antara lain dalam hal permodalan (KPMM), Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK), Giro Wajib Minimum (GWM), Posisi Devisa Neto (PDN) dan Non Performing Loan (NPL). h. Risiko Reputasi Risiko reputasi adalah risiko yang antara lain disebabkan oleh adanya publikasi negatif yang terkait dengan kegiatan usaha Perusahaan atau persepsi negatif terhadap Perusahaan. Salah satu upaya yang dilakukan Perusahaan untuk meningkatkan pengelolaan risiko reputasi antara lain melalui Contact Center untuk memberikan layanan informasi perbankan serta menerima keluhan/pengaduan nasabah, Corporate Secretary yang memberikan informasi yang perlu disampaikan kepada publik/stakeholders terkait aktivitas Perusahaan, serta petugas di kantor-kantor cabang yang setiap saat dapat memberikan informasi kepada nasabah. Selain itu pengendalian risiko reputasi juga dilakukan antara lain dengan melalui pemantauan yang dilakukan oleh Unit Kerja Corporate Secretary terhadap berita yang berkaitan dengan Perusahaan di media masa, Perusahaan juga secara aktif melakukan Corporate Social Responsibility yang dilaksanakan di bidang pendidikan dan kesehatan. - 99 - PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Transparansi produk yang ditawarkan kepada nasabah sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia mengenai Transparansi produk melalui website Perusahaan, serta upaya peningkatkan standar layanan nasabah dengan melakukan training service excellence kepada para petugas. i. Penilaian Profil Risiko Secara berkala Perusahaan melakukan penilaian risiko terhadap kedelapan risiko diatas sebagaimana telah diatur oleh Perusahaan Indonesia. Penilaian risiko dilakukan melalui proses penilaian sendiri (self-assessment) untuk menghasilkan profil risiko yang terdiri dari risiko inheren yaitu risiko yang melekat pada aktivitas Perusahaan dan kualitas penerapan manajemen risiko yaitu pengendalian terhadap risiko inheren. Hasil penilaian profil Perusahaan telah disampaikan kepada Direktur Utama dan Komite Manajemen Risiko kemudian disampaikan kepada Bank Indonesia secara triwulanan. Untuk profil risiko Perusahaan posisi 31 Desember 2015 dan 2014, secara keseluruhan dinilai pada peringkat 2 atau “Low To Moderate” dan stabil bila dibandingkan dengan posisi tahun sebelumnya. Hasil penilaian profil tersebut disampaikan pula kepada Komite Pemantau Risiko. 42. Informasi Lainnya a. Rasio aset produktif bermasalah terhadap jumlah aset produktif pada 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing adalah sebesar 3,65% dan 2,33%. tanggal b. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Rasio Non-Performing Loan (NPL) Perusahaan (secara bruto) adalah masing-masing sebesar 3,95% dan 3,00%, sedangkan secara neto adalah masing-masing sebesar 2,99% dan 2,56%. c. Rasio kredit yang diberikan terhadap simpanan (LDR) Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar 78,04% dan 83,88%. d. Imbal hasil aset atau Return on Assets (ROA) untuk tahun 2015 dan 2014 masing-masing adalah sebesar 0,95 % dan 1,02%. e. Return of Equity (ROE) tahun 2015 dan 2014 masing-masing adalah sebesar 6,46% dan 5,72%. f. Penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU dan PPT) Perusahaan senantiasa menerapkan prinsip APU dan PPT dalam pelaksanaan aktivitas pengenalan nasabah dengan mengacu pada kebijakan dan prosedur APU dan PPT yang telah disempurnakan sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 14/27/PBI/2012 tentang Penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme Bagi Bank Umum. Kewajiban untuk menerapkan prinsip APU dan PPT tidak hanya terdapat dalam Peraturan Bank Indonesia saja, tetapi juga ditegaskan dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang (Pasal 19), yang pada intinya menjelaskan bahwa setiap orang yang melakukan usaha dengan penyedia jasa keuangan harus menyerahkan identitas diri secara lengkap, disamping itu penyedia jasa keuangan juga harus memastikan orang yang melakukan hubungan usaha bertindak untuk diri sendiri atau orang lain. Jika bertindak untuk orang lain, maka penyedia jasa keuangan harus meminta informasi mengenai identitas pihak lain tersebut. - 100 - PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Perusahaan akan terus memastikan bahwa kebijakan dan prosedur tertulis mengenai program APU dan PPT sejalan dengan perkembangan modus pencucian uang atau pendanaan terorisme. Pengkinian terhadap seluruh data nasabah dilakukan Perusahaan secara terus-menerus dengan menggunakan pendekatan berdasarkan risiko yang melekat pada nasabah yang bersangkutan dan perkembangan pengkinian data nasabah dikirimkan oleh Perusahaan kepada Bank Indonesia melalui Laporan Direktur Kepatuhan. Pelatihan secara berkala kepada seluruh karyawan Perusahaan mengenai APU dan PPT dan peraturan prudential banking dilakukan oleh Unit Kepatuhan guna mewujudkan budaya kepatuhan pada seluruh lini bisnis Perusahaan. Pelatihan dilakukan melalui e-learning yang dapat diakses oleh karyawan Perusahaan serta melalui metode tatap muka secara periodik. g. Jaminan Pemerintah Terhadap Liabilitas Pembayaran Bank Umum Program penjaminan Pemerintah dilaksanakan oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). LPS akan membayarkan klaim penjaminan yang layak dibayar setelah melalui prosedur rekonsiliasi dan/atau verifikasi sesuai dengan Peraturan Lembaga Penjamin Simpanan (PLPS) yang berlaku. 43. Informasi Keuangan Unit Syariah Perusahaan memperoleh izin usaha sebagai bank yang melakukan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah berdasarkan Surat Keputusan Deputi Gubernur Bank Indonesia No.11/13/Kep.DpG/2009 tanggal 27 Oktober 2009. Sesuai dengan Surat dari BI No.10/57/DpG/ DPbS tanggal 27 Mei 2008 perihal ”Penyeragaman Nama Produk dan Jasa Perbankan Syariah”, mulai bulan September 2008, semua produk syariah/jasa perbankan syariah diseragamkan menjadi Islamic Banking (iB). Informasi keuangan unit syariah pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, adalah sebagai berikut: 2015 2014 Laporan Posisi Keuangan Aset Kas Giro pada Bank Indonesia Penempatan pada bank syariah lain dan Bank Indonesia Efek-efek - bersih Piutang iB - bersih Pendapatan yang masih akan diterima Biaya dibayar dimuka Aset tetap - bersih Aset ijarah - bersih Aset lain-lain 17.716 111.890 181.200 44.257 2.122.579 7.957 20.329 49.249 57.024 35.499 14.358 47.435 2.000 56.446 1.704.066 1.146 11.372 37.198 84.179 14.894 Jumlah 2.647.700 1.973.094 - 101 - PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 2015 2014 Liabilitas Liabilitas segera Simpanan iB Simpanan dari bank lain Utang pajak Pendapatan diterima di muka Liabilitas lain-lain Saldo laba 11 2.287.451 54.345 2.470 68 101.335 202.020 20 1.431.836 156.910 4.281 68 179.065 200.914 Jumlah 2.647.700 1.973.094 Informasi keuangan unit syariah untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dan 2014, adalah sebagai berikut: 2015 Laba Rugi Pendapatan bagi hasil Beban bagi hasil 2014 275.512 149.955 203.188 72.598 125.557 130.590 Pendapatan lainnya Beban lainnya 9.388 (133.839) 18.590 (117.703) Beban lainnya - Bersih (124.451) (99.113) 1.106 31.477 Penghasilan setelah bagi hasil Laba bersih Termasuk dalam pendapatan bagi hasil adalah komisi dari transaksi penyaluran dana terikat dari Nasabah Pemilik Dana (Shahibul Maal) yang akan disalurkan kepada nasabah pembiayaan dengan syarat-syarat sesuai yang ditentukan oleh pemilik dana, dimana Perusahaan berperan sebagai agen atau manajer investasi dalam chanelling agent system dan tidak menanggung risiko apapun atas penyaluran dana tersebut. 44. Peristiwa Setelah Tanggal Pelaporan Pada tanggal 16 Februari 2016, Perusahaan menerima Surat Keputusan Direktur Jenderal Pajak No. KEP-00014/KEB/WPJ.02/2016 tentang Penolakan Keberatan Wajib Pajak atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Penghasilan Final Pasal 4 (2) Nomor 00017/240/12/211/14 tanggal 4 Desember 2014 yang mengharuskan Perusahaan untuk membayar kewajiban pajak sebesar Rp 3.394.595.753 termasuk sanksi administrasi. Atas surat keputusan penolakan keberatan tersebut, Perusahaan memutuskan untuk melakukan banding ke Pengadilan Pajak. - 102 - PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) 45. Pengungkapan Tambahan Transaksi Bukan Kas Aktivitas investasi dan operasi yang tidak mempengaruhi kas dan setara kas: 2015 Penghapusbukuan kredit Penghapusbukuan aset tetap - bersih Penghapusbukuan aset ijarah Surplus revaluasi aset tetap 23.449 24 2.646 316.944 2014 17.334 78 - 46. Penerbitan Kembali Laporan Keuangan Sehubungan dengan rencana Perusahaan untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas II, Perusahaan menerbitkan kembali laporan keuangan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 dan 1 Januari 2014/31 Desember 2013, serta untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 dengan beberapa perubahan dan tambahan pengungkapan dalam laporan keuangan. Tidak terdapat perbedaan yang material antara laporan keuangan konsolidasian terdahulu dengan laporan keuangan yang diterbitkan kembali, kecuali yang diungkapkan dalam Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain, Laporan Arus Kas dan Catatan-catatan 2, 6, 7, 12, 13, 25 dan 46. 47. Standar Akuntansi Keuangan Baru dan Penyajian Kembali Laporan Keuangan Sebagai Dampak Perubahan Kebijakan Akuntansi Standar Akuntansi Keuangan Baru Pada tanggal 1 Januari 2015, Perusahaan menerapkan PSAK baru, revisi dan penyesuaian yang wajib diterapkan pada tanggal tersebut. a. PSAK No. 1, “Penyajian Laporan Keuangan”, mensyaratkan pengelompokkan komponen penghasilan komprehensif lain yang terdiri dari pos-pos yang akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi dan tidak akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi. Sebagai dampak penerapan standar penyesuaian tersebut, Perusahaan telah memodifikasi penyajian pos-pos penghasilan komprehensif lain dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain. Informasi komparatif telah disajikan kembali. b. PSAK No. 24, “Imbalan Kerja”, mengubah persyaratan untuk pengakuan, pengukuran dan penyajian program manfaat karyawan. Sebagai dampak penerapan standar penyesuaian tersebut, Perusahaan telah mengubah kebijakan akuntansi untuk mengakui semua keuntungan dan kerugian aktuarial dalam penghasilan komprehensif lain dan semua biaya jasa lalu dalam laba rugi pada periode terjadinya. c. PSAK No. 68, “Pengukuran Nilai Wajar”, menyatakan definisi nilai wajar dan menyediakan pedoman pengukuran nilai wajar, dalam hal nilai wajar disyaratkan atau diizinkan, serta memperluas pengungkapan mengenai nilai wajar. Sebagai dampak penerapan standar baru ini, Perusahaan menambahkan pengungkapan mengenai nilai wajar (Catatan 13 dan 36). - 103 - PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Sesuai dengan ketentuan transisi standar ini, Perusahaan menerapkan pedoman pengukuran nilai wajar yang baru secara prospektif sehingga informasi komparatif terkait pengungkapan baru tidak diungkapkan. Perubahan tersebut tidak menimbulkan dampak signifikan terhadap pengukuran aset dan liabilitas Perusahaan. Berikut ini adalah PSAK dan ISAK revisi dan penyesuaian yang wajib diterapkan untuk tahun buku yang dimulai 1 Januari 2015, yang relevan namun tidak berdampak material terhadap laporan keuangan: a. b. c. d. e. PSAK No. 46, “Pajak Penghasilan” PSAK No. 48, “Penurunan Nilai Aset” PSAK No. 50, “Instrumen Keuangan: Penyajian” PSAK No. 55, “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan” Penyajian Kembali Laporan Konsolidasian sebagai Dampak Perubahan Kebijakan Akuntansi Tabel berikut menyajikan dampak perubahan kebijakan akuntansi sebagaimana diungkapkan di atas, terhadap laporan posisi keuangan dan laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain: Laporan Posisi Keuangan 1 Januari 2014/31 Desember 2013 Dampak perubahan Disajikan kebijakan akuntansi Disajikan sebelumnya PSAK No. 24 kembali LIABILITAS DAN EKUITAS Liabilitas Liabilitas pajak tangguhan - bersih 62.341 Liabilitas imbalan kerja jangka panjang 19.529 202 (1.018) 62.139 20.547 Ekuitas Saldo laba Tidak ditentukan penggunaannya 704.850 Disajikan sebelumnya 816 31 Desember 2014 Dampak perubahan kebijakan akuntansi PSAK No. 24 704.034 Disajikan kembali LIABILITAS DAN EKUITAS Liabilitas Liabilitas pajak tangguhan - bersih 84.048 (909) 84.957 Liabilitas imbalan kerja jangka panjang 20.109 4.541 15.568 859.282 (3.632) 862.914 Ekuitas Saldo laba Tidak ditentukan penggunaannya - 104 - PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain Disajikan sebelumnya PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN Pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi Pengukuran kembali liabilitas imbalan pasti - bersih setelah dampak pajak tangguhan 2014 Dampak perubahan kebijakan akuntansi PSAK No. 24 - 4.448 Disajikan kembali 4.448 48. Reklasifikasi Akun Beberapa akun dalam laporan keuangan tahun 2014 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan tahun 2015, sebagai berikut: Sesudah Reklasifikasi Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain Pendapatan bunga Pendapatan bagi hasil Beban bunga Beban bagi hasil Pendapatan bunga dan bagi hasil Beban bunga dan bagi hasil 1.591.318 203.188 (734.283) (72.598) - Sebelum Reklasifikasi 1.794.506 (806.881) Reklasifikasi di atas tidak mempengaruhi laporan ekuitas Perusahaan tahun 2014. 49. Standar Akuntansi Keuangan Berlaku Efektif 1 Januari 2016 dan 2017 Ikatan Akuntan Indonesia telah menerbitkan perubahan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) baru yang berlaku efektif pada periode yang dimulai 1 Januari 2016, kecuali Amandemen PSAK No. 1 dan ISAK No. 31 yang berlaku efektif 1 Januari 2017: PSAK a. PSAK No. 1, Penyajian Laporan Keuangan: Prakarsa Pengungkapan b. PSAK No. 4, Laporan Keuangan Tersendiri: Metode Ekuitas dalam Laporan Keuangan Tersendiri c. PSAK No. 15, Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi d. PSAK No. 16, Aset Tetap tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi e. PSAK No. 19, Aset Takberwujud tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi f. PSAK No. 24, Imbalan Kerja tentang Program Imbalan Pasti: Iuran Pekerja - 105 - PT BANK SINARMAS Tbk Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain) g. PSAK No. 65, Laporan Keuangan Konsolidasian tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi h. PSAK No. 66, Pengaturan Bersama tentang Akuntansi Akuisisi Kepentingan dalam Operasi Bersama i. PSAK No. 67, Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi ISAK a. ISAK No. 30, Pungutan b. ISAK No. 31, “Interpretasi atas Ruang Lingkup PSAK No. 13: Properti Investasi” Perusahaan masih mengevaluasi dampak penerapan PSAK dan ISAK di atas dan dampak terhadap laporan keuangan dari penerapan PSAK dan ISAK tersebut belum dapat ditentukan. ******** - 106 -