Laporan Keuangan Audit 31 Desember 2015

advertisement
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
1. Umum
a. Pendirian dan Informasi Umum
PT Bank Sinarmas Tbk (“Perusahaan”) didirikan pada tahun 1989 dengan nama PT Bank
Shinta Indonesia, berdasarkan Akta No. 52 tanggal 18 Agustus 1989 dari Buniarti Tjandra,
S.H., notaris di Jakarta, dan telah diubah dengan Akta No. 91 tanggal 15 September 1989
dari notaris yang sama. Akta pendirian ini telah mendapat pengesahan dari Menteri
Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. C2-9142.HT.01.01-TH.89
tanggal 27 September 1989 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 49
tanggal 21 Juni 2005, Tambahan No. 6448.
Pada tanggal 26 Januari 2007, Perusahaan berganti nama menjadi PT Bank Sinarmas.
Perubahan nama tersebut telah disetujui melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa
Perusahaan yang didokumentasikan dalam Akta No. 1 tanggal 21 November 2006 dari
Triphosa Lily Ekadewi, S.H., notaris di Jakarta. Perubahan Anggaran Dasar tersebut telah
memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
dengan Surat Keputusannya No. W7-03960 HT.01.04-TH.2006 tanggal 20 Desember 2006.
Perubahan nama tersebut juga telah mendapat persetujuan dari Bank Indonesia berdasarkan
Keputusan Gubernur Bank Indonesia No.9/4/KEP.GBI/2007 tanggal 22 Januari 2007 tentang
Perubahan Izin Usaha Atas Nama PT Bank Shinta Indonesia menjadi Izin Usaha Atas Nama
PT Bank Sinarmas.
Selanjutnya, berdasarkan Akta No. 1 tanggal 8 Oktober 2009 dari Endang Saritomo Utari,
S.H., notaris di Jakarta, terdapat perubahan Anggaran Dasar dalam rangka melaksanakan
kegiatan usaha berdasarkan prinsip perbankan syariah dan perpanjangan masa jabatan
direksi dan komisaris. Perubahan ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-AH.01.10-22484. Tahun 2009
tanggal 11 Desember 2009.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 6 April 2010 yang didokumentasikan
dalam Akta No. 31 tanggal 6 April 2010 dari Sutjipto, S.H., Mkn, notaris di Jakarta, pemegang
saham menyetujui pemecahan nilai nominal saham Perusahaan dari Rp 500.000 (dalam
Rupiah penuh) per saham menjadi Rp 100 (dalam Rupiah penuh) per saham dan perubahan
status Perusahaan menjadi Perusahaan Terbuka (Tbk) dengan nama PT Bank Sinarmas
Tbk.
Perubahan tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-22745.AH.01.02 Tahun 2010
tanggal 4 Mei 2010 serta telah dilaporkan kepada Bank Indonesia melalui surat
No. SKL.121/2010/PRESDIR-CorpSec tanggal 7 Mei 2010.
Perubahan terakhir Anggaran Dasar Perusahaan didokumentasikan dalam Akta No. 82
tanggal 24 Maret 2015 dari Aryanti Artisari, S.H., M.Kn., notaris di Jakarta, sehubungan
dengan diberlakukannya Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tertentu dan penyesuaian
kembali seluruh Anggaran Dasar Perusahaan. Perubahan tersebut disahkan oleh Menteri
Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan
No. AHU-AH.01.03-0925696 Tahun 2015 tanggal 20 April 2015.
Kantor pusat Perusahaan beralamat di Sinarmas Land Plaza, Menara I, Jln. M.H. Thamrin
No. 51, Jakarta. Perusahaan memiliki 1 kantor cabang utama, 72 kantor cabang, 1 kantor
fungsional, 130 kantor cabang pembantu, 27 kantor cabang syariah, 141 kantor kas,
10 kantor kas syariah yang semuanya berlokasi di Indonesia.
PT Sinar Mas Multiartha (SMMA) Tbk, merupakan entitas induk dari Perusahaan yang
didirikan di Indonesia.
-8-
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Pemegang saham akhir (ultimate shareholder) Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2015
dan 2014 adalah Indra Widjaja.
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar, maksud dan tujuan didirikannya Perusahaan adalah
untuk menjalankan usaha di bidang perbankan.
Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tanggal 16 Februari 1990, sesuai
dengan izin usaha yang diberikan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia dalam Surat
Keputusan No. 156/KMK.013/1990 tanggal 16 Februari 1990. Sesuai dengan
Surat Keputusan Bank Indonesia No. 27/156/KEP/DIR tanggal 22 Maret 1995, Perusahaan
memperoleh peningkatan status menjadi Bank Devisa.
Perusahaan memperoleh izin usaha perbankan berdasarkan prinsip syariah berdasarkan
surat keputusan Deputi Gubernur Bank Indonesia No. 11/13/KEP.DpG/2009 tanggal
27 Oktober 2009.
Pada tanggal 30 Januari 2012, Perusahaan memperoleh Surat Keputusan
No. KEP21/BL/2012 dari Ketua badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan
mengenai persetujuan Perusahaan sebagai kustodian di pasar modal. Sampai dengan
tanggal penyelesaian laporan keuangan ini, kegiatan kustodian belum dimulai.
b. Penawaran Umum Efek Perusahaan
Pada tanggal 29 November 2010, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua
Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam dan LK) atau sekarang
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui surat No. S-10683/BL/2010 untuk penawaran umum
perdana atas 1.600 lembar saham Perusahaan dengan nilai nominal Rp 100 (dalam Rupiah
penuh) per saham pada harga penawaran Rp 150 (dalam Rupiah penuh) per saham dimana
melekat 1.920.000.000 waran Seri I (Catatan 24). Setiap pemegang 5 (lima) saham baru
Perusahaan berhak memperoleh 6 (enam) waran dimana setiap 1 (satu) waran memberikan
hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 (satu) saham baru Perusahaan dengan harga
pelaksanaannya sebesar Rp 150 (dalam Rupiah penuh), yang dapat dilakukan mulai tanggal
13 Juni 2011 sampai dengan tanggal 13 Desember 2015.
Penawaran umum perdana saham Perusahaan telah mendapat persetujuan dari Bank
Indonesia melalui surat No. 12/52/DPB3/TPB 3 - 1 tanggal 5 Agustus 2010. Saham-saham
Perusahaan telah tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 13 Desember 2010.
Pada tanggal 15 Juni 2012, Perusahaan memperoleh Pernyataan Efektif dari Ketua Bapepam
dan LK (sekarang OJK) melalui surat No. S-7561/BL/2012 untuk Penawaran Umum
Terbatas I (PUT I) kepada Pemegang Saham dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu
(HMETD) atas 1.203.186.138 lembar Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp 100
(dalam Rupiah penuh) per saham yang ditawarkan dengan harga pelaksanaan Rp 250
(dalam Rp penuh) per saham dimana melekat 2.996.614.532 waran Seri II (Catatan 24).
Setiap pemegang 400 saham lama berhak atas 53 HMETD untuk membeli 53 saham, dimana
pada setiap 53 saham baru melekat 132 Waran Seri II yang diberikan oleh Perusahaan
secara cuma-cuma. Waran Seri II diberikan sebagai insentif kepada pemegang saham untuk
melakukan pembelian saham baru yang bernilai nominal Rp 100 (dalam Rupiah penuh) per
saham dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 250 (dalam Rupiah penuh) per saham yang
dapat dilakukan selama masa laku pelaksanaan yaitu mulai tanggal 11 Januari 2013 sampai
dengan 29 Juni 2017 dimana setiap 1 (satu) Waran Seri II berhak membeli 1 (satu) saham
baru pada harga pelaksanaannya.
-9-
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Berdasarkan Akta No. 45 tanggal 13 Juni 2014 dari Aryanti Artisari, S.H., M.Kn., notaris di
Jakarta, tentang Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), dimana
pemegang saham Perusahaan menyetujui untuk menerbitkan 1.312.411.310 lembar saham
pada harga yang akan ditentukan oleh Direksi dengan persetujuan Dewan Komisaris melalui
Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD). Pada tanggal
31 Oktober 2014 dan 24 November 2014, Perusahaan melaksanakan PMTHMETD tahap
1 dan 2 masing-masing sebanyak 888.888.888 dan 7.646.526 lembar saham dengan harga
pelaksanaan masing-masing sebesar Rp 270 (dalam Rupiah penuh). Jumlah dana yang
diperoleh dari pemegang saham dalam pelaksanaan PMTHMETD adalah sebesar
Rp 242.064.
Sebanyak 98,98% dan 99,34% saham Perusahaan telah tercatat di Bursa Efek Indonesia
atau sebanyak 14.007.435.804 saham dan 13.948.163.349 saham pada tanggal
31 Desember 2015 dan 2014.
c. Karyawan, Direksi dan Dewan Komisaris
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, susunan pengurus Perusahaan masing-masing
berdasarkan Akta No. 81 tanggal 24 Maret 2015 dan Akta No. 45 tanggal 13 Juni 2014 dari
Aryanti Artisari, S.H., M.Kn., notaris di Jakarta, adalah sebagai berikut:
2015
Dewan Komisaris
Komisaris Utama
Komisaris Independen
Komisaris Independen
Direksi
Direktur Utama
Direktur Unit Usaha Syariah
Direktur Kepatuhan
Direktur Enterprise Banking
Direktur Liabilities dan Business
Direktur Manajemen Risiko dan
Human Capital
Direktur Retail Banking
Direktur Operasional dan
Teknologi Informasi
2014
: Tjendrawati Widjaja
: Sammy Kristamuljana
: Rusmin
Tjendrawati Widjaja
Sammy Kristamuljana
Rusmin
:
:
:
:
:
Freenyan Liwang
Heru Agus Wuryanto
Salis Teguh Hartono
Loa Johnny Mailoa
-
Freenyan Liwang
Heru Agus Wuryanto
Salis Teguh Hartono
Loa Johnny Mailoa
Halim
: Hanafi Himawan
: Soejanto Soetjijo*
Hanafi Himawan
-
: Frenky Tirtowijoyo**
Halim
* Diangkat menjadi Direktur pada RUPSLB tanggal 24 Maret 2015 dan telah mendapat
persetujuan OJK pada tanggal 10 Desember 2014.
** Diangkat menjadi Direktur pada RUPSLB tanggal 24 Maret 2015 dan telah mendapat
persetujuan OJK pada tanggal 27 Januari 2015.
- 10 -
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Susunan keanggotaan komite-komite yang dimiliki Perusahaan pada tanggal 31 Desember
2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
2015
Komite Audit
Ketua
Anggota
2014
:
:
:
Rusmin
Ketut Sanjaya
Rusli Prakarsa
Rusmin
Edwin Hidayat Abdullah
Agustinus Antonius
Ketut Sanjaya
Komite Remunerasi
dan Nominasi
Ketua
Anggota
:
:
Rusmin
Tjendrawati Widjaja
Wahyu Zaeni
Rusmin
Tjendrawati Widjaja
Wahyu Zaeni
Komite Pemantau Risiko
Ketua
Anggota
:
:
Sammy Kristamuljana
Tjendrawati Widjaja
Ketut Sanjaya
Rusli Prakarsa
Sammy Kristamuljana
Tjendrawati Widjaja
Agustinus Antonius
Edwin Hidayat Abdullah
Dewan Pengawas Syariah
Ketua
Anggota
:
:
Ali Mustafa Yaqub
Ahmadi bin Sukarno
Ali Mustafa Yaqub
Ahmadi bin Sukarno
Kepala Audit Internal Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah
Darwanti Juliastuti.
Sekretaris Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah Dodo Suyanto.
Personel manajemen kunci Perusahaan terdiri dari Komisaris, Direksi, Group Head, Kepala
Kantor Wilayah, Wakil Kepala Kantor Wilayah, Kepala Divisi, Pimpinan Cabang dan
Koordinator Pimpinan Cabang Pembantu.
Jumlah rata-rata karyawan Perusahaan (tidak diaudit) adalah 5.270 untuk tahun 2015 dan
4.262 untuk tahun 2014.
Laporan keuangan PT Bank Sinarmas Tbk untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015
telah diselesaikan dan diotorisasi untuk terbit oleh Direksi Perusahaan pada tanggal
24 Februari 2016. Direksi Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian
laporan keuangan tersebut.
2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting
a. Dasar Penyusunan dan Pengukuran Laporan Keuangan
Laporan keuangan disusun dan disajikan dengan menggunakan Standar Akuntansi
Keuangan (SAK) di Indonesia, meliputi pernyataan dan interpretasi yang diterbitkan oleh
Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan Dewan Standar
Akuntansi Syariah IAI, dan Peraturan OJK No. VIII.G.7 tentang “Penyajian dan
Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik”.
- 11 -
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Dasar pengukuran laporan keuangan ini adalah konsep biaya perolehan (historical cost),
kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain, sebagaimana
diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan keuangan ini
disusun dengan metode akrual, kecuali laporan arus kas.
Laporan arus kas disusun menggunakan metode langsung yang dimodifikasi dan arus kas
dikelompokkan atas dasar kegiatan operasi, investasi dan pendanaan. Untuk tujuan
penyusunan laporan arus kas, kas dan setara kas mencakup kas, giro pada Bank Indonesia
giro pada bank lain, penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia dan efek-efek dengan
jatuh tempo tiga bulan atau kurang dan yang tidak dijaminkan serta yang tidak dibatasi
pencairannya.
Laporan keuangan Perusahaan untuk unit usaha syariah disusun berdasarkan PSAK
(Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan) 101 (Revisi 2014), “Penyajian Laporan Keuangan
Syariah”, PSAK 102 (Revisi 2013) “Akuntansi Murabahah”, PSAK 105 “Akuntansi
Mudharabah”, PSAK 106 “Akuntansi Musyarakah”, PSAK 107 “Akuntansi Ijarah”, PSAK 110
(Revisi 2015) “Akuntansi Sukuk”, Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia
(“PAPSI”) dan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum yang ditetapkan Ikatan Akuntan
Indonesia, mencakup pula pedoman akuntansi dan pelaporan yang ditetapkan oleh otoritas
perbankan Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Mata uang yang digunakan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan adalah mata
uang Rupiah (Rupiah) yang juga merupakan mata uang fungsional Perusahaan.
b. Penjabaran Mata Uang Asing
Mata Uang Fungsional dan Pelaporan
Akun-akun yang tercakup dalam laporan keuangan Perusahaan diukur menggunakan mata
uang dari lingkungan ekonomi utama dimana Perusahaan beroperasi (mata uang fungsional).
Laporan keuangan disajikan dalam Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional dan mata
uang penyajian Perusahaan.
Transaksi dan Saldo
Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang fungsional menggunakan
kurs pada tanggal transaksi. Keuntungan atau kerugian selisih kurs yang timbul dari
penyelesaian transaksi dan dari penjabaran pada kurs akhir tahun atas aset dan liabilitas
moneter dalam mata uang asing diakui dalam laba rugi. Aset non-moneter yang diukur pada
nilai wajar dijabarkan menggunakan kurs pada tanggal nilai wajar ditentukan. Selisih
penjabaran akun ekuitas dan akun nonmoneter serupa yang diukur pada nilai wajar diakui
dalam laba rugi.
- 12 -
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, kurs konversi yang ditetapkan oleh Bank
Indonesia, yakni Reuters pada pukul 16:00 Waktu Indonesia Barat (WIB), yang digunakan
oleh Perusahaan adalah sebagai berikut:
Poundsterling Inggris
Euro
Dolar Australia
Dolar Amerika Serikat
Dolar Singapura
Yuan China
Dolar Hong Kong
Yen Jepang
2015
(dalam Rupiah penuh)
2014
(dalam Rupiah penuh)
20.439,02
15.056,67
10.083,73
13.785,00
9.758,95
2.122,85
1.778,70
114,52
19.288,40
15.053,35
10.148,27
12.385,00
9.376,19
1.995,62
1.596,98
103,56
c. Transaksi Pihak Berelasi
Orang atau entitas dikategorikan sebagai pihak berelasi Perusahaan apabila memenuhi
definisi pihak berelasi berdasarkan PSAK No. 7 “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”.
Pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Perusahaan:
1. Orang atau anggota keluarga dekat mempunyai relasi dengan Perusahaan jika orang
tersebut:
a. memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas Perusahaan;
b. memiliki pengaruh signifikan atas Perusahaan; atau
c. personil manajemen kunci Perusahaan atau entitas induk Perusahaan.
2. Suatu entitas berelasi dengan Perusahaan jika memenuhi salah satu hal berikut:
a. Entitas dan Perusahaan adalah anggota dari kelompok usaha yang sama.
b. Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau
entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok
usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya).
c. Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama.
d. Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah
entitas asosiasi dari entitas ketiga.
e. Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pascakerja untuk imbalan kerja dari
Perusahaan atau entitas yang terkait dengan Perusahaan. Jika Perusahaan adalah
entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga
berelasi dengan Perusahaan.
f. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi
dalam huruf (1).
g. Orang yang diidentifikasi dalam huruf (1) (a) memiliki pengaruh signifikan atas entitas
atau merupakan personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).
Semua transaksi signifikan dengan pihak berelasi telah diungkapkan dalam laporan
keuangan.
- 13 -
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
d. Kas dan Setara Kas
Kas terdiri dari kas dan bank. Setara kas adalah semua investasi yang bersifat jangka pendek
dan sangat likuid yang dapat segera dikonversikan menjadi kas dengan jatuh tempo dalam
waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatannya, dan yang tidak dijaminkan serta
tidak dibatasi pencairannya.
e. Instrumen Keuangan
Efektif sejak tanggal 1 Januari 2015, Perusahaan menerapkan PSAK No. 50, ”Instrumen
Keuangan: Penyajian” dan PSAK No. 60, ”Instrumen Keuangan: Pengungkapan”. Penerapan
PSAK tersebut tidak menimbulkan dampak yang signifikan terhadap pelaporan keuangan dan
penyajian dalam laporan keuangan.
Pembelian atau penjualan yang reguler atas instrumen keuangan diakui pada tanggal
transaksi.
Instrumen keuangan pada pengakuan awal diukur pada nilai wajarnya, yang merupakan nilai
wajar kas yang diserahkan (dalam hal aset keuangan) atau yang diterima (dalam hal liabilitas
keuangan). Nilai wajar ditentukan dengan mengacu pada harga transaksi atau harga pasar
yang berlaku. Jika harga pasar tidak dapat ditentukan dengan andal, maka nilai wajar
dihitung berdasarkan estimasi jumlah seluruh pembayaran atau penerimaan kas masa
depan, yang didiskontokan menggunakan suku bunga pasar yang berlaku untuk instrumen
sejenis dengan jatuh tempo yang sama atau hampir sama. Pengukuran awal instrumen
keuangan termasuk biaya transaksi, kecuali untuk instrumen keuangan yang diukur pada nilai
wajar melalui laba rugi.
Biaya transaksi adalah biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung pada perolehan
atau penerbitan aset keuangan atau liabilitas keuangan, dimana biaya tersebut adalah biaya
yang tidak akan terjadi apabila entitas tidak memperoleh atau menerbitkan instrumen
keuangan. Biaya transaksi diamortisasi sepanjang umur instrumen menggunakan metode
suku bunga efektif.
Pengklasifikasian instrumen keuangan dilakukan berdasarkan tujuan perolehan instrumen
tersebut dan mempertimbangkan apakah instrumen tersebut memiliki kuotasi harga di pasar
aktif.
Laba/Rugi Hari ke-1
Apabila harga transaksi dalam suatu pasar yang tidak aktif berbeda dengan nilai wajar
instrumen sejenis pada transaksi pasar terkini yang dapat diobservasi atau berbeda dengan
nilai wajar yang dihitung menggunakan teknik penilaian dimana variabelnya merupakan data
yang diperoleh dari pasar yang dapat diobservasi, maka Perusahaan mengakui selisih antara
harga transaksi dengan nilai wajar tersebut (yakni Laba/Rugi hari ke-1) dalam laba rugi,
kecuali jika selisih tersebut memenuhi kriteria pengakuan sebagai aset yang lain. Dalam hal
tidak terdapat data yang dapat diobservasi, maka selisih antara harga transaksi dan nilai
yang ditentukan berdasarkan teknik penilaian hanya diakui dalam laba rugi apabila data
tersebut menjadi dapat diobservasi atau pada saat instrumen tersebut dihentikan
pengakuannya. Untuk masing-masing transaksi, Perusahaan menerapkan metode
pengakuan Laba/Rugi Hari ke-1 yang sesuai.
- 14 -
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Aset Keuangan
1. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi meliputi aset keuangan
yang diperoleh terutama untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat (kelompok
diperdagangkan). Derivatif juga diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk diperdagangkan
kecuali derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai yang efektif.
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi dicatat pada laporan posisi
keuangan pada nilai wajarnya. Perubahan nilai wajar langsung diakui dalam laba rugi.
Bunga yang diperoleh dicatat sebagai pendapatan bunga, sedangkan pendapatan
dividen dicatat sebagai bagian dari pendapatan lain-lain sesuai dengan persyaratan
dalam kontrak, atau pada saat hak untuk memperoleh pembayaran atas dividen tersebut
telah ditetapkan.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, efek-efek berupa obligasi korporasi,
Reksadana, obligasi Pemerintah dan Republik Indonesia – ROI Loan diklasifikasikan
dalam kategori ini.
2. Pinjaman yang Diberikan dan Piutang
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan
pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif, yang
selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga
efektif, dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, kategori ini meliputi kas, giro pada Bank
Indonesia dan bank lain, penempatan pada bank lain dalam bentuk call money dan
deposit on call, efek-efek berupa tagihan atas wesel ekspor, efek yang dibeli dengan janji
jual kembali, kredit yang diberikan, tagihan akseptasi, pendapatan bunga akrual, serta
aset lain-lain berupa tagihan sehubungan dengan jaringan principal kartu kredit, setoran
jaminan, tagihan sehubungan dengan ATM bersama, tagihan komisi asuransi, dan
tagihan sehubungan dengan penyelesaian Bank Indover.
3. Investasi Dimiliki Hingga Jatuh Tempo
Investasi dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan
pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, dan
manajemen Perusahaan memiliki intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset
keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Apabila Perusahaan menjual atau mereklasifikasi
investasi dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak
signifikan sebelum jatuh tempo, maka seluruh aset keuangan dalam kategori tersebut
terkena aturan pembatasan (tainting rule) dan harus direklasifikasi ke kelompok tersedia
untuk dijual.
Investasi ini selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode
suku bunga efektif, setelah dikurangi penurunan nilai.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, kategori ini meliputi penempatan pada bank
lain dalam bentuk negotiable certificate of deposits, penempatan pada Bank Indonesia
dalam bentuk deposit facility dan term deposit, efek-efek dalam bentuk Sertifikat Deposito
Bank Indonesia (SDBI), Sertifikat Bank Indonesia (SBI), obligasi Pemerintah, obligasi
korporasi, dan Republik Indonesia - ROI Loan.
- 15 -
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
4. Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual
Aset keuangan tersedia untuk dijual merupakan aset yang ditetapkan sebagai tersedia
untuk dijual atau tidak diklasifikasikan dalam kategori instrumen keuangan yang lain, dan
selanjutnya diukur pada nilai wajar, dengan keuntungan atau kerugian yang belum
direalisasi diakui pada bagian ekuitas sampai aset keuangan tersebut dihentikan
pengakuannya atau dianggap telah mengalami penurunan nilai, dimana pada saat itu
akumulasi keuntungan atau kerugian direklasifikasi ke laba rugi.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, kategori ini meliputi investasi efek-efek
dalam bentuk obligasi korporasi, obligasi Pemerintah dan Republik Indonesia – ROI
Loan.
Liabilitas Keuangan
Liabilitas keuangan Perusahaan diklasifikasikan berdasarkan substansi perjanjian kontraktual
serta definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas. Kebijakan akuntansi yang diterapkan
atas instrumen keuangan tersebut diungkapkan berikut ini.
1. Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi
Liabilitas keuangan diklasifikasikan dalam kategori ini apabila liabilitas tersebut
merupakan hasil dari aktivitas perdagangan atau transaksi derivatif yang tidak
dimaksudkan sebagai lindung nilai, atau jika Perusahaan memilih untuk menetapkan
liabilitas keuangan tersebut dalam kategori ini.
Perubahan dalam nilai wajar langsung diakui dalam laba rugi.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, liabilitas derivatif diklasifikasikan dalam
kategori ini.
2. Liabilitas keuangan lain-lain
Kategori ini merupakan liabilitas keuangan yang tidak dimiliki untuk diperdagangkan atau
pada saat pengakuan awal tidak ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laba
rugi.
Instrumen keuangan yang diterbitkan atau komponen dari instrumen keuangan tersebut,
yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar
melalui laba rugi, diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan lain-lain, jika substansi
perjanjian kontraktual mengharuskan Perusahaan untuk menyerahkan kas atau aset
keuangan lain kepada pemegang instrumen keuangan, atau jika liabilitas tersebut
diselesaikan tidak melalui penukaran kas atau aset keuangan lain atau saham sendiri
yang jumlahnya tetap atau telah ditetapkan.
Liabilitas keuangan lain-lain selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi
berdasarkan suku bunga efektif.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, kategori ini mencakup liabilitas segera,
simpanan, simpanan dari bank lain, liabilitas akseptasi, efek yang dijual dengan janji
dibeli kembali, beban bunga akrual, serta liabilitas lain-lain dalam bentuk liabilitas premi,
setoran jaminan L/C dan bank garansi serta penjaminan Pemerintah.
- 16 -
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Instrumen Keuangan Derivatif
Dalam usaha normalnya, Perusahaan melakukan transaksi instrumen keuangan derivatif
berupa kontrak tunai dan berjangka mata uang asing. Instrumen keuangan derivatif diukur
dan disajikan di laporan posisi keuangan pada nilai wajar dengan menggunakan harga pasar
sebagai tagihan atau liabilitas derivatif. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari
perubahan nilai wajar diakui dalam laba rugi.
Saling Hapus Instrumen Keuangan
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam
laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, Perusahaan saat ini memiliki hak yang
berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut;
dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan
menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.
Penurunan Nilai Aset Keuangan
Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, manajemen Perusahaan menelaah apakah
suatu aset keuangan atau kelompok aset keuangan telah mengalami penurunan nilai.
1. Aset keuangan pada biaya perolehan diamortisasi
Manajemen pertama-tama menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai
penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual,
dan secara individual atau kolektif untuk aset keuangan yang jumlahnya tidak signifikan
secara individual. Jika manajemen menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai
penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, baik aset keuangan
tersebut signifikan atau tidak signifikan, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam
kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai
penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai
secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak
termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.
Jika terdapat bukti obyektif bahwa rugi penurunan nilai telah terjadi, maka jumlah
kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini
estimasi arus kas masa depan yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal
dari aset tersebut. Nilai tercatat aset tersebut langsung dikurangi dengan penurunan nilai
yang terjadi atau menggunakan akun cadangan dan jumlah kerugian yang terjadi diakui
dalam laba rugi.
Jika, pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang karena suatu
peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, maka dilakukan
penyesuaian atas cadangan kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui.
Pemulihan penurunan nilai selanjutnya diakui dalam laba rugi, dengan ketentuan nilai
tercatat aset setelah pemulihan penurunan nilai tidak melampaui biaya perolehan
diamortisasi pada tanggal pemulihan tersebut.
- 17 -
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
2. Aset keuangan tersedia untuk dijual
Dalam hal instrumen ekuitas dalam kelompok tersedia untuk dijual, penelaahan
penurunan nilai ditandai dengan penurunan nilai wajar dibawah biaya perolehannya yang
signifikan dan berkelanjutan. Jika terdapat bukti obyektif penurunan nilai, maka kerugian
penurunan nilai kumulatif yang dihitung dari selisih antara biaya perolehan dengan nilai
wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai yang sebelumnya telah diakui dalam laba
rugi, dikeluarkan dari ekuitas dan diakui dalam laba rugi. Kerugian penurunan nilai tidak
boleh dipulihkan melalui laba rugi. Kenaikan nilai wajar setelah terjadinya penurunan
nilai diakui di ekuitas.
Dalam hal instrumen utang dalam kelompok tersedia untuk dijual, penurunan nilai
ditelaah berdasarkan kriteria yang sama dengan aset keuangan yang dicatat pada biaya
perolehan diamortisasi. Bunga tetap diakru berdasarkan suku bunga efektif asal yang
diterapkan pada nilai tercatat aset yang telah diturunkan nilainya, dan dicatat sebagai
bagian dari pendapatan bunga. Jika, pada tahun berikutnya, nilai wajar instrumen utang
meningkat dan peningkatan nilai wajar tersebut karena suatu peristiwa yang terjadi
setelah penurunan nilai tersebut diakui dalam laba rugi, maka penurunan nilai yang
sebelumnya diakui harus dipulihkan melalui laba rugi.
Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas Keuangan
1. Aset Keuangan
Aset keuangan (atau bagian dari aset keuangan atau kelompok aset keuangan serupa)
dihentikan pengakuannya jika:
a. Hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir;
b. Perusahaan tetap memiliki hak untuk menerima arus kas dari aset keuangan
tersebut, namun juga menanggung liabilitas kontraktual untuk membayar kepada
pihak ketiga atas arus kas yang diterima tersebut secara penuh tanpa adanya
penundaan yang signifikan berdasarkan suatu kesepakatan; atau
c.
Perusahaan telah mentransfer haknya untuk menerima arus kas dari aset keuangan
dan (i) telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset
keuangan, atau (ii) secara substansial tidak mentransfer atau tidak memiliki seluruh
risiko dan manfaat atas aset keuangan, namun telah mentransfer pengendalian atas
aset keuangan tersebut.
2. Liabilitas Keuangan
Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya jika liabilitas keuangan tersebut berakhir,
dibatalkan, atau telah kadaluarsa.
Reklasifikasi Aset Keuangan
Aset keuangan yang tidak lagi dimiliki untuk tujuan penjualan atau pembelian kembali aset
keuangan dalam waktu dekat (jika aset keuangan tidak disyaratkan untuk diklasifikasikan
sebagai diperdagangkan pada saat pengakuan awal) dapat direklasifikasikan ke pinjaman
yang diberikan dan piutang jika memenuhi definisi pinjaman yang diberikan dan piutang dan
entitas memiliki intensi dan kemampuan memiliki aset keuangan untuk masa mendatang
yang dapat diperkirakan atau hingga jatuh tempo.
- 18 -
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Perusahaan tidak boleh mengklasifikasikan aset keuangan sebagai investasi dimiliki hingga
jatuh tempo, jika dalam tahun berjalan atau dalam kurun waktu dua tahun sebelumnya, telah
menjual atau mereklasifikasi investasi dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih
dari jumlah yang tidak signifikan sebelum jatuh tempo (lebih dari jumlah yang tidak signifikan
dibandingkan dengan jumlah nilai investasi dimiliki hingga jatuh tempo), kecuali penjualan
atau reklasifikasi tersebut:
a. dilakukan ketika aset keuangan sudah mendekati jatuh tempo atau tanggal pembelian
kembali dimana perubahan suku bunga tidak akan berpengaruh secara signifikan
terhadap nilai wajar aset keuangan tersebut;
b. terjadi setelah Perusahaan telah memperoleh secara substansial seluruh jumlah pokok
aset keuangan tersebut sesuai jadwal pembayaran atau Perusahaan telah memperoleh
pelunasan dipercepat; atau
c.
terkait dengan kejadian tertentu yang berada diluar kendali Perusahaan, tidak berulang,
dan tidak dapat diantisipasi secara wajar oleh Perusahaan.
Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok dimiliki hingga jatuh tempo ke kelompok tersedia
untuk dijual dicatat sebesar nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi
tetap dilaporkan dalam komponen ekuitas sampai aset keuangan tersebut dihentikan
pengakuannya, dan pada saat itu, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya
diakui dalam ekuitas harus diakui sebagai laba/rugi.
Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok tersedia untuk dijual ke kelompok dimiliki hingga
jatuh tempo dicatat pada nilai tercatat. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi
harus diamortisasi menggunakan suku bunga efektif sampai dengan tanggal jatuh tempo
instrumen tersebut.
f.
Pengukuran Nilai Wajar
Pengukuran nilai wajar didasarkan pada asumsi bahwa transaksi untuk menjual aset atau
mengalihkan liabilitas akan terjadi:
1. di pasar utama untuk aset atau liabilitas tersebut atau;
2. jika tidak terdapat pasar utama, di pasar yang paling menguntungkan untuk aset atau
liabilitas tersebut.
Perusahaan harus memiliki akses ke pasar utama atau pasar yang paling menguntungkan
pada tanggal pengukuran.
Nilai wajar aset atau liabilitas diukur menggunakan asumsi yang akan digunakan pelaku
pasar ketika menentukan harga aset atau liabilitas tersebut, dengan asumsi bahwa pelaku
pasar bertindak dalam kepentingan ekonomi terbaiknya.
Pengukuran nilai wajar aset non-keuangan memperhitungkan kemampuan pelaku pasar
untuk menghasilkan manfaat ekonomik dengan menggunakan aset dalam penggunaan
tertinggi dan terbaiknya, atau dengan menjualnya kepada pelaku pasar lain yang akan
menggunakan aset tersebut dalam penggunaan tertinggi dan terbaiknya.
Ketika Perusahaan menggunakan teknik penilaian, maka Perusahaan memaksimalkan
penggunaan input yang dapat diobservasi yang relevan dan meminimalkan penggunaan input
yang tidak dapat diobservasi.
- 19 -
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Seluruh aset dan liabilitas yang mana nilai wajar aset atau liabilitas tersebut diukur atau
diungkapkan, dikategorikan dalam hirarki nilai wajar sebagai berikut:



Level 1 – harga kuotasian (tanpa penyesuaian) di pasar aktif untuk aset atau liabilitas
yang identik;
Level 2 – teknik penilaian dimana level input terendah yang signifikan terhadap
pengukuran nilai wajar dapat diobservasi, baik secara langsung maupun tidak langsung;
Level 3 – teknik penilaian dimana level input terendah yang signifikan terhadap
pengukuran nilai wajar tidak dapat diobservasi.
Untuk aset dan liabilitas yang diukur pada nilai wajar secara berulang dalam laporan
keuangan, maka Perusahaan menentukan apakah telah terjadi transfer di antara level hirarki
dengan menilai kembali pengkategorian level nilai wajar pada setiap akhir periode pelaporan.
g. Giro Wajib Minimum (GWM)
Perusahaan wajib memenuhi ketentuan Peraturan Bank Indonesia mengenai Giro Wajib
Minimum Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan Mata Uang Asing, dengan
perubahan terakhir melalui PBI No. 17/11/PBI/2015. Berdasarkan peraturan tersebut, GWM
terdiri dari GWM Rupiah dan GWM mata uang asing. GWM Rupiah terdiri dari GWM Utama,
GWM Sekunder dan GWM Loan to Funding Ratio (LFR).
GWM Utama adalah simpanan minimum yang wajib dipelihara oleh bank dalam bentuk saldo
rekening giro pada BI yang besarnya ditetapkan oleh BI sebesar persentase tertentu dari
dana pihak ketiga.
GWM Sekunder adalah cadangan minimum yang wajib dipelihara oleh bank dalam bentuk
Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Surat Utang Negara (SUN) dan/atau Excess Reserve, yang
besarnya ditetapkan BI sebesar persentase tertentu.
GWM LFR adalah simpanan minimum yang wajib dipelihara oleh bank dalam bentuk saldo
rekening giro pada Bank Indonesia sebesar persentase dari DPK yang dihitung berdasarkan
selisih LFR yang dimiliki oleh bank dan target LFR yang wajib dipenuhi oleh bank.
GWM yang wajib dibentuk adalah sebagai berikut:
Rupiah
GWM Primer
Konvensional
Syariah
GWM Sekunder
Konvensional
GWM LFR
Mata uang asing
Konvensional
Syariah
- 20 -
2015
%
2014
%
7,50
5,00
8,00
5,00
4,00
0,47
4,00
0,64
8,00
1,00
8,00
1,00
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
h. Penempatan pada Bank Lain dan Bank Indonesia
Penempatan pada bank lain merupakan penanaman dana dalam bentuk call money, deposit
on call, deposit facility, term deposit dan negotiable certificate of deposit.
Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia dinyatakan sebesar biaya perolehan
diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi cadangan kerugian
penurunan nilai. Penempatan pada bank lain dikategorikan sebagai aset keuangan dalam
kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang, sedangkan penempatan pada Bank
Indonesia dalam bentuk deposit facility dan term deposit dikategorikan sebagai aset
keuangan dalam kelompok investasi dimiliki hingga jatuh tempo (Catatan 2e).
i.
Efek-efek
Efek-efek Selain Sukuk
Efek-efek yang dimiliki terdiri dari Sertifikat Bank Indonesia, Sertifikat Deposito Bank
Indonesia, obligasi, Reksadana, surat utang jangka menengah, tagihan wesel ekspor, dan
efek-efek pasar uang dan pasar modal lainnya.
Obligasi terdiri dari Obligasi Pemerintah dan Obligasi Korporasi yang dibeli dari pasar.
Efek-efek diklasifikasikan sebagai aset keuangan dalam kelompok diperdagangkan, pinjaman
yang diberikan dan piutang, tersedia untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo
(Catatan 2e).
Investasi Sukuk
Investasi sukuk yang diukur pada biaya perolehan pada awalnya diakui sebesar biaya
perolehan, termasuk biaya transaksi. Selisih antara biaya perolehan dan nilai nominal
diamortisasi secara garis lurus selama jangka waktu sukuk dan diakui dalam laba rugi. Rugi
penurunan nilai diakui dalam laba rugi apabila jumlah terpulihkan lebih kecil daripada jumlah
tercatat.
Investasi sukuk yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi pada awalnya diakui sebesar
biaya perolehan, tidak termasuk biaya transaksi. Setelah pengakuan awal, selisih antara nilai
wajar dan jumlah tercatat diakui dalam laba rugi.
Investasi sukuk yang diukur pada nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain pada
awalnya diakui sebesar biaya perolehan, termasuk biaya transaksi. Setelah pengakuan awal,
selisih antara biaya perolehan dan nilai nominal diamortisasi secara garis lurus selama jangka
waktu sukuk dan diakui dalam laba rugi. Keuntungan atau kerugian dari perubahan nilai wajar
diakui dalam penghasilan komprehensif lain. Ketika investasi sukuk dihentikan
pengakuannya, akumulasi keuntungan atau kerugian yang sebelumnya diakui dalam
penghasilan komprehensif lain direklasifikasi ke laba rugi sebagai penyesuaian reklasifikasi.
Rugi penurunan nilai diakui dalam laba rugi apabila jumlah terpulihkan lebih kecil daripada
jumlah tercatat, setelah memperhitungkan saldo dalam penghasilan komprehensif lain.
j.
Kredit yang diberikan
Kredit yang diberikan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat disetarakan dengan
kas, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam dengan debitur yang
mewajibkan debitur untuk melunasi utang berikut bunganya setelah jangka waktu tertentu.
Kredit yang diberikan diklasifikasikan sebagai aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang
diberikan dan piutang (Catatan 2e).
- 21 -
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Termasuk dalam kredit yang diberikan adalah pembiayaan syariah yang terdiri dari piutang
murabahah dan pembiayaan mudharabah. Murabahah adalah akad jual beli barang dengan
harga jual sebesar biaya perolehan ditambah keuntungan (marjin) yang disepakati dan
penjual harus mengungkapan biaya perolehan barang tersebut kepada pembeli. Mudharabah
adalah akad kerjasama usaha antara bank sebagai pemilik dana (shahibul maal) dan
nasabah selaku pengelola dana (mudharib), menjalankan usaha dengan penentuan awal
keuntungan dan kerugian (nisbah).
Pembiayaan syariah disajikan sebesar jumlah pembiayaan dikurangi dengan cadangan
kerugian penurunan nilai dengan jumlah minimum berdasarkan Peraturan Bank Indonesia
yang berlaku, dengan perubahan terakhir berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan
(POJK) No. 16/POJK.03/2014 tanggal 18 November 2014 dan Surat Edaran OJK
No. 8/SEOJK.03/2015 tanggal 10 Maret 2015 tentang Penilaian Kualitas Aset Bank Umum
Syariah dan Unit Usaha Syariah.
Pembiayaan syariah dengan akad murabahah disajikan sebesar jumlah pembiayaan
dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sesuai dengan PSAK No. 102 (2013)
menggantikan PSAK No. 102 (2007).
Ketika kredit yang diberikan tidak tertagih, kredit tersebut dihapus buku dengan menjurnal
balik cadangan kerugian penurunan nilai. Kredit yang diberikan tersebut dapat dihapus buku
setelah semua prosedur yang diperlukan telah dilakukan dan jumlah kerugian telah
ditentukan.
Kriteria debitur yang dapat dihapusbukukan meliputi:
1. Fasilitas kredit telah mengalami penurunan nilai;
2. Fasilitas kredit telah dibentuk cadangan kerugian penurunan nilai sebesar 100% dari
pokok kredit;
3. Telah dilakukan berbagai upaya penagihan dan pemulihan, namun tidak berhasil;
4. Usaha debitur sudah tidak mempunyai prospek atau kinerja debitur buruk atau tidak ada
kemampuan membayar;
5. Hapus buku dilakukan terhadap seluruh kewajiban kreditnya, termasuk yang berasal dari
fasilitas non cash loan sehingga penghapusbukuan tidak boleh dilakukan pada sebagian
kewajiban kreditnya (partial write-off); dan
Apabila aset yang dijaminkan diambil alih, maka Perusahaan akan menjurnal balik cadangan
kerugian penurunan nilai dan mengakui agunan yang diambil alih yang diukur pada nilai yang
lebih rendah antara nilai tercatat dan nilai wajar setelah dikurangi biaya untuk menjual.
Ketika terjadi penerimaan kembali kredit yang dihapus buku, Perusahaan mencatat
penerimaan kembali tersebut dengan mengkreditkan pemulihan kerugian penurunan nilai
aset keuangan (apabila penerimaan kembali terjadi pada periode berjalan), saldo laba
(apabila penerimaan kembali terjadi setelah tanggal laporan posisi keuangan), dan
pendapatan operasional selain bunga (apabila penerimaan kembali terjadi setelah tanggal
laporan posisi keuangan, namun merupakan peristiwa kemudian penyesuai).
Restrukturisasi kredit meliputi modifikasi persyaratan kredit, konversi kredit menjadi saham
atau instrumen keuangan lainnya dan/atau kombinasi dari keduanya.
- 22 -
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Dalam restrukturisasi kredit yang mengkonversi kredit menjadi saham, Perusahaan
memperoleh penyertaan modal sementara. Dengan mengacu pada PBI No. 15/11/PBI/2013
tentang Prinsip Kehati-hatian dalam Kegiatan Penyertaan Modal, pelepasan atau divestasi
atas penyertaan modal sementara wajib dilakukan apabila penyertaan modal sementara telah
melebihi jangka waktu paling lama 5 (lima) tahun atau perusahaan tempat penyertaan modal
sementara telah memperoleh laba kumulatif.
Kredit yang direstrukturisasi disajikan sebesar nilai yang lebih rendah antara nilai tercatat
kredit pada tanggal restrukturisasi atau nilai tunai penerimaan kas masa depan setelah
restrukturisasi. Kerugian akibat selisih antara nilai tercatat kredit pada tanggal restrukturisasi
dengan nilai tunai penerimaan kas masa depan setelah restrukturisasi diakui sebagai
laba/rugi. Setelah restrukturisasi, semua penerimaan kas masa depan yang ditetapkan dalam
persyaratan baru dicatat sebagai pengembalian pokok kredit yang diberikan dan pendapatan
bunga sesuai dengan syarat-syarat restrukturisasi.
k. Tagihan dan Liabilitas Akseptasi
Tagihan akseptasi
(Catatan 2e).
diklasifikasikan
sebagai
pinjaman
yang
diberikan
dan
piutang
Liabilitas akseptasi diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya
perolehan diamortisasi (Catatan 2e).
l.
Efek yang Dibeli dengan Janji Jual Kembali dan Efek yang Dijual dengan Janji Beli
Kembali
Efek yang Dibeli dengan Janji Jual Kembali (Reverse Repo)
Efek yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo) disajikan sebagai tagihan sebesar
harga jual kembali yang disepakati dikurangi dengan selisih antara harga beli dan harga jual
kembali yang disepakati (pendapatan bunga yang ditangguhkan) dan cadangan kerugian
penurunan nilai. Selisih antara harga beli dan harga jual kembali yang disepakati tersebut
diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif sebagai pendapatan bunga selama
jangka waktu sejak efek itu dibeli hingga saat dijual kembali.
Efek yang dibeli dengan janji jual kembali diklasifikasikan sebagai aset keuangan dalam
kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang (Catatan 2e).
Efek yang Dijual dengan Janji Beli Kembali (Repo)
Efek yang dijual dengan janji beli kembali (repo) diakui sebagai liabilitas sebesar harga
pembelian kembali yang disepakati dengan nasabah dikurangi beban bunga yang belum
diamortisasi. Selisih antara harga jual dan harga beli kembali diperlakukan sebagai bunga
dibayar dimuka dan diakui sebagai beban bunga sesuai dengan jangka waktu sejak efek
dijual hingga dibeli kembali. Efek yang dijual tetap dicatat sebagai aset dalam laporan posisi
keuangan kerena kepemilikan efek tetap berada pada pihak Perusahaan sebagai penjual.
Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan dalam
kelompok liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi
(Catatan 2e).
- 23 -
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
m. Kontrak Jaminan Keuangan dan Tagihan Komitmen Lainnya
Kontrak jaminan keuangan adalah kontrak yang mengharuskan penerbit untuk melakukan
pembayaran kepada pemegang kontrak atas kerugian yang terjadi karena debitur tertentu
gagal untuk melakukan pembayaran pada saat jatuh tempo, sesuai dengan ketentuan dari
instrumen utang. Jaminan keuangan tersebut diberikan kepada bank, lembaga keuangan dan
badan-badan lainnya atas nama debitur untuk menjamin kredit, fasilitas-fasilitas perbankan
lainnya dan penyediaan dana yang belum ditarik.
Pengakuan awal jaminan keuangan dalam laporan keuangan adalah sebesar nilai wajar pada
saat jaminan diberikan. Nilai wajar jaminan keuangan pada saat berlakunya transaksi pada
umumnya sama dengan premi yang diterima karena diberikan dengan syarat dan kondisi
normal dan nilai wajar awal diamortisasi sepanjang umur jaminan keuangan.
Setelah pengakuan awal kontrak, jaminan keuangan dicatat pada nilai yang lebih tinggi
antara biaya perolehan diamortisasi dengan nilai kini pembayaran yang diharapkan akan
terjadi (ketika pembayaran atas jaminan menjadi besar kemungkinan terjadinya), dan
selisihnya dibebankan sebagai beban operasional lainnya dalam laba rugi.
Cadangan kerugian penurunan nilai atas kontrak jaminan keuangan dan tagihan komitmen
lainnya yang memiliki risiko kredit dihitung berdasarkan kerugian historis.
n. Aset Tetap
Pemilikan Langsung
Aset tetap, kecuali tanah dan bangunan, dinyatakan berdasarkan biaya perolehan, tetapi
tidak termasuk biaya perawatan sehari-hari, dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi
rugi penurunan nilai, jika ada.
Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan, dan efektif sejak
1 November 2015, dinyatakan berdasarkan nilai revaluasian dikurangi akumulasi rugi
penurunan nilai, jika ada.
Bangunan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan, dan
efektif sejak 1 November 2015, bangunan dinyatakan berdasarkan nilai revaluasian dikurangi
akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada.
Nilai revaluasian tanah dan bangunan ditentukan oleh penilai independen pada tahun 2015.
Pada saat model revaluasi diterapkan, akumulasi penyusutan bangunan pada tanggal
revaluasi dieliminasi terhadap biaya perolehan dan nilai tercatat neto setelah dieliminasi
disajikan kembali sebesar jumlah revaluasian. Kenaikan nilai akibat revaluasi dikreditkan ke
akun “Surplus revaluasi aset tetap” sebagai “Komponen ekuitas lainnya” di bagian ekuitas
pada laporan posisi keuangan dan laporan perubahan ekuitas. Penurunan nilai yang
menghapuskan kenaikan nilai sebelumnya atas aset yang sama diakui dalam penghasilan
komprehensif lain, sedangkan penurunan nilai lainnya langsung dibebankan ke laba rugi.
Surplus revaluasi aset tetap akan dipindahkan dari “Komponen ekuitas lainnya” ke “Saldo
laba” pada saat aset dihentikan penggunaannya.
Revaluasi akan dilakukan dengan keteraturan yang cukup reguler, yaitu setiap 5 tahun sekali,
untuk memastikan bahwa jumlah tercatat tidak berbeda secara material dengan jumlah yang
ditentukan dengan menggunakan nilai wajar pada akhir periode pelaporan.
- 24 -
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Biaya perolehan awal aset tetap meliputi harga perolehan, termasuk bea impor
dan pajak pembelian yang tidak boleh dikreditkan dan biaya-biaya yang dapat diatribusikan
secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan sesuai dengan
tujuan penggunaan yang ditetapkan.
Biaya pengurusan legal hak atas tanah ketika tanah diperoleh pertama kali diakui sebagai
bagian dari biaya perolehan tanah, dan biaya ini tidak disusutkan. Biaya pengurusan
perpanjangan atau pembaruan legal hak atas tanah diakui sebagai aset takberwujud dan
diamortisasi sepanjang umur hukum hak atas tanah.
Beban-beban yang timbul setelah aset tetap digunakan, seperti beban perbaikan dan
pemeliharaan, dibebankan ke laba rugi pada saat terjadinya. Apabila beban-beban tersebut
menimbulkan peningkatan manfaat ekonomis di masa datang dari penggunaan aset tetap
tersebut yang dapat melebihi kinerja normalnya, maka beban-beban tersebut dikapitalisasi
sebagai tambahan biaya perolehan aset tetap.
Penyusutan dihitung berdasarkan metode garis lurus (straight-line method) selama masa
manfaat aset tetap sebagai berikut:
Bangunan
Inventaris kantor
Kendaraan bermotor
Tahun
Persentase
20
10
4
5%
10%
25%
Sisa estimasi masa manfaat bangunan yang dicatat dengan modal revaluasi efektif sejak
1 November 2015 digunakan sebagai dasar perhitungan penyusutan nilai tercatat bangunan
setelah direvaluasi.
Nilai tercatat aset tetap ditelaah kembali dan dilakukan penurunan nilai apabila terdapat
peristiwa atau perubahan kondisi tertentu yang mengindikasikan nilai tercatat tersebut tidak
dapat dipulihkan sepenuhnya.
Dalam setiap inspeksi yang signifikan, biaya inspeksi diakui dalam jumlah tercatat aset tetap
sebagai suatu penggantian apabila memenuhi kriteria pengakuan. Biaya inspeksi signifikan
yang dikapitalisasi tersebut diamortisasi selama periode sampai dengan saat inspeksi
signifikan berikutnya.
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau tidak ada
manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya.
Keuntungan atau kerugian yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap diakui dalam
laba rugi pada tahun terjadinya penghentian pengakuan.
Nilai residu, umur manfaat, serta metode penyusutan ditelaah setiap akhir tahun dan
dilakukan penyesuaian apabila hasil telaah berbeda dengan estimasi sebelumnya.
o. Aset Ijarah
Aset ijarah, yakni kendaraan bermotor, mesin, alat berat dan piranti lunak, disusutkan atau
diamortisasi sesuai dengan jangka waktu sewa atau umur ekonomis aset, mana yang lebih
pendek, dimana pada akhir masa akad, aset tersebut akan dihibahkan ke penyewa.
Untuk akad ijarah muntahiyah bitamlik (sewa pembiayaan), apabila pada saat perpindahan
kepemilikan aset ijarah dari pemilik kepada penyewa dilakukan dengan cara hibah, maka
jumlah tercatat aset ijarah diakui sebagai beban.
- 25 -
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Pendapatan sewa selama masa akad diakui pada saat manfaat atas aset telah diserahkan
kepada penyewa.
Pendapatan ijarah disajikan secara neto setelah dikurangi beban yang terkait
yakni penyusutan dan pemeliharaan serta perbaikan. Pendapatan ijarah neto disajikan
sebagai bagian dari “pendapatan bunga dan bagi hasil” dalam laba rugi.
p. Agunan yang Diambil Alih
Agunan kredit yang diberikan, berupa tanah dan aset lainnya, yang telah diambil alih oleh
Perusahaan disajikan dalam perkiraan “Aset lain-lain”.
Agunan yang diambil alih dicatat pada nilai yang lebih rendah antara nilai tercatat dan nilai
wajar setelah dikurangi biaya untuk menjual. Selisih antara nilai agunan yang diambil alih
dengan sisa pokok pinjaman yang diberikan, jika ada, dibebankan ke laba rugi periode
berjalan.
Selisih antara nilai agunan yang telah diambil alih dan hasil penjualannya diakui sebagai
keuntungan atau kerugian pada saat penjualan agunan.
Biaya-biaya yang berkaitan dengan pemeliharaan dan perbaikan agunan yang diambil alih
dibebankan ke laba rugi pada saat terjadinya.
Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, maka nilai tercatatnya dikurangi untuk
mengakui penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laba rugi.
Manajemen melakukan evaluasi secara berkala atas nilai agunan yang diambil alih. Bila
terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, maka nilai tercatatnya dikurangi untuk
mengakui penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laba rugi.
q. Transaksi Sewa
Penentuan apakah suatu kontrak merupakan, atau mengandung unsur sewa adalah
berdasarkan substansi kontrak pada tanggal awal sewa, yakni apakah pemenuhan syarat
kontrak tergantung pada penggunaan aset tertentu dan kontrak tersebut berisi hak untuk
menggunakan aset tersebut.
Perlakuan Akuntansi sebagai Lessee
Sewa pembiayaan, yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang
terkait dengan kepemilikan suatu aset kepada Perusahaan, dikapitalisasi pada awal sewa
sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika
nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa dipisahkan antara bagian yang
merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan liabilitas sehingga
menghasilkan suatu suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas. Beban keuangan
dibebankan ke laba rugi tahun berjalan.
Aset sewaan disusutkan sepanjang estimasi umur manfaatnya. Apabila tidak terdapat
keyakinan memadai bahwa Perusahaan akan memperoleh hak kepemilikan atas aset
tersebut pada akhir masa sewa, maka aset sewaan disusutkan sepanjang estimasi umur
manfaat aset atau masa sewa, mana yang lebih pendek. Pembayaran sewa dalam sewa
operasi diakui sebagai beban dalam laba rugi dengan dasar garis lurus (straight-line basis)
selama masa sewa.
- 26 -
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Perlakuan Akuntansi sebagai Lessor
Sewa Operasi
Sewa dimana Perusahaan tetap mempertahankan secara substansial seluruh risiko dan
manfaat yang terkait dengan kepemilikan suatu aset diklasifikasikan sebagai sewa operasi.
Biaya langsung awal yang dapat diatribusikan secara langsung dengan negosiasi dan
pengaturan sewa operasi ditambahkan ke nilai tercatat aset sewaan dan diakui ke laba rugi
tahun berjalan selama masa sewa sesuai dengan dasar pengakuan pendapatan sewa.
r.
Biaya Dibayar Dimuka
Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan
menggunakan metode garis lurus.
s. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan
Pada setiap akhir periode pelaporan, Perusahaan menelaah apakah terdapat indikasi suatu
aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat uji periode
penurunan nilai aset perlu dilakukan, maka Perusahaan membuat estimasi jumlah terpulihkan
aset tersebut.
Jika nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai terpulihkannya, maka aset tersebut
dinyatakan mengalami penurunan nilai dan rugi penurunan nilai diakui dalam laba rugi.
Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan bersih didiskontokan ke nilai
kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang mencerminkan penilaian
pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset.
Penelaahan dilakukan pada akhir setiap periode pelaporan untuk mengetahui apakah
terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai aset yang telah diakui dalam periode
sebelumnya mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi dimaksud
ditemukan, maka Perusahaan mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Kerugian
penurunan nilai yang diakui dalam periode sebelumnya akan dipulihkan apabila nilai tercatat
aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun nilai tercatat, neto setelah penyusutan,
seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada periodeperiode sebelumnya. Setelah pemulihan tersebut, penyusutan aset tersebut disesuaikan di
periode mendatang untuk mengalokasikan nilai tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai
sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya.
t.
Liabilitas Segera
Liabilitas segera adalah liabilitas Perusahaan kepada pihak lain yang sifatnya wajib segera
dibayarkan sesuai perjanjian yang ditetapkan sebelumnya.
Liabilitas segera disajikan sebesar biaya perolehan yang diamortisasi (Catatan 2e).
u. Simpanan dan Simpanan dari Bank Lain
Simpanan dan simpanan dari bank lain diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang
diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif
(Catatan 2e).
Simpanan merupakan liabilitas kepada nasabah dalam bentuk giro, tabungan dan deposito
berjangka.
- 27 -
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Giro merupakan simpanan nasabah yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran, yang
penarikannya dapat dilakukan setiap saat melalui cek atau dengan cara pemindahbukuan
dengan bilyet giro atau sarana perintah pembayaran lainnya.
Tabungan merupakan simpanan nasabah yang penarikannya hanya dapat dilakukan sesuai
dengan syarat tertentu yang disepakati pada saat pembukaan rekening tabungan. Penarikan
atas tabungan tidak dapat dilakukan dengan menggunakan cek atau instrumen sejenis, tetapi
menggunakan formulir penarikan tersendiri yang hanya berlaku di bank yang bersangkutan
dan/atau menggunakan kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM).
Deposito berjangka merupakan simpanan nasabah yang penarikannya hanya
dapat dilakukan pada saat jatuh tempo sesuai dengan jangka waktu yang disepakati dengan
nasabah pada saat penempatannya, dimana nasabah akan dikenakan penalti apabila
melakukan penarikan sebelum tanggal jatuh temponya.
Simpanan termasuk simpanan syariah dan investasi tidak terikat yang terdiri dari:
 Tabungan dan giro wadiah merupakan titipan dana dalam bentuk tabungan dan giro
dimana pemilik dana mendapatkan pendapatan bonus.
 Investasi tidak terikat dalam bentuk giro, tabungan dan deposito berjangka mudharabah
merupakan simpanan dana pelanggan yang memberikan pemilik dana imbalan bagi hasil
dari pendapatan unit syariah atas penggunaan dana tersebut sesuai dengan nisbah yang
ditetapkan dan disetujui sebelumnya.
Simpanan dari bank lain merupakan liabilitas kepada bank lain dalam bentuk giro, call money
kurang dari atau 90 hari, dan deposito berjangka dengan periode jatuh tempo menurut
perjanjian masing-masing.
v. Biaya Emisi Saham
Biaya emisi saham dikurangkan dari bagian tambahan modal disetor yang timbul dari
penerbitan saham dan tidak diamortisasi.
w. Pengakuan Pendapatan dan Beban Bunga, serta Pendapatan dan Beban Bagi Hasil
Syariah
Pendapatan dan Beban Bunga
Pendapatan dan beban bunga untuk semua instrumen keuangan diakui dalam laba rugi
secara akrual dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Pendapatan dan Beban Bagi Hasil Syariah
Pendapatan syariah terdiri dari keuntungan murabahah, pendapatan ijarah muntahiyah
bittamlik (sewa), dan bagi hasil pembiayaan mudharabah.
Keuntungan murabahah dan pendapatan ijarah muntahiyah bittamlik diakui selama periode
akad berdasarkan konsep akrual. Pendapatan bagi hasil pembiayaan mudharabah diakui
pada saat diterima atau dalam periode terjadinya hak bagi hasil sesuai porsi bagi hasil
(nisbah) yang disepakati.
Beban berdasarkan prinsip syariah terdiri dari beban bagi hasil mudharabah, beban bonus
wadiah dan beban bagi hasil Sertifikat Investasi Mudharabah Antar Bank Syariah.
- 28 -
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
x. Pengakuan Pendapatan dan Beban Provisi dan Komisi
Provisi dan Komisi Terkait Perolehan Instrumen Keuangan
Pendapatan dan beban provisi dan komisi yang terkait dengan perolehan instrumen
keuangan dalam kategori dimiliki hingga jatuh tempo, pinjaman diberikan dan piutang, serta
tersedia untuk dijual, atau terkait jangka waktu tertentu yang jumlahnya signifikan,
dicatat sebagai bagian dari nilai wajar aset atau liabilitas keuangan dan diamortisasi sesuai
dengan jangka waktunya dengan menggunakan suku bunga efektif.
Provisi dan Komisi Lainnya
Provisi dan komisi lainnya yang tidak terkait dengan kegiatan perolehan instrumen keuangan
dan jangka waktu tertentu yang jumlahnya signifikan, dan diamortisasi menggunakan metode
garis lurus sesuai dengan jangka waktu transaksi yang bersangkutan. Sedangkan,
pendapatan dan beban provisi dan komisi lainnya yang tidak signifikan langsung diakui
sebagai pendapatan atau beban pada saat terjadinya transaksi.
Pendapatan provisi dan komisi lainnya, meliputi pendapatan yang tidak terkait dengan kredit,
seperti jasa banca assurance, pendapatan terkait dengan ekspor impor dan bank garansi,
dan pendapatan yang diakui pada saat jasa diberikan.
y. Pendapatan dan Beban Operasional Lainnya
Pendapatan operasional lainnya diakui pada saat terjadinya.
Beban operasional lainnya diakui pada saat terjadinya dengan menggunakan metode akrual.
z.
Pajak Penghasilan
Pajak Kini
Pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang
dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
Pajak Tangguhan
Pajak tangguhan diakui sebagai liabilitas jika terdapat perbedaan temporer kena pajak yang
timbul dari perbedaan antara dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas dengan jumlah
tercatatnya pada tanggal pelaporan.
Aset pajak tangguhan diakui untuk seluruh perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dan
rugi fiskal yang dapat dikompensasikan. Aset pajak tangguhan diakui dan direviu pada setiap
tanggal pelaporan atau diturunkan jumlah tercatatnya, sepanjang kemungkinan besar laba
kena pajak tersedia untuk pemanfaatan perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dan
rugi fiskal yang dapat dikompensasikan.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diharapkan
berlaku ketika aset dipulihkan atau liabilitas diselesaikan, berdasarkan tarif pajak (atau
peraturan pajak) yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada tanggal
pelaporan.
Aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan saling hapus jika dan hanya jika,
terdapat hak yang dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini
terhadap liabilitas pajak kini dan pajak tangguhan tersebut terkait dengan entitas kena pajak
yang sama dan dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama.
- 29 -
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
aa. Laba per Saham
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih yang dapat diatribusikan
kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada
tahun yang bersangkutan.
Laba per saham dilusian dihitung dengan membagi laba bersih yang dapat diatribusikan
kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar
pada tahun yang bersangkutan yang telah disesuaikan dengan dampak dari semua efek
berpotensi saham biasa yang dilutif.
bb. Imbalan Kerja
Liabilitas imbalan kerja jangka pendek
Imbalan kerja jangka pendek diakui sebesar jumlah yang tak-terdiskonto sebagai liabilitas
pada laporan posisi keuangan setelah dikurangi dengan jumlah yang telah dibayar dan
sebagai beban dalam laba rugi.
Liabilitas imbalan kerja jangka panjang
Liabilitas imbalan kerja jangka panjang merupakan imbalan pasca-kerja manfaat pasti yang
dibentuk tanpa pendanaan khusus dan didasarkan pada masa kerja dan jumlah penghasilan
karyawan pada saat pensiun yang dihitung menggunakan metode Projected Unit Credit.
Pada tanggal 1 Januari 2015, Perusahaan menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2013),
“Imbalan Kerja”, yang mengubah metode pengukuran, penyajian, dan pengungkapan
imbalan kerja manfaat pasti. Kebijakan akuntansi ini mengharuskan Perusahaan untuk
mengakui keuntungan/kerugian aktuarial pada periode dimana keuntungan/kerugian aktuarial
terjadi sebagai penghasilan komprehensif lain yang disajikan sebagai bagian dari saldo laba.
Pengukuran kembali liabilitas imbalan pasti, yang terdiri dari keuntungan/kerugian
aktuarial, diakui segera dalam penghasilan komprehensif lain pada periode terjadinya dan
tidak akan direklasifikasi ke laba rugi, namun menjadi bagian dari saldo laba. Biaya liabilitas
imbalan pasti lainnya terkait dengan program imbalan pasti diakui dalam laba rugi.
Sebelum tanggal 1 Januari 2015, porsi imbalan sehubungan dengan jasa yang telah
diberikan oleh karyawan pada masa lalu dibebankan atau dikreditkan dalam laba rugi
dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) selama rata-rata masa
kerja karyawan hingga imbalan pasca-kerja menjadi hak karyawan (vested). Porsi
imbalan pasca-kerja yang telah menjadi hak karyawan diakui segera sebagai beban dalam
laba rugi tahun berjalan. Akumulasi keuntungan/kerugian aktuarial bersih yang belum
diakui pada akhir periode pelaporan sebelumnya yang melebihi 10% (sepuluh persen)
dari nilai kini liabilitas imbalan pasti pada tanggal tersebut, diakui dalam laba rugi
tahun berjalan dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) selama
rata-rata sisa masa kerja karyawan.
- 30 -
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
cc. Informasi Segmen
Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam
penyusunan dan penyajian laporan keuangan.
Segmen operasi diidentifikasi berdasarkan laporan internal komponen-komponen
Perusahaan yang secara berkala dilaporkan kepada pengambil keputusan operasional dalam
rangka alokasi sumber daya ke dalam segmen dan penilaian kinerja Perusahaan.
dd. Provisi
Provisi diakui jika Perusahaan mempunyai kewajiban kini (hukum maupun konstruktif)
sebagai akibat peristiwa masa lalu, yang memungkinkan Perusahaan harus menyelesaikan
kewajiban tersebut dan estimasi yang andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat
dibuat.
Jumlah yang diakui sebagai provisi adalah hasil estimasi terbaik pengeluaran yang diperlukan
untuk menyelesaikan kewajiban kini pada tanggal pelaporan, dengan mempertimbangkan
risiko dan ketidakpastian terkait kewajiban tersebut.
ee. Peristiwa Setelah Periode Pelaporan
Peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah periode pelaporan yang menyediakan tambahan
informasi mengenai posisi keuangan Perusahaan pada tanggal laporan posisi keuangan
(peristiwa penyesuai), jika ada, telah tercermin dalam laporan keuangan. Peristiwa-peristiwa
yang terjadi setelah periode pelaporan yang tidak memerlukan penyesuaian (peristiwa nonpenyesuai), apabila jumlahnya material, telah diungkapkan dalam laporan keuangan.
3. Penggunaan Estimasi, Pertimbangan dan Asumsi Manajemen
Dalam penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan, seperti yang diungkapkan dalam Catatan 2
pada laporan keuangan, manajemen harus membuat estimasi, pertimbangan, dan asumsi atas
nilai tercatat aset dan liabilitas yang tidak tersedia oleh sumber-sumber lain. Estimasi dan asumsi
tersebut, berdasarkan pengalaman historis dan faktor lain yang dipertimbangkan relevan.
Manajemen berkeyakinan bahwa pengungkapan berikut telah mencakup ikhtisar estimasi,
pertimbangan dan asumsi signifikan yang dibuat oleh manajemen, yang berdampak terhadap
jumlah-jumlah yang dilaporkan serta pengungkapan dalam laporan keuangan.
Pertimbangan
Pertimbangan-pertimbangan berikut dibuat oleh manajemen dalam proses penerapan kebijakan
akuntansi Perusahaan yang memiliki dampak yang paling signifikan terhadap jumlah-jumlah yang
diakui dalam laporan keuangan:
a. Mata Uang Fungsional
Mata uang fungsional Perusahaan adalah mata uang lingkungan ekonomi utama dimana
masing-masing entitas beroperasi. Mata uang tersebut adalah yang paling mempengaruhi
harga jual barang dan jasa, dan mata uang dari negara yang kekuatan persaingan dan
peraturannya sebagian besar menentukan harga jual barang dan jasa entitas, dan
merupakan mata uang yang mana dana dari aktivitas pendanaan dihasilkan.
- 31 -
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
b. Klasifikasi Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan
Perusahaan menentukan klasifikasi aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan
liabilitas keuangan dengan menilai apakah aset dan liabilitas tersebut memenuhi definisi yang
ditetapkan dalam PSAK 55. Aset keuangan dan liabilitas keuangan dicatat sesuai dengan
kebijakan akuntansi Perusahaan sebagaimana diungkapkan dalam Catatan 2.
c.
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan
Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan dipelihara pada jumlah yang menurut
manajemen adalah memadai untuk menutup kemungkinan tidak tertagihnya aset keuangan.
Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Perusahaan secara spesifik menelaah apakah
telah terdapat bukti obyektif bahwa suatu aset keuangan telah mengalami penurunan nilai
(tidak tertagih).
Cadangan yang dibentuk adalah berdasarkan pengalaman penagihan masa lalu dan faktorfaktor lainnya yang mungkin mempengaruhi kolektibilitas, antara lain kemungkinan kesulitan
likuiditas atau kesulitan keuangan yang signifikan yang dialami oleh debitur atau penundaan
pembayaran yang signifikan.
Jika terdapat bukti obyektif penurunan nilai, maka saat dan besaran jumlah yang
dapat ditagih diestimasi berdasarkan pengalaman kerugian masa lalu. Cadangan kerugian
penurunan nilai dibentuk atas akun-akun yang diidentifikasi secara spesifik telah mengalami
penurunan nilai. Akun pinjaman yang diberikan dan piutang dihapusbukukan berdasarkan
keputusan manajemen bahwa aset keuangan tersebut tidak dapat ditagih atau direalisasi
meskipun segala cara dan tindakan telah dilaksanakan. Suatu evaluasi atas piutang, yang
bertujuan untuk mengidentifikasi jumlah cadangan yang harus dibentuk, dilakukan secara
berkala sepanjang tahun. Oleh karena itu, saat dan besaran jumlah cadangan kerugian
penurunan nilai yang tercatat pada setiap periode dapat berbeda tergantung pada
pertimbangan dan estimasi yang digunakan.
Nilai tercatat aset keuangan dalam kategori dimiliki hingga jatuh tempo serta pinjaman
diberikan dan piutang (tidak termasuk akun Syariah) tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
diungkapkan sebagai berikut:
Nilai Tercatat
2015
2014
Aset Keuangan
Dimiliki hingga jatuh tempo
Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia
Efek-efek
Pinjaman diberikan dan piutang
Kas
Giro pada Bank Indonesia
Giro pada bank lain
Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia
Efek-efek
Kredit yang diberikan - bersih
Tagihan akseptasi - bersih
Pendapatan bunga akrual
Aset lain-lain - bersih
1.795.818
1.273.584
1.425.679
1.121.957
487.483
1.755.727
1.010.895
295.637
207.226
15.188.347
296.215
133.841
170.776
370.991
1.486.750
379.910
265.669
170.212
12.519.290
67.836
83.429
40.417
Jumlah
22.615.549
17.932.140
- 32 -
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
d. Komitmen Sewa
Komitmen sewa operasi - Perusahaan sebagai lessee
Perusahaan telah menandatangani sejumlah perjanjian sewa ruangan, kendaraan dan mesin
ATM. Perusahaan menentukan bahwa sewa tersebut adalah sewa operasi karena
Perusahaan tidak menanggung secara signifikan seluruh risiko dan manfaat dari kepemilikan
aset-aset tersebut.
Komitmen sewa operasi - Perusahaan sebagai lessor
Perusahaan telah menandatangani sejumlah perjanjian sewa ruangan.
Perusahaan
menentukan bahwa sewa tersebut adalah sewa operasi karena Perusahaan menanggung
secara signifikan seluruh risiko dan manfaat dari kepemilikan aset-aset tersebut.
e. Cadangan kerugian penurunan nilai investasi tersedia untuk dijual
Perusahaan berpedoman pada PSAK 55 untuk menentukan apakah terjadi penurunan nilai
atas investasi tersedia untuk dijual. Penentuan tersebut mensyaratkan pertimbangan yang
signifikan. Dalam membuat pertimbangan tersebut, Perusahaan mengevaluasi, antara lain,
lamanya dan sejauh mana nilai wajar investasi tersebut berada di bawah biaya perolehannya;
tingkat kesehatan keuangan serta gambaran bisnis jangka pendek dari investee, termasuk
faktor-faktor seperti kinerja industri dan sektor industri, perubahan teknologi serta arus kas
operasi serta pendanaan.
f.
Pajak Penghasilan
Pertimbangan yang signifikan dibutuhkan untuk menentukan jumlah pajak penghasilan.
Terdapat sejumlah transaksi dan perhitungan yang menimbulkan ketidakpastian penentuan
jumlah pajak penghasilan karena interpretasi atas peraturan pajak yang berbeda. Jika hasil
pemeriksaan pajak berbeda dengan jumlah yang sebelumnya telah dibukukan, maka selisih
tersebut akan berdampak terhadap aset dan liabilitas pajak kini dan tangguhan dalam periode
dimana hasil pemeriksaan tersebut terjadi.
Estimasi dan Asumsi
Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber utama lain dalam mengestimasi
ketidakpastian pada tanggal pelaporan yang mempunyai risiko signifikan yang dapat
menyebabkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam periode
berikutnya diungkapkan di bawah ini. Perusahaan mendasarkan asumsi dan estimasi pada
parameter yang tersedia saat laporan keuangan disusun. Kondisi yang ada dan asumsi mengenai
perkembangan masa depan dapat berubah karena perubahan situasi pasar yang berada di luar
kendali Perusahaan. Perubahan tersebut tercermin dalam asumsi ketika keadaan tersebut terjadi:
a. Nilai Wajar Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan
Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mensyaratkan pengukuran aset keuangan dan
liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajarnya, dan penyajian ini mengharuskan penggunaan
estimasi. Komponen pengukuran nilai wajar yang signifikan ditentukan berdasarkan buktibukti obyektif yang dapat diverifikasi (seperti nilai tukar, suku bunga), sedangkan saat dan
besaran perubahan nilai wajar dapat menjadi berbeda karena penggunaan metode penilaian
yang berbeda.
Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan diungkapkan pada Catatan 36.
- 33 -
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
b. Revaluasi Aset Tetap
Perusahaan mengukur tanah dan bangunan pada nilai revaluasi, dan perubahan nilai wajar
aset tersebut diakui dalam penghasilan komprehensif lain. Perusahaan memakai jasa penilai
independen untuk menentukan nilai wajar aset tersebut menggunakan posisi tanggal
31 Oktober 2015. Teknik penilaian yang digunakan untuk menentukan nilai wajar tanah dan
bangunan diungkapkan dalam Catatan 13.
c.
Estimasi Masa Manfaat Aset Tetap
Masa manfaat dari masing-masing aset tetap Perusahaan diestimasi berdasarkan jangka
waktu aset tersebut diharapkan tersedia untuk digunakan. Estimasi tersebut didasarkan pada
penilaian kolektif berdasarkan bidang usaha yang sama, evaluasi teknis internal dan
pengalaman dengan aset sejenis. Estimasi masa manfaat setiap aset ditelaah secara berkala
dan diperbarui jika estimasi berbeda dari perkiraan sebelumnya yang disebabkan karena
pemakaian, usang secara teknis atau komersial serta keterbatasan hak atau pembatasan
lainnya terhadap penggunaan aset. Dengan demikian, hasil operasi di masa mendatang
mungkin dapat terpengaruh secara signifikan oleh perubahan dalam jumlah dan waktu
terjadinya biaya karena perubahan yang disebabkan oleh faktor-faktor yang disebutkan di
atas. Penurunan estimasi masa manfaat ekonomis setiap aset tetap akan menyebabkan
kenaikan beban penyusutan dan penurunan nilai tercatat aset tetap.
Tidak terdapat perubahan dalam estimasi masa manfaat aset tetap. Estimasi masa manfaat
aset tetap diungkapkan pada Catatan 2.
Nilai tercatat aset tetap pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 diungkapkan pada
Catatan 12.
d. Imbalan Kerja Jangka Panjang
Penentuan liabilitas imbalan kerja jangka panjang dipengaruhi oleh asumsi tertentu yang
digunakan oleh aktuaris dalam menghitung jumlah tersebut. Asumsi-asumsi tersebut
dijelaskan dalam Catatan 37 dan mencakup, antara lain, tingkat kenaikan gaji, dan tingkat
diskonto yang ditentukan dengan mengacu pada imbal hasil pasar atas bunga obligasi
korporasi berkualitas tinggi dalam mata uang yang sama dengan mata uang pembayaran
imbalan dan memiliki jangka waktu yang mendekati estimasi jangka waktu liabilitas imbalan
kerja jangka panjang tersebut. Hasil aktual yang berbeda dengan asumsi Perusahaan
dibukukan pada penghasilan komprehensif lain dan dengan demikian, berdampak pada
jumlah penghasilan komprehensif lain yang diakui dan liabilitas yang tercatat pada periodeperiode mendatang. Manajemen berkeyakinan bahwa asumsi-asumsi yang digunakan adalah
tepat dan wajar, namun demikian, perbedaan signifikan pada hasil aktual, atau perubahan
signifikan dalam asumsi-asumsi tersebut dapat berdampak signifikan pada jumlah liabilitas
imbalan kerja jangka panjang.
Nilai tercatat liabilitas imbalan kerja jangka panjang diungkapkan pada Catatan 37.
e. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan
Penelaahan atas penurunan nilai dilakukan apabila terdapat indikasi penurunan nilai aset
tertentu. Penentuan nilai wajar aset membutuhkan estimasi arus kas yang diharapkan akan
dihasilkan dari pemakaian berkelanjutan dan pelepasan akhir atas aset tersebut. Perubahan
signifikan dalam asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan nilai wajar dapat
berdampak signifikan pada nilai terpulihkan dan jumlah kerugian penurunan nilai yang terjadi
mungkin berdampak material pada hasil operasi Perusahaan.
- 34 -
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Nilai tercatat aset non-keuangan berupa aset tetap dan aset lain-lain (agunan yang diambill
alih) diungkapkan pada Catatan 12 dan 15.
f.
Aset Pajak Tangguhan
Aset pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer antara nilai tercatat aset dan
liabilitas pada laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak jika kemungkinan besar
jumlah laba kena pajak akan memadai untuk pemanfaatan perbedaan temporer yang diakui.
Estimasi manajemen yang signifikan diperlukan untuk menentukan jumlah aset pajak
tangguhan yang diakui berdasarkan kemungkinan waktu terealisasinya dan jumlah laba kena
pajak pada masa mendatang serta strategi perencanaan pajak masa depan.
Aset pajak tangguhan diungkapkan pada Catatan 31.
4. Giro pada Bank Indonesia
2015
2014
Rupiah
Mata uang asing (Catatan 35)
1.395.984
471.633
1.174.543
359.642
Jumlah
1.867.617
1.534.185
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, termasuk dalam giro pada Bank Indonesia adalah
giro yang didasarkan pada prinsip perbankan syariah sebesar Rp 111.890 dan
Rp 47.435.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Giro Wajib Minimum (GWM) Perusahaan dalam
mata uang Rupiah untuk GWM Utama masing-masing adalah sebesar Rp 1.281.577 dan
Rp 1.078.761 serta untuk GWM Sekunder masing-masing adalah sebesar Rp 625.576 dan
Rp 517.237, sedangkan untuk mata uang asing masing-masing adalah sebesar Rp 470.901 dan
Rp 358.449.
Rasio GWM Perusahaan untuk mata uang Rupiah dan mata uang asing pada tanggal
31 Desember 2015 dan 2014 adalah:
2015
GWM yang telah dibentuk
Rupiah
GWM Primer
Konvensional
Syariah
GWM Sekunder
Konvensional
GWM LFR
Mata uang asing
Konvensional
Syariah
- 35 -
2014
8,23
5,00
8,64
5,08
5,39
0,23
5,63
0,64
8,01
1,00
8,02
1,04
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
5. Giro pada Bank Lain
2015
Pihak ketiga
Rupiah
Standard Chartered Bank
PT Bank Central Asia Tbk
Lain-lain (di bawah Rp 1.000)
Jumlah
Mata uang asing (Catatan 35)
Bank of China, Australia
UBS AG, Singapura
Bank of Amerika, Merrill Lynch, Amerika Serikat
Sumitomo Mitsui Banking Corporation, Jepang
PT Bank Central Asia Tbk
Deutsche Bank Trust Company Americas,
Amerika Serikat
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Deutsche Bank AG, Jerman
United Overseas Bank, Singapura
Bank of China, Indonesia
Wells Fargo Bank, N.A, Inggris
PT Bank ICBC, Indonesia
Bank of China, China
National Australia Bank, Australia
Bank International Ningbo, China
Standard Chartered Bank, Amerika Serikat
Wells Fargo Bank, N.A, Amerika Serikat
Standard Chartered Bank, Hong Kong
Kookmin Bank, Korea Selatan
Barclays Bank PLC, Inggris
Sumitomo Mitsui Banking Corporation, New York
OCBC, Singapura
Lain-lain (di bawah Rp 1.000)
Jumlah mata uang asing
Jumlah
2014
473.266
105.285
161
578.712
97.133
41.246
141
138.520
69.174
62.693
42.663
42.284
41.240
39.577
130
15.009
395
38.655
33.683
26.072
22.297
21.941
18.668
16.386
11.533
6.916
3.559
3.014
2.757
2.356
1.379
1.198
816
130
27
1.397
432.183
26.858
14.077
10.647
17.831
12.151
8.582
20.007
6.367
8.973
1.112
3.242
1.238
96
6.564
7.721
2.158
241.390
1.010.895
379.910
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, kualitas giro pada bank lain dikelompokkan sebagai
Lancar.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, tidak terdapat saldo giro pada bank lain yang diblokir.
Pada tanggal 31 Desember 2015, giro pada bank lain dalam Rupiah mempunyai suku bunga
rata-rata per tahun sebesar 1%. Sedangkan pada tanggal 31 Desember 2014, giro pada bank lain
dalam Rupiah tidak mendapatkan bunga.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, giro pada bank lain dalam mata uang asing
mempunyai suku bunga rata-rata per tahun masing-masing sebesar 0,30% dan 0,33%.
- 36 -
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai atas giro pada bank lain sehingga
tidak diperlukan cadangan kerugian penurunan nilai.
6. Penempatan pada Bank Lain dan Bank Indonesia
Jenis Penempatan
Rupiah
Penempatan pada Bank Indonesia
Deposit facility
Penempatan pada bank lain
Call money
Negotiable Certificate of Deposit
Jumlah
Jangka Waktu
2015
Suku Bunga
Rata-rata per Tahun
%
Pihak
Ketiga
4 hari
5,50
720.880
4 - 14 hari
182 - 276 hari
9,09
8,07
160.000
131.188
1.012.068
4 hari
0,38
964.950
1 - 14 hari
4 - 5 hari
0,02
0,16
2.024
293.613
1.260.587
Mata uang asing (Catatan 35)
Penempatan pada Bank Indonesia
Term deposit
Penempatan pada bank lain
Deposit on call
Call money
Jumlah
Jumlah
2.272.655
Jenis Penempatan
2014
Suku Bunga
Rata-rata per Tahun
%
Pihak
Ketiga
2 hari
5,75
1.384.779
31 hari
14 - 31 hari
7,00
9,00-9,50
20.000
42.900
1.447.679
1-14 hari
1-34 hari
0,03
1,00
Jangka Waktu
Rupiah
Penempatan pada Bank Indonesia
Deposit facility
Penempatan pada bank lain
Call money
Negotiable Certificate of Deposit
Jumlah
Mata uang asing (Catatan 35)
Penempatan pada bank lain
Deposit on call
Call money
Jumlah
Jumlah
1.818
243.851
245.669
1.693.348
Penempatan pada bank lain dalam bentuk call money dan deposit on call dikategorikan sebagai
pinjaman yang diberikan dan piutang, sedangkan penempatan pada bank lain dalam bentuk
negotiable certificate of deposits dan penempatan pada Bank Indonesia dalam bentuk deposit
facility dan term deposit dikategorikan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo.
- 37 -
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Penempatan pada bank lain dalam mata uang Rupiah pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
merupakan penempatan pada:
Nama Bank
2015
2014
Call money
PT Bank BRISyariah
PT Bank CIMB Niaga Syariah
PT Bank Muamalat Indonesia Tbk
PT Bank Ekspor Indonesia
Jumlah
100.000
35.000
25.000
160.000
20.000
20.000
Negotiable certificate of deposits
PT Bank Commonwealth
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank CIMB Niaga Tbk
Jumlah
39.319
38.211
29.650
24.008
131.188
18.821
24.079
42.900
Jumlah
291.188
62.900
Penempatan pada bank lain dalam mata uang asing merupakan penempatan pada:
Nama Bank
2015
US$
Call Money
Wells Fargo Bank, N.A., Amerika Serikat
Standard Charterd Bank, Amerika Serikat
PT Bank Nationalnobu Tbk
PT Bank Capital Indonesia Tbk
Jumlah
Deposito on Call
UBS AG, Singapura
Jumlah
2014
US$
10.700.000
5.599.480
5.000.000
-
7.000.000
9.689.237
3.000.000
21.299.480
19.689.237
146.849
146.822
21.446.329
19.836.059
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, tidak terdapat saldo penempatan pada bank lain dan
Bank Indonesia yang dijaminkan.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, kualitas penempatan pada bank lain dikelompokkan
sebagai Lancar.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, seluruh penempatan pada bank lain adalah
penempatan pada pihak ketiga.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, tidak terdapat penempatan pada bank lain dan Bank
Indonesia yang diblokir.
Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai atas penempatan pada bank lain
sehingga tidak diperlukan cadangan kerugian penurunan nilai.
- 38 -
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Perusahaan tidak memiliki dana yang tidak dapat
dicairkan pada bank bermasalah, bank beku operasi atau likuidasi.
7. Efek-Efek
a. Jenis dan tujuan investasi efek-efek adalah sebagai berikut:
2015
Rupiah
Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi
Obligasi korporasi
Obligasi berkelanjutan I Toyota Astra Financial
Service Tahap III 2015 Seri B
Obligasi berkelanjutan II Summarecon Agung
Tahap I 2015
Obligasi berkelanjutan I Indosat Tahap III 2015
Seri B
Obligasi berkelanjutan I Indosat Tahap III 2015
Seri A
Sukuk Ijarah PLN I 2013
Nilai wajar
2014
150.000
-
90.000
-
50.000
-
15.003
10.302
315.305
10.483
10.483
Reksadana Terproteksi Cipta Terproteksi 3
160.907
-
Obligasi Pemerintah
ORI012
230.506
-
Jumlah diukur pada nilai wajar melalui laba rugi
Tersedia untuk dijual
Obligasi korporasi
Obligasi Wahana Ottomitra Multiartha Tbk IV
Seri B Tahun 2015
Obligasi Pembangunan Perumahan I 2013
Obligasi Bank Victoria IV 2013
Obligasi berkelanjutan II FIF Tahun 2013
Seri B
Obligasi Japfa Comfeed
Indonesia Tbk II 2012
Obligasi CIMB Niaga Seri B Tahap I 2012
Obligasi CIMB Niaga Seri B Tahun 2011
Obligasi Surya Artha Nusantara Finance II
2012 Seri C
Obligasi Astra Sedaya Finance III 2013 Seri B
Obligasi Astra Sedaya Finance XII 2011 Seri D
Nilai wajar
- 39 -
706.718
10.483
74.325
20.000
9.828
17.562
10.000
9.311
-
9.298
4.857
2.880
9.980
-
130.499
10.001
7.814
2.009
57.366
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
2015
Rupiah
Tersedia untuk dijual
Obligasi Pemerintah
FR069
FR070
ORI011
FR053
Nilai wajar
Jumlah tersedia untuk dijual
Dimiliki hingga jatuh tempo
Sertifikat Deposito Bank Indonesia
Sertifikat Bank Indonesia
Bunga diterima dimuka yang
belum diamortisasi
Nilai bersih
Obligasi Pemerintah
FR0028
FR0038
FR0069
FR0031
FR0043
FR0034
IFR006
FR0036
SR006
ORI-10
FR0070
FR0045
SR005
PBS003
FR0040
FR0071
FR0059
FR0062
PBS004
FR0027
SR004
Jumlah
Obligasi korporasi
MTN Mitsubishi UFJ Lease & Finance
Indonesia 2015 Seri A
MTN PT Sarana Multi Infrastruktur
Persero I Tahun 2015
- 40 -
2014
58.309
43.688
20.040
19.495
141.532
272.031
20.284
20.284
77.650
250.000
75.000
175.000
200.000
(7.094)
317.906
(10.392)
364.608
79.637
50.971
49.783
29.777
28.659
21.123
20.473
20.405
20.157
20.134
19.277
17.377
9.943
9.909
9.791
9.626
8.893
7.244
3.676
436.855
79.425
51.282
49.726
29.744
28.524
21.268
20.717
20.491
20.292
20.347
19.219
17.348
9.772
9.900
9.779
9.612
8.841
7.219
3.614
39.900
9.853
486.873
50.000
-
50.000
-
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
2015
Rupiah
Dimiliki hingga jatuh tempo
Obligasi korporasi
Obligasi PT Sumber Alfaria
Trijaya Tbk I 2014
MTN BFI Finance IV 2014 Seri A
Obligasi berkelanjutan II Astra Sedaya
Finance Tahap V Seri B 2015
Obligasi OCBC NISP II 2015 Seri C
Obligasi Ciputra Residence 2014 Seri A
Obligasi I Pupuk Indonesia 2014 Seri A
Obligasi PT Indofood VII 2014
Obligasi PT Adira Finance 2014 Seri A
Obligasi PT Indosat I 2014 Seri A
Obligasi berkelanjutan I PT Indosat
Tahap II 2015 Seri C
MTN I PT Danareksa Tahun 2015
Sukuk Ijarah Berkelanjutan I PT XL Axiata Tbk
Tahap I 2015 Seri C
Obligasi PT Modern Land Realty
Tahap I 2015 Seri A
Obligasi berkelanjutan I ROTI II 2015
MTN Bank Sumitomo Mitsui Indonesia
Obligasi PT Global Mediacom
Obligasi berkelanjutan II BTN Tahap II 2015
Seri A
Obligasi berkelanjutan II FIF Tahap I 2015
Seri A
Obligasi berkelanjutan II FIF Tahap I 2015
Seri B
Obligasi PT Sarana Multi Infrastruktur
(Persero) Seri A 2014
Obligasi PT Sumber Alfaria
Trijaya Tahap II Seri A
Sukuk Ijarah Berkelanjutan I PT XL Axiata Tbk
Tahap I 2015 Seri B
MTN BFI Finance II 2015
MTN BFI Finance II 2014
Obligasi PT Adira Finance 2014 Seri B
Obligasi PT Federal International
Finance 2014 Seri A
MTN Bank ICBC Indonesia MTN Seri A
Sukuk Ijarah PLN V 2010 Seri A
Jumlah
Jumlah dimiliki hingga jatuh tempo
- 41 -
2014
30.000
30.000
30.000
-
24.971
21.984
20.000
20.000
20.000
20.000
20.000
20.000
20.000
20.000
20.000
20.000
20.000
-
20.000
-
20.000
20.000
20.000
19.999
19.999
10.000
-
10.000
-
10.000
-
8.000
8.000
8.000
-
5.000
4.999
30.000
20.000
502.953
10.000
5.000
2.004
205.003
1.257.714
1.056.484
-
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
2015
Rupiah
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Tagihan atas wesel ekspor
Jumlah Rupiah
82.813
2.319.276
2014
1.144.617
Mata uang asing (Catatan 35)
Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi
Republik Indonesia - ROI Loan
Dimiliki hingga jatuh tempo
Republik Indonesia - ROI Loan
Tersedia untuk dijual
Republik Indonesia - ROI Loan
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Tagihan atas wesel ekspor
Jumlah mata uang asing
Jumlah
Cadangan kerugian penurunan nilai
124.413
324.332
2.643.608
(103)
170.212
312.837
1.457.454
(124)
Jumlah - Bersih
2.643.505
1.457.330
13.595
159.133
27.191
142.625
-
Seluruh efek-efek yang dimiliki Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
merupakan efek-efek yang diterbitkan oleh pihak ketiga.
b. Efek-efek dimiliki hingga jatuh tempo adalah sebagai berikut:
2015
Sampai dengan
1 tahun
Berdasarkan jangka waktu
Rupiah
Sertifikat Bank Indonesia
Sertifikat Deposito Bank Indonesia
Obligasi Pemerintah
Obligasi korporasi
Jumlah - Rupiah
Mata uang asing
Republik Indonesia - ROI Loan
70.972
246.934
50.000
367.906
-
Lebih dari
1-5 tahun
100.017
372.953
472.970
Lebih dari
5 tahun
-
-
Jumlah
336.838
80.000
416.838
70.972
246.934
436.855
502.953
1.257.714
159.133
159.133
575.971
1.416.847
156.048
156.048
70.972
246.934
436.855
502.953
1.257.714
Jumlah
367.906
472.970
Berdasarkan jatuh tempo
Rupiah
Sertifikat Bank Indonesia
Sertifikat Deposito Bank Indonesia
Obligasi Pemerintah
Obligasi korporasi
Jumlah - Rupiah
70.972
246.934
30.077
164.999
512.982
250.730
337.954
588.684
77.406
13.914
67.813
159.133
590.388
602.598
223.861
1.416.847
Mata uang asing (Catatan 35)
Republik Indonesia - ROI Loan
Jumlah
- 42 -
-
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
2014
Sampai dengan
1 tahun
Berdasarkan jangka waktu
Rupiah
Sertifikat Bank Indonesia
Sertifikat Deposito Bank Indonesia
Obligasi Pemerintah
Obligasi korporasi
Jumlah - Rupiah
Mata uang asing
Republik Indonesia - ROI Loan
-
109.991
205.003
314.994
364.608
-
Berdasarkan jatuh tempo
Rupiah
Sertifikat Bank Indonesia
Sertifikat Deposito Bank Indonesia
Obligasi Pemerintah
Obligasi korporasi
Jumlah - Rupiah
191.821
172.787
49.752
47.004
461.364
376.882
142.625
142.625
519.507
1.199.109
185.784
185.784
191.821
172.787
486.873
205.003
1.056.484
376.882
314.994
-
251.337
157.999
409.336
Jumlah
191.821
172.787
486.873
205.003
1.056.484
-
364.608
Jumlah
Lebih dari
5 tahun
-
Jumlah
Mata uang asing (Catatan 35)
Republik Indonesia - ROI Loan
c.
191.821
172.787
Lebih dari
1-5 tahun
-
49.192
12.593
80.840
142.625
510.556
421.929
266.624
1.199.109
Suku bunga per tahun efek-efek adalah sebagai berikut:
2015
2014
Rupiah
Sertifikat Bank Indonesia
Obligasi Pemerintah
Obligasi korporasi
Tagihan atas wesel ekspor
6,15 – 7,15
6,00 – 12,80
7,75 – 11,40
8,50 – 9,10
6,85 – 6,92
6,00 – 12,80
7,75 – 11,40
-
Mata uang asing
Republik Indonesia - ROI Loan
Tagihan atas wesel ekspor
3,30 – 6,875
0,04 – 2,40
3,30 – 7,25
1,21 – 2,75
d. Nilai wajar dari obligasi (termasuk obligasi Pemerintah) yang dimiliki hingga jatuh tempo pada
tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah masing-masing sebesar Rp 1.121.692 dan
Rp 889.312.
- 43 -
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
e. Rincian peringkat obligasi korporasi dari PT Pemeringkat Efek Indonesia
(PT Pefindo) dan Moody’s dan Fitch Rating, pihak ketiga, seperti yang dilaporkan oleh Bursa
Efek Indonesia adalah sebagai berikut:
PT Astra Sedaya Finance
PT Astra Financial Service
PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Bank OCBC NISP Tbk
PT Bank Sumitomo Mitsui
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk
PT Bank Victoria Tbk
PT BFI Finance Indonesia Tbk
PT Ciputra Residence Tbk
PT Danareksa
PT Federal International Finance
PT Global Mediacom Tbk
PT Indofood Tbk
PT Indosat Tbk
PT Japfa Comfeed Tbk
PT Mitsubishi UFJ Lease & Finance
PT Modernland Realty Tbk
PT Nippon Indosari Corpindo Tbk
PT Pembangunan Perumahan
PT Pupuk Indonesia
PT Sarana Multi Infrastruktur
PT Summarecon Agung Tbk
PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk
Syariah Ijarah PT Perusahaan Listrik Negara
PT XL Axiata
PT Bank ICBC Indonesia
PT Surya Artha Nusantara Finance
PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk
f.
2015
2014
idAAA
idAA+
idAAA
idAAA
idAAA
idAA
idAidAAidA
idAAA
idA+
idAA+
id AAA
idA
idAAA
idA
idAAidA
AAA
idAA+
idA+
AAidAAA(sy)
idAA-
idAAA
idAA (idn)
A (idn)
idAAA
idA+
idAA+
id AAA
idA+
idA
AAA (idn)
idAA+
AA- (idn)
idAAA(sy)
F1+ (idn)
idAAidAAA
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, efek-efek diklasifikasikan dalam kelompok
Lancar.
g. Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai efek-efek adalah sebagai berikut:
Rupiah
2015
Mata Uang
Asing
Jumlah
Rupiah
2014
Mata Uang
Asing
Jumlah
Saldo awal tahun
Pencadangan (pemulihan)
tahun berjalan
124
-
124
248
-
248
(21)
-
(21)
(124)
-
(124)
Saldo akhir tahun
103
-
103
124
-
124
- 44 -
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai efek-efek pada
tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian
yang akan timbul akibat tidak tertagihnya efek-efek.
h. Tidak terdapat penghapusan efek-efek selama tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2015
dan 2014.
8. Kredit yang Diberikan
a. Jenis Kredit
2015
Pihak berelasi (Catatan 33)
Rupiah
Piutang syariah - murabahah
Pinjaman konsumsi
Pinjaman karyawan
Pinjaman cicilan
Pinjaman rekening koran
Pinjaman tetap
Jumlah
2.595
2.112
1.195
988
698
7.588
2.498
1.032
1.513
504
1.096
100.000
106.643
234.345
241.933
712.137
818.780
4.201.632
4.023.992
3.386.754
1.449.205
758.858
702.175
624.256
409.265
47.588
32
15.603.757
3.135.231
2.528.943
3.071.647
780.549
796.872
682.894
164.115
428.988
41.431
11.630.670
-
Mata uang asing (Catatan 35)
Pinjaman tetap
Jumlah - pihak berelasi
Pihak ketiga
Rupiah
Pinjaman cicilan
Pinjaman tetap
Pinjaman konsumsi
Pembiayaan mudharabah
Pinjaman anjak piutang
Piutang syariah - murabahah
Pinjaman rekening koran
Pinjaman investasi
Pinjaman karyawan
Piutang syariah - Qardh
Jumlah
- 45 -
2014
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
2015
Pihak ketiga
Mata uang asing (Catatan 35)
Pinjaman tetap
Pinjaman cicilan
Pembiayaan mudharabah
Piutang syariah - murabahah
Pinjaman Anjak Piutang
Jumlah
2014
1.139.495
516.315
4.677
393
1.660.880
1.239.118
346.380
260.085
1.705
1.697
1.848.985
Jumlah - pihak ketiga
17.264.637
13.479.655
Jumlah
17.506.570
14.298.435
(178.808)
(75.078)
17.327.762
14.223.357
Cadangan kerugian penurunan nilai
Jumlah - bersih
b. Sektor Ekonomi
2015
Rupiah
Perdagangan besar dan eceran
Rumah tangga
Perantara keuangan
Real estat, usaha persewaan, dan jasa perusahaan
Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan
perorangan lainnya
Pertanian, perburuan dan kehutanan
Transportasi, pergudangan, dan komunikasi
Konstruksi
Industri pengolahan
Pertambangan dan penggalian
Listrik, gas dan air
Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum
Perikanan
Jasa kesehatan dan kegiatan sosial
Jasa perorangan yang melayani rumah tangga
Jasa pendidikan
Lain-lain
Jumlah
- 46 -
2014
3.945.143
3.664.899
2.104.081
1.421.067
3.077.807
3.301.612
1.535.804
720.787
986.594
748.270
730.935
565.998
357.759
245.972
241.700
132.783
20.685
16.778
10.025
2.202
416.454
15.611.345
552.437
602.949
381.876
485.484
691.258
260.579
3
77.469
15.264
813
229
43
32.899
11.737.313
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
2015
c.
2014
Mata uang asing (Catatan 35)
Real estat, usaha persewaan, dan
jasa perusahaan
Industri pengolahan
Pertambangan dan penggalian
Konstruksi
Transportasi, pergudangan, dan komunikasi
Perdagangan besar dan eceran
Jasa pendidikan
Perantara keuangan
Pertanian, perburuan dan kehutanan
Lain-lain
Jumlah
Jumlah
Cadangan kerugian penurunan nilai
805.222
606.565
270.991
89.315
63.962
49.923
7.789
1.458
1.895.225
17.506.570
(178.808)
261.790
1.156.056
159.036
350.301
13.623
62.495
18.330
13.846
528
525.117
2.561.122
14.298.435
(75.078)
Jumlah - bersih
17.327.762
14.223.357
Jangka Waktu
Jangka waktu kredit diklasifikasikan berdasarkan periode kredit sebagaimana yang tercantum
dalam perjanjian kredit dan waktu yang tersisa sampai dengan saat jatuh temponya:
Berdasarkan Periode Perjanjian Kredit:
2015
2014
Rupiah
Kurang dari atau sama dengan 1 tahun
Lebih dari 1 - 2 tahun
Lebih dari 2 - 5 tahun
Lebih dari 5 tahun
Jumlah
53.785
7.031.011
5.251.684
3.274.865
15.611.345
1.462.841
3.458.616
4.776.541
2.039.315
11.737.313
Mata uang asing (Catatan 35)
Kurang dari atau sama dengan 1 tahun
Lebih dari 1 - 2 tahun
Lebih dari 2 - 5 tahun
Lebih dari 5 tahun
Jumlah
Jumlah
Cadangan kerugian penurunan nilai
10
1.121.499
421.120
352.596
1.895.225
17.506.570
(178.808)
304.928
1.276.461
819.796
159.937
2.561.122
14.298.435
(75.078)
Jumlah - bersih
17.327.762
14.223.357
- 47 -
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Berdasarkan Sisa Umur Jatuh Tempo:
2015
2014
Rupiah
Kurang dari atau sama dengan 1 tahun
Lebih dari 1 - 2 tahun
Lebih dari 2 - 5 tahun
Lebih dari 5 tahun
Jumlah
1.149.613
8.476.143
4.126.930
1.858.659
15.611.345
5.090.720
1.933.103
3.661.089
1.052.401
11.737.313
Mata uang asing (Catatan 35)
Kurang dari atau sama dengan 1 tahun
Lebih dari 1 - 2 tahun
Lebih dari 2 - 5 tahun
Lebih dari 5 tahun
Jumlah
Jumlah
Cadangan kerugian penurunan nilai
185.980
1.179.516
199.493
330.236
1.895.225
17.506.570
(178.808)
1.508.152
820.693
125.758
106.519
2.561.122
14.298.435
(75.078)
Jumlah - bersih
17.327.762
14.223.357
d. Suku bunga per tahun kredit diberikan adalah sebagai berikut:
Rupiah
Dolar Amerika Serikat
Dolar Singapura
2015
%
2014
%
3,00 - 65,65
2,00 - 12,00
-
6,00 - 57,76
1,65 - 12,00
6,00
e. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, saldo kredit yang diberikan kepada pihak
berelasi masing-masing sebesar Rp 234.370 dan Rp 812.173 dijamin oleh deposito
berjangka (Catatan 17).
f.
Jumlah kredit yang dijamin dengan jaminan tunai pada tanggal 31 Desember 2015 dan
2014 masing-masing sebesar Rp 558.409 dan Rp 1.183.582 (Catatan 17).
g. Saldo kredit channeling pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing adalah
sebesar Rp 3.449.101 dan Rp 3.021.082, dimana sebesar Rp 2.645.417 dan Rp 2.210.212
dari saldo kredit channelling disalurkan melalui pihak berelasi (Catatan 33).
h. Kredit yang diberikan kepada karyawan merupakan kredit untuk membeli kendaraan, rumah
dan keperluan lainnya yang dibebani bunga 0% untuk kredit dibawah 1 tahun dan 6% untuk
kredit antara 1 sampai dengan 10 tahun.
i.
Untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dan 2014, jumlah kredit yang
direstrukturisasi masing-masing sebesar Rp 1.771.143 dan Rp 22.962.
- 48 -
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
j.
Saldo kredit pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 berdasarkan klasifikasi kolektibilitas
yang ditetapkan oleh Bank Indonesia sebagai berikut:
2015
Jenis
Lancar
Dalam
Perhatian
Khusus
Kurang
Lancar
Rupiah
Pihak berelasi (Catatan 33)
Pihak ketiga
Jumlah
7.589
13.154.767
13.162.356
1.889.369
1.889.369
122.201
122.201
Mata uang asing (Catatan 35)
Pihak berelasi (Catatan 33)
Pihak ketiga
Jumlah
234.345
968.994
1.203.339
598.151
598.151
93.735
93.735
14.365.695
2.487.520
215.936
Jumlah
Diragukan
Macet
120.274
120.274
317.145
317.145
-
-
120.274
317.145
Jumlah
7.589
15.603.756
15.611.345
234.345
1.660.880
1.895.225
17.506.570
2014
Lancar
Dalam
Perhatian
Khusus
Rupiah
Pihak berelasi (Catatan 33)
Pihak ketiga
Jumlah
106.636
10.178.318
10.284.954
1.130.168
1.130.168
Mata uang asing (Catatan 35)
Pihak berelasi (Catatan 33)
Pihak ketiga
Jumlah
712.137
1.468.877
2.181.014
299.233
299.233
12.465.968
1.429.401
Jenis
Jumlah
k.
Kurang
Lancar
187.613
187.613
187.613
Diragukan
Macet
18.780
18.780
18.780
Jumlah
7
115.791
115.798
106.643
11.630.670
11.737.313
80.875
80.875
712.137
1.848.985
2.561.122
196.673
14.298.435
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, rincian kredit bermasalah menurut sektor
ekonomi sesuai ketentuan Bank Indonesia adalah sebagai berikut:
2015
Rupiah
Real estate, usaha persewaan, dan jasa perusahaan
Rumah tangga
Perdagangan besar dan eceran
Industri pengolahan
Pertambangan dan penggalian
Konstruksi
Perantara keuangan
Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan
perorangan lainnya
Jasa kesehatan dan kegiatan sosial
Transportasi, pergudangan dan komunikasi
lain-lain
Jumlah
Mata uang asing
Pertambangan dan penggalian
Jumlah
- 49 -
2014
232.342
82.919
65.870
65.499
39.201
36.965
22.544
668
63.148
32.746
46.540
40.541
23.768
4.299
725
2
9.254
559.620
90
813
110.194
3.683
322.191
93.735
80.875
653.355
403.066
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
l.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, tidak terdapat penyediaan dana kepada pihak
berelasi dan pihak ketiga yang melampaui Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK).
m. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, kredit non-performing yang telah dihentikan
pembebanan bunganya masing-masing adalah sebesar Rp 653.355 dan Rp 403.066.
n. Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai kredit adalah sebagai berikut:
Rupiah
Saldo awal
Individual
Kolektif
Pencadangan (pemulihan)
tahun berjalan
Individual
Kolektif
Penerimaan kembali kredit
hapus buku
Individual
Kolektif
Penghapusan
Selisih kurs penjabaran
1.063
(23.449)
-
Saldo akhir
158.227
2015
Mata Uang
Asing
Jumlah
Rupiah
18.712
47.297
6.450
2.619
25.162
49.916
19.724
36.608
35.224
79.380
14.058
(3.281)
49.282
76.099
(1.012)
20.516
735
1.063
(23.449)
735
7.507
(17.334)
-
20.581
178.808
66.009
-
2014
Mata Uang
Asing
-
Jumlah
1
19.724
36.609
6.450
2.618
5.438
23.134
9.069
7.507
(17.334)
75.078
Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai untuk kredit yang
diberikan adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang akan timbul akibat tidak
tertagihnya kredit yang diberikan tersebut.
o. Mutasi kredit yang dihapus buku adalah sebagai berikut:
Rupiah
2015
Mata Uang
Asing
Saldo awal tahun
Mutasi selama tahun berjalan
Penghapusan
Penerimaan kembali
Hapus tagih
Selisih kurs penjabaran
35.398
69.414
23.449
(1.063)
(347)
-
5.998
Saldo akhir
57.437
75.412
Jumlah
104.812
23.449
(1.063)
(347)
5.998
132.849
Rupiah
2014
Mata Uang
Asing
Jumlah
25.590
66.396
91.986
17.334
(7.507)
(19)
-
3.018
17.334
(7.507)
(19)
3.018
35.398
69.414
104.812
p. Jaminan pemberian kredit umumnya berupa tanah, bangunan, mesin, persediaan dan
deposito berjangka.
q. Rasio kredit usaha kecil terhadap jumlah kredit yang diberikan pada
31 Desember 2015 dan 2014 adalah masing-masing sebesar 5,89% dan 3,56%.
- 50 -
tanggal
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
r.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Rasio Non-Performing Loan (NPL) Perusahaan
(secara bruto) adalah masing-masing sebesar 3,95% dan 3,00%, sedangkan secara neto
adalah masing-masing sebesar 2,99% dan 2,56%.
s.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, rasio kredit bermasalah terhadap jumlah aset
keuangan adalah masing–masing sebesar 3,11% dan 2,25%.
t.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, rasio cadangan kerugian penurunan nilai kredit
yang telah dibentuk terhadap kredit yang diberikan adalah masing–masing sebesar 1,02%,
dan 0,53%.
9. Tagihan dan Liabilitas Akseptasi
Tagihan Akseptasi
a. Berdasarkan jangka waktu perjanjian:
2015
2014
Rupiah
1-3 bulan
3-6 bulan
lebih dari 6 bulan
Jumlah
26.764
180.179
206.943
3.240
21.685
12.090
37.015
Mata uang asing (Catatan 35)
1 bulan atau kurang
1-3 bulan
3-6 bulan
lebih dari 6 bulan
Jumlah
3.539
86.375
16.783
106.697
11.167
19.654
30.821
Jumlah
Cadangan kerugian penurunan nilai
313.640
(17.425)
67.836
-
Jumlah - bersih
296.215
67.836
b. Berdasarkan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo:
2015
Rupiah
1 bulan atau kurang
1-3 bulan
3-6 bulan
Jumlah
184.829
14.868
7.246
206.943
- 51 -
2014
13.071
20.893
3.051
37.015
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
2015
c.
2014
Mata Uang Asing (Catatan 35)
1 bulan atau kurang
1-3 bulan
3-6 bulan
Jumlah
9.958
70.550
26.189
106.697
11.880
15.076
3.865
30.821
Jumlah
Cadangan kerugian penurunan nilai
313.640
(17.425)
67.836
-
Jumlah - bersih
296.215
67.836
Kolektibilitas tagihan akseptasi pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai
berikut:
2015
2014
Rupiah
Pihak berelasi (Catatan 33)
Lancar
Pihak ketiga
Lancar
Macet
Subtotal
Jumlah
13.650
173.800
187.450
206.943
Mata Uang Asing (Catatan 35)
Pihak ketiga
Lancar
106.697
30.821
Jumlah
313.640
67.836
19.493
29.838
7.177
7.177
37.015
Perusahaan dan pemegang saham PT Teknology Energy Terpadu (TET), debitur
Perusahaan, menandatangani Perjanjian Jual Beli Saham yang didokumentasikan dalam
Akta No. 24 dan 26 tanggal 7 November 2014 dari Yulia S.H., notaris di Jakarta, untuk 600
lembar saham (100%) PT Artha Pilar Perkasa (APP) yang dimiliki oleh pemegang saham.
TET bergerak di bidang perdagangan, jasa, pembangunan dan industri. Jual beli saham
tersebut dilakukan sehubungan dengan restrukturisasi tagihan Perusahaan kepada TET.
Penjualan saham tersebut telah mendapat persetujuan dalam Rapat Umum Luar Biasa
Pemegang Saham APP pada tanggal 28 Februari 2015.
Pada tanggal 30 Juni 2015, Perusahaan, TET, APP, Tn. Dedy Muliadi dan Tn. Eddy Supriady
menandatangani Pengakhiran Perjanjian Pengalihan Saham, dimana para pihak sepakat
untuk mengakhiri penyertaan modal sementara yang dilakukan oleh Perusahaan terhadap
APP yang berlaku dan membuat keadaan menjadi seperti semula, efektif sejak 30 Juni 2015.
Para pihak sepakat bahwa dengan diakhirinya Perjanjian Pengalihan Saham ini, maka TET
kembali memiliki utang kepada Perusahaan dengan jumlah sebesar Rp 173.800 (tidak
termasuk bunga, penalti dan biaya-biaya yang timbul).
- 52 -
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Sehubungan dengan Pengakhiran Perjanjian Pengalihan Saham, TET telah menandatangani
Penegasan Pengakuan Utang yang didokumentasikan dalam Akta No. 106 dari Yulia S.H.,
notaris di Jakarta, tanggal 29 September 2015. Dengan Pengakhiran Perjanjian Pengalihan
Saham dan Penegasan Pengakuan Utang ini, Perusahaan mengakhiri penyertaan modal
sementara dan membukukan tagihan akseptasi efektif 30 Juni 2015.
d. Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai untuk tagihan
akseptasi adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang akan timbul akibat tidak
tertagihnya tagihan akseptasi tersebut.
Liabilitas Akseptasi
a. Berdasarkan jangka waktu perjanjian:
2015
Rupiah
1-3 bulan
3-6 bulan
lebih dari 6 bulan
Jumlah
2014
26.764
6.379
33.143
3.240
21.685
12.090
37.015
Mata uang asing (Catatan 35)
1 bulan atau kurang
1-3 bulan
3-6 bulan
lebih dari 6 bulan
Jumlah
3.539
86.375
16.783
106.697
11.167
19.654
30.821
Jumlah
139.840
67.836
b. Berdasarkan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo:
2015
Rupiah
1 bulan atau kurang
1-3 bulan
3-6 bulan
Jumlah
2014
11.029
14.868
7.246
33.143
13.071
20.893
3.051
37.015
Mata Uang Asing (Catatan 35)
1 bulan atau kurang
1-3 bulan
3-6 bulan
Jumlah
9.958
70.550
26.189
106.697
11.880
15.076
3.865
30.821
Jumlah
139.840
67.836
- 53 -
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
10. Pendapatan Bunga Akrual
2015
2014
Bunga atas:
Kredit
Efek-efek
Penempatan pada bank lain
105.164
28.562
115
65.249
18.046
134
Jumlah
133.841
83.429
Pendapatan bunga akrual dari pihak berelasi pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masingmasing adalah sebesar Rp 106 dan Rp 404 (Catatan 33).
11. Biaya Dibayar Dimuka
2015
2014
Promosi dan pengembangan usaha
Renovasi cabang baru
Pemeliharaan perangkat lunak & keras
Sewa
Asuransi
Lain-lain
192.333
82.522
49.499
35.347
13.137
10.106
184.090
84.872
44.929
27.959
11.417
1.872
Jumlah
382.944
355.139
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, biaya dibayar dimuka yang dibayarkan kepada pihak
berelasi masing-masing sebesar Rp 28.180 dan Rp 21.956 (Catatan 33).
12. Aset Tetap
1 Januari 2015
Penambahan
Pemilikan langsung
Biaya perolehan:
Tanah
Bangunan
Inventaris kantor
Kendaraan bermotor
80.399
136.546
598.494
28.861
26.563
27.522
160.279
2.366
Jumlah
844.300
216.730
Akumulasi penyusutan:
Bangunan
Inventaris kantor
Kendaraan bermotor
30.427
209.419
20.396
10.360
67.647
4.127
Jumlah
260.242
82.134
Nilai Tercatat
584.058
Perubahan selama tahun berjalan
Eliminasi
akumulasi
Pengurangan
penyusutan
-
Surplus
revaluasi
31 Desember 2015
(39)
(2.714)
(36.135)
-
229.748
87.196
-
336.710
215.129
758.734
28.513
(2.753)
(36.135)
316.944
1.339.086
(11)
(2.714)
(36.135)
-
-
4.652
277.055
21.809
(2.725)
(36.135)
-
303.516
-
1.035.570
- 54 -
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
1 Januari 2014
Perubahan selama tahun berjalan
Penambahan
Pengurangan
Pemilikan langsung
Biaya perolehan:
Tanah
Bangunan
Inventaris kantor
Kendaraan bermotor
80.290
135.736
500.065
23.417
109
810
98.494
5.655
Jumlah
739.508
105.068
Akumulasi penyusutan:
Bangunan
Inventaris kantor
Kendaraan bermotor
23.632
154.745
16.691
6.795
54.716
3.841
Jumlah
195.068
65.352
Nilai Tercatat
544.440
-
31 Desember 2014
(65)
(211)
80.399
136.546
598.494
28.861
(276)
844.300
(42)
(136)
30.427
209.419
20.396
(178)
260.242
-
584.058
Jumlah beban penyusutan yang dibebankan pada laba rugi untuk tahun-tahun yang berakhir
31 Desember 2015 dan 2014 adalah masing-masing sebesar Rp 82.134 dan Rp 65.352.
Perusahaan memiliki beberapa bidang tanah dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan yang
berjangka waktu antara 9 (sembilan) sampai dengan 41 (empat puluh satu) tahun yang jatuh
tempo antara tahun 2014 dan 2042. Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat masalah
dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung
dengan bukti pemilikan yang memadai.
Selama tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dan 2014, Perusahaan menjual aset
tetapnya dengan nilai tercatat masing-masing sebesar Rp 4 dan Rp 20 pada harga jual masingmasing sebesar Rp 1.145 dan Rp 4. Keuntungan (kerugian) bersih penjualan aset tetap tersebut
dibukukan pada akun Pendapatan (Beban) Operasional Lainnya (Catatan 29 dan 30).
Selama tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dan 2014, Perusahaan menghapus aset
tetap dengan nilai tercatat Rp 24 dan Rp 78. Kerugian atas penghapusan aset tetap tersebut
dibukukan pada akun Beban Operasional Lainnya (Catatan 30).
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, aset tetap Perusahaan, kecuali tanah, dengan nilai
perolehan sebesar Rp 1.002.376 dan Rp 763.901 diasuransikan terhadap risiko kebakaran,
gempa bumi, huru-hara, pencurian dan risiko lainnya pada PT Asuransi Sinar Mas, pihak
berelasi, dengan nilai pertanggungan masing-masing sebesar Rp 771.333 dan Rp 685.838
(Catatan 33). Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup
kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, tidak ada aset tetap Perusahaan yang ditempatkan
sebagai jaminan.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, tidak terdapat komitmen kontraktual dalam perolehan
aset tetap.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, tidak terdapat perubahan estimasi masa manfaat
guna dan/atau metode penyusutan aset tetap.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, aset tetap Perusahaan dengan nilai perolehan
Rp 28.972 dan Rp 14.869 telah disusutkan penuh, namun masih digunakan untuk menunjang
operasional Perusahaan.
- 55 -
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, tidak terdapat aset tetap yang tidak dipakai
sementara.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, tidak terdapat aset tetap yang dihentikan dari
penggunaan aktif dan tidak diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual.
Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai atas aset tetap tersebut pada
tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
Tanah dan bangunan Perusahaan direvaluasi dengan menggunakan posisi tanggal 31 Oktober
2015, dengan laporan penilai dari KJPP Achmanan Satria Pangaloan & Rekan, penilai
independen, dengan nomor laporan 401B/KJPP_ASP/E/PEN/XI/2015 tertanggal 26 November
2015 yang ditandatangani oleh Pangaloan Siahaan. Penilaian ditentukan menggunakan metode
sebagaimana dijelaskan pada Catatan 13. Revaluasi tanah dan bangunan dengan nilai tercatat
sebelum penilaian kembali sebesar Rp 199.612 memperoleh surplus revaluasi sebesar
Rp 316.944. Surplus revaluasi setelah memperhitungkan pajak final atas surplus revaluasi
sebesar Rp 9.508 dikreditkan pada akun “Komponen ekuitas lainnya” dalam laporan perubahan
ekuitas.
Revaluasi tanah dan bangunan untuk tujuan pajak sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan
(PMK No. 191/PMK.010/2015, tanggal 15 Oktober 2015, sebagaimana telah diubah dengan PMK
No. 233/PMK.03/2015, tanggal 21 Desember 2015).
Revaluasi tanah dan bangunan telah mendapat persetujuan dari Kementerian Keuangan
Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pajak dalam Keputusan Direktur Jenderal Pajak
No. KEP-526/WPJ.07/2016 tentang Persetujuan Penilaian Kembali Aktiva Tetap untuk Tujuan
Perpajakan bagi Permohonan yang Diajukan pada Tahun 2015 dan Tahun 2016 tertanggal
4 Februari 2016. Persetujuan ini mulai berlaku untuk tujuan perpajakan per tanggal 1 Januari
2016.
Jika tanah dan bangunan dinyatakan pada metode biaya, nilai tercatat akan menjadi:
2015
Biaya perolehan
Akumulasi penyusutan
271.029
(38.998)
Nilai tercatat
232.031
13. Nilai Wajar Aset Non Keuangan
2015
Pengukuran nilai wajar berulang
Tanah dan bangunan (aset tetap)
516.556
Pengukuran nilai wajar berulang aset non keuangan termasuk dalam Level 3 hirarki nilai wajar
sebagaimana dijelaskan pada Catatan 2.
- 56 -
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Informasi tentang pengukuran nilai wajar yang menggunakan input signifikan yang tidak dapat
diobservasi (Level 3) adalah sebagai berikut:
Keterangan
Teknik penilaian
Aset tetap (tanah dan bangunan)
Metode perbandingan
data pasar dengan
penyesuaian faktor
yang dianggap relevan
Metode biaya
Tanah dan bangunan telah dinilai oleh penilai independen sebagaimana diungkapkan pada
Catatan 12.
Seluruh aset dimanfaatkan pada penggunaan tertinggi dan terbaiknya.
Surplus revaluasi tanah dan bangunan dalam Catatan 12 mencerminkan keuntungan belum
direalisasi yang diakui pada penghasilan komprehensif lain.
14. Aset Ijarah
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, akun ini merupakan obyek sewa dari transaksi Ijarah
Muntahiyah Bittamlik dengan opsi perpindahan hak milik obyek sewa dengan hibah.
1 Januari 2015
Biaya perolehan
Perubahan selama tahun berjalan
Pengalihan pada
Penambahan
akhir masa akad
31 Desember 2015
173.733
88.249
(76.665)
185.317
Akumulasi penyusutan
78.765
83.105
(76.665)
85.205
Cadangan kerugian
penurunan nilai
10.788
32.300
Nilai Tercatat
84.180
1 Januari 2014
Biaya perolehan
-
43.088
57.024
Perubahan selama tahun berjalan
Pengalihan pada
Penambahan
akhir masa akad
31 Desember 2014
126.015
130.045
(82.327)
173.733
Akumulasi penyusutan
21.459
139.633
(82.327)
78.765
Cadangan kerugian
penurunan nilai
-
Nilai Tercatat
104.556
10.788
-
10.788
84.180
- 57 -
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai aset ijarah adalah sebagai berikut :
2015
2014
Saldo awal
Pencadangan selama tahun berjalan
Penghapusan
10.788
34.946
(2.646)
10.788
-
Saldo akhir
43.088
10.788
15. Aset Lain-lain – Bersih
2015
Tagihan sehubungan dengan jaringan principal kartu kredit
Barang cetakan dan materai
Uang muka pembelian aset
Uang muka renovasi gedung kantor
Setoran jaminan
Tagihan sehubungan dengan ATM bersama
Tagihan komisi asuransi
Agunan yang diambil-alih
Tagihan sehubungan dengan penyelesaian
Bank Indover
Lain-lain
Jumlah
Cadangan kerugian penurunan nilai aset lain-lain
Jumlah - bersih
2014
125.318
58.745
50.957
29.090
25.749
11.458
8.251
4.789
8.688
34.052
66.444
33.326
20.561
9.168
2.000
51.777
754
38.872
353.983
754
26.023
252.793
(806)
(807)
353.177
251.986
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, nilai tercatat agunan yang diambil-alih adalah
sebesar Rp 4.738 dan Rp 51.724 setelah dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai
masing-masing sebesar Rp 51 dan Rp 53.
Berikut adalah rincian agunan yang diambil alih berdasarkan kolektibilitasnya sesuai ketentuan
Bank Indonesia:
2015
2014
Lancar
Kurang lancar
Macet
1.783
2.957
49
39.143
12.585
49
Jumlah
4.789
51.777
- 58 -
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai aset lain-lain adalah sebagai berikut:
2015
2014
Saldo awal
Pencadangan (pemulihan) tahun berjalan
Selisih kurs penjabaran
807
(2)
1
1.151
(231)
(113)
Jumlah
806
807
Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai untuk aset lain-lain
adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang akan timbul akibat tidak tertagihnya
aset tersebut.
Aset lain-lain kepada pihak berelasi pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah masingmasing sebesar Rp 26.186 dan Rp 18.416 (Catatan 33).
16. Liabilitas Segera
2015
2014
Kiriman uang
Liabilitas sehubungan dengan ATM bersama
Liabilitas pada perusahaan asuransi
Liabilitas administrasi kredit
Beban akrual
Liabilitas setoran BPJS
Lain-lain
100.968
36.166
14.748
11.064
8.141
3.518
6.762
80.648
27.448
5.004
9.009
9.082
1.147
5.874
Jumlah
181.367
138.212
Liabilitas segera lainnya kepada pihak berelasi pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah
masing-masing sebesar Rp 14.188 dan Rp 7.632 (Catatan 33).
17. Simpanan
Simpanan terdiri dari:
2015
2014
Giro
Tabungan
Deposito berjangka
5.472.160
6.691.904
10.193.067
3.189.731
5.247.615
8.508.885
Jumlah
22.357.131
16.946.231
- 59 -
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
a. Giro terdiri atas:
2015
2014
Konvensional
Pihak berelasi (Catatan 33)
Rupiah
Mata uang asing (Catatan 35)
Jumlah
992.160
648.950
1.641.110
359.392
297.051
656.443
Pihak ketiga
Rupiah
Mata uang asing (Catatan 35)
Jumlah
2.234.123
1.379.542
3.613.665
1.512.171
969.176
2.481.347
5.254.775
3.137.790
Jumlah
2015
Syariah
Pihak berelasi (Catatan 33)
Rupiah
Giro Mudharabah
Giro Wadiah
Jumlah
Mata uang asing (Catatan 35)
Giro Wadiah
Jumlah
Pihak ketiga
Rupiah
Giro Mudharabah
Giro Wadiah
Jumlah
Mata uang asing (Catatan 35)
Giro Mudharabah
Giro Wadiah
2014
21.264
45
21.309
24.413
465
24.878
632
1.457
21.941
26.335
175.454
12.166
187.620
19.783
4.907
24.690
685
7.139
Jumlah
916
7.824
916
195.444
25.606
Jumlah
217.385
51.941
Jumlah
5.472.160
3.189.731
Jumlah
- 60 -
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Suku bunga giro per tahun
Rupiah
Mata uang asing
2015
%
2014
%
0,00 - 7,00
0,00 - 2,50
0,00 - 7,00
0,00 - 2,50
Saldo giro yang diblokir dalam rangka jaminan kredit yang diberikan, bank garansi dan letter
of credit pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing adalah sebesar
Rp 48.583 dan Rp 91.898 (Catatan 8 dan 34).
b. Tabungan terdiri atas:
2015
2014
Konvensional
Rupiah
Pihak berelasi (Catatan 33)
Tabungan Sinarmas
Tabungan Sinarmas Gold
Tabungan Sinarmas Diamond
Tabunganku
Jumlah
5.782
4.684
1.736
120
12.322
Pihak ketiga
Tabungan Sinarmas
Tabungan Sinarmas Gold
Tabungan Sinarmas Diamond
Tabunganku
Jumlah
3.802.856
1.496.569
680.107
369.040
6.348.572
2.389.491
2.352.089
354.381
5.095.961
6.360.894
5.110.700
73
730
803
22
714
736
22.203
308.004
330.207
56.602
79.577
136.179
Jumlah
331.010
136.915
Jumlah
6.691.904
5.247.615
Jumlah
Syariah
Rupiah
Pihak berelasi (Catatan 33)
Tabungan Wadiah
Tabungan Mudharabah
Jumlah
Pihak ketiga
Tabungan Wadiah
Tabungan Mudharabah
Jumlah
- 61 -
8.229
6.406
104
14.739
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Suku bunga tabungan per tahun
Rupiah
2015
%
2014
%
0,00 - 7,50
0,00 - 6,00
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, tidak terdapat saldo tabungan yang diblokir
dalam rangka jaminan kredit.
c.
Deposito berjangka terdiri atas:
2015
2014
Konvensional
Pihak berelasi (Catatan 33)
Rupiah
Mata uang asing (Catatan 35)
Jumlah
898.511
1.135.567
2.034.078
1.042.873
1.082.885
2.125.758
Pihak ketiga
Rupiah
Mata uang asing (Catatan 35)
Jumlah
5.343.305
1.076.627
6.419.932
4.094.695
1.045.451
5.140.146
8.454.010
7.265.904
207.995
239.852
1.531.062
1.531.062
1.739.057
743.044
260.085
1.003.129
1.242.981
10.193.067
8.508.885
Jumlah
Syariah
Deposito Mudharabah
Pihak berelasi (Catatan 33)
Rupiah
Pihak ketiga
Rupiah
Mata uang asing (Catatan 35)
Jumlah
Jumlah
Jumlah
- 62 -
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Jangka waktu deposito berjangka adalah sebagai berikut:
Berdasarkan periode deposito berjangka:
2015
Pihak
ketiga
Jumlah
247.712
504.230
16.203
273.048
65.313
51.957
3.636.075
1.498.199
1.245.515
442.621
299.669
4.140.305
1.514.402
1.518.563
507.934
665.362
412.203
16.185
20.215
168.760
125.780
2.171.663
1.583.925
618.886
337.485
791.142
2.583.866
1.600.110
639.101
506.245
1.106.506
6.874.367
7.980.873
1.282.725
4.837.739
6.120.464
595.512
266.985
26.272
561
246.237
72.509
835.670
97.436
15.000
56.012
668.021
1.102.655
123.708
15.561
302.249
282.019
67.432
11.934
500
721.000
40.809
1.091.539
91.669
8.227
73.292
322.828
1.158.971
103.603
8.727
794.292
1.135.567
1.076.627
2.212.194
1.082.885
1.305.536
2.388.421
2.242.073
7.950.994
10.193.067
2.365.610
6.143.275
8.508.885
Pihak berelasi
(Catatan 33)
Rupiah
Kurang dari 1 bulan
1 bulan
3 bulan
6 bulan
12 bulan
Jumlah
Mata uang asing
(Catatan 35)
Kurang dari 1 bulan
1 bulan
3 bulan
6 bulan
12 bulan
Jumlah
Jumlah
Pihak berelasi
(Catatan 33)
2014
Pihak
ketiga
Jumlah
Berdasarkan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo:
Pihak berelasi
(Catatan 33)
2015
Pihak
ketiga
Jumlah
Pihak berelasi
(Catatan 33)
2014
Pihak
ketiga
Jumlah
Rupiah
1 bulan atau kurang
1 - 3 bulan
3 - 6 bulan
6 - 12 bulan
Jumlah
762.509
165.280
119.404
59.313
1.106.506
4.244.636
1.442.906
949.694
237.131
6.874.367
5.007.145
1.608.186
1.069.098
296.444
7.980.873
1.084.918
18.114
20.433
159.260
1.282.725
3.024.885
1.095.994
551.821
165.039
4.837.739
4.109.803
1.114.108
572.254
324.299
6.120.464
Mata uang asing
(Catatan 35)
1 bulan atau kurang
1 - 3 bulan
3 - 6 bulan
6 - 12 bulan
Jumlah
870.768
18.070
246.729
1.135.567
927.317
77.348
60.471
11.491
1.076.627
1.798.085
95.418
307.200
11.491
2.212.194
349.451
160.684
467.478
105.272
1.082.885
882.393
364.838
10.005
48.300
1.305.536
1.231.844
525.522
477.483
153.572
2.388.421
Jumlah
2.242.073
7.950.994
10.193.067
2.365.610
6.143.275
8.508.885
Suku bunga deposito berjangka per tahun
Rupiah
Mata uang asing
- 63 -
2015
%
2014
%
3,50 - 10,25
0,00 - 3,75
5,00 - 12,50
0,15 - 3,50
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Saldo deposito berjangka yang diblokir dalam rangka jaminan kredit yang diberikan, bank
garansi dan letter of credit pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing adalah
sebesar Rp 1.245.464 dan Rp 1.045.451 (Catatan 8 dan 34).
18. Simpanan dari Bank Lain
2015
2014
Giro
Deposito berjangka
Call money
Sertifikat investasi mudharabah antar bank syariah
58.832
45.000
1.010.648
-
85.772
378.500
206.925
95.000
Jumlah
1.114.480
766.197
a. Giro terdiri dari:
2015
2014
Konvensional
Pihak berelasi (Catatan 33)
Mata uang asing (Catatan 35)
Pihak ketiga
Rupiah
3.827
17.336
27.360
61.526
Jumlah
31.187
78.862
Syariah
Pihak ketiga
Rupiah
27.645
6.910
Jumlah
58.832
85.772
Suku bunga per tahun
Rupiah
Dolar Amerika Serikat
Euro
Dolar Singapura
2015
%
2014
%
0,00 - 3,00
0,05
0,00
0,00
0,00 - 3,00
0,15
0,00
-
b. Deposito berjangka merupakan deposito berjangka yang ditempatkan oleh pihak ketiga
dalam Rupiah.
Termasuk dalam deposito berjangka pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah
deposito berjangka yang didasarkan pada prinsip perbankan syariah masing-masing sebesar
Rp 26.700 dan Rp 55.000.
- 64 -
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Klasifikasi deposito berjangka berdasarkan jangka waktu adalah sebagai berikut:
Berdasarkan periode deposito berjangka
2015
2014
1 bulan atau kurang
1 bulan
3 bulan
6 bulan
12 bulan
24.000
18.700
2.000
300
75.000
257.000
10.500
36.000
-
Jumlah
45.000
378.500
Berdasarkan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo
2015
2014
1 bulan atau kurang
1 - 3 bulan
3 - 6 bulan
24.300
18.700
2.000
333.500
9.500
35.500
Jumlah
45.000
378.500
Suku bunga per tahun:
1 bulan atau kurang
1 bulan
3 bulan
6 bulan
12 Bulan
c.
2015
%
2014
%
6,50 - 9,00
7,25
7,75
7,50
7,50 - 8,00
10,75
10,75
-
2015
2014
Call Money terdiri dari :
Konvensional
Pihak berelasi (Catatan 33)
Mata uang asing (Catatan 35)
100.648
Pihak ketiga (kurang dari 1 bulan)
Rupiah
Mata uang asing (Catatan 35)
Jumlah
- 65 -
-
910.000
-
145.000
61.925
1.010.648
206.925
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Suku bunga per tahun
Rupiah
Dolar Amerika Serikat
2015
%
2014
%
7,25 - 10,00
0,17
5,90 - 6,80
0,30
d. Pada tanggal 31 Desember 2014, sertifikat investasi mudharabah antar bank syariah
ditempatkan oleh pihak ketiga dalam Rupiah dengan jangka waktu kurang dari 1 bulan dan
bagi hasil per tahun sebesar 7,00 – 7,90%.
19. Efek yang Dijual dengan Janji Dibeli Kembali
Pada tanggal 31 Desember 2015, efek-efek yang dijual dengan janji dibeli kembali terdiri dari:
Jenis
Sertifikat Bank Indonesia
IDBI161216364C
IDSD030616182C
IDSD24021691C
Jangka Tanggal Jatuh
Waktu
Tempo
7 hari
7 hari
7 hari
6-Jan-16
6-Jan-16
6-Jan-16
Jumlah
Nilai
Nominal
2015
Beban Bunga yang
belum diamortisasi
Nilai
Bersih
50.000
50.000
50.000
3.185
1.370
436
46.815
48.630
49.564
150.000
4.991
145.009
Pada tanggal 31 Desember 2015, seluruh efek yang dijual dengan janji dibeli kembali merupakan
transaksi kepada Bank Indonesia dalam mata uang Rupiah.
Perusahaan telah melunasi seluruh liabilitas tersebut pada tanggal jatuh temponya.
20. Utang Pajak
Utang pajak terdiri dari:
2015
Pajak kini (Catatan 31)
Pajak penghasilan
Pasal 4
Pasal 21
Pasal 23 dan 26
Pasal 25
Jumlah pajak penghasilan
Pajak Pertambahan Nilai
Jumlah
- 66 -
2014
19.328
7.093
18.728
2.951
650
41.657
12.909
3.180
3.094
1.432
27.708
944
516
42.601
28.224
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Besarnya pajak yang terutang ditetapkan berdasarkan perhitungan pajak yang dilakukan sendiri
oleh Perusahaan (self-assessment). Berdasarkan Undang-undang No. 28 Tahun 2007 mengenai
Perubahan Ketiga atas Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, Kantor Pajak dapat
melakukan pemeriksaan atas perhitungan pajak dalam jangka waktu 5 tahun setelah terutangnya
pajak, dengan beberapa pengecualian, sebagaimana diatur dalam Undang-undang tersebut.
21. Beban Bunga Akrual
2015
Pihak berelasi (Catatan 33)
Rupiah
Deposito
Giro
Tabungan
Jumlah
Mata uang asing (Catatan 35)
Deposito
Giro
Jumlah
Jumlah pihak berelasi
Pihak ketiga
Rupiah
Deposito
Tabungan
Giro
Jumlah
Mata uang asing (Catatan 35)
Deposito
Giro
Jumlah
Jumlah pihak ketiga
Jumlah
2014
2.788
288
9
3.085
1.518
285
9
1.812
1.571
45
1.616
4.701
1.500
14
1.514
3.326
29.578
3.568
797
33.943
24.188
2.960
693
27.841
668
83
751
34.694
679
84
763
28.604
39.395
31.930
22. Liabilitas Lain-lain
2015
2014
Setoran jaminan
Pendapatan diterima dimuka
Liabilitas derivatif
Premi Penjaminan Pemerintah (Catatan 42g)
Lain-lain
27.393
10.713
605
3.429
1.810
3.056
9.924
63
1.800
1.437
Jumlah
43.950
16.280
- 67 -
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
23. Modal Saham dan Tambahan Modal Disetor
Susunan pemegang saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 sebagai
berikut:
Pemegang Saham
Jumlah Lembar
Saham
PT Sinar Mas Multiartha Tbk
PT Shinta Utama
Freenyan Liwang, Direktur Utama
Tjendrawati Widjaja
Halim, Direktur
Masyarakat
Jumlah
Pemegang Saham
Jumlah
Jumlah
Modal Disetor
Rp
7.498.835.150
363.136.372
4.021.875
1.258.300
440.000
6.284.308.032
52,98
2,57
0,03
0,01
0,00
44,41
749.883
36.314
402
126
44
628.430
14.151.999.729
100,00
1.415.199
Jumlah Lembar
Saham
PT Sinar Mas Multiartha Tbk
PT Shinta Utama
Freenyan Liwang, Direktur Utama
Halim, Direktur
Masyarakat
2015
Persentase
Kepemilikan
%
2014
Persentase
Kepemilikan
%
Jumlah
Modal Disetor
Rp
7.498.835.150
363.136.372
3.714.375
440.000
6.174.042.452
53,41
2,59
0,03
0,00
43,97
749.883
36.314
371
44
617.404
14.040.168.349
100,00
1.404.016
Pada tanggal 15 Juni 2012, berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham yang
didokumentasikan dalam Akta No. 21 tanggal 15 Juni 2012 dari Andalia Farida, SH., MH, notaris
di Jakarta, pemegang saham menyetujui penerbitan saham sebanyak 1.203.186.138 lembar
saham dengan nilai nominal Rp 100 (dalam Rupiah penuh) per saham dan penerbitan waran
secara cuma-cuma sebanyak-banyaknya 2.996.614.532 lembar (Catatan 1b dan 24) untuk
ditawarkan melalui Penawaran Umum Terbatas I. Jumlah penerimaan dari Penawaran Umum
Terbatas I Rp 300.797 dengan biaya emisi saham Rp 3.776.
PT Shinta Utama dan PT Sinar Mas Multiartha Tbk telah menandatangani dan menyampaikan
surat pernyataan kesanggupan untuk memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam
keikutsertaan Perusahaan dalam program penjaminan Pemerintah.
Berdasarkan Akta No. 45 tanggal 13 Juni 2014 dari Aryanti Artisari, S.H., M.Kn., notaris di
Jakarta, tentang Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), dimana
pemegang saham Perusahaan menyetujui untuk menerbitkan 1.312.411.310 lembar saham pada
harga yang akan ditentukan oleh Direksi dengan persetujuan Dewan Komisaris melalui
Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD). Pada tanggal
31 Oktober 2014 dan 24 November 2014, Perusahaan melaksanakan PMTHMETD tahap 1 dan 2
masing-masing sebanyak 888.888.888 dan 7.646.526 lembar saham dengan harga pelaksanaan
masing-masing sebesar Rp 270 (dalam Rupiah penuh). Jumlah dana yang diperoleh dari
pemegang saham dalam pelaksanaan PMTHMETD adalah sebesar Rp 242.064 dengan biaya
emisi saham Rp 227 (Catatan 1b).
- 68 -
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Perubahan lembar saham untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 adalah
sebagai berikut:
Jumlah
Saham
Jumlah Saham pada tanggal 1 Januari 2014
Penambahan modal disetor melalui konversi Waran Seri I (Catatan 24)
Penambahan modal disetor melalui konversi Waran Seri II (Catatan 24)
Penambahan modal tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD)
13.116.881.498
19.075.400
7.676.037
896.535.414
Jumlah Saham pada tanggal 31 Desember 2014
14.040.168.349
Penambahan modal disetor melalui konversi Waran Seri I (Catatan 24)
Penambahan modal disetor melalui konversi Waran Seri II (Catatan 24)
Jumlah Saham pada tanggal 31 Desember 2015
89.744.803
22.086.577
14.151.999.729
Perubahan tambahan modal disetor sampai dengan tanggal 31 Desember 2015:
Jumlah
Rp
Penawaran Umum Perdana tahun 2010 (Catatan 1b)
Biaya emisi saham tahun 2010
Konversi Waran Seri I pada tahun 2011 (Catatan 24)
Konversi Waran Seri I pada tahun 2012 (Catatan 24)
Penawaran Umum Terbatas I tahun 2012 (Catatan 1b)
Biaya emisi saham tahun 2012
Jumlah tambahan modal disetor pada tanggal 31 Desember 2012
80.000
(4.678)
89.918
90
180.478
(3.776)
342.032
Konversi Waran Seri I (Catatan 24)
Konversi Waran Seri II (Catatan 24)
Jumlah tambahan modal disetor pada tanggal 31 Desember 2013
371
423.821
766.224
Konversi Waran Seri I (Catatan 24)
Konversi Waran Seri II (Catatan 24)
Peningkatan modal tanpa Hak Memesan Efek Terlebih
Dahulu (HMETD)
Biaya emisi saham tahun 2014
Jumlah tambahan modal disetor pada tanggal 31 Desember 2014
935
1.151
Konversi Waran Seri I (Catatan 24)
Konversi Waran Seri II (Catatan 24)
152.411
(227)
920.494
4.397
3.313
Jumlah tambahan modal disetor pada tanggal 31 Desember 2015
- 69 -
928.204
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Manajemen Permodalan
Tujuan utama dari pengelolaan modal Perusahaan adalah untuk memastikan bahwa Perusahaan
mempertahankan rasio modal yang sehat dalam rangka mendukung bisnis dan memaksimalkan
nilai pemegang saham. Perusahaan wajib untuk memenuhi rasio Kewajiban Penyediaan Modal
Minimum (KPMM) sebagaimana ditetapkan oleh Bank Indonesia.
Manajemen menggunakan peraturan rasio permodalan untuk memantau kecukupan modal,
sesuai dengan standar industri. Pendekatan Bank Indonesia untuk pengukuran modal tersebut
terutama didasarkan kepada pemantauan kebutuhan modal yang diwajibkan (diukur sebagai 8%
dari aset tertimbang menurut risiko) terhadap modal yang tersedia.
Perusahaan telah memenuhi semua persyaratan modal yang diwajibkan sepanjang periode.
Perusahaan wajib memperhitungkan Risiko Pasar karena telah memenuhi kriteria sebagaimana
diatur oleh Peraturan Bank Indonesia yang berlaku, yaitu jumlah aset sebesar Rp 10.000.000
atau lebih. Perhitungan dilakukan menggunakan metode standar sesuai dengan PBI dimaksud.
Perhitungan rasio KPMM Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
2015
2014
I. Komponen Modal
A. Modal Inti
B. Modal Pelengkap
3.073.385
176.981
2.850.101
126.838
II. Jumlah modal
3.250.366
2.976.939
19.672.543
733.368
2.212.763
14.291.448
73.526
1.832.145
22.618.674
16.197.119
III. Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR)
Risiko kredit setelah memperhitungkan risiko spesifik
Risko pasar
Risiko operasional
Jumlah ATMR untuk risiko kredit, pasar
dan operasional
IV Rasio yang tersedia
KPMM dengan memperhitungkan risiko kredit
KPMM dengan memperhitungkan risiko kredit dan pasar
KPMM dengan memperhitungkan risiko kredit
dan operasional
KPMM dengan memperhitungkan risiko kredit dan
operasional dan pasar
V. Rasio Kewajiban Penyediaan Modal
Minimum yang diwajibkan
Catatan:
Perhitungan rasio KPMM tidak termasuk pajak tangguhan
- 70 -
16,52%
15,93%
20,83%
20,72%
14,85%
18,46%
14,37%
18,38%
8%
8%
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
24. Waran
Pada tanggal 13 Desember 2010, Perusahaan menerbitkan waran Seri I secara cuma-cuma
sejumlah 1.920.000.000 waran yang melekat pada saham yang diterbitkan dalam rangka
Penawaran Umum Perdana. Setiap pemegang lima (5) saham baru Perusahaan berhak
memperoleh enam (6) waran dimana setiap satu (1) waran memberikan hak kepada
pemegangnya untuk membeli satu (1) saham baru Perusahaan dengan harga Pelaksanaannya
sebesar Rp 150 (dalam Rupiah penuh) dan dapat dikonversi menjadi saham mulai tanggal
13 Juni 2011 sampai dengan 11 Desember 2015.
Sehubungan dengan Pelaksanaan Penawaran Umum Terbatas I pada tanggal 15 Juni 2012
(Catatan 1 dan 23), jumlah dan harga pelaksanaan Waran Seri I yang belum dikonversi
disesuaikan menjadi 120.646.622 waran dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 149 (dalam
Rupiah penuh) per lembar saham.
Untuk tahun-tahun yang berakhir masing-masing 31 Desember 2015 dan 2014, sebanyak
89.744.803 dan 19.075.400 Waran Seri I telah dikonversi menjadi 89.744.803 dan 19.075.400
saham dengan jumlah penerimaan sebesar Rp 13.371 dan Rp 2.842.
Jumlah Waran Seri I yang belum dikonversikan menjadi saham sebanyak 4.257.020 dan
94.001.823 pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
Pada tanggal 15 Juni 2012, Perusahaan menerbitkan Waran Seri II secara cuma-cuma sejumlah
2.996.614.532 waran yang melekat pada saham yang diterbitkan dalam rangka Penawaran
Umum Terbatas I. Setiap pemegang lima puluh tiga (53) saham baru Perusahaan berhak
memperoleh seratus tiga puluh dua (132) waran dimana setiap satu (1) waran memberikan hak
kepada pemegangnya untuk membeli satu (1) saham baru Perusahaan dengan harga
pelaksanaannya sebesar Rp 250 (dalam Rupiah penuh) dan dapat dikonversi menjadi saham
mulai tanggal 11 Januari 2013 sampai dengan 29 Juni 2017.
Untuk tahun-tahun yang berakhir masing-masing 31 Desember 2015 dan 2014, sebanyak
22.086.577 dan 7.676.037 Waran Seri II telah dikonversi menjadi 22.086.577 dan 7.676.037
saham dengan jumlah penerimaan sebesar Rp 5.522 dan Rp 1.918.
Jumlah Waran Seri II yang belum dikonversikan menjadi saham sebanyak 141.376.057 dan
163.462.634 pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
25. Pendapatan Bunga dan Bagi Hasil
2015
Pendapatan bunga
Rupiah
Kredit yang diberikan
Efek-efek
Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia
Giro pada bank lain
Efek yang dibeli dengan janji jual kembali
Jumlah
- 71 -
1.667.903
124.742
71.221
6.802
2.350
1.873.018
2014
1.301.701
75.334
81.272
5.679
6.764
1.470.750
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
2015
Pendapatan bunga
Mata uang asing
Kredit yang diberikan
Efek-efek
Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia
Giro pada bank lain
Jumlah
Jumlah
Pendapatan bagi hasil
Rupiah
Kredit yang diberikan
Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia
Efek-efek
Jumlah
Jumlah
2014
213.681
14.413
1.602
1.450
231.146
100.200
17.605
1.038
1.725
120.568
2.104.164
1.591.318
266.993
4.440
4.079
275.512
196.244
999
5.945
203.188
2.379.676
1.794.506
Untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dan 2014, pendapatan bunga dan bagi hasil
yang diterima dari pihak berelasi masing-masing sebesar Rp 15.124 dan Rp 28.964 atau masingmasing 0,63%, dan 1,61% dari jumlah pendapatan bunga dan bagi hasil (Catatan 33).
Untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dan 2014, termasuk dalam pendapatan
bunga dan bagi hasil adalah bagi hasil transaksi syariah masing-masing sebesar
Rp 275.512 dan Rp 203.188.
26. Beban Bunga dan Bagi Hasil
2015
Beban bunga
Rupiah
Deposito berjangka
Tabungan
Giro
Premi penjaminan Pemerintah (Catatan 42g)
Simpanan dari bank lain
Efek yang dijual dengan janji beli kembali
Jumlah
- 72 -
438.236
239.876
63.887
42.497
71.271
764
856.531
2014
333.689
258.624
55.475
31.454
22.068
701.310
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
2015
Beban bunga
Mata uang asing
Deposito berjangka
Giro
Simpanan dari bank lain
Jumlah
Jumlah
Beban bagi hasil
Rupiah
Deposito berjangka
Tabungan
Giro
Simpanan dari bank lain
Jumlah
Jumlah
2014
33.868
8.110
29
42.007
27.053
5.905
15
32.973
898.538
734.283
109.298
31.585
2.698
6.374
149.955
58.674
3.935
1.484
8.505
72.598
1.048.493
806.881
Untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dan 2014, bunga yang dibayar kepada
pihak berelasi masing-masing sebesar Rp 105.845 dan Rp 128.858 atau masing-masing 10,09%
dan 15,97% dari jumlah beban bunga dan bagi hasil (Catatan 33).
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, termasuk dalam
beban bunga dan bagi hasil adalah bagi hasil transaksi syariah masing-masing sebesar
Rp 149.955 dan Rp 72.598.
27. Beban Umum dan Administrasi
2015
2014
Umum
Perbaikan dan pemeliharaan
Komunikasi
Sewa gedung
Cetakan dan alat tulis
Transportasi
Listrik dan air
Riset dan pengembangan
Promosi
Pendidikan dan pengembangan
Perjalanan dinas
Imbalan kerja jangka panjang (Catatan 37)
Asuransi
Jasa profesional
318.998
122.557
97.825
85.042
52.978
47.489
26.769
25.074
21.547
21.262
9.307
8.653
5.938
4.917
172.680
79.759
68.005
55.343
51.630
51.770
21.599
26.378
22.021
18.812
9.381
5.986
2.782
2.712
Jumlah
848.356
588.858
- 73 -
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dan 2014, beban umum dan administrasi
yang dibayar kepada pihak berelasi masing-masing sebesar Rp 122.997 dan Rp 90.541 atau
masing-masing 14,50% dan 15,38% dari beban umum dan administrasi (Catatan 33).
28. Beban Tenaga Kerja
2015
2014
Gaji
Tunjangan hari raya
Tunjangan lainnya
275.215
21.573
127.920
203.779
17.249
115.791
Jumlah
424.708
336.819
29. Pendapatan Operasional Lainnya – Lain-lain
2015
Pendapatan Safe Deposit Box
Keuntungan penjualan aset tetap - bersih (Catatan 12)
Keuntungan lelang AYDA - bersih
Penerimaan kembali tagihan sehubungan dengan
Bank Indover (Catatan 15)
Lain-lain
2014
2.037
1.141
1.874
-
-
3.914
-
Jumlah
137
234
8.653
3.315
14.675
30. Beban Operasional Lainnya – Lain-lain
2015
Kerugian lelang AYDA - bersih
Beban tanggung jawab sosial
Kerugian penjualan aset tetap (Catatan 12)
Lain-lain
4.028
543
- 74 -
-
6.803
630
16
1.032
11.374
1.678
-
Jumlah
2014
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
31. Pajak Penghasilan
a. Beban pajak terdiri dari:
2015
2014
Pajak kini
Pajak tangguhan
31.369
22.431
24.256
21.707
Jumlah
53.800
45.963
b. Pajak Kini
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain dengan laba kena pajak adalah sebagai berikut:
2015
Laba sebelum pajak menurut laporan laba
rugi dan penghasilan komprehensif lain
2014
238.953
200.895
(47.732)
4.629
(69.053)
(112.156)
(115.807)
103
580
6.589
(108.535)
Perbedaan tetap:
Natura
Lain-lain
Jumlah
17.298
12.750
30.048
18.375
10.545
28.920
Laba kena pajak
156.845
121.280
Perbedaan temporer:
Pencadangan (pemulihan) penurunan nilai
aset keuangan - bersih
Amortisasi diskonto instrumen keuangan
Imbalan kerja jangka panjang - bersih
Penyusutan aset tetap
Jumlah
Rincian beban dan utang pajak kini adalah sebagai berikut:
2015
2014
Beban pajak kini
Dikurangi pembayaran pajak dimuka
Pajak penghasilan pasal 25
31.369
24.256
12.041
17.163
Utang pajak kini (Catatan 20)
19.328
7.093
Laba kena pajak dan beban pajak kini tahun 2014 telah sesuai dengan Surat Pemberitahuan
Tahunan (SPT) yang disampaikan ke Kantor Pelayanan Pajak.
- 75 -
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
c.
Pajak Tangguhan
Rincian dari aset dan liabilitas pajak tangguhan Perusahaan adalah sebagai berikut:
1 Januari
2015
Aset pajak tangguhan:
Amortisasi diskonto instrumen
keuangan
Imbalan kerja jangka panjang
Keuntungan belum direalisasi
atas penurunan nilai investasi
Jumlah
Liabilitas pajak tangguhan Penyusutan aset tetap
Cadangan kerugian penurunan
nilai aset produktif
Jumlah
Jumlah liabilitas pajak
tangguhan - Bersih
368
3.113
-
-
-
31 Desember
2015
926
1.956
368
5.995
926
98
2.054
98
6.461
3.481
(37.765)
(13.810)
-
(51.575)
(50.673)
(88.438)
(9.547)
(23.357)
-
(60.220)
(111.795)
(84.957)
(22.431)
1 Januari
2014
Aset pajak tangguhan:
Amortisasi diskonto instrumen
keuangan
Imbalan kerja jangka panjang
Jumlah
Dikreditkan / (dibebankan) ke
Penghasilan
komprehensif
Laba rugi
lain
348
4.108
4.456
2.054
(105.334)
Disajikan kembali (Catatan 47)
Dikreditkan / (dibebankan) ke
Penghasilan
komprehensif
Laba rugi
lain
31 Desember
2014
20
116
136
(1.111)
(1.111)
368
3.113
3.481
Liabilitas pajak tangguhan Penyusutan aset tetap
Cadangan kerugian penurunan
nilai aset produktif
Jumlah
(39.082)
1.317
-
(37.765)
(27.513)
(66.595)
(23.160)
(21.843)
-
(50.673)
(88.438)
Jumlah liabilitas pajak
tangguhan - Bersih
(62.139)
(21.707)
- 76 -
(1.111)
(84.957)
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Rekonsiliasi antara beban pajak dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak dengan
tarif pajak yang berlaku dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain adalah
sebagai berikut:
2015
Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi
dan penghasilan komprehensif lain
Beban pajak penghasilan dengan tarif pajak
yang berlaku
Pengaruh pajak atas perbedaan tetap:
Natura
Lain-lain
Jumlah - bersih
Jumlah beban pajak
2014
238.953
200.895
47.790
40.179
3.460
2.550
6.010
3.675
2.109
5.784
53.800
45.963
32. Laba per Saham Dasar
2015
Laba bersih
2014
185.153
154.932
Rata-rata tertimbang jumlah saham untuk
perhitungan laba per saham dasar
14.083.420.780
13.208.013.643
Rata-rata tertimbang jumlah saham untuk
perhitungan laba per saham dilusian
14.297.387.882
13.550.929.338
13,15
12,95
11,73
11,43
Laba bersih per saham
(dalam Rupiah penuh)
Dasar
Dilusian
Rata-rata tertimbang jumlah saham beredar untuk perhitungan laba per saham dilusian untuk
tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 telah memperhitungkan efek berpotensi
saham biasa yang dilutif yakni Waran Seri I dan Waran Seri II (Catatan 24).
- 77 -
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
33. Sifat dan Transaksi Pihak Berelasi
Sifat Pihak Berelasi
Selain karyawan kunci, pihak berelasi dengan Perusahaan adalah perusahaan-perusahaan yang
berada dalam Grup Sinar Mas:
a. Pemegang saham (termasuk pemegang saham akhir) Perusahaan.
PT Sinarmas Multiartha Tbk dan PT Shinta Utama.
b. Perusahaan-perusahaan yang dimiliki secara langsung atau tidak langsung oleh pemegang
saham Perusahaan.
c.
Perusahaan-perusahaan yang dikendalikan oleh anggota keluarga dekat pemegang saham
dan manajemen kunci Perusahaan.
Transaksi Pihak Berelasi
Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan juga melakukan transaksi-transaksi tertentu dengan
pihak-pihak berelasi yang meliputi antara lain:
a. Transaksi aset dan liabilitas dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut:
Jumlah
2015
Persentase
terhadap jumlah
aset/liabilitas
%
2014
Jumlah
Persentase
terhadap jumlah
aset/liabilitas
%
Aset
Kredit
PT Lontar Papyrus Pulp
& Paper Industry
Heru Agus Wuryanto
Salis Teguh Hartono
Hermawan Hosein
Ricky Faerus
Lain - lain (dibawah
Rp 1.000)
Pendapatan bunga akrual
Tagihan akseptasi
Biaya dibayar dimuka
Aset lain - lain
Liabilitas
Liabilitas segera
Simpanan
Simpanan dari bank lain
Beban bunga akrual
234.345
2.595
982
698
988
0,84
0,01
0,00
0,00
0,00
812.137
1.260
1.336
1.096
-
2.325
0,01
2.951
0,01
241.933
0,87
818.780
3,85
106
19.493
28.180
26.186
0,00
0,07
0,10
0,09
404
29.838
21.956
18.416
0,00
0,14
0,10
0,09
14.188
3.918.249
104.475
4.701
0,06
16,19
0,43
0,02
7.632
3.063.863
17.336
3.326
0,04
16,93
0,10
0,02
- 78 -
3,82
0,01
0,01
0,01
-
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
b. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, sebesar Rp 2.645.417 dan Rp 2.210.212 dari
saldo kredit channeling disalurkan melalui pihak berelasi (Catatan 8).
c.
Pendapatan bunga dan bagi hasil yang diterima dari pihak berelasi untuk tahun-tahun yang
berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp 15.124 dan Rp 28.964,
atau masing-masing 0,63% dan 1,61% dari jumlah pendapatan bunga dan bagi hasil
(Catatan 25).
d. Beban bunga dan bagi hasil yang dibayar kepada pihak berelasi untuk tahun-tahun yang
berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp 105.845
dan Rp 128.858, atau masing-masing 10,09% dan 15,97% dari jumlah beban bunga dan bagi
hasil (Catatan 26).
e. Beban umum dan administrasi yang dibayar kepada pihak berelasi untuk tahun-tahun yang
berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp 122.997 dan Rp 90.541
atau masing-masing 14,50% dan 15,38% dari jumlah beban umum dan administrasi
(Catatan 27).
f.
Perusahaan memberikan kompensasi kepada karyawan kunci. Imbalan yang diberikan
kepada direksi dan anggota manajemen kunci lainnya adalah sebagai berikut:
2015
%
Dewan
Komisaris
%
Rp
Direksi
Rp
Personil
manajemen
kunci lainnya
%
Rp
Gaji dan imbalan kerja
jangka pendek
Imbalan pesangon
100
-
14.175
-
100
-
2.360
-
98,07
1,93
44.644
877
Jumlah
100
14.175
100
2.360
100
45.522
2014
%
Dewan
Komisaris
%
Rp
Direksi
Rp
Personil
manajemen
kunci lainnya
%
Rp
Gaji dan imbalan kerja
jangka pendek
Imbalan pesangon
100
-
8.776
-
100
-
2.301
-
90,69
9,31
31.575
3.243
Jumlah
100
8.776
100
2.301
100
34.818
g. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, saldo transaksi komitmen dan kontinjensi
(berupa L/C dan bank garansi) dengan pihak berelasi masing-masing sebesar Rp 140.339
dan Rp 196.655 (Catatan 34). Saldo jaminan tunai dari pihak berelasi sehubungan dengan
transaksi L/C dan bank garansi pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing
sebesar Rp 15.076 dan Rp 14.500.
h. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, aset tetap Perusahaan, kecuali tanah
diasuransikan kepada PT Asuransi Sinar Mas dengan nilai pertanggungan seluruhnya
masing-masing sebesar Rp 771.333 dan Rp 685.838 (Catatan 12).
- 79 -
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
34. Komitmen dan Kontinjensi
a.
Komitmen pembelian dan penjualan tunai mata uang asing
2015
2014
Pembelian tunai mata uang asing (spot, forward
dan swap)
Dolar Amerika Serikat
168.866
92.888
Penjualan tunai mata uang asing (spot, forward
dan swap)
Dolar Amerika Serikat
Yen Jepang
Dolar Singapura
Dolar Australia
235.724
29.670
-
92.888
609
304
Jumlah
265.394
93.801
Transaksi spot, forward dan swap di atas akan selesai masing-masing dalam 1 hari sampai
3 hari, 3 hari sampai 103 hari dan 5 hari sampai 71 hari.
b.
Perusahaan memiliki tagihan dan liabilitas komitmen dan kontinjensi dalam rangka eksporimpor, pemberian garansi dan pemberian kredit kepada debitur dengan rincian sebagai
berikut:
2015
2014
Komitmen
Liabilitas Komitmen
Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum
digunakan
Irrevocable letters of credit
351.066
177.498
486.114
17.824
Jumlah
528.564
503.938
66.204
76.770
1.238.927
1.049.744
Kontinjensi
Tagihan Kontinjensi
Pendapatan bunga dalam penyelesaian
Liabilitas Kontinjensi
Bank garansi
Jumlah - bersih
(1.172.723)
(972.974)
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, saldo transaksi komitmen dan kontinjensi berupa
L/C dan bank garansi dengan pihak berelasi masing-masing sebesar Rp 140.339 dan
Rp 196.655 (Catatan 33).
- 80 -
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, jangka waktu untuk L/C masing-masing berkisar
antara 1 – 16 bulan dan 1 – 5 bulan, sedangkan untuk bank garansi masing-masing berkisar
antara 41 hari – 35 bulan dan 14 hari – 38 bulan.
Saldo L/C yang dijamin dengan jaminan tunai pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
masing-masing adalah sebesar Rp 26.185 dan Rp 16.344 (Catatan 17).
Saldo bank garansi yang dijamin dengan jaminan tunai pada tanggal 31 Desember 2015 dan
2014 masing-masing adalah sebesar Rp 520.448 dan Rp 218.766 (Catatan 17).
35. Aset dan Liabilitas dalam Mata Uang Asing
a. Posisi aset dan liabilitas dalam mata uang asing adalah sebagai berikut:
Ekuivalen Rp
2015
2014
Aset
Kas
Giro pada Bank Indonesia
Giro pada bank lain
Penempatan pada bank lain
dan Bank Indonesia
Efek-efek
Kredit
Tagihan akseptasi
Pendapatan bunga akrual
Aset lain-lain
Jumlah Aset
- 81 -
USD
SGD
CNY
EUR
AUD
JPY
HKD
GBP
USD
USD
AUD
JPY
EUR
CNY
SGD
GBP
HKD
62.980
7.817
7.228
3.831
2.160
250
344
56
471.633
226.079
72.869
42.282
38.682
31.895
18.855
938
583
39.179
6.987
1.762
470
242
63
88
5
359.642
119.746
39.713
395
19.229
38.931
22.759
222
395
USD
USD
CNY
EUR
USD
SGD
USD
USD
USD
EUR
1.260.587
259.064
65.268
1.895.225
106.697
15.431
9.060
754
245.669
311.458
1.379
2.559.425
1.697
30.821
6.895
2.450
754
4.600.568
3.810.376
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Ekuivalen Rp
2015
2014
Liabilitas
Liabilitas segera
USD
SGD
EUR
USD
CNY
AUD
EUR
SGD
JPY
USD
EUR
USD
USD
AUD
CNY
SGD
EUR
USD
SGD
Simpanan
Simpanan dari bank lain
Liabilitas akseptasi
Beban bunga akrual
Liabilitas lain-lain
Jumlah Liabilitas
Aset - Bersih
76.175
292
3.995.258
102.708
74.198
39.197
25.503
12.278
101.663
2.812
106.697
2.149
132
84
1
1
15.725
11
607
280
6
3.527.605
40.569
39.861
18.179
30.334
473
76.450
2.811
30.821
2.150
66
59
2
72
10
4.554.884
3.770.355
45.684
40.021
b. Posisi Devisa Neto (PDN)
Berikut ini disajikan rincian PDN Perusahaan sebagaimana disampaikan Perusahaan kepada
Bank Indonesia:
2015
Laporan Posisi Keuangan dan
Rekening Administratif
Mata Uang
Aset
Liabilitas
Bersih
Absolut
Dolar Amerika Serikat
Poundsterling Inggris
Yen Jepang
Dolar Hong Kong
Euro
Dolar Singapura
Dolar Australia
Yuan China
4.331.301
994
42.606
928
42.514
26.179
75.029
104.391
4.368.718
41.948
42.050
25.870
74.371
102.823
37.417
994
658
928
464
309
658
1.568
Jumlah
4.623.942
4.655.780
42.996
- 82 -
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
2014
Laporan Posisi Keuangan dan
Rekening Administratif
Mata Uang
Aset
Bersih
Absolut
Liabilitas
Dolar Amerika Serikat
Poundsterling Inggris
Yen Jepang
Dolar Hong Kong
Euro
Dolar Singapura
Dolar Australia
Yuan China
3.697.721
338
486
484
21.080
31.132
40.259
40.692
3.693.529
54
473
20.997
31.481
40.246
40.632
4.192
284
13
484
83
349
13
60
Jumlah
3.832.192
3.827.412
5.478
Posisi devisa neto Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 dihitung berdasarkan
Peraturan Bank Indonesia. Rasio PDN Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2015 dan
2014 masing-masing adalah sebesar 1,44% dan 0,18%.
36. Pengukuran Nilai Wajar
Tabel berikut menyajikan pengukuran nilai wajar aset:
Nilai Tercatat
Aset yang diukur pada nilai wajar:
Aset keuangan yang diukur pada
nilai wajar melalui laba rugi
Efek-efek
Aset keuangan tersedia untuk dijual
Efek-efek
Aset tetap yang dicatat pada nilai
revaluasi
Tanah dan bangunan
Aset yang nilai wajarnya disajikan:
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Penempatan pada bank lain dan
Bank Indonesia
Efek-efek
Kredit yang diberikan - bersih
Tagihan akseptasi - bersih
Dimiliki hingga jatuh tempo
Efek-efek
Penempatan pada bank lain dan
Bank Indonesia
2015
Pengukuran nilai wajar menggunakan
Input signifikan
Input signifikan
yang tidak
Harga kuotasian
yang dapat
dapat
dalam pasar aktif
diobservasi
diobservasi
(Level 1)
(Level 2)
(Level 3)
720.210
720.210
-
-
299.222
299.222
-
-
-
547.187
547.187
455.637
207.226
17.327.762
296.215
-
455.637
207.226
-
17.327.762
296.215
-
1.416.847
1.439.599
-
-
1.817.018
1.817.018
-
-
- 83 -
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
2014
Estimasi Nilai
Nilai Tercatat
Wajar
Aset Keuangan
Dimiliki hingga jatuh tempo
Efek-efek
Penempatan pada bank lain dan
Bank Indonesia
Tersedia untuk dijual
Efek-efek
Pinjaman diberikan dan piutang
Efek-efek
Kredit yang diberikan - bersih
Jumlah Aset Keuangan
1.121.957
1.169.207
1.425.679
1.425.679
77.650
77.650
170.212
12.519.290
170.212
12.840.948
15.314.788
15.683.696
Hirarki Nilai Wajar
Tabel berikut mengungkapkan hirarki nilai wajar dari aset keuangan dan liabilitas keuangan (tidak
termasuk akun Syariah) pada tanggal 31 Desember 2014:
Level 1
Aset Keuangan
Tersedia untuk dijual
Efek-efek
77.650
Liabilitas Keuangan
Liabilitas keuangan yang diukur pada
nilai wajar melalui laba rugi
Liabilitas derivatif
-
2014
Level 2
Jumlah
-
77.650
63
63
Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif adalah berdasarkan kuotasi
harga pasar pada tanggal pelaporan. Pasar dianggap aktif apabila kuotasi harga tersedia
sewaktu-waktu dan dapat diperoleh secara rutin dari bursa, pedagang efek, perantara efek,
kelompok industri atau badan penyedia jasa penentuan harga, atau badan pengatur, dan harga
tersebut mencerminkan transaksi pasar yang aktual dan rutin dalam suatu transaksi yang wajar.
Kuotasi harga pasar yang digunakan untuk aset keuangan yang dimiliki oleh Perusahaan adalah
harga penawaran (bid price) terkini. Instrumen keuangan seperti ini termasuk dalam hirarki
Level 1. Instrumen yang termasuk dalam hirarki Level 1 terdiri dari investasi dalam obligasi
(termasuk obligasi Pemerintah) dan ROI Loan dan diklasifikasikan sebagai surat berharga
tersedia untuk dijual atau diperdagangkan.
Nilai wajar instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif ditentukan
menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian ini memaksimalkan penggunaan data pasar
yang dapat diobservasi yang tersedia dan sesedikit mungkin mengandalkan estimasi spesifik
yang dibuat oleh entitas. Teknik penilaian spesifik yang digunakan untuk menentukan nilai wajar
instrumen keuangan adalah kuotasi harga pasar atau kuotasi harga penjual untuk instrumen
sejenis. Jika seluruh input signifikan yang dibutuhkan untuk menentukan nilai wajar dapat
diobservasi, maka instrumen tersebut termasuk dalam hirarki Level 2. Instrumen yang termasuk
dalam hirarki Level 2 adalah tagihan derivatif.
- 84 -
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Jika satu atau lebih input signifikan tidak diambil dari data pasar yang dapat diobservasi, maka
instrumen tersebut termasuk dalam hirarki Level 3.
Nilai wajar tidak diungkapkan untuk instrumen keuangan Perusahaan yang nilai tercatatnya telah
mendekati estimasi nilai wajarnya serta instrumen keuangan yang nilai wajarnya tidak dapat
diukur dengan andal karena tidak memiliki kuotasi harga di pasar aktif atau tidak memiliki jatuh
tempo yang pasti.
37. Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang
Besarnya imbalan pasca-kerja dihitung berdasarkan peraturan yang berlaku, yakni Undangundang No. 13 Tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003. Tidak terdapat pendanaan khusus yang
disisihkan sehubungan dengan imbalan kerja jangka panjang tersebut.
Perhitungan aktuaria terakhir atas liabilitas imbalan kerja jangka panjang dilakukan oleh
PT Ricky Leonard Jasatama, aktuaris independen, dengan laporan terakhir tertanggal
28 Januari 2016.
Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan kerja jangka panjang tersebut masing-masing
sebanyak 2.705 karyawan dan 2.396 karyawan untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember
2015 dan 2014.
Jumlah yang diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain sehubungan
dengan imbalan pasti adalah sebagai berikut:
2015
2014
Biaya jasa kini
Biaya bunga neto
6.500
2.153
4.946
1.040
Komponen biaya imbalan pasti yang diakui di laba rugi
(Catatan 27)
8.653
5.986
Pengukuran kembali liabilitas imbalan pasti kerugian/(keuntungan) aktuarial sebagai
penghasilan komprehensif lain
9.773
(5.559)
18.426
427
Jumlah
Biaya imbalan pasti sebesar Rp 8.653 dan Rp 5.986 untuk tahun-tahun yang berakhir
31 Desember 2015 dan 2014 disajikan sebagai bagian dari “Beban umum dan administrasi”
(Catatan 27).
- 85 -
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Mutasi liabilitas imbalan kerja jangka panjang yang diakui di laporan posisi keuangan adalah
sebagai berikut:
2015
2014
Liabilitas imbalan kerja jangka panjang awal tahun
Beban imbalan kerja jangka panjang tahun berjalan
Pembayaran selama tahun berjalan
Kerugian (penghasilan) komprehensif lain
15.568
8.653
(4.024)
9.773
20.547
5.986
(5.406)
(5.559)
Liabilitas imbalan kerja jangka panjang akhir tahun
29.970
15.568
Asumsi-asumsi aktuarial utama yang digunakan dalam perhitungan imbalan kerja jangka
panjang:
2015
Usia pensiun normal
Tingkat diskonto
Tingkat kenaikan gaji
Tingkat perputaran karyawan:
sampai dengan usia 40 tahun
sampai dengan saat usia 55 tahun
Tabel mortalita
2014
55
9,1%
4%
55
8,5%
0%
5%
0%
TMI 3
9%
0%
TMI 3
Analisa sensitivitas dari perubahan asumsi-asumsi utama terhadap liabilitas imbalan kerja jangka
panjang adalah sebagai berikut:
2015
Dampak terhadap liabilitas imbalan pasti
Perubahan
Kenaikan
Penurunan
Asumsi
Asumsi
Asumsi
Tingkat diskonto
Tingkat pertumbuhan gaji
1%
1%
(2.213)
2.644
2.556
(2.335)
38. Saldo Laba yang Ditentukan Penggunaannya
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham yang didokumentasikan dalam Akta No. 37 tanggal
12 Juni 2015 dari Aryanti Artisari, S.H, M.H., notaris di Jakarta, pemegang saham menyetujui
untuk menyisihkan saldo laba sebesar Rp 500 untuk cadangan umum.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham yang didokumentasikan dalam Akta No. 44 tanggal
13 Juni 2014 dari Aryanti Artisari, S.H, M.H., notaris di Jakarta, pemegang saham menyetujui
untuk menyisihkan saldo laba sebesar Rp 500 untuk cadangan umum.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, saldo laba yang ditentukan penggunaannya untuk
cadangan umum adalah masing-masing sebesar Rp 5.500 dan Rp 5.000.
- 86 -
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
39. Kontinjensi
Perusahaan menghadapi perkara hukum atau gugatan yang timbul dari kegiatan normal
usahanya. Manajemen Perusahaan bersama dengan penasehat hukum berpendapat bahwa
liabilitas akhir atas perkara hukum atau gugatan tersebut, jika ada, tidak memiliki pengaruh yang
material terhadap laporan keuangan. Oleh karena itu, tidak ada provisi yang dibentuk atas
liabilitas kontinjensi tersebut.
40. Informasi Segmen
a. Segmen Usaha
Informasi segmen Perusahaan disajikan berdasarkan jenis kegiatan usahanya, yakni
pemasaran dan kredit, treasuri, dan ekspor-impor. Kegiatan usaha tersebut menjadi dasar
pelaporan informasi segmen primer Perusahaan, sebagai berikut:
2015
Bank Umum
Pemasaran
dan Kredit
Pendapatan
Pendapatan bunga dan bagi hasil
Pendapatan operasional lainnya
Jumlah Pendapatan
Beban
Beban bunga dan bagi hasil
Beban operasional lainnya
Jumlah Beban
Treasuri
1.881.584
102.694
1.984.278
222.581
19.042
241.623
864.683
111.470
976.153
33.854
33.854
Unit Usaha Syariah
Pemasaran
dan Kredit
Treasuri
Ekspor-impor
5.600
5.600
266.992
6.459
273.451
17.425
17.425
143.581
47.691
191.272
Jumlah
8.519
22
8.541
2.379.676
133.817
2.513.493
6.375
1.048.493
176.586
1.225.079
6.375
Pendapatan segmen - bersih
Pendapatan yang tidak dapat
dialokasikan
Beban yang tidak dapat dialokasikan
Laba sebelum pajak
Beban pajak
1.288.414
312.443
1.361.904
238.953
(53.800)
Laba bersih
185.153
2014
Bank Umum
Pemasaran
dan Kredit
Pendapatan
Pendapatan bunga dan bagi hasil
Pendapatan operasional lainnya
Jumlah Pendapatan
Treasuri
Ekspor-impor
1.401.901
51.654
1.453.555
189.417
13.945
203.362
-
712.776
15.904
728.680
21.507
5.894
27.401
-
1.213
1.213
Unit Usaha Syariah
Pemasaran
dan Kredit
Treasuri
Jumlah
196.244
15.009
211.253
6.944
284
7.228
1.794.506
82.105
1.876.611
63.516
23.615
87.131
9.082
15
9.097
806.881
45.428
852.309
Beban
Beban bunga dan bagi hasil
Beban operasional lainnya
Jumlah Beban
Pendapatan segmen - bersih
Pendapatan yang tidak dapat
dialokasikan
Beban yang tidak dapat dialokasikan
Laba sebelum pajak
Beban pajak
1.024.302
169.001
992.408
200.895
(45.963)
Laba bersih
154.932
- 87 -
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
2015
Bank Umum
Pemasaran
dan Kredit
Aset
Aset segmen
Aset yang tidak dapat
dialokasikan
15.701.218
Treasuri
7.285.334
Ekspor-impor
296.970
Unit Usaha Syariah
Pemasaran
dan Kredit
Treasuri
2.224.135
337.360
Jumlah
25.845.017
2.023.671
Jumlah Aset
27.868.688
Liabilitas
Liabilitas segmen
Liabilitas yang tidak dapat
dialokasikan
21.238.808
171.189
139.841
2.287.451
54.344
23.891.633
307.444
Jumlah Liabilitas
24.199.077
2014
Bank Umum
Pemasaran
dan Kredit
Aset
Aset segmen
Aset yang tidak dapat
dialokasikan
12.849.226
Treasuri
4.985.870
Ekspor-impor
68.591
Unit Usaha Syariah
Pemasaran
dan Kredit
Treasuri
1.799.904
105.882
19.809.473
1.450.076
Jumlah Aset
Liabilitas
Liabilitas segmen
Liabilitas yang tidak dapat
dialokasikan
Jumlah
21.259.549
16.216.346
1.081
67.837
1.431.836
156.910
17.874.010
221.425
Jumlah Liabilitas
18.095.435
b. Segmen Geografis
Pendapatan bunga dan bagi hasil berdasarkan wilayah geografis adalah sebagai berikut:
2015
2014
DKI Jakarta
Pulau Jawa (diluar Jakarta)
Pulau Sumatera
Pulau Sulawesi dan Maluku
Pulau Bali dan Lombok
Pulau Papua
Pulau Kalimantan
1.657.331
309.451
189.521
86.994
77.391
32.115
26.873
1.211.986
275.080
144.083
88.403
40.131
14.377
20.446
Jumlah
2.379.676
1.794.506
- 88 -
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Nilai tercatat aset segmen dan tambahan atas aset tetap berdasarkan wilayah geografis atau
lokasi aset tersebut adalah sebagai berikut:
Nilai Tercatat Aset Segmen
2015
2014
DKI Jakarta
Pulau Jawa (diluar Jakarta)
Pulau Sumatera
Pulau Sulawesi dan Maluku
Pulau Bali dan Lombok
Pulau Papua
Pulau Kalimantan
19.766.269
2.634.245
1.693.360
599.017
554.902
305.245
291.979
15.582.063
1.796.428
1.218.209
606.359
330.611
122.437
153.366
Jumlah
25.845.017
19.809.473
Penambahan Aset Tetap
2015
2014
DKI Jakarta
Pulau Jawa (diluar Jakarta)
Pulau Sumatera
Pulau Sulawesi dan Maluku
Pulau Bali dan Lombok
Pulau Papua
Pulau Kalimantan
189.119
16.957
4.953
671
1.163
2.633
1.234
79.284
13.457
5.563
1.152
1.504
2.195
1.913
Jumlah
216.730
105.068
41. Tujuan dan Kebijakan Manajemen Risiko Keuangan
Dalam melaksanakan kegiatannya, Perusahaan menyadari bahwa situasi lingkungan eksternal
dan internal perbankan telah mengalami perkembangan yang diikuti dengan semakin
kompleksnya risiko kegiatan usaha perbankan dan meningkatnya kebutuhan akan praktek tata
kelola yang sehat (Good Corporate Governance). Sebagai tanggapan Perusahaan terhadap
kondisi tersebut, Perusahaan telah mengimplementasikan kerangka menajemen risiko secara
terpadu yang dituangkan dalam Kebijakan Penerapan Manajemen Risiko. Kerangka tersebut
digunakan sebagai dasar dalam menetapkan strategi, struktur organisasi, kebijakan dan
pedoman serta memperkuat infrastruktur manajemen risiko guna memastikan bahwa semua
risiko yang dihadapi Perusahaan dapat dikenali, diukur, dikendalikan, dimitigasi dan dilaporkan
dengan baik.
- 89 -
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Dalam pelaksanaannya, penerapan manajemen risiko Perusahaan meliputi pengawasan aktif
manajemen, penerapan kebijakan dan prosedur, penetapan limit risiko, proses identifikasi,
pengukuran dan pemantauan risiko, penerapan sistem informasi dan pengendalian risiko serta
sistem pengendalian internal.
Perusahaan terus berupaya mengembangkan fungsi manajemen risiko secara berkelanjutan,
serta terus mengembangkan dan meningkatkan kerangka sistem pengelolaan risiko dan
pengendalian internal yang terpadu dan komprehensif. Dengan didukung oleh sistem informasi
manajemen yang terintegrasi, maka pengelolaan risiko di internal perusahaan dapat
dioptimalkan. Namun, selain itu Perusahaan tetap harus mereviu keandalan sistem pengendalian
internal dan sistem informasi manajemen supaya sistem pengelolaan risiko tidak ketinggalan
jaman.
Perusahaan memiliki Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR) yang bekerja secara independen
dari unit bisnis dan audit internal. SKMR bertugas untuk menunjang pengelolaan risiko yang lebih
menyeluruh, terpadu, terukur dan terkendali. Tugas dan tanggung jawab SKMR mencakup:
a. Memberikan masukan kepada Direksi dalam penyusunan kebijakan, strategi, dan kerangka
manajemen risiko;
b. Mengembangkan prosedur dan alat untuk identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan
pengendalian risiko;
c. Mendesain dan menerapkan perangkat yang dibutuhkan dalam penerapan manajemen risiko;
d. Memantau implementasi kebijakan, strategi, dan kerangka manajemen risiko yang
direkomendasikan oleh Komite Manajemen Risiko dan yang telah disetujui oleh Direksi;
e. Memantau posisi/eksposur risiko secara keseluruhan, maupun per risiko termasuk
pemantauan kepatuhan terhadap toleransi risiko dan limit yang ditetapkan;
f. Melakukan stress testing guna mengetahui dampak dari implementasi kebijakan dan strategi
manajemen risiko terhadap portofolio atau kinerja Perusahaan secara keseluruhan;
g. Mengkaji usulan aktivitas dan/atau produk baru yang dikembangkan oleh suatu unit tertentu
Perusahaan. Pengkajian difokuskan terutama pada aspek kemampuan Perusahaan untuk
mengelola aktivitas dan atau produk baru termasuk kelengkapan sistem dan prosedur yang
digunakan serta dampaknya terhadap eksposur risiko Perusahaan secara keseluruhan;
h. Memberikan rekomendasi kepada satuan kerja bisnis dan/atau kepada Komite Manajemen
Risiko terkait penerapan manajemen risiko antara lain mengenai besaran atau maksimum
eksposur risiko yang dapat dipelihara Perusahaan;
i. Mengevaluasi akurasi dan validitas data yang digunakan oleh Perusahaan untuk mengukur
risiko bagi Perusahaan yang menggunakan model untuk keperluan intern;
j. Menyusun dan menyampaikan laporan profil risiko kepada Direktur Utama, Direktur
Manajemen Risiko, dan Komite Manajemen Risiko secara berkala atau paling kurang secara
triwulanan. Frekuensi laporan harus ditingkatkan apabila kondisi pasar berubah dengan
cepat;
k. Melakukan reviu secara berkala dengan frekuensi yang disesuaikan kebutuhan Perusahaan.
Perusahaan melakukan pengelolaan terhadap 8 (delapan) jenis risiko, yang antara lain sebagai
berikut:
Risiko Kredit
Risiko kredit adalah risiko yang terjadi akibat kegagalan pihak lawan (counterparty) memenuhi
liabilitasnya, yang timbul dari aktivitas fungsional Perusahaan seperti perkreditan (penyediaan
dana), tresuri, investasi dan pembiayaan perdagangan (trade finance).
- 90 -
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Risiko kredit dikelola melalui penetapan kebijakan-kebijakan dan proses-proses yang meliputi
kriteria pemberian kredit dan persetujuan kredit, penetapan harga, pemantauan, pengelolaan
kredit bermasalah dan manajemen portofolio. Perusahaan juga dengan ketat memantau
perkembangan portofolio kredit Perusahaan yang memungkinkan Perusahaan untuk melakukan
tindakan pencegahan secara tepat waktu (Early Warning) apabila terjadi penurunan kualitas
kredit.
Proses pemantauan kualitas kredit sampai dengan penanganan kredit bermasalah terus
ditingkatkan dengan berbagai strategi yang dimonitor secara periodik untuk memastikan agar
kualitas portofolio kredit tetap terjaga. Pengelolaan kredit yang efektif dapat meminimalkan
kerugian dan mengoptimalkan penggunaan modal yang dialokasikan untuk risiko kredit.
Perusahaan telah membentuk beberapa unit kerja dan komite yang bertanggung jawab untuk
mengendalikan dan memitigasi risiko yang secara potensial dihadapi oleh Perusahaan. Satuan
Kerja Manajemen Risiko (SKMR) telah dibentuk untuk membantu Direksi dalam memastikan
bahwa kerangka manajemen risiko yang ada telah memadai dalam mengidentifikasi dan memiliki
mekanisme kontrol untuk meminimalisasi berbagai risiko usaha yang dihadapi oleh Perusahaan.
SKMR bekerja secara independen terhadap unit-unit operasional dan bertanggung jawab
langsung kepada Direktur Manajemen Risiko.
Perusahaan mengikuti konsep 3 Baris Pertahanan (3 lines of defenses) yaitu unit pengelola
risiko, unit manajemen risiko dan audit internal. Unit pengelola risiko mengelola risiko yang
melekat dalam kegiatan bisnis mereka sehari-hari sedangkan unit manajemen risiko bertanggung
jawab untuk menetapkan kerangka kerja manajemen risiko dan mengembangkan perangkat dan
metodologi yang diperlukan. Sedangkan Audit Internal, memberikan dukungan secara
independen bagi efektivitas pendekatan manajemen risiko sebagai lini ketiga dari pengendalian
intern.
Perusahaan telah memiliki kebijakan dan pedoman tertulis terkait dengan kegiatan perkreditan
yang antara lain mengatur prosedur analisa kredit, persetujuan kredit, pencatatan dan
pengawasan kredit, dan restrukturisasi kredit. Kebijakan dan prosedur tersebut dikaji secara
berkala untuk disesuaikan dengan ukuran dan kompleksitas bisnis Perusahaan.
Perusahaan mengukur dan memantau risiko untuk setiap debitur baik secara individual, sektor
ekonomi maupun seluruh portofolio kredit dengan menerapkan four - eyes principle secara
konsisten. Perusahaan juga telah menerapkan standar dan prosedur untuk mendukung
terciptanya suatu proses pemberian kredit yang mempertimbangkan risiko dan perolehan hasil.
Dalam rangka memenuhi ketentuan regulator/otoritas dan mendukung program Pemerintah
terkait penyaluran kredit Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), maka sepanjang tahun
2015,
Perusahaan
mulai
fokus
menyalurkan
kredit
pada
segmen
UMKM.
Ke depannya, Perusahaan akan lebih menggiatkan penyaluran kredit retail tersebut. Untuk
mendukung rencana pertumbuhan kredit retail, Perusahaan telah menyediakan
sarana dan infrastruktur pendukung seperti mengembangkan produk mikro, mengembangkan
sistem Loan Origination System (LOS) yang digunakan sebagai salah satu bahan pertimbangan
komite untuk memutuskan kredit, mempersiapkan sumber daya manusia secara kuantitas dan
kualitas, serta mempersiapkan kebijakan dan prosedur kerja.
- 91 -
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Berikut adalah eksposur maksimum instrumen keuangan dalam laporan posisi keuangan dan
rekening administratif yang terkait risiko kredit pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014:
2015
Jumlah Bruto
Jumlah Neto
2014
Jumlah Bruto
Jumlah Neto
Laporan Posisi Keuangan
Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi
Efek-efek
Obligasi korporasi
Reksadana Terproteksi
Cipta Terproteksi 3
Dimiliki hingga jatuh tempo
Penempatan pada bank lain
Negotiable Certificate of Deposit
Efek-efek
Obligasi korporasi
Tersedia untuk dijual
Efek-efek
Obligasi korporasi
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Giro pada bank lain
Penempatan pada bank lain
Call money
Deposit on call
Efek-efek
Tagihan atas wesel ekspor
Kredit yang diberikan (termasuk kredit
yang diberikan berdasarkan
prinsip syariah)
Tagihan akseptasi
Penyertaan modal sementara
Pendapatan bunga akrual
Aset lain-lain
Jumlah
315.305
315.202
10.483
10.378
160.907
160.907
-
-
131.188
131.188
42.900
42.900
502.953
502.953
205.003
204.983
130.499
130.499
57.366
57.366
1.010.895
1.010.895
379.910
379.910
453.613
2.024
453.613
2.024
263.851
1.818
263.851
1.818
207.226
207.226
170.213
170.213
17.506.570
313.640
133.841
171.530
17.327.762
296.215
133.841
170.776
14.298.435
67.836
173.800
83.429
41.171
14.223.357
67.836
173.800
83.429
40.417
21.040.191
20.843.101
15.796.215
15.720.258
Komitmen dan kontinjensi
Fasilitas kredit kepada nasabah
yang belum digunakan
Bank garansi
Irrevocable letters of credit
Jumlah
351.066
1.238.927
177.498
1.767.491
351.066
1.238.927
177.498
1.767.491
486.114
1.049.744
17.824
1.553.682
486.114
1.049.744
17.824
1.553.682
Eksposur maksimum risiko kredit tercermin dari persentase setiap kategori kredit yang diberikan
terhadap jumlah kredit. Portofolio kredit yang diberikan terdiversifikasi ke dalam 20 jenis sektor
ekonomi, dimana untuk posisi 31 Desember 2015 dan 2014, kelompok sektor ekonomi yang
memperoleh penyaluran kredit terbesar dari Perusahaan adalah sektor ekonomi Rumah Tangga
dan Perdagangan Besar dan Eceran.
- 92 -
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Sebagai bagian dari manajemen portofolio, Perusahaan juga melakukan pemantauan
perkembangan risiko portofolio kredit melalui perhitungan Credit Risk Profile yang
menggambarkan potensi risiko inheren dan efektifitas kualitas penerapan manajemen risiko.
Perusahaan juga melakukan monitoring perkembangan dan kualitas portofolio berdasarkan
konsentrasi per kategori portofolio, 25 debitur besar, sektor industri, sektor wilayah, jenis produk,
tujuan penggunaan, dan jenis valuta. Dengan demikian, Perusahaan dapat mengambil langkahlangkah antisipasi dan mitigasi risiko secara portofolio maupun secara individu dan juga melalui
penyempurnaan proses penerapan manajemen risiko kredit, baik melalui penyempurnaan
kebijakan perkreditan maupun pengembangan sistem informasi kredit yang memadai.
Berikut adalah eksposur risiko kredit atas aset Perusahaan (termasuk kredit yang diberikan
berdasarkan prinsip syariah) pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014:
2015
Telah jatuh tempo
tetapi tidak
mengalami
penurunan nilai
Mengalami
penurunan
nilai
1.010.895
-
-
1.010.895
-
131.188
455.637
Belum jatuh tempo
dan tidak
mengalami
penurunan nilai
Giro pada bank lain
Penempatan pada bank lain
Dimiliki hingga jatuh tempo
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Efek-efek
Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi
Dimiliki hingga jatuh tempo
Tersedia untuk dijual
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Kredit yang diberikan
Tagihan akseptasi
Pendapatan bunga akrual
Aset lain-lain
131.188
455.637
-
476.212
502.953
130.499
207.226
17.012.014
139.840
133.841
170.776
-
Jumlah
20.371.081
-
653.355
173.800
754
827.909
Jumlah
476.212
502.953
130.499
207.226
17.665.369
313.640
133.841
171.530
21.198.990
2014
Telah jatuh tempo
tetapi tidak
mengalami
penurunan nilai
Mengalami
penurunan
nilai
379.910
-
-
379.910
-
42.900
265.669
Belum jatuh tempo
dan tidak
mengalami
penurunan nilai
Jumlah
Giro pada bank lain
Penempatan pada bank lain
Dimiliki hingga jatuh tempo
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Efek-efek
Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi
Dimiliki hingga jatuh tempo
Tersedia untuk dijual
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Kredit yang diberikan
Tagihan akseptasi
Penyertaan modal sementara
Pendapatan bunga akrual
Aset lain-lain
42.900
265.669
-
10.483
205.003
57.366
170.212
13.895.369
67.836
173.800
83.429
40.417
-
403.066
754
10.483
205.003
57.366
170.212
14.298.435
67.836
173.800
83.429
41.171
Jumlah
15.392.394
-
403.820
15.796.214
- 93 -
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Risiko Pasar
Dalam melaksanakan aktivitasnya, Perusahaan terekspos pada risiko pasar yang terdiri atas
risiko suku bunga dan risiko nilai tukar. Risiko pasar antara lain terdapat pada aktivitas fungsional
Perusahaan seperti kegiatan treasuri dan investasi dalam surat berharga dan pasar uang,
kegiatan pendanaan dan penerbitan surat utang, serta kegiatan pembiayaan perdagangan (trade
finance). Perusahaan senantiasa melakukan pengelolaan terhadap risiko pasar tersebut secara
rutin dan/atau berkala.
Pemantauan terhadap risiko pasar dilakukan secara harian yang memuat informasi mengenai
posisi surat berharga yang dimiliki Perusahaan, Posisi Devisa Neto (PDN) baik PDN 30 menit
maupun PDN akhir hari, serta pemantauan limit-limit risiko pasar lainnya, seperti Value at Risk
(VaR) nilai tukar, maksimum posisi surat berharga per issuer, seri, kategori dan maksimum durasi
per kategori surat berharga.
a.
Risiko Suku Bunga
Pengelolaan risiko suku bunga dilakukan terhadap posisi instrumen keuangan baik dalam
trading book maupun banking book. Risiko suku bunga dalam trading book dihitung dengan
metode standar sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia yang berlaku, yaitu meliputi risiko
spesifik (menggunakan Metode Jatuh Tempo) dan risiko umum. Sedangkan risiko suku
bunga dalam banking book dikelola dengan melakukan analisa repricing gap antara Risk
Sensitive Asset (RSA) dan Risk Sensitive Liabilities (RSL). Analisa repricing gap dilakukan
untuk mengukur dampak dari perubahan suku bunga (naik/turun) pada banking book
tersebut terhadap pendapatan bunga bersih (NII). Pengelolaan risiko suku bunga dilengkapi
dengan analisa sensitivitas secara periodik untuk mengukur dampak dari perubahan suku
bunga yang signifikan. Berdasarkan simulasi, dampak kenaikan suku bunga sebesar 0,50%
terhadap posisi RSA dan RSL Perusahaan Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
berpotensi menurunkan NII sebesar + Rp 1.100 akibat dari tingginya/rendahnya beban
bunga dari RSL dan tingginya/rendahnya pendapatan bunga RSL dengan suku bunga
mengambang.
Risiko suku bunga dipantau secara harian antara lain terhadap posisi surat berharga yang
dimiliki Perusahaan khususnya yang terekspos risiko pasar, yaitu surat berharga dalam
kategori Available for Sale dan Trading Book. Perusahaan memiliki limit/Management Action
Trigger yang menjadi acuan bagi Perusahaan dalam mengambil tindakan apabila terdapat
potensi kerugian (potential loss) yang timbul dari proses marked to market.
Tabel berikut merupakan rata-rata suku bunga efektif per tahun untuk aset dan liabilitas yang
signifikan (tidak termasuk akun Syariah):
Rupiah
%
Aset
Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia
Kredit yang diberikan
Liabilitas
Simpanan
Simpanan dari bank lain
Efek yang dijual dengan janji beli kembali
- 94 -
2015
Mata Uang Asing
%
4,58
14,71
0,12
10,35
5,56
6,54
2,48
0,71
0,10
-
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Rupiah
%
Aset
Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia
Kredit yang diberikan
Liabilitas
Simpanan
Simpanan dari bank lain
2014
Mata Uang Asing
%
3,71
13,73
0,14
6,81
5,74
4,28
0,83
0,04
Tabel berikut ini menyajikan portofolio Perusahaan (tidak termasuk portofolio yang
diperdagangkan) pada nilai tercatatnya, yang dikelompokkan menurut mana yang lebih awal
antara tanggal re-pricing atau tanggal jatuh tempo kontraktual:
2015
Sampai
dengan
1 bulan
Aset
Bunga Mengambang
Giro pada bank lain
Kredit yang diberikan
Liabilitas
Bunga Mengambang
Simpanan
Simpanan dari bank lain
1.010.895
1.084.530
11.615.670
31.379
> 1 bulan
s.d.
3 bulan
834.323
> 3 bulan
s.d.
1 tahun
> 1 tahun
s.d.
2 tahun
5.090.497
-
-
> 1 bulan
s.d.
3 bulan
> 3 bulan
s.d.
1 tahun
497.594
> 2 tahun
3.548.329
-
-
> 1 tahun
s.d.
2 tahun
> 2 tahun
Jumlah
1.010.895
11.055.273
11.615.670
31.379
2014
Sampai
dengan
1 bulan
Aset
Bunga Mengambang
Giro pada bank lain
Kredit yang diberikan
Liabilitas
Bunga Mengambang
Simpanan
Simpanan dari bank lain
379.910
415.943
8.248.490
78.862
892.367
-
3.943.974
-
1.495.991
-
2.669.039
-
Jumlah
379.910
9.417.314
8.248.490
78.862
b. Risiko Nilai Tukar
Kebijakan pengelolaan risiko nilai tukar berpedoman pada batas Posisi Devisa Neto (PDN)
sesuai ketentuan Bank Indonesia yaitu Perusahaan wajib mengelola dan memelihara PDN
paling tinggi 20% dari Modal. Untuk memudahkan Treasury Dealer dalam melakukan
pemantauan terhadap PDN, maka Perusahaan telah mengembangkan program bantu yang
secara otomatis dapat menunjukkan PDN. Selain itu, pengelolaan risiko nilai tukar secara
harian juga dilakukan Perusahaan dengan cara menghitung potensi kerugian yang mungkin
timbul sebagai dampak dari adanya perubahan nilai tukar terhadap posisi Perusahaan. Pada
tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, jika mata uang Rupiah melemah/menguat sebesar
0,35% terhadap Dolar Amerika Serikat dengan asumsi variabel lain konstan, maka laba
setelah pajak untuk tahun berjalan akan lebih tinggi (rendah) masing-masing sebesar Rp 96
dan Rp 417, terutama diakibatkan keuntungan (kerugian) dari penjabaran aset keuangan
yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, efek utang diklasifikasikan sebagai tersedia
untuk dijual, serta keuntungan (kerugian) penjabaran pinjaman dalam mata uang Dolar
Amerika Serikat.
- 95 -
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Perusahaan telah menetapkan berbagai limit untuk mengantisipasi risiko pasar atas mata
uang asing baik karena perubahan kurs maupun fluktuasi suku bunga. Limit yang telah
ditetapkan Perusahaan antara lain limit maksimum posisi terbuka kumulatif dan per major
currency yang bertujuan untuk membatasi eksposur risiko nilai tukar serta memastikan
kepatuhan terhadap ketentuan PDN.
c. Risiko Likuiditas
Risiko likuiditas adalah risiko yang disebabkan antara lain oleh ketidakmampuan
Perusahaan dalam memenuhi liabilitas yang telah jatuh tempo dan menutup posisi di pasar.
Risiko likuiditas merupakan risiko yang terpenting pada bank umum dan perlu dikelola
secara berkesinambungan.
Pemantauan terhadap likuiditas Perusahaan dilakukan secara harian dan sebagai bagian
dari sistem informasi manajemen hasil pemantauan tersebut dilaporkan kepada Manajemen.
Pemantauan antara lain dilakukan terhadap komposisi posisi keuangan Perusahaan,
aktivitas dana keluar dan dana masuk yang tercermin dari transaksi RTGS dan SKN,
aktivitas money market, posisi aset likuid baik primer maupun sekunder, serta rasio-rasio
likuiditas seperti rasio kecukupan aset likuid dan Loan to Deposit Ratio. Pemantauan
terhadap pemenuhan Giro Wajib Minimum baik primer maupun sekunder dilakukan untuk
memastikan bahwa Perusahaan selalu menjaga GWM sesuai yang telah ditentukan oleh
Bank Indonesia.
Pengelolaan likuiditas Perusahaan juga dilakukan dengan mempelajari pola pergerakan
dana dan atau perilaku nasabah Dana Pihak Ketiga, khususnya dana nasabah inti dan
nasabah yang memiliki tingkat volatilitas cukup tinggi. Dengan mempelajari perilaku
nasabah, maka Perusahaan dapat menjaga kecukupan likuiditas yang diperlukan secara
tepat untuk menutup kebutuhan tersebut. Perusahaan menjaga kecukupan secondary
reserves pada level yang aman dengan besaran kecukupan disesuaikan dengan kondisi
likuiditas Perusahaan secara spesifik maupun kondisi likuiditas di pasar.
Core fund atau dana yang tidak ditarik oleh nasabah dan dinilai stabil berada dalam besaran
yang cukup baik. Perusahaan senantiasa melakukan pemantauan terhadap posisi core fund
dan berupaya untuk secara berkesinambungan meningkatkan persentase terhadap jumlah
dana yang dimiliki. Core fund menjadi bagian yang sangat penting bagi Perusahaan dalam
menjalankan fungsi intermediasi berupa penyediaan dana jangka panjang. Hal ini mengingat
portofolio dana pihak ketiga yang dimiliki Perusahaan sebagian besar berjangka waktu
sampai dengan 1 (satu) tahun. Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan dana mengendap
antara lain diciptakan program-program yang mengharuskan dana nasabah ditahan
dan tidak dapat ditarik sampai jangka waktu tertentu sesuai dengan ketentuan program.
Asset and Liability Committee (ALCO) berperan sebagai forum manajemen senior tertinggi
untuk memonitor situasi likuiditas Perusahaan. ALCO bertanggung jawab untuk menentukan
kebijakan dan strategi yang berkaitan dengan aset dan liabilitas Perusahaan sejalan dengan
prinsip kehati-hatian manajemen risiko dan peraturan yang berlaku. ALCO menyetujui
kerangka limit transaksi, mempertimbangkan struktur laporan posisi keuangan jangka
panjang dari Perusahaan.
Pada dasarnya, risiko likuiditas dikelola sesuai dengan kerangka kebijakan, pengawasan,
dan batasan yang memastikan bahwa konsentrasi pendanaan bersifat minimal, sumber dan
jangka waktu pendanaan telah terdiversifikasi.
- 96 -
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Berikut adalah jadwal jatuh tempo liabilitas keuangan (termasuk simpanan dan simpanan
dari bank lain berdasarkan prinsip syariah) berdasarkan pembayaran kontraktual yang tidak
didiskontokan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014:
Sampai
dengan
1 bulan
> 1 bulan
s.d.
3 bulan
> 3 bulan
s.d.
6 bulan
2015
> 6 bulan
s.d.
12 bulan
Jumlah
Biaya transaksi
Nilai Tercatat
Liabilitas
Liabilitas segera
Simpanan
Simpanan dari bank lain
Liabilitas akseptasi
Beban bunga akrual
Liabilitas lain-lain
181.367
18.969.294
1.093.780
20.987
39.395
27.393
1.703.604
18.700
85.418
-
1.376.298
2.000
33.435
-
307.935
-
181.367
22.357.131
1.114.480
139.840
39.395
27.393
-
181.367
22.357.131
1.114.480
139.840
39.395
27.393
Jumlah Liabilitas
20.332.216
1.807.722
1.411.733
307.935
23.859.606
-
23.859.606
Sampai
dengan
1 bulan
> 1 bulan
s.d.
3 bulan
> 3 bulan
s.d.
6 bulan
2014
> 6 bulan
s.d.
12 bulan
Jumlah
Biaya transaksi
Nilai Tercatat
Liabilitas
Liabilitas segera
Simpanan
Simpanan dari bank lain
Liabilitas akseptasi
Beban bunga akrual
Liabilitas lain-lain
138.212
13.778.993
721.197
24.951
31.930
4.856
1.639.630
9.500
35.969
-
1.049.737
35.500
6.916
-
477.871
-
138.212
16.946.231
766.197
67.836
31.930
4.856
-
138.212
16.946.231
766.197
67.836
31.930
4.856
Jumlah Liabilitas
14.700.139
1.685.099
1.092.153
477.871
17.955.262
-
17.955.262
Sebagian besar liabilitas yang dimiliki oleh Perusahaan akan jatuh tempo dalam waktu
kurang dari 1 bulan, namun berdasarkan pengalaman Perusahaan sebagian besar dari
liabilitas tersebut pada saat jatuh tempo akan diperpanjang (roll over). Upaya yang dilakukan
Perusahaan agar nasabah tetap mempertahankan dananya pada Perusahaan yaitu dengan
meningkatkan kualitas pelayanan serta memberikan penawaran suku bunga yang wajar dan
kompetitif. Dengan upaya tersebut, Perusahaan juga mengharapkan dapat menarik nasabah
baru untuk menempatkan dananya pada Perusahaan. Perusahaan juga melakukan upaya
lain untuk memitigasi adanya penarikan dana secara besar-besaran oleh nasabah dimana
Perusahaan juga memantau 100 deposan inti, khususnya 25 deposan inti terbesar, dengan
cara mengevaluasi profil dan perilaku dari deposan-deposan tersebut sehingga Perusahaan
dapat melakukan antisipasi terhadap penarikan dana besar yang akan dilakukan deposan.
Sampai dengan saat ini, Perusahaan tidak pernah mengalami kesulitan likuiditas maupun
kondisi yang berpotensi menimbulkan risiko bagi Perusahaan. Apabila terdapat potensi
risiko, Perusahaan memiliki sejumlah upaya antisipasi seperti ketersediaan Giro Wajib
Minimum, Cadangan Sekunder, serta penetrasi yang baik terhadap pasar antar Perusahaan.
d. Risiko Operasional
Risiko operasional adalah risiko yang antara lain disebabkan ketidakcukupan dan/atau tidak
berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, atau adanya problem
eksternal yang mempengaruhi operasional Perusahaan.
Risiko operasional dapat menimbulkan kerugian keuangan secara langsung maupun tidak
langsung dan kerugian potensial atas hilangnya kesempatan memperoleh keuntungan.
Risiko operasional juga dapat melekat pada setiap aktivitas fungsional Perusahaan, seperti
kegiatan perkreditan (penyediaan dana), treasuri dan investasi, operasional dan jasa,
pembiayaan perdagangan, pendanaan dan instrumen utang, Teknologi Sistem Informasi dan
Sistem Informasi Manajemen, serta pengelolaan SDM.
- 97 -
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Kebijakan dan prosedur yang terkait dengan pengelolaan risiko operasional di Perusahaan
senantiasa disusun, dikaji ulang dan disempurnakan untuk memastikan kecukupan
mekanisme kontrol pada semua kebijakan dan prosedur telah memadai. Perusahaan juga
secara aktif melakukan sosialisasi untuk membangun budaya sadar risiko dan meningkatkan
kualitas kontrol dalam rangka mitigasi risiko operasional.
Perusahaan mulai mengembangkan dan menerapkan beberapa sistem dan perangkat risiko
operasional. Perangkat risiko operasional tersebut digunakan untuk mengukur potensi risiko
pada kondisi sekarang, lampau (historis) dan untuk mengukur besarnya potensi kejadian
risiko di masa depan. Dengan adanya pendekatan ini, diharapkan Perusahaan dapat lebih
komprehensif dalam mengelola risiko operasional.
Untuk mengelola risiko operasional, Perusahaan mengembangkan beberapa perangkat
sebagai berikut:

Risk Control Self Assessment (RCSA)
Pelaksanaan RCSA dilakukan secara self - assessment oleh karyawan Perusahaan
dalam rangka mengukur besarnya pengendalian risiko yang telah dilakukan oleh
masing-masing karyawan. Melalui pelaksanaan RCSA tersebut, diharapkan seluruh
karyawan Perusahaan dapat semakin meningkatkan pengendalian internal serta
budaya sadar risiko pada setiap lini bisnis.

Loss Event Database (LED)
Perusahaan membangun dan mengembangkan perangkat risiko operasional lainnya
seperti Loss Event Database (LED) yang tujuannya untuk menyusun database atas
kejadian-kejadian yang terjadi sebagai akibat risiko operasional serta mengukur
besarnya kerugian yang diakibatkan oleh kejadian operasional tersebut. Melalui LED
tersebut, Perusahaan diharapkan dapat mulai menghitung besarnya modal yang
diperlukan untuk menutup kerugian-kerugian yang diakibatkan oleh kejadian-kejadian
dalam aktivitas operasional Perusahaan.
e. Risiko Hukum
Risiko hukum adalah risiko yang timbul dari kelemahan aspek hukum, antara lain akibat dari
tindakan hukum, tidak adanya peraturan yang mendukung atau kelemahan dari ketentuanketentuan yang mengikat secara hukum, seperti kegagalan untuk mematuhi persyaratan
hukum suatu perjanjian dan celah-celah dalam pengikatan jaminan.
Pelaksanaan identifikasi, pengukuran, dan pemantauan terhadap potensi risiko hukum
dilaksanakan terhadap seluruh aktivitas Perusahaan, terutama kegiatan operasional
Perusahaan dengan melibatkan pihak ketiga yang memiliki potensi benturan kepentingan
atau gugatan hukum.
Untuk meminimalkan risiko hukum Perusahaan, peran dan fungsi legal yang sebelumnya
berada di kantor cabang tertentu dirubah menjadi Legal dan Duta Compliance di Kantor
Wilayah dengan memberikan peranan yang lebih luas agar selain berperan sebagai Legal
Counselor juga bertindak sebagai Duta Compliance yang memberikan sosialisasi legal dan
compliance awareness kepada karyawan Kantor Cabang yang berada di wilayahnya.
- 98 -
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
f.
Risiko Strategis
Risiko strategis adalah risiko yang antara lain disebabkan oleh adanya penetapan dan
pelaksanaan strategi Perusahaan yang tidak tepat, pengambilan keputusan bisnis yang tidak
tepat atau kurang responsifnya Perusahaan terhadap perubahan eksternal.
Perusahaan telah menyusun strategi dan rencana bisnis
didiskusikan dengan Dewan Komisaris, Direksi serta seluruh
Perusahaan juga melakukan kajian dan evaluasi stratejik bisnis
dicapai oleh Perusahaan sesuai dengan yang terangkum
Perusahaan.
yang sebelumnya telah
manajemen Perusahaan.
serta realisasi yang telah
dalam Rencana Bisnis
g. Risiko Kepatuhan
Risiko kepatuhan merupakan risiko yang disebabkan Perusahaan tidak mematuhi atau tidak
melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku, seperti
Ketentuan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM), Kualitas Aset Produktif (KAP),
Pembentukan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) Aset Produktif, Batas
Maksimum Pemberian Kredit (BMPK), Posisi Devisa Neto (PDN) dan lainnya.
Dalam rangka menerapkan manajemen risiko kepatuhan yang efektif, Perusahaan telah
melakukan identifikasi dan pengelolaan terhadap faktor-faktor yang dapat menyebabkan
meningkatnya eksposur risiko kepatuhan, yaitu :





Penerapan Good Corporate Governance (GCG) secara efektif untuk memastikan dan
memantau kepatuhan terhadap setiap peraturan dan persyaratan eksternal maupun
internal.
Melakukan pemantauan terhadap setiap perubahan ketentuan peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku serta memastikan penerapannya pada Perusahaan.
Melakukan penilaian secara aktif dan berkala terhadap kecukupan kebijakan Pedoman
dan Prosedur Internal yang dimiliki oleh Perusahaan untuk memastikan kesesuaiannya
terhadap peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
Melakukan identifikasi dan analisa kepatuhan (compliance analysis) atas rencana dan
pengembangan produk dan aktivitas baru guna memastikan kepatuhannya terhadap
peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
Melakukan pemantauan terhadap terlaksananya prinsip kehati-hatian perbankan
(prudential banking), antara lain dalam hal permodalan (KPMM), Batas Maksimum
Pemberian Kredit (BMPK), Giro Wajib Minimum (GWM), Posisi Devisa Neto (PDN) dan
Non Performing Loan (NPL).
h. Risiko Reputasi
Risiko reputasi adalah risiko yang antara lain disebabkan oleh adanya publikasi negatif yang
terkait dengan kegiatan usaha Perusahaan atau persepsi negatif terhadap Perusahaan.
Salah satu upaya yang dilakukan Perusahaan untuk meningkatkan pengelolaan risiko
reputasi antara lain melalui Contact Center untuk memberikan layanan informasi perbankan
serta menerima keluhan/pengaduan nasabah, Corporate Secretary yang memberikan
informasi yang perlu disampaikan kepada publik/stakeholders terkait aktivitas Perusahaan,
serta petugas di kantor-kantor cabang yang setiap saat dapat memberikan informasi kepada
nasabah.
Selain itu pengendalian risiko reputasi juga dilakukan antara lain dengan melalui
pemantauan yang dilakukan oleh Unit Kerja Corporate Secretary terhadap berita yang
berkaitan dengan Perusahaan di media masa, Perusahaan juga secara aktif melakukan
Corporate Social Responsibility yang dilaksanakan di bidang pendidikan dan kesehatan.
- 99 -
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Transparansi produk yang ditawarkan kepada nasabah sesuai dengan Peraturan Bank
Indonesia mengenai Transparansi produk melalui website Perusahaan, serta upaya
peningkatkan standar layanan nasabah dengan melakukan training service excellence
kepada para petugas.
i.
Penilaian Profil Risiko
Secara berkala Perusahaan melakukan penilaian risiko terhadap kedelapan risiko diatas
sebagaimana telah diatur oleh Perusahaan Indonesia. Penilaian risiko dilakukan melalui
proses penilaian sendiri (self-assessment) untuk menghasilkan profil risiko yang terdiri dari
risiko inheren yaitu risiko yang melekat pada aktivitas Perusahaan dan kualitas penerapan
manajemen risiko yaitu pengendalian terhadap risiko inheren.
Hasil penilaian profil Perusahaan telah disampaikan kepada Direktur Utama dan Komite
Manajemen Risiko kemudian disampaikan kepada Bank Indonesia secara triwulanan. Untuk
profil risiko Perusahaan posisi 31 Desember 2015 dan 2014, secara keseluruhan dinilai pada
peringkat 2 atau “Low To Moderate” dan stabil bila dibandingkan dengan posisi tahun
sebelumnya. Hasil penilaian profil tersebut disampaikan pula kepada Komite Pemantau
Risiko.
42. Informasi Lainnya
a. Rasio aset produktif bermasalah terhadap jumlah aset produktif pada
31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing adalah sebesar 3,65% dan 2,33%.
tanggal
b. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Rasio Non-Performing Loan (NPL) Perusahaan
(secara bruto) adalah masing-masing sebesar 3,95% dan 3,00%, sedangkan secara neto
adalah masing-masing sebesar 2,99% dan 2,56%.
c.
Rasio kredit yang diberikan terhadap simpanan (LDR) Pada tanggal 31 Desember 2015 dan
2014 masing-masing sebesar 78,04% dan 83,88%.
d. Imbal hasil aset atau Return on Assets (ROA) untuk tahun 2015 dan 2014 masing-masing
adalah sebesar 0,95 % dan 1,02%.
e. Return of Equity (ROE) tahun 2015 dan 2014 masing-masing adalah sebesar 6,46% dan
5,72%.
f.
Penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU dan
PPT)
Perusahaan senantiasa menerapkan prinsip APU dan PPT dalam pelaksanaan aktivitas
pengenalan nasabah dengan mengacu pada kebijakan dan prosedur APU dan PPT yang
telah disempurnakan sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 14/27/PBI/2012 tentang
Penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme Bagi Bank
Umum.
Kewajiban untuk menerapkan prinsip APU dan PPT tidak hanya terdapat dalam Peraturan
Bank Indonesia saja, tetapi juga ditegaskan dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010
tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang (Pasal 19), yang
pada intinya menjelaskan bahwa setiap orang yang melakukan usaha dengan penyedia jasa
keuangan harus menyerahkan identitas diri secara lengkap, disamping itu penyedia jasa
keuangan juga harus memastikan orang yang melakukan hubungan usaha bertindak untuk
diri sendiri atau orang lain. Jika bertindak untuk orang lain, maka penyedia jasa keuangan
harus meminta informasi mengenai identitas pihak lain tersebut.
- 100 -
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Perusahaan akan terus memastikan bahwa kebijakan dan prosedur tertulis mengenai
program APU dan PPT sejalan dengan perkembangan modus pencucian uang atau
pendanaan terorisme.
Pengkinian terhadap seluruh data nasabah dilakukan Perusahaan secara terus-menerus
dengan menggunakan pendekatan berdasarkan risiko yang melekat pada nasabah yang
bersangkutan dan perkembangan pengkinian data nasabah dikirimkan oleh Perusahaan
kepada Bank Indonesia melalui Laporan Direktur Kepatuhan.
Pelatihan secara berkala kepada seluruh karyawan Perusahaan mengenai APU dan PPT dan
peraturan prudential banking dilakukan oleh Unit Kepatuhan guna mewujudkan budaya
kepatuhan pada seluruh lini bisnis Perusahaan. Pelatihan dilakukan melalui e-learning yang
dapat diakses oleh karyawan Perusahaan serta melalui metode tatap muka secara periodik.
g. Jaminan Pemerintah Terhadap Liabilitas Pembayaran Bank Umum
Program penjaminan Pemerintah dilaksanakan oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
LPS akan membayarkan klaim penjaminan yang layak dibayar setelah melalui prosedur
rekonsiliasi dan/atau verifikasi sesuai dengan Peraturan Lembaga Penjamin Simpanan
(PLPS) yang berlaku.
43. Informasi Keuangan Unit Syariah
Perusahaan memperoleh izin usaha sebagai bank yang melakukan kegiatan usaha berdasarkan
prinsip syariah berdasarkan Surat Keputusan Deputi Gubernur Bank Indonesia
No.11/13/Kep.DpG/2009 tanggal 27 Oktober 2009.
Sesuai dengan Surat dari BI No.10/57/DpG/ DPbS tanggal 27 Mei 2008 perihal ”Penyeragaman
Nama Produk dan Jasa Perbankan Syariah”, mulai bulan September 2008, semua produk
syariah/jasa perbankan syariah diseragamkan menjadi Islamic Banking (iB).
Informasi keuangan unit syariah pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, adalah sebagai
berikut:
2015
2014
Laporan Posisi Keuangan
Aset
Kas
Giro pada Bank Indonesia
Penempatan pada bank syariah lain dan Bank Indonesia
Efek-efek - bersih
Piutang iB - bersih
Pendapatan yang masih akan diterima
Biaya dibayar dimuka
Aset tetap - bersih
Aset ijarah - bersih
Aset lain-lain
17.716
111.890
181.200
44.257
2.122.579
7.957
20.329
49.249
57.024
35.499
14.358
47.435
2.000
56.446
1.704.066
1.146
11.372
37.198
84.179
14.894
Jumlah
2.647.700
1.973.094
- 101 -
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
2015
2014
Liabilitas
Liabilitas segera
Simpanan iB
Simpanan dari bank lain
Utang pajak
Pendapatan diterima di muka
Liabilitas lain-lain
Saldo laba
11
2.287.451
54.345
2.470
68
101.335
202.020
20
1.431.836
156.910
4.281
68
179.065
200.914
Jumlah
2.647.700
1.973.094
Informasi keuangan unit syariah untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dan 2014,
adalah sebagai berikut:
2015
Laba Rugi
Pendapatan bagi hasil
Beban bagi hasil
2014
275.512
149.955
203.188
72.598
125.557
130.590
Pendapatan lainnya
Beban lainnya
9.388
(133.839)
18.590
(117.703)
Beban lainnya - Bersih
(124.451)
(99.113)
1.106
31.477
Penghasilan setelah bagi hasil
Laba bersih
Termasuk dalam pendapatan bagi hasil adalah komisi dari transaksi penyaluran dana terikat dari
Nasabah Pemilik Dana (Shahibul Maal) yang akan disalurkan kepada nasabah pembiayaan
dengan syarat-syarat sesuai yang ditentukan oleh pemilik dana, dimana Perusahaan berperan
sebagai agen atau manajer investasi dalam chanelling agent system dan tidak menanggung
risiko apapun atas penyaluran dana tersebut.
44. Peristiwa Setelah Tanggal Pelaporan
Pada tanggal 16 Februari 2016, Perusahaan menerima Surat Keputusan Direktur Jenderal Pajak
No. KEP-00014/KEB/WPJ.02/2016 tentang Penolakan Keberatan Wajib Pajak atas Surat
Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Penghasilan Final Pasal 4 (2) Nomor 00017/240/12/211/14
tanggal 4 Desember 2014 yang mengharuskan Perusahaan untuk membayar kewajiban pajak
sebesar Rp 3.394.595.753 termasuk sanksi administrasi. Atas surat keputusan penolakan
keberatan tersebut, Perusahaan memutuskan untuk melakukan banding ke Pengadilan Pajak.
- 102 -
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
45. Pengungkapan Tambahan Transaksi Bukan Kas
Aktivitas investasi dan operasi yang tidak mempengaruhi kas dan setara kas:
2015
Penghapusbukuan kredit
Penghapusbukuan aset tetap - bersih
Penghapusbukuan aset ijarah
Surplus revaluasi aset tetap
23.449
24
2.646
316.944
2014
17.334
78
-
46. Penerbitan Kembali Laporan Keuangan
Sehubungan dengan rencana Perusahaan untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas II,
Perusahaan menerbitkan kembali laporan keuangan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
dan 1 Januari 2014/31 Desember 2013, serta untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember
2015 dan 2014 dengan beberapa perubahan dan tambahan pengungkapan dalam laporan
keuangan. Tidak terdapat perbedaan yang material antara laporan keuangan konsolidasian
terdahulu dengan laporan keuangan yang diterbitkan kembali, kecuali yang diungkapkan dalam
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain, Laporan Arus Kas dan Catatan-catatan
2, 6, 7, 12, 13, 25 dan 46.
47. Standar Akuntansi Keuangan Baru dan Penyajian Kembali Laporan Keuangan Sebagai
Dampak Perubahan Kebijakan Akuntansi
Standar Akuntansi Keuangan Baru
Pada tanggal 1 Januari 2015, Perusahaan menerapkan PSAK baru, revisi dan penyesuaian yang
wajib diterapkan pada tanggal tersebut.
a.
PSAK No. 1, “Penyajian Laporan Keuangan”, mensyaratkan pengelompokkan komponen
penghasilan komprehensif lain yang terdiri dari pos-pos yang akan direklasifikasi lebih lanjut
ke laba rugi dan tidak akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi.
Sebagai dampak penerapan standar penyesuaian tersebut, Perusahaan telah memodifikasi
penyajian pos-pos penghasilan komprehensif lain dalam laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain. Informasi komparatif telah disajikan kembali.
b.
PSAK No. 24, “Imbalan Kerja”, mengubah persyaratan untuk pengakuan, pengukuran dan
penyajian program manfaat karyawan.
Sebagai dampak penerapan standar penyesuaian tersebut, Perusahaan telah mengubah
kebijakan akuntansi untuk mengakui semua keuntungan dan kerugian aktuarial dalam
penghasilan komprehensif lain dan semua biaya jasa lalu dalam laba rugi pada periode
terjadinya.
c.
PSAK No. 68, “Pengukuran Nilai Wajar”, menyatakan definisi nilai wajar dan menyediakan
pedoman pengukuran nilai wajar, dalam hal nilai wajar disyaratkan atau diizinkan, serta
memperluas pengungkapan mengenai nilai wajar.
Sebagai dampak penerapan standar baru ini, Perusahaan menambahkan pengungkapan
mengenai nilai wajar (Catatan 13 dan 36).
- 103 -
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Sesuai dengan ketentuan transisi standar ini, Perusahaan menerapkan pedoman
pengukuran nilai wajar yang baru secara prospektif sehingga informasi komparatif terkait
pengungkapan baru tidak diungkapkan. Perubahan tersebut tidak menimbulkan dampak
signifikan terhadap pengukuran aset dan liabilitas Perusahaan.
Berikut ini adalah PSAK dan ISAK revisi dan penyesuaian yang wajib diterapkan untuk tahun
buku yang dimulai 1 Januari 2015, yang relevan namun tidak berdampak material terhadap
laporan keuangan:
a.
b.
c.
d.
e.
PSAK No. 46, “Pajak Penghasilan”
PSAK No. 48, “Penurunan Nilai Aset”
PSAK No. 50, “Instrumen Keuangan: Penyajian”
PSAK No. 55, “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”
PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”
Penyajian Kembali Laporan Konsolidasian sebagai Dampak Perubahan Kebijakan
Akuntansi
Tabel berikut menyajikan dampak perubahan kebijakan akuntansi sebagaimana diungkapkan di
atas, terhadap laporan posisi keuangan dan laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain:
Laporan Posisi Keuangan
1 Januari 2014/31 Desember 2013
Dampak perubahan
Disajikan
kebijakan akuntansi
Disajikan
sebelumnya
PSAK No. 24
kembali
LIABILITAS DAN EKUITAS
Liabilitas
Liabilitas pajak tangguhan - bersih
62.341
Liabilitas imbalan kerja jangka panjang
19.529
202
(1.018)
62.139
20.547
Ekuitas
Saldo laba
Tidak ditentukan penggunaannya
704.850
Disajikan
sebelumnya
816
31 Desember 2014
Dampak perubahan
kebijakan akuntansi
PSAK No. 24
704.034
Disajikan
kembali
LIABILITAS DAN EKUITAS
Liabilitas
Liabilitas pajak tangguhan - bersih
84.048
(909)
84.957
Liabilitas imbalan kerja jangka panjang
20.109
4.541
15.568
859.282
(3.632)
862.914
Ekuitas
Saldo laba
Tidak ditentukan penggunaannya
- 104 -
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
Disajikan
sebelumnya
PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN
Pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi
Pengukuran kembali liabilitas imbalan
pasti - bersih setelah dampak
pajak tangguhan
2014
Dampak perubahan
kebijakan akuntansi
PSAK No. 24
-
4.448
Disajikan
kembali
4.448
48. Reklasifikasi Akun
Beberapa akun dalam laporan keuangan tahun 2014 telah direklasifikasi agar sesuai dengan
penyajian laporan keuangan tahun 2015, sebagai berikut:
Sesudah
Reklasifikasi
Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
Pendapatan bunga
Pendapatan bagi hasil
Beban bunga
Beban bagi hasil
Pendapatan bunga dan bagi hasil
Beban bunga dan bagi hasil
1.591.318
203.188
(734.283)
(72.598)
-
Sebelum
Reklasifikasi
1.794.506
(806.881)
Reklasifikasi di atas tidak mempengaruhi laporan ekuitas Perusahaan tahun 2014.
49. Standar Akuntansi Keuangan Berlaku Efektif 1 Januari 2016 dan 2017
Ikatan Akuntan Indonesia telah menerbitkan perubahan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
(PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) baru yang berlaku efektif pada
periode yang dimulai 1 Januari 2016, kecuali Amandemen PSAK No. 1 dan ISAK No. 31 yang
berlaku efektif 1 Januari 2017:
PSAK
a. PSAK No. 1, Penyajian Laporan Keuangan: Prakarsa Pengungkapan
b. PSAK No. 4, Laporan Keuangan Tersendiri: Metode Ekuitas dalam Laporan Keuangan
Tersendiri
c. PSAK No. 15, Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama tentang Entitas
Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi
d. PSAK No. 16, Aset Tetap tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan
Amortisasi
e. PSAK No. 19, Aset Takberwujud tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan
dan Amortisasi
f. PSAK No. 24, Imbalan Kerja tentang Program Imbalan Pasti: Iuran Pekerja
- 105 -
PT BANK SINARMAS Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
g. PSAK No. 65, Laporan Keuangan Konsolidasian tentang Entitas Investasi: Penerapan
Pengecualian Konsolidasi
h. PSAK No. 66, Pengaturan Bersama tentang Akuntansi Akuisisi Kepentingan dalam Operasi
Bersama
i. PSAK No. 67, Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain tentang Entitas Investasi:
Penerapan Pengecualian Konsolidasi
ISAK
a. ISAK No. 30, Pungutan
b. ISAK No. 31, “Interpretasi atas Ruang Lingkup PSAK No. 13: Properti Investasi”
Perusahaan masih mengevaluasi dampak penerapan PSAK dan ISAK di atas dan dampak
terhadap laporan keuangan dari penerapan PSAK dan ISAK tersebut belum dapat ditentukan.
********
- 106 -
Download