MODUL PERKULIAHAN ANATOMI SISTEM SARAF Anatomi sistem saraf 1. Topik utama 2. Struktur Sistem Saraf Vertebrata 3. Korteks Serebrum 4. Metode yang digunakan dalam Penelitian Fakultas Psikologi 2014 2 Program Studi Psikologi Tatap Muka 02 Kode MK Disusun Oleh 61045 Firman Alamsyah AB, MA Abstract Kompetensi Anatomi sistem saraf meliputi struktur sistem saraf vertebrata, korteks serebrum dan metode yang digunakan dalam penelitian Mampu menyebutkan, mengidentifikasi, menjelaskan, menjabarkan dan membedakan konsep-konsep dalam anatomi system saraf BIOPSIKOLOGI Firman Alamsyah AB, MA Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id TOPIK UTAMA DALAM ANATOMI SISTEM SARAF 1. Setiap bagian dari sistem saraf memiliki fungsi yang sudah terspesialisasi. Tiaptiap bagian bekerja sama untuk menghasilkan perilaku. Kerusakan otak pada bagian-bagian tertentu akan menyebabkan gangguan pada perilaku yang berbedabeda. 2. Korteks serebrum adalah struktur otak terbesar pada otak mamalia. Struktur tersebut mengolah semua informasi panca indra secara mendetail dan jelas, serta mengendalikan pergerakan dengan tepat. 3. Penelitian telah mengidentifikasi beberapa fungsi yang berbeda untuk tiap-tiap bagian otak. Oleh karena itu, muncul sebuah pertanyaan yang sulit dijawab. Bagaimanakah bagian-bagian otak tersebut bekerja sama sehingga dapat menghasilkan kesatuan pengalaman dan perilaku? 4. Penelitian terhadap fungsi sistem saraf sangat sulit dilakukan. Kesimpulan mengenai hal tersebut didapatkan dari penggunaan beberapa metode sekaligus dan pengukuran yang teliti terhadap perilaku STRUKTUR SISTEM SARAF VERTEBRATA Terminologi yang mendeskripsikan sistem saraf Hewan vertebrata memiliki sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi yang tentu saja sudah saling terhubung. Sistem Saraf Pusat (SSP) terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang, dimana masing-masing organ tersebut memiliki struktur-struktur penyusun yang lebih kecil. Sedangkan Sistem Saraf Tepi (SST) adalah semua saraf selain yang ada di otak dan sumsum tulang belakang. Sistem saraf terbagi menjadi dua: 1. Sistem saraf somatik (somatic nervous system) terdiri dari neuron yang meneruskan pesan dari panca indra menuju ke SSP dan neuron yang meneruskan pesan dari SSP ke otot. 2. Sistem saraf otonom (otonomic nervous system) yang mengendalikan jantung, usus dan organ-organ lainnya. 2014 2 Biopsikologi Firman alamsyah AB, MA Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Gambar 2.1 Sistem Saraf Manusia Sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi masing-masing memiliki subdivisi yang kompleks. Inset menunjukkan ilustrasi otak belahan kanan yang diamati dari garis tengah otak. Gambar 2.2 Istilah Penunjuk Arah dalam Anatomi Sistem Saraf Pada hewan berkaki empat, kepala dan bagian tubuh lainnya memiliki sisi dorsal dan ventral yang merujuk pada arah yang sama. Tetapi postur tubuh manusia 2014 2 Biopsikologi Firman alamsyah AB, MA Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id yang tegak menyebabkan sisi dorsal dan ventral kepala tidak sejajar dengan sisi dorsal dan ventral tubuh. Tabel 2.1 Penunjuk Arah dalam Anatomi Mengarah ke bagian punggung menjauh dari sisi ventral Dorsal (perut). Otak manusia bagian atas disebut posisi dorsal karena pada hewan berkaki empat, bagian itulah yang disebut posisi dorsal. Ventral Mengarah ke perut, menjauh dari sisi punggung (dorsal) Anterior Mengarah ke bagian pangkal Posterior Mengarah ke bagian ujung Superior Berada di atas bagian lain Inferior Berada di bawah bagian lain Lateral Mengarah ke sisi menjauh dari garis tengah otak Medial Mengarah ke garis tengah menjauh dari sisi Proksimal Terletak dekat dari titik awal atau titik pelekatan Distal Terletak jauh dari titik awal atau titik pelekatan Ipsilateral Berada di sisi tubuh yang sama (dua bagian pada sisi kiri atau dua bagian pada sisi kanan) Kontraleteral Berada di sisi tubuh yang berlawanan (satu di sisi kiri dan satu di sisi kanan) Bidang koronal Bidang yang memperlihatkan struktur otak bagian depan (bidang frontal) Bidang sagital Bidang yang memperlihatkan struktur otak bagian samping Bidang horizontal Bidang yang memperlihatkan struktur otak bagian atas Tabel 2.2 Istilah yang Merujuk pada Bagian-bagian Sistem Saraf Lamina Sebaris atau selapis badan sel yang terpisah dari badan sel lain oleh selapis akson dan dendrit Kolom Sebuah kelompok sel dengan karakteristik sama yang terletak tegak lurus dari permukaan korteks 2014 2 Biopsikologi Firman alamsyah AB, MA Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Traktus Sebuah kelompok akson di dalam SSP, juga dikenal dengan nama proyeksi. Jika akson memanjang dari badan sel pada struktur A menuju sinapsis yang mengarah ke struktur B, maka hal tersebut menunjukkan terjadinya proyeksi serat A menuju B Saraf Sebuah kelompok akson pada tepian tubuh. Kelompok tersebut dapat berupa akson yang berasal dari SSP menuju otot atau kelenjar ataupun berupa akson yang berasal dari organ sensor menuju SSP. Nukleus Kumpulan badan sel neuron dalam SSP Ganglion Kumpulan badan sel neuron yang umumnya terletak di luar SSP (misalnya sistem saraf impatetik) Girus Sebuah tonjolan pada permukaan otak Sulkus Sebuah lipatan atau lekukan yang memisahkan dua girus Fisura Sebuah sulkus yang panjang dan dalam Sumsum Tulang Belakang (Spinal Cord) Sumsum tulang belakang (spinal cord) merupakan bagian dari sistem saraf pusat yang dapat ditemukan pada rongga tulang belakang. Sumsum tulang belakang berkomunikasi dengan panca indra yang letaknya dari leher ke bawah. Struktur tulang belakang beruas-ruas, di mana pada tiap sisi ruas terdapat saraf motorik dan saraf sensorik. Gambar 2.3 Diagram Penampang Melintang Sumsum Tulang Belakang Akar dorsal yang terletak pada tiap sisi segmen meneruskan informasi sensori ke sumsum tulang belakang. Akar ventral akan meneruskan perintah motor ke otot. Menurut hukum Bell-Magendie (dalam Kalat,2010) yang merupakan salah satu penemuan awal fungsi sistem saraf, akar dorsal (berkas akson) yang masuk ke 2014 2 Biopsikologi Firman alamsyah AB, MA Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id sumsum tulang belakang membawa informasi sensori, dan akar ventral yang keluar dari sumsum tulang belakang membawa informasi motor. Akson yang menuju dan keluar dari kulit dan otot adalah sistem saraf tepi. Badan-badan sel neuron sensorik berada di dalam suatu kelompok di luar sumsum tulang belakang dan disebut dengan ganglia akar dorsal (dorsal root ganglia). Ganglia adalah bentuk jamak dari ganglion yaitu kumpulan neuron. Pada umumnya kumpulan neuron di luar sistem saraf pusat disebut dengan ganglia dan kumpulan neuron di dalam SSP disebut dengan nukleus. Badan sel neuron motorik terletak di dalam sumsum tulang belakang. Gambar 2.4 Penampang Melintang Sumsum Tulang Belakang Struktur “H” di bagian tengah adalah substansi kelabu yang sebagian besar tersusun dari badan-badan sel. Substansi putih di sekelilingnya sebagian besar tersusun dari akson. Akson tersusun dalam traktus, beberapa traktus membawa informasi dari otak atau dari segmen sumsum tulang belakang sebelumnya mengarah ke bawah, dan sebagian lagi membawa informasi dari segmen sumsum tulang belakang sesudahnya mengarah ke atas. 2014 2 Biopsikologi Firman alamsyah AB, MA Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Gambar 2.5 Penampang Melintang Substansi Kelabu pada Sumsum Tulang belakang (sudut kiri bawah) dan substansi putih yang mengelilinginya. Badan sel dan dendrit berada dalam substansi kelabu. Akson yang berada dalam substansi putih dapat masuk ke substansi kelabu di posisi yang berbeda. Sistem Saraf Otonom Sistem saraf otonom terdiri dari neuron-neuron yang menerima dan mengirimkan informasi dari dan ke jantung, usus dan organ-organ lain. Sistem saraf otonom tersusun atas dua bagian, yaitu: 1. Sistem saraf simpatetik (sympatetic nervous system) adalah sebuah jaringan saraf yang mempersiapkan organ tubuh bagian dalam untuk aktivitas berat yang terdiri dari sepasang rantai ganglia yang memanjang pada sisi tubuh dimulai dari bagian tengah tulang belakang (daerah torakal dan lumbal) dan terhubung ke sumsum tulang belakang melalui akson. 2. Sistem saraf parasimpatetik (parasympatetic nervous system) mempersiapkan organ untuk memberi respon vegetatif yang tidak mendesak. Aktivitas sistem saraf parasimpatetik berkaitan dengan sistem saraf simpatetik dan secara umum juga berkebalikan dengannya. Sebagai contoh: sistem saraf simpatetik mempercepat detak jantung, sedangkan sistem parasimpatetik akan menurunkannya. Sistem saraf parasimpatetik juga dikenal sebagai sistem kraniosakral karena sistem tersebut terdiri atas saraf kranial dan saraf dari tulang belakang bagian sakral. 2014 2 Biopsikologi Firman alamsyah AB, MA Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Gambar 2.6 Sistem Saraf Simpatetik (garis merah) dan sistem parasimpatetik (garis biru) Pembagian Otak Otak terbagi menjadi tiga bagian utama yaitu: 1. Otak bagian belakang 2. Otak bagian tengah 3. Otak bagian depan Gambar 2.7 Tiga Bagian Utama Otak Hewan Vertebrata Ilustrasi di atas adalah otak ikan. Tonjolan-tonjolan yang terlihat jelas tersebut merupakan otak bagian depan, tengah dan belakang. Pada mamalia dewasa, otak bagian depan tumbuh dan mengelilingi seluruh otak bagian tengah dan sebagian otak bagian belakang. 2014 2 Biopsikologi Firman alamsyah AB, MA Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Tabel 2.3 Bagian-bagian Utama Otak Hewan Vertebrata Area Dikenal dengan istilah Otak bagian depan Otak bagian tengah Struktur Utama Prosensefalon (forwardbrain) Talamus, hipotalamus Diensefalon (between-brain) Korteks serebral, Telensefalon (end-brain) hipokampus, ganglia basal Mesensefalon (middle-brain) Tektum, tegmentum, kolikulus superior, kolikulus inferior, substansia nigra Otak bagian Rhombensefalon belakang (parallelogram-brain) Medula, pons, sereblum Metensefalon (afterbrain) Pons, sereblum Mielensefalon Medula Otak Bagian Belakang Otak bagian belakang (hindbrain) adalah bagian posterior dari otak yang terdiri dari: 1. Medula (medula oblongata) Terletak di atas sumsum tulang belakang dan dapat dianggap sebagai perluasan sumsum tulang belakang yang rumit. Medula terletak di dalam tengkorak, tetapi medula mengatur beragam otot refleks penting seperti: bernapas, laju denyut jantung, muntah, pengeluaran saliva, batuk dan bersin. Semua refleks tersebut dilakukan medula melalui saraf kranial yang mengatur sensasi, mulai dari pergerakan otot kepala dan sebagian besar respons parasimpatetik ke organ. 2. Pons Adalah lokasi perlintasan akson dari tiap sisi otak menuju ke sisi sumsum tulang belakang yang berlawanan, sehingga otak belahan kiri mengendalikan otot tubuh bagian kanan dan otak belahan kanan mengendalikan otot tubuh bagian kiri. Posisi pons adalah anterior dan ventral terhadap medula. Didalam pons juga terdapat beberapa nuklei saraf kranial. 2014 2 Biopsikologi Firman alamsyah AB, MA Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Medula dan pons juga mengandung dua formasi yaitu: a. Formasi retikuler (reticular formation); memiliki bagian yang menanjak dan menurun. Bagian yang menurun merupakan salah satu bagian otak yang mengatur area motor pada sumsum tulang belakang. Bagian yang menanjak mengirimkan output ke sebagian besar korteks serebrum yang secara selektif meningkatkan perangsangan dan perhatian pada bagian tertentu (Guilerry, Feig, dan Loszadi dalam Kalat,2010) b. Sistem raphe; mengirimkan akson-akson ke sebagian besar otak bagian depan sehingga memodifikasi kesiapan otak untuk merespons stimulus (Mesulam, dalam Kalat,2010) 3. Serebelum (Cerebellum); merupakan struktur besar yang terletak pada otak bagian belakang. Struktur tesebut telah lama diketahui berperan dalam mengendalikan pergerakan. Otak Bagian Tengah Otak bagian tengah (Midbrain) terletak di tengah-tengah otak, walaupun pada mamalia dewasa otak bagian tengah ini mengerdil dan ditutupi oleh otak bagian depan. Permukaan terluar otak bagian tengah disebut dengan tektum. Terdapat dua tonjolan di kedua sisi tektum yang disebut kolikulus superior dan kolikulus inferior, kedua tonjolan tersebut merupakan bagian penting dalam jalur informasi sensori. Di bawah lapisan tektum terdapat tegmentum yang menutupi beberapa bagian struktur otak bagian tengah, tetapi tegmentum juga dilapisi oleh tektum. Struktur lain dalam tegmentum adalah substansia nigra yang meningkatkan kandungan dopamin pada jalur-jalur informasi yang menggunakan dopamin. Pada penderita Parkinson, fungsi ini mengalami gangguan. Otak Bagian Depan Otak bagian depan (Forebrain) adalah bagian otak paling anterior dan paling terlihat, terdiri dari dua belahan, satu di kiri dan satu di kanan. Setiap belahan otak telah membagi tugas untuk menerima sebagian besar informasi sensorik dari sisi tubuh yang kontralateral (berlawanan) serta mengendalikan sebagian besar otot pada sisi tubuh yang berlawanana. Semua itu dikerjakan dengan bantuan akson yang melintas ke sumsum tulang belakang dan nuklei saraf kranial. 2014 2 Biopsikologi Firman alamsyah AB, MA Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Gambar 2.8 Sisi Dorsal Permukaan Otak Manusia dan Penampang Horizontalnya Lapisan luar otak bagian depan disebut korteks serebrum. Di bawah lapisan korteks serebrum terdapat struktur-struktur lain seperti: a. Talamus; merupakan sumber input utama untuk korteks serebrum b. Basal ganglia; peran utama dalam aspek-aspek pergerakan tertentu c. Sistem limbik; struktur yang saling terhubung dan membentuk pembatas yang mengelilingi batang otak yang terdiri dari struktur bulbus olfaktori, hipotalamus, amigdala, dan girus singulat korteks serebrum. Talamus Talamus adalah sebuah struktur yang berada di tengah otak bagian depan. Bentuknya menyerupai dua buah alpukat yang dijadikan satu, satu buah berada di otak belahan kanan dan satu lagi berada di otak belahan kiri. Sebagian besar informasi sensorik masuk ke dalam talamus terlebih dahulu, yang kemudian akan memproses dan meneruskannya ke korteks serebrum. Satu informasi sensorik yang tidak melalui talamus adalah informasi olfaktori, yang lintasannya dimulai dari reseptor olfaktori menuju bulbus olfaktori dan langsung dilanjutkan ke korteks serebrum tanpa melalui talamus. Hipotalamus Hipotalamus adalah sebuah area kecil di dasar otak yang letaknya ventral terhadap talamus. Hipotalamus memiliki jalur hubungan yang tersebar luas di otak bagian depan dan tengah. Hipotalamus meneruskan pesan ke kelenjar pituitari sehingga mengendalikan pelepasan hormon kelenjar tersebut, sebagian dengan bantuan saraf dan sebagian lagi dengan 2014 2 Biopsikologi Firman alamsyah AB, MA Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id bantuan hormon. Kerusakan pada salah satu nuklei yang terdapat dalam hipotalamus akan menyebabkan gangguan pada perilaku yang berkaitan dengan motivasi, misal: makan, minum, pengaturan suhu tubuh, oerilaku seksual, perkelahian atau tingkat aktivitas tubuh. Kelenjar Pituitari Kelenjar pituitari (pituitary gland) merupakan kelenjar endokrin (penghasil hormon) yang melekat pada bagian bawah hipotalamus melalui batang yang terbentuk dari neuron, pembuluh darah dan jaringan ikat. Kelenjar pituitari melepaskan hormon ke dalam pembuluh darah sebagai bentuk respons informasi yang diterima dari hipotalamus, melalui pembuluh darah hormon tersebut akan menuju organ target. Basal Ganglia Basal ganglia adalah sebuah kelompok struktur yang terdapat di bawah korteks serebrum dan lateral terhadap talamus. Terdapat tiga struktur pada basal ganglia yaitu: nukleus kaudat, putamen dan globus palidus. Basal ganglia memiliki banyak bagian yang saling bertukar informasi dengan bagian korteks serebrum yang berbeda. Hubungan tersebut paling banyak ditemukan pada bagian frontal korteks serebrum yang bertanggung jawab atas perencanaan rangkaian perilaku dan untuk beberapa aspek ekspresi memori dan emosional (Graybel dkk dalam Kalat,2010) Dasar Otak Bagian Depan Terdapat beberapa struktur yang terletak di sisi dorsal otak bagian depan, salah satunya adalah nukleus basalis yang menerima input dari hipotalamus dan basal ganglia, akson-akson nukleus basalis akan melepaskan asetilkolin pada daerah yang luas di korteks serebrum. Nukleus basalis merupakan kunci perangsangan sistem otak, keterjagaan dan perhatian. Penderita penyakit Huntington atau Parkinson akan mengalami gangguan perhatian dan kecerdasan yang disebabkan oleh nukleus basalis yang tidak aktif atau menurun fungsinya. Hipokampus Hipokampus (hippocampus) adalah sebuah struktur besar yang terletak di antara talamus dan korteks serebrum, mengarah ke sisi posterior otak bagian belakang. 2014 2 Biopsikologi Firman alamsyah AB, MA Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Ventrikel Serebrum Perkembangan sistem saraf dimulai dari sebuah tabung yang mengelilingi sebuah kanal berisi cairan. Setelah dewasa, kanal tersebut menjadi kanal sentral: sebuah kanal yang berisi cairan di tengah-tengah sumsum tulang belakang; sama halnya dengan ventrikel serebrum, empat rongga berisi cairan yang ada di dalam otak. Di dalam masing-masing belahan otak terdapat satu ventrikel lateral besar. Kedua ventrikel besar tersebut di arah posteriornya akan terhubung dengan ventrikel ketiga dan berlanjut ke ventrikel keempat yang berada dalam medula. Ventrikel serebrum dan kanal sentral mengandung cairan serebrospinal (CSS), sebuah cairan bening yang serupa dengan plasma darah. Cairan serebrospinal dihasilkan oleh sekelompok sel yaitu pleksus koroid yang berada di dalam tiap-tiap ventrikel serebrum. Cairan serebrospinal mengalir dari ventrikel lateral menuju ventrikel ketiga dan keempat. Sebagian dari cairan serebrospinal dari ventrikel keempat akan mengalir ke kanal sentral sumsum tulang belakang; sebagian besar cairan serebrospinal akan mengalir melalui ruang antara otak dan lapisan meninges tipis. Meninges adalah membran yang menyelimuti otak dan sumsum tulang belakang. (Meningitis adalah peradangan meninges). Cairan serebrospinal melindungi otak dari guncangan ketika kepala bergerak. Cairan tersebut juga menghasilkan daya apung. Sama halnya dengan seseorang yang beratnya lebih ringan di dalam air daripada di darat, cairan serebrospinal membantu mengurangi berat otak. Cairan serebrospinal juga bertindak sebagai penampungan hormon dan nutrisi untuk otak dan sumsum tulang belakang. 2014 2 Biopsikologi Firman alamsyah AB, MA Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id KORTEKS SEREBRUM Korteks serebrum adalah bagian yang paling terlihat dari otak mamalia, terdiri dari lapisan sel-sel yang menutupi belahan otak. Sel-sel pada korteks serebrum adalah substansi kelabu, akson-aksonnya yang memanjang ke arah dalam adalah substansi putih. Neuron yang berada pada belahan otak yang berbeda saling berkomunikasi melalui dua bekas akson yaitu korpus kalosum dan komisura anterior. Terdapat beberapa komisura yang menghubungkan struktur subkortikal (struktur di bawah lapisan korteks). Pembagian Fungsi Korteks Serebrum Pada manusia dan sebagian besar mamalia lainnya, korteks serebrum memiliki hingga enam (6) lamia (laminae) yang dapat dibedakan dengan jelas. Lamina adalah lapisan badan sel yang sejajar dengan permukaan korteks serebrum, tiap lamina dipisahkan oleh lapisan serat. Tiap lamina memiliki ketebalan dan tampilan yang berbeda, dan tidak semua lamina ada pada tiap titik di korteks serebrum. Sel-sel pada korteks juga tersusun dalam kolom-kolom sel yang tegak lurus terhadap lamina. Peneliti telah berhasil mengidentifikasi lebih dari 50 area pada korteks serebrum berdasarkan perbedaan ketebalan enam lamina serta struktur sel dan seratnya. Ke 50 area tersebut dikelompokkan menjadi empat lobus dan diberi nama sesuai dengan nama tulang tengkorak yang berada di atasnya. Lobus Oksipital Lobus oksipital terletak di ujung (kaudal) posterior korteks yang merupakan target utama akson-akson penerima input visual yang berasal dari nuklei di dalam talamus. Kutub posterior lobus oksipital dikenal dengan nama korteks visual utama atau korteks lurik (strate cortex) karena penampang melintangnya memperlihatkan pola lurik. Kerusakan pada korteks lurik dapat menyebabkan buta kortikal pada medan penglihatan sesuai dengan bagian yang mengalami kerusakan. Lobus Parietal Lobus parietal terletak di antara lobus oksipital dan sulkus sentral yang merupakan salah satu lekukan terdalam pada permukaan korteks serebrum. Di dekat bagian posterior sulkus sentral terdapat girus postsentral atau disebut juga korteks somatosensori utama yang merupakan target utama untuk sensasi sentuhan serta informasi dari reseptor regang-otot dan 2014 2 Biopsikologi Firman alamsyah AB, MA Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id persendian. Di dalam girus postsentral terdapat empat pita sel yang memanjang sejajar dengan sulkus sentral. Daerah di antara dua pita sel tersebut menerima informasi dari berbagai bagian tubuh secara bersamaan (Nicolelis et al dalam Kalat, 2010). Lobus Temporal Lobus temporal adalah bagian lateral dari kedua belahan otak yang merupakan target itama informasi auditori pada korteks serebrum. Pada manusia, lobus temporal sangat penting peranannya dalam pemahaman bahasa lisan, lobus temporal kiri dalam banyak kasus adalah sisi yang paling berperan. Lobus temporal juga berperan dalam beberapa aspek penglihatan yang lebih kompleks, termasuk di dalamnya adalah persepsi gerakan dan pengenalan wajah. Tumor yang tumbuh pada lobus parietal dapat menimbulkan halusinasi auditori dan visual yang mendetail dan jelas, sedangkan tumor pada lobus oksipital hanya menimbulkan sensasi sederhana misalnya kilatan cahaya. Bahkan, ketika pasien sakit jiwa melaporkan adanya halusinasi, pemindaian otak mendeteksi adanya aktivitas berlbih pada lobus temporal (Dierks et al dalam Kalat, 2010). Lobus temporal juga berperan dalam perilaku yang berkaitan dengan emosi dan motivasi. Lobus Frontal Lobus frontal terdiri dari korteks motorik utama dan korteks prefrontal. Lobus frontal memanjang dari sulkus sentral hingga batas anterior otak. Bagian paling anterior lobus frontal adalah korteks prefrontal. Lobus frontal bukanlah target utama dari sistem sensorik tunggal manapun, tetapi lobus frontal menerima informasi dari semua sistem sensori pada bagian-bagian korteks prefrontal yang berbeda. Dendrit pada korteks prefrontal memiliki spina dendrit 16 kali lebih banyak daripada neuron yang berada di bagian korteks lain (Elston, dalam Kalat, 2010). Oleh karena itu, korteks prefrontal dapat mengolah informasi dalam jumlah yang sangat banyak. 2014 2 Biopsikologi Firman alamsyah AB, MA Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id METODE RISET Mendeskripsikan struktur otak adalah hal yang sulit, tetapi jauh lebih sulit adalah memahami cara kerja tiap struktur tersebut. Terdapat beragam metode untuk mempelajari cara kerja otak. Berikut ini adalah beberapa kategori metode penelitian fungsi otak yang utama: 1. Pencarian kaitan antara anatomi otak dan perilaku. 2. Perekaman aktivitas otak selama perilaku dilakukan 3. Pemeriksaan pengaruh kerusakan otak 4. Pemeriksaan pengaruh stimulasi area otak tertentu. Idealnya, kerusakan otak yang mengakibatkan gangguang perilaku dapat dipulihkan dengan mesntimulasi area otak tersebut. Proses mengaitkan antara anatomi tengkorak dan perilaku disebut dengan frenologi (phrenology) yang digambarkan dengan peta prenologi sebagai berikut: Gambar 2.9 Peta Otak Karya Seorang Frenolog Frenologi memiliki beberapa kelemahan yaitu: 1. Penggunaan data yang tidak valid. 2. Bentuk tengkorak tidak terlalu berkaitan dengan anatomi otak 2014 2 Biopsikologi Firman alamsyah AB, MA Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Metode Riset yang Menghubungkan Anatomi Otak dan Perlaku 1. Pindai Tomografi Komputer atau Computerized Axial Tomography (CTScan atau CAT) (Andreasen, dalam Kalat, 2010). Suatu metode untuk memetakan area otak menggunakan sinar X. Seorang dokter akan menyuntikkan pewarna ke dalam pembuluh darah (untuk meningkatkan kontras warna pada citra), kemudian kepala orang yang akan diperiksa diposisikan ke dalam pemindai. Sinar X menembus kepala dan kemudian direkam oleh detektor pada sisi yang berlawanan. Pemindai akan diputar perlahan hingga pengukuran telah dilakukan dari semua sudut hingga genap 1800. Hasil pengukuran akan diolah komputer dan akan direkonstruksi sebuah citra otak. Gambar 2.10 Pemindai Tomografi Komputer (CT Scanner) 2. Pencitraan Resonansi Magnetik atau Magnetic Resonance Imaging (MRI) (Warach, dalam Kalat, 2010). Suatu metode untuk memetakan otak secara mendetail menggunakan medan magnet. Metode MRI berdasar fakta bahwa atom yang memiliki nomor atom ganjil memiliki sudut rotasi. Mesin MRI akan memanfaatkan medan magnet tinggi (25.000 x medan magnet bumi) untuk menyejajarkan semua sudut rotasi atom-atom tersebut, lalu sedikit menggoyang mereka menggunakan medan frekuensi radio yang singkat. Ketika medan frekuensi radio dimatikan, maka atom akan kembali ke posisi awalnya sambil melepaskan energi elektromagnetik. Pengukuran energi elektromagnetik yang dikeluarkan dapat diinterpretasikan oleh MRI sebagai gambar otak. Satu kekurangan MRI adalah penggunaannya harus diam berbaring di dalam alat yang sempit dan berisik. Metode tersebut tidak sesuai untuk anak-anak dan orang yang takut berada dalam ruang sempit. 2014 2 Biopsikologi Firman alamsyah AB, MA Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Gambar 2. 11 Gambar Otak Manusia Hasil Pencitraan Resonansi Magnetik Metode Riset dengan Perekaman Aktivitas Otak selama Perilaku Berlangsung 1. Perekaman menggunakan elektroda di dalam otak; invasif; digunakan pada hewan percobaan, jarang digunakan pada manusia 2. Elektroensefalograf (Electroencephalograph/ EEG); merekam dari kulit kepala, dapat mengukur perubahan hingga milisekon, tetapi memiliki resolusi lokasi sinyal yang rendah. Gambar 2. 12 Elektroensefalografi 3. Potensial bangkitan; serupa dengan EEG, tetapi merupakan respons untuk stimulus 2014 2 Biopsikologi Firman alamsyah AB, MA Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 4. Magnetoensefalograf (Magnetoencephalograph/ MEG); serupa dengan EEG tetapi yang diukur adalah medan magnet 5. Tomografi Emisi Positron (Positron Emission Tomography/ PET); mengukur perubahan dari waktu ke waktu dan antar lokasi, tetapi otak akan terpapar oleh zat radioaktif Gambar 2.13 Sebuah Pemindai Tomografi Emisi Positron 6. Pencitraan Resonansi Magnetik fungsional (functional Magnetic Resonance Imaging/ fMRI); mengukur perubahan selama 1 sekon, dapat mengenali lokasi dalam kisaran 1 – 2 mm, tidak menggunakan radiasi Gambar 2. 14 Citra hasil pemindaian dengan menggunakan fMRI 2014 2 Biopsikologi Firman alamsyah AB, MA Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Metode Riset untuk Pemeriksaan Efek Kerusakan Otak 1. Penelitian terhadap penderita stroke dan lain sebagainya; dilakukan pada manusia, setiap orang memiliki kerusakan yang berbeda 2. Lesi; pengrusakan yang terkontrol terhadap hewan percobaan 3. Ablasi; penghilangan area otak tertentu 4. Pengguguran gen; pengaruhnya muncul ketika gen teraktivasi (misalnya: pada sebuah reseptor. Otak dan Kecerdasan Hasil penelitian yang ditemukan seharusnya menjadi keyakinan kita bahwa tidak ada kaitan antara ukuran otak dan kecerdasan. Jika ukuran otak memang penentu kecerdasan, maka kita dapat meningkatkan kecerdasan hanya dengan menyediakan banyak nutrisi yang baik tanpa perlu memperdulikan pendidikan. Walaupun begitu banyak argumen yang menentang dan lemahnya bukti yang mendukung adanya kaitan antara ukuran otak dan kecerdasan, tetapi satu pertanyaan tetap muncul. Bukankah ukuran otak berkaitan sedemikian rupa dengan kecerdasan? Jika ide tersebut tidak sepenuhnya benar, apakah sepenuhnya salah? Analoginya, ukuran otak bukanlah penentu kemampuan atletik yang baik, kecuali untuk beberapa cabang olahraga seperti angkat berat. Hal ini menunjukkan bahwa ukuran otak tidak sepenuhnya relevan. Perbandingan Antarspesies Manusia mendominasi kehidupan di bumi hingga saat ini, mungkin disebabkan karena otak manusia. Semua otak mamalia memiliki pembagian yang sama. Bagian-bagian seperti korteks visual dan korteks auditori berada di tempat yang relatif sama. Semua otak mamalia juga memiliki tipe sel dan neurotransmitter yang sama. Proporsi berbagai area otak antar hewan mamalia pun sama. Jadi, karena pembagian struktur otak antarspesies kurang lebih sama, maka perbedaan utama terletak pada perbedaan kuantitatif. Apakah perbedaan pada ukuran otak secara keseluruhan berkaitan dengan kecerdasan? Kita sebagai manusia berpendapat bahwa kitalah makhluk yang paling cerdas, apalagi kitalah yang mendefinisikan 2014 2 Biopsikologi Firman alamsyah AB, MA Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id kecerdasan. Tetapi apabila kita hanya mengamati ukuran otak, maka kita tidak dapat memperlihatkan keunggulan intelektual kita. Gambar 2. 15 Hubungan antara Massa Otak dan Massa Tubuh Beberapa Spesies Tiap titik dalam tiap poligon mewakili satu spesies. Secara umum logaritma massa tubuh adalah dasar yang baik untuk memperkirakan logaritma massa otak, amatilah pada umumnya primata dan khususnya manusia memiliki proporsi otak yang lebih besar dibanding massa tubuhnya. Perbandingan Antarmanusia Bertahun-tahun telah dilakukan studi tentang korelasi antara ukuran otak dan kecerdasan pada manusia, dan nilai korelasinya belum jauh dari titik nol. Nilai korelasi yang rendah dapat berarti bahwa kedua hal tersebut memang tidak memiliki korelasi sama sekali atau salah satu variabel tidak diukur dengan teliti. Pengukuran kecerdasan menggunakan IQ memang tidak sempurna, dan pengukuran ukuran otak juga tidak lebih baik, bahkan lebih buruk. Ukuran tengkorak eksternal juga merupakan penentu ukuran otak yang buruk, karena ketebalan tengkorak tiap individu berbeda. Pengukuran volume internal tengkorak (setelah kematian) juga tidak sempurna, karena banyak individu yang otaknya tidak memenuhi seluruh rongga tengkorak. Penimbangan otak yang sudah dikeluarkan dari individu yang meninggal juga akan menimbulkan masalah baru. Saat ini, pindai MRI dapat mengukur volume otak secara akurat pada individu yang masih hidup dan sehat. Hampir semua studi (Schoenemann dkk dalam Kalat, 2010) menemukan korelasi positif antara nilai IQ dan ukuran otak, nilainya berkisar di 0,3 (Willerman dalam Kalat, 2010). 2014 2 Biopsikologi Firman alamsyah AB, MA Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Pendekatan lain adalah dengan mempelajari korelasi antara nilai IQ dan area otak yang spesifik yang menghasilkan 2 pon penting yaitu: 1. IQ berkorelasi dengan ukuran area otak yang berbeda-beda 2. Hasil memperlihatkan perbedaan, yang disebabkan karena perbedaan umur atau sebab lain yang belum diketahui (Haier, dalam Kalat, 2010) Gambar 2. 16 Area Korteks yang Ukurannya Dikorelasikan dengan IQ Terdapat satu pernyataan: walaupun IQ dan ukuran otak memperlihatkan korelasi positif pada pria dan wanita, pria cenderung memiliki ukuran otak lebih besar daripada wanita, tetapi IQ pria dan wanita setara (Willerman, dalam Kalat, 2010). Jika ukuran otak memiliki arti penting, mengapa pria tidak memiliki IQ lebih tinggi? Kemungkinan jawaban adalah dengan berbagai cara yaitu: 1. Pemeriksaan terhadap rasio ukuran otak dan tubuh. Namun langkah itupun belum tentu memberikan jawaban yang sesungguhnya. 2. Pencarian korelasi antara IQ dengan ukuran otak, bukan dengan rasio ukuran otak dan tubuh. Apabila IQ hanya tergantung pada rasio ukuran otak dan tubuh, maka seharusnya IQ berubah ketika berat badan seseorang mengalami peningkatan atau penurunan dan tentunya hal tersebut tidak terjadi. 3. IQ lebih berkorelasi kuat dengan substansi kelabu (badan-badan sel dari neuron) daripada dengan massa total otak (substansi putih juga termasuk di dalamnya. Disisi lain, sebenarnya seberapa pentingkah pertanyaan tentang ukuran otak dan kecerdasan? Hal tersebut sejak lama telah menjadi pertanyaan banyak orang, tetapi pertanyaan tersebut tidak memiliki nilai penting dari segi teori 2014 2 Biopsikologi Firman alamsyah AB, MA Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id ataupun aplikasi praktik. Berusaha menghubungkan antara otak dan kecerdasan adalah seperti berusaha menghubungkan area geografis suatu negara dengan besarnya populasi negara tersebut. Hal tersebut memang menghasilkan korelasi positif, tetapi justru menutupi banyak variabel lain yang menarik. 2014 2 Biopsikologi Firman alamsyah AB, MA Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Daftar Pustaka Kalat, W. J. 2010. Biopsikologi. Penerbit Salemba Humanika. Edisi ke 9. Jakarta Selatan. 2014 2 Biopsikologi Firman alamsyah AB, MA Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id