57 V. SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil dan pembahan dapat kesimpulan sebagai berikut : 1. Aktivitas spesifik enzim α-amilase hasil pemurnian 11.235,104 U/mg, meningkat 8,7 kali dibandingkan dengan aktivitas spesifik ekstrak kasar 1.286,853 U/mg. 2. Enzim hasil pemurnian mempunyai pH optimum 5,5; suhu optimum 45oC; KM = 2,738 mg/mL substrat; Vmaks = 238,095 μmol/mL.menit. Stabilitas thermal enzim hasil pemurnian ditunjukankan dengan data – data sebagai berikut: ki = 0,0142 menit-1; t1/2 = 48,803 menit ; ΔGi = 100,134 kJ/mol. 3. Enzim hasil modifikasi dengan asam glioksilat dengan derajat modifikasi 50, 63,3 dan 73,3% mempunyai pH optimum 5,5; suhu optimum 45oC; KM berturut-turut sebagai berikut: 4,115 mg/mL; 3,466 mg/mL dan 3,964 mg/mL; Vmaks berturut-turut sebagai berikut: 384,615 μmol/mL.menit; 333,333 μmol/mL.menit dan 357,143 μmol/mL.menit. Stabilitas thermal enzim hasil modifikasi dengan derajat modifikasi 50; 63,3; dan 73,3 % ditunjukankan dengan data – data sebagai berikut : ki berturut-turut sebagai berikut: 0,0126, 0,0109 dan 0,0102 menit-1; waktu paruh berturut-turut sebagai berikut : 55,000 58 menit, 63,578 menit dan 67,941 menit; ΔGi berturut-turut sebagai berikut : 100,452 kJ/mol; 100,835 kJ/mol dan 101,010 kJ/mol. 4. Modifikasi kimia enzim α-amilase dari A. niger L-51 menggunakan asam glioksilat dapat meningkatkan suhu dan stabilitas termal enzim dibandingkan dengan enzim hasil pemurnian. Namun, kenaikkan suhu tidak terlalu signifikan. Penurunan nilai ki, peningkatan waktu paruh dan ΔGi menunjukkan bahwa enzim hasil modifikasi lebih stabil dibandingkan dengan enzim sebelum modifikasi. B. Saran Dari hasil dan pembahasan penelitian yang diperoleh, maka disarankan untuk menggunakan mikroorganisme dan senyawa modifikasi selain asam glioksilat serta mempelajari pengaruh asam glioksilat terhadap enzim lain.