Mata Kuliah / Materi Kuliah

advertisement
MENCARI GAGASAN
Dwi Retno Andriani, SP., MP
Lab of Agribusiness Analysis and Management,
Faculty of Agriculture, Universitas Brawijaya
Email: [email protected]
URAIAN MATERI BELAJAR:
A. Pengertian Gagasan
B. Metode ATM (Amati, Tiru dan Modifikasi)
C. Bidang Usaha Berbagai Kelompok
D. Hubungan Kreativitas, Ide Dan Peluang
A. PENDAHULUAN
Gagasan atau ide merupakan hal yang kadang dirasa sangat
gagasan yang berhasil
ditemukan tidak sesuai dengan tujuan utama yang ingin dituju
atau dicapai. Akan lebih sulit lagi jika gagasan tersebut diperoleh
dari pemikiran bersama. Diperlukan pemikiran yang lebih matang
untuk memilih atau menggabungkan gagasan yang dicetuskan
setiap individu agar nantinya diperoleh suatu gagasan yang bisa
digunakan untuk mencapai kepentingan bersama.
Dalam modul kelima ini, mahasiswa akan belajar mengenai
mencari gagasan sebagai salah satu tolak ukur keberhasilan dari
kegiatan berwirausaha. Substansi materi terdiri dari pengertian
gagasan, metode ATM, bidang usaha berbagai kelompok serta
hubungan kreativitas, ide dan peluang.
B. KEGIATAN BELAJAR
TUJUAN KEGIATAN BELAJAR :
1. Menjelaskan cara-cara mencari gagasan baru
2. Menjelaskan bidang usaha kelompok kreatif
3. Menjelaskan bidang usaha kelompok konsultatif
4. Menjelaskan bidang usaha kelompok pelayanan
5. Menjelaskan bidang usaha kelompok analitis
6. Menjelaskan ide usaha dari imitasi
8
SELF-PROPAGATING ENTREPRENEURIAL EDUCATION DEVELOPMENT
(SPEED)
sulit untuk ditemukan dan terkadang
MODUL
Kewirausahaan
Brawijaya University
2012
URAIAN MATERI BELAJAR
A. PENGERTIAN GAGASAN
Gagasan atau ide
merupakan istilah yang dipakai baik secara populer
maupun dalam bidang filsafat dengan pengertian umum "citra mental" atau
"pengertian". Gagasan menyebabkan timbulnya konsep yang merupakan dasar
bagi segala macam pengetahuan, baik sains maupun filsafat. Sekarang ini banyak
orang percaya bahwa gagasan adalah suatu kekayaan intelektual seperti hak
cipta atau paten. Di dalam Kamus Besar bahasa Indonesia ide diartikan sebagai
rancangan yang tersusun di pikiran. Artinya sama dengan gagasan atau cita- cita.
Selama ide belum dituangkan menjadi suatu konsep dengan tulisan maupun
gambar yang nyata, maka ide masih berada di dalam pikiran.
Ide yang sudah dinyatakan menjadi suatu perbuatan adalah karya cipta.
Untuk mengubah ide menjadi karya cipta dilakukan serangkaian proses berpikir
yang logis dan seringkali realisasinya memerlukan usaha yang terus menerus
sehingga antara ide awal yang muncul di pikiran dan karya cipta satu sama lain
saling bersesuaian sebagai kenyataan. Jika sudah ada ide, hal pertama yang
harus dilakukan adalah bergerak, karena tanpa itu, ide hanyalah menjadi sebuah
pemikiran saja.
B. METODE ATM (AMATI, TIRU & MODIFIKASI)
Dalam mencari ide khususnya ide untuk mendirikan atau memulai suatu
usaha ada salah satu metode yang cukup tepat dan dapat diterapkan. Metode ini
bernama ATM yang merupakan singkatan dari amati, tiru dan modifikasi. Jika
dijelaskan secara ringkas metode ini berisi perintah untuk mengamati usaha yang
sudah ada sebelumnya, meniru usaha tersebut dan memodifikasinya.
Metode ini tidak sama dengan meniru atau sering disebut dengan plagiat
karena di dalamnya terdapat kegiatan modifikasi yang dengan jelas mencari
kelemahan atau kekurangan yang ada di usaha sebelumnya dan kemudian
mengganti atau menambahkan sesuatu sehingga terbentuklah suatu usaha yang
baru. tahapan- tahapan dalam metode ini yaitu sebagai berikut:
1. Mempelajari usaha yang sudah ada
2. Mengkaji input dan output suatu usaha
3. Menganalisa trenpopulasi dan data demografi
Page 2 of 7
Kewirausahaan
Brawijaya University
2012
4. Mengkaji trend ekonomi
5. Meniru dan memodifikasi 4P (place, price, product & promotion)
Metode ATM ini telah banyak dilakukan oleh para pengusaha yang tidak
perlu terlalu memaksakan untuk menggagas ide baru yang belum tentu sukses
dijalankan nantinya. Sebagai seorang pengusaha dia tidak perlu repot harus
melakukan riset pasar atau menciptakan sebuah bisnis baru. Cukup tinggal
melihat bisnis apa yang paling laris di pasar lalu membuat bisnis serupa, atau
lebih konkret lagi, mereka hanya melihat produk apa yang sukses di pasar lalu
tinggal diamati dan ditiru dengan sedikit modifikasi.
Sebagai pengusaha atau misalkan pemilik
produk yang market leader,
tentunya tidak membiarkan hal ini terjadi. Anda akan berpikir keras untuk tetap
eksis dan tetap sebagai pemimpin pasar. Anda harus memiliki strategi atau jurus
tertentu untuk menghadapinya Contohnya adalah seperti yang dilakukan Herman
Kosasih pemilik bengkel motor Laris Jaya Motor (LJM), mempunyai jurus yang
bisa dibilang aneh dalam menghadapi persaingan. Dia memilih berdamai dengan
kompetitor.
Bila
banyak
pengusaha
justru
bersikap
berseberangan
atau
bertarung dengan kompetitor, namun LJM justru berdamai. Konsep sinergi yang
dikembangkan Herman Kosasih ini ternyata malah mendongkrak bisnisnya.
Metode ini tidak hanya dilakukan oleh perorangan atau kelompok dan
dalam bidang usaha saja. Jepang yang kita kenal sekarang sebagai negara maju
juga
menerapkan
metode
ATM
ini.
Negara
tersebut
maju
ukan
karena
menemukan segala sesuatu yang menjadi produk unggulannya sekarang, namun
karena meniru ide, produk dan jasa dari negara lain dan menjadikannya lebih
bagus, ringan, menarik hemat, modis dan lain-lain.
Itulah beberapa contoh pengusaha dan juga negara yang secara nyata
berhasil menerapkan metode ATM ke dalam usahanya. Tidak ada salahnya untuk
mencoba metode yang satu ini.
C. BIDANG USAHA BERBAGAI KELOMPOK
Dalam memulai suatu usaha, selain harus memiliki inovasi dan kreatifitas
agar usaha tidak mudah untuk dicari celahnya, tidak kalah penting untuk
menyesuaikan pilihan bisnis sesuai dengan karakter, bakat, keterampilan atau
hobi yang dimiliki. Di sini, bidang usaha dibagi menjadi 4 bidang usaha yang
Page 3 of 7
Kewirausahaan
Brawijaya University
2012
dikategorikan berdasar karakter, bakat, keterampilan dan hobi, yaitu bidang
usaha kelompok kreatif, konsultatif, pelayanan dan analitis.
1. Kelompok Kreatif:
Terdiri diri orang-orang yang karena kreativitasnya, sangat mendambakan
kebebasan. Dalam bekerja, mereka berorientasi pada pencapaian hasil akhir
yang baik. Biasa bekerja sendiri, tidak banyak bicara jadi mereka tergolong
pada orang-orang yang "tidak pintar ngomong". Karena sifatnya dominan,
dalam berwiraswasta seyogyanya lebih memilih bidang-bidang yang tidak
perlu banyak berhubungan dengan orang lain guna "lobi-melobi" karena
tugas itu tidak cocok dengan temperamennya. Mereka juga termasuk
introvert.
Oleh sebab itu, lebih baik bergerak dalam bidang produksi, menghasilkan
produk- produk tertentu. Di sini, semua ambisi, kebebasan berkreasi serta
gagasan-gagasan inovasi bisa terlampiaskan. Bagi orang-orang dari kalangan
menengah ke atas, bisa memulai bisnis dengan mendirikan industri-industri
besar. Tapi, bagi kalangan menengah kebawah, bisa mencoba industriindustri rumah atau kerajinan.
2. Kelompok Konsultatif:
Orang-orang dari kelompok ini bersifat dominatif dan karena berpembawaan
extrovert mereka menyukai pergaulan, senang bertemu dengan publik dan
pandai bicara. Meski demikian, mereka selalu cenderung mempengaruhi
orang lain. Senang popularitas. Positifnya, kebanyakan dari mereka suka
membantu dan menolong.
Oleh karena itu, orang-orang konsultatif lebih sesuai dalam bidang-bidang
usaha yang bersifat mengarahkan atau memberi instruksi, contohnya,
menjadi konsultan, membuka kursus, menjadi pelatih olahraga. Sebagai
extrovert, mereka juga baik dalam bidang-bidang distribusi, sales dan
perdagangan.
3. Kelompok Pelayanan:
Sesuai dengan namanya, kelompok ini lebih cocok dalam bidang- bidang
yang memberikan layanan kepada pihak lain. Kelebihan orang pelayanan
adalah
kemampuannya
mengikuti
Page 4 of 7
keinginan-keinginan
orang
yang
Kewirausahaan
Brawijaya University
2012
dilayaninya dengan tulus. Jadi, berlawanan dengan kelompok konsultatif yang
justru berusaha mengendalikan orang lain. Bidang usaha layanan bisa
bermacam-macam, mulai dari membuka bengkel otomotif, elektronik sampai
berbagai usaha jasa lainnya.
4. Orang Konvensional, Kelompok Analitis :
Sifat introvert terkombinasi dengan pembawaan yang dedikatif membuat
kelompok
ini
lebih
sesuai
dengan
pekerjaan-pekerjaan
yang
bersifat
"memecahkan problem" (problem solver). Cocok untuk membuka usaha
seperti jasa terjemahan, reparasi atau akuntan publik. Tentu saja dengan
catatan bahwa mereka harus menguasai ilmu pengetahuan yang sesuai.
Pemilihan usaha yang tepat dan sesuai dengan empat komponen yang telah
disebutkan di atas akan membuat usaha yang dijalankan akan semakin
mudah dan nyaman untuk menjalankannya.
D. HUBUNGAN KREATIVITAS, IDE DAN PELUANG
Seseorang yang memiliki daya kreativitas yang tinggi biasanya mempunyai
insting yang baik untuk mengeluarkan suatu ide dan menghasilkan peluang.
Namun, semua itu tidak berjalan begitu saja dengan mudahnya. Kebanyakan
orang meskipun dia memiliki daya kretivitas yang tinggi serta ide yang sangat
bagus seringkali melewatkan peluang yang ada di depan mata. Ada empat cara
untuk menilai apakah sebuah ide merupakan peluang yang baik, yaitu pasar,
potensi pertumbuhan pasar, biaya dan resiko. Dengan memerhatikan keempat
komponen tersebut, ide yang telah dicetuskan bisa berkembang menjadi sebuah
peluang.
Page 5 of 7
Kewirausahaan
Brawijaya University
2012
REFERENSI
Bygrave, William D.1994. The Portable MBA in Entrepreneurship.John Willey & Sons,
Inc. New York
Carol, Kinsey Goman,1999. Kreativitas Dalam Bisnis. Binarupa Aksara, Jakarta.
Drucker, Peter F.1996. Inovasi dan Kewirausahaan. Erlangga. Jakarta
Danuhadimedjo,
Bandung
R.
Djatmiko.1998.Kewiraswastaan
dan
Pembangunan.
Alfabeta.
GeoffreyG,.Meredith, et all.2000. Kewirausahaan. Teori dan Praktek. Pustaka Binaman
Pressindo. Jakarta
Hakim, rusman. 1998. Dengan Wirausaha Menepis Krisis (Konsep Membangun
Masyarakat
Intrepreneur
Indonesia).
PT
Elex
media
Komputindo
Gramedia.Jakarta.
Harefa,
Andreas.
Inovasi
Kewirausahaan
http://www.ekafood.com
(kecerdasan
Emosi
Wirausaha).
Hisrich, Robert.D., Peter M.P. 1995. Entrepreneurship. Irwin Chichago.
Soemanto, Wasty.1984. Pendidikan Wirausaha (Sekuncup Ide Profesional). Bina aksara.
Malang
Tedjasutisna, Ating.2004. Memahami Kewirausahaan. Amico. Bandung.
Wijandi, Soesarsono.1998.Pengantar Kewiraswastaan. Sinar Baru Bandung.
Zimmerer, Thomas W., Norman Scarborough.1996. Entrepreneurship The New Venture
Formation. Prentice- Hall International, Inc
PROPAGASI
A. Persiapan:
◦
Kegiatan ini lanjutan dari kelompok yang telah terbentuk
◦
Lokal Entrepreneur berbasis Agribisnis yang sukses menjadi obyek study
◦
Lakukan kontak dengan entrepreneur yang bersangkutan untuk
perkenannya belajar, interview dan melihat kegiatan
◦
Persiapkan peralatan tulis dan dokumentasi (foto/Video) untuk merecord
keberhasilannya
Page 6 of 7
Kewirausahaan
Brawijaya University
B. Pelaksanaan:
◦
Lakukan kunjungan untuk mengetahui:
A. Bagaimana entrepreneur menemukan ide-ide dalam pengelolaan
bisnis,
B. Di area manakah ide-ide entreprneur yang paling dominan dalam
mempertahankan dan mengembangkan usahanya,
C. Apakah ide-ide yang significant dalam Pemasaran/penjualan dari
awal usaha dimulai sampai dengan berhasil,
D. Informasi yang terkait dengan cara menemukan gagasan/ide baru
yang menurut saudara penting
◦
Observasi:
A. Pengetahuan & Riset
B. Pengalaman
C. Intangible factors
◦
Laporan & Diskusi/Presentasi di Kelas
Page 7 of 7
2012
Download